ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
MEMO HUKUM SOFIA
PENYELESAIAN CLAIM MARINE CARGO INSURANCE
K k s K k
FAKULTAS HUKUM UNIVER8ITAS AIRLANQGA S U R A B A Y A
1994
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PENYELESAIAN
CLAIM
MARINE
MEMO
CARGO
INSURANCE
HUKUM
Diajukan sebagai Penulisan Skripsi Program Sarjana Bidang Ilmu Hukum
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
MEMO
HUKUM INI TELAH DIUJI PADA TANGGAL 26
JANUARI
1994
DENGAN TIM PENGUJI SEBAGAI BERIKUT :
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR
Dengan memar.jatkan puji syukur kehadirat Allah akhirnya
saya
merupakan setiap
dapat menyelesaikan Memo Hukum
salah
satu
mahasiswa
syarat yang
harus
yang mengikuti Program
SWT,
ini,
yang
ditempuh
oleh
Sarjana
Bidang
Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum (Jniversitas Airlangga Sura baya. Permasalahan yang saya sajikan dalan Memo Hukum sesuai
dengan bidang yang saya tempuh. Adapun judul
ini Memo
Hukum ini yaitu Penyelesaian Claim Karine Cargo Insurance. Dalam mendapat karena
penyelesaian
Memo
Hukum
ini,
saya
banyak
bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak, itu dalam kesempatan ini saya
mengucapksn
oleh terima
kasih yang sebesar— besarnya kepada : 1. Bapak Dr. Frans Limahelu, S.H., LLM, sslaku
Dekan
Fa
kultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya. 2. Bapak Samzari Boentoro, S.H, selaku Dosen Femfcimbing. 3. Ibu Naniek Enda^g Wrediningsih, S,H.,se!sku Dosen Wali. 4. Bapak
P 0A. Hac-.lsurya,
selaku
Branch Manager
PT Bali
Nippon Insurance cabang Surabaya. 5. Bapak F.X. Soeciksno, selaku Staff 3agis.n Claim PT Bali Nippon Insurance ca.bc.ng Surabaya. 6. Bapak Herman Solichin, selaku Pimpinan PT Llcyd Indone sia cabang Surabaya. 7. Kedua orang tua, serta
SKRIPSI
sauc^a^r-saudaraku
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
yang
banyak
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
memberikan bantuan baik moril maupun materiil. B. Teman-temanku Sita Riani, Ari, dan rekan-rekan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu di sini. Saya kekurangan terjadi
menyadari sepenuhnya akan
adanya
kekurangan-
dalam psr.yusunan Nemo Hukum ini, hal
tentunya karena terbatasnya waktu
dan
tersebut kemampuan
saya. Akhirnya, berikan
manfa&t
diharapkan semoga tulisan ini dapat bagi saya sendiri dan
pihak-pihak
memlain
yang membutuhkann.ye.. Surabaya, 26 Januari 1994 Hormat saya,
S o f i a Nim. 038912936
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRAK Dalam membicarakan asuransi marine cargo, tidak mungkin terlepas dari perjanjian pengangkutan laut dan perdagangan, sebab salah satu dokumen penting dalam perdagangan internasional lewat laut adalah polis asuransi laut. Mengingat luasnya ruang lingkup pengangkutan laut, maka tentu saja hukum yang mengatur tentang pengangkutan laut beserta segala sesuatu yang berkaitan dengannya, tidak saja menggunakan hukum nasional namun mendapat pengaruh dari hukum dan kebiasaaan internasional. Begitupula halnya dengan dengan hukum asuransi laut, pengaruh hukum laut Inggris banyak mempengaruhi dan dipergunakan oleh negara-negara di dunia, termasuk juga Indonesia. Untuk asuransi marine cargo di indonesia, selain memakai KUHD dan KUHPerdata sebagai dasar hukumnya, juga memakai Marine Insurance Act 1906 ( MIA 1906 ), yaitu sebagai pedoman dari peraturan asuransi laut lainnya, dan MIA ini merupakan produk Inggris. Walaupun demikian, mengenai kontraknya sendiri masih harus dicari di luar dokumen itu, dengan kata lain disesuaikan dengan hukum yang berlaku di negara mana asuransi marine cargo itu ditutup.
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
iii
A. URAIAN FAKTA
..............................
1
B. PERMASALAHAN
...... .......................
9
C. DASAR HUKUM
.............. .................
9
D. PEMBAHASAN 1. Claim atas kerugian yang ditanggung penanggung dalam marine cargo insurance a. Macam bahaya yang
dijamin oleh
penang-
gung dalam marine cargo insurance ..... a.i Penentuan besarnya
premi untuk
10
ma-
sing-masing kondisi dalam marine car go insurance
................. .
b. Syarat pengajuan claim marine surance
18
cargo in
...... ..........................
21
c. Hilangnya hak tertanggung atas ganti rugi dan hal-hal yang memungkinkan
pengu-
rangan tanggung-jawab penanggung
.....
2. Penyelesaian claim
marine cargo
a. Pembuktian adanya
24
insurance
jaminan asuransi ter—
hadap barang yang diangkut
............
b. Penentuan besarnya beban ganti rugi
28
pi-
hak penanggung pada saat terjadi kerugian
30
iii
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3, Penyelesaian perse1isihan akibat adanya penolakan claim dalam E. KESIMPULAN DAN SARAN
marine cargo insurance
37
..........................
40
DAFTAR BACAAN LAMPIRAN
iv
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1 A. URAIAN FAKTA Pengangkutan
merupakan
salah satu
kegiatan
dalam
dunia usaha yang sangat besar peranannya dalam lalu lintas perdagangan, terlebih lagi dengan semakin pesatnya
perda-
gangan dewasa ini. Dengan adanya pengangkutan maka distribusi
barang
dari
produsen ke
konsumen
dapat
berjalan
lancar yang berarti pula guna dan nilai dari barang tersebut
dapat
dasarnya tempat
lebih
ditingkatkan.
merupakan
pemindahan
Pengangkutan barang/orang
yang
pada
dari
satu
ke tempat lainnya, dapat dilakukan melalui
darat,
laut maupun udara. Dari
ketiga jenis pengangkutan yang
ada
tersebut,
ternyata pengangkutan lewat laut dengan menggunakan
kapal
laut, mempunyai kapasitas angkut yang besar. Namun nya
kapasitas angkut tersebut diikuti pula
bahaya
oleh
besar— bahaya-
yang cukup besar dalam setiap perjalanannya,
relatif
lebih
besar dari pengakutan lewat
darat
yang
maupun
udara. Adapun perjalanan
bahaya-bahaya
yang
mungkin
laut antara lain: badai, angin, menabrak karang atau tabrakan
ditemui kapal
dalam kandas
atau
karam,
sesama
kapal
dsb.
Bahaya-bahaya inilah yang merupakan peristiwa
tidak
pasti dalam perjalanan laut, yang bilamana menjadi taan
(
evenemen ) ■, tentunya akan
baik
bagi
pemilik barang maupun
berkepentingan
dalam
perjalanan
menimbulkan pihak-pihak laut
kenya-
kerugian, lain
tersebut.
yang Beban
kerugian yang diakibatkan suatu peristiwa diluar kesalahan
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pemilik barang / kapal inilah yang disebut risiko, Adapun barang maka
besarnya
yang
risiko
dapat
diukur
diserang bahaya. Makin besar besar
pula
risikonya.
nilai
nilai barang,
Pengangkutan
barang
melalui laut yang biasanya mengangkut barang dalam
jumlah
dan
makin
dari
nilai yang tinggi, tentunya akan
sangat
memberatkan
apabila
risiko itu hanya ditanggung sendiri oleh
barang
tersebut. Atas dasar pemikiran inilah maka
pemilik menim-
bulkan keinginan mereka yang berkepentingan dalam pengang kutan laut mereka
untuk mengalihkan sebagian atau seluruh risiko
kepada pihak lain, yang mau
menjamin
kepentingan
mereka atau mau menanggung kerugian yang mungkin dideritanya,
apabila terjadi evenemen, Pengalihan
risiko
inilah
yang dikenal dengan pertanggungan atau asuransi. Di negara kita
, mengenai lembaga asuransi ini, diatur dalam
Undang-Undang
Hukum Dagang ( KUHD ) Buku I bab IX,
246 s/d 308, yaitu mengenai asuransi secara umum. kan untuk asuransi laut diatur pada Buku II bab IX,
Kitab pasal Sedangpasal
592 s/d 695 KUHD. Adapun
pengertian
pertanggungan/asuransi
menurut
pasal 246 KUHD adalah sbb s Pertanggungan adalah suatu perjanjian (timbal-balik) dengan mana seorang penanggung mengikatkan dirinya kepada seorang tertanggung, dengan menerima premi untuk memberikan penggantian kepadanya, karena suatu kerugian atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya, karena suatu peristiwa tak tentu. Pengertian
pertanggungan atau asuransi dalam
pasal
246 KUHD tersebut, merupakan pengertian umum bagi semua
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3 jenie
pertanggungan. Untuk asuransi
pengangkutan
lewat laut ( marine cargo insurance ), obyek nya
adalah barang yang diangkut dengan
barang
kepentingan-
kapal,
peristiwa tidak pastinya adalah bahaya-bahaya
sedangkan dilaut/laut
yang diperjanjikan dalam polis, yang berarti macam yang
merupakan peristiwa tidak pasti yang
asuransi
bahaya
dijamin
dalam
marine cargo, ada batasannya sesuai yang
diper—
janjikan. Marine cargo insurance, yang merupakan jenis asuran si
kerugian dan termasuk salah satu dari
laut
yang
lain,
yaitu
marine
jenis
hull/rangka
asuransi
kapal
dan
freight/uang tambang, sebenarnya bukanlah merupakan lembaga
yang
dengan
baru. Dahulu lembaga nama
semacam
" Bodemerij ", yang
pengangkutan
laut
mirip
asuransi
dikenal
dengan
asuransi
yang ada sekarang ini. Lembaga
"
Bo-
demerij " ini merupakan pelopor dari lembaga asuransi yang sudah
ada
dan mulai berkembang di sekitar
Laut
Tengah,
lebih kurang pada abad ke-13 dan 14 M . 1 Mengenai terdapat telah
lembaga
"Bodemerij "
ini,
pengaturannya
dalam pasal 569 - 591 KUHD ( lama ),
dicabut.
Bodemerij didefinisikan dalam
yang pasal
KUHD ( lama ) sebagai suatu perusahaan pertanggungan dibayar
kini
jika kapal beserta muatannya telah datang
569 yang
dengan
selamat. Dari pengertian ini dapat kita ketahui sampai se-
Purwosutjipto, Penaertian Pokok Hukum Indonesia , Buku VI, Djambatan Jakarta, 1986, h. 10
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
Daaana
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4 berapa
jauh
perbedaan lembaga Bodemerij
dengan
lembaga
asuransi yang ada sekarang ini, khueusnya marine cargo in surance dalam pokok bahasan ini. Dalam suatu perjanjian asuransi, maka dikenal adanya dua pihak dalam perjanjian tersebut, yaitu tertanggung dan penanggung, dan masing-masing pihak ini mempunyai batasanbatasan hak dan kewajiban. Penanggung berhak untuk patkan
uang premi dari tertanggung, dan
mengganti
kerugian
kepada tertanggung,
ia
menda-
berkewajiban
apabila
terjadi
evenemen. Sedangkan tertanggung berkewajiban untuk
memba-
yar premi kepada penanggung dan berhak atas ganti kerugian dari
kerugian
yang dideritanya
akibat
peristiwa
tidak
pasti yang diperjanjikan saat penutupan perjanjian asuran si, jadi hak dan kewajiban antara penanggung dan
tertang
gung sifatnya timbal balik. Hal ini sangat berbeda
dengan
lembaga bodemerij, dimana orang yang mengambil alih risiko atau penanggung, merangkap menjadi pelepas uang, dan claim seakan-akan dibayar di muka. Dalam mungkin
membicarakan
terlepas
asuransi
marine
cargo,
dari perjanjian pengangkutan
tidak
laut
dan
perdagangan, sebab salah satu dokumen penting dalam perdagangan laut.
internasional
lewat laut
adalah
polis
Mengingat luasnya 'ruang lingkup pengangkutan
maka
tentu saja hukum yang mengatur tentang
laut
beserta
tidak
saja
pengaruh
SKRIPSI
asuransi
segala sesuatu menggunakan
hukum
yang
pengangkutan
berkaitan
nasional
dengannya,
namun
dari hukum dan kebiasaaan internasional.
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
laut,
mendapat Begitu
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5 pula halnya dengan dengan hukum asuransi laut, pengaruh hukum oleh
laut Inggris banyak mempengaruhi negara-negara
di dunia,
dan
termasuk
juga
Untuk asuransi marine cargo di indonesia, KUHD
dipergunakan Indonesia.
selain
memakai
dan KUHPerdata sebagai dasar hukumnya, juga
memakai
Marine
Insurance
Act 1906 ( MIA 1906
),
yaitu
sebagai
pedoman dari peraturan asuransi laut lainnya, dan MIA merupakan
produk
Inggris.
Walaupun
demikian,
ini
mengenai
kontraknya sendiri masih harus dicari di luar dokumen itu, dengan kata lain disesuaikan dengan hukum yang berlaku
di
negara mana asuransi marine cargo itu ditutup. Pada asli
mu 1anya asuransi marine cargo
memakai
aturan
yang ada dalam MIA 1906, baik mengenai kondisi
dijamin
maupun
tentang hak dan kewajiban
para
yang
pihaknya
(tertanggung dan penanggung). Pada di
saat sekarang ini pasar asuransi marine
Indonesia
, memakai kondisi dan
Institute
Cargo
merupakan
penyempurnaan
I.C.C.1/1/63. dipakai adalah yang
1/1/82
(
polis
jenis
I,C.C.1/1/82
dari kondisi
dan
;,yang
bentuk
polis
Pada mulanya kondisi dan bentuk polis
dalam pasar asuransi marine cargo
di
yang
Indonesia,
jenis polis Lloyd Ships and Goods ( Polis
S.G
)f
menerapkan aturan-aturan dalam MIA 1906
yang
masih
mengalami perubahan. Karena dirasakan
sudah
usang
belum dan
Clauses
bentuk
cargo
banyak
modern,
disempurnakan
jika
digunakan
dengan
pada
kondisi
I.C.C.1/1/63.
Pada
akhirnya, tahun 1984 ditetapkan oleh Dewan Asuransi
Indo
SKRIPSI
lalu
kekurangannya
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6 nesia
( D.A.I
) untuk asuransi marine cargo, kondisi
bentuk polls yang digunakan dalam pasar asuransi di
dan Indo
nesia adalah I .C .C .1/1/82, yang lebih lengkap dan sempurna dari polis-polis sebelumnya, polis inipun merupakan produk Inggris.
5
Pada pan,
yaitu
I.C.C.1/1/82, menyajikan tiga kondisi kondisi A ( All risk ), B dan
C
dipilih oleh tertanggung, sesuai dengan luas
penutu-
yang
dapat
perlindungan
yang diinginkan oleh tertanggung, yang nantinya
berpenga-
ruh pada besar kecilnya premi yang harus dibayarkannnya. Dalam prakteknya, pelaksanaan asuransi marine cargo, mulai
awal
pelaksanaan
sampai
dengan
apabila
terjadi
claim, banyak melibatkan pihak-pihak lain. Pihak-pihak itu adalah
perusahaan
pelayaran (
pengangkut
),
surveyor,
adjuster, Mahkamah Pelayaran ( dalam hal tabrakan kapal dll.
Eratnya hubungan antara pihak-pihak
tersebut
asuransi marine cargo, nampak lebih jelas apabila suatu cargo,
dalam terjadi
claim asuransi marine cargo. Claim asuransi berarti
penanggung
adanya tuntutan
( perusahaan asuransi
pihak
marine
tertanggung
), untuk membayar
apabila bahaya-bahaya laut/di laut dan yang di
itu,
yang
oleh
polis
itu terjadi, dan
menimbulkan
yang
pada ganti
rugi
merupakan peristiua tidak pasti
),
luar
dijamin
kerugian
bagi
pemilk barang.
^H.Gunanto, S.H., Ketidakstabilan Hukum Asuransi Laut X. Marine Insurance di_ Negara Kita Dewasa Ini. Astoeti Gunanto and Associates, Jakarta, 1988, h. 63.
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7 Adanya pengajuan claim ini, berkaitan dengan mana pelaksanaan kewajiban dari penanggung untuk ganti
rugi kepada tertanggung, yang merupakan
ditutupnya
perjanjian
asuransi.
Polis
bagaimembayar
inti
yang
dari
merupakan
buktiditutupnya perjanjian asuransi, meskipun tidak mutlak ada pada saat ditutupnya perjanjian asuransi, dengan lain dapat digantikan dengan cover note apabila
kata
penutupan
perjanjian itu hanya melalui telephone ( dalam hal pegiriman
barang~barang import ), dalam asuransi marine
cargo,
merupakan satu-satunya bukti sehingga dapat
terpe-
bukan nuhinya dengan
claim.
Dokumen-dokumen
perjanjian
terjadi
lain
yang
pengangkutan dan bukti
berhubungan kerugian
pada barang yang diangkut, harus pula
yang
disertakan
dalam pengajuan claim pada penanggung. Dalam suatu
claim
asuransi
marine
cargo,
yang diajukan oleh
untuk
terpenuhinya
tertanggung,
diperlukan
penyelidikan terlebih dahulu mengenai sebab dari kerusakan atau
kehilangan
yang menimbulkan
kerugian
itu.
Apakah
kehilangan dan atau kerusakan itu merupakan sebab langsung dari gung,
bahaya-bahaya yang merupakan tanggung jawab atau
mengetahui karena
merupakan tanggung jawab
pihak
penang
lain.
hal itu tentulah cukup sulit bagi
untuk
penanggung,
kejadian yang tersebut kadangkala jauh
dari
pan-
tauan penanggung dan terjadi di tengah laut, yang tentunya tidak maka
banyak saksi atas kejadian itu. Karena hal kelengkapan dokumen-dokumen pengajuan
dibutuhkan.
SKRIPSI
ini
membuktikan bahwa
bilamana
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
claim
inilah, sangat
tertanggung
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
akan
mengajukan claim, ia tidak hanya
melainkan
mendalilkan
harus pula membuktikan telah
terjadi
saja,
kerugian
pada barangnya, sebatas yang ia ketahui. Peletakan beban pembuktian pada tertanggung, apabila ia
mengajukan claim asuransi, tidak
bagi
penanggung untuk mengadakan
penanggung
menutup
kemungkinan
penyelidikan.
akan menggunakan jasa surveyor
Biasanya
yang
bersifat
netral. Hasil
yang
diperoleh dari
surveyor
tidak
selalu
menyebabkan suatu claim terpenuhi, karena banyaknya men
lain
suatu
yang turut menentukan
claim
dipenuhi
atau
asuransi marine cargo. Penolakan
doku-
tidaknya claim
ini
tentunya akan merugikan pihak tertanggung apabila apa yang didalilkan
dan
dibuktikannya
adalah
yang
sebenarnya.
Kehati-hatian pihak penanggung dalam memenuhi suatu asuransi, oleh
akibat sering dijumpainya praktek claim
tertanggung,
peluang
untuk
yang
itu.
kenyataannya
Namun bukan
memang
berarti
pun
dapat
melakukannya,
yaitu
dengan
curang
mempunyai
praktek
curang hanya dapat dilakukan oleh tertanggung,
claim
claim
penanggung
berbagai
alasan
berupaya menghindari terbayarnya claim asuransi. Praktek
claim curang inilah yang kadangkala
bulkan ketidakpuasan salah satu pihak, yang pada
menimakhirnya
menimbulkan perselisihan antara kedua-belah pihak. Keadaan seperti
inilah
perasuransian,
yang yang
menyebabkan
ketidak-sehatan
dapat mempengaruhi
pula
kelancaran
aktivitas perdagangan, dimana asuransi berperan di
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
iklim
dalam-
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9 nya. Untuk itulah perlu dilakukan penyelesaian yang dalam
masalah
claim asuransi, sehingga
dapat
ketidakharmonisan hubungan antara penanggung ( asuransi
)
dengan kliennya (
tertanggung
benar
dihindari perusahaan
atau
penutup
asuransi ).
B. PERMASALAHAN
yang
Dari
uraian fakta diatas, maka timbul
erat
kaitannya dengan penyelesaian
permasalahan
claim
asuransi
marine cargo, yaitu : 1. Claim atas kerugian apakah yang
ditanggung
penanggung
dalam asuransi marine cargo ? 2. Bagaimana penyelesaian claim asuransi marine cargo ? 3. Bagaimana serta lembaga apakah yang berwenang menyelesaikan
perselisihan akibat penolakan claim dalam asu
ransi marine cargo
?
C. DASAR HUKUM - Kitab Undang-Undang Hukum Perdata - Kitab Undang-Undang Hukum Dagang - Undang-Undang No.2/1992,
tentang perasuransian
- KEPPRES RI No.40/1988, tentang Usaha di bidang
Asuransi
Kerugian - SK. Menkeu RI No. KEP-457/MK/IV/5/1975, tentang Perijinan Usaha Perantara Asuransi Kerugian - SK. Menkeu RI No. KEP-932/MK/IV/12/1971,
tentang Peri-
nan Usaha Adjuster dalam bidang Asuransi Kerugian
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10 - Marine Insurance Act 1906 - Institute Cargo Clauses 1/1/82
D. PEMBAHASAN 1• Claim atas keruoian
vana ditanQauno
penanoQuna
dalam
marine cargo insurance l.a
Macam bahaya yang dijamin oleh penanggung dalam maririne cargo insurance Bahaya-bahaya
marine
cargo,
yang dapat dijaminkan
dalam prakteknya,
dalam
tengggungan
asuransi
penanggung
tidak selalu seluas yang disebutkan dalam pasal 637 yang
nota-bene
marine yang dan
berlaku untuk asuransi marine
hull. Dalam pasal 637 KUHD itu,
cargo
disebutkan
menjadi tanggungan penanggung ialah segala kerusakan
taufan,
KUHD,
bahwa
kerugian
pada barang yang disebabkan oleh
:
angin
hujan lebat, pecahnya kapal, terdamparnya
menggulingnya
kapal,
penubrukan,
karena
kapal
kapal, dipaksa
mengganti haluan, karena pembuangan barang-barang ke atau
jettison,
laut/perompak, perang, yang
kebakaran,
banjir,
tindakan-tindakan
laut
perampasan,
penahanan dari pihak penguasa, pembalasan,
bajak
pernyataan
segala
disebabkan oleh kelalaian, kealpaan atau
dan
kerusakan kecurangan
nahkoda atau anak buahnya, atau pada umumnya karena
mala-
petaka yang datangnya dari luar. Dalam
prakteknya,
untuk
asuransi
marine
polis yang digunakan adalah polis standart yang Institute
SKRIPSI
Cargo
Clauses
1/1/82 (
I.C.C.1/1/82
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
cargo,
berbentuk )
yang
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11 merupakan
pengganti
dari
polis
sebelumnya, yaitu I .C .C .1/1/63. Polis
I.C.C.1/1/82
standart
disebut
dalam
artian bahwa hanya dengan jenis dan
marine
standard
di
dapat
I.C.C.1/1/62
cargo
( lihat lampiran 1 )
yang berlaku
sebagai polis
marine
inilah yang dapat dibeli di
negara
tanpa
kita,
tandingan,
kondisi pasar
polis
asuransi
cargo di Indonesia. Kondisi standard tanpa
tandi
ngan ini, berarti pula bahwa apabila konsumen akan menutup asuransi
marine
cargp, ia tidak dapat
lagi
menegosiasi
pasal-pasal yang ada dalam I.C .C .1/1/82, dengan kata
lain
ia setuju dengan klausula yang telah ada tersebut, kecuali dalam hal penundukan hukumnya. Meskipun penutupan asuransi marine
cargo
dokumen
dengan polis I .C .C .1/1/82,
dengan hukum Inggris, namun
yang
merupakan
mengenai
penundukan
hukumnya menerapkan hukum dimana negara tempat para
pihak
menutup perjanjian itu.'* Bila dijaminkan
dibandingkan
dengan macam bahaya
yang
dapat
oleh tertangggung pada penanggung dalam
pasal
637 KUHD dengan I.C.C.1/1/02, meskipun secara garis besar— nya
sama, namun dalam I.C.C.1/1/82 macam bahaya
dibagi
menjadi tiga bagian, yang disebut dengan
tersebut conditi
ons ( kondisi ), yaitu kondisi A, B dan C. Untuk tiap-tiap kondisi ini, jenis bahaya yang dijamin penanggung berbedabeda ( tidak sama luasnya ). Kondisi asuransi marine cargo all
risky dinamakan kondisi A, kondisi
terbatas
disebut
3 Ibid.* ,h .59
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12 dengan
kondisi B, dan kondisi lebih terbatas lagi
kondisi jenis
C. Kondisi-kondisi terbatas B dan bahaya
C
adalah
menyebutkan
yang ditutup secara limitatif.
Dan
karena
terbatasnya
kondisi bahaya itulah, maka harga premi A ransi untuk kondisi B dan C relatif murah.
asu-
Adapun bahaya yang ditutup dengan kondisi A, meliputi bahaya-bahaya dalam kondisi B dan C, serta segala macam bahaya/penyebab barang
yang
asuransi
yang menimbulkan kerusakan/kerugian
diangkut.
marine
Atau
dapat
dikatakan
cargo dengan kondisi
A
pada
penutupan
merupakan
yang
paling luas, sebab didalamnya termasuk perils of the
sea,
perils on the sea dan extraneous risk, namun dengan pengecualian-pengecualian tertentu. Sedangkan macam bahaya yang ditutup
dengan kondisi C, yaitu kehilangan
manfaat
atau kerusakan pada barang yang sewajarnya dapat
dari
dianggap
sebagai
akibat dari : 1. kebakaran dan ledakan; 2.
kandas,
tenggelam seluruhnya, atau terbalik tanpa
kapal berada
seluruhnya dibawah permukaan air; 3. Truk atau kereta anjlok
atau
angkut
darat
terbalik; 4. tubrukan dari kapal yang dipakai dengan suatubenda
atau luar
api alat bukan
air; 5. bahaya-bahaya pembongkaran barang di suatu pelabuhan darurat; 6. tindakan penyelamatan umum ( general ave rage ); 7. barang dilempar ke laut ( jettison ). Sedangkan untuk risiko-risiko : 1. barang terlempar ke laut; 2. ba-
4 Bali
Wawancara dengan F.X. Soetiksno, bagian claim, PT Nippon Insurance, tanggal 27 Oktober 1993
U I L I K. F3&?U$TA!.C,':AN
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
. I\ - /i, '<1
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13 rang terkena akibat gempa bumi; 3. barang terkena air yang masuk
dalam
palka, peti kemas, atau
tempat
penyimpanan
barang, serta; 4. Kehilangan eebuah collie karena tercebur ke
laut atau terlepas dari tackle ketika
sedang
bongkar
muat. Keempat risiko tersebbut diatas tidak ditutup
dalam
kondisi C, jadi guna memperoleh jaminan untuk risiko dalam kondisi C serta keempat jenis risiko diatas, maka tertang gung
harus
mengasuransikan barangnya 5 I.C.C.l/l/82(B) }. Sering
dijumpai dalam praktek
dengan
kondisi
perasuransian,
B
ter—
tanggung cenderung merni1ih/menutup kondisi dengan pembayaran
premi seringan mungkin, tanpa menghiraukan
sempitnya
jaminan. Bilamana barang yang diangkut memang tidak terlalu berisiko tinggi, misalnya besi-besi batangan, penutupan asuransi dengan kondisi yang teringan pembayaran preminya, mungkin
dapat
dimaklumi.
Tetapi
barang-barang yang diangkut cukup mesin,
kadangkala
meskipun
vital, misalnya
mesin-
masih ada juga tertanggung yang menutupnya
dengan
kondisi terendah ( kondisi C ). Hak untuk memilih yang tidak
dibeli adalah hak tertanggung, sehinggga dapat
tangggung, (
harga
jenis
memaksakan jenis kondisi yang
penanggung
ditutup
ter-
namun penanggung hanya berhak menentukan
rate
dasar ) dari
barang
tangggung
kondisi
pertanggungan,
yaitu
yang diangkut. Dalam praktek,
berdasarkan banyak
memilih kondisi dengan premi terendah, hal
terini
5 Institute Cargo Clauses 1/1/82
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14 menunjukkan
bahwa
tidak semua
tertanggung
menginginkan
jaminan yang lebih luas dan aman pada barang yang dikirimnya. Disamping tiga kondisi, yaitu A, B dan C yang
dapat
ditutup dalam asuransi marine cargo, ternyata dalam
prak-
teknya, dapat dibeli kondisi lain yang lebih sempit
dari-
pada kondisi C, yaitu yang dikenal dengan nama Following
Total
Total Loss of The Vessel Only ( TLVO
).
dari kondisi yang lebih sempit ini, berarti bahwa gung
hanya
total
wajib membayar claim, apabila
bersama
teoritis
kapalnya, dan harus musnah
tentunya
jaminan
dengan
Loss Makna
penang
barang
musnah
total.
Secara
keadaan
seperti
ini
sempit sekali jaminannya-, preminya akan lebih murah lagi. Tapi
dalam hal ini tertangggung haruslah menyadari
jika
kapal tidak musnah total, meskipun barangnya
total,
penanggung
apapun.
tidak wajib
membayar
ganti
bahwa musnah
kerugian
Dan biasanya total loss dari barang maupun
kapal
ini, bahaya yang menyebabkannya tidak dibatasi atau dengan kondisi
bahaya
menghemat kondisi
all risk. Namun
premi,
dapatlah
jika
dibuat
ingin
kondisi
benar— benar TLVO
dengan
C sebagai dasarnya.6 Dalam TLVO dengan kondisi
C
ini, penanggung hanya wajib membayar ganti kerugian,
jika
terjadi
dari
kapal
total yang
loss pada barang bersama total
disebabkan oleh salah satu dari
loss tujuh
^Wawancara dengan F.X. Soetiksno, bagian PT Bali Nippon Insurance, tanggal 27 Oktober 1993
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
jenis
claim,
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15 bahaya yang ditutup dalam kondisi C. Pengertian
total loss dari barang,
berarti
barang
tersebut harus hilang sama sekali dan tidak dapat kan
atau berada di dasar laut dan tidak
dapat
ditemudiangkut,
atau musnah yang bangkainya tidak berwujud barang Begitu
pula
helnya dengan total loss
dari
semula*
kapal,
yang
berarti kapal telah hilang dan tidak dapat ditemukan, atau bangkainya
tidak
berwujud kapal lagi, atau
tidak
dapat
dinikmati lagi, seandainya pun kapal dapat diangkat, biaya perbaikannya haruslah melebihi nilai kapal itu.^ Meskipun dalam teorinya kondisi TLVO ini paling ringan
atau murah sekali preminya,
ternyata dalam
praktek,
justru premi yang harus dibayar dalam.kondisi ini, lumayan besarnya, meskipun dapat dikatakan kondisi TLVO ini hampir tidak
memberi
besarnya
premi
jaminan
apapun
TLVO ini
pada
tertanggung.
dikarenakan
dalam
prakteknya,
kondisi ini dipakai dalam penutupan asuransi marine untuk
barang-barang
yang
diangkut
dengan
Cukup
cargo
menggunakan
perahu-perahu layar bermotor ( PLM atau KLM ), yang berdasarkan pengalaman sering sekali musnah dan tenggelam. biasanya
hanya
perusahaan asuransi
milik
Dan
pemerintah
swasta nasional dan bukan joint venture yang menutup jenis kondisi TLVO ini.®
^J.T. Sianipar, ftsuransi Pengangkutan Laut i. Marine Insurance j_,Asuransi Jasa Indonesia, bagian II, 1987,h.304 o °Wawancara dengan F.X. Soetiksno, bagian claim, PT Bali Nippon Insurance, tangggal 27 Oktober 1993
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16 Dari
tiga
ditetapkan
penutupan
asuransi
marine
dalam I.C.C.1/1/82, disamping
cargo
adanya
yang
kondisi
lain yang ditemui dalam praktek, yaitu kondisi TLVO,
yang
perlu diperhatikan adalah, bahwa bahaya-bahaya yang
dapat
dijaminkan
dan
bahaya-bahaya dalam.
akan mungkin dipenuhi
claimnya,
itu merupakan sebab dari luar,
dari karena
kesalahan
pihak tertangggung atau pun pengangkut.
Disam
ping
itu
untuk risiko perang
atau
strike
malicious
bahwa bahaya tersebut
bukan
bukanlah
(
Maksudnya
apabila
clause
dan
niat
( war clause jahat
)>
pemogokan
sekelompok
clause ), merupakan klausula
orang
tambahan
yang
tidak dijaminkan dalam tiga kondisi diatas, sekalipun kondisi all risk ( kondisi A ). Tiga macam bahaya
itu
terse
but , termasuk perluasan jaminan sehingga untuk memperoleh tambahan premi
jaminan tersebut, tertangggung dikenai
yang
cukup besar.
dengan risiko perang,
Meskipun
namun tetap
tambahan
diperluasnya kewajiban
jaminan
tertanggung
untuk tetap memperkecil memperkecil kemungkinan terkenanya bahaya
perang,
biarpun
dan bilamana ada kesengajaan
asuransi memberi jaminan untuk
untuk
risiko
itu,
perluasan
tersebut, claim tertanggung tetap akan ditolak. Luasnya jaminan untuk tiap-tiap kondisi, diberitahukan
pada
tertanggung, dalam bentuk
aturan-aturan
selalu
disatukannya
untuk tiap kondisi I.C.C.1/1/82 pada
yang dibeli tersebut. Disamping pasal-pasal yang luasnya
jaminan,
dalam
I.C.C.1/1/82
juga
polis
mengatur
dicantumkan
risiko-risiko yang tidak dijamin, baik untuk kondisi A, B,
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17 maupun C, 1.
yang secara umum dlkecuallkan sebagai berikut t
kerugian/kerusakan dari perbuatan yang disengaja
tertanggung; berat/isi, 3.
2.
kerugian/kerusakan karena
dan keruskan dari barang
bocor,
yang
susut
diasuransikan;
kerugian/kerusakan akibat pembungkus/packing list
kurang
baik;
•alamiah
dari
4.
kerugian/kerusakan
barang itu sendiri;
akibat
5.
oleh
yang
sifat-sifat
kerugian/kerusakan
akibat dari keterlambatan, kecuali yang berhubungan dengan general
avarage dan biaya-biaya penyelamatan;
gian/kerusakan
yang timbul dari
6.
ketidakmampuan
keru
keuangan
( insolvency ) dari pemilik kapal. pencharter, atau pengoperasi
kapal;
tindakan
7.
sengaja
kerugian/kerusakan orang
lain
yang
yang
timbul
bukan
dari
tertangggung
( khususnya untuk kondisi B dan C ); 8. kerugian/kerusakan yang
timbul
aktif;
9.
dari/akibat senjata atom, nuklir kerugian/kerusakan akibat tidak
kapal pengangkut; gung
telah
dan
radio
laik
lautnya
10. kerugian/kerusakan bilamana
tertan-
mengetahui bahwa kapal tidak laik
waktu barang dimuat;
laut
11. kerugian/kerusakan yang
kan oleh perang, perang saudara, pemberontakan,
pada
disebab revolusi,
pergolakan sipil, dan tindakan permusuhan terhadap penguasa; 12. kerugian/kerusakan yang disebabkan oleh penahanan, penyitaan 13.
dan
penangkapan
atau
percobaan
kerugian/kerusakan yang disebabkan
kearah
oleh
itu;
bahan-bahan
ranjau yang membahayakan, torpedo, bom atau senjata perang yang
berbahaya;
oleh
pemogokan, pemberhentian pekerjaan,
SKRIPSI
14. kerugian/kerusakan
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
yang atau
disebabkan perbuatan
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18 seseorang dalam rangka gangguan pekerja, kerusuhan, hara
dan
pergolakan sipil; 15.
huru-
kerugian/kerusakan
disebabkan oleh teroris dan tindakan-tindakan yang B tar belakang politik. Dengan diharapkan jaminan tidak
adanya pengecualian-pengecualian
berla-
itu,
maka
pihak tertanggung akan mengetahui sejauh
mana
yang diberikan penanggung, dan mana dijamin.
tertanggung
yang
Sehingga
apabila
suatu
risiko
bahay
yang
terjadi,
akan mengetahu apakah claim untuk bahaya
itu
dapat diajukan atau tidak.
l.a.l
Penentuan besarnya premi untuk masing-masing kondi si dalam asuransi marine cargo. Jumlah
tergantung ditutupnya. itu
tidak
hanya
premi yang harus dibayar dari
tarif/rate
untuk
oleh
jenis
tertanggung, asuransi
yang
Dalam asuransi marine cargo, penentuan ada
rumus-rumus
berdasarkan
tarif
tertentu/standarisasi,
pengalaman-pengalaman,
tidak
tapi
seperti
asuransi jiwa, dimana perhitungan premi banyak dipengaruhi rumus-rumus matematika dan statistik ( berdasarkan
morta
lity
asuransi
marine
mempengaruhi
tinggi
premi, yaitu: 1. jenis kondisi asuransi
marine
table
cargo,
ada
rendahnya cargo
). Meskipun demikian, dalam beberapa hal yang
ikut
yang dibeli, yang akan mempengaruhi luas
sempitnya
jaminan; 2. Jenis barang yang diasuransikan, apakah barang
o
SKRIPSI
I.C.C.1/1/82, bab pengecualian-pengecualian.
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19 itu
berisiko tinggi terhadap kerusakan/tidak; 3.
ngan
antar
perusahaan asuransi;
4.
Persai-
Perubahan
struktur
perekonomian; dan 5. adanya PP/Undang-undang pemerintah.^ Keadaan-keadaan tersebut diatas memungkinkan
berbe-
danya rate antara satu perusahaan asuransi dengan lainnya, serta
menyebabkan tidak tetapnya tinggi rendah rate
asu
ransi dari waktu ke waktu. Ketidak-seragaman rate asuransi marine cargo untuk tiap kondisi ini, memang pemerintah,
yaitu dengan adanya paket
perasuransian menentukan rate
tahun 198B, dimana
diperbolehkan
deregulasi
diberikannya
rate dan kebijaksanaan yang
kebebasan
berkenaan
tersebut ( untuk asuransi kerugian-kecuali
kebakaran
). Meskipun adanya kebebasan
bidang
dengan asuransi
menentukan
rate,
namun dalam Undang-Undang tentang Usaha Perasuransian ( UU No.2/1992 angka
),
penjelasan dari pasal 11 ayat
1
bagian
2, mengenai tingkat premi, dikatakan bahwa
premi harus tidak memberatkan tertanggung,
b
tingkat
tidak mengancam
kelangsungan usaha penanggung, dan tidak bersifat
diskri-
minati f . Meskipun
diperbolehkannya perbedaan rate
tersebut,
dalam prakteknya, untuk tiap-tiap kondisi asuransi cargo
yang dibeli, antara penanggung satu dengan
mempunyai premi
batasan
perkondisi,
yang sama/hampir
sama
untuk
yaitu 8 untuk kondisi A ( all
i0Drs.A.Abbas Salim, Dasar-Dasar Asuransi. Pers, Jakarta, 1909, h. 102.
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
marine lainnya tingkat risk
)
Rajawali
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20 ratenya
0,407. dari
Total Sum Insured ( TSI
) atau
jumlah
pertanggungan j kondisi B, ratenya 0,30*/. dari TSI sedangkan kondisi C, ratenya 0,20*/. dari TSI. Rate-rate ini
sifatnya
tidak
mutlak harus sebesar itu, dapat lebih
lebih
rendah, tergantung pertimbangan
dan
kedua
belah
perluasan
perang,
pemogokan
orang, s/d
pihak. Dalam hal dan
niat
adanya jahat
ratenya akan cukup tinggi
ratenya
Dalam
tawar— menawar
berkisar
jaminan
antara
jenis
berisiko tinggi terhadap kerusakan,
mesin,
atau
seseorang/sekelompok
3,25% dari TSI. Sedangkan untuk
yang
tinggi
2,25*/.
barang-barang misalya
untuk kondisi a sekitar 0,75’ /.
mesin-
dari
hal usia kapal, kondisi kapal, perusahaan
TSI.
asuransi
hanya menerima penutupan asuransi , apabila kapal tersebut memenuhi dimana dan
persyaratan dalam L l o y d ’s Register of kapal tersebut harus dengan
berusia
pengangkut rate
(
tidak usianya
lebih dari 25
konstruksi tahun.
lebih muda, tidak
Shipping, besi/baja
apabila
akan
merendahkan rate ), begitu pula jika
kapal
mempengaruhi usia
kapal
melebihi 25 tahun, maka dengan sendirinya penanggung menolak
untuk
demikian,
mengcover
dapat
dijumpai
perjanjian pula
adanya
merendahkan
rate
tahun,
tetap mengcover asuransi
dan
tersebut.
untuk usia kapal yang
dari 25 tahun,
Meskipun
penanggung kurang
dengan
dengan
akan
yang
dari
usia
pengangkut
lebih
maksud
langganan,
namun dengan tetap melakukan penambahan
25
kapal menarik premi
asal, yaitu dengan tambahan seperdelapan dari jumlah premi asal, untuk tiap kelebihan usia kapal s/d 5 tahun
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
kelebi-
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21 han dari 25 tahun usia kapal yang ditentukan dalam Lloyd's register of Shipping. Selain itu apabila pertanggungan itu diatas harga, maka jumlah pertanggungan yang sesuai faktur ditambah 10*/., sedangkan untuk pertanggungan dibawah harga, jumlah pertanggungan yang sesuai faktur dikurangi
sekitar
20*/..11 Apabila
penutupan
asuransi itu
dilakukan
agen asuransi, maka komisi untuk agen tersebut
melalui
ditanggung
oleh penanggung, umumnya 5% dari nilai premi yang kati,
diluar
biaya materai dan
harga
disepa-
polis.
Sedangkan
apabila perjanjian asuransi ditutup oleh broker
asuransi,
dalam hal barang-barang eksport-import, komisinya 20-30% dari premi, sedang untuk barang non
sekitar
eksport-import
komisinya 15-207., dan komisi untuk broker ini dibayar oleh tertanggung.
l.b
Syarat pengajuan claim marine cargo insurance Inti
agar
pokok diadakannya perjanjian
asuransi
adalah
tertagggung mendapat ganti rugi, atas kerugian
yang
dideritanya akibat adanya evenemen dari bahaya-bahaya yang dijaminkan tertanggung
dalam polis. Adapun ganti rugi
yang
tidak boleh melebihi dari nilai
diterima
barang
yang
dipertanggungkan ( prinsip indemnitas ), dengan pengertian pihak
tertanggung
tidak boleh
mencari
keuntungan
^ W a w a n c a r a dengan F.X. Soetiksno, bagian claim, Bali Nippon Insurance, tanggal 8 november 1993
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
dari
PT
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22 perjanjian
asuransi. Jika tertanggung mengalami
kerugian
dan menganggap berhak menerima penggantian itu, maka tidak hanya mendalilkan saja, namun harus pula membuktikan bahwa telah terjadi kerusakan pada barang yang
diasuransikannya / tersebut. Dalam hal ini yang harus dibuktikan tertanggung adalah
t
terhadap 2.
1. bahwa ia benar-benar barang barang yang
bahwa
mempunyai
kepentingan
diasuransikannnya
kerugian itu benar ditanggung oleh
tersebut; polis
yang
barang
yang
dibelinya.^ Mengenai tertimpa harus
adanya
kerugian
kepentingan terhadap
tersebut, merupakan
hal
yang
mutlak
dimiliki oleh tertanggung saat evenemen itu,
seba-
gaimana yang disebutkan dalam pasal 250 KUHD : Pihak penanggung tidak dapat dibebankan dengan ke rugian bila pihak yang mengadakan pertanggungan untuk dirinya sendiri atau pihak lain, pada waktu kejadi kerugian/kerusakan tidak mempunyai kepentingan terha dap barang yang ditanggung tersebut. Hal
memiliki polis dari jenis dan kondisi
asuransi
yang ditutup, ataupun cover note atau nota penutupan, yang biasanya digunakan sebagai pengganti polis ( p o l i s
semen-
tara ), yang mempunyai fungsi dan kekuatan sebagai
polis,
belum merupakan bukti yang cukup untuk menunjukkan
adanya
kepentingan seseorang terhadap kerugian pada barang terse but. Dalam asuransi marine cargo, pembuktian adanya kepen tingan seseorang terhadap barang yang diangkut, akan lebih
1!?J.E. Jakarta, cet.
SKRIPSI
Kaihatu, Asuransi Pengangkutan. Ill, 1970, h. 132.
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
Djambatan,
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23 mudah dilakukan oleh tertanggung dengan jalan konosemen surat
atau
Bill of Lading ( B/L
)9
menunjukkan
yang
bukti dari pihak pengangkut mengenai
merupakan
barang-barang
yang akan dan atau sedang diangkutnya. Mengenai
pembuktian yang kedua,
yaitu
kepentingan
itu benar ditanggung oleh polis yang bersangkutan, nyai 1.
pengertian
bahwa
penyebab
kerugian
tersebut
merupakan suatu bencana yang datangnya dari
termasuk
bahaya
yang
dijaminkan
pada
mempu:
luar
saat
dan
perjanjian
asuransi itu ditutup ( sesuai dengan kondisi pertanggungan yang dibeli
); 2. Dialami selama/dalam waktu pertanggungan
itu masih berlaku, sesuai dengan jangka waktu yang janjikan
diper—
dalam pais, berikut perpanjangan waktunya,
jika
diperjanj ikan. Setelah maka
dua hal tersebut diatas
selanjutnya tertanggung harus
telah
dibuktikan,
menyertakan
dokumen-
dokumen pendukung claim asuransi marine cargo, yaitu sbb : 1. Polis asli ( cover note asli, bila polis
belum diteri-
manya ); ( lihat lampiran 2 dan 3 ) 2. Faktur dan packing list atau dokumen-dokumen lain yang serupa itu; 3. B/L
atau konosemen asli/copynya, jika pengajuan
bersamaan men
( lihatlampiran 4 dan 5 )
pada pihak lainnya, dan
pengangkutan
4. Laporan
dari
13Ibid..
lainnya;
hasil survey
h.
atau
claim
dokumen-doku-
( lihat lampiran 6 dan 7 ) ( survey report )
beserta
133. m i l i k perpustakaan
" T O I V S I i r i 1AS ASiiLANGGA*
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ... &
i) ft A B A Y A
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24 dokumentasinya
yang
menerangkan
kehilangan yang dimaksudj
adanya
kerusakan /
( lihat lampiran 8 )
5. Bukti pernyataan kerusakan/kekurangan tujuan beserta perhitungannyaj
barang di tempat
( lampiran 9 & iO )
6. Keterangan / surat-surat lain mengenai tuntutan
ganti-
rugi.14 ( lampiran 11, 12, 13 ) Dokumen-dokumen
yang
dibutuhkan
dalam
pengajuan
claim asuransi marine cargo ini, dalam prakteknya kala
demi
kliennya
menjaga hubungan baik
pihak
kadang-
asuransi
dengan
( tertanggung ), pengajuan claim dianggap
cukup
dilakukan oleh tertanggung hanya berupa berita saja,
baik
secara tertulis, maupun dengan perantaraan telephone
atau
yang sejenisnya, asal kemudian disusul dengan yang
lengkap
Dengan
sebagaimana yang disyaratkan
bukti-bukti dalam
kata lain claim dapat diajukan dulu baru
polis. kemudian
disusul dengan dokumen-dokumen lain.
1.3
Hilangnya hak tertanggung atas ganti rugi hal yang
memungkinkan
dan hal-
pengurangan tangggung- Jawab
penanggung. Hilangnya hak tertanggung atas ganti rugi dengan
pasal 251 KUHD, yaitu mengenai asas
berkaitan
itikad
baik,
untuk membedakannya dengan perjanjian biasa maka asas dalam perasuransian lebih tepat dengan sebutan asas Juran sempurna, sebab pasal 251 KUHD ini berkaitan
ini keju-
dengan
^I n s t i t u t e Cargo Clauses 1/1/82
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pra - penutupan asuransi. Dengan kata lain pasal 251
KUHD
ini
saat
hanya berlaku untuk keadaan yang sudah ada pada
perjanjian
ditutup, dan tidak berlaku
untuk
peningkatan
risiko setelah perjanjian asuransi berjalan, serta perpanjangan asuransi.1^ Dalam pasal 251 KUHD tertanggung harus*lah memberikan keterangan tentang obyek
pertanggungannnya
dan yang berkaitan dengan itu secara jujur, dengan ancaman kebatalan
perjanjian
perjanjian
asuransi,
asuransi apabila
yang
dibuat.
tertanggung
Kebatalan memberikan
keterangan yang keliru atau tertanggung tidak memberitahukan
sesuatu yang diketahuinya. Sedangkan M
maksudnya
adalah
mempengaruhi
sesuatu
yang
bersifat
keterangan pen ting,
"
yang
keputusan underwriring ( pemilihan risiko
)
oleh penanggung mengenai diterima atau tidaknya perjanjian asuransi itu. Risiko kebatalan asuransi yang diancamkan pasal KUHD
adalah wajar, yaitu sebagai perlindungan
diberikan
oleh
undang-undang
kepada
awal
penanggung,
dalam suatu penutupan asuransi tertanggunglah yang
251 yang sebab
diang-
gap serba tahu tentang obyek yang diasuransikannya, sedang penanggung tidak tahu. Terlebih lagi dalam asuransi marine cargo, adalah hal yang sulit dan berat apabila
penanggung
harus meneliti terlebih dulu segala sesuatu yang berkaitan dengan
pengangkutan barang itu, baik mengenai
barangnya,
^H.Gunanto, S.H., Perlindungan Penanggung Versus Perlindungan Tertanggung, Astoeti Gunanto and Associates, Jakarta, 1988, h. 30.
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pengepakannya, kapal yang mengangkut, deb, yang kan
dalam
polis
itu. Disinilah
letak
dicantum-
pentingnya
asas
kejujuran sempurna harus dilakukan oleh tertanggung. Namun apabila
penanggung
tidak
menyodorkan
kuisioner
yang
mengandung pertanyaan yang penting, dan tertanggung
tidak
mengetahui bahwa ia seyogyanya mongetahui bahwa katerangan yang tidak diberikannya itu adalah penting, dalam hal penanggung
tidaklah dapat memakai pasal 251 KUHD
ini
sebagai
alasan pembatalan asuransi atau penolakan claim.16 Setelah atas dalam hal
ganti
mengetahui
hal hilangnya
hak
rugi sebelum terjadinya evenemen
tahap pr'a-penutupan asuransi, maka perjanjian
tertanggung atau
masih
sekarang
dalam
itu sudah berlangsung, maka
suatu
claim
dalam asuransi marine cargo akan ditolak apabila : 1. Jika dalam rang-barang
laporannya tertanggung yang
sebenarnya
memberitahukan
tidak
terkena
ba baha
ya sebagai barang yang hilang/rusak; 2. Memperbesar jumlah kerugian
yang dideritanya
atas ba-
rang-barang yang diasuransikan; 3. Menggunakan dusta
atau
surat-surat
atau alat-alat
bukti
palsu,
tipuan untuk membuktikan kerugian yang di
deritanya; 4. Dengan sengaja menyuruh orang lain untuk suatu guna hilang/rusaknya barang, baik lanan laut, maupun
SKRIPSI
pada
saat
melakukan seselama
perja-
bongkar muat, berkenaan
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27 dengan obyek yang diasuransikan.^ Selain diatas,
penolakan
maka
alasan
claim karena empat
hal
penanggung dapat menolak claim
tersebut
atas dasar
yang bersangkutan dengan perjalanan laut itu
diri,
sebagaimana
yang
ditetapkan
dalam
sen-
I.C .C .1/1/82,
yaitui 1.
Kerusakan/kehilangan
terjadi
setelah
waktu pertanggungan, atau meskipun masih ada, apabila barang
telah
habis
jangka selesai
jangka
waktu
itu
diserah-te-
rimakan pada pemilik / penerima barang, maka
pertang
gungan itu dinyatakan telah selesai; 2.
Barang diangkut ketujuan lain dari yang disebutkan da lam
polis
( adanya perubahan jurusan ), kecuali
ada
pemberi tahuan sebelumnya; 3.
Masuknya kapal ke suatu tempat / pelabuhan untuk reparasi kapal, namun
bukan
merupakan
tindakan
general
avarage; 4.
Pengakhiran
kontrak pengangkutan di tengah jalan, ba
ik pengakhiran diluar kuasa tertanggung, maupun karena kehendak tertanggung sendiri. Selain ganti
kemungkinan hilangnya hak
rugi oleh penanggung, maka pihak
tertanggung
atas
penanggung
dapat
pula berkurang tanggung-jawabnya atas ganti rugi, penyebab
apabila
hilang / rusaknya barang tidak seluruhnya karena
^W a w a n c a r a dengan F.X. Soetiksno, bagian claim, Bali Nippon Insurance, tanggal 8 November 1993
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
PT
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28 bahaya-bahaya yang dijamin dalam polls, tapl merupakan kesalahan
pihak
demikian
ke-3 ( pengangkut/EMKL ), dalam
maka tertanggung dapat manuntut pada
tiga tersebut. Dalam prakteknya, tuntutan pada atau
EMKL, disubrogasikan oleh tertanggung
gung,
hal
yang
pihak
pengangkut
pada
penang
dan ini terjadi secara otomatis. Namun surat
tertanggung pada pihak ke-tiga tetap dibuat oleh gung
ke-
claim
tertang
dan selalu disertakan dalam dokumen pendukung
claim
asuransi marine cargo. Dengan tetap dapat diclaimnya pihak ke-tiga atau
tersebut, berarti tanggung-jawab
EMKL/Freight Forwarder tidak dapat
pengangkut terlepas
saja, meskipun barang yang dikirimnya sudah oleh
pengirim barang. Prinsip
maupun
begitu
diasuransikan
tanggung-jawab
EMKL/Freight Forwarder tetap ada
dan
pengangkut
sebagaiman
yang
diatur dalam pasal 468 KUHD jo pasal 14 PP No. 2/1969.
2. Penyelesaian claim marine cargo Insurance 2. a
Pembuktian adanya
jaminan asuransi
terhadap
barang
yang diangkut Pembuktian adanya jaminan asuransi dalam KUHD diatur secara
tersendiri dalam pasal 255 s/d 258 KUHD.
Meskipun
menurut 257 KUHD, perjanjian asuransi telah terjadi tika namun
seke-
setelah adanya kata sepakat ( bersifat konsensuil ), selanjutnya
untuk
membuktikan
adanya
perjanjian
asuransi tetap diharuskan adanya bukti tulisan, atau alatalat
bukti lain, sebagaimana yang disyaratkan oleh
pasal
258 KUHD. Konsekuensi dari pasal 257 dan 258 KUHD tersebut
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29 adalah kewajiban penanggung untuk menerbitkan suatu
polis
dan menyerahkannya pada tertanggung. Hal dengan
adanya
pelaksanaan
ganti
polis ini mutlak
diperlukan
kewajiban penanggung
berkaitan
dalam
membayar
rugi bilamana terjadi claim atas obyek yang
diasu-
ransikan. Meskipun polis ini mutlak sifatnya, namun berarti
polis
itu
harus ada
dan
diterbitkan
seketika
setelah terjadinya kata sepakat. Dalam prakteknya kali
tidak
sering-
untuk penutupan barang-barang import, dimana
berhu-
bung berbagai sebab, keterangan-keterangan yang
berkaitan
dengan perkapalan belum diketahui, misalnya jam
keberang-
katan
kapal,
penerbitan seketika.
nama dan berat kapal, dan
lain-lain,
polis yang bersangkutan tidak dapat
maka
dilakukan
Dalam keadaan yang demikian, maka oleh
penang
gung akan diterbitkan cover note, yaitu berupa nota tupan asuransi. Apabila cover note sudah ada dan terjadi evenemen akibat bahaya-bahaya yang dijamin
penu
kemudian sesuai
dengan kondisi yang dibeli ( A,B atau C ), maka cover note ini dapat dipakai sebagai polis dalam hal melakukan claim. Keberadaan cover note ini tidak berakibat penanggung tidak perlu
mengeluarkan polis. Diterbitkan
dan
diserahkannya
polis
pada tertanggung tetap merupakan kewajiban
gung. Seketika setelah tertanggung mengetahui nama
penang kapal,
tanggal keberangkatan, pelabuhan pemberangkatan, dan lainlain
keterangan yang berkaitan dengan
pengirman
barang,
tertanggung wajib memberitahukan pada penanggung. Mengenai batas
SKRIPSI
waktu yang diberikan oleh penanggung
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
pada
tertang
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30
gung
untuk
cover
note
lainnya
mengabari hal tersebut diatas ( ),
tidah
antara satu harus sama,
perusahaan
berkisar antara 10 s/d 15 hari
asuransi
itu.
ketentuan mengenai hal
waktu
asuransi
tergantung
biasanya
batas
dengan
kebijaksanaannya, sejak
penutupan
tersebut,
tertera
dalam lembar cover notet sehingga tertanggung dapat mengetahuinya. Sedangkan ketentuan mengenai penerbitan dan penyerahan polis - di luar cover note - mengikuti ketentuan pasal 25?
dan
260 KUHD, yaitu : 1. Dalam waktu 1x24
pertanggungan 2.
ditutup
langsung
oleh
jam
bila
tertanggung,
dan
Delapan ( B ) hari apabila pertanggungan
dengan
itu
ditutup
menggunakan jasa broker asuransi. Mengenai
broker
asuransi ini, diatur dalam pasal 1 SK. Menkeu R I . No. KEP457/MK/IV/5/1975,
tentang perijinan usaha perantara
asu
ransi kerugian.
2 .b
Penentuan besarnya beban
ganti
rugi
pihak
penang
gung pada saat terjadi kerugian Sampai terjadi
seberapa
jauh
kehilangan/kerusakan
dalam pengiriman suatu barang yang
yang
diasuransikan
mendapat jaminan dari penanggung, tergantung
sampai sebe
rapa
kedua *belah
pihak
jauh prinsip-prinsip asuransi dipenuhi dan tergantung pula kondisi polis
mengenai
kondisi
polis
ini,
sekedar
apakah evenemen itu akibat dari perils (
yang
digunakan.
untuk
mengetahui
bahaya-bahaya
yang ditutup dalam kondisi yang dibeli. Dalam hal
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
)
kondisi
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31 asuransi marine cargo yang dibsli adalah kondisi all
risk
atau kondisi A, maka yang terpenting harus dibuktikan oleh tertanggung
untuk mengajukan claim adalah bahwa
kerugian
itu terjadi dalam jangka waktu polis. Sedangkan tentulah
untuk dua kondisi lainnya yaitu B dan
haus
diketahui secara pasti
penyebab
C,
kerugian
itu, karena dua kondisi tersebut menyebutkan macam
bahaya
yang dijamin secara limitatif. Penentuan besarnya beban ganti rugi penanggung saat
terjadi evenemen, tidak ada kaitannya
pada
dengan
premi
yang telah dibayar. Hal ini sangat berbeda dengan asuransi jiwa,
dimana jumlah uang jaminan telah
disebutkan
dalam
polis, sehingga jumlah uang jaminan nilainya sudah tertentu , sebagaimana yang diatur dalam pasal 304 angka 5 KUHD. Oleh
karena besarnya ganti kerugian dalam
asuransi
marine cargo baru diketahui kemudian dan kadangkala
cukup
rumit, maka diperlukan suatu ahli yang mengurusnya,
yaitu
adjuster
asuransi. Adjuster asuransi yaitu suatu
haan jasa dalam bidang asuransi kerugian pekerjaan ransi
kerugian,
khususnya
Keberadaan
dibidang
asuransi
40/1988.
diatur
yang menjalankan
khususnya untuk menyelesaikan claim-claim
ruginya.
No.
perusa
dlam
mengenai
perhitungan
adjuster sebagai kerugian
Sedangkan SK. Menkeu
diatur
asu
salah dalam
ganti
satu
usaha
Keppres
mengenai
adjuster
RI.
KEP-932/MK/IV/12/1971.
No.
itu
RI.
Keberadaan adjuster dalam penyelesaian claim tidak
sendiri
mutlak
adanya, sesab ia hanya bersifat membantu dan atas persetu-
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Juan kedua-belah pihak (penanggung dan tertanggung). Dalam prakteknya namun
pihak adjuster ini dibiayai
ia
harus
oleh
tetap bersifat netral,
penanggung,
sebab
ia
harus
melindungi kepentingan kedua-belah pihak, baik tertanggung maupun
penanggung.
Untuk
kepentingan
penanggung,
maka
adjuster harus berhati-hati agar jangan sampai penggantian kerugian
lebih
besar daripada yang
seharusnya
diganti,
sedangkan bagi kepentingan tertanggung, adjuster
berupaya
agar tertanggung mendapat penggantian kerugian yang dipandang
dari
sudut
Kenetralan diatur No.
pertanggungan
tercantum
dalam
adjuster ini sifatnya wajib, sebagaimana
dalam
pasal
16 huruf a dan b
1249/KMK.013/1988
pelaksanaan
tentang
Kep.
ketentuan
tidak
a.
dan
dibidang asuransi kerugian, yang
melakukan penilaian kerugian
memihak;
b.
melakukan
RI.
tata-cara menyebutkan
secara
laporan
yang
Menkeu.
bahwa adjuster asuransi kerugian wajib memenuhi sbb:
polis.
ketentuan bebas
dan
penilaian
secara
Sebelum perhitungan ganti kerugian dilakukan
terle
obyektif.
bih oleh
dahulu
tertanggung.
asuransi
marine
yaitu r 1. Loss
harus diketahui jenis kerugian
(
Pada cargo,
dasarnya
jenis
terdiri dari dua (
yang
diclaim
kerugian 2
dalam
)
bagian,
Total Loss ( kerugian seluruhnya )j 2.
Partial
kerugian sebagian ). Untuk
Total Loss
,
dibagi
menjadi dua, yaitu : a. Actual Total Loss ( ATL )/kerugian seluruhnya yang sesunguhnya, misalnya barang/kapal tenggelam/hilang
SKRIPSI
dan tidak dapat ditemukansama sekali;
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
dan
b.
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33 Construktif Total Loss ( CTL ), yaitu barang belum secara absolut musnah, tapi mungkin masih ada nilainya. Sedangkan apabila
kerugian
itu sebagian ( Partial
Loss
),
harus
diketahui apakah itu kerugian khusus (Particular Avarage ) yang (
terdiri
dari kerusakan ( damage
)
dan
shortage ) 9 atau kerugian itu merupakan
(• General Avarage ), yaitu tindakan yang
kekurangan
kerugian
umum
dilakukan.
oleh
perkapalan dengan cara sengaja dan beralasan, guna lamatkan terjadi
kepentingan yang ada dalam kapal itu
menye-
pada
bahaya. Biaya penyelamatan dalam general
avarage
ditanggung bersama , baik oleh pemilik kapal maupun lik-pemilik
i fl
dalam kapal itu. °
pemi-
Mengenai
jenis-
jenis
kerugian yang tersebut diatas, secara rinci
diatur
dalam
pasal 56 s/d 66 MIA 1906. Saat
barang
saat
tertanggung mengajukan claim, maka
penanggung
akan meneliti kelengkapan dokumen pendukung claim, sedang kan untuk jenis kerugian dan dibawah tanggung-jawab kerugian dokumen claim
itu terjadi, dapat diketahui penanggung survey report. Setelah dokumen-dokumen
lebgkap,
dilakukan
maka
perhitungan ganti
rugi
, baik oleh penanggung sendiri,
siapa melalui
pendukung itu
maupun
dapat dengan
jasa adjuster asuransi ( terutama dalam hal claim tersebut cukup rumit perhitungannya dan dalam jumlah Namun perhitungan yang dilakukan
oleh
yang besar ).
adjuster itu tidak
*®J.T. Sianipar, S.E., Asuransi Pengangkutan PT Asuransi Jasa Indonesia, Jakarta, 1988, h. 335.
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
Laut.
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
selalu harus dipenuhi penanggung, bilamana penangung merasa
perhitungan
itu
kurang tepat,
maka
tidak
tertutup
kemungkinan bagi penanggung tidak menggunakan hasil perhi tungan
adjuster.
claim
Namun dalam prakteknya,
99*/.
yang dihitung oleh adjuster diterima dan
penanggung netral
dan tertanggung, mengingat
dan
terdiri dari tenaga-tenaga
dilakukannya
bahwa
salah.
Vang
perlu
disetujui
adjuster yang
perhitungan claim, sehingga kecil kemungkinan yang
keputusan
bersifat
ahli
dalam
perhitungan
diketahui
laporan dari adjuster dalam asuransi
disini
laut
terbuka
untuk penanggung dan tertanggung dan satu copy dari report tersebut
disimpan
dan didaftarkan
di
Avarage
Adjuster
Association di London. Sedangkan dalam asuransi non marine laporan
dari adjuster sifatnya rahasia, dan
hanya
untuk
pertimbangan penanggung. 19 Adapun
cara
perhitungan ganti rugi
untuk
masing-
masing jenis kerugian diatas adalah sbb s 1. Untuk
Total Loss
ganti kerugian
, penanggung
hanya
sakan
membayar
setinggi-tingginya sebesar jumlah
tanggungan. Apabila barang mengalami CTL
per—
biasanya per—
hitungan ganti ruginya dianggap sebagai Partial Loss{ 2. Untuk Partial Loss, khususnya
Particular Avarage , ba
ik untuk kekurangan maupun kerusakan,pada dasarnya per— hitungannya adalah sama, yaitu : " perbandingan
19 S.E.
Silitonga, Perkembanaan Baru Da 1am ( Makalah ), PT Asuransi Jasa Indonesia, h. 6 .
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
antara
Klaim.
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35
besarnya
penurunan nilai barang
akibat
kerusakan/kehi-
langan dengan nilai barang itu dalam keadaan baik ",
atau
dengan rumus sbb : f (a/b) x c
}
-
d
-
g
Apabila alasan kerugian itu karena kehilangan, maka
unsur
" d " sebagai pengurangan dalam rumus, tidak berlaku. Keteranaan rumus : a
=
harga faktur dari barang-barang yang rusak / hilang
b
-
harga seluruh barang yang ditanggung dalam faktur
c
«
jumlah pertanggungan dari seluruh barang
d
=
nilai yang diperoleh dari
penjualan
( TSI )
barang-barang
yang rusak g
=
jumlah ganti rugi yangharus dibayar oleh penanggung. Penggunaaan
unsur " d " dalam
perhitungan
diatas,
berkaitan dengan berlakunya hak subrogasi secara bagi
penanggung atas barang-barang yang rusak,
otomatis sedangkan
claimnya sudah terbayar* Dan kepada tertanggunglah diberikan
hak
pertama kali untuk
membeli
barang-barang
yang
rusak yang telah beralih menjadi milik penanggung. 3. Untuk GeneraJ Avarage, kerugian dibagi dalam gian, yaitu t a. adanya pengorbanan dari yang ada
di kapal;
dan
dua ba
bagian/barang
b. biaya ( expenditure ) yang
dikeluarkan guna penyelamatan kapal dan seluruh
kepen-
tingan dalam kapal. Untuk
dua
jenis General Avarage ( GA
)
tersebut,
pada dasarnya perhitungan ganti ruginya menggunakan yang
SKRIPSI
sa m a ,
yaitu
: " jumlah
pertanggungan
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
salah
rumus satu
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36 pemilik kepentingan dalam pengangkutan laut itu jumlah
dibanding
seluruh pertanggungan dalam pengangkutan laut
dikalikan maupun
kerugian, baik berupa barang
biaya
yang
dikeluarkan
yang
akibat
itu
dikorbankan
general
avarage
tersebut " atau dengan rumus sbb t
£ TSI ( A/B/C ) / TSI ( A+B+C ) ) x G.A
«
nilai claim
Jadi dalam 6 .A ini semua pemilik kepentingan dalam pegangkutan
laut
itu akan membayar
kontribusi
dengan jumlah pertangggungan yang ada dalam
yang
seimbang
masing-masing
polis yang pemilik kepentingan itu miliki, sehingga
dalam
6 .A ini seluruh pemilik kepentingan dalam perjalanan
laut
itu secara bergotong-royong membiayai kerugian akibat 6 .A. Meskipun
demikian, dalam 6 .A ini
kepentingan
yang tidak turut membayar
benda-benda
pos
ada
kepentingan-
kontribusi, pos,
barang-
barang milik pribadi ABK yang terbatas jumlahnya,
barang-
barang
yang diangkut oleh kantor
yaitu
milik penumpang yang dimuat tanpa B/L ,
dan
jiwa
manusia ( baik untuk ABK maupun penumpang lainnya ). Dalam digunakan,
hal
kerugian
6 .A maka
jasa
adjuster
atas biaya dan penunjukan dari pemilik
dan adjuster avarage ini akan melakukan perhitungan memihak dan didasarkan pada
kapal, tanpa
The York Antwer Rule 1950.
20
Wawancara dengan F.X. Soetiksno, bagian PT Bali Nippon Insurance, tanggal 16 November 1993
SKRIPSI
yang
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
claim,
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37 3.
Penvelesaian
oerselisihan
akibat
adanya.
penPl?K#n
claim dalam marine cargo insurance Berdasarkan laporan Direktorat Lembaga Keuangan
dan
Akuntansi Indonesia, claim yang terjadi dan terbayar dalam asuransi 1984
marine cargo di Indonesia selama
periode
tahun
s/d 1938 mengalami penurunan. Pada tahun 1984
claim
yang terjadi sebesar 36,6*/. dari jumlah penutupan
asuransi
marine cargo di Indonesia, turun menjadi 18,3*/ pada
tahun
1985 dan akhirnya hanya 15,7*/. pada tahun 1988. Penurunan
jumlah claim tersebut
menunjukkan
angka
yang baik, apabila penurunan itu dikarenakan tidak dinya
bahaya
penurunan gung,
claim itu akibat penolakan claim
sebab
tertanggung babkan
tidak
selamanya claim
bisa
oleh
yang
akan dipenuhi oleh penanggung. Hal ini
claim,
oleh dise
pihak
yang mencari-cari alasan untuk menolak
juga
penang-
diajukan
banyak hal, mungin adanya kesalahan di
nanggung ran
selama pertanggungan itu. Namun
terja-
pe
pembaya-
atau mungkin pula karena kesalahan
di
pihak
tertanggung sendiri. Pada umumnya kesalahan tertanggung yang ditolaknya
claim
oleh
penanggung,
menyebabkan
karena
terungkapnya
keterangan-keterangan yang bertentangan antara pada
saat
penutupan asuransi dengan
pada
keterangan
saat
terjadi
evenemen. Misalnya saat penutupan asuransi dikatakan
usia
kapal
usia
24
tahun, ternyata saat
evenemen
diketahui
kapal 30 tahun, sedanng perjanjian tentang penambahan usia kapal
SKRIPSI
tidak ada, maka secara otomatis claim akan
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
ditolak
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38 oleh penanggung* Keterlambatan pemberitaan telah nya
cvenemen oleh tertanggung pada penanggung yang
bihi (
terjadi-
3
x 24 jam, serta diduga adanya
criminal
alasan yang
)
uneur
mele-
kesengajaan
dalam pengajuan claim itu, dapat
dijadikan
penanggung untuk menolak claim, Kadang-kala diajukan
dipenuhi tungan
tertanggung tidak
seluruh
claim
nilainya
oleh penanggung, karena adanya perbedaan antara penanggung dengan
penolakan
claim
penanggung.
hanyalah alasan
.tertanggung. yang
akan perhi
Adakalanya
mengada-ada
dari
Dalam prakteknya untuk alasan penolakan
yang
disebutkan terakhir ini, akibat adanya haan asuransi yang
perusahaan-perusa-
memasang rate begitu
rendah, di bawah
rate terendah yang masih dapat dikompromi oleh perusahaanperusahaan menutup
reasuransi
( tempat
dimana
perusahaan
asuransi itu mengasuransikan kembali
yang telah terjual
yang
polis-polis
), khususnya perusahaan reasuransi yang
berada di luar negeri. Penyelidikan nuhi
claim
yang cukup oleh penanggung guna
asuransi
marine
cargo,
merupakan
meme-
tindakan
kehati-hatian penanggung akibat sering dijumpainya praktek claim
curang dalam teknologi yang semakin maju
nanggung
tidak ingin bilamana claim yang telah
ini.
dipenuhi-
nya, ternyata dikemudian hari diketahui claim itu dung
unsur criminal, misalnya diketahui
baik
kapal, awak kapal, suplier— suplier barang,
mengan-
kemudian,
SKRIPSI
Region
Investigation
( F.E.R.I.T
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
),
bahwa
penerima
barang/pengirim barang, dsb, masuk dalam daftar hitam East
Pe
yaitu
Far badan
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39 inteligen
dalam
bidang
asuransi laut
di
kawasan
Asia
Tenggara. Penolakan claim
yang
claim
atau
tidak
diajukan tertanggung
terpenuhinya pada
seluruh
penanggung
menyebabkan ketidak-harmonisan hubungan antara
dapat
penanggung
dengan
tertanggung. Oleh karena perjanjian asuransi
ter—
bentuk
karena
yang
membuatnya,
adanya kesepakatan di
maka
dalam hal bagaimana
antara
pihak
cara
penyelesaian
bila ada perselisihan di antara para pihak tersebut, dapat diserahkan pada para pihak itu sendiri. Cara pertama
yang
digunakan untuk menyelesaikan perselisihan tersebut adalah dengan jalan musyawarah. Apabila cara ini tidak maka
dapat melalui Pengadilan Negeri
apabila
memang
tersebut.
telah diatur
Penggunaan
klausula
adanya
ataupun
berhasil, Arbitrase,
klausula
Arbitrase
Arbitrase
biasanya
pertimbangan
sbb : a. proses penyelesaiannya lebih
dibandingkan
jika melalui Pengadilan Negeri}
b.
atas cepat
perkara
itu akan diperiksa dan diputus oleh mereka yang ahli dalam bidangnya;
dan
menguntungkan
c. terjaga kerahasiaannya. Hal lain lewat
Arbitrase ini adalah,
yang
putusan
yang
diambil oleh Arbitrase ini bersifat obyektif, sebab
Badan
Arbitrase
bebas
Indonesia ( BANI
), merupakan badan yang
( otonom ) dan tidak boleh dicampuri oleh kekuasaan lain. Apabila
dalam perjanjian asuransi itu tidak
diatur
mengenai klausula Arbirase, maka penyelesaian perkara akan dilimpahkan disebabkan
SKRIPSI
ke Pengadilan Negeri. Dalam hal kerugian oleh
kecelakaan kapal, sebenarnya
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
di
itu
negara
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40 kita ada Mahkamah Pelayaran yang bertugas menangani
kece-
lakaan-kecelakaan kapal di Indonesia, namun sebegitu
jauh
fungsi lembaga ini nampaknya baru berjalan bilamana
kece-
lakaan
kapal itu menyangkut jiwa manusia, disoroti
tajam
oleh masyarakat dan dianggap perlu oleh pemerintah,
yakni
Direktarat tentunya
Jendral Perhubungan Laut. Dengan tidak seluruh kecelakaan kapal
keadaan
ini
di-Mahkamah-kan,
dan sekalipun di-Mahkamah-kan, keputusan Mahkamah
Pelaya
ran hanya dalam hal pengenaan sanksi administratif
terha-
dap
crew
perdata,
kapal, tanpa
menghubungkannya
dengan
masalah
seperti nilai kerugian yang timbul atau
tingkat
kesalahan dari kapal-kapal yang bertabrakan, jika kasusnya itu tabrakan kapal. A
E. KESIMPULAN 1. yaitu
Polis jenis
marine cargo yang I.C.C.1/1/B2 yang
digunakan menyajikan
dalam tiga
praktek kondisi
pertanggungan.pemi 1 ihan kondisi oleh tertanggung mempengaruhi
besarnya premi yang harus dibayarkan, serta
luasnya
jaminan bahaya yang diberikan oleh penanggung. konsekuensi adanya
pembagian
kondisi ini adalah
bahwa
hanya
untuk bahaya-bahaya yang dijamin dalam kondisi polis
claim yang
dibelilah yang dapat diajukan, disamping tentunya disertai kelengkapan dokumen pendukung claim.
21 *AS.E. Silitonga, Perkembanaan Baru (Makalah), PT Asuransi Jasa Indonesia, 1988
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
Da 1am
K 1a i m .
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Ditutupnya
perjanjian
asuransi marine
cargo
oleh
pemilik barang,tidak menyebabkan hilangnya tanggung jawab pengangkut, EMKL/Freight Forwarder atas keselamatan barang yang diangkutnya.
Kesalahan
pengangkut, EMLK /
Freight Forwarder yang menyebabkan kerugian pada barang yang diangkut, tetap dapat diclaim oleh pemilik barang, namun biasanya claim tersebut disubrogasikan pemilik ba rang pada penanggung. Polis asuransi atau cover note ( polis sementara ) , dapat dijadikan bukti adanya jaminan asuransi atas rang yang diangkut, Hal diterbitkan polis pada
tertanggung
diatur
untuk cover note, diatur sesuai
dan
dalam
ba
diserahkannya KUHD, sedangkan
kebijaksanaan
masing-
masing perusahaan asuransi. Mengenai besarnya ganti rugi yang akan dibayar penanggung pada tertanggung apabila terjadi sarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah premi dibayarkan, melainkan ditentukan
oleh
oleh
claim, be yang
jenis
telah
kerugian
dan besarnya kerugian atas barang. Kehadiran Adjuster asuransi, penanggung dan tertang gung
pada saat terjadi atau
saat perhitungan kerugian
akan sangat berguna untuk mendapatkan hasil yang obyektif. Penyelesaian perselisihan dalam asuransi, dapat
di-
serahkan pada kesepakatan para pihak, apakah dengan jalan musyawarah, melalui lembaga Arbitrase - jika memang telah diperjanjikan sebelumnya -, atau dilimpahkan
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
ke-
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42 Pengadilan Negeri. Dalam hal kecelakaan kapal, penanganan oleh Mahkamah Pelayaran
hanya dalam kasus-kasus
tertentu, dan penanganannyapun hanya sebatas sanksi administrasinya, bukan mengenai aspek keperdataannya atau ganti rugi.
SARAN—SARAN - Karena aturan-aturan mengenai kondisi yang
dijamin
yang tidak dijamin, dan lain-lain aturan tersebut tukan
dengan
dapat
jelas
timbulnya itikad
polis, maka agar
aturan-aturan
terbaca oleh tertanggung
anggapan
tidak
tertanggung
baik, hendaknya
dan
bahwa ada
dan disa-
tersebut
menghindari
penanggung
ketentuan
ada
standard
mengenai besarnya huruf yang dicetak dalam aturan-aturan I.C.C.1/1/82 yang melekat pada polis tersebut. - Meskipun diberikannya kebebasan menentukan rate asuran si
marine
diberikan
cargo, hendaknya untuk rate patokannya, sehingga dapat
terendah
tetap
dihindari
adanya
persaingan asuransi kerugian ( khususnya asuransi laut ) yang
tidak
sehat, serta
melindungi
tertanggung
dari
tidak terbayarnya claim oleh penanggung. - Perlunya pengetahuan pihak F.E.R.I.T
sehingga
penanggung
tidak ada
alasan
mengenai penolakan
daftar claim
karena diketahui kemudian bahwa tertanggung masuk daftar hitam F.E.R.I.T, dan pencegahan dapat dilakukan gung
pada
saat akan
ditutupnya
perjanjian
penang asuransi,
yaitu dengan menolak penutupannya•
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
43 - Perlunya pengetahuan yang memadai dalam bidang psrasuran sian
bagi hakim-hakim Pengadilan negari,
karena
tidak
sedikit kasus asuransi dilimpahkan ke Pengadilan Negeri. - Hendaknya pembiayaan adjuster asuransi tertanggung
dan penanggung, sebab
dibebankan
keberadaan
pada
adjuster
ini untuk kepentingan kedua belah pihak.
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR BUKU
BACAAN
:
Abbas Salim, A, Dasar— Dasar Asuransi. Rajawali Pers, Ed. I cet. II, Jakarta, 1989. Gunanto, H, Ketidakstabilan Hukum Asuransi Laut X Marine I n s u rance 1 Neaara Klta Pewgffl Idl, Astoeti Gunan to and Associates, Jakarta, 1988. _______ , Per 1indunaan Penanaauno Versus Per 1indunoan Ter— tanoQuna. Astoeti Gunanto and Associates, Jakarta,1988 Hardy Ivamy, E.R, Marine Insurance. Fourth don Butterworths, 1985.
edition,
Lon
Purwosutjipto, H.M.N., Pokok-Pokok Hukum Daoana Indonesia. jilid 5, cet. II, Djambatan, Jakarta, 1986. _______ , Pokok-Pokok Hukum Daaano Indonesia. jilid 6 , cet. II, Djambatan, Jakarta, 1986. Subekti, R, Arbitrase Perdaoanaan. Bina Cipta Badan Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Kehakiman, Jakar— ta, 1979. Sianipar, J.T, Asuransi Penqanakutan Laut Marine Insu rance PT Asuransi Jasa Indonesia, Jakarta, 1987. Sri rejeki, Hartono, Asuransi Semarang Press, 1985. PERUNDANG-UNDANGAN
dan Hukum
Asuransi.
IKIP
:
Subekti, R, Tjitrosudibio, R, Kitab Undano-Undano Perdata. PT Pradnya Paramita, Jakarta, 1989. _______ , Ki tab Undano-Undano Hukum Daaana dan PT Pradnya Paramita, Jakarta, 1989.
Hukum
Kepai1i t an.
Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 dan Himpunan Peraturan Perasuransian tahun 1968 - 1992. Sinar Grafika, Ja karta, 1992. Institute Cargo Clauses 1/1/82 Marine Insurance Act 1906 MAKALAH
:
Silitonga, S.E, Perkembanqan Baru dalam KLaim. PT Asuransi Jasa Indonesia.
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
P.T. BALI NIPPON INSURANCE r/.
A Joint Venture between BANK BALI GROUP and THE NIPPON FIRE & MARINE INSURANCE CO., LTD.
No.t07/93/LL/Ua.
S U n T
H T U A H A U
Yang bertanda tangan dibawah ini, nenerangkan bahwa mahaeiBva
Kama
t SOFIA
Nio
i 0389.12936
Fftkultaei
HUKUM, UUIVSRSITAS AIRLANGGa SURABAYA
telah mendapat keterangan-Oceterangan eerta penjelaaaa-penjelasan dari perusahaan k&ai, sehubungan dengan penyueunan Legal Memorandum dengan judult "PKNYKLESAIAN CU1M MARINE CARGO INSURANCE", terhitung sejak tanggal 27 October 1993 sampai dengan tanggal 17 Deoember 1993* Demikianlah surat keterangan ini kami berikan untuk diketahui yang berkepentingan dan dlpergunakan aeperlunya.
Surabaya, 17 Deoember 1993*
Branch Manager
H ead o ffic e
W ism a Hayam W uruk. 7 lh llo o r, JL Hayam WuruK No. 6 P.O. Box: 3129, Jakarta 10002, Indonesia. Phone: 358951 (5 lines*. F a x: 373336, Telex: 46634 AMB IA
B ranch o ffic e s :
SURABAYA, todung Prtanioran Uedan Pwnuda, M floor, JL fe ru la 27-31. Phone 510965 (dirtd), 51277$ Exl 132 MEDAN, JL K.H. Z ainul A rilin N a 4 9 -S I. Phone: 522868 (direct). 521616. 521910 Ext. 4868. 4401
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
(Ml
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
A
P.T. BALI NIPPON INSURANCE A JointVenturebetween BANK BALI GROUP and THE NIPPON FIRE * MARINE INSURANCE CO., LTO. Hoad o tfc t Branch otfica i
W itm * Haya/n Wuruk, 7th fl. J . Hayam Wwuk No. • P.O. Boa 3129 Jakarta Phon# ; 356951 (ft IMS) Fax :3 7 M M Tola* : 46634 AMBIA S UR A B A Y A . Gadung M *danP #m ud*.3rtl. J f P*mwda27-31 P hoo#:ftl096ft MEDAN. Jl. K.H. ZainulArMln 49-61 P to n r. S22666
MARINE CARGO POLICY Policy N o.
:
A t and from
U n d e r O pen Policy No.
Tra n s h ip m e n t at
A ssu re d (s ), etc. '
To
A m o u n t Insured Interest
IMPORTANT
:
PROCEDURE IN THE EVENT O f LOSS OR OAMAQC FOR WHICH UNDERWRITERS MAY BE LIABLE . LIABILITY OP CARRIERS. BAILEES OR OTHER THIRO PARTIES RttVw duty of t v Aaaurad a fo fo r Aganta, m a t c u m , to Uha w eft maau/ra* u may ba raasonac tor Via pyrpoaaolawarting or q|nini«flgb4M a and to ana*aftalalnghtsae»inai Camara, Baiiaaaw om. fw d partoa a/a proparty pnearved «nd>xa»ea*d M partcular.' v«a Aaaurad or lha* A^anu a
a racommandad maka ttam aalm laminar with lha Ragulart^na «i ft* Port AuAontaa at tha port o
Vessel
y /
Date of Sailing
»,
C o n sign e e
/ f
vfmAwb
V
l\
'y /
to
INSTRUCTION FOR SURVEY
' Intoo avaniofleaao rdim a gaw N chm ayinvo ivaaciaim und arM alnauranca.im m adia tano bcaoisu. Iota or damaga h a * fta«fl gtvon to and a Survay Raport obU ffod from r»» Company-* OH«a or Acei
Valued at
ip to M n * a P oicy/ 1. Raporta, laauad by othar* do not prodgc* amdanca. ' 2. No GanaralAvoraga Bond to baaqnad without conaulbng km Inaurara or Ihatr Agonta DOCUMENTATION O f CLAIMS
Invoice Nol
ToanatilaeUimatobadaaRwtftpromptly,lhaAaaurado>twrAgantaajaadviaadtotub*™!anavaiiai
C o n d ltio n (s)
aupporvtg docunanta wahoul dalay. mdudmg w**n : I. Oxgnal pofcey. ' 2. Ongnal or oarMiad copy iNppmg Mwotoaa. togathar «Mh ahtppmg apaoication and/or waighi notaa. 9. Original or cartftadB* o» LaAngvid or olhor contract ot ctfnaQa. «. Survay report o * *r documentary awdanco to ahow tha artam o< lha loat or dam ^a 5. Landing aeceurt and watgN notaa al port ducharga and Inal daabnaten. •. Corraaportdanea auhangad «**h lha Carrion or thav Oailaai ragardmg matr baUrty lot ina to r ordama$a.
ct
Clauses
WE, hereby agree,
in consideration of the payment to l by or on behalf of the Assured of the premium as arrangec to insure against loss damage liability or expence to th extent and In the manner herein provided. In witness whereof, this policy has been signed by a du authorized representative of this Company at : .........
SURVEY
Intheevent ofdamage arisingunderthispolicyno claimswill be admitted unlessa surveyhas been heldwiththeapproval of:
, this...... ............day o f .......................... 19....
Premium Stamp duty Policy cost SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
t*/vrinr
e M/U rcnsiwswtsttttis..
%uuiou
■- —
— «
fc
c
i
m
e
n
!
B &
»
& waS25H2GHSS§sfe«tt2w u _ . - - - - ■ - • - - - r - L * - - T - . i- - L . «• J wTIJ ?- r - . .^c.tass t'WJ
12?-
«l^ ^r M«-•■■♦a ••^IHiS S S ^ S S S r■^*W
fcr Bter
TI
•«w«aia«« » "*«■<■■■*«»■ ^Swisrwsss^rxrtrwsss ■53^H«:s=s=rst=K3:ar-trri~-s •r” ^sszsMu.esuty;w ...«-#».e. uiBSMs:w«gsS^•~,•• i—» ||i& »i—
■
IS*
1ST 9 **U«j^ssjitT *.‘ «i vjmimm• *rs v-
i
fcw
■
a
rU«ti>«wn»igi ye-55-j-.-— — **» xnsr »y i"«■■’*»** g»-y m^g l»yi"r M imw«— o w n— «w *
c«»5 ^**sst?ir.wyss y»
» » i»
• B ^ g s a a a s ® "* * "* * * ^
s# sr
---------------
m— w
*w— Esr
IM
to^ feft1lfrtJMU finfy •lM #>Wfc»
—
-
«
»<»«
MNMfaMMi «•>«W»«M «M •«•<••«••V»•W M> p» _•
*]
>wi » w t y
w
. .
X K H tm i^ ^ n n m
» w * n * » « « « « ^ » .« » — *Sm»
* T iij*»TT*i*i T i " *TIT ****** **?**? * ?**"* jy » j
(n n n « >n »»»»»<«f
» M i n ««■>«—
H fita w a a ia v a iia ta ta a M iiM M X iM
•*• pxasagt— ff-~ ••* r^'Cii'iiJsniLVsasrs.vi***'* !s k«aw*
W m T "1 « ^ a s B M s g g r ^ n s s a a
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
,/1/U mnnm ttwmicuutu leAnooi M UCBM Ut V .... . ■i»»n «i«t— iwiwtwmiwoi I »» •»! ——»—
•«**»»
IttMWICI — U — I ^ M tf c O N i^ W V lln id M IH ^
»»»— «■»»*«» *mtm ■»«» l«K»» — «|.WIM «II| «■!»■».
m x w in w w i- in
x w pn
w »wn»
IWW»Wt
>■< » « •■»»■■■
—*«»««»—
0Mm m
M H *•» M «« «■»» M M H I <wM ••* —mm** 1I I* •«* » m w i| in iw iiiiw i> w « « « in iw — » < « n w « l « i w i m
• « ■ M* «■«■»»-alm •«* «»• •
)*
IMMB*
GENERAL CONDITIONS IMPORTANT PROCEDURE INTHE EVENT OF LOSS OR DAMAGE FOR WHICH UNDERWRITER MAY BE LIABLE
■■■
* — »•—»•■•«•!*•»*■■*«** w im im
tttn u ffO H M in M . m t i i o« w m i m m w iim m m i ^ m i i i . i « i « i » y rn •>• lu x a w k i i « IM mi Mmt, f »•»««•» i*
» « IH llM K II1 W W » i» H W ltf» l t»l—■■»«» <—»«»».
I > '» » H."«M'|I| t»im »n n *« «»— «■»» tax* lM « V » , am>*>»• I T-*— *'i ' i— i ■n ■-11 r *r~nr *~ »i M < » a u m im i 9 «■*•«< m i » m a « n > > «¥ h w , i » . w , } a n iiH H im i M M M t i i M i D r* iH i« H n M M f« ii
■Ml ihlnyafMliaiaii »I1 k it
H K i t W h n m a w lim x n n t i i H ^ i M ^ t H iiii i i »»— i» n ■ tw » i» w m n n w » m iii
till t il
P0CUMINTM10N p f_C lA IM »
l» w w « * w a * r f« n .iia tn li
till •
•
Man # M *a» *•> ■—
MIM* * ll> H «c W M l >4
»>* * >n» — »■<■!— M l M Htf
I } • w>« i .i m « i(«i«
bM« .MM*••**a*••I »«i >w«hp>*i
«(M W
CWM
•(MiMM Wtlmy*MO*•t»"»»M «M>IMI
a*.u»ltowmi»'
C LAIM AOMITTANCC ANO SURVEY
M
1 L 1 K
t
perpustak JV -UNIVERS1TAS A IK L A N G G A
S u R ^ l JL a
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
L a m p ira n ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
% LLOYD INDONESIA W
Kantor Cabang:
GENERAL INSURANCE COMPANY
NOTA PENUTUPAN NO. ......................................... Yanfl bertanda tangan di bawah tnl,selanjutnya disebut Penanggung — atas dasar keterangan-keterangan yang kan olehTertanggung — telah menerima penutupan pertanggungan pengangkutan sebagai berikut: iTertanggung atTartanggung aknya ItNama Barang
tk tor& Tanggal L/C taC&F aah uang partanggungan gangkutan dart dengan
ke: Kapal tautdaribesi/bajayang terdaftardalam Uoyd’s Registerdengan tonasi 100 ton keatas dan dimuat didalam palka x) — Kapal udara yang bergotong sebagai "regularairliner" x)
idiaiPartanggungan
Pertanggungan berakhir........harisetelah barang-barang dibongkar darikapal taut/udara untuk pertama kalidisuatu pelabuhan Indonesia. Klaim yang terjadisebelum tanggal nota penutupan initidakditanggung oleh Penanggung. Selanjutnya berdasar kan syarat-staratyang tercantum dalam polisstandarPenanggung. aim,Jikateijadi,dibay' kepada u k u P ra m I Setelah nama dan tanggal keberangkatan kapal laut Iudara (nomorflight) diketahui,Tertanggung diwajibkan untu lemberitahukan hal ini kepada Penanggung, agar Penanggung dapat mengeluarkan polis untuk pertanggungan ini dan menagi remi dan Iairv4aindaritertanggung. Nota penutupan inihanya berlaku untuk jangka waktu lima betas hari, terhitung mulai tanggal persetujuan aksei isi penutupan oleh Perusahaan. Atas permintaan Tertanggung nota penutupan inidapat diperpanjang untuk jangka waktu lim elas hariberikutnya dan permintaan ituharus diajukan selambat-lambatnya pada tanggal berakhirnya nota penutupan pertama.
19
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA A Joint Venture between P.T. BAN K B A U and THE NIPPON FIRE & MARINE INSURANCE CO., LTD.
Hoad otlico : WismaHayemWuruk,7ihHoof,Jl.HayamWurvVNo.8P.O.Box:31J9,Jakarta10002*Indonesia Phar»:3bm) (5linos}.Fax.:37333$.Telex;46634AM3 IACABLE PTAM3ALI Branchofl*cos : SUSUWYA.CaJii'sNia.tsfaBUfiiaiPiwuJi.W ttoof,JLP#.’nifda27*3t. Ptrm;Sl09S5(dif«l).5127766fl.l32
M£IUN,JUK2JhjlAtf»f>No.49*5J.Ph5m:5226C8{dif»3),WlSl6f5219l9ba.4»8J449l
TlM At!
MARINE C A R G O POLICY At and from
, 0 I IT G S> A o .
br O pen :y No.
Transhipment at
:
jre d (s), etc.
To
••
: /.S /S 2 /3 0 1 9 4 0 7 /1 3 .
y No.
>unt Insured
I '"*»
n>',' ,>or.
* t: .*ki.-v* V ’
«_
r*^A ^ 703 ** ? -V r- /.w WAS ^" IMPORTANT l y f w -J-. i M f i ! V !\‘ ! y> If'fS O n C '.W M ^ fOHWHICH n<s r' v'Tit ii«;'5P.vnrfnr.<.«fvi»CMASL£ ' " ,7 uir'i'T-.ofv.wrr-:-e">o)HlP-Tn:roFARTics •rZ.‘*r-W*w\’"5 ‘"‘ ^sr cl^C--•mu'ipejr,t*y>-.-A*.*.!.•>?t1--•»,;•••'ji*rIrtv.fj.jf'nifp.sutpt*fmnjrbrrrawfUibt*1 *;*• '■'t •v*; ?•-*■» f. j .• • n-v*.<-u..ci t‘o ‘ f ” >*;•*•:!• npji^n Cn'iib^t. BAiinft e>t ©;Sf» •*>** ">''3—■;l706 dd 2* 10*^1 ^ -nt'i'!.ViP-Wi rm M'.’i'v »: t^c^vi-m t»K*"Aptmt»'t<wui-mJ: >w •J' ' 1 * ‘* ** ' 1cc*at>*.•:if.u‘* s--!••»C.--<•-r . m i w *njr«itt»iiijpjcKfip« T Tin:•«'•••’•••.~/‘i, N .. >";•.»•Hr.'/t*.Jii;<-«r-f*^**>yk-t.;fescape : > . c x > ” S0 t-,■?■;>■■•■..•••.:••••':■-. /•v“-. •v V-.v..-r.r:’'w.se-flAi.sjrJc*jr'Sfl! i !‘i'-:x '• ' ..• • f! tiii‘M'.w'n-'i'pwCireirv *. lull"1'' in-r'Ci'’C-DjiHl' , ‘Twf‘''-;'c:-,\'o‘'liiliv<-Ytttholot»f'rdAm*je
rest
; •
sel 3 o f Sailing
; ' vCT.‘J “ d
•*•*5 n r : j i . v v * ‘ f-'v-t V* r *.•!,. <; {j.-.vc, N ? 7 £ - TnvConf. pw ei &• t'K-' * ‘c to n;i»r v’ !*•• >. •..‘V'5,,!in O', r tf jy>*i f l d'*.ef'«7 r
, 1GM 5?1
}»*»
I!;st.« ;i:.u o n t o n s-unvr v
,sign ce
•*!,•,'i**■o(.1*'i;<•*■!’* •■’’.»•■•*»:r,i"“; (•'Vj;K Mi'io••iu'-• I't•'■ l.vni(ifi'f'lOf’,,*'t>’
I’ !••■.<••• ist'. t:' c:.•••...;• • ’.i.^ n ** -
:
je d ct
ir
269,^0__
* ;
)’i c e No.
10 •
,»
idition(s)
: I 'J I
‘.'TV
*•;
A IM S ’W U
r.- •*■/■■ir\•*•;•.“I' /~i-•;r. '(•?}{*1U*.->:»‘l .*»■■*"Vv-‘n*-3. >v■k:: ■ <•
f*-* n ?>
/ V A'-.*■?" t « i , r 'J«*»AA |VW* I’ f•• .»/«! •» * (* <•’ ' *■*' ‘. w'.u *! Ku '.'il-ii.t.o’ r . t i t ^ c tfer v**1 ■Kr' •'(Z' S r-*o) f* ■* ** a J n oi'.'-' -•*•.•MiA.t;-)f1t? ,r r. '« t. c* •> i l o s i / 0 3 • ^ ' V‘ * * • > • ? ■ ' ' • • ’ * ! ' • ’ ! ■ ’ i < M ri/.cr: :it.>- •’I •;■>• " f. ■j*.'*•.* •*••••■I 'fir:v r »*•*!«l.ar»‘ <>V ' -// •;•f. - n r:o--. e ve r J.‘5 ycr.rs o f a,3e* ses
WE| hereby agree, in consideration of the payment to us by or on behalf of the Assured of the premium as arranged, 10 insure against loss damage liability or expence to the extent and in the manner herein provided In witness wher&df, this policy has been signed by a duly authorized representative of this Company at : .........
■0 r.w ar& w se C1l,u s c « rstitute 2 1 ;i'rr.'i.fics.tion* CXcuse. 'ifl’tc-rs cluu'*<5. RVEY
t-v/.-n!c.'ciyntnp';;.-ri::nr.under ll>ispolicyno cJai?)®v/.)\ v.'.’it".':'} i'1 ir.-(/Siiiihotn holdwiththe appToviii
Premium Stamp duty Policy cost SKRIPSI
.^x?;nK:r^.fthis^3..,vh..,..dayof.v:/.^ta...19?.1
P .T . B A U liJPPO s u
#t
T?3!>. S S ^ .7 9 11
1-52
it
0.76
VSTi. w : . o ?
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
A n
^ T |
-^Q Hr.
J5SL
«V
< S u p rcm «
•
i»
V
0 ro u m
SJ
F u (8 U 8 t0 8
g ifte d
T. U»1»77«*
Lampiran'' 4
IN V O IC E - U ^ . PT.
WiNiiS
J ALAN
UH YA ,
KM. jSOSOK
K3LA1L
NO. 2 ,
6.P.O . BOX 9069, Mono Ko>
cw. Adi!-sucsowsa.
INVOICE N O ..
E X - 9 1 2 8 .................D A T K ^ I i i
VESSEL:S.S.
MX L E V ____________ ON/ ABOUT. . ^
F R O M _____ Q I N G D A O
TO
T A NJUNO
PERAK,
SURABAYA,
DOCUMENTARY CREDIT N O .......... ......... 2 L^300-
INUJNKCl A
ISSUED B Y .
MAkKS AND
.
B A NK. B A LT
SURABAYA
QUANTITIES AND DESCRIPTIONS
NUMBERS
C .& .F .
SUR A B AYA
i_1,7.06______
T H N M i»N ^ A N__BE
yRICK
SURABAYA
^NOV/ 15
AMOUNT
T A N . U I NC
Pf\RAK,
S t I RAB
L/C MO..H -:iU0-U706 XNv'CiCt- !•:<•. E X - 9 1 2 B i.Nv'iUCi' U■ATI-. 5/NOV/9L
J.,7U0 MT
IM P,APPL.NO.0 ) 3 / 1 2 0 /1 1 7 3
1
SODA A;!ll L.JCUT 9V PCX MIN.
fiA < T O T A L C . i . j - . T A N J UNG P E R A K , 0 HUNDRE D S I X T Y N I N E T H O U S A N D
iOIN
OF
fclUS$ l‘ 3 S.I>U
S U R A B A Y A US ? L K S FOU R H U N D RE D 4 F I F T Y
USS.tjy,450
QKL Y
CHINA.
: .\ 0 . 283 6 . JO . OUu . ■CixINC.
'1 C- T A L
SKRIPSI
:
iiN
l-O R T Y
EACS TWO
OF
AbO U T
TH OU SAN D
*10
FIVE
K O I',.
N^T
HU N D RED
EACH. (4 2 ,5 0 0 )
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
f c AGS
ONLV.
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA £amp£ran‘c'5
i
l
S .
^
•Supremo
f t
(Srown
G.P.O. BOX 9069, H ong K C»bl» A ddi -SUCRO W NL
-v ■€
F « : 61 S 8 1 0 8 U U 816 7768
limited
PACKING LIST /W E IG H T LIST 1>T. WJNC;: : SUKYA, JAI.AN
iWOSOK KIDUL NO. 2 ,
Invoice No.,
SURAliA.;.. INDONESIA. umber of Packard
Date.
Quantity & Descriptions
ITX-0126
5TH NOV., 1991,
Net Weight/Gros* \Vei>*ht/(Por PAck&gc
L / C UO. 2l-300-1170o
IMP.APPL.NO. 013/120/3.173 42, t>00 U/.CiU 1,700 IsT SOUA AiiH LIGHT 99 POT MIN.
40,00 KGS / 40.15 Kt
TOTAL NET WEIGHT
i
1,700,000 KGS.
TOTAL CROStS WEIGHT
*
1,706,375 KGS.
ORIGIN OF CHINA. HS NO. 2836.20.000. PACKING : IN BAGS Of ABOUT 40 KGS. NET EACH. TOTAL i"ORTY TWO THOUSAND FIVE HUNDfcr-D (42,500) BAGS ONLY. SHIPPING MARKS \ \
j
SURABAYA L/C NO.21-300-11706 INVOICE NO. EX-9126 INVOICE DATE 5/NOV/91
\ a n d o n lu 'h ;« !f o f
r U W ! ; ,5./:n? W N
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
LTD.
SOFIA
ray* *
vN't:: "CONGENOILL" . EOi I iun >w/oADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BILL OF LADING
*E CROWN LTD. CONG
B /L N o .
GM5-110
T O BE U S ED W IT H C H A R T E R -P A R T IE S
L a jn p ir a r a
&
R eference N o.
’f ib a '
t
B ORDER OF BANK BALI SURABAYA NGAN BR.
“CORECK”
M A R IT IM E
G .m .M L
HAMBURG it ir n t
INGS SURYA ; KALISOSOK KIDUL NO. 2 lAYA, INDONESIA
/
/ b
P o rt o i loading
4ILEV
■•
ORIGINAL
QINGDAO
••'*•»1* >
ditcherge
JNG PERAK, SURABAYA '« d e tc rip tio n o l good*
G r o tt w e ig h t
S AND NOS. DAYA NO. 2 1 -3 0 0 -1 1 7 0 6 IC E NO. E X -9128 iICE DATE 5/N O V /91
GROSS WEIGHT
MEASUREMENT
1706375 KGS
2 7 6 2 .5Ma
4 2 ,5 0 0 BAGS SODA ASH LIGHT 99 PCT MIN
/
SHIPMENT (JNDUR HANK BAT.I SURABAYA TUNJUNGAN DR. L /C NO. 2 1 -3 0 0 -1 1 7 0 6 AND IM P . APPL. NO. 0 1 3 /1 2 0 /1 1 7 3 SAY TOTAL FORTY TWO THOUSAND FIVE HUNDRED BAGS ONLY "FREIGHT PREPAID"
n M
!
k (o f w h ic h
I? )
2..(P-lo-_r.
o n deck • ( S h ip p e r'! r l t k j th e C t 'r lt r n o t
being re tp o n tlh ie (o r l o i t o r demeoe h o w to a v e r a rliln g )
tig h t p a yable e l per IA R T E R -P A R T Y d a te d ..........4 9.TJ.\..9 .G T Q R .. 1 ? ? . 1
c i j | p . . . i i i h i P o rt o f L o ading In ap pare nt good o rd e r and O n | r r e U ce n d ltlo n o n b o a rd th a V « u » l fo r earrlaga to th e P o rt o f D ltcharga o r t o naar th a ra to a t t h t m a y te te ly get th a g o o d ! tp e c lfle d abova.
H E IG H T A D V A N C E ,
W eight, m a aiura , q u a lity , q u a n tity , c o n d itio n , c o n te n t* and valua u n know n.
ecelvad o n tc c o u n t o f fre ig h t:
IN W IT N E S S w h a ra o f th a M a tte r o r A g a n t o f th a ta ld V a tta l h a t tlgnad th a nu m ber o f B lU ro fL e d ln g Ind ica te d b a lo w a ll o f t h lt te n o r and da te, any one o f w h ic h balno a cco m o llth e d th a o th e r* th a ll be v o id . FO R C O N O I m e u»*d fo r lo a d in g ......................... day*
€ O VERLEAF
h o ur*. F re ig h t peveble at
HONG KONG d u m b e r o f o rig in a l B i / l "
THREE (3)
Place and d a ta o f lu u e
HONG KONG, NC&EMBEA 1 0 , 1991
FOR. ANft/fcN BEHALF OF XORECK- MA*p|Il|y?ZSREAST (HK). LTD \
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
L a m p ir a n ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
g O O E -N A M E : • 'C O N flE N B IL L * ' . E D IT IO N <078 S hip p e r
7 P*9* 2
BILL OF LADING
SUPREME CROWN LTD. HONG KONG
BA. NO. GM5-11C
TO BE U S ED W IT H C H A R T E R -P A R T IE S
R i f i t i n c i N o.
C oncigne*
TO THE ORDER OF BANK B A LI SURABAYA TUNJUNGAN BR.
“CORECK” MARITIME G.m.b.H. HAMBURG
N o tify • r td r o ii
PT. WINGS SUHYA JAI*AN KAI.ISOSOK KIDUL NO. 2 SURABAYA, INDONESIA
VOMUI
P o it o f loading
C ,ICO MtLF.V
QINGDAO
Portol<1licl>*f0« TANJtJNG PERAK, SURABAYA S h lp p a r’ i d a tc r lp tlo n o f g o o d i
C r o n w a ig h t
MARKS AND NOS. SURABAYA L /C NO. 2 1 -3 0 0 -1 1 7 0 6 INVOICE NO. E X -9128 INVOICE DATE 5 /N 0 V /9 1
GROSS WEIGHT
MEASUREMENT
1706375 KGS
2762.5M*
4 2 ,5 0 0 BAGS SODA ASH LIGHT 99 PCT MIN SHIPMENT UNDER BANK B A LI SURABAYA TUNJUNGAN BR. L /C NO. 2 1 -3 0 0 -1 1 7 0 6 AND IM P. APPL. NO. 0 1 3 /1 2 0 /1 1 7 3 SAY TOTAL FORTY TWO THOUSAND FIV E HUNDRED BAGS ONLY
\%■» "FREIGHT PREPAID"
(o f w M eh
o n dack at S hlppar** rU k ; th a C a rrla r n o t
batng ra ip o n ilb la fo r I o m o r damaga h o w to a va r arUIng)
P ralgh t payattiA •« par C H A R T E R -P A R T Y d a ia d
..... M ..9 .fi-T.QF,!/.R ,.. 1 . 9 } . ,
P R E IO H T A D V A N C E . R acalvad o n » c e o u n t o f fra lg h t:
- w | p p - «. at th a P e n o f L o ading In ap pare nt &©od o *d a r and a n l r r t U c o n d itio n o n bo ard th a V aiaal lo r carriage t o th a r o i t o f D lic h tr g * o r ao n a n i h m i o a i aha m a y aafaly oat th a g o o o i ♦pacified abova. W eight, m eature, q u a lity , q u a n tity , c o n d itio n , c o n te n t* and value u n known, IN W IT N E S S w h e re o f th o M a tte r o r A®ent o f th « ta ld Veaaal h a t signed th a n u m b a r o f B ill* o fL e d in g in d lca ta d b e lo w a ll o f th>* te n o r and data, any ona o f w h ic h balng accom plished th e o th e r* *h»n be v o id . FO R C O N D IT IO N S OP C A R R IA O C SEE O VCRL CA F
F re ig h t payabta at
HONG KONG N u m b e r o f o rig in a l Ba/L
Placa and d a ia o t Hiwa
1IONG KONG, NOVEMBER 1 0 , 1991 S ignature
^
Q{J
BEU ALF
op
THREE (3 ) ORECK" MA«WWe W
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
! a ST (HK) LTD
SOFIA
O O N C KADLN A R M U–APERPUSTAKAAN T
PEHUSAHAAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
P.T. UINTANG UPAYA SAM UDGKA
T6.**C«AK TIMUR MO>4W4 6UHAOAVA TCLP- S03OOI •OS TCUL'X 91420 ADMIHaL ttO
PROVISIONAL REPORT OF DAMAGE ( NOT
PARTIAL SHORTAGE
a n d / o r
FOR SUBMITTING CLAIM
)
Re ; Bx.MV. "GEO MILEV" D /0 N o ,: 0 0 0 1 3 9
B/fc N o . : G M 5-110
**2 ,5 0 0 BAGS - SODA ASH LIGHT 99 PCT MTN
W e are u n d e r s ig n e d b e l o w
h a v e b e e n jo in tly carried o u t a su rv ey to th e g o o d s
a b o v e m e n tio n e d , th e result as f o l lo w s : DELIVERED TO THE CONSIGNEE E X . S H IP 'S TACKLE, AS FOLLOWS : -
32*2?** BAGS, ORIGINAL AND GOOD ORDER.
DELIVERED E X . GODOWN, a s FOLLOWS : ~ 1 0 ,0 2 1 BAGS, ORIGINAL AND GOOD ORDER, 1 0 BAGS, 3 WEEPING WEIGHT ABOUT * 6 0 0 KGS.
T h e su rv e y w a s m a d e o n b o a r d / a t
w h a r f /i n
godow n
of
.V?ARA
_________________________ T O . PERAK, SURABAYA.*_______________________________________
O t h e r re m a rk s :
-
RECEIVED BEFORE DISCHARGING,
- . dam age c a r g o n o t e ( e / b , c c b ) w i l l b e i s s u e d b y P T . GESURI LLOYD, AS SHIPPING AGENT.-
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
f t a O T lr a n ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
p t.
10
WING'S-SURYA
Jt. Kalisotok Kidul No. 2 SURABAYA -60175 PHcnv: (0311 24251 M linq) TuIuk ; 3I72G VitMGS. IA Fax ; 331737 Cabl« A.Jii: WINGS SUHAOAYA
_________________________ 1 9 ____ L/C
2 1 -3 0 0 -1 1 7 0 4
1 ,700 KT SODA ASH LIGHT 42,500 bags 40 kgs
Should he reooive * 1.700.000 kg ^otually receive » 1 ,688,360 kg LOSS
AMOTT?iT
*
11«6 4 0
kg3
»
1 1 ,6 4
MT
t
4 2 ,5 0 0
i
42*209 hoga
ha gs
1 - 1 1 ,6 4 KT X USD, 1 5 8 ,5 » USD, 1 .8 4 4 , 9 4 * 1 ,1 - USD. 2 .0 2 9 ,4 3 x /
£4
SKRIPSI
= USD. 2 .0 2 9 ,4 3 x 5% . « USD. 1 0 1 ,4 7
PPtI
» USD, 2 .1 3 0 ,9 0 x 1Ctf * USD. 2 1 3 ,0 9
PPS
* USD. 2 ,1 3 0 ,9 0 x 2 ,5 ^ * USD. 5 3 ,2 7
TOTAL ATOCT * USD. 2 .0 2 9 ,4 3 + USD.367,83 - USD.2.397*26 - USD,1CO - USD.2*297,26
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA xam
p lr e n
li
PT. WINGS SURYA Jatan Kalisosok Kidul No. 2 Surabaya •60175 Telex 31726 WINGS IA Telp. (031)24251 - 333686 ( 4 Lines ) Fax. : 331737 Alamat Telgram WINGS Surabaya
Surabaya, 4 Januari 1992
Kepada yth
t
PT. PASTI HASXX, Jl« Tunjungan 52 Surabaya
Dengan hormat,
Bersama ini kami mengajukan claim ataa partay barang kami : SODA ASH LIGHT
ex kapal
n GEO MI LEV " , Mohon bantuannya untuk proses claim tab*
Untuk itu kami lampirkan 4-okumen
sbb
-
1 Original invoice
-
1 Original packing list/weight list
-
1 Copy Bill of Lading
-
1 Original Polioy Insurance
-
1 Copy Report dari PBM
*
Sedangkan untuk form claim asuransi dari kami ounulkan soteloh kami toriina dari
B A H NIPPON INSURANCE
akan
PT* PASTI HASIL Insurance*
Hormat kam i, PT. WIHC3 SujJlYA
lil'’:! v r r ’s.:v..\ r .T ,
u n
i-
,■> ■
J\, i . g a . j i l .
'
■ “ '* v v - \
j fo ftY
•
Hendrac Suianto. S.H.
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
P .T .
P A S T I
H A S H
Insurance Brokers & Consultants
lampiran
No* 005/K I/M C /P H S /I/ 92 .
12
S u ra b a y a , 8 J a n u a r i 1992,
Kopada Y tlu PT* ASURANSI DALI NIPPON J l . Perauda n o . 27 - 31 DUHABAYA
H al i Dokumen P e le n g k a p Klaim PT. WINGS SUttYA I £ . n o i 21 - 300- 11706*
Dengan h o rra a t» Bersam a i n i kam i JdLrimkan dokumen p e le n g k a p k la im o n . PT. U ings S u ry a sb b * : 1. 2. 3* 4* 5. 6.
Lembar s u r a t k la im t e r ' t g l . 4 J a n u a r i 1992, a s l i . Lembar a s l i I n v o ic e . Lembar a s l i P a c k in g L i s t/U e ig h t L i s t . Lembar copy B i l l Of L a d iiig .P o l i s A s u ra n s i M arine Cargo o r i g i n a l n o s A2/ 22/ 3016407/ 13*1 Lembar f o t o copy P r o v is io n a l R e p o rt Of Damage a n d /o r P a r t i a l S h o r ta g e .7 * 1 Lembar memo p e r h itu n g a n k la ir a , a s l i . 1 1 1 1
Mohon d it c r ij n a dengan b a ik * A tao p e r h a t ia n d an k e rja sa m a n y a y an g b a i k , kam i u cap k an tc r ijn a k a s i h * -
^ H o M i a t k am i,
cc# — PT* P a s t i H a s i l , J a k a r ta * . u p . S d ri* P a u l i n a . - F ile .-
K epala Cabang*
CLAIM No„1 92/SB/M/02. O ir k o :
II. B.>iik|).i|un N o . 1 9 , J j k j r u 1 0 1 6 0 : ir i5 t > 4 0 0 1 ( , 9 2 9 . f . n
0 »o fu h v »
:
:
' l o l o v 4 4 I S 9 t*H IA.
S U K A H A Y A . Jl. l u n j u n g j n 5 2 . T o lp ,: S IS ^ O O . S l l 3 4 2 EM. 4 1 4 B A N D U N G , II. M c r i l c k j 6 o . T t l p .: 4 3 4 J im £ m , 5 9 H A ll M U A N C , Jl. l o i k o l U k j n d j f o .V U - lp .: J l ? ‘) 4 . i i ? * 4 M C D A N . Jl. K.t I. Z jih u I A /ii.rt * 0 . 4 ‘1-SI
SKRIPSI
K -!p .: S 2 4 l t t » , S J 'M M E m . 4 4 0 1
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran
13
PT WINGS SURYA Jatan K alisosok Kidul N o.2 S u r a b a y a -6 0 1 7 5 Telex 3 1726 W IN G S IA Tolp. ( 0 3 1 )2 4 2 5 1 ( 4 L i ne s) F a x , : 3 3 1 7 3 7 A la m a t T elgra m W IN G S S u ra b a ya
Surabaya » 0 9 Jnnuari 1992
Kepada Yth t PT, BUttl U O T Jl« Perak Timur 522 Surabaya
Borvranhormt, Boroama ini taliaengujutoin claim ataa partay barfing kami SODA ASH LIGHT ox kapal " 030 HILIiV " . Yang rnana terdap&t loos aejumleh 11,64 M*T* Uuntuk itu tawi mohon ponyoleoalan atad oauluh teraobut dengan Bogora* BerVnit ini 1‘ ^v; lwrurknn dokunen untuk molongkftjdnyn, abb t - ir.voico
- packing li»t/ weight liot StibcwfxSoaijbfjt - Polioy ineuronoe - Bill of Lading
- calculation of l^n3 oarso Se'dan ourut karoi, ataa jiovhation oorta kerja earn an
Hormat kami,
CC
j -
1 \ T , PA j’l l U i S l h I n a .
- 7Str. Bintang Uprsya 3®mudra
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
P.T. ADLN BALI NIPPON INSU RANCE – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA A J o in t V c n iu ic b o iw o c n RANK BALI GROUP a n d THE NIPPON FIRE ft.MARINE: INSURANCE CO.; LTD.
Claim Pile No.:'
1
.
r:,Mir;p LCfjr; advice P.T. WINGS SURYA : ............. ........ -......... , Jl. Kalisosok Kidul 2, Surabaya «
Tn-ur^l
2 , JU*..!i.y J,v>*
Jn:;uri''l
3.
, .. i®?. ?«?:«?,- .+ .10*........
4. :io"crijition oT /fn-.ilr: & nuantity ‘ 5. Ilai.ic of Vnr^f.1 ”
: ,,1
.....
: ..???.??*!?
a . w'li] .In;; f r e t : ___ ...........................................to . Tg. Perak, Surabaya 07-12-1991 h. A r r jv a l ut ....................................... .............. on . 1 . . . . 7 . . . ! ? ? ! . . .
G.
09 - 12 - 1991 - .......................... .. 7. ]\ate oT rr.’ccip l; ;.t con n i£n oo‘ f. Godown : M. Datft of survey : ....... .................. . 9-
10
H a tu r^
.
Oi:
J.o:;:: o r f \ , m c #
X
. . .V
&.
.. W
t . .3 9 % . .* § 9 .M Q W .
llao the Jnr-.uTN1'! J’ilorl a claim Cor compensation to the Carriers (Shipping Co.) or thii o11m'V iM.'-jMiivii.ble third party? iJ' no, when & how iv. the result ? IT no i ]>.'*.oa.-jo j.i.vo th»-? roa:;ws* Yes , we have. But no result.
11
.
12
.
Can tlm i w ..; * •>! Oood:; fo«» s o ld ? i f no, w hat i:s th n rem n an t v a lu e ? No, th e y can n o t. 1*1 c!Jor-'..! » l c r ’.«> i'jnrl ?
$. C rim in a l p o l i c y o r c ^ r t i i ’i c a t o ol' 3n s u ra n e o . ft. O r ig in a l o r copy
r.hipnitv* Jn v o ic o r., to g e th e r w
s p e c i f i c a t i o n ;" v i/o r
t note".***
KXX£**XX Hi 1.1 o r T.afMn/v o n d / o r oM'.-'v c o n t r a c t o f c a r r i n 1 ?. : j t .
X. S urvey r v o v t o r o th e r dorniriontajr/ e v id e n c e to show the oT th e 1o: r? o r dam age.
( PBM )
r . T;Wf];i^ind o th e r r.-ir-.v^'.T . »
t h' - i r l i a ’o il.i l;y f o r th e I o c s o r &am?v . ,n )>v
\/itp
by
v / v ■>» *- '
t^ule: arid *cobnV':to
on . J w . 0 9 , . 1 ?
( .. SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
P.T. BAU NIPPON INSURANCE
J/l. “ • • — --- »■* 7*
m
’ ••' *'* ^ t . ,./.liA i A £*0 0 0 0 0 0 *0^ # * * ^
cv I2
J
I
£
£
►< Ptw
!?&
l> ,
<2
Cl.
I3) IZ
I
•Js
7^
>■3*
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
..$z/SB/X/02<+-
SKRIPSI
Claim No.
Ov
.AZl.ZZJ.3P-i^4:Q7(./O «---
!
Poiky No.
to
______________
INSURANCE
r-te
CARGO.
!a*
T»I
UISXKE
O a :m,
RcocipC For:
V t\
>
0
Cfai'm
is; m
oo
Received from : P.T. BAL) NIPPON
ir m
SOFIA
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
T^n'rtf
16
13/4/92
INSTITUTE CLASSIFICATION CLAUSE
THE MARINE TRANSIT RATES AGREED FOR THIS INSURANCE APPLY ONLY TO CARGOES AND/OR INTERESTS CARRIED BY MECHANICALLY SELF-PROPELLED VESSELS OF STEEL CONSTRUCTION, CLASSED AS BELOW BY ONE OF THE FOLLOWING CLASSIFICATION SOCIETIES. LLoyd's Register American Bureau of Shipping . . Bareau Veritas .. Germanischer Lloyd Korean Register of Shipping Nippon Kaiji Kyokai Norske Veritas . . Registro italiano Register of Shipping of the U.S.S.R. . . Polish Register of Shipping . .
100A1 or B.S. + A1
1 3/3 E * 4* 100 A4 + KRS 1 . NS*
Class withoutany modification
.*1A1
★ 100 A 1.1 Nav. L KM® *
KM
PROVIDED SUCH VESSELS ARE a) (i) not bulk and of combination carriers over 10 years of age. (ii) not mineral oil tankers exceeding 50,000 GRT which are over 10 years of age. b) (i) not over 15 years of age. OR (ii) over 15 years of age but not over 25 years of age and have established and maintained a regular pattern of trading on an advertised schedule to load and unload at specified ports. CHARTERED VESSELS AND ALSO VESSELS UNDER 1000 G.R.T. WHICH ARE MECHANICALLY SELF-PROPELLED AND OF STEEL CONSTRUCTION MUST BE CLASSED AS ABOVE AND NOT OVER THE AGE LIMITATIONS SPECIFIED ABOVE. THE REQUREMENTS OF THE INSTITUTE CLASSIFICATION CLAUSE DO NOT APPLY TO ANY CRAFT, RAFT OR LIGHTER, USED TO LOAD OR UNLOAD THE VESSEL, WHILST THEY ARE WITHIN THE PORT AREA. CARGOES AND/OR INTERESTS CARRIED BY MECHANICALLY SELF-PROPELLED VESSELS NOT FALLING WITHIN THE SCOPE OFTHE ABOVE ARE HELD COVERED SUBJECT TO A PREMIUM AND ON CONDITIONS TO BE AGREED. CL. 354 Sold by W itherby £- Co. Ltd., London
SKRIPSI
PENYELESAIAN CLAIM MARINE ...
SOFIA