PENYAMAKAN KULIT Suatu kegiatan untuk mengubah kulit yang sifatnya labil menjadi kulit yang sifatnya stabil, yaitu dengan cara menghilangkan komponen-komponen yang ada didalam kulit yang tidak bermanfaat dan menambahkan bahan-bahan tertentu untuk merubah sifatnya yang tadinya labil, menjadi stabil. Cara penyamakan melalui beberapa tahapan proses dan setiap tahapan harus berurutan tidak bisa di balak balik, Tahapan proses penyamakan 1. Penimbangan Penimbangan bertujan untuk mengetahui berat kulit, berat kulit ini untuk menentukan jumlah bahan kimia yang akan digunakan dalam proses penyamakan. 2. Pembuangan sisa daging dan tulang Proses ini bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa daging dan tulang hasil pelepasan kulit dari badan hewan atau ikannya, supaya bakteri tidak tumbuh didalam proses pengawetan nantinya, sehingga dapat mempertahankan kualitas kulit Caranya : sisa daging dan tulang dibersihkan menggunakan pisau seset yang tajam 3. Pengawetan Pengawetan bertujuan untuk mengawetkan kulit dalam jangka waktu tertentu, supaya kulit dapat diproses sesuai kuantitas mesin penyamakan yang digunakan. Caranya : Kulit ditaburi garam bagian atas dan bawahnya satu demi satu, kemudian ditumpuk pada papan yang miring, sehingga air dalam kulit bisa mengalir terbuang, untuk menjaga kelembaban sebaiknya atasnya ditutup pakai plastik
4. Perendaman / Soaking Perendaman bertujuan untuk mengembalikan kadar air dalam kulit supaya keadaan kulit kembali segar seperti waktu kulit lepas dari perkakasnya/ikan Caranya : 300 % air 0,5% surfacktan
30’
Cek kandungan air dalam kulit, kotoran dan kelemasan kulit
5. Pengapuran / Limming Pengapuran bertujuan untuk melampingkan/membengkakkan kulit sehingga komponen kulit yang berbentuk globular protein, lemak, maupun epidermis dapat putus/pisah dari ikatanikatan protein fibril yang nantinya hanya serat fibril ini yang akan kita gunakan Caranya: 300% air 3% kapur
(larutkan dengan air panas)
3% SN
10’ 10’
Aduk selama 60’, rendam 1 malam, esok hari aduk 60’, sikat kotoran dan urat kulit
6. Pembuangan kapur / Delimming Pembuangan kapur bertujuan untuk menghilangkan sisa kapur yang digunakan dalam proses pengapuran sehingga ph nya menjadi netral kembali. Caranya : 200 air 2% ZA
60’
Cek kelemasan kulit, warna kulit putih tidak transparan dan cek indikator PP tidak berwarna
7. Pembuangan protein / Batting Pembuangan protein bertujuan untuk menghilangkan protein-protein yang terkandung didalam kulit yang tidak digunakan dalam penyamakan kulit Caranya : 200% air 1% oropon
60’
Cek dengan metode tumb tes, dengan menekan memakai ibu jari/kuku kulit terasa kosong,kulit lemas tidak ada tekanan balik
8. Pembuangan lemak dan serat / Degreasing Pembuangan lemak bertujuan untuk menghilangkan lemak natural yang berbau amis/tidak enak, serta membuang serat-serat kasar yang tidak digunakan Caranya : 200% air 1% degrasing agent Kulit lemas dan sedikit sedikit berbau amis karena lemak yang tercuci
9. Pengasaman / pickling Pengasaman bertujuan untuk mengawetkan kulit atau untuk mempersiapkan ph kulit dalam proses selanjutnya Caranya : 200% air 15% garam
7-10 0Be
1,5% Asam formiat
(1:10) 3x@ 10’
1% asam Sulfat
(1:10) 3x@ 10’
Cek ph 3, Cek indikator BCG berwarna kuning
10. Penyamakan / Tanning Penyamakan bertujuan untuk melapisi serat kulit yang tadinya labil menjadi serat yang stabil menggunakan bahan penyamak tertentu. Carnya : +2% PF
30’
+ 6 %cromosal B
60’
cek tembus (seluruh penampang kulit berwarna hijau rata) jangan buang cairan, lanjutkan dengan proses basifikasi
11. Basifikasi / basifing Basifikasi bertujuan membesarkan molekul bahan penyamak, sehingga bahan penyamak itu bisa melindungi serat kulit secara sempurna Caranya : +0,75% Soda kue
(1:10)
3x @ 10’
Cek ph 3,8-4, indikator BCG berwarna kuning Aduk 120’, rendam 1 malam Esok hari aduk 60’, buang cairan
12. Pemeraman / Aging Aging bertujuan untuk membentuk ikatan kovalen antara bahan penyamak dengan kulit yang disamak Caranya : Diamkan kulit selama 1 malam (tutup pakai kantong plastik)
13. Penetralan / Netralising Netralisasi bertujuan, menetralkan/mengembalikan kembali kondisi kulit pada ph 7 Caranya : 200 air 1% Soda kue
(1:10)
3x @10 menit, aduk 30’,
cek ph 6-7 , Indikator BCG berwarna biru
14. Penyamakan ulang / Re tanning Retanning bertujuan untuk menyempurnakan penyamakan yang belum sempurna dan memperoleh sifat kulit seperti yang diinginkan (padat,keras,lentur dll) Caranya : 200% Air 1% Aukseleris syntan
10’
3% Replaisiment syntan
60’
Cek keadaan kulit sesuai dengan yang kita inginkan
15. Peminyakan / Faliquoring Peminyakan bertujuan memperkecil lubrikasi/gesekan antar serat kulit, sehingga kulit akan lebih flexsibel/lemas Caranya : 100% Air hangat 50 0c 4% Minyak kuning 2% minyak pasta 1% minyak putih 0,3% emulsifier Larutkan dulu minyak diatas dengan air panas 500c, campurkan dengan kulit aduk 60’ Jangan dibuang cairannya, teruskan dengan pewarnaan.
16. Pewarnaan / Dyeing Pewarnaan bertujuan untuk memberikan warna kulit sesuai dengan yang kita inginkan (merah, kuning, hijau dsb) Caranya : + 3% pewarna
30’
cek kerataan warna cairan jangan dibuang, lajutkan dengan fixasi
17. Pengikatan / fixasi Fixsasi/pengikatan bertujuan untuk mengikat molekul minyak/warna dengan serat kulit sehingga minyak/warna tidak mudah luntur caranya : +0,75%FA
(1:10)
3x@ 10’
Cuci bersih sampai warna tidak luntur +0,01% anti jamur
10’
Buang cairan
18. Pementangan dan Pengeringan / Togling Pementangan bertujuan untuk mengeringkan kulit dan memperoleh sifat yang rata sehingga memberikan kualitas yang lebih baik Caranya : Paku bagian tepi kulit diatas papan yang rata, keringkan dengan angin-angin
19. Pelemasan / Stacking Pelemasan bertujuan membuka serat secara dengan perlakuan mekanik, sehingga diperoleh kelemasan yang maksimal. Caranya : Lemaskan kulit dengan cara digosok pakai benda yang pipih sehingga serat kulit dapat terbuka dengan baik Finish
Leather crust