Moerbono M
DIAGNOSIS
KLINIS CEPAT
PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN YANG SERING DIJUMPAI
Moerbono M.
DIAGNOSIS KLINIS CEPAT
I')·:NYAKIT KULIT DAN KELAMIN YANG SERING DIJUMPAI
Penerbit I
Ii.HI\M
BUKU TEKS LPP UNS dan FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBElAS MARET
KATA PENGANTAR IIltlYoIk penyakit
kulit yang dapat di diagnosis secara
dcngan
"'11111:
dokl<'r
melihat dapat
kulit,
IdllPd anamnesis. Jadi untuk penyakit-penyakit
kulit
dokler tidak harus menjalankan kedokteran
111111 1111111
Ii,!:hdlllll
untuk
Ilhl.dh,
urutan yang lazim
mendiagnosis
suatu penyakit
anamnesis, lalu pemeriksaan klinis). Misalnya:
11101111,1,
I'UI'I\cI hllllo.,a, impetigo liilltl
mendiagnosis
(UKK),
penyakit
Irlilll
sudah
Ujud Kelainan Kulitnya
larva
lr-llold,
krustusa, liken simpleks kronikus,
migrant
keratosis
kutan,
seboroik,
dermatitis skin tags,
numularis, dan lain-lain,
II lililill IIc'I<,dlmelihat tanpa anamnesis, seorang dokter bisa l"ilmul",
uu-ndlagnosis, sehingga ada anekdot:
,111[11\, IfJ:;I~p lili liilHu liill~.
1111
"pasien belum
sudah jadi". Jadi untuk penyakit-penyakit ',('orang dokter
bisa mendiagnosis
kulit
klinis dalam
IIIH'1l11.
""lw
Ini
disamping
memperlihatkan
bagaimana
IIcy,.h klinis secara cepat dengan melihat ujud kelainan lii !IiIMltlloIllk,ln
juga anamnesis
, lc 11111 memantapkan ill
W"IH
nu-mbutuhkan
untuk
diagnosis. pemeriksaan
v
penyakit
tertentu
Sedangkan
penyakit
laboratorium
dan
histopatologi
anatomi
atau laborat
laiunya
untuk
diagnosis
pasti, tidak dimasukkan; tetapi untuk diagnosis sementara yang mendekati
kebenaran
diagnosis untuk penyakit-penyakit
kulit
tertentu tetap dibahas. Untuk itulah buku ini ditulis yang akan mempermudah bagi paramedis, mahasiswa kedoteran, dokter umum, maupun residen ilmu kesehatan mendiagnosis
kulit dan kelamin, dalam membantu
klinis secara cepat penyakit-penyakit
kulit yang
sering dijumpai.
Penulis
Dr. dr. Moerbono Mochtar, Sp.KK
vi
DAFfARISI
Kata Pengantar Beberapa Istilah untuk Menjelaskan Ujud Kelainan Kulit Daftar Isi BAB I. UMUM I. Infeksi Bakterial........................................... A. Pioderma . 1. Impetigo
2. 3. 4.
5. 6.
7.
vii xii
1 1 1 1
a. Impetigo Bulosa b. Impetigo Krustosa/ Kontagiosa Ektima Erisipelas Selulitis................................ Folikulitis Furunkel................................ Karbunkel.
B. TBC Kulit................................ C. Lepra/ Morbus Hansen............................ 1. Tipe Pausibasiler 2. Tipe Multibasiler II.
v
1 2 4 6 7
9 10 12 12 14 14 16
Jamur...........................................................
16
A. Tinea Kruris dan Korporis B. Kandidiosis Kutis C. Pitiriasis Versikolor
16 21 24
D. Onikomikosis
25
xi
C. Psoriasis Pustulosa 111. Virus
27
A. Varisela B. Veruka Vulgaris ...................
C. Veruka Plana . D. Veruka Plantaris E. Moluskum Kontagiosum F. Herpes Simpleks G. Herpes Zoster H. HFMD ( Hand Foot Mouth Disease)
IV.
Zoonosis
A. Skabies
·....
B. Cutaneous Larva Migran V.
Alergi..
A. Dermatitis Numularis B. Nerurodermatitis C. Dermatitis Stasis D. Dermatitis Seboroik .. E. Dermatitis Atopik F. Pomfolik G. Dermatitis Kontak Alergi dan Iritan H. Fixed Drug Eruption I. Dermatitis Venenata
VI.
92
VII.
27 37 37 41 42 46 48 58
61 61 64 65 65 67 70 71 73 75 76 82 . 83
J. Prurigo K. Urtikaria
87 88
Psoriasis
90
A. Psoriasis Vulgaris B. Psoriasis Gutata
91 92
xii
Darurat
Kulit................................................
A. Steven's Johnson Syndrome B. Toxic Epidermal Necroslisis C. Pemfigus Vulgaris D. Eritroderma
94 94 95
96 99
BAB II. KOSMETIK MEDIS I. Akne II. Melasma 111. Lentigenis IV. Freckles V. Alopesia Aerata VI. Vitiligo
103 103 114 119 120 120 122
BAB 111.TUMOR KULIT I. Jinak A. Keratosis Seboroik B. Hiperplasia Kelenjar Sebasea C. Skin Tags D. Siringoma E. Milia F. Xanthelasma G. Nevus Melanositik H. Skar Hipertrofi dan Keloid I. Hemangioma J. Keratosis Aktinik II. Ganas A. Karsinoma Sel Basal 1. Tipe Rodent..
124 124 124 125 127 129 132 133 134 136 141 148 150 150 150
2. Tipe Pigmented
xiii
152
3. Tipe Morpheus 4. Tipe Superfisial 5. Tipe Fibroepitelial B. Karsinoma Sel Skuamosa C. Melanoma Maligna BAB IV.IMS
I.
II. 111.
IV. V. VI. VII.
( INFEKSI MENULAR
154 155 155 155 158
SEKSUAL)
Gonorrhoe A. Laki -Iaki B. Wanita Non Gonococcal Uretritis Fluor Albus A. Kandidiasis Vulvovaginalis B. Trikomoniasis C. Bakterial Vaginosis UIkul Molle Kondiloma Akuminata Herpes Genitalis Lympho Granuloma Venereum
Daftar Pustaka
160
· ··
160 · 160 160 164 164 164 166 167 169 171 175 179 181
xiv
BABI
UMUM
I. Infeksi Bakterial A. Pioderma 1. Impetigo Menyerang
terutama
pada anak-anak
dan berlang-
sung beberapa hari. a. Impetigo Bulosa •
Karakteristik:
bu la hipopion
cairan jernih
atau
tengah gelembung menggelambir,
keruh, tampak
(gelembung pus,
berisi
pada bagian
co/lapse sehingga
cairan berada di bagian bawah
gelembung) •
Predileksi:
leher, ketiak, kepala, dan tangan
•
Cepat menular pada diri sendiri (autoinokulasi) dan lingkungannya. gambaran
sirsinar
Bila bula pecah, memberi (central
healing
tepi
meninggi) dengan krusta. •
Sembuh tidak meninggalkan bekas.
Diagnosis Cepat
I
1
BAB II KOSMETIK MEDIK
I. Akne •
Pada umumnya
lesi ditemukan
pada wajah, dapat pula
mengenai punggung dan dada. •
Lesi Lesi terbagi menjadi dua: a. Lesi non inflamasi o Black head comedo(komedo o
terbuka}
White head comedo(komedo
tertutup
= jerawat
batu}. b. Lesi inflamasi
o Papul (merah, gatal), pustul, nodul (lebih besar dari 5 mm)
o Nodul dapat mengalami supurasi atau hemoragik. o Nodul supuratiJ
nampak
sebagai
kista,
yang
apabila pecah dapat terbentuk skar •
Akne dapat digolongkan: ./ Ringan bila terdiri atas lesi non inflamasi. ./ Sedang bila terdiri atas papula, pustul. ./ Moderat
bila
terdiri
disertai nodul1-2
atas
papul,
pustul,
buah
Diagnosis Cepat
I 103
./ Berat bila terdiri atas banyak pustul disertai banyak nodul •
Erupsi akneiformis ./ Banyak terdapat di punggung, dada, wajah . ./ Biasanya terjadi
akibat pengobatan,
sering pada terapi kortikosteroid
sistemik
./ Bentuk lesi monomorf ./ Tidak dijumpai komedo
" Black head dan white head komedo
104 I Diagnosis Cepat
paling
BAB 111 TUMOR KULIT I. Jinak A. Keratosis Seboroik • Memiliki kecenderungan
genetik.
pada usia > 30 tahun,
Umumnya
bertambah
timbul
banyak seiring Keratosis Seboroik di bawah mata kanan
•
bertambahnya usia. Dapat pula disebabkan oleh paparan sinar matahari,
•
maupun kehamilan Predileksi : tersering
B. Hiperplasia Kelenjar Sebasea
kelopak
pada
wajah
(sekitar
•
mata,
•
(jarang> 4cm). Efloresensi : papul pucat,
multipel,
berpigmen
ukuran
dengan
(kecoklatan,
sangat hitam), permukaan
beberapa
warna
sel sebaseus pada daerah kelenjar
sebasea, terutama
pada wajah
aksila. Dapat pula timbul pada tubuh Lesi umumnya
pembesaran
yang banyak terdapat
bagian atas dan bawah, pipi), leher, serta
•
Merupakan
mm-cm
bervariasi
kehitaman,
dapat rata, timbul,
•
Lesi kulit biasanya soliter atau multipel
•
Predileksi:
tersering
pada hidung, dapat pula timbul
pada dahi atau pipi.
daI •
samp" ha lu'"
maupun verukosa, batas tegas
Efloresensi
: Papul
lunak
berwarna
kekuningan,
sedikit
elevasi, berukuran
1-2 mm, kadang-kadang
dapat
membesar
dengan
sampai
ukuran
3 mm,
Lesi kulit yang matang berwarna kekuningan
dengan
dengan umbilikasi sentral •
telangiektasi
dan
mudah
terlihat
dari
sekitarnya
(tampak seperti donat)
Diagnosis Cepat 124
I Diagnosis
Cepat
~
...
I 125
BABIV IMS (INFEKSI MENULAR SEKSUAL)
I. GO (Gonorrhoe) A. laki - laki •
CS (coitus suspectus) (+), inkubasi 2- 5 hari
•
Pada saat buang air kecil (BAK) terasa
nyeri,
panas, gatal, dapat pula terasa nyeri pada saat ereksi •
Keluar duh tubuh "Good morning dripping", tebal
•
(eccuilement
ditemukan
darah.
Orifisium
uretra
(+))
externa
pus
Gonorrhoe pada anak wanita (1)
kadang-kadang
tampak
kemerahan,
edema seperti mulut ikan (ektropion) •
Dapat terjadi pembesaran getah bening inguinal
B. Wanita • Letak
pus
di
serviks,
sehingga
sering
asi m ptomati k •
Kadang disertai nyeri pinggul bawah
•
Bila
pus
banyak,
bisa
Bartholini, menyebabkan
160
I Diagnosis
Cepat
masuk
ke
kelenjar
Gonorrhoe pada anak wanita (2)
bartholinitis
Diagnosis Cepat
I 161
b. Impetigo Krustosa/ Impetigo Kontagiosa •
Krusta Honey Color
•
Predileksi krusta : sekitar mulut, hidung, leher, tangan, dengan eritem disekitarnya.
•
Dapat
disertai
pembesaran
kelenjar
bening (KGB) sekitar. •
Sembuh tidak meninggalkan
bekas.
Impetigo vesikobulosa
2
I Diagnosis
Cepat
getah
DAFTAR PUSTAKA
1.
Bag / SMF ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNAIR / RSU Dr. Soetomo. Surabaya. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Surabaya. Airlangga University Press. 2007
2.
3.
Brown RG., Burns T. Lecture Notes Dermatologi VIII. Jakarta. Penerbit Erlangga. 2005 Fitzpatrick JR., Morelli Color 3rd edition. 2007
4.
5.
JG ed. Dermatology
Philadelphia
Edisi
Secrets in
USA. MosbY-Elsevier.
Brown RG., Bourke J., Cunliffe T. Dermatologi Dasar untuk Praktik Klinik. Jakarta. Penerbit Buku kedokteran EGC. 2008
Daili ES., Menaidi SL., Wisnu IM.ed. Penyakit Kulit yang Umum di lndonesia : Sebuah Panduan Bergambar. Jakarta. PT Medical Multimedia lndonesia. 2005
z;
6.
Avram MR., Tsao S., Tannous Avram MM. Color Atlas of Cosmetic Dermatology. USA. The Mc Graw Hill Companies. 2007
7.
Weston WL. Practical Pediatric Little, Brown and Company. 1979.
8.
Siregar RS. Atlas Bewarna Saripati Penyakit Kulit Edisi kedua. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2005.
Dermatology.
Diagnosis Cepat
USA.
I 181
9.
Burns T., Breathnach S., Cox N., amd Griffiths C. Rook's Textbook of Dermatology. Eighth Edition. Volume Two. UK. Wiley-Blackwell.
2010.
10. Goldsmith LA., Katz SI., Gilchrest BA., Paller AS., Leffell DJ., and Wolff K. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine. Eighth Edition Volume Two. USA. The McGraw-Hill.
2012.
11. Bolognia JL., Jarizzo JL, Schaffer N. Dermatology
Third
Edition Volume One. USA. Elsevier Saunders. 2012. 12. Habif TP. Clinical Dermatology Fifth Edition. A Color Guide to Diagnosis and Therapy. USA. Mosby Elsevier. 2010. 13. Daili SF., Makes WIB., Zubeir F., Judanarso J. Penyaklt Menular Seksual. Jakarta. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas lndonesia. 1997. 14. Holmes KK., Sparling PF., Stamm WE., Piot P., Wasserheit JN., Corey L., et all Sexually Transmitted Diseases. Forth Edition Volume 2. USA. The McGrawHill Companies. 2008.
182
I Diagnosis
Cepat
SERI KLINIS PRAI<TIS
Penulis lahir di Pati tahun 1949. Lulus dokter umum Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, kemudian menyelesaikan spesialisasi llmu Kesehatan Kulit dan Kelamin di universitas yang sama, dan memperoleh gelar doktor di bidang kedokteran di Universitas Airlangga Surabaya. Sebagai staf pengajar di Fakulas Kedokteran Universitas Sebelas Maret / SMF IKK RSDr. Moewardi Solo mulai tahun 1981 sekarang, sampai saat ini selalu aktif dan konsisten untuk terus memperbarui dan melakukan transfer ilmu melalui berbagai penelitian, pelatihan, kursus, dan pertemuan ilmiah sebagai peserta, pembicara maupun instruktur dalam taraf nasional maupun internasional. Penulis aktif menjadi anggota dan mentor dari organisasi lokal dan internasional, diantaranya International Society of Dermatology Surgery (ISDS), Academ of Dermatolo