e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2014)
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI MAHASISWA “CITRA DANA” UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN BUKU 31 DESEMBER 2013 BERDASARKAN SAK ETAP 1
1
Ni Nyoman Pera Yati Anantawikrama Tungga Atmadja, 2I Made Pradana Adi Putra Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected] } @Undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara penyajian laporan keuangan Koperasi “Citra Dana” berdasarkan SAK ETAP serta untuk menelusuri alasan mengapa Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” belum menerapkan SAK ETAP . Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kualitatif, dimana penelitian dilakukan dalam empat tahapan, yakni; 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) penyajian data, serta 4) analisis data dan penarikan kesimpulan. Peneliti menggunakan teknik analisis data dengan cara melakukan pengamatan dan wawancara, mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan yang terjadi pada koperasi, mengevaluasi hasil dari pengamatan dan wawancara serta data yang didapat kemudian membandingkan dengan teori yang diperoleh dari literatur, dan menyimpulkan kelemahan dan menyarankan perbaikan dalam penerapan akuntansi dalam penyajian laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP. Penyajian laporan keuangan Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” tahun 2013 telah sesuai dengan SAK ETAP, namun belum lengkap. Hal ini dapat dilihat dengan tidak adanya laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan. Alasan Koperasi mahasiswa “Citra Dana” belum menerapkan SAK ETAP adalah karena kurangnya kompetensi sumber daya manusia, tidak adanya pembinaan dari dinas koperasi serta tidak adanya tuntutan dari dinas koperasi maupun masyarakat terkait penyajian laporan keuangan sesuai SAK ETAP. Laporan keuangan Koperasi Mahasiswa “Citra Dana belum lengkap, dalam penelitian ini penulis mencoba menyajikan laporan perubahan ekuitas serta catatan atas laporan keuangan Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” agar nantinya dapat dijadikan acuan bagi Koperasi mahasiswa „Citra Dana” dalam menyusun laporan keuangan yang sesuai SAK ETAP pada tahun selanjutnya. Kata kunci : Koperasi, Laporan Keuangan, SAK ETAP Abstract This study aimed at finding out the way how to present the financial report of the “Citra Dana” Coop based on SAK ETAP, as well as discovering the reasons behind the presentation of the financial report without any SAK ETAP reference. This study was design in terms of quantitative method, involving four different stages, such as; 1) data collection, 2) data reduction, 3) data presentation, as well as 4) data analysis, then followed by drawing conclusion. Data analysis technique used in this study included observation and interview, identifying and formulating problems occurred in the coop, evaluating the results of observation and interview; the obtained data then were compared to theory from the liretaure, followed by making conclusion the weaknesses, as well as providing recommendation to improve the the use of accountanting in presenting the financial report based on the SAK ETAP.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2014) The presentation of the “Citra Dana” students’ coop had been found appropriate to the SAK ETAP, however, it was still found incomplete. There was no equity changesand notes in relation to the financial report were found in the report. The reasons why the “Citra Dana” students’ coop did not use ESA ETAP as its references was of the restriction of human resources, there was no further development made from the coop agency office as well as the society in relation to financial report presentation according to SAK and ETAP. In reality the financial report of “Citra Dana” students’ coop was found incomplete, this study was trying to present the change of equity and providing notes relevant to the financial report of “Citra Dana” coop, in order that it could be used as a reference by the “Citra Dana” students’ coop in designing in the future SAK ETAP based financial report. Kata kunci: Coop, financial report, SAK ETAP
PENDAHULUAN Pembangunan yang dilaksanakan bangsa indonesia merupakan wujud dari usaha untuk mencapai tujuan nasional. Tujuan nasional bangsa indonesia tercermin dalam undang – undang Dasar 1945. Dalam bidang ekonomi pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Dalam penjelasan undang – undang Dasar 1945 disebutkan bahwa usaha yang sesuai dengan pasal tersebut adalah koperasi. Koperasi sebagai suatu sistem yang turut serta mewarnai kehidupan perekonomian indonesia telah memiliki legalitas tersendiri yang tertuang dalam undang – undang No.25 tahun 1992. (Mulyani,2013). Standar akuntansi keuangan koperasi yang berlaku di Indonesia adalah SAK ETAP. namun berdasarkan hasil wawancara dengan dinas koperasi, diketahui bahwa masih banyak koperasi di singaraja pada khususnya belum menerapkan SAK ETAP. Berdasarkan hasil penelitian Putro (2013) menyatakan bahwa alasan suatu koperasi belum menerapkan SAK ETAP adalah karena SAK ETAP untuk standar penyusunan laporan keuangan koperasi dinilai kurang untuk diterapkan pada koperasi. Hal ini dikarenakan Untuk hal-hal yang tidak diatur secara spesifik dalam SAK ETAP masih mengacu pada PSAK no.27. alasan lain juga diungkapakan pada penelitian yang dilakukan oleh Widhoretno (2011) yang menyatakan bahwa suatu Koperasi yang diteliti tidak menyajikan Catatan Atas Laporan Keuangan karena Catatan Atas Laporan Keuangan Kopwan Setia Bhakti Wanita yang dijadikan objek penelitiannya tidak didapatkan selama proses pencarian data
hal ini karena keberadaan Catatan Atas Laporan Keuangan disesuaikan dengan kebijakan pihak koperasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” Undiksha yang diketahui selama ini belum menerapkan SAK ETAP sepenuhnya. Berhasil tidaknya koperasi sangat dipengaruhi oleh anggotanya, sehingga pengurus koperasi dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin dalam pengelolaannya. Koperasi harus memperbaharui dirinya terutama pada mutu hubungan keanggotaannya dan tingkat teknologi yang pada saat ini mereka gunakan dalam usahanya (Davis dalam Triana,2012). Peran laporan keuangan sangat penting dalam mengukur perkembangan koperasi yang meliputi kemajuan dan kelancaran koperasi tersebut. Laporan keuangan koperasi dapat memberikan informasi tentang keuangan dan hasil operasi koperasi tersebut. Secara periodik koperasi selalu mengeluarkan laporan keuangan yang dibuat oleh pengurus koperasi dan dibagikan kepada pihak – pihak yang berkepentingan. Umumnya laporan keuangan koperasi pada akhir periode kepengurusan dibukukan dalam buku laporan pertanggungjawaban pengurus koperasi (Triana,2012:3). Laporan keuangan koperasi menurut SAK ETAP terdiri dari neraca, arus kas,laporan laba rugi, laporan perubahaan ekuitas,dan catatan atas laporan keuangan. Koperasi Mahasiswa Citra Dana adalah koperasi mahasiswa yang ada di lingkungan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Koperasi ini bergerak dalam bidang pertokoan. Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan penulis,
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2014) diketahui aset koperasi sampai tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp 540.732.972,24. Ketua, dan pengurus koperasi ini adalah mahasiswa dari berbagai jurusan di Undiksha, sedangkan pembimbing koperasi adalah seorang dosen di Undiksha. Selama ini diketahui belum pernah ada pembinaan dari dinas koperasi mengenai pelaporan keuangan berdasarkan SAK ETAP, padahal koperasi ini telah memiliki badan hukum resmi. Mengingat ketua dan pengurus koperasi dipilih secara periodisasi yaitu berkala setiap satu tahun sekali. Penulis merasa ragu, apakah pengurus yang dipilih oleh anggota koperasi tersebut mampu memahami SAK ETAP dalam penyajian laporan keuangan. Dari data awal yang didapatkan, diketahui bahwa Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” dalam prakteknya belum menerapkan SAK ETAP sepenuhnya. Hal ini terlihat dengan tidak adanya laporan perubahan ekuitas dan catatan atas Laporan keuangan dalam Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Tahun Buku 31 Desember 2013 yang di buat oleh manajemen koperasi. Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 19 Mei 2009 telah mengesahkan standar akuntansi ETAP (SAK ETAP). Standar ini mengungkapkan bahwa entitas tanpa akuntabilitas publik dan entitas yang menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal di Indonesia menerapkan SAK ETAP dalam pelaporan keuangannya. Karena dengan penerapan SAK ETAP akuntabilitas, transparansi dan relevansi laporan keuangan koperasi dapat diwujudkan. Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” Undiksha adalah termasuk entitas tanpa akuntabilitas publik dan entitas yang menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Oleh karena itu, koperasi Mahasiswa “Citra Dana” juga perlu menerapkan SAK ETAP dalam pelaporan keuangannya. Mengingat aset yang dimiliki oleh koperasi ini cukup besar yaitu Rp 540.732.972,24. Tentu dengan aset senilai itu dan dananya berasal dari simpanan mahasiswa dan mahasiswi Undiksha menyebabkan adanya tuntutan terkait pelaporan yang lebih transparan bagi para anggotanya. Selain itu,
koperasi mahasiswa “Citra Dana” Undiksha telah berbadan hukum resmi sehingga sudah wajib bagi koperasi Mahasiswa “Citra Dana” untuk menerapkan SAK ETAP dalam pelaporan keuangannya. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihakpihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Sehingga laporan keuangan memegang peranan penting yang luas dan mempunyai suatu posisi yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan (Utami,2012:8). Pengertian laporan keuangan menurut Zaki Baridwan ( 2010 : 17 ) menyatakan bahwa : “Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan”. Karakteristik kualitatif laporan keuangan ada ada 4 (empat), yaitu : a. Dapat Dipahami Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan ketekunan yang wajar. b. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan cara membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. c. Keandalan Informasi memiliki kualitas andal, jika bebas dari kesalahan material dan bias, dan penyajian secara jujur apa yang seharusnya disajikan atau yang secara
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2014) wajar diharapkan dapat disajikan. Laporan keuangan tidak bebas dari bias (melalui pemilihan atau penyajian informasi) jika dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatan suatu keputusan atau kebijakan untuk tujuan mencapai suatu hasil tertentu . d. Dapat Dibandingkan Laporan keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu harus dapat dibandingkan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Laporan keuangan juga harus dapat dibandingkan dengan laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009 dalam Sari, 2014). Seorang akuntan diharapkan mampu untuk mengorganisir seluruh data akuntansi hingga menghasilkan laporan keuangan, dan bahkan harus dapat menginterpretasikan serta menganalisis laporan keuangan yang dibuatnya (Hery, 2012:3). Keberhasilan koperasi dalam meningkatan kesejahteraan social ekonomi anggotanya, akan lebih mudah diukur, apabila aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh anggota dilakukan melalui koperasi, sehingga peningkatan kesejahteraan akan lebih mudah diukur. Selanjutnya, fungsi koperasi untuk Indonesia tertuang dalam pasal 4 UU. No. 25 tahun1992 tentang perkoperasian yaitu : a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahan perkonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya. d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Jadi koperasi merupakan organisasi ekonomi yang otonom, yang dimiliki oleh para angggotanya dan ditugasnya untuk menunjang para anggotanya, sebagai rekanan/ pelanggan dari perusahaan koperasi, atau sebagai pekerja/karyawan dari perusahaan koperasinya seperti koperasi produksi (Hanel,2005). Standar akuntansi keuangan koperasi di Indonesia adalah (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang: tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Laporan keuangan entitas menurut SAK ETAP meliputi: a. Neraca b. Laporan laba rugi c. Laporan perubahan ekuitas d. Laporan arus kas e. Catatan atas laporan keuangan. METODE Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan metode penelitian kualitatif.Karena itu, sasaran penelitian ini bukan pada pengukuran, melainkan pada pemahaman terhadap fenomena sosial dari perspektif para partisipan atau menurut perspektif emik. (atmadja,2006 dalam Andriani, 2014). Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan paradigm interpretif memfokuskan pada pola pikir, etika, dan perilaku manusia dianggap sebagai suatu tindakan yang melibatkan niat, kesadaran dan alasan tertentu yag tergantung pada makna dan interpretasi manusia dalam memahami dan memandang fenomena social (Bungin, 2007:46). Pemilihan subyek penelitian dilakukan purposive sampling yaitu disesuaikan berdasarkan tujuan penelitian. Subyek penelitian atau informan dalam penelitian ini adalah Dosen Pembimbing Koperasi Mahasiswa “Citra Dana”, Ketua Koperasi dan Pengurus Koperasi. Karena Dosen Pembimbing, ketua dan pengurus koperasi merupakan orang yang dinilai tahu mengenai segala hal yang berkaitan dengan Koperasi Mahasiswa “Citra Dana”
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2014) khususnya berkaitan dengan bentuk penyajian laporan keuangan koperasi. Prosedur pengambilan subyek yaitu dengan system bola salju yaitu dengan pengambilan subyek secara berantai dengan meminta informasi pada orang yang telah diwawancara atau dihubingi sebelumnnya dan seterusnya sampai informasi telah dirasa cukup oleh peneliti. Subyek yang diambil tidak diarahkan pada jumlah yang besar, melainkan menurut tujuan penelitian. Obyek atau masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana bentuk penyajian laporan keuangan Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” Undiksha tahun buku 2013, dan mengapa Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” belum sepenuhnya menerapkan SAK ETAP serta bagaimana penyajian laporan keuangan koperasi sesuai SAK ETAP. Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah pada Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” Undiksha. Penelitian terutama dilakukan pada analisis penyajian laporan keuangan. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan karena penyajian pelaporan keuangan Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” Undiksha belum sesuai dengan SAK ETAP. Mengingat bagian keuangan merupakan bagian yang paling penting dalam suatu organisasi ataupun koperasi. Data diolah memakai teknik analisis data dengan tahapan : reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan (Atmadja, 2006 dalam Andriani, 2014). HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Penyajian Laporan Keuangan Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” Tahun Buku 2013 Berdasarkan SAK ETAP Laporan Sisa Hasil usaha Dalam laporan keuangan koperasi, laporan laba rugi diberi nama laporan sisa hasil usaha. Hal ini karena laba yang diperoleh oleh koperasi bukan laba murni, melainkan laba yang akan dibagikan lagi kepada anggotanya berupa SHU. Berdasarkan hasil analisis, KOPMA “Citra Dana” telah menyajikan dengan benar seluruh pendapatan yang diperoleh dan seluruh biaya yang dikeluarkan. Sehingga KOPMA “Citra Dana” telah menyajikan Laporan sisa hasil usaha/ laba rugi sesuai dengan SAK ETAP. Hal ini
terlihat dengan telah disajikannya laba yang diperoleh dari seluruh pendapatan yang telah dikurangi dengan seluruh biaya – biaya dan beban pajak. Jadi laporan sisa hasil usaha KOPMA “Citra Dana” telah sesuai dengan SAK ETAP. Tetapi pada pendapatan operasional, untuk laba usaha yang dicantumkan sebaiknya diganti dengan pendapatan operasional lainnya Laporan Arus Kas Selain adanya perhitungan hasil usaha dalam laporan koperasi juga ada yang namanya laporan arus kas, yaitu informasi tentang kondisi kas yang dihitung berdasarkan saldo awal, sumber penghasilan, pengeluaran, investasi dan pendanaan. Lalu kemudian dihitunglah saldo akhir kas pada periode yang ditentukan. Berdasarkan data yang diperoleh , KOPMA “Citra dana” telah menyajikan laporan arus kas dengan metode tidak langsung sesuai dengan SAK ETAP. Hal ini terlihat dengan telah dibaginya aktivitas kedalam 3 aktivitas yaitu aktivitas operasi ,investasi dan aktivitas umum. Meskipun Koperasi ini belum menyajikan aktivitas pendanaan, namun laporan arus kas ini sudah dapat digunakan, mengingat koperasi ini hanya bergerak dalam bidang pertokoan sehingga tidak ada aktivitas yang digunakan untuk pendanaan yang dilakukan oleh koperasi. Kemudian, untuk keterangan laba usaha pada aktivitas operasi, sebaiknya diganti dengan keterangan pendapatan operasional sebesar Rp. 51.110.498,77. Neraca Neraca merupakan salah satu laporan keuangan koperasi. Neraca menyajikan informasi mengenai posisi aktiva dan pasiva. Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” menyusun neraca dengan mengumpulkan, menganalisis mencatat transaksi yang terjadi ke dalam pos – pos neraca. Dilihat dari laporan pertanggungjawaban pengurus tahun 2013, KOPMA “Citra Dana” telah menyajikan neraca sesuai dengan SAK ETAP namun belum secara menyeluruh. Hal ini terlihat dengan belum keterangan ekuitas dalam
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2014) neraca yang koperasi.
dibuat
oleh
manajemen
Laporan Perubahan ekuitas Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/VII/2012 (Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia), Laporan perubahan ekuitas bertujuan menyajikan laba/rugi koperasi untuk suatu periode, pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut Komponen Laporan Perubahan Ekuitas menunjukkan perubahan dari simpanan pokok, simpanan wajib, Hibah, cadangan, SHU Yang Tidak dibagikan pada periode akuntansi. Dalam praktek akuntansi yang terjadi pada KOPMA “Citra Dana”, Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” tidak menyajikan laporan perubahan ekuitas dalam laporan pertanggungjawabannya. Catatan atas laporan keuangan Catatan atas laporan keuangan sebenarnya sangatlah penting untuk disajikan dalam laporan pertanggungjawaban koperasi, agar laporan keuangan yang disajikan terpapar dengan jelas. Namun tahun buku 31 Desember 2013, Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” tidak menyajikan catatan atas laporan keuangan dalam laporan pertanggungjawabannya. Alasan Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” Belum Menerapkan SAK ETAP Secara Penuh Terdapat beberapa alasan mengapa koperasi mahasiswa “Citra Dana” belum menerapkan SAK ETAP sepenuhnya. Adapun alasan tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan factor eksternal. Factor internal merupakan faktor dari dalam yang mempengaruhi implmentasi dari pencatatan keuangan berbasis SAK ETAP, faktor internal yang menyebabkan gagalnya penerapan SAK ETAP ini yakni, kurangnya kemampuan/kompetensi
pengurus koperasi dalam menerapkan SAK ETAP. Selama ini bentuk pencatatan keuangan yang dilakukan telah sesuai dengan SAK ETAP, namun laporan keuangannya belum lengkap. Hal ini terlihat dengan tidak adanya laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan. Faktor kedua adalah karena laporan perubahan ekuitas itu dianggap mubazir dibuat,, mengingat tidak pernah dilakukan penarikan prive oleh pengurus koperasi. Seperti yang dikutip dari pernyataan bendahara umum Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” untuk kepengurusan tahun 2013 sebagai berikut: “……..Kami tidak membuat laporan perubahan modal /ekuitas itu ya karena kami tidak pernah mengambil prive. sehingga modal yang kami punya hanya segitu saja. Maksudnya ya hanya modal lama ditambahkan dengan laba”. Selanjutnya, Ketua KOPMA yang menjabat selama tahun buku 2013 menjelaskan alasannya mengapa KOPMA belum menerapkan SAK ETAP, adapun kutipan wawancara yang penulis lakukan dengan Eka Damayanti selaku ketua KOPMA “Citra Dana” sebagai berikut: “……KOPMA sudah membuat laporan keuangan sesuai dengan format tahun sebelumnya, kami memang belum menerapkan SAK ETAP, karena pengurus kami adalah mahasiswa, jadi ya kompetensi kami belum memadai untuk menerapkan SAK ETAP”. Jadi, factor internal yang menyebabkan KOPMA “Citra Dana” belum menerapkan SAK ETAP adalah karena kurangnya kompetensi sumber daya manusia dan laporan perubahan ekuitas belum dianggap perlu untuk dibuat. Selanjutnya, Salah satu factor eksternal dari KOPMA “Citra Dana” belum melakukan pencatatan akuntansi berbasis SAK ETAP disebabkan pula karena tidak adanya pengawasan dari pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan Koperasi terutama dari pihak pemerintah, lembaga-lembaga terkait dan regulator. Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” adalah Koperasi yang sudah berbadan hukum resmi, namun selama ini belum pernah ada pembinaan dari dinas
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2014) Koperasi terkait dengan pelaporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP, sehingga KOPMA “Citra Dana” belum menerapkan SAK ETAP. Menurut pembimbing Koperasi Ibu Ari Meitriyana, factor eksternal yang menyebabkan koperasi Mahasiswa “Citra Dana” belum menerapkan SAK ETAP adalah karena tidak adanya tuntutan dari Dinas Koperasi maupun anggota terkait pelaporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP. berikut ini kutipan wawancara dengan Ibu Ari Meitriana yang telah penulis lakukan: “……Kami memang belum menerapkan SAK ETAP, karena memang selama ini masyarakat sudah menerima laporan keuangan yang telah kami buat. Selain itu dinas koperasi juga tidak mengharuskan kami untuk menyajikan laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP. selama ini, dinas koperasi juga selalu menerima laporan yang telah kami buat tersebut tanpa ada yang dipermasalahkan”. Selanjutnya, ketika penulis menanyakan strategi ke depan terkait penerapan SAK ETAP, Dosen pembimbing KOPMA “Citra Dana” menjelaskan bahwa: “ Kami hanya koperasi kecil, dan usaha kami juga hanya dalam bidang pertokoan, meskipun asset kami cukup besar, kan tidak ada simpan pinjam di KOPMA, jadi kalau sudah diterima laporan keuangan yang simple kenapa harus buat yang ribet.” Demikian jawaban dari Ibu Ari Meitriana selaku dosen pembimbing KOPMA “Citra Dana”, sehingga dapat diketahui bahwa Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” tidak akan menerapkan SAK ETAP selama jenis usaha yang dikelolanya hanya sebatas pertokoan. Hal ini karena selama ini Dinas Koperasi maupun anggota dan masyarakat telah menerima laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen koperasi. Selanjutnya, penulis mencoba melakukan wawancara dengan salah satu pejabat pada Dinas Koperasi, yaitu bapak Hadi setiadi mengenai alasan mengapa KOPMA “Citra Dana” diperbolehkan belum menerapkan SAK ETAP padahal koperasi ini adalah koperasi yang dananya cukup besar dan telah berbadan hukum resmi.
Berikut ini adalah kutipan wawancara penulis dengan bapak Hadi Setiadi. “Kami memang ingin bertemu dengan pengurus KOPMA itu ya…tapi ya itu, karena mereka juga jarang mengundang kami untuk memberikan pembinaan. Lagipula itu karena pengurusnya juga kan diganti setiap tahun ya? Jadi ya sulit juga itu untuk menerapkan SAK ETAP.” Demikian jawaban dari bapak Hadi Setiadi selaku pejabat pada dinas koperasi. Jadi pergantian pengurus yang secara periodik yaitu setiap 1 tahun sekali menjadi keraguan bagi dinas koperasi untuk memberikan pembinaan penyajjian laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP pada KOPMA ini. Jadi, dapat disimpulkan bahwa KOPMA “Citra Dana” belum menerapkan SAK ETAP karena kurangnya kompetensi sumber daya manusia, seehingga penyajian laporan keuangannya masih mengikuti format tahun sebelumnya serta pembuatan laporan perubahan ekuitas dianggap belum perlu dibuat mengingat tidak adanya pengambilan prive. Selain itu KOPMA “Citra Dana” belum menerapkan SAK ETAP karena memang tidak adanya tuntutan dari anggota masyarakat maupun Dinas Koperasi terkait pelaporan keuangan sesuai SAK ETAP. Sehingga kesimpulannya KOPMA “Citra Dana” belum menerapkan SAK ETAP sepenuhnya. Penyajian Laporan keuangan Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” Berdasarkan SAK ETAP Laporan Sisa hasil Usaha Pada koperasi, laporan laba rugi disebut laporan sisa hasil usaha, karena laba yang didapatkan koperasi bukan laba murni, melainnkan laba yang akan dibagikan kembali kepada anggotanya berupa SHU. Laporan sisa hasil usaha KOPMA “Citra Dana”, telah sesuai SAK ETAP, hanya keterangan laba usaha pada pendapatan operasionalnya diganti dengan keterangan pendapatan operasional lainnya. Laporan Arus Kas Berdasarkan analisis laporan pertanggungjawaban pengurus tahun 2013, laporan arus kas Koperasi Mahasiswa
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2014) “Citra Dana” telah sesuai dengan SAK ETAP. Meskipun dalam laporan ini tidak ada aktivitas pendanaan, laporan ini telah dapat dikatakan sesuai SAK ETAP. Hal ini karena Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” adalah koperasi yang hanya bergerak dalam bidang pertokoan sehingga aktivitas operasionalnya sangat sederhana. Oleh karena itu, pada laporan arus kas Koperasi mahasiswa “Citra dana” tidak disajikan aktivitas pendanaan karena memang tidak ada aktivitas yang digunakan untuk pendanaan oleh Koperasi ini. Kemudian untuk keterangan laba usaha pada aktivitas operasi sebaiknya diganti dengan keterangan pendapatan operasional. Aktivitas umum diganti dengan keterangan aktivitas pendanaan, agar sesuai dengan SAK ETAP. Untuk simpanan wajib dan simpanan pokok 2013 yang ada di aktivitas operasi sebaiknya dipindah ke aktivitas pendanaan. Untuk realisasi simpanan dan alokasi SHU 2012 di cantumkan pada aktivitas pendanaan. Selanjutnya penarikan biaya pengadaan OKK dan penarikan pembayaran uang muka jaket di cantumkan pada aktivitas operasi. Neraca Neraca Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” telah sesuai dengan SAK ETAP, namun belum menyeluruh. Hal ini karena belum adanya keterangan kekayaan bersih koperasi atau ekuitas koperasi dalam neraca yang dibuat oleh manajemen koperasi. Sehingga penulis menyajikan neraca yang sesuai SAK ETAP yaitu dengan menambahkan keterangan ekuitas pada baris paling atas di kolom pasiva. Laporan Perubahan Ekuitas Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” belum menyajikan laporan perubahan ekuitas dalam laporan pertanggungjawabannya. Penulis mencoba menyajikan laporan perubahan ekuitas KOPMA “Citra Dana”, agar dapat dipakai sebagai acuan bagi KOPMA untuk membuat laporan perubahan ekuitas pada tahun selanjutnya. Komponen laporan perubahan ekuitas yang disajikan penulis terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, SHU dan cadangan akhir. Komponen disajikan dibandingkan antara
tahun 2012 dan 2013. Sehingga dari perbandingan tersebut dapat diketahui bahwa kekayaan bersih KOPMA “ Citra Dana” tahun buku 31 Desember 2012 senilai Rp. 500.574.351,01 dan tahun buku 31 Desember 2013 senilai Rp. 540.732.972,24. Jadi dari data tersebut dapat dihitung bahwa kekayaan bersih koperasi meningkat sebesar 8,02%. Catatan Atas laporan Keuangan Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” belum menyajikan catatan atas laporan keuangan dalam laporan pertanggungjawabannya. Di sini penulis mencoba menyajikan laporan perubahan ekuitas KOPMA “Citra Dana”, agar dapat dipakai sebagai acuan bagi KOPMA untuk membuat catatan atas laporan keuangan pada tahun selanjutnya. KOPERASI MAHASISWA “CITRA DANA” CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2013 I. Gambaran Umum Koperasi 1.1 Status Badan Hukum Koperasi mahasiswa “Citra Dana” secara riil berdiri sebagai badan hukum tanggal 26 Februari 1994 dengan keputusan Dinas Koperasi Kabupaten Buleleng Nomor 1396. Yang bertempat di Jalan Udayana Kampus Tengah Undiksha. 1.2 Kekayaan Bersih Koperasi Kekayaan bersih koperasi ini ini per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 540.732.972,24 yang terdiri dari : a. Simp. Pokok anggota Rp. 408.767.800,00 b. Simpanan Wajib Rp. 100.000,00 c. Cadangan akhir Rp. 86.866.696,72 d. SHU th. 2013 Rp. 44.998.475,52 1.3 Bidang Usaha Sesuai dengan anggaran Dasar, maka satu-satunya usaha koperasi ini adalah pertokoan. Kegiatan usaha yang dilaksanakan meliputi : pemberian jasa layanan fotocopy, jasa print, penjualan alat tulis kantor, penjualan baju PLPG, pengadaan OKK, serta penjualan makanan dan minuman
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2014) II. Kebijakan Umum Koperasi 2.1 Kebijakan Akuntansi Koperasi mahasiswa Citra dana adalah koperasi yang hanya bergerak dalam bidang usaha pertokoan, sehingga selama ini tidak ada kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh koperasi. 2.2 Kebijakan Aktiva Tetap Kebijakan aktiva Tetap yang diterapkan Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” Adalah: a. Pencatatan nilai aktiva tetap berdasrkan nilai perolehannya serta penyusutan nilainya didasarkan denganmetode garis lurus. b. Aktiva tetap yang dimiliki per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut : Komputer Rp. 3.350.000,00 Akm. peny. komputer Rp. (670.000,00) Printer Rp. 1.400.000,00 Akm. peny. printer Rp. (1.040.000,00) Mesin photocopy Rp. 46.700.000,00 Akm. Peny. mesin photocopy Rp.( 1.362.083,33) Nilai buku per 31 Desember 2013 adalah Rp. 48.377.916,67 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dan analisa pada laporan keuangan Koperasi Mahasiswa Citra Dana didapatkan beberapa kesimpulan antara lain : 1. Penyajian laporan keuangan Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” tahun 2013 telah sesuai dengan SAK ETAP, namun belum lengkap. Hal ini dapat dilihat dengan tidak adanya laporan perubahan ekuitas yang memuat perubahan kekayaan bersih koperasi dari tahun 2012 ke 2013 serta catatan atas laporan keuangan. Pada tahun 2012 kekayaan bersih atau ekuitas koperasi diketahui Rp. 500.754.351,01 sedangkan ekuitas tahun 2013 Rp. 540.732.972,24. Sehingga kekayaan bersih koperasi mengalami perubahan dari tahun 2012 ke tahun 2013 sebesar Rp. 40. 158.621,23 yaitu meningkat sebesar 8,02 %. Oleh karena itu, KOPMA “Citra Dana” perlu membuat laporan perubahan ekuitas tersebut agar dapat
memantau perubahan ekuitas yang dimiliki koperasi. Selain laporan perubahan ekuitas, KOPMA “Citra Dana” juga dapat membuat catatan atas laporan keuangan yang memuat gambaran umum koperasi, kebijakann aktiva tetap serta kebijakan akuntansi yang diterapkan. Namun pembuatan catatan atas laporan keuangan ini tidak diwajibkan oleh Dinas Koperasi mengingat laporan ini dibuat oleh akuntan publik. 2. Alasan Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” belum menerapkan SAK ETAP adalah karena kurangnya kompetensi sumber daya manusia, tidak adanya pembinaan dari dinas koperasi serta tidak adanya tuntutan dari dinas koperasi maupun masyarakat terkait penyajian laporan keuangan sesuai SAK ETAP. 3. Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” belum menerapkan SAK ETAP sepenuhnya, hal ini terlihat dengan tidak adanya laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan dalam laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh manajemen koperasi. Laporan keuangan yang telah disajikan oleh manajemen koperasi terdiri dari: laporan sisa hasil usaha, laporan perubahan ekuitas dan neraca. Menurut SAK ETAP, laporan keuangan yang lengkap terdiri dari: laporan sisa hasil usaha, laporan arus kas, neraca, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan. Sehingga penulis mencoba menyajikan laporan perubahan ekuitas serta catatan atas laporan keuangan agar nantinya dapat dijadikan acuan bagi Koperasi mahasiswa „Citra Dana” dalam menyusun laporan keuangan yang sesuai SAK ETAP pada tahun selanjutnya. Saran Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” agar mampu menyajikan laporan keuangannya sesuai dengan SAK ETAP. Untuk tahun selanjutnya, KOPMA “Citra Dana” diharapkan membuat kartu stok persediaan agar HPP( Harga Pokok Penjualan) dari persediaan koperasi dapat
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1 Tahun 2014) dimunculkan pada laporan sisa hasil usaha. Selain itu, diharapkan agar pengurus koperasi lebih aktif untuk mendiskusikan penyajian laporan keuangan sesuai SAK ETAP dengan pembimbing koperasi serta berkonsultasi dengan dinas koperasi agar diberikan pembinaan terkait dengan penerapan SAK ETAP. Sehingga, kualitas penyajian laporan keuangan Koperasi Mahasiswa “Citra Dana” tahun berikutnya dapat ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA Andriani, Lilya. 2014. Analisis Penerapan Pencatatan Keuangan Berbasis SAK ETAP pada Usaha Mikro Kecil Menengah ( UMKM ). Skripsi. Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja Baridwan, Zaki. 2010. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE Bungin, Burhan H.M. 2007. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu sosial. Jakarta : Kencana Prenama Media Group Hanel, Alfred. 2005. Organisasi Koperasi. Yogyakarta: Graha Ilmu Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga Mulyani. 2013. Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (Sak Etap) Pada Koperasi Mandiri Jaya Tanjungpinang Dan Koperasi Karyawan Plaza Hotel Tanjungpinang. Artikel. Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji Putro , Sigit Amy Ariyono. 2013. Penerapan Sak Etap Pada Perkoperasian Dalam Penyajian Laporan Keuangan Pada Koperasi Karyawan Yodium Farma Pt. Kimia Farma Tbk. Plant Watudakon. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Sari, Arum Puspita. 2014. Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Artikel. Fakulatas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Utami, K. Ayu Laksmi. 2012. Analisa Laporan Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) “ Urip Sejahtera” Kubutambahan Tahun 2011. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha. Triana ,Rindi. 2012. Analisis pemanfaatan dana dan akuntabilitas koperasi mahasiswa Citra Dana undiksha singaraja tahun 2008-2010. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha. Widhoretno , Aini Andhonowarih. 2011. Analisis Terhadap Penerapan Psak No. 27 Tentang Perkoperasian Dalam Penyajian Laporan Keuangan Koperasi. Artikel. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya. Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 04/Per/M.Kukm/VII/2012(Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia).2012. Diunduh http://ngada.org/bn755-2012.htm pada Tanggal 20 Oktober 2014