RINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia. 2015. Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi)
ANALISIS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK ETAP (STUDI KASUS PADA KOPERASI PASAR GONDANGLEGI) Silvia Meireny Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
[email protected]
ABSTRACT This study aimed to analyze the arrangement of financial statement which was applied by Koperasi Pasar Gondanglegi (KPG) as entity engaged in savings and loans. The discussion was done by comparing between a theory proposed by IAI about Financial Accounting Standard for Entities without Public Accountibility (SAK ETAP) and the implementation in KPG, also recommending some improvements toward the arrangement of financial statement in KPG based on SAK ETAP. This study used descriptive qualitative method with case study approach. The purpose is to describe systematically about the focus of the study. The data was obtained by interviewing and evaluating some documents related to the arrangement of financial statement. The result of the study shows that in the process of implementation of the existing accounting cycle, KPG did not record the transactions in the journal entry, and journal entries to the posting ledger based on SAK ETAP and accounting cycle in general. Cooperation only came on the recapitulation stage which is trial balance and financial statement. In the implementation of arranging financial statement done by KPG in 2014 was not suitable with SAK ETAP because the financial statement was only in the form of balance, and gain-loss report. KPG presented the financial statement using only the simple accounting with recognition accounting using cash basis. The measurement done by KPG was based on nominal value from accounts provided in financial statement of KPG, and the disclosure in KPG was not suitable with SAK ETAP. Keywords
: Arrangement of Financial Statement, SAK ETAP, Cooperation
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyusunan laporan keuangan yang diterapkan pada Koperasi Pasar Gondanglegi (KPG) sebagai entitas yang bergerak di bidang simpan pinjam. Pembahasan dilakukan dengan cara membandingkan antara teori yang disusun oleh IAI tentang Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dengan pelaksanaan yang ada di KPG, serta memberikan rekomendasi perbaikan terhadap penyusunan laporan keuangan yang ada di KPG berdasarkan SAK ETAP. Metode penelitian yang digunakan peneliti yaitu penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus, tujuannya adalah menggambarkan secara sistematis tentang fokus penelitian. Data diperoleh dengan melakukan 1
RINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia. 2015. Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi)
proses wawancara, dan mengevaluasi dokumen-dokumen yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses pelaksanaan siklus akuntansi yang ada, KPG tidak melakukan pencatatan atas pencatatan transaksi dalam buku jurnal (journal entry) dan pencatatan ayat jurnal ke buku besar (posting ledger) yang sesuai dengan SAK ETAP dan siklus akuntansi secara umum. Koperasi hanya melakukan tahap pengikhtisaran yaitu neraca saldo serta laporan keuangan. Pada penerapan penyusunan laporan keuangan yang dibuat KPG tahun 2014 belum sesuai dengan SAK ETAP karena hanya membuat penyajian laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. KPG menyajikan laporan keuangan hanya menggunakan akuntansi sederhana, yaitu dengan pengakuan akuntansi menggunakan basis kas (cash basis). Pengukuran yang dilakukan KPG berdasarkan nilai nominal dari akun-akun yang tersedia pada Laporan Keuangan KPG, dan pengungkapan yang ada pada KPG juga belum sesuai dengan SAK ETAP. Kata Kunci
: Penyusunan Laporan Keuangan, SAK ETAP, Koperasi
PENDAHULUAN Akuntansi merupakan suatu ilmu yang terus berkembang dari masa ke masa yang berfungsi untuk memberikan informasi secara kuantitatif maupun kualitatif atas kinerja suatu entitas yang disusun dalam bentuk laporan keuangan selama periode waktu tertentu. Laporan keuangan tersebut bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pihak yang berkepentingan untuk pengambilan keputusan-keputusan penting. Penyusunan laporan keuangan menjadi salah satu komponen penting yang harus dimiliki setiap entitas jika mereka ingin mengembangkan usahanya. Begitu pula dengan SAK ETAP yang mengatur pembuatan laporan keuangan untuk koperasi. Akan tetapi penerapan SAK ETAP masih sangat rendah di Indonesia. Berdasarkan penelitian terdahulu dapat memperjelas bahwa kebanyakan entitas tanpa akuntabilitas publik kurang paham tentang SAK ETAP, jadi dalam penyusunan laporan keuangan pun hanya sebatas laporan bisnis yang dibuat sesuai dengan pemahaman dan kebutuhan masing-masing entitas. Dalam hal ini KPG belum menerapkan penyusunan laporan SAK ETAP, yaitu hanya menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi, Peneliti ingin melakukan penelitian di sana dengan tujuan agar KPG dapat menerapkan penyusunan laporan keuangan sesuai standar akuntansi yang
2
RINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia. 2015. Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi)
berlaku, yaitu SAK ETAP. Selain itu siklus akuntansi yang dilaksanakan pada KPG juga belum sesuai, yaitu tidak terdapat penjurnalan atas pengidentifikasian transaksi-transaksi yang ada. Hal ini secara otomatis akan berdampak pada kegiatan selanjutnya pada siklus akuntansi, terutama hasil dari penyajian laporan keuangannya, karena sangat rentan apabila terjadi kesalahan pencatatan transaksi yang telah dilakukan.
Tujuan Penelitian Untuk pengukuran,
menganalisis pencatatan,
bagaimana penyajian,
pengidentifikasian,
dan
pengungkapan
pengakuan, dalam
proses
penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP di Koperasi Pasar Gondanglegi.
Batasan Penelitian Untuk batasan penelitian tersebut yaitu hanya pada permasalahan mengenai penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP pada keuangan Koperasi. Batasan tersebut yaitu : 1. Pengidentifikasian,
pengakuan,
pengukuran,
pencatatan,
dan
pengungkapan akun-akun yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan Koperasi Pasar Gondanglegi (KPG) tahun 2014 yang akan disesuaikan dengan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. 2. Penyajian
laporan
keuangan
(financial
statement)
Koperasi
Pasar
Gondanglegi (KPG) tahun 2014. KAJIAN TEORI Menurut Kieso, dkk (2007:2) laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan pada dasarnya adalah hasil dari proses (siklus) akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan dan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan
3
RINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia. 2015. Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi)
dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir, 2002:7). Definisi siklus akuntansi, yang dikemukakan Fanny (2012:01) bahwa pengertian siklus akuntansi
adalah
“Proses
pengidentifikasian,
pencatatan,
penggolongan,
pengikhtisaran dan penyajian laporan keuangan mengenai transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu periode tertentu”. Salah satu kebijakan yang mengatur penyusunan laporan keuangan adalah SAK ETAP, yaitu standar keuangan yang dipergunakan bagi entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan, seperti UMKM, BPR, koperasi, dan lain-lain. SAK ETAP bagi koperasi bertujuan untuk menyediakan pedoman yang standar tentang penyajian laporan keuangan koperasi, sehingga membantu mempercepat
pengurus
dalam
menyusun
laporan
pertanggungjawaban
keuangan koperasi pada rapat anggota tahunan, maupun tujuan-tujuan lain.” Kebijakan akuntansi menurut SAK ETAP mengatur beberapa hal berikut : 1. Pengakuan SAK ETAP paragraf 2.24 menjelaskan bahwa pengakuan unsur laporan keuangan merupakan proses pembentukan suatu pos dalam neraca atau laporan laba rugi yang memenuhi definisi suatu unsur dan memenuhi kriteria sebagai berikut, yaitu ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam entitas dan pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. 2. Pengukuran SAK ETAP paragraf 2.30 mendefinisikan bahwa pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang yang digunakan entitas untuk mengukur aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang umum digunakan adalah biaya historis dan nilai wajar (IAI, 2009:2.31a-2.31b) 3. Penyajian SAK ETAP dalam paragraf 3.2-3.4 menyebutkan bahwa laporan keuangan menyajikan posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas secara wajar dan harus membuat suatu pernyataan eksplisit
4
RINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia. 2015. Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi)
dan secara penuh atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP bahwa entitasnya mengikuti SAK ETAP. 4. Pengungkapan Dalam
ringkasan
kebijakan
akuntansi
yang
signifikan
harus
diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan menurut SAK ETAP paragraf 8.5 yaitu dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi lain yang digunakan yang relevan untuk memahami laporan keuangan serta informasi pendukung pos-pos laporan keuangan sesuai dengan urutan sebagaimana pos-pos tersebut disajikan dalam laporan keuangan dan urutan penyajian komponen laporan keuangan, pengungkapan lain (kontijensi, komitmen, dan pengungkapan keuangan lainnya) serta pengungkapan yang bersifat nonkeuangan (informasi mengenai jumlah setiap aktiva yang akan diterima dan kewajiban yang akan dibayarkan sebelum dan sesudah dua belas bulan dari tanggal neraca). Dalam Al-Qur’an surat Ar-Rahman ayat 9 menjelaskan mengenai pencatatan secara benar :
“Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.” Berdasarkan ayat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menyusun laporan keuangan perlu dilakukan pengakuan, pengukuran dan pencatatan oleh perusahaan harus dilakukan dengan benar dan adil. Selain itu perusahaan harus bisa mempertanggungjawabkan laporan keuangan tersebut kepada pihak-pihak terkait yang memerlukan laporan keuangan.
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif tentang analisis penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP pada Koperasi Pasar
5
RINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia. 2015. Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi)
Gondanglegi (KPG). Dalam hal ini peneliti akan membandingkan antara teori yang ada di SAK ETAP dengan pelaksanaan penyusunan yang ada di KPG, serta peneliti secara langsung melakukan proses penelitian dengan melakukan wawancara kepada bagian pembukuan dan bendahara, mengumpulkan berbagai dokumen terkait penyusunan laporan keuangan, dan melakukan pengamatan (observasi) terhadap situasi yang berkaitan dengan traksaksi yang ada pada KPG, yaitu ketika anggota melakukan transaksi, serta proses penyusunan laporan keuangannya yang dilakukan oleh Bagian Pembukuan dan Bendahara. Selanjutnya hasil dari proses observasi, wawancara, dan dokumentasi tersebut akan ditambahkan dengan menganalisis dan menarik kesimpulan berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Hasil dari penelitian tersebut kemudian dapat memperlihatkan apakah KPG sudah menerapkan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Peneliti juga memberikan rekomendasi terkait dengan penyusunan laporan keuangan yang benar menurut SAK ETAP. PEMBAHASAN Analisis Pengidentifikasian Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP Fungsi dari tahap pengidentifikasian adalah untuk mengidentifikasi transaksi dari bukti transaksi yang ada. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, KPG mengidentifikasikan bukti transaksi berupa Bukti Kas Masuk (BKM) dan Bukti Kas Keluar (BKK) yang kemudian akan dilanjutkan memasukkan pencatatan transaksi ke dalam buku kas dan buku piutang sesuai dengan jenis masing-masing transaksi. Dalam hal ini KPG telah melakukan pengidentifikasian tersebut sesuai dengan SAK ETAP dan siklus akuntansi secara umum sehingga tidak perlu adanya perbaikan atas pengidentifikasian atas transaksi lagi. Analisis Pengakuan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh oleh peneliti, kebijakan atas pengakuan yang dilakukan oleh KPG menggunakan metode cash basis. Hal tersebut harus disesuaikan dengan standar yang berlaku yaitu SAK ETAP yang
6
RINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia. 2015. Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi)
mengatur kebijakan penyusunan laporan keuangan entitas yang bergerak pada bidang koperasi, yaitu dengan menggunakan metode accrual basis. Analisis Pengukuran Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP Proses pengukuran yang ditetapkan untuk mengukur aset, kewajiban, penghasilan, dan beban dalam laporan keuangan KPG berdasarkan pencatatan nilai nominal dari akun-akun yang tersedia pada Laporan Keuangan KPG dengan dicatat sebesar harga perolehan saat transaksi. KPG yang menggunakan dasar pengukuran beban historis untuk unsur-unsur laporan keuangan yang dilakukan KPG. Hal ini telah sesuai dengan SAK ETAP. Analisis Pencatatan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP Pada tahap penjurnalan, KPG selama ini belum melakukan pencatatan atas transaksi dengan pembuatan jurnal dalam proses penyusunan laporan keuangannya. Pencatatan transaksi dan kegiatan akuntansi yang pada dasarnya menggunakan metode cash basis (dicatat saat menerima atau mengeluarkan kas saja) membuat laporan keuangan semakin akan mengalami kesalahan nilai nominal dari beberapa akun-akun yang ada. Berdasarkan SAK ETAP sendiri dijelaskan bahwa metode pengakuan yang dipakai harus menggunakan metode accrual basis (dicatat saat terjadinya transaksi). Peneliti merekomendasikan proses penjurnalan secara umum (general ledger), pembuatan buku besar, dan jurnal penyesuaian berdasarkan siklus akuntansi secara umum dan yang sesuai dengan SAK ETAP. Analisis Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP Penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh Pihak KPG hanya berupa neraca dan laporan laba rugi. Menurut hasil wawancara, KPG menyusun laporan keuangan tersebut untuk mengetahui bagaimana jumlah harta (aset) yang dimiliki, pendanaan atas kegiatan yang berhubungan dengan entitas, serta laba yang diperoleh oleh entitas tersebut. Berdasarkan SAK ETAP, penyajian tersebut kurang lengkap, karena tidak perusahaan tidak membuat laporan keuangan lain seperti laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Selain itu istilahistilah dalam penyebutan pada laporan keuangan yang dibuat juga tidak sesuai
7
RINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia. 2015. Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi)
dengan SAK ETAP, yaitu penyebutan aktiva yang seharusnya diganti dengan istilah aset, pasiva yang diganti kewajiban, dan modal yang diganti dengan ekuitas. Laporan laba rugi yang dibuat juga belum sesuai dengan SAK ETAP, dengan Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan dalam pembuatan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Analisis Pengungkapan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan,
KPG
belum
melakukan
pengungkapan dalam penyusunan laporan keuangan entitasnya. Sedangkan berdasarkan
SAK
ETAP
sendiri
dijelaskan
bahwa
perusahaan
harus
mengungkapkan tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan pembuatan CALK dengan unsur-unsur yang disajikan di dalamnya antara lain berupa gambaran umum perusahaan (Pendirian Perusahaan dan Perijinan) dan kebijakan akuntansi
yang
meliputi
dasar
penyusunan
laporan
keuangan
dan
pengungkapan akun-akun yang ada dalam laporan keuangan dengan berisikan informasi-informasi tambahan yang tidak terdapat dalam laporan keuangan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan mengenai penerapan SAK ETAP dalam penyusunan laporan keuangan pada Koperasi Pasar Gondanglegi (KPG), maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. KPG melakukan identifikasi bukti transaksi berupa Bukti Kas Masuk (BKM) dan Bukti Kas Keluar (BKK) yang kemudian akan dilanjutkan memasukkan pencatatan transaksi ke dalam buku kas dan buku piutang. 2. Pengakuan yang dilakukan oleh KPG berdasarkan metode Cash Basis, namun sebatas pencatatan saja tanpa ada penjurnalan. Jadi kegiatan pokok koperasi atas transaksi yang berhubungan dengan kas adalah
8
RINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia. 2015. Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi)
saat koperasi menerima uang simpanan dari para anggotanya, baik simpanan sukarela maupun simpanan pokok. 3. Pengukuran yang dilakukan oleh KPG berdasarkan pencatatan nilai nominal dari akun-akun yang tersedia pada Laporan Keuangan KPG dengan dicatat sebesar harga perolehan saat transaksi. KPG yang menggunakan dasar pengukuran beban historis untuk unsur-unsur laporan keuangan yang dilakukan KPG. 4. KPG melakukan pencatatan transaksi yang berawal dari anggota yang menyimpan atau menabungkan uangnya kepada pihak KPG dengan bukti pencatatan berupa Bukti Kas Masuk (BKM) dan Bukti Kas Keluar (BKK). Kemudian dilanjutkan dengan mencatat BKM dan BKK tersebut ke dalam buku kas dan buku piutang. Setelah itu KPG melakukan pencatatan dalam buku besar. Buku besar tersebut dijadikan acuan untuk pembuatan neraca saldo. 5. Penyajian laporan keuangan pada Koperasi Pasar Gondanglegi hanya berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi. Berdasarkan SAK ETAP laporan tersebut belum sesuai karena tidak dibuat laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. 6. Pengungkapan pada laporan keuangan yang disajikan oleh KPG sebenarnya
telah
mencakup
komponen
Catatan
Atas
Laporan
Keuangan, hanya saja penjelasan mengenai informasi yang disajikan pada komponen ini masih kurang tepat dan belum sesuai dengan aturan perkoperasian yang berlaku saat ini. Adapun kondisi Catatan Atas Laporan Keuangan yang disajikan oleh KPG berisikan penjelasanpenjelasan mengenai komponen laporan keuangan dari Neraca.
SARAN Berdasarkan
penelitian
yang
telah
dilakukan,
penulis
mencoba
memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat : 1. KPG diharapkan melakukan pencatatan secara lengkap mengenai aktivitas operasinya, melakukan siklus akuntansi secara lengkap dan
9
RINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia. 2015. Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi)
melakukan klasifikasi pos-pos laporan keuangan secara benar untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan yaitu dengan melakukan identifikasi, pengakuan, pengukuran, pencatatan, penyajian dan pengungkapan laporan keuangan sesuai standar yang berlaku bagi koperasi, dengan kata lain adalah SAK ETAP. 2. KPG
diharapkan
dapat
membuat
laporan
keuangan
lengkap
berdasarkan SAK ETAP secara benar, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. 3. KPG diharapkan mampu memiliki sumber daya manusia yang dapat membuat laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP agar penerapan SAK ETAP dialam pelaporan keuangan KPG dapat terus berlanjut ke periode-periode berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan Ketiga belas. Jakarta : PT. Rineka Cipta Athirah, Putri. 2013. Penerapan SAK ETAP Pada Koperasi X, FE Universitas Indonesia Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung : PT. Sygma Examedia Arkanleema Fanny. 2012. Contoh Membuat Akuntansi Excel. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta : Dewan Standar Akuntansi Keuangan Kieso, Donald. E, dkk. 2007. Intermediate Accounting, Emil Salim, Edisi 10, Jakarta: Erlangga KPG. 2015. Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas Koperasi Pasar Gondanglegi. Malang : KPG S. Munawir, 2002. “Akuntansi Keuangan Dan Manajemen”. Edisi Revisi. Yogyakarta : Penerbit BPFE Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta
10