Penulis M. Djauhar Siddiq Isniatun Munawaroh Sungkono Penelaah Materi Rohana Abdullah Penyunting Bahasa Sandra S.A. Layout Ade Tantrie
Kata Pengantar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) memiliki ciri utama keterpisahan ruang dan waktu antara mahasiswa dengan dosennya. Dalam PJJ, keberadaan bahan ajar memiliki peran strategis. Melalui bahan ajar, mahasiswa secara mandiri mampu belajar, berefleksi, berinteraksi, dan bahkan menilai sendiri proses dan hasil belajarnya. Paket bahan ajar PJJ S1 PGSD ini tidak hanya berisi materi kajian, tetapi juga pengalaman belajar yang dirancang untuk dapat memicu mahasiswa untuk dapat belajar secara aktif, bermakna, dan mandiri. Paket bahan ajar ini dikemas secara khusus dalam bentuk bahan ajar hybrid yang meliputi: a. Bahan ajar cetak, b. Bahan ajar audio, c. Bahan ajar video, serta d. Bahan ajar berbasis web.
Seluruh paket bahan ajar ini dikembangkan oleh Konsorsium PJJ S1 PGSD yang terdiri dari 10 Perguruan Tinggi (PT), yaitu Universitas Sriwijaya, Universitas Katolik Atmajaya, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Tanjungpura, Universitas Nusa Cendana, Universitas Negeri Makassar, Universitas Cendrawasih, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Universitas Pattimura, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Negeri Jember, Universitas Lampung, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Mataram, Universitas Negeri Semarang, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Negeri Solo, dan Universitas Haluoleo. Proses pengembangan bahan ajar ini difasilitasi oleh SEAMOLEC. Semoga paket bahan ajar ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan program PJJ S1 PGSD di tanah air.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pjs. Direktur Ketenagaan,
Supeno Djanali NIP. 130368610
Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi Tinjauan Mata Kuliah
: …………………………….…………….... : …………………………….……………....
i vii
PERAN BAHAN PEMBELAJARAN DALAM KEGIATANPEMBELAJARAN................
1.1
UNIT 1
Subunit 1 Latihan Rangkuman Tes Formatif 1
: : : :
Hakikat Belajar dan Pembelajaran............. …………………………….…………….... …………………………….…………….... …………………………….……………....
1.3 1.11 1.12 1.12
Subunit 2 Latihan Rangkuman Tes Formatif 2
: : : :
Komponen-komponen Pembelajaran........ …………………………….……………... …………………………….……………... …………………………….……………...
1.15 1.23 1.24 1.24
Subunit 3
: Peran Bahan Pembelajaran dalam Kegiatan Pembelajaran……………………………… : …………………………….…………….... : …………………………….…………….... : …………………………….……………....
1.27 1.30 1.31 1.32
Latihan Rangkuman Tes Formatif 3 Subunit 4
Latihan Rangkuman Tes Formatif 4 Kunci Jawaban Tes Formatif Daftar Pustaka
: Hubungan Alat peraga, Media Pembelajaran, Sumber belajar, dan Bahan Pembelajaran……………………………… : …………………………….…………….... : …………………………….…………….... : …………………………….…………….... …………………………….…………….... : …………………………….…………….... : …………………………….……………....
1.35 1.38 1.39 1.39 1.42 1.44
Pengembangan Bahan Pembelajaran
i
UNIT 2
BAHAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR DAN KARAKTERISTIKNYA…
2.1
Subunit 1 Latihan Rangkuman Tes Formatif 1
: : : :
Pengertian Bahan Pembelajaran SD……… …………………………….…………….... …………………………….…………….... …………………………….……………....
2.3 2.8 2.9 2.10
Subunit 2 Latihan Rangkuman Tes Formatif 2
: : : :
Karakteristik Bahan Pembelajaran SD…… …………………………….…………….... …………………………….…………….... …………………………….……………....
2.13 2.18 2.18 2.19
Subunit 3 Latihan Rangkuman Tes Formatif 3
: : : :
Bentuk Bahan Pembelajaran SD………….. …………………………….…………….... …………………………….…………….... …………………………….……………....
2.22 2.27 2.28 2.29
Kunci Jawaban Tes Formatif Daftar Pustaka
: …………………………….…………….... : …………………………….……………....
2.32 2.34
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN SEDERHANA DAN GRAFIS....................................................
3.1
UNIT 3
Subunit 1 Latihan Rangkuman Tes Formatif 1
: : : :
Bahan Pembelajaran Sederhana................ …………………………….…………….... …………………………….…………….... …………………………….……………....
3.3 3.10 3.11 3.12
Subunit 2 Latihan Rangkuman Tes Formatif 2
: Cara Pengembangan Bahan Pembelajaran Sederhana..................................................... : …………………………….…………….... : …………………………….…………….... : …………………………….……………....
3.15 3.21 3.21 3.23
Subunit 3 Latihan Rangkuman Tes Formatif 3
: : : :
Bahan Pembelajaran Grafis......................... …………………………….…………….... …………………………….…………….... …………………………….……………....
3.26 3.32 3.33 3.34
Kunci Jawaban Tes Formatif Daftar Pustaka
: …………………………….…………….... : …………………………….……………....
3.36 3.38
ii
Daftar Isi
UNIT 4
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN CETAK……………..
4.1
Subunit 1 Latihan Rangkuman Tes Formatif 1
: : : :
Bahan Pembelajaran Cetak .................... …………………………….…………….... …………………………….…………….... …………………………….……………....
4.3 4.7 4.8 4.9
Subunit 2 Latihan Rangkuman Tes Formatif 2
: Cara Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak............................................................ : …………………………….…………….... : …………………………….…………….... : …………………………….……………....
4.11 4.18 4.19 4.20
Kunci Jawaban Tes Formatif Daftar Pustaka
: …………………………….…………….... : …………………………….……………....
4.24 4.25
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN AUDIO VIDEO…….
5.1
UNIT 5
Subunit 1 Latihan Rangkuman Tes Formatif 1
: : : :
Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio 5.3 …………………………….…………….... 5.11 …………………………….…………….... 5.12 …………………………….…………….... 5.13
Subunit 2 Latihan Rangkuman Tes Formatif 2
: : : :
Pengembangan Bahan Pembelajaran Video …………………………….…………….... …………………………….…………….... …………………………….……………....
5.16 5.26 5.27 5.28
Kunci Jawaban Tes Formatif Daftar Pustaka
: …………………………….…………….... : …………………………….……………....
5.13 5.32
PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER……………………………...
6.1
: Pengertian Bahan Pembelajaran Berbasis Komputer…………………………………. : …………………………….…………….... : …………………………….…………….... : …………………………….……………....
6.3 6.7 6.8 6.9
UNIT 6
Subunit 1 Latihan Rangkuman Tes Formatif 1
Pengembangan Bahan Pembelajaran
iii
Subunit 2 Latihan Rangkuman Tes Formatif 2
: Cara Membuat Presentasi Menggunakan Program POWERPOINT...... : …………………………….…………….... : …………………………….…………….... : …………………………….……………....
6.12 6.26 6.28 6.29
Kunci Jawaban Tes Formatif Daftar Pustaka
: …………………………….…………….... : …………………………….……………....
6.32 6.34
iv
Daftar Isi
Tinjauan Mata Kuliah
M
ata kuliah Pengembangan Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar merupakan suatu mata kuliah yang diberikan bagi mahasiswa S1 PGSD program Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. Mata kuliah ini berbobot 2 SKS. Bahan ajar dikemas dalam bentuk bahan ajar cetak yang terdiri atas Buku Pedoman Umum Mata Kuliah serta Materi pokok yang dikaji dari berbagai buku sumber yang relevan. Pembahasan materi dalam mata kuliah ini meliputi landasan dasar pengembangan bahan pembelajaran, khususnya konsep pembelajaran, sumber belajar, media pembelajaran, dan alat peraga pembelajaran untuk sekolah dasar. Dalam mengikuti mata kuliah ini Anda akan mendapat pengalaman belajar dalam bentuk teori dengan mengkaji konsep dan contoh-contoh nyata, serta melakukan praktek pengembangan bahan pembelajaran secara mudah karena akan dipandu dengan panduan praktek pembuatan yang jelas. Diharapkan Anda mampu mengembangkan bahan pembelajaran yang Anda perlukan dalam pembelajaran di SD. Konsep-konsep yang akan Anda pelajari meliputi: 1. Peran Bahan Pembelajaran dalam pembelajaran. 2. Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar dan Karakteristiknya. 3. Pengembangan Bahan Pembelajaran Sederhana dan Grafis. 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. 5. Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio dan Video. 6. Pengembangan Bahan Pembelajaran Berbasis Komputer (CAI). Setelah selesai mempelajari mata kuliah ini, Anda akan memiliki kompetensi untuk mampu mengembangkan Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar sesuai dengan kebutuhan (sesuai Bidang Studi) di Sekolah Dasar. Untuk mencapai kompetensi tersebut, Anda akan dibekali pemahaman terhadap Konsep Dasar Bahan Pembelajaran dan praktek pembuatannya. Keberhasilan pencapaian kompetensi tersebut sangat tergantung aktivitas Anda dalam mempraktekkan panduan praktek yang tersedia dalam bahan cetak ini dan yang disiapkan dalam Web-based. Pada topik audio dan video, Anda juga akan dipandu dengan bahan pembelajaran audio dan video yang dipersiapkan. Setelah mempelajari seluruh bahasan, mengerjakan latihan dan tes formatif, serta melakukan praktek produksi sesuai panduan praktek, Anda diharapkan mampu: 1. Mendefinisikan hakekat belajar dan pembelajaran; 2. Menjelaskan beberapa komponen pembelajaran;
Tinjauan Mata Kuliah
vii
3. Menjelaskan peran komponen Bahan Pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran; 4. Menjelaskan hubungan antara Alat Peraga, Sumber Belajar, Media Pembelajaran dan Bahan Pembelajaran; 5. Mendefinisikan batasan Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar; 6. Menjelaskan karakteristik Bahan Pembelajaran SD; 7. Menjelaskan beberapa bentuk Bahan Pembelajaran SD; 8. Membuat Bahan Pembelajaran Sederhana dan Grafis; 9. Membuat Bahan Pembelajaran Cetak (Modul, Handout, dan Lembar Kerja Siswa); 10. Membuat Bahan Pembelajaran Audio dan Video; 11. Membuat Bahan Pembelajaran Berbasis Komputer (CAI). Agar Anda berhasil dalam mempelajari mata kuliah ini, maka ikutilah petunjuk belajar bahan ini, sebagai berikut: 1. Perhatikan bahwa bahan pembelajaran yang harus Anda terima adalah “Pengembangan Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar”. 2. Bacalah dngan cermat materi dalam bahan pembelajaran ini. 3. Bahan Pembelajaran ini terdiri dari 6 Unit dan di masing-masing unit terdiri dari beberapa subunit, rangkuman, soal latihan, tes formatif. Pada Unit 3 sampai dengan Unit 6 disediakan panduan praktek yang harus dilaksanakan, dengan catatan untuk pembuatan bahan pembelajaran audio, video dan CAI dapat dipilih salah satu saja. 4. Perhatikan petunjuk-petunjuk yang dianjurkan, seperti: “Bacalah lebih lanjut….”, “Garis bawahi konsep-konsep penting….”, “Buatlah bahan pembelajaran …..”, dan seterusnya. 5. Bahan pembelajaran ini dilengkapi dengan daftar referensi, rujukan utama, dan Anda dapat melengkapi dengan rujukan lain. 6. Untuk melaksanakan praktek pembuatan bahan pembelajaran Anda dapat membaca panduan praktek dalam bahan pembelajaran ini, dan dapat juga Anda mengakses dari Web-based untuk mata kuliah ini. 7. Khusus untuk materi pengembangan bahan pembelajaran audio dan video, disediakan juga media audio dan videonya Dalam satu semester Anda akan mendapat dua bentuk tutorial yaitu tutorial kunjung dan tutorial on line di tempat masing-masing melalui Web based. Mata kuliah Pengembangan Bahan Pembelajaran ini lebih bersifat praktek pembuatan Bahan Pembelajaran SD. Proporsi teori 30%, dan praktek 70%. Tugas pengembangan secara mandiri lebih diprioritaskan. viii
Pengembangan Bahan Pembelajaran
Ada dua tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama mengikuti mata kuliah ini. Tugas pertama, berkaitan dengan penelaahan teori melalui bahan pembelajaran cetak dan internet (kelompok dan mandiri) yang harus dilaporkan dalam bentuk portofolio. Tugas kedua, berkaitan dengan kegiatan praktek pembuatan bahan pembelajaran untuk SD, yang dilakukan secara mandiri dan harus ditunjukkan hasil karya nyata. Tugas pratek pembuatan bahan pembelajaran SD terdiri dari: Tugas 1: Membuat bahan pembelajaran Sederhana (pilihan). Tugas 2: Membuat bahan pembelajaran Grafis (pilihan). Tugas 3: Membuat bahan pembelajaran Cetak (dalam bentuk Modul dan LKS). Tugas 4: Menulis Naskah Audio/Video SD (pilihan). Tugas 5: Membuat bahan pembelajaran CAI untuk SD.
Tinjauan Mata Kuliah
ix
Unit
1
Peran Bahan Pembelajaran Dalam Kegiatan Pembelajaran M Djauhar Siddiq Pendahuluan
P
engembangan Bahan Pembelajaran merupakan mata kuliah yang akan membekali Anda dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan bahan pembelajaran di sekolah dasar. Melalui bahan ajar cetak pada unit 1 ini memberikan kesempatan kepada Anda untuk memahami konsep yang mendasari pentingya bahan pembelajaran SD. Oleh sebab itu judul unit dalam bahan cetak ini adalah “Peran Bahan Pembelajaran dalam Kegiatan Pembelajaran”. Jadi sebelum anda mengkaji dan melatih pengembangan bahan pembelajaran, Anda harus memahami terlebih dahulu konsep yang mendasari. Dengan menguasai unit satu ini Anda diharapkan dapat: 1. Menjelaskan hakikat belajar dan pembelajaran. 2. Menjelaskan komponen-komponen pembelajaran 3. Menjelaskan peran Bahan Pembelajaran bagi kegiatan pembelajaran 4. Menjelaskan hubungan Alat Peraga, Media, Sumber Belajar, dan Bahan Pembelajaran
Untuk mencapai kompetensi tersebut di atas, dalam Unit 1 ini disajikan materi tentang: 1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran 2. Komponen-komponen Pembelajaran 3. Peran Bahan Pembelajaran dalam Kegiatan Pembelajaran 4. Hubungan Alat Peraga, Media Pembelajaran, Sumber Belajar dan Bahan Pembelajaran.
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1-1
Supaya Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari materi unit 1 ini, ikutilah petunjuk belajar di bawah ini: 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan unit ini sampai Anda benar – benar paham tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari unit ini. 2. Tangkaplah pengertian demi pengertian dalam unit ini melalui pemahaman sendiri dan dengan tukar pikiran sesame teman mahasiswa. 3. Kerjakan latihan-latihan yang tersedia dalam unit ini untuk menguatkan pemahamnan Anda. 4. Kerjakan tes formatif yang tersedia untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman Anda terhadap materi yang tersaji dalam unit 1 ini. Selamat belajar!
1- 2
Unit 1
Subunit 1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran Pengantar
S
iswa sekolah dasar merupakan individu-individu yang sedang tumbuh dan berkembang dalam rangka pencapaian kepribadian yang dewasa. Pertumbuhan individu terlihat pada bertambahnya aspek pisik yang bersifat kuantitatif, misalnya tinggi dan berat badan bertambah. Sedangkan perkembangan individu terlihat pada bertambahnya aspek psikis, dan gejalanya nampak pada pertambahan kemampuan individu yang lebih bersifat kualitatif. Dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran keduanya dilayani secara seimbang, selaras, dan serasi agar dapat dicapai terbentuknya kepribadian yang integral. Kegiatan pendukung utama dalam melaksanakan pertumbuhan dan perkembangan tersebut adalah individu harus melakukan kegiatan yang disebut belajar. Belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh individu dalam rangka melaksanakan pertumbuhan dan perkembangan diri. Belajar juga dapat dipahami sebagai bentuk perkembangan potensi yang ada pada diri individu, karena pada hakikatnya setiap diri individu memiliki potensi-potensi yang tidak diketahui eksistensinya sebelum dikembangkan melalui aktivitas belajar. Contohnya, setelah belajar bidang keguruan, Anda dapat menjadi guru. Itu berarti pada diri anda memiliki potensi menjadi guru.
A. Hakikat Belajar Belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil. Contoh lain, sebut saja Umi, yang tadinya tidak dapat berjalan menjadi dapat berjalan adalah karena Umi sudah belajar berjalan, begitu juga anak SD menjadi pitar matematika, bahasa, IPA, IPS kalau anak SD rajin belajar bidang studi tersebut.Yang menjadi pertanyaan adalah apa hakekat belajar itu?
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1-3
Menurut Gagne (1984), bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (lihat Winataputra dkk, 1997, 2.3). Dari pengertian tersebut terdapat tiga unsur pokok dalam belajar, yaitu: proses, perubahan perilaku dan pengalaman. 1. Proses Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaanya aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi dirasakan oleh yang bersangkutan sendiri. Guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa. Guru melihat dari kegiatan siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan siswa, contohnya: siswa bertanya, menanggapi, menjawab pertanyaan guru, diskusi, memecahkan soal matematika, melaporkan hasil kerja, membuat rangkuman, dan sebagainya. Itu semua adalah gejala yang nampak dari aktivitas mental dan emosional siswa. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan manifestasi dari adanya aktivitas mental (berpikir dan merasakan). Bagaimana bila siswa hanya duduk saja pada saat guru menjelaskan pelajaran? Apakah dapat dikategorikan sebagai belajar? Jawabnya adalah, apabila siswa tersebut duduk sambil menyimak penjelasan guru, maka dapat diktegorikan sebagai belajar. Tetapi apabila siswa hanya duduk sambil pikiran dan perasaannya melayang-lanyang atau melamun diluar pelajaran yang dijelaskan guru, maka siswa tersebut tidak sedang belajar, tetapi sedang melamun. Tetapi perlu dicatat, bahwa belajar tidak hanya dengan mendengarkan penjelaskan guru saja (tidak harus ada yang mengajar), karena belajar dapat dilakukan siswa dengan berbagai macam cara dan kegiatan, asal terjadi interaksi antara individu dengan lingkungannya . Misalnya dengan mengamati demonstrasi guru, mencoba sendiri, mendiskusikan dengan teman, melakukan eksperimen, memecahkan persoalan, mengerjakan soal, membaca sendiri dan sebagainya. belajar hendaknya melakukan aktivitas mental pada kadar yang tinggi. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat. (Arief Sadiman, 1986;1) Coba anda bandingkan dan tentukan mana diantara kegiatan belajar di bawah ini yang memiliki kadar aktivitas mental tinggi: 1) Yulia sedang menyimak penjelasan guru secara seksama, kemudian bertanya materi yang tidak dipahami 2) Andi dan Lia sedang mendiskusikan materi baru dengan dua temannya secara serius.
1- 4
Unit 1
3) Rio melakukan eksperimen tentang petingnya udara bagi hidup manusia. Jawabannya kegiatan belajar ke dua merupakan kegiatan belajar yang berkadar aktivitas mental tinggi. Karena siswa menyampaikan argumentasiargumentasi dalam berdiskusi menggunakan proses berpikir (mental) yang kompleks. 2. Perubahan Perilaku Hasil belajar akan nampak pada perubahan perilaku individu yang belajar. Seseorang yang belajar akan mengalami perubahan perilaku sebagai akibat kegiatan belajarnya. Pengetahuan dan keterampilanya bertambah, dan penguasaan nilai-nilai dan sikapnya bertambah pula. Menurut para ahli psikologi tidak semua perubahan perilaku sebagai hasil belajar. Perubaha perilaku karena factor kematangan, karena lupa, karena minum minuman keras bukan termasuk sebagai hasil belajar, karena bukan perubahan dari hasil pengalaman (berinteraksi dengan lingkungan), dan tidak terjadi proses mental emosional dalam beraktivitas. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga domain yaitu: Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik. Domain kognitif meliputi perilaku daya cipta, yaitu berkaitan dengan kemampuan intelektual manusia, antara lain: kemampuan mengingat (knowledge), memahami (comprehension), menerapkan (application), menganalisis (analysis), mensintesis (synthesis), dan mengevaluasi (evaluation). Domain afektif berkaitan dengan perilaku daya rasa atau emosional manusia, yaitu kemampuan menguasai nilai-nilai yang dapat membentuk sikap seseorang. Domain psikomotorik berkaitan dengan perilaku dalam bentuk keterampilan-keterampilan motorik (gerakan pisik). Pada Pembelajaran perubahan perilaku sebagai hasil belajar yang ingin dicapai ini dapat dirumuskan dalam bentuk tujuan pembelajaran atau rumusan kompetensi yang ingin dicapai dengan segala indikatornya. Contoh rumusan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran: “Siswa dapat mengubah pecahan biasa ke dalam bentuk pecahan decimal dan mengurutkannya” Kata dapat mengubah merupakan perilaku hasil belajar yang akan dicapai dalam pembelajaran. Coba Anda mencoba merumuskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang lain.
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1-5
3. Pengalaman Belajar adalah mengalami, dalam arti bahwa belajar terjadi karena individu berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan pisik maupun lingkungan social. Lingkungan pisik adalah lingkungan di sekitar individu baik dalam bentuk alam sekitar (natural) maupun dalam bentuk hasil ciptaan manusia (cultural). Macam-macam ligkungan pisik yang bersifat natural antara lain pantai, hutan, sungai, udara, air, dan sebagainya. Bersifat cultural adalah buku, media pembelajaran, gedung sekolah, perabot sekolah, dan sebagainya. Adapun lingkungan social siswa diantaranya guru, orang tua, pustakawan, pemuka masyarakat, kepala sekolah, dsb. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang merangsang dan menantang siswa untuk belajar. Guru yang mengajar tanpa menggunakan alat peraga tentu kurang merangsang / menantang siswa untuk belajar. Apalagi bagi siswa SD yang perkembagan intelektualnya masih mebutuhkan alat peraga. Semua lingkungan yang diperlukan untuk belajar siswa ini didesain secara integral akan menjadi bahan belajar dan pembelajaran yang efektif. Belajar dapat dilakukan melalui pengalaman langsung maupun pengalaman tidak langsung. Siswa yang melakukan eksperimen adalah contoh belajar dengan pengalaman langsung. Sedang siswa belajar dengan mendengarkan penjelasan guru atau membaca buku adalah contoh belajaran melalui pengalaman tidak langsung. Coba Anda tetapkan mana kegiatan belajar berikut ini yang merupakan pengalaman langsung dan tidak langsung: a. Siswa kelas IV sedang mengamati permukaan air dalam sebuah bejana berhubungan, untuk megetahui salah satu sifat air. b. Siswa kelas III sedang mendengarkan penjelasan guru tentang bagaimana proses terjadinya gerhana matahari dan bulan. c. Siswa kelas I SD belajar menghitung penjumlahan dan pengurangan 1 – 10 menggunakan jari-jari tangannya. d. Dalam kunjungan di tempat bersejarah Siswa kelas V SD mendapat penjelasan dari juru kunci (penjaga) tentang sejarah tempat yang dikunjungi tersebut. Keempat tugas latihan tersebut, jelas tugas pertama dan ketiga merupakan pengalaman langsung, sedang tugas kedua dan keempat merupakan pengalaman tidak langsung. Agar kegiatan belajar mencapai hasil yang maksimal, ada hal penting yang harus diperhatikan dan diupayakan. Hal penting ini merupakan pedoman atau ketentuan yang harus dijadikan pegangan dalam pelaksanaan kegiatan belajar kita sebut sebagai
1- 6
Unit 1
prinsip-prinsip belajar. Prinsip belajar inilah yang dapat menentukan proses dan hasil belajar.
1) Prinsip Motivasi Motivasi merupakan motor penggerak untuk melaksakan kegiatan belajar. Motivasi berkaitan erat dengan tujuan belajar, artinya apabila siswa menyadari bahwa tujuan belajar yang akan dicapai merupakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, dan belajar merupakan kebutuhan pokok yang harus dilakukan , sehingga siswa akan terdorong untuk melaksanakan dengan sungguh-sungguh dalam belajar. Motivasi dapat muncul dari dalam diri yang belajar (motivasi intrinsik), dan muncul dari luar diri yang belajar (motivasi ekstrinsik). Agar siswa dapat belajar secara optimal, maka guru harus menggunakan strategi pembelajaran yang mampu menumbuhkan motivasi ekstrinsik yang mampu menumbuhkan motivasi intrinsik. 2) Prinsip Perhatian Perhatian erat kaitannya dengan motivasi, bahkan tidak dapat dipisahkan. Karena motivasi akan menentukan perhatian individu yang belajar dengan berusaha memfokuskan/memusatkan perhatian pada objek yang dipelajari. Makin terpusat perhatian pada objek yang dipelajari, maka akan semakin baik proses dan hasil belajarnya. Dalam pembelajaran banyak cara untuk menarik perhatian siswa yang belajar, oleh sebab itu guru harus terampil menampilkan teknik-teknik pembelajaran yang menarik perhatian. Misalnya guru berusaha mengaitkan pelajaran yang dipelajari dengan kebutuhan nyata siswa. Guru menggunakan metode, alat peraga, media, bahan pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran, dsb. 3) Prinsip Aktivitas Belajar adalah suatu aktivitas, tetapi tidak semua aktivitas adalah belajar. Sudah diuraikan di depan bahwa aktivitas yang disebut belajar adalah aktivitas mental dan emosional dalam upaya terbentuknya perubahan perilaku yang lebih maju, dari tidak paham menjadi paham, dari tdak terampil manjadi terampil, dan dari tidak sopan menjadi sopan, dan sebagainya. Untuk meningkatkan aktivitas dalam belajar guru harus merancang aktivitas belajar siswa secara mantap. Contoh, untuk
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1-7
mengajarkan suatu tema pembelajaran tertentu, coba Anda tentukan rancangan kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh siswa. 4) Prinsip Umpanbalik Setiap akhir pembelajaran siswa selalu ingin mengetahui hasil belajarnya, karena dengan mengetahui hasil belajar tersebut siswa dapat menentukan sikap dan aktivitas belajar selanjutnya, apakah harus mengulang belajar atau dapat melanjutkan belajar materi berikutnya. Contoh umpan balik yang diberikan kepada siswa: a. Guru hanya mengatakan “pekerjaanmu salah” b. Guru mengatakan “pekerjaanmu salah pada bagian ini…” c. Guru mengatakan “pekerjaanmu salah pada bagian ini..” kemudian menunjukkan mengapa siswa salah, dan siswa diminta mengulang memahami materi dan melakukan perbaikan. Dari ketiga umpan balik di atas, mana yang lebih tepat dalam memberikan umpan balik kepada siswa. Ya, tentu umpan balik “c” yang lebih baik, karena dengan cara tersebut guru tidak hanya menyalahkan saja, akan tetapi menjelaskan penyebab kesalahan dan menunjukkan cara mengatasi kesalahan tersebut. Dengan umpan balik ini siswa dapat melakukan kegiatan belajar yang lebih baik. Di samping itu bagi guru yang mengajar, umpan balik dapat menjadi barometer baik tidaknya/berhasil tidaknya program pembelajaran yang telah dilaksanakan. Bila masih belum berhasil, harus segera dicari penyebab ketidak berhasilan, mengapa tidak berhasil, bagian mana yang salah, serta bagaimana seharusnya program pembelajaran yang harus dilakukan. 5) Prinsip Perbedaan Individual Belajar merupakan pekerjaan individu yang tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Tanpa aktivitas belajar yang dilakukan sendiri, maka sesorang tidak akan memperoleh kemampuan yang diharapkan. Jadi belajar sebagai proses mental dan emosional merupakan aktivitas individual. Meskipun guru mengajar siswa secara klasikal, akan tetapi hakekatnya guru mengajar keragaman individual dalam satu kelas. Ada siswa yang bertipe auditif, visualistis, audio-visualistis, ada siswa irama belajarnya cepat (cerdas), sedang, dan lambat belajar. Untuk itu perlakuan yang disampaikan guru kepada siswa hendaknya menyesuaikan keragaman tersebut. Misalnya, dalam pembelajaran guru menggunakan metode mengajar/media yang
1- 8
Unit 1
bervariasi, guru mengelompokkan siswa sesuai karakteristik siswa dalam kerja kelompok, guru menyiapkan berbagai bahan pembelajaran/media pembelajaran sesuai karakteristik belajar siswa, dan sebagainya. Atas dasar konsep belajar tersebut di atas, maka pembelajaran yang dilakukan guru hendaknya dipersiapkan secara matang. Persiapan yang dilakukan guru tidak sekedar membuat satuan acara pembelajaran saja, akan tetapi komponen-komponen pendukung pembelajaran harus dipersiapkan dan dikembangkan, diantaranya adalah komponen bahan pembelajarannya. Masalah pokok pada komponen ini adalah bagaimana menyiapkan bahan pembelajarannya, siapa yang harus menyiapkan, dan bagaimana menerapkannya dalam pembelajaran agar dapat membantu siswa dalam belajar.
B. Hakikat Pembelajaran Istilah pembelajaran merupakan perkembangan dari istilah pengajaran, dan istilah belajar-mengajar yang dapat kita perdebatkan, atau kita abaikan saja yang peting makna dari ketiganya. Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang (guru atau yang lain) untuk membelajarkan siswa yang belajar. Pada pendidikan formal (sekolah), pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada guru, karena guru merupakan tenaga professional yang dipersiapkan untuk itu. Pembelajaran di sekolah semakin berkembang, dari pengajaran yang bersifat tradisional sampai pembelajaran dengan sistem modern. Kegiatan pembelajaran bukan lagi sekedar kegiatan mengajar (pengajaran) yang mengabaikan kegiatan belajar, yaitu sekedar menyiapkan pengajaran dan melaksaakan prosedur mengajar dalam pembelajaran tatap muka. Akan tetapi kegiatan pembelajaran lebih kompleks lagi dan dilaksanakan dengan pola-pola pembelajaran yang bervariasi. Menurut Mudhofir (1987; 30) pada garis besarnya ada empat pola pembelajaran. Pertama, pola pembelajaran guru dengan siswa tanpa menggunakan alat bantu/bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga. Pola pembelajaran ini sangat tergantung pada kemampuan guru dalam mengingat bahan pembelajaran dan menyampaikan bahan tersebut secara lisan kepada siswa. Kedua, pola (guru + alat Bantu) dengan siswa. Pada Pola pembelajaran ini guru sudah dibantu oleh berbagai bahan pembelajaran yang disebut alat peraga pembelajaran dalam menjelaskan dan meragakan suatu pesan yang bersifat abstrak.
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1-9
Ketiga pola (guru) + (media) dengan siswa. Pola pembelajaran ini sudah mempertimbangkan keterbatasan guru, yang tidak mungkin menjadi satu-satunya sumber belajar. Guru dapat memanfaatkan berbagai media pembelajaran sebagai sumber belajar yang dapat menggantikan guru dalam pembelajaran. Jadi pola ini pola pembelajaran bergantian antara guru dan media dalam berinteraksi dengan siswa. Konsekuensi pola pembelajaran ini adalah harus disiapkan bahan pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Dan keempat, pola media dengan siswa atau pola pembelajaran jarak jauh menggunakan media atau bahan pembelajaran yang disiapkan. Berdasarkan pola-pola pembelajaran tersebut di atas maka membelajarkan itu tidak hanya sekedar mengajar (seperti pola satu), karena membelajarkan yang berhasil harus memberikan banyak perlakuan kepada siswa. Peran guru dalam pembelajaran lebih dari sekedar sebagai pengajar (informator) belaka, akan tetapi guru harus memiliki multi peran dalam pembelajaran. Dan agar pola pembelajaran yang diterapkan juga dapat bervariasi, maka bahan pembelajarannya harus dipersiapkan secara bervariasi juga. Menurut Adams & Dickey (dalam Oemar Hamalik, 2005: 123-126), peran guru sesungguhnya sangat luas, meliputi: 1. Guru sebagai pengajar (teacher as instructor) 2. Guru sebagai pembimbing (teacher as counselor) 3. Guru sebagai ilmuwan (teacher as scientist) 4. Guru sebagai pribadi (teacher as person) Bahkan dalam arti luas, di mana sekolah berubah fungsi menjadi penghubung antara ilmu/teknologi dengan masyarakat, dan sekolah lebih aktif ikut dalam pembangunan, maka peran guru menjadi lebih luas. Dalam kaitannya dengan aktivitas belajar sebagai proses mental dan emosional siswa dalam mencapai kemajuan, maka guru hendaknya berperan dalam memfasilitasi agar terjadi proses mental emosional siswa tersebut sehingga dapat dicapai kemajuan tersebut. Guru harus berperan sebagai motor penggerak terjadinya aktivitas belajar dengan cara memotivasi siswa (motivator), memfasilitasi belajar (fasilitator), mengorganisasi kelas (organisator), mengembangkan bahan pembelajaran (developer, desainer), menilai program-proses-hasil pembelajaran (evaluator), memonitor aktivitas siswa (monitor), dsb.
1- 10
Unit 1
Latihan Agar pemahaman Anda lebih mantap, coba Anda jawab latihan/tugas di bawah ini: 1. Coba Anda perhatikan sewaktu seorang anak balita sedang berlatih berjalan, apakah kegiatan anak tersebut termasuk belajar 2. Anda lihat teman-teman yang akan mengikuti ujian tengah semester. Ke sana- ke mari membawa buku. Setelah ujian mereka tidak dapat menjawab soal ujian. Apakah mereka juga termasuk belajar?
Rambu-rambu Jawaban Latihan 1. Benar, anak balita tersebut belajar, karena anak tersebut mengalami lansung bagaimana melakukan gerakan-gerakan untuk bisa berjalan. Jadi dalam belajar ada proses jatuh bangun, ada perubahan perilaku yaitu dari tidak bisa berjalan menjadi bisa berjalan, dan ada pengalaman bagaimana melakukan gerakangerakan untuk berjalan. 2. Benar jawaban Anda, bahwa teman-teman yang tidak dapat menjawab soal ujian tidak termasuk belajar, hanya bawa buku kesana-kemari saja. Mereka tidak membaca buku (sebagai proses), tidak terjadi perubahan perilaku (tidak bisa menjawab soal), dan tidak tambah pengalamannya karena tidak mengerti isi buka yang dibawanya.
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 11
Rangkuman Belajar merupakan kebutuhan setiap individu dalam upaya mengembangkan potensi kemanusiaannya. Belajar sebagai usaha sadar yang dilakukan individu untuk merubah diri menjadi lebih maju melalui pengalaman. Dan belajar merupakan proses mental emosional yang terjadi pada diri individu dalam berinteraksi dengan ligkungannya (pengalaman). Ada tiga unsur penting dalam kegiatan belajar, yaitu: Prinsip motivasi, prinsip perhatian, prinsip aktivitas, prinsip umpan balik, dan prinsip perbedaan individu. Pembelaran sebagai upaya terjadinya aktivitas belajar, hendakya dipersiapkan secara matang, dengan memperhatikan kelengkapan komponen pendukung pembelajaran yang membelajarkan. Dalam kaitannya dengan aktivitas belajar sebagai proses mental dan emosional siswa dalam mencapai kemajuan, maka guru hendaknya berperan dalam memfasilitasi agar terjadi proses mental emosional siswa sehingga dapat dicapai kemajuan tersebut. Guru harus berperan sebagai motor penggerak terjadinya aktivitas belajar dengan cara memotivasi siswa, memfasilitasi belajar, mengorganisasi kelas, mengembangkan bahan pembelajaran, menilai program-proses-hasil pembelajaran, memonitor aktivitas siswa, dsb.
Tes Formatif 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternative jawaban yang disediakan! 1. Pengertian belajar mempunyai makna bahwa belajar adalah aktivitas…: A. jasmani dan berpikir B. emosional dan menghafal C. mental dan emosional D. mengingat dan memahami 2. Aktivitas belajar berikut ini yang mempunyai proses mental yang paling tinggi adalah ….. A. mendengarkan penjelasan guru B. memperhatikan demonstrasi yang dilakukan guru C. mengamati balon ditiup untuk membuktikan sifat udara 1- 12
Unit 1
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
D. mendiskusikan cara memecahkan masalah lingkungan keluarga. Membaca buku termasuk kategori belajar melalui pengalaman ….. A. langsung B. tidak langsung C. langsung dan tidak langsung D. orang lain yang ditirukan Tiga unsur pokok dalam belajar adalah sebagai berikut, kecuali ….: A. media belajar B. proses C. perubahan perilaku D. pengalaman Berikut ini yang bukan prinsip belajar adalah prinsip…… A. motivasi B. perbedaan individu C. peragaan D. aktivitas Memotivasi siswa yang baik adalah dengan berikut ini kecuali …. A. memberi hadiah/sanjungan bila siswa berhasil B. memberi tahu kesalahan siswa secara bijak C. memberitahukan tujuan belajar kepada siswa D. menyalahkan tanpa memberi jalan keluar Yang termasuk motivasi intrinsic adalah …. A. cita-cita masa depan siswa B. hadiah yang diberikan guru C. sanjungan teman-teman sekolah D. pemberian beasiswa melanjutkan sekolah Prinsip aktivitas dalam belajar menghendaki program pembelajaran harus… A. menggunakan alat peraga B. mengaktifkan siswa untuk melakukan kegiatan sendiri C. memungkinkan siswa memperhatikan penjelasan guru D. mengelompokkan siswa sesuai karakteristiknya Prinsip perbedaan individu siswa menghendaki pembelajaran yang dilakukan guru harus sebagai berikut, kecuali…. A. mengunakan metode mengajar yang variatif B. memanfaatkan media pembelajaran yang bervariasi C. memberikan pilihan bahan pembelajaran kepada siswa D. memberikan tugas belajar yang sama kepada siswa
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 13
10. Bahan pembelajaran dimaksudkan untuk menerapkan prinsip belajar ..… A. aktivitas, motivasi, perbedaan individu, perhatian, umpan balik B. peragaan, motivasi, perhatian, minat, perkembangan C. interes, perkembangan, perhatian, minat, aktivitas D. aktivitas, perkembangan, konsentrasi, perhatian
Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar, kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1. Rumus: Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100% 10 Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1 telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.
1- 14
Unit 1
Subunit 2 Komponen-komponen Pembelajaran
K
ata pembelajaran sengaja dipakai sebagai kesamaan kata dari bahasa Inggris Instruction. Kata instruction mempunyai pengertian yang lebih luas dibandingkan dengan kata pengajaran atau teaching. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru dan siswa di ruang kelas formal, pembelajaran atau instruksion mencakup pula kegiatan belajar mengajar yang tak dihadiri oleh guru secara pisik. Oleh karena dalam pembelajaran (instruction) yang ditekankan adalah proses belajar, maka usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa kita sebut pembelajaran. Secara konseptual Pembelajaran merupakan suatu system. Istilah sistem memang memiliki spectrum yang luas sekali. Suatu organisme, suatu organisasi, sebuah sekolah, sebuah perusahaan, dan suatu pembelajaran merupakan suatu sistem. Kesemua sistem tersebut memiliki batasan sendiri-sendiri, dan berbeda antara sistem satu dengan sistem lainya, meskipun antara sistem juga dapat saling mempengaruhi. Secara umum setiap sistem mempunyai ciri-ciri yang sama meliputi: 1. tujuan, artinya setiap sistem mesti memiliki tujuan yang akan dicapai. 2. fungsi, artinya bahwa dengan adanya tujuan yang akan dicapai menghendaki terlaksananya berbagai fungsi yang diperlukan untuk menunjang usaha mencapai tujuan. 3. komponen, artinya demi terlaksananya fungsi yang menunjang usaha pencapaian tujuan di dalam sistem ada bagian-bagian yang melaksanakan masing-masing fungsi. Bagian-bagian itulah yang disebut dengan komponen. 4. interaksi atau saling hubungan, artinya semua komponen dalam suatu sistem saling berhubungan, saling mempengaruhi, dan saling membutuhkan. 5. jalinan keterpaduan, artinya sistem bukan hanya kumpulan komponen yang terpisah-pisah, akan tetapi merupakan jalinan komponen yang terpadu. 6. proses transformasi, artinya bahwa keterpaduan tersebut bukan keterpaduan yang mandeg dan mati. Keterpaduan tersebut terjadi dalam aktivitas/proses merubah input menjadi output. 7. umpan balik, artinya sistem dalam proses kadang berhasil dan kadang gagal. Oleh sebab itu sistem membutuhkan umpan balik. Itulah sebabnya dalam
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 15
pembelajaran ada komponen evaluasi pembelajaran, yang salah satu fungsinya adalah untuk memberi umpan balik. 8. lingkungan, artinya bahwa sistem memiliki batasan lingkungan sendiri-sendiri yang mempu membedakan batasan antara sistem yang satu dengan yang lain. Misalnya, pembelajaran yang satu berbeda dengan pembelajaran yang lain, karena batasan/lingkungannya berbeda. Berdasarkan pemahaman Anda tentang teori sistem tersebut, maka pembelajaran sebagai sistem di dalamnya merupakan perpaduan beberapa komponen pembelajaran, di mana komponen satu dengan yang lain dimanipulasikan agar terjadi saling berhubungan, saling melengkapi dan saling bekerjasama dalam rangka mencapai tujuan pebelajaran/kompetensi yang telah dirumuskan. Meskipun masingmasing komponen pembelajaran memiliki fungsi atau peran yang berbeda, tetapi dengan perpaduan antar komponen tersebut dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih sistematis dan berbasil. Misalnya, komponen guru harus dapat berinteraksi dengan komponen siswa. Komponen materi/isi pelajaran harus dapat terintegrasi dengan komponen media pembelajaran dan disusunlah dalam bentuk bahan pembelajaran yang mantap, komponen metode dan media harus terintegrasi secara serasi, dan sebagainya. Menurut Oemar Hamalik (2005; 77) ada tujuh komponen dalam pembelajaran di mana satu dengan yang lain saling terintegrasi, yaitu: 1. Tujuan pendidikan dan pengajaran 2. Peserta didik atau siswa 3. Tenaga pendidikan khususnya guru 4. Perencanaan pengajaran sebagai segmen kurikulum 5. Strategi pembelajaran 6. Media pengajaran 7. Evaluasi pengajaran. Berdasarkan komponen yang dikemukakan Oemar Hamalik tersebut, dapat dijelaskan bahwa komponen pembelajaran meliputi komponen tujuan, siswa, guru, materi pelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Berikut akan dibahas masing-masing komponen tersebut.
1- 16
Unit 1
A. Komponen Tujuan Pembelajaran Semua aktivitas memiliki suatu tujuan, termasuk aktivitas pembelajaran. Pembelajaran sebagai suatu aktivitas memiliki tujuan yang pasti. Tujuan pembelajaran berperan sebagai arah dan target pencapaian dari suatu kegiatan pembelajaran. Rumusan tujuan pembelajaran memuat kompetensi yang harus dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran, baik kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik. Tujuan pembelajaran merupakan komponen utama yang harus terlebih dahulu dirumuskan sebelum menentukan komponen pembelajaran yang lain. Tujuan pembelajaran sebagai sasaran dari aktivitas pembelajaran rumusannya memuat rumusan tentang tingkah laku baik yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap siswa yang hendak dibentuk melalui proses pembelajaran. Secara hirarkhi tujuan pembelajaran dijabarkan dari tujuan pendidikan yang lebih umum ke tujuan yang lebih khusus. 1. Tujuan Pendidikan Nasional 2. Tujuan Institusional 3. Tujuan Kurikuler 4. Tujuan Instruksional (Pembelajaran) Umum 5. Tujuan Instruksional (Pembelajaran) Khusus Dewasa ini tujuan pembelajaran lebih diartikan sebagai kemampuan (kompetensi) atau perilaku hasil belajar yang diharapkan dimiliki siswa setelah menempuh proses pembelajaran. Contohnya: Setelah pembelajaran siswa: a. memiliki sikap disiplin b. dapat menulis kalimat dengan benar c. mengemukakan pendapat dengan baik d. dsb. Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk rumusan kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Sehingga secara hirarkhi tujuan pembelajaran dijabarkan sebagai berikut: a. Standar kompetensi dari suatu mata pelajaran, artinya bahwa setiap mata pelajaran mempunyai visi dan misi untuk mengembangkan kompetensi tertentu. b. Kompetensi dasar yang yang harus dimiliki siswa dari mempelajari suatu mata pelajaran adalah kemampuan-kemampuan yang terbentuk setelah mempelajari pokok-pokok materi dalam proses pembelajaran c. Indikator pencapaian adalah ukuran-ukuran dari suatu kompetensi yang lebih operasional dan terukur.
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 17
B. Komponen Siswa Siswa merupakan komponen pembelajaran yang terpenting, karena komponen siswa sebagai pelaku belajar dalam proses pembelajaran. Aspek penting dari komponen siswa yang harus diperhatikan dalam pembelajaran adalah karakteristiknya. Siswa adalah individu yang unik dan memiliki sifat individu yang berbeda antara siswa satu dengan yang lain. Dalam satu kelas tidak ada siswa yang memiliki karakteristik sama persis, baik kecerdasan, emosi, kebiasaan belajar, kecepatan belajar, dan sebagainya. Hal ini menghendaki pembelajaran yang lebih berorientasi pada siswa (student centred), yaitu pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan karakteristik siswa secara individual. Misalnya, pembelajaran yang menyediakan bahan pembelajaran yang bersifat alternative dan bervariasi, sehingga siswa dapat memilih bahan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik (minat dan bakat) yang dimiliki. Di samping itu siswa memiliki tipe belajar yang berbeda, ada yang bertipe visual, auditif, audio-visualistis, dan sebagainya. Berdasarkan tipe belajar siswa ini, maka dalam pembelajaran guru seharusnya menyiapkan/menyediakan bahan pembelajaran yang bersifat alternative dan variatif untuk melayani perbedaan tipa belajar siswa tersebut.
C. Komponen Guru Guru merupakan komponen pembelajaran yang berperan sebagai pelaksana dan penggerak kegiatan pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran berlangsung dan berhasil dengan sukses, maka guru harus merancang pembelajaran secara baik, dalam arti dengan mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, karakteristik siswa, guru merumuskan tujuan, menetapkan materi, memilih metode dan media, dan evaluasi pembelajaan yang tepat dalam rancangan pembelajarannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus berperan ganda, dalam arti guru tidak hanya sebagai pengajar (informatory) saja, akan tetapi harus mampu menjadi programmer pembelajaran, motivator belajar, fasilitator pembelajaran, organisator, konduktor, actor, dan peran-peran lain yang dibutuhkan oleh siswa dalam pembelajaran. Meskipun guru bukan satu-satunya sumber belajar, tetapi tugas, peranan dan fungsi guru dalam pembelajaran sangatlah penting dan berperan sentral. Karena gurulah yang harus menyiapkan program pembelajaran, bahan pembelajaran, sarana pembelajaran dan evaluasi pembelajaran bagi para siswanya.
1- 18
Unit 1
Profesi guru sebagai pelimpahan dari tugas orang tua yang tidak mampu lagi memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap tertentu kepada anak. Apalagi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan masyarakat dan budaya pada umumnya, maka berkembang pula tugas dan peranan guru. Guru sebagai salah satu sumber belajar memang dapat berperan banyak, seperti tersebut pada alinea di atas. Dalam kaitan dengan peran tersebut guru sudah semestinya dapat menyiapkan sumber-sumber belajar lain yang dibutuhkan siswa dalam rangka menguasai materi pembelajaran yang ditargetkan dalam kurikulum.
D. Komponen Materi Pelajaran Materi pelajaran merupakan komponen isi pesan dalam kurikulum yang harus disampaikan kepada siswa. Komponen ini memiliki bentuk pesan yang beragam, ada yang berbentuk fakta, konsep, prinsip/kaidah, prosedur, problema, dan sebagainya. Komponen ini berperan sebagai isi atau materi yang harus dikuasai siswa dalam proses pembelajaran. Skop dan sekuen materi pelajaran telah tersusun secara sistematis dalam struktur organisasi kurikulum sekolah. Karena sifat materi kurikulum yang berbentuk garis besar program pebelajaran (GBPP), maka dalam pelaksanaan pembelajaran, materi pelajaran harus dikembangkan terlebih dahulu dengan cara melengkapinya dengan bahan pembelajaran yang utuh. Selain itu, setiap pembelajaran akan dilaksanakan, hendaknya guru memahami karakteristik isi pesan pembelajaran yang akan disampaikan, agar tidak salah dalam memilih strategi pembelajarannya, interaksi pembelajaran, pengelolaan kelas, pemilihan bahan pembelajaran dan media pembelajaran, serta alat evaluasinya. Coba Anda tentukan media pembelajaran untuk materi pelajaran yang bersifat fakta, konsep, dan prosedur agar Anda memahami betapa karakteristik materi mempengaruhi penetapan media pembelajarannya. Benar jawaban Anda, bahwa untuk materi yang bersifat fakta, pembelajarannya lebih tepat menggunakan media nyata. Untuk materi bersifat konsep dapat digunakan media audio, visual atau audiovisual. Sedang untuk materi yang bersifat prosedural, akan lebih tepat menggunakan metode dan media yang didemonstrasikan.
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 19
E. Komponen Metode Pembelajaran Metode pembelajaran adalah komponen cara pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dalam menyampaikan pesan/materi pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran. Berbagai metode pembelajaran dapat digunakan oleh guru, baik metode ceramah, tanya-jawab, diskusi, demonstrasi, eksperimen, pemberian tugas, inkuiry, problem solving, kerja kelompok, karyawisata, resitasi dsb. Metode pembelajaran berperan sebagai cara dan prosedur dari kegiatan pembelajaran. Setiap metode mengajar selalu memberikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru. Coba Anda jelaskan bagaimana langkah/prosedur guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, dan bagaimana waktu menggunakan metode Tanya jawab, diskusi, eksperimen dan sebagainya. Oleh sebab itu sebelum pembelajaran dilaksanakan, guru sebaiknya memilih metode pembelajaran yang tepat. Artinya metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi pelajaran, karakteristik siswa, dan ketersediaan fasilitas pendukungnya, dan ketersediaan waktu. Pertimbangan yang terpenting dalam memilih metode pembelajaran adalah metode harus mampu mengaktifkan siswa, dalam arti megaktifkan mental emosional siswa dalam proses pembelajaran. Karena pembelajaran yang membelajarkan adalah pembelajaran yang mengaktifkan factor internal siswa (mental emosional) dalam belajar. Metode pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok metode yang bersifat monologis, dialogis dan kreatif. Kelompok pertama adalah metode-metode yang bersifat monologis, yaitu metode-metode pembelajaran yang lebih menekankan aktivitas guru dalam pembelajaran atau metode satu arah (one way communication), dan guru pemegang peranan utama, sedangkan siswa bersifat pasif (mendengar dan memperhatikan). Kelompok kedua adalah metodemetode yang bersifat dialogis, yaitu metode-metode pembelajaran yang menekankan komunikasi/interaksi dua arah (two way communication), di mana aktivitas guru dan siswa seimbang (sama-sama aktif). Sedang kelompok ketiga adalah metode-metode yang bersifat kreatif, yaitu metode-metode pembelajaran yang lebih menekankan aktivitas siswa. Metode-metode kelompok ketiga ini dimaksudkan agar sifat kreatif siswa terbentuk, sementara guru berperan sebagai fasilitator dan organisator pembelajaran. Coba Anda identifikasi metode-metode pembelajaran yang termasuk kelompok monologis, dialogis, dan kreatif? Benar, metode ceramah, demonstrasi guru, peragaan adalah termasuk metode kelompok monologis. Metode tanyajawab, diskusi kelas, merupakan kelompok metode dialogis. Sedang metode eksperimen,
1- 20
Unit 1
inkuiri, problem solving, belajar mandiri dengan modul, adalah termasuk kelompok metode kreatif.
F. Komponen Media Pembelajaran Pembelajaran pada hakekatnya merupakan aktivitas komunikasi antara guru dengan siswa, meskipun tidak semua pembelajaran melalui komunikasi/interaksi dengan guru (lihat pola-pola pembelajaran). Dari pola-pola pembelajaran dapat diketahui bahwa pada dasarnya ada dua bentuk pembelajaran yang sering dilakukan, yaitu pembelajaran tatap muka dan pembelajaran sistem jarak jauh atau pembelajaran dengan media/bahan pembelajaran. Dalam aktivitas pembelajaran tatap muka, kehadiran guru merupakan syarat mutlak yang tidak dapat diabaikan, karena guru merupakan komponen penting dalam aktivitas pembelajaran. Guru memiliki banyak peran dalam pembelajaran tatap muka, termasuk diantaranya guru sebagai informatory harus berusaha menginformasikan materi/pesan pembelajaran secara jelas dan mudah diterima oleh siswa. Ini berarti guru harus menyiapkan bahan pembelajaran seperti alat peraga dan media pembelajaran yang dapat membantunya dalam menyajikan pesan pembelajaran dengan media (alat perantara penyampaian pesan) ini pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Beberapa fungsi dari media pembelajaran dalam proses komunikasi pembelajaran diantaranya sebagai berikut: 1. Berperan sebagai komponen yang membantu mempermudah/memperjelas materi atau pesan pembelajaran dalam proses pembelajaran. 2. Membuat pembelajaran menjadi lebih menarik 3. Membuat pembelajaran lebih realistis/objektif 4. Menjangkau sasaran yang luas 5. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, karena dapat meampilkan pesan yang berada di luar ruang kelas dan dapat menampilkan informasi yang terjadi pada masa lalu, mungkin juga masa yang akan datang. 6. Mangatasi informasi yang bersifat membahayakan, gerakan rumit, objek yang sangat besar dan sangat kecil, semua dapat disajikan menggunakan media yang telah dimodifikasi 7. Menghilangkan verbalisme yang hanya bersifat kata-kata. Dalam pembelajaran jarak jauh, media pembelajaran dapat diujudkan dalam bentuk bahan pembelajaran yang dipersiapkan/didesain untuk belajar mandiri, seperti: modul (bahan ajar cetak), radio/audio pembelajaran, televisi pembelajaran,
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 21
CD / video pembelajaran, dan e-learning lewat web-based/internet. Khusus media sebagai bahan pembelajaran, dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu bahan pembelajaran yang didesain dengan tidak menggunakan komponen pembelajaran lengkap dan dengan menggunakan komponen pembelajaran lengkap. Menurut Edgar Dale dalam Kerucut Pengalaman (the cone of experience)nya mengklasifikasikan media pembelajaran dalam beberapa macam, dari yang paling konkrit sampai yang paling abstrak sebagai berikut. 1. Media pembelajaran dalam bentuk pengalaman langsung 2. Media pembelajaran dalam bentuk pengalaman tiruan atau model 3. Media pembelajaran dalam bentuk pengalaman yang didramatisasikan 4. Media pembelajaran dalam bentuk pengalaman yang didemonstrasikan 5. Media pembelajaran dalam bentuk karyawisata 6. Media pembelajaran melalui pameran 7. Media pembelajaran audio-visual 8. Media pembelajaran audio saja atau visual saja 9. Media pembelajaran dalam bentuk lambang visual 10 Media pembelajaran dalam bentuk lambang verbal (Komponen bahan pembelajaran ini akan menjadi bahasan utama pada unit-unit selanjutnya).
G. Komponen Evaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran merupakan komponen yang berperan untuk menetapkan keberhasilan dan kegagalan aktivitas pembelajaran. Ada tiga bentuk evaluasi dalam pembelajaran. Pertama, evaluasi program pembelajaran yaitu evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui seberapa kualitas program pembelajaran yang telah dirancang dan dilaksanakan. Dari evaluasi program inilah akan diketahui komponen pembelajaran mana yang perlu mendapat perhatian khusus karena tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Jadi dengan evaluasi program pembelajaran akan diperoleh tiga kemungkinan rekomendasi, yaitu: program pembelajaran tidak baik dan tidak boleh digunakan/dilaksanakan, program pembelajaran dapat digunakan/dilaksanakan tapi harus direvisi terlebih dahulu, dan program pembelajaran yang baik dan siap/dapat digunakan/dilaksanakan. Kedua, evaluasi proses pembelajaran yaitu, evaluasi yang dirancang untuk mengamati proses pembelajaran sedang berlangsung. Artinya, dengan evaluasi proses dapat diketahui bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran, aktivitas
1- 22
Unit 1
guru selama pembelajaran berlangsung, bagaimana keterampilan guru dalam membuka sampai dengan menutup pembelajaran. Evaluasi Ketiga, evaluasi hasil belajar, yaitu evaluasi yang dirancang untuk mengetahui hasil pembelajaran dalam bentuk hasil/prestasi belajar siswa. Hasil belajar akan nampak pada tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi dan pengalaman belajar yang dipelajari selama proses pembelajaran. Dengan evaluasi hasil belajar dapat ditetapkan boleh/tidaknya siswa melanjutkan belajar ke tingkat pembelajaran selanjutnya atau harus mengulang. Jadi dari komponen evaluasi pembelajaran dapat diperoleh suatu rekomendasi / kebijakan / keputusan pembelajaran. Baik kebijakan tentang program pembelajaran, proses pembelajaran, maupun hasil pembelajaran. Memang ketiga bentuk evaluasi ini tidak dapat dipisahkan, karena satu sama lain saling berkaitan. Contoh, dari evaluasi hasil belajar, dapat dilacak kualitas program pembelajaran dan proses pembelajarannya. Dari evaluasi program, dapat diprediksi bagaimana proses dan hasil pembelajaran. Dan dari evaluasi proses dapat dilacak kualitas program pembelajaran, dan diprediksi hasil pembelajarannya.
Latihan Kerjakan latihan berikut ini, agar pemahaman Anda terhadap materi pada sub unit ini menjadi lebih mantap. 1. Apa nama komponen pembelajaran yang fungsinya untuk memperjelas isi pelajaran yang disampaikan guru dalam pembelajaran 2. Sebutkan komponen pembelajaran yang berfungsi sebagai materi yang didesain untuk dipelajari siswa dalam pembelajaran mandiri. 3. Komponen guru fungsinya untuk apa?
Rambu-rambu Jawaban 1.
2.
Komponen media/alat peraga pembelajaran, karena media/alat peraga pembelajaran berfungsi sebagai alat perantara dengan memvisualisaikan materi pelajaran yang disajikan guru. Desain materi/isi pelajaran yang dipersiapkan untuk belajar mendiri disebut dengan bahan ajar/bahan pembelajaran. Karena bahan tersebut didesain sebagai media interaksi langsung antara penulis bahan pembelajaran (bisa guru) dengan pembaca (siswa) yang belajar.
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 23
3.
Guru memiliki banyak berfungsi di dalam pembelajaran. Sebagai motor penggerak dinamika pembelajaran, guru dapat berfungsi sebagai informator, motivator, fasilitator, organisator, evaluator, dan sebagainya.
Rangkuman Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas beberapa komponen yang saling berhubungan satu sama lain. Komponen pembelajaran meliputi komponen tujuan pembelajaran, siswa, guru, materi pelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Komponen tujuan pembelajaran sebagai arah pencapaian aktivitas pembelajaran, komponen siswa sebagai individu yang belajar, komponen guru sebagai penggerak terjadinya proses pembelajaran, komponen materi pelajaran sebagai isi/materi yang disajikan dalam proses pembelajaran yang akan dipelajari, komponen metode merupakan cara dan prosedur yang harus dilakukan dalam pembelajaran, komponen media pembelajaran merupakan faktor penjelas dan perantara dalam komunikasi pembelajaran, dan komponen evaluasi adalah faktor yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan/kegagalan kegiatan pembelajaran. Komponen bahan pembelajaran yang didesain dengan komponen lengkap dipersiapkan untuk belajar mandiri, sedangkan bahan pembelajaran yang didesain dengan komponen tidak lengkap lebih berperan sebagai alat bantu pembelajaran untuk melengkapi/perantara kegiatan pembelajaran/komunikasi
Tes Formatif 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternative jawaban yang disediakan! 1. Tujuan pembelajaran merupakan komponen pembelajaran yang berperan sebagai…… A. penjelas materi pelajaran B. pengarah pembelajaran C. penggerak pembelajaran D.pelengkap pembelajaran
1- 24
Unit 1
2. Komponen pembelajaran yang berperan sebagai penggerak aktivitas pembelajaran adalah…. A. guru B. siswa C. materi D. metode 3. Materi pelajaran merupakan komponen pembelajaran yang berperan sebagai …. A. pengarah pembelajaran B. isi pembelajaran C. penjelas pembelajaran D. pelengkap pembelajaran 4. Guru merupakan komponen pembelajaran sebagai berikut, kecuali ….. A. penggerak pembelajaran B. sumber pembelajaran C. fasilitator pembelajaran D. materi pembelajaran 5. Agar pembelajaran berhasil dengan baik, maka dua komponen pokok yang harus ada adalah… A. guru dan materi B. materi dan media C. guru dan siswa D. tujuan dan materi 6. Media pembelajaran pada hakikatnya berperan sebagai berikut dalam pembelajaran, kecuali …. A. perantara dalam komunikasi pembelajaran B. penjelas materi pelajaran C. pengganti guru dalam pembelajaran D. mengefektifkan pembelajaran 7. Bahan pembelajaran merupakan komponen pembelajaran yang berfungsi sebagai berikut, kecuali…. A. alat peraga pembelajaran B. media pembelajaran C. sumber pembelajaran D. guru dalam pembelajaran
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 25
8. Komponen yang berperan untuk mengetahui kelemahan pembelajaran adalah …. A. guru dalam pembelajaran B. materi pelajaran C. media pembelajaran D. evaluasi pembelajaran 9. Untuk memperbaiki program pembelajaran dibutuhkan data melalui komponen … dalam pembelajaran A. tujuan pembelajaran B. metode pembelajaran C. evaluasi pembelajaran D. proses pembelajaran 10. Berikut ini yang tidak termasuk komponen pembelajaran adalah…. A. materi pembelajaran B. media pembelajaran C. metode pembelajaran D. jadwal pembelajaran
Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif 2 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar, kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1. Rumus:
Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100% 10 Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1 telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas
1- 26
Unit 1
Subunit 3 Peran Bahan Pembelajaran dalam Kegiatan Pembelajaran
K
egiatan pembelajaran adalah suatu aktivitas yang kompleks, karena melibatkan banyak komponen, seperti yang telah dibahas pada sub unit 2 di atas. Pada sub unit 3 ini akan dibahas peran bahan pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. Untuk itu fokus bahasan pada sub unit ini adalah masalah “Bahan Pembelajaran”, tanpa mengabaikan komponen pembelajaran yang lain. Ibarat suatu aktivitas produksi suatu produk/barang, bahan merupakan komponen yang akan dirubah dijadikan barang/produk jadi. Itu berarti bahan harus ada setiap akan melaksanakan produksi barang tertentu. Misalnya, untuk membuat baju diperlukan bahan yang disebut kain. Mungkinkah membuat baju tanpa kain? Atau untuk memasak nasi diperlukan beras sebagai bahan mentahnya. Tanpa beras kita tidak bisa memasak nasi. Dalam konteks pembelajaran, bahan pembelajaran merupakan komponen yang harus ada dalam proses pembelajaran, karena bahan pembelajaran merupakan suatu komponen yang akan/harus dikaji, dicermati, dipelajari dan dijadikan materi yang akan dikuasai oleh siswa dan sekaligus dapat memberikan pedoman untuk mempelajarinya. Tanpa bahan pembelajaran maka pembelajaran tidak akan menghasilkan apa-apa. Yang menjadi pertanyaan adalah “apakah yang dimaksud dengan bahan pembelajaran itu”? “Samakah bahan pembelajaran dengan materi pelajaran”? Dan “Samakah dengan media pembelajaran”? Nah ikuti uraian pada bahan pembelajaran selanjutnya. Sebagai ilustrasi, Bapak Budiman adalah guru kelas III sekolah dasar. Sewaktu akan mengajarkan sebuah pokok bahasan bidang studi matematika untuk siswa kelas III, pak Budiman mencari sumber materi dari buku matematika kelas III terbitan Erlangga. Menurut Anda, sebaiknya pak Budiman langsung menyampaikan buku matematika terbitan Erlangga kepada para siswanya, apa harus dilengkapi dari sumber materi yang lain dan didesain dalam bentuk bahan pembelajaran baru yang lebih mantap dan lebih mudah dipahami siswa? Jawabnya adalah bisa kedua-duanya. Buku Erlangga langsung dijadikan bahan pembelajaran, karena buku tersebut memang sudah “didesain” sebagai bahan pembelajaran untuk kelas III. Tetapi bapak Budiman dapat memilih alternative kedua yaitu membuat “desain” baru atau bahan pembelajaran baru yang lebih cocok dengan
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 27
kondisi para siswanya dan lingkungan sekolahnya. Misalnya melengkapi buku Erlangga tersebut dengan alat peraga yang diambil dari lingkungan sekolah, dilengkapi dengan sumber materi dari buku terbitan lain yang lebih sesuai dengan kondisi siswa dan sekolah. Atau pak Budiman membuat bahan pembelajaran cetak/modul kecil untuk para siswanya. Sebenarnya Bahan Pembelajaran merupakan faktor eksternal siswa yang mampu memperkuat motivasi internal untuk belajar. Salah satu acara pembelajaran yang mampu mempengaruhi aktivitas pembelajaran adalah dengan memasukkan bahan pembelajaran dalam aktivitas tersebut. Bahan pembelajaran yang didesain secara lengkap, dalam arti ada unsur media dan sumber belajar yang memadai akan mempengaruhi suasana pembelajaran sehingga proses belajar yang terjadi pada diri siswa menjadi lebih optimal. Dengan bahan pembelajaran yang didesain secara bagus dan dilengkapi isi dan ilustrasi yang menarik akan menstimulasi siswa untuk memanfaatkan bahan pembelajaran sebagai bahan belajar atau sebagai sumber belajar. Bahan pembelajaran dapat “didesain” dalam berbagai macam format. Ada bahan pembelajaran dalam bentuk bahan cetak, audio, video, bahan pembelajaran berbasis computer (CAI), dan berbagai bentuk alat peraga dan media pembelajaran. Dan dari beberapa format tersebut dapat diklasifikasikan dalam dua macam, yaitu format bahan pembelajaran dengan komponen lengkap dan komponen tidak lengkap. Bahan pembelajaran dalam bentuk komponen lengkap, didesain untuk pembelajaran mandiri, sedang bahan pembelajaran komponen tidak lengkap adalah bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga/media pembelajaran yang digunakan guru sebagai alat Bantu factor pendukung komonen pembelajaran yang lain. Secara konseptual, bahan pembelajaran mempunyai multi peran, sesuai jenis bahan pembelajarannya. Bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga, peran utamanya adalah meragakan sesuatu pengertian yang abstrak agar menjadi konkrit. Dalam pembelajaran, alat peraga berfungsi untuk menghilangkan verbalisme, memudahkan pemahaman terhadap materi pelajaran yang sulit dan abstrak. Bahan pembelajaran dalam bentuk media pembelajaran berfungsi sebagai perantara dalam komunikasi pembelajaran, karena pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi antara siswa dengan sumber pesan pembelajaran. Pesan pembelajaran yang didesain dalam bentuk media pembelajaran akan membuat komunikasi pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Efisiensi dan efektivitas pembelajaran diwujudkan dalam bentuk pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang dipelajari, dan respon siswa yang didasarkan atas pemahaman materi pelajaran yang dipelajari.
1- 28
Unit 1
Bahan pembelajaran dapat juga dalam bentuk berbagai sumber belajar, artinya bahan pembelajaran yang digunakan bahan acuan atau sebagai sumber materi dari mana siswa mendapatkan bahan yang dipelajari. Dalam aktivitas pembelajaran seringkali guru memerlukan sumber belajar atau bahan materi yang akan diajarkan atau untuk dipelajari siswa, sehingga guru harus menunjukkan kepada siswa dari mana sumber materi harus diperoleh. Dalam konteks bahan pembelajaran sebagai sumber belajar, maka bahan pembelajaran lebih berperan pasif, karena bahan pembelajaran lebih sebagai sesuatu yang dicari dan digunakan sebagai sumber dari materi yang akan dikaji atau dipelajari. Atas dasar peran bahan pembelajaran baik sebagai alat peraga, sebagai media pembelajaran maupun sebagai sumber belajar, maka pada garis besarnya bahan pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. 1. Bahan pembelajaran dapat berperan sebagai bahan belajar mandiri, apabila bahan pembelajaran didesain secara lengkap. Bahan pembelajaran ini dilengkapi dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai, materi pelajaran yang diuraikan dalam kegiatan belajar, ilustrasi media, prosedur pembelajaran, latihan yang harus dikerjakan dilengkapi rambu jawaban, tes formatif dilengkapi dengan kunci jawaban, umpan balik, daftar pustaka. Misalnya, modul pembelajaran, audio pembelajaran, video/CD pembelajaran, dan CAI 2. Bahan pembelajaran dapat berperan sebagai alat peraga pembelajaran, apabila bahan pembelajaran berbentuk alat bantu untuk meragakan suatu arti/pengertian. Jadi peran bahan pembelajaran ini adalah membantu guru dalam mengajar di kelas. Misalnya, model kerangka manusia, model bumi/globe, herbarium, insektarium, bak pasir, ritatoon dan rotation, dan sebagainya. Bahan pembelajaran ini tidak dilengkapi komponen-komponen pembelajaran yang lain. 3. Bahan pembelajaran dapat berperan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran, apabila bahan pembelajaran digunakan sebagai bahan acuan dalam membahas suatu topic materi pembelajaran. Contoh, “Modul Belajar dan Pembelajaran” digunakan sebagai sumber belajar/sumber bahan dalam membahas “Pentingnya Media dalam Pembelajaran”. Bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga pembelajaran dan media pembelajaran diklasifikafikan dalam beberapa kelompok: 1. Bahan pembelajaran berbentuk media visual, seperti gambar, foto, peta, globe,dsb. 2. Bahan pembelajaran audio, seperti radio, CD audio, kaset rekaman, piringan hitam, dsb.
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 29
3. Bahan pembelajaran audio-visual, seperti televisi, film, video, CD audio-visual, dsb. 4. Bahan pembelajaran dalam bentuk benda-benda nyata yang dapat diperoleh dari lingkungan sekitar. 5. Bahan pembelajaran cetak, seperti buku, modul, surat kabar, majalah, bulletin, LKS (Lembar Kerja Siswa), dsb. Sebagaimana klasifikasi format pengembangan bahan pembelajaran, maka bahan pembelajaran tersebut di atas dapat dikembangkan dengan format pengembangan dengan komponen lengkap dan komponen tak lengkap. Coba dari klasifikasi alat peraga dan media pembelajaran tersebut di atas, mana saja yang termasuk dapat didesain dengan format lengkap dan tak lengkap? Benar sekali, bahwa modul, audio/radio pembelajaran, video pembelajaran, CD pembelajaran adalah kelompok bahan pembelajaran yang didesain dengan format komponen lengkap. Sedang alat peraga dan media lainnya termasuk bahan pembelajaran yang didesain dengan format tak lengkap. Bahan pembelajaran dalam bentuk sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk sumber belajar, yaitu sumber belajar yang dirancang (by design) dan sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization). Baik sumber belajar dalam ujud manusia (human recourses) maupun sumber belajar bukan manusia (non human recourses). Bahan pembelajaran cetak seperti modul adalah sumber belajar non human yang dirancang/didesain untuk pembelajaran, sedang alam sekitar adalah contoh sumber belajar non manusia yang tinggal dimanfaatkan (by utilization). Guru adalah contoh sumber belajar human yang dirancang (by design) lewat pendidikan guru, sedang pembelajaran dengan menghadirkan dokter untuk mengajarkan materi tentang hidup bersih adalah contoh sumber belajar human yang dimanfaatkan (by utilization), karena dokter tidak dirancang untuk menjadi guru.
Latihan 1. 2.
1- 30
Agar Anda lebih memahami sub unit ini kerjakan latihan/tugas berikut ini: Coba sekarang Anda tetapkan bentuk sumber belajar, sewaktu Anda belajar lewat Web-based/Internet! Coba Anda amati kegiatan pembelajaran yang menggunakan bahan pembelajaran dalam bentuk media dan alat peraga pembelajaran.
Unit 1
Rambu-rambu Jawaban: 1. Jelaskan bahwa Web-based/Internet yang dirancang oleh dosen mata kuliah untuk perkuliahan ini adalah termasuk sumber belajar yang dirancang (by design) dan non human. 2. Benar, sewaktu guru menjelaskan materi pelajaran apa saja menggunakan papan tulis atau OHP sebagai media perantaranya. Tetapi sewaktu guru menjelaskan pengertian sebuah konsep/benda kemudian guru menampilkan benda itu atau tiruan atau gambar tentang benda itu termasuk pembelajaran menggunakan alat peraga.
Rangkuman Bahan pembelajaran terdiri atas berbagai format, yang masing-masing mempunyai peran yang berbeda. Bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga, berperan sebagai alat bantu pembelajaran untuk meragakan suatu arti atau pengertian. Alat peraga berfungsi membantu guru dalam proses pembelajaran. Bahan pembelajaran dalam bentuk media pembelajaran berperan sebagai alat perantara dalam proses komunikasi pembelajaran antara guru dan siswa. Media berfungsi mempermudah penyampaian pesan pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien. Bahan pembelajaran dalam bentuk sumber belajar memiliki makna bahwa bahan pembelajaran yang telah didesain dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar bagi siswa dan guru dalam melaksanakan aktivitas belajar dalam pembelajaran, sehingga pembelanjaran menjadi tidak kekurangan sumber belajar. Sebaliknya segala sumber belajar dapat juga dikategorikan sebagai bahan pembelajaran, karena di dalamnya termuat materi pembelajaran yang telah terdesain dengan sistematis. Sumber belajar diklasifikasikan dalam sumber belajar yang dirancang (by design) dan dimanfaatkan (by utilization) baik sumber belajar dalam bentuk manusia (human) maupun bukan manusia (non human).
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 31
Tes Formatif 3 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan! 1. Bahan pembelajaran mempunyai pengertian sebagai…. A. media pembelajaran B. sumber belajar C. desain materi D. alat peraga 2. Ada dua bentuk format bahan pembelajaran, yaitu format….. A. alat peraga dan media pembelajaran B. lengkap dan tak lengkap C. media dan sumber belajar D. buku pelajaran dan media 3. Peran alat peraga sebagai bahan pembelajaran adalah sebagai berikut, kecuali…… A. meragakan suatu arti atau pengertian B. membantu guru dalam pembelajaran C. sumber belajar dalam pembelajaran D. materi pelajaran dalam pembelajaran 4. Peran media pembelajaran adalah……. A. perantara penyampaian pesan pembelajaran B. sumber materi pelajaran dalam pembelajaran C. membantu guru dalam meragakan bahan D. bahan untuk belajar mandiri 5. Bahan Pembelajaran yang dapat berperan sebagai bahan belajar mandiri adalah sebagai berikut, kecuali….. A. Buku teks pelajaran B. Modul pembelajaran C. Video pembelajaran D. Audio pembelajaran 6. Bahan pembelajaran dalam bentuk buku pegangan guru merupakan bahan pembelajaran dengan format … A. komponen bahan pembelajaran lengkap B. komponen bahan pembelajaran tak lengkap C. komponen bahan pembelajaran cetak
1- 32
Unit 1
D. komponen bahan pembelajaran non cetak 7. Bahan pembelajaran berikut ini yang formatnya bukan format komponen tak lengkap adalah ….. A. Globe B. Modul C. Model D. Grafis 8. Apapun bentuk bahan pembelajarannya, yang penting bahan pembelajaran harus berbentuk….. A. Buku materi/pesan B. Sumber materi/pesan C. Desain materi/pesan D. Peraga materi/pesan 9. Komponen bahan pembelajaran yang tidak harus ada dalam format bahan pembelajaran lengkap adalah …. A. tujuan pembelajaran B. alat peraga pembelajaran C. kegiatan pembelajaran D. waktu pembelajaran 10. Bahan pembelajaran dalam bentuk sumber belajar diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu ….. A. By design dan by utilization B. Cetak dan non cetak C. Elektronik dan non elektronik D. Manusia dan gambar
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 33
Umpan balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif 3 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar, kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1. Rumus:
Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100% 10
Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1 telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.
1- 34
Unit 1
Subunit 4 Hubungan Alat peraga, Media pembelajaran Sumber belajar, dan Bahan pembelajaran
P
ada sub unit 3 banyak dibicarakan tentang Alat Peraga, Media Pembelajaran, Sumber Belajar dan Bahan Pembelajaran. Agar Anda tidak mengalami kesalahan dalam memahami peristilahan tersebut, perlu kiranya pada sub unit ini dijelaskan hubungan antara Alat peraga, Media Pembelajaran, Sumber Belajar dan Bahan Pembelajaran. Supaya Anda tidak salah memahami keempat istilah tersebut, akan diulang sekali lagi batasan-batasannya berikut ini.
A. Alat Peraga Kata “Alat peraga” diperolah dari dua kata alat dan peraga. Kata utamanya adalah peraga yang artinya bertugas “meragakan” atau membuat bentuk “raga” atau bentuk “pisik” dari suatu arti/pengertian yang dijelaskan. Bentuk pisik itu dapat berbentuk benda nyatanya atau benda tiruan dalam bentuk model atau dalam bentuk gambar visual/ audio visual. Contoh, alat peraga untuk meragakan binatang ya binatang itu sendiri, atau patung binatang itu, atau gambar tentang binatang tersebut. Jadi sekali lagi alat peraga adalah alat yang dipergunakan untuk meragakan benda yang diterangkan, baik dalam bentuk benda nyata, tiruan/modelnya, atau gambar visual/audio visualnya. Alat peraga dapat dimasukkan sebagai bahan pembelajaran apabila alat peraga tersebut merupakan desain materi pelajaran yang diperuntukkan sebagai bahan pembelajaran. Misalnya, dalam pembelajaran klasikal, guru menggunakan alat peraga yang berisi materi yang akan dijelaskan dalam pembelajaran. Jadi alat peraga yang digunakan guru tersebut memang berbentuk desain materi yang akan disajikan/dijelaskan guru, sehingga sangat membantu dalam meragakan pengertian materi pembelajaran. Contoh kongkritnya, guru membawa alat peraga globe untuk menjelaskan bentuk bumi dengan segala penjelasannya. Coba anda sebutkan beberapa alat peraga yang sering digunakan guru dalam mengajarkan bidang studi matematika di sekolah dasar.
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 35
B. Media Pembelajaran Kata “Media” berasal dari kata “Medium” yang berarti perantara atau pengantar dalam menyampaikan pesan komunikasi. Jadi media pembelajaran adalah segala bentuk perantara atau pengantar penyampaian pesan dalam proses komunikasi pembelajaran. Papan tulis yang ada di ruang kelas dapat berperan sebagai media pembelajaran, karena sering digunakan guru menjadi perantara dalam menyampaikan pesan-pesan bidang studi, yaitu sering digunakan menyajikan materi matematika, IPA, IPS, Bahasa, PPKn, dan sebagainya. Sekarang kita kembali ke globe di atas, dapat berperan sebagai alat meragakan bentuk bumi, tapi juga dapat berperan untuk media pembelajaran. Misalnya sebagai perantara penyampaian pesan bagian bumi, garis lintang dan bujur, pembagian waktu di dunia dan seterusnya. Jadi perbedaan antara alat peraga dan media terletak pada fungsi suatu benda. Benda yang sama bisa berperan secara berbeda karena difungsikan berbeda oleh guru dalam pembelajaran. Televisi misalnya dapat sebagai alat peraga, yaitu bila digunakan guru untuk meragakan alat komunikasi yang disebut televisi. Tapi televisi juga dapat digunakan sebagai media, yaitu apabila televisi tersebut untuk mengantarkan /menyampaikan banyak pesan pendidikan. Media pembelajaran juga termasuk dalam kategori bahan pembelajaran, apabila media pembelajaran diperankan sebagai desain materi pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Misalnya, media televisi yang didesain sebagai komponen monitor yang dihubungkan dengan VCD/CD player dalam penyajian program pembelajaran dalam bentuk VCD/CD pembelajaran yang dipersiapkan untuk pembelajaran, baik pembelajaran klasikal, kelompok ataupun mandiri.
C. Sumber Belajar Sumber belajar adalah semua hal yang digunakan sebagai tempat dimana informasi/pesan/materi belajar dapat diperoleh. Sumber belajar dapat diperoleh dari segala benda yang berada di sekitar siswa yang belajar. Sumber belajar dapat berupa manusia (human resources) dan benda lain yang bukan bukan manusia (unhuman resources). Adapun cara mendapatkan sumber belajar, dapat melalui sumber belajar yang dirancang (by design) dan juga dengan sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan (by utilization). Buku Modul adalah contoh sumber belajar yang dirancang (by design), karena buku modul memang dirancang untuk sumber belajar, khususnya untuk
1- 36
Unit 1
belajar mandiri. Tapi apakah buku modul termasuk bahan pembelajaran? Ya, buku modul termasuk bahan pembelajaran karena buku modul (sebagai sumber belajar) itu didesain untuk bahan pembelajaran yang harus dikaji, ditelaah oleh siswa dalam proses pembelajaran. Sedang buku teks yang sudah ada di perpustakaan atau dimana saja, dapat dimanfaatkan (by utilization) sebagai sumber belajar dalam pembelajaran. Begitu juga guru, dapat diposisikan sebagai sumber belajar dalam bentuk human yang dirancang melalui pendidikan keguruan. Tetapi pemuka masyarakat (misalnya: dokter, polisi, sdb) yang dihadirkan dalam pembelajaran di sekolah merupakan sumber belajar bentuk human yang hanya dimanfaatkan dalam pembelajaran di sekolah. Termasuk alat peraga dan media pembelajaran yang telah ada juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Lalu bagaimana hubungan antara alat peraga, media pembelajaran, sumber belajar ? Pada prinsipnya antara alat peraga, media pembelajaran, sumber belajar dan bahan pembelajaran, meskipun secara kebendaan bisa sama, tetapi keempatnya mempunyai hubungan yang erat, meskipun secara fungsional dalam pembelajaran ada perbedaan. Suatu benda dapat difungsikan sebagai alat peraga sekaligus sebagai media, sumber belajar dan sekaligus sebagai bahan pembelajaran. Sebuah ilustrasi berikut ini akan memberikan pemahaman Anda tentang hubungan antara alat peraga, media dan sumber belajar, dan bahan pembelajaran. Sebuah modul pembelajaran atau bahan pembelajaran cetak telah disusun dengan desain yang bagus untuk belajar mandiri. Anda tahu kan bahwa Modul termasuk media cetak? Tetapi karena di dalam uraian materi dilengkapi dengan ilustrasi visual dengan gambar, foto dan grafik, maka modul juga menyajikan alat peraga visual sebagai alat bantu menjelaskan materi. Selain itu pada modul tersebut disajikan juga sumber acuan dari mana bahan yang digunakan sebagai sumber materi itu. Pada modul tersebut juga ada tugas/latihan yang menganjurkan pada siswa untuk mengamati kejadian di sekitar sebagai tugas mencari sumber belajar di luar modul. Jadi dari ilustrasi tersebut, Anda mendapatkan pemahaman bahwa antara bahan pembelajaran, alat peraga, media pembelajaran, dan sumber belajar memiliki hubungan yang saling mendukung. Ilustrasi di atas menujukkan bahwa bahan pembelajaran cetak modul desainnya dilengkapi dengan alat peraga atau media visual dalam bentuk gambar, foto dan grafik, dan menggunakan buku acuan sebagai sumber bahan dan mencantumkan tugas/latihan kepada siswa untuk mencari sumber belajar di luar modul dengan mengamati kejadian di sekitar siswa. Suatu saat pak Budiman guru kelas I Sekolah Dasar mengajar matematika tentang menghitung bilangan 1 sampai 10. Pak Budiman membawa alat peraga berupa 10 jenis buah-buahan sebagai bahan pembelajaran. Dalam proses
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 37
pembelajarannya Pak Budiman mengajak siswa kelas I mengamati warna buah, menghitung jumlah buah, menambah dan mengurangi dengan variasi buahnya. Setelah selesai pembelajaran pak Budiman menugasi siswa untuk mencari sumber belajar lain berupa tumbuh-tumbuhan dan binatang yang ada di sekitar siswa dan jumlahnya harus sepuluh saja. Sekarang coba Anda jelaskan hubungan antara alat peraga, media pembelajaran, sumber belajar dan bahan pembelajaran dari ilustrasi di atas! Ya benar, ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa alat peraga, media pembelajaran dan sumber belajar didesain oleh pak Budiman sebagai bahan pembelajaran yang saling melengkapi. Hal tersebut dimaksudkan agar pemahaman siswa kelas I yang diajar pak Budiman terhadap materi hitung-menghitung bilangan 1 sampai 10 menjadi lebih mudah dan lebih lengkap. Bahan pembelajaran yang baik dan lengkap seharusnya dilengkapi ilustrasi dan tugas atau latihan serta aktivitas lain yang dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi dan kompetensi yang dipelajari. Jadi ilustrasi, tugas/latihan, aktivitas lain dan evaluasi yang dimasukkan sebagai kelengkapan aktivitas belajar siswa bisa berfunsi sebagai materi penguat (reinforcement) Nah, bagaimana pemahaman Anda sekarang tentang hubungan antara alat peraga, media pembelajaran, sumber belajar dan bahan pembelajaran? Untuk lebih jelasnya pelajari Unit berikutnya dari mata kuliah “Pengembangan Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar” ini.
Latihan Agar pemahaman Anda lebih baik terhadap bahan ajar pada sub unit ini, oba Anda kerjakan latihan/tugas berikut ini: 1. Coba anda kelompokkan beberapa alat pelajaran di SD yang termasuk kelompok bahan pembelajaran SD dalam bentuk alat peraga. 2. Anda kelompokkan juga alat-alat pelajaran di SD yang termasuk bahan pembelajaran dalam bentuk sumber belajar.
Rambu-rambu Jawaban Latihan 1. Yang termasuk bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga SD antara lain: globe, model kerangka manusia, macam-macam serangga yang diawetkan (insektarium), akuarium, herbarium (binatang/tumbuhan yang diawetkan), dsb.
1- 38
Unit 1
2. Guru termasuk sumber utama dalam pembelajaran, buku pelajaran, lingkungan sekitar, modul, televise, radio, majalah, suratkabar, dan sebagainya termasuk bahan pembelajaran dalam bentuk sumber belajar.
Rangkuman Alat peraga adalah semua benda yang difungsikan untuk meragakan suatu arti atau pengertian tentang benda tersebut. Meragakan adalah kegiatan memfisikan /memvisualisasikan suatu pengertian agar tidak terjadi verbalisme. Media pembelajaran adalah segala hal (alat, benda, metode, prosedur) yang difungsikan sebagai perantara penyampaian pesan dalam proses komunikasi pembelajaran. Perantara adalah pengantar pesan dari sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dalam kegiatan pembelajaran. Sumber belajar adalah segala hal (termasuk alat peraga dan media pembelajaran) yang difungsikan sebagai tempat di mana materi pelajaran diperoleh untuk belajar. Sumber belajar dapat berbentuk manusia (human resources) dan non manusia (unhuman resources).Sumber belajar dapat dirancang (by design) dan dapat tinggal dimanfaatkan (by utilization) Bahan pembelajaran adalah semua desaim materi pelajaran yang dapat dikaji, dipelajari, ditelaah dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan dan kompetensi tertentu Jadi dapat ditetapkan bahwa semua bentuk alat peraga, media pembelajaran dan sumber belajar dapat dipadukan dan dimanfaatkan dalam bentuk bahan pembelajaran yang utuh. Sebaliknya bahan pembelajaran juga dapat digunakan dan difungsikan sebagai alat peraga, media pembelajaran dan sumber belajar.
Tes Formatif 4 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternative jawaban yang disediakan! 1. Apabila seorang guru menggunakan video untuk memberikan penjelasan tentang contoh salah satu media audio visual, maka guru tersebut memerankan video sebagai…. A. materi pembelajaran B. media pembelajaran
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 39
2.
3.
4.
5.
6.
7.
C. alat peraga pembelajaran D. sumber belajar Guru memanfaatkan alat bantu bak pasir untuk melatih imajinasi siswa klas I SD, maka guru tersebut memerankan bak pasir sebagai ….. A. media pembelajaran B. sumber belajar C. alat peraga D. materi pelajaran Suatu saat sekolah menghadirkan dokter untuk mengajar di sekolah. Dalam hal ini dokter diperankan sebagai …. A. media pembelajaran B. alat peraga C. sumber belajar D. bahan pembelajaran Berikut ini yang bukan termasuk media audio-visual adalah …. A. Sosiodrama B. Video pembelajaran C. Radio pendidikan D. Televisi pendidikan Pernyataan berikut ini yang paling benar adalah ….. A. Media tidak termasuk bahan pembelajaran B. Alat peraga bukan termasuk bahan pembelajaran C. Sumber belajar tidak termasuk bahan pembelajaran D. Metode mengajar tidak termasuk bahan pembelajaran Sebuah modul menyajikan materi yang dilengkapi ilustrasi visual, maka modul tersebut mengkombinasikan antara …. A. Alat peraga dan bahan pembelajaran B. Sumber belajar dan media pembelajaran C. Alat peraga dan media pembelajaran D. Sumber dan bahan pembelajaran Sebuah video menyajikan materi pelajaran dan tugas belajar secara sistematis, sehingga video tersebut termasuk bahan pembelajaran sebagai berikut, kecuali ….. A. bahan pembelajaran mandiri B. bahan pembelajaran audio visual C. bahan pembelajaran format lengkap D. bahan pembelajaran yang visualistis.
1- 40
Unit 1
8. Guru menggabungkan beberapa alat peraga sewaktu mengajarkan sebuah pokok bahasan bidang studi IPA, hal ini berarti guru menggunakan bahan pembelajaran dalan berbentuk ….. A. sumber belajar B. media pembelajaran C. alat peraga D. alat pelajaran 9. Supaya proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik, maka bahan pembelajaran yang paling baik adalah …… A. gabungan beberapa bahan pembelajaran B. menggunakan satu alat peraga saja C. dengan satu sumber belajar yang utuh D. memadu alat peraga dengan media 10. Berikut ini merupakan batasan bahan pembelajaran. Adapun deskripsi yang paling tepat adalah ……. A. alat Bantu dalam meragakan materi pelajaran B. desain materi yang dijadikan bahan belajar C. alat perantara dalam proses pembelajaran D. sumber bahan dari materi pembelajaran
Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar, kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1. Rumus:
Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100% 10 Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1 telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 41
Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1: 1. : C Belajar merupakan aktivitas mental dan emosional 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
: : : : : : : :
D B A C D A B D
Kegiatan diskusi adalah proses mental yang rumit Membaca merupakan pengalaman belajar tidak langsung Media belajar adalah komponen pembelajaran Peragaan adalah prinsip pembelajaran Memotivasi dengan hanya menyalahkan adalah salah Cita-cita adalah motivasi dari dalam diri. Mengaktifkan siswa untuk melakukan kegiatan sendiri Pelaksanaan prinsip perbedaan individu yang menghendaki layanan secara individual : A Aktivitas, motivasi, perbedaan individu, perhatian, umpan balik penerapan prinsip belajar.
Tes Formatif 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
: : : : : : : : : :
B A B D C C D D C D
tujuan adalah sebagai arah pencapaian pembelajaran penggerak kegiatan pembelajaran tergantung guru materi adalah isi pembelajaran guru bukan materi pelajaran tapi dapat menjadi multi fungsi dua komponen pokok pembelajaran adalah guru dan siswa Media tidak bisa menggantikan guru dalam pembelajaran bahan pembelajaran tidak bisa menggantikan guru evaluasi dapat menentukan keberhasilan dan kegagalan pembelajaran evaluasi program dapat memberi data tentang program pembelajaran jadwal pembelajaran bukan termasuk 7 komponen pembelajaran
Tes Formatif 3 1. 2. 3.
1- 42
: C Desain materi karena, karena bahan pembelajaran adalah bentuk desain materi yang disajikan : B Format sajian bahan pembelajaran ada dua format yaitu format komponen lengkap dan tak lengkap : D peran alat peraga dalam pembelajaran disamping meragakan pesan juga membantu guru dalam mengajar dan dapat menjadi sumber belajar
Unit 1
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
: A media pembelajarn memang berperan sebagai perantara penyampaian pesan : A buku teks pelajaran tidak dilengkapi komponen lengkap seperti tujuan, kegiatan, belajar, evaluasi formatif dsb : B buku tidak selalu didesain dalam bentuk bahan pembelajaran mandiri yang dilengkapi alat evaluasi keberhasilan belajar : B Modul salah satu bahan pembelajaran cetak dengan komponen lengkap : C Ciri khas bahan pembelajaran adalah selalu hasil desain materi yang yang disajikan : D Waktu bukan komponen bahan pembelajaran : A Klasifikasi sumber belajar adalah sumber belajar yang dirancang (by design) dan dimanfaatkan (by utilization)
Tes Formatif 4 1. 2.
: C : A
3. 4. 5. 6
: : : :
7. 8. 9.
: D : C : A
10.
: B
C C D A
karena video sebagai alat memeragakan contoh media audio-visual bak pasir hanya sebagai media perantara untuk membuat anak berimajinasi dosen diposisikan sebagai sumber belajar radio hanya menampilkan aspek audio tanpa visual metode mengajar bukan termasuk bahan pembelajaran ilustrasi visual adalah lebih sebagai alat peraga memvisualisasikan materi video dan tugas bukan sekedar bahan pembelajaran visual memang pernyataannya hanya alat peraga saja gabungan antara alat peraga, media, sumber belajar dan bahan lainnya akan membuat pembelajaran lebih efektif Bahan pembelajaran adalah desain pesan pembelajaran dalam bentuk apa saja
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 43
Daftar Pustaka Arief S. Sadiman. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Darmanto, A. 1998. Teknik Penulisan Naskah Acara Siaran Radio. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya. Depdikbud. 1988/1989. Petunjuk Pembuatan dan Penggunaan Program Audio. Jakarta: Dirjen Dikdasmen -------. 1988/1989. Petunjuk Pembuatan dan Penggunaan Program Video. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Depdiknas. 2007. Pedoman Pengembangan Bahan Ajar Cetak. Jakarta: Konsorsium Program PJJ S1 PGSD Arief S. Sadiman. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Ibrahim, R dan Nana Syaodih, S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Mudhoffir. (1987). Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Karya CV Nasution, S. 1988. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Daftar Pustaka Arief S. Sadiman. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Dakir, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. Depdiknas. 2007. Pedoman Pengembangan Bahan Ajar Cetak. Jakarta: Konsorsium Program PJJ S1 PGSD Ibrahim, R dan Nana Syaodih, S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Mudhoffir. (1987). Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Karya CV Nasution, S. 1988. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Oemar Hamalik. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Sungkono. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY Udin S. Winataputra,dkk. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikud, UT Oemar Hamalik. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Udin S. Winataputra,dkk. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikud, UT Ibrahim, R dan Nana Syaodih, S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
1- 44
Unit 1
Mudhoffir. (1987). Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Karya CV Nasution, S. 1988. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Oemar Hamalik. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Sungkono. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY
Pengembangan Bahan Pembelajaran SD
1 - 45
Unit
2
Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar Dan Karakteristiknya M Djauhar Siddiq Pendahuluan
P
engembangan Bahan Pembelajaran merupakan mata kuliah yang akan membekali Anda dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan bahan pembelajaran di sekolah dasar. Pada Unit 1 telah dibahas betapa pentingnya peran Bahan Pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Selanjutnya melalui bahan ajar cetak pada unit 2 ini lebih lanjut akan memberi kesempatan kepada Anda untuk memahami konsep tentang karakteristik Bahan Pembelajaran khusus untuk SD. Oleh sebab itu judul unit dalam bahan cetak ini adalah “Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar dan Karakteristiknya”. Jadi sebelum Anda mengkaji dan melatih pengembangan bahan pembelajaran, Anda seharusnya memahami secara mendalam tentang konsep Bahan Pembelajaran SD dan karakteristiknya. Dengan menguasai unit 2 ini Anda diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pengertian Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar. 2. Menjelaskan Karakteristik Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar. 3. Menjelaskan macam-macam Bentuk Bahan Pembelajaran SD. Untuk mencapai kompetensi tersebut di atas, dalam Unit 2 ini disajikan materi tentang: 1. Pengertian Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar 2. Karakteristik Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar 3. Bentuk-bentuk Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar Supaya Anda berhasil dengan baik mempelajari materi dalam unit 2 ini, ikutilah petunjuk belajar di bawah ini: 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan unit ini sampai Anda benarbenar paham tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari unit ini.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
2-1
2. Tangkaplah pengertian demi pengertian dalam unit ini melalui pemahaman sendiri dan dengan tukar pikiran sesama teman mahasiswa. 3. Kerjakan latihan-latihan yang tersedia dalam unit ini untuk menguatkan pemahaman Anda. 4. Kerjakan tes formatif yang tersedia untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman Anda terhadap materi yang tersaji dalam unit 2 ini.
Selamat belajar!
2-2
Unit 2
Subunit 1 Pengertian Bahan Pembelajaran SD
P
eran guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dasar relatif tinggi. Peran guru tersebut terkait dengan peran siswa dalam belajar. Karena dalam pembelajaran siswa melaksanakan aktivitas belajar yang sangat bervariasi, misalnya, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, mengamati guru dalam mendemonstrasikan, melakukan latihan, membongkar dan memasang kembali suatu bangunan, membaca, menulis, menggambar, mengerjakan soal, mengkaji bahan cetak, dan sebagainya. Hal tersebut menghendaki peran guru yang lebih dari sekedar sebagai informatory atau penceramah saja. Menurut Biggs dan Tefler (pada Dakir dkk, 2000; 31) di antara motivasi belajar siswa ada yang diperkuat dengan acara-acara pembelajaran. Motivasi instrumental, motivasi social, dan motivasi berprestasi siswa yang rendah misalnya, dapat dikondisikan secara bersyarat agar terjadi peran belajar lebih tinggi pada diri siswa. Adapun acara-acara pembelajaran yang berpengaruh pada proses belajar dapat ditentukan oleh guru. Beberapa kondisi eksternal yang berpengaruh pada belajar yang penting dan dapat disiapkan/dirancang guru adalah: bahan pembelajaran, suasana belajar, media dan sumber belajar, dan siswa yang belajar itu sendiri. Berdasarkan pendapat di atas, maka salah satu acara pembelajaran yang mampu mempengaruhi motivasi internal dalam proses belajar adalah menampilkan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran dalam bentuk alat peraga, media pembelajaran dan sumber belajar merupakan faktor eksternal yang dapat disiapkan dan dikembangkan oleh guru bagi aktivitas belajar para siswanya. Dengan bahanbahan pembelajaran tersebut dapat membuat pembelajaran lebih efektif dan efisien, karena aktivitas belajar yang dilakukan siswa menjadi mudah. Menurut Sungkono dkk (2003:1) Bahan Pembelajaran adalah seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran yang “didesain” untuk mencapai tujuan pembelajaran. Suatu bahan pembelajaran memuat materi, pesan atau isi mata pelajaran yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah, atau teori yang tercakup dalam mata pelajaran sesuai disiplin ilmu serta informasi lain dalam pembelajaran. Atas dasar batasan tersebut, dapat diketahui bahwa pengertian bahan pembelajaran adalah “desain” suatu materi atau isi pelajaran yang diwujudkan dalam bentuk benda atau bahan yang dapat digunakan untuk belajar siswa dalam proses pembelajaran. Jadi bahan pembelajaran dapat berbentuk alat peraga, media Pengembangan Bahan Pembelajaran
2-3
pembelajaran, dan sumber belajar yang membantu guru dan siswa dalam pembelajaran, serta dalam bentuk bahan pembelajaran untuk belajar mandiri dalam pembelajaran jarak jauh. Bahan pembelajaran dapat berwujud benda dan isi pendidikan. Isi pendidikan tersebut dapat berupa pengetahuan, perilaku, nilai, sikap dan metode pembelajarannya. Sebagai ilustrasi, modul sejarah biografi Panglima Sudirman adalah salah satu bahan pembelajaran sejarah. Wujud modul tersebut dapat dibuat menarik dengan gambar Panglima Sudirman dilengkapi bentuk huruf yang bagus, sehingga menarik siswa untuk membacanya. Begitu juga bahan-bahan pembelajaran dalam bentuk CD pembelajaran dengan gambar sampul yang menarik, akan menarik siswa untuk memutarnya, dsb. Bahan Pembelajaran Sekolah dasar merupakan seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran Sekolah Dasar (sesuai kurikulum SD) yang “didesain” dalam bentuk bahan yang digunakan siswa dan guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran di Sekolah Dasar. Ada dua bentuk bahan pembelajaran yaitu: 1. Bahan Pembelajaran yang “didesain” lengkap, artinya Bahan Pembelajaran yang memuat semua komponen pembelajaran secara utuh, meliputi: tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai, kegiatan belajar yang harus dilakukan siswa, materi pelajaran yang disusun secara sistematis, ilustrasi/media dan peraga pembelajaran, latihan dan tugas, evaluasi, dan umpan balik. Contoh kelompok bahan pembelajaran ini adalah, modul pembelajaran, audio pembelajaran, video pembelajaran, pembelajaran berbasis computer, pembelajaran berbasis Web/internet. 2. Bahan Pembelajaran yang “didesain” tidak lengkap, artinya Bahan Pembelajaran yang didesain dalam bentuk komponen pembelajaran yang terbatas, seperti dalam bentuk sumber belajar, media pembelajaran atau alat peraga yang digunakan sebagai alat bantu ketika guru dan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran. Contoh kelompok bahan pembelajaran ini meliputi, pembelajaran dengan berbagai alat peraga, belajar dengan transparansi, belajar dengan buku teks, peta, globe, model kerangka manusia, dan sebagainya. Misalnya, guru akan mengajarkan materi tentang pulau-pulau besar di Indonesia, dengan menggunakan peta datar Indonesia. Peta dapat diklasifikasikan sebagai bentuk desain bahan pembelajaran yang berisi materi tentang kepulauan Indonesia. Bahan pembelajaran perlu dikembangkan dan diorganisasikan secara mantap dan matang agar pembelajaran tidak melenceng dari tujuan yang hendak dicapai.
2-4
Unit 2
Mengembangkan bahan pembelajaran adalah suatu aktivitas “mendesain” materi pelajaran menjadi bahan yang siap disampaikan/digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan bahan pembelajaran yang didesain baik akan mempermudah siswa dalam belajar. Pengembangan bahan pembelajaran dimaksudkan agar aktivitas pembelajaran lebih meningkat efektivitas dan efisiensinya. Efektivitas suatu pembelajaran akan terlihat pada hasil pembelajaran yang dicapai. Apakah pembelajaran mencapai hasil yang baik atau tidak baik. Apakah kompetensi/kemampuan yang diharapkan dapat tercapai/dikuasai siswa? Sedang efisiensi suatu pembelajaran berarti, pembelajaran yang tidak memerlukan waktu yang lama, telah mampu mencapai tujuan. Artinya dalam waktu relatif singkat pembelajaran telah mencapai hasil yang optimal yaitu telah dikuasainya materi oleh siswa. Pembelajaran seperti itu tidak akan banyak memerlukan energi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sehubungan dengan siapa yang berkompeten dalam mengembangkan bahan pembelajaran, dikemukan Doll dalam Sungkono. dkk (2003:1), yang menjelaskan bahwa pengembangan mata pelajaran dan bahan pembelajaran bukan pekerjaan yang dilakukan serampangan dan oleh sembarang orang. Bahan pembelajaran merupakan hasil kerja desain pembelajaran, maka bahan pembelajaran seharusnya dikembangan oleh para desainer (pengembang) pembelajaran. Guru merupakan salah satu staf lembaga formal yang memiliki kewenangan dan kewajiban untuk mengembangkan mata pelajaran dan bahan pembelajarannya. Pihak lain yang juga memiliki kewenangan dan kewajiban mengembangkan bahan pembelajaran adalah pendidik (educator) dan ahli bidang studi (subject matter expert). Guru memiliki peranan penting dalam mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran bagi para siswanya. Pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan oleh guru adalah sebagai berikut. 1. Apakah isi bahan pembelajaran yang dikembangkan/dipilih sesuai sasaran belajar? Jika tidak apakah ada bahan pengganti yang sederajat dengan program tersebut? 2. Bagaimana tingkat kesukaran bahan pembelajaran bagi siswa? Jika bahan pembelajaran terlalu sukar bagi siswa, maka guru harus dapat mempermudahnya. 3. Bagaimana tuntutan strategi pembelajaran pada bahan pembelajaran? Perlukah dilengkapi dengan strategi pembelajaran yang lain? 4. Bagaimana cara evaluasi hasil belajar dalam bahan pembelajaran? Apakah sesuai materi dalam bahan pembelajaran atau tidak? Jika tidak sesuai, maka guru harus segera mengembangkan alat evaluasi yang sesuai.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
2-5
Bahan pembelajaran memiliki perbedaan bila dibandingkan dengan buku teks. Pertama, kalau buku teks bersifat umum dan hanya memuat isi atau materi tanpa kelengkapan lain, maka bahan pembelajaran bersifat khusus dan lengkap. Bersifat khusus artinya disesuaikan dengan untuk siapa bahan pembelajaran ditujukan. Misalnya, bahan pembelajaran sekolah dasar merupakan bahan pembelajaran yang diperuntukkan bagi siswa SD. Jadi bahan pembelajaran dikembangkan menyesuaikan dengan calon pemakainya. Oleh sebab itu semua komponen bahan pembelajaran SD harus menyesuaikan dengan karakteristik siswa SD. Isi bahan pembelajaran SD harus dikembangkan berdasarkan kurikulum sekolah dasar. Bahasa dan istilah-istilah dalam bahan pembelajaran SD juga harus sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dalam memahami bahasa dan istilah-istilah dalam bahan pembelajaran. Kemampuan berbahasa siswa SD masih sangat terbatas, oleh sebab itu bahan pembelajaran SD juga harus menggunakan bahasa siswa SD. Kedua, penyusunan bahan pembelajaran harus mengikuti prinsip “developmentaly appropriate practice” yaitu pengembangan dengan menyesuaikan tingkat perkembangan. Perkembangan kognitif siswa Sekolah Dasar pada hakikatnya baru dalam tingkat perkembangan operasional konkrit, sehingga bahan pembelajaran SD harus mampu menstimulasi terjadinya perkembangan aspek-aspek mental melalui informasi yang faktual, realistis dan objektif, sehingga memudahkan proses belajar siswa SD. Bahan pembelajaran SD hendaknya diupayakan agar dapat melayani semua kebutuhan belajar siswa sekolah dasar yang relatif lebih realistis dan objektif. Siswa SD lebih banyak belajar melalui interaksi dengan ligkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial yang ada di sekitar siswa. Oleh sebab itu Bahan Pembelajaran SD akan lebih bermakna bagi si belajar bila dilengkapi dengan materi, ilustrasi, contoh, dan latihan yang diadopsi dari lingkungan sekitar siswa SD. Itulah salah satu alasan mengapa bahan pembelajaran SD seyogyanya dikembangkan oleh guru SD sendiri, karena yang mengetahui secara pasti kebutuhan belajar dan memahami lingkungan siswa SD adalah para gurunya sendiri. Ketiga, dibandingkan dengan Buku Teks yang komponen utamanya hanya terfokus hanya pada penyajian materi pokok dari suatu teori/ilmu pengetahuan tertentu, tanpa mempertimbangkan bagaimana pembaca melaksanakan proses belajar yang efektif dan efisien, sedangkan bahan pembelajaran memiliki sifat lengkap. Hal ini disebabkan karena di dalam bahan pembelajaran mempertimbangkan bahwa semua hal yang dianggap perlu dalam proses belajar dan proses pembelajaran harus dicantumkan. Bahan pembelajaran harus mencantumkan semua komponen
2-6
Unit 2
pembelajaran, seperti tujuan pembelajaran/kompetensi yang akan dicapai, prasyarat yang harus dikuasai, materi yang dipelajari, metode/prosedur mempelajarinya, media/alat bantu/ilustrasi yang digunakan untuk menjelaskan, alat dan cara evaluasi keberhasilan belajarnya. Keempat, buku teks hanya memfokuskan pada kesatuan, sekop dan sekuen suatu teori/ilmu pengetahuan, tanpa mempertimbangkan apakah materi yang disajikan sesuai dengan kurikulum sekolah atau tidak, sesuai kebutuhan belajar siswa SD atau tidak. Sementara bahan pembelajaran lebih berorientasi pada silabus/kurikulum sekolah dan kebutuhan belajar siswa. Bahan pembelajaran SD harus sesuai dan menunjang kurikulum SD. Tujuan pembelajaran pada Bahan Pembelajaran SD dijabarkan dari tujuan kurikuler SD atau tujuan mata pelajaran SD. Materi yang disajikan dalam bahan pembelajaran dipilih materi-materi yang benarbenar diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran SD, meskipun harus mencari dari berbagai rujukan termasuk dari buku teks. Kelima, buku teks menggunakan bahasa istilah-istilah yang ilmiah, sementara bahan pembelajaran menggunakan bahasa dan istilah-istilah pemakainya. Bahan pembelajaran SD hendaknya menggunakan istilah-istilah yang dikuasai siswa SD. Jadi karena tingkat perkembangan bahasa siswa SD masih sangat sederhana, maka bahan pembelajaran SD juga didesain secara sederhana dan tidak menggunakan istilah-istilah yang tidak dipahami oleh siswa SD. Selain lima perbedaan tersebut di atas, secara lebih mendetail masih ada perbedaan antara buku teks dan bahan pembelajaran. 1. Buku teks diperuntukkan untuk umum, sementara bahan pembelajaran diperuntukkan bagi siswa tingkat pendidikan tertentu (misalnya, Bahan Pembelajaran SD) 2. Format sajian berbeda antara buku teks dengan bahan pembelajaran. Buku teks menggunakan format sekuensial teori, sedang bahan pembelajaran menggunakan format sekuensial kurikulum sekolah. 3. Bahasa yang digunakan dalam buku teks lebih formal ilmiah, sedang dalam bahan pembelajaran menggunakan bahasa komunikatif, yaitu bahasa yang sesuai dengan audien pembelajaran. Misalnya, sapaan “anak-anak” akan lebih mengena untuk bahan pembelajaran SD. 4. Buku teks tidak dilengkapi berbagai komponen pembelajaran, sedang bahan pembelajaran dilengkapi komponen pembelajaran yang lain. Misalnya, dilengkapi dengan petunjuk belajar, tujuan pembelajaran, kegiatan belajar/uraian materi, rangkuman, latihan-latihan, evaluasi, umpanbalik, kunci jawaban soal.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
2-7
5. Tujuan buku teks untuk dikuasainya materi teori dan ilmu pengetahuan, sedang tujuan bahan pembelajaran agar dikuasainya kompetensi suatu mata pelajaran. 6. Buku teks tidak banyak diperlukan ilustrasi yang mendetail, tetapi untuk bahan pembelajaran sangat diperlukan ilustrasi yang mendetail. 7. Buku teks tidak memerlukan latihan, tugas, dan tes formatif, sedang dalam bahan pembelajaran komponen tersebut sangat diperlukan. 8. Buku teks disusun dengan ber bab-bab, sedang bahan pembelajaran disusun untuk kompetensi mata pelajaran yang sangat terbatas. Coba Anda bandingkan bahan ajar yang Anda baca ini atau bahan ajar lainnya dengan buku teks tentang Belajar dan Pembelajaran, Media Pendidikan, atau buku teks lain yang Anda miliki. Bila Anda cermat mengkaji kedua jenis bahan tersebut, akan Anda jumpai perbedaan yang esensial dari keduanya. Apa perbedaanperbedaan yang Anda jumpai dari kedua bahan tersebut? Yakinkah Anda sekarang, bahwa buku teks tidak memiliki sifat yang dimiliki oleh bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran memiliki sifat khusus, menyesuaikan dengan penggunanya, komponen pembelajaran lengkap, dan berorientasi pada silabus atau kurikulum sekolah. Begitu juga bahan pembelajaran SD, memiliki sifat yang lebih khusus lagi, disesuaikan dengan karakteristik siswa SD, berorientasi pada kurikulum SD, dan format susunan bahan pembelajarannya lebih sederhana, sehingga mudah dipelajari oleh siswa SD. Contoh, bila bahan pembelajaran cetak seperti Modul untuk sekolah menengah atau perguruan tinggi berbentuk modul yang besar dan tebal, maka modul untuk SD seyogyanya dalam format yang kecil dan tipis (modul saku), sehingga siswa SD tidak merasa berat untuk membacanya? Modul saku dapat dikembangkan dari sub pokok bahasan yang paling kecil.
Latihan 1. Coba Anda amati bahan ajar cetak yang Anda hadapi saat ini (Matakuliah Pengembangan Bahan Pembelajaran SD), atau bahan ajar cetak dalam matakuliah Komputer dan Media Pembelajaran SD. Komponen apa saja yang terdesain dalam bahan ajar cetak tersebut. 2. Amati juga bahan ajar dalam bentuk peta dinding yang ada di sekolah Anda. Sebutkan komponen pembelajaran yang ada di dalamnya.
2-8
Unit 2
Rambu-rambu Jawaban Latihan 1. Benar jawaban Anda, bahwa komponen dalam bahan cetak yang anda baca saat ini memiliki komponen pembelajaran yang lengkap. Ada tujuan pembelajaran (kompetensi), ada petunjuk belajar, ada urain materi (sub unit), media/ilustrasi, ada rangkuman, ada latihan dan tugas, ada tes formatif, ada kunci jawaban, ada daftar pustaka (sumber bahan), dan ada penjelasan kata-kata sulit (glosarium). Jadi komponen pembelajarannya lengkap. 2. Tepat jawaban Anda, bahwa Peta dinding di sekolah tidak menyajikan komponen pembelajaran yang lengkap, tetapi hanya menyajikan informasi pokok saja dalam bentuk visual/grafis.
Rangkuman Bahan pembelajaran SD adalah suatu perangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran SD yang “didesain” untuk mencapai tujuan pembelajaran SD. Isi pelajaran dalam bahan pembelajaran dapat berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah, atau teori yang tercakup dalam mata pelajaran SD. Bahan pembelajaran juga berisi pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, dan metode pembelajarannya. Desain bahan pembelajaran ada dua format, yaitu lengkap dan tidak lengkap. Bentuk format lengkap antara lain modul, audio pembelajaran, video pembelajaran dan CAI yang dapat untuk belajar mandiri. Format tak lengkap antara lain dalam bentuk alat peraga, media dan sumber belajar untuk membantu guru dan siswa dalam pembelajaran. Bahan pembelajaran berbeda dengan Buku Teks. Bahan pembelajaran bersifat khusus sesuai tujuan pembelajaran SD, menyesuaikan pemakainya yaitu karakteristik siswa SD, menyesuaikan tingkat perkembangan berpikir/kognitif dan bahasa anak SD, bersifat lengkap, dan menyesuaikan silabus/kurikulum sekolah dasar. Bahan pembelajaran SD juga mampu merangsang pertumbuhan dan perkembangan seluruh aspek pisik dan psikis siswa SD.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
2-9
Tes Formatif 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan! 1. Yang dimaksud dengan bahan pembelajaran sekolah dasar adalah ….. A. desain bahan pembelajaran SD B. media untuk pembelajaran SD C. alat bantu pembelajaran SD D. buku pelajaran ke SD an 2. Bahan Pembelajaran SD terdiri atas dua bentuk sajian, yaitu ….. A. komponen lengkap dan tak lengkap B. komponen media dan alat peraga C. komponen desain dan materi D. komponen buku teks dan modul 3. Bahan pembelajaran SD yang baik hendaknya mempertimbangkan hal berikut, kecuali …. A. menyesuaikan perkembangan siswa SD B. menyesuaikan kurikulum SD C. menggunakan istilah ke SD an D. menggunakan format sederhana dan ilmiah 4. Acara pembelajaran yang mampu mempengaruhi motivasi internal dalam belajar siswa diantaranya adalah sebagai berikut, kecuali …. A. penyampaian bahan pembelajaran B. kedisiplinan guru dalam mengajar C. menciptakan suasana belajar D. media dan sumber belajar 5. Pentingnya bahan pembelajaran dihadirkan dalam kegiatan pembelajaran dapat dinyatakan seperti berikut ini, kecuali …. A. menggantikan tugas guru dalam pembelajaran B. mempermudah siswa belajar dalam pembelajaran C. membuat pembelajaran lebih efektif dan efisien D. membuat materi terdesain dalam bahan siap saji 6. Pernyataan berikut ini salah satu perbedaan antara buku teks dengan bahan pembelajaran, pernyataan yang paling tepat adalah …. A. buku teks mempertimbangkan pemakai B. buku teks menggunakan ilustrasi lengkap C. bahan pembelajaran bersifat khusus
2 - 10
Unit 2
D. bahan pembelajaran tidak/tanpa ilustrasi 7. Bahan pembelajaran SD yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut, kecuali …. A. sesuai tingkat perkembangan siswa SD B. sesuai kurikulum SD C. lengkap tapi sederhana D. mendetail dan mendalam 8. Bahan pembelajaran SD disusun secara sederhana, hal ini menyesuaikan … A. tingkat berpikir siswa SD B. tingkat kesulitan kurikulum SD C. pelajaran SD yang mudah D. proses pembelajaran di SD 9. Berikut ini yang tidak termasuk bahan pembelajaran sekolah dasar adalah … A. Buku modul saku B. Lembar kerja siswa SD C. Alat peraga sederhana D. Kamus ensiklopedi 10. Salah satu kelebihan bahan pembelajaran mandiri dibandingkan dengan buku teks adalah … A. disusun sesuai urutan teori ilmu pengetahuan B. menggunakan bahasa formal ilmiah C. dilengkapi komponen pembelajaran D. bersifat umum dan mendalam
Pengembangan Bahan Pembelajaran
2 - 11
Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar, kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1. Rumus: Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100% 10
Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1 telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.
2 - 12
Unit 2
Subunit 2 Karakteristik Bahan Pembelajaran SD Pengantar
I
bu guru kelas IV sebuah SD sangat kenal karena tenaganya hampir habis terkuras, waktu banyak digunakan, dan suarapun hampir habis dan hilang dari tenggorokan, tetapi siswa-siswanya tak juga mengerti apa yang telah diterangkan secara lisan. Dalam hati bu guru bertanya, siapa yang bodoh? Dia atau para siswanya? Waktu siswanya ditanya dengan pertanyaan sederhana, dari 40 siswa hanya dua orang saja yang menjawab dengan benar, sebagian menjawab setengah benar dan sebagian lagi salah sama sekali, bahkan ada yang menjawab dengan jawaban yang menyimpang. Hal ini bukan masalah siapa yang bodoh, akan tetapi ada sesuatu yang kurang atau salah dalam proses komunikasi pembelajaran. Ada hambatan dalam komunikasi pembelajaran, terutama kemampuan guru dan siswa dalam ecoding (penyandian) dan decoding (pemecahan sandi), sehingga terjadi kesalahan berkomunikasi. Semua itu sangat dipengaruhi faktor internal pada masing-masing individu yang berkomunikasi, faktor pesan yang disajikan, dan faktor saluran berkomunikasi. Oleh sebab itu agar pembelajaran tidak terjadi kegagalan, kesalahan berkomunikasi dapat diatasi dengan penggunaan media dalam proses komunikasi pembelajaran. Berbeda dengan Bapak guru kelas V yang melaksanakan pembelajaran dengan menyiapkan bahan pembelajaran secara lengkap dalam bentuk alat peraga visual, media proyeksi, dilengkapi sumber belajar cetak yang berisi contoh gambargambar materi yang disajikan, yaitu membawa contoh-contoh benda nyata, kalau tidak ada benda nyata guru membawa model tiruannya, membawa gambarnya dilengkapi penjelasan guru secara sistematis dan diproyeksikan lewat OHP, dan siswa diberi kesempatan untuk aktif mengamati dan mencoba mengoperasikan berbagai alat peraga, dan sebagainya. Dalam waktu relatif singkat semua siswa memahami materi yang disajikan guru dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi formatif, bahwa sebagian besar siswanya dapat merespon dan menjawab soal tes dengan benar. Itulah dua bentuk pembelajaran yang sering dijumpai di sekolah dasar. Keduanya hanyalah sebagai contoh betapa kontradiksinya kedua pembelajaran di atas. Guru kelas IV melakukan pembelajaran tanpa bahan pembelajaran yang Pengembangan Bahan Pembelajaran
2 - 13
memadai, karena hanya mengandalkan kemampuan berceramah, sementara guru kelas V melaksanakan pembelajaran dengan bahan pembelajaran yang lengkap. Hasilnya, ternyata pembelajaran dengan menggunakan bahan pembelajaran yang memadai dan lengkap membuat pembelajaran lebih berhasil. Bagaimana dengan Anda? Pembelajaran di Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang sangat berbeda dengan pembelajaran di Sekolah Menengah. Hal ini disebabkan karena karakteristik siswa SD berbeda dengan siswa sekolah menengah. Secara institusional tujuan pembelajaran di sekolah dasar lebih ke arah pengembangan potensi dasar para siswa SD, karena potensi dasar ini sangat diperlukan untuk belajar dan pembelajaran pada tingkat pendidikan selanjutnya. Apabila belajar dan pembelajaran di SD tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya, sehingga potensi dasar tidak berkembang dikhawatirkan menjadi penghambat bagi perkembangan siswa selanjutnya, khususnya dalam mengikuti program-program belajar dan pembelajaran di sekolah menengah dan perguruan tinggi. Pembelajaran di SD harus menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa SD, alasannya adalah: Pertama, tingkat perkembangan kemampuan berpikir siswa SD baru pada taraf operasional konkrit. Artinya pada periode ini siswa akan lebih mudah belajar bila menggunakan bahan-bahan pembelajaran yang konkrit, dan pada tingkat perkembangan ini menghendaki agar pembelajaran di sekolah dasar menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan benda-benda nyata. Dalam pembelajaran, untuk memahami konsep yang abstrak, harus dibantu dengan alat peraga/media pembelajaran yang mudah diterima siswa SD, misalnya, dengan benda-benda penggantinya, seperti gambar-gambar visual, sketsa, diagram, dan sebagainya. Kedua, perkembangan proses berpikir siswa SD adalah tingkat perkembangan proses berpikir mekanistis. Untuk mencapai kemampuan berpikir logis anak harus melalui proses berpikir mekanistis terlebih dahulu, yaitu anak berpikir dengan cara mengingat dan menghafal menuju cara berpikir logis/pemahaman. Oleh sebab itu bahan pembelajaran di SD harus lebih menyajikan bahan sajian yang mudah dipelajari oleh siswa SD. Misalnya untuk siswa SD tingkat rendah (kelas satu, dua, dan tiga) perlu ditampilkan alat peraga dalam bentuk benda-benda konkrit yang mudah dihafal. Untuk kelas tinggi (kelas empat, lima dan enam) dapat menggunakan bahan pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan berpikir logis, seperti media cetak sederhana, LKS, media grafis sederhana, dan sebagainya. Ketiga, siswa SD pada usia bermain. Artinya bahwa siswa sekolah dasar lebih tertarik kepada hal-hal yang bersifat permainan, dan sesuatu yang menyenangkan.
2 - 14
Unit 2
Implikasi dari tingkat perkembangan ini adalah, bahan pembelajaran yang dipersiapkan bagi siswa SD harus dapat menarik perhatian siswa, bersifat permainan, dan menampilkan program belajar yang memungkinkan siswa belajar dalam suasana bermain. Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka bahan pembelajaran SD hendaknya memiliki karakteristik bahan pembelajaran sebagaimana bahan pembelajaran pada umumnya tapi memperhatikan karakteristik siswa SD seperti berikut ini. Pertama, bahan pembelajaran SD hendaknya memiliki karakteristik dapat membelajarkan sendiri para siswa (self instructional), artinya bahan pembelajaran SD mempunyai kemampuan menjelaskan yang sejelas-jelasnya semua bahan yang termuat di dalamnya dan diperlukan bagi pembelajaran siswa SD. Hal-hal yang perlu ada dalam bahan pembelajaran SD dalam format lengkap adalah: 1. tujuan pembelajaran (baik tujuan umum dan khusus) 2. prasyarat yaitu materi pendukung dan perlu dikaji lebih dahulu sebelum mengkaji bahan baru, 3. prosedur pembelajaran yaitu langkah yang harus ditempuh siswa dalam mempelajari bahan pembelajaran, 4. materi yang tersusun secara sistematis dan lengkap, 5. latihan atau tugas-tugas, 6. soal-soal evaluasi beserta kunci jawaban, dan 7. tindak lanjut yang harus dilakukan siswa. Kedua, bahan pembelajaran bersifat lengkap, sehingga memungkinkan siswa tidak perlu lagi mencari sumber bahan lain. Hal ini dimaksudkan agar tidak mempersulit siswa dalam belajar, meskipun pada sisi lain dapat mematikan kreativitas siswa. Dengan sifat lengkap bahan pembelajaran juga dapat mengatasi kekurangan buku pelajaran di SD. Ketiga, bahan pembelajaran bersifat fleksibel, dapat digunakan baik untuk belajar klasikal, kelompok dan mandiri. Bagi pembelajaran klasikal, bahan pembelajaran memungkinkan terjadinya keseragaman persepsi siswa satu kelas terhadap materi yang dipelajari, dan memungkinkan terjadinya interaksi antara siswa satu kelas, sehingga terbentuklah sifat kebersamaan. Bagi pembelajaran kelompok, bahan pembelajaran memungkinkan siswa untuk bekerja sama secara intensif, sehingga terbentuklah sifat gotong royong diantara siswa. Bahan pembelajaran dapat mengembangkan sifat demokratis, di mana siswa menghargai hak dan kewajiban dari masing-masing anggota kelompok. Bahan pembelajaran mandiri dapat memberikan kesempatan kepada setiap siswa SD mempelajari bahan pembelajaran sesuai kecepatan dan irama belajar
Pengembangan Bahan Pembelajaran
2 - 15
masing-masing siswa, tanpa harus mengganggu/terganggu oleh siswa lain. Bahan pembelajaran mandiri ini juga mampu mengembangkan sifat aktif dan kreatif siswa SD, apalagi bila bahan pembelajaran didesain dengan memasukkan latihan dan tugas mandiri siswa untuk aktif dan kreatif. Misalnya, Lembar Kerja Siswa (LKS) atau handout yang didesain tidak lengkap dan harus dilengkapi sendiri oleh siswa. Keempat, desain bahan pembelajaran SD dibuat dalam format yang sederhana tidak terlalu kompleks dan detail, yang penting bahan pembelajaran SD mampu merangsang perkembangan seluruh potensi dasar siswa SD. Misalnya, mengembangkan potensi berbahasa, berimajinasi, berpikir kritis, aktif dan kreatif, dan potensi-potensi lain yang mendasari penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk tingkat pendidikan selanjutnya. Kelima, tampilan bahan pembelajaran SD harus menarik perhatian siswa, misalnya dengan desain sampul bergambar, berwarna-warni, dihiasi gambar-gambar yang disenangi anak-anak SD (gambar binatang kesayangan, dan sebagainya). Buatlah isi bahan pembelajaran yang menarik, misalnya dengan gambar berseri/berwarna, cerita berseri (cetak/audio/audio-visual), komik berwarna dan berseri, ilustrasi-ilustrasi yang menarik. Bila Bahan Pembelajaran SD dalam bentuk media pembelajaran, menurut beberapa definisi para ahli dijelaskan, sebagai berikut: Menurut Arief S Sadiman (1986; 6) kata media berasal dari bahasa Latin dan bentuk jamak dari kata medium yang artinya perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut Gagne media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Arief S Sadiman; 6). Begitu juga menurut Brigg, media adalah segala alat pisik yang dapat menyajikan pesan srta merangsang siswa untuk belajar. Kalau kita lihat perkembangan media, pada mulanya hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Alat Bantu yang dipakai adalah alat bantu visual yaitu gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, dapat memotivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar/daya ingatan siswa. Namun, karena terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual, sehingga melupakan aspek desain, pengembangan pembelajaran (instruction), produk dan evaluasinya. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada abad 20 an, alat visual untuk mengkonkritkan ajaran dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal adanya media audio-visual atau audio visual aids (AVA). Secara umum bahan pembelajaran dalam bentuk media mempunyai kegunaan sebagai berikut:
2 - 16
Unit 2
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk katakata, baik tulis maupun lisan). 2. Membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, karena menyajikan berbagai stimulasi dalam pembelajaran (semua indera terstimulasi secara optimal) 3. Mengatasi ruang dan waktu dan daya indera. Karena objek yang terlalu besar dapat dikecilkan, yang terlalu kecil dapat diperbesar, gerak yang terlalu cepat dapat diperlambat dan yang terlalu lambat dapat dipercepat. Kejadian di masa lampau bisa ditampilkan lagi, objek yang terlalu kompleks dapat disederhanakan, yang terlalu luas dapat dipersempit, dan sebagainya. 4. Mengaktifkan siswa dalam belajar. Belajar lebih bergairah, terjadi interaksi antar siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan serta memungkinkan siswa belajar secara mandiri. 5. Menyeragamkan pemahaman/persepsi siswa terhadap materi yang dipelajari menggunakan media. Menurut para ahli media, bahan pembelajaran dalam bentuk media pembelajaran diklasifikasikan dalam beberapa bentuk. a. Media grafis, yaitu media yang menyajikan desain materi dalam bentuk simbolsimbol komunikasi visual. Media ini bersifat sederhana, mudah pembuatannya dan relatif murah. Yang termasuk media grafis antara lain: gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster, peta dan globe, papan flannel, papan bulletin. b. Media audio, yaitu media yang menyajikan desain materi dalam bentuk lambanglambang auditif. Media audio ini terdiri dari: media radio, media rekaman, laboratorium bahasa, c. Media Proyeksi diam, yaitu media yang menyajikan desain pesan/materi layaknya media grafis, tetapi penyajiannya dengan teknik diproyeksikan dengan peralatan yang disebut proyektor. Media proyeksi diam, terdiri dari: film bingkai (slide), film rangkai (film strip), media transparansi (Overhead Projector/Transparancy). d. Media Proyeksi gerak, yaitu media yang menyajikan desain pesan/materi dalam bentuk objek yang bergerak. Media Proyeksi gerak digunakan melalui proses perekaman dan menggunakan alat perekan gerak (seperti kamera video), atau menyajikan gerakan-gerakan yang ditampilkan langsung oleh pemeran. Yang termasuk media ini, terdiri dari: film, televisi, computer (animasi), dan permainan simulasi.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
2 - 17
e. Media cetak, yaitu media yang menyajikan desain pesan/materi (verbal tulis dan gambar) dalam bentuk cetak. Yang termasuk media cetak adalah buku, modul, suratkabar, majalah, LKS dsb f. Media nyata, yaitu media dalam bentuk benda aslinya, baik dalam bentuk keseluruhan/utuh, maupun dalam bentuk bagian/contoh bagian dari benda tertentu. Yang termasuk media nyata ini, seperti obyek, specimen, mock up, herbarium, insektarium dsb.
Latihan dan Tugas Coba Anda identifikasi semua alat peraga atau media yang ada di sekolah dasar Anda. Apakah semua telah tersedia? Bila telah tersedia, bagaimana kondisinya? Apakah semua bidang studi telah tersedia alat peraga dan media pembelajarannya?
Rambu-rambu Jawaban Buatlah tabel check yang berisi jenis alat peraga yang harus ada di sekolah dasar. Contoh: Tabel Inventarisasi Alat Peraga di SD: No. Jenis alat Peraga Ada Tidak ada Baik Tidak baik 1. Audio: Radio v v Tape Recorder v v dst dst
Rangkuman Pembelajaran di Sekolah Dasar harus menyesuaikan tingkat perkembangan siswa sekolah dasar. Alasan yang mendasari pengembangan bahan pembelajaran untuk sekolah dasar pertama, tingkat perkembangan kemampuan berpikir siswa SD baru pada taraf operasional konkrit. Tingkat perkembangan ini menghendaki agar pembelajaran di sekolah dasar dapat menyajikan materi pelajaran secara konkrit. Alasan kedua perkembangan proses berpikir siswa SD pada tingkat perkembangan berpikir dari tingkat proses berpikir mekanistis menuju ke proses 2 - 18
Unit 2
berpikir logis. Anak berpikir dengan cara mengingat dan menghafal menuju cara berpikir logis. Implikasinya, bahwa bahan belajar siswa harus berupa bahan yang memudahkan siswa untuk mengingat. Alasan ketiga, siswa SD pada usia bermain. Artinya bahwa siswa sekolah dasar lebih tertarik kepada hal-hal yang bersifat permainan, sesuatu yang menyenangkan. Implikasinya adalah bahan pembelajaran yang disajikan hendaknya mampu memberi situasi belajar sambil bermain dan menyenangkan. Karakteristik bahan pembelajaran sekolah dasar diantaranya: Pertama, bahan pembelajaran SD hendaknya memiliki karakteristik dapat membelajarkan sendiri para siswa (self instructional). Kedua, bahan pembelajaran bersifat lengkap, sehingga memungkinkan siswa tidak perlu lagi mencari sumber bahan lain. Ketiga, bahan pembelajaran bersifat fleksibel, dapat digunakan baik untuk belajar klasikal, kelompok dan mandiri. Keempat, desain bahan pembelajarannya dibuat sederhana tidak terlalu kompleks, yang penting mampu merangsang perkembangan seluruh potensi dasar siswa SD.
Tes Formatif 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan! 1. Tingkat perkembangan kemampuan berpikir siswa SD menghendaki bahan pembelajaran SD harus …. A. bersifat konkrit B. mudah dihafal C. anak bermain D. mudah didengar 2. Perkembangan proses berpikir siswa SD adalah tingkat perkembangan proses berpikir mekanistis. Hal ini menghendaki bahan pembelajaran SD harus …. A. mudah dipelajari B. mudah dihafal C. bersifat konkrit D. anak bermain 3. Siswa SD biasanya berada pada taraf usia bermain. Hal ini menghendaki bahan pembelajaran SD memberi kesempatan belajar sebagai berikut, kecuali dengan…. A. cara menyenangkan B. cara bermain-main C. cara menghafal D. permainan-permainan Pengembangan Bahan Pembelajaran
2 - 19
4. Bahan pembelajaran SD mempunyai sifat self instruction artinya …. A. dapat membelajarkan sendiri para siswa B. isi bahan pembelajaran lengkap C. desain bahan pembelajaran sederhana D. bahan pembelajaran menarik perhatian 5. Bahan pembelajaran yang memberi keleluasaan siswa untuk tidak mencari sumber bahan yang lain berarti …. A. bahan pembelajaran bersifat menarik B. bahan pembelajaran bersifat sederhana C. bahan pembelajaran bersifat lengkap D. bahan pembelajaran bersifat menyenangkan 6. Bahan pembelajaran SD dapat digunakan dalam segala bentuk pembelajaran. Hal ini termasuk sifat bahan pembelajaran yang bersifat…. A. fleksibel B. sederhana C. menarik D. lengkap 7. Bahan pembelajarannya dibuat tidak secara kompleks dan detail, ini artinya bahan pembelajaran SD bersifat ….. A. fleksibel B. menarik C. sederhana D. lengkap 8. Bahan pembelajaran didesain menggunakan gambar sampul berwarna dan dihiasi gambar binatang kesukaan siswa SD. Bahan pembelajaran ini bersifat …. A. lengkap tapi sederhana B. menarik perhatian siswa C. mengaktifkan belajar siswa D. luwes dan menyenangkan 9. Bahan pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam belajar, terletak pada bagian pembelajaran berikut ini, kecuali …. A. latihan dan tugas B. kegiatan belajar C. tes formatif D. daftar pustaka 10. Berikut ini fungsi bahan pembelajaran bentuk media, kecuali … A. membuat pembelajaran menjadi lebih menarik
2 - 20
Unit 2
B. membuat pembelajaran lebih mudah C. mengaktifkan siswa untuk belajar D. menggantikan peranan guru
Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif 2 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar, kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 2. Rumus:
Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100% 10 Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 2 telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
2 - 21
Subunit 3 Bentuk Bahan Pembelajaran SD Pengantar
M
eskipun saat ini telah dikenal sebagai era Teknologi Informatika yang maju dan berkembang pesat, tetapi sekolah dasar sebagai lembaga pendidikan formal belum mampu sepenuhnya untuk memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut. Bahkan masih banyak sekolah dasar yang kesulitan menyediakan bahan pembelajaran, meskipun dalam bentuk alat peraga atau media yang paling sederhana. Sajian bahan pembelajaran di SD lebih terfokus pada pemanfaatan buku sumber dan papan tulis sebagai media sajinya. Siapa yang harus disalahkan? Perkembangan Teknologi Informatika, bukan berarti harus melupakan pemanfaatan berbagai bahan pembelajaran dalam bentuk lain meskipun sangat sederhana dan sangat murah. Bahan pembelajaran sekolah dasar dapat didesain dalam beberapa bentuk atau format yang bervariasi. Sesuai klasifikasi bahan pembelajaran pada Unit sebelumnya, yaitu bahan pembelajaran dengan format komponen lengkap dan tidak lengkap, maka bahan pembelajaran untuk sekolah dasar juga dapat diformat dengan dua format desain tersebut. Secara garis besar dalam sub unit ini akan diuraikan format bahan pembelajaran dalam bentuk: media sederhana, media grafis, media cetak, media audio, media video, dan media berbasis computer. Mengapa media-media tersebut yang diprioritaskan dalam unit ini. Pertimbangan utamanya, karena media-media tersebut sangat mungkin dikembangkan disekolah dasar, dan sifatnya juga alternative yang dapat dipilih. A. Format Media Sederhana Sebelum media elektronik berkembang dengan pesat, pembelajaran di sekolah dasar khususnya lebih banyak mengandalkan kepiawaian guru dalam menginformasikan materi pelajaran secara lisan (ceramah). Agar penyampaian materi pelajaran lebih mudah dan pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, guru sering memanfaatkan alat bantu pembelajaran yang sering disebut alat peraga khususnya alat bantu/peraga visual.
2 - 22
Unit 2
Alat peraga visual yang digunakan guru sering diambil dari lingkungan sekitar yang relevan dengan materi pelajaran dan dalam bentuk benda-benda nyata. Misalnya, batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, binatang yang diawetkan (herbarium dan insektarium), dan benda-benda lainnya. Alat peraga ini merupakan kelompok bahan pembelajaran dengan format tak lengkap, karena hanya menampilkan desain visual belaka dan tidak dilengkapi dengan komponen pembelajaran yang lain. Akan tetapi bila di lingkungan sekitar tidak didapatkan alat peraga, maka guru berusaha mengembangkan alat peraga-alat peraga sederhana, asal dapat dan mampu membantu menjelaskan materi pelajaran yang bersifat abstrak. Misalnya, obyek, specimen, mock up, model tiruan (globe, kerangka manusia), bak pasir, ritatoon (gambar cerita), rotatoon (gambar seri yang diputar), herbarium, insektarium, dan sebagainya. Alat-alat peraga tersebut nampaknya masih memungkinkan untuk dikembangkan sebagai bahan ajar di sekolah dasar, apalagi efektivitasnya masih tinggi dalam menanamkan konsep/materi pelajaran untuk siswa sekolah dasar. Kelebihan alat peraga sederhana diantaranya: a. Mudah diperoleh di lingkungan sekolah b. Lebih realistis sehingga mudah dipahami c. Relatif murah, sehingga mampu dikembangkan oleh sekolah (Lebih lanjut materi tentang media sederhana akan Anda pelajari dan dibahas pada unit 3).
B. Format Media Grafis Media grafis adalah betuk bahan pembelajaran yang didesain dalam bentuk gambar dan tulisan hasil gambar dan tulisan tangan. Guru dapat menggambar berbagai bentuk benda yang tidak mungkin diperoleh benda aslinya di sekitar sekolah. Guru dapat menggambar binatang buas yang berbahaya bila dipelajari secara langsung. Guru dapat menggambar benda planet seperti matahari, bulan, bintang yang jauh di langit, dan guru dapat menggambar benda-benda lain yang cocok dengan materi yang diajarkan. Pada perkembangan alat peraga grafis dalam pembelajaran, sering guru membuat media grafis dengan menggambar di papan tulis, di kertas dan di kain. Selanjutnya gambar guru dapat dituang dalam kertas transparansi yang dapat ditayangkan melalui perangkat tayang yang disebut Overhead Projector (OHP). Di sebagian sekolah dasar alat penampil OHP memang masih langka atau justru belum
Pengembangan Bahan Pembelajaran
2 - 23
dimiliki. Akan tetapi hal ini tidak dapat sebagai alasan untuk tidak mengembangkan media grafis dalam pembelajaran di sekolah dasar. Beberapa media pembelajaran yang termasuk kelompok media grafis adalah sebagai berikut: Gambar/foto, Sketsa, Diagram, Bagan/Chart, Grafik, Kartun, Poster, Peta dan Globe, Papan Flanel, Papan Buletin. Kelebihan media grafis tidak ubahnya media sederhana, yaitu mudah dibuat sendiri oleh guru, bahan mudah diperoleh disekitar sekolah, murah harganya dan terjangkau oleh sekolah, dsb. (Media grafis ini akan diuraikan lebih lengkap pada unit 3 bahan pembelajaran cetak ini).
C. Format Bahan Pembelajaran Cetak Bahan pembelajaran dapat juga didesain dengan format media cetak. Bahan pembelajaran dengan format ini lebih menekankan pada teknis produksi media melalui proses cetak (printed material). Hal ini dilakukan karena adanya perkembangan teknologi cetak mencetak. Informasi yang semula hanya ditulis tangan pada daun lontar, kayu dan kertas, pada perkembangan teknologi cetak mencetak maka informasi disampaikan dalam bentuk cetak mesin. Beberapa contoh media cetak ini antara lain surat kabar, majalah, brosur, makalah, buku teks, dan sebagainya. Pada perkembangan di bidang pendidikan dan pembelajaran, media cetak ini dimanfaatkan untuk pengembangan bahan pembelajaran di sekolah, yang semula menggunakan proses ketik manual (menggunakan mesin ketik) pada kertas sheet dan dicetak menggunakan mesin cetak manual. Dengan perkembangan teknologi komputer sekarang cetak-mencetak media pembelajaran dilakukan dan diproses dengan menggunakan komputer dan printer hitam putih atau berwarna (blackwhite/colour). Bahan pembelajaran dengan format media cetak yang sekarang dikembangkan di sekolah-sekolah antara lain, buku pelajaran, modul pembelajaran, hand out, LKS (lembar kerja siswa), majalah sekolah, dan sebagainya. Kelebihan bahan pembelajaran cetak antara lain: a. dapat untuk pembelajaran mandiri, b. dapat melengkapi kegiatan pembelajaran dengan berbagai sumber bahan cetak, c. bahan cetak lebih ekonomis, bila memuat banyak gambar, chart, peta, diagram atau gambar lain, dibanding dengan menyiapkan slide, film strip atau film.
2 - 24
Unit 2
Khusus bahan pembelajaran cetak (modul dan LKS), akan dibahas lebih mendetail pada Unit 4 bahan perkuliahan Pengembangan Bahan Pembelajaran ini. Bagaimana bahan pembelajaran cetak yang lebih cocok untuk siswa sekolah dasar? Dan bagaimana cara pengembangannya? Ikutilah/kajilah dengan seksama materi pada Unit 4 berikut dengan panduan pembuatan/pengembangannya.
D. Format Bahan Pembelajaran Audio Berbeda dengan media grafis dan cetak, media audio sangat berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam simbol atau lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang termasuk kelompok media audio, antara lain: radio, tape rekorder, piringan hitam, laboratorium bahasa, CD audio pembelajaran. Untuk pembelajaran di sekolah dasar media audio yang mungkin dapat dikembangkan adalah dengan media rekam audio atau program kaset audio. Program kaset audio yaitu suatu program instruksional yang direkam pada pita kaset audio yang dapat didengarkan kembali dengan menggunakan alat penampil tape recorder. Kaset audio banyak digunakan baik untuk program berdiri sendiri maupun untuk mengiringi gambar-gambar proyeksi seperti gambar, foto, slide, film strip dan bahan cetak. Kaset audio dapat juga dipakai untuk belajar klasikal, kelompok dan perorangan seperti di laboratorium bahasa. Media ini dapat menjadi bahan pembelajaran yang berdaya guna karena harganya relatif murah, pembuatannya cukup sederhana dan dapat didengarkan di kelas, di ruang perpustakaan, di rumah, di halaman dan di perjalanan. Secara garis besar kelebihan media audio khususnya program kaset audio adalah: a. dapat mengembangkan daya imajinasi siswa b. dapat merangsang partisipasi aktif siswa dalam belajar c. dapat mengerjakan dan menyampaikan materi yang tidak dapat disampaikan guru d. khusus radio dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu karena daya jangkaunya luas e. khusus media rekaman dapat diputar berulang, dan dapat dihapus dan diisi ulang f. khusus laboratorium bahasa dapat digunakan belajar dan melatih siswa untuk mendengar dan bicara dalam bahasa asing. Agar mendapat program audio yang baik dan berkualitas, maka dalam pengembangan media audio sebaiknya dengan persiapan yang matang. Persiapan Pengembangan Bahan Pembelajaran
2 - 25
utama dalam pembuatan program audio adalah penyiapan naskah audio yang baik, dan persiapan perekaman secara matang.. Hal ini akan Anda pelajari pada unit 5 bahan pembelajaran mata kuliah ini.
E. Format Bahan Pembelajaran Video Media video hanyalah salah satu dari jenis media audio-visual. Media-media seperti film, televisi, slide suara, permainan simulasi dan sebagainya adalah termasuk kelompok media audio-visual. Video pembelajaran sebagai media audio-visual menampilkan pesan gerak. Pesan yang ditampilkan bisa bersifat fakta (seperti kejadian/peristiwa, dan berita) maupun fiktif (seperti cerita), bersifat informatif, edukatif maupun instruksional. Kelebihan media video pembelajaran adalah: a. dapat menarik perhatian untuk periode yang singkat b. menyajikan informasi dari para ahli/spesialis c. informasi dapat dipersiapkan secara matang melalui proses produksi d. rekaman dapat diputar berulang-ulang e. bisa menyajikan materi/objek secara dekat dan bergerak meskipun objek adalah sesuatu yang berbahaya bagi siswa f. peyajian dapat diatur, misalnya suara bisa dibesar atau dikecilkan, tayangan bisa dihentikan dan dilanjutkan sesuai kebutuhan, dst. Hal penting dalam pengembangan bahan/media pembelajaran video adalah bagaimana menyiapkan naskah video yang baik. Hal ini akan Anda pelajari pada unit 5 bahan pembelajaran cetak mata kuliah ini.
F. Format Bahan Pembelajaran berbasis Komputer Perkembangan teknologi informatika telah menghasilkan peralatan canggih yang disebut komputer. Komputer banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan, sampai-sampai manusia bisa menjangkau ruang angkasa, melalui jasa komputer. Bidang kedokteran dan bidang-bidang lain telah banyak menggunakan komputer. Bagi pembelajaran komputer dapat juga dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan program pembelajaran. Program Microsoft Word dalam komputer dapat untuk mengembangkan bahan belajar dalam bentuk cetak dengan variasinya, misalnya mengembangkan program transparansi dengan teknik tulis dan gambar lewat komputer yang dicetak dalam
2 - 26
Unit 2
kertas transparansi. Program Power point dapat digunakan untuk membuat bahan presentasi yang menarik, apalagi dilengkapi dengan sajian warna, gambar dan animasi gerak. Program ini juga dapat dicetak dalam bentuk transparansi. Masih banyak program komputer yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan program belajar di sekolah dasar.
Latihan Coba identifikasi bahan-bahan pembelajaran di Sekolah Dasar Anda dalam bentuk sajian di atas, yaitu format media sederhana, grafis, cetak, audio, video, dan computer.
Rambu-rambu Jawaban Buatlah table identifikasi format bahan pembelajaran yang ada di SD Anda. Contoh: Tabel … Format bahan pembelajaran yang tersedia di SD ….. No Nama Alat Sdrhn Graf Cetak Audio Video Kom Kond . Peraga 1. Radio v Baik 2 Peta v v Baik 3 CD v v Baik Pembelajaran dst dst dst dst dst dst dst dst dst
Pengembangan Bahan Pembelajaran
2 - 27
Rangkuman Bahan pembelajaran sekolah dasar dapat didesain dalam beberapa bentuk atau format. Sesuai klasifikasi bahan pembelajaran dengan format komponen lengkap dan tidak lengkap. Beberapa format sajian bahan pembelajaran yang dapat dikembangkan di sekolah dasar: 1) format Media Sederhana, yaitu format alat peraga visual yang digunakan guru yang sering diambil dari lingkungan sekitar yang relevan dengan materi pelajaran dan dalam bentuk benda-benda nyata. Misalnya, batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, binatang yang diawetkan (herbarium dan insektarium), dan benda-benda lainnya. 2) format Media Grafis, yaitu bentuk bahan pembelajaran yang didesain dalam bentuk gambar dan tulisan hasil gambar dan tulisan tangan, seperti gambar, sketsa, diagram, dsb. 3) format media cetak, yaitu bahan pembelajaran yang didesain dengan format cetak. Bahan pembelajaran dengan format ini lebih menekankan pada teknis produksi media melalui proses cetak (printed material). Hal ini dilakukan karena adanya perkembangan teknologi cetak mencetak. 4) format media audio, yaitu bahan pembelajaran yang sangat berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam simbol atau lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang termasuk kelompok media audio, antara lain: radio, tape rekorder, piringan hitam, laboratorium bahasa, CD audio pembelajaran. 5) format video, yaitu bahan pembelajaran menampilkan pesan gerak. Pesan yang ditampilkan bisa bersifat fakta (seperti kejadian/peristiwa, dan berita) maupun fiktif (seperti cerita), bersifat informatif, edukatif maupun instruksional. 6) format pembelajaran berbasis computer (CAI), yaitu pembuatan program pembelajaran menggunakan bantuan computer. Bagi pembelajaran komputer dapat juga dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan program pembelajaran.
2 - 28
Unit 2
Tes Formatif 3 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan! 1. Berikut ini pernyataan yang paling tepat adalah bahan pembelajaran …. A. SD harus media sederhana B. SD sebaiknya berbasis computer C. visual lebih cocok untuk siswa SD D. video tidak tepat untuk siswa SD 2. Bahan pembelajaran berikut ini tepat untuk belajar mandiri, kecuali …. A. modul pembelajaran B. video pembelajaran C. model pembelajaran D. audio pembelajaran 3. Sajian bahan pembelajaran dalam bentuk lambang visual termasuk bentuk bahan pembelajaran kelompok media …. A. Sederhana B. Grafis C. Video D. CAI 4. Berikut ini yang termasuk bahan pembelajaran dalam bentuk media audio adalah …. A. Film pendidikan. B. Radio pendidikan C. Video pendidikan D. Televisi pendidikan 5. Media di bawah ini yang bukan termasuk bahan pembelajaran kelompok bahan cetak adalah …. A. Majalah udara B. Brosur pendidikan C. Lembar Kerja Siswa D. Modul Pembelajaran 6. Bahan pembelajaran sekolah dasar yang termasuk kelompok media audio visual adalah sebagai berikut, kecuali …. A. televisi B. slide suara C. radio vision
Pengembangan Bahan Pembelajaran
2 - 29
D. diagram 7. Bahan pembelajaran SD dalam bentuk modul saku termasuk klasifikasi media pembelajaran …. A. Media grafis B. Media cetak C. Media visual D. Media sederhana 8. Kelebihan media sederhana dibandingkan dengan media elektronik adalah …. A. dapat mengembangkan daya imajinasi B. dapat diputar berulang-ulang C. mudah diperoleh disekitar sekolah D. dapat merangsang partisipasi aktif 9. Salah satu kelebihan bahan pembelajaran video pembelajaran adalah …. A. mengembangkan daya imajinasi B. dapat diputar berulang-ulang C. mudah dibuat oleh guru D. merangsang indera pendengaran 10. Yang bukan bahan pembelajaran untuk Pendidikan Jarak Jauh adalah …. A. Pembelajaran dengan modul B. Pembelajaran lewat internet C. Pembelajaran melalui radio D. Pembelajaran dengan peraga
2 - 30
Unit 2
Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar, kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1. Rumus:
Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100% 10
Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1 telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
2 - 31
Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1. : A 2. : A 3. : D 4. : B 5. 6. 7. 8.
: : : :
A C D A
9. : D 10. : C
Bahan Pembelajaran itu desain materi yang siap digunakan dalam pembelajaran format sajian bahan pembelajaran SD ada dua yaitu format lengkap dan tak lengkap bahan pembelajaran SD belum dituntut ilmiah, meskipun realistis / objektif /objektif termasuk sifat ilmiah kedisiplinan guru bukan acara pembelajaran tapi sikap yang ditampilkan guru bahan pembelajaran bukan untuk menggantikan kedudukan guru Salah satu cirri bahan pembelajaran adalah bersifat khusus/khusus SD tingkat berpikir siswa SD belum mampu sampai mendetail kesederhanaan tingkat perkembangan piker siswa SD yang perlu ditunjang dengan bahan pembelajaran yang sederhana juga Kamus ensiklopedi tidak khusus untuk siswa SD Buku teks tidak dilengkapi komponen pembelajaran yang lengkap
Tes Formatif 2 1. 2. 3. 4. 5. 6.
A Perkembangan berpikir operasional konkrit, belajar harus konkrit B Berpikir mekanis, harus menggunakan bahan yang mudah diingat C Menghafal tidak bersifat bermain A Self instruction artinya membelajarkan sendiri C Sifat lengkap berarti tidak perlu sumber bahan lain A Fleksibel berarti dapat digunakan untuk pembelajaran klasikal, kelompok mandiri 7. : C Sederhana artinya tidak kompleks dan tidak mendetail 8. : B Bahan pembelajaran yang menarik diantaranya adalah tampilan sampul 9. : D Daftar pustaka tidak mengaktifkan, karena sudah digunakan dalam uraian materi
2 - 32
: : : : : :
Unit 2
Tes Formatif 3 1. : C Bahan pembelajaran visual lebih cocok untuk siswa SD, karena sesuai 2. : C 3. : 4 : 5. : 6. : 7. : 8. : 9. : 10. :
A B A D B C B D
tingkat perkembangan siswa SD Model pembelajaran tidak termasuk media/bahan pembelajaran tetapi strategi pembelajaran Lambang visual lebih banyak disajikan dalam media sederhana Radio pendidikan adalah salah satu bentuk media audio Majalah udara termasuk acara dalam program radio/audio, bukan cetak Diagram bukan media audio-visual, tetapi hanya media visual saja Modul saku termasuk media cetak Media sederhana mudah diperoleh di lingkungan siswa/sekolah Salah satu kelebihan video adalah dapat diputar berulang-ulang Alat peraga lebih tepat untuk pembelajaran tatap muka dengan guru, karena fungsinya membantu guru dalam meragakan materi pelajaran
Pengembangan Bahan Pembelajaran
2 - 33
Daftar Pustaka Arief S. Sadiman. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Darmanto, A. 1998. Teknik Penulisan Naskah Acara Siaran Radio. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya. Depdikbud., 1977, Pedoman Pembuatan Alat Peraga Sekolah Dasar, Jakarta: Dikdasmen …….. 1988/1989. Petunjuk Pembuatan dan Penggunaan Program Audio. Jakarta: Dirjen Dikdasmen -------. 1988/1989. Petunjuk Pembuatan dan Penggunaan Program Video. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Depdiknas. 2007. Pedoman Pengembangan Bahan Ajar Cetak. Jakarta: Konsorsium Program PJJ S1 PGSD Mudhoffir. (1987). Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Karya CV Nasution, S. 1988. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Oemar Hamalik. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Sungkono. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY Arief S. Sadiman. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Darmanto, A. 1998. Teknik Penulisan Naskah Acara Siaran Radio. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya. Depdikbud., 1977, Pedoman Pembuatan Alat Peraga Sekolah Dasar, Jakarta: Dikdasmen …….. 1988/1989. Petunjuk Pembuatan dan Penggunaan Program Audio. Jakarta: Dirjen Dikdasmen -------. 1988/1989. Petunjuk Pembuatan dan Penggunaan Program Video. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Depdiknas. 2007. Pedoman Pengembangan Bahan Ajar Cetak. Jakarta: Konsorsium Program PJJ S1 PGSD Mudhoffir. (1987). Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Karya CV Nasution, S. 1988. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Oemar Hamalik. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Sungkono. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY Arief S. Sadiman. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali
2 - 34
Unit 2
Darmanto, A. 1998. Teknik Penulisan Naskah Acara Siaran Radio. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya. Depdikbud., 1977, Pedoman Pembuatan Alat Peraga Sekolah Dasar, Jakarta: Dikdasmen …….. 1988/1989. Petunjuk Pembuatan dan Penggunaan Program Audio. Jakarta: Dirjen Dikdasmen -------. 1988/1989. Petunjuk Pembuatan dan Penggunaan Program Video. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Depdiknas. 2007. Pedoman Pengembangan Bahan Ajar Cetak. Jakarta: Konsorsium Program PJJ S1 PGSD Mudhoffir. (1987). Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Karya CV Nasution, S. 1988. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Oemar Hamalik. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Sungkono. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY
Pengembangan Bahan Pembelajaran
2 - 35
Unit
3
Pengembangan Bahan Pembelajaran Sederhana Dan Grafis Isniatun Munawaroh
Pendahuluan
P
ada unit sebelumnya telah dikemukakan tentang Pengertian dan Karakteristik bahan pembelajaran di SD dan berbagai macam bahan pembelajaran yang dapat dikembangkan di Sekolah Dasar. Dijelaskan pula beberapa bentuk bahan pembelajaran di Sekolah Dasar yang mencakup bahan pembelajaran sederhana dan grafis, bahan pembelajaran cetak, audio, audio-visual hingga bahan pembelajaran berbasis komputer (CAI). Dengan selesainya mempelajari unit tersebut tentunya anda sudah memahaminya dengan baik. Materi-materi yang telah disampaikan pada unit tersebut sangat erat kaitannya bahkan menjadi acuan yang dapat Anda gunakan dalam mencermati dan memahami unit 3 ini. Pada unit ini Anda akan kami ajak untuk memahami uraian tentang bagaimana pengembangan bahan pembelajaran sederhana dan grafis di SD, mulai dari berbagai macam bahan pembelajaran sederhana dan grafis sampai dengan cara pengembangan bahan pembelajaran sederhana dan grafis tersebut. Materi ini patut Anda pahami sebagai seorang guru SD karena bahan pembelajaran sederhana dan grafis merupakan bahan pembelajaran yang akan banyak digunakan dalam proses belajar mengajar. Mudah-mudahan Anda dapat memahami secara menyeluruh apa yang akan diuraikan dalam unit ini. Setelah mempelajari unit ini secara tuntas, Anda diharapkan dapat : 1. mendeskripsikan berbagai macam bahan pembelajaran sederhana dan grafis 2. mengembangkan berbagai bahan pembelajaran sederhana dan grafis Untuk membantu Anda dalam mencapai kemampuan-kemampuan tersebut di atas, dalam unit ini disajikan dalam beberapa sub unit yang dilengkapi dengan pembahasan disertai latihan. Sub-sub unit dalam unit 3 ini terdiri dari :
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3-1
Sub Unit 1 : Bahan pembelajaran sederhana Sub Unit 2 : Cara pengembangan bahan pembelajaran sederhana. Sub Unit 3 : Bahan pembelajaran grafis Sub Unit 4 : Cara pengembangan bahan pembelajaran grafis. Agar Anda dapat berhasil dengan baik dalam mempelajari unit ini, ada beberapa petunjuk belajar yang dapat Anda ikuti : 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan dalam unit ini sampai Anda memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa dan bagaimana mempelajari unit ini. 2. Kuasai konsep demi konsep yang disampaikan dalam unit ini melalui pemahaman sendiri dan bertukar pemahaman dengan mahasiswa lainnya atau dengan tutor Anda. 3. Jika pembahasan yang disajikan dalam unit ini dianggap masih kurang, upayakan Anda untuk dapat membaca atau mempelajari sumber-sumber lain yang relevan untuk menambah wawasan Anda. 4. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan yang telah disajikan di setiap sub unit dan melalui diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lain atau teman sejawat. 5. Jangan lewatkan untuk menjawab soal-soal yang telah disajikan untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami dengan benar materi dalam unit ini.
Selamat belajar !
3-2
Unit 3
Subunit 1 Bahan Pembelajaran Sederhana Pengantar
U
ntuk memulai mencermati sub unit ini coba terlebih dahulu Anda bayangkan apa yang akan terjadi jika seorang guru berdiri di depan kelas untuk mengajar hanya menggunakan kata-kata dalam menjelaskan isi pelajaran, memberikan contoh-contoh dan ilustrasi yang diperlukan dalam proses pembelajarannya. Sudah dapat dipastikan situasi yang terjadi di kelas akan sangat membosankan bagi para siswa dan sangat melelahkan bagi para guru. Keadaan tersebut dengan mudah dapat mengganggu konsentrasi siswa, apalagi jika kata-kata yang digunakan banyak yang terasa asing atau diluar pengetahuan siswa. Cara penyajian tersebut di atas dikatakan sebagai penyajian materi secara verbal yang akan mengakibatkan siswa merasa jenuh dengan pelajaran yang disampaikan sehingga akan cenderung menghindar dari materi dan mengganggu teman di dekatnya atau lari ke dunia angan-angannya sendiri. Bila pembelajaran berakhir, sebagian besar materi yang telah disampaikan oleh guru akan luput dari perhatiannya dan segera dilupakan. Maka amatlah sia-sia pekerjaan yang telah dilakukan para guru selama mengajar di kelas tanpa berhasil mencapai kompetensi yang telah ditetapkan sebelumnya. Situasi tersebut dapat saja dicegah seandainya para guru mempelajari terlebih dulu keadaan para siswanya dan lebih mengkonkretkan materi yang disampaikan ke dalam bahan ajar yang lebih menarik bagi para siswa untuk belajar. Contohnya saja dengan menggunakan gambar, alat peraga, transparansi atau bahan pembelajaran sederhana lainnya yang dapat membantu menghilangkan verbalisme dalam proses belajar mengajar.
A. Pengertian dan Karakteristik Bahan Pembelajaran Sederhana Banyak hal di sekitar sekolah atau di sekitar kita yang dapat digunakan sebagai bahan/media pembelajaran. Beberapa diantaranya seperti gambar, media tiga dimensi, benda-benda konkret dan sumber-sumber belajar yang ada pada masyarakat.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3-3
Beberapa diantaranya memiliki persamaan dengan bahan pembelajaran visual dan bahan pembelajaran audio visual. Namun karena begitu beranekaragamnya media ini, maka ada pula perbedaan karakteristiknya dan karena itu tidak bisa digolongkan dalam bahan pembelajaran visual ataupun audio-visual. Oleh karena itu bahan pembelajaran tersebut dikenal dengan bahan/media pembelajaran sederhana. Contohnya saja bahan/media pembelajaran realita atau benda sebenarnya, bahan tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda dengan bahan pembelajaran audio, visual dan audio-visual karena kekhususannya maka digolongkan ke dalam bahan pembelajaran sederhana. Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut bahan pembelajaran/media sederhana, ada yang menyebutnya dengan bahan/media pembelajaran tepat guna dan ada pula yang menyebut dengan bahan/media pembelajaran serbaneka, ketiga istilah tersebut meskipun berbeda tetapi memiliki makna yang sama yakni sebagai bahan pembelajaran yang dikembangkan menggunakan teknologi yang sederhana/tidak kompleks. Seiring dengan kemajuan teknologi, berbagai bahan pembelajaran modern telah dikembangkan untuk mencapai sebuah proses pembelajaran yang berdayaguna serta mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Namun, di era teknologi canggih saat ini tidak lantas mengesampingkan begitu saja teknologi sederhana karena peranannya masih sangat dibutuhkan dan saling melengkapi. Bahan pembelajaran yang dikembangkan dengan berbasis pada teknologi canggih belum mampu diaplikasikan secara luas karena masih menghadapi berbagai kendala. Berdasarkan keterbatasan tersebut maka masih sangat dibutuhkan keberadaan bahan pembelajaran sederhana sebagai penopang guna mencapai pembelajaran yang berkualitas. Bahan pembelajaran sederhana tergolong murah dan tidak rumit, sehingga pengadaannya dapat dikembangkan sendiri oleh guru ataupun bagi mereka yang berkepentingan akan penggunaan bahan pembelajaran. Walaupun begitu bahan pembelajaran sederhana tidak berarti lebih rendah kualitasnya dibandingkan dengan bahan pembelajaran yang menggunakan teknologi canggih. Hal ini sangat bergantung pada bagaimana pemakaiannya dan juga pengembangannya.
3-4
Unit 3
B. Macam Bahan Pembelajaran Sederhana 1. Bahan Pembelajaran Sederhana Dua Dimensi Papan Tulis (Boards) Papan tulis telah lama digunakan dan sulit dipastikan sejak kapan mulai digunakan. Fungsi papan tulis diantaranya adalah (1) menuliskan pokok-pokok pesan pembelajaran yang disampaikan oleh guru terutama digunakan secara klasikal, (2) menuliskan pesan pembelajaran dalam bentuk ilustrasi, bagan dan sejenisnya, (3) mengerjakan tugas atau soal latihan dalam pembelajaran klasikal. Ada 5 jenis Boards yang bias digunakan dalam proses pembelajaran antara lain (1) Chalkboard, (2) Buletin board, (3) Felt board, (4) Magnetic board dan (5) Electrik board. a. Chalkboard Walaupun chalkboard telah digunakan secara luas, namun penggunaannya sering kali kurang benar. Agar menjadi bahan pengajaran yang efektif maka perlu untuk direncanakan penggunaannya. Guru harus benar-benar mempertimbangkan bagian-bagian pembelajaran yang penting untuk dituliskan di chalkboard. Biasanya chalkboard merupakan bagian permanen dari suatu kelas, namun ada pula yang tidak permanen sifatnya. Awalnya chalkboard selalu berwarna hitam dan terbuat dari papan, karena itu disebut blackboard. Saat ini chalkboard memiliki bermacam-macam warna misalnya hijau atau biru. Saat ini sudah banyak papan tulis yang dibuat dari bahan seperti asbes semen, pressedwood, woodfiber, massy-surfaced glass, plastic atau vitreous-coated stell boards. b. Papan Buletin (Buletin board) Papan bulletin adalah alat yang digunakan untuk memamerkan gagasangagasan tertentu. Papan buletin ini banyak terbuat dari bahan gabus limolium, kain guni (burlap) atau bahan-bahan lain yang sejenis. Papan buletin ini banyak digunakan untuk (1) memberi rangsangan pada kondisi kelas sehingga menjadi menarik, (2) menciptakan kesiapan terutama untuk unit kerja yang baru, (3) memberi jalan keluar bagi siswa berbakat, (4) membangkitkan semangat kelas dan (5) mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab di antara sesama siswa. c. Papan Flannel (Flanned board) Papan flanel merupakan papan yang dilapisi dengan kain flanel ataupun jenis kain berbulu. Kegunaan papan ini adalah untuk menyajikan pesan yang dapat ditempelkan pada kain tersebut. Media ini dapat digunakan untuk
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3-5
mengajarkan membedakan warna, mengembangkan perbendaharaan kata, dramatisasi, mengembangkan konsep tentang pokok-pokok cerita, membuat diagram, grafik dan sebagainya. d. Papan Magnetik (Magnetik board) Magnetik board pada dasarnya mirip dengan chalkboard tetapi permukaan bagian belakangnya dilapisi dengan lembaran baja sehingga kain mengikat bahan yang ditempelkan pada board. Bahan tersebut mudah didapat dan sudah banyak dijual. e. Papan Listrik (Electric board) Papan listrik ini umumnya dikembangkan sendiri oleh guru. Prinsip dari papan listrik ini adalah mencocokkan pertanyaan dengan jawaban yang ditandai dengan menyalanya bola lampu. Bila belajar dengan menggunakan papan ini siswa dapat menjelaskan pertanyaan dengan memilih jawaban yang telah disediakan. 2. Media Tiga Dimensi Bahan pembelajaran sederhana tiga dimensi dapat memberikan sesuatu perasaan yang sesungguhnya. Mengapa demikian? Karena bahan pembelajaran ini melibatkan lebih banyak perasaan dan pengertian siswa dibandingkan dengan media lainnya. Media ini memberikan pengertian yang mendalam dan pemahaman yang lebih lengkap akan benda-benda yang nyata. Unsur manipulasi merupakan unsur penting dalam penggunaan media tiga dimensi, dengan memainkannya diharapkan siswa dapat belajar. a. Specimen Kadangkala menjadikan benda sebenarnya dalam pembelajaran tidaklah selalu tepat untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Paling tidak karena kendala waktu, biaya dan tenaga menjadikan benda contoh (specimen) dipandang lebih menguntungkan. Berbagai jenis specimen yang biasa digunakan dalam pembelajaran antara lain adalah : 1) Akuarium, yakni tempat untuk memelihara makhluk air 2) Terrariun, yakni kotak tempat memelihara binatang melata 3) Kebun binatang 4) Kebun percontohan 5) Insektarium 6) Herbarium
3-6
Unit 3
7) Teksidermi, yakni kulit binatang kering yang dibentuk menyerupai binatang aslinya Berbagai aktivitas dapat dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan bahan pembelajaran specimen ini. Aktivitas peserta didik yang dapat dilakukan antara lain; menganalisis, menggunakan, mendiskusikan dan melakukan percobaan. b. Model (tiruan) Model atau bahan pembelajaran tiruan merupakan tiruan dari suatu objek yang berbentuk tiga dimensi, diciptakan sedemikian rupa sehingga bentuknya serupa walaupun dalam segi-segi yang lain tidak serupa. Pertimbangan yang seringkali dikedepankan dalam penggunaan model sebagai bahan pembelajaran adalah; ukuran, waktu, letak, kerumitan dan pemahaman tentang proses. Objek yang terlalu besar atau juga terlalu kecil sering menjadi kendala pemanfaatan benda asli dalam pembelajaran. Oleh karena itu perlu menciptakan tiruan yang dalam ukuran yang lebih kecil agar peserta didik dapat memahami suatu objek yang terlalu besar. Sebaliknya juga demikian untuk objek yang terlalu kecil sehingga sulit atau tidak memungkinkan untuk dilihat dengan mata biasa maka diperlukan model dengan ukuran yang lebih besar. Berbagai kejadian masa lampau, dapat berupa benda atau makhluk hidup yang telah punah. Sebagai contoh adalah model binatang purba Dinosaurus akan dapat memberi pemahaman yang lebih konkrit terhadap pesan yang terkait dengan masa lampau. Demikian juga bangunan yang sudah punah juga dapat dibuat model tiruannya. Pesan belajar seringkali terkait dengan objek yang letaknya sangat jauh dari peserta didik, misalnya saja tentang planet dan antariksa. Maka sangatlah penting dibuat benda tiruanya sehingga pembelajaran akan lebih efisien. Begitu juga dengan objek yang berstruktur rumit akan menimbulkan kendala tersendiri dalam pembelajarannya. Oleh karena itu benda tiruan yang lebih sederhana diharapkan akan menjadi media pembelajaran yang efektif. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa model akan bermacam-macam jenisnya. Adapun macam-macam model yang biasa digunakan sebagai media pembelajaran di SD antara lain ; model perbandingan, model yang disederhanakan, model irisan, model lapangan untuk menerangkan wilayah tertentu, model susunan, model utuh, peta timbul, topeng dan boneka.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3-7
c. Mock-Ups Mock-ups didefinisikan sebagai alat tiruan yang mempresentasikan gerak atau fungsi dari bagian tertentu suatu benda. Oleh karena itu biasanya Mock-ups hanya dibuat untuk bagian-bagian benda yang dipandang penting saja. Agar lebih menyederhanakan penampilan, bagian-bagian yang tidak terlalu penting tidak ditampakkan sehingga pemahaman akan lebih mudah terbentuk dalam diri siswa. Sebagai contoh adalah mock-up tentang konversi energi pada ketel uap. Bahan pembelajaran sederhana ini memiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajaran karena fungsi dan proses kerja dapat dipresentasikan disamping bentuknya juga menyerupai model. Namun demikian media jenis ini juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan sehingga kendala yang mungkin terjadi dapat diantisipasi pemecahannya. Seringkali pengoperasian suatu mock-up memerlukan keterampilan khusus yang perlu dipelajari terlebih dahulu dan kualitas rancang bangunnya berdampak pada keakuratan pesan yang akan disampaikan. d. Diorama Diorama adalah pemandangan tiga dimensi mini dari suatu objek, kejadian atau proses yang disusun atas berbagai simbol dan bahan-bahan nyata yang bertujuan untuk menggambarkan pemandangan yang sebenarnya. Diorama yang dibuat secara professional memang terbilang mahal, namun untuk kepentingan pengajaran diorama ini dapat dibuat oleh para siswa. Misalnya dengan memanfaatkan kotak kardus, peti kayu atau kotak sepatu. Diorama sebagai media pengajaran terutama berguna untuk mata pelajaran IPS tetapi tidak menutup kemungkinan dapat dikembangkan untuk mata pelajaran lainnya.
3. Realita Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya tanpa perubahan. Dengan memanfaatkan realita dalam proses pembelajaran siswa akan lebih aktif dalam mengamati, menangani, memanipulasi, mendiskusikan dan akhirnya dapat menjadi alat untuk meningkatkan kemauan siswa untuk menggunakan sumber-sumber belajar serupa. Dalam mata pelajaran IPA
3-8
Unit 3
misalnya, kegiatan terhadap bagian-bagian tumbuhan di halaman sekolah diharapkan dapat menyebabkan timbulnya minat siswa terhadap tumbuhan secara langsung. Contoh lain pemanfaatan realita, misalnya guru membawa ikan atau binatang lainnya ke dalam kelas. Penggunaan realita dalam pembelajaran sangat baik dilakukan karena dapat menampilkan ukuran, suara dan gerakan yang sesungguhnya. Para siswa akan lebih banyak belajar misalnya tantang tanaman yang dibawa ke kelas untuk dipelajari, dibandingkan dari sekedar melihat gambar. Namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh guru sebelum mempergunakan realita sebagai bahan pembelajaran, yaitu : (1) perlu dipertimbangkan secara masak benda-benda apa yang dapat dimanfaatkan/dihadirkan ke dalam proses pembelajaran, (2) bagaimana cara agar benda-benda yang digunakan sesuai dengan pola pembelajaran di kelas, (3) dari mana kita dapat memperoleh benda-benda tersebut. Jika ketiga hal tersebut sudah dipertimbangkan dengan baik, maka pemanfaatan realita sebagai bahan pembelajaran dan sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran akan semakin efektif. 4. Ritatoon Ritatoon merupakan gambar berseri yang dibingkai sedemikian rupa, tahapantahapan yang ditunjukkan pada gambar-gambar tersebut dapat dipresentasikan sebagai suatu proses kejadian. Dengan demikian, pada kenyataannya pesan belajar dikemas dalam media dua dimensi yang didukung oleh piranti tiga dimensi. Tempat gambar seri tersebut merupakan papan yang diberi rel untuk menempatkan gambar-gambar berbingkai. 5. Rotatoon Sesuai dengan namanya bahan pembelajaran ini merupakan alat pertunjukan yang bisa diputar. Rota artinya berputar, Toon artinya pertunjukan. Bahan pembelajaran ini tergolong ke dalam tiga dimensi bukan karena sifatnya, tetapi karena ukurannya. Prinsip kerjanya hampir sama dengan Ritatoon, yakni menampilkan pesan pembelajaran yang dikemas dalam gambar (dua dimensi) berseri. Namun demikian dilihat dari segi fisiknya, kedua media pembelajaran tersebut tampak berbeda. Rotatoon menggunakan gambar seri yang bersambungan dan digulung pada tempat gulungan yang diletakkan pada bagian tepi kotak. Presentasi gambar ditempatkan pada lobang yang menyerupai layar monitor pada pesawat televisi.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3-9
Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut ini. 1. Coba Anda jelaskan mengapa penggunaan bahan ajar sederhana dapat mengurangi verbalitas dalam proses pembelajaran di kelas? 2. Jelaskan mengapa di era teknologi yang serba canggih sekarang ini keberadaan bahan pembelajaran sederhana masih sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan?
Rambu – rambu Pengerjaan Latihan Untuk mempermudah Anda dalam mengerjakan latihan di atas, cermatilah rambu-rambu pengerjaan latihan berikut ini! 1. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam latihan di atas, Anda harus memahami dengan cermat peran dari bahan pembelajaran sederhana dalam proses pembelajaran. 2. Dalam menjawab pertanyaan ini Anda harus mengkaji secara keseluruhan tentang keterkaitan teknologi dalam pengembangan bahan pembelajaran.
3 - 10
Unit 3
Rangkuman Bahan pembelajaran/media sederhana merupakan bahan pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi yang sederhana/tidak kompleks.Bahan pembelajaran sederhana tergolong murah dan tidak rumit, sehingga pengadaannya dapat dikembangkan sendiri oleh guru ataupun bagi mereka yang berkepentingan akan penggunaan bahan pembelajaran. Walaupun begitu bahan pembelajaran sederhana tidak berarti lebih rendah kualitasnya dibandingkan dengan bahan pembelajaran yang menggunakan teknologi canggih. Hal ini sangat bergantung pada bagaimana pemakaiannya dan juga pengembangannya. Ada banyak sekali jenis bahan pembelajaran sederhana, beberapa diantaranya akan kita bahas berikut ini : 1. Bahan pembelajaran sederhana dua dimensi a. Papan Tulis (Boards) 1). Chalkboard 2). Papan Buletin (Buletin board) 3). Papan Flannel (Flanned board) 4). Papan Magnetik (Magnetik board) 5). Papan Listrik (Electric board) 2. Media Tiga Dimensi a. Specimen 1. Akuarium, yakni tempat untuk memelihara makhluk air 2. Terrariun, yakni kotak tempat memelihara binatang melata 3. Kebun binatang 4. Kebun percontohan 5. Insektarium 6. Herbarium 7. Teksidermi, yakni kulit binatang kering yang dibentuk menyerupai binatang aslinya b. Model (tiruan) c. Mock-Ups d. Diorama 3.Realita 4.Ritatoon 5.Rotatoon
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3 - 11
Tes Formatif 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan! 1. Pengertian bahan pembelajaran sederhana adalah……….. A. Bahan pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan berbagai hal yang apa adanya B. Bahan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan teknologi mutakhir C. Bahan pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi yang sederhana/tidak kompleks D. Bahan pembelajaran yang pengembangannya hanya berdasarkan apa yang dimiliki oleh guru 2. Berikut ini adalah berbagai fungsi dari papan tulis dalam proses pembelajaran, kecuali....... A. Untuk menuliskan semua pesan yang disampaikan dalam mengajar secara lengkap B. Menuliskan pokok-pokok pesan pembelajaran yang disampaikan oleh guru terutama digunakan secara klasikal C. Menuliskan pesan pembelajaran dalam bentuk ilustrasi, bagan dan sejenisnya D. Untuk mengerjakan tugas atau soal latihan dalam pembelajaran klasikal 3. Yang termasuk kedalam bahan pembelajaran sederhana tiga dimensi adalah...... A. Chalkboard B. Gambar C. Mock-ups D. Papan flanel 4. Specimen (benda contoh) yang terbuat dari kulit binatang kering yang dibentuk menyerupai binatang aslinya disebut dengan….. A. Herbarium B. Insektarium C. Akuarium D. Teksidermi
3 - 12
Unit 3
5. Pengertian dari Diorama adalah ………….. A. Pemandangan tiga dimensi mini dari suatu objek, kejadian atau proses yang disusun atas berbagai simbol dan bahan-bahan nyata yang bertujuan untuk menggambarkan pemandangan yang sebenarnya. B. Alat tiruan yang mempresentasikan gerak atau fungsi dari bagian tertentu suatu benda. C. Bahan pembelajaran sederhana yang termasuk kedalam dua dimensi D. Bahan pembelajaran tiruan dari suatu objek yang berbentuk tiga dimensi, diciptakan sedemikian rupa sehingga bentuknya serupa walaupun dalam segisegi yang lain tidak serupa. 6. Berikut ini adalah bahan pembelajaran sederhana yang bukan termasuk kedalam tiga dimensi adalah …… A. Mock-ups B. Diorama C. Papan flanel D. Specimen 7. Benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya tanpa adanya suatu perubahan merupakan bahan pembelajaran sederhana yang disebut dengan…… A. Mock-ups B. Realita C. Diorama D. Specimen 8. Bahan pembelajaran sederhana tiga dimensi yang mempresentasikan gerak atau fungsi dari bagian tertentu suatu benda disebut dengan...... A. Mock-ups B. Realita C. Diorama D. Specimen 9. Gambar berseri yang dibingkai sedemikian rupa dan tahapan-tahapan yang ditunjukkan pada gambar-gambar tersebut dapat dipresentasikan sebagai suatu proses kejadian merupakan pengertian dari …….. A. Mock-ups B. Realita
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3 - 13
C. Rotatoon D. Ritatoon 10. Bahan pembelajaran yang merupakan alat pertunjukan dan bisa diputar merupakan pengertian dari .............. A. Mock-ups B. Realita C. Rotatoon D. Ritatoon
Umpan balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar, kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1. Rumus:
Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100% 10
Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1 telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.
3 - 14
Unit 3
Subunit 2 Cara Pengembangan Bahan Pembelajaran Sederhana Pengantar
P
ada sub unit sebelumnya Anda telah mempelajari tentang konsep Bahan pembelajaran sederhana dan berbagai macam bahan pembelajaran sederhana yang dapat digunakan di tingkat SD. Selanjutnya pada sub unit ini Anda akan kami ajak untuk mempelajari bagaimana cara pengembangan beberapa bahan pembelajaran sederhana untuk SD. Kuasai dengan baik dan kerjakan latihan yang telah disediakan.
A Tahapan Pengembangan Bahan Pembelajaran Sederhana Sebagaimana yang telah diungkapkan pada sub unit sebelumnya bahwa bahan pembelajaran sederhana merupakan bahan pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi yang tidak kompleks (sederhana). Dalam kenyataannya di sekolah para guru seringkali merasa enggan untuk mengembangkan bahan pembelajaran tersebut. Keengganan tersebut muncul bukan karena ketidakmampuan guru dalam mengembangkan tetapi mungkin disebabkan karena kebingungan para guru tentang bagaimana tahapan pengembangan bahan pembelajaran sederhana yang tepat sehingga bahan pembelajaran yang dihasilkan tidak hanya bagus secara fisik tetapi juga dapat memudahkan siswa dalam proses pembelajaran. Seperti halnya dengan mengembangkan bahan pembelajaran yang lain, pengembangan bahan pembelajaran sederhana harus melalui tahapan-tahapan pengembangan bahan pembelajaran yang efektif dan efisien. Bahan ajar tersebut harus memudahkan siswa memahami pesan yang akan disampaikan. Tahapantahapan yang harus dilalui dalam mengembangkan bahan pembelajaran sederhana adalah sebagai berikut :
1. Penentuan Kebutuhan Belajar Siswa Kebutuhan belajar siswa adalah kesenjangan antara kemampuan dan keterampilan yang dimiliki siswa saat ini dengan kemampuan dan keterampilan Pengembangan Bahan Pembelajaran
3 - 15
yang kita harapkan akan dimiliki siswa. Kebutuhan apa yang harus dikuasai siswa biasanya sudah terdapat di dalam kurikulum, yang biasanya dijabarkan ke dalam rancangan-rancangan program pembelajaran. Pada setiap akhir semester, biasanya siswa dituntut untuk menguasai suatu hasil belajar tertentu. Sedangkan pada awal semester, umumnya siswa belum dapat menguasai apa yang dituntutkan kepadanya. Kesenjangan kemampuan inilah yang dinamakan dengan kebutuhan belajar. Kebutuhan belajar ini harus dijadikan patokan bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran baik berupa materi maupun media yang akan dikembangkan untuk membantu proses pembelajaran. Jadi jika ingin mengembangkan bahan ajar, termasuk juga bahan ajar sederhana maka seorang guru harus memahami dengan jelas siapa siswanya, bagaimana karakteristiknya dan apa kebutuhan belajarnya karena ini merupakan hal penting untuk tahap selanjutnya. 2. Perumusan Tujuan/Kompetensi Pembelajaran Tujuan pembelajaran merupakan hal penting yang harus dipahami oleh para guru sebelum mengembangkan bahan pembelajaran termasuk media sederhana, karena tujuan pembelajaran merupakan tolok ukur berhasil tidaknya proses pembelajaran. Jika tujuan pembelajaran telah berhasil dikuasai oleh siswa maka siswa telah memiliki kemampuan, keterampilan atau pengetahuan yang berkaitan dengan topik-topik bahasan yang telah dipelajari. Dapat diartikan pula bahwa siswa telah terpenuhi kebutuhan belajarnya. Tujuan pembelajaran atau yang sekarang dikenal dengan kompetensi perlu dirumuskan dengan beberapa ketentuan sebagai berikut. a. Tujuan dinyatakan dalam kalimat pernyataan yang menyatakan kemampuan atau keterampilan yang diharapkan dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. b. Tujuan harus memiliki kejelasan subjek atau pokok kalimatnya, yang menjadi subjek atau pokok kalimat adalah siswa yang menjadi sasaran dalam proses pembelajaran. Subjek sebaiknya jelas dan spesifik. c. Tujuan harus mengandung kata kerja yang mencerminkan perilaku yang diharapkan dapat dilakukan siswa. d. Tujuan yang lengkap biasanya menyebutkan tingkat keberhasilan yang harus dicapai siswa. e. Tujuan yang lengkap menyebutkan juga kondisi yang harus dipenuhi saat hasil belajarnya dievaluasi.
3 - 16
Unit 3
1. Pengembangan Materi Langkah berikutnya setelah merumuskan tujuan pembelajaran adalah memikirkan bagaimanakah agar tujuan tersebut dapat dicapai atau bagaimanakah caranya supaya siswa memiliki kemampuan atau dapat melakukan keterampilan yang diharapkan. Hal selanjutnya adalah mengembangkan materi yang akan diberikan kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Telah kita ketahui bersama bahwa penyampaian materi hanya secara verbal sangat tidak efektif untuk itu guru perlu memilih materi materi tertentu yang perlu dimediakan. Tentu saja materi yang dipilih ialah materi ialah materi yang dapat disajikan dengan lebih baik melalui media daripada hanya melalui penjelasan lisan dari guru. 2. Visualisasi Pesan pembelajaran Visualisasi pada dasarnya adalah upaya untuk menyampaikan pesan pembelajaran melalui pengalaman melihat, hal ini didasarkan atas prinsip psikologis bahwa seseorang akan memperoleh kesan/pengertian yang mendalam dari sesuatu yang dilihatnya daripada sesuatu yang hanya didengar. Namun perlu disadari bahwa tidak semua pesan pembelajaran yang akan dikembangkan dalam bahan pembelajaran sederhana dapat divisualkan secara nyata. Hal ini disebabkan adanya tingkat realisme isi pesan yang akan disampaikan. Memang pembelajaran akan lebih efektif jika dapat digambarkan serealitas mungkin, namun bukan berarti dalam mengembangkan bahan pembelajaran sederhana objek harus digambarkan persis seperti keadaan sebenarnya. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam memvisualisasikan pesan, yaitu; tingkat perkembangan dan latar belakang budaya siswa. Untuk siswa SD visualisasi pesan sebaiknya disampaikan secara keseluruhan tidak bagian demi bagian karena hal tersebut sesuai dengan tingkat perkembangan siswa SD. Penerimaan siswa terhadap pesan visual juga berpengaruh pada latar belakang budayanya. Siswa yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda akan menyimak pesan-pesan visual secara berbeda pula, karena itu pesan yang disajikan unuk siswa SD di kota besar jangan disamakan dengan pesan visual untuk siswa SD di pedesaan.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3 - 17
3. Produksi Tahap yang terakhir dalam mengembangkan bahan pembelajaran sederhana adalah produksi. Dalam tahap produksi seorang guru sudah harus menentukan jenis bahan pembelajaran sederhana apa yang akan diproduksi, menggunakan dua dimensi atau tiga dimensi. Berikut ini akan disajikan caracara pembuatan beberapa bahan pembelajaran sederhana baik dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang dapat dikembangkan sendiri oleh guru. a. Pembuatan papan Flanel Bahan yang diperlukan : - Tripleks - Laken, flanel - Paku
-
-
-
-
-
-
3 - 18
-
Gunting/pemotong Alat penyerut Kertas gosok
Cara pembuatan : Potonglah tripleks, laken atau flanel sesuai dengan ukuran yang dikehendaki, tetapi ukuran laken/flanel lebih besar dari ukuran tripleks yang dikehendaki agar dapat dilipatkan ke bagian belakang tripleks untuk dilekatkan. Kemudian lapisi tripleks tersebut dengan kain flanel, harus diperhatikan bahwa kain flanel harus direntangkan tegang dan tidak boleh ada kerutankerutannya. Berilah bingkai pada bagian tepi tripleks agar terlihat lebih rapi dan kuat dan agar mudah dalam penggunaannya jangan lupa buatlah dudukan atau gantungan papan. Cara pemakaian : bahan pembelajaran ini sangat cocok untuk menyampaikan materi pertumbuhan, perkembangan atau perbandingan sesuatu. Penempatan papan flanel hendaknya setinggi garis pandangan siswa dan tulisan dan gambar yang digunakan hendaknya cukup besar untuk dapat dilihat dengan mudah oleh siswa yang duduk di belakang sekalipun. Jangan melekatkan gambar dan tulisan terlalu banyak karena akan mengganggu perhatian siswa, gunakan gambar menurut pokok pembicaraan saja Perlu diperhatikan kekontrasan warna antara warna kain flanel dan warna gambar yang akan dipasang di atasnya, jika warna kain flanel soft maka
Unit 3
warna gambar haruslah terang atau sebaliknya sehingga tidak membingungkan siswa. b. Pembuatan Papan Magnetik Bahan yang diperlukan : - Obeng - Tripleks, pilih warna sesuai - Alat pemotong dengan yang dikehendaki - Cat - Pelat besi - Kikir - Mesin Bor - Potongan-potongan magnet - Alat penyerut - Pelat alumunium siku - Kertas gosok (profil) - Paku - Palu Cara pembuatan : - Memotong pelat besi dan tripleks sesuai dengan ukuran yang dikehendaki (ukuran standar papan tulis) - Meratakan permukaan tripleks dan pelat besi dengan menggunakan alat penyerut, kikir dan kertas gosok - Lubangilah bagian-bagian tertentu dari pelat besi (tempat paku) dengan menggunakan mesin bor, kemudian lapisi tripleks dan pelat besi menjadi satu kesatuan dengan menggunakan paku dan sekrup - Pasang bingkai aluminium pada semua sisi papan magnet dan terakhir catlah permukaan besi agar terlihat lebih rapi c. Pembuatan Diorama Bahan yang diperlukan : - Karet - Karet busa - Gunting - Kawat - Kertas layang-layang - Karbon - Lumut-lumutan
-
-
Cat Lilin Tanah liat Kain bekas Sisir Kanji
Cara pembuatan : Membuat sketsa yang dibuat dan gambar perspektif rencana diorama disesuaikan dengan pesan pembelajaran yang akan dibuat
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3 - 19
-
-
-
Siapkan tempat penyimpanan diorama, dapat menggunakan kotak kayu, karton, meja, lantai dan sebagainya sesuai dengan ukuran diorama yang dikehendaki Mulailah mengerjakan bagian-bagian diorama secara rinci sesuai dengan rencana dalam gambar sketsa, misalnya membuat hutan dan semak-semak dengan menggunakan busa berwarna hijau, membuat rumah dari kotak dan seterusnya Jangan lupa untuk mewarnai dorama supaya lebih menarik dan lebih hidup
d. Pembuatan Peta Timbul Bahan yang diperlukan : - Kertas bekas - Tanah liat - Perekat kanji - Cat berwarna - Tripleks - Kertas layang-layang Cara Pembuatan : - Buatlah bentuk peta yang menggambarkan gunung dan lembah beserta kelengkapannya dengan menggunakan tanah liat dan barang bekas di atas papan atau tripleks lalu keringkan - Setelah kering, semua bentuk permukaan bentuk tanah liat dibasahi dengan menggunakan air sabun - tempelkan kertas yang telah dirobek-robek ukuran 2 x 10 cm dengan perekat kanji untuk menutupi semua permukaan tanah liat kurang lebih 10 lapisan agar lapisan menjadi tebal - Kemudian tempelkan kertas layang-layang di atas sobekan-sobekan kertas yang telah ditempelkan pada tanah liat lalu keringkan. - Setelah kering, lapisan kertas dilepas dari acuan tanah liat dan kakinya direkatkan pada alas tripleks yang telah disiapkan - Lalu, lapisan kertas yang sudah berbentuk dan tertempel pada alas tripleks itu kemudian diberi warna yang sesuai
3 - 20
Unit 3
Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut ini. Coba Anda buat rancangan pengembangan bahan pembelajaran sederhana sesuai dengan tahapan-tahapan pengembangannya!
Rambu - rambu Pengerjaan Latihan Untuk mempermudah Anda dalam mengerjakan latihan di atas, cermatilah rambu-rambu pengerjaan latihan berikut ini! 1. Tentukan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan kurikulum yang digunakan di tingkat SD 2. Pilihlah materi dari mata pelajaran tertentu yang ada di Sekolah Dasar yang akan dikembangkan menjadi bahan pembelajaran sederhana
Rangkuman Seperti halnya dengan mengembangkan bahan pembelajaran yang lain, pengembangan bahan pembelajaran sederhana harus melalui tahapan-tahapan pengembangan bahan pembelajaran yang efektif dan efisien. Mengingat bahan ajar tersebut harus memudahkan bagi siswa untuk memahami pesan yang akan disampaikan. Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam mengembangkan bahan pembelajaran sederhana adalah sebagai berikut : Kebutuhan Belajar Siswa Kebutuhan belajar siswa adalah kesenjangan antara kemampuan dan keterampilan yang dimiliki sisiwa saat ini dengan kemampuan dan keterampilan yang kita harapkan akan dimiliki siswa. Kebutuhan belajar ini harus dijadikan patokan bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran baik berupa materi maupun media yang akan dikembangkan untuk membantu proses pembelajaran. Perumusan Tujuan/Kompetensi Pembelajaran Tujuan pembelajaran merupakan hal penting yang harus dipahami oleh para guru sebelum mengembangkan bahan pembelajaran termasuk media sederhana, karena tujuan pembelajaran merupakan tolak ukur berhasil tidaknya proses pembelajaran.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3 - 21
Pengembangan Materi Telah kita ketahui bersama bahwa penyampaian materi hanya secara verbal sangat tidak efektif untuk itu guru perlu memilih materi materi tertentu yang perlu dimediakan. Tentu saja materi yang dipilih ialah materi ialah materi yang dapat disajikan dengan lebih baik melalui media daripada hanya melalui penjelasan lisan dari guru. Visualisasi Pesan pembelajaran Visualisasi adalah upaya untuk menyampaikan pesan pembelajaran melalui pengalaman melihat, hal ini didasarkan atas prinsip psikologis bahwa seseorang akan memperoleh kesan/pengertian yang mendalam dari sesuatu yang dilihatnya daripada sesuatu yang hanya didengar. Namun perlu disadari bahwa tidak semua pesan pembelajaran yang akan dikembangkan dalam bahan pembelajaran sederhana dapat divisualkan secara nyata. Hal ini disebabkan adanya tingkat realisme isi pesan yang akan disampaikan Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam memvisualisasikan pesan,yaitu; tingkat perkembangan dan latar belakang budaya siswa. Produksi Tahap yang terakhir dalam mengembangkan bahan pembelajaran sederhana adalah produksi. Dalam tahap produksi seorang guru sudah harus menentukan jenis bahan pembelajaran sederhana apa yang akan diproduksi baik dalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi.
3 - 22
Unit 3
Tes Formatif 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternative jawaban yang disediakan! 1. Berikut ini merupakan tahap-tahap yang harus dilalui dalam mengembangkan bahan pembelajaran sederhana kecuali……….. A. Pengembangan materi B. Menentukan kebutuhan belajar C. Menentukan metode penyampaian D. Menentukan tujuan belajar 2. Kesenjangan antara kemampuan dan keterampilan yang dimiliki sisiwa saat ini dengan kemampuan dan keterampilan yang kita harapkan akan dimiliki siswa adalah pengertian dari......... A. Kebutuhan belajar B. Tujuan belajar C. Kompetensi belajar D. Masalah belajar 3. Yang menjadi tolak ukur dalam keberhasilan suatu proses pembelajaran adalah........ A. Kebutuhan belajar B. Tujuan belajar C. Materi belajar D. Masalah belajar 4. Upaya untuk menyampaikan pesan pembelajaran melalui pengalaman melihat merupakan tahap dalam pengembangan bahan pembelajaran sederhana yang biasa disebut dengan tahap.. ….. A. Kebutuhan belajar B. Tujuan belajar C. Tahap pengimajinasian D. Visualisasi gambar
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3 - 23
5. Hal-hal apakah yang harus diperhatikan dalam memvisualisasi gambar ………….. A. Tingkat perkembangan dan latar belakang budaya siswa B. Tujuan belajar dan imajinasi siswa C. Kompetensi belajar dan materi yang akan dibelajarkan untuk siswa D. Masalah belajar dan kemampuan guru 6. Upaya untuk memilih materi yang akan dikembangkan untuk dikemas dalam bahan pembelajaran sederhana merupakan tahap …… A. Kebutuhan belajar B. Pengembangan materi C. Tahap pengimajinasian D. Visualisasi gambar 7. Memproduksi peta timbul merupakan upaya pengembangan media pembelajaran sederhana…… A. Tiga dimensi B. Dua dimensi C. Satu dimensi D. Tidak berdimensi 8. Mengapa tidak semua pesan pembelajaran yang akan dikembangkan dalam bahan pembelajaran sederhana dapat divisualkan secara nyata………… A. Karena keterbatasan manusia khususnya guru yang mengembangkan B. Disebabkan adanya tingkat realisme isi pesan C. Disebabkan adanya kesulitan dalam tahap produksi D. Karena disesuaikan dengan tingkat usia anak 9. Panduan guru untuk mengembangkan tujuan pembelajaran dalam pengembangan bahan pembelajaran sederhana adalah …….. A. Kurikulum yang digunakan di sekolah B. Buku panduan pengembangan bahan ajar sederhana C. Kepala sekolah sebagai pimpinan D. Buku teks siswa
3 - 24
Unit 3
10. Penggunaan bahan pembelajaran sederhana merupakan upaya guru untuk .............. A. Lebih kreatif dan inovatif B. Meringankan tugas guru dalam mengajar C. Menambah pekerjaan rutin guru D. Meminimalkan pembelajaran secara verbal
Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif 2 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar, kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 2. Rumus:
Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100% 10 Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 2 telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3 - 25
Subunit 3 Bahan Pembelajaran Grafis Pengantar
B
ahan pembelajaran grafis merupakan bahan pembelajaran yang paling mudah ditemui dan paling banyak digunakan para guru dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar. Seperti halnya dengan bahan pembelajaran yang lain, bahan pembelajaran grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan (siswa). Dalam bahan pembelajaran grafis pesan yang disampaikan dinyatakan dalam simbol kata-kata, gambar dan menggunakan ciri utama grafis yaitu garis. Setelah mempelajari subunit 3 ini diharapkan Anda dapat mendeskripsikan pengertian dan berbagai macam bahan pembelajaran grafis.
A. Pengertian Bahan Pembelajaran Grafis Dunia pendidikan telah lama menyadari akan pentingnya bahan pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk media untuk mencapai kompetensi pembelajaran. Salah satu tokoh pendidikan yang sangat menonjol dalam pemikiran tentang hal ini adalah John Amos Comedius dengan bukunya yang sangat terkenal Didaktika Magna. Bahan pembelajaran grafis termasuk ke dalam bahan pembelajaran visual yang menyangkut dengan indera penglihatan karena pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan pembelajaran grafis adalah bahan pembelajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol visual. Grafis merupakan media pengajaran yang paling mudah ditemui dan banyak digunakan. Sebagaimana halnya media lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang disampaikan dinyatakan dalam simbol kata-kata, gambar dan menggunakan ciri grafis yaitu garis. Selain fungsi tersebut, grafis juga memiliki fungsi khusus untuk menyederhanakan informasi dan memperjelas sajian agar mudah dipahami dan diingat. Dalam dunia pendidikan, umumnya media grafis dikombinasikan dengan media lainnya. Media grafis terdiri dari berbagai jenis yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di SD yaitu grafik, bagan, diagram, sketsa, poster, gambar kartun, peta dan globe. 3 - 26
Unit 3
B. Macam-macam Bahan Pembelajaran Grafis 1. Grafik Grafik pada dasarnya merupakan gambar untuk memvisualisasikan pesan. Grafik menunjukkan hubungan proporsional dan numerik yang memungkinkan siswa dapat memahami dengan tepat dan cepat pesan yang disajikan. Grafik memiliki beberapa fungsi yaitu; (1) menggambarkan data secara teliti, (2) menggambarkan perkembangan suatu objek, (3) membandingkan atau menghubungkan dua peristiwa dengan singkat dan jelas. Grafik dibuat dengan spesifik untuk kepentingan informasi, analisis, interpretasi atau komparasi. Ada 5 macam grafik yang umum digunakan yaitu; (1) grafik garis, (2) grafik batang, (3) grafik lingkaran, (4) grafik piktorial 2. Bagan (Chart) Bagan berfungsi untuk memvisualisasikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan dalam bentuk lisan atau tulisan saja. Bagan menurut kinder (1965) dapat siklasifikasikan menurut jenis, rancangan media dan materialnya. Menurut rancangannya bagan dibedakan menjadi tiga yaitu bagan balik, bagan tertutup dan poster 3. Diagram dan Sketsa Diagram merupakan salah satu penyajian secara visual dengan menggunakan garis atau menggunakan gambar geometris tertentu. Diagram bersifat abstrak sehingga diperlukan latar belakang pengetahuan tertentu tentang pesan yang didiagramkan supaya dapat dipahami secara jelas. Tujuan penggunaan diagram dalam pembelajaran adalah : a. Menjelaskan struktur suatu alat, benda ataupun abjek lain secara global b. Menunjukkan bagian-bagian penting secara skematis dan sederhana c. Menyederhanakan suatu struktur yang kompleks Sketsa adalah suatu gambar yang sederhana yang melukiskan bagian-bagian pokoknya saja (tidak rinci). Selain menarik perhatian, penggunaan sketsa menghindari terjadinya verbalisme dan dapat memperjelas pesan yang akan disampaikan. Bahan ajar ini umumnya dikembangkan sendiri oleh para guru
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3 - 27
misalnya tentang perkembangan kupu-kupu, perkembangan janin dalam rahim dan sebagainya. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh para guru dalam mengembangkan sketsa, yaitu : a. bentuk, seperti coretan garis lurus, lengkung dan patah b. ukuran relatif yang dapat menimbulkan kesan perbandingan berbagai benda yang tampak c. karakteristik objek harus tampak dominan Berbeda dengan penggunaan diagram yang telah dipersiapkan sebelumnya maka tidak demikian dengan dengan penggunaan sketsa. Sketsa tidak harus dipersiapkan sebelumnya tetapi dapat langsung dibuat di papan tulis karena tidak memerlukan waktu yang banyak dan hanya menonjolkan dari karakteristik dari objek yang dimaksud. 4. Poster Poster merupakan suatu gambar yang cukup besar yang ditekankan pada penyampaian suatu ide pokok. Poster umumnya bersifat simbolik, dirancang untuk memberi pesan dengan cepat dan ringkas. Poster yang baik biasanya memiliki ciri-ciri berwarna, menyajikan ide tunggal, tulisan yang digunakan jelas, kaya dengan variasi, lugas dan seringkali mengandung pernyataan yang berlebihan (hiperbola). Guru menggunakan bahan pembelajaran ini terutama untuk memulai, mengembangkan dan menyimpulkan suatu unit bahasan tertentu. Adapun fungsi poster sebgai media pendidikan adalah untuk mengembangkan ide yang akan dibahas dalam suatu diskusi dan untuk membangkitkan motivasi siswa. 5. Gambar kartun Gambar kartun adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbolsimbol dan kadang-kadang agak berlebihan untuk menyampaikan pesan atau sikap terhadap sesuatu, seseorang, situasi atau kejadian tertentu. Kartun memiliki nilai pendidikan yang cukup besar terutama untuk menarik perhatian dan dapat mempengaruhi sikap serta perilaku. Gambar kartun biasanya hanya memuat esensi pesan yang harus disampaikan dan dituangkan dalam gambar sederhana dan tidak rinci dengan menggunakan simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat.
3 - 28
Unit 3
6. Peta dan Globe Peta dan Globe merupakan bahan pembelajaran berbentuk grafis yang disajikan dengan simbol-simbol, kata-kata, gambar dan garis yang dirancang untuk menunjukkan hubungan dan menyatakan data suatu lokasi. Peta dan gambar dalam proses pembelajaran digunakan untuk saling melengkapi karena pada umumnya peta dan globe memberikan informasi tentang (a) keadaan permukaan bumi, (b) tempat , arah atau jarak antara satu tempat dengan tempat lain, (c) data budaya dan kemasyarakatan, ekonomi dan ilmiah. Adapun tujuan penggunaan peta dan globe dalam proses pembelajaran adalah untuk (1) memberi pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi unit politik, daratan dan perairan suatu tempat, (2) melengkapi pengetahuan dan informasi tentang jarak, arah, bentuk dan waktu suatu wilayah, (3) menambah arti dari suatu bahan deskriptif, (4) merangsang minat dalam bidang studi tentang kependudukan, geografi dan sebagainya.
C. Cara Pengembangan Bahan Pembelajaran Grafis Tahapan dalam pengembangan bahan pembelajaran grafis sama halnya dengan tahapan dalam pengembangan bahan pembelajaran sederhana yang telah dijelaskan pada subunit sebelumnya dalam unit ini. Sama halnya dengan bahan pembelajaran sederhana, bahan pembelajaran grafis menyampaikan pesan pembelajaran melalui pengalaman melihat Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam mengembangkan bahan pembelajaran grafis adalah sebagai berikut : 1. Penentuan Kebutuhan Belajar Siswa 2. Perumusan Tujuan/Kompetensi Pembelajaran 3. Pengembangan Materi 4. Visualisasi Pesan pembelajaran 5. Produksi Setelah melalui tahan pengembangan media grafis tersebut, seorang guru sudah harus menentukan jenis bahan pembelajaran grafis apa yang akan diproduksi. Berikut ini akan disajikan cara-cara pembuatan beberapa bahan pembelajaran grafis. 1. Grafik Pemakaian grafik sudah sangat meluas mulai dari sekolah, instansi pemerintah, perusahaan bahkan rumah sakit sehingga pembuatannyapun sudah tidak asing Pengembangan Bahan Pembelajaran
3 - 29
lagi bagi para guru. Untuk kegiatan pembelajaran grafik dapat langsung dibuat oleh para guru di papan tulis sehingga bahan pembelajaran ini mudah dan murah karena tidak memerlukan biaya. Namun jika grafik yang dibuat akan dituangkan dalam media lain selain papan tulis maka harus mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan, yaitu : - kertas karton/manila yang berukuran sesuai dengan yang dikehendaki, - spidol aneka warna, - penggaris dan jangka (untuk grafik lingkaran) Cara membuatnya : - Langkah awal adalah menentukan materi yang akan dibuatkan grafiknya. - Kemudian tentukan jenis grafik yang akan dibuat bisa grafik garis, batang, lingkaran atau gambar. Biasanya untuk SD kelas rendah grafik gambar sangat efektif dibanding jenis grafik yang lain. - Mulailah menggambarkan grafik ke atas kertas karton/manila, perlu diperhatikan bahwa perhitungkan ukuran huruf atau gambar yang dituangkan agar dapat dilihat dengan jelas oleh siswa yang duduk dibagian belakang. - Berilah warna agar lebih menarik Khusus untuk pembuatan jenis grafik gambar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu; hendaknya berbentuk sederhana, perbandingan atau perhubungannya jelas, pemakaian warna dan gunakan lambang-lambang yang umum dikenal. 2. Bagan Sama halnya dengan grafik, bahan pembelajaran grafis dalam bentuk bagan sudah sangat umum digunakan oleh para guru, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan bahan pembelajaran grafis dalam bentuk bagan. - Buatlah bagan dengan teliti, hendaknya ukuran lambang atau gambar-gambar dibuat dengan teliti dan tepat. - Lambang-lambang atau gambar yang digunakan hendaknya sederhana. - Jangan lupa berilah pewarnaan pada bagan agar tampilannya lebih menarik. - Hendaknya bagan yang dibuat jelas untuk dibaca dan dipelajari - Hindari bagan yang sangat penuh dengan tulisan atau gambar sehingga terkesan berjejal dan sulit untuk dipahami.
3 - 30
Unit 3
3. Diagram Bahan yang diperlukan : - kertas manila - pensil - penggaris - jangka (jika diperlukan) - spidol - simbol-simbol dan informasi sesuai dengan materi yang akan dikembangkan dalam bentuk diagram - gunting Cara membuatnya : - siapkan materi/informasi yang akan dituangkan dalam bahan pembelajaran grafis berbentuk diagram, - gunting kertas manila sesuai dengan ukuran yang dikehendaki, - buatlah sketsa terlebih dahulu dengan menggunakan pensil pada kertas manila yang telah tersedia, - perhatikan apakah penggunaan simbol sudah tepat/sesuai dengan materi yang akan disampaikan, - jika sketsa sudah baik, maka tebalkan garis dengan menggunakan spidol, - agar lebih menarik berilah warna, dan diagram siap untuk digunakan. 4. Gambar Bahan yang diperlukan : - materi yang akan dikembangkan dalam bentuk gambar - kertas manila - pensil - spidol - penggaris - jangka - penghapus Cara pembuatan : - gunting kertas manila sesuai dengan ukuran yang dikehendaki, - buatlah sketsa terlebih dahulu dengan menggunakan pensil, sehingga jika mengalami kesalahan akan mudah dihapus, - setelah sketsa sesuai dengan gambar yang diharapkan, kemudian tebalkan dengan menggunakan spidol, - jangan lupa berilah warna agar lebih menarik.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3 - 31
Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut ini : 1. Coba Anda jelaskan pengertian dan berbagai macam bahan pembelajaran grafis! 2. Coba Anda buat rancangan pengembangan bahan pembelajaran grafis sesuai dengan tahapan-tahapan pengembangannya!
Rambu - rambu Pengerjaan Latihan Untuk mempermudah Anda dalam mengerjakan latihan di atas, cermatilah rambu-rambu pengerjaan latihan berikut ini! 1. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam latihan di atas, Anda harus memahami dengan cermat konsep dari bahan pembelajaran grafis. 2. Tentukan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan kurikulum yang digunakan di tingkat SD 3. Pilihlah materi dari mata pelajaran tertentu yang ada di Sekolah Dasar yang akan dikembangkan 4. Dalam menjawab pertanyaan ini Anda harus mengkaji secara keseluruhan tentang berbagai macam bahan pembelajaran grafis.
3 - 32
Unit 3
Rangkuman Bahan pembelajaran grafis termasuk ke dalam bahan pembelajaran visual yang menyangkut dengan indera penglihatan karena pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan pembelajaran grafis adalah bahan pembelajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol visual. Grafis merupakan media pengajaran yang paling mudah ditemui dan banyak digunakan. Sebagaimana halnya media lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang disampaikan dinyatakan dalam simbol kata-kata, gambar dan menggunakan ciri grafis yaitu garis. Selain fungsi tersebut, grafis juga memiliki fungsi khusus untuk menyederhanakan informasi dan memperjelas sajian agar mudah dipahami dan diingat. Dalam dunia pendidikan, umumnya media grafis dikombinasikan dengan media lainnya. Media grafis terdiri dari berbagai jenis yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di SD yaitu 1. Grafik 2. Bagan 3. Diagram 4. Sketsa, 5. Poster 6. Gambar kartun 7. Peta dan globe Tahapan dalam pengembangan bahan pembelajaran grafis sama halnya dengan tahapan dalam pengembangan bahan pembelajaran sederhana yang telah dijelaskan pada subunit sebelumnya dalam unit ini. Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam mengembangkan bahan pembelajaran grafis adalah sebagai berikut : 1. Penentuan kebutuhan Belajar Siswa 2. Perumusan Tujuan/Kompetensi Pembelajaran 3. Pengembangan Materi 4. Visualisasi Pesan pembelajaran 5. Produksi
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3 - 33
Tes Formatif 3 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan! 1. Pengertian bahan pembelajaran grafis adalah….. A. Bahan pembelajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol visual B. Bahan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk-bentuk sederhana C. Bahan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk tercetak D. Bahan pembelajaran yang dituangkan dalam pita magneti 2. Bahan pembelajaran grafis yang mampu menunjukkan hubungan proporsional dan numerik adalah bahan ajar grafis jenis.…… A. Poster B. Diagram C. Grafik D. Peta/Globe 3. Berikut ini merupakan fungsi dari penggunaan grafik,kecuali ……. A. Menggambarkan data secara teliti B. Menggambarkan perkembangan suatu objek C. Membandingkan atau menghubungkan dua peristiwa dengan singkat dan jelas D. Memverbalkan pesan yang disampaikan 4. Berikut adalah jenis-jenis grafik yang biasa digunakan kecuali....... A. Grafik garis B. Grafik batang C. Grafik faktoral D. Grafik gambar 5. Berikut ini yang merupakan tujuan penggunaan diagram dalam pembelajaran adalah…… A. Menyederhanakan pesan yang disampaikan B. Menunjukkan bagian-bagian penting secara skematis dan sederhana C. Mengelompokkan pesan yang sejenis D. Mengembangkan materi yang diajarkan
3 - 34
Unit 3
Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif 3 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar, kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 3. Rumus:
Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100% 10
Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 3 telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3 - 35
Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1.
: C Belajar merupakan aktivitas mental dan emosional
2.
: A Untuk menuliskan semua pesan yang disampaikan dalam mengajar secara lengkap 3. : C Mock-ups 4. : D Teksidermi 5. : A Pemandangan tiga dimensi mini dari suatu objek, kejadian atau proses yang disusun atas berbagai symbol dan bahan-bahan nyata yang bertujuan untuk menggambarkan pemandangan yang sebenarnya. 6. : C Papan flannel 7. : B Realita. 8. : A Mock-ups 9. : D Ritatoon 10. : C Rotatoon
Tes Formatif 2 1.
: C Menentukan metode penyampaian
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
: : : : : : : : :
3 - 36
A B D A B A B A D
Unit 3
Kebutuhan belajar Tujuan belajar Visualisasi gambar pelajaran perkembangan dan latar belakang budaya Pengembangan materi Tiga dimensi Disebabkan adanya tingkat realisasi isi pesan Kurikulum yang digunakan di sekolah Meminimalkan pembelajaran secara verbal
Tes Formatif 3 1.
: A Bahan pembelajaran yang dituangkan ke dalam symbol-simbol
visual 2. 3. 4. 5.
: : : :
A D C B
Grafik Memverbalkan pesan yang disampaikan Grafik faktoral Menunjukkan bagian-bagian penting secara skematis dan sederhana
Pengembangan Bahan Pembelajaran
3 - 37
Daftar Pustaka Arief S. Sadiman. 2006. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Basuki Wibawa dan Farida Mukti. 1993. Media Pengajaran. Jakarta: DEPDIKBUD. Eko Budi Prasetyo. 2000. Media Sederhana dan Grafis. Yogyakarta: UNY. Trini dan Prasetya. 2005. Media Sederhana. Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka.
3 - 38
Unit 3
Unit
4
Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak Isniatun Munawaroh
Pendahuluan
B
ahan pembelajaran cetak merupakan bahan pembelajaran yang sudah umum digunakan bagi para guru tak terkecuali di tingkat Sekolah Dasar. Oleh karena itu, seorang guru diharapkan memiliki kemampuan mengembangkan bahan ajar cetak yang sesuai dengan karakteristik siswa untuk digunakan dalam pembelajaran. Pada unit 4 ini Anda akan kami ajak untuk memahami uraian tentang bagaimana pengembangan bahan pembelajaran cetak di SD. Materi ini patut Anda pahami sebagai seorang guru SD karena bahan pembelajaran cetak sangat membantu siswa mencapai ketuntasan materi belajar sesuai dengan irama belajarnya masingmasing. Mudah-mudahan Anda dapat memahami secara menyeluruh apa yang akan diuraikan dalam unit ini. Setelah mempelajari unit 4 ini secara tuntas, Anda diharapkan dapat : 1. mendeskripsikan konsep bahan pembelajaran cetak 2. memahami berbagai macam bentuk bahan pembelajaran cetak 3. memahami cara mengembangkan bahan pembelajaran cetak Untuk membantu Anda dalam mencapai kemampuan-kemampuan tersebut di atas, dalam unit 4 ini disajikan dalam beberapa sub unit yang dilengkapi dengan pembahasan disertai latihan. Sub-sub unit dalam unit 3 ini terdiri dari : Subunit 1. Bahan Pembelajaran Cetak Subunit 2. Cara Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak Agar Anda dapat berhasil dengan baik dalam mempelajari unit 4 ini, ada beberapa petunjuk belajar yang dapat Anda ikuti :
Pengembangan Bahan Pembelajaran
4-1
1.
2.
3.
4.
5.
Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan dalam unit ini sampai Anda memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa dan bagaimana mempelajari unit ini. Kuasai konsep demi konsep yang disampaikan dalam unit ini melalui pemahaman sendiri dan bertukar pemahaman dengan mahasiswa lainnya atau dengan tutor Anda. Jika pembahasan yang disajikan dalam unit ini dianggap masih kurang, upayakan Anda untuk dapat membaca atau mempelajari sumber-sumber lain yang relevan untuk menambah wawasan Anda. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan yang telah disajikan di setiap sub unit dan melalui diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lain atau teman sejawat. Jangan lewatkan untuk menjawab soal-soal yang telah disajikan untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami dengan benar materi dalam unit ini.
Selamat belajar !
4 -2
Unit 4
Subunit 1 Bahan Pembelajaran Cetak Pendahuluan
B
ahan pembelajaran cetak merupakan bahan pembelajaran yang sangat umum digunakan oleh para guru, namun masih sedikit sekali para guru yang memiliki kemampuan untuk mengembangkannya. Hal ini karena para guru sudah terbiasa menggunakan bahan pembelajaran cetak yang sudah jadi dan beredar luas di pasaran. Hal tersebut tidaklah keliru, namun ketergantungan tersebut menyebabkan para guru tidak kreatif untuk menulis dan mengembangkan materi ajar sesuai dengan karakteristik siswa yang dihadapinya. Karena yang ada dari materi ajar cetak yang selama ini digunakan adalah adanya suatu penyeragaman untuk semua siswa di seluruh Indonesia, baik yang tinggal di kota-kota besar maupun yang ditinggal di daerah pedesaan. Untuk itu sangatlah penting jika para guru memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai tentang bahan pembelajaran cetak yang baik untuk menunjang proses pembelajaran.
A.Pengertian Bahan Pembelajaran Cetak Bahan pembelajaran cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. Suatu bahan pembelajaran cetak memuat materi yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau teori yang tercakup dalam mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya serta informasi lainnya dalam pembelajaran. Bahan ajar perlu dikembangkan dan diorganisasikan agar pembelajaran tidak jauh dari tujuan/kompetensi yang akan dicapai dan diharapkan akan efektif dan efisien. Efektif artinya pembelajaran akan berhasil baik dan efisien berarti tidak memerlukan waktu yang lama. Dalam proses pembelajaran bahan ajar cetak memiliki posisi yang sangat strategis untuk menyampaikan materi yang akan diajarkan. Keberadaannya sebagai pedoman belajar bagi siswa saat tidak bertemu gurunya secara langsung, misalnya saat para siswa belajar di rumah. Maka bahan ajar harus memiliki kemampuan berinteraksi untuk membelajarkan siswa.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
4-3
Mengingat peran yang disandangnya, maka bahan ajar tidaklah sama dengan buku teks. Jika buku teks bersifat umum dan hanya memuat materi pelajaran saja maka bahan ajar cetak tidaklah demikian. Bahan ajar cetak lebih bersifat khusus dan lengkap. Artinya khusus bagi siapa bahan ajar tersebut ditujukan sehingga sangat sesuai dengan calon penggunanya dan lengkap berarti hal-hal yang dipandang perlu dalam proses pembelajaran juga dicantumkan pada bagian karakteristik bahan ajar cetak tersebut. Selain itu penyusunannya harus sesuai dengan kurikulum sekolah yang digunakan. Jika melihat fenomena kurikulum yang kini tengah berlaku di negara kita yaitu kurikulum tungkat satuan pendidikan, maka seorang guru tidak bisa lagi dengan begitu saja memilih bahan ajar cetak yang dapat digunakan untuk pembelajaran siswa. Pertimbangan yang paling mendasar adalah apakah bahan ajar cetak tersebut sangat sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah. Pemberlakuan kurikulum tersebut memberi ruang sekaligus sebuah tuntutan bagi para guru untuk mengembangkan bahan ajar cetak yang sesuai dengan kurikulum di sekolahnya dan tentunya sesuai dengan karakteristik siswa yang dihadapinya.
B. Karakteristik Bahan Pembelajaran Cetak Selain mutlak menggunakan teknologi cetak, bahan ajar cetak memiliki karakteristik harus mampu membelajarkan sendiri para siswa (self-instructional). Artinya bahan ajar cetak harus mempunyai kemampuan menjelaskan yang sejelasjelasnya untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran, baik dalam bimbingan guru maupun secara mandiri. Proses pembelajaran yang baik adalah bukan hanya menyampaikan materi yang harus dikuasai siswa, tetapi juga merangsang siswa agar termotivasi untuk belajar mandiri, karena kemampuan belajar mandiri adalah kemampuan yang harus dimiliki SDM masa mendatang agar dapat selalu meningkatkan kualitas dirinya dan keberadaan bahan pembelajaran cetak mampu mengakomodasi hal tersebut. Bahan ajar cetak bersifat lengkap (self-contained) artinya memuat hal-hal yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Hal-hal tersebut adalah tujuan pembelajaran/kompetensi, prasyarat yaitu materi-materi pelajaran yang mendukung atau perlu dipelajari terlebih dahulu sebelumnya, prosedur pembelajaran, materi pembelajaran yang tersusun sistematis, latihan/tugas-tugas, soal-soal evaluasi beserta kunci jawaban dan tindak lanjut yang harus dikerjakan oleh siswa. Selain karakteristik yang telah disebutkan di atas, bahan ajar cetak juga memiliki karakteristik mampu membelajarkan peserta didik (self-instructional
4 -4
Unit 4
material), artinya dalam bahan pembelajaran cetak harus mampu memicu siswa untuk aktif dalam proses belajarnya bahkan membelajarkan siswa untuk dapat menilai kemampuan belajarnya sendiri.
C. Macam Bahan Pembelajaran Cetak untuk SD 1. Modul Modul merupakan suatu unit program pembelajaran yang disusun dalam bentuk tertentu untuk keperluan belajar, dalam pengertian ini dapat diketahui bahwa modul yang dimaksud sebagai modul pembelajaran (instructional module). Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa modul merupakan suatu paket belajar yang berkenaan dengan satu unit bahan pelajaran. Menurut BP3K Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, modul didefinisikan sebagai suatu unit program pembelajaran terkecil yang secara rinci menggariskan hal sebagai berikut. a. Tujuan instruksional yang akan dicapai b. Topik yang akan dijadikan dasar proses pembelajaran c. Pokok-pokok materi yang dipelajari d. Kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang lebih luas e. Peranan guru dalam proses pembelajaran f. Alat-alat dan sumber yang akan digunakan g. Kegiatan belajar yang harus dilakukan h. Lembar kerja yang harus dikerjakan i. Program evaluasi yang harus dilaksanakan Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa modul memiliki beberapa karakteristik tertentu, yaitu; berbentuk unit pembelajaran terkecil dan lengkap, berisi rangkaian kegiatan belajar yang dirancang secara sistematis, berisi tujuan belajar, memungkinkan belajar mandiri dan merupakan realisasi perbedaan individual serta perwujudan pembelajaran individual. Namun bukan berarti modul tidak dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas, karena beberapa metode pembelajaran di kelas, sebagian atau seluruhnya didasarkan atas modul. Misalnya ada guru yang mengandalkan metode ceramah tetapi menyelipkan pemanfaatan satu atau beberapa modul untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Ada juga guru yang menggunakan serangkaian modul lengkap dari suatu pelajaran atau memberikan keleluasaan bagi siswa untuk memilih modul yang akan dipelajari. Aplikasi penggunaannya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan irama belajarnya masing-masing.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
4-5
Untuk di SD, para guru harus menghindari penggunaan modul-modul yang tebal dan berukuran besar, tetapi bukan berarti modul yang dikembangkan tidak memiliki kelengkapan isi karena menghindari tampilan yang tebal. Ada kecenderungan bahwa siswa di tingkat SD akan keengganan untuk membaca bahkan mempelajari buku materi pembelajaran yang berukuran tebal dan besar. Oleh karena itu tidak ada salahnya jika kita harus “mencuri” perhatian siswa dengan mengembangkan modul saku yang memiliki tampilan tidak tebal dan tidak berukuran besar (kurang lebih berukuran buku tulis), tetapi mudah di bawa dan menarik untuk dipelajari. Hal ini memang membutuhkan kreativitas guru untuk dapat mengembangkannya 2. Handout Handout diartikan sebagai buku pegangan siswa yang berisi tentang suatu materi pelajaran secara lengkap. Berbeda halnya dengan modul yang isinya disajikan per unit terkecil dari materi, jika handout menyajikan keseluruhan materi yang harus dipelajari. Namun walaupun memiliki perbedaan ada beberapa kesamaan karakteristik antara handout dan modul. Walaupun tidak disajikan dalam unitunit kecil, tapi sajiannya tetap memunculkan komponen-komponen yang diperlukan dalam pembelajaran yang meliputi; tujuan pembelajaran/kompetensi, prasyarat yaitu materi-materi pelajaran yang mendukung atau perlu dipelajari terlebih dahulu sebelumnya, prosedur pembelajaran, materi pembelajaran yang tersusun sistematis, latihan/tugas-tugas dan soal-soal evaluasi.
3. Lembar kerja siswa Berbeda dengan modul dan handout, bahan pembelajaran cetak berbentuk LKS (lembar kerja siswa) dikemas dengan hanya menekankan pada latihan, tugas atau soal-soal saja. Walaupun hanya menekankan pada hal tersebut, LKS tetap menyajikan uraian materi namun disajikan secara singkat. Soal-soal yang disajikan dalam LKS harus benar-benar dikembangkan berdasarkan pada analisis tujuan pembelajaran/kompetensi yang telah dijabarkan kedalam indicator pencapaian. Agar tetap mampu membelajarkan secara baik, LKS tidak hanya memuat serangkaian soal dan tugas tetapi juga menyediakan rambu-rambu pengerjaannya sehingga siswa benar-benar dapat mempelajari bahan pembelajaran melalui soalsoal dan tugas. Selain itu kesimpulan disetiap akhir pokok bahasan juga tetap harus disampaikan sebagai perulangan dan penguatan materi untuk siswa.
4 -6
Unit 4
Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut ini : 1. Coba Anda jelaskan karakteristik dari bahan pembelajaran cetak? 2. Jelaskan berbagai macam bahan pembelajaran cetak yang dapat digunakan di SD?
Rambu - rambu Pengerjaan Latihan Untuk mempermudah Anda dalam mengerjakan latihan di atas, cermatilah ramburambu pengerjaan latihan berikut ini! 1. Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda harus mengingat kembali karakteristik dari bahan pembelajaran cetak. 2. Dalam menjawab pertanyaan ini Anda harus mengkaji secara keseluruhan tentang konsep bahan pembelajaran cetak untuk SD.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
4-7
Rangkuman
Bahan pembelajaran cetak diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. Suatu bahan pembelajaran cetak memuat materi yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau teori yang tercakup dalam mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya serta informasi lainnya dalam pembelajaran. Karakteristik bahan pembelajaran cetak adalah sebagai berikut. (1) Mampu membelajarkan sendiri para siswa (self-instructional). Artinya bahan ajar cetak harus mempunyai kemampuan menjelaskan yang sejelas-jelasnya untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran, baik dalam bimbingan guru maupun secara mandiri. (2) Bahan ajar cetak bersifat lengkap (self-contained) artinya memuat halhal yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. (3) Mampu membelajarkan peserta didik (self-instructional material), artinya dalam bahan pembelajaran cetak harus mampu memicu siswa untuk aktif dalam proses belajarnya bahkan membelajarkan siswa untuk dapat menilai kemampuan belajarnya sendiri. Berbagai macam bahan pembelajaran cetak yang dapat dikembangkan untuk SD, yaitu : 1. Modul 2. Handout 3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
4 -8
Unit 4
Tes Formatif 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan! 1. Pengertian bahan pembelajaran cetak adalah……….. A. Sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. B. Sebagai proses pengembangan bahan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan teknologi mutakhir C. Sebagai pengembangan perangkat bahan pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi yang sederhana/tidak kompleks D. Sebagai bahan pembelajaran yang pengembangannya hanya berdasarkan pengalaman guru tentang materi yang akan diajarkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2. Berikut ini adalah karakteristik dari bahan ajar cetak kecuali....... A. Self-instructional B. Self-contained C. Self-intructional objective D. Self-instructional material 3. Bahan ajar harus memiliki karakteristik kelengkapan materi atau yang dikenal dengan...... A. Self-instructional B. Self-contained C. Self-intructional objective D. Self-instructional material
Pengembangan Bahan Pembelajaran
4-9
Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar, kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1. Rumus:
Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100% 10 Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1 telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas
4 - 10
Unit 4
Subunit2 Cara Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak Pengantar
P
ada subunit sebelumnya Anda telah mempelajari tentang pengertian, karakteristik dan berbagai macam dari bahan pembelajaran cetak yang dapat digunakan di tingkat SD. Selanjutnya pada subunit ini Anda akan kami ajak untuk mempelajari bagaimana cara pengembangan beberapa bahan pembelajaran cetak untuk SD. Kuasai dengan baik materi ini dan kerjakanlah latihan yang telah disediakan.
A. Tahapan Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak Pengembangan bahan ajar cetak dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu; (1) cara kompilasi terhadap bahan yang telah tersedia dan dilengkapi dengan panduan belajar, (2) menggunakan buku teks yang telah tersedia di pasaran dengan disertai panduan belajar, (3) menyadur buku teks yang sudah tersedia, (4) menulis bari bahan ajar cetak yang diperlukan yang dirancang sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan. Untuk mengembangkan bahan ajar cetak harus ditempuh tahap-tahap berikut ini. 1. Menyusun Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) bahan ajar tercetak yang akan dikembangkan. GBPP bahan pembelajaran cetak adalah rumusan tujuan pembelajaran/kompetensi dan pokok-pokok materi yang akan dikembangkan ke dalam bahan ajar cetak. Di dalam GBPP bahan ajar cetak harus memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, topik/pokok bahasan, sub pokok bahasan, esstimasi waktu dan daftar pustaka yang akan digunakan. 2. Menulis bahan ajar dengan mengikuti strategi instruksional tertentu. Bahan ajar ditulis dengan menggunakan strategi instruksional yang sama seperti yang digunakan pengajaran di dalam kelas biasa. Menulis bahan ajar berarti mengajar mengajarkan mata pelajaran melalui tulisan. Oleh karena itu, prinsipprinsip yang digunakan dalam menulis bahan ajar sama halnya dengan prinsipprinsip pengajaran biasa. Perbedaannya adalah bahasa yang digunakan bersifat
Pengembangan Bahan Pembelajaran
4 - 11
setengah formal dan setengah lisan, bukan bahasa buku teks yang bersifat sangat formal. 3. Mereviuw, melakukan uji coba lapangan dan merivisi bahan ajar sebelum digunakan di lapangan. Dalam bentuk bagan tahap pengembangan tersebut tampak sebagai berikut :
Menulis GBPP bahan ajar cetak
Menulis bahan ajar cetak
Reviuw lapangan dan revisi
Digunakan
Pada sub unit sebelumnya kita sudah mengenal 3 macam bentuk bahan pembelajaran cetak untuk SD, yaitu Modul, Handout dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Berikut akan disajikan komponen-komponen dan cara penulisannya. 1. Modul Telah dijelaskan sebelumnya bahwa modul menyajikan materi dalam unitunit terkecil atau biasanya sub dari suatu pokok bahasan yang dikembangkan secara mendalam. Di dalam setiap modul terdapat komponen-komponen utama yang harus ada didalamnya yaitu; tinjauan mata pelajaran, pendahuluan, kegiatan belajar, latihan, rambu-rambu jawaban latihan, rangkuman, tes formatif dan kunci jawaban tes formatif. a. Tinjauan mata pelajaran Merupakan paparan umum mengenai keseluruhan pokok-pokok isi mata pelajaran yang mencakup; deskripsi mata pelajaran, kegunaan mata pelajaran, tujuan pembelajaran/kompetensi, bahan pendukung lainnya dan petunjuk belajar. Perlu diketahui bahwa letak atau posisi tinjauan mata pelajaran di dalam modul sangat tergantung kepada pembagian pokokpokok bahasan dalam mata pelajaran. Mungkin saja dalam satu mata pelajaran terdiri dari beberapa pokok bahasan, sehingga letak tinjauan mata pelajaran hanya terletak pada modul pertama saja.
4 - 12
Unit 4
Contoh : Tinjauan Mata Pelajaran Mata pelajaran IPS untuk kelas 4 Sekolah Dasar semester 1 akan membahas tentang Pelestarian sumber daya alam dan pemetaan wilayah. Olah karena itu mata pelajaran ini sangat penting bagi Kamu sebagai siswa SD kelas 4. Setelah membaca modul ini Kamu diharapkan mampu : 1. Menjelaskan…. 2. Memahami 3. ….. Selain modul, mata pelajaran ini dilengkapi dengan satu set bahan belajar kaset Audio interaktif sebagai bahan pendukung. Materi dalam modul ini disajikan dalam 2 mosul, yaitu : 1. Pelestarian sumber daya alam 2. Pemetaan wilayah Agar berhasil dengan baik, Kamu harus mengikuti petunjuk umum penggunaan modul berikut : 1. Baca dan pahami dengan seksama isi modul 2. Diskusikan dengan teman dan guru jika menemui kesulitan 3. Jangan lupa kerjakan latihan dan soal yang telah disediakan
b. Pendahuluan Merupakan pembukaan pembelajaran suatu modul yang harus memuat; cakupan isi modul dalam bentuk deskripsi singkat, tujuan pembelajaran/kompetensi, deskripsi perilaku awal yang meliputi pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya, relevansi yang mencakup keterkaitan pembahasan materi dan kegiatan dalam modul dengan materi dan kegiatan dalam modul lain dalam satu mata pelajaran dan pentingnya mempelajari materi modul tersebut, serta petunjuk belajar yang berisi panduan secara teknis mempelajari modul. Pendahuluan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu; dapat merangsang rasa ingn tahu siswa, urutan sajian yang logis, mudah dicerna dan enak dibaca.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
4 - 13
Contoh : Pendahuluan Modul ini merupakan kelanjutan dari modul pertama. Tentu kalian masih ingat bahasan dari modul 1 bukan? Dari modul 1 kalian telah mendapatkan informasi tentang pelestariansumber daya alam. Dalam modul ini kalian akan mempelajari tentang pemetaan wilayah. Setelah kamu mempelajari modul 2 ini, diharapkan kamu dapat memiliki kemampuan tentang pengertian pemetaan wilayah, dan mampu menggambar peta. Kemampuan tersebut sangat penting bagi kalian sebagai siswa SD kelas 4 sehingga kalian memiliki pengetahuan yang lebih luas lagi tentang pemetaan wilayah. Untuk membantu kalian dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut dalam modul ini disajikan dalam 2 kegiatan belajar yaitu : 1. Pemetaan wilayah 2. Menggambar peta Agar dapat berhasil dalam mempelajari modul in, ikuti petunjuk belajar berikut : 1. Baca dengan cermat……. 2. Kerjakanlah latihan yang telah disediakan 4. …. 5. …..
c. Kegiatan belajar Bagian ini merupakan inti dari modul, karena berisi tentang pemaparan materi yang disampaikan. Bagian ini terdiri dari beberapa sub bagian yang disebut dengan Kegiatan Belajar 1, Kegiatan Belajar 2 dan sebagainya tergantung pada sub pokok bahasan yang kan dikembangkan dalam satu mata pelajaran. Dalam kegiatan belajar terdapat uraiuan atau penjelasan secara rinci tentang isi pelajaran yang diikuti contoh dan noncontoh. Sedapat mungkin setiap pemaparan disertai dengan gambargambar yang berkaitan dengan materi dan mampu menarik perhatian siswa. Prosedur dalam penulisan uraian materi dalam setiap kegiatan belajar sebaiknya ; (1) merumuskan pokok-pokok uraian, (2) membuat pemetaan konsep pokok uraian sesuai dengan GBPP yang telah dikembangkan sebelumnya, (3) menentukan urutan penyajian, (4) menulis uraian secara
4 - 14
Unit 4
deduktif/induktif dengan menggunakan bahasa yang komunikatif, (5) menyediakan bahan pendukung berupa gambar, diagram dsb. d. Latihan dan rambu-rambu jawaban Secara prinsip latihan hendaknya; relevan dengan materi yang disajikan, sesuai dengan kemampuan siswa, bentuknya bervariasi, bermakna/bermanfaat, menantang siswa untuk berpikir kritis dan penyajiannya sesuai dengan karakteristik setiap mata pelajaran. Sementara langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penyajian latihan adalah : a. tentukan konsep, dalil, teori dll yang memerlukan latihan b. cari berbagai bentuk latihan yang sesuai c. pilih bentuk latihan yang paling sesuai d. tentukan teknik latihan yang digunakan e. tentukan sasaran f. rumuskan latihan g. dan membuat rambu-rambu pengerjaan latihan Rambu-rambu pengerjaan latihan merupakan hal-hal yang harus diperhatikan siswa agar dapat mengerjakan latihan dengan baik. Kegunaannya untuk mengarahkan pemahaman siswa tentang jawaban yang diharapkan dari latihan tersebut. e. Rangkuman Rangkuman adalah inti dari uraian materi yang disajikan pada kegiatan belajar dari suatu modul yang berfungsi menyimpulkan dan suatu perulangan terhadap materi yang telah disajikan sehingga dapat mengkondisikan tumbuhnya konsep atau skemata baru dalam pikiran siswa. f. Tes formatif Merupakan tes untuk mengukur penguasaan siswa setelah meyelesaikan materi dalam satu kegiatan belajar. Tes formatif berfungsi untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaan terhadap materi yang telah dipelajari. Hasil tes formatif digunakan sebagai dasar untuk melanjutkan ke kegiatan belajar selanjutnya.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
4 - 15
g. Kunci jawaban dan tindak lanjut Setelah Anda memahami komponen-komponen yang telah tersebut di atas, berikut akan dipaparkan struktur penyajian modul sebagai berikut : Struktur Modul : PENDAHULUAN Berisi uraian singkat tentang : Cakupan materi modul, tujuan pembelajaran/kompetensi, perilaku awal (jika ada), keterkaitan modul bagi siswa dan urutan kegiatan belajar KEGIATAN BELAJAR berisi uraian, contoh dan non-contoh, latihan dan rambu-rambu jawaban latihan RANGKUMAN TES FORMATIF DAN TINDAK LANJUT KUNCI JAWABAN KEGIATAN BELAJAR SELANJUTNYA, jika ada. Setelah satu mata pelajaran terselesaikan penulisan modulnya, maka tiba saatnya untuk mengemas modul dalam bentuk bendel dengan urutan sebagai berikut : 1. Kover modul/sampul muka 2. Kata pengantar 3. Daftar Isi 4. Tinjauan mata pelajaran 5. Modul I : Pendahuluan Kegiatan belajar 1 (uraian, contoh dan non-contoh, latihan dan rambu jawaban latihan, rangkuman, tes formatif, kunci jawaban, daftar pustaka, glosarium Kegiatan belajar 2 dst. 6. Modul II dan seterusnya
4 - 16
Unit 4
2. Handout Komponen-komponen pada handout tidaklah serumit seperti pada modul, karena telah dijelaskan sebelumnya bahwa handout tidak disajikan dalam unit-unit terkecil bagian pembelajaran. Handout berisi materi ajar dalam suatu mata pembelajaran secara utuh tanpa disajikan dalam kegiatan belajar. Biasanya penyajiannya berdasarkan pada pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam suatu mata pelajaran pada semester tertentu. Jika dilihat sepintas handout hampir sama dengan buku teks biasa, tetapi yang membedakan adalah dalam handout terdapat panduan belajar bagi siswa dan tujuan/kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran. Komponen-komponen Handout. 1. Kata pengantar 2. Daftar isi 3. Pendahuluan (seperti tinjauan mata pelajaran dalam modul) 4. Bab 1 berisi : uraian dari setiap pokok bahasan dalam suatu mata pelajaran, rangkuman dan latihan (biasanya dalam bentuk pertanyaan esai/tugas). 5. Bab 2 dst 6. Daftar Pustaka 3. LKS Lembar kerja siswa atau yang biasa disingkat dengan LKS merupakan bahan pembelajaran cetak yang paling sederhana karena komponen isinya bukan pada materi ajar tetapi pada pengembangan soal-soal dan latihan. Hal yang sangat perlu diperhatikan dalam mengembangkan bahan pembelajaran cetak bentuk ini adalah pada pengembangan GBPP bahan ajar cetak yang telah dikembangkan sebelumnya, terutama pada analisis kompetensi sampai pada indikator ketercapaiannya. Pengembangan indikator dalam GBPP haruslah benar-benar mewakili standar kompetensi dan kompetensi dasarnya, karena nantinya indikator inilah yang akan dijadikan panduan dalam membuat soalsoal. Materi yang disajikan dalam LKS bukanlah pemaparan secara menyeluruh seperti layaknya dalam modul maupun handout, tetapi hanya berupa ringkasan saja, tetapi pada bagian materi tertentu yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi maka pemaparan materi lebih difokuskan. Perlu diperhatikan, bahwa latihan dan soal-soal yang dikembangkan harus menggunakan berbagai bentuk dan teknik yang beraneka ragam sehingga
Pengembangan Bahan Pembelajaran
4 - 17
tidak membosankan. Harus dicantumkan pula langkah-langkah pengerjaannya jika soal tersebut berbentuk esai dan penugasan. Komponen-komponen LKS 1. Kata pengantar 2. Daftar isi 3. Pendahuluan (berisi analis/daftar dari tujuan pembelajaran dan indikator ketercapaian berdasarkan hasil analisis dari GBPP) 4. Bab 1 berisi : ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan tersebut. 5. Lembar kerja : berisi berbagai soal yang dikembangkan dalam berbagai bentuk dan teknik. 6. Bab 2 dst 7. Daftar Pustaka
Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut ini : Coba Anda kembangkan rancangan penulisan bahan ajar (GBPP bahan ajar) dalam bentuk modul, handout atau LKS (pilih salah satu) untuk mata pelajaran tertentu di SD.
Rambu - rambu Pengerjaan Latihan Untuk mempermudah Anda dalam mengerjakan latihan di atas, cermatilah rambu-rambu pengerjaan latihan berikut ini! 1. Tentukan terlebih dahulu mata pelajaran, tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan sesuai dengan kurikulum yang digunakan di tingkat SD. 2. Anda perlu mencermati dengan baik langkah-langkah pengembangan bahan pembelajaran cetak.
4 - 18
Unit 4
Rangkuman Komponen-komponen LKS sebagai berikut. 1. Kata pengantar 2. Daftar isi 3. Pendahuluan (berisi analis/daftar dari tujuan pembelajaran dan indikator ketercapaian berdasarkan hasil analisis dari GBPP) 4. Bab 1 berisi : ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan tersebut. 5. Lembar kerja : berisi berbagai soal yang dikembangkan dalam berbagai bentuk dan teknik. 6. Bab 2 dst 7. Daftar Pustaka Pengembangan bahan ajar cetak dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu; (1) cara kompilasi terhadap bahan yang telah tersedia dan dilengkapi dengan panduan belajar, (2) menggunakan buku teks yang telah tersedia di pasaran dengan disertai panduan belajar, (3) menyadur buku teks yang sudah tersedia, (4) menulis baru bahan ajar cetak yang diperlukan yang dirancang sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan. Untuk mengembangkan bahan ajar cetak harus ditempuh tahap-tahap berikut ini. 1. Menyusun Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) bahan ajar tercetak yang akan dikembangkan. 2. Menulis bahan ajar dengan mengikuti strategi instruksional tertentu. 3. Mereviuw, melakukan uji coba lapangan dan merivisi bahan ajar sebelum digunakan di lapangan. Struktur Modul adalah sebagai berikut. 1. Pendahuluan 2. Kegiatan belajar (uraian, contoh dan non-contoh, latihan dan rambu jawaban) 3. Rangkuman 4. Tes formatif dan tindak lanjut 5. Kunci jawaban 6. Kegiatan belajar selanjutnya
Pengembangan Bahan Pembelajaran
4 - 19
Komponen-komponen Handout. 1. Kata pengantar 2. Daftar isi 3. Pendahuluan (seperti tinjauan mata pelajaran dalam modul) 4. Bab 1 berisi : uraian dari setiap pokok bahasan dalam suatu mata pelajaran, rangkuman dan latihan (biasanya dalam bentuk pertanyaan esai/tugas). 5. Bab 2 dst 6. Daftar Pustaka
Tes Formatif 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan! 1. Pengembangan bahan ajar cetak dapat dilakukan dengan cara-cara berikut, kecuali….. A. Kompilasi beberapa bahan B. Dari buku teks ditambah dengan panduan belajar C. Penyaduran buku-buku yang telah tersedia D. Penggandaan bahan-bahan ajar cetak lainnya 2. Berikut ini adalah tahap-tahap yang harus dilalui dalam pengembangan bahan ajar cetak, kecuali…… A. Mengembangkan GBPP bahan ajar B. Analisis tujuan pembelajaran C. Menulis bahan ajar D. Mereview dan uji coba lapangan 3. Bahan ajar cetak yang menyajikan unit-unit terkecil dari materi pembelajaran adalah pengertian dari……. A. Buku teks B. Handout C. Modul D. LKS
4 - 20
Unit 4
4. Komponen dalam modul yang memuat tentang deskripsi mata pelajaran adalah….. A. Tinjauan mata pelajaran B. Pendahuluan mata pelajaran C. Tinjauan isi D. Pendahuluan 5. Kegunaan dari komponen rambu-rambu pengerjaan latihan pada modul adalah…… A. Untuk mengarahkan pemahaman siswa tentang jawaban yang diharapkan. B. Untuk membertahukan kepada siswa tentang jawaban yang benar dari latihan yang diberikan. C. Untuk memberi semangat siswa dalam menjawab latihan yang diberikan. D. Untuk mengecoh siswa dalam mengerjakan latihan yang diberikan dalam modul. 6. Handout adalah…….. A. Jenis bahan pembelajaran cetak yang disajikan dalam unit-unit terkecil dari materi pelajaran. B. Jenis bahan pembelajaran cetak yang disajikan dalam bentuk latihan-latihan soal. C. Jenis bahan ajar cetak yang penyajian materinya secara lengkap, tidak terbagi dalam unit-unit kecil materi. D. Bahan ajar cetak yang disajikan berdasarkan kegiatan-kegiatan belajar pada suatu mata pelajaran 7. Bahan ajar cetak yang penyajiannya dalam bentuk latihan-latihan soal adalah bahan ajar…… A. Modul B. LKS C. Handout D. Buku teks
Pengembangan Bahan Pembelajaran
4 - 21
8. Isi dari kegiatan pembelajaran dalam komponen bahan ajar cetak berupa modul adalah sebagai berikut, kecuali…… A. Uraian materi B. Contoh atau non-contoh C. Latihan dan rambu-rambu jawaban D. Rangkuman 9. Berikut ini adalah komponen-komponen dalam bahan ajar cetak jenis handout, kecuali……. A. Kegiatan belajar 1 B. Rangkuman C. Latihan D. Pendahuluan 10. Urutan dari komponen pembelajaran cetak bentuk LKS adalah….. A. Kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, Bab 1, latihan dan rangkuman B. Kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, latihan soal-soal, rangkuman C. Kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, ringkasan materi, lembar kerja, daftar pustaka D. Kata pengantar, daftar isi, tinjauan mata pelajaran, pendahuluan, kegiatan belajar 1, rangkuman, tes formatif dan daftar pustaka
4 - 22
Unit 4
Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif 2 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar, kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 2. Rumus:
Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100% 10
Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 2 telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
4 - 23
Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1.
2. 3. 4. 5.
: B Sebagai perangkat yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. : C Self-instructional objective : B Self-contained : B : B
Tes Formatif 2 1. 2. 3. 4. 5.
: : : : :
6.
:
7. 8. 9. 10.
: : : :
4 - 24
D B C C A
Penggandaan bahan-bahan ajar cetak lainnya Analisis tujuan pembelajaran Modul Tinjauan mata pelajaran Untuk mengarahkan pemahaman siswa tentang jawaban yang diharapkan C Jenis bahan ajar cetak yang penyajiannya secara lengkap, tidak terbagi dalam unit-unit kecil materi. B LKS D Rangkuman A Kegiatan belajar C Kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, ringkasan materi, lembar kerja, daftar pustaka
Unit 4
Daftar Pustaka Atwi suparman. 1994. Pokok-pokok Panduan Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Depdikbud. M. Yunus dkk. 2007. Pedoman Pengembangan Bahan Ajar Cetak. Jakarta: Depdiknas. Nana sudjana. 1989. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar baru. Suhartono dkk. 2000. Pengembangan Bahan Ajar. Malang: Universitas Negeri Malang. Sungkono dkk. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Pengembangan Bahan Pembelajaran
4 - 25
Unit
5
Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio - Video Sungkono Pendahuluan
S
etelah Anda memahami pengembangan bahan pembelajaran cetak dan grafis yang terdapat pada unit 3 dan 4, maka memasuki unit 5 ini, Anda akan bersamasama diajak mengkaji pengembangan bahan pembelajaran Audio dan video. Unit 5 ini menuntut Anda lebih memahami pengembangan bahan pembelajaran audio dan video. Selain itu, didalam masing-masing sub unit Anda juga akan diajak memahami lebih jauh aspek-aspek yang ada di dalamnya. Dengan menguasai materi pada unit ini, Anda akan mempunyai wawasan dan pemahaman tentang pengembangan bahan pembelajaran audio dan video beserta aspek-aspek yang melingkupinya, sehingga Anda akan lebih mudah dalam mengembangkan bahan pembelajaran audio dan video. Oleh karena itu penting bagi Anda untuk memahami dan menguasai materi di dalam unit ini. Setelah Anda membaca unit ini diharapkan mampu: 1. menjelaskan pengertian dan karakteristik bahan pembelajaran audio 2. menulis naskah bahan pembelajaran audio 3. menjelaskan proses produksi bahan pembelajaran audio 4. menjelaskan pengertian dan karakteristik bahan pembelajaran video 5. menulis naskah bahan pembelajaran video 6. menjelaskan proses produksi bahan pembelajaran video.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
5-1
Untuk mencapai tujuan di atas, unit ini dibagai dalam dua sub unit sebagai berikut: Sub Unit 1 Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio Sub Unit 2 Mengembangkan bahan Pembelajaran Video Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari unit ini, maka ikutilah petunuk-petunjuk belajar berikut ini. 1. Bacalah bagian pendahuluan ini dengan cermat sehingga Anda memperoleh kejelasan mengenai pengembangan bahan pembelajaran audio-video. 2. Pada tahap awal ini, bacalah secara sepintas isi unit untuk setiap kelompok belajar. 3. Bacalah bagian demi-bagian secara cermat dan mendalam sehingga Anda akan memperoleh pemahaman pengembangan bahan pembelajaran audio dan video. 4. Cari dan pelajari kata-kata kunci dari setiap konsep yang Anda pelajari. Jika Anda akan menjumpai istilah atau kata-kata yang Anda anggap sulit, cari dan lihat pada daftar kata-kata sulit atau glossary. 5. Ada baiknya juga, Anda mempelajari kepustakaan lain yang sesuai dan berkaitan erat dengan materi unit ini. 6. Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi dengan teman-teman atau tutor Anda. 7. Jangan lupa kerjakan tugas-tugas latihan dan menjawab tes formatif yang ada pada bagian akhir unit ini. Selamat Belajar!
5-2
Unit 5
Subunit 1 Pengembangan Bahan Pembelajaran Audio Pengantar
P
engembangan bahan pembelajaran audio dapat diartikan proses menerjemahkan desain/rancangan (dalam hal ini naskah) menjadi bentuk fisik. Jadi pada pokoknya dalam pengembangan bahan pembelajaran audio ada dua kegiatan yaitu kegiatan penyusunan naskah dan proses produksi dari naskah tersebut. Agar Anda lebih memahami sub unit pengembangan bahan pembelajaran audio ini, maka akan diuraikan tentang pengertian dan karakteristik bahan pembelajaran audio, proses penulisan naskah audio, dan proses produksi bahan pembelajaran audio.
A. Pengertian dan Karakteristik Bahan Pembelajaran Audio Bahan pembelajaran audio dapat diartikan bahan Belajar atau materi pelajaran yang direkam pada pita magnetik/kaset audio atau Compact disk (CD) yang dapat didengarkan kembali dengan menggunakan alat penampil tape recorder atau CD player. Program kaset audio/CD ini dapat dipakai untuk belajar secara perorangan/individual, kelompok, maupun klasikal. Di samping itu program kaset audio ini dapat menjadi bahan belajar yang berdaya guna karena dapat didengarkan di kelas, ruang perpustakaan, laboratorium, di rumah, di halaman, bahkan di perjalanan. Bahan Belajar kaset audio/CD memiliki beberapa kelebihan dan juga keterbatasan. Kelebihan bahan belajar kaset audio/CD antara lain sebagai berikut. 1. Memiliki fungsi ganda yaitu untuk merekam, menampilkan rekaman, dan menghapusnya. 2. Dapat diputar berulang-ulang 3. Dapat digunakan untuk belajar secara perorangan/mandiri maupun kelompok 4. Mudah diperbanyak dan didistribusikan 5. Mudah digunakan 6. Praktis, karena mudah dibawa-bawa
Pengembangan Bahan Pembelajaran
5-3
7. Pesan/materi pelajaran sudah tetap dan terpateri 8. Suasana dan perilaku pendengar dapat dipengaruhi melalui penggunaan musik dan efek suara. Bahan belajar audio/CD di samping memiliki kelebihan juga memiliki keterbatasan/kelemahan. Keterbatasan bahan belajar kaset audio/CD seperti: 1. Komunikasi satu arah 2. Hanya mengandalkan indra pendengaran 3. Biaya pengadaan untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal 4. Sulit melakukan perbaikan, karena perbaikan biasanya menuntut diproduksinya rekaman baru 5. Perlu berkali-kali dalam memperkirakan kecepatan penyajian materi verbal. 6. Daya jangkaunya terbatas
B. Format Program Audio Ada beberapa format program audio yaitu uraian, wawancara, diskusi, dialog, drama/ sandiwara, ceritera. Berikut ini akan diuraikan secara singkat dari masingmasing format tersebut. 1. Uraian (talk) Program audio tanpa uraian tidak dapat kita bayangkan. Uraian benar-benar merupakan dasar dari semua bentuk program audio. Uraian dapat berupa program yang berdiri sendiri atau dapat pula menjadi bagian program/komponen pokok dari suatu acara yang disajikan dalam bentuk lain. Sifat mendasar dari uraian adalah pembicaraan, yang dimaksudkan untuk memberikan informasi, penjelasan, dan penerangan, sehingga pesan yang disampaikan mudah dimengerti. Format uraian sebenarnya tidak memerlukan persiapan yang terlalu rumit, kadang tidak membutuhkan hiasan musik atau efek suara. 2. Wawancara Wawancara merupakan format program audio yang menampilkan dua pihak yang melakukan pembicaraan. Pihak pertama yaitu pewawancara yaitu orang yang bertugas mewawancarai pihak lain untuk mencari/memperoleh informasi dari seorang atau suatu kelompok melalui Tanya jawab. Pihak kedua yaitu orang yang diwawancarai.
5-4
Unit 5
3. Diskusi Diskusi merupakan format program audio yang menampilkan beberapa orang yang mempunyai ide atau pendapat yang berbeda dalam memecahkan suatu masalah. Dalam diskusi biasanya dipimpin seorang moderator. 4. Dialog Dialog yaitu percakapan antara dua orang atau lebih untuk membahas suatu masalah. Melalui format ini sebenarnya akan dapat menunjukkan kepada pendengar apa yang terjadi, dimana kejadiannya, mengapa hal itu terjadi, dan siapa saja yang terlibat dalam kejadian tersebut. Agar dialog dapat berjalan dengan baik, maka pelaku dalam dialog itu harus seimbang dalam pengalamannya, pengetahuan, keahlian/pendidikan dan status sosialnya,. a. Drama/sandiwara Drama merupakan sebuah ceritera/kisah yang dramatis, dalam arti menampilkan reaksi orang-orang apabila dihadapkan kepada suatu konflik. Struktur dasar penulisan format drama meliputi empat tahap yaitu tahap pemaparan/eksposisi, penggawatan/kritis, tahap klimak, dan tahap peleraian/anti klimak. b. Ceritera (story) Story atau ceritera merupakan salah satu format program audio yang bentuknya mirip dengan uraian yaitu pada umumnya pesan diucapkan oleh satu orang hanya saja pesan yang disampaikan berupa kisah atau ceritera.
C. Penulisan Naskah Audio 1. Istilah-istilah Teknis dalam Penulisan Naskah Audio Ada beberapa istilah teknis yang perlu dipahami penulis naskah dalam penulisan naskah audio. Hal ini dimaksudkan agar para pelaksana produksi dapat memahami dan memproduksi naskah tersebut sesuai yang dimaksudkan oleh penulis naskah. Peristilahan-peristilahan yang dimaksud antara lain: a. ANNX : singkatan dari Announcer, yaitu penyiar yang tugasnya memberitahukan bahwa suatu acara/program akan disampaikan. b. NAR : singkatan dari narrator, yaitu hampir sama dengan announcer, hanya saja kalau apa yang disampaikan narrator sudah memasuki materi program, atau pemandu penyampaian materi.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
5-5
c. FX : singkatan dari sound effect, yaitu bunyi selain suara manusia dan musik. d. FI : Fade In, yaitu bunyi musik atau sound effect yang dimulai dengan suara halus kemudian mengeras. e. FU : singkatan dari Fade Up, yaitu bunyi musik yang masuk mengeras dengan segera. f. FO : singkatan dari Fade Out, yaitu musik atau bunyi-bunyi perlahan-lahan hilang. g. HU : Hold Up, yaitu bunyi tetap beradapada posisi keras. h. Hold Under : Bunyi ditetapkan berada pada posisi rendah i. Cross Fade : Musik atau suara yang terdahulu perlahan-lahan menurun sementara suarasuara baru perlahan-lahan naik, sampai suara yang lama menghilang. Dan suara yang baru mengeras. j. On mike : Berbicara dekat dengan dengan mikrofon k. Off Mike : berbicara dekat dengan mikrofon. l. Fading On : pembicaraan sambil mendekat ke mikrofon. m. Fading Off : Pembicaraan sambil menjauh dari mikrofon. 2. Beberapa Petunjuk untuk Menulis Naskah Audio a. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa percakapan, bukan bahasa tulis. b. Gunakan kata-kata/kalimat sehari-hari dan mudah dimengerti oleh sebagian besar pendengar kita. c. Hindari kalimat-kalimat yang terlalu panjang, karena kalimat-kalimat yang panjang sulit unutk ditangkap oleh telinga kita. d. Gunakan kalimat tunggal dan kalimat deskriptif.
5-6
Unit 5
e. Gunakan kalimat/kata-kata yang akrab, kita seolah-olah berbicara secara berhadaphadapan. 3. Langkah-langkah Penulisan Naskah Audio Ada beberapa langkah yang perlu ditempuh dalam penulisan naskah audio, yaitu 1). Menentukan topik, b). melakukan riset pendengar, 3) merumuskan tujuan, 4) menentukan pokok-pokok materi program, 5) menulis draft naskah. Untuk lebih memahami langkah-langkah tersebut, maka berikut ini akan diuraikan satu per satu. a. Menentukan Topik Hal yang perlu dipahami penulis naskah dalam menentukan topik yaitu materinya harus memiliki sifat auditif. Maksudnya pilihlah materi-materi yang benar-benar dominan mempunyai sifat auditif. Oleh karena itu pemilihan topik ini perlu dilakukan secara cermat, tepat, dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaran isinya. b. Melakukan Riset Pendengar/Audience Riset pendengar dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik calon pendengar kita. Karakteristik pendengar sangat penting untuk diketahui seorang penulis naskah, karena ketepatan dalam mengidentifikasi karakteristik/sifat-sifat pendengar, kaan menentukan tingkat efektivitas/pemahaman pesan yang disampaikannya. Ada beberapa hal yang perlu dipertanyakan sehubungan dengan riset pendengar ini, seperti siapa calon pendengar kita? Berapa usia calon pendengar kita? Pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki/tingkat pendidikan yang mereka miliki? Bagaimana Kebiasaan dan gaya belajar calon pendengar kita? Dan apa bahasa yang kebanyakan mereka kuasai? c. Merumuskan Tujuan/kompetensi Penetapan tujuan atau kompetensi serta indikator keberhasilan sangat penting dilakukan seorang penulis naskah sebelum menulis naskah agar penulis naskah memiliki arah yang jelas, sehingga dalam penyajian program dapat diikuti oleh pendengar dengan baik dan dapat diukur keberhasilannya. Oleh karena itu tujuan/kompetensi dan indikator keberhasilan harus dirumuskan dengan jelas sebelum menulis naskah audio.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
5-7
d. Menentukan Pokok-pokok materi Setelah tujuan/kompetensi dirumuskan, maka langkah selanjutnya yaitu menentukan materi program. Dalam menentukan materi program, penulis naskah cukup menuangkan kerangka isi/pokok-pokok materi penting yang akan dibahas secara sistematis. Uraian tentang pokok-pokok materi penting yang akan dibahas. Uraian tentang pokok-pokok materi ini selanjutnya dijabarkan menjadi sebuah ringkasan ceritera pendek yang menggambarkan seluruh materi yang diaudiokan/dikasetkan. Ringkasan ceritera yang biasa dinamakan sinopsis. Kemudian sinopsis dijabarkan lagi menjadi treatment. e. Menulis draft Naskah Audio Setelah sinopsis dan treatment dijabarkan, penulis naskah dapat memulai menuangkan materi ke dalam fullscript/naskah penuh program kaset audio. penulis naskah dapat memulai menuangkan materi ke dalam fullscript program kaset audio. Penulis naskah bebas memilih bentuk atau format naskah program kaset audio sesuai dengan yang diingini serta sesuai tujuan yang ingin dicapai. Secara teknis dalam menulis naskah lembaran kertas dibagi dua yaitu sebelah kiri dan kanan. Sebelah kiri berisi hal-hal petunjuk seperti pelaku, musik dan efek suara/sound effect (FX) sedangkan sebelah kanan berisi narasi yang akan direkam. Adapun formatnya dapat digambarkan sebagai berikut: NO PELAKU/MUSIK/FX 1 MUSIK 2 ANNOUNCER
3
5-8
NARATOR
Unit 5
NARASI TUNE MUSIC Fi …… Fu…… Saudara pendengar mahasiswa S1 PGSD Program Pendidikan Jarak Jauh di mana Anda berada, selamat berjumpa dengan Program Studi S1 PGSD PJJ pada kesempatan kali ini akan menyajikan perkuliahan …………….. dst. Setelah Anda mendengarkan program ini diharapkan mampu …………. dst
Setelah draft naskah disusun, maka agar diperoleh hasil yang lebih baik, maka perlu dilakukan review naskah. Riview naskah dilakukan oleh berapa unsur seperti penulis naskah, ahli bidang studi, ahli media, dan pihak terkait lainnnya. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang biasa diajukan seperti: 1) apa masih ada kata-kata sulit? 2) apa kalimatnya masih terlalu panjang? 3) apa kalimatnya masih terlalu serius? 4) apa tulisannya sudah menarik? 5) apa sudah sesuai waktu yang tersedia? 6) apa materinya sudah benar? Berdasarkan review tersebut maka naskah perlu direvisi lagi atau tidak, jika perlu maka dilakukanlah revisi, dan jika tidak maka naskah siap rekam.
D. Prosedur Produksi Bahan Pembelajaran Audio Dalam memproduksi bahan pembelajaran audio, secara garis besar dapat ditempuh langkah-langkah/prosedur yaitu penyusunan naskah, perbanyakan naskah, latihan, dan rekaman. Untuk lebih memperoleh pemahaman prosedur produksi, maka di bawah ini akan diuraikan langkah demi langkah. 1. Penyusunan naskah Langkah awal yang perlu dilakukan dalam memproduksi bahan pembelajaran audio yaitu menyusun naskah. Agar diperoleh naskah yang baik, maka dapat dibuat draftnya terlebih dahulu baru dilakukan pengetikan. 2. Perbanyakan Naskah Naskah yang telah selesai disusun dan sudah baik, kemudian diperbanyak/digandakan sesuai kebutuhan. Perbanyakan ini sangat penting, mengingat semua anggota tim pperlu memahami isi naskah. Disamping itu untuk anggota tim, seperti para pemain agar dapat melakukan latihan-latihan. Bagi propertyman agar dapat mempersiapkan peralatan yang diperlukan. Dan untuk kerabat kerja yang lain agar dapat melakukan tugas sesuai fungsinya.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
5-9
3. Latihan Setelah naskah diperbanyak sesuai jumlah personil yang terlibat dalam program ini dan juga telah dibagikan kepada mereka, maka selanjutnya diadakan latihan. Secara umum latihan dapat dikelompokkanmenjadi dua yaitu latihan kering (dry rehearsal) dan dan latihan basah (wet rehearsal). Latihan kering yaitu latihan yang dilakukan di luar studio. Pada kegiatan ini para pemain berlatih berbagai hal seperti membaca dan berdialog dengan pemain lain sesuai yang tertulis dalam naskah. Hal ini dilakukan agar hasil rekaman berkualitas. Sedangkan latihan basah lebih ditekankan pada latihan beklerja sama antara pemain dengan para teknisi. Namun demikian jika waktunya tidak memungkinkan untuk latihan basah, maka setidaknya latihan dilakukan untuk bagian-bagian yang dianggap sukar saja. 4. Rekaman Langkah terakhir dari produksi yaitu rekaman. Rekaman pada tahap awal yaitu rekaman yang dilakukan dengan menggunakan open reel. Setelah itu dilakukan editing, kemudian dibuat masternya, dan selanjutnya dibuat duplikatnya sesuai kebutuhan. Dari uraian di atas, jika digambarkan dalam skema akan tampak sebagai berikut:
NASKAH PERBANYAKAN NASKAH LATIHAN
REKAMAN
5 - 10
Unit 5
Agar Anda lebih memahami dan menguasai materi yang telah dikemukakan di atas, maka perlu dilakukan latihan. Oleh karena itu, coba kerjakan latihan berikut bersama teman-teman Anda.
Latihan Coba Anda susun sebuah naskah audio untuk mata pelajaran kelas tertentu yang ada di Sekolah Dasar!
Petunjuk Pengerjaan Latihan 1. Anda memilih mata pelajaran tertentu yang ada di Sekolah Dasar, kemudian ambil satu pokok bahasan/sub pokok bahasan. 2. Buat naskah untuk durasi 20 menit! 3. Format program yang dipilih bebas. Setelah Anda mengerjakan latihan, bacalah rangkuman berikut ini agar Anda dapat memperoleh saripati dari materi yang telah dibahas dalam sub unit 1.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
5 - 11
Rangkuman Bahan pembelajaran audio merupakan bahan belajar atau materi pelajaran yang direkam pada pita magnetik/kaset audio atau Compact disk (CD) yang dapat didengarkan kembali dengan menggunakan alat penampil tape recorder atau CD player. Bahan pembelajaran kaset audio/CD memiliki beberapa kelebihan antara lain: 1) memiliki fungsi ganda yaitu untuk merekam, menampilkan rekaman, dan menghapusnya, 2) dapat diputar berulang-ulang, 3) dapat digunakan untuk belajar secara perorangan/mandiri maupun kelompok, 4) mudah diperbanyak dan didistribusikan, 5) mudah digunakan, 6) praktis, karena mudah dibawa-bawa, 7) pesan/materi pelajaran sudah tetap dan terpateri, 8) suasana dan perilaku pendengar dapat dipengaruhi melalui penggunaan musik dan efek suara. Keterbatasan bahan pembelajaran kaset audio/CD seperti: 1) komunikasi satu arah, 2) hanya mengandalkan indra pendengaran, 3) biaya pengadaan untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal, 4) sulit melakukan perbaikan, karena perbaikan biasanya menuntut diproduksinya rekaman baru, 5) perlu berkali-kali dalam memperkirakan kecepatan penyajian materi verbal, 6) daya jangkaunya terbatas. Format program audio meliputi uraian, wawancara, diskusi, dialog, drama/sandiwara, dan ceritera. Ada beberapa langkah yang perlu ditempuh dalam penulisan naskah audio, yaitu 1). menentukan topik, 2). melakukan riset pendengar, 3) merumuskan tujuan, 4) menentukan pokok-pokok materi program, 5) menulis draft naskah. Langkah-langkah produksi bahan pembelajaran audio yaitu penyusunan naskah, perbanyakan naskah, latihan, dan rekaman. Agar diperoleh gambaran tentang penguasaan materi yang telah Anda baca, maka perlu dilakukakn tes formatif 1 berikut ini.
5 - 12
Unit 5
Tes Formatif 1 Kerjakan soal-soal berikut ini dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang Anda anggap paling tepat. 1. Materi pembelajaran yang direkam pada pita magnetik yang dapat didengarkan kembali dengan menggunakan alat penampil tape recorder atau CD player dinamakan bahan pembelajaran…….. A. video B. cetak C. proyeksi D. audio 2. Berikut ini merupakan keuntungan bahan pembelajaran kaset audio, kecuali: A. dapat diputar berulang-ulang, B. mudah diperbanyak dan didistribusikan C. komunikasinya satu arah D. mudah digunakan 3. Keterbatasan yang dimiliki bahan pembelajaran audio yakni: A. mudah digunakan B. mengandalkan dria pendengaran C. praktis, karena mudah dibawa-bawa D. materi pelajaran sudah tetap/terpatri 4. Dalam menulis naskah perlu dilakukan riset pendengar dimaksudkan untuk mengetahui: A. jumlah pendengar program yang akan disusun B. karakteristik calon pendengar program yang akan disusun C. arah dari program yang akan disusun D. kompetensi yang dicapai setelah mendengarkan program 5. Berikut ini merupakan langkah-langkah produksi bahan pembelajaran audio, kecuali: A. menentukan topik B. penyusunan naskah C. latihan D. rekaman.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
5 - 13
6. Pada saat rekaman diharapkan salah seorang pelaku berbicara sambil mendekat ke mikrofon. Hal ini dalam penulisan naskah dinamakan: A. on mike B. off Mike C. Fading off D. Fading on 7. Suatu format program audio yang berisikan percakapan antara dua orang atau lebih untuk membahas/membicarakan suatu masalah disebut: A. uraian B. wawancara C. dialog D. sandiwara 8. Agar pendengar merasa dekat dengan pembicara, maka pembicara dapat melakukan dengan cara mendekat ke arah mikrofon. Posisi tersebut dalam penggunaan mikrofon dikenal dengan istilah: A. off mike B. on mike C. cross fade D. fade out 9. Hal yang perlu dipahami penulis naskah dalam menentukan topik yaitu materinya harus memiliki sifat auditif. Maksudnya adalah pilihlah materi yang benar-benar dominan mempunyai sifat: A. auditif. B. teoritis C. praktek D. prosedur 10. Secara teknis dalam menulis naskah, lembaran kertas dibagi dua yaitu sebelah kiri dan kanan. Sebelah kiri berisi: A. narasi yang akan direkam B. musik yang akan dipakai C. petunjuk (pelaku, musik dan efek suara ) D. uraian materi
5 - 14
Unit 5
Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar, kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1. Rumus:
Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100% 10
Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1 telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
5 - 15
Subunit 2 Pengembangan Bahan Pembelajaran Video Pengantar
B
ahan pembelajaran video sangat penting dan perlu dikembangkan dalam pembelajaran di sekolah dasar, mengingat bahan pembelajaran ini mampu menyajikan unsur audio dan visual gerak secara serempak. Video sebagai bahan pembelajaran audio visual gerak akan mampu menarik perhatian dan motivasi siswa sekolah dasar dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Bahan pembelajaran video ini akan menjadi lebih menarik perhatian siswa karena mampu menyajikan objekobjek nyata yang lokasinya jauh, berbahaya, dan mungkin belum pernah dilihatnya. Disamping itu masih banyak karakteristik lain yang dimiliki bahan pembelajaran ini yang akan diuraikan pada bagian berikut. Sub ini juga akan mengetengahkan tentang teknik penulisan naskah dan tahap-tahap produksi bahan pembelajaran video.
A. Pengertian dan Karakteristik bahan Pembelajaran Video Video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar (audio visual) yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan/materi pelajaran. Dikatakan tampak dengar karena unsur dengar (audio) dan unsur visual/video (tampak) dapat disajikan serentak. Dengan kata lain video adalah rangkaian gambar elektronis yang disertai unsur audio yang dituangkan pada pita video, dan dapat dilihat melalui alat pemutar video player dan jika dalam bentuk VCD maka menggunakan VCD player yang dihubungkan ke monitor televisi. Jadi yang dimaksud bahan belajar video yaitu bahan pelajaran yang dikemas melalui pita video dan dapat lihat melalui video/VCD player yang dihubungkan ke monitor televisi. Video sebagai bahan pembelajaran tentunya memiliki karakteristik yang dimilikinya baik itu kelebihan maupun kekurangannya. Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki bahan pembelajaran yang satu belum tentu sama dengan yang dimiliki oleh bahan belajar yang lain.
5 - 16
Unit 5
Kelebiham bahan pembelajaran video antara lain: a. merupakan media gerak perpaduan gambar dan suara b. mampu mempengaruhi tingkah laku manusia melebihi media cetak c. dapat digunakan seketika. d. dapat digunakan secara berulang e. dapat menyajikan materi yang secara fisik tidak dapat dibawa ke dalam kelas. f. dapat menyajikan objek secara detail g. tidak memerlukan ruang gelap h. dapat menyajikan objek yang berbahaya i. dapat diperlambat atau dipercepat j. dapat digunakan untuk klasikal ataupun individual Bahan belajar video di samping memiliki kelebihan yang banyak juga memiliki keterbatasan. Keterbatasan yang dimiliki bahan belajar video antara lain: 1. memerlukan dana yang relatif banyak/mahal 2. memerlukan keahlian khusus 3. sukar untuk direvisi 4. memerlukan arus listrik
B. Penulisan Naskah Bahan Belajar Video Seorang penulis naskah bahan belajar video sebelum melakukan penulisan naskah perlu memiliki pengetahuan tata peristilahan yang umum digunakan dalam pertelevisian/video sehingga tidak akan menimbulkan salah tafsir diantara kerabat produksi dalam memproduksi program video tersebut. Tata peristilahan yang umum digunakan dalam penulisan naskah video menurut I Wayan Inten dan Mumung Bastaman (1988: 8) dapat dikategorikan menjadi empat macam yaitu: 1. Pengambilan gambar: a. Shot: munculnya gambar pada monitor dari menekan start kamera sampai stop. b. Two shot (2 S) muncul gambar dua gambar dimonitor c. Three shot (3 S) muncul gambar 3 orang dimonitor d. Group shot: muncul gambar sekelompok orang dimonitor
Pengembangan Bahan Pembelajaran
5 - 17
e. Very Close Up (VCU) atau Extreme Close Up (ECU): memperlihatkan gambar secara detail. f. Big Close Up (BCU) atau Big Close Shot (BCS): memperlihatkan wajah dari dahi sampai dagu. g. Close Up (CU) atau Close Shot (CS): memperlihatkan seluruh wajah atau bagian suatu benda. h. Medium Close Up MCU) atau Medium Close Shot disebut juga Chest atau bust shot: memperlihatkan dari kepala sampai dada. i. Medium Shot (MS) pengambilan gambar dari kepala sampai pinggang. j. Medium Long Shot (MLS) disebut juga knee shot: menampakkan kepala sampai lutut. k. Long Shot (LS) menampakkan seluruh tubuh/badan manusia. l. Over Shoulder Shot (OSS) pengambilan dua orang yang berhadap-hadapan dari atas bahu, dipergunakan bila sedang bercakap-cakap. 2. Penggunaan kamera (misalnya Panning (PAN): gerakan kamera menoleh ke kanan atau ke kiri; Tilting (TILT); gerakan kamera ke atas atau ke bawah; Zoom (Zoom in atau Zoom out): gerakan kamera yang menghasilkan gambar seolah-olah mendekat atau menjauh), dll. 3. Peristilahan yang berkaitan dengan tata suara, misalnya: a. Fade in: musik/suara perlahan-lahan diperdengarkan makin lama makin mengeras. b. Fade out: musik/suara diperlemah sampai akhirnya tidak terdengar lagi. c. Musik under: musik yang lemah tetapi masih terdengar mengiringi suara lainnya d. Sound Effects (FX): suara selain suara manusia.
4. Peristilahan yang berkenaan dengan transisi gambar, misalnya: a. Cut: pergantian dari satu shot ke shot berikutnya dengan memotong gambar terdahulu langsung dengan gambar berikutnya secara tiba-tiba. b. Dissolve: perpindahan gambar ke gambar berikutnya dengan menghilangkan gambar terdahulu secara perlahan-lahan, dan bersamaan dengan itu dimunculkan gambar berikutnya yang kelihatan semakin jelas.
5 - 18
Unit 5
c. Super impose (S/I): bila dua atau lebih gambar atau caption saling bertindihan. Misal gambar pembawa acara dengan tulisan orang tersebut.
C. Format Program Video Ada beberapa bentuk format program video yang dapat kita kembangkan seperti: 1. Dokumenter: program yang menyajikan suatu kenyataan berdasarkan pada fakta objektif yang memiliki nilai esensial dan eksistensial, artinya menyangkut kehidupan, lingkungan hidup dan situasi nyata. 2. Drama: merupakan sebuah ceritera/kisah yang dramatis dalam arti menampilkan reaksi orang-orang apabila dihadapkan kepada suatu konflik. Konflik dapat terjadi antara orang dengan orang; seorang dengan banyak orang; dua pendapat yang berbeda, dan seorang dengan kata hatinya sendiri. 3. Majalah: Program ini mirip dengan feature, hanya pada majalah tidak hanya membahas satu pokok permasalahan tetapi membahas satu bidang kehidupan. a. Feature: suatu program yang mengkaji suatu tema/pokok bahasan melalui berbagai pandangan yang saling melengkapi, menyoroti, mengurai, dan disajikan dengan berbagai format, seperti wawancara, sandiwara, dll. b. Quiz: merupakan semacam permainan yang biasanya bersifat kompetisi. Ini berguna sekali untuk memperoleh informasi yang sebanyakbanyaknya dalam waktu singkat, melalui cara yang menyenangkan. Bentuk program ini sangat baik untuk mendalami materi yang telah dipelajari.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
5 - 19
D. Langkah Penulisan Naskah Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menulis naskah program video yaitu penemuan ide, menulis sinopsis, menulis treatment, menulis skenario. 1. Penemuan ide Program video baik instruksional maupun non instruksional selalu diawali dengan suatu ide atau gagasan. Gagasan ini muncul oleh karena adanya suatu kebutuhan yang perlu dipecahkan, akan tetapi terkadang juga karena adanya pesanan/instruksi dari pihak tertentu. Setelah ide tersebut muncul dan ditetapkan idealnya dilakukan riset. Hal ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan sebagai pendukung dalam menulis naskah. Riset tersebut dapat dilakukan dengan cara wawancara, konsultasi dengan pakar, studi literatur, observasi, pengalaman langsung. Setelah ide ditetapkan dan riset dilalukan, maka perlu dibuat identifikasi program yang meliputi mata kuliah, pokok bahasan/judul program, sasaran/audience, durasi, Tujuan Perkuliahan (umum & Khusus), pokok-pokok materi perkuliahan, penulis naskah, pengkaji materi, pengkaji media, pemain, lokasi, property. 2. Menulis Sinopsis Sinopsis atau ringkasan dari keseluruhan isi program. Sinopsis biasanya ditulis dalam bentuk uraian yang tidak mengandung dialog. Sinopsis sudah menggambarkan alur penyajian dari pendahuluan sampai penyelesaian/kesimpulan.
E. Proses Produksi Program Kaset Audio Program kaset audio merupakan salah satu bentuk media yang dapat digunakan dalam pembelajaran baik persekolahan maupun luar sekolah. Untuk memproduksi program kaset audio ini secara garis besar meliputi tiga tahap. Tahap pertama yaitu persiapan yang meliputi penulisan naskah, latihan baik latihan di luar studio maupun di dalam studio.Tahap kedua yaitu pelaksanaan produksi yaitu melakukan rekaman di studio.Tahap ketiga yaitu pasca produksi. Tahap ini intinya melakukan evaluasi terhadap proses dan produk program kaset audio. Demikian gambaran mengenai proses produksi program kaset audio.
5 - 20
Unit 5
1. Menulis Treatment Treatment pada dasarnya merupakan urutan isi/materi program yang akan disajikan episode demi episode secara ringkas. Bahasa yang dipakai dalam treatment sudah merupakan bahasa visual sehingga orang yang membacanya akan dapat merasakan alur sajian seperti kita lihat pada monitor/layar. Contoh Treatment TREATMENT Scene I a. Pembukaan: Misik Pembuka b. Pembukaan Program - Suasana Perkuliahan dengan Media Kaset Audio - Caption Pengantar Program - Judul Program Scene II Suasana Kunjungan Mahasiswa Ke RRI Yogyakarta (Meliputi Kunjungan Studio, Perkenalan Alat, Penjelasan Fungsi Alat, Latihan Kering) Scene III Suasana Di Kampus (Meliputi Kegiatan Analisis Gipm, Menulis Naskah, Review Naskah, Latihan Basah) Scene IV Suasana Di Studio (Mulai Dari Rekaman Sampai Penggunaan Kaset Scene V a. Penutup Program: Musik Penutup Program b. Kerabat Kerja dan Copy Right
2. Menulis Skenario Skenario pada hakekatnya merupakan naskah lengkap. Suatu naskah lengkap meliputi: shooting script, story board, script breakdown, shooting schedule.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
5 - 21
a. Shooting Script: naskah video/film dimana dituliskan uraian lengkap setiap adegan (shot), babak (scene), jenis musik, efek suara (sound effects) hubungan antara gambar dan suara, sudut pengambilan kamera, jenis shot, lokasi/ruang, property, sumber visual dan pemain. Secara garis besar format penulisan shooting script terdiri dari 2 kolom yaitu kolom sebelah kiri (visual) dan kanan (sound). Kolom sebelah kiri dimaksudkan untuk menuangkan ide yang berupa visual/gambar seperti sumber visual, pemain, sudut pengambilan kamera, lokasi, property, sedangkan kolom sebelah kanan untuk menuangkan ide yang berupa suara seperti musik, efek suara dan narasi baik uraian maupun dialog. Contoh Format Shooting Script
No
Visual
Audio
Durasi
1
Color bar Fade in
Fade in: Musik Pembukaan
5”
2
CAPTION/CU
Musik
4”
Musik LS a.Tayangan situasi kampus FIK b.Tayangan Perkuliahan dengan media c.Tayangan proses rekaman
6”
EVY STUDIO PRODUCTION CUT 3
5 - 22
Unit 5
CUT 4
CAPTION/CU
Musik
3”
Logo FIK UNY “Mempersembahkan” Dissolve 5
Down: CAPTION JUDUL/CU Fade Pembukaan PROSEDUR PRODUKSI MEDIA KASET AUDIO
Musik
5”
CUT 6
10”
LS Suasana perkuliahan dengan menggunakan media kaset audio. Dosen memutar kaset kemudian bersama mahasiswa mendengarkan kaset tersebut. ZOOM IN ke MS pelan-pelan ke arah dosen kemudian PAN ke arah mahasiswa LS Dosen dan mahasiswa meninggalkan ruang
Pengembangan Bahan Pembelajaran
5 - 23
kuliah. CUT 7 dst
b.
Story board yaitu deretan gambar atau sketsa dari shooting script untuk melukiskan adegan-adegan utama dari suatu ceritera film/ program video yang akan diproduksi. Gambar atau sketsa tersebut biasanya dibuat pada kartu ukuran 8 x 12 cm dan ditempel pada planning board. Tujuan pembuatan story board diantaranya untuk melihat apakah kontinuitas alur ceritera sudah baik, kesesuaian dengan alur ceritera, ketepatan moment pengambilan gambar.
c Script breakdown merupakan bagian dari shooting script dimana setiap adegan dikelompokkan berdasarkan lokasi, kostum, pemain/aktor, properti, dan peralatan shooting yang diperlukan. d. Shooting schedule atau jadwal shooting berisi pengaturan waktu shooting/pengambilan gambar dari masing-masing adegan.
E. Tahap Produksi Program Video Ada tiga tahap penting yang perlu dilakukan dalam kegiatan produksi program video, yaitu: 1. persiapan (pra produksi), 2. pelaksanaan produksi (shooting), 3. penyelesaian akhir (purna produksi) Agar diperoleh gambaran yang lebih rinci tentang ketiga tahap tersebut, maka akan diuraikan sebagai berikut. 1. Tahap Persiapan (pra produksi) Tahap ini meliputi kegiatan: a. Penjajagan/hunting lokasi
5 - 24
Unit 5
b. c. d. e. f. g.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat keadaan lokasi yang sebenarnya. Dalam melakukan penjajagan lokasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti: 1) pilih lokasi yang tidak terlalu berjauhan, 2) pilih lokasi yang sesuai tuntutan naskah, 3) pilih lokasi yang mudah dijangkau waktu produksi, 4) pilih lokasi yang mudah dijangkau kendaraan. Penyusunan rencana anggaran biaya Casting: penentuan pemain Penyusunan jadwal shooting Penyusunan kerabat kerja Latihan pemain Rapat produksi/Production meeting
2. Tahap Produksi Pada dasarnya yang dimaksud tahap produksi adalah tahap pengambilan gambar (shooting). Pengambilan gambar dapat dilakukan di dua tempat yaitu di studio (in door shooting), dan di luar studio (out door shooting). 3. Tahap Penyelesaian Akhir Tahap ini meliputi kegiatan penyuntingan gambar (editing), pemaduan gambar dengan suara dan musik (mixing), dan kegiatan Pengisian suara (dubbing). Selain itu juga kegiatan yang perlu dilakukan pada tahap purna produksi adalah Preview prototype/master yang telah dibuat. Preview dilakukan oleh tim produksi, ahli media, ahli mater, produser dan evaluator program. a. Penyuntingan gambar (editing) Kegiatan penyuntinga pada umumnya dilakukan oleh seseorang saja yaitu editor. Mula-mula seorang editor mengumpulkan semua hasil rekaman serta komponen lainnya seperti gambar cadangan (stock shots), lembar peraga (caption), narasi, dan musik atau efek suara. Kemudian dibuat daftar berdasarkan klasifikasi tertentu. Gambar yang telah diklasifikasi kemudian disusun kembali dengan menggunakan alat editing secara elektronik gambar yang satu disambung dengan gambar lainnya. Tata urutan penyambungan gambar ini diawasi oleh pengarah acara dan dibuat sesuai dengan urutan pada naskah. b. Pemaduan gambar dengan suara dan musik (Mixing) Suara-suara yang diperoleh dari rekaman langsung di studio atau di luar studio disunting bersama-sama dengan penyuntingan gambarnya. Tetapi bila
Pengembangan Bahan Pembelajaran
5 - 25
dikehendaki tambahan bunyi-bunyian lain (musik dan efek suara) dapat dipadukan kemudian. Kegiatan inilah yang dinamakan mixing. c. pengisian suara (dubbing) Pengambilan suara di luar studio kadangkala mendapat gangguan, sehingga hasilnya tidak baik, dan harus diganti. Kalau terjadi, maka suara itu harus direkam ulang dan diambil di studio. Mungkin juga suara seseorang tidak begitu baik, maka perlu diganti oleh suara orang lain. Suara orang lain direkam dahulu, kemudian dipakai untuk menggantikannya. Kegiata-kegiatan yang dilakukan tersebut dinamakan kegiatan dubbing.
Latihan Coba Anda susun sebuah skenario (naskah lengkap program video) untuk mata pelajaran dan pokok bahasan tertentu, kelas tertentu yang ada di Sekolah Dasar!
Petunjuk Pengerjaan Latihan 1. Anda memilih mata pelajaran dan pokok/sub pokok bahasan tertentu untuk kelas tertentu yang ada di Sekolah Dasar. 2. Buat skenario (naskah lengkap program video) untuk durasi 20 menit! 3. Format program yang dipilih bebas. Agar diperoleh gambaran tentang penguasaan materi yang telah Anda baca, maka perlu dilakukan tes formatif 2 berikut ini
5 - 26
Unit 5
Rangkuman Video adalah rangkaian gambar elektronis yang diserta unsur audio yang dituangkan pada pita video/VCD, dan dapat dilihat melalui alat pemutar video player dan jika dalam bentuk VCD maka menggunakan VCD player yang dihubungkan ke monitor televisi. Jadi yang dimaksud bahan pembelajaran video yaitu bahan pelajaran yang dikemas melalui pita video/VCD dan dapat lihat melalui video/VCD player yang dihubungkan ke monitor televisi. Kelebiham bahan pembelajaran video antara lain: 1) merupakan media gerak perpaduan gambar dan suara, 2). Mampu mempengaruhi tingkah laku manusia melebihi media cetak, 3) dapat digunakan seketika, 4) dapat digunakan secara berulang, 5) dapat menyajikan materi yang secara fisik tidak dapat dibawa ke dalam kelas, 6) dapat menyajikan objek secara detail, 7) tidak memerlukan ruang gelap, 8) dapat menyajikan objek yang berbahaya, 9) dapat diperlambat atau dipercepat, 10) dapat digunakan untuk klasikal ataupun individual Keterbatasan yang dimiliki bahan belajar video antara lain: 1) memerlukan dana yang relatif banyak/mahal, 2) memerlukan keahlian khusus, 3) sukar untuk direvisi, 4) memerlukan arus listrik Format program video diantaranya: 1) dokumenter, 2) drama, 3) majalah, 4) feature, 5) quiz. Ada beberapa langkah yang perlu ditempuh dalam penulisan naskah video, yaitu 1). penemuan ide, 2). menulis sinopsis, 3) menulis treatment, dan 4) menulis skenario. Tahap produksi program video yaitu pasca produksi, produksi, dan purna produksi.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
5 - 27
Tes Formatif 2 Kerjakan soal-soal berikut ini dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang Anda anggap paling tepat. 1. Bahan pembelajaran video termasuk bahan pembelajaran yang sifatnya: A. audio B. visual C. audio visual D. non proyeksi 2. Bahan pembelajaran video memiliki beberapa kelebihan seperti berikut ini, kecuali: A. memerlukan keahlian khusus B. tidak memerlukan ruang gelap C. dapat menyajikan objek yang berbahaya D. dapat diperlambat atau dipercepat 3. Keterbatasan yang dimiliki bahan pembelajaran video yaitu: A. dapat digunakan seketika B. memerlukan dana yang relatif mahal C. dapat menyajikan objek secara detail D. dapat digunakan untuk klasikal ataupun individual 4. Dalam proses perekaman gambar seorang kamerawan kadang menggerakkan kamera ke atas dan ke bawah. Hal ini dinamakan: A. Tilting C. Panning D. Dissolve E. Zoom 5. Gerakan kamera menoleh ke kanan atau ke kiri, dalam penggunaan kamera dinamakan: A. Zoom B. Tilting C. Panning D. Cut
5 - 28
Unit 5
6. Pergantian gambar dari satu shot ke shot berikutnya dengan memotong gambar terdahulu langsung dengan gambar berikutnya secara tiba-tiba, dinamakan: A. Dissolve B. Super impose C. Medium shot D. Cut 7. Suatu program yang mengkaji suatu tema/topik melalui berbagai pandangan yang saling melengkapi. Menyoroti, mengurai, dan disajikan dengan berbagai format, seperti wawancara, sandiwara, dll, dinamakan: A. Feature B. Quiz C. Dokumenter D. Drama 8. Mana langkah yang tepat dalam penulisan naskah program video: A. Penemuan ide, menulis treatment, menulis sinopsis, dan menulis scenario. B. Menentukan ide, Menulis scenario, menulis sinopsis, dan menulis treatment. C. Meneulis scenario, Menentukan ide, menulis sinopsis, dan menulis treatment. D. Menentukan ide, menulis sinopsis, menulis treatment, menulis scenario. 9. Salah satu kegiatan purna produksi yaitu pemaduan gambar dengan suara dan musik. Kegiatan ini dinamakan pula: A. mixing B. dubbing C. editing D. hunting
10. Sebelum proses rekaman dilakukan yang perlu dilakukan adalah hunting location. Tujuan hunting lokasi adalah: A. melihat keadaan arah sinar B. melihat keadaan lapangan yang sebenarnya. C. melihat peralatan yang ada di lokasi D. menentukan jauh dekatnya lokasi
Pengembangan Bahan Pembelajaran
5 - 29
Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif 2 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar, kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 2. Rumus: Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100% 10
Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 2 telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.
5 - 30
Unit 5
Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1. 2. 3. 4. 5. 6 7 8 9 10
: : : : : : : : : :
D C B B A D C B A C
Audio Komunikasinya satu arah Praktis Mengetahui karakteristik calon pendengar menentukan topik Fading on Dialog On mike Pilihlah materi yang benar-benar dominant mempunyai sifat auditif Petunjuk (pelaku, musik, dan efek suara)
Tes Formatif 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
: : : : : : : :
C B B A C D A D
audio visual tidak memerlukan ruang gelap memerlukan dana yang relatif mahal tilting panning Cut Feature Menentukan ide, menulis synopsis, menulis treatment, menulis scenario. 9. : A mixing 10. : B melihat keadaan lapangan yang sebenarnya
Pengembangan Bahan Pembelajaran
5 - 31
Daftar Pustaka Harina Juheti dan Abdul Nashir Hartono. (1988/1989). Petunjuk Pembuatan dan Penggunaan Program Kaset Audio. Jakarta: Direktorat Sarana Pendidikan Depdikbud. I Wayan Inten dan Mumung Bastaman (1988). Petunjuk Pembuatan dan Penggunaan Program Video. Jakarta: Direktorat Sarana Pendidikan Depdikbud. Inten, I Wayan dan Bastaman, Mumung.1988. Petunjuk Pembuatan dan Penggunaan Program Video. Jakarta: Direktorat Sarana Pendidikan Depdikbud. Sungkono, dkk. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY.
5 - 32
Unit 5
Unit
6
Pengembangan Bahan Pembelajaran Berbasis Komputer Isniatun Munawaroh Pendahuluan
P
ada unit sebelumnya Anda telah mengenal berbagai macam bentuk dan jenis media, mulai dari media sederhana, grafis, audio dan bahkan media audio visual. Penguasaan Anda tentang materi tersebut merupakan dasar utama dalam mempelajari unit ini. Dapat dikatakan unit ini merupakan penggabungan atau pengembangan dari materi media unit-unit yang sebelumnya. Dalam unit ini anda akan kami ajak untuk membahas tentang pengertian dan cara mengembangakan pembelajaran berbasis komputer. Adapun materi yang akan disampaikan dalam unit ini adalah sebagai berikut : Subunit 1. Pengertian pengembangan bahan berbasis komputer. Subunit 2 Membuat presentasi menggunakan Microsoft PowerPoint. Setelah anda mempelajari unit VI dalam modul ini, maka anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian bahan ajar berbasis komputer. 2. Menjelaskan bentuk program dalam pembelajaran berbasis komputer. 3. Menjelaskan karakteristik bahan ajar dalam pembelajaran berbasis komputer. 4. Menjelaskan prosedur pengembangan dalam pembelajaran berbasis komputer. 5. Membuat presentasi bahan ajar menggunakan Microsoft PowerPoint.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6-1
Agar anda dapat menguasai dengan baik materi yang diberikan dalam bab ini, maka anda diharapkan mengikuti beberapa petunjuk berikut : 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan dalam unit ini sampai Anda memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa dan bagaimana mempelajari unit ini. 2. Kuasai konsep demi konsep yang disampaikan dalam unit ini melalui pemahaman sendiri dan bertukar pemahaman dengan mahasiswa lainnya atau dengan tutor Anda. 3. Jika pembahasan yang disajikan dalam unit ini dianggap masih kurang, upayakan Anda untuk dapat membaca atau mempelajari sumber-sumber lain yang relevan untuk menambah wawasan Anda. 4. Dalam mempelajari sub unit membuat program dengan PowerPoint ikuti perintah demi perintah yang dianjurkan dalam menguasai materi tersebut. Usahakan anda langsung berhadapan dengan komputer, sehingga apa yang diinstruksikan dalam modul tidak abstrak. 5. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan yang telah disajikan di setiap sub unit dan melalui diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lain atau teman sejawat. 6. Jangan lewatkan untuk menjawab soal-soal yang telah disajikan untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami dengan benar materi dalam unit ini.
Selamat belajar !!!
6-2
Unit 6
Subunit 1 Pengertian Bahan Pembelajaran Berbasis Komputer Pengantar
D
alam era Teknologi Informasi penggunaan komputer telah merambah ke segala bidang kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Komputer memiliki program-program aplikasi praktis yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk pencapaian tujuan pendidikan. Beberapa orientasi penggunaan komputer dalam dunia pendidikan adalah bagaimana komputer dapat membantu orang untuk belajar, untuk mengajar, dan membantu orang dalam mengelola pendidikan secara umum. Begitu juga dalam pengembangan bahan-bahan atau materi pembelajaran, sebagai alternatif sumber belajar, komputer digunakan untuk mentransfer materi-materi kepada peserta didik atau dalam konteks ini biasa disebut dengan Bahan Pembelajaran Berbasis Komputer. A. Bahan Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK)
Istilah komputer pembelajaran pertama kali diadopsi dari beberapa terjemahan sejenis yang menjelaskan tentang penggunaan atau pemanfaatan komputer untuk dunia pembelajaran. Pemanfaatan komputer untuk belajar dimulai dari penggunaan teaching machine pada penerapan pembelajaran berprograma di era tahun 1950-1960an. Pengertian komputer pembelajaran dibagi menjadi 3 hal, yaitu : 1. Computer Assisted Learning (CAL). 2. Computer Based Training (CBT). 3. Computer Assisted Instruction (CAI) Dalam konteks pengembangan, istilah pembelajaran berbasis komputer lebih tepat dikaitkan dengan pengertian CAI (Computer Assisted Instruction). Page (1978:58) mengemukakan : “Computer Assisted Instruction / Learning (CAI/CAL) : Use of a computer to assist in the presentation of instructional materials to a student, to monitor learning progress, or to select additional instructional material in accordance with the need of individual learners.” (Pembelajaran berbasis komputer adalah Penggunaan suatu komputer untuk membantu menyajikan materi
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6-3
pembelajaran kepada siswa, memantau kemajuan belajarnya atau memilih bahan pembelajaran tambahan yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa secara individual.) Senada dengan hal tersebut Anderson juga mengungkapkan ( lihat terjemahan Yusuf hadi, dkk ( 1987 : 199)), bahwa : “ Secara luas CAI (Computer Assisted Instruction) adalah penggunaan komputer secara langsung untuk menyampaiakan isi pelajaran, memberikan latihan-latihan, dan mengetes kemajuan belajar siswa.” Dilihat dari pendapat dua ahli diatas, bahwa semua fungsi yang dimaksud dalam pembelajaran berbasis komputer adalah bagaimana program komputer digunakan sebagai alat bantu untuk menyampaikan materi dalam pembelajaran. Dengan berbagai fitur dan aksesoris pendukungnya, (seperti : teks, suara, gambar, video dan animasi.) PBK dapat dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tampak lebih menarik, interaktif, dan lebih bersifat edukatif. Selain hal tersebut dengan dihubungkan melalui jaringan internet, PBK memiliki cakupan atau ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan bahan pembelajaran jenis lain. B. Bentuk Program Pembelajaran Berbasis Komputer Proses produksi pembelajaran berbasis komputer dapat dilakukan dengan berbagai program aplikasi, seperti Microsoft PowerPoint, Macromedia Flash, Adobe Premier, Macromedia Dream Weaver, Microsoft Front Page, PHP, Java Script dan sebagainya. Selain memerlukan fitur program aplikasi komputer dan komputer itu sendiri, proses produksi juga memerlukan berbagai peralatan (hardware). Misal : Camera Foto, Camera Video, Scaner, CD/DVD Writer, dan sebagainya. Pemilihan program dan peralatan tersebut didasarkan pada tingkat kebutuhan dan keahlian pengembang program. Pengemasan produk pembelajaran berbasis komputer juga bermacam-macam, mulai dari CD Interaktif, Video Pembelajaran, Web Interaktif, Web Pembelajaran, Web Blog Pembelajaran, Game Pembelajaran, dan sebagainya, yang semua itu memerlukan komputer sebagai media dasar untuk menayangkan dan menyampaikan pesan yang terkandung di dalamnya.
6-4
Unit 6
C. Karakteristik Program Pembelajaran Berbasis Komputer Selain berfungsi sebagai alat bantu dalam belajar, Bahan Pembelajaran Berbasis Komputer juga memiliki karakteristik tersendiri. Menurut Slamet Suyanto. Ciri-ciri bahan pembelajaran berbasis komputer adalah sebagai berikut : 1. Sistemik Bahan pembelajaran berbasis komputer disusun secara sistemik dan terstruktur. Ada 2 jenis penyusunan dalam hal ini : a. Linier.
MENU A
MENU B
MENU C
b. Brancing.
MENU D
dst…
A.1
MENU UTAMA MENU A
A
A.2 A.3
B C MENU B MENU C
B.1
B.2 B.3
C.1
C.2
C.3
Selain memenuhi salah satu dari jenis penyusunan diatas, pengembangan pembelajaran berbasis komputer jugs mempertimbangkan penyusunan peta konsep keilmuwan. Banyak pilihan yang dapat digunakan dalam
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6-5
menyusun peta konsep, mulai dari konsep mudah ke sulit sampai dengan umum ke khusus, hal ini tergantung dari kebutuhan yang diinginkan. 2. Jelas dan Menarik Pemaparan konsep yang jelas dan tampilan yang menarik merupakan hal pokok dalam pembelajaran berbasis komputer. Penggunaan bahasa yang lugas, tidak enterpretatif, penggunaan ilustrasi yang jelas dan detail juga termasuk syarat mutlak dalam pengembangan pembelajaran berbasis komputer. 3. Mudah digunakan. Sebagian besar produk pembelajaran berbasis komputer sangat mudah digunakan, meskipun bagi orang awam sekalipun. Dengan petunjuk penggunaan yang jelas dan memiliki pola logika yang konkrit menjadikan produk PBK mudah dipahami. 4. Mudah diperbaiki. Produk pembelajaran berbasis komputer juga mudah diperbaiki. Penambahan, pengurangan, dan revisi terhadap isi produk sangat mudah dilakukan. Berbeda halnya dengan bahan cetak, setelah mengalami proses pencetakkan bahan ajar cetak tidak bisa direvisi secara langsung, melainkan harus melakukan pencetakan ulang. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, fitur-fitur yang terdapat dalam fasilitas programjuga semakin berkembang. Sehingga semakin memudahkan dalam pengeditan produk PBK. 5. Mudah disebarluaskan Bahan ajar berbasis komputer sangat mudah untuk disebarluaskan, salah satunya adalah penyebaran menggunakan media internet.
D. Prosedur Pengembangan Menurut Slamet Suyanto, secara umum prosedur pengembangan bahan pembelajaran berbasis komputer adalah sebagai berikut : 1. Membuat peta konsep keilmuan. 2. Menyusun peta konsep pokok bahasan konsep keilmuan.
6-6
Unit 6
3. Menyusun sub kensep yang lebih rinci dari pokopk bahasan yang akan disampaikan. 4. Menyusun konsep-konsep yang akan disampaikan. 5. Menyusun isi atau penjelasan dari setiap konsep. 6. Menyusun gambar, grafik, chart, dan visual lainnya. 7. Memilih program berbasis komputer yang akan digunakan sesuai dengan sifat materi dan kepentingannya.
Latihan Untuk memperdalam pemahaman anda tentang pemaparan materi diatas, kerjakanlah latihan berikut ini! 1. Menurut Anda, apakah yang dimaksud dengan bahan Pembelajaran Berbasis Komputer? Uraikan jawaban anda serta refleksikan dengan pendapat para ahli! 2. Sebutkan dan jelaskan karakteristik bahan pembelajaran berbasis komputer menurut Slamet Suyanto!
Rambu - rambu Jawaban Latihan Untuk memudahkan dalam menjawab soal latihan diatas, perhatikan rambu-rambu jawaban sebagai berikut : 1. Untuk menjawab soal latihan ini, anda harus mencermati kembali tentang pengertian program pembelajaran berbasis komputer. Kemudian baca dan cermati definisi menurut para ahli. 2. Menjawab soal latihan ini, cermati kembali pemaparan karakteristik pembelajaran menurut Slamet Suyanto.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6-7
Rangkuman Bahan Pembelajaran berbasis komputer adalah Materi-materi pembelajaran yang disampaikan secara langsung menggunakan media komputer untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Penggunaan media komputer dalam pembelajaran dinilai cukup efektif, karena dengan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, komputer mampu menyajikan situasi belajar yang kondusif sehingga tujuan belajar dapat tercapai secara optimal. Karakteristik baha pembelajaran berbasis komputer menurut Slamet Suyato adalah : a. Sistematik. b. Jelas dan menarik. c. Mudah digunakan. d. Mudah diperbaiki. e. Mudah disebarluaskan. Pengembangan bahan pembelajaran berbasis komputer, khususnya ditujukan untuk pembelajaran individual, secara mutlhak harus memiliki unsur interaktif. Karena unsur tersebut mampu membangkitkan stimulus, menanggapi respon serta memodifikasi respon sebagai jalan pemecah permasalahan. Menurut Slamet Suyanto prosedur pengembangan pembelajaran berbasis komputer secara umum adalah : 1. Membuat peta konsep keilmuan. 2. Menyusun peta konsep pokok bahasan konsep keilmuan. 3. Menyusun sub konsep yang lebih rinci dari pokopk bahasan yang akan disampaikan. 4. Menyusun konsep-konsep yang akan disampaikan.
6-8
Unit 6
Tes Formatif 1 1. Apa yang dimaksud dengan Bahan Pembelajaran berbasis komputer? A. Bahan pembelajaran yang disampaikan menggunakan media komputer. B. Bahan pembelajaran yang terdapat dalam komputer. C. Bahan pembelajaran yang dibuat dengan komputer. D. Bahan pembelajaran yang memuat materi tentang komputer. E. Bahan pembelajaran yang mengulas tentang komputer.
2. Berikut karakteristik program pembelajaran berbasis komputer menurut Slamet Suyanto, kecuali : A. Sistemik B. Jelas dan Menarik. C. Mudah digunakan. D. Mudah diperbaiki. E. Mudah dicetak. 3. Dari 3 pengertian yang dikemukakan para ahli pendidikan, definisi yang paling tepat dipakai dalam konteks pengembangan bahan pembelajaran adalah… A. CAL (Computer Assisted Learning). B. CAI (Computer Assisted Instruction). C. CBT (Computer Based Training). D. CIL (Computer Instruction Learning). E. CBL (Computer Based Learning). 4. Dalam unsur sistemik, terdapat 2 jenis penyusunan bahan pembelajaran berbasis komputer : A. Linier dan Brancing. B. Brancing dan induktif. C. uktif dan linier. D. Induktif dan deduktif. E. Induktif dan linier.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6-9
5. Pemilihan program aplikasi untuk pembuatan bahan pembelajaran berbasis komputer didasarkan pada…. A. Analisis kebutuhan dan keahlian pengembang program. B. Biaya. C. Kesulitan Materi D. Kesulitan Materi E. Karakteristik materi dan peserta didik. 6. Secara umum pembelajaran berbasis komputer memiliki beberapa fitur dan aksesoris pendukung yang menambah keharmonisan tampilannya. Berikut yang bukan termasuk fitur pembelajaran berbasis komputer adalah : A. Teks. B. Gambar atau Image. C. Garis. D. Animasi. E. Audio dan Video. 7. Dalam menciptakan bahan pembelajaran berbasis komputer yang ditujukan untuk belajar secara individual, unsur utama yang mampu melayani kebutuhan belajar siswa adalah… A. Efektif. B. Efisien. C. Interaktif. D. Informatif. E. Selektif. 8. Produk pembelajaran berbasis komputer dikemas menjadi beberapa jenis, berikut contoh jenis produk pembelajaran berbasis komputer, kecuali : A. CD Interaktif. B. Web Pembelajaran. C. Web Blog Pembelajaran. D. Video Pembelajaran. E. Modul.
6 - 10
Unit 6
9. Ada beberapa prosedur yang harus diikuti dalam melakukan pengembangan bahan pembelajaran berbasis komputer. Berikut yang bukan termasuk prosedur pengebangan menurut Slamet Suyanto…. A. Membuat peta konsep keilmuan. B. Menyusun konsep-konsep yang akan disampaikan. C. Memasukkan animasi diawal perancangan. D. Menyusun isi atau penjelasan dari setiap konsep. E. Menyusun gambar, grafik, chart atau visualisasi lainnya. 10. Dalam proses produksi pembelajaran berbasis komputer, selain memerlukan program-program aplikasi komputer juga memerlukan peralatan (hardware) yang mendukung. Untuk memproduksi sebuah PBK yang menampilkan unsur video di dalamnya, maka diperlukan peralatan berupa…. A. Scaner. B. Kamera Video. C. Kamera Foto. D. Printer. E. CD Writer.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar, kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1. Rumus: Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100% 10
Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1 telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6 - 11
Subunit 2 Cara Membuat Presentasi Menggunakan Program POWERPOINT Pendahuluan
M
icrosoft Power Point merupakan program aplikasi berbasis windows yang berfungsi untuk membuat bahan presentasi. Selain sangat familiar, Microsoft PowerPoint mudah digunakan dan menyediakan banyak fasilitas untuk membuat presentasi menjadi menarik. Melalui PowerPoint kita dapat memasukkan suara, video, gambar, foto dan menambahkan efek animasi dalam presentasi. Kelebihankelebihan Microsoft PowerPoint dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal, misal : Profil Perusahaan, Presentasi, Pengenalan Produk, Ilustrasi, dan dalam konteks pendidikan tentunya untuk mendisplaykan bahan ajar kepada peserta didik. Dalam perkembangannya, Microsoft PowerPoint juga mampu digunakan untuk mengembangkan bahan pembelajaran sebagai salah satu alternatif sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik. Dengan kita menguasai program aplikasi Microsoft PowerPoint, kita dapat berbuat banyak untuk berkreasi dalam berbagai hal dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya. Berikut kita akan mengulas cara-cara membuat presentasi multimedia menggunakan program aplikasi Microsoft PowerPoint. 1. Cara Membuka Program Aplikasi Microsoft PowerPoint Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuka Program Microsoft PowerPoint, yaitu :
6 - 12
Unit 6
•
Cara Pertama Klik Start kemudian sorot Program pilih Microsoft Office pilih Microsoft PowerPoint.
Gambar 6.1. Cara membuka PowerPoint •
Cara Kedua Klik pada Shortcut atau ikon Microsoft PowerPoint yang ada pada Desktop komputer anda.
Gambar 6. 2. Cara membuka PowerPoint
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6 - 13
Setelah anda mengeksekusi atau memilih ikon Microsoft PowerPoint maka akan tampil lembar kerja Program PowerPoint sebagai berikut :
Gambar 6. 3. Lembar kerja Microsoft PowerPoint
2. Membuat dan Menambahkan Slide Baru Membuat Slide baru dapat dilakuan dengan berbagai cara. Cara pertama adalah dengan memilih menu File kemudian pilih New atau cara kedua dengan menekan tombol Ctrl+N pada keyboard. Kemudian akan muncul beberapa pilihan pada New Presentation Task Pane untuk membuat presentasi baru, antara lain : blank presentation, from desaign template, from auto content wizard, dan from existing presentation. Klik salah satu dari beberapa pilihan tersebut.
Gambar 6.4. Cara membuka Slide Presentasi 6 - 14
Unit 6
Setelah anda membuka slide yang dinginkan, dari jumlah slide yang ada maka dapat ditambahkan beberapa slide baru sesuai dengan kebutuhan anda. Cara menambahkan slide baru dalam Microsoft PowerPoint adalah sebagai berikut : Pilih Insert pada menu bar, kemudian Klik New Slide atau dengan menekan tombol Ctrl+M pada keyboard.
Gambar 6. 5. Cara menambahkan Slide Presentasi 3. Menambahkan Teks Dalam Microsoft PowerPoint teks tidak dapat dimasukkan secara langsung ke dalam slide, tetapi harus dengan menggunakan Text Box (Kotak Text). Cara menambahkan atau menuangkan teks ke dalam slide adalah sebagai berikut : Buka slide baru, kemudian Klik icon Text Box yangada pada deretan menu drawing Tol Bar. Kemudian letakkan pointer ke dalam slide, drag sesuai dengan panjang teks yang diinginkan maka akan muncul kotak teks. Kemudian ketikkan teks anda sesuai keinginan.
Gambar 6. 6. Cara memasuukan Text dalam presentasi
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6 - 15
4. Mengolah Teks Teks yang telah berada dalam lembar presentasi dapat diolah sesuai kebutuhan anda. Cara praktis dalam mengolah teks adalah melalui fasilitas format teks yang ada dalam menu bar Format, atau dengan menggunakan fasilitas format teks yang berada pada tool bar formatting dan drawing.
Gambar 6. 7. fasilitas pengolah Text dalam presentasi Cara mengolah teks adalah sebagai berikut : 1. Klik garis atau kotak wilayah Teks atau blok teks yang akan dimodifikasi. 2. Klik ikon fasilitas format yang diinginkan. 3. Ukuran, jenis, warna dan sebagainya, akan berubah sesuai keinginan anda. 5. WordArt WordArt merupakan salah satu fasilitas Microsoft PowerPoint yang digunakan untuk memodifikasi teks.WordArt banyak digunakan untuk menuliskan judul, pokok bahasan, kata-kata penting dan sebagainya. Cara penggunaan WordArt adalah sebagai berikut : 1. Klik Insert pada menu bar, sorot Picture, kemudian pilih WordArt.
Gambar 6.8. fasilitas WordArt dalam presentasi
6 - 16
Unit 6
2. Pilih efek WordArt kemudian masukkan teks ke dalam kotas dialog sesuai keinginan anda.
Gambar 6. 9. WordArt galery
6. Menambahkan bentuk Shape MicrosoftPowerPoint juga menyediakan beberapa fasilitas untuk membentuk obyek yang disebut dengan Shape. Shape terdiri dari garis (line), basic shape, block arrow, flow chart, stars, baers, callouts, connectors dan lain-lain. Untuk menambahkan slide dalam presentasi adalah sebagai berikut : 1. Klik tombol Auto Shape, kemudian akan muncul beberapa pilihan menu bentuk Shape. Pilih salah satu Shape yang diinginkan.
Gambar 6.10. Fasilitas dalam menu Auto Shape.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6 - 17
2. Letakkan Pointer dalam slide, kemudian drag sesuai ukuran yang diinginkan. 3. Memformat Shape Setelah anda memasukkan jenis Shape sesuai keinginan anda, Shape tersebut dapat diatur sesuai dengan keinginan anda. Berikut akan dipaparkan cara pengeditan Shape : 1. Klik Shape yang akan dirubah. 2. Pilih salah satu menu fasilitas yang diinginkan.
Gambar 6.11. Salah satu fasilitas dalam format Auto Shape.
7. Menambahkan Tabel Program aplikasi PowerPoint juga menyediakan fasilitas tabelisasi dalam slide presentasinya. Unuk menambahkan tabel, kita dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pilih Insert dalam menu bar, kemudian klik Table. 2. Kemudian akan muncul kotak dialog Insert Table, masukknan jumlah kolom dan baris sesuai dengan keinginan. Klik OK. Cara ini sama ketika anda mengimport tabel menggunakan Microsoft Office.
Gambar 6.12. Kotak dialog Insert Table.
6 - 18
Unit 6
8. Memformat Tabel Untuk memodifikasi tabel, kita dapat menggunakan fasilitas menu-menu yang terdapat dalam Tables and Border Tool Bar. Untuk menampilkan fasilitas tersebut, Klik iko Tables and Border atau dengan pilih menu View pada menu bar, kemudian sorot ToolBar dan pilih Tables and Border.
Gambar 6.13. Fasilitas dalam memformat tabel. Dalam kotak dialog diatas terdapat berbagai pilihan untuk memodifikasi tabel, antara lain: menu untuk menggambar tabel, menghapus tabel, mempertebal line tabel, memberi warna sel, menambah baris/kolom, dan sebagainya. 9. Menambahkan Chart Grafik atau chart juga dapat ditambahkan dalam presentasi anda, cara untuk memasukkan grafik / chart dalam slide adalah sebagai berikut : 1. Pilih Insert dalam menu bar, kemudian Klik Chart. 2. Secara otomatis akan muncul chart atau grafik dalam slide, ganti data dan keterangan yang ada di kolom worksheet dengan data anda. Maka chart akan menyesuaikan dengan data yang anda masukkan.
Gambar 6.14. Column chart dalam PowerPoint.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6 - 19
10. Menambahkan Picture dan Graphic Seperti dikemukakan dalam pembukaan sub bab ini, gambar, foto, dan clip art dapat dimasukkan dalam slide presentasi PowerPoint. Berikut akan dipaparkan cara memasukkan gambar/clip art ke dalam slide presentasi : •
Memasukkan Clip art dalam slide presentasi : Klik menu Insert dalam menu bar, sorot Picture kemudia pilih Clip Art. Drag dan pindahkan Clip Art yang anda inginkan.
Gambar 6.15. cara memasukkan Clip Art dalam presentasi.
•
Memasukkan gambar/foto dalam slide presentasi : Untuk memasukkan foto dan gambar dalam slide presentasi adalah sebagai berikut : Klik Insert dalam menu bar, sorot Picture, kemudian pilih From File. Cari alamat file foto atau gambar yang anda inginkan kemudian klik Insert.
Gambar 6.16. cara memasukkan Gambar / foto dalam presentasi.
6 - 20
Unit 6
11. Memformat Obyek Microsoft PowerPoint menyediakan fasilitas untuk memformat objek, seperti : text box, wordart, clipart dan picture/gambar). Pengaturan yang dapat dilakukan melalui fasilitas ini adalah grouping, alignment, distribute, rotate dan sebagainya. Cara untuk melakukan pengolahan objek adalah sebagai berikut : 1. Pilih objek yang akan diatur, kemudian Tekan+Tahan tombol Shift pada keyboard. Klik objek lain yang akan diatur, maka objek-objek akan terseleksi. 2. Klik panah kecil / sub menu Draw pada Tool Bar. Pilih salah satu fasilitas format objek yang diinginkan.
Gambar 6.17. fasilitas dalam memformat objek.
12. Menambahkan Sound dan Movie Seperti halnya gambar, sound dan movie dapat ditampilkan dalam slide PowerPoint. Cara untuk menambahkan movie dan sound ke dalam slide adalah sebagai berikut : 1. Klik menu Insert dalam menu bar, pilih Movies and Sound. Kemudian Klik alamat Movie / Sound yang ingin dimasukkan.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6 - 21
2. Setelah Sound atau Movie telah ditemukan, Klik OK.
Gambar 6.18. cara memasukkan Sound dan Movie ke dalam presentasi.
13. Menampilkan Slide Presentasi Dalam Microsoft PowerPoint terdapat beberapa cara untuk menampilkan slide presentasi. Berikut cara-cara untuk menampilkan presentasi dalam Microsoft PowerPoint : • Cara pertama : Klik Slide Show dalam menu bar, kemudan pilih View Show. • Cara kedua : Tekan tombol F5 pada keyboard. 14. Animasi pada PowerPoint Animasi sangat penting dalam presentasi, dengan menggunakan efek animasi presentasi akan lebih menarik, interaktif dan tidak monoton. Banyak orang menggunakan animasi untuk memperjelas materi presentasi yang disampaikan dan menarik perhatian audience. Microsoft PowerPoint menyediakan berbagai fasilitas animasi yang dapat digunakan dalam membuat presentasi. Fasilitas animasi Microsoft PowerPoint terkumpul dalam menu bar Slide Show. Terdapat tiga submenu dari Slide Show untuk animasi, yaitu Animation Scheme, Custom Animation, dan Slide Transition.
6 - 22
Unit 6
Gambar 6.19. Cara menampilkan menu animasi dalam PowerPoint.
Animation Scheme : Dalam Animation Scheme terdapat beberapa animasi yang langsung siap dipakai tanpa pengaturan. Fungsi Scheme Animation adalah untuk memberikan efek animasi pada objek dan memodifikasi transisi pada slide presentasi. Klik Slide Show, kemudian pilih Animation Scheme maka akan muncul task pane Animation Scheme pada sebelah kanan slide presentasi.
Gambar 6.20. Task pane Animation scheme. Ada empat pilihan Animation Scheme, yaitu : No Transition (tidak ada efek animasi), Subtle (13 efek), Moderate (9 efek), dan Exciting (11 efek). Langkah untuk mengaplikasi efek tersebut adalah sebagai berikut : 1. Klik Slide Show, pilih Animation Scheme. 2. Aktifkan slide yang akan diberi animasi. 3. Klik pada salah satu efek dalam task pane Animation Scheme. 4. Klik Play untuk melihat hasil animasinya.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6 - 23
Untuk menghapus atau mengubah efek animasi adalah sebagai berikut : 1. Seleksi slide yang akan dirubah atau dihapus efek animasinya. 2. Klik Slide Show, pilih Animation Scheme kemudian pilih No Animation atau pilih efek lain untuk mengubahnya. Costum Animation : Dalam Custom Animation terdapat banyak sekali animasi yang dapat digunakan untuk mengolah objek (teks, shape, picture, chart dan grafik). Klik Slide Show, pilih Custom Animation untuk menampilkan task pane Custom Animation. Kemudian ikuti langkah-langkah sebagai berikut : 1. Seleksi objek yang diberi efek animasi. 2. Klik Add Effect untuk memilih efek yang diinginkan. 3. Atur Start, Kecepatan, dan Timing dalam efek animasi. 4. Klik Play untk melihat hasil atau preview dari efek animasi.
Gambar 6.21. Tampilan slide dan task pane dalam Custom Animation.
6 - 24
Unit 6
Slide Transition : Slide Transition merupakan fasilitas Microsoft PowerPoint yang digunakan untuk memberikan efek animasi pada transisi antar slide dalam presentasi. Klik Slide Show, pilih Slide Transition. Maka akan muncul task pane Slide Transition disebelah kanan slide presentasi anda.
Gambar 2.22. Tampilan task pane dalam Slide Transition. Cara untuk mengaplikasikan efek slide transisi ke dalam presentasi anda adalah sebagai berikut : 1. Seleksi slide yang diberi efek transisi. 2. Pilih salah satu efek transisi, kemudian atur kecepatannya. 3. Jika perlu diberi efek suara pilih Sound. Kemudian masukkan salah satu nama sound yang diinginkan. 4. Atur efek transisi dengan Klik atau otomatis setelah beberapa saat transisi tersebut berjalan. Untuk menghapus atau mengubah efek transisi hampir sama dengan cara mengubah efek dalam Custom Animation. Yaitu : 1. Seleksi slide yang akan dihapus atau dirubah efek transisinya. 2. Klik Slide Show, kemudian pilih Slide Transition untuk menampilkan task pane slide transition. 3. Pilih No Transition untuk menghapus atau dengan memilih efek transisi yang lain.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6 - 25
Tips dan Trik Menggunakan Animasi Dalam menggunakan efek animasi pada slide presentasi, diharapkan anda memperhatikan beberapa hal berikut untuk menghindari presentasi anda menjadi tidak arik. Yaitu : •
Dalam menggunakan efek animasi, diharapkan tidak berlebihan. Usahakan proporsional dengan isi materi yang disampaikan dalam presentasi.
•
Perhatikan waktu yang disediakan, penambahan animasi biasanya akan memperpanjang durasi presentasi yang anda bawakan.
•
Apabila tidak benar-benar diperlukan, hindari penggunaan sound yang dapat mengganggu perhatian audience dalam menyimak presentasi anda.
Latihan Untuk memperdalam kemampuan dan menambah ketrampilan anda dalam menguasai Program Microsoft PowerPoint, kerjakan soal latihan berikut ini: 1. Bagaimana langkah mengimport file movie dari hardisk anda dalam program Microsoft PowerPoint? 2. Buatlah presentasi tentang profil sekolah berikut ini!
Profil Sekolah Dasar Harapan Maju Slide 1 Sekolah Dasar Harapan Maju Visi dan Misi : Sebagai satuan tingkat pendidikan dasar berusaha menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk membentuk jiwa mulia anak yang sesuai dengan akhlak budaya kearifan lokal.
Slide 2 Bagan Organisasi Sekolah, meliputi : Kepsek, Wakasek, Guru, Komite sekolah, dan Karyawan. Slide 3 Jenjang pendidikan yang ada di sekolah, meliputi :
6 - 26
Unit 6
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI
Slide 4 Fasilitas yang ada di sekolah, meliputi : Gedung, Laboratorium, Perpustakaan, Falitias Ibadah, dll. Slide 5 Informasi dan Pendaftaran : SEKOLAH DASAR HARAPAN MAJU Jl. Ahmad Yani 77, Yogyakarta Telp. (0274) 712458, 0883277722
Rambu - rambu Jawaban Latihan Adapun untuk memberikan gambaran anda dalam mengerjakan soal latihan, cermati rambu-rambu jawaban berikut : 1. Untuk menjawab soal ini, dalam mengimport file dari hardisk cermati kembali pembahasan mengenai falisitas Insert dalam menu bar. 2. Untuk menjawab soal ini, anda harus praktek langsung dengan komputer. Kemudian kerjakan berdasarkan daya kreatifitas anda. Pergunakan seluruh fasilitas PowerPoint untuk mempercantik tampilan presentasi yang anda buat.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6 - 27
Rangkuman Microsoft Power Point merupakan program aplikasi berbasis windows yang berfungsi untuk membuat presentasi. Microsoft PowerPoint sangat mudah digunakan dan menyediakan banyak fasilitas untuk membuat presentasi menjadi menarik. Melalui PowerPoint kita dapat memasukkan suara, video, gambar, foto dan menambahkan efek animasi dalam presentasi. Langkah yang sering digunakan dalam Microsoft PowerPoint adalah sebagai berikut : a. Memasukkan Movie dalam presentasi : Insert > Movie and Sound > Movie from File/Clip Organizer b. Mengimport Gambar/Image dalam presentasi : Insert > Picture > From Clipart/From File c. Memasukkan tabel dalam presentasi : Insert > Table d. Memasukkan chart dalam presentai : Insert > Chart e. Memasukkan Sound dalam presentasi : Insert > Movie and Sound > Sound from File/Clip Organizer f. Memasukkan efek animasi dalam presentasi : Slide Show > Animation Scheme/Custom Animation g. Memasukkan efek slide transisi dalam presentasi : Slide Show > Slide Transition
6 - 28
Unit 6
Tes Formatif 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternative jawaban yang disediakan! 1. Lembar kerja atau dokumen kerja dalam Microsoft PowerPoint disebut… A. Slide Presentasi. B. Dokumen file. C. Layer. D. Scene. E. Page. 2. Apabila kita ingin memasukkan movie ke dalam slide presentasi, maka langkah yang ditempuh untuk mengeksekusi perintah tersebut adalah…… A. Klik File, pilih Save. B. Klik Format, kemudian pilih Background. C. Klik Insert, sorot Movie and Sound kemudian pilih Sound from File. D. Klik Insert, sorot Movie and Sound kemudian pilih Movie from File. E. Klik Insert, kemudian pilih Chart. 3. Perintah untuk melihat hasil modifikasi presentasi dalam Microsoft PowerPoint adalah… A. Slide Show atau Pause. B. Play atau Stop. C. Play atau Slide Show. D. Play atau Pause. E. Slide Show atau Stop. 4. Bagaimana langkah untuk memasukkan tabel ke dalam slide presentasi Microsoft PowerPoint? A. Insert > Chart. B. Insert > Table. C. Insert > Diagram. D. Format > Slide Desaign. E. Insert > Text Box.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6 - 29
5. Ada dua perintah untuk memasukkan efek animasi ke dalam presentasi, langkah tersebut adalah… A. Animation Scheme dan Custom Animation. B. Slide Transition dan Slide Show. C. Custom Show dan Animation Scheme. D. Custom Animation dan Slide Transition. E. Play dan Slide Show. 6. Dalam fasilitas Animation Scheme terdapat beberapa kumpulan efek animasi yang tersedia, Berikut yang tidak termasuk fasilitas kumpulan efek animasi dalam Animation Scheme adalah : A. No Transition. B. Subtle. C. Moderate. D. Exciting. E. Inciting. 7. Langkah untuk menampilkan animasi slide transisi dalam presentasi adalah… A. Slide Show > Custom Animation. B. Insert > Slide from File. C. Slide Show > Slide Transition. D. Slide Show > Custom Show. E. Insert > Slide from Outline. 8. Fasilitas dalam memodifikasi tabel atau memformat tabel, terdapat dalam faslitas… A. Menu bar. B. Auto shapes. C. Table and Border Tool bar. D. Tool bar. E. WordArt. 9. Seperti halnya dalam program pengolah kata word, PowerPoint juga menyediakan fasilitas pengolah text menjadi lebih variatif. Fasilitas tersebut adalah…. A. WordArt. B. Table. C. Chart.
6 - 30
Unit 6
D. Animation. E. Text Box. 10. Apa nama type file hasil dokumen dalam Microsoft PowerPoint? A. Microsoft Word Document. B. Rich Text Format. C. JPEG Image. D. GIF. E. Microsoft Power Point Presentation.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar, kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1. Rumus: Jumlah jawaban benar Tingkat penguasaan= ---------------------------- x 100% 10 Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1 telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6 - 31
Kunci Jawaban Tes Formatif Tes formatif 1 1. : A dasarnya pembelajaran berbasis komputer adalah pemanfaatan komputer untuk pembelajaran atau penyampaian materi pembelajaran menggunakan komputer. 2. : E Unsur cetak merupakan bagian dari bahan pembelajaran grafis. 3. : B Computer Assisted Instruction merupakan istilah yang tepat dipakai untuk definisi pembelajaran berbasis dalam konteks pengembangan. 4. : A Linier dan brancing merupakan jenis sistematika penyusunan bentuk program pengembangan PBK. 5. : A Untuk memilih program aplikasi yang digunakan, sebaiknya didasarkan pada analisis kebutuhan dan keahlian pengembang. 6. : C merupakan komponen grafis. Buka unsur PBK secara langsung. 7. : C Unsur interaktif sangat penting, karena dengan unsur ini PBK dapat menimbulkan stimulus yang merangsang respon. 8. : E Modul merupakan produk bahan pembelajaran grafis. 9. : C Memasukan animasi bukan merupakan prosedur yang utama dalam pengembangan, tetapi hanya sebagai aksesoris atau pelengkap. 10. : B Jelas bahwa untuk menghasilkan gambar rekaman video, maka diperlukan kamera video yang hasilnya dapat dimasukkan pada produk pengembangan PBK
Tes Formatif 2 1. : A Dokumen kerja dalam PowerPoint disebut slide presentasi. 2. : D Insert > Movie > From File, merupakan perintah untuk memasukkan movie dari dalam alamat file yang diinginkan. 3. : C Perintah play untuk melihat hasil sementara modifikasi, Slide Show untuk melihat seluruh hasil modifikasi dari slide pertama. 4. : B Perintah memasukkan tabel dalam slide presentasi, Slide > Table. 5. : A Animation Scheme dan Custom Animation merupakan 2 fasilitas yang memuat banyak efek animasi. 6. : E Dalam PowerPoint tidak terdapat perintah Inciting. 7. : C Insert Slide Transition merupakan langkah untuk memasukkan efek transisi pada presentasi. Walaupun ada perintah lain melalui Animation Scheme.
6 - 32
Unit 6
8. : C Table and Border Tool Bar adalah fasilitas yang memuat kumpulan efek untuk memodifikasi tabel dan border. 9. : A WordArt merupakan fasilitas yang memuat benruk-bentuk modifikasi text WordArt juga terdapat pada Microsoft Word, Excel, dan program microsoft Office lainnya. 10. : E Microsoft PowerPoint Document merupakan format standart file hasil Microsoft PowerPoint.
Pengembangan Bahan Pembelajaran
6 - 33
Daftar Pustaka Anderson, Ronald H. 1987. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. (edisi terjemahan oleh Yusufhadi Miarso, dkk). Jakarta : PU-UT dan Rajawali Press. Bachtiar Sjaiful Bachri. 2002. Tesis “Pengembangan Bahan Pembelajaran Berbantuan Komputer untuk Memfasilitasi belajar Mandiri dalam Mata Kuliah Desain Pesan pada Program S-1 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya”. Surakarta. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret. Sungkono dkk. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Isroi. 2004. Trik Efek Animasi pada PowerPoint. Jakarta : Penerbit Elex Media Komputindo. Sungkono dkk. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
6 - 34
Unit 6