3.1.
3.1.1.
Ruang Lingkup Penelitian
Lokasi ~enelitian
Penelitian di
data
sumber
ini
dilaksanakan dengan
cara
dalam negeri maupun di luar negeri yang
diduga
dapat
memberikan
pengumpulan
dari
berbagai
jawaban
atas
pennasalahan-permasalahan yang diteliti. Di
dalam negeri pengumpulan data dilakukan di
propinsi
yang dipilih yaitu Sumatra
Selatan,
DKI
Utara,
Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Riau,
Timur,
delapan Sumatra
Kalimantan
Barat, dan Kalimantan Selatan. Di luar negeri pengumpulan data dan informasi dilakukan di empat negara, karet
alam
negara
yaitu
dunia
eksportir
dua
negara industri konsumen utama
(Amerika Serikat dan karet alam yang
dua bagi
komoditi karet yang diteliti terdiri
dari
olah karet, bahan baku karet mentah, dan barang
jadi
.
CakUDan komoditi
Jenis-jenis
)I:
merupakan
dan
pesaing
Indonesia (Malaysia dan Thailand)
3.1.2.
Jepang),
bahan karet
.
a. Bahan olah karet (Bokarl
Bahan olah getah
karet
karet
yang
adalah hasil penyadapan karet berupa belum
mengalami
pengolahan
lebih
lanjut pada pabrik pengolahan karet.
Bahan olah
karet
ini antara lain terdiri dari : 1) Lateks : Cairan segar yang diperoleh dari penyadapan
pohon Hevea braziliensis. : Getah
2) Lump
karet yang membeku
didasar
mangkuk
penadah getah karet pada waktu penyadapan, atau pada tempat penyadapan. : Lateks
3) Slab
senga ja,
segar
yang
menggunakan
digumpalkan
bahan-bahan
dengan
penggumpal,
terutama asam formiat (formic acid).
b. Bahan baku karet mentah (crude rubber)
Bahan
.
yang
baku karet mentah adalah hasil akan
menjadi bahan
baku bagi
jadi dan barang jadi karet.
beberapa
kelompok sebagai berikut :
atau
crumb
mutunya
Dibagi
barang menjadi
teknis (TSR) : yaitu karet
rubber yang
sesuai
karet
industri
setengah
1) Karet spesifikasi
olahan
skema
telah Standard
ditetapkan Indonesian
remah standar Rubber
(SIR), dan terdiri dari jenis-jenis mutu SIR 3
CV,
SIR 3 L, SIR 3 WF, SIR 5, SIR 10, dan SIR 20. 2) Lateks pekat : adalah getah karet yang telah dengan mencampurkan bahan kimia
diolah
atau proses mekanis
agar
getah
pekat
tidak
membeku
selama
dalam
pengangkutan dan penyimpanan. 3) Karet konvensional : adalah karet hasil olahan
yang
harus memenuhi ketentuan-ketentuan standar mutu kemasan
sesuai
dan
dengan ffInternational Standard
of
Quality and Packing for Natural Rubber Gradeff.Karet konvensional
terdiri
dari
jenis
beberapa
mutu,
antara lain: a) Ribbed Smoked Sheet (RSS) b) W&ite/~ale Crepe c) Thick Blanket Crepe
a) Estate Brown Crepe e) Thin Brown Crepe
Remilled
f) Thin Pale Crepe
c. Barana iadi karet :
Barang jadi karet adalah
barang hasil industri
yang siap dipakai oleh konsumen akhir. banyak
sekali
berhasil sangat jadi
diproduksi.
barang
jadi
Tetapi
Dalam kenyataan
karet
karena
yang
telah
perannya
yang
besar, maka dalam penelitian ini
karet
tingkat
macam
yang
dunia
dijadikan
adalah
(otomotif), sedangkan
hanya
obyek ban
karet
jenis
barang
penelitian
untuk
kendaraan
di dalam negeri
bermotor
diadakan
juga
penelitian untuk sepatu karet dan sarung tangan karet.
3.2.
Untuk komoditas rencana
Jenis dan Sumber Data yang Digunakan
mendapatkan yang
gambaran
umum
diteliti ini, maka sebelum
penelitian ini disusun, dilakukan
kepustakaan
sementara dan
dari
pada
kegiatan
serta pengumpulan data sekunder.
saat telaah
NmtIUn
secara
lengkapnya guna keperluan analisis di dalam penelitian
ini,
maka data yang dikumpulkan mencakup data dan informasi
yang
bersifat sekunder serta bersifat primer. Sebagaimana
.c
dilaksanakan kedua
diketahui
bahwa
penelitian
di dalam dan di luar negeri.
ini
sendiri
Di dalam
jenis data tersebut dikumpulkan secara
negeri
lengkap
dari
seluruh obyek penelitian, sedangkan untuk penelitian di luar negeri
lebih ditekankan kepada pengumpulan
data
Khusus
di
Peneliti,
primer
dikumpulkan
tertentu,
negara yang dikunjungi oleh Tim melalui wawancara
dengan
sekunder.
nara
dengan menggunakan pedoman wawancara
data sumber
yang
sudah
disiapkan terlebih dahulu.
.
.
serta
Secara
rinci metode pengumpulan dan sumber
informasi yang digunakan dalam penelitian
dari ini
data dapat
dikemukakan sebagai berikut :
3.2.1.
*:
Data vrimer
Pelaksanaan seluruh
sumber
pengumpulan data primer data
yang
mungkin
diarahkan
dijangkau
dan
mendukung tujuan penelitian ini, baik pelaku-pelaku yang
terlibat
langsung
dalam
kegiatan
kepada dapat ekonomi
komoditi
yang
diteliti, maupun
instansi pemerintah
terkait lainnya yang dianggap perlu.
dan
lembaga-lembaga
Pelaku-pelaku ekonomi
yang diwawancarai terdiri dari produsen bahan olah dan bahan mentah, pedagahg perantara, pengusaha industri barang
jadi,
serta eksportir, baik untuk bahan mentah maupun barang jadi. Di
dalam
negeri
semua pelaku
komoditi
dijadikan
responden untuk pengumpulan data primer, sedangkan di negeri
sumber data primer dibatasi pada
komoditi saja, seperti pengusaha
beberapa
industri
luar
pelaku
barang
jadi,
eksportir, dan importir, di samping akan dilakukan wawancara C-
dengan
beberapa
nara sumber dari kalangan pemerintah
dan
asosiasi pengusaha. Pengambilan contoh dari setiap kelompok pelaku komoditi di
diilam negeri dilaksanakan dengan cara p u r p o s i v e
sampling
dan
dalam
(heterogen), maka
ha1
populasi
terlebih dahulu
tersebut
diadakan
sesuai dengan keperluannya. Sedangkan untuk primer
di
Perwakilan
luar
Pemerintah
Perdagangan dan Centre)
negeri
ditentukan
beragam
stratifikasi sumber
data
dengan petunjuk
dari
~epublik Indonesia
Kepala ITPC
random
atau
(Indonesian Trade
di negara-negara yang besangkutan,
Atase
Promotion
setelah
obyek-
obyek yang diteliti tersebut diinformasikan kepada mereka. Pengumpulan data responden -:
pertanvaan wawancara
primer dari
masing-masing
tersebut dilakukan dengan
menggunakan
yang diisi oleh setiap peneliti lapangan langsung.
Sedangkan untuk mendapatkan
informasi primer dari kelompok responden pihak
kelompok
pemerintah,
daftar dengan
data
dan
lainnya, seperti
asosiasi komoditi, dan
lembaga-lembaga
lainnya yang terkait, dilakukan dengan cara wawancara menggunakan dengan
daftar pertanyaan yang harus
tanpa
diisi,
melainkan
sudah
disiapkan
menggunakan pedoman wawancara yang
terlebih dahulu.
Data sekunder
3.2.2.
Untuk
keperluan
kuantitatif, sekunder,
sudah
antara
series data).
analisis
barang
dengan
tentu
menggunakan
diperlukan
lain yang berupa data deret
model
banyak waktu
data (time
Sebelum peneliti mengadakan pengumpulan
data
di lapangan, maka terlebih dahulu diadakan pengumpulan
data
sekunder yang bersifat agregat, baik untuk tingkat regional, nasional, sekunder dapat akan
maupun
internasional.
Dengan
sebagian
yang sudah berhasil dikumpulkan tersebut
data
peneliti
memperoleh gambaran m u m tentang segala sesuatu diteliti,
sehingga lebih dapat mengarahkan
yang
data
dan
. Sebagai pedoman di dalam pengumpulan data sekunder
ini
informasi apa yang perlu dikumpulkan di lapangan.
digunakan dan
daftar isian yanq telah disusun
disesuaikan
dengan
tujuan
dari
terlebih penelitian
dahulu ini.
Sedangkan masing-masing instansi atau lembaga yang dijadikan sumber data sekunder, antara lain : 1) Sumber data sekunder di dalam negeri :
*:
a. Departemen Perdagangan b. Departemen Pertanian
c. Departemen Perindustrian d. Badan Kordinasi Penanaman Modal
e. Bank Indonesia
f. Biro Pusat Statistik g. Asosiasi Pengusaha/Komoditi h. Atase Peydagangan/Kedutaan Asing di Jakarta i. Perwakilan Lembaga Internasional di Jakarta
j. Lembaga Perguruan Tinggi, dan lainnya. 2) Sumber data sekunder di luar negeri :
a. Perwakilan Pemerintah RI (Atase Perdagangan dan ITPC) b. Instansi Pemerintah
c. Asosiasi Pengusaha/Komoditi d. Biro Pusat Statistik di negara masing-masing
.
e. Lembaga Perguruan Tinggi
f. Lembaga Penelitian, dan lainnya.
3.3.
Sesuai
dengan
Metoda Analisis
tujuan dan
hipotesis
penelitian
telah
dikemukakan, maka ada dua masalah utama yang
pokok
pembahasan
di dalam penentuan metoda
yang
menjadi
analisis
yang
akan digunakan di dalam rencana penelitian ini. Pertama, sejauh
*:
mana
metoda analisis yang digunakan untuk teknologi dan struktur
industri
karet
dapat mempengaruhi peran dari karet
jenis
mutu
terhadap
TSR, di pasar.
Untuk itu
koefisien-koefisien regresi
melihat
barang
jadi
alam,
khususnya
dilakukan
pengujian
dari
setiap
atau
seluruh peubah yang digunakan dalam model (38). Kedua,
metoda
analisis yang digunakan
untuk
melihat
sejauhmana
optirnalisasi produksi dan pemasaran
karet
alam
Indonesia dapat dilakukan, dalam mengantisipasi perkembangan teknologi
industri barang jadi karet dan pasar
karet
alam
dunia. Untuk yang
pengujian hipotesis yang pertama,
digunakan diselesaikan dengan analisa
maka
pengujian
koefisien-koefisien
karena
regresi
regresinya
model ganda, harus
dilakukan dengan dua cara, yaitu pengujian koefisien regresi secara
individual
dan pengujian koefisien
regresi
secara
serentak.
3.3.1.
Pensuiian koefisien reuresi secara individual
Uji dari
individual
terhadap
koefisien
model (38) dilakukan dengan menggunakan
Prosedur (H)
secara
dan
regresi
statistik
awalnya dilakukan dengan merumuskan hipotesis hipotesis alternatif (Ha) bagi
setiap
regresi secara bergantian. Ho
:
di =
Ha
:
di f 0
0
uji statistik t-nya (jika Ho : di = 0 ) adalah :
di mana : di = koefisien regresi ke-i p i = galat baku (standard error) ke-i k
= 1,2,3,4 = jumlah peubah bebas.
t. no1
koefisien
Hasil
perhitungan tersebut dibandingkan
dengan
hasil
sebenarnya (teoritik) yang dapat diperoleh dari tabel t yang
( a )yang
sesuai dengan derajat nyata
diinginkan.
Kaidah ujinya adalah : a) jika -t d12< thitung < '0(/2 bahwa
pengaruh
maka
Ho
diterima, berarti bebas
variasi nilai peubah
ke-i,
yang
koefisien regresinya diuji, terhadap variasi nilai pangsa di pasar karet alam, tidak ada atau
TSR
sama sekali. b) jika
yang
bermakna
-
thitung
ditolak,
tidak
<
-tq2
atau
thitung > ta2
maka
berarti bahwa variasi nilai peubah bebas
koefisien
regresinya
diuji,
H , ke-i,
memberikan
makna
terhadap variasi nilai pangsa TSR di pasar karet alam.
Penuuiian koefisien rearesi secara serentak
3.3.2.
Uji
hipotesis bagi koefisien regresi dari
secara
serentak
dilakukan dengan maksud
apakah
peubah-peubah
bebas
yang
model
untuk
digunakan
(38)
mengetahui
dalam
model
mempunyai pengaruh atau tidak terhadap pangsa TSR di
pasar.
Sama halnya dengan uji koefisien regresi secara
individual,
maka prosedur awalnya dilakukan dengan merumuskan no1
(Ho) dan
hipotesis alternatif
hipotesis
(Ha), walaupun
tidak
dilakukan secara bergantian.
H,
:
dl = d2 = d g = d* = 0
Ha
:
hipotesis
no1
itu
tidak semua di = 0
tidak
benar,
(i = 1,2,3,4)
atau
Uji
statistik
yang dipakai adalah uji F,
yang
dirumuskan
sebagai berikut :
di mana : J K R JKS k n Hasil
= = = =
jumlah kuadrat regresi jumlah kuadrat sisa jumlah.peubah bebas yang digunakan jumlah observasi
perhitungan tersebut dibandingkan
dengan
hasil
sebenarnya (teoritik) yang dapat diperoleh dari tabel F yang sesuai dengan derajat nyata
(a) yang
dinginkan.
Kaidah ujinya adalah : a) jika
nilai Fhitung < Ftabel, maka
Ho diterima
atau
Ha
ditolak
atau semua koefisien regresinya (ai) adalah
0,
artinya
secara bersama-sama peubah bebas yang
(dari
ke-1 sampai ke-k) tidak memberikan
nyata
terhadap
pangsa
TSR di pasar
digunakan
pengaruh
karet
alam,
yang pada
tingkat keyakinan tertentu. b) jika
nilai
Fhitung > Ftabel, maka H,
ditolak
atau
diterima atau ada koefisien regresi yang mempunyai tidak sama dengan 1
0,
Ha
nilai
artinya semua peubah bebas (dari ke-
sampai ke-k) secara bersama-sama
memberikan
pengaruh
yang nyata terhadap pangsa TSR di pasar karet alam, tingkat keyakinan tertentu.
pada
Sebagaimana dikemukakan terdahulu bahwa walaupun linier mempunyai beberapa
programa dengan
model-model
kelemahannya,
yaitu
digunakannya. bahwa
menyangkut
dan
sehingga
analisa
dalam
waktu.
Oleh
teknologi
model
ada
juga
berbagai
berbagai
asumsi
yang
ini hanya
tetap
bisa
itu
yang
pembandingnya.
dihasilkan
Untuk
akan
di
dalam oleh
model
masa untuk
suatu
melihat
dengan
asumsi
digunakan
jangka
sejauh
ini
itu hasil optimalisasi
dibandingkan
yang
selama
waktu tertentu, tidak meliput karena
optimalisasi
aktifitas
tetapi
dibandingkan
Salah satu kelemahannya adalah karena
sumberdaya
analisa,
lainnya,
kelebihan
model
hasil
harus
dari
mana ada
setiap
nyata
dari
yang
akan
antara
lain
aktifitas-aktifitas yang bersangkutan. Hasil
optimalisasi
dibandingkan terdiri dan
dengan
dari
aktifitas
hasil aktifitas nyatanya
dari aktifitas produksi bahan olah,
bahan
mentah,
barang jadi serta aktifitas pemasaran bahan mentah
barang jadi Jika tinggi berarti
.
keuntungan
nasional secara optimal
dapat
dibandingkan dengan keuntungan nasional nyata, bahwa pola optimal yang dihasilkan secara
lebih baik.
dan
lebih maka
normatif
Untuk itu tinggal dicari implikasi dari masing-
masing aktifitas optimal tersebut.