1
PENINGKATAN PERWUJUDAN IDENTITAS NASIONAL MELALUI PENGGALIAN JATI DIRI BANGSA DENGAN MEMPERTAHANKAN WAWASAN NUSANTARA Oleh : Moh. Rohmat Said Abstrak: Era globalisai sekarang sudah melanda seluruh dunia. Era yang berdampak positif maupun negative . Dampak inilah yang memicu perilaku manusia dari yang biasa bersosialisasi sekarang lebih individu, dahulu senang gotong royong sekarang tidak kenal dengan orang. Dampak buuk yang muncul akibat era globalisasi perlu kita cegah bersama seperti tawuran, narkoba, seks bebas, korupsi dan degradasi moral lainnya. Membendung rusaknya perilaku sosial yang muncul akibat dari globalisasi adalah dengan pengenalan jati diri bangsa. Pengenalan ini dapat dilakukan baik melalui pendidikan di sekolah maupun pendidikan di luar sekolah misalkan dilingkungan keluarga. Pengenalan jati diri bangsa diharapkan dapat memunculkan rasa patriotisme, nasionalisme, serta perilaku yang lain yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sepert ramah, gotong royong, toleransi, empati, dan lain sebagainya. Dengan adanya pengenalan jati diri bangsa yang berpedoman wawsan kebangsaan akan memunculkan karakteristik bangsa yang nantinya akan menjadi identitas national pada umumnya. Kata kunci : jati diri bangsa, identitas nasional, wawasan nusantara PENDAHULUAN Latar belakang Dengan jumlah penduduk yang sangat besar, tidak heran Indonesia menjadi Negara yang disegani oleh Negara lain. Ini bukan karena sumber daya alam yang dimiliki sangat melimpah. Namun, karena populasi penduduk yang
subur menjadikannnya
sebagai Negara yang diperhitungkan dalam kancah internasional. Bahkan digadanggadang pada tahun 2045, adalah generasi emas bangsa Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang saat ini kurang lebih adalah 250 juta jiwa, pada tahun 2045 dari seluruh jumlah penduduk yang ada diperkirakan 60 % adalah usia produktif. Usia yang dibilang
2
akan menjadi penggerak kemajuan bangsa baik dibidang ekonomi maupun dibidang yang lain. Usia yang sangat produktif untuk menghasilkan karya-karya, pemikiran dan hasil kerja nyata bagi kemajuan bangsa. Namun dengan kemjuan teknologi yang ada bahkan dianggap ini sebagai zaman canggih atau era globalisasi. Pemuda-pemuda kita seperti kehilangan jati diri bangsa. Bangsa yang dikenal ramah sekarang menjadi bangsa yang mudah marah, bangsa yang dahulu dikenal sangat toleransi sekarang senang mencaci, bangsa yang dulu senang gotong royong sekarang apatis terhadap orang lain. Pemuda sekarang acuh terhadap situasi kondisi yang ada di masyarakat sekarang. Para pemuda lebih mudah bergejolak emosinya sehingga sering terjadi tawuran antar pemuda yang disebabkan permasalahan yang sepele contoh seperti senggolan saat menontok music, atau masalah “pandangan mata” yang dianggap menghina. Pemuda saat ini lebih banyak mengekspresikan hidupnya kedalam hal yang negative misalkan narkoba, seks bebas, hedoisme dan permasalahn sosial lainnya. Disamping dari personal masing-masing degradasai mental juga berasala dari luar misalkan contoh pola kepemimpinan yang sekarang yang tidak memberikan contoh yang baik bagi generasi bangsa misalkan para pejabat yang korupsi, orang tua yang acuh terhadap perkembangan putra-putrinya itu juga salah satu factor dari luar yang ikut mendorong rusaknya generasi bangsa kita disamping media yang terlalu vulgar dalam menontonkan aksi kekerasan, tanpa adanya panduan dari orang tua maupun lembaga. Mengingat rendahnya pemahaman masyarakat kita tentang wawasan kebangsaaan ini dapat dilihat dari indikasi-indikasi yang muncul. Maka, perlu adanya pemahaman wawasan kebangsaan nasional melalui pendidikan kebangsaan. Wawasan nusantara tidak hanya diajarkan dalam pendidikan formal namun juga diimplementasikan secara langsung melalui lembaga-lembaga atau instansi yang berwenang. Sehingga generasi bangsa ini tidak akan kehilangan jati dirinya sebagai bangsa yang bermartabat yang selalu menjunjung tinggi kerukunan, toleransi, gotong royang, ramah dan bekerja keras. Rumusan masalah Apa saja yang permasalahn yang mendasari penulisan ini : a. Pengertian identitas nasional?
3
b. Apa saja karakteristik identitas nasional? c. Apa saja factor pendukung kelahiran identitas nasional? d. Pancasila sebagai identitas nasional? e. Apa pengertian wawasan nusantara? f. Apa saja factor yang mempengaruhi wawasan nusantara? g. Implementasi wawasan nusantara? TINJAUAN PUSTAKA A. Identitas nasional 1. Pengertian Identitas merupakan arti dari ciri khusus yang membedakan dengan yang lain. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia identitas adalah ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau suatu benda. Nasional adalah bangsa yang bisa dikatakan lebih besar, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Nasional mempunyai arti bersifat kebangsaan; atau berkenaan dengan bangsa sendiri. Jadi Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain ( Kaelan: 2016) berdasarkan pengertian maka identitas bangsa Indonesia akan berbeda dengan bangsa yang lain baik dari perilaku, karakter dan ciri khusu yang lainnya. Inilah yang membuat Negara Indonesia memiliki ciri khas yang tidak dimiliki Negara lain di dunia. 2. Karakteristik Identitas Nasional Keunikan yang dimiliki bangsa Indonesia memiliki daya tarik yang luar biasa yang tidak dimiliki Negara lain, apa saja karakteristik identitas nasional yang dimilki bangsa Indonesia : a.
Jika dilihat dari unsur – unsur Identitas Nasional maka yang membentuknya adalah suku bangsa, agama, kebudayaan,dan bahasa. Kita semua sudah tahu bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk yang terdiri dari pelbagai komponen yang saling menguatkan. Ditinjau dari suku bangsa, ada sekitar 1.340 suku yang ada di Indonesia. Jika ditinjau dari agama bangsa Indonesia juga ermasuk salah satu Negara yang sangat toleran terhadap
4
agama dan penganut kepercayaan ini dibuktikan dengan diakuinya 6 agama sah dan belum lagi keyakinan-keyakinan yang dianut oleh setiap penduduk. Ragam bahasa di Negara kita ini juga salah satu yang terbanyak di dunia hamper setiap suku memilki bahasa sendiri. Kebudayaan yang dimiliki juga anjadi daya tarik yang potensial yang bisa kita kembangkang sebagi salah satu asset bangsa tak benda yang perlu kita jaga kelestariannnya, kita masih ingat bagaimana Reog dulu pernah diklaim sebagai kebudayaan Negara tetangga. b.
Pemantapan Identitas Nasional, dalam pemantapan nasional yang dibahasa adalah dua unsure poko yaitu unsur integrasi nasional dan kebudayaan nasional. Integrasi nasional adalah penyatuan berbagai kelompok sosial budaya kedalam kesatuan wilayah dan pembentukan suatu identitas nasional sedangkan kebudayaan Nasional merupakan kerangka dasar perwujudan integrasi bangsa atau intgrasi nasional yang kokoh dan tangguh. Integrasi nasional dan kebudayaan ini saling mengisi dan saling menguatkan sebagai karakteristik Identitas Nasional Indonesia (Bakry : 2014)
3. Faktor pendukung kelahiran identitas nasional Factor yang mendukung lahirnya identitas nasional ada 2 yaitu faktor obyektif dan faktor subyektif. Pertama, faktor obyektif meliputi geografisekologis dan demografis. Kedua, faktor subyektif meliputi historis, sosial, politik dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Jika dilihat dari factor yang pertama luas wilayah dan keadaan alam yang dimiliki bangsa ini memang menjadi factor yang sangat penting karena melihat begitu luas dan keadaan alam yang berbeda di tiap daerah. Sedngakan jika ditinjau dari factor kedua maka secara garis besar sejarah masa lampau yang dimiliki bangsa ini menjadi symbol bahwa bangsa ini memang pernah Berjaya ini dibuktikan engan banyaknya kerajaan besar yang lahir dari bangsa ini. 4. Pancasila sebagai identitas nasional Pancasila lahir dari hasil pemikiran putra bangsa yang sangat revolusioner pada saat itu bagaimana tidak Negara yang belum merdeka namun sudah memikirkan ideologi / pandangan hidup yang akan digunakan sebagai pondasi
5
awal dari pemikiran suatu bangsa. Perumus dasar bangsa ini memang layak diapresiasi atas dasar pemikirannya yang disebut sebagai pancasila atau lima asas / prinsip. Pancasila sendiri bersumber dari nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Jadi, Pancasila tidak muncul secara tiba-tiba dan dipaksakan oleh suatu rezim atau penguasa namun melalui fase historis yang sangat panjang (Kaelan :2016) B. Wawasan Nusantara 1. Pengertian Sebelum mengartikan secara keseluruhan ada baiknya kita mendefinisikan secara terpisah dahulu. Wawasan bersala dari bahasa jawa “wawas” yang artinya melihat atau memandang, sedangkan wawasan adalah cara pandang. Sedangkan nusantara berasala dari kata nusa yang artinya pulau sedangkan nusantara adalah kesatuan pulau-pulau. Jadi wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia uantuk mencapai tujuan nasional. Menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia wawasan Nusantara adalah cara pandang suatu bangsa dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dalam hubungan antar Negara yang merpakan perenungan hasil filsafat tentang sejarah diri dan lingkungan dengan memperhatikan sejarah dan kondisi sosial budaya serta memanfaatkan kosntelasi geografis guna menciptakan dorongan dan rangsangan dalam usaha mencapai tujuan nasional. Hal ini senada juga dengan pengertian wawasan nusantara menurut Kaelan wawasan nusantara adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografis dan negaranya untuk mencapai tujuan citacita nasionalnya. (2016 : 146). Wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam menyelanggarakan kehidupannya serta sebagai ramburambu dalam perjuangan mengisi kemerdekaaan . wawasan nusantara juga berperan dalam membina persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan guna mencapai cita-cita dan tujuan bersama. Menurut perkembangannya wawasan nusantara juga dipengeruhi oleh paham-paham kekuasaan yang dianutnya :
6
a. Paham Machiavelli menurutnya suat Negara akan bertahan apabila menerapkan dalil-dali sebagi berikut : pertama, dihalalkan merebut dan mempertahankan kekuasaan. Kedua, devide et impera sah digunakan untuk mempertahankan kekuasaan. Ketiga, yang kuat yang menang. b. Pandangan Napoleon Bonaparte berpandangan sama seperti Machievelli. c. Paham jendral Clausewitz menurutnya perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain. d. Paham Feurbach dan Hegel, berpandangan bahwa ukuran keberhasilan ekonomi suatu Negara adalah seberapa besar surplusnya. e. Paham Lenin menurutnya perang adalah suatu kelanjutan politik dengan cara kekerasan. f. Paham Lucian dan Sidney, menurutnya bahwa ada unsure –unsur subyektif dan psikologis dalan tatanan politik suatu bangsa. 2. Faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara Dalam hal ini factor yang mempengaruhi wawasan nusantara terbagi menjadi dua: pertama yaitu: wilayah, kepulauan Indonesia, konsepsi wilayah kelautan dan karakteristik wilayah Indonesia. kedua
adalah perkembangan
wilayah Indonesia. a. Wilayah Wilayah Indonesia sangat luas dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Karena saking luasnya Indonesia menjadi salah satu dari 10 negara terluas di dunia yakni peringkat ke 7. Ini menjadi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki Negara kita kelebihannya adalah dengan luas Negara 5.193.250
kita memiliki sumber daya alam yang melimpah.
Namun dari segi kerugian adalah dengan luasnya kesejahteraan penduduk sulit tercapai karena kondisi geografisnya. b. Kepulauan Indonesia Indonesia memiliki 17.508 dari jumlah data tersebut 7.870 pulau suda benama sedangkan sisanya belum. Dari data itu juga baru sekitar 6.000 pulau yang berpenghuni. c. Konsepsi wilayah
7
Sesuai dengan Hukum Laut Internasional secara garis besar Indonesia memiliki batas laut sebagi berikut :Pertama, laut teritorial yaitu suatu wilayah yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut diukur dari garis pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis surut terndah sepanjang pantai. Kedua, Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) yaitu tidak melebihi 200 mil dari garis pangkal di dalam ZEE negar yang bersangkutan berdaulat meneksplorasi kekayaan hayati dari perairan. Ketiga, landasan kontinen jaraknya 200mil dari laut dan tidak melebihi kedalam 350 mil. d. Perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya Tahun 17 Agustus 1945 sampai 13 Desember 1957 wilayah Indonesia meliputi wilayah bekas jajahan Belanda. Ordonasi tahun 1939 menetapkan bahwa batas laut territorial Indonesia 3 mil. Tahun 13 Desember 1957 sampai 17 Februari 1969 (deklarasi Juanda) menetapkan bahwa batas territorial adalah 12 mil sesuai dengan undang-undang
no 4/Prp/1960 tanggal 18
Februari 1960. Dari tanggal 17 februari 1969 sampai sekarang (deklarasi Kontinen) dan yang terakhir adalah ZEE yang telah diratifikasi pada tahun 1985. 3. Implementasi wawasan nusantara Apa pemahaman wawasan nusantara saja yang perlu diimplemantasikan dalam kehidupan sehai-hari meliputi : a. Wawasan nusantara sebagai pancaran falsafah bangsa b. Wawasan nusantara dalam pembangunan nasional c. Penerapan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari d. Hubungan wawasan nusantara dan ketahanan nasional PEMBAHASAN Pancasila sebagi pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan karakter bangsa. Pendidikan pancasila diajarkan dari sekolah dasar sampai Pergruan tinggi. Pendidikan Pancasila diajarkan dari sejak dini diharapkan agar masyarakat Indonesia berwawasan atau berpandangan yang terbuka namun tidak meninggalkan jati diri
8
bangsa. Pengenalan jati diri bangsa pada sekolah dasar dapat dilihat pada materi PKn dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Pancasila dianggap sebagi sumber ja diri bangsa
sebagi cerminan perilaku bangsa. Bangsa Indonesia terkenal sebagi bangsa yang ramah, toleransi, beragama , bergotong royong dan bekerja keras serta perilaku positif lainnya. Dapat tergambarkan pada isi Pancasila dan implementasinya dalam pendidikan
sebagi
berikut : a. Ketuhanan yang Maha Esa, kepercayaan yang dianut masyarakat Indonesia sangat beragam dari banyaknya agama yang dianut masyarakat belum lagi yang menganut kepercayaan animism dan dinamisme yang ada. Apabila dalam implementasinya bangsa Indonesia hanya mengakui satu kepercayaan saja maka tidak heran kan terjadi perselisihan antar pemeluk agama lain. Maka dengan itu Pancasila sebagi pondasi dalam menagtur kepercayaan dan keyakinan yang daunt masyarkat. Ini sesuia denga siding PPKI I yang dilaksanakn di Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal 18 Agustus 1945 yang sis pembukaanya disesuaikan dengan keyakian masyarakat Indonesia. Penerapnnya dalam lingkup pendidikan adalah berdo”a bersam, sholat berjamaah dan kegiatan rohani ataukegiatan keagamaan yang dilakukan disekolah. b. Kemanusian yang adil dan beradab, Indonesi adalah salah satu Negara yang telah meratifikasi Hak asasi manusia
dalam komitmennya pemerintah
Idonesia akan berlaku adil kepada seluruh masyrakat Indonesia tanpa membedakan golongan, suku, agama maupun ras. Semua masyrakat sam baik dimata hukum maupun dalam bidang yang lain misalkan pendidikan, ekonomi , sosial dan lainnya.. implementasi dalam pendidikan adalah semua siswa adalah sama tidak dibedakan antara siswa kaya ataupun sebaliknya, siswa pintar
ataupun
sebaliknya,.
Pemebrian
punishemn
ataupun
reward
diberiaknkepad yang berhak menerimanya. c. Persatuan Indonesia, kiat sudah menyadari bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa, kebudayaan yang berbeda-beda. Namun, karena
9
perbedaan inilah yang membuat Indonesia dianggap sebagai Negara paling beragam, paling majemuk dan paling toleran di dunia. Perbedaan ini tidaklah membuat Indonesia bercerai berai namun manjadikan Indonesia manjadi kaya menjadi unik. Serta dengan semboyan Bhineka unggal Ika menjadi dasar persatuan bangsa. Bangsa yang penah dijajah selama 350 tahun ini tidak ingin mengulangi lagi kesalahn yang lalu karena tidak adanya persatuan dan kesatuan, bangsa yang tidak ingin ditindas lagi dan bangsa yang ingin maju mencapai cita-cita. Implementasi sila ke tiga dalam pendidikan adalah dengan belajar kelompok, pembagian regu piket, kelompok eksperimen. d. Kerakyatan yang dipimpin oleh permusyawaratan dalam perwakilan, gotong royong adalah karakteristik bangsa Indonesia. Bangsa yang menjujung tinggi nilai kesopanan, bangsa yang lebih mengutamakan musyawarah dalam mencapai mufakat ketimbang dengn cara perang. Seyogyanya perlu kita lestarikan lagi dalam kehidupan masyarakat. Dengan adanya permasalahn yang muncul jalan terbaik untuk menyelesaikannya adalah dengan cara bermusyawarah. Dalam politik keterwakilan anggota DPR merupakan salah satu buktinya. Penanaman sila keempat dalam pendidikan adalah dengan melakukan kegiatan pemilihan keua kelas atau dalam simulasi pemilihan umum. e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, rakyat berhak mendapatkan kesejateraan perlindungan, pendidikan, kesehatan yang sama tidakada diskriminasi. Penerapan dalam pendidikan adalah guru berhak dihormati dan peserta didik berhak untuk mendapatkan pengajaran serta kasih saying sama. Kewajiabn pserta didik adalah belajar dan kewajiban guru adalah mengejarkan ilmu, mendidik perilaku. Selain Pancasila sebagai cerminan bangsa. Adapula factor-faktor yang menyebabkan pudarnya jati diri bangsa antara lain, factor dari luar seperti globalisai . globalisasi yang artinya suatu proses mentaunya setiap individu tanpa adanya pembatas. Era globalisai membuat dunia seperti tanpa batas tidak ada sekat antara Negara satu dengan Negara lain. Dampak positif dari globalisasi adalah majunya teknologi, komuniksi lebih mudah dan murah, transportasi yang maju dan efisien.
10
Namun disamping dampak positif adapla dmpak negative yang muncul seiring kemjuan teknologi an globalisai mislkan hilangnya sikap “ketimuran “ kita, narkoba, seks bebas, kriminalitas dan dampak lainnya. Disamping factor luar ada pula factor dari dalam yang merusak jati diri bangsa seprti kurangnya pemahaman masyarakat kita tentang budaya asing ( filterisasi ). Sikap yang terklalu terbua terhadap budaya lain tanpa memilah dan memilihya apakah sesuai dengan norma, adat istiadat bangsa kita, dan mulai memudarnya rasa nasionalisme. Selain tentang jati diri bangsa pemahamana tentang wawasan nusantar juga perlu diajarkan kepad peserta didik agar mereka mengetahui apa yang ada dilaut dan didarat dan diudara negeri tercinta ini. . Kita tahu batas darat Negara kita dapat kita lihat dengan mudah di Peta maupun atlas. namun berbeda dengan batas laut dan udara kita. Maka Indonesia ikut meratifikasi perjanjian dengan Negara lain atau dengan PBB. Keinginan untuk mengelola sumber daya alam yang ada di wilayahnya membuat Indonesia melakukan kerjasama, negoisasi dan dan melakukan pembahasan secara diplomatic dengan Negara tetangga. Hasilnya adalah sebagai berikut : a.
Territorial Zee en Maritieme Kringen Ordonantie ( 1945 – 1957) adalah batas wilayah laut Indonesia sejauh 3 mil dari garis pantai ketika surut. Ini dikarenakan pada saat itu wilayah Indonesia adalah bekas jajahan Belanda sehingga batas laut yang digunakan juga sisa-sisa penjajahan.
b.
Deklrasi Juanda ( 1957 – 1969 ). Dalam deklarasi ini ditetapkan bahwa batas laut territorial Negara Indonesia adalah 12 mil diukur dari titik terluar.
c.
Deklarasi Landas Kontinen, pemanfaat sumber daya alam dapat dilakukan di wilayah yang telah disepakati dengan Negara tetangga.
d.
Zona Ekonomi Ekslusif ( ZEE ) berjarak 200 mil yang dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Pentingnya pemahaman wawasan kebangsaan dan pengenalan tentang identitas
Negara akan berdampak positif meningkatakn jati diri bangsa dalam kncah nasional maupun intenasional. Jati diri bangsa yang disegani bukan karena kekuatan, sumber daya alam yang dimilki namun perilaku yang yang ada. Ini akan menambah potensi dan daya tarik yang dimiliki bangsa ini.
11
Untuk itu supaya kita tidak “terjajah” oleh globalisasi dan upaya untuk meningkatkan jati diri bangsa maka perlu adanya penanaman dan pemahaman tentang empat pilar bangsa yaitu UUD 1945, NKRI, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Pemahamn empat pilar ini dapat dilakukan secar terstruktur melalui pendidikanc dalam mata pelajaran atau dalam hal lain ada kerjasama sekolah engan pihak lain misalkan kerjasama sekolah dengan instansi kepolisian. Seperti yang dilakukan oleh SDN Banjarsari 2 bekerjasama dengan Polsek Gajah dan Universitas muria Kudus melakukan sosialisai pemahamana wawasan nusantara . tujuan dalam kerjasama ini adalah pengenalan pilar-pilar bangsa untuk menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia. Materi yang diajarkan meliputi Indonesia sebagi Negara yang besar, empat pilar bangsa, globalisai dampak dan penangannya, serta kegiatan lain yang tujuaan utamanya untuk menumbuhkan rasa cinta kepada negeri Indonesia Ini dimaksudkan pula agar pesrta didik umumnya dan SDN banjarsari 2 khususnya memiliki rasa nasionalisme yang tinggi agar terhindar dari sikap-sikap yang merugikan. Yang nantinya akan berguna bagi mereka sendiri PENUTUP 1. Simpulan Era globalisasi tidak hanya berdampak positif terhadap kemjuan bangsa namun juga berdampak negative terhadap masyarakat. Masyarakat cenderung bersifat egois, acuh, individualistic tidak lagi punya rasa toleransi. Dampak inilah yang menyebabkan masyarakat kehilanang jati dirinya sebagai bangsa yang terkenal dengan tolerasni nya yang tinggi, ramah dan bekerja keras. Wawasan nusantara sangat penting untuk ditekankan kepada seluruh warga Indonesia. Tidak hanya kepada mahasiswa namun kepada seluruh warga Negara. Ini bertujuan agar masyarakat mengerti tentang pentingnya jati diri bangsa. Dengan pemahaman pancasila yang diajarkan secara kontinu akan menumbuhkan rasa bangga, rasa cinta dan rasa ingin peduli terhadap bangsa ini. Kesadaran ini akan mendorong masyarakat kita, teruma pemuda kita untuk maju, berfikir positif dan manjauhi perilaku-perilaku yang merusak norma ataupun jati diri bangsa. Nantinya,
12
bangsa kita akan menjadi bangsa yang maju tanpa meninggalkan tradisi yang ada, bangsa yang maju tanpa menghilangkan jati diri bangsanya.
2. Saran Berdasarkan hasil penulisan makalah ini saran yang ingin disampaikan adalah Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih meyakini dan lebih dalam. Untuk itulah perlu kiranya pendidikan yang membahas/mempelajari tentang wawasan nusantara dimasukan ke dalam suiatu kurikulum yang sekarang diterapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia (misalnya : pelajaran Kewarganegaraan, Pancasila, PPKn dan lain - lain) DAFTAR PUSTAKA Bakry, Noor Ms. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Danusaputro, St Munajat. 1981. Wawasan Nusantara (dalam Implementasi dan Implikasi Hukum). Jakarta : Penerbit Alumni / 1982/ Bandung. Kaaelan. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Paradigma http://Google Cendekia //wawasan nusantara. Diakses hari kamis pukul 20.08