PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK JALANAN MELALUI METODE DISKUSI DAN SIMULASI (The Increase Of Street Children Knowledge About Dhiarrhea By Discussion and Stimulation Education Method) Eska Riyanti, Pudjiati, Wandaningsih Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III Email :
[email protected]
ABSTRAK Anak jalanan merupakan anak usia 5 hingga 18 tahun aktif bekerja di jalanan di kawasan urban. Data populasi diseluruh nusantara 232.000 orang dan 12.000 diantaranya berada diwilayah Jabotabek serta 8000 ada di Jakarta. Penyakit yang menempati urutan pertama adalah diare yaitu sebanyak 34,72%. Penyakit diare sangat erat kaitannya dengan perilaku hidup bersih, terutama pemeliharaan personal higiene. Menurut Budi (2011) bahwa personal higiene merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit diare pada anak-anak usia sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan metode diskusi dan simulasi terhadap peningkatan pengetahuan tentang pencegahan diare pada anak jalanan di wilayah Jakarta Timur. Rancangan penelitian yang digunakan penelitian ini adalah quasi experimental dengan rancangan randomized pretest-posttest group control. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang yaitu 30 orang pada perlakuan dan 30 orang sebagai kontrol. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden berusia 9 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dan status anak ke-1, rerata pengetahuan tentang penyakit diare pada kelompok perlakuan dengan metode dikusi dan simulasi adalah 39.20 dengan standar deviasi 1.77 lebih tinggi dari rerata pada kontrol adalah 32.37 dengan standar deviasi 6.97 dengan nilai p = 0.031 artinya adanya perbedaan signifikan rerata pengetahuan tentang penyakit diare antara perlakuan dengan kontrol, sedangkan rerata pengetahuan tentang pencegahan dan penanggulangan diare pada perlakuan adalah 28.96 dengan standar deviasi 0.67 lebih tinggi dari rerata kontrol yaitu 25.23 dengan standar deviasi 4.92 pada nilai p = 0.017 artinya adanya perbedaan yang signifikan antara perlakuan dengan kontrol Kata kunci : Anak Jalanan, metode simulasi, diare
ABSTRACT Street children are children aged 5 to 18 years of active work on the streets in urban areas. The Data street children at 2008 is 232,000 people and 12,000 of them are in the JABODETABEK territory as well as in Jakarta 8000. The disease among children is diarrhea ranks first as many as 34.72%. Diarrheal disease is closely associated with hygienic behavior, especially the maintenance of personal hygiene. According to Budi (2011) that personal hygiene is one of the factors that may influence the occurrence of diarrheal disease in children of primary school age. The aim of this research are determine the effectiveness of health education discussions and simulation methods to increased knowledge about the prevention of diarrhea in children in the streets of East Jakarta. The study design used a quasiexperimental research is to design a randomized pretest-posttest control group. The sample in this study of 60 people with 30 people and 30 people on treatment as a control. The results showed that most respondents aged 9 years, male sex, and status of children to-1, the average knowledge of diarrheal disease in the group treated with dikusi and simulation methods is 39.20 with a standard deviation of 1.77 is higher than the average in the control is 32.37 with a standard deviation of 6.97 with p = 0.031 means 34
35
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 34-43
significant mean differences in knowledge about the treatment of diarrheal diseases among controls, whereas the mean knowledge about the prevention and control of diarrhea in treatment was 28.96 with a standard deviation of 0.67 is higher than the mean of the control that is 25.23 with a standard deviation 4.92 at p = 0.017 means there are significant differences between treatments with control. Keywords: Street Children, simulation method, diarrhea
pemeliharaan personal higiene. Menurut Budi
PENDAHULUAN Anak jalanan ini setiap tahunnya selalu mengalami
peningkatan.
penelitiannya
menyebutkan
bahwa
ini
personal higiene merupakan salah satu faktor
merupakan salahsatu akibat dari krisis moneter
yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit
pada tahun 1997 di Indonesia. Jumlah anak
diare pada anak-anak usia sekolah dasar.
jalanan terus bertambah setiap tahunnya. Data
Terdapat keterkaitan yang sangat erat antara
dari Pusdatin Kementerian Sosial RI tahun
personal higiene dengan kejadian diare pada
2008 diketahui populasi anak jalanan di
anak jalanan sebab sebagian besar waktu dari
seluruh nusantara 232.000 orang dan 12.000
anak jalanan ini hidup di jalanan sehingga
diantaranya berada diwilayah Jabotabek serta
informasi mengenai kesehatan pun menjadi
8000 ada di Jakarta (KemSos, 2010). Anak
terbatas. Menurut Sheizi dalam penelitiannya
jalanan sering diidentikan sebagai komunitas
menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan anak
yang kurang memperhatikan perilaku hidup
jalanan terhadap personal higiene memang
sehat, termasuk yang berhubungan dengan
masih rendah UNICEF, 2002). Begitu pula
personal higiene. Lembaga perlindungan anak
pengetahuan
Jawa Barat menyatakan bahwa penyakit anak
jalanan. Karena pengetahuan diare juga sangat
jalanan yang paling banyak dan menempati
mempengaruhi angka kejadian diare pada anak
urutan pertama adalah diare yaitu sebanyak
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
34,72% (Nur’aini, 2012). Di Indonesia, diare
Ira.
hingga kini pun masih merupakan salah satu
meningkatkan
penyakit utama yang diderita bayi dan anak.
mengenai diare (Sari, 2007). Pendidikan
Diperkirakan
kesehatan pada anak sekolah dasar dapat
angka
Peningkatan
dalam
kesakitan
diare
ini
mengenai
Maka
dibutuhkan
berkisar 150-430 perseribu penduduk setiap
meningkatkan
tahunnya (Paskalita, 2012).
kesehatan
Penyakit diare ini sangat erat kaitannya dengan
perilaku
hidup
bersih,
terutama
diare
cara
pengetahuan
secara
pada
agar anak
anak
dapat jalanan
pengetahuan
mengenai
signifikan.
Pendidikan
kesehatan dalam kelompok kecil sangat cocok dengan kondisi anak jalanan pada usia anak-
36
Eska Riyanti: Peningkatan Pengetahuan Tentang Pencegahan Diare Pada Anak Jalanan Melalui Metode Diskusi Dan Simulasi
anak yang mudah bosan jika diberi ceramah
DinSos DKI Jakarta. Hal ini dilakuakan untuk
dalam
mengindari
kelompok
besar
(Siwach,
2009).
Metode diskusi dan simulasi meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan sebesar 28 % dikarenakan suasana pembelajaran menjadi lebih kooperatif bagi siswa (Wuryana, 2011).
kontaminasi
informasi
antara
sampel. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian didapatkan bahwa sebagian besar anak jalanan yang menjadi responden pada kelompok perlakuan rata-rata
METODE Desain penelitian yang digunakan adalah
usia 9-11 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dan
quasi experimental dengan rancangan non
status
randomized pretest-posttest group control.
pengetahuan tentang penyakit diare sebelum
Dimana
dua
perlakuan minimum = 11 , maksimum = 42
kelompok sampel yaitu satu kelompok sampel
dan rerata 32.03, sedangkan skor tingkat
yang menjadi kelompok kontrol
pengetahuan
penelitian
dilakukan
pada
dengan
anak
ke-1
dengan
tentang
pencegahan
dan
penanggulangan
yang menjadi kelompok perlakuan dengan
minimum = 11, maksimum = 39 dan rerata
jumlah 30 orang. Pada kelompok perlakuan
27.87, sedangkan skor tingkat pengetahuan
diberikan
dengan
tentang penyakit diare setelah perlakuan
metode diskusi dan simulasi untuk materi
minimum = 21, maksimum = 42 dan rerata
penyakit diare dan penanganannya sedang kan
39.20, dan skor tingkat pengetahuan tentang
kelompok kontrol mendapatkan pendidikan
pencegahan dan penanggulangan diare setelah
kesehatan dengan ceramah. Perlakuan yang
perlakuan minimum= 16, maksimum = 52 dan
diberikan selama dua bulan dengan rentang
rerata 28.96.
kesehatan
pemberian perlakuan dua kali seminggu dan
Sedangkan
bahwa
karakteristik
responden
bulan ke-3.
penelitian ini adalah sebagian besar anak
rumah singgah yang berada di wilayah Jakarta Timur yaitu 1
rumah singgah swadaya
masyarakat dan 1 rumah singgah binaan
kelompok
perlakuan
penilaian dampak perlakuan dilakukan pada
Penelitian dilaksanakan pada 2 lokasi
pada
sebelum
tingkat
jumlah 30 orang dan satu kelompok sampel
pendidikan
diare
skor
kontrol
pada
jalanan berusia 11 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dan status anak ke-1 dengan skor tingkat pengetahuan tentang penyakit diare sebelum perlakuan minimum = 0 , maksimum
37
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 34-43
= 40 dan rerata 28.80, sedangkan skor tingkat
minimum = 28, maksimum = 43 dan rerata
pengetahuan
dan
32.27, dan skor tingkat pengetahuan tentang
perlakuan
pencegahan dan penanggulangan diare setelah
minimum = 11, maksimum = 36 dan rerata
perlakuan minimum= 17, maksimum = 39 dan
25.13, sedangkan skor tingkat pengetahuan
rerata 25.23.
tentang penyakit diare setelah perlakuan
dilihat pada tabel berikut.
tentang
penanggulangan
pencegahan
diare
sebelum
Untuk lebih jelasnya dapat
Tabel 1. Distribusi Responden Variabel
kelompok
Perlakuan - Pre test - Post test Kontrol - Pre test - Post test Tk. Pengetahuan ttg pencegahan Perlakuan dan penanggulangan diare - Pre test - Post test Kontrol - Pre test - Post test
Min
Max
Mean
11 21
40 42
32.03 39.20
0 28
40 43
28.80 32.37
11 16
39 52
27.87 28.96
11 17
36 39
25.13 25.23
Tk. Pengetahuan ttg Diare
Hasil pengujian perbedaan rerata skor
kelompok
perlakuan.
Sedangkan
hasil
pengetahuan tentang penyakit diare pada
pengujian perbedaan rerata skor pengethuan
kelompok perlakuan dibandingkan rerata
tentang pencegahan dan penanggulangan
pengetahuan
kontrol
diare kelompok perlakuan dibandingkan
didapatkan nilai t perlakuan lebih kecil (-
rerata pengetahuan pada kelompok kontrol
2.522) dari nilai t kontrol
(-0.665)
didapatkan nilai t perlakuan lebih kecil (-
kelompok
3.57) dari nilai t kontrol (-1.20) sedangkan
perlakukan lebih kecil (α = 0.017) dari nilai
nilai probabilitas kelompok perlakukan lebih
probabilitas kelompok kontrol ( α = 0.511).
kecil (α = 0.001) dari nilai probabilitas
Hasil
kelompok kontrol ( α = 0.438). Dengan
sedangkan
pada
nilai
tsersebut
pengaruh
yang
kelompok
probabilitas
menunjukkan signifikan
terdapat pemberian
melihat
data
tersebut terdapat
maka
dapat
pengaruh
yang
pendidikan kesehatan tentang diare terhadap
disimpulkan
tingkat pengetahuan anak jalanan pada
signifikan pemberian pendidikan kesehatan
38
Eska Riyanti: Peningkatan Pengetahuan Tentang Pencegahan Diare Pada Anak Jalanan Melalui Metode Diskusi Dan Simulasi
tentang pencegahan dan penanggulangan diare terhadap tingkat pengetahuan anak jalanan pada kelompok perlakuan. Tabel 2. Pengaruh Metode Simulasi terhadap tingkat pengetahuan tentang penyakit diare pada Anak Jalanan No
VARIABEL
Mean
SD
SE
t
Pvalue
Tk. Pengetahuan 1
Perlakuan
2.83
6.15 1.12 2.522 0.017
2
Kontrol
1.100
9.06 1.65 0.665 0.511
Tabel 3. Pengaruh Metode Simulasi terhadap tingkat pengetahuan tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit diare pada Anak Jalanan NO
VARIABEL
Mean
SD
SE
t
Pvalue
Tk. Pengetahuan 1
Perlakuan
-3.57
5.33 0.97 3.662 0.001
2
Kontrol
-1.20
8.35 1.52 0.787 0.438
Tingkat pengetahuan tentang penyakit
diare setelah perlakuan minimum = 21,
diare pada anak jalanan sebelum diberi
maksimum
perlakuan
lebih
Pengetahuan anak jalanan tentang diare
rendah dengan rerata 32.03 dengan skor
sesudah diberikan perlakuan mengalami
minimum
peningkatan
pendidikan
pengetahuan
kesehatan
11
dan
skor
=
42
dan
rerata
39.20.
dan tidak ada responden
maksimum 40, artinya sebagian besar dari
memiliki tingkat pengetahuan yang buruk.
responden tidak memiliki pengetahuan yang
Dimana
baik tentang pengertian, tanda dan gejala,
pengetahuan tentang penyakit diare pada
penyebab dari penyakit diare.
Namun
kelompok perlakuan pendidikan kesehatan
setelah diberi perlakuan terjadi peningkatan
didapatkan peningkatan mean sebesar 7.17
skor tingkat pengetahuan tentang penyakit
poin dengan selisih nilai standar deviasi
nilai
rata-rata
skor
tingkat
39
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 34-43
4.11, sedangkan pada kelompok Kontrol
sebanyak 60% responden tidak mengetahui
didapatkan peningkatan nilai mean sebesar
tanda bahaya dari diare yaitu dehidrasi.
3.57 poin. Dan hal tersebut sejalan dengan
Sedangkan untuk pencegahan diare dapat
hasil penelitian Ernawati (2010) mengenai
dilakukan dengan mencuci tangan dengan
penyakit diare dikalangan anak jalanan di
sabun baik sebelum makan dan sesudah
Semarang yang menunjukkan sebanyak 60
buang air besar responden juga masih belum
dari 100 anak jalanan tidak mengetahui
banyak yang mengetahuinya. Selain itu,
tanda dan gejala serta penyebab dari
berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
penyakit diare.
80%
Tingkat pencegahan sebelum
pengetahuan dan
minimum
tingkat
diare
dengan pemberian oralit. Selain itu, oralit
11,
juga dapat digantikan dengan larutan gula
=
dan garam.
tentang
Rerata pengetahuan tentang penyakit
diare
diare pada kelompok perlakuan dengan
setelah perlakuan emnagalami peningkatan
metode dikusi dan simulasi adalah 39.20
dimana minimum= 16, maksimum = 52.
dengan standar deviasi 1.77, sedangkan
Dan nilai t perlakuan lebih kecil (-3.57) dari
rerata pengetahuan pada kelompok kontrol
nilai t kontrol
(-1.20) sedangkan nilai
adalah 32.37 dengan standar deviasi 6.97.
probabilitas kelompok perlakukan lebih
Dan hasil uji statistik didapatkan nilai p =
kecil (α = 0.001) dari nilai probabilitas
0.031 yang artinya pada alpha 5 % terlihat
kelompok kontrol ( α = 0.438). Dengan
adanya perbedaan yang signifikan rerata
melihat
pencegahan
dan
data
disimpulkan
pengetahuan
mengetahui
pengobatan pertama saat terjadi diare yaitu
maksimum = 39 dan rerata 27.87, sedangkan skor
tidak
tentang
penanggulangan
perlakuan
responden
penanggulangan
tersebut terdapat
maka
dapat
pengetahuan tentang penyakit diare antara
pengaruh
yang
kelompok
perlakuan
dengan
kelompok
signifikan pemberian pendidikan kesehatan
kontrol. Dan berikut gambaran diagram skor
tentang pencegahan dan penanggulangan
pengetahuan tentang diare antara kelompok
diare terhadap tingkat pengetahuan anak
perlakuan dan kelompok kontrol. Sedangkan
jalanan pada kelompok perlakuan.
rerata pengetahuan tentang pencegahan dan
Dalam
laporan
Survei
Kesehatan
penanggulangan
Dasar tahun 2011 menunjukkan bahwa
perlakuan
sekitar Sebagian besar dari responden yaitu
simulasi
diare
dengan adalah
pada
metode 28.96
kelompok dikusi
dengan
dan
standar
40
Eska Riyanti: Peningkatan Pengetahuan Tentang Pencegahan Diare Pada Anak Jalanan Melalui Metode Diskusi Dan Simulasi
deviasi 0.67, sedangkan rerata pengetahuan
mengurangi
pada kelompok kontrol adalah 25.23 dengan
memberikan informasi yang detail yang
standar deviasi 4.92. Dan hasil uji statistik
mana tidak bisa diberikan secara lisan,
didapatkan nilai p = 0.017 yang artinya pada
mudah dibuat, diperbanyak, diperbaiki, dan
alpha 5 % terlihat adanya perbedaan yang
mudah
signifikan
sasaran.
rerata
pencegahan
tentang
Oleh
dengan
karena
dapat
kelompok
itu,
selain
menggunakan metode penyuluhan penelitian
dengan
ini juga menggunakan metode diskusi dan
kelompok kontrol. Dan berikut gambaran
simulasi. Berdasarkan pepatah Cina kuno
diagram
tentang
menyatakan bahwa ” Saya mendengar dan
diare
saya lupa, saya melihat dan saya ingat, saya
antara kelompok perlakuan dan kelompok
melakukan dan saya mengerti.” Selain itu,
kontrol.Hasil penelitian ini sejalan dengan
berdasarkan buku panduan pelaksanaan
teori menurut WHO yang dikutip dalam
Student Learning Center bahwa metode
Notoatmodjo bahwa salah satu strategi
pembelajaran sangat berkaitan erat dengan
untuk meningkatkan pengetahuan adalah
tingkat memorisasi seseorang. Hal ini dapat
dengan pemberian informasi yang dapat
dilihat dalam gambar sebagai berikut:
dilakukan dengan penyuluhan. Menurut
Berdasarkan metode di tersebut dapat
Notoatmodjo, media seperti film, VCD, dan
disimpulkan
televisi lebih tinggi intensitasnya dibanding
melakukan simulasi secara langsung tentang
dengan kata-kata dan tulisan. Walaupun
materi
dengan intensitas
yang rendah, media
membantu responden dalam mengingat serta
sederhana seperti leaflet, poster, lembar
meningkatkan pengetahuan tentang materi
balik,
lain-lain
yang diberikan dalam penelitian ini adalah
mempunyai beberapa keuntungan, yaitu
materi mengenai diare. Oleh karena itu,
biasanya menggunakan bahasa yang mudah
setelah
dimengerti oleh masyarakat, mencerminkan
pendidikan kesehatan
kebiasaan, kehidupan, dan kepercayaan
diskusi, dan simulasi maka sebagianan besar
setempat, dan sasaran dapat menyesuaikan
pertanyaan mengalami peningkatan skor
dan belajar mandiri secara praktis karena
setelah diberikan perlakuan. Hal ini sesuai
kelompok
skor
pencegahan
buku
dan
penanggulangan
disesuaikan
mencatat,
diare
antara
dan
pengetahuan
kebutuhan
perlakuan
pengetahuan penanggulangan
bergambar,
dan
yang
bahwa
dengan
diberikan
dilakukan
responden
akan
perlakuan
sangat
berupa
baik penyuluhan,
41
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 34-43
dengan penelitian yang dilakukan oleh Meena Siwach bahwa pendidikan kesehatan dapat
meningkatkan
baik
pengetahuan
maupun sikap mengenai personal higieni pada anak. SIMPULAN Adanya perbedaan yang signifikan rerata pengetahuan tentang penyakit diare antara
kelompok
perlakuan
dengan
kelompok kontrol. Diketahui bahwa metode diskusi dan simulasi memberikan dampak peningkatan pengetahuan yang signifikan dalam pemberian pengetahuan pada anak jalanan. Akan bagaimana
tetapi,
dampaknya
belum
diketahui
terhadap
angka
kejadian diare pada anak jalanan. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian, lebih lanjut dengan waktu yang lebih lama mengenai dampak pendidikan kesehatan terhadap angka kejadian diare.
DAFTAR RUJUKAN Budioro B.Pengantar pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat.Semarang: Badan Penerbit UNDIP. 1998; 14-32. Dahlan, MS. Besar sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan.Jakarta: PT ARKANS. 2006; 14-36. Dahlan, MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. 2009; 66-80.
DEPKES RI. Buku ajar diare. Jakarta; 1999; 5-15.18. UNICEF. A study on street children in Zimbabwe[homepage on the internet]. c2002[cited 2013 Jan 21]. Available from:http://www.unicef.org/evaldatab ase/files/ZIM_01-805.pdf UNICEF/WHO. Diarrhoea: Why children are still dying and what can be done[serial online]. c2009[cited 2013 Jan 20]. Available from: WHOLibrary Cataloging-in-Publication Data Setiawan Y. Fenomena Anak Jalanan[homepage on the internet].c2004[cited 2013 Jan 16]. Available from:http://indonesia.heartnsouls.com/ cerita/d/c369.shtml Sari SP. Hubungan faktor predisposisi dengan perilaku personal higiene anak jalanan bimbingan Rumah Singgah YMS Bandung. Bandung: Padjajaran University of Nursing; 2007 Kementerian Sosial Republik Indonesia. Rapat koordinasi program kesejahteraan sosial anak jalanan(PKS-ANJAL) [homepage on the internet]. c2010 [cited 2013 Jan 21]. Available from: http://www.depsos.go.id/modules.php ?name=News&file= article&sid=155
Eska Riyanti: Peningkatan Pengetahuan Tentang Pencegahan Diare Pada Anak Jalanan Melalui Metode Diskusi Dan Simulasi
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Semarang. Studi karakteristik anak jalanan dalam upaya penyusunan program penanggulangannya : kajian empirik di kota Semarang[serial online]. Riptek. 2008[cited 2013 Jan 22];1(2): 41-45. Available from: http://bappeda.semarang.go.id/upload ed/publikasi/STUDI_KARAKTERISTI K_ANAK_JALANAN__LPPM_USM.pdf Wijayanati, P. Aspirasi hidup anak jalanan Semarang sebuah studi kualitatif dengan pendekatan deskriptif di daerah Siranda, Semarang[serial online]. Semarang: Diponegoro University of Psychology. 2010[cited 2013 Jan 21]. Available fromhttp://eprints.undip.ac.id/10961/1 /RINGKASAN.pdf UNICEF/WHO. Diarrhoea: Why children are still dying and what can be done[serial online]. c2009[cited 2013 Jan 20]. Available from: WHOLibrary Cataloging-in-Publication Data WHO. Diarrhoeal disease[homepage on the internet]. c2009[cited 2013 Jan 19]. Available from:http://www.who.int/mediacentre/ factsheets/fs330/en/index.html Budi. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Diare pada 2 Sekolah Dasar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Universitas Muhammadiyah Semarang; Skripsi. Semarang. c2006[cited 2013 Feb 1]. Available from: http://downloads.ziddu.com/download file/14278690 /SKRIPSIJDFDSHGDSHG.doc.html
42
Paskalita B. Sopi, II. Prevalensi diare dan faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas mulyorejo kota surabaya. Universitas Airlangga; Skripsi,Surabaya. Siwach, M. Impact of Health Education Programme on the Knowledge and Practices of School Children Regarding Personal Hygiene in Rural Panipat[Serial Online]. c2009[cited 2013 Feb 1]. Availablefrom: http://www.krepublishers.com/02Journals/IJES/IJES-01-0-000-09Web/IJES-01-2-000-09-AbstPDF/IJES-01-2-115-09-009-SiwachM/IJES-01-2-115-09-009-Siwach-MTt.pdf Mardiana. Perilaku belajar anak jalanan[ serial online]. c 2008[cited 2013 Jan 24]. Available from: http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/ 10308161172.pdf Nur’aini. Pola aktivitas, konsumsi pangan, status gizi, dan kesehatan anak jalanan di kota Bandung[ Serial Online].Institut Pertanian Bogor; Skripsi.Bogor. c2009 [cited 2013Feb1].Available rom: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/ha ndle/123456789/ 8882/2004sul. pdf?sequence=4 Notoatmodjo, S. Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010; 27 Wawan, Dewi. Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap, dan perilaku manusia. Yogjakarta: Nuha Medika; 2010; 11-20.
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 34-43
43
WHO. Reducing childhood deaths from diarrhea[homepage on the internet].c2009[cited 2013jan24].Available from: http://www.who.int/mediacentre/news/ releases/2009/ childhood_deaths_diarrhoea_2009101 4/en/
Wuryana, A. Efektifitas metode Simulasi dan Diskusi dalam peningkatan prestasi belajar siswa pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam.
WHO. Street children - What are street children?[Homepage on the internet]. c2009[cited 2013 Jan 20]. Available from: http://www.mexicochildlink.org/street-children-definitionstatistics.htm
Notoatmodjo, S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;2010; 50-8.
Notoatmodjo, S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2010: 56-70.
Sunyoto, Danang. Analisis untuk penelitian kesehatan. Yogjakarta: Nuha Medika; 2011: 61-9.