Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
Peningkatan Pengetahuan Internet Sehat dan Aman (INSAN) dalam Program Penyuluhan Berjenjang pada Ibu-Ibu PKK di Kecamatan Tembalang Sukmawati Nur Endah1, Retno Kusumaningrum2, Beta Noranita3 1,2,3 Departemen Informatika, Universitas Diponegoro Email:
[email protected];
[email protected];
[email protected]
Abstrak Program INSAN (Internet Sehat dan Aman) merupakan program yang telah dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 2010. Program ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar mengetahui dampak negatif dari internet terutama bagi anak-anak dan remaja sehingga harapannya dapat mengakses internet secara sehat dan aman. Masyarakat khususnya ibu-ibu yang merupakan garda utama dalam pendidikan keluarga perlu mengetahui dan memahami progam ini terutama wilayah-wilayah yang berdekatan dengan kampus yang memungkinkan akases internet bisa didapatkan dengan mudah, seperti di Kecamatan Tembalang. Salah satu bentuk untuk menyampaikan program INSAN ke ibu-ibu PKK adalah dengan melakukan penyuluhan pada saat kegiatan PKK yang pertemuannya diadakan setiap bulan. Agar sasaran capaiannya dapat mencakup wilayah yang luas, bentuk penyuluhan yang dilakukan adalah penyuluhan berjenjang. Penyuluhan berjenjang dimulai dengan melakukan penyuluhan kepada kader PKK di tingkat kelurahan yang selanjutnya para kader ini memberikan penyuluhan untuk materi yang telah didapatkannya kepada ibu-ibu PKK di wilayahnya masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu-ibu PKK meningkat sesudah diberikan penyuluhan oleh kader PKK di wilayah RT nya. Dari 20 responden yang diambil sampel secara acak menunjukkan bahwa dengan penyuluhan berjenjang, pengetahuan Ibu-Ibu PKK di wilayah Kecamatan Tembalang khususnya Kelurahan Mangunharjo dan Kelurahan Bulusan dapat meningkat sebesar 20,6%. Kata Kunci: internet sehat dan aman, ibu-ibu PKK, penyuluhan Abstract INSAN Program (Internet Safety) is a program that has been launched by government since 2010. This program aims to socialize negative impacts of internet toward citizen and children or teenagers in particular, so that they can access internet in safety way. Parents needs to understand this program, specifically for mother in campus area in which people in this area have highly possibility in access internet, such as District Tembalang. One of strategies to socialize INSAN Program towards woman in PKK is by conducting counseling as a part of PKK activities which is held every month. A strategy that can be performed in order to widely socialize the INSAN Program is by implementing hierarchical counseling. Hierarchical counseling is started by performing counseling towards woman in PKK at village level; subsequently they should perform counseling towards woman in their local community. This research aims to understand an increase of their knowledge after they attend the counseling session. According to the survey against to 20 respondents that were randomly selected, the result shows that hierarchical counseling increases the knowledge about internet safety of woman in PKK of District Tembalang in general as well as Mangunharjo and Bulusan village in particular, increases 20.6%. Keyword: Internet safety, woman in PKK, counseling
1. PENDAHULUAN Internet menjadi salah satu kebutuhan masyarakat saat ini. Penggunaan internet oleh masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, populasi netter Tanah Air mencapai 83,7 juta orang pada tahun 2014. Angka tersebut mendudukkan Indonesia di peringkat ke-6 di dunia dalam hal jumlah pengguna internet [1]. Untuk pengguna facebook, Indonesia di peringkat ke-4 besar dunia. Menurut Septriana Tangkary, Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, dari jumlah pengguna internet tersebut, 80 persen di antaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun [2]. Tidak bisa dipungkiri bahwa di balik manfaat internet, internet juga menimbulkan banyak dampak yang mengkhawatirkan, mulai dari pornografi, kasus penipuan, dan kekerasan yang semua bermula dari dunia maya. Sudah banyak korban akibat penggunaan internet terutama anak-anak usia remaja [3]. Bukan berarti internet dilarang di kalangan remaja dan anak, karena dampak positifnya lebih banyak dibandingkan dampak negatif [4]. Permasalahan tersebut harus mendapat penanganan serius agar dampak negatif dari internet dapat diminimalkan. Dan ini tentunya harus ada kerjasama baik pemerintah,
141
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
organisasi untuk internet sehat dan masyarakat khususnya orang tua dan anak sebagai pengguna internet [5]. Salah satunya adalah dengan penggunaan internet sehat [6, 7]. Di Indonesia sendiri, pemerintah telah mencanangkan Program INSAN (Internet Sehat dan Aman) agar masyarakat mengetahui cara menggunakan internet, pemanfaatannya dan dampak yang ditimbulkan. Program INSAN (Internet Sehat dan Aman) merupakan program yang telah dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 2010. Program ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat agar mengetahui dampak negatif dari internet terutama bagi anak-anak dan remaja sehingga harapannya dapat mengakses internet secara sehat dan aman. Sebagaimana yang tercatat dalam data di KPAI bahwa kekerasan seksual pada anak menempati urutan tertinggi dan setelah dikaji lebih lanjut penyebabnya dipicu oleh materi pornografi yang dapat diakses melalui internet [8]. Kecamatan Tembalang terletak di daerah Semarang Selatan yang wilayahnya berada di sekitar kampus Universitas Diponegoro dan kampus-kampus swasta lainnya. Kelurahan Mangunharjo dan Kelurahan Bulusan merupakan bagian dari Kecamatan Tembalang yang rata-rata penduduknya dari keluarga menengah ke atas dengan mayoritas kedua orang tua dalam keluarga tersebut bekerja di luar rumah. Profesinya mulai dari dosen dan karyawan di kampus negeri maupun swasta, polisi, guru, perawat hingga pensiunan TNI/PNS. Mengingat kesibukan di luar rumah, orang tua tidak dapat mendampingi anaknya sepanjang hari. Sebagai kompensasi, orang tua cenderung memberikan anak fasilitas tertentu seperti telepon genggam, komputer dan akses internet. Bahkan karena wilayahnya yang dekat dengan kampus, internet pun dapat diperoleh dengan mudah dengan adanya warnet yang ada di sekitar kampus. Sayangnya pada saat yang sama orang tua tidak membekali anaknya dengan panduan bagaimana menggunakan fasilitas itu secara baik. Sehingga anak mendapat alat canggih tapi tidak terkontrol karena tidak ada edukasi. Oleh karena itu perlu pembinaan dan sosialisasi kepada orang tua dalam bentuk penyuluhan edukatif mengenai internet sehat dan aman bagi anak. Sehingga orang tua dapat melindungi anaknya dari dampak negatif internet. Dalam melaksanakan kewajiban tersebut, peranan ibu lebih dominan dibanding bapak, karena ibu lebih banyak ada dalam rumah dibandingkan seorang bapak. Setiap bulan ibu-ibu di dua wilayah yang telah disebutkan di atas selalu berkumpul di kegiatan PKK atau pun kegiatan Dasa Wisma (Dawis). Dalam kegiatan tersebut, ada agenda yang diisi oleh para kader PKK untuk menyampaikan hal-hal yang terkait dengan pemberitahuan dari pemerintah juga penyuluhanpenyuluhan yang mereka ikuti baik di tingkat kelurahan ataupun di tingkat kecamatan. Penyampaian informasi secara berantai inilah yang disebut dengan penyuluhan berjenjang. Dengan penyuluhan berjenjang, diharapkan sasaran dapat lebih banyak dan dampak yang ditimbulkan bisa lebih dimanfaatkan untuk cakupan wilayah yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pengetahuan internet sehat dan aman dalam program penyuluhan berjenjang dengan sasaran ibu-ibu PKK di kecamatan Tembalang khususnya di Kelurahan Mangunharjo dan Kelurahan Bulusan. Dengan kata lain, dengan diberikan penyuluhan di tingkat kader PKK akan dilihat sejauh mana peningkatan pengetahuan yang dapat diserap oleh Ibu-ibu PKK sesudah diberikan penyuluhan oleh kadernya masing-masing. 2. METODE Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini mempunyai alur proses seperti terlihat pada Gambar 1. PERSIAPAN
PENYUSUNAN MATERI
PENYULUHAN BERJENJANG
EVALUASI Gambar 1. Alur proses penelitian
142
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
Adapun deskripsi dari masing-masing proses adalah sebagai berikut: a. Persiapan Persiapan yang dilakukan berupa sosialisasi akan adanya program penyuluhan kepada masyarakat khususnya di wilayah Kelurahan Mangunharjo dan Kelurahan Bulusan melalui Kepala Kelurahan ataupun Ketua Penggerak PKK di tingkat Kelurahan. Kemudian Kepala Kelurahan ataupun Ketua Penggerak PKK ini mengundang kader-kader PKK di setiap RT di wilayahnya untuk hadir mengikuti penyuluhan internet sehat dan aman pada hari dan waktu yang telah ditentukan. b. Penyusunan Materi Materi yang dimaksud di sini berupa materi penyuluhan dan kuisioner yang nantinya sebagai instrumen dalam melakukan evaluasi terhadap penyuluhan yang telah dilakukan. Materi mengenai internet sehat diambil dari Buku Internet Sehat [9]. Mengingat Ibu-ibu PKK di wilayah tersebut mempunyai latar belakang pendidikan yang bervariasi, materi penyuluhan dibuat yang sederhana dan mudah dipahami serta menarik dan mudah dibawa. Oleh karena itu materi penyuluhan dibuat dalam bentuk booklet yang berisi infografis internet sehat dan aman. Gambar 2 menunjukkan beberapa contoh info grafis yang dihasilkan.
Gambar 2. Contoh infografis materi internet sehat dan aman c. Penyuluhan Berjenjang Penyuluhan dilakukan pada kader-kader PKK di Kelurahan Mangunharjo dan Kelurahan Bulusan pada waktu dan tempat yang berbeda sesuai dengan kesepakatan dengan Kepala Kelurahan setempat ataupun Ketua Penggerak PKK di wilayah tersebut. Sesudah Kader PKK di berikan penyuluhan, Kader tersebut kemudian memberikan penyuluhan untuk materi yang sama kepada Ibu-Ibu PKK di wilayahnya. Gambaran penyuluhan berjenjang dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini.
Penyuluh
Kader PKK
Ibu-Ibu PKK
Gambar 3. Penyuluhan berjenjang internet sehat dan aman
143
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
d. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan memberikan kuisioner baik kepada Kader PKK maupun Ibu-Ibu PKK yang berisi tentang sejauh mana pengetahuan mengenai internet sehat, sebelum diberikan penyuluhan dan sesudah diberikan penyuluhan.Kuisiner diberikan secara acak yang dapat mewakili kedua kelompok tersebut. 3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Kuisioner diberikan secara acak kepada 15 orang kader PKK dan 20 orang Ibu-ibu PKK di wilayah Kelurahan Bulusan dan Kelurahan Mangunharjo. Kuisioner berisi 10 pokok materi yang disampaikan pada penyuluhan internet sehat. Adapun 10 pokok materi tersebut adalah sebagai berikut: a. Pengetahuan tentang internet (Kode: M1) b. Cara terhubung dengan internet (Kode: M2) c. Layanan-layanan internet (Kode: M3) d. Posisi ideal meletakkan komputer untuk mengakses internet di rumah (Kode: M4) e. Langkah berinternet di tengah keluarga (Kode: M5) f. Cara mengenalkan internet pada anak (Kode: M6) g. Ancaman-ancaman di internet (Kode: M7) h. Efek positif dan negatif pada jejaring sosial (Kode: M8) i. Aturan bergaul di jejaring sosial (Kode: M9) j. Situs internet yang bermanfaat (Kode: M10) Tabel 1 menunjukkan hasil penguasaan materi INSAN para kader PKK di Kelurahan Bulusan dan Mangunharjo baik sebelum dan sesudah penyuluhan, sedangkan Tabel 2 merupakan hasil penguasaan materi oleh Ibu-ibu PKK di kedua wilayah tersebut. Kode Materi M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 Rata-rata
Kode Materi M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 Rata-rata
Tabel 1. Penguasaan materi kader PKK Sebelum Sesudah Kenaikan (%) (%) (%) 64,0 79,3 15,3 54,0 72,7 18,7 60,0 74,0 14,0 55,3 74,0 18,7 58,0 72,0 14,0 58,0 75,7 17,7 62,7 80,0 17,3 70,0 80,0 10,0 62,5 78,3 15,8 53,3 70,0 16,7 59,8 75,6 15,8 Tabel 2. Pengusaan materi Ibu-ibu PKK Sebelum Sesudah Kenaikan (%) (%) (%) 59,5 73,2 13,7 54,7 75,3 20,5 66,3 79,1 12,8 48,9 78,9 30,0 47,4 74,9 27,5 43,7 71,7 28,0 58,4 81,1 22,6 63,2 81,6 18,4 63,2 78,4 15,3 61,6 78,9 17,4 56,7 77,3 20,6
144
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: 978-602-1034-40-8
3.2. Pembahasan Dari hasil pengujian terlihat bahwa ibu-ibu di Kecamatan Tembalang khususnya di Kelurahan Bulusan dan Kelurahan Mangunharjo pemahaman tentang internet hanya berkisar sekitar 56,7%-59,8%. Setelah dilakukan penyuluhan pemahaman mereka pun meningkat hingga 75,6%-77,3%. Peningkatan maksimal sebesar 20,6% justru terjadi pada Ibu-ibu PKK yang telah diberikan oleh Kader PKK nya. Sehingga penyuluhan berjenjang mampu memberikan kontribusi yang signifikan peningkatan pengetahuan. Selain dapat mencapai sasaran yang lebih luas cakupannya, penyuluhan berjenjang ternyata dapat dilakukan karena hasilnya pun tidak kalah dengan penyuluhan di level 1 (Penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh utama). 4.
SIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa program penyuluhan berjenjang untuk INSAN dapat memberikan manfaat pada masyarakat khususnya Ibu-ibu PKK karena selain dapat menyasar ke target yang lebih luas cakupannya, pengetahuan Ibu-ibu PKK mengenai INSAN dapat meningkat sebesar 20,6%. Peningkatan ini harapannya dapat mengindikasikan bahwa program INSAN dapat lebih dipahami oleh masyarakat sehingga dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh internet. Kegiatan penyuluhan berjenjang ini sebaiknya juga dapat dilakukan di wilayah-wilayah lain dan juga dapat diberlakukan kepada sasaran lain dalam masyarakat. 5.
REFERENSI
[1] Yusuf, O. 2014. Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia. http://tekno.kompas.com/read/2014/11/24/07430087/Pengguna.Internet.Indonesia.Nomor.Enam.Du nia, diakses 16 Maret 2015. [2] Anonim. 2014. Pengguna Internet di Indonesia Capai 82 Juta. http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo%3A+Pengguna+Internet+di+Indon esia+Capai+82+Juta/0/berita_satker#.VQaIu-G1dKc, diakses 16 Maret 2015. [3] Jones, L. M., Mitchell, K. J., dan Finkelhor, D. 2012. Trends in Youth Internet Victimization: Findings From Three Youth Internet Safety Surveys 2000–2010. Journal of Adolescent Health. Vol. 15(2): 179 -186 [4] Tynes, B. M. 2007. Internet Safety Gone Wild?: Sacrificing the Educational and Psychosocial Benefits of Online Social Environments. Journal of Adolescent Research. Vol. 22(6): 575-584. [5] Wishart, J. 2004. Internet Safety in Emerging Educational Contexts. Computers & Education. Vol. 43(1-2): 193-204. [6] Palinski, K. 2005. Discovering The Meaning Of Internet Safety. https://docushare.sunyit.edu/dsweb/Get/Document-139219/PDF-Kathleen%20Palinski.pdf, diakses 16 September 2016. [7] Farrukh, A., Sadwick, R., & Villasenor, J. 2014. Youth Internet Safety: Risks, Responses, and Research Recommendations. https://www.brookings.edu/wp-content/uploads/2016/06/YouthInternet-Safety_v07.pdf, diakses 16 September 2016. [8] Ady. 2014. Pornografi Picu Kekerasan Seksual Anak. http://www.hukumonline.com/ berita/baca/lt53259eb9e7713/pornografi-picu-kekerasan-seksual-anak, diakses 23 Maret 2015. [9] ICT Watch. 2012. Internet Sehat, Pedoman Berinternet yang Aman, Nyaman dan Bertanggung Jawab. Edisi IV. http://internetsehat.id/, diakses 8 April 2016.
145