Lilik Kholisotin, Nurul Husna Yusuf dan Ahmad Alghifari Fajeri : Peningkatan Pemahaman Tata Cara…
PENINGKATAN PEMAHAMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN JENAZAH YANG SESUAI DENGAN TUNTUNAN HADITS RASULULLAH MUHAMMAD SAW (Increasing on Understanding the Implementation of Corpse Procedures in Accordance With Rasulullah Muhammad Saw. Hadith Guidance) Lilik Kholisotin, Nurul Husna Yusuf dan Ahmad Alghifari Fajeri Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Jl. RTA Milono Km.1,5 Palangka Raya, Kalimantan Tengah 73111 e-mail :
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstract Many problems found in the community is that they are not interested to be the organizer of the corpse, by reason of fear and have no knowledge about how to do the organizing corpse began taking care of corpse, bathing, to wrap corpse, have a corpse prayer and to inter corpse (buried). The objective of the training organization of these corpse is to assist communities in organizing corpse to provide insights and knowledge and practice of how to organize the corpse in accordance with the guidance (hadith) of the Prophet Muhammad Saw. The method used in this corpse organizing training activities are lectures, question and answer, discussion and demonstration. The implementation of these activities, it can be concluded that these activities help people in organizing corpse to provide insights and knowledge and practice of how to organize the corpse in accordance with the guidelines (hadith) of the Prophet Muhammad Saw., and if there is a family or relatives of the corpse do not need to trouble for search for corpse organizing committee. Keywords: corpse, hadith
Abstrak Berbagai permasalahan yang ditemukan di masyarakat adalah bahwa mereka tidak berminat untuk menjadi penyelenggara jenazah, dengan alasan takut dan tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara melakukan penyelenggaraan jenazah dimulai dari merawat jenazah, memandikan jenazah, mengkafani jenazah, mensholatkan jenazah dan menguburkannya. Tujuan diadakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berbentuk pelatihan penyelenggaraan jenazah ini adalah untuk membantu masyarakat dalam menyelenggarakan jenazah dengan memberikan pemahaman-pemahaman dan pengetahuan serta praktik dimulai dari bagaimana merawat jenazah dilanjutkan menyelenggarakan jenazah yang sesuai dengan tuntunan (hadits) Rasulullah Muhammad Saw. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berbentuk pelatihan penyelenggaraan jenazah ini yaitu ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi. Setelah dilaksanakannya kegiatan pelatihan ini, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berbentuk pelatihan penyelenggaraan jenazah ini sangat membantu masyarakat dalam penyelenggaraan jenazah dengan memberikan pemahaman-pemahaman dan pengetahuan serta praktik dimulai dari bagaimana merawat jenazah dilanjutkan menyelenggarakan jenazah yang sesuai dengan tuntunan (hadits) Rasulullah Muhammad Saw. dan saat ada keluarga atau kerabat yang meninggal tidak perlu kesulitan untuk mencari tenaga atau pengurus penyelenggaraan jenazah. Kata kunci: jenazah, hadits
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
67
PengabdianMu, Volume 1, Nomor 2, September 2016, Hal 67 – 73
PENDAHULUAN
ISSN : 2502–6828
terkecuali bagi orang-orang yang mati syahid. Hukum
Analisis Situasi
memandikan
jenazah
orang
muslim
menurut jumhur ulama adalah fardhu kifayah.
Sesuai dengan pokok ajaran Islam, ada
Artinya, kewajiban ini dibebankan kepada seluruh
beberapa hal yang wajib untuk dilaksanakan
mukallaf di tempat itu, tetapi jika telah dilakukan
sesegara
1).
oleh sebagian orang maka gugurlah kewajiban
anak
seluruh mukallaf. Adapun dalil yang menjelaskan
perempuan jika sudah memenuhi syarat dan
kewajiban memandikan jenazah ini terdapat
sudah meminta untuk dinikahkan, 3). bertobat
dalam sebuah hadist Rasulullah Muhammad
atas dosa-dosa yang telah dilakukan, dan 4).
Saw.,
melaksanakan atau menyelenggarakan jenazah
bahwasanya Nabi Saw. telah bersabda tentang
bagi sesama muslim.
orang yang jatuh dari kendaraannya lalu mati,
membayar
mungkin
(disegerakan),
hutang,
2).
yaitu
menikahkan
Syari‟at Islam mengajarkan bahwa setiap manusia pasti mengalami kematian yang tidak
yang
“dari
berbunyi
“mandikanlah
ia
dengan
Ibnu
air
Abbas,
dan
daun
bidara.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).
pernah diketahui kapan dan di mana waktunya.
Mengkafani jenazah adalah menutupi atau
Sebagai makhluk sebaik-baik ciptaan Allah Swt.
membungkus jenazah dengan sesuatu yang
dan ditempatkan pada derajat yang tinggi, maka
dapat menutupi tubuhnya walau hanya sehelai
Islam sangat menghormati orang muslim yang
kain. Hukum mengkafani jenazah muslim dan
telah meninggal dunia. Oleh sebab itu, menjelang
bukan
menghadapi keharibaan Allah Swt. orang yang
Sebagaimana dalam sebuah hadits mengatakan
telah meninggal dunia mendapatkan perhatian
yang artinya: “kami hijrah bersama Rasulullah
khusus dari muslim lainnya yang masih hidup.
Saw. dengan mengharapkan keridhaan Allah
Sesuai
jika
Swt., maka tentulah akan kami terima pahalanya
seorang muslim meninggal dunia maka hukumnya
dari Allah Swt., karena diantara kami ada yang
fardhu kifayah atas orang-orang muslim yang
meninggal sebelum memperoleh hasil duniawi
masih hidup untuk menyelenggarakan 4 perkara,
sedikit pun juga. Misalnya, Mash’ab bin Umair dia
yaitu memandikan, mengkafani, menshalatkan
tewas terbunuh di Perang Uhud dan tidak ada
dan menguburkan orang yang telah meninggal
buat kain kafannya kecuali selembar kain burdah.
tersebut.
Jika kepalanya ditutup, akan terbukalah kakinya
dalam
ketentuan
hukum
Islam
Kata jenazah diambil dari bahasa Arab
dan
mati
jika
syahid
kakinya
adalah
tertutup,
tersembul
kepalanya,
tertutup. Kata “jenazah” diambil dari bahasa Arab
menyuruh kami untuk menutupi kepalanya dan
“janazah” yang berarti “tubuh mayat” (Asyukur,
menaruh
1989).
kakinya.” (Hadits Riwayat Bukhari).
(jenazah)
harus
dimandikan,
dikafani
dan
dishalatkan terlebih dahulu sebelum dikuburkan,
68
rumput
Nabi
maka
kifayah.
yang secara umum memiliki arti tubuh mayat yang
Setiap orang muslim yang meninggal dunia
maka
fardhu
Muhammad
izhir
pada
Saw.
kedua
Sedangkan dalam penyelenggaraan shalat jenazah menurut ijma ulama hukumnya adalah fardhu
kifayah.
Hal
ini
berdasarkan
sabda
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
Lilik Kholisotin, Nurul Husna Yusuf dan Ahmad Alghifari Fajeri : Peningkatan Pemahaman Tata Cara…
Rasulullah
Muhammad
Saw.
yang
berbunyi
masyarakat
umum,
praktik
penyelenggaraan
“shalatilah orang yang meninggal dunia diantara
jenazah merupakan perbuatan yang menakutkan,
kamu”
dan perbuatan yang paling menakutkan tersebut Orang paling utama untuk melaksanakan
terutama
pada
shalat jenazah menurut Karim (2004) yaitu :
Permasalahan
1. Orang yang diwasiatkan si mayat (jenazah)
masyarakat
dengan syarat tidak fasik atau tidak ahli bid‟ah.
memandikan
lainnya
tentang
adalah
proses
jenazah.
pengetahuan
penyelenggaraan
jenazah memang masih kurang akibat sangat
2. Ulama atau pemimpin terkemuka di tempat itu.
kurangnya
3. Orang tua si mayat (jenazah) dan seterusnya
diselenggarakan
ke atas.
saat
pelatihan-pelatihan bagi
teknis
masyarakat
yang
khususnya
pelatihan dalam hal penyelenggaraan jenazah
4. Anak-anak si mayat (jenazah) dan seterusnya
(fardhu kifayah).
ke bawah. Tujuan
5. Keluarga terdekat jenazah. 6. Kaum muslimim seluruhnya.
Tujuan
Banyak sekali masyarakat yang masih
dan
manfaat
dalam
kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini adalah agar
beranggapan bahwa penyelenggaraan jenazah
masyarakat
tidak perlu diketahui atau dipelajari karena pada
pemahaman sekaligus mengaplikasikan praktik
akhirnya
cukup
penyelenggaraan jenazah tersebut saat ada
memanggil RKM (Rukun Kematian Muslim). Hal
keluarga atau kerabat yang meninggal sehingga
ini mengakibatkan tidak sedikit yang mengabaikan
tidak selalu menyerahkan kepada petugas atau
dalam
pihak yang lain.
saat
ada
masalah
yang
meninggal
penyelenggaraan
jenazah
tersebut. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, maka
perlu
adanya
pelatihan
yang
dapat
mendapatkan
pengetahuan
dan
Pelatihan ini juga diharapkan bermanfaat dan
dapat
memberi
kontribusi
membantu
memberikan pemahaman serta tuntunan dalam
masyarakat untuk menambah masyarakat muslim
penyelenggaraan jenazah kepada masyarakat,
yang terampil sebagai petugas yang dapat
kelompok pengajian dan RKM yang ada di
menyelenggarakan jenazah sehingga kekurangan
Kota Palangka Raya terutama di Kelurahan
dan
Bukit Tunggal Kecamatan Jekan Raya Kota
penyelenggara jenazah selama ini bisa teratasi
Palangka Raya.
dan berupaya meningkatkan kemampuan warga Permasalahan
masyarakat
Permasalahan yang sering kita jumpai di masyarakat proses besar
terletak
pada
penyelenggaraan masyarakat
pengetahuan jenazah.
kesulitan
dan
jenazah
dalam
dalam
sesuai
hal
dengan
mencari
tenaga
menyelenggarakan tuntunan Rasulullah
Muhammad Saw.
Sebagian
menyerahkan
tugas
penyelenggaraan jenazah kepada orang-orang tertentu, dianggap
dan
biasanya
“pintar”
atau
orang-orang
yang
“imam/kiyai”.
Bagi
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
69
PengabdianMu, Volume 1, Nomor 2, September 2016, Hal 67 – 73
METODE PELAKSANAAN
ISSN : 2502–6828
demonstrasi (pemutaran video penyelenggaraan jenazah), dan praktik penyelenggaraan jenazah.
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan pelatihan penyelenggaraan jenazah
Pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan
penyelenggaraan
dilaksanakan
pada
Sabtu,
ini
penyelenggaraan
jenazah
ini
diawali dengan kegiatan pembukaan di halaman
Februari 2016 yang tempatnya dipusatkan di TK
gedung sekolah TK „Aisyiyah Bukit Tunggal, yang
„Aisyiyah
Tunggal
dipandu oleh Ibu Nurul Husna Yusuf, M.Pd.I, dan
Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya
dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-
Kalimantan Tengah, dengan jarak dari kampus
Qur‟an oleh Bapak Ahmad Alghifari Fajeri, M.Pd.I.
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya sekitar
Kemudian
10,5 Km dan dapat ditempuh dengan waktu
pengabdian kepada masyarakat oleh Ibu Lilik
sekitar 20 menit dengan transportasi mobil atau
Kholisotin, M.Pd.I, dan disusul dengan sambutan
sepeda motor. Agar kegiatan terlaksana dengan
sekaligus membuka kegiatan acara pengabdian
baik, maka dilakukan koordinasi antara tim
ini
pelaksana
Pengabdian
„Aisyiyah
pengabdian
tanggal
Pelatihan
27
Ranting
hari
jenazah
ini diikuti oleh 50 orang.
Bukit
kepada
masyarakat
sambutan
oleh
Ketua
dari
Ketua
Lembaga
Kepada
Pelaksana
Penelitian
Masyarakat
dan
Universitas
dengan pihak pengelola TK „Aisyiyah Ranting
Muhammadiyah Palangkaraya oleh Bapak Djoko
„Aisyiyah Bukit Tunggal dan Ketua Pengajian
Eko Hadi Susilo, S.P, M.P.
Ranting
„Aisyiyah
Bukit
Tunggal
untuk
Setelah pembukaan dilanjutkan dengan
mengatur jadwal dan teknis pelaksanaan kegiatan
acara
secara keseluruhan.
jenazah
Sasaran Kegiatan
inti
berupa dengan
pelatihan
penyelenggraan
moderator
oleh
Bapak
Muhammad Tri Ramdhani, M.Pd.I dan pengantar
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
materi yang disampaikan oleh Ustadz H.M. Zuhri,
ini adalah berbentuk peningkatan pengetahuan,
S.H.I.,
pemahaman
penyelenggaraan
pengurusan jenazah dengan cara ceramah dan
jenazah. Sasaran dalam kegiatan pengabdian
diskusi, teknis dan praktik memandikan, teknis
kepada
dan praktik mensholatkan, dan teknis dan praktik
dan
masyarakat
praktik
ini
adalah
masyarakat,
M.Pd.I
tentang
jenazah
pengantar
yang
sesuai
mengenai
kelompok pengajian dan RKM yang ada di
mengkafani
dengan
wilayah Kelurahan Bukit Tunggal Kecamatan
tuntunan (hadits) Rasulullah Muhammad Saw.
Jekan Raya Kota Palangka Raya.
Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran
Metode Kegiatan
video tentang tata cara penyelenggaraan jenazah
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
oleh panitia dan tim pengabdian dan dilanjutkan
ini adalah berbentuk peningkatan pengetahuan,
dengan praktik secara langsung dari para peserta
pemahaman
yang
dan
praktik
penyelenggaraan
dibimbing
dari
pemateri
dengan
tim
jenazah. Metode yang digunakan dalam kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dan terakhir
pengabdian
adalah
adalah ditambah dengan diskusi (tanya jawab)
dengan metode ceramah, tanya jawab (diskusi),
lanjutan bersama tim pengabdian, peserta dan
70
kepada
masyarakat
ini
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
Lilik Kholisotin, Nurul Husna Yusuf dan Ahmad Alghifari Fajeri : Peningkatan Pemahaman Tata Cara…
pemateri
(sekaligus
pelatih)
pada
pelatihan
penyelenggaraan jenazah.
jenazah, memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkannya.
Solusi yang Ditawarkan
Secara lingkup kecil di masyarakat, ibu-ibu
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
pengajian dan RKM di lingkungan Kelurahan Bukit
ini adalah berbentuk peningkatan pengetahuan,
Tunggal Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka
pemahaman
Raya diadakan dan diberikan pelatihan ini untuk
jenazah.
dan
praktik
Kegiatan
penyelenggaraan
pengabdian
kepada
memberikan pengetahuan, pemahaman, motivasi,
masyarakat ini sebagai upaya untuk membantu
dan juga kesadaran bahwa tugas/kewajiban
mengatasi atau meminimalisir permasalahan yang
dalam
ada. Melaksanakan pelatihan tentang proses dan
perbuatan
teknis
penyelenggaraan
pahala/ibadah tersendiri di mata Allah Swt.
solusi
bersama
yang
jenazah
mulia
dan
adalah
memiliki
nilai
Materi pengetahuan dan pemahaman yang
jenazah, memandikan, mengkafani, menyolatkan
diberikan dalam pelatihan ini adalah dimulai dari
dan mengubur jenazah. Adanya pelaksanaan
pengantar
pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan
memandikan dengan persyaratannya, bagaimana
nantinya
pemahaman
mengkafani jenazah, mensholatkannya, dengan
kepada masyarakat ataupun peserta tentang
masing-masing kategori, yaitu untuk jenazah laki-
bagaimana tata cara penyelenggaraan jenazah
laki, jenazah perempuan, jenazah anak-anak/bayi
yang sesuai dengan tuntunan (hadits) Rasulullah
yang
Muhammad Saw.
perbedaan teknis penyelenggaraannya.
dampak
dari
yang
jenazah
merawat
memberikan
dimulai
merupakan
penyelenggaraan
mengenai
masing-masing
Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN
jenazah,
jenis
kegiatan
ini
proses
mengandung
pengabdian
kepada
masyarakat ini menunjukkan secara jelas adanya
Permasalahan-permasalahan yang ada dan
antusias
peserta
dalam
mengikuti
kegiatan
ditemukan di masyarakat sebagaimana dijelaskan
sehingga secara umum nampak banyak hal yang
sebelumnya
dalam
dirasakan bermanfaat bagi peserta pelatihan. Hal
memilih materi/bahasan dalam kegiatan pelatihan
ini ditunjukkan dengan banyaknya peserta yang
penyelenggaraan
aktif
menjadikan
jenazah.
penentuan
Sebagai
acuan,
dan
berperanserta
selama
kegiatan,
sebelum dilakukan pelatihan penyelenggaraan
banyaknya peserta bertanya jawab dan berdiskusi
jenazah maka secara luas dan waktu yang relatif
tentang berbagai hal yang sering mereka temukan
lama tim pengabdian bersama pelatih telah
dalam
melakukan survei bahwa di masyarakat telah ada
tengah-tengah berbagai kondisi kemasyarakatan.
kondisi bahwa mereka (masyarakat) ternyata banyak
yang tidak
berminat untuk
menjadi
proses
penyelenggaraan
jenazah
di
Masyarakat memberikan kesaksian bahwa dengan
adanya
pelatihan
penyelenggaraan
penyelenggara jenazah dengan berbagai alasan
jenazah ini sangat membantu masyarakat dalam
diantaranya takut dan tidak memiliki pengetahuan
meningkatkan
tentang
melakukan
menyelenggarakan jenazah dengan memberikan
penyelenggaraan jenazah mulai dari merawat
pemahaman-pemahaman dan pengetahuan serta
bagaimana
cara
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
pengetahuan
dan
kemampuan
71
PengabdianMu, Volume 1, Nomor 2, September 2016, Hal 67 – 73
ISSN : 2502–6828
praktik bagaimana menyelenggarakan jenazah
menyelenggarakan
yang sesuai dengan tuntunan (hadits) Rasulullah
memberikan pemahaman, pengetahuan dan
Muhammad Saw. Masyarakat juga memberikan
praktik bagaimana menyelenggarakan jenazah
kesaksian
yang
bahwa
setelah
adanya
pelatihan
sesuai
jenazah
dengan
tuntunan
Rasulullah
lebih banyak yang terampil dan lebih banyak yang
keluarga atau kerabat meninggal dunia tidak
siap, sehingga saat ada kerabat/keluarga yang
perlu
meninggal tidak akan kesulitan lagi untuk mencari
penyelenggaraan jenazah.
penyelenggaraan
proses
penyelenggaraan
jenazah,
sehingga
jenazah
dapat
kesulitan
d. Pelatihan menghasilkan
untuk
Saw.
(hadits)
penyelenggaraan jenazah ini masyarakat menjadi
petugas
Muhammad
dengan
mencari
penyelenggaraan proses
dan
saat
pengurus
jenazah
penyelenggaraan
terlaksana lebih teratur, tertib, cepat, dan sesuai
jenazah dapat terlaksana lebih teratur, tertib,
dengan tuntunan (hadits) Rasulullah Muhammad
cepat, dan sesuai dengan tuntunan (hadits)
Saw.
Rasulullah Muhammad Saw.
SIMPULAN DAN SARAN
Saran Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Simpulan
ini menghasilkan saran, bahwa :
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
a. Kelemahan
pelatihan
penyelenggaraan
ini menghasilkan kesimpulan bahwa :
jenazah ini masih belum sampai pada tahap
a. Saat seorang muslim meninggal dunia maka
menguburkan
jenazah
karena
beberapa
hukumnya fardhu kifayah atas orang-orang
keterbatasan, sehingga disarankan pelatihan
muslim
di waktu yang lain bisa melengkapi sampai
yang
menyelenggarakan
masih
hidup
untuk
4
perkara,
yaitu
pelaksanaan penguburan jenazah.
memandikan, mengkafani, menshalatkan dan
b. LP2M UM Palangkaraya disarankan untuk
menguburkan orang yang telah meninggal
selalu mendukung dalam kegiatan lanjutan
tersebut. Artinya, kewajiban ini dibebankan
pengabdian kepada masyarakat ini, sehingga
kepada seluruh mukallaf di tempat itu, tetapi
kegiatan yang nantinya dilaksanakan berjalan
jika telah dilakukan oleh sebagian orang maka
maksimal dan lebih lengkap tuntunannya.
gugurlah kewajiban seluruh mukallaf. b. Pelatihan memberikan
penyelenggaraan
dan
Ucapan terima kasih disampaikan kepada
dalam
keluarga besar masyarakat pengajian dan RKM di
menyelenggarakan jenazah adalah pekerjaan
Kelurahan Bukit Tunggal Kecamatan Jekan Raya
yang mulia dan memiliki nilai pahala/ibadah
Kota Palangka Raya yang telah berpartisipasi
tersendiri di mata Allah SWT.
dalam
kesadaran
pemahaman, bahwa
motivasi
tugas/kewajiban
c. Antusias peserta pelatihan dalam mengikuti kegiatan
72
UCAPAN TERIMA KASIH
jenazah
sangat
membantu
dalam
kegiatan
pelatihan
penyelenggaraan
jenazah ini. Terima kasih disampaikan kepada pengurus dan pengelola TK „Aisyiyah Ranting
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
Lilik Kholisotin, Nurul Husna Yusuf dan Ahmad Alghifari Fajeri : Peningkatan Pemahaman Tata Cara…
Bukit
Tunggal
Kelurahan
Bukit
Tunggal
Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya yang memfasilitasi kegiatan ini. Terima kasih juga disampaikan kepada Universitas Muhammadiyah Palangkaraya yang telah membantu pendanaan dan sarana pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada Tahun Anggaran 2015/2016.
DAFTAR PUSTAKA Asyukur, Abdul Ghoni. 1989. Shalat dan Merawat Jenazah. Bandung: Sayyidah. hal. 5. Qasim, M. Rizal. 2000. Pengamalan Fikih. Jakarta: Tiga Serangkai. hal. 65. Karim, Abdul. 2004. Petunjuk Merawat Jenazah dan Shalat Jenazah. Jakarta : Amzah. hal. 20-21.
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
73