PENINGKATAN PEMAHAMAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TEMA KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KREASI PADA SISWA KELAS II A SD N TEGAL PANGGUNG
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Eswadi NIM 13108244032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARATA APRIL 2017 i
ii
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Eswadi
NIM
: 13108244032
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Judul TAS
: Peningkatan Pemahaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tema Kesehatan Menggunakan Media Wayang Kreasi pada Siswa Kelas II A SD N Tegal Panggung.
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagian acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim. Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam lembar pengesahan adalah asli, apabila terbukti tanda tangan dosen penguji palsu, maka saya bersedia untuk memperbaiki dan mengikuti yudisium satu tahun kemudian.
Yogyakarta, 13 April 2017 Yang menyatakan
Eswadi NIM 13108244032
iii
iv
MOTTO
Sesungguhnya Allah SWT itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, dia menyukai kebersihan. Allah itu mulia. Dia menyukai kemuliaan. Allah itu dermawan ia menyukai kedermawanan maka bersihkanlah olehmu tempattempatmu. (H.R At- Tirmizi: 2723)
Para muridlah yang membuat seseorang bisa menjadi guru yang hebat. Jika murid tidak tertawa pada lelucon guru, tidak antusias terhadap gaya mengajar guru, dan tidak mau membuka diri maka mengajar akan menjadi sulit.” (Sally Pounce-O Rounke)
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah atas izin Allah SWT tugas akhir skripsi ini dapat saya selesaikan, dan sebagai rasa syukur karya ini saya persembahkan kepada : 1. Kedua orang tua saya, Wiji Imam S dan Ibu Siti Ngaisah, terima kasih atas doa, bimbingan, motivasi, dan kasih sayang yang diberikan selama ini. 2. Almamater Universitas Negeri Yogyakarta, sebagai tempat saya menuntut ilmu semoga bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa.
vi
PENINGKATAN PEMAHAMAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TEMA KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KREASI PADA SISWA KELAS II A SD N TEGAL PANGGUNG Oleh Eswadi NIM 13108244032 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tema kesehatan menggunakan media wayang kreasi pada siswa kelas II A SD N Tegal Panggung. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research), dengan subjek penelitian berjumlah 22 siswa. Metode Pengumpulan data yang digunakan tes dan observasi. Teknik analisis data deskriptif kuantitatif dengan rata-rata. Desain penelitin menggunakan model Kemmis dan MC Taggart. Penelitian dilaksanakan selama dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) materi tema kesahatan dapat ditingkatkan menggunakan media wayang kreasi. Peningkatan tersebut diperoleh melalui peragaan tokoh wayang kreasi pada cerita tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan bimbingan guru saat proses pembelajaran. Adapun langkah- langkah proses peragaan wayang kreasi yaitu: (1) menyiapkan media dan membagi siswa dalam kelompok kecil (2) membagi peran tokoh kepada anggota kelompok (3) membaca teks cerita dan memeragakan wayang kreasi (4) peragaan selesai ketika teks cerita sudah habis. Hasil pemahaman aspek kognitif siswa mengalami peningkatan dari nilai hasil rata-rata pra siklus 63,18, siklus I 74,77, dan siklus II 80,91. Hasil pengamatan saat proses pembelajaran pada aspek afektif memperoleh persentase rata-rata dengan mendapat kriteria baik atau sangat baik siklus I 68,18% dan siklus II 81,82%. Pada aspek psikomotor memperoleh persentase rata-rata yang mendapat kriteria baik atau sangat baik siklus I 72,73% dan siklus II 86,36%. Penelitian ini dihentikan sampai siklus II karena sudah memenuhi kriteria keberhasilan yaitu ≥75% jumlah siswa sudah mencapai nilai KKM ≥70 pada aspek kognitif dan pada pengamatan proses pembelajaran pada aspek afektif dan psikomotor ≥75% siswa mendapat kriteria baik atau sangat baik.
Kata kunci: perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), wayang kreasi
vii
KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “PENINGKATAN PEMAHAMAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TEMA KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KREASI PADA SISWA KELAS II A SD N TEGAL PANGGUNG” dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terwujud tanpa bantuan, dorongan dan bimbingan segenap pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada: 1.
Banu Setyo Adi, M.Pd selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2.
Unik Ambarwati, M.Pd selaku validator instrument penelitian TAS yang memberikan saran/masukkan perbaikan sehingga penelitian TAS dapat terlaksana sesuai dengan tujuan.
3.
dr. Atien Nur Chamidah, M. Dis.St selaku Dosen penguji utama skripsi yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis untuk menyempurnakan skripsi ini.
4.
Woro Sri Hastuti, M.Pd selaku sekertaris penguji yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis untuk menyempurnakan skripsi ini.
5.
Suparlan, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar yang telah memberikan arahan dalam pengambilan tugas akhir skripsi ini.
viii
6.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Dr. Haryanto, M.Pd yang telah memfasilitasi dan memberikan kesempatan penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.
7.
Kepala Sekolah SDN Tegal Panggung Purwanti Handayani, M.Pd, yang telah membantu memberikan arahan dan informasi dalam pelaksanaan penelitian.
8.
Wali Kelas IIA SDN Tegal Panggung Ibu Rusiyati, S.Pd dan seluruh siswasiswi kelas II A atas bantuan dan kerjasamanya selama pelaksanaan penelitian berlangsung.
9.
Observer Rusiyati, S.Pd dan Yai Rohmad yang sudah berkenan membantu melakukan pengamatan selama pelaksanaan penelitian berlangsung
10. Kedua orang tua saya, Wiji Imam Subagio dan Ibu Siti Ngaisah, yang telah memberikan doa, bimbingan, motivasi, dan kasih sayang yang diberikan selama mengerjakan skripsi ini. 11. Teman-teman seperjuangan kelas D angkatan 2013 yang telah memotivasi, memberikan bantuan, dan semangat terhadap penulisan skripsi ini. 12. Semua pihak yang telah membantu, memberikan doa dan masukan, dukungan, serta memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan. Demikianlah skripsi ini saya buat semoga bermanfaat bagi para pembaca. Yogyakarta, 13 April 2017 Penulis
Eswadi NIM 13108244032
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... MOTO ............................................................................................................. HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... ABSTRAK ...................................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... DAFTAR TABEL ........................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
hal i ii iii iv v vi vii viii x xii xiii xiv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... B. Identifikasi Masalah .............................................................................. C. Rumusan Masalah .................................................................................. D. Tujuan Penelitian ................................................................................... E. Manfaat Penelitian .................................................................................
1 7 7 7 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kajian tentang Hakikat Perilaku Sehat pada Tema Kesehatan ............... 1. Perilaku ............................................................................................. 2. Perilaku Kesehatan ............................................................................ 3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) .......................................... a. Pengertian PHBS di sekolah .......................................................... b. Indikator PHBS di Sekolah............................................................ c. Kegiatan PHBS di Sekolah ........................................................... d. Pembelajaran PHBS pada Tema Kesehatan .................................. e. Materi Pembelajaran PHBS pada Tema Kesehatan ....................... B. Kajian tentang Media Pembelajaran Wayang Kreasi ............................ 1. Pengertian Media Pembelajaran ....................................................... 2. Manfaat Media Pembelajran ............................................................. 3. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ........................................... 4. Jenis-jenis Media Pembelajaran........................................................ 5. Media Wayang Kreasi ...................................................................... 6. Implementasi Media Wayang Kreasi dalam Pembelajaran .............. C. Kajian tentang Karakteristik Siswa SD kelas II .................................... D. Kajian tentang Hasil Belajar Siswa ....................................................... E. Kajian Penelitian yang Relevan ............................................................ F. Kerangka Pikir ...................................................................................... G. Hipotesis Penelitian ...............................................................................
9 9 10 12 12 13 16 20 26 23 23 24 25 25 26 32 34 34 39 41 42
x
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................................... B. Waktu, Tempat dan Setting Penelitian ................................................. C. Subjek dan Objek Penelitian................................................................. D. Definisi Operasional ............................................................................. E. Desain Penelitian .................................................................................. F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 1. Observasi .......................................................................................... 2. Tes ................................................................................................... F. Instrumen Penelitian ............................................................................. G. Teknik Analisis Data ............................................................................. 1. Analisis Data Hasil Belajar Siswa .................................................... 2. Analisis Data Pengamatan Aktifitas Guru ........................................ H. Validasi Instrumen ............................................................................... I. Indikator Keberhasilan ..........................................................................
43 44 45 45 46 50 50 51 51 55 56 59 59 60
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 1. Deskripsi Langkah Sebelum Pelaksanaan Tindakan ...................... 2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan .................................................... a. Siklus I...................................................................................... b. Siklus II .................................................................................... B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................
61 61 63 64 85 104
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................................ B. Saran ..................................................................................................
112 113
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 114 LAMPIRAN ..................................................................................................... 117
xi
DAFTAR GAMBAR hal Gambar 1. Media Wyang Kreasi ................................................................
30
Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir ...............................................................
42
Gambar 3. Alur Penelitian Tindakan Kelas ................................................
47
Gambar 4. Diagram pemahaman aspek kognitif Pra Siklus, siklus I, dan siklus II ...............................................................................
97
Gambar 5. Diagram pemahaman aspek kognitif Pra Siklus, siklus I, dan siklus II ...............................................................................
107
Gambar 6. Diagram aspek afektif pada siklus I dan II .................................
108
Gambar 7. Diagram aspek psikomotor pada siklus I dan II .........................
109
xii
DAFTAR TABEL Tabel 1.
Hasil observasi indikator PHBS siswa kelas II A ............. ……..
hal 3
Tabel 2.
Hasil Rata-rata ulangan harian tema kesehatan ................ ……..
4
Tabel 3.
Silabus KTSP 2006 ........................................................... ……..
20
Tabel 4.
Kisi-Kisi Aspek Kognitif ...........................................................
52
Tabel 5.
Kisi-Kisi Penilaian Afektif .........................................................
53
Tabel 6.
Kisi-Kisi Penilaian Psikomotor...................................................
54
Tabel 7.
Kriteria Hasil Belajar Kognitif ....................................................
57
Tabel 8.
Rentang Nilai Hasil Belajar Afektif ............................................
58
Tabel 9.
Rentang Nilai Hasil Belajar Psikomotor .....................................
58
Tabel 10. Inisial Subjek Penelitian..............................................................
61
Tabel 11. Hasil Tes Pra Siklus ...................................................................
63
Tabel 12. Hasil Tes Aspek Kognitif Siklus I Pertemuan 1 .........................
69
Tabel 13. Hasil Tes Aspek Kognitif Siklus I Pertemuan 2 .........................
73
Tabel 14. Rata-rata Hasil Tes aspek kognitif siklus I .................................
74
Tabel 15. Ringkasan Hasil Tes Aspek Kognitif Siklus 1 ............................
74
Tabel 16. Hasil Observasi Aspek Afektif Siklus I ......................................
75
Tabel 17. Hasil Observasi Aspek Psikomotor Siklus I ...............................
77
Tabel 18. Hasil Observasi Aktifitas guru siklus I Pertemuan 1 ..................
79
Tabel 19. Hasil Observasi Aktifitas guru siklus I Pertemuan 2 ..................
80
Tabel 20. Hasil Tes Siklus Aspek Kognitif Siklus II Pertemuan 1 .............
91
Tabel 21. Hasil Tes Siklus Aspek Kognitif Siklus II Pertemuan 2 .............
94
Tabel 22. Rata-rata Hasil Tes aspek kognitif siklus I .................................
95
Tabel 23. Rata-rata Hasil Tes aspek kognitif siklus II ................................
96
Tabel 24. Hasil Observasi Siswa Aspek Afektif Siklus II ..........................
98
Tabel 25. Hasil Observsi Siswa Aspek Psikomotor Siklus II .....................
99
Tabel 26. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan II...........................
101
xiii
DAFTAR LAMPIRAN hal Lampiran 1.
Surat Izin Penelitian .................................................................
117
Lampiran 2.
Surat Keterangan Penelitian .....................................................
119
Lampiran 3.
Surat Keterangan Validasi ........................................................
120
Lampiran 4.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I .................
122
Lampiran 5.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ...............
142
Lampiran 6.
Soal Evaluasi Hasil Aspek Kognitif .........................................
158
Lampiran 7.
Lembar Observasi Aktifitas Guru ............................................
176
Lampiran 8.
Lembar Observasi Aktifitas Siswa ...........................................
181
Lampiran 9.
Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Siklus I dan II .....................
184
Lampiran 10. Pemahaman Aspek Kognitif .....................................................
190
Lampiran 11. Pemahaman Aspek Afektif .......................................................
193
Lampiran 12. Pemahaman Aspek Psikomotor ................................................
203
Lampiran 13. Taksonomi Anderson................................................................
209
Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian ............................................................
211
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan aset yang berharga bagi semua orang. Menurut Undang– Undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan dalam pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental dan spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Soekidjo Notoadmojo (2007: 3) menjelaskan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dengan demikian kesehatan penting bagi masyarakat. Pada kenyataannya banyak masyarakat yang belum sadar pentingnya kesehatan. Contoh hal kecil yang sering diabaiakan oleh masyarakat tentang kesehatan adalah tidak mencuci tangan sebelum makan, makan makanan sembarangan, tidak menjaga lingkungan tetap bersih dan lain-lain. Hal-hal kecil tersebut sering dilakukan oleh semua kalangan masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Oleh karena itu pendidikan tentang kesehatan sangat penting dilakukan kepada masyarakat khususnya pendidikan kesehatan yang ditanamkan sejak dini kepada anak. Salah satu contoh pendidikan kesehatan adalah pendidikan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menurut Soekidjo Notoadmojo (2007: 136) adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makan dan minuman serta lingkungan. Atika Proverawati dan Eni Rahmawati (2011: 3) perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang 1
dipraktikkan masyarakat atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit dan meningkatkan kesejahteraan serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Dari pengertian para ahli di atas dapat diketahui bahwa PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang diprakatikkan oleh peserta didik guru dan masyarakat lingkungan sekolah berdasarkan kesadaran sehingga mampu mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Dari peryataan di atas setiap sekolah harus memberikan praktik pendidikan perilaku hidup bersih dan sehat agar semua warga sekolah terhindar dari penyakit dan berperan aktif dalam menjaga kesehatan. SD N Tegal Panggung merupakan sekolah yang berada di dekat bantaran Kali Code. Siswa Kelas II A SD N Tegal Panggung tinggal di wilayah dekat Kali Code. Berdasarkan Observasi dan wawancara pada hari sabtu tanggal 17 Januari 2017 kepada masyarakat yang tinggal di dekat Kali Code bahwa masyarakat memiliki kebiasaan yang kurang memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat. Faktanya lingkungan tempat tinggal mereka kumuh dan kotor, akses air bersih kurang, membuang sampah sembarangan, letak rumah yang sangat berhimpitan, dan ketika hujan lebat Kali Code meluap dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Masalah ini diperkuat dengan berita dari Harian Jogja yang menyatakan bahwa Pada hari Senin, tanggal 14 Maret 2016 kali Code meluap ke pemukiman warga saat hujan deras sehingga banyak warga yang terjangkit penyakit seperti diare, flu dan demam di bantaran kali code, salah satu daerah yang mengalami musibah ini adalah daerah Tegal Panggung Yogyakarta (Harian Jogja, 14 Maret 2016). 2
Berdasarkan observasi dan wawancara pada tanggal 17 sampai 19 Januari 2017 ditemukan fakta bahwa siswa kelas II A SD N Tegal Panggung ada yang tidak mandi saat berangkat ke sekolah, memakai baju yang belum dicuci (baju masih kotor), baju yang tidak disetrika, sepatu dan kaos kaki yang jarang dicuci, jarang gosok gigi, jarang keramas rambut, jarang memotong kuku, tidak mencuci tangan sebelum makan dan dari kamar mandi serta jajan makanan sembarangan, tidak peduli dengan kebersihan lingkungan kelas dan sekolah. Kebiasaan-kebiasaan di atas tentunnya merupakan perilaku yang tidak memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat dan apabila dibiarkan maka akan berdampak buruk bagi siswa. Untuk itu perlu adanya pendidikan tentang perilku hidup bersih dan sehat kepada siswa agar taraf pemahaman mereka tentang kehatan meningkat. Tabel 1. Hasil observasi indikator perilaku hidup bersih dan sehat (menurut Atikah Proverawati dan Eni (2012: 23) dan PromKes RI (2016) dari siswa kelas II A SD Tegal Panggung tanggal 17 sampai 19 Januari 2017. NO Hal yang diamati Hasil Pengamatan 1 Mencuci tangan dengan air yang Tidak ada siswa yang mencuci mengalir dan memakai sabun tangan sebelum makan. 2 Mengkonsumsi jajanan sehat di Sebagian besar siswa jajan di kantin sekolah. kantin dan membeli makanan yang tidak sehat, serta ada yang membeli jajanan tidak sehat di luar kantin. 3 Menggunakan jamban yang bersih Keadaan jamban di sekolah dan sehat kurang bersih, bau dan siswa tidak menjaga kebersihannya. 4 Olahraga yang teratur dan terukur Olahraga siswa hanya pada saat mapel olahraga saja. 5 Memberantas jentik nyamuk Siswa tidak pernah terlibat dalam memberantas jentik nyamuk 6 Tidak merokok di sekolah Ada beberapa siswa yang pernah merokok 7 Menimbang berat badan dan Sudah dilakukan, namun siswa mengukur tinggi badan setiap 6 masih harus di suruh bulan 3
8
Membuang sampah pada tempatnya
80% siswa kelas II membuang sampah sembarangan
Guru merupakan pendidik profesional yang memiliki tugas mulia, yaitu sebagai agen perubahan. Oleh karena itu guru dituntut untuk selalu inovatif dalam mengemas kegiatan pembelajaran sehingga terbentuk suasana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, dan menyenangkan. Berdasarkan hasil nilai ulangan harian pada materi tema kesehatan dan wawancara yang telah peneliti lakukan, diketahui bahwa hasil belajar untuk materi perilaku hidup bersih dan sehat pada tema kesehatan terdapat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA masih rendah dibandingkan mata pelajaran yang lain, hal ini dapat dilihat dari daftar nilai sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Rata-rata ulangan harian tema kesehatan Mata Pelajaran Nilai rata-rata Ulangan harian Tema Kesehatan Matematika 67 IPA 66 IPS 70 PKn 71 Bahasa Indonesia 65 Sumber : Hasil Rata-rata Ulangan Harian Tema Kesehatan Semester SD N Tegal Panggung Tahun Ajaran 2016/2017 Berdasarkan observasi di lapangan pada tanggal 17 sampai 19 Januari 2017 ditemukan fakta bahwa kegiatan proses belajar mengajar di kelas II A SD N Tegal Panggung kurang menarik sehingga hasil belajar siswa masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 2 hasil rata- rata nilai ulangan harian siswa pada tema kesehatan yang masih rendah di bawah KKM. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam pembelajaran adalah guru harus memperkenalkan siswa dengan media pembelajaran yang lebih relevan dan lebih disenangi oleh siswa. Penggunaan 4
media pembelajaran yang tepat sangat diperlukan untuk dapat memudahkan mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Hamalik dengan pemakaian media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam kegiatan pembelajaran (Arsyad, 2013: 15). Dari pernyataan tersebut media pembelajaran sangat penting dalam proses belajar mengajar. Media sangat penting dalam pembelajaran yaitu mengkomunikasikan pesan yang dapat menarik perhatian dan minat siswa sehingga siswa termotivasi untuk belajar serta membantu meningkatkan pemahaman siswa. Menurut Abu Ahmadi (2009: 73) menyatakan bahwa seorang guru dalam penyampaian materi ajar agar mengusahakan mengikutsertakan bermacam-macam indera dan harus dapat memberikan pengamatan mendekati kenyataan yang atau dengan kata lain harus diperagakan. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran ini adalah media “Wayang Kreasi”. Media wayang kreasi dapat mengikutsertakan bermacammacam indera, memberikan pengamatan mendekati kenyataan dan bisa diperagakan oleh siswa. Selain itu wayang merupakan kesenian tradisional Indonesia yang mengandung ajaran moral, religi, dan sosial. Oleh karena itu, wayang dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswa. Media wayang adalah seperangkat alat yang digunakan untuk membantu dan memudahakan proses belajar mengajar menggunakan seni dekoratif yang dikembangkan dari bentuk dasar wayang dua dimensi dari kertas karton yang mengalami modernisasi dan dikembangkan sesuai dengan materi pembelajaran 5
yang akan diajarkan(Suwaji Bustomi, 1997: 45). Wayang Kreasi adalah kreasi dari wayang yang dibuat menggunakan kertas dan kain berupa tokoh-tokoh untuk menyampaiakn materi pembelajaran. Media ini disebut wayang kreasi karena merupakan kreasi dari wayang yang dibuat menggunakan gambar kartun berupa tokoh-tokoh dalam cerita yang digunting dan dilem menggunakan kain sebagai pakaiaan dan bambu sebagai pegangan dan tangan dalam pertunjukkan. Menurut Bachtiar Bahri (2005: 33) bahwa media wayang dapat mengkongkritkan isi materi pembelajaran kepada siswa sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Kelebihan media wayang juga di tegaskan oleh Ngadino (2009: 19) kelebihan media wayang sebagai media pembelajaran adalah mengarahkan siswa untuk berkomunikasi, menggugah emosi dan sikap siswa, memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi dan membantu memahami teks siswa yang lemah dalam membaca. Dari pendapat tersebut maka pengguanaan media wayang kreasi
dalam
pembelajaran
memahamkan
PHBS
dapat
membantu
mengkongkritkan isi materi melalui gambar tokoh cerita yang digambarkan melalui bentuk wayang kreasi. Selain itu media wayang kreasi membuat pembelajaran menjadi komunikatif dan sangat di sukai siswa serta mengaktifkan siswa. Apabila siswa suka dengan media wayang tersebut maka siswa akan mengerti isi atau pesan yang disampaikan dalam pembelajaran. Pembelajaran melalui media wayang ini bisa menjadi alternatif untuk diterapkan pada pembelajaran di kelas II sekolah dasar khususnya untuk meningkatkan pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa. Dari penjelasan diatas, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas 6
dengan judul “Peningkatan Pemahaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tema Kesehatan menggunakan Media Wayang Kreasi Pada Siswa Kelas II A SD N Tegal Panggung”. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang ada maka dapat didefinisikan beberapa masalah diantaranya: 1. Belum optimalnya pendidikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada materi tema kesehatan di sekolah. 2. Siswa kelas II A belum sadar akan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). 3. Nilai Ulangan Harian tema kesehatan kelas II A yang masih rendah 4. Belum adanya pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat yang menarik. 5. Belum diterapkannya pembelajaran dengan media wayang kreasi saat pembelajaran. C. Rumusan Masalah Dari identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini yaitu: Bagaimana meningkatkan pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tema kesehatan menggunakan media wayang kreasi pada siswa kelas II A SD N Tegal Panggung? D. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) materi tema kesehatan menggunakan media wayang kreasi pada siswa kelas II A SD N Tegal Panggung. 7
E. Manfaat Memperhatikan tujuan penelitian tersebut, temuan-temuan penelitian ini diharapkan memiliki manfaat untuk meningkatkan pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) materi tema kesehatan melalui media wayang kreasi pada siswa kelas II di SD N Tegal Panggung, manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini berguna untuk memberikan informasi dan literatur bagi pembaca tentang bagaimana meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui media wayang kreasi kepada siswa SD. 2. Maanfaat Praktis a. Bagi peneliti, yaitu mengetahui penerapan media wayang kreasi untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat kelas II pada tema kesehatan. b. Bagi siswa kelas II SD N Tegal Panggung, yaitu 1) Memberikan pembelajaran yang menyenagkan dan bermakna dengan menggunakan media wayang kreasi. 2) Menambah wawasan terkait perilaaku hidup bersih dan sehat dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang sehat. c. Bagi guru kelas II, yaitu mendapat feedback (umpan balik) mengenai praktek pembelajaran yang dilaksanakan dalam kaitannya untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di tingkat sekolah Dasar. d. Bagi kepala sekolah, yaitu mendapatkan gambaran umum mengenai efektifitas pembelajaran dalam mendukung tujuan pembelajaran di kelas II pada tema kesehatan pada khususnya, dan tujuan pendidikan satuan pendidikan dasar pada umumnya. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian tentang Hakikat Perilaku Sehat pada Tema Kesehatan 1. Perilaku Perilaku merupakan aktivitas yang dilakukan oleh setiap manusia. Setiap hari seseorang selalu melakukan sesuatu. Soekidjo Notoadmojo (2007: 13) yang di maksud perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas yang dapat diamati langsung maupun yang tidak langsung dari diri seseorang. Bimo Walgito (2003: 10) menjelaskan bahwa perilaku itu sebagai aktivitas –aktivitas yang merupakan manifestasi kehidupan psikis. Syamsur Manda (2006: 14) perilaku adalah seatu proses keadaan mental yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dari pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah semua kegiatan/aktifitas dalam kehidupan sesorang yang dapat diamati langsung maupun tidak langsung. Seorang memiliki perilaku- perilaku yang berbeda- beda. Ada berbagai macam perilaku- perilaku sesorang diantarnya menurut Soekidjo Notoadmojo (2007: 120) perilaku dibedakan menjadi dua macam yaitu perilaku pasif dan perilaku aktif. Berikut adalah penjelasan dari macam perilaku tersebut. a. Perilaku pasif Perilaku pasif adalah respon internal, yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat dilihat oleh orang lain, misalnya: berfikir, tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan. Perilaku ini sulit untuk diamati karena tidak bisa dilihat langsung oleh pancaindra. Pengamatan perilaku pasif bisa dilakukan dengan menggunakan tes. 9
b. Perilaku aktif Perilaku aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diamati secara langsung. Misalnya: siswa membuang sampah di tempat sampah, siswa makan, siswa berolahraga, dan lain-lain. Dalam kegiatan pembelajaran siswa harus selalu ditanamkan perilakuperilaku yang baik. Selain ditanamkan siswa juga diharapkan dapat berperan aktif dalam berperilaku baik. 2. Perilaku Kesehatan a. Pengertian Sehat adalah kedaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial. Kus Irianto dan Kusno Waluyo (2004: 84) sehat merupakan masa tumbuh kembang manusia mencakup manusia seutuhnya meliputi fisik emosi sosial dan spiritual, sehat badan bukan hanya bebas dari penyakit tetapi meliputi seluruh kehidupan manusia termasuk aspek sosial, psikologis, faktor-faktor lingkungan dan lain-lain. Soekidjo Notoadmojo (2007: 3) sehat adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Pendapat tersebut ditegaskan oleh Syamsur Manda (2006: 15) bahwa sehat adalah pribadi seseorang seutuhnya, meliputi sehat fisik, mental dan sosial yang ketiganya tidak dapat dipisahkan. Dari pendapat para ahli diatas dapat di pahami bahwa sehat adalah keadaan yang sempurna meliputi fisik, emosi, mental, spiritual, sosial dan terhindar dari penyakit. Perilaku kesehatan merupakan bentuk perbuatan yang menunjukkan kaitan dengan sehat jasmani dan rohani seseorang. Perilaku kesehatan menurut Skinner 10
adalah suatu respon seserong (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan, makanan, minuman dan lingkungan (Soekidjo Notoadmojo, 2007: 32). Perilaku kesehatan menurut Wawan dan Dewi M (2010: 56), bahwa perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan, makan serta lingkungan. Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati (2011: 62), bahwa perilaku kesehatan individu cenderung di pengaruhi oleh sikap kepercayaan orang yang bersangkutan terhadap kondisi kesehatan yang diinginkan dan kurang pada pengetahuan biologisnya. Dari pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku kesehatan adalah respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berhubungan dengan aspek kesehatan. b. Klasifikasi Perilaku Kesehatan Seseorang memiliki keadaan kesehatan berbeda-beda. Klasifikasi kesehatan menurut Soekidjo Notoadmojo (2007: 17) di bagi menjadi 3 kelompok yaitu: 1) Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance). Perilaku ini adalah usaha-usaha seseorang untuk menjaga kesehatan agar tidak sakit. 2) Perilaku pencarian dan penggunaan system atau fasilitas pelayanan kesehatan. Perilaku ini menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit atau kecelakaan. 3) Perilaku kesehatan lingkungan bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik, social, budaya dan lain-lain. Perilaku ini adalah
11
bagaimana seseorang mengelola lingkungannya sehingga tidak mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga atau masyarakat. 3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) a. Pengertian Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1193/MENKES/SK/X/2004 adalah salah satu kebijakan nasional yaitu promosi kesehatan untuk mendukung pencapaian visi Indonesia sehat. Depkes (2007: 27) mengemukakan bahwa pembangunan kesehatan ditujukan untuk mewujudkan manusia yang sehat, cerdas dan produktif. Kesehatan perlu dijaga dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap orang. Menurut Soekidjo Notoadmojo (2007: 136) perilaku hidup bersih dan sehat suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan, makan dan minuman serta lingkungan. Menurut Atika Proverawati dan Eni Rahmawati (2012: 3) perilaku hidup bersih dan sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan. PHBS menurut Promkes RI (2006) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan –kegiatan kesehatan di masyarakat. Dari pendapat para ahli diatas dapat di simpulkan bahwa Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan masyarakat atas 12
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit dan meningkatkan kesejahteraan serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Syamsur Manda (2006: 53) program-program PHBS sasaranya dapat dikelompokkan menjadi 5 tatanan yaitu: Rumah tangga, tatanan intuisi pendidikan (sekolah madrasah, pondok pesantren), intuisi tempat kesehatan (puskesmas, rumah sakit, klinik), sasaran tempat kerja (kantor, pabrik, tempat usaha) dan tatatnan tempat umum. Sasaran adalah hal penting yang dituju dalam intuisi pendidikan yang diubah perilakunya atau murid dan giri yang bermasah. Untuk penelitian ini yang deteliti adalah PHBS di sekolah. Dari pengertian PHBS menurut para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan pengertian PHBS di sekolah yaitu sekumpulan perilaku yang dipraktikkan semua warga sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit dan meningkatkan kesejahteraan serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah sehat. b. Indikator PHBS di Sekolah Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat menurut Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati (2012: 6) hal- hal mendasar yang perlu diupayakan dalam pembinaan hidup sehat, yaitu: 1) Mencuci tangan dan menggosik gigi dengan bersih 2) Mengkonsumsi makanan yang bergizi 3) Menjaga kebersihan lingkungan sekolah 4) Melakukan olahraga secara teratur 5) Mengatur waktu istirahat yang baik 13
6) Tidak merokok disekolah 7) Menimbang berat badan dan menukur tinggi badan setiap 6 bulan 8) Membuang sampah pada tempatnya. Dengan menerapkan berperilaku hidup bersih dan sehat di sekolah oleh peserta didik guru dan masyarakat lingkungan sekolah maka membentuk mereka untuk memiliki kemampuan dan kemandirian dalam meningkatkan drajat kesehatan serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Menurut Soekidjo Notoadmojo (2007: 62) perilaku seseorang dalam memelihara atau meningkatkan kesehatan erat kaitannnya respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: 1) Berperilaku terhhadap makanan dan minuman Makanan dan minuman sangat penting bagi tubuh kita. Oleh karena itu manusia perlu makan dan minum guna mendapatkan keadaan jasmani dan rohani yang bagus. Dengan adanya pengetahuan sikap dan pengetahuan tentang zat-zat gizi seseorang mampu menyediakan dan menghidangakan makanan yang baik untuk tubuh. 2) Berperilaku terhadap kebersihan diri sendiri Upaya yang paling penting adalah menjaga kebersihan diri sendiri. Menjaga kebersihan diri sendiri sebenarnya bukanlah hal yang mudah. Tujuan untuk menjaga kebersihan adalah agar siswa mengetahui manfaat kebersihan diri sendiri dan mampu menerapkan perawatan kebersihan kebersihan diri sendiri dalam upaya meningkatkan berperilaku hidup bersih dan sehat. 3) Perilaku terhadap kebersihan lingkungan 14
Perilaku terhadap lingkungan adalah respon seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan terhadap kesehatan lingkungan. Manuasia selalu hidup dan selalu berada di suatu lingkungan seperti lingkungan tempat tinggal, dan tempat untuk melakukan suatu aktivitas. Menurut Soekidjo Notoadmojo (2007: 137) perilaku terhadap kebersihan lingkungan merupakan respon seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia. Selanjutnya di jelaskan perilaku kesehatan lingkungan itu sendiri antara lain mencakup: a) Perilaku yang berhubungan dengan air bersih b) Perilaku yang berhubungan dengan pembuangan air kotor c) Perilaku yang berhubungan dengan limbah d) Perilaku yang berhubungan dengan rumah sehat e) Perilaku yang berhubungan dengan pembersihan sarang-sarang nyamuk 4) Perilaku terhadap sakit dan penyakit Perilaku terhadap sakit dan penyakit adalah respon seseorang baik pasif yang ada pada dirinya maupunrespon aktif yang dilakukan dengan penyakit dan sakit tersebut (Soekidjo Notoadmojo (2007: 121). Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit meliputi: a) Perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan b) Perilaku pencegahan penyakit c) Perilaku pencarian pengobatan d) Perilaku pencegahan kesehata Perilaku hidup bersih di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan mastyarakat limgkungan sekolah atas 15
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Indikator yang dipakai sebagai ukuran PHBS di sekolah menurut Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati (2012: 23) dan Promkes RI (2016) yaitu: 1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun 2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah 3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat 4) Olahraga yang teratur dan terukur 5) Memberantas jentik nyamuk 6) Tidak merokok di sekolah 7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan 8) Membuang sampah pada tempatnya c. Kegiatan PHBS di Sekolah Beberapa kegiatan dalam menerapkan PHBS di sekolah menurut Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati (2012: 73): 1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun Setiap kali seseorang makan dan minum menggunakan tangan. Jika tangan kotor maka tubuh sangat berisiko terhadap penyakit. Tangan adalah bagian tubuh yang sering berhubungan langsung dengan mulut dan hidung. Menurut Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati (2012: 73) cara yang tepat untuk cuci tangan: a) Cuci dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun b) Gosok tangan setidaknya 15-20 detik 16
c) Bersihkan bagian pergelangan tangan sela-sela jari dan kuku d) Basuh tangan sampai bersih dengan air mengalir e) Keringkan dengan handuk bersih atau alat pengering lain f) Gunakan tisu atau handuk untuk mematikan kran air. 2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah Makanan sehat adalah makanan yang memiliki gizi yang seimbang bagi tubuh. Menurut Eko Sriwijayanti (2006: 6) makanan bergizi seimbang yaitu makanan yang mengandung berbagai zat yang diperlukan tubuh dalam jumlah seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh artinya zat gizi tidak beleh lebih dan tidak boleh kurang. Makanan yang di sajikan di kantin sekolah harus memiliki gizi, sehat, bersih dan tidak mengandung zat yang berbahaya. 3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat Jamban adalah suatu rungan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Menurut Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati (2012: 75) syarat jamban yang seghat adalah: a) Tidak mencemari sumber air minum b) Tidak berbau c) Kotoran tidak dapat di jamah oleh serangga dan tikus d) Tidak mencemari tanah sekitarnya e) Mudah dibersihkan dan aman digunakan f) Dilengkapai dinding atau ata pelindung g) Penerangan dan ventilasi yang cukup 17
h) Lantai kedap air dan ruangan memadai i) Tersedia air sabun dan alat pembersih 4) Olahraga yang teratur dan terukur Olahraga penting bagai anak untuk merangsang pertumbuhan tubuh. Menurut Menurut Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati (2012: 94) olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak dan meningkatkan kemampuan gerak. Berolahraga haruslah teratur jangan berlebihan. Dengan berolah raga teratur maka meningkatkan kesehatan seseorang. Olahraga raga teratur dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu. 5) Memberantas jentik nyamuk Memberantas jentik-jentik nyamuk merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk membasmi atau memberantas telur, jentik, kepompok dan nyamuk dengan berbagai cara serta bertujuan untuk menghilangkan nyamiuk tentunya di lingkungan sekolah. Menurut Menurut Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati (2011: 82) cara membasmi jentik nyamuk adalah sebagai berikut: a) Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi/ WC, drum, atau pot bunga. b) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air. c) Mengubur atau menyingkirkan barang – barang bekas yang dapat menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, palstik-plastik yang dibuang sembarangan. 6) Tidak merokok di sekolah
18
Rokok mengandung zat yang berbahaya yaitu Nikotin, Tar dan karbon monoksida. Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker sedangkan Karbon Monoksida menyebabkan kekurangan kemampuan darah membawa oksigen sehingga sel-sel tubuh mati. Oleh karena itu merokok harus dihandarkan sejak dini mugkin. 7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan Mengukur berat badan dan tinggi badan merupakan salah satu upaya untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak. Manfaat menimbang berat badan menurut (Depkes RI, 2007) antara lain: a) Untuk mengetahui apakah siswa tumbuh sehat b) Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan c) Untuk mengetahui siswa yang di curigai kekurangan gizi dan kelebihan gizi. 8) Membuang sampah pada tempatnya Sampah merupakan salah satu penyebab lingkungan menjadi kotor. Sampah terdiri dari sisa makanan, daun-daun, plastikkain, karet dan lain-lain. Kegiatan untuk mendukung PHBS di sekolah hendaknya tersedia tempat pembuangan sampah yang tertutup di setiap ruangan serta adanya bak penampungan akhir sampah disekolah. Kesehatan tidak datang dengan sendirinya maka dari itu dibutuhkan kesadaran dan peran khusus dari dalam diri seseorang. Usaha dengan mengupayakan agar setiap individu maupun kelompok mendapatkan kesehatan yang optimal, sehingga perilaku hidup bersih dan sehat dapat tercapai. 19
d. Pembelajaran PHBS pada Tema Kesehatan Silabus KTSP 2006 Tema Kesehatan menurut Permendikbud (2006) adalah sebagi berikut:
SK PKn: 3. Membiasakan gotog royong
Tabel 3. Silabus KTSP 2006 KD Indikator Hidup 3.1Melaksanakan pemeliharaan lingkungan bagi manusia
3.1.1 Menyebutkan manfaat lingkungan alam bagi manusia.
IPS 3. Memahami peristiwa 3.2Menceritakan 3.2.1Menjelaskan penting dalam keluarga peristiwa penting akibat dari tidak secara kronologis. dalam keluarga merawat secara kronologis lingkungan. IPA 3. Mengenal lingkungan 3.1Mengidentifikasi 3.1.1Menyebutkan sekitar kita lingkungan rumah dan lingkungan sehat sekolah dan tidak sehat di sekolah 3.1.2Menjelaskan akibat dari tidak merawat lingkungan sekolah Matematika 3. Melakukan 3.3Menggunakan alat 3.3.2Mengukur penjumlahan dan ukur panjang tidak panjang benda pengurangan bilangan baku dan baku (cm, menggunakan sampai 500. m) yang sering ukuran baku dan digunakan tidak baku. Bahasa Indonesia: 3.Mendengarkan Memahami teks pendek dan puisi anak yang dilisankan.
Menyebutkan Mendengarkan teks kembali dengan katapendek yang kata atau kalimat dibacakan guru. sendiri isi teks pendek Menjawab . pertanyaan tentang isi teks pendek yang dibacakan guru 20
3.Berbicara Mengungkapkan pikiran, persaan, dan pengalaman secara lisan melalui kegiatan bertanya, bercerita dan deklamasi.
Mendeskripsikan isi puisi Mendeklamasikan puisi denga ekspresi yang tepat.
Menceritakan kembali isi teks bacaan dengan bahasa sendiri. Menjawab pertanyaan tentang isi puisi
3.Membaca Memahami teks pendek Menyimpulkan isi dengan membaca lancar teks pendek ( 10 – 15 dan membaca puisi kalimat) anak. Menjelaskan isi puisi anak yang dibaca.
Mendeklamasikan puisi Menjelaskan isi puisi
3.Menulis Menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita
Mengajukan pertanyaan bacaan,
Melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat.
Dari silabus diatas pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tema kesehatan terdapat dalam mata pelajaran PKn, dan Bahasa Indonesia dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan indicator sebagai berikut: IPA Standar Kompetensi: 3.Mengenal Lingkungan sekitar kita Kompetensi Dasar: 3.1Mengidentifikasi lingkungan rumah dan sekolah Indikator: 3.1.1Menyebutkan lingkungan sehat dan tidak sehat di sekolah berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). 3.1.2 Menjelaskan akibat dari tidak merawat lingkungan sekolah berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). 21
Bahasa Indonesia Standar Kompetensi: 3.Mendengarkan: Memahami teks pendek dan puisi anak yang dilisankan. Kompetensi Dasar: 3.1Menyebutkan kembali dengan kata-kata atau kalimat sendiri isi teks pendek. Indikator: 3.1.1 Mendengarkan teks pendek yang dibacakan guru tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). 3.1.2 Menjawab pertanyaan tentang isi teks pendek yang dibacakan guru tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). e. Materi Perilaku hidup bersih dan sehat pada tema kesehatan Dari 8 indikator perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) di sekolah menurut Atika Proferawati dan menurut Promkes RI serta menimbang silabus KTSP pada Tema Kesehatan SD N Tegal Panggung maka di tenntukan materi pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) di sekolah pada tema kesehatan yang akan di kaji adalah: 1) Akibat tidak mencuci tangan 2) Makanan sehat di kantin sekolah 3) Memberantas jentik-jentik nyamuk 4) Tidak merokok di sekolah 5) Kamar mandi yang sehat 6) Olahraga teratur 7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan 22
8) Membuang sampah pada tempatnya B. Kajian tentang Media Pembelajaran Wayang Kreasi 1. Pengertian Media Pembelajaran Dalam bahasa latin secara harafiah media berarti tengah, perantara, atau pengantar. Menurut Daryanto (2012: 4) media merupakan salah satu komponen komunikasi. Pendapat lain menyatakan bahwa media meruapakam materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, kemampuan, atau sikap (Arsyad, 2013: 3). Menurut Arif Sadiman, dkk (2009:6) media adalah segala sesuatu yang dapat diguanakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga proses belajar dapat berjalan. Dari pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa media adalah alat komunikasi untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga mampu memperoleh pengetahuan, kemampuan atau sikap. Setelah kita mengetahui penertian media, selanjutnya akan dikaji mengenai media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar (Arsyad, 2013: 10). Menurut Wina Sanjaya (2008: 136) media pembelajaran adalah semua alat dan bahan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendapat lain menyatakan bahwa Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik 23
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif (Sukiman, 2012: 29). Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah semua alat bantu atau bahan yang dapat memudahkan menyampaikan pesan/informasi pembelajaran agar dapat di terima oleh siswa sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. 2. Manfaat Media Pembelajaran Manfaat Media dalam Pembelajaran sangat bermanfaat dalam membantu siswa memahami pembelajaran. Berdasarkan pengertian di atas, maka maanfaat media pembelajaran adalah untuk menyampaikan pesan yang dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar. Menurut Sudjana & Rivai (2013: 2) manfaaat media pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa. b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknannya c. Metode mengajar akan bervariasi d. Siswa lebih banyak belajar Selain manfaat media pembelajaran di atas, ada pendapat lain ada delapan manfaat media pembelajaran menurut Asra et all (2008: 59) adalah sebagai berikut: a. Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa. b. Dapat melampaui batasan ruang kelas. c. Memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan lingkungan. d. Dapat menghasilkan keragaman pengamatan siswa. 24
e. Dapat menanamkan konsep dasar yang konkrit, benar, dan berpijak pada realitas. f. Dapat menumbuhkan minat siswa g. Membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar. h. Memberikan pembelajaran secara menyeluruh dari yang konkrit ke yang abstrak. Berdasarkan manfaat-manfaat di atas dapat di Tarik kesimpulan bahwa media sangat penting dalam pembelajaran yaitu sebagai pengkomunikasian pesan yang dapat menarik perhatian dan minat siswa sehingga siswa termotivasi untuk belajar serta membantu meningkatkan pemahaman siswa. Untuk itu perlu adanya pemilihan media yang tepat supaya pembelajaran dapat ditingkatkan. 3. Kriteria Pemilihan Media dalam Pembelajaran Dalam menggunakan media pembelajaran seorang guru harus tepat. Ada beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan sebelum memilih media yang akan digunakan dalam pembelajaran menurut Sudjana & Rivai (2013: 4-5) yaitu: a. Ketepatan dengan tujuan pengajaran b. Dukungan terhadap isi bahan pengajaran c. Kemudahan memperoleh media d. Kemampuan guru dalam menggunakannya e. Tersedia waktu untuk menggunakannya f. Sesuai dengan taraf berpikir anak. 4. Jenis jenis media pembelajaran Ada 5 jenis media pembelajaran menurut Asra et al (2008: 58-59) yaitu: 25
a. Media visual Yaitu media yang dapat dilihat. Contohnya adalah foto, gambar poster, grafik, kartun, buklet, diorama dan moke up. b. Media audio Yaitu media yang dapat didengar saja. Contohnya adalah radio mp3 player iPod. c. Media audio visual Yaitu media yang dapat dilihat sekaligus didengar. Contohnya adalah film, video, televisi d. Multimedia Yaitu media yang menyajikan unsur media secara lengkap seperti suara animasi, video, grafis dan film multimedia sering di identikkan dengan komputerinternet dan pembelajaran berbasis IT. e. Media realita Yaitu semua media yang nyata yang ada di lingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupunsudah di awetkan, seperti: tumbuhan, hewan, batuan, herbarium, sawah dan sebagainya. Dari jenis-jenis media yang telah di uraikan diatas maka media wayang kreasi termasuk jenis media visual karena media wayang kreasi hanya dapat dilihat. 5. Media Wayang Kreasi Media wayang kreasi merupakan media yang diadopsi dari pertunjukan wayang. Menurut Adrian Kresna (2012: 21) wayang sering diartikan sebagai bayangan bergerak sesuai lakon yang dihidupkan oleh seorang dalang. Sedangkan menurut Suharno dan retnoningsih (2011: 638) menyatakan bahwa wayang 26
merupakan gambar atau tiruan orang dan sebagainya dibuat dari kulit, kayu, dan sebagainya untuk mempertunjukkan sesuatu lakon. Sri Hartati (2011) wayang diartikan sebagai orang benda bernyawa dan benda lainnya yang terbuat dari pahatan kulit binatang, kayu, kertas dan rumput yang di gunakan untuk memerankan tokoh dalam pertunjukkan. Media wayang adalah seperangkat alat yang digunakan untuk membantu dan memudahakan proses belajar mengajar menggunakan seni dekoratif yang dikembangkan dari bentuk dasar wayang dua dimensi dari kertas karton yang mengalami modernisasi dan dikembangkan sesuai dengan materi cerita yang merupakan gambaran atau deskripsi dari unsur-unsur cerita yang terkandung didalamnya seperti tokoh,lattar dan setting(Suwaji Bustomi, 1997: 45). Menurut Bachtiar Bahri (2005: 33) bahwa media wayang adalah media yang dibuat seperti tiruan orang atau gambar dan sebagainya yang dibuat dari kulit, kayu, kertas dan sebagainya untuk mempertunjukkan sesuatu lakon yang dapat mengkongkritkan isi materi pembelajaran kepada siswa sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Selain itu wayang sebagai media pembelajaran adalah mengarahkan siswa untuk berkomunikasi, menggugah emosi dan sikap siswa, memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi dan membantu memahami teks siswa yang lemah dalam membaca (Ngadino, 2009: 19). Dari pendapat para ahli di atas dapat di ketahui bahwa wayang kreasi adalah kreasi dari wayang yang di buat menggunakan kertas dan kain berupa tokoh-tokoh untuk menyampaiakn materi pembelajaran. Media ini disebut wayang kreasi karena merupakan kreasi dari wayang yang dibuat menggunakan gambar kartun berupa 27
tokoh-tokoh dalam cerita yang digunting dan di lem menggunakan kain sebagai pakaiaan dan bambu sebagai pegangan dan tangan dalam pertunjukkan. Media Wayang kreasi
adalah media alternatif
yang dapat
digunakan
dalam
mengomunikasikan cerita. Wayang kreasi berbentuk wayang pada umumnya, namun wujudnya berupa gambar kartun dari bahan karton dan kain yang diberi batang atau kayu sebagai pegangan tangan ketika memainkan. Wayang kreasi sebagai media memiliki fungsi yang tepat apabila digunakan dalam kegiatan bercerita, karena wayang ini dapat menghadirkan siswa kepada konsep abstrak seperti memahami sebuah cerita. Oleh karena itu wayang kreasi dapat memberikan pengalaman yang langsung pada siswa dan melibatkan panca indrasiswa dalam kegiatan bercerita. Pelibatan panca indera melatih siswa untuk lebih peka dan membuat pembelajaran lebih berkesan dibenak siswa. Sebagai media yang menunjang proses kegiatan belajar mengajar, wayang kreasi memiliki beberapa kelebihan, antara lain bisa menarik perhatian siswa, memudahkan siswa memahami alur cerita, penggambaran tokoh yang abstrak menjadi nyata, dapat digunakan secara berulang-ulang, dan dapat dipergunakan dalam kegiatan yang sifatnya berkelompok atau klasikal. Bentuk wayang ini desesuaikan dengan tokoh yang terdapat pada cerita. Penggunaan wayang kreasi di kelas sangat mudah dan sederhana tidak seperti wayang kulit yang membutuhkan blencong, kelir dan lain-lain untuk pertunjukkan. Siswa hanya perlu duduk dibangkunya masing-masing sambil menyimak dan menyaksikan pertunjukan langsung. Untuk membuat sebuah wayang ini,
28
dibutuhkan alat dan bahan yang mudah di dapat serta biaya yang tidak mahal. Alat dan bahan pembuatan wayang kreasi adalah: a. Alat Alat yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Pensil
5)Penggaris
2) Lem kayu
6) Crayon
3) Gunting
7)Penghapus
4) Cutter
8) palu
b. Bahan Bahan yang di pakai adalah sebagai berikut: 1) Kertas Karton 2) Bambu 3) Kain 4) Paku pines c. Procedur pembuatan wayang kreasi Adapun prosedur pembuatan wayang ini adalah sebagai berikut: a. Membuat desain gambar muka tokoh pada Correl draw b. Menempel gambar muka tokoh pada karton tebal c. Membuat gambar badan dan kaki kemudian mengguntingnya d. Memaku potongan karton dengan bambu e. Mengukur potongan kain untuk pakaian pada desain tokoh pada karton f. Mengelem kain dengan desain gambar tokoh tunggu sampai kering g. Memberi 2 bambu kecil untuk digunakan sebagai penggerak tangan. 29
h. Dihias agar menarik wayang siap diguanakan.
Gambar 1. Media Wayang Kreasi Kelebihan dan kekurangan media wayang kreasi ini adalah a. Kelebihan Wayang Kreasi Kelebihan media wayang sebagai media pembelajaran adalah mengarahkan siswa untuk berkomunikasi, menggugah emosi dan sikap siswa, memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi dan membantu memahami teks siswa yang lemah dalam membaca (Ngadino, 2009). Dalam jurnal internasional yang ditulis Ayesha Ashfaq (2009) menyatakan bahwa puppet is one of the best depiction of any issue which is hundred times more effectivethan the description in words. Artinya, wayang adalah salah satu penggambaran terbaik dari setiap masalah yang seratus kali lebih efektif dibandingkan dengan deskripsi dalam kata-kata. Wayang sebagai alat peraga mempunyai peran penting dalam pembelajaran, terutama untuk menjelaskan rangkaian isi, bahan dalam suatu cerita 30
ataupun materi mengandung makna. Kekuatan wayang kreasi untuk mempengaruhi pikiran siswa terletak pada perhatian sungguh-sungguh yang dapat dibangkitkan secara tajam melalui gambar-gambar tokoh cerita yang diperagakan seperti wayang. Wayang merupakan sumber informasi yang dapat dicerna melalui visual yang kuat. Peserta didik lebih berminat melihat wayang guna memperoleh informasi dari objek yang diinginkan, daripada harus membaca atau mendengarkan saja. Wayang kreasi memberikan dampak emosional, sehingga siswa dapat memberikan respons terhadap materi yang disajikan. Penggunaan wayang kreasi dalam media pembelajaran menumbuhkan minat belajar dan motivasi siswa untuk mengerti tentang apa yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut menunjukkan bahwa wayang kreasi bisa menjadi sarana dalam pembelajaran guna memotivasi siswa agar dapat berpikir efektif dan efisien. Wayang kreasi sebagai suatu alat untuk menyampaikan pembelajaran sesuai dengan usia siswa kelas rendah. Selain itu kelebihan wayang kreasi menurut Bachtiar bahri(2005: 55) antara lain, 1) Wayang kreasi ini mampu sebagai alat penunjang pembelajaran. 2) Wayang kreasi ini merupakan suatu kesenian lokal yang dikreasikan sesuai dengan usia pemahaman siswa. 3) Wayang kreasi ini dapat juga digunakan sebagai hiburan bagi siswa sehingga siswa tidak jenuh ketika dalam proses pembelajaran. 4) Wayang kreasi disukai oleh siswa. 5) Wayang kreasi membuat pembelajaran menjadi menarik dan bermakna.
31
6) Alat dan bahan yang di gunakan untuk membuat wayang kreasi mudah dan tidak mahal. b. Kelemahan Wayang Kreasi Selain memiliki kelebihan, wayang kreasi ini juga memiliki kelemahan atau kekurangan. Kelemahan media wayang menurut bachtiar bahri(2005: 65) diantaranya adalah: 1) Membutuhkan waktu yang lama untuk persiapan penggunaan media ini. 2) Membutuhkan tempat yang memadai untuk memperagakannya. 3) Membutuhkan set tempat yang sesuai dengan jalan cerita. 4) Membutuhkan properti yang lain selain wayang itu sendiri. Kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh wayang kreasi ini dirasa sesuai untuk digunakan sebagai media atau alat penunjang pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa kelas rendah. Melalui media pembelajaran ini diharapkan peningkatan pemahaman siswa secara signifikan. 6. Implementasi Media Wayang Kreasi dalam Pembelajaran Implementasi Media wayang kreasi dalam pembelajaran pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat dalam penelitian. Pengguanaan media wayang dalam pembelajaran dapat membantu mengkongkritkan isi materi melalui gambar tokoh cerita yang digambarkan melalui bentuk wayang (Bachtiar Bahri, 2005: 33). Selain itu pengguaan media wayang juga dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa dapat lebih memahami isi materi. Cara mengguanakan media wayang dalam pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah dibuat. Petunjuk penggunaan media wayang kreasi dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: 32
a. Menyiapkan media yaitu wayang kreasi dan teks cerita. b. Membagi anggota kelompok untuk memerankan setiap tokoh wayang. c. Membaca teks cerita sesuai urutan cerita dan memeragakannya dengan wayang kreasi. d. Memeragakan wayang harus sesuai isi teks cerita dengan menggerakkan tangan wayang saat bicara dan berpindah tempat ketika berjalan. e. Si peraga harus memeragakan wayang dengan penuh ekspresi. f. Peragaan selesai ketika teks cerita sudah habis. Langkah-langkah implementasi media wayang kreasi dalam pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) materi tema kesehatan adalah: a. Menyiapkan media b. Membuka pelajaran dengan salam c. Pemberian motivasi d. Apersepsi e. Menyampaikan tujuan pembelajaran: perilaku hidup bersih dan sehat f. Siswa di berikan pembelajaran PHBS menggunakan media wayang. Wayang digerak-gerakkan untuk memainkan peran. Akan lebih baik jiga guru bisa mengeluarkan suara yang berbeda-beda sesuai tokoh. g. Siswa berdiskusi memeragakan cerita yang terdapat materi PHBS dengan wayang kreasi. h. Siswa bersama guru memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah berlangsung. i. Mengerjakan tugas individu. 33
j. Siswa bersama guru melakukan refleksi k. Menutup pembelajaran. C. Kajian tentang Karakteristik Siswa Kelas II SD Siswa merupakan subjek dalam sistem pendidikan yang selanjutnya di proses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pendidikan di sekolah dasar merupakan dasar penaman perilaku baik sehingga nantinya dapat berguna bagi nusa dan bangsa. Untuk itu anak sekolah dasar harus di berikan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkebangannya. Jean Piaget (dalam Ahmad Susanto, 2013: 77) mengemukakan tahap perkembangan kognitif dimana anak kelas II SD (7-9 Tahun) berada pada tahap oprasional kongrit artinya dalam pembelajaran memahi suatu materi jika menggunakan media wayang siswa akan memahami isi materi. Menurut Syamsu Yusuf (2004:180) menyatakan bahwa pada uisa 6 sampai 13 tahun siswa sekolah dasar dapat menyesuiakn diri dengan teman sebaya maupun dengan lingkungan sekitarnya. Pada usia ini anak harus selalu diberilakn pendidikan tentang perilakuperilaku baik. Untuk itu guru harus selalu memberikan pendidikan berperilaku baik dengan sebaik –baiknya. D. Hasil Belajar Siswa 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan aktivitas mental dan emosional dalam upaya terbentuknya perubahan perilaku. Belajar menurut Sudjana (2008:28) adalah proses ditandai dengan adanya perbuahan-perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan 34
pengetahuan, pemahamannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek individu. Menurut Hamalik (2010:16) belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang berkat pengalaman dan pelatihan. Purwanto (2008:84) belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidakdapat dijelaskan dasar kecenderungan respons pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. Kurnia Inggridwati (2008:3) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan yang relatif menetap/bertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang diperoleh perubahan perilaku sebagai hasil belajar terjadi secara sadar, bersifat kontinu, relatif menetap, dan mempunyai tujuan terarah pada kemajuan yang progresif. Dengan demikian, yang dimaksud belajar pada penelitian ini adalah kegiatan mental dan psikis maupun fisik, yang berlangsung dalam interaksi aktif yang menghasilkan perubahan. Sedangkan perubahan yang diharapkan adalah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, kecakapan, kebiasaan maupun sikap mental. 2. Tipe Hasil Belajar Menurut Sudjana (2008:49), tujuan pendidikan yang ingin dicapai dalam suatu pengajaran terdiri dari 3 macam yaitu: bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak 35
terpisahkan yang harus nampak sebagai hasil belajar. Sudjana (2008:50-54) juga mengemukakan unsur-unsur yang terdapat dalam ketiga aspek pengajaran adalah sebagai berikut. a. Tipe hasil belajar bidang kognitif Tipe ini terbagi menjadi 6 poin, yaitu tipe hasil belajar: 1) Pengetahuan hafalan (knowledge), yaitu pengetahuan yang sifatnya faktual. Merupakan jembatan untuk menguasai tipe hasil belajar lainnya. 2) Pemahaman (conprehention), kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep. 3) Penerapan (aplication), yaitu kesanggupan menerapkan dan mengabtraksikan suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi yang baru, misalnya memecahkan persoalan dengan menggunakan rumus tertentu. 4) Analisis, yaitu kesanggupan memecahkan, menguasai suatu intergritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsur atau bagian yang mempunyai arti. 5) Sintesis, yaitu kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi satu integritas. 6) Evaluasi, yaitu kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan pendapat yang dimilikinya dan kriteria yang dipakainya. b. Tipe hasil belajar afektif Beberapa tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar dari yang sederhana ke yang lebih kompleks yaitu:
36
1) Receiving atau attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk masalah situasi dan gejala. 2) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulus dari luar. 3) Valuing atau penilaian, yakni berhubungan dengan nilai dan kepercayaan terhadap stimulus. 4) Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam system organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lainnya dan kemantapan prioritas yang dimilikinya. 5) Karakteristik nilai atau internalisasi, yakni keterpaduan dari semua nilai yang dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya c. Tipe hasil belajar bidang psikomotor Hasil belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk ketrampilan, kemampuan bertindak individu. Ada 6 tingkatan ketrampilan yaitu: 1) Gerakan refleks yaitu ketrampilan pada gerakan tidak sadar. 2) Ketrampilan pada gerakan-gerakan dasar. 3) Kemampuan perseptual termasuk di dalamnya membedakan visual, adaptif, motorik, dan lain-lain. 4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan keharmonisan dan ketetapan. 5) Gerakan-gerakan skill, mulai dari dari ketrampilan sederhana sampai pada ketrampilan yang kompleks.
37
6) Kemampuan yang berkenaan dan komunikasi non decorsive seperti gerakan ekspresif, interpretatif, tetapi terpadu secara utuh yang dapat diukur melalui tes formatif. Taksonomi Anderson 1. Ranah Kognitif Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). menurut Anderson (2010: 43), segala upaya yang menyangkut aktifitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir yang hirarki mulai dari jenjang terendah sampai jenjang yang tertinggi.yang meliputi 6 tingkatan: a. Mengingat (C1) b. Memahami(C2) c. Mengaplikasikan(C3) d. Menganalisis(C4) e. Mengevaluasi(C5) f. Mencipta(C6) Adapun kata kerja operasional setiap tingkatan ranah kognitif terlampir pada lampiran 13 halaman 212. 2. Ranah Afektif Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap dan nilai. menurut Anderson (2010: 49) Ada beberapa kategori dalam ranah afektif sebagai hasil belajar yaitu: a. Menerima (A1) 38
b. Merespon (A2) c. Menghargai (A3) d. Mengorganisasi(A4) e. Karekterisasi(A5) Adapun kata kerja operasional setiap tingkatan ranah afektif terlampir pada lampiran 13 halaman 213. 3. Ranah Psikomotor Ranah Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skiil) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. menurut Anderson (2010: 57) Adapun kategori dalam ranah psikomotor yaitu: a. Meniru (P1) b. Memanipulasi (P2) c. Presisi (P3) d. Artikulasi (P4) e. Naturalisasi (P5) Adapun kata kerja operasional setiap tingkatan ranah Psikomotor terlampir pada lampiran 13 halaman 213. E. Kajian Penelitian yang Relevan 1. Adha Dyah Ikasari. 2014. Dengan judul efektifitas Pengguanaan Media Wayang Terhadap Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa di Kelas V SDN Brongkol Godean Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata tes sebelum menggunakan media wayang adalah 63,92 berbeda 39
jauh dengan skor rata-rata tes sesudah menggunakan media wayang kulit yaitu 87,74. Peningkatan skor ini diperoleh dari hasil tes siklus I dan siklus II, skor klasikal siswa meningkat sebesar 25% dari 53% (prasiklus) menjadi 78% (siklus I). Siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 10% dari 78% (Siklus I) menjadi 87,74% (siklus II). Kesimpulan Media wayang dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa Jawa. 2. Putri Mulyani Ralma Sari. 2016. Penigkatan Kemampuan Menyimak intensif dengan Menggunakan Media Wayang Kartun pada Siswa Kelas V B SDN Karangrejo 03 Jember. Hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata tes sebelum menggunakan media wayang kulit adalah 63,92 berbeda jauh dengan skor ratarata tes sesudah menggunakan media wayang kulit yaitu 80. Peningkatan skor ini diperoleh dari hasil tes siklus I dan siklus II, skor klasikal siswa meningkat sebesar 30% dari 43% (prasiklus) menjadi 73% (siklus I). Siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 7% dari 73% (Siklus I) menjadi 80% (siklus II). Kesimpulan Media wayang dapat meningkatkan kemampuan menyimak intensif siswa kelas V B. Dari kedua penelitian diatas walaupun sama-sama menggunakan media wayang dan sama-sama berhasil digunakan untuk meningkatkan hasil belajar namun terdapat perbedaaan dengan penelitian ini. Perbedaanya yaitu peningkatan hasil belajar yang digunakan tidak hanya meliputi aspek kognitif saja melainkan juga aspek adektif dan psikomotor khususnya pada mata perilaku hidup bersih dan sehat materi tema kessehatan pada siswa kelas II SD Negeri Tegal Panggung.
40
F. Kerangka Berpikir Kegiatan pembelajaran yang digunakan oleh guru yang dipakai di SD Tegal Panggung lebih banyak duduk di kursi, mendengarkan penjelasan guru, dan mengerjakan soal latihan secara mandiri, siswa kurang merespon guru saat memberikan pertanyaan, siswa takut untuk bertanya atau berpendapat, dan kurangnya interaksi siswa dengan siswa lain berkaitan dengan pembelajaran. Selain itu saat pembelajaran siswa acuh dengan perilaku hidup dan bersih di dalam kelas dan luar kelas. Contoh perilaku siswa diantaranya adalah menggigit pensil dan pulpen, bermain dengan meremuk-remuk kapur dikasihkan ke muka temannya, bermain sisa rautan pensil, bermain/berglimpangan dilantai, tidur dilantai, tidak memakai sepatu, makan dikelas tanpa cuci tangan, membuang sampah kertas dan plastic dikelas, kelas kotor, tidak ada yang membersihkan kelas/piket dll Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masih sangat kurang. Siswa
perlu mendapatkan
pembelajaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar pemahaman siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi meningkat. Dengan demikian, guru perlu merancang pembelajaran yang bervariasi, menarik dan melibatkan siswa secara aktif tentang perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS). Salah satu caranya adalah melalui Media Wayang Kreasi. Media wayang kreasi adalah kreasi dari wayang yang di buat menggunakan kertas dan kain berupa tokoh-tokoh untuk menyampaiakn materi pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Aktivitas siswa dalam pembelajaran menjadi lebih bervariasi, karena media ini disukai oleh siswa dan dapat mengkongkritkan materi pembelajaran. Apabila 41
siswa suka dengan media wayang tersebut maka siswa akan mengerti isi atau pesan yang disampaikan dalam pembelajaran jadi siswa akan mampu melakaukan halhal atau perilaku baik yang ada pada isi pembelajaran tersebut. Penggunaan media wayang kreasi diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk lebih jelasnya, kerangka pikir yang dikemukakan diatas dapat dilihat dalam bagan berikut: Kondisi Awal Pembelajaran kurang variatif dan siswa mengalami masalah PHBS. Guru belum menggunakan media yang membuat siswa aktif dalam pembelajaran PHBS tema Kesehatan
Pemahaman dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masih sangat kurang
Tindakan Guru menerapkan media wayang kreasi dalam pembelajaran PHBS materi tema kesehatan. Tahapan yang dilakukan guru menerapkan pembelajaran; pembukaan, motivasi, apersepsi, pembelajaran dengan media wayang kreasi, kesimpulan, evaluasi dan penutup
Kondisi Akhir Melalui media wayang kreasi dapat meningkatkan pemahaman siswa pada aspek kognitif, afektif, psikomotor pada materi perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) tema kesehatan. Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir G. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan media wayang kreasi dapat meningkatkan pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat pada materi tema kesehatan siswa kelas II A di SDN Tegal Panggung tahun ajaran 2017.
42
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran (Suharsimi Arikunto, 2010: 96). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara partisipasif dan kolaboratif. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dan bekerjasama dengan guru kelas II A SD N Tegal Panggung. Secara partisipsif peneliti bersama guru melaksanakan penelitian tindakan kelas secara tahap demi tahap. Bersifat partisipasif artinya melibatkan guru dalam penelitiannya sendiri, dan bersifat kolaboratif artinya melibatkan orangorang lain (rekan-rekan) sebagai bagian dari suatu penelitian yang hasilnya dapat dimanfaatkan bersama (Hanzah B.Uno, dkk 2011: 62). Peran guru dan peneliti adalah sejajar, artinya guru juga berperan sebagai peneliti selama penelitian berlangsung. Inti penelitian ini terletak pada tindakan yang dibuat kemudian diuji cobakan dan dievaluasi. Tujuan diadakannya penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa meningkat. (Zaenal Aqib, 2009: 3). Penelitian tindakan kelas ini pada dasarnnya dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas atau proses pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi lokasi penelitian dilaksanakan yaitu meningkatkan Pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada materi tema kesehatan di kelas II A SD N Tegal Panggung dengan menggunakan media wayang kreasi. 43
B. Waktu, Tempat dan Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/2017, yakni pada bulan Maret 2017. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan. 2. Tempat Penelitian Adapun tempat yang digunakan untuk penelitian ini adalah SD Negeri Tegal Panggung Kota Yogyakarta, DIY. Kelas II A yang terdiri dari 22 siswa. 3. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap. Adapun tahap pelaksanaan penelitian ialah sebagai berikut: a. Tahap perencanaan Tahap perencanaan meliputi penyusunan dan pengajuan proposal, pengajuan izin penelitian, serta penyusunan instrumen dan perangkat penelitian. Tahap ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017- Maret 2017. b. Tahap pelaksanaan Peneliti melaksanakan penelitian pada bulan Maret 2017. Pelaksanaan penelitian dimulai dari pelaksanaan test Prasiklus yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum pemberian tindakan. Selanjutnya, tahap pelaksanaan adalah tahap pemberian tindakan dengan menggunakan media wayang kreasi. Pada penelitian ini, pemberian tindakan dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus dua pertemuan. c. Tahap penyelesaian 44
Tahap penyelesaian meliputi pengolahan data dan analisis data yang telah diperoleh selama penelitian, serta penyusunan laporan penelitian yang dimulai pada bulan Maret 2017. C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II A SD N Tegal Panggung yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat pada tema kesehatan menggunakan media wayang kreasi. D. Deinisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian atau salah tafsir tentang makna istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan makna definisi operasional sebagai berikut: 1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tema Kesehatan dalam pembelajaran PHBS di sekolah yaitu sekumpulan perilaku yang dipraktikkan semua warga sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit dan meningkatkan kesejahteraan serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah sehat. Materi pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah pada tema kesehatan yang di kaji adalah: 1) Akibat tidak mencuci tangan 2) Makanan sehat di kantin sekolah 3) Memberantas jentik-jentik nyamuk 4) Tidak merokok di sekolah 45
5) Kamar mandi yang sehat 6) Olahraga teratur 7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan 8) Membuang sampah pada tempatnya 2. Media Wayang Kreasi Media wayang kreasi adalah kreasi wayang yang di buat menggunakan kertas bambu dan kain yang berupa tokoh-tokoh untuk menyampaikan materi pembelajaran. Petunjuk penggunaan media wayang kreasi dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: g. Menyiapkan media yaitu wayang kreasi dan teks cerita. h. Membagi anggota kelompok untuk memerankan setiap tokoh wayang. i. Membaca teks cerita sesuai urutan cerita dan memeragakannya dengan wayang kreasi. j. Memeragakan wayang harus sesuai isi teks cerita dengan menggerakkan tangan wayang saat bicara dan berpindah tempat ketika berjalan. k. Si peraga harus memeragakan wayang dengan penuh ekspresi. l. Peragaan selesai ketika teks cerita sudah habis. E. Desain Penelitian Penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari siklus-siklus, dimana siklus kedua merupakan perbaikan dari siklus pertama dan seterusnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dengan tahapan alur sebagai berikut: 46
Gambar 3. Alur Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto, 2013: 16) Keterangan: Siklus I: a. Perencanaan I b. Tindakan I dan Observasi I c. Refleksi I Siklus II: a. Perencanaan II dari refleksi siklus I b. Tindakan II dan Observasi II c. Refleksi II Dalam pelaksanaan PTK pada model Kemmis dan Mc Taggart terdapat 4 tahap penting, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation) dan refleksi (reflecting). Keempatnya harus terencana sebaik mungkin agar pelaksanaan penelitian dapat terlaksana dan mendapat hasil yang sesuai dengan keinginan peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan 47
pemahaman siswa kelas II SD N Tegal Panggung pada perilaku hidup bersih dan sehat menggunakan media wayang kreasi. Pada penelitian ini dilakukan beberapa tahapan pelaksanaan. Adapun tahapannya sebagai berikut : a. Perencanaan (planning) Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah menyusun rancangan yang akan dilakukan sesuai dengan pertemuan masalah dan gagasan awal. Penyusunan tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan cara peneliti dan kolabolator merencanakan apa saja yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah. Sebelum melakukan rencana tindakan, peneliti melakukan beberapa langkah untuk mengetahui kondisi awal siswa sebelum diberi tindakan agar dapat berjalan dengan lancar dan sesuai tujuan yang diinginkan. Langkah-langkah tersebut meliputi: 1) Peneliti melakukan observasi kepada siswa dan guru untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada siswa terkait dengan perilaku hidup bersih dan sehat. 2) wawancara kepada siswa dan guru untuk mengetahui masalah yang terjadi pada siswa tentang permasalahan tentang PHBS pada tema kesehatan, Pembelajaran tentang PHBS, dan media wayang Kreasi. 3) Mengkonfirmasikan masalah yang terjadi di kelas IIA SDN Tegal Panggung terkait dengan PHBS kepada guru dan dosen pembimbing. Langkah selanjutnya, peneliti mempersiapkan instrumen dan teknik pelaksanaan tindakan yang akan diberikan kepada siswa untuk mendukung kelancaran tindakan penelitian. Peneliti berkoordinasi dengan guru dan dosen untuk 48
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi dan lembar tes yang akan digunakan dalam tindakan penelitian. Materi yang digunakan dalam penelitian ini menyesuaikan dengan materi yang disampaikan oleh guru. Materi yang akan disampaikan adalah PHBS pada materi tema kesehatan. b. Pelaksanakan (action) Pada tahap ini, peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media wayang kreasi seperti yang telah direncanakan. Peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai RPP yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Dalam pelaksanaannya pembelajaran akan bersifat fleksibel, artinya pembelajaran akan mengikuti perubahan-perubahan yang ada tanpa menghilangkan prosedur dalam pembelajaran mengunakan media wayang kreasi yang telah direncanakan sebelumnya. Adapun tahap-tahap pekasanaan yang terlampir pada Rencana Pelaksnaan Pembelajaran (RPP). c. Pengamatan (observing) Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan sebagai upaya mengetahui jalannya pembelajaran. Dalam melaksanakan observasi peneliti dibantu oleh pengamat lain yaitu guru kelas dan rekan penelitian yang ikut mengamati jalannya proses pembelajaran berdasarkan pedoman observasi keterlaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. d. Refleksi Refleksi ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan yaitu dengan cara melakukan penilaian terhadap proses yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan dan digunakan untuk 49
perbaikan dan sebagai dasar untuk menentuan tahap berikutnya. Setelah dilakukan refleksi, peneliti dan guru dapat mengetahui masalah-masalah dari siklus pertama kemudian mencari jalan keluar mengenai masalah-masalah yang ditemukan sehingga dapat disusun rencana perbaikan pada siklus kedua. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah bagian yang penting dalam suatu penelitian. Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian adalah kualitas cara untuk mengumpulan data. Menurut Sugiyono (2011: 137), teknik pengumpulan data berkenaan dengan cara-cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Macam-macam teknik pengumpulan data di antaranya tes, angket (kuesioner), wawancara (interview), observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan tes yang digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang PHBS. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi dilakukan untuk mendapatkan data pengamatan siswa saat proses pembelajaran. Hamzah B. Uno (2011: 90) mengatakan bahwa observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian yang meliputi: 1) kondisi/interaksi belajar mengajar; 2) tingkah laku; dan 3) interaksi kelompok. Observasi ini dilakukan menggunakan pedoman observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan guru dalam pelajaran. Pedoman observasi yang di buat untuk mengamati afektif (sikap) dan psikomotor (perilaku) siswa selama proses 50
pembelajaran. Pedoman Observasi yang digunakan untuk menilai ranah afektif siswa selama proses pembelajaran tentang pemahaman PHBS ini berupa rubrik penilaian pada tingkat A1 (menerima) dan A2 (menanggapi). Pedoman Observasi yang digunakan untuk menilai psikomotor siswa selama proses pembelajaran tentang pemahaman PHBS ini berupa rubrik penilaian pada tingkat P1 (Imitasi) dan P2 (Manipulasi). Tingkatan ranah afektif dan psikomotor ini diambil dari teori Taksonomi Anderson. 2. Tes Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa (Nana Sudjana, 2009: 35). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tes dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan untuk mengukur pemahaman siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat menggunakan media wayang kreasi. Tes yang digunakan untuk menilai pemahaman siswa tentang PHBS ini dalam bentuk soal objektif pilihan ganda pada tingkat C1 (ingatan) dan C2 (pemahaman). Tingkatan kognitif ini diambil dari teori Takonomi Anderson. G. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah pedoman pengamatan, lembar observasi dan soal tes. Pedoman pengamatan dan lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data dan mencatat segala kejadian selama proses pembelajaran
51
berlangsung dan setelah proses pembelajaran. Soal tes digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa. 1. Insrumen tes aspek kogmitif Instrumen tes digunakan untuk mendapatkan hasil belajar siswa kelas II A tentang materi perilaku hidup bersih dan sehat pada tema kesehatan. Tes dilakukan diakhir proses pembelajaran. Tujuan dari tes untuk mendapatkan informasi mengenai sejauh mana pengetahuan dan pemahaman siswa tentang materi perilaku hidup bersih dan sehat disekolah. Adapun kisi-kisi penilaian pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat yaitu:
Kompetensi Dasar IPA 3.1 Mengidentif ikasi lingkungan rumah dan sekolah
Bahasa Indonesia 3.2 Menyebutka n kembali dengan kata-kata atau kalimat sendiri isi teks pendek
Tabel 4. Kisi- kisi aspek kognitif Indikator
3.1.1
3.1.2
3.2.1
3.2.2
Taksonomi Anderson C1 C2
Jumla h Item
Menyebutkan lingkungan sehat 1, 2 dan tidak sehat di sekolah terkait perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Menjelaskan akibat dari tidak merawat lingkungan sekolah berkaitan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
3
3
4,5, 9, 10
4
Mendengarkan teks pendek yang dibacakan guru tentang perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS). Menjawab pertanyaan tentang isi teks pendek yang dibacakan guru tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
-
-
0
6
7, 8
3
3
7
10
Jumlah
52
2. Pedoman observasi aspek afektif Rubrik observasi digunakan untuk mengarahkan observer mengenai aspek yang diamati dari afektif siswa dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian mengunakan rubrik aspek afektif dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Kompetensi Dasar
Tabel 5. Kisi- kisi penilaian afektif Indikator Taksonomi Anderson A1 A2
IPA 3.3 Mengidentifika 3.1.3 si lingkungan rumah dan sekolah
Menyebutkan lingkungan 1 sehat dan tidak sehat di sekolah terkait perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) 3.1.4 Menjelaskan akibat dari tidak merawat lingkungan sekolah berkaitan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Bahasa Indonesia 3.4 Menyebutkan 3.4.1 kembali dengan katakata atau kalimat sendiri 3.4.2 isi teks pendek
Jumlah
Mendengarkan teks pendek 2,3 yang dibacakan guru tentang perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS). Menjawab pertanyaan tentang isi teks pendek yang dibacakan guru tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) 3
Jumla h Item
-
1
4,7
2
-
2
5, 6
2
4
7
Adapaun rubrik pengamatan penilaian aspek afektif terlampir pada lampiran 8 halaman 184-186. 3. Pedoman observasi aspek psikomotor Rubrik observasi digunakan untuk mengarahkan observer mengenai perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian mengunakan rubrik aspek psikomotor dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. 53
Tabel 6. kisi– kisi penilaian psikomotor Kompetensi Dasar Indikator
IPA 3.1 Mengidentifika 3.1.1 si lingkungan rumah dan sekolah 3.1.2
Bahasa Indonesia 3.2 Menyebutkan 3.2.1 kembali dengan kata-kata atau kalimat sendiri isi teks pendek 3.2.2
Jumlah
Taksonomi Anderson P1 P2
Menyebutkan lingkungan sehat dan tidak sehat di sekolah terkait perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Menjelaskan akibat dari tidak merawat lingkungan sekolah berkaitan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Mendengarkan teks pendek yang dibacakan guru tentang 1 perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS). Menjawab pertanyaan tentang isi teks pendek yang 3 dibacakan guru tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) 2
Juml ah Item
-
0
-
0
-
1
2,4, 5
4
3
5
Adapun rubrik pengamatan penilaian aspek psikomotor terlampir pada lampiran 9 halaman 187-188. 4. Pengamatan aktivitas guru Lembar Pengamatan aktivitas guru digunakan untuk mengamati pelaksanaan pembalajaran yang dilakukan oleh guru. Lembar pengamatan ini digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Dipilihnya Instrumen ini karena peneliti berfokus pada kegiatan pengamatan saat berlangsungnya tindakan, yaitu upaya meningkatkan pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) pada tema kesehatan menggunakan media wayang kreasi. Adapun rubric penilaian aktivitas guru terlampir pada lampiran 7 halaman 179-183. 54
H. Teknik Analisis Data Menurut Wina Sanjaya (2013:106) analisis data merupakan proses pengelolaan dan pengiterpretasian data yang bertujuan mendudukan berbagai informasi hingga memiliki arti dan makna sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis data secara deskriptif kuantitatif. Analisis data secara deskriptif kuantitatif untuk menentukan peningkatan proses belajar khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru. Analisis data deskriptif kuantitatif dengan rata-rata digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar siswa dari setiap tindakan yang dilakukan guru dengan angka. Analisis data desktiptif kuantitatif dengan rata-rata dihitung berdasarkan rumus yang tersedia. Berikut yaitu rumus yang digunakan untuk mencari rata-rata nilai yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui rata-rata hasil belajar aspek kognitif siswa kelas II SDN Tegal Panggung. Rumus mean (M) menurut Anas Sudjono (2008:81) yaitu sebagai berikut. Rumus mean (M): 𝑴𝒙 =
𝜮𝒇𝒙 𝑵
Keterangan: Mx = Mean yang dicari (rata-rata) Σfx = Jumlah seluruh skor N = Jumlah siswa Pada hasil belajar afektif dan psikomotor, peneliti menggunakan teknik analisis data secara deskriptif kuantitatif dengan mendeskripsikan data yang 55
diperoleh berdasarkan rentang nilai yang telah dihitung. Rentang nilai yang digunakan terdapat empat kategori, yaitu baik sekali, baik, cukup, dan kurang. Untuk menentukan rentang nilai pada setiap instrumen maka digunakan rumus perhitungan panjang kelas seperti yang tertera di bawah ini. (Permendikbud No 81 A Tahun 2013) 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Teknik analisis data yang dilakukan selanjutnya melalui tiga tahap, yaitu tahap pertama mereduksi data atau menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah, tahap kedua mendeskripsikan data sehingga data telah dikumpulkan menjadi lebih bermakna, tahap ketiga yaitu membuat kesimpulan berdasarkan deskripsi data. Berdasarkan langkah-langkah analisis data yang dipaparkan peneliti dapat mendeskripsikan data yang diperoleh melalui instrumen test hasil belajar siswa pada aspek kognitif serta instrument aktifitas siswa dan aktivitas guru. Berikut dijelaskan secara jelas langkah-langkah analisis data panelitian ini. 1. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Hasil belajar yang diperoleh siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan rata-rata. Analisis data deskriptif kuantitatif dengan rata-rata digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar siswa dari setiap tindakan yang dilakukan guru. Pada penelitian ini hasil belajar siswa berupa hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor. a. Hasil Belajar Aspek Kognitif
56
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penilaian hasil belajar aspek kognitif yaitu sebagai berikut. 1) Menentukan penilaian pada masing-masing butir soal dengan kriteria penilaian. 2) Menjumlahkan seluruh nilai yang diperoleh pada masing-masing siswa. Nilai maksimal yang didapatkan siswa yaitu 100. 3) Menentukan nilai rata-rata kelas dengan menjumlahkan nilai seluruh siswa kemudian dibagi dengan jumlah siswa. Jumlah siswa kelas II adalah 22. 4) Mengelompokkan hasil belajar siswa berdasarkan rentang nilai. Rentang nilai diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas II SD N Tegal Panggung. Rentang nilai tersebut yaitu sebagiai berikut. Tabel 7. Kriteria Hasil Belajar Aspek Kognitif Rata-rata Nilai Nilai Huruf Kriteria 80-100 A Baik Sekali 70-79 B Baik 60-69 C Cukup 50-59 D Kurang 0-49 E Kurang Sekali (Sumber: Arikunto, 2007:214) 5) Mendeskripsikan data dalam bentuk tabel diagram. 6) Membuat kesimpulan sementara. Pencapaiaan hasil belajar aspek kognitif diharapkan dapat mencapai KKM dengan nilai ≥70. KKM ini diperoleh dari KKM yang ada di SD N Tegal Panggung. Perhitungan nilai tes hasil belajar dalam penelitian berupa nilai rata-rata atau mean. b. Hasil Belajar Aspek Afektif Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian hasil belajar pada aspek afektif adalah sebegai berikut. a) Menentukan rentang skor (skor maksimal – skor minimal) 57
b) Menghitung jumlah kategori (sangat baik(4), baik(3), cukup(2), kurang(1)) c) Menghitung skor yaitu
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝑥4 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
Tabel 8. Rentang Nilai Hasil Belajar Afektif No Skor Predikat 1. 3,33 < Skor ≤ 4,00 Sangat Baik (SB) 2. 2,33 < Skor ≤ 3,33 Baik (B) 3. 1,33 < Skor ≤ 2,33 Cukup (C) 4. Skor ≤ 1,33 Kurang (K) (Permendikbud No 81A Tahun 2013) d) Memasukan nilai dan menentukan predikat yang didapat e) Mendeskripsikan data dalam bentuk tabel diagram. f) Membuat kesimpulan sementara c. Hasil Belajar Aspek Psikomotor Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian hasil belajar pada aspek psikomotor adalah sebegai berikut. 1) Menentukan rentang skor (skor maksimal – skor minimal) 2) Menghitung jumlah kategori (sangat baik(4), baik(3), cukup(2), kurang(1)) 3) Menghitung skor yaitu
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝑥4 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
Tabel 9. Rentang Nilai Hasil Belajar Psikomotor No Skor Predikat 1. 3,33 < Skor ≤ 4,00 Sangat Baik (SB) 2. 2,33 < Skor ≤ 3,33 Baik (B) 3. 1,33 < Skor ≤ 2,33 Cukup (C) 4. Skor ≤ 1,33 Kurang (K) (Permendikbud No 81A Tahun 2013) 4) Memasukan nilai dan menentukan predikat yang di dapat oleh siswa. 5) Mendeskripsikan data dalam bentuk tabel diagram. 6) Membuat kesimpulan sementara.
58
2. Analisis Data Pengamatan Aktifitas Guru Data aktivitas guru dianalisis menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif dengan pemberian skala skor. Observer mengamati aktifitas guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran. Lembar observasi aktifitas guru disediakan sebagai panduan observer dalam melakukan pengamatan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dalam bentuk narasi dan membuat kesimpulan sementara terkait keterlaksanaan aktivitas guru sesuai dengan langkah-langkah dalam pembelajaran. Penarikan kesimpulan dilakukan setelah dilakukan reduksi data. Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap. Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara dan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi apabila kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal di dukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2009: 252) I. Validasi Instrumen Uji validasi instrument dilakukan dengan expert judgment oleh dosen FIP UNY dan guru kelas. Instrumen yang dikonsultasikan berupa tes, pedoman observasi, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP), dan Media Wayang Kreasi yang digunakan untuk mengukur pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat. Yang bertindak sebagai expert yaitu Unik Ambarwati, M. Pd dan Rusiyati S.Pd.
59
J. Indikator Keberhasilan Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi indikator keberhasilan adalah jika terjadi peningkatan nilai rata-rata akhir setiap siklus dari rata-rata sebelum diterapkan pembelajaran dengan menggunakan wayang kreasi. Indikator yang pertama, adalah penilaian pemahaman aspek kognitif siswa. Penerapan media wayang kreasi dikatakan dapat meningkatkan hasil kognitif siswa kelas II A SD Negeri Tegal Panggung apabila 75% dari jumlah siswa mendapatkan nilai rata-rata ≥70. Indikator keberhasilan yang kedua yang digunakan adalah pada hasil pengamatan proses pembelajaran pada aspek afektif dan psikomotor. Indikator keberhasilannya yaitu apabila 75% dari jumlah siswa mendapatkan nilai aspek afektif dan psikomotor dengan kategori baik atau sangat baik.
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Langkah Sebelum Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di kelas II SD N Tegal Panggung. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II dengan jumlah 22 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Data inisial subjek akan ditampilkan pada tabel berikut ini. Tabel 10. Inisial subjek penelitian No Inisial No 1 AAA 12 2 BDS 13 3 GF 14 4 GS 15 5 KSAV 16 6 KKH 17 7 KAA 18 8 MY 19 9 MTH 20 10 MIH 21 11 NF 22 (sumber: data kelas II SD N Tegal Panggung)
Inisial NMPH RNN RAS SA TAS VDP ZB ZR MZR AF ADP
Sebelum dilakukan tindakan, peneliti melakukan kegiatan observasi pembelajaran dan kegiatan tes pra siklus sebagai langkah awal untuk melihat bagaimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas dan langkah awal untuk melihat pemahaman siswa pada materi perilaku hidup bersih dan sehat pada tema kesehatan. Kegiatan observasi dilakukan pada tanggal 15, 16 dan 17 Januari 2017 sedangkan pelaksanaan tes pra siklus dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 Maret 2017 saat jam pelajaran Bahasa Indonesia. Soal tes pra siklus yang digunakan berupa 20 61
soal pilihan ganda dengan materi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tema kesehatan yang dikerjakakan siswa kelas II A SD N Tegal Panggung secara individu. Hasil tes pra siklus tersebut digunakan sebagai dasar untuk mengetahui pemahaman siswa pada aspek kognitif materi perilaku hidup bersih dan sehat pada tema kesehatan sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian. Hasil tes pra siklus tersebut dapat digunakan sebagai penguat yang menunjukan bahwa pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat siswa pada aspek kognitif siswa kelas II A SD N Tegal Panggung masih rendah. Berdasarkan hasil tes pra siklus yang telah dilakukan menunjukan bahwa hanya terdapat 8 siswa dari 22 siswa yang dapat mencapai KKM yaitu ≥70. Untuk mengetahui lebih jelas hasil tes pra siklus yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini. Tabel 11. Hasil tes pra siklus aspek kognitif siswa kelas IIA SD N Tegal Panggung Hasil tes pra siklus No Inisial Nilai Keterangan 1 AAA Belum tuntas 55 2 BDS Belum tuntas 55 3 GF Tuntas 80 4 GS Tuntas 80 5 KSAV Belum Tuntas 50 6 KKH Belum tuntas 65 7 KAA Belum tuntas 50 8 MY Belum tuntas 40 9 MTH Tuntas 70 10 MIH Belum tuntas 50 11 NF Belum tuntas 65 12 NMPH Tuntas 90 13 RNN Belum tuntas 55 14 RAS Belum tuntas 50 62
15 16 17 18 19 20 21 22
SA TAS VDP ZB ZR MZR AF ADP
Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas
75 85 60 65 45 70 70 60
Pada tabel di atas diperoleh hasil bahwa dilaksanakan tes pra siklus masih banyak siswa yang belum mencapai KKM. Pada hasil belajar kognitif dengan nilai rata-rata 63,18 dan hanya terdapat 8 siswa atau 36,36% dari jumlah siswa yang sudah mencapai KKM. Hal ini menunjukan bahwa pemahaman pada aspek kognitif siswa kelas II SD N Tegal Panggung jauh dari kriteria keberhasilan yang diharapkan dalam pembelajaran materi perilaku hidup bersih dan sehat pada tema kesehatan, yaitu sebesar 75% dari jumlah siswa dapat mencapai KKM dengan nilai ≤70. Untuk pemahaman aspek afektif dan psikomotor sudah dapat dilihat berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti sebelumnya bahwa pada pembelajaran siswa cepat merasa bosan dan kurang membuat siswa aktif dalam pembelajaran sehingga peran siswa kurang terlibat. Pembelajaran tersebut dapat berdampak pada kurang terlihatnya hasil belajar siswa pada aspek afektif dan psikomotor. Berdasarkan hasil tes pra siklus tersebut maka lebih menyakinkan peneliti dan guru untuk melaksanakan tindakan dengan subyek penelitian yaitu seluruh siswa kelas II A SD N Tegal Panggung. 2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus masing-masing melakukan 2 kali pertemuan. Banyak pertemuan dalam setiap 63
siklusnya ditentukan berdasarkan silabus yang digunakan oleh guru kelas II A SD N Tegal Panggung. Waktu penelitian dilaksanakan mulai hari Sabtu, tanggal 4 Maret 2017 sampai hari Senin, 13 Maret 2017 sesuai jadwal jam pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang ada pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA. Berikut adalah pemaparan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II. a. Siklus I 1) Perencanaan Siklus I a) Peneliti dan guru menentukan waktu penelitaian tindakan kelas. Waktu pelaksanaan penelitian disekapati agar dilakukan sesuai dengan pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang ada pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA yaitu dilakukan pada hari Sabtu, 04 Maret 2017 pada pukul 09.30-10.40 WIB dan hari Senin, 06 Maret 2017 pada pukul 11.00-12.10 WIB. b) Menentukan SK dan KD sesuai dengan silabus kelas II. Berdasarkan silabus kelas II A SD N Teggal Panggung, guru dan peneliti menentukan SK dan KD pada Tema Kesehatan untuk penelitian. Standar Kompetensi IPA 3. Mengenal Lingkungan sekitar kita Bahasa Indonesia 3. Memahami teks cerita dan puisi anak yang dilisankan. Kompetensi Dasar: 64
3.1 Mengidentifikasi lingkungan rumah dan sekolah 3.1 Menyebutkan kembali dengan kata-kata atau kalimat sendiri isi teks cerita. c) Menentukan Pembatasan materi pembelajaran yang akan digunakan. Berdasarkan KD yang telah dipilih, maka materi yang akan digunakan adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Namun karena perilaku hidup bersih dan sehat terlalu luas maka pada penelitian siklus I materi dibatasi pada perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah yaitu tentang akibat tidak mencuci tangan, mengkonsumsi makanan sehat di sekolah, memberantas jentik-jentik nyamuk dan tidak merokok disekolah. d) Menyususun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti dan guru berkolaborasi dalam penyusunan RPP yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian. RPP memuat tentang materi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa yaitu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah yaitu tentang akibat tidak mencuci tangan, mengkonsumsi makanan sehat, memberantas jentik-jentik nyamuk dan tidak merokok di sekolah. Kegiatan yang akan dilakukan disesuaikan pada media wayang kreasi dan sesuai tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini. RPP ini disusun untuk dua kali pertemuan. RPP digunakan sebagai pedoman guru dalam pelaksanaan pembelajaran PHBS pada tema kesehatan menggunakan media wayang kreasi di kelas IIA SD N Tegal Panggung. e) Mempersiapkan media dan sumber Pembelajaran yang akan digunakan. Alat yang akan digunakan adalah berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan sebagai panduan aktifitas siswa dalam mengukuti pembelaaran. Media 65
yang digunakan dalam penelitian adalah Media wayang kreasi dan teks cerita yang berjudul Edo Sakit Perut dan Sarang Nyamuk untuk berdiskusi. Sedangkan sumber yang digunakan berupa buku pelajaran kelas II dan buku tentang Perilaku Hidup Bersih dan sehat atau sumber berita lain sebagai penunjang siswa dalam memperoleh informasi. f)
Menyusun soal tes pemahaman (test siklus) Soal tes siklus digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa pada aspek
kognitif. Tes setelah siklus yang diberikan kepada siswa berupa 20 soal pilihan ganda yang harus dikerjakan siswa secara individu setiap akhir pertemuan. Jadi pada siklus I siswa melakukan tes setelah siklus sebanyak dua kali.(Soal Terlampir pada lampiran hal 159) 2) Pelaksanaan tindakan siklus I menggunakan media wayang kreasi. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, yaitu pada pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 Maret 2017 pukul 09.30- 10.40 WIB dan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Senin 6 Maret 2017 pukul 11.00-12.10 WIB. Materi yang diberikan pada pertemuan 1 yaitu akibat tidak mencuci tangan dan makanan sehat di kantin sekolah pada pertemuan kedua materi yang diberikan adalah memberantas jentik-jentik nyamuk dan tidak merokok. Berikut adalah deskripsi proses pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) materi tema kesehatan menggunakan media wayang kreasi pada setiap pertemuan. a) Pertemuan 1 (2x35 Menit)
66
Pertemuan 1 Siklus I dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 4 Maret 2017. Setelah semua persiapan dilakukan, guru memulai melaksanakan dengan membuka pelajaran
terlebih dahulu, mempersiapkan materi yang akan dipelajari, dan
melakukan presensi. Setelah itu siswa mendengarkan penjelasan dari guru terkait tujuan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan wayang kreasi yang akan dilakukan. Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran menggunakan wayang kreasi adalah sebagai berikut. Kegiatan pendahuluan Kegitan pembelajaran di mulai dengan guru mengucapkan salam dan siswa menjawab salam dari guru. Siswa berdoa dengan dipimpin oleh ketua kelas. Guru menanyakan kabar siswa (bertanya kesehatan, keadaan, dan lain-lain). Guru melakukan presensi semua siswa berangat semua. Siswa dan guru membuat peraturan kelas dan menyepakatinya agar pembelajaran menjadi kondusif. Peraturan kelasnya adalah tidak boleh ramai, mengerjakan tugas/soal sampai selesai dan mengikuti pembelajaran dengan senang. Guru menarik perhatian dan membuat semangat siswa dengan ice breaking “marina menari di atas menara”. Semua siswa mengikuti gerakan marina menari di atas menara dengan penuh semangat. Guru mengapresiasi semua siswa dengan tepuk hebat. Guru melakukan apersepsi. yaitu Guru: siapa yang tadi pagi sarapan? Siswa menjawab: saya. Guru: makan apa? Siswa: nasi, telur dan lain-lain. Guru: Sebelum makan apa yang dilakukan? Siswa: cuci tangan. Guru: berkaitan dengan itu hari ini kita akan belajar bersama-sama tentang Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tentang akibat tidak mencuci tangan dan makanan sehat”. Yang di ucapkan dengan lantang oleh seluruh siswa 67
dengan suara yang keras. Guru memberikan motivasi kepada siswa: apabila materi ini dikuasai dengan baik maka dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah sehari-hari. Kegiatan inti Eksplorasi Siswa diminta untuk mendengarkan cerita Edo Sakit Perut yang diceritakan oleh guru. Semua siswa mendengarkan cerita dengan antusias dan penuh perhatian. Di dalam cerita tersebut terdapat materi tentang mencuci tangan dan makanan sehat. Siswa mendengarkan guru bercerita menggunakan media wayang kreasi. Siswa dan guru bertannya jawab tentang cerita tersebut. Siswa yang menjawab pertannyaan masih malu-malu menjawab. Siswa yang menjawab pertanyaan diberikan apresiasi oleh guru dengan mengatakan “hebat/pintar/jempol/dll. Elaborasi Siswa dibagi menjadi kelompok secara heterogen. Setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Setiap kelompok diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi tentang: teks cerita lanjutan cerita Edo Sakit Perut, memeragakan wayang kreasi bersama kelompoknya, pertanyaan tentang cerita yang di ceritakan yang memuat materi akibat tidak mencuci tangan dan makanan sehat. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok. Konfirmasi Siswa dan guru membahas isi cerita dan jawaban LKS dari siswa. Setiap kelompok siswa yang menjawab benar diberikan apresiasi oleh guru dengan “tepuk hebat”. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum 68
dipahaminya. Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru tentang materi yang sudah dipelajari bersama. Kegiatan penutup Siswa diberi soal penilain dan mengerjakannya, setelah selesai dikumpulkan. Guru mengevalusi dan menilai siswa. Guru memberikan pendidikan nilai dan moral kepada siswa sebelum pembelajaran diakhiri. Guru dan siswa berdoa dengan dipimpin oleh salah satu siswa. Guru menutup pelajaran dengan salam. Pelaksanaan tes siklus 1 pertemuan 1 Sebelum kegiatan pembelajaran ditutup siswa diberikan soal tes untuk dikerjakan secara individu. Siswa mengerjakan tes setelah siklus selama 10 menit. Sebelum mengerjakan guru membacakan peraturan terlebih dahulu yaitu tidak boleh mencontek, di kerjakan sendiri dan dikerjakan secara maksimal. Soal tes setelah siklus kemudian dikumpulkan. Berdasarkan tes setelah siklus yang telah dilakukan pada akhir pertemuan, maka dapat diperoleh pemahaman siswa pada aspek kognitif khususnya pada materi akibat tidak mencuci tangan dan makanan sehat. Berdasarkan rincian pemahaman siswa aspek kognitif pada pertemuan 1 siklus I disajikan pada tabel berikut ini.
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Tabel 12. Hasil tes aspek kognitif siswa pertemuan 1 siklus I Hasil tes siklus I pertemuan 1 Inisial Nilai Keterangan AAA Belum tuntas 60 BDS Belum tuntas 60 GF Tuntas 90 GS Tuntas 90 KSAV Belum Tuntas 60 KKH Tuntas 90 KAA Belum tuntas 60 MY Belum tuntas 50 69
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
MTH MIH NF NMPH RNN RAS SA TAS VDP ZB ZR MZR AF ADP
Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
90 60 80 100 70 60 80 100 70 80 50 80 80 70
Berdasarkan tabel pada hasil tes siklus I pada pertemuan pertama di atas dapat diketahui bahwa ada 14 siswa atau 63,64% yamg sudah tuntas dan 8 siswa atau 36,36% yang belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas sebesar 74,09. b) Pertemuan 2 Pertemuan 2 siklus I dilakukan pada hari Senin, tanggal 6 Maret 2017 pada pukul 11.00-12.10 WIB. Setelah semua persiapan telah dilakukan, guru memulai melaksanakan penelitian dengan membuka pelajaran terlebih dahulu dengan doa dan salam, mempersiapkan alat pembelajaran dan materi yang dipelajari, serta melakukan presensi. Guru memanggil satu persatu siswanya dan pada hari tersebut semua siswa hadir. Kemudian siswa mendengarkan penjelasan dari guru terkait tujuan pembelajaran, materi yang
dipelajari yaitu memberantas jentik-jentik
nyamuk dan tidak merokok dengan menggunakan media wayang kreasi. Tahaptahap pelaksanaan pembelajaran menggunakan media wayang kreasi adalah sebagai berikut. 70
Kegiatan pendahuluan Kegitan pembelajaran di mulai dengan Guru mengucapkan salam dan siswa menjawab salam dari guru. Siswa berdoa dengan dipimpin oleh ketua kelas. Guru menanyakan kabar siswa.(bertanya kesehatan, keadaan, dan lain-lain). Guru melakukan presensi semua siswa berangat semua.Siswa dan guru membuat peraturan kelas dan menyepakatinya agar pembelajaran menjadi kondusif. Peraturan kelasnya adalah tidak boleh ramai, mengerjakan tugas/soal sampai selesai dan mengikuti pembelajaran dengan senang. Guru menarik perhatian dan membuat semangat siswa dengan ice breaking “cicak-cicak di dinding”. Semua siswa bernyanyi disertai gerakan dengan penuh semangat. Guru mengapresiasi semua siswa dengan tepuk hebat. Guru melakukan apersepsi. yaitu Guru: dari lagu cicakcicak di dinding, cicaknya tadi makan apa ya? Siswa: nyamuk. Guru berkaitan dengan nyamuk hari ini kita akan belajar bersama-sama tentang Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tentang memberantas jentik-jentik nyamuk dan tidak merokok disekolah”. Yang di ucapkan dengan lantang oleh seluruh siswa dengan suara yang keras. Kegiatan inti Eksplorasi Siswa diminta untuk mendengarkan cerita Sarang Nyamuk yang diceritakan oleh guru. Di dalam cerita tersebut terdapat materi jentik-jentik nyamuk dan tidak merokok disekolah. Siswa mendengarkan guru bercerita menggunakan media wayang kreasi. Siswa dan guru bertannya jawab tentang cerita tersebut. Siswa yang menjawab
pertannyaan
diberikan 71
apresiasi
oleh
guru
dengan
mengatakan”hebat/pintar/jempol/dll. Siswa terlihat aktif saat pembelajaran berlangsung. Elaborasi Siswa dibagi menjadi kelompok secara heterogen. Setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Setiap kelompok diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi tentang: teks cerita lanjutan cerita Sarang Nyamuk, memeragakan wayang kreasi, pertanyaan tentang cerita PHBS yang memuat materi jentik-jentik nyamuk dan tidak merokok di sekolah. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok(saat mengerjakan guru bertugas untuk membimbing siswa yang kesulitan). Konfirmasi Siswa dan guru membahas jawaban LKS. Setiap kelompok siswa yang menjawab benar diberikan apresiasi oleh guru dengan “tepuk hebat”. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahaminya. Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru tentang materi yang sudah dipelajari bersama. Kegiatan penutup Siswa diberi soal penilain dan mengerjakannya, setelah selesai dikumpulkan. Guru mengevalusi dan menilai siswa. Guru memberikan pendidikan nilai dan moral kepada siswa sebelum pembelajaran diakhiri. Guru dan siswa berdoa dengan dipimpin oleh salah satu siswa. Guru menutup pelajaran dengan salam. Pelaksanaan tes siklus 1 pertemuan 2
72
Berdasarkan tes setelah siklus yang telah dilakukan pada akhir pertemuan kedua, maka dapat diperoleh pemahaman pada aspek kognitif khususnya pada materi memberantas jentik-jentik nyamuk dan tidak merokok. Rincian pemahaman siswa pada aspek kognitif pada pertemuan 2 siklus I disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 13. Hasil Tes aspek kognitif siswa kelas II SD N Tegal Panggung pada siklus I pertemuan 2 Hasil tes setelah siklus No Inisial Nilai Keterangan 1 AAA Tuntas 80 2 BDS Belum tuntas 60 3 GF Tuntas 90 4 GS Tuntas 90 5 KSAV Belum Tuntas 60 6 KKH Tuntas 90 7 KAA Belum tuntas 60 8 MY Belum tuntas 50 9 MTH Tuntas 80 10 MIH Tuntas 70 11 NF Tuntas 80 12 NMPH Tuntas 100 13 RNN Tuntas 70 14 RAS Tuntas 80 15 SA Tuntas 80 16 TAS Tuntas 100 17 VDP Tuntas 70 18 ZB Tuntas 70 19 ZR Belum tuntas 60 20 MZR Tuntas 80 21 AF Tuntas 80 22 ADP Tuntas 70
Berdasarkan tabel pada hasil tes siklus I pada pertemuan 2 di atas dapat diketahui bahwa ada 17 siswa atau 77,27% yamg sudah tuntas dan 5 siswa atau 22,73% yang belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas sebesar 75,91. 73
Tes setiap siklus sudah diperoleh hasilnya berdasarkan tabel hasil pemahaman siswa pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 pada siklus I diatas. Dari pelaksanaan siklus I yang telah dilakukan dalam dua kali pertemuan dan dengan diberikannya tes setiap siklus di akhir pertemuan, maka diperoleh data rata-rata nilai pemahaman siswa kelas II aspek kognitif pada pertemuan satu dan pertemuan dua. Hasil rincian tes pada siklus I disajikan pada tabel berikut.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Tabel 14. Rata-rata hasil tes Aspek Kognitif Pada Siklus I Hasil rata-rata tes pertemuan 1 & 2 Inisial Nilai Keterangan AAA Tuntas 70 BDS Belum tuntas 60 GF Tuntas 90 GS Tuntas 90 KSAV Belum Tuntas 60 KKH Tuntas 90 KAA Belum tuntas 60 MY Belum tuntas 50 MTH Tuntas 85 MIH Belum tuntas 65 NF Tuntas 80 NMPH Tuntas 100 RNN Tuntas 70 RAS Tuntas 70 SA Tuntas 80 TAS Tuntas 100 VDP Tuntas 70 ZB Tuntas 75 ZR Belum tuntas 55 MZR Tuntas 80 AF Tuntas 80 ADP Tuntas 70
74
Berikut adalah ringkasan pemahaman siswa pada aspek kognitif siklus I di sajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 15. Ringkasan Hasil Tes Siswa Aspek Kognitif Siklus I Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 50 Nilai rata-rata 74,77 Jumlah siswa yang mencapai KKM 16 Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 6 Persentase siswa yang mencapai KKM 72,73% Persentase siswa yang tidak mencapai KKM 27,27%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 22 siswa kelas IIA SD Negeri Tegal Panggung nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 sedangkan nilai terendah adalah 50. Nilai rata-rata siswa sebessaar 74,77% sedangkan jumlah siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 16 siswa atau sebesar 72,73% dan jumlah siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 6 siswa atau sebesar 27,27%. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa aspek kognitif pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan yang diharapkan yaitu 75% dari jumlah siswa mendapat nilai mencapai KKM sebesar 70. Namun pemahaman siswa aspek kognitif pada siklus I telah mengalami peningkatan yaitu dari tes pra siklus siswa yang mencapai KKM 8 siswa atau 36,36% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 63,18 menjadi 16 siswa atau 72,73% siswa yang mencapai KKM dengan nilai ratarata kelas sebesar 74,77 pada siklus I. 3) Observasi Siklus I Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa sekaligus untuk mendapatkan data keterlaksanaan pembelajaran pada aspek afektif dan psikomotor siswa serta untuk mengamati aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran 75
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tema kesehatan dengan menggunakan media wayang kreasi. Pada penelitian ini peneliti dibantu oleh 3 orang observer. Pelaksanaan observasi berpedoman pada lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. Hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran yang berlangsung pada siklus I dapat dilihat dari beberapa data berikut. a) Data hasil observasi aspek afektif siswa Data untuk aspek afektif diambil dari lembar observasi yang di dalamnya terdapat pernyataan yang berjumlah 7 aspek. Pernyataan-pernyataan tersebut meliputi sikap-sikap siswa yang perlu dimiliki pada setiap aktivitas saat pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tema kesehatan menggunakan media wayang. Skala penilaian pada lembar obsevasi aspek afektif dibagi menjadi 4 kategori, yaitu kategori sangat baik (skor 4), kategori baik (skor 3), kategori cukup (Skor 2) dan kategori kurang (skor 1). Data hasil observasi siswa aspek afektif untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 16. Hasil Pengamatan Aspek Afektif Siklus I No Interval Jumlah Siswa Persentase Predikat 1 3,33 < Skor ≤ 4,00 5 22,72% Sangat baik 2 2,33 < Skor ≤ 3.33 10 45,46% Baik 3 1,33 < Skor ≤ 2,33 7 31,82% Cukup 4 Skor ≤ 1,33 0 00,00% Kurang Jumlah 22 100 % (Lampiran 11, hal 196) Dari tabel di atas maka diperoleh data bahwa sebanyak 5 siswa masuk dalam kategori sangat baik yaitu dengan persentase 22,72% dari jumlah siswa, sebanyak 10 siswa masuk dalam kategori baik yaitu dengan persentase 45,46% dari jumlah siswa, sebanyak 7 siswa masuk dalam kategori cukup dengan persentase 31,82% dari jumlah seluruh siswa, dan tidak terdapat siswa yang masuk dalam kategori 76
kurang. Melihat data di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa pada aspek afektif pada kategori minimal baik memiliki persentase 68,18% dan yang kategori kurang dan cukup memiliki presentase 31,82%. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa hasil pengamatan pada aspek afektif siswa belum mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan, yaitu 75% dari jumlah seluruh siswa mendapatkan kriteria baik atau sangat baik dalam penilaian melalui pengamatan skala afektif yang sudah dilakukan. b) Data Hasil Observasi Aspek Psikomotor Siswa Data untuk aspek psikomotor diambil dari lembar pengamatan yang di dalamnya memuat pernyataan berjumlah 5 yang menunjukkan keterampilan siswa dalam
keterampilan
mendengarkan,
keterampilan
bertanya,
keterampilan
berkontribusi dalam kelompok, dan keterampilan siswa dalam memeragakan waayang. Teknik penilaian pada pengamatan pemahaman aspek psikomotor dibagi menjadi 4 kategori dalam setiap pernyataannya, yaitu kategori sangat baik (skor 4), kategori baik (skor 3), kategori cukup (Skor 2) dan kategori kurang (skor 1). Untuk melihat lebih jelas data yang diperoleh dari pengamatan pemahaman siswa aspek psikomotor dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 17. Hasil Observasi Aspek Psikomotor Siklus I Interval Jumlah Siswa Persentas Predikat e 1 3,33 < Skor ≤ 4,00 3 13,64% Sangat Baik 2 2,33 < Skor ≤ 3.33 13 59,09% Baik 3 1,33 < Skor ≤ 2,33 6 27,27% Cukup 4 Skor ≤ 1,33 0 00,00% Kurang Jumlah 22 100 % (Lampiran 12, hal 206 ) No
77
Dari tabel di atas maka diperoleh data bahwa terdapat 3 siswa atau 13,64% yang mendapatkan hasil pemahaman aspek psikomotor dengan kategori sangat baik, sebanyak 13 siswa atau 59,09% mendapatkan kategori baik, sebanyak 6 siswa atau 27,27%
mendapatkan kategori cukup, dan tidak terdapat siswa yang
mendapatkan nilai dengan kategori kurang. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada aspek psikomotor pada siklus I masih memiliki persentase 72,73% belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 75% dari jumlah siswa kelas II A SD N Tegal Paggung mendapatkan nilai pada kategori baik atau sangat baik. c) Data Hasil Observasi Untuk Aktifitas Guru Selain pengamatan aktivitas siswa juga dilakukan pengamatan aktivitas guru untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tema kesehatan menggunakan media wayang kreasi. Pengamatan aktivitas guru dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Data untuk mengamati aktivitas guru diambil dari lembar observasi yang di dalamnya memuat pernyataan-pernyataan berjumlah 15 butir. Pernyataan-pernyataan tersebut meliputi aktivitas yang dilakukan guru di dalam pembelajaran. Observasi aktifitas guru digunakan untuk mengetahui seberapa besar keterlaksanan tindakan dalam pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menggunakan media wayang kreasi pada siklus I. Berikut adalah data hasil pengamatan aktifitas guru saat pembelajaran materi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tema kesehatan menggunakan media wayang kreasi Siklus I. Berikut dipaparkan hasil pengamatan aktivitas guru siklus I yaitu: 78
Tabel 18. Hasil pengamatan Aktivitas guru siklus I pertemuan 1 No A
B.
C.
Indikator
Kurang (1)
SKOR Cukup Baik (2) (3)
Kediatan Pendahuluan 1. Membuka pelajaran (salam, selamat pagi, berdoa, menanyakan kabar siswa, mempresensi siswa) 2. Menyiapkan perangkat pembelajaran (buku, media, RPP, LKS, soal evaluai) 3. Memotivasi siswa (beryanyi atau game, kata-kata motivasi) 4. Menyampaiakan tujuan pembelajaran
√ √ √ √ √
5. Apersepsi (mengkaitkan hal-hal yang diketahui/ dialami siswa dengan pembelajaran) Kegiatan Inti 1. Menyampaikan cerita dengan runtut 2. Keterampilan menggunakan media wayang kreasi 3. Bertanya kepada siswa dan menanggapi siswa yang bertannya. 4. Penggunakan bahasa(intonasi, lafal, artikulasi) 5. Pengelolaan kelas saat pembelajaran berlangsung 6. Keterampilan guru dalam Membimbing diskusi Kegiatan Penutup 1. Penarikan kesimpulan
Baik sekali(4)
√ √ √ √ √ √ √ √
2. Pemberian Evaluasi (tes )
√
3. Alokasi waktu Pembelajaran
√
4. Menutup pelajaran (salam, doa)
Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I pertemuan 1, guru melaksanakan semua kegiatan hanya saja aktivitas yang dilakukan dalam pembelajaran menggunakan media wayang ini ada 3 aspek pada kategori sangat baik. 8 aspek ada pada kategori baik 4 aspek yang perlu ditingkatkan yaitu pada aspek keterampilan menggunakan media, pengelolaan kelas saat pembelajaran,
79
keterampiran guru dalam membimbing diskusi dan alokasi waktu pembelajaran karena mendapatkan kategori cukup. Tabel 19. Hasil Pengamatan aktivitas guru siklus I pertemuan 2 No A
B.
C.
Indikator
Kurang (1)
SKOR Cukup Baik (2) (3)
Kediatan Pendahuluan 1. Membuka pelajaran (salam, selamat pagi, berdoa, menanyakan kabar siswa, mempresensi siswa) 2. Menyiapkan perangkat pembelajaran (buku, media, RPP, LKS, soal evaluai) 3. Memotivasi siswa (beryanyi atau game, kata-kata motivasi) 4. Menyampaiakan tujuan pembelajaran
√ √ √ √ √
5. Apersepsi (mengkaitkan hal-hal yang diketahui/ dialami siswa dengan pembelajaran) Kegiatan Inti 1. Menyampaikan cerita dengan runtut 2. Keterampilan menggunakan media wayang kreasi 3. Bertanya kepada siswa dan menanggapi siswa yang bertannya. 4. Penggunakan bahasa(intonasi, lafal, artikulasi) 5. Pengelolaan kelas saat pembelajaran berlangsung 6. Keterampilan guru dalam Membimbing diskusi Kegiatan Penutup 1. Penarikan kesimpulan
Baik sekali(4)
√ √ √ √ √ √ √ √
2. Pemberian Evaluasi (tes )
√
3. Alokasi waktu Pembelajaran
√
4. Menutup pelajaran (salam, doa)
Pada pertemuan 2 guru telah melaksanakan semua aktivitas. Berdasarkan data yang diperoleh pada saat pengamatan guru masih ada 5 apek pada kategori sangat baik. 7 aspek dalam kategori baik. Dan 3 aspek yang perlu ditingkatkan yaitu pada
80
aspek keterampilan menggunakan media, pengelolaan kelas saat pembelajaran, dan keterampiran guru dalam membimbing diskusi karena ada pada kategori cukup. 4) Refleksi Siklus I Tahap selanjutnya dalam penelitian tindakan kelas ini adalah refleksi. Pada tahap refleksi, guru bersama peneliti melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Refleksi dilakukan pada akhir setiap siklus untuk membahas hal-hal yang sudah dilakukan dan hal-hal yang perlu diperbaiki dari siklus pertama sebagai rencana tindakan untuk diterapkan pada siklus berikutnya. Refleksi ini didasarkan pada perolehan hasil belajar siswa pada aspek kognitif serta berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru saat pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tema kesehatan mengguakan media wayang kreasi berlangsung. Berikut hasil refleksi pelaksanaan tindakan pada siklus I. Dari perolehan hasil belajar siswa aspek kognitif menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tema kesehatan pada siswa kelas II yaitu 74,77. Hal tersebut membuktikan bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus I mencapai kriteria keberhasilan tindakan dengan hasil ratarata siswa kelas II mendapatkan nilai ≥70. Namun kendala yang diperoleh pada hasil belajar aspek kognitif siklus I yaitu hanya 16 siswa (72,73%) yang mencapai KKM masih 6 siswa (27,27%) yang mendapatkan hasil belajar dibawah nilai KKM. Hal tersebut membuktikan bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan tindakan dengan hasil siswa kelas II A mendapatkan nilai ≥70 sebanyak >75% siswa.
81
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa yang digunakan untuk menilai proses pembelajaran siswa pada aspek afektif memiliki persentase 68,18% belum mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan, yaitu 75% dari jumlah seluruh siswa mendapatkan kategori baik atau sangat baik dalam penilaian melalui pengamatan skala afektif yang sudah dilakukan. Hasil proses pembelajaran siswa aspek psikomotor menunjukkan bahwa persentase yang diperoleh adalah pada aspek psikomotor pada siklus I masih memiliki persentase 72,73% belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 75% dari jumlah siswa kelas II SD N Tegal Panggung mendapatkan nilai pada kategori baik atau sangat baik. Pada hasil pengamatan aktivitas guru saat pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tema kesehatan menggunakan media wayang, guru belum menggunakan media wayang kreasi yang sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran. Terdapat 4 aktivitas yang belum dilaksanakan oleh guru secara baik pada siklus I pertemuan I sedangkan pada pertemuan II guru belum melakukan 3 aktivitas secara baik pada pelaksanaan pembelajaran tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan kendala yang muncul pada siklus I yaitu sebagai berikut. a) Terdapat 6 siswa pada aspek kognitif yang belum mencapai nilai KKM. b) Terdapat 7 siswa yang masih pasif dalam aspek afektif pebelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tema kesehatan menggunakan media wayang. c) Masih terdapat enam siswa belum mendapatkan kategori baik atau sangat baik dalam aspek psikomotor. 82
d) Pembagian anggota kelompok yang kurang merata, siswa yang memiliki kemampuan kurang berkumpul dalam satu kelompok, sehingga mengakibatkan kurang maksimalnya hasil yang diperoleh saat kegiatan kelompok. e) Alokasi waktu yang digunakan pembelajaran perlu di perhatikan. f) Keterampilan guru dalam menggunakan wayang kreasi perlu ditingkatkan dari segi pengusaan cerita dan jenis suara dari setiap tokoh. g) Keterampilan guru dalam mengelola kelas perlu ditingkatkan karena kelas masih kurang kondusif. h) Keterampilan guru dalam membimbing diskusi saat siswa memeragakan wayang kreasi perlu ditingkatkan. Kendala-kendala tersebut perlu segera ditangani agar peningkatan hasil pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tema kesehatan menggunakan media wayang kreasi pada siswa kelas II SD N Tegal Panggung dapat berjalan sesuai rencana. Berdasarkan hasil observasi dan tes kemampuan yang telah dilakukan, pemahaman siswa yang diperoleh dirasa belum maksimal meskipun rata hasil belajar pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sudah mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan, namun masih banyak siswa yang mendapatkan hasil belajar di bawah KKM. Maka untuk itu perlu adanya rencana perbaikan untuk dilakukan pada siklus berikutnya, yaitu siklus II. Berdasarkan refleksi pelaksaan tindakan untuk siklus I, perlu dilaksanakan tindakan untuk siklus II. Hasil refleksi siklus I digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan tindakan pada siklus II. Rencana pada siklus II diharapkan dapat lebih meningkatkan pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tema kesehatan 83
menggunakan media wayang kreasi pada siswa kelas II SD N Tegal Panggung dan seluruh siswa mendapatkan hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sesuai dengan kriteria keberhasilan yang sudah ditentukan.
Indikator Keberhasilan Hasil kognitif siswa kelas II A SD Negeri Tegal Panggung apabila 75% dari jumlah siswa mendapatkan nilai rata-rata ≥70. Hasil pengamatan proses pembelajaran penilaian aspek afektif dan psikomotor apabila 75% dari jumlah siswa mendapatkan nilai sikap afektif dan psikomotor dengan kategori baik atau sangat baik.
Tabel 20. Hasil Evalusi Siklus I Tindakan siklus Evaluasi Siklus I I Pembelajaran Terdapat 6 siswa perilaku hidup pada aspek kognitif bersih dan sehat yang belum (PHBS) mencapai nilai menggunakan KKM. media wayang kreasi: Terdapat 7 siswa 1.Siswa yang masih pasif mendengarkan dalam aspek afektif cerita dari pebelajaran perilaku guru hidup bersih dan 2.Siswa sehat (PHBS) pada berdiskusi dan tema kesehatan memeragakan menggunakan media wayang kreasi wayang. pada cerita berjudul Edo Masih terdapat enam sakit perut dan siswa belum sarang mendapatkan nyamuk. kategori baik atau 3. Soal tes sangat baik dalam PHBS aspek psikomotor.
Pembagian anggota kelompok yang kurang merata, siswa yang memiliki kemampuan kurang berkumpul dalam satu kelompok, sehingga mengakibatkan kurang maksimalnya hasil yang diperoleh 84
Rencana Perbaikan untuk Siklus II Penggunaan media wayang kreasi dan teks cerita baru yang berjudul Edo Sakit Perut Lagi dan Gotong Royong Menjaga Kebersihan. Penggunaan media wayang kreasi dan teks cerita baru yang berjudul Edo Sakit Perut Lagi dan Gotong Royong Menjaga Kebersihan. Selain itu guru selalu memotivasi siswa untuk berperan aktif pada siswa yang belum aktif. Penggunaan media wayang kreasi dan teks cerita baru yang berjudul Edo Sakit Perut Lagi dan Gotong Royong Menjaga Kebersihan. Selain itu guru selalu memotivasi siswa untuk berperan aktif pada siswa yang belum aktif. Pembagian anggota kelompok harus diratakan tingkat kemampuan setiap siswanya sehingga memaksimalkan hasil yang akan diperoleh saat kegiatan kelompok.
saat kegiatan kelompok. Alokasi waktu yang digunakan pembelajaran perlu di perhatikan. Keterampilan guru dalam menggunakan wayang kreasi perlu ditingkatkan dari segi pengusaan cerita dan jenis suara dari setiap tokoh. Keterampilan guru dalam mengelola kelas perlu ditingkatkan karena kelas masih kurang kondusif. Keterampilan guru dalam membimbing diskusi saat siswa memeragakan wayang kreasi perlu ditingkatkan.
Guru harus memberikan batasan waktu pada setiap kegiatan: terutama pada saat siswa berdiskusi. Guru harus meningkatkan keterampilan menggunakan wayang kreasi dari segi pengusaan cerita dan jenis suara dari setiap tokoh. Guru membuat peraturan kelas yang lebih ketat agar pembelajaran lebih kondusif.
Guru harus membimbing diskusi siswa saat siswa memeragakan wayang kreasi pada semua kelompok dan menjelaskan petunjuk penggunaan media wayang kreasi.
Dari tabel diatas diketahui bahwa ada delapan kendala yang terjadi pada siklus I untuk itu harus dilakukan sebuah rencana perbaikan untuk menangani kendala tersebut. Rencana kegiatan tersebut digunakan oleh peneliti dan guru untuk merencanakan tindakan yang akan digunakan pada siklus II. b. Siklus II 1) Perencanaan Siklus II Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka perencanaan pada siklus II adalah sebagai berikut.
85
a) Melakukan koordinasi dengan guru kelas mengenai revisi yang dilaksanakan pada siklus II. Perencanaan awal yaitu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). b) Menentukan pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Waktu pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan sama dengan siklus I, yaitu pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Maret 2017 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Senin, 13 Maret 2017. c) Menentukan SK dan KD yang digunakan. Berdasarkan silabus kelas II SK KD yang digunakan pada siklus II sama dengan siklus I yaitu tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tema Kesehatan. d) Menentukan pembatasan materi. Pada siklus II materi yang diberikan adalah olahraga teratur, menggunakan kamar mandi yang sehat dan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan serta membuang sampah pada tempatnya. e) Menentukan alat pengumpulan data. Alat pengumpulan data yang digunakan pada siklus II adalah soal Siklus II yang diberikan setiap akhir pertemuan, dan lembar observasi. Lembar observasi memuat pengamatan terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru saat pembelajaran. f) Guru mengatur penggunaan waktu saat diskusi, dan memastikan 10 menit sebelum presentasi kepada setiap kelompok untuk segera menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. g) Guru membagi kelompok secara merata, siswa yang memiliki kemampuan kurang tidak berkumpul dalam satu kelompok, sehingga maksimalnya hasil yang diperoleh saat kegiatan kelompok. 86
h) Keterampilan guru dalam menggunakan wayang kreasi perlu ditingkatkan dari segi pengusaan cerita dan jenis suara dari setiap tokoh. Guru harus menghafalkan dan menguasai cerita dan peran setiap tokoh pada jenis suara setiap tokoh wayang kreasi. i) Guru membuat peraturan kelas yang lebih kuat lagi agar pengelolaan kelas lebih kondusif. j) Keterampilan guru dalam membimbing diskusi saat siswa memeragakan wayang kreasi perlu dibimbing. Guru memberikan pengawasan kepada setiap kelompok dan memantau agar semua anggota berperan aktif pada kelompoknya. Guru memberi apresiasi berupa ketika ada siswa yang tidak turut membantu dalam kegiatan diskusi. 2) Pelaksanaan Tindakan siklus II menggunakan media wayang kreasi. Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, yaitu pada pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Maret 2017 pukul 09.30-10.40 WIB dan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Senin, 13 Maret 2017 di mulai dari pukul 11.00-12.10 WIB. Materi yang diberikan pada pertemuan 1 yaitu olahraga teratur, menggunakan kamar mandi yang sehat dan pada pertemuan kedua materi yang diberikan adalah menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan serta membuang sampah pada tempatnya. Berikut adalah deskripsi proses pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tema kesehatan menggunakan media wayang kreasi pada setiap pertemuan. a) Pertemuan 1 (2x35 Menit)
87
Pertemuan I siklus II dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 11 Maret 2017. Setelah semua persiapan dilakukan, guru memulai melaksanakan penelitian dengan membuka pelajaran terlebih dahulu, mempersiapkan materi yang akan dipelajari, dan melakukan presensi. Setelah itu siswa mendengarkan penjelasan dari guru terkait tujuan pembelajaran beserta prosedur pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media wayang kreasi yang akan dilakukan. Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran menggunakan wayang kreasi adalah sebagai berikut. Kegiatan pendahuluan Kegitan pembelajaran di mulai dengan Guru mengucapkan salam dan siswa menjawab salam dari guru. Siswa berdoa dengan dipimpin oleh ketua kelas. Guru menanyakan kabar siswa (bertanya kesehatan, keadaan, dan lain-lain). Guru melakukan presensi semua siswa berangat semua.Siswa dan guru membuat peraturan kelas yang lebih ketat dan menyepakatinya agar pembelajaran menjadi kondusif. Peraturan kelasnya adalah tidak boleh ramai, mengerjakan tugas/soal sampai selesai dan mengikuti pembelajaran dengan senang yang melanggar peraturan kelas tersebut maka akan di bawa keruang guru atau di minta untuk menjelaskan di dean kelas. Lalu Guru menarik perhatian dan membuat semangat siswa dengan ice breaking “game fokus”. Semua siswa mengikuti perintah game disertai gerakan dengan penuh semangat. Guru mengapresiasi semua siswa dengan tepuk hebat. Guru melakukan apersepsi. yaitu Guru: dimana kita saat mandi? Siswa: kamar mandi. Guru berkaitan dengan kamar mandi hari ini kita akan belajar bersama-sama tentang Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tentang kamar mandi yang sehat dan olahraga teratur”. Yang di ucapkan dengan lantang oleh 88
seluruh siswa dengan suara yang keras. Guru memberikan motivasi kepada siswa: apabila materi ini dikuasai dengan baik maka dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah sehari-hari. Kegiatan inti Eksplorasi Siswa diminta untuk mendengarkan cerita Edo Sakit Perut Lagi yang diceritakan oleh guru. Di dalam cerita tersebut terdapat materi olahraga teratur dan kamar mandi yng sehat. guru sudah menguasai cerita dengan baik mulai dari keruntutan cerita, intonasi dan suara karakkter setiap tokoh pada media wayang kreasi. Siswa mendengarkan dengan antusias saat guru bercerita menggunakan media wayang kreasi. Siswa dan guru bertannya jawab tentang cerita tersebut. Siswa yang menjawab pertannyaan diberikan apresiasi oleh guru dengan mengatakan”hebat/pintar/jempol/dll. Elaborasi Siswa dibagi menjadi kelompok dengan mempertimbangkan setiap kemampuan siswa. Setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Setiap kelompok diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi tentang: teks cerita lanjutan cerita Edo Sakit Perut Lagi, memeragakan wayang kreasi, pertanyaan tentang cerita PHBS yang memuat materi olahraga teratur dan kamar mandi yang sehat. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok (saat mengerjakan guru bertugas untuk membimbing siswa serta menjelaskan secara rinci cara memeragakan media wayang kreasi)
89
Konfirmasi Siswa dan guru membahas jawaban LKS. Setiap kelompok siswa yang menjawab benar diberikan apresiasi oleh guru dengan “tepuk hebat”. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahaminya. Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru tentang materi yang sudah dipelajari bersama. Kegiatan penutup Siswa diberi soal penilain dan mengerjakannya, setelah selesai dikumpulkan. Guru mengevalusi dan menilai siswa. Guru memberikan pendidikan nilai dan moral kepada siswa sebelum pembelajaran diakhiri. Guru dan siswa berdoa dengan dipimpin oleh salah satu siswa. Guru menutup pelajaran dengan salam. Pelaksanaan tes siklus II pertemuan 1 Siswa dan guru kemudian membuat kesimpulan. Kegiatan diakhiri dengan mengerjakan tes setelah siklus untuk dikerjakan siswa secara individu. Setelah selesai tes setelah siklus dikumpulkan, pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam. Berdasarkan tes setelah siklus yang telah dilakukan pada akhir pertemuan kedua, maka dapat diperoleh pemahaman pada aspek kognitif khususnya pada materi olahraga teratur dan kamar mandi yang sehat. Rincian pemahaman siswa pada aspek kognitif pada pertemuan 1 siklus II disajikan pada tabel berikut ini
90
Tabel 21. Hasil Tes Siklus aspek kognitif siswa kelas II SD N Tegal Panggung pada pertemuan 1 siklus II Hasil test setelah siklus No Inisial Nilai Keterangan 1 AAA Tuntas 80 2 BDS Belum tuntas 60 3 GF Tuntas 90 4 GS Tuntas 100 5 KSAV Tuntas 70 6 KKH Tuntas 90 7 KAA Tuntas 70 8 MY Belum tuntas 50 9 MTH Tuntas 90 10 MIH Tuntas 70 11 NF Tuntas 80 12 NMPH Tuntas 100 13 RNN Tuntas 80 14 RAS Tuntas 80 15 SA Tuntas 90 16 TAS Tuntas 100 17 VDP Belum tuntas 60 18 ZB Tuntas 80 19 ZR Belum tuntas 60 20 MZR Tuntas 90 21 AF Tuntas 90 22 ADP Tuntas 80
Berdasarkan tabel pada hasil tes siklus II pada pertemuan 1 di atas dapat diketahui bahwa ada 17 siswa atau 81,82% yamg sudah tuntas dan 4 siswa atau 18,18% yang belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas sebesar 80,00. c) Pertemuan 2 (2x35 Menit) Pertemuan 2 Siklus II dilakukan pada hari Senin, tanggal 13 Maret 2017. Setelah semua persiapan dilakukan, guru memulai melaksanakan penelitian dengan membuka pelajaran terlebih dahulu, mempersiapkan materi yang akan dipelajari, dan melakukan presensi. Setelah itu siswa mendengarkan penjelasan dari guru 91
terkait tujuan pembelajaran beserta prosedur pelaksanaan pembelajaran dengan media wayang kreasi yang akan dilakukan. Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran menggunakan media wayang kreasi adalah sebagai berikut. Kegiatan pendahuluan Kegitan pembelajaran di mulai dengan Guru mengucapkan salam dan siswa menjawab salam dari guru. Siswa berdoa dengan dipimpin oleh ketua kelas. Guru menanyakan kabar siswa.(bertanya kesehatan, keadaan, dan lain-lain). Guru melakukan presensi semua siswa berangat semua. Siswa dan guru membuat peraturan kelas yang lebih ketat dan menyepakatinya agar pembelajaran menjadi kondusif. Peraturan kelasnya adalah tidak boleh ramai, mengerjakan tugas/soal sampai selesai dan mengikuti pembelajaran dengan senang yang melanggar peraturan kelas tersebut maka akan di bawa keruang guru atau di minta untuk menjelaskan di dean kelas. Lalu Guru menarik perhatian dan membuat semangat siswa dengan ice breaking “Tak Dum Ces”. Semua siswa mengikutinya dengan kompak dan penuh semangat. Guru mengapresiasi semua siswa dengan tepuk hebat. Guru melakukan apersepsi. yaitu Guru: siapa yang pernah membuang sampah? Siswa: saya. Guru: dimana kalian membuang sampah? Siswa: ditempat sampah. Guru: nah berkaitan dengan itu hari ini kita akan belajar bersama-sama tentang Perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) tentang Membuang sampah pada tempatnya dan Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan”. Yang di ucapkan dengan lantang oleh seluruh siswa dengan suara yang keras. Yang di ucapkan dengan lantang oleh seluruh siswa dengan suara yang keras. Guru 92
memberikan motivasi kepada siswa: apabila materi ini dikuasai dengan baik maka dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah sehari-hari. Kegiatan inti Eksplorasi Siswa diminta untuk mendengarkan cerita Gotong Royong Menjaga Kebersihan yang diceritakan oleh guru. Di dalam cerita tersebut terdapat materi Membuang sampah pada tempatnya dan Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan. Siswa mendengarkan guru bercerita menggunakan media wayang kreasi. Siswa dan guru bertannya jawab tentang cerita tersebut. Siswa yang menjawab
pertannyaan
diberikan
apresiasi
oleh
guru
dengan
mengatakan”hebat/pintar/jempol/dll. Elaborasi Siswa dibagi menjadi kelompok dengan mempertimbangkan setiap kemampuan siswa. Setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Setiap kelompok diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi tentang: teks cerita lanjutan cerita Gotong Royong Menjaga Kebersihan, memeragakan wayang kreasi, pertanyaan tentang cerita PHBS yang memuat materi olahraga teratur dan kamar mandi yang sehat. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok (saat mengerjakan guru bertugas untuk membimbing siswa serta menjelaskan secara rinci cara memeragakan media wayang kreasi) Konfirmasi Siswa dan guru membahas jawaban LKS. Setiap kelompok siswa yang menjawab benar diberikan apresiasi oleh guru dengan “tepuk hebat”. Siswa 93
diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahaminya. Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru tentang materi yang sudah dipelajari bersama. Kegiatan penutup Siswa diberi soal penilain dan mengerjakannya, setelah selesai dikumpulkan. Guru mengevalusi dan menilai siswa. Guru memberikan pendidikan nilai dan moral kepada siswa sebelum pembelajaran diakhiri. Guru dan siswa berdoa dengan dipimpin oleh salah satu siswa. Guru menutup pelajaran dengan salam. Pelaksanaan tes siklus II pertemuan 2 Siswa dan guru kemudian membuat kesimpulan. Kegiatan diakhiri dengan mengerjakan tes setelah siklus untuk dikerjakan siswa secara individu. Setelah selesai tes setelah siklus dikumpulkan, pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam. Berdasarkan tes setelah siklus yang telah dilakukan pada akhir pertemuan kedua, maka dapat diperoleh pemahaman pada aspek kognitif khususnya pada materi olahraga teratur dan kamar mandi yang sehat. Rincian pemahaman siswa pada aspek kognitif pada pertemuan 1 siklus II disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 22. Hasil tes Siklus aspek kognitif siswa kelas II SD N Tegal Panggung pada pertemuan 2 siklus II Hasil test setelah siklus No Inisial Nilai Keterangan 1 AAA Tuntas 90 2 BDS Tuntas 70 3 GF Tuntas 100 4 GS Tuntas 90 5 KSAV Tuntas 80 6 KKH Tuntas 90 7 KAA Tuntas 80 94
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
MY MTH MIH NF NMPH RNN RAS SA TAS VDP ZB ZR MZR AF ADP
Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
60 90 70 80 100 80 70 90 100 70 80 60 90 80 80
Berdasarkan tabel pada hasil tes siklus II pada pertemuan 2 di atas dapat diketahui bahwa ada 17 siswa atau 86,36% yamg sudah tuntas dan 3 siswa atau 13,64% yang belum tuntas dengan nilai rata-rata kelas sebesar 81,82. Dari pelaksanaan siklus II yang telah dilakukan dalam dua kali pertemuan dan dengan diberikannya tes siklus di akhir pertemuan, maka diperoleh data rata-rata nilai pemahaman siswa kelas II aspek kognitif pada pertemuan satu dan pertemuan dua materi membuang sampah pada tempatnya dan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan. Hasil rincian tes pemahaman siswa kelas II A pada siklus II disajikan pada tabel berikut. Tabel 23. Rata-rata Pemahaman Siswa Aspek Kognitif Pada Siklus II Hasil rata-rata post-test pertemuan 1 & 2 No Inisial Nilai Keterangan 1 AAA Tuntas 85 2 BDS Belum tuntas 65 3 GF Tuntas 95 4 GS Tuntas 95 5 KSAV Tuntas 75 6 KKH Tuntas 90 95
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
KAA MY MTH MIH NF NMPH RNN RAS SA TAS VDP ZB ZR MZR AF ADP
Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
75 55 90 70 80 100 80 75 90 100 65 80 60 90 85 80
Tabel 24. Ringkasan Hasil Belajar Aspek Kognitif Siklus II Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 55 Nilai rata-rata 80,91 Jumlah siswa yang mencapai KKM 18 Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 4 Persentase siswa yang mencapai KKM 81,82% Persentase siswa yang tidak mencapai KKM 18,18%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 22 siswa kelas II A SD Negeri Tegal Panggung nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 sedangkan nilai terendah adalah 55 Sedangkan jumlah siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 18 siswa atau sebesar 81,82% dan jumlah siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 4 siswa atau sebesar 18,18%. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa aspek kognitif pada siklus II sudah mencapai kriteria keberhasilan yang diharapkan yaitu 75% dari jumlah siswa mendapat nilai mencapai KKM sebesar ≤70. 96
Pemahaman siswa kelas II A pada aspek kognitif pada siklus II telah mengalami peningkatan dari hasil belajar aspek kognitif pada siklus I. Data peningkatan hasil belajar aspek kognitif sebelum dilakukan tindakan pembelajaran menggunakan media wayang kreasi, hasil belajar pada siklus I, dan pemahaman siswa pada siklus II ditunjukkan pada gambar histogram di bawah ini. 90.00%
Siklus II, 81.82%
80.00% 70.00%
Siklus I, 72.73% Pra Siklus, 63.64%
60.00% 50.00%
Tuntas
40.00% Pra Siklus, 36.36%
Belum Tuntas
Siklus I, 27.27%
30.00%
Siklus II, 18.18%
20.00% 10.00% 0.00% Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Gambar 4. Diagram Peningkatan Pemahaman siswa Aspek Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II.
Kognitif
Berdasarkan histogram di atas dapat dilihat bahwa pemahaman siswa aspek kognitif mengalami peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan dengan setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan mengalami peningkatan lagi pada siklus II. Sebelum dilakukan tindakan 36,36% dari jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 72,73% pada siklus I dan mengalami peningkatan lagi di siklus II menjadi sebesar 81,82% dari jumlah seluruh siswa yang telah mencapai KKM.
97
3) Observasi Siklus II Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa sekaligus untuk mendapatkan pengamatan pada proses pembelajaran siswa pada aspek afektif dan psikomotor serta untuk mengamati aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tema kesehatan dengan menggunakan media wayang kreasi. Pada penelitian ini peneliti dibantu oleh 3 orang observer. Pelaksanaan observasi berpedoman pada lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya Hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran yang berlangsung pada siklus II dapat dilihat dari beberapa data berikut. a) Data hasil observasi aspek afektif Data untuk aspek afektif diambil dari lembar observasi yang di dalamnya terdapat pernyataan yang berjumlah 7. Pernyataan-pernyataan tersebut meliputi sikap-sikap siswa yang perlu dimiliki pada setiap aktivitas saat pembelajaran dengan media wayang keasi berlangsung. Skala penilaian pada lembar obsevasi aspek afektif dibagi menjadi 4 kategori, yaitu kategori Sangat baik (skor 4), kategori Baik (skor 3), kategori Cukup (Skor 2) dan kategori kurang (skor 1). Data hasil observasi siswa aspek afektif untuk dapat dilihat pada tabel. Tabel 25. Hasil Observasi siswa aspek Afektif Siklus II No Interval Jumlah Siswa Persentase Predikat 1 3,33 < Skor ≤ 4,00 8 36,36% Sangat Baik 2 2,33 < Skor ≤ 3.33 10 45,46% Baik 3 1,33 < Skor ≤ 2,33 4 18,18% Cukup 4 Skor ≤ 1,33 0 00,00% Kurang Jumlah 22 100 % (Lampiran 11, hal 199) Dari tabel di atas maka diperoleh data bahwa sebanyak 8 siswa masuk dalam kategori sangat baik yaitu dengan persentase 36,36% dari jumlah siswa, sebanyak 98
10 siswa masuk dalam kategori baik yaitu dengan persentase 45,46% dari jumlah siswa, sebanyak 4 siswa masuk dalam kategori cukup dengan persentase 18,18% dari jumlah seluruh siswa, dan tidak terdapat siswa yang masuk dalam kategori kurang. Melihat data di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada aspek afektif pada kategori baik dan sangat baik memiliki persentase 81,82% sudah mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan, yaitu 75% dari jumlah seluruh siswa mendapatkan kategori baik atau sangat baik dalam penilaian melalui pengamatan skala afektif yang sudah dilakukan. b) Data Hasil observasi aspek psikomotor Data untuk aspek psikomotor diambil dari lembar pengamatan yang di dalamnya memuat pernyataan berjumlah 5 yang menunjukkan keterampilan siswa dalam pembelajaran menggunakan wayang kreasi. Teknik penilaian pada pengamatan pemahaman aspek psikomotor dibagi menjadi 4 kategori dalam setiap pernyataannya, yaitu kategori Sangat baik (skor 4), kategori Baik (skor 3), kategori Cukup (Skor 2) dan kategori kurang (skor 1). Untuk melihat lebih jelas data yang diperoleh dari pengamatan hasil belajar siswa aspek psikomotor dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 24. Hasil Observasi siswa Aspek Psikomotor Siklus II No Interval Jumlah Siswa Persentase Predikat 1 3,33 < Skor ≤ 4,00 5 22,73% Sangat Baik 2 2,33 < Skor ≤ 3.33 14 63,63% Baik 3 1,33 < Skor ≤ 2,33 3 13,64% Cukup 4 Skor ≤ 1,33 0 00,00% Kurang Jumlah 22 100 % (Lampiran 12, hal 209 ) Dari tabel di atas maka diperoleh data bahwa terdapat 5 siswa atau sebesar 22,73% mendapatkan hasil belajar aspek psikomotor dengan kategori sangat baik, 99
sebanyak 14 siswa atau 63,63% mendapatkan kategori baik, dan terdapat 3 siswa atau 13,64% yang mendapatkan nilai dengan kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada aspek psikomotor pada siklus II sudah mencapai kriteria keberhasilan yaitu 86,36% yang ditetapkan yaitu sebesar ≥75% dari jumlah siswa kelas II A SD N Tegal Panggung mendapatkan nilai pada kategori baik atau sangat baik. c)
Data hasil observasi aktivitas guru Selain pengamatan aktivitas siswa, pengamatan aktivitas guru juga dilakukan
di siklus II untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran dengan media wayang kreasi. Pengamatan aktivitas guru dilakukan selama kegiatan pembelajaran dengan media wayang kreasi berlangsung. Data untuk mengamati aktivitas guru diambil dari lembar observasi yang di dalamnya memuat pernyataan-pernyataan berjumlah 5. Pernyataan-pernyataan tersebut meliputi aktivitas yang dilakukan guru di dalam pembelajaran sesuai dengan media wayang kreasi. Tabel 26. Hasil Pengamatan aktivitas guru siklus II pertemuan 1 No A
B.
Indikator
Kurang (1)
SKOR Cukup Baik (2) (3)
Kediatan Pendahuluan 1. Membuka pelajaran (salam, selamat pagi, berdoa, menanyakan kabar siswa, mempresensi siswa) 2. Menyiapkan perangkat pembelajaran (buku, media, RPP, LKS, soal evaluai) 3. Memotivasi siswa (beryanyi atau game, kata-kata motivasi) 4. Menyampaiakan tujuan pembelajaran 5. Apersepsi (mengkaitkan hal-hal yang diketahui/ dialami siswa dengan pembelajaran) Kegiatan Inti 1. Menyampaikan cerita dengan runtut
100
Baik sekali(4)
√ √ √ √ √ √
C.
√ √
2. Keterampilan menggunakan media wayang kreasi 3. Bertanya kepada siswa dan menanggapi siswa yang bertannya. 4. Penggunakan bahasa(intonasi, lafal, artikulasi) 5. Pengelolaan kelas saat pembelajaran berlangsung 6. Keterampilan guru dalam Membimbing diskusi Kegiatan Penutup 1. Penarikan kesimpulan
√ √ √ √ √
2. Pemberian Evaluasi (tes )
√
3. Alokasi waktu Pembelajaran
√
4. Menutup pelajaran (salam, doa)
Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus II pertemuan 1 pada table aktivitas guru diatas, guru melaksanakan semua kegiatan dengan baik dan atau sangat baik. 8 aspek pada kategori sangat baik. 7 aspek ada pada kategori baik. Tidak ada aspek yang dilaksanakan dengan cukup dan atau kurang. Tabel 26. Hasil Pengamatan aktivitas guru siklus II pertemuan 2 No A
B.
Indikator
Kurang (1)
SKOR Cukup Baik (2) (3)
Kediatan Pendahuluan 1. Membuka pelajaran (salam, selamat pagi, berdoa, menanyakan kabar siswa, mempresensi siswa) 2. Menyiapkan perangkat pembelajaran (buku, media, RPP, LKS, soal evaluai) 3. Memotivasi siswa (beryanyi atau game, kata-kata motivasi) 4. Menyampaiakan tujuan pembelajaran 5. Apersepsi (mengkaitkan hal-hal yang diketahui/ dialami siswa dengan pembelajaran) Kegiatan Inti 1. Menyampaikan cerita dengan runtut 2. Keterampilan menggunakan media wayang kreasi 3. Bertanya kepada siswa dan menanggapi siswa yang bertannya. 4. Penggunakan bahasa(intonasi, lafal, artikulasi)
101
Baik sekali(4)
√ √ √ √ √ √ √ √ √
C.
5. Pengelolaan kelas saat pembelajaran berlangsung 6. Keterampilan guru dalam Membimbing diskusi Kegiatan Penutup 1. Penarikan kesimpulan
√ √ √ √ √ √
2. Pemberian Evaluasi (tes ) 3. Alokasi waktu Pembelajaran 4. Menutup pelajaran (salam, doa)
Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus II pertemuan 1 pada table aktivitas guru diatas, guru melaksanakan semua kegiatan dengan baik dan atau sangat baik. 11 aspek pada kategori sangat baik. 4 aspek ada pada kategori baik. Tidak ada aspek yang dilaksanakan dengan cukup dan atau kurang.
4) Refleksi Siklus II Guru bersama peneliti melakukan refleksi di akhir siklus II terkait kegiatan yang sudah dilaksanakan. Refleksi di dasarkan pada perolehan hasil pemahaman siswa pada aspek kognitif serta berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru saat pembelajaran dengan media wayang kreasi berlangsung. Berdasarkan hasil diskusi dan hasil tes siklus, peneliti dan guru menyimpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tema kesehatan dengan menggunakan media wayang kreasi telah berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Hasil observasi aktivitas guru sudah menunjukkan bahwa guru melaksanakan semua aktivitas dengan baik pada lembar pengamatan siklus II yang menjadi perbaikan dari siklus I.
102
Untuk hasil belajar pengamatan pada proses pembelajaran aspek kognitif, afektif dan psikomotor sudah mencapai kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan pada penelitian ini. Pada siklus II pemahaman aspek kognitif banyak siswa yang sudah mencapai KKM adalah 18 siswa atau dengan persentase 81,82% dan ratarata 80,91. Hasil ini sudah melebihi kriteria keberhasilan yang ditentukan yaitu 75% dari jumlah siswa mencapai KKM dengan nilai ≤70. Pada pengamatan proses pembelajaran aspek afektif, sikap-sikap yang sesuai dengan pernyataan pada lembar pengamatan sudah muncul pada diri setiap siswa. Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 4 siswa atau 18,18% siswa mendapatkan jumlah skor dengan kategori cukup, sebanyak 10 siswa atau 45,46% siswa mendapatkan skor dengan kategori baik dan sebanyak 8 siswa atau 36,36% siswa mendapatkan skor dengan kategori sangat baik. Jadi ditotal terdapat 18 siswa atau 81,82% siswa telah mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Kriteria keberhasilan yang ditetapkan pada pengamatan aspek afektif adalah 75% minimal mendapatkan skor dengan kategori baik atau sangat baik. Pengamatan pada proses pembelajaran pada aspek psikomotor siswa, keterampilan-keterampilan yang diharapkan sesuai dengan lembar pengamatan juga sudah muncul pada diri siswa. Keterampilan tersebut adalah keterampilan berkonstribusi dengan kelompok, keterampilan bertanya, keterampilan menyimak serta keterampilan dalam berkomunikasi. Dari data yang diperoleh dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa 3 siswa atau 13,64% siswa mendapatkan skor dengan kategori cukup, 14 siswa atau 63,63% siswa mendapatkan skor dengan kategori baik dan 5 siswa atau 22,72% siswa mendapatkan skor dengan kategori 103
sangat baik. Maka ditotal terdapat 19 siswa atau sebesar 86,36% siswa telah mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Kriteria keberhasilan tersebut adalah 75% siswa mendapatkan skor dengan kategori baik atau sangat baik. Berdasarkan penjelasan di atas terkait aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tema kesehatan dengan media wayang kreasi, pemahaman siswa aspek kognitif dan hasil pengamatan proses pembelajaran aspek afektif dan psikomotor telah berhasil dan mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sehingga diputuskan penelitian tindakan dihentikan pada siklus II. B. Pembahasan Hasil Penelitian Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan semua warga sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit dan meningkatkan kesejahteraan serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah sehat. Dari hasil observasi dan wawancara guru dan siswa menunjukkan bahwa siswa kelas IIA SD N Tegal Panggung mengalamai masalah dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), selain itu pembelajaran di kelas II A SD Negeri Tegal Panggung masih didominasi oleh guru atau bersifat teacher centered, sehingga siswa kurang aktif dan tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan belum bisa tercapai secara optimal. Hal tesebut juga berdampak pada pemahaman siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang masih rendah. Berdasarkan hasil tes pra siklus bahwa hanya terdapat 8 siswa dari 22 siswa atau sebesar 36,36% siswa yang dapat mencapai nilai KKM yaitu dengan nilai ≤70. 104
Untuk itu perlu dilakukan tindakan penelitian untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tema kesehatan kelas II A SD N Tegal Panggung. Tindakan yang dipilih peneliti yaitu dengan menggunakan media wayang kreasi untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran. Materi pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang dikaji adalah 8 indikator PHBS di sekolah pada tema kesehatan menurut Atika Proverawati dan Eni Rahmawati (2012: 23) yaitu: 1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun 2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah 3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat 4) Olahraga yang teratur dan terukur 5) Memberantas jentik nyamuk 6) Tidak merokok di sekolah 7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan 8) Membuang sampah pada tempatnya Pembelajaran 8 indikator PHBS kepada siswa kelas II A SD N Tegal Panggung dengan membuat cerita yang digunakan untuk peragaan media wayang kreasi. Penggunaan media wayang kreasi ini sudah disesuai dengan tujuan pembelajaran dan materi pada perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tema kesehatan sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa tidak hanya pada pemahaman aspek kognitif saja, namun juga pada aspek afektif dan psikomotor. Peningkatan ini dikarenakan media wayang kreasi dapat mengkongkritkan cerita yang ada pada materi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mengaktifkan siswa 105
saat pembelajaran, menyampaikan isi pembelajaran melalui cerita yang disukai siswa sehingga memberikan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswa. Hasil tersebut sesuai dengan teori dari (Bachtiar Bahri, 2005: 133) yang menyatakan bahwa pengguanaan media wayang dalam pembelajaran dapat membantu mengkongkritkan isi materi melalui gambar tokoh cerita yang digambarkan melalui bentuk wayang. Media wayang kreasi menggunakan cerita yang diperagakan langsung oleh siswa sehingga memberikan pengalaman langsung dan siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Pada saat pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tema kesehatan dengan media wayang kreasi siswa antusis dan senang saat memeragakan cerita- cerita tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menggunakan wayang kreasi. Kelebihan media wayang sebagai media pembelajaran adalah mengarahkan siswa untuk berkomunikasi, menggugah emosi dan sikap siswa, memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi dan membantu memahami teks cerita siswa yang lemah dalam membaca. Wayang kreasi sebagai media pembelajaran perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) mempunyai peran penting dalam pembelajaran, terutama untuk menjelaskan rangkaian isi, bahan dalam suatu cerita ataupun materi mengandung makna. Kekuatan wayang kreasi untuk mempengaruhi pikiran siswa terletak pada perhatian sungguh-sungguh yang dapat dibangkitkan secara tajam melalui gambar-gambar tokoh cerita yang diperagakan. Wayang kreasi ini merupakan sumber informasi yang dapat dicerna melalui visual yang kuat. Siswa lebih berminat melihat wayang guna memperoleh informasi dari objek yang diinginkan, dari pada harus membaca atau mendengarkan 106
saja. Wayang kreasi memberikan dampak emosional, sehingga siswa dapat memberikan respons terhadap materi yang disajikan. Penggunaan wayang kreasi dalam media pembelajaran menumbuhkan minat belajar dan motivasi siswa untuk mengerti tentang apa yang disampaikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa wayang kreasi bisa menjadi sarana dalam pembelajaran guna memotivasi siswa agar dapat berpikir efektif dan efisien. Wayang kreasi sebagai suatu alat untuk menyampaikan pembelajaran sesuai dengan usia siswa kelas rendah Berikut ini dibahas hasil pelaksanaan tindakan dengan media wayang kreasi pada siswa kelas IIA SD N Teggal Panggung pada materi Perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) pada tema kesehatan yang dilaksanakan melalui dua siklus. Dari hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan pemahaman siswa dari hasil pemahaman sebelum dilakukan tindakan, hasil siklus I, dan pada siklus II. Untuk melihat gambaran lebih jelas peningkatan hasil belajar pada ketiga aspek tersebut telah disajikan pada diagram-diagram berikut ini. 90.00%
Siklus II, 81.82%
80.00% 70.00%
Siklus I, 72.73% Pra Siklus, 63.64%
60.00% 50.00%
Tuntas
40.00% Pra Siklus, 36.36%
Belum Tuntas
Siklus I, 27.27%
30.00%
Siklus II, 18.18%
20.00% 10.00% 0.00% Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Gambar 4. Diagram pemahaman aspek kognitif Pra Siklus, siklus I, dan siklus II 107
Pada diagram diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar aspek kognitif yaitu saat pra siklus sebanyak 8 siswa atau 36,36% meningkat pada siklus I yaitu sebanyak 16 siswa atau 72,73% siswa dan mengalami peningkatan lagi pada siklus II yaitu sebanyak 18 siswa atau 81,82% siswa yang dapat mencapai KKM. Tindakan penelitian berhenti di siklus II karena sudah mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan, yaitu 75% dari jumlah siswa atau lebih dapat mencapai KKM dengan nilai ≤70. Pada hasil pengamatan terhadap siswa mengalami peningkatan pada aspek afektif pada siklus I dan pada siklus II dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini. 50
Siklus I, 45.46
Siklus II, 45.46
45 40 35
Siklus II, 36.36 Siklus I, 31.82 Sangat baik (%)
30 25
Siklus I, 22.72
Baik (%) Siklus II, 18.18
20
Cukup (%) Kurang (%)
15 10 5
Siklus I, 0
Siklus II, 0
0 Siklus I
Siklus II
Gambar 5. Diagram aspek afektif pada siklus I dan II Pada histogram diatas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar aspek afektif pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I hasil belajar aspek afektif menunjukkan bahwa terdapat 5 siswa atau 22,73% masuk dalam kategori sangat baik, terdapat 10 siswa atau 45,46% masuk dalam kategori baik dan 7 siswa atau 108
31,82% masuk dalam kategori cukup dan mengalami peningkatan di siklus II yaitu terdapat 8 siswa atau 36,36% masuk dalam kategori sangat baik, 10 siswa atau 45,46% masuk dalam kategori baik dan terdapat 4 siswa atau 18,18% masuk pada kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa di siklus II hasil belajar aspek afektif sudah mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 75% dari jumlah siswa atau lebih dapat mencapai skor rata-rata minimal dengan kategori baik. Pada hasil pengamatan terhadap siswa mengalami peningkatan pada aspek afektif pada siklus I dan pada siklus II dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini. 70 60
Siklus II, 63.63 Siklus I, 59.09
50 Sangat baik (%)
40 30 20
Baik (%)
Siklus I, 27.27
Cukup (%)
Siklus II, 22.73 Siklus I, 13.64
Siklus II, 13.64
Kurang (%)
10 Siklus I, 0
Siklus II, 0
0 Siklus I
Siklus II
Gambar 6. Diagram aspek psikomotor pada siklus I dan II Berdasarkan histogram di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar aspek psikomotor pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I hasil belajar aspek psikomotor menunjukkan bahwa terdapat 3 siswa atau 13,64% masuk dalam kategori sangat baik, 13 siswa atau 59,09% masuk dalam kategori baik dan terdapat 109
6 siswa atau 27,27% masuk dalam kategori cukup lalu mengalami peningkatan di siklus II yaitu terdapat 5 siswa atau 22,73% masuk dalam kategori sangat baik, terdapat 14 siswa atau 63,63% masuk dalam kategori baik dan terdapat 3 siswa atau 13,64% masuk dalam katagori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa di siklus II hasil belajar aspek psikomotor sudah mencapai kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan yaitu sebanyak 75% dari jumlah siswa dapat mencapai skor rata-rata minimal dengan kategori cukup. Dalam pelitian ini terdapat temuan dari penelitian ini yaitu ada empat siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, karena ketiga siswa tersebut mendapatkan hasil belajar yang belum mencapai kriteria keberhasilan dari sebelum dilakukan tindakan hingga dilakukan tindakan pada siklus II. Guru melakukan bimbingan dan motivasi yang lebih agar keempat siswa tersebut dapat mengikuti pembelajaran dan menyerap materi
yang diberikan oleh guru sehingga akan meningkatkan
pemahaman siswa. Dari data di atas maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan pemahaman diambil dari hasil sebelum dilakukan tindakan, hasil siklus I, dan hasil siklus II. Jika dikaitkan dengan penelitian relevan dari Adha Dyah Ikasari (2014) dengan tujuan penelitian meningkatkan pemahaman mata pelajaran bahasa jawa dengan menggunakan media wayang dan penelitian Putri Mulyani Ralma Sari(2016) dengan tujuan meningkatkan pemahaman menyimak intensif cerita menggunakan media wayang, penelitian ini memiliki kesamaan dari kedua penelitian tersebut yaitu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan mengunakan media wayang. Namun juga terdapat perbedaan, yaitu di dalam penelitian ini pemahaman 110
yang ditingkatkan berupa pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) tema kesehatan dan hasil yang ditingkatkan meliputi tiga aspek, diantaranya aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Melihat hasil yang diperoleh dari siklus I dan siklus II yang mengalami peningkatan, maka dapat disimpulkan bahwa media wayang kreasi dapat meningkatkan pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) pada tema kesehatan pada siswa kelas IIA SD N Tegal Panggung. Hal ini dikarenakan media wayang kreasi dapat mengkongkritkan materi dengan menyampaiakan isi pembelajaran melalui peragaan wayang pada cerita yang diperagakan langsung oleh siswa sehingga memberikan pengalaman langsung, siswa dapat berperan aktif dan pembelajaran menjadi menarik dan bermakna.
111
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media wayang kreasi dapat meningkatkan pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tema kesehatan siswa kelas II A SD N Tegal Panggung. Proses peningkatan ini dikarenakan media wayang kreasi dapat mengkongkritkan materi pembelajaran PHBS melalui peragaan wayang pada cerita yang diperagakan langsung oleh siswa sehingga memberikan pengalaman langsung, siswa dapat berperan aktif dan pembelajaran menjadi bermakna. Peragaan wayang kreasi dilakukan oleh setiap kelompok kecil siswa saat berdiskusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman aspek kognitif siswa mengalami peningkatan dari nilai hasil rata-rata pra siklus 63,18 (Siswa tuntas 36,36% dari jumlah siswa), siklus I 74,77 (Siswa tuntas 72,73% dari jumlah siswa), dan siklus II 80,91 (Siswa tuntas 81,82% dari jumlah siswa). Pada pengamatan proses pembelajaran pada aspek afektif (sikap) memperoleh persentase rata-rata yang mendapat kriteria baik atau sangat baik pada siklus I 68,18% dan siklus II 81,82%. Pengamatan aspek psikomotor memperoleh persentase rata-rata yang mendapat kriteria baik atau sangat baik siklus I 72,73% dan siklus II 86,36%. Penelitian ini dihentikan sampai siklus II karena sudah memenuhi kriteria keberhasilan yaitu ≥75% jumlah siswa sudah mencapai nilai KKM ≥70 pada aspek kognitif dan pada pengamatan proses pembelajaran pada aspek afektif dan psikomotor ≥75% siswa mendapat kriteria baik atau sangat baik.
112
B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka terdapat beberapa saran, diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Kepala Sekolah Dapat memberikan dukungan kepada guru untuk memberikan pelatihan mengembangkan media pembelajaran yang lebih kreatif dan inovtif. 2. Bagi Guru Perlu adanya perhatian khusus dalam menggunakan media saat pembelajaran, siswa bisa paham dan mengerti karena media pembelajaran dapat mengkongkritkan materi sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran. Salah satu media yang digunakan adalah media wayang kreasi. 3. Bagi Siswa a. Siswa harus ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga pembelajaran bukan hanya terpusat pada guru, tetapi justru terpusat pada siswa. b. Siswa harus melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) dimanapun dan kapanpun. 4. Bagi Peneliti selanjutnya Peneliti lain dapat menggunakan media wayang kreasi sebagai bahan kajian untuk diteliti, guna menumbuhkan pembelajaran yang dapat memberikan pembelajaran yang menyenangkan.
113
Daftar Pustaka Abu Ahmadi. (2009). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Anas Sudijono. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Anderson, W, L. Krathwohl. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Arif Sadiman. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. Arsyad Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Asra. (2008). Komputer dan Media Pendidikan di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati. (2012). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Yogyakarta: Nuha Medika. Ayesha Ashfaq. (2009). A Study Of International Issues Through Puppet Communication The Cases Of Pakistan And Norwegian Newspapers From September 2008 To February 2009: Jurnal Komunikasi Malaysian Journal of Communication:Jilid 28(1): 55-76. Diperoleh 23 Januari 2017 pukul 13:20 WIB, dari http://www.ukm.my/jkom/journal. Bachtiar Bachri. (2005). Pengembangan Kegiatan Bercerita di Sekolah Dasar, Teknik dan Prosedurnya. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Bimo Walgito. (2003). Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset. Daryanto. (2012). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa Studio. Departemen Kesehatan RI. (2007). Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Berbagai Tatanan Pusat Promosi Kesehatan. Eko Sri Wijayanyi. (2008). Mengenal Makanan Sehat. Yogyakarta: Niaga Swadaya. Hanzah B.Uno, dkk. (2011). Belajar dengan Pendekatan Paikem. Jakarta: Bumi Aksara. Kurnia Ingridwati. (2008). Perkembangan Belajar Peserta Didik. Jakarta: Dirjen Dikti. 114
Kus Irianto dan Kusno Waluyo. (2004). Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama Widya. Muhammad Asrori. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV Wacana Prima. Nana Sudjana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Ngadino, Y. (2009). Pengembangan Media Pembelajaran. Surakarta: Pendidikan Profesi Guru FKIP UNS. Oemar Hamalik. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti. Promes RI. (2016). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Diakses dari http://promkes.depkes.go.id/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-di-sekolah. Pada tanggal 3 januari 2017, pukul 10:50 WIB. Purwanto. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Gravika Persada. Soekidjo Notoadmojo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Sri Harti Widiastuti. (2011). Wayang Sebagai Sarana Menumbuhkan Minat dan Bakat Anak. Yogyakarta: Laksana. Subarjo. (2008). Pengertian Wayang Kartun.Yogyakarta: Aneka Ilmu. Sudjono dan Rivai. (2013). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sudjana. (2008). Cara Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Lembaga Penelitian IKIP Bandung. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharno dan Retnoningsih. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasionnal. Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani. 115
Suryana Aizid. (2012). Pengertian Wayang. Yogyakarta: Aneka Ilmu. Suwaji Bustomi. (1997). Seni Gatra Wayang. Semarang: Dahara Prize. Syamsu Yusuf. (2004). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rodaskarya. Syamsur Manda. (2006). Pedoman Pengembangan Kabupaten/Kota Percontohan Program PHBS. Diakses dari http://www.slideshare.net/harrisclp/phbspedoman-pengembangan. Pada tanggal 3 Januari 2017, pukul 10:42 WIB. Universitas Negeri Yogayakarta. (2011). Pedoman Penulisan Tugas Akhir. Yogyakarta: UNY Press. Wawan & Dewi M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Jakarta: Rhineka Cipta. Wina Sanjaya. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan (KTSP). Jakarta : Kencana. Zainal Aqib. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya
116
Lampiran 1: Surat Izin Penelitian
117
118
Lampiran 2: Surat Keterangan Penelitian
119
Lampiran 3: Surat Keterangan Validasi
120
121
Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS II SD N TEGAL PANGGUNG
Disusun Oleh: Eswadi NIM 13108244032
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017 122
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SD N Tegal Panggung
Tema
: Kesehatan
Kelas/Semester
: 2 (dua)/ I (satu)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan
: 1 (pertama) dan 2 (kedua)
Hari/ Tanggal
: 4 dan 6 Maret 2017
A. STANDAR KOMPETENSI IPA 3. Mengenal Lingkungan sekitar kita
Bahasa Indonesia 3. Memahami teks cerita dan puisi anak yang dilisankan. B. Kompetensi Dasar: 3.1 Mengidentifikasi
lingkungan rumah dan sekolah
3.1 Menyebutkan kembali dengan kata-kata atau kalimat sendiri isi teks cerita.
C. Indikator: 3.1.1 Menyebutkan lingkungan sehat dan tidak sehat di sekolah berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
3.1.2 Menjelaskan akibat dari tidak merawat lingkungan sekolah berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
3.1.1 Mendengarkan teks cerita yang dibacakan guru/siswa lain tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). 3.1.2 Menjawab pertanyaan tentang isi teks cerita yang dibacakan guru tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
123
D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mendengarkan cerita materi PHBS dengan menggunakan media wayang kreasi, melakukan peragaan wayang kreasi, melakukan tanya jawab, diskusi, serta mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan: IPA 1. Siswa dapat Menyebutkan lingkungan sehat dan tidak sehat di sekolah dengan benar 2. Siswa dapat memahami akibat dari tidak merawat lingkungan sekolah dengan baik 3. Siswa dapat paham perilaku hidup bersih dan sehat dengan baik. Bahasa Indonesia 1. Siswa dapat mendengarkan teks cerita dengan baik. 2. Siswa dapat menjawab pertanyaan isi teks cerita dengan benar. 3. Siswa dapat paham perilaku hidup bersih dan sehat dengan baik.
KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN 1. Kebersihan 2. Cinta lingkungan 3. Kerjasama
E. MATERI POKOK 1. IPA
: Akibat lingkungan sekolah tentang PHBS
2. Bahasa Indonesia
: Teks cerita tentang PHBS
F. METODE PEMBELAJARAN 1. Model Pembelajaran : Kooperatif Learning 2. Metode
:
a. Ceramah b. Diskusi c. Tanya Jawab d. Bercerita 124
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan
1
materi
PHBS(Akibat
tidak
mencuci
tangan
dan
mengkonsumsi makanan sehat) Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Guru
mengucapkan
salam
dan
siswa 5 menit
menjawab salam dari guru. 2. Siswa berdoa dengan dipimpin oleh salah satu siswa. 3. Guru menanyakan kabar siswa.(bertanya kesehatan, keadaan, dan lain-lain) 4. Guru melakukan presensi siswa 5. Siswa dan guru membuat peraturan kelas dan menyepakatinya agar pembelajaran menjadi kondusif. 6. Guru menarik perhatian dan membuat semangat siswa dengan ice breaking “marina menari di atas menara”. 7. Guru mengapresiasi semua siswa dengan tepuk hebat. 8. Guru melakukan apersepsi. yaitu Guru: siapa yang tadi pagi sarapan? Siswa menjawab: saya. Guru: makan apa? Siswa: nasi, telur dan lain-lain. Guru: Sebelum makan apa yang dilakukan? Siswa: cuci tangan. Guru: berkaitan dengan itu hari ini kita akan belajar bersama-sama tentang Perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) tentang akibat tidak mencuci tangan dan makanan sehat”. Yang di ucapkan dengan lantang oleh seluruh siswa dengan suara yang keras. 125
9. Guru memberikan motivasi kepada siswa: apabila materi ini dikuasai dengan baik maka dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah sehari-hari. Inti Eksplorasi
1. Siswa diminta untuk mendengarkan cerita Edo Sakit Perut yang diceritakan oleh guru. Di dalam cerita tersebut terdapat materi tentang mencuci tangan dan makanan sehat. 2. Siswa
mendengarkan
guru
bercerita
menggunakan media wayang kreasi. 3. Siswa dan guru bertannya jawab tentang cerita tersebut. 4. Siswa yang menjawab pertannyaan diberikan apresiasi
oleh
guru
dengan
mengatakan”hebat/pintar/jempol/dll. Elaborasi
1. Siswa dibagi menjadi kelompok secara 50 menit heterogen. Setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa. 2. Setiap kelompok diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi tentang: teks cerita, memeragakan wayang kreasi, pertanyaan tentang cerita yang di ceritakan yang memuat materi akibat tidak mencuci tangan dan makanan sehat. 3. Siswa
mengerjakan
berkelompok.(saat
LKS
mengerjakan
secara guru
bertugas untuk membimbing siswa yang kesulitan) Konfirmasi
1. Siswa dan guru membahas jawaban LKS 126
2. Setiap kelompok siswa yang menjawab benar diberikan apresiasi oleh guru dengan “tepuk hebat”. 3. Siswa
diberikan
menanyakan
kesempatan
hal-hal
untuk
yang
belum
kesimpulan
dengan
dipahaminya. 4. Siswa
membuat
bimbingan guru tentang materi yang sudah dipelajari bersama. Penutup
1. Siswa
diberi
mengerjakannya,
soal
penilain
setelah
dan 15 menit selesai
dikumpulkan. 2. Guru mengevalusi dan menilai siswa 3. Guru memberikan pendidikan nilai dan moral kepada siswa sebelum pembelajaran diakhiri. 4. Guru dan siswa berdoa dengan dipimpin oleh salah satu siswa. 5. Guru menutup pelajaran dengan salam.
127
Pertemuan 2 materi PHBS(Memberantas jentik nyamuk dan Tidak merokok di sekolah) Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Guru
mengucapkan
salam
dan
siswa 8 menit
menjawab salam dari guru. 2. Siswa berdoa dengan dipimpin oleh salah satu siswa. 3. Guru menanyakan kabar siswa.(bertanya kesehatan, keadaan, dan lain-lain) 4. Guru melakukan presensi siswa 5. Siswa dan guru membuat peraturan kelas kelas dan menyepakatinya agar pembelajaran menjadi kondusif. 6. Guru
menarik
perhatian
dan
membuat
semangat siswa dengan ice breaking “cicakcicak di dinding”. 7. Guru mengapresiasi semua siswa dengan tepuk hebat. 8. Guru melakukan apersepsi. yaitu Guru: dari lagu cicak-cicak di dinding, cicaknya tadi makan apa ya? Siswa: nyamuk. Guru berkaitan dengan nyamuk hari ini kita akan belajar bersama-sama tentang Perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) tentang memberantas jentik-jentik nyamuk dan tidak merokok disekolah”. Yang di ucapkan dengan lantang oleh seluruh siswa dengan suara yang keras. 9. Guru memberikan motivasi kepada siswa: apabila materi ini dikuasai dengan baik maka
128
dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah sehari-hari. Eksplorasi
1. Siswa diminta untuk mendengarkan cerita Sarang Nyamuk yang diceritakan oleh guru. Di dalam cerita tersebut terdapat materi jentik-jentik nyamuk dan tidak merokok disekolah. 2. Siswa
mendengarkan
guru
bercerita
menggunakan media wayang kreasi.
50 menit
3. Siswa bertannya jawab tentang cerita tersebut. 4. Siswa yang menjawab pertannyaan diberikan apresiasi
oleh
guru
dengan
mengatakan”hebat/pintar/jempol/dll. Elaborasi
1. Siswa berkelompok dengan anggota 4-5 siswa. 2. Setiap kelompok diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi tentang: teks cerita PHBS,
memeragakan
wayang
kreasi,
pertanyaan tentang cerita PHBS yang memuat materi
jentik-jentik
nyamuk
dan
tidak
merokok di sekolah. 3. Siswa
mengerjakan
berkelompok.(saat
LKS
secara
mengerjakan
guru
bertugas untuk membimbing siswa yang kesulitan) Konfirmasi
1. Siswa dan guru membahas jawaban LKS 2. Setiap kelompok siswa yang menjawab benar diberikan apresiasi oleh guru dengan “tepuk hebat”.
129
3. Siswa
diberikan
menanyakan
kesempatan
hal-hal
untuk
yang
belum
kesimpulan
dengan
dipahaminya. 4. Siswa
membuat
bimbingan guru tentang materi yang sudah dipelajari bersama. Penutup
1. Siswa
diberi
soal
mengerjakannya,
penilain
setelah
dan 12 menit selesai
dikumpulkan. 2. Guru mengevalusi dan menilai siswa 3. Guru memberikan pendidikan nilai dan moral kepada siswa sebelum pembelajaran diakhiri. 4. Guru dan siswa berdoa dengan dipimpin oleh salah satu siswa. 5. Guru menutup pelajaran dengan salam.
H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Media Pembelajaran 1. Teks cerita PHBS 2. Wayang Kreasi
Sumber Belajar Aprilia. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas II SD/MI .Jakarta :Departemen Pendidikan Nasional Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati. 2011. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Yogyakarta: Nuha Medika. Slamet. 2009. Bahasa Indonesia untuk SD/ MI Kelas II. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
130
I.
PENILAIAN 1.
Prosedur evaluasi
: Evaluasi pra siklus dan evaluasi setelah siklus
2.
Jenis evaluasi
: Performa dan tertulis
3.
Bentuk evaluasi
: Pilihan ganda
4.
Kriteria Ketuntasan Siswa dapat dikatakan tuntas apabila mencapai nilai 70, berdasarkan nilai ketuntasan minimum (KKM) SD N Tegal Panggung.
131
Lampiran 1. Materi Ajar 1. Akibat Tidak Mencuci Tangan 2. Mengkonsumsi Makanan Sehat 3. Memberantas jentik-jentik nyamuk 4. Tidak merokok di sekolah Cerita pertemuan 1 Materi : a. Akibat tidak Mencuci tangan b. Mengkonsumsi makanan sehat Judul : Edo Sakit Perut Suatu pagi di SD Tunas Kelapa Edo dan Danu pergi ke sekolah bersama-sama. Bel masuk pun berbunyi telolet…telolet….telolet. Guru : Hari ini kita akan belajar bersama-sama tentang PHBS. PHBS itu apa Edo? Edo
: PHBS itu adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Guru : Ya pintar Edo. Edo sudah belajar ya masih ingat pelajaran yang kemarin. Hari ini kita akan belajar PHBS tentang akibat tidak mencuci tangan dan makan sehat. Guru : Kenapa kita harus mencuci tangan Edo? Edo
: supaya aduh! Apa ya?
Danu : Saya bu! Supaya tangan kita bersih dari kuman dan bakteri. Guru : pintar sekali Danu. Sekarang siapa yang tau makanan sehat? Danu : makan sehat itu adalah makanan yang seimbang bagi tubuh yaitu 4 sehat 5 sempurna (Nasi, sayur, buah, lauk, dan susu) Guru : wah hebat Danu.
Cerita yang diperagakan siswa pada Lembar Kerja Siswa Bel istirahat pun berbunyi telolet…telolet… telolet. Edo
: Danu ayo kita jajan, aku ingin membeli mie, ciki dan es.
Danu : Itu kan makanan yang tidak sehat, aku tidak mau lagi pula aku membawa bekal dari rumah Edo
: Tapikan itu enak sekali.
Danu : Nanti kamu sakit perut lho! kalau makan –makanan itu. 132
Edo pergi jajan ke luar kelas, Edo membeli makanan seperti mie instan, ciki, minuman ale-ale. Sedangkan Danu tidak jajan karena dia membawa bekal dari rumah, bekal yang di bawa oleh Danu adalah nasi, sayur, tempe dan telur . Sebelum makan Danu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir terlebih dahulu sebelum memakannya. Edo
: mmmm… enak mmmm enak(memakan makanan jajanannya) Mau tidak Danu?
Danu : Tidak. Itu tidak sehat. Kamu tidak cuci tangan Do? Edo
: Tidak! Mmm enak
Kuman : Hahahha Haaaahahhahaha kita akan masuk ke dalam perut anak ini. Kuman : Yeee ayo kita masuk! Kuman : Wah nyaman sekali di sini. Ayo kita bangun kerajaan kuman di sini. Kuman : kita jiga bisa main di sini. Kuman : selain itu di sini juga banyak makanan. Edo
; aduhhhh…aduhhh
Danu : kamu kenapa? Edo
: perut dan kepalaku sakit sekali.
Danu : ayo kita temui bu guru. Guru : kamu kenapa Edo? Edo
: perut dan kepala saya sakit sekali buk…aduhhhh…aduhhhhhh
Guru : sakit kenapa? Kamu makan apa? Danu : Edo tadi jajan sembarangan bu! Sebelum makan juga tidak cuci tangan! Guru : Edo …. Mari ibuk antar ke Puskesmas. Anak-anak dengarkan sebelum makan kita cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun serta makan makanan yang sehat. Agar kita selalu sehat. Mengerti anak-anak. Siswa : iya buk.
133
Cerita pertemuan 2 Materi : a. Memberantas jentik nyamuk b. Tidak merokok di sekolah Judul: Sarang Nyamuk Cerita yang di peragakan oleh guru: Suatu pagi di SD Tunas Kelapa Edo dan Danu pergi ke sekolah bersama-sama. Bel masuk pun berbunyi telolet…telolet...telolet. Guru : Selamat pagi anak – anak? Siswa : Pagi Bu! Guru : Hari ini kita akan belajar bersama-sama tentang PHBS. PHBS itu apa Edo? Edo
: Tidak tau buk?
Danu : Saya Bu! PHBS itu adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Guru : Ya pintar Danu. Edo belajar lagi...! Hari ini kita akan belajar PHBS tentang memberantas jentik-jentik nyamuk dan tidak merokok. Danu : Bagaimana cara memberantas jentik-jentik nyamuk? Guru : Caranya adalah Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi/ WC, drum, atau pot bunga. Menutup rapat-rapat penampungan air dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air. Seperti ban bekas, kaleng bekas, dan plastik- plastik. Edo
: Wah ternyata banyak yang harus dilakukan.
Guru : Iya. Sekarang siapa yang pernah merokok? Danu : Edo Bu pernah merokok. Guru : Benar itu Do? Edo
: Be…be…nar Buk!
Guru : Edo Kamu tau betapa berbahayanya rokok? Rokok itu mengandung zat yang berbahaya. Kalau sering merokok bisa batuk parah, bau mulut dan giginya rusak selain itu bisa menyebabkan kangker paru-paru. Edo
: Hiiii… serem juga ya bukkkk…
134
Guru : Makanya Di sekolah kita ada Kawasan Bebas Rokok artinya larangan tidak boleh merokok. Tolong jangan pernah sekalipun merokok… mengerti anakanak? Siswa : mengerti ibuk.
Cerita yang diperagakan siswa pada Lembar Kerja Siswa Bel istirahat pun berbunyi telolet…telolet… telolet. Edo
: Danu ayo kita main di belakang sekolah?
Danu
: Ayo
Danu
: Banyak sekali bekas minuman yang dibuang sembarangan.
Edo
: Sudah biarkan saja.
Danu
: Itu apa Do? Rokok? Kamu mau merokok?
Edo
: Iya. (merokok)
Danu
: Edo Rokok itu mengandung zat yang berbahaya. Kalau sering merokok bisa batuk parah, bau mulut dan giginya rusak selain itu bisa menyebabkan kangker paru-paru. Buang rokok itu?
Edo
: Uhuk!uhuk!uhuk! (batuk)
Danu
: Rasakan kamu batuk tidak berhenti-henti.
Edo
: Uhuk!uhuk!uhuk! Iya maaf. Aku berjanji tidak akan merokok lagi
Pada sampah-sampah itu terdapat sarang nyamuk. Ayah Nyamuk : Wah banyak genangan air di sampah-sampah ini. Ibu Nyamuk : Aku akan meletakkan telur-telur lagi di sini. Ayah Nyamuk : sudah ada telur-telur kita yang menetas menjadi jentik-jentik nyamuk. Ibu Nyamuk : Iya, sebentar lagi jentik-jentik ini akan tumbuh besar dan menjadi nyamuk dewasa seperti kita. Ayah Nyamuk : lihat ada anak sekolah datang kesini Ibu Nyamuk : Itu makanan yang lezat. Ayah Nyamuk : Ayo kita hisap darah mereka. (terbang ke arah Edo dan Danu) Edo dan Danu: Aduh!Aduh!Aduh! gatal- gatal(berlari ke kelas) 135
Edo
: ibu!ibu!tolong!tolong!
Guru
: Kalian kenapa?
Doni
: Di belakang sekolah banyak sekali nyamuknya
Danu
: Karena dibelakang sekolah banyak minuman bekas yang dibuang sembarangan dan tergenang air sehingga menjadi sarang nyamuk untuk bertelur.
Guru
: Gawat itu! Itu adalah sarang nyamuk pasti banyak nyamuk yang bertelur dan jentik-jentik nyamuk disana dan kalau dibiarkan nanti dapat menimbulkan penyakit, nanti sepulang sekolah kita bersihkan bersama-sama tapi sebelumnya kita pakai lotion anti nyamuk biar terhindar dari nyamuk.
Siswa
: ok siap buk
136
Pertemuan 1 Lembar Kerja Siswa(LKS) Nama Anggota Kelompok: 1............. 2.............
3........................ 4........................
5……………………..
Lakukanlah Kegiatan sebagai berikut 1. Dengarkanlah cerita yang di ceritan oleh guru 2. Peragakanlah cerita Edo Sakit Perut dengan wayang bersama kelompokmu Cara memeragakan wayamg: a. Membagi tokoh dan pemain kepada anggota kelompokmu b. Pemembaca teks cerita sambil memeragakan wayang secara bergantian. 3. Jawablah pertanyaaan di bawah ini Kerjakan dengan kelompokmu! Pertanyaan
Jawaban
1. Apa manfaat mencuci tangan dengan sabun?
2. Apa akibatnya jika kita tidak mencuci tangan sebelum makan? 3. Sebutkan 3 makanan sehat?
4. Apa akibatnya jika makan makanan tidak sehat?
137
Pertemuan 2 Lembar Kerja Siswa(LKS) Nama Anggota Kelompok: 1............. 2.............
3........................ 4........................
5……………………..
Lakukanlah Kegiatan sebagai berikut 1. Dengarkanlah cerita yang di ceritan oleh guru 2. Peragagan teks cerita sarang nyamuk dengan wayang kreasi ini! Cara memeragakan wayamg: a. Membagi tokoh dan pemain kepada anggota kelompokmu b. Pemembaca teks cerita sambil memeragakan wayang secara bergantian. 3. Jawablah pertanyaaan di bawah ini Kerjakan dengan kelompokmu! Pertanyaan
Jawaban
1. Di sekolah kita terdapat tulisan “KAWASAN BEBAS ROKOK” apa artinya itu? 2. Sebutkan akibat dari merokok?
3. Bagaimana cara mencegah jentik-jentik nyamuk di sekolah? 4. Apa akibatnya jika ada sampah yang tergenang air?
138
Kisi-kisi penilaian kognitif perilkau hidup bersih dan sehat Kompetensi Indikator Taksonomi Dasar Anderson C1 C2 IPA 3.1 Mengidentifi 3.1.1 Menyebutkan lingkungan sehat 1, 2 3 kasi dan tidak sehat di sekolah lingkungan terkait perilaku hidup bersih rumah dan dan sehat(PHBS) sekolah 3.1.2 Menjelaskan akibat dari tidak 4, 5, merawat lingkungan sekolah 9, 10 berkaitan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Bahasa Indonesia 3.2 Menyebutka 3.2.1 Mendengarkan teks pendek n kembali yang dibacakan guru tentang dengan kataperilaku hidup bersih dan kata atau sehat(PHBS). kalimat 3.2.2 Menjawab pertanyaan tentang 6 7, 8 sendiri isi isi teks pendek yang dibacakan teks pendek guru tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Jumlah 3 7
139
Juml ah Item 3
4
0
3
10
Kisi-kisi penilaian Afektif perilkau hidup bersih dan sehat Kompetensi Dasar Indikator
Pkn 3.1 Melaksanakan 3.1.1 pemeliharaan lingkungan bagi ksehatan manusia 3.1.2
Bahasa Indonesia 3.2 Menyebutkan 3.2.1 kembali dengan katakata atau kalimat sendiri 3.2.2 isi teks pendek
Jumlah
Taksonomi Anderson A1 A2
Menyebutkan manfaat 1 lingkungan alam bagi kesehatan manusia tentang perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Menjelaskan akibat dari tidak merawat lingkungan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Mendengarkan teks pendek 2,3 yang dibacakan guru tentang perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS). Menjawab pertanyaan tentang isi teks pendek yang dibacakan guru tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) 3
140
Juml ah Item
-
1
4, 7
2
-
5, 6
4
2
2
7
Kisi-kisi penilaian Psikomotor perilkau hidup bersih dan sehat Kompetensi Dasar Indikator Taksonomi Anderson P1 P2 Pkn 3.3 Melaksanakan 3.1.1 Menyebutkan manfaat pemeliharaan lingkungan alam bagi lingkungan kesehatan manusia tentang bagi ksehatan perilaku hidup bersih dan manusia sehat(PHBS) 3.1.2 Menjelaskan akibat dari tidak merawat lingkungan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Bahasa Indonesia 3.2 Menyebutkan 3.2.1 Mendengarkan teks pendek 1 kembali yang dibacakan guru tentang dengan kataperilaku hidup bersih dan kata atau sehat(PHBS). kalimat sendiri 3.2.2 Menjawab pertanyaan tentang 3 2, 4, 5 isi teks pendek isi teks pendek yang dibacakan guru tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Jumlah 2 3
141
Juml ah Item 0
0
1
4
5
Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) Siklus II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS II SD N TEGAL PANGGUNG
Disusun Oleh: Eswadi NIM 13108244032
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017 142
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SD N Tegal Panggung
Tema
: Kesehatan
Kelas/Semester
: 2 (dua)/ II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan
: 3 (tiga)
Hari/ Tanggal
: Sabtu, 11 Maret 2017 dan Senin, 13 Maret 2017
A. STANDAR KOMPETENSI IPA 3. Mengenal Lingkungan sekitar kita Bahasa Indonesia 3. Memahami teks cerita dan puisi anak yang dilisankan. B. Kompetensi Dasar: 3.1 Mengidentifikasi lingkungan rumah dan sekolah 3.1 Menyebutkan kembali dengan kata-kata atau kalimat sendiri isi teks cerita. C. Indikator: 3.1.1 Menyebutkan lingkungan sehat dan tidak sehat di sekolah berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). 3.1.2 Menjelaskan akibat dari tidak merawat lingkungan sekolah berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). 3.1.1 Mendengarkan teks cerita yang dibacakan guru/siswa lain tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). 143
3.1.2 Menjawab pertanyaan tentang isi teks cerita yang dibacakan guru tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mendengarkan cerita materi PHBS dengan menggunakan media wayang kreasi, melakukan peragaan wayang kreasi, melakukan tanya jawab, diskusi, serta mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan: IPA 1. Siswa dapat Menyebutkan lingkungan sehat dan tidak sehat di sekolah dengan benar 2. Siswa dapat memahami akibat dari tidak merawat lingkungan sekolah dengan baik 3. Siswa dapat paham perilaku hidup bersih dan sehat dengan baik. Bahasa Indonesia 1. Siswa dapat mendengarkan teks cerita dengan baik. 2. Siswa dapat menjawab pertanyaan isi teks cerita dengan benar. 3. Siswa dapat paham perilaku hidup bersih dan sehat dengan baik.
KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN 1. Kebersihan 2. Cinta lingkungan 3. Kerjasama
E. MATERI POKOK 1. IPA 2. Bahasa Indonesia
: Akibat lingkungan sekolah tentang PHBS : Teks cerita tentang PHBS
F. METODE PEMBELAJARAN 1. Model Pembelajaran : Kooperatif Learning 2. Metode
:
a. Ceramah 144
b. Diskusi c. Tanya Jawab d. Bercerita
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan 3 materi PHBS(Menggunakan jamban yang bersih dan sehat dan Olahraga yang teratur dan terukur) Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan siswa menjawab 5 menit salam dari guru. 2. Siswa berdoa dengan dipimpin oleh salah satu siswa. 3. Guru
menanyakan
kabar
siswa.(bertanya
kesehatan, keadaan, dan lain-lain) 4. Guru melakukan presensi siswa 5. Siswa dan guru membuat peraturan kelas kelas dan
menyepakatinya
agar
pembelajaran
menjadi kondusif. 6. Guru menarik perhatian dan membuat semangat siswa dengan ice breaking “Game Fokus”. 7. Guru mengapresiasi semua siswa dengan tepuk hebat. 8. Guru melakukan apersepsi. yaitu Guru: siapa yang pernah buang air kecil dan besar? Siswa menjawab: saya. Guru: dimanakah tempat untuk buang air kecil dan besar? Siswa: di kamar mandi. Guru: berkaitan dengan itu hari ini kita akan belajar bersama-sama tentang Perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) tentang kamar mandi dan olahraga teratur”. Yang di 145
ucapkan dengan lantang oleh seluruh siswa dengan suara yang keras. 9. Guru memberikan motivasi kepada siswa : apabila materi ini dikuasai dengan baik maka dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah sehari-hari. Inti Eksplorasi
1. Siswa diminta untuk mendengarkan cerita tentang Edo Sakit Perut Lagi yang diceritakan oleh guru. Di dalam cerita tersebut terdapat materi tentang kamar mandi dan olahraga teratur. 2. Siswa
mendengarkan
guru
bercerita
menggunakan media wayang kreasi. 3. Siswa dan guru bertannya jawab tentang cerita tersebut. 4. Siswa yang menjawab pertannyaan diberikan apresiasi
oleh
guru
dengan
mengatakan”hebat/pintar/jempol/dll. Elaborasi
50 menit
1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara heterogen. 2. Setiap kelompok diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi tentang: pertanyaan tentang cerita yang di ceritakan dan di peragakan dengan wayang kreasi oleh kempoknya yang memuat materi tentang kamar mandi dan olahraga teratur 3. Siswa
mengerjakan
berkelompok.
146
(saat
LKS mengerjakan
secara guru
bertugas untuk membimbing siswa yang kesulitan)
Konfirmasi
1. Siswa dan guru membahas jawaban LKS 2. Setiap kelompok siswa yang menjawab benar diberikan apresiasi oleh guru dengan “tepuk hebat”. 3. Siswa
diberikan
menanyakan
kesempatan
hal-hal
untuk
yang
belum
kesimpulan
dengan
dipahaminya. 4. Siswa
membuat
bimbingan guru tentang materi yang sudah dipelajari bersama. Penutup
1. Siswa diberi soal penilain dan mengerjakannya, 15 menit setelah selesai dikumpulkan. 2. Guru mengevalusi dan menilai siswa 3. Guru memberikan pendidikan nilai dan moral kepada siswa sebelum pembelajaran diakhiri. 4. Guru dan siswa berdoa dengan dipimpin oleh salah satu siswa. 5. Guru menutup pelajaran dengan salam.
147
Pertemuan 4 materi PHBS(Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan dan Membuang sampah pada tempatnya) Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Guru
mengucapkan
salam
dan
siswa 5 menit
menjawab salam dari guru. 2. Siswa berdoa dengan dipimpin oleh salah satu siswa. (misal guru menunjuk siswa yang ada di belakang untuk maju ke depan dan memimpin doa) 3. Guru menanyakan kabar siswa.(bertanya kesehatan, keadaan, dan lain-lain) 4. Guru melakukan presensi siswa 5. Siswa dan guru membuat peraturan kelas kelas dan menyepakatinya agar pembelajaran menjadi kondusif. 6. Guru
menarik
perhatian
dan
membuat
semangat siswa dengan ice breaking “tak dum ces”. 7. Guru mengapresiasi semua siswa dengan tepuk hebat. 8. Guru melakukan apersepsi. yaitu Guru: siapa yang pernah membuang sampah? Siswa: saya. Guru: dimana kalian membuang sampah? Siswa: ditempat sampah. Guru: nah berkaitan dengan itu hari ini kita akan belajar bersamasama tentang
Perilaku hidup bersih dan
sehat(PHBS) tentang Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan dan Membuang sampah pada tempatnya”. Yang di
148
ucapkan dengan lantang oleh seluruh siswa dengan suara yang keras. 9. Guru memberikan motivasi kepada siswa : apabila materi ini dikuasai dengan baik maka dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah sehari-hari. Inti Eksplorasi
1. Siswa diminta untuk mendengarkan cerita tentang
Gotong
Royong
Menjaga
Kebersihan yang diceritakan oleh guru. Di dalam cerita tersebut terdapat materi tentang Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan dan Membuang sampah pada tempatnya. 2. Siswa
mendengarkan
guru
bercerita
menggunakan media wayang kreasi. 3. Siswa bertannya jawab tentang cerita tersebut. 4. Siswa
yang
menjawab
pertannyaan 50 menit
diberikan apresiasi oleh guru dengan mengatakan”hebat/pintar/jempol/dll. Elaborasi
1. Siswa
berkelompok
dengan
teman
sebangkunya. 2. Setiap kelompok diberikan Lembar Kerja Siswa
(LKS)
yang
berisi
tentang:
pertanyaan tentang cerita yang di ceritakan dan di peragakan dengan wayang kreasi oleh kempoknya yang memuat materi mencuci tangan dan makanan sehat Menimbang berat badan dan mengukur
149
tinggi badan setiap bulan dan Membuang sampah pada tempatnya. 3. Siswa
mengerjakan
berkelompok.(saat
LKS
secara
mengerjakan
guru
bertugas untuk membimbing siswa yang kesulitan) 1. Siswa dan guru membahas jawaban LKS
Konfirmasi
2. Setiap kelompok siswa yang menjawab benar diberikan apresiasi oleh guru dengan “tepuk hebat”. 3. Siswa
diberikan
menanyakan
kesempatan
hal-hal
untuk
yang
belum
kesimpulan
dengan
dipahaminya. 4. Siswa
membuat
bimbingan guru tentang materi yang sudah dipelajari bersama. Penutup
1. Siswa
diberi
mengerjakannya,
soal
penilain
setelah
dan 15 menit selesai
dikumpulkan. 2. Guru mengevalusi dan menilai siswa 3. Guru memberikan pendidikan nilai dan moral kepada siswa sebelum pembelajaran diakhiri. 4. Guru dan siswa berdoa dengan dipimpin oleh salah satu siswa. 5. Guru menutup pelajaran dengan salam.
H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Media Pembelajaran 1. Teks cerita PHBS 2. Wayang Kreasi 150
Sumber Belajar Aprilia. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas II SD/MI .Jakarta :Departemen Pendidikan Nasional Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati. 2011. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Yogyakarta: Nuha Medika. Slamet. 2009. Bahasa Indonesia untuk SD/ MI Kelas II. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
I.
PENILAIAN 5.
Prosedur evaluasi
: Evaluasi pra siklus dan evaluasi setelah siklus
6.
Jenis evaluasi
: Performa dan tertulis
7.
Bentuk evaluasi
: Pilihan ganda
8.
Kriteria Ketuntasan Siswa dapat dikatakan tuntas apabila mencapai nilai 70, berdasarkan nilai ketuntasan minimum (KKM) SD N Tegal Panggung.
151
Lampiran 1. Materi Ajar Cerita pertemuan 3 Materi : a. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat b. Olahraga yang teratur dan terukur Judul: Edo sakit perut lagi Cerita yang diceritakan oleh guru Suatu pagi di SD Tunas Kelapa Edo dan Danu pergi ke sekolah bersama-sama. Bel masuk pun berbunyi telolet…telolet….telolet. Guru : hari ini kita akan belajar bersama-sama tentang PHBS. PHBS itu apa Edo? Edo
; PHBS itu adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Guru : ya pintar Edo. Edo masih ingat pembelajaran yang kemarin ya….. hari ini kita akan belajar PHBS tentang kamar mandi dan olahraga. Siapa yang suka olahraga? Danu : ibuk saya suka olahraga Guru : kenapa kamu suka olahraga? Danu : karena olahraga itu penting bagi kita untuk pertumbuhan tubuh. Guru : Iya pintar Danu …….Ooo….pantas saja kamu badannya tinggi Danu ternyata kamu suka olahraga. Siapa yang ingin tinggi dan sehat rajinrajinlah olahraga… tapi olah raga itu jangan berlebihan jika berlebihan nanti tubuh bisa jadi sakit jadi olehraga harus teratur. Olahraga yang baik dillakukan dalam seminggu 3 kali.
Cerita yang diceritakan oleh siswa Bel istirahat pun berbunyi telolet…telolet… telolet. Danu : kamu tidak jajan Edo? Edo
: enggak aku bawa bekal dari rumah, aku membawa makanan yang sehat supaya perutku tidak sakit lagi.
Danu : bagus itu, aku juga bawa bekal ayo kita makan sama-sama. Tapi sebelum makan kita cuci tangan dulu.
152
Edo
: aduh aku pingin pipis ….(Edo menuju kamar mandi, saat edo dikamar mandi pipis dia tidak pipis pada wc tapi malah disampingnya dan tidak membayurnya dia juga tidak mencuci tangan setelah dari kamar mandi)
Edo
: wahhhhhh….legaaa rasanyya… wah kamu sudah habis makannya Danu… aku akan makan lagi.
Danu : aku juga ingin ke kamar mandi…..sebentar ya(menuju kamar mandi) uuuuuhhhhh,,,… bau sekali kamar mandinya. Aku harus membersihkan dengan air yang banyak ini juga diberi sabun agar harum. Setelah dari kamar mandi cuci tangan dulu dengan sabun. Bel masuk pun berbunyi…telolet…telolet…telolet. Edo
; aduhhhh…aduhhh
Guru : kamu kenapa Edo? Edo
: perut saya sakit buk…aduhhhh…aduhhhhhh
Guru : sakit lagi perutnya kenapa? Kamu makan sembarangan lagi? Danu : saat edo dikamar mandi pipis dia tidak pipis pada wc tapi malah disampingnya dan tidak membayurnya dia juga tidak mencuci tangan setelah dari kamar mandi. Guru : Edo …. Mari ibuk antar ke Puskesmas. Anak-anak dengarkan saat dikamar mandi kita harus menjaga kebersihannya karena kalau kamar mandi kotor maka akan menjadi sarang kuman dan penyakit, setelah selesai pipis atau BAB kita harus membayurnya dengan air yang banyak lalu kita cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun supaya tangan kita terhindar dari kuman. Mengerti anak-anak. Siswa : iya buk.
153
Cerita pertemuan 4 Materi : a. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan b. Membuang sampah pada tempatnya Judul: Gotong Royong Menjaga Kebersihan Cerita yang diceritakan oleh guru Suatu pagi di SD Tunas Kelapa Edo dan Danu pergi ke sekolah bersama-sama. Bel masuk pun berbunyi telolet…telolet….telolet. Guru : Hari ini kita akan belajar bersama-sama tentang PHBS. PHBS itu apa? Semua siswa ; PHBS itu adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Guru : ya pintar…masih ingat pembelajaran yang kemarin ya….. hari ini kita akan belajar PHBS tentang menimbang berat badan dan menukur tinggi badan serta membuang sampah pada tempatnya. Sekarang siapa yang tidak tau berat dan tinggi badannya? Edo
: saya tidak tau buk … karena saya belum pernah menimbang dan mengukurnya.
Guru: doni belum pernah Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan sekali. Mengukur berat badan dan tinggi badan merupakan salah satu upaya untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak. Manfaat menimbang berat badan dan tinggi badan: d) Untuk mengetahui apakah kamu tumbuh sehat e) Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan f) Untuk mengetahui siswa yang di curigai kekurangan gizi dan kelebihan gizi.
Cerita yang diceritakan oleh siswa Edo
: ternyata sangat bermanfaat menimbang berat badan… ok berarti nanti aku akan menimbang berat badan dan tinggi badan.
Guru : bagus itu. Edo berapa berat badanmu dan tinggimu? Setelah kamu menimbang tadi? Edo
: 45 Kg dan 130m buk 154
Guru : Edo dengan mengetahui berat badan mu seperti itu kamu mengalami kelebihan berat badan. kamu harus mengurangi makanan yang berlemak dan mengandung gula serta harus rajin olahraga. Edo
: iya buk.
Guru : selanjutnya berkaitan dengan materi PHBS tentang membuang sampah pada tempatnya, ayo lihat sekeliling bangkumu apakah ada sampah? Jika ada pungut dan buang ketempat sampah. Siswa : tidak ada buk. Guru : wah bagus berarti kalian sudah tertib dan pintar-pintar menjaga kebersihan. Bel istirahat pun berbunyi telolet…telolet… telolet. Edo
: Danu ayo kita main dibelakang sekolah?
Danu : Ayoooo… Danu : Banyak sekali sampah dibuang sembarangan padahal kemarin sudah di bersihkan. Edo
: Ayo kita lapor pada ibu guru.
Guru : Kalian kenapa? Doni
: Dibelakang sekolah banyak sekali sampahnya.
Guru : gawat itu kalau dibiarkan nanti dapat menimbulkan penyakit, banjir, bau tidak sedap dan masih banyak lagi. Nanti sepulang sekolah kita bersihkan bersama-sama? O… iya nanti kita buat juga papan himbauan untuk tidak membuang sampah dan selalu menjaga kebersihan lingkungan. Siswa : ok siap buk
155
Pertemuan 3 Lembar Diskusi Siswa(LDS) Nama Anggota Kelompok: 1............. 2.............
3........................ 4........................
Lakukanlah Kegiatan sebagai berikut 1. Dengarkanlah cerita yang di ceritan oleh guru 2. Peragakanlah cerita Edo Sakit Perut Lagi dengan wayang bersama kelompokmu 3. Jawablah pertanyaaan di bawah ini Kerjakan dengan kelompokmu! Pertanyaan
Jawaban
1. Apa yang kamu lakukan sebelum dan setelah buang air kecil di kamar mandi? 2. Apa akibatnya jika kamar mandi kita kotor?
3. Apa akibatnya jika tidak berolahraga?
4. Apa manfaat berolahraga?
156
5……………………..
Pertemuan 4 Lembar Diskusi Siswa (LDS) Nama Anggota Kelompok: 1............. 2.............
3........................ 4........................
Lakukanlah Kegiatan sebagai berikut! 1. Dengarkanlah cerita yang di ceritan oleh guru 2. Peragakanlah cerita Gotong Royong Menjaga Kebersihan dengan wayang bersama kelompokmu 3. Jawablah pertanyaaan di bawah ini Kerjakan dengan kelompokmu! Pertanyaan
Jawaban
1. Manfaat menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan?
2. Apa akibatnya jika tidak menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan? 3. Apa yang kamu lakukan saat melihat sampah dikelas? 4. Apa akibatnya jika ada membuang sampah sembarangan?
157
5……………………..
Lampiran 6: Soal Evaluasi Hasil Aspek Kognitif Hasil Aspek Kognitif Pra Siklus PEMAHAMAN SISWA TENTANG PHBS SEKOLAH DASAR NEGERI TEGAL PANGGUNG YOGYAKARTA SOAL EVALUASI KEMAMPUAN KOGNITIF PRATEST Materi : Perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) di sekolah. Nama Siswa : . . . . . . . . . . Kelas
:..........
Berilah tanda silang(x) pada salah satu jawaban yang benar. 1. Disekolah Tunas Bangsa semua warga sekolah selalu menerapkan PHBS. Apa kepanjangan dari PHBS . . . a. Perilaku Hidup Bersih Sehat b. Perilaku Hidup Budaya Sehat c. Pelaksanaan Hidup Bersih Sehat
2. Ada berapa langkah dalam mencuci tangan . . . a. 5 b. 6 c. 7
3. Bagaimana mencuci tangan yang benar. . . a. Dibilas dengan air b. Dengan sabun dan air tidak mengalir c. Dengan diberi sabun dan air mengalir
4. Gambar di bawah ini akibat dari . . . a.
Tidur
b.
Minum
c.
Merokok
158
5. Apa akibatnya jika merokok . . . a. Pilek b. Batuk c. Sakit kepala
Perhatikan teks di bawah ini untuk mengerjakan soal no 6, 7 dan 8 Edo pergi jajan ke luar kelas, Edo membeli makanan seperti mie instan, ciki, minuman dalam kemasan seperti ale,ale,ale. Makanan yang dimakan Edo tidak sehat karena bisa sakit perut. Sedangkan Danu tidak jajan karena dia membawa bekal dari rumah, bekal yang di bawa oleh Danu adalah nasi, sayur, tempe dan telur, pisang serta minum Aqua gelas. 6. Apakah makanan yang dibeli Edo sehat . . . a. Tidak Sehat karena mahal b. Sehat karena enak rasanya c. Tidak sehat karena bisa sakit perut
7. Apakah gambar di bawah ini sehat jika di minum . . . a.
Sehat
b.
Tidak sehat
c.
Tidak ada rasanya
8. Bagaimana tanggapanmu terhadap Edo dalam teks yang membeli jajanan mie, ciki dan ale-ale tersebut . . . a. Sebaiknya Edo membeli yang banyak b. Sebaiknya Edo tidak membeli makanan itu c. Sebaiknya Edo membagi makanannya kepada Danu
159
9. Semua warga sekolah harus bekerja sama dalam menyediakan . . . a. Makanan dan minuman yang enak b. Makanan dan minuman yang sehat c. Makanan dan minuman yang berkhasia
10. Apa akibatnya jika kita makan makanan basi . . . a. Tubuh akan segar b. Tubuh akan sehat c. Tubuh akan Sakit
11. Olahraga yang baik dilakukan sebanyak . . . a. Tiga kali sehari b. Satu bulan satu kali c. Satu minggu tiga kali
12. Bagaimana olahraga yang benar. . . a. Sedang dan teratur b. Sedikit saja biar tidak lelah c. Harus banyak supaya sangat sehat
13. Apa manfaat berolahraga . . . a. Agar jago berkelahi b. Agar bisa melawan musuh c. Agar tubuh kita menjadi sehat
14. Apa akibatnya jika kita menggunakan kamar mandi yang kotor . . . a. Terjangkit kegembiraan b. Terjangkit lingkungan kesehatan c. Terjangkit sarang dan wabah penyakit
160
Perhatikan teks percakapan di bawah ini untuk mengerjakan soal no 15 16 dan 17 Doni
: Danu, Edo ayo kita main dibelakang sekolah?
Danu dan Edo
: Ayoooo…
Danu : Banyak sekali bekas minuman yang dibuang sembarangan. Nyamuk: Wah sepertinya ada mangsa yang lezattt….. ayo kita hisap darah mereka teman-teman. Doni,Edo dan Danu: aduhhhh….aduhhhh….aduhhhh gatal-gatal(berlari ke kelas) ibu guru….di belakang sekolah banyak nyamuknya. Guru : gawat itu kalau dibiarkan nanti dapat menimbulkan penyakit, nanti sepulang sekolah kita bersihkan bersama-sama tapi sebelumnya kita pakai lotion anti nyamuk biar terhindar dari nyamuk.
15. Serangga kecil yang makan darah adalah . . . a. Semut b. nyamuk c. Orong-orong
16. Contoh perilaku yang baik saat melihat kaleng bekas tergenang air di belakang sekolah adalah . . . a. Menguburnya ke dalam tanah b. Menggunakannya untuk bermain c. Menyuruh orang untuk mengambilnya
17. Apa akibatnya jika kita membiarkan sampah tergenang air . . . a.
Menimbulkan banjir
b.
Menjadi sarang nyamuk
c.
Menimbulkan kekotoran
161
18. Badu berumur 8 tahun berat badannya 45 Kg seperti pada gambar dibawah ini sebaiknya badu . . . a.
Mengkonsumsi makanan yang banyak
b.
Mengurangi makanan yang mengandung gizi
c.
Mengurangi makanan yang mengandung lemak dan gula
19. Apa manfaat dari mengukur tinggi badan adalah . . . a. Untuk mengetahui berat badan b. Untuk mengetahui kelebihan gizi c. Untuk mengetahui tinggi badan
20. Semua warga sekolah harus bekerja sama dalam menyediakan . . . a. Lingkungan sekolah yang mewah b. Lingkungan sekolah yang banyak c. Lingkungan sekolah yang bersih
162
Kunci Jawaban Hasil Kognitif Pra Siklus No Jawaban 1. A 2. B 3. C 4. C 5. B 6. C 7. A 8. B 9. B 10. B 11. C 12. A 13. C 14. C 15. B 16. A 17. B 18. C 19. C 20. C
163
Hasil Aspek Kognitif setiap Siklus ISTRUMEN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PHBS SEKOLAH DASAR NEGERI TEGAL PANGGUNG YOGYAKARTA Pertemuan 1 Materi
: Akibat tidak mencuci tangan dan makanan sehat di sekolah.
Nama Siswa : . . . . . . . . . . Kelas
:..........
Berilah tanda silang(x) pada salah satu jawaban yang benar. 1. Lingkungan sehat untuk mencuci tangan adalah. . . (C1 mendefinisikan) a. Air di ember di dalam ruang kelas b. Air pada keran dan busa di depan ruang kelas c. Air pada keran air dan sabun di depan ruang kelas
2. lingkungan yang tidak sehat untuk tempat mencuci tangan di bawah ini. . . (C1 mendefinisikan) a. Air yang melangir dari sumur b. Air yang mengalir dari sungai c. Air yang mengalir dari kran air
3. Bagaimana mencuci tangan yang benar. . . (C2 Menerangkan) a. Dibilas dengan air b. Dengan sabun dan air tidak mengalir c. Dengan diberi sabun dan air mengalir
4. Apa manfaat mencuci tangan . . . (C2 menerangkan) a. Agar tidak dijauhi teman b. Agar terhindar dari kuman c. Agar tidak dilaporkan guru
164
5. Apa akibatnya jika kita makan tanpa cuci tangan terlebih dahulu . . .(C2 Mengaitkan) a. Sakit gigi b. Sakit perut c. Sakit ditelapak tangan
Perhatikan teks di bawah ini untuk mengerjakan soal no 6, 7 dan 8 Edo pergi jajan ke luar kelas, Edo membeli makanan seperti mie instan, ciki, minuman dalam kemasan seperti ale,ale,ale. Makanan yang dimakan Edo tidak sehat karena bisa sakit perut. Sedangkan Danu tidak jajan karena dia membawa bekal dari rumah, bekal yang di bawa oleh Danu adalah nasi, sayur, tempe dan telur, pisang serta minum Aqua gelas. 6. Apakah makanan yang dibeli Edo sehat . . . (C1 Menunjukkan) a. Tidak Sehat karena mahal b. Sehat karena enak rasanya c. Tidak sehat karena bisa sakit perut
7. Apakah gambar di bawah ini sehat jika di minum . . . (C2 menggolongkan) a.
Sehat
b.
Tidak sehat
c.
Tidak ada rasanya
8. Bagaimana tanggapanmu terhadap Edo dalam teks yang membeli jajanan mie, ciki dan ale-ale tersebut . . . (C2 Mengemukakan) a. Sebaiknya Edo membeli yang banyak b. Sebaiknya Edo tidak membeli makanan itu c. Sebaiknya Edo membagi makanannya kepada Danu
165
9. Semua warga sekolah harus bekerja sama dalam menyediakan . . .(C2 Mengaitkan) a. Makanan dan minuman yang enak b. Makanan dan minuman yang sehat c. Makanan dan minuman yang berkhasiat
10. Apa akibatnya jika kita makan makanan basi . . . (C2 Mengaitkan) a. Tubuh akan segar b. Tubuh akan Sakit c. Tubuh menjadi sehat
Kunci Jawaban Hasil Kognitif Siklus I pertemuan 1 No Jawaban 1. A 2. B 3. C 4. B 5. B 6. C 7. A 8. B 9. B 10. C
166
ISTRUMEN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PHBS SEKOLAH DASAR NEGERI TEGAL PANGGUNG YOGYAKARTA Pertemuan 2 Materi : Memberantas Jentik-Jentik Nyamuk dan Tidak Merokok di sekolah. Nama Siswa : . . . . . . . . . . Kelas
:..........
Berilah tanda silang(x) pada salah satu jawaban yang benar. 1. KAWASAN BEBAS ROKOK artinya adalah . . . (C1 mendefinisikan) a. Bebas untuk merokok b. Tidak boleh merokok c. Tempat pembuangan rokok
2.
Apakah merokok boleh dilakukan disekolah . . .(C1 mengingat) a. Tidak boleh dilakukan b. Boleh kalau tidak ada yang tau c. Tidak boleh kalau di kamar mandi boleh
3. Bagaimana menciptakan lingkungan dari asap merokok . . . (C2 Menerangkan) a. Mencoba rokok b. Menjual rokok c. Tidak pernah mencoba
4. Gambar di bawah ini akibat dari . . . (C2 menerangkan) a.
Tidur
b.
Minum
c.
Merokok
167
5. Apa akibatnya jika merokok . . .(C2 Mengaitkan) a. Pilek b. Batuk c. Sakit kepala
Perhatikan teks percakapan di bawah ini untuk mengerjakan soal no 6 7 dan 8 Doni
: Danu, Edo ayo kita main dibelakang sekolah?
Danu dan Edo
: Ayoooo…
Danu : Banyak sekali bekas minuman yang dibuang sembarangan. Nyamuk: Wah sepertinya ada mangsa yang lezattt….. ayo kita hisap darah mereka teman-teman. Doni,Edo dan Danu: aduhhhh….aduhhhh….aduhhhh gatal-gatal(berlari ke kelas) ibu guru….di belakang sekolah banyak nyamuknya. Guru : gawat itu kalau dibiarkan nanti dapat menimbulkan penyakit, nanti sepulang sekolah kita bersihkan bersama-sama tapi sebelumnya kita pakai lotion anti nyamuk biar terhindar dari nyamuk.
6. Serangga kecil yang makan darah adalah . . . (C1 Menunjukkan) a. Semut b. Nyamuk c. Orong-orong
7. Contoh perilaku yang baik saat melihat kaleng bekas tergenang air di belakang sekolah adalah . . . (C2 memberi contoh) a. Menguburnya ke dalam tanah b. Menggunakannya untuk bermain c. Menyuruh orang untuk mengambilnya
168
8. Bagaimana tanggapanmu terhadap Guru dalam teks tersebut . . . (C2 Mengemukakan) a. Sebaiknya Guru menghukum Edo, Danu, dan Doni b. Sebaiknya Guru memarahi Edo, Danu, dan Doni c. Sebaiknya Guru mengobati Edo, Danu, dan Doni
9. Semua warga sekolah harus bekerja sama dalam menyediakan . . .(C2 Mengaitkan) a. Lingkungan sekolah yang mewah b. Lingkungan sekolah yang banyak c. Lingkungan sekolah yang bersih
10. Apa akibatnya jika kita membiarkan sampah tergenang air . . . (C2 Mengaitkan) a.
Menimbulkan banjir
b.
Menimbulkan kekotoran
c.
Menjadi sarang nyamuk
Kunci Jawaban Hasil Kognitif Siklus I pertemuan 2 No Jawaban 1. B 2. A 3. C 4. C 5. B 6. C 7. A 8. C 9. C 10. C
169
ISTRUMEN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PHBS SEKOLAH DASAR NEGERI TEGAL PANGGUNG YOGYAKARTA Pertemuan 3 Materi
: Kamar Mandi dan Olahraga teratur
Nama Siswa : . . . . . . . . . . Kelas
:..........
Berilah tanda silang(x) pada salah satu jawaban yang benar. 1. Lingkungan kamar mandi sekolah yang sehat adalah . . . (C1 mendefinisikan) a. Bersih dan bau b. Bersih dan apek c. Bersih dan harum
2.
Kamar mandi yang tidak baik di bawah ini adalah . . .(C1 mendefinisikan) a. Tersedia WC yang bersih, air bersih dan sabun b. Tersedia WC yang berkerak, air cukup dan sabun c. Tersedia WC yang bersih, air bersih, sabun dan harum
3. Lingkungan yang untuk berolahraga adalah . . . (C2 Menerangkan) a. Ruang kelas siswa b. Halaman sekolah yang rindang c. Lapangan yang banyak sampahnya
4. Apa manfaat berolahraga . . . (C2 menerangkan) a. Agar bisa melawan musuh b. Agar jago berkelahi dengan musuh c. Agar badan selalu sehat dan bugar
5. Apa akibatnya jika tidak berolahraga . . . (C2 Mengaitkan) a. Tidak capek b. Mudah sakit c. Badan selalu sehat 170
Perhatikan teks percakapan di bawah ini untuk mengerjakan soal no 6 7 dan 8 Edo menuju kamar mandi, saat dikamar mandi untuk pipis, namun dia tidak pipis pada WC tapi malah di sampingnya dan tidak membayurnya. Setelah selesai dia tidak mencuci tangan setelah dari kamar mandi. Setelah itu danu masuk ke kamar mandi uuuuhhh bau sekali kamar mandinya. Aku harus membersihkan dengan air yang banyak ini juga di beri sabun supaya harum.
6. Dari teks diatas apa yang dilakukan Edo di kamar mandi . . . (C1 Menunjukkan) a. Bermain air b. Buang air besar c. Buang air kecil
7. Contoh perilaku yang baik saat di kamar mandi adalah . . . (C2 memberi contoh) a. Menyiram kamar mandi dengan cepat b. Menyiram kamar mandi setelah di pakai c. Menyiram kamar mandi sebelum dan sesudah di pakai
8. Bagaimana tanggapanmu terhadap Danu dalam teks tersebut . . . (C2 Mengemukakan) a. Sebaiknya Danu memukul Edo b. Sebaiknya Danu memarahi Edo c. Sebaiknya Daanu menasehati Edo
171
9. Semua warga sekolah harus bekerja sama dalam menyediakan . . .(C2 Mengaitkan) a. Kamar mandi yang mewah b. Kamar mandi yang banyak c. Kamar mandi yang bersih
10. Apa akibat dari olahraga berlebihan . . . (C2 Mengaitkan) d. Tubuh akan sangat sehat e. Tubuh terhindar penyakit f. Tubuh akan kelelahan dan sakit
Kunci Jawaban Hasil Kognitif Siklus II pertemuan 1 No Jawaban 1. C 2. B 3. B 4. C 5. B 6. C 7. C 8. C 9. C 10. C
172
ISTRUMEN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PHBS SEKOLAH DASAR NEGERI TEGAL PANGGUNG YOGYAKARTA Pertemuan 4 Materi : menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan dan membuang sampah pada tempatnya di sekolah. Nama Siswa : . . . . . . . . . . Kelas
:..........
Berilah tanda silang(x) pada salah satu jawaban yang benar. 1. Lingkungan yang sehat bisa di ciptakan dengan . . . (C1 mendefinisikan) a. Membuang sampah di got b. Membiarkan sampah di kelas c. Membuang sampah pada tempatnya
2.
Lingkungan yang baik untuk menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan adalah . . .(C1 mendefinisikan) a. Di ruang guru b. Di ruang kelas c. Di ruang UKS
3. Lingkungan yang tidak baik di bawah ini adalah . . . (C2 Menerangkan) a. Ruang kelas yang bersih b. Halaman sekolah yang rindang c. Tumpukan sampah di belakag sekolah
4. Edo memiliki badan yang gemuk yaitu 45 kg sebaiknya Edo . . . (C2 menerangkan) a. Mengkonsumsi makanan yang banyak b. Mengurangi makanan yang mengandung gizi c. Mengurangi makanan yang berlemak dan manis
173
5. Apa akibatnya jika tidak menimbang berat badan dan mengukur berat badan . . . (C2 Mengaitkan) a. Tubuh akan sehat b. Tidak tau perkembangan tubuh c. Mencegah gangguan pertembuhan
Perhatikan teks percakapan di bawah ini untuk mengerjakan soal no 6 7 dan 8 Edo
: Danu ayo kita main dibelakang sekolah?
Danu : Ayoooo… Edo
: Banyak sekali bekas minuman yang dibuang sembarangan.
Danu : Ayo kita lapor pada guru Guru : kalian kenapa? Danu : Di belakang sekolah banyak sampah yang dibuang sembarangan Guru : Gawat itu kalau dibiarkan nanti dapat menjadi sarang penyakit, nanti sepulang sekolah kita semua bersihkan sama-sama.
6. Dari teks diatas apa yang ada dibelakang sekolah . . . (C1 Menunjukkan) a. Harta karun b. Sampah bersih c. Sampah yang di buang sembarangan
7. Contoh perilaku yang baik saat melihat sampah di belakang sekolah adalah . . . (C2 memberi contoh) a. Menggunakannya bermain b. Membersihkan bersama-sama c. Menyuruh orang untuk mengambilnya
174
8. Bagaimana tanggapanmu terhadap Guru dalam teks tersebut . . . (C2 Mengemukakan) a. Sebaiknya Guru menghukum Edo b. Sebaiknya Guru memarahi Edo dan Danu c. Sebaiknya Guru menasehati Edo dan Danu
9. Semua warga sekolah harus bekerja sama dalam menyediakan . . .(C2 Mengaitkan) a. Lingkungan sekolah yang mewah b. Lingkungan sekolah yang banyak c. Lingkungan sekolah yang bersih
10. Apa manfaat dari menimbang berat bedan dan mengukur tinggi badan . . . (C2 Mengaitkan) a. Tubuh akan sehat b. Tubuh terhindar penyakit c. Mengetahui pertumbuhan tubuh
Kunci Jawaban Hasil Kognitif Siklus II pertemuan 2 No Jawaban 1. C 2. C 3. C 4. C 5. B 6. C 7. B 8. C 9. C 10. C
175
Lampiran 7: Lembar Observasi Aktifitas Guru Rubrik Penilaian Aktifitas Guru Tabel Rubrik Penilaian Aktifitas Guru No Indikator Deskripsi Pengamatan Kurang Cukup Baik (1) (2) (3) A Kegiatan Pendahuluan 1 Membuka Guru Guru Guru pelajaran (salam, membuka membuka membuka selamat pagi, pelajaran pelajaran pelajaran berdoa, tanpa salam, hanya dengan dengan menanyakan doa, salam dan doa salam, doa, kabar siswa, mempresensi dan mempresensi siswa dan mempresens siswa) menanyakan i siswa kabar siswa 2 Menyiapkan Guru Guru mengajar Guru perangkat mengajar membawa mengajar pembelajaran tanpa buku, rpp dan membawa (buku, media, membawa LKS buku, RPP, LKS, soal apa-apa media, evaluai) RPP,LKS
3
Memotivasi siswa (beryanyi atau game, katakata motivasi)
Guru belum memberikan motivasi saat pembelajaran
4
Menyampaiakan tujuan pembelajaran
Guru belum menyampaik an tujuan pembelajaran
5
Apersepsi (mengkaitkan
Guru belum memberikan
Guru memotivasi tapi menyampaikan nya kurang membuat semangat siswa Guru menyampaikan tujuan pembelajaran namun kurang keras dan jelas
Guru memotivasi dengan baik sebagian besar siswa termotivasi
Guru belum menyampai kan tujuan pembelajara n dengan keras namun tidak di ucapkan oleh siswa
Apersepsi yang Apersepsi diberikan guru yang 176
Baik Sekali (4)
Guru membuka pelajaran dengan salam, doa, mempresens i siswa dan menanyakan kabar siswa Guru mengajar membawa buku, media, RPP,LKS dan soal evaluasi Guru memotivasi sangat baik hingga semua siswa termotivasi
Guru belum menyampai kan tujuan pembelajara n dengan memberikan penekanan dan ditirukan oleh siswa Apersepsi yang
hal-hal yang diketahui/ dialami siswa dengan pembelajaran)
B. 1
Kegiatan Inti Menyampaikan cerita dengan runtut
2
Keterampilan menggunakan media wayang kreasi
3
Bertanya kepada siswa dan menanggapi siswa yang bertannya.
4
Penggunakan bahasa(intonasi, lafal, artikulasi)
apersepsi dalam pembelajaran
saat pembelajaran tidak sesuai materi dan keseharian siswa
Guru salahsalah dalam menceritakan cerita dan mengulangulang cerita
Guru bercerita runtut namun masih membaca teks cerita
Kurang karena salah penyebutan nama, tidak bisa membuat suara sesuai tokoh, tidak bisa menggerakka n, guru hanya diam di tempat Guru belum bertanya dan menanggapi siswa
Bahasa yang digunakan guru mengandung sara dan tidak dimengerti siswa(intonas i kurang,
diberikan sesuai dengan materi
diberikan sesuai dengan materi dan sesuai dengan siswa
Guru bercerita runtut namun kadang masih membaca teks cerita Cukup karena Baik karena penyebutan penyebutan nama benar, nama benar, agak bisa bisa membuat suara membuat sesuai tokoh, suara sesuai kadang bisa tokoh, bisa menggerakkan, menggerakk guru hanya an, guru diam di tempat hanya diam di tempat
Guru bercerita runtut tanpa membaca teks cerita
Guru bertanya kepada siswa namun belum menanggapi siswa yang bertannya
Guru bertanya kepada siswa dan menanggapi siswa yang bertannya intensitas tinggi Intonasi, lafal dan artikulasi sesuai dan jelas
Bahasa yang digunakan intonasi kurang, lafal kurang, artikulasi jelas
177
Guru bertanya kepada siswa dan menanggapi siswa yang bertannya intensitas rendah Bahasa yang digunakan intonasi lumayan, lafal jelas, artikulasi jelas
Baik karena penyebutan nama benar, bisa membuat suara sesuai tokoh, bisa menggerakk an, guru tidak hanya diam di tempat
5
Pengelolaan kelas saat pembelajaran berlangsung
6
Keterampilan guru dalam Membimbing diskusi
C
Kegiatan Penutup Penarikan Kesimpulan
1
lafal kurang, artikulasi tidak jelas) Kurang kondusif Semua siswa ramai dan tidak memperhatik an Guru belum membimbing diskusi
Cukup kondusif sebagian siswa ramai dan tidak memperhatikan
Kundusif siswa tenang dan memperhati kan
Sangat kondusif siswa aktif mengikuti pembelajara n
Guru membimbing diskusi hanya beberapa kelompok saja
Guru membimbin g semua kelompok diskusi intensitas rendah
Guru membimbin g semua kelompok diskusi dengan intensitas tinggi
Guru belum menarik kesimpulan saat pembelajaran
Guru menarik kesimpulan belum memberikan penekanan susara
Guru menarik kesimpulan dengan memberikan penekanan suara
2
Pemberian Evaluasi(Tes)
Guru belum memberikan soal evaluasi
Guru hanya memberikan soal evaluasi kepada sebagian siswa
3
Alokasi waktu pembelajaran
Guru menggunaka n waktu pembelajaran melebihi 30 menit dari alokasi waktu
Guru menggunakan waktu pembelajaran melebihi 15 menit dari alokasi waktu
178
Guru menarik kesimpulan dengan memberikan penekanan suara dan dituran oleh siswa Guru Guru memberikan memberikan soal evaluasi soal kepada evaluasi seluruh kepada siswa dalam seluruh memberikan siswa dan nya siswa siswa saling kondusif berebut Guru Guru menggunaka menggunak n waktu an waktu pembelajara pembelajara n melebihi 5 n menit dari sesuai/kuran g 5 menit
4
Menutup pelajaran(salam, doa)
Guru belum menutup pembelajaran
Guru belum menutup pembelajaran hanya dengan salam suasana kelas kurang kondusif
179
alokasi waktu Guru belum menutup pembelajara n dengan salam dan doa suasana kelas sedikit kurang kondusif
dari alokasi waktu Guru belum menutup pembelajara n dengan salam dan doa suasana kelas kondusif
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Hari/Tanggal : Kelas/Semester : Pertemuan : Petunjuk Pengamatan : Berilah tanda centang pada kolom skor 1-4 yang tersedia sesuai dengan kriteria Keterangan: Kriteria penilian ada pada rubrik penilaian aktivitas guru Skor 1= kurang, skor 2= cukup, skor 3 = baik, skor 4= sangat baik No A
B.
C.
Indikator
Kurang (1)
Kediatan Pendahuluan 1. Membuka pelajaran (salam, selamat pagi, berdoa, menanyakan kabar siswa, mempresensi siswa) 2. Menyiapkan perangkat pembelajaran (buku, media, RPP, LKS, soal evaluai) 3. Memotivasi siswa (beryanyi atau game, kata-kata motivasi) 4. Menyampaiakan tujuan pembelajaran 5. Apersepsi (mengkaitkan hal-hal yang diketahui/ dialami siswa dengan pembelajaran) Kegiatan Inti 1. Menyampaikan cerita dengan runtut 2. Keterampilan menggunakan media wayang kreasi 3. Bertanya kepada siswa dan menanggapi siswa yang bertannya. 4. Penggunakan bahasa(intonasi, lafal, artikulasi) 5. Pengelolaan kelas saat pembelajaran berlangsung 6. Keterampilan guru dalam Membimbing diskusi Kegiatan Penutup 1. Penarikan kesimpulan 2. Pemberian Evaluasi (tes ) 3. Alokasi waktu Pembelajaran 4. Menutup pelajaran (salam, doa)
180
SKOR Cukup Baik (2) (3)
Baik sekali(4)
Lampiran 8: Lembar Observasi Aktifitas Siswa Lampiran Rubrik Penilaian Afektif Rubrik Penilaian Afektif saat Pembelajaran Deskripsi No Indikator pengamatan Kurang Cukup Baik (1) (2) (3) 1 Siswa Siswa terlihat siswa terlihat siswa tertarik/senang tidak biasa saja terlihat aktif saat guru senang/tertari (datar)/ diam ketika guru menyampaikan k/sedih saja ketika menyampai tujuan dengan guru kan tujuan pembelajaran menunjukkan menyampaikan pembelajara yang akan rasa malas tujuan n yang akan dilakukan ketika guru pembelajaran dilakukan tentang PHBS menyampaik yang akan tetapisesekal (A2 a tujuan dilakukan i masih di Menanggapi) pembelajaran arahkanguru 2 Siswa siswa belum Siswa belum Siswa mendengarkan mau mendengarkan mendengark dengan baik mendengarka dan an dan penjelasan n dan memperhatikan memperhati pembalajaran memperhatik penjelasan dari kan dari guru tentang an penjelasan guru. penjelasan PHBS dari guru. dari guru (A1 Menerima) dengan baik
3
Siswa dapat menerima pembagian kelompok dengan baik (A1 Menerima)
siswa tidak mau berkelompok
siswa terlihat sedikit kurang menerima dengan protes tentang pembagian kelompok.
4
Siswa dapat berdiskusi dengan baik tentang PHBS saat mengerjakan tugas kelompok (C2 Menanggapi)
siswa ramai sendiri dan melakukan aktivitas lain di luar diskusi kelompok.
Siswa mau berdiskusi tetapi tidak ikut mengerjakan
181
Siswa dengan senang hati menerima pembagian kelompok. Tetapi Masih harus diarahkan Siswa aktif dalam berdiskusi kelompok tetapi masih sesekali melakukan aktifitas
Baik Sekali (4) siswa terlihat senang, antusias dan aktif ketika guru menyampai kan tujuan pembelajara n yang akan dilakukan. siswa mendengark an dan memperhati kan penjelasan dari dengan baik serta mencatat apa yang disampaikan siswa dengan senang hati menerima pembagian dan dapat kompak dengan kelompok Siswa aktif berdiskus dan bekerjasama dengan kelompok.
5
siswa berani mengajukan pertanyaan secara lisan tentang PHBS (C2 Menanggapi)
siswa tidak pernah mengajukan pertanyaan
6
Siswa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu (C2 Menanggapi)
Tugas tidak dikumpul pada batas waktu yang ditentukan.
7
Siswa berperilaku hidup bersih saat pembelajaran selama pembelajaran (C2 Menanggapi)
Siswa tidak mau berperilaku hidup bersih dan sehat saat pembelajaran
diluar diskusi Siswa sudah siswa dapat mau bertanya mengajukan tetapi tidak jadi pertanyaan bertanya namun terlihat kurang berani. Siswa Siswa dapat menyelesaikan menyelasaik tugas tetapi an tugas masih meminta tetapi masih pertambahan diingatkan waktu. (lewat oleh guru. lebih dari 5 (lewat 5 menit) menit) Siswa sedikit Siswa berperilaku berperilaku hidup bersih hidup bersih dan sehat saat dan sehat pembelajaran tetapi masih serta masih di di ingatkan tegur guru oleh guru
182
Siswa berani mengajukan peranyaan yang baik
Siswa dapat menyelasaik an tugas tepat waktu atau sebelu waktunya
Siswa aktif berperilaku hidup bersih dan sehat saat pembelajara n
Lembar Pengamatan Afektif Siswa Hari/Tanggal : Kelas/Semester : Pertemuan : Petunjuk Pengamatan : Berilah tanda centang pada kolom skor 1-4 yang tersedia sesuai dengan kriteria Keterangan: Kriteria penilian ada pada rubrik penilaian afektif Skor 1= kurang, skor 2= cukup, skor 3 = baik, skor 4= sangat baik Tabel 12. Lembar penilaian afektif No Nama Aspek Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 1. AAA 2. BDS 3. GF 4. GS 5. KSAV 6. KKH 7. KAA 8. My 9. MTH 10. MIH 11. NF 12. NMPH 13. RNN 14. RAS 15. SA 16. TAS 17. VDP 18. ZB 19. ZR 20. MZR 21. AF 22. ADP
183
Lampiran Rubrik Penilaian Psikomotorik Rubrik Penilaian Psikomotor Deskripsi N Indikator o Kurang (1) Cukup (2) Baik (3) 1 Siswa siswa belum Siswa belum Siswa mendengarka mau mendengarka mendengarka n dengan baik mendengark n dan n dan penjelasan an dan memperhatik memperhatika pembalajaran memperhati an penjelasan n penjelasan dari guru kan dari guru. dari guru tentang PHBS penjelasan dengan baik (P1 Imitasi) dari guru. 2.
Memeragakan media wayang kreasi dari teks cerita (P2 Manipulasi)
Siswa Tidak memeragak an wayang kreasi
3.
Aktif berdiskusi dalam kelompok (P1 Imitasi)
4.
Melaporkan hasil diskusi kelompok dalam bentuk tulisan (P2 Manipulasi) Merefleksikan hasil kegiatan pembelajaran tentang PHBS (P2 Manipulasi)
Tidak memberikan kontribusi sama sekali dan tidak mencatat hasil diskusi Tidak menulis hasil diskusi dan tidak melaporkan
5.
Sulit merefleksikan hasil kegiatan pembelajara n dan tidak bertanya
Baik Sekali (4) siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari dengan baik serta mencatat apa yang disampaikan Siswa memeragakan wayang kreasi sesuai teks cerita sampai selesai dan serius Memberikan kontribusi serta mencatat hasil diskusi bersama kelompok
Siswa memeragaka n wayang kreasi tapi untuk bermain main Memberikan kontribusi namun tidak mencatat hasil diskusi bersama kelompok Menulis hasil diskusi tetapi tidak melaporkan
Siswa memeragan wayang kreasi sesuai teks cerita di sertai dengan main-main Memberikan Kontribusi Mencatat hasil diskusi bersama kelompok Menuliskan hasil diskusi dan melaporkan tetapi kurang benar
Menuliskan hasil diskusi serta melaporkan dengan benar
Mencatat hasil pembelajaran tetapi kurang benar
Mencatat yang telah diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung tetapi tidak berani bicara
Berani menyampai-kan kesimpulan dan mencatat hasil kegiatan pembelajaran
184
Lembar Pengamatan Psikomotor Siswa Hari/Tanggal : Kelas/Semester : Pertemuan : Petunjuk Pengamatan: Berilah tanda centang pada kolom skor 1-4 yang tersedia sesuai dengan kriteria Keterangan: Kriteria penilian ada pada rubrik penilaian psikomotor Skor 1= kurang, skor 2= cukup, skor 3 = baik, skor 4= sangat baik No Nama Aspek Jumlah 1 2 3 4 5 1. AAA 2. BDS 3. GF 4. GS 5. KSAV 6. KKH 7. KAA 8. My 9. MTH 10. MIH 11. NF 12. NMPH 13. RNN 14. RAS 15. SA 16. TAS 17. VDP 18. ZB 19. ZR 20. MZR 21. AF 22. ADP
185
Lampiran 9: Hasil Pengamatan Aktifitas Guru Siklus I dan II
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Hari/Tanggal : Sabtu / 4 Maret 2017 Kelas/Semester : II/ 2 (dua) Pertemuan : 1 (satu) Petunjuk Pengamatan : Berilah tanda centang pada kolom: Kriteria penilian ada pada rubrik penilaian aktivitas guru(Skor 1= kurang, skor 2= cukup, skor 3 = baik, skor 4= sangat baik) SKOR No Indikator Kurang Cukup Baik Baik (1) (2) (3) sekali(4) A Kediatan Pendahuluan 6. Membuka pelajaran (salam, selamat pagi, berdoa, menanyakan kabar siswa, mempresensi siswa) 7. Menyiapkan perangkat pembelajaran (buku, media, RPP, LKS, soal evaluai) 8. Memotivasi siswa (beryanyi atau game, kata-kata motivasi) 9. Menyampaiakan tujuan pembelajaran
√ √
B.
C.
√ √ √
10. Apersepsi (mengkaitkan hal-hal yang diketahui/ dialami siswa dengan pembelajaran) Kegiatan Inti 7. Menyampaikan cerita dengan runtut 8. Keterampilan menggunakan media wayang kreasi 9. Bertanya kepada siswa dan menanggapi siswa yang bertannya. 10. Penggunakan bahasa(intonasi, lafal, artikulasi) 11. Pengelolaan kelas saat pembelajaran berlangsung 12. Keterampilan guru dalam Membimbing diskusi Kegiatan Penutup 5. Penarikan kesimpulan
√ √ √ √ √ √ √ √
6. Pemberian Evaluasi (tes ) 7. Alokasi waktu Pembelajaran
√
8. Menutup pelajaran (salam, doa)
√
186
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Hari/Tanggal : Senin / 6 Maret 2017 Kelas/Semester : II/ 2 (dua) Pertemuan : 2 (dua) Petunjuk Pengamatan : Berilah tanda centang pada kolom: Kriteria penilian ada pada rubrik penilaian aktivitas guru(Skor 1= kurang, skor 2= cukup, skor 3 = baik, skor 4= sangat baik) SKOR No Indikator Kurang Cukup Baik Baik (1) (2) (3) sekali(4) A Kediatan Pendahuluan 6. Membuka pelajaran (salam, selamat pagi, berdoa, menanyakan kabar siswa, mempresensi siswa) 7. Menyiapkan perangkat pembelajaran (buku, media, RPP, LKS, soal evaluai) 8. Memotivasi siswa (beryanyi atau game, kata-kata motivasi) 9. Menyampaiakan tujuan pembelajaran
√ √ √
B.
C.
√ √
10. Apersepsi (mengkaitkan hal-hal yang diketahui/ dialami siswa dengan pembelajaran) Kegiatan Inti 7. Menyampaikan cerita dengan runtut 8. Keterampilan menggunakan media wayang kreasi 9. Bertanya kepada siswa dan menanggapi siswa yang bertannya. 10. Penggunakan bahasa(intonasi, lafal, artikulasi) 11. Pengelolaan kelas saat pembelajaran berlangsung 12. Keterampilan guru dalam Membimbing diskusi Kegiatan Penutup 5. Penarikan kesimpulan
√ √ √ √ √ √ √
6. Pemberian Evaluasi (tes )
√
7. Alokasi waktu Pembelajaran
√
8. Menutup pelajaran (salam, doa)
√
187
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Hari/Tanggal : Sabtu / 11 Maret 2017 Kelas/Semester : II/ 2 (dua) Pertemuan : 3 (tiga) Petunjuk Pengamatan : Berilah tanda centang pada kolom: Kriteria penilian ada pada rubrik penilaian aktivitas guru(Skor 1= kurang, skor 2= cukup, skor 3 = baik, skor 4= sangat baik) SKOR No Indikator Kurang Cukup Baik Baik (1) (2) (3) sekali(4) A Kediatan Pendahuluan 6. Membuka pelajaran (salam, selamat pagi, berdoa, menanyakan kabar siswa, mempresensi siswa) 7. Menyiapkan perangkat pembelajaran (buku, media, RPP, LKS, soal evaluai) 8. Memotivasi siswa (beryanyi atau game, kata-kata motivasi) 9. Menyampaiakan tujuan pembelajaran
√ √ √ √
B.
C.
10. Apersepsi (mengkaitkan hal-hal yang diketahui/ dialami siswa dengan pembelajaran) Kegiatan Inti 7. Menyampaikan cerita dengan runtut
√
8. Keterampilan menggunakan media wayang kreasi 9. Bertanya kepada siswa dan menanggapi siswa yang bertannya. 10. Penggunakan bahasa(intonasi, lafal, artikulasi) 11. Pengelolaan kelas saat pembelajaran berlangsung 12. Keterampilan guru dalam Membimbing diskusi Kegiatan Penutup 5. Penarikan kesimpulan
√ √
√
√ √ √ √
6. Pemberian Evaluasi (tes )
√
7. Alokasi waktu Pembelajaran
√
8. Menutup pelajaran (salam, doa)
√
188
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Hari/Tanggal : Seenin / 13 Maret 2017 Kelas/Semester : II/ 2 (dua) Pertemuan : 4 (empat) Petunjuk Pengamatan : Berilah tanda centang pada kolom: Kriteria penilian ada pada rubrik penilaian aktivitas guru(Skor 1= kurang, skor 2= cukup, skor 3 = baik, skor 4= sangat baik) SKOR No Indikator Kurang Cukup Baik Baik (1) (2) (3) sekali(4) A Kediatan Pendahuluan 6. Membuka pelajaran (salam, selamat pagi, berdoa, menanyakan kabar siswa, mempresensi siswa) 7. Menyiapkan perangkat pembelajaran (buku, media, RPP, LKS, soal evaluai) 8. Memotivasi siswa (beryanyi atau game, kata-kata motivasi) 9. Menyampaiakan tujuan pembelajaran
√ √ √ √
B.
C.
10. Apersepsi (mengkaitkan hal-hal yang diketahui/ dialami siswa dengan pembelajaran) Kegiatan Inti 7. Menyampaikan cerita dengan runtut 8. Keterampilan menggunakan media wayang kreasi 9. Bertanya kepada siswa dan menanggapi siswa yang bertannya. 10. Penggunakan bahasa(intonasi, lafal, artikulasi) 11. Pengelolaan kelas saat pembelajaran berlangsung 12. Keterampilan guru dalam Membimbing diskusi Kegiatan Penutup 5. Penarikan kesimpulan 6. Pemberian Evaluasi (tes )
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Alokasi waktu Pembelajaran 8. Menutup pelajaran (salam, doa)
189
Lampiran 9: Hasil Belajar Aspek Kognitif Hasil tes pra siklus aspek kognitif siswa kelas II SD N Tegal Panggung hasil pre-test No Inisial Nilai Keterangan 1 AAA Tidak tuntas 55 2 BDS Tidak tuntas 55 3 GF Tuntas 80 4 GS Tuntas 80 5 KSAV Tidak Tuntas 50 6 KKH Tidak tuntas 65 7 KAA Tidak tuntas 50 8 MY Tidak tuntas 40 9 MTH Tuntas 70 10 MIH Tidak tuntas 50 11 NF Tidak tuntas 65 12 NMPH Tuntas 90 13 RNN Tidak tuntas 55 14 RAS Tidak tuntas 50 15 SA Tuntas 75 16 TAS Tuntas 85 17 VDP Tidak tuntas 60 18 ZB Tidak tuntas 65 19 ZR Tidak tuntas 45 20 MZR Tuntas 70 21 AF Tuntas 70 22 ADP Tidak tuntas 60
190
Hasil Tes Siklus aspek kognitif siswa kelas II SD N Tegal Panggung pada pertemuan 1 siklus I hasil post-test setelah siklus No Inisial Nilai Keterangan 1 AAA Tidak tuntas 60 2 BDS Tidak tuntas 60 3 GF Tuntas 90 4 GS Tuntas 90 5 KSAV Tidak Tuntas 60 6 KKH Tuntas 90 7 KAA Tidak tuntas 60 8 MY Tidak tuntas 50 9 MTH Tuntas 90 10 MIH Tidak tuntas 60 11 NF Tuntas 80 12 NMPH Tuntas 100 13 RNN Tuntas 70 14 RAS Tidak tuntas 60 15 SA Tuntas 80 16 TAS Tuntas 100 17 VDP Tuntas 70 18 ZB Tuntas 80 19 ZR Tidak tuntas 50 20 MZR Tuntas 80 21 AF Tuntas 80 22 ADP Tuntas 70
191
Hasil Tes Siklus Siswa aspek kognitif siswa kelas II SD N Tegal Panggung pada siklus I pertemuan 2 hasil post-test setelah siklus No Inisial Nilai Keterangan 1 AAA Tuntas 80 2 BDS Tidak tuntas 60 3 GF Tuntas 90 4 GS Tuntas 90 5 KSAV Tidak Tuntas 60 6 KKH Tuntas 90 7 KAA Tidak tuntas 60 8 MY Tidak tuntas 50 9 MTH Tuntas 80 10 MIH Tuntas 70 11 NF Tuntas 80 12 NMPH Tuntas 100 13 RNN Tuntas 70 14 RAS Tuntas 80 15 SA Tuntas 80 16 TAS Tuntas 100 17 VDP Tuntas 70 18 ZB Tuntas 70 19 ZR Tidak tuntas 60 20 MZR Tuntas 80 21 AF Tuntas 80 22 ADP Tuntas 70
192
Rata-rata Pemahaman Tes Siklus Siswa Aspek Kognitif Pada Siklus I Hasil rata-rata post-test pertemuan 1 & 2 No Inisial Nilai Keterangan 1 AAA Tuntas 70 2 BDS Tidak tuntas 60 3 GF Tuntas 90 4 GS Tuntas 90 5 KSAV Tidak Tuntas 60 6 KKH Tuntas 90 7 KAA Tidak tuntas 60 8 MY Tidak tuntas 50 9 MTH Tuntas 85 10 MIH Tidak tuntas 65 11 NF Tuntas 80 12 NMPH Tuntas 100 13 RNN Tuntas 70 14 RAS Tuntas 70 15 SA Tuntas 80 16 TAS Tuntas 100 17 VDP Tuntas 70 18 ZB Tuntas 75 19 ZR Tidak tuntas 55 20 MZR Tuntas 80 21 AF Tuntas 80 22 ADP Tuntas 70
193
Hasil Tes Siklus aspek kognitif siswa kelas II SD N Tegal Panggung pada pertemuan 1 siklus II hasil post-test setelah siklus No Inisial Nilai Keterangan 1 AAA Tuntas 80 2 BDS Tidak tuntas 60 3 GF Tuntas 90 4 GS Tuntas 100 5 KSAV Tuntas 70 6 KKH Tuntas 90 7 KAA Tuntas 70 8 MY Tidak tuntas 50 9 MTH Tuntas 90 10 MIH Tuntas 70 11 NF Tuntas 80 12 NMPH Tuntas 100 13 RNN Tuntas 80 14 RAS Tuntas 80 15 SA Tuntas 90 16 TAS Tuntas 100 17 VDP Tidak tuntas 60 18 ZB Tuntas 80 19 ZR Tidak tuntas 60 20 MZR Tuntas 90 21 AF Tuntas 90 22 ADP Tuntas 80
194
Hasil tes Siklus aspek kognitif siswa kelas II SD N Tegal Panggung pada pertemuan 2 siklus II hasil post-test setelah siklus No Inisial Nilai Keterangan 1 AAA Tuntas 90 2 BDS Tuntas 70 3 GF Tuntas 100 4 GS Tuntas 90 5 KSAV Tuntas 80 6 KKH Tuntas 90 7 KAA Tuntas 80 8 MY Tidak tuntas 60 9 MTH Tuntas 90 10 MIH Tuntas 70 11 NF Tuntas 80 12 NMPH Tuntas 100 13 RNN Tuntas 80 14 RAS Tuntas 70 15 SA Tuntas 90 16 TAS Tuntas 100 17 VDP Tuntas 70 18 ZB Tuntas 80 19 ZR Tidak tuntas 60 20 MZR Tuntas 90 21 AF Tuntas 80 22 ADP Tuntas 80
195
Rata-rata Pemahaman Siswa Aspek Kognitif Pada Siklus II Hasil rata-rata post-test pertemuan 1 & 2 No Inisial Nilai Keterangan 1 AAA Tuntas 85 2 BDS Tidak tuntas 65 3 GF Tuntas 95 4 GS Tuntas 95 5 KSAV Tuntas 75 6 KKH Tuntas 90 7 KAA Tuntas 75 8 MY Tidak tuntas 55 9 MTH Tuntas 90 10 MIH Tuntas 70 11 NF Tuntas 80 12 NMPH Tuntas 100 13 RNN Tuntas 80 14 RAS Tuntas 75 15 SA Tuntas 90 16 TAS Tuntas 100 17 VDP Tidak tuntas 65 18 ZB Tuntas 80 19 ZR Tidak tuntas 60 20 MZR Tuntas 90 21 AF Tuntas 85 22 ADP Tuntas 80
196
Lampiran 10: Hasil Belajar Aspek Afektif Lembar Pengamatan Afektif Siswa Hari/Tanggal : Senin, 6 Maret 2017 Kelas/Semester : II/ 2 (dua) Pertemuan : 1(Satu) Petunjuk Pengamatan : Berilah tanda centang pada kolom skor 1-4 yang tersedia sesuai dengan kriteria Keterangan: Kriteria penilian ada pada rubrik penilaian afektif Skor 1= kurang, skor 2= cukup, skor 3 = baik, skor 4= sangat baik Tabel 12. Lembar penilaian afektif No Nama Aspek Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 1. AAA 3 1 2 2 2 2 2 14 2. BDS 3 3 3 2 3 3 3 20 3. GF 4 2 3 4 3 3 4 22 4. GS 4 3 3 4 3 3 3 23 5. KSAV 3 3 2 2 2 1 2 15 6. KKH 4 3 3 3 2 3 3 20 7. KAA 3 2 3 2 3 3 3 17 8. My 3 1 3 2 1 1 2 13 9. MTH 4 4 3 3 4 3 3 23 10. MIH 3 2 2 2 2 2 2 15 11. NF 3 3 3 3 3 3 3 21 12. NMPH 4 4 3 4 3 3 3 24 13. RNN 3 3 3 3 3 3 3 21 14. RAS 4 3 3 2 2 3 3 20 15. SA 4 3 3 3 2 3 3 21 16. TAS 4 4 3 3 3 3 3 23 17. VDP 2 2 2 3 2 3 2 16 18. ZB 3 2 2 2 2 2 2 15 19. ZR 3 2 3 1 1 2 2 14 20. MZR 3 2 2 2 2 2 2 15 21. AF 4 3 3 3 2 3 3 21 22. ADP 3 3 3 2 2 2 3 18
197
Lembar Pengamatan Afektif Siswa Hari/Tanggal : Kamis, 9 Maret 2017 Kelas/Semester : II/ 2 (dua) Pertemuan : 2(dua) Petunjuk Pengamatan : Berilah tanda centang pada kolom skor 1-4 yang tersedia sesuai dengan kriteria Keterangan: Kriteria penilian ada pada rubrik penilaian afektif Skor 1= kurang, skor 2= cukup, skor 3 = baik, skor 4= sangat baik Tabel 12. Lembar penilaian afektif No Nama Aspek Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 1. AAA 3 3 3 2 2 2 2 17 2. BDS 3 3 3 3 3 3 3 21 3. GF 4 4 3 4 3 3 4 24 4. GS 4 3 3 4 3 3 4 24 5. KSAV 3 3 2 2 3 2 2 17 6. KKH 4 3 3 3 3 3 3 22 7. KAA 3 2 3 2 3 3 3 19 8. My 3 3 2 2 2 2 2 16 9. MTH 4 4 3 3 4 3 3 24 10. MIH 3 2 3 2 2 2 2 17 11. NF 3 3 3 3 3 3 3 23 12. NMPH 4 4 3 4 3 3 3 24 13. RNN 3 3 3 3 3 3 3 22 14. RAS 4 3 3 2 2 3 3 20 15. SA 4 3 3 3 2 3 3 21 16. TAS 4 4 3 3 4 3 3 24 17. VDP 3 3 2 3 2 3 2 18 18. ZB 3 3 2 2 2 2 2 17 19. ZR 3 2 3 2 2 2 2 16 20. MZR 3 2 3 2 2 2 2 16 21. AF 4 3 3 3 2 3 3 21 22. ADP 3 3 3 3 2 2 3 19
198
Analisis Hasil Perolehan Skor Pengamatan Aspek Afektif Siklus I SIKLUS I RATA𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 No PEMB PEMB 𝑥4 RATA 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍(𝟐𝟖) I II 2,21 1 14 17 15,5 2,93 2 20 21 20,5 3,31 3 22 24 23 3,36 4 23 24 23,5 2,29 5 15 17 16 2,93 6 20 22 20,5 2,57 7 17 19 18 2,07 8 13 16 14,5 3,36 9 23 24 23,5 2,29 10 15 17 16 3,14 11 21 23 22 3,43 12 24 24 24 3,07 13 21 22 21,5 2,86 14 20 20 20 3,00 15 21 21 21 3,36 16 23 24 23,5 2,43 17 16 18 17 2,29 18 15 17 16 2,14 19 14 16 15 2,21 20 15 16 15,5 3,00 21 21 21 21 2,64 22 18 19 18,5
Rentang Nilai Hasil Belajar Afektif No Skor 1. Skor ≤ 1,33 2. 1,33 < Skor ≤ 2,33 3. 2,33 < Skor ≤ 3,33 4. 3,33 < Skor ≤ 4,00
199
KETERANGAN CUKUP BAIK SANGAT BAIK SANGAT BAIK CUKUP BAIK BAIK CUKUP SANGAT BAIK CUKUP BAIK SANGAT BAIK BAIK BAIK BAIK SANGAT BAIK BAIK CUKUP CUKUP CUKUP BAIK BAIK
Predikat Kurang (K) Cukup (C) Baik (B) Sangat Baik (SB)
Lembar Pengamatan Afektif Siswa Hari/Tanggal : Sabtu, 11 Maret 2017 Kelas/Semester : II/ 2 (dua) Pertemuan : 3(tiga) Petunjuk Pengamatan : Berilah tanda centang pada kolom skor 1-4 yang tersedia sesuai dengan kriteria Keterangan: Kriteria penilian ada pada rubrik penilaian afektif Skor 1= kurang, skor 2= cukup, skor 3 = baik, skor 4= sangat baik Tabel 12. Lembar penilaian afektif No Nama Aspek Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 1. AAA 3 3 3 3 2 2 3 19 2. BDS 4 4 3 3 3 3 3 23 3. GF 4 3 3 4 3 3 4 24 4. GS 4 3 3 4 3 3 4 25 5. KSAV 3 3 2 2 2 2 2 16 6. KKH 4 4 4 3 3 3 3 25 7. KAA 3 2 3 2 3 4 3 21 8. My 3 3 2 2 2 2 2 16 9. MTH 4 4 3 3 4 4 3 25 10. MIH 3 2 3 3 2 2 2 17 11. NF 4 4 3 3 3 4 4 25 12. NMPH 4 4 4 4 3 3 3 25 13. RNN 4 3 3 3 3 3 3 22 14. RAS 4 3 3 3 2 3 3 21 15. SA 4 4 3 3 4 3 3 24 16. TAS 4 4 3 4 3 4 3 25 17. VDP 3 3 2 3 2 3 2 18 18. ZB 3 3 2 2 2 2 2 16 19. ZR 3 2 3 2 2 2 2 16 20. MZR 4 3 3 2 2 2 2 18 21. AF 4 4 3 3 2 3 3 21 22. ADP 4 3 3 3 2 2 3 20
200
Lembar Pengamatan Afektif Siswa Hari/Tanggal : Senin, 13 Maret 2017 Kelas/Semester : II/ 2 (dua) Pertemuan : 4(empat) Petunjuk Pengamatan : Berilah tanda centang pada kolom skor 1-4 yang tersedia sesuai dengan kriteria Keterangan: Kriteria penilian ada pada rubrik penilaian afektif Skor 1= kurang, skor 2= cukup, skor 3 = baik, skor 4= sangat baik Tabel 12. Lembar penilaian afektif No Nama Aspek Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 1. AAA 4 3 3 3 3 2 3 21 2. BDS 4 4 3 3 3 3 3 23 3. GF 4 3 3 4 3 3 4 24 4. GS 4 3 3 4 3 3 4 25 5. KSAV 3 3 2 2 2 2 3 17 6. KKH 4 4 4 3 3 3 3 25 7. KAA 3 2 3 2 3 4 3 21 8. My 3 3 2 2 2 2 2 16 9. MTH 4 4 3 3 4 4 3 25 10. MIH 3 2 3 3 2 2 2 17 11. NF 4 4 3 3 3 4 4 25 12. NMPH 4 4 4 4 3 3 3 25 13. RNN 4 3 3 3 3 3 3 22 14. RAS 4 3 3 3 2 3 3 21 15. SA 4 4 3 3 4 3 3 24 16. TAS 4 4 3 4 3 4 3 25 17. VDP 3 3 2 3 2 3 2 18 18. ZB 3 3 2 2 2 2 2 16 19. ZR 3 2 3 2 2 2 2 16 20. MZR 4 3 3 2 2 2 2 18 21. AF 4 4 3 3 2 3 3 21 22. ADP 4 3 3 3 2 2 3 20
201
Analisis Hasil Perolehan Skor Pengamatan Aspek Afektif Siklus II SIKLUS I RATA𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 No PEMB PEMB 𝑥4 RATA 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍(𝟐𝟖) I II 2,86 1 19 21 20 3,29 2 23 23 23 3,45 3 24 24 24 3,57 4 25 25 25 2,31 5 16 17 16,5 3,57 6 25 25 25 3,00 7 21 21 21 2,28 8 16 16 16 3,57 9 25 25 25 2,43 10 17 17 17 3,57 11 25 25 25 3,57 12 25 25 25 3,14 13 22 22 22 3,07 14 21 22 21,5 3,45 15 24 24 24 3,50 16 25 24 24,5 2,57 17 18 18 18 2,28 18 16 16 16 2,28 19 16 16 16 2,57 20 18 18 18 3,00 21 21 21 21 2,86 22 20 20 20
Rentang Nilai Hasil Belajar Afektif No Skor 1. Skor ≤ 1,33 2. 1,33 < Skor ≤ 2,33 3. 2,33 < Skor ≤ 3,33 4. 3,33 < Skor ≤ 4,00
202
KETERANGAN BAIK BAIK SANGAT BAIK SANGAT BAIK CUKUP SANGAT BAIK BAIK CUKUP SANGAT BAIK BAIK SANGAT BAIK SANGAT BAIK BAIK BAIK SANGAT BAIK SANGAT BAIK BAIK CUKUP CUKUP BAIK BAIK BAIK
Predikat Kurang (K) Cukup (C) Baik (B) Sangat Baik (SB)
Lampiran 11: Hasil Belajar Aspek Psikomotor Lembar Pengamatan Psikomotor Siswa Hari/Tanggal :Senin, 6 Maret 2017 Kelas/Semester : II/2(Dua) Pertemuan : 1(Satu) Petunjuk Pengamatan: Berilah tanda centang pada kolom skor 1-4 yang tersedia sesuai dengan kriteria Keterangan: Kriteria penilian ada pada rubrik penilaian psikomotor Skor 1= kurang, skor 2= cukup, skor 3 = baik, skor 4= sangat baik No Nama Aspek Jumlah 1 2 3 4 5 11 1. AAA 3 2 2 2 2 13 2. BDS 3 2 3 2 3 15 3. GF 4 2 3 3 3 17 4. GS 4 4 3 3 3 10 5. KSAV 2 2 2 2 2 12 6. KKH 3 2 3 2 2 14 7. KAA 3 3 3 2 3 8 8. My 2 1 2 2 1 18 9. MTH 4 4 3 4 3 9 10. MIH 2 2 1 2 2 14 11. NF 3 3 3 2 3 18 12. NMPH 4 4 4 3 3 15 13. RNN 3 3 3 3 3 14 14. RAS 3 3 2 3 3 15 15. SA 4 3 2 3 3 15 16. TAS 4 2 3 3 3 16 17. VDP 4 4 2 3 3 10 18. ZB 2 2 2 2 2 8 19. ZR 2 1 2 1 2 10 20. MZR 2 2 2 2 2 17 21. AF 4 3 4 3 3 14 22. ADP 3 3 3 3 2
203
Lembar Pengamatan Psikomotor Siswa Hari/Tanggal : Kamis, 9 Maret 2017 Kelas/Semester : II/2(Dua) Pertemuan : 2(dua) Petunjuk Pengamatan: Berilah tanda centang pada kolom skor 1-4 yang tersedia sesuai dengan kriteria Keterangan: Kriteria penilian ada pada rubrik penilaian psikomotor Skor 1= kurang, skor 2= cukup, skor 3 = baik, skor 4= sangat baik No Nama Aspek Jumlah 1 2 3 4 5 13 1. AAA 3 2 3 3 2 15 2. BDS 3 2 3 2 3 15 3. GF 4 2 3 3 3 17 4. GS 4 4 3 3 3 10 5. KSAV 2 2 2 2 2 12 6. KKH 3 2 3 2 2 14 7. KAA 3 3 3 2 3 10 8. My 2 2 2 2 2 18 9. MTH 4 4 3 4 3 10 10. MIH 2 2 2 2 2 14 11. NF 3 3 3 2 3 18 12. NMPH 4 4 4 3 3 15 13. RNN 3 3 3 3 3 14 14. RAS 3 3 2 3 3 15 15. SA 4 3 2 3 3 15 16. TAS 4 2 3 3 3 16 17. VDP 4 4 2 3 3 11 18. ZB 3 2 2 2 2 10 19. ZR 2 2 2 2 2 10 20. MZR 2 2 2 2 2 17 21. AF 4 3 4 3 3 14 22. ADP 3 3 3 3 2
204
Analisis Hasil Perolehan Skor Pengamatan Aspek Psikomotor Siklus I SIKLUS I RATA𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 No PEMB KETERANGAN PEMB 𝑥4 RATA 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍(𝟐𝟎) I II 1 11 13 12 2,40 BAIK 2 13 15 14 2,80 BAIK 3 15 15 15 3,00 BAIK 4 17 17 17 3,40 SANGAT BAIK 5 10 10 10 2,00 CUKUP 6 12 12 12 2,40 BAIK 7 14 14 14 2,80 BAIK 1,80 8 8 10 CUKUP 9 9 18 18 18 3,60 SANGAT BAIK 10 9 10 9,5 1,90 CUKUP 11 14 14 14 2,80 BAIK 12 18 18 18 3,60 SANGAT BAIK 13 15 15 15 3,00 BAIK 14 14 14 14 2,80 BAIK 15 15 15 15 3,00 BAIK 16 15 15 15 3,00 BAIK 17 16 16 16 3,20 BAIK 18 10 11 10,5 2,10 CUKUP 19 8 10 9 1,80 CUKUP 20 10 10 10 2,00 CUKUP 21 17 17 17 3,40 BAIK 22 14 14 14 2,80 BAIK
Rentang Nilai Hasil Belajar Afektif No Skor 1. Skor ≤ 1,33 2. 1,33 < Skor ≤ 2,33 3. 2,33 < Skor ≤ 3,33 4. 3,33 < Skor ≤ 4,00
205
Predikat Kurang (K) Cukup (C) Baik (B) Sangat Baik (SB)
Lembar Pengamatan Psikomotor Siswa Hari/Tanggal : Sabtu, 11 Maret 2017 Kelas/Semester : II/2(Dua) Pertemuan : 3(tiga) Petunjuk Pengamatan: Berilah tanda centang pada kolom skor 1-4 yang tersedia sesuai dengan kriteria Keterangan: Kriteria penilian ada pada rubrik penilaian psikomotor Skor 1= kurang, skor 2= cukup, skor 3 = baik, skor 4= sangat baik No Nama Aspek Jumlah 1 2 3 4 5 13 1. AAA 3 2 3 3 2 15 2. BDS 3 2 3 2 3 16 3. GF 4 3 3 3 3 17 4. GS 4 4 3 3 3 11 5. KSAV 3 2 2 2 2 13 6. KKH 3 3 3 2 2 15 7. KAA 3 3 3 3 3 10 8. My 2 2 2 2 2 18 9. MTH 4 4 3 4 3 11 10. MIH 3 2 2 2 2 14 11. NF 3 3 3 2 3 18 12. NMPH 4 4 4 3 3 16 13. RNN 4 3 3 3 3 14 14. RAS 3 3 2 3 3 15 15. SA 4 3 2 3 3 16 16. TAS 4 3 3 3 3 16 17. VDP 4 4 2 3 3 13 18. ZB 3 3 2 3 2 10 19. ZR 2 2 2 2 2 11 20. MZR 3 2 2 2 2 17 21. AF 4 3 4 3 3 14 22. ADP 3 3 3 3 2
206
Lembar Pengamatan Psikomotor Siswa Hari/Tanggal : Senin, 13 Maret 2017 Kelas/Semester : II/2(Dua) Pertemuan : 4(empat) Petunjuk Pengamatan: Berilah tanda centang pada kolom skor 1-4 yang tersedia sesuai dengan kriteria Keterangan: Kriteria penilian ada pada rubrik penilaian psikomotor Skor 1= kurang, skor 2= cukup, skor 3 = baik, skor 4= sangat baik No Nama Aspek Jumlah 1 2 3 4 5 14 1. AAA 3 2 3 3 2 17 2. BDS 3 2 3 2 3 16 3. GF 4 3 3 3 3 17 4. GS 4 4 3 3 3 12 5. KSAV 3 2 2 2 2 13 6. KKH 3 3 3 2 2 17 7. KAA 3 3 3 3 3 11 8. My 2 2 2 2 2 18 9. MTH 4 4 3 4 3 13 10. MIH 3 2 2 2 2 14 11. NF 3 3 3 2 3 18 12. NMPH 4 4 4 3 3 16 13. RNN 4 3 3 3 3 17 14. RAS 3 3 2 3 3 15 15. SA 4 3 2 3 3 18 16. TAS 4 3 3 3 3 16 17. VDP 4 4 2 3 3 13 18. ZB 3 3 2 3 2 11 19. ZR 2 2 2 2 2 14 20. MZR 3 2 2 2 2 17 21. AF 4 3 4 3 3 15 22. ADP 3 3 3 3 2
207
Analisis Hasil Perolehan Skor Pengamatan Aspek Afektif Siklus II SIKLUS I RATA𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 No PEMB PEMB 𝑥4 RATA 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍(𝟐𝟖) I II 1 13 14 13,5 2,70 2 15 17 16 3,20 3 16 16 16 3,20 4 17 17 17 3,40 5 11 12 11,5 2,30 6 13 13 14,5 2,90 7 15 17 16 3,20 2,10 8 10 11 10,5 9 18 18 18 3,60 10 11 13 12 2,40 11 14 14 14 2,80 12 18 18 18 3,60 13 16 16 16 3,20 14 14 17 15,5 3,10 15 15 15 15 3,00 16 16 18 17 3,40 17 16 16 16 3,20 18 13 13 13 2,60 19 10 11 10,5 2,10 20 11 14 12,5 2,50 21 17 17 17 3,40 22 14 15 14,5 2,90
Rentang Nilai Hasil Belajar Afektif No Skor 1. Skor ≤ 1,33 2. 1,33 < Skor ≤ 2,33 3. 2,33 < Skor ≤ 3,33 4. 3,33 < Skor ≤ 4,00
208
KETERANGAN BAIK BAIK BAIK SANGAT BAIK CUKUP BAIK BAIK CUKUP SANGAT BAIK BAIK BAIK SANGAT BAIK BAIK BAIK BAIK SANGAT BAIK BAIK BAIK CUKUP BAIK SANGAT BAIK BAIK
Predikat Kurang (K) Cukup (C) Baik (B) Sangat Baik (SB)
Lampiran 13. Taksonomi Anderson Taksonomi Anderson Ranah Kognitif Menging Memaha Menerapkan Menganalis Menilai at mi is Memilih Menggolo Menerapkan Menganalis Menghargai Mengura ngkan Menentukan is Mempertim ikan Mempera Menggenera Mengatego bangkan Mendefi hankan lisasikan rikan Mengkritik nisikan Membeda Memperkira Membandi Mempertah Menunju kan kan ngkan ankan kkan Menerang Mengelola Membedak Membandin Memebri kan Mengatur an gkan table Memberi Menyiapkan Mengungg Mendaft contoh Menghasilk ulkan ar Menggam an Mendevere Menemp barkan Memproduk nsasikan atkan Mengaitk si Menyimpul Memada an Memilih kan nkan Menjabar Membuat Membagi Menging kan sketsa Merinci at Merangku mensurvei Menama m kan Menerjem Menghil ahkan angkan Membuat Menguti ungkapan p Mengena li Menentu kan menyata kan
209
Menciptaka n Mengkontr uksi Mengkomb inasikan Menciptaka n Mendesain Merancang Mengemba ngkan Membuat Memprodu ksi
Menerim a Mengiku ti Menganu t Mematuh i Meminat i
Imitasi Meniru Mengiku ti Mereplik asi Mengula ngi
Taksonomi Anderson Ranah Afektif Merespon Menghargai Mengorganisasika n Menyenagi Mengasumsika Mengubah Menyambut n Menata Mendudkun Meyakini Mengkombinasik g Meyakinkan an Menyutujui Memperjelas Mempertahankan Menampilka Memprakarsai Memadukan n Menyumbang Mengelola Melaporkan menekankan Menegosiasi Memilih Merembuk Mengatakan menolak
Karakterisasi Membiiasakan Mengubah perilaku Berakhlak mulia Mengkualifika si Melayani
Taksonomi Anderson Ranah Psikomotor Manipulasi Presisi Artikulasi Mencipkan Mendemontras Mengkontruksi kembali ikan kan Membangun Melengkapi Memecahkan Menunjukkan Mempertunjuk Mengkombinas Melaksanakan kan ikan Mengimplementa Menyempurna Mengkoordinas sikan kan ikan Mengkalibrasi Mengadaptasi Mengontrol mengembangka n
210
Naturalisasi Merancang Menspesifi kasi mengelola
Lampiran 14: Dokumentasi Penelitian
Tahap PRA Siklus
DOKUMENTASI PENELITIAN Gambar Kegiatan
Gambar 1.Guru dan peneliti membagikan soal pra siklus
Gambar 2. Siswa mengerjakam soal prasiklus Siklus I Pertemuan 1
Gambar 3. Siswa terlihat antusias saat pembelajaran 211
Gambar 4.Siswa berdiskusi Siklus I Pertemuan 2
Gambar 5. siswa berdiskusi
Gambar 6. Siswa mengerjakan tes siklus 212
Siklus II Pertemuan 1
Gambar 7. Siswa berdiskusi dengan bimbingan guru
Gambar 8. Siswa mengerjakan Tes siklus Siklus II Pertemuan 2
Gambar 9.Siswa memeragakan wayang kreasi
213