PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN MELALUI PARTICIPATORY ACTION RESEARCH Oleh: Drs. Munawar Rahmat, M.Pd. (Kapus Penelitian LPPM IAILM)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARRAKAT
INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH
LPPM IAILM 9-10 & 16-17 Juni 2007
PEMBANGUNAN IPM DAN MAQOSHID SYAR`IYAH DI INDONESIA
BAGAIMANA
PENDIDIKAN?
MAQOSHID SYAR`IYAH DAN IPM MAQASHID SYARI`AH: MENJAGA AGAMA MENJAGA JIWA MENJAGA AKAL MENJAGA HARTA MENJAGA KEHORMATAN/ KETURUNAN
IPM : ............... ( ? ) KESEHATAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN .............. ( ? )
BAGAIMANA PRESTASI “IPM” INDONESIA ?
Pendidikan? Kesehatan? Kesejahteraan? Source: Pisa database, 2003
INDEX PEMBANGUNAN MANUSIA
IPM
PENDIDIKAN
KESEHATAN
EKONOMI
AMH, Lama sekolah
UHH
DAYA BELI
PRESTASI PENDIDIKAN KITA Source: Pisa database, 2003
UKURAN PRESTASI
PENDIDIKAN
CERDAS TERAMPIL HIDUP BERMORAL BARAGAMA
-40
-60
-80
Source: Pisa database, 2003
60
-100
Note: Countries are ranked in descending order of percentages of 15 year olds in levels 3, 4, 5 and 6
Indonesia
80
Portugal Greece Serbia Uruguay Turkey Thailand Mexico
Hungary OECD total Poland Spain Latvia United States Italy Russian Federation
Canada Netherlands Liechtenstein Japan Macao-China Switzerland Belgium Australia New Zealand Iceland Denmark Czech Republic France Sweden Austria Germany Ireland OECD average Slovak Republic Norway Luxembourg
100
Brazil Tunisia
-20
Finland Hong Kong-China Korea
Percentage of students at each level of proficiency on the math overall scale
120 Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1
40
20
0
Makin Tinggi Pendidikan, Makin Rendah Kemandirian dan Semangat Kewirausahaannya
3.28
83.18
PT 6.14
3.93
3.12 SMA/MA
15.13
0.35
60.87
7.5
11.69
2.55 SLMP/MTs
18.8
2.26
39.2
10.3
6.23
23.44
2.03 SD/MI
19.71
28.59
13.52
26.53
9.87
1.78 Tdk/Blm tmt SD
20.07
22.56
14.98
12.22
28.67
1.49 0%
Sendiri Buruh/Karyawan
20%
40%
60%
Dibantu buruh tidak tetap Pekerja bebas
Sumber : BPS, Susenas 2003
80%
Dibantu buruh tetap Pekerja keluarga
100%
SAINTIS INDONESIA & ASIA 600 500 400 300 200 100 0 IRAN
IRAK
TURKI
PAK
MAS
INA
JUMLAH MATA PELAJARAN SMA 14 12 10 8 6 4 2 0 INGGRIS
GERMAN
PAKISTAN
INDONESIA
Hiduplah Indonesia Raya
PRESTASI KESEHATAN KITA Source: Pisa database, 2003
FAKTOR KESEHATAN YANG MEMPENGARUHI INDEX PEMBANGUNAN MANUSIA
IPM PENDIDIKAN
KESEHATAN
EKONOMI
AMH, Lama sekolah
UHH
DAYA BELI
AKABA
AKB BBLR ASFIKSIA INFEKSI (ISPA; Diare; Imunisasi)
PELAYANAN KESEHATAN 20%
LINGKUNGAN 45%
AKI
AKK
PENDARAHAN INFEKSI EKLAMSI PARTUS LAMA
PERILAKU 30%
GENETIK 5%
HUBUNGAN ANTARA KEMISKINAN DAN KESAKITAN
Penurunan akses terhadap pelayanan
belajar yang
Kemiskinan
rendah
kesehatan,
Gizi buruk Peningkatan risiko individu dan
Produktivitas kerja
Rendahnya tingkat tabungan, hutang
Kesakitan
lingkungan
Kemampuan
Kualitas hidup rendah
ANGKA KEMATIAN BAYI di PROPINSI JAWA BARAT Tahun 2002 Kab. Kab. Kara Bekasi wang
E
B Kab.Bogor
Keterangan: A B C D
= Kota Bandung = Kota Bogor = Kota Cianjur = Kota Cirebon = < 51 = rendah
= 51-57 = menengah = > 57 = tinggi
Kab. Purwa karta
A
C Kab. Sukabumi
Kab. Kab. Indramayu Subang
Kab. Sume dang
Kab. Maja Leng ka
Kab. Kuningan
Kab. Bandung Kab. Cianjur Kab. Garut
D Kab. Cirebon
Kab Tasikmalaya
JUMLAH KEMATIAN IBU DAN BAYI DINKES PROPINSI JAWA BARAT
5000 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
3654
3488
3572 2864
2352
903
754
726
321 1999
2000 2001 2002 Kematian ibu Kematian Bayi
678 2003
DATA HIV / AIDS
KASUS AIDS Di PROPINSI JAWA BARAT Tahun 1989 – 2003
50
AIDS : 85
40 30 20 10 0
'89
'90
'91
'92
'93
'94
'95
'96
'97
'98
'99
'00
'01
'02
'03
AIDS
1
0
1
1
4
3
1
3
4
1
5
11
3
1
7
Kum
1
1
2
3
7
10
11
14
18
19
24
35
38
39
46
KASUS HIV POSITIF di PROPINSI JAWA BARAT Tahun 1989 – 2003 800 700 600 500 400 300 200 100 0
HIV : 763
'89
'90
'91
'92
'93
'94
'95
'96
'97
'98
'99
'00
'01
'02
'03
HIV
0
0
1
1
5
4
3
3
6
4
13
88
108
223
214
Kum
0
0
1
2
7
11
14
17
23
27
40
128
236
459
673
KASUS HIV/AIDS PADA PENGGUNA NAPZA SUNTIK Tahun 1999 – 2003 500 450 400 350 300
HIV(+)
250 KUM
200 150 100 50 0 1999
2000
2001
HIV+
4
60
97
78
193
Kumulatif
4
64
161
239
432
Sumber: Laporan Rumah Sakit dan Sero survey
2002
2003
Wani ? … Udag sok
HDI atau IPM KITA ? Source: Pisa database, 2003
RANGKING INDONESIA BERDASARKAN HDI DIBANDINGKAN BEBERAPA NEGARA T AHUN 1995-2006 TAHUN
NEGARA 1995
2000
2003
2004
2005
Thailand
58
76
74
76
73
74
Malaysia
59
61
58
59
61
61
Philipina
100
77
85
83
84
84
Indonesia
104
109
112
111
110
108
Cina
111
99
104
94
85
81
Vietnam
120
108
109
112
108
109
Sumber: UNDP (1995, 2000, 2003, 2004, 2005 dan 2006)
2006
SDM INDONESIA & ASIA Hasil
survai Lembaga Konsultan dari Hongkong (PERC): Pendidikan di Indonesia menempati peringkat terendah di antara 12 negara Asia Korsel dan Singapore teratas Indikator antara lain: Proporsi penduduk yg memiliki pendidikan dasar-menengah-tinggi, ketersediaan NAKER yg berkualitas tinggi
BAGAIMANAKAH PENDIDIKAN AGAMA DI NEGERI KITA ?
Bagaimana pula Pendidikan Agama di persekolahan kita ?
KRISIS PARADIGMATIK MATERIALISTIK
POSITIVISTIK MANUSIA TANPA
RUH
SEKULARISTIK
EGOISTIK
MEKANISTIK
M A S A L A H KITA mutu dikdas apa yang perlu dan bisa ditingkatkan oleh mahasiswa IAILM peserta KKN 2007 melalui Participatory Action Research (PAR)?
Tentu yang paling utama adalah mutu pendidikan agama ! Adapun secara khusus dan operasional masalah-masalah yang perlu dikuasai oleh mahasiswa peserta KKN adalah sbb: 1. Mutu PAI apa yang perlu dan bisa ditingkatkan dalam tempo waktu 1 bulan? 2. Apa dan bagaimana Action Research & PAR? 3. Bagaimanakah meningkatkan mutu PAI melalui PAR?
PAI PADA JENJANG DIKDAS MAHIR BACA-TULIS AL-QURAN. (Malah Dirjen Pendidikan Islam Depag menghendaki baca-tulis Al-Quran sudah selesai di kelas 3 SD) 2. BISA SHALAT DAN IBADAH-IBADAH MAHDHAH LAINNYA 3. BERAKHLAK MULIA 1.
KEMAMPUAN MEMBACA
AL-QURAN
HASIL SURVEY YBHI BANDUNG 2003
> 10.000 SISWA KAB. TASIKMALAYA JAWA BARAT
PERSENTASE SISWA SMA YANG BISA DAN TIDAK BISA MEMBACA AL-QURAN DI KAB. TASIKMALAYA 60 50 40 Bisa Tdk bisa
30 20 10 0 Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3
Total
PERSENTASE SISWA SMP YANG BISA DAN TIDAK BISA MEMBACA AL-QURAN DI KAB. TASIKMALAYA 80 70 60 50 Bisa Tdk bisa
40 30 20 10 0 Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3
Total
PERSENTASE SISWA SD YANG BISA DAN TIDAK BISA MEMBACA AL-QURAN DI KAB. TASIKMALAYA 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Bisa Tdk bisa
K-1
K-2
K-3
K-4
K-5
K-6
Total
PERSENTASE SISWA (SD, SMP, SMA) YANG BISA & TIDAK BISA MEMBACA AL-QURAN DI KAB. TASIKMALAYA 90 80 70 60 50
Bisa Tdk bisa
40 30 20 10 0 SMU
SLTP
SD
JAM AGAMA DI SEKOLAH Jenjang
Indonesia
Pakistan
Iran
SD
2+1
8
16
SMP
2+1
8
16
SMA
2+1
6
12
Universitas
2+1 SKS
20 SKS
30 SKS
ACTION RESEARCH Bagaimanakah mengubah kondisi keberagamaan siswa dan Pendidikan Agama Islam di SD dan SMP? KITA TIDAK PUNYA TENAGA, MITRA KITA PUN PUNYA KEMAMPUAN, KITA PERLU MELAKUKAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH
APA ITU ACTION RESEARCH? 1. Menurut Hilary Bradbury and Peter Reason (2001: 2) Action Research is a participatory, democratic process with concerned with developing practical knowing in the pursuit of worth while human purpose, grounded in a participatory worldview which human purposes, grounded in a participatory world view which we believe is emerging at this historical moment. It sees to bring together action and reflection, theory and practice, with participation with others, in the pursuit of practical solution to issues of pressing concern to people, and more generally the flourishing of individual persons and their community.
APA ITU ACTION RESEARCH? 2. So action research is about working towards practical outcomes, and also about creating new forms of understanding, since action without reflection and understanding is blind, just as theory without action is meaningless. 3. Action research is only possible with, for and by persons and communities, ideally involving all stakeholders both in the questioning and sense making that informs the research, and in the action which its is focus.
Mengapa Action Research, bukan survey ? Setidaknya ada dua aspek yang menyebabkan metode survei kurang dapat dipakai: 1. Pertama, masyarakat cenderung dijadikan obyek saja dan kurang terlibat dalam merumuskan masalah dan penyusunan kebijakan (Fernandes dan tandon, 1993: 9); dan 2. kedua, dalam penerapan kebijakan, masyarakat hanya sebagai orang yang menerima bukan sebagai pelaku dan pelaksana, sehingga acapkali kebijakan kurang dipahami dan kurang dapat diterima masyarakat.
Diperlukan metode alternatif, ACTION RESEARCH? 1. Pertama, berusaha menutupi kelemahan itu dengan merumuskan permasalahan atas dasar masalah yang langsung dirasakan oleh masyarakat. 2. Kedua, pendekatan dirancang berdasarkan kesepakatan antara masyrakat dengan peneliti. 3. Ketiga, hasil penelitian tidak hanya bermanfaat bagi si peneliti tetapi juga bagi masyarakat. Perubahan situasi, meningkatnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam memahami dan mengubah serta kemampuan memecahkan masalah mereka atau mengubah situasi kehidupan mereka merupakan hasil yang diharapkan (Effendi, 1996,10).
BAGAIMANA MELAKUKAN ACTION RESEARCH –
Menurut James, YC.Yen (1920) dan Perfrom (2003),
–
Artinya, datanglah ke lokasi KKN, hidup bersama masyarakat dan “mitra” Participatory Action Research, belajar dari mitra, rencanakan bersama mitra, bekerja bersama mitra, mulailah dari apa yang diketahui oleh mitra, ajari mitra dengan contoh-contoh, dan belajarlah dengan cara bekerja, yakni “melakukan pemberantasan buta huruf Al-Quran bagi siswa SD dan SMP” di lokasi KKN.
“Datanglah kepada rakyat, hidup bersama rakyat, belajar dari rakyat, rencanakan bersama rakyat, bekerja bersama rakyat, mulailah dengan apa yang diketahui rakyat, ajarilah dengan contoh, belajarlah dengan bekerja.”
PROSES ACTION RESEARCH 1. 2. 3. 4.
Proses action reseaarch, menurut Kemmis & Mc Taggart, dimulai dengan: perencanaan, kemudian melakukan aksi, kemudian mengobservasi dampak dari aksi, dan melakukan perenungan tentang efektivitas dan efisiensi perencanaan dan aksi yang telah dilakukan.
PROSES ACTION RESEARCH (model Kemmis & McTaggart)
Planning
Acting
Reflecting
Observing
Pendekatan Pertama GAGAL ? Jika pendekatan pertama gagal, cari akar kegagalannya dalam hal apa. Dalam pemberantasan buta huruf Al-Quran, misalnya saja, apakah gagalnya itu pada metodenya, pada manajemennya, atau pada apanya? Jika sudah ditemukan akar masalahnya,
UBAH DENGAN PENDEKATAN II ! Jika Pendekatan II gagal ? UBAH DENGAN PENDEKATAN III !
PROSES ACTION RESEARCH (Putaran I, Putaran II, dst) . Planning
Acting
Reflect ing
Observ ing
Planning
Acting
Reflect ing
Observ ing
PROSES KKN IAILM 2007 MELALUI
PARTICIPATORY ACTION RESEARCH Dalam KKN 2007 ini, pada Putaran I lakukan tahaptahap kegiatan berikut bersama ”mitra”, yakni: buat perencanaan pemberantasan buta huruf Al-Quran bagi siswa SD dan SMP di desa lokasi KKN, kemudian (2) lakukan pemberantasan buta huruf Al-Quran dengan menggunakan manajemen dan metode yang Anda pilih, (3) setelah satu minggu, coba observasi seberapa besar perubahan, dan (4) diskusikan dan renungkan tentang efektivitas dan efisiensi perencanaan dan aksi yang telah dilakukan, apakah perlu diubah, misalnya mengubah metode dan manajemen. Jika Ya, maka lakukanlah Putaran II dengan tahap-tahap seperti dalam Putaran I. (1)
MITRA KKN Tentukan, siapa yang akan dijadikan MITRA KKN oleh Anda, misalnya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Guru Pendidikan Agama Islam SD Guru Pendidikan Agama Islam SMP Pengawas Pendidikan Agama Islam Kecamatan Kepala SD Kepala SMP Pembantu Kepala Sekolah SMP Guru Pembina Ekskul Keagamaan SMP
MITRA KKN LAINNYA MITRA KKN lainnya, misalnya: 8. Kepala Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) 9. Kepala Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) 10. Guru MDA 11. Guru TPA 12. Guru Ngaji 13. Ketua/Pengurus DKM 14. Remaja Masjid 15. Pihak-pihak lain yang dapat dijadikan MITRA KKN
LANGKAH-LANGKAH KKN DI DESA LOKASI KKN Langkah-langkah kegiatan penciptaan “Sekolah Model” yang bebas buta huruf Al-Quran di SD dan SMP melalui Participatory Action Research (PAR) sbb: 1. Rapat Kerja bersama Mitra PAR untuk menyamakan misi dan menyusun langkah-langkah kongkrit penciptaan “Sekolah Model” yang bebas buta huruf Al-Quran di desa lokasi KKN; 2. Memilih Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), dan Masjid penyelenggara baca-tulis Al-Quran yang siap atau perlu disiapkan untuk menyelenggarakan pemberantasan buta huruf Al-Quran bagi siswa SD dan SMP, oleh mahasiswa peserta KKN bersama-sama dengan Mitra PAR;
LANGKAH-LANGKAH KKN DI DESA LOKASI KKN Langkah-langkah kegiatan penciptaan “Sekolah Model” yang bebas buta huruf Al-Quran di SD dan SMP melalui Participatory Action Research (PAR) sbb: 3. Mapping test kemampuan membaca Al-Quran (terhadap seluruh siswa SD dan SMP di lokasi KKN), oleh mahasiswa peserta KKN bersama-sama dengan Mitra PAR; 4. Melakukan pemberantasan buta huruf Al-Quran bagi siswa SD dan SMP yang belum bisa atau belum lancar membaca Al-Quran di desa lokasi KKN, oleh mahasiswa peserta KKN bersama-sama dengan Mitra PAR; 5. Melakukan evaluasi mingguan tentang kemajuan hasil belajar serta merancang langkah-langkah yang lebih efektif untuk mempercepat terciptanya “Sekolah Model” yang bebas buta huruf Al-Quran di desa lokasi KKN, oleh mahasiswa peserta KKN bersama-sama dengan Mitra PAR.
Hiduplah Indonesia Raya
VIA MASJID PERTIMBANGKAN JUGA MELAKUKAN KKN – yakni pemberantasan buta huruf Al-Quran – MELALUI MASJID !!!
SEJARAH MASJID
MASJID DI MASA NABI SAW MASJID DI MASA SAHABAT & TABI`IN MASJID DI MASA KEJAYAAN PERADABAN ISLAM MASJID DI MASA KEMUNDURAN ISLAM MASJID ZAMAN SEKARANG
MASJID DI MASA NABI SAW: Masa Pertumbuhan
.
MASJID DI MASA SAHABAT & TABI`IN:
Masa Perkembangan
.
MASJID DI MASA BANI ABBAS: Masa Kejayaan Peradaban
.
MASJID DI MASA KEMUNDURAN: .
Kenegaraan & Pemerintahan
Tafaqquh fidDin
Baitul Hikmah
TIPE MASJID ( Dilihat dari segi Aktivitas)
Masjid PASIF, yakni masjid yang hanya berfungsi sbg tempat shalat & pengajian alakadarnya Masjid AKTIF, yakni masjid yang banyak mengadakan berbagai aktivitas dalam rangka meraih jamaah yang lebih banyak Masjid PRO-AKTIF, yakni masjid yang sangat aktif meraih jamaah, hingga para siswa di sekolah pun dijadikannya jamaah masjid
MEMBANGUN HUBUNGAN LINTAS SEKTORAL KOORDINASI
MASJID DENGAN LEMBAGA KEAGAMAAN KOORDINASI MASJID DENGAN LEMBAGA PENDIDIKAN KOORDINASI MASJID DENGAN LEMBAGA DAN SEKTOR SOSEK
KOORDINASI MASJID DENGAN SEKTOR PENDIDIKAN : MASJID &
PEMBERANTASAN BUTA HURUF AL-QURAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL BERBASIS MASJID ( KF-BM ) MASJID & PEMBINAAN BASIC LIFE SKILLS
MASJID PRO-AKTIF : ( Menjadikan Sekolah sbg Jamaah Masjid)
DATA BASED JAMAAH MASJID
Untuk menciptakan MASJID PRO-AKTIF perlu dibuat Data Based Jamaah Masjid
FORMAT KARTU JAMAAH MASJID
( KJM ) No Nama 1.
Status dl Baca klg Al-Quran Suami
2.
Istri
3.
Anak
4.
dst
5.
dst
Status Zakat
Pekerjaan
Kepala KJM: Ali Nurhuda No Nama
Status dl klg
Baca Al-Quran
Status Zakat
Pekerjaan
1. Ali
Suami
Trampil
Muzakki Bank
2. Siti
Istri
Mahir
3. Alia
Anak 1
4. Adi 5. Dila
Idem
Guru
Trampil
-
MA
Anak 2
Dasar
-
SMP
Anak 3
Pra-dasar
-
SD kls 1
Kepala KJM: Adun No Nama Status dl klg
Baca Al-Quran
Status Zakat
Pekerjaan
1. Adun
Suami
Pra-dasar
Mustahiq
Buruh
2. Isah
Istri
Dasar
Idem
IRT
3. Neti
Anak 1 Pra-dasar
-
SD
4. Toto
Anak 2 -
-
Balita
FORMAT REKAF KJM No
Kepala KJM
Angg Klg
1.
Ali
5
2.
Adun
3.
Baca Al-Quran Bisa
Status Zakat Kepala KJM
Tdk bisa
Muzaki
Mustahiq Bukan MM
3
2
√
-
-
4
0
3
-
√
-
Aman
6
2
4
-
-
√
4.
Bejo
3
1
2
-
-
√
5.
Dudi
5
2
3
-
√
-
Dst
.........
...
...
...
...
...
...
450
180
270
15
30
55
...
... 100.
Jmh 100
Mangga atuh !
S
E
L
E
S
A
I
LANGKAH KERJA DI LAPANGAN
Siapa yang perlu dijadikan MITRA? Bagaimana cara menyampaikan MISI KKN IAILM 2007, yakni: “meningkatkan kualitas PAI – khususnya baca-tulis AlQuran – pada SD dan SMP di lokasi KKN? Siapa saja pihak yang bisa diminta bantuan untuk melibatkan MITRA?