PENINGKATAN MUTU PENDIDIK PADA PENDIDIKAN NON FORMAL DI DAERAH 3T PADA LEMBAGA WIDYA INFORMATIKA KOMPUTER MELALUI PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN SKILL
Pengantar Indonesia adalah sebuah negara yang besar, negara yang majemuk dan memiliki luas wilayah yang sangat besar dengan ribuan pulau yang tersebar, indonesia juga kaya dengan hasil alam yaitu kekayaan yang ada dilautan dan kekayaan yang ada didaratan selain dari itu indonesia juga kaya dengan beragam suku, bahasa, agama, adat istiadat dan keaneka ragaman ada di bumi tanah indonesia. Akan tetapi jika semua kekayaan yang ada di Indonesia tidak diolah dan diatur oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas makan semua yang ada akan menjadi sia-sia dan tidak akan berguna dan tidak ada manfaatnya. Di era pertumbuhan yang semakin lama semakin modern dan diiringi dengan perkembangan teknologi yang semakin lama semakin canggih dan pesat perkembangannya serta mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting baik itu di dunia kerja, dunia usaha maupun di duina awam yang kian waktu pastinya akan terus berkembang mulai dari masa sekarang dan hingga sampai dimasa yang akan datang sehingga hal ini menuntut kita sebagai SDM diharuskan untuk mampu mengikuti dan menggunakan setiap perkembangan dari teknologi tersebut dengan sebaik-baik mungkin agar teknologi tersebut bisa mempunyai nilai yang sangat bermanfaat bagi kita sendiri khususnya dan di dunia usaha dan dunia kerja pada umumnya. Dengan pertumbuhan dan perkembangan yang diiringi dengan perkembangan teknologi tersebut kita sebagai pendidik yang telah berada didalam waktu yang sedang dan akan terus berkembang dimana ada sebuah tuntutan agar kita bisa menjadi seorang yang memiliki kompetensi dalam memberikan pembelajaran dan pengembangan skill kepada
peserta didik agar peserta didik tersebut nantinya bisa menjadi generasigenerasi yang bermutu, generasi yang berguna sekaligus penerus bagi bangsa, agama dan negara serta generasi – generasi baru yang siap berkompetisi serta siap bersaing baik itu di dunia usaha, industri dan dunia kerja.
Masalah Pembelajaran dan pengembangan skill pada peserta didik tidak hanya berlangsung pada pendidikan Informal dan Formal saja tetapi juga berlangsung pada pendidikan Nonformal. Pendidikan Informal merupakan pendidikan yang berupa kegiatan belajar secara mandiri yang dimana pendidikan ini dilakukan oleh keluarga sebagai salah satu dasar pendidikan untuk membentuk watak, kebiasaan, dan prilaku anak dimasa depan nantinya. Pendidikan Formal merupakan pendidikan yang berupa pendidikan
tersetruktur dan berjenjang yang dimulai dari Pendidikan
Dasar, Pendidikan Menengah serta Pendidikan Tinggi. Sedangkan menurut Sismanto (1984:7) pendidikan Nonformal atau pendidikan Luar Sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui
kegiatan
belajar
mengajar
yang
tidak
berjenjang
dan
berkesinambungan. Meskipun pendidikan Nonformal mempunyai kesamaan dengan pendidikan Formal yaitu pendidikan secara terstruktur dan berjenang tetapi secara perhatian dan kesejahteraan belum setara dengan pendidikan Formal bahkan status pendidikan Nonformal masih dipandang dengan sebelah mata. Padahal jika ditelusuri dan diperhatikan antara pendidikan Formal dan Nonformal juga mempuyai sebuah peran dan tujuan yang sama yaitu memberikan pendidikan dan pembelajaran kepada peserta didik berupa pembimbingan dalam pembelajaran guna untuk mencerdaskan anak bangsa. Bahkan secara kompetensi, antara guru pendidikan formal dan nonformal juga harus mempunyai cara dan strategi
dalam melakukan pembelajaran kepada peserta didik baik itu cara memahami karakter peserta didik maupun prilaku dari setiap peserta didik. Dengan adanya pendidikan Nonformal yang dimana pendidikan ini merupakan salah satu dari program dan peran pemerintah untuk membantu dalam melakukan sebuah kegiatan pembelajaran yaitu pendidikan dan pengembangan skill bagi peserta didik agar bisa menjadi manusia atau SDM yang mempunyai kompetensi dan siap bersaing nantinya meskipun hanya menempuh pelajaran atau pendidikan dari jalur pendidikan Nonformal. Karna dengan adanya SDM yang berkualitas serta bermutu hal ini menjadikan Negara Indonesia menjadi Negara yang siap untuk bersaing minimalnya persaingan yang dimulai dari daerah. Karena setiap daerah mempunyai tantangan-tantangan tersendiri meskipun masih berada dalam satu Negara Kesatuan. Karna perlu kita ketahui perkembangan dan pertumbuhan itu dimulai dari setiap daerah. Dan daerah
menjadi
lebih
siap
untuk
menghadapi
perubahan
dan
perkembangan yang akan datang, bahkan bisa tumbuh dengan lebih baik karena tersedianya SDM yang berkualitas pada daerah tersebut. Akan tetap sebagai sebuah lembaga Pendidikan Non formal yang mempunyai sebuah tujuan untuk menciptakan SDM yang bermutu dan berkualitas proses yang dilalui mungkin dan bahkan tidak akan berjalan dengan mulus dan baik. Karna kita ketahui lembaga Pendidikan Non formal ini adalah sebuah lembaga yang berdiri di daerah (3T) dimana di daerah tersebut terdapat beragam budaya dan tata cara kehidupan baik itu suku, agama, bahasa dan tingkah laku. bahkan masalah-masalah lain juga akan dihadapi oleh lembaga ini seperti pola pikir masyarakat di daerah tersebut. Karena pola pikir di derah (3T) akan sangat mempenarui proses pembelajaran. Di antara pola pikir yang masih terjadi di daerah (3T) adalah : Kebiasaan malas Belajar itu susah dan sulit Susah untuk fokus
Sulit untuk memahami materi Minim dan kurangnya kreatifitas atau karya Masih enggan untuk merima perubahan dan perkembangan Selain dari permasalahan yang ada diatas yaitu tentang pola pikir, masih ada permasalahan lain yang dihadapi oleh lembaga yang berdiri di daerah (3T) adalah permasalahan terbatasnya sarana dan prasarana seperti : Kurangnya teknologi Akses internet yang rendah dan lambat
Pembahasan dan Solusi Dalam dunia pendidikan yang juga merupakan program dan tugas dari pemerintah yaitu pendidikan yang berguna untuk mencerdaskan anak – anak bangsa dan sebagai genrasi penerus bangsa yang nantinya sebagai cikal bakal untuk membangun bangsa dan negara agar terus berkembang dan maju serta menjadikan Negara Indonesia terkenal dimata dunia. Semua itu adalah merupakan sebuah pembahasan yang penting untuk kita ketahui bagaimana proses yang harus dijalankan agar semua program dan tugas dapat berjalan sesuai dengan yang telah di rencanakan. Pendidikan non formal atau yang biasa dikenal dengan pendidikan luar sekolah juga bisa membantu peserta didik dalam belajar diluar sekolah guna untuk mengembangkan pendidikan yang berhubungan dengan pendidikan Teknologi Infomasi dan Komunikasi (TIK). Karna selain peserta didik mendapapatkan ilmu tentang (TIK) di sekolah. peserta didik juga bisa mendapatkan ilmu tersebut diluar sekolah agar ilmu yang didapatkan antar di pendidikan Formal dan Non formal bisa menjadi lebih sempurna, dengan adanya pendidikan TIK yang dilakukan dengan cara praktek langsung dan dilakukan diluar sekolah oleh peserta didik maka peserta didik akan lebih dalam untuk memahami pelajaran yang berhubungan dengan Teknologi di lembaga pendidikan Non formal.
Bermacam-macam pembelajaran, pembinaan serta pengembangan yang dilakukan pada pendidikan Non formal yang berguna dan bisa dikatakan cukup baik untuk pembelajaran bagi peserta didik selain mendapatkan pembelajaran dari sekolah. Dan semua pendidikan luar sekolah ini dilakukan juga tidak jauh dari pelajaran yang dilakukan di dalam sekolah agar antara pelajaran (TIK) yang diskolah dengan pelajaran (TIK) yang ada di pendidikan Non formal tetap berjalan dengan beriringan supaya pelajaran yang dilakukan oleh pendidik dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik. Dalam menciptakan pendidikan Non formal yang baik dan berkualitas diperlukan pendidik yang berkompetensi didalam bidang pembelajarannya.
Karna
seorang
pendidik
itu
harus
benar-benar
mengetahui seperti apa keadaan, cara belajar, karakter serta prilaku dari setiap peserta didik. Agar apa di ajarkan atau dituangkan oleh pendidik kepada peserta didik itu akan mendapatkan hasil yang baik dan dapat dipahami pula oleh peserta didik tentang materi ajar yang disampaikan oleh pendidik. Selain mengetahui dan memahami seperti apa keadaan, cara belajar, karakter serta prilaku dari peserta didik peran pendidik didalam pengembangan skill pendidik juga harus mampu dalam membantu atau membimbing kepada peserta didik bagai mana cara menyelesaikan dan mengatasi permasalahan jika ketika dalam proses pembelajaran ada permasalahan yang terjadi terhadap peserta didik karena peran pendidik adalah melakukan pengembangan skill jadi yang dilakukan pendidik terhadap peserta didik adalah membantu dan membimbing peserta didik dalam mengembangkan skill yang telah dimiliki oleh peserta didik. Sebagai seorang pendidik, pendidik tidak bisa lari atau terlepas dari sebuah panduan dalam melakukan pembelajaran baik itu silabus atau pun urutan-urutan dalam melakukan proses pembelajaran agar pembelajaran tersebut tetap terkonsep dengan sistematis sesuai urutan-urutan yang akan diajarkan. Disamping panduan pembelajaran yang harus dimiliki
pendidik, seorang pendidik harus mempuyai pengetahuan, keterampilan serta teknik mengajar dan juga harus menguasai materi demi tercapainya materi yang akan di ajarkan kepada peserta didik nantinya. Meskipun semua komponen dan panduan pembelajaran telah dikuasai tetapi peran seorang pendidik adalah memperhatikan hasil yang telah dikerjakan oleh setiap perserta didik agar hasil yang telah dikerjakan sesuai dengan yang sudah di atur dalam proses bembelajaran. Selain dari itu sebagai seorang pendidik dalam melakukan proses pembelajaran bukan hanya mengajarkan sebuah materi berdasarkan konsep yang telah disusun sercara sistematis kepada peserta didik, tetapi pendidik harus mempunyai peralatan atau menggunakan peralatan yang dibutuhkan sebagai pendukung dalam sebuah proses belajar mengajar. Misalnya
seperti
adanya
ruangan,
sepidol,
papan
tulis,
modul
pembelajaran, komputer, infokus serta peralatan pendukung lainnya yang sangat dibutuhkan untuk melakukan proses pembelajaran agar proses pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik. Ketika seorang pendidik saat melakukan proses pembelajaran hanya menggunakan beberapa peralatan seperti buku latihan, sepidol, dan papan tulis lalu seorang pendidik menggambarkan latihan tersebut di papan
tulis
misalnya
latihan
“membuat
logo
sederhana
dengan
menggunakan Aplikasi Corel Draw X5” sesuai dengan latihan yang di dalam buku latihan. Maka yang terjadi adalah peserta didik akan menjadi sedikit bingung. Kenapa menjadi bingung? Karena secara model gambar sudah sama dengan yang dibuku latihan tetapi ada model lain yang perlu diketahui yaitu pola pewarnaan atau memberikan warna pada gambar logo tersebut karna perlu kita ketahui bahwa warna dalam satu buah gambar logo sederhana itu bukan terdiri dari satu atau dua warna tetapi ada lebih dari dua warna. Sehingga ketika kita berikan contoh dan proses pembuatannya hanya menggunakan sepidol dan menggambarkan di papan tulis hasil yang akan kita dapatkan belum sampai kepada tahap yang baik. Oleh karna itu sebagai seorang pendidik saat melakukan
proses pembelajaran harus menggunakan peralatan yang sangat mendukung dalam proses pembelajaran seperti infokus. Mengapa harus menggunakan infokus karena dengan menggunakan infokus peserta didik dapat memperhatikan dengan baik dan memahami setiap proses pembuatan logo tersebut karna selain dari proses dalam sebuah logo tersebut terdapat beberapa warna yang membuat gambar logo tersebut menjadi lebih bagus ketika seorang pendidik mengajarkan materi membuat logo dengan menggunakan peralatan seperti infokus tersebut. Dari sedikit uraian diatas, penulis bermaksud untuk membuat pembahasan dan solusi dalam sebuah pendidikan dan pengembangan skill yang ada pada lembaga pendidikan Non formal pada derah (3T). Karna sesuai dengan masalah yang telah sedikit diuraikan bahwa fungsi dan peran salah satu lembaga pendidikan Non formal ini adalah memberikan pendidikan dan pembelajaran kepada peserta didik diluar jam pelajaran sekolah atau pendidikan Formal agar supaya apa yang dipelajari di sekolah sebelumnya khususnya yang berhubungan dengan pelajaran (TIK) bisa lebih dikembangkan lagi serta melakukan pengulangan pada pelajaran tersebut sesuai yang telah dipelajari di sekolah sebelumnya agar peserta didik itu benar-benar bisa menguasai materi pembelajaran tersebut dengan baik. Penulis akan memberikan beberapa kegiatan pembelajaran dan pengembangan skill untuk sedikit memadukan antara pelajaran yang ada disekolah dengan pelajaran yang ada di lembaga pendidikan Non formal yaitu seperti apa dan bagaimana yang telah dipelajari disekolah dan bagaimana hasil dari pembelajaran pada waktu mengikuti salah satu materi pelajaran TIK. Terdatap
beberapa
paket
kegiatan
pembelajaran
dan
pengembangan skill pada pendidikan Non formal yaitu Lembaga Widya informatika Komputer yaitu : 1. Pendidikan Paket Sekolah yang dimana pelajaran ini juga ada kaitannya dengan mata pelajaran TIK dan
termasuk dalam
kegiatan extrakurikuler sekolah agar nantinya peserta didik dapat belajar lagi dengan lebih baik, dan proses belajarnya dilakukan diluar sekolah. 2. Pendidikan Life Skill yang dimana pendidikan ini juga termasuk dalam pendidikan luar sekolah atau Non formal, namun lebih diutamakan untuk peserta didik yang telah menyelesaikan sekolah di tingkat Pendidikan Menengah tetapi tidak bisa melanjutkan ke Pendidikan Tinggi. Karena pendidikan Life Skill ini bisa menjadi bekal bagi peserta didik nantinya jika telah menyelesaikan
pendidikannya
dilembaga
pendidikan
non
formal yang mempuyai program Pendidikan Life Skill. Dari paket pendidikan yang ada semua telah disusun guna menyelaraskan antara pendidikan Formal dan Non formal. Daftar paket pembelajaran berdasarkan paket dan tingkat pendidikan yaitu sebagai berikut :
Daftar Paket Pendidikan Non formal di lembaga Widya Informatika berdasarkan paket pendidikan pada Tahun Ajaran 2016 / 2017 1. Pendidikan Paket Sekolah No
Peserta didik
1
SMA / MA
2
Pada
SMP / MTs
daftar
paket
Paket pembelajaran -
Corel Draw X5
-
Illustrator
-
Photoshop
-
Introduction
-
Operator Internet
-
Windows Office
pembelajaran
Jam belajar
Waktu belajar
16.00 s/d
90 Menit
17.30
16.00 s/d
Paket
90 Menit
17.30
sekolah
ini
adalah
berdasarkan tingkat pendidikan yaitu: 1. Paket Pendidikan Sekolah (Pendidikan Menengah untuk tingak SMA / MA)
Untuk pendidikan menengah tingkat SMA / MA adalah pendidikan TIK di tingkat pendidikan ini adalah kelanjutan dari pendidikan menengah pada pendidikan tingkat SMP / MTs. Dan untuk materi pembelajaran yang diberikan juga merupakan materi yang berkelanjutan menyesuaikan dengan jenjang pendidikan yang sedang dilakukan. 2. Paket Pendidikan Sekolah (Pendidikan Menengah untuk tingkat SMP / MTs) Untuk pendidikan menengah tingkat SMP / MTs adalah pendidikan TIK yang model pendidikannya adalah pendidikan TIK tingkat dasar atau pemula. Bagaimana peserta didik pada tingkat SMP / MTs ini mengenal dan mempelajari tentang TIK.
Sebelum melanjutkan pada proses pembelajaran sedikit diskusi yang perlu dilakukan antara pendidik dengan peserta didik sebagai salah satu cara bagai mana seorang pendidik melakukan akitfitas belajar sebelum memulai pelajarannya sekaligus cara untuk berinteraksi antara pendidk dengan peserta didik supaya dapat tercipta suasana belajar yang kondusif. Dan juga cara untuk bisa mengetahui dan perlu diketahui sejauh mana perkembangan tentang pembelajaran yang telah didapat guna mencapai sebuah tujuan baik yaitu menjadi lebih berkembang skill yang dimiliki oleh peserta didik. Pendidik
: Membagikan modul latihan sebagai panduan pembelajaran. (dibagikan kepada setiap peserta didik yang ada dalam satu ruangan belajar setelah selesai
membagikan
modul,
pendidik
mempersilahkan untuk membuka latihan membuat logo sederhanan pada halaman sekian…) Peserta Didik : pak,
kok
pelajarannya
(materi
di
lembaga
pendidikan Non formal) sama dengan yang sudah kami pelajari waktu disekolah ?...
Pendidik
: eh
sama
yah??
Nggak
tau
pulak
kalau
pelajarannya sama dan pernah dipelajari oleh adik-adik waktu disekolah. Peserta didik : ia pak sama pelajarannya. Pendidik
: emm… mungkin ada sedikit persamaan makanya soalnya jadi sama seperti yang pernah dipelajari di sekolah. Ya sudah, kalau soalnya memang sama dengan yang pernah dipelajari di sekolah sekarang coba kerjakan dulu soal yang telah adikadik pegang masing-masing karena bapak ingin melihat
sejauh mana
adik-adik mengerjakan
latihan meskipun latihan tersebut sama dengan pelajaran yang ada disekolah dan pernah adikadik kerjakan. Peserta didik : iya pak…
Setelah sedikit terjadi diskusi antara pendidik dan peserta didik maka dilanjutkan dengan melakukan proses pembelajaran. Yaitu tentang materi “membuat logo sederhana dengan menggunakan Aplikasi Corel Draw X5” ternyata materi yang akan diajarkan kepada peserta didik sudah pernah dipelajari di sekolah, tetapi itu tidak menjadi masalah karean pendidik mempunyai
sebuah
tujuan,
bahwa
tujuannya
adalah
melakukan
pengulangan atau mengingat kembali terhadap pelajaran yang telah dipelajari waktu disekolah supaya pendidik bisa melihat bagai mana hasil dari yang pelajaran yang telah dikerjakan oleh peserta didik antara disekolah dengan di lembaga Non formal. Pada saat peserta didik mengerjakan latihan yang diberikan pendidik maka pendidik hanya memperhatikan bagai mana peserta didik mengerjakan latihan tersebut. Ketika sampai kebeberapa tahap proses pembuatan logo sederhana ternyata ada beberapa permasalahan yang terjadi yaitu terdapat peserta didik
yang
mengalami
kendala
atau
bingung
untuk
melakukan
penyelesaian
logo
tersebut.
Maka
sebagai
pendidik
memberikan
bimbingan dalam pembuatan logo dengan menggunakan peralatan yang dimiliki oleh pendidik seperti infokus sebagai tahap awal dalam memberikan bimbingan belajar. Selain dari proses pembelajaran yang sedang peserta didik kerjakan, hal lain yang menjadi diperhatikan adalah atitude. Atitude bagi peserta didik yang berasal dari sekolah juga tak luput dari perhatian karena atitiude juga merupakan bagian dari proses pembelajaran agar peserta didik itu sendiri bisa menjadi sorang yang mempunyai tingkah laku dan karakter diri yang baik. Daftar Pendidikan Life Skill Non formal di lembaga Widya Informatika berdasarkan paket pendidikan pada Tahun Ajaran 2016 / 2017 2. Pendidikan Life Skill No
Peserta didik
1
Telah
Jurusan - Ilmu Komputer
Menyelesaikan - Akuntasi Komputer Pendidikan
2
- Informatika Bisnis
Privat Class
- Sesuai yang akan
Waktu belajar
Disesuaikan,
90 Menit
dan menurut
- Sekretaris Eksekutif
SMA
Jam belajar
kelas/rombel
Disesuaikan
90 Menit
dipelajari
Pada daftar paket pembelajaran pendidikan Life Skill ini adalah berdasarkan
peserta
didik
yang
ingin
mendapatkan
sertifikat
pembelajaran. Namun dalam pendidikan Life Skill bukan hanya sertifikat pembelajaran yang harus didapatkan tetapi juga keterampilan, keahlian dan
skil
yang
harus
didapatkan
pada
waktu
mengikuti
proses
pembelajaran. Paket pembelajaran pendidikan Life Skill berdasarkan peserta didik sebagai berikut : 1. Peserta didik yang telah menyelesaikan Pendidikan Tingkat Menengah (SMA / MA)
Untuk pendidikan Life Skill merupakan pendidikan bagi peserta didik yang telah menyelesaikan Pendidikan Menengah tingkat SMA / MA yang ingin mendapatkan ketermapilan, keahlian dan bisa juga untuk peserta didik yang tidak melanjutkan ke Pendidikan Tinggi (perguruan tinggi) yang mungkin di sebabkan oleh beberapa hal yang dihadapi oleh seorang peserta didik tersebut, sehingga ia tidak bisa menimba ilmu di Pendidikan Tinggi sesuai bidang ilmu yang diinginkan. Pada pendidikan Life Skill juga ada beberapa jurusan yang bisa dipilih oleh peserta didik sesuai dengan minat dan keinginan yang dimana peserta didik nantinya bisa mengembangkan lagi ilmu-ilmu dasar yang pernah di pelajari di sekolah. 2. Peserta didik Prifat Class Untuk prifat class merupakan pendidikan bagi peserta didik yang
hanya
ingin
mendapatkan
sebuah
keterampilan
atau
kemampuan pada beberapa bidang ilmu saja (TIK). Dan peserta didik hanya menempuh pendidikan tersebut melalui pembelajaran secara prifat dengan jam dan waktu belajar yang telah ditentukan. Sebelum melanjutkan pada proses pembelajaran pada paket pendidikan Life Skill perlu diketahui terlebih dahulu bahwa Pendidika Life Skill ini juga termasuk kedalam sebuah pendidikan Non formal, karna mempunyai proses kegiatan belajar mengajar terhadap peserta didik untuk menghasilkan peserta didik yang mempunyai keterampilan, keahlian dan kemampuan dalam bidang Teknologi Informasi Komputer. Pendidikan Life Skill ini merupakan pendidika yang dilakukan oleh sebuah lembaga dengan peserta didik yang berasal dari kalangan pelajar yang tidak bisa melanjutkan ke Pendidikan Tinggi (perguruan tinggi) dan bisa juga peserta didik yang ingin mendapatkan keterampilan dan keahlian dalam bidang ilmu Teknologi Komputer. Dalam pendidikan life skill ada beberapa jurusan yang bisa di pilih oleh peserta didik sesuai dengan minat dan keinginan berdasarkan kemampuan yang telah dimiliki waktu belajar di sekolah. Agar peserta
didik tersebut bisa mengingat kembali pelajaran yang pernah dipelajari dan peserta didik bisa mengembangkan lagi pelajaran tersebut. Selain itu, pada pendidikan Life Skill yang mempunya beberapa jurusan yang bisa dipilih oleh peserta didik juga ada pendidikan Privat Class dimana Privat Class ini merupakan pendidikan yang pilih oleh peserta didik untuk mendapatkan
pembelajaran
dan
mendapatkan
keterampilan
pada
beberapa bidang mata pelajaran saja. Peran seorang pendidik didalam pendidikan Life Skill juga harus mempunyai kompetensi yang berkualitas. Karna kita ketahui sesuai dengan uraian sebelumnya peserta didik yang mengikuti Pendidikan Life Skill adalah peserta didik yang berasal dari sekolah yang yang terdapat di beberapa daerah (3T) yaitu Kabupaten Kepulauan Meranti. Dengan beragam suku bahasa, budaya, adat istiadat serta kebudayaan yang berbeda. Maka dari itu peran seorang pendidik harus bisa memahami keadaan, karakter serta prilaku dari peserta didik tersebut agar nantinya proses belajar dalam satu rombongan belajar dapat berjalan dengan baik dan kondusif. Metode pembelajaran yang dilakukan adalah “metode pengulangan” pengulangan materi yang mungkin sebelumnya pernah dipelajari di sekolah. Kenapa harus mengulang? Agar dengan mengulang nantinya peserta didik bisa mengingat kembali pelajaran sebelumnya yang berhubungan dengan TIK. Dan selain itu pembelajaran yang dilakukan adalah “metode membimbing” ketika terjadi permasalah pada salah satu peserta didik yang mengalami kesulitan untuk melakukan proses mengerjakan latihan maka peran pendidik adalah pembimbingan terhadap peserta didik tersebut agar bisa mengerti dan memahami setiap proses dalam
mengerjakan
latihan.
Dengan
melakukan
proses
metode
pembelajaran yang sedemikian makan semua rencana pembelajaran yang telah disusun secara sistematis berdasarkan Kurikulum, Silabus dan RPP bisa tercapai dengan baik.
Dari metode pembelajaran yang ada terdapat beberapa perbedaan proses pembelajaran antara Pendidikan Paket Skolah dan Pendidika Life Skill. Dapat diperhatikan di bawah ini :
Tabel perbedaan pembelajaran antara Pendidikan Paket Sekolah dan Pendidikan Life Skill No
Kriteria
1 2 4
Metode pengulangan Metode Pembimbingan Atitude Tanya jawab antara peserta didik dan pendidik Materi latihan di lanjutkan ketika peserta didik telah memahami dan dapat menyelesaikan dengan baik Pengembangan materi Membuat latihan mandiri Mengerjakan ulangan Ujian Membua logo pribadi Tugas Mandiri Tugas akhir / Ujian akhir
5
6
7 8 9 10 11 12 13
Pendidikan Paket Sekolah Ya Ya Ya
Pendidikan Life Skil Ya Ya Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Kesimpulan dan Harapan Penulis Dengan terselenggaranya pendidikan Non formal maka dapat memberikan pendidikan, pembelajaran dan pengembangan skill yang lebih baik dan bermutu sesuai dengan visi dan misi lembaga. sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal yang penuh dengan dedi kasih, kesabaran dalam memberikan pendidikan kepada peserta didik agar nantinya dapat melahirkan serta menciptakan generasi – generasi yang mempunyai Sumber Daya Alam (SDM) yang bermutu dan berkualias serta
mempunyai atitude yang baik dan yang nantinya juga siap untuk berkompetisi dalam membangun dan mengembangkan daerah juga negara indonesia. Selain itu nantinya juga bisa berguna khususnya didalam keluarga dan umumnya bagi Bangsa, Negara dan Agama. Sebagai seorang penulis, penulis mempunyai harapan yang sangat besar agar sebuah lembaga pendidikan non formal ini juga mendapatkan perhatian dari pemerintah baik itu pemerintah daerah, pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat layaknya seperti pendidikan Informal dan pendidkan Formal. Karna meskipun hanya sekedar pendidikan luar sekolah atau jalur pendidikan non formal pendidikan ini juga mempunyai proses pembelajaran, pendidikan dan juga tujuan yang sama dengan pendidikan Informal dan Formal yaitu bertujuan mencerdaskan anak – anak bangsa guna melahirkan generasi – generasi yang mempunyai kemampuan dan Sumber Daya Manusia (SDM) bermutu dan siap bersaing dan berkembang serta berguna untuk bangsa, negara dan agama. Penulis juga mepunyai harapan, selain dari lembaga yang harus mendapatkan perhatian dari pemerintah seorang pendidik juga harus mendapatakan perhatian yang sama yaitu perhatian yang diberikan kepada lembaga baik itu perhatian dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat berupa kesejahteraan. Karna kita ketahui dengan mendapatkan perhatian yang diberikan oleh pemrintah semua perjuangan pendidik dalam mendidik dan mencerdaskan peserta didik guna melahirkan generasi-generasi baru dan SDM yang bermutu dan berkualitas bukanlah perjuangan yang sia-sia, karna pendidik mempunyai hak atas perhatian tersebut.
Daftar Pustaka
Bambang Tri Cahyono, Prof. DR. M.Ec, Kasus-Kasus Manajemen Sumber Daya Manusia, penerbit IPWI, Jakarta 1999
Iswanto, SE, MM, M.Sc, Tata Kelola Kursus dan Pelatihan Widya Informatika Komputer, Selatpanjang 2016
Sismanto, 1984. Pendidikan Luar Sekolah dalam Upaya Mencerdaskan Bangsa. Penerbit CV. Era Swasta. Jakarta.
Sudjana S, Prof DR, M.Ed, PdD, Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Lurar Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penerbit Falah Production Bandung, 2000
SURAT KETERAN