Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 98 - 108 | 98
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN PEMETAAN PIKIRAN (MIND MAPPING) SISWA KELAS VI SD NEGERI 006 KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROHUL Oleh Nisdawati Guru SD Negeri 006 Rambah
[email protected] Article History Received : Desember 2016 Accepted : Februari 2017 Published : Maret 2017 Keywords Pemetaan Pikiran, Keterampilan Menulis Teks Pidato
Abstract This research was conducted to obtain a description of the process of improving the skill of writing text to speech with mind mapping Elementary School sixth grade students Rambah 006. The method used was classroom action research conducted in two cycles. Each cycle consists of four stages of research, including planning, implementation, observation, and reflection. This research data is the result of observation of the actions of teachers and students in learning, field notes and student learning outcomes. Data from teacher activity observation and field notes were analyzed qualitatively. Data from learning to write text to speech and the observation of student activities were analyzed quantitatively. The results showed that mind mapping is used as a tool in learning can enhance the activity and student learning outcomes in writing the text of the speech. The learning process with the help of mind mapping to help students generate ideas and ideas principal explanatory, and connecting those ideas into coherent sentences and coherently. Thus, learning to write text to speech using mind mapping to make students think critically, logically and systematically. Meanwhile, the factors that impede learning to write text to speech with the help of mind mapping is not maximized classroom management and a lack of mastery of student’s vocabulary. Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh deskripsi tentang proses peningkatan keterampilan menulis teks pidato dengan pemetaan pikiran siswa kelas VI SD 98 ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Pidato dengan Pemetaan Pikiran (Mind Mapping) Siswa Kelas VI SD Negeri 006 Kecematan Rambah Kabupaten Rohul Jurnal Pendidikan Rokania Vol.
II (No. 1/2017) 98 - 108 | 99
Negeri 006 Rambah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan penelitian, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data penelitian ini adalah hasil observasi tentang tindakan guru dan siswa dalam pembelajaran, catatan lapangan dan hasil belajar siswa. Data hasil observasi aktivitas guru dan catatan lapangan dianalisis secara kualitatif. Data hasil belajar menulis teks pidato dan hasil observasi aktivitas siswa dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemetaan pikiran yang digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menulis teks pidato. Proses pembelajaran dengan bantuan pemetaan pikiran membantu siswa menghasilkan gagasan pokok dan gagasan penjelas, dan menghubungkan gagasan-gagasan tersebut dalam kalimat-kalimat yang padu dan runtut. Dengan demikian, pembelajaran menulis teks pidato mengunakan pemetaan pikiran menjadikan siswa berpikir kritis, logis, dan sistematis. Sementara itu, faktor yang menghambat pembelajaran menulis teks pidato dengan bantuan pemetaan pikiran adalah pengelolaan kelas yang belum maksimal serta kurangnya penguasaan kosa kata siswa.
ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 98 - 108 | 100
benar.
A. Pendahuluan Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
memiliki
alat
komunikasi
yang
tujuan
bersifat nasional, bahasa Indonesia harus
utama.Salah satu tujuan pembelajaran
dikuasai oleh setiap siswa. Oleh karena
bahasaIndonesia membimbing
beberapa
Sebagai
adalah
untuk
itu, pembelajaran bahasa Indonesia tidak
agar
memiliki
cukup hanya menggunakan satu metode.
siswa
keterampilan berbahasa Indonesia yang
Bahasa
baik, yang meliputi aspek-aspek utama
merupakan
dalam berbahasa, seperti aspek menyimak,
penggunaan metode yang tepat perlu
berbicara,
membaca,
dilakukan. Pembelajaran bahasa Indonesia
Keempat
aspek
dan
menulis.
tersebut
harus
bukan
sebagai
ilmu,
keterampilan
di tingkat sekolah dasar
tetapi
sehingga
mengandalkan
dikembangkan dalam pembelajaran bahasa
penggunaan model-model pembelajaran
Indonesia.
yang aplikatif dan menarik. Pembelajaran
Dalam
pembelajaran,
guru
yang menarik akan memikat siswa untuk
berperan sebagai perancang sekaligus
terus dan betah mempelajari bahasa
pelaksana. Artinya, gurulah yang bertugas
Indonesia sebagai bahasa nasional.
dan bertanggung jawab merencanakan dan
Pembelajaran
bahasa
Indonesia
melaksanakan pembelajaran di sekolah.
diharapkan membantu siswa mengenal
Guru sebagai tenaga profesional harus
identitas bangsanya. Hal ini, terjadi karena
memiliki
kemampuan
dalam pembelajaran bahasa Indonesia
mengaplikasikan berbagai teori belajar
seorang siswa belajar mengenal dirinya,
dalam pembelajaran, kemampuan memilih
budayanya,
dan menerapkan metode pembelajaran
lain,mengemukakan
yang efektif dan efisien, kemampuan
perasaan,berpartisipasi dalam masyarakat
melibatkan
yang menggunakan bahasa tersebut, dan
sejumlah
siswa
berpartisipasi
aktif,
dan
gagasan
orang dan
kemampuan membuat suasana belajar
menemukan
yang
tujuan
kemampuan analitis, dan imajinatif yang
pendidikan, dan mampu berkomunikasi
ada dalam dirinya. Selain itu, dalam
dengan bahasa Indonesia dengan baik dan
pembelajaran
menunjang
tercapainya
serta
budaya
bahasa
menggunakan
Indonesia
ini
ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Pidato dengan Pemetaan Pikiran (Mind Mapping) Siswa Kelas VI SD Negeri 006 Kecematan Rambah Kabupaten Rohul Jurnal Pendidikan Rokania Vol.
diarahkan
untuk
meningkatkan
II (No. 1/2017) 98 - 108 | 101
dilapangan
menunjukkan
bahwa
kemampuan siswa untuk berkomunikasi
keterampilan menulis siswa kelas VI SD
dalam bahasa Indonesia dengan baik dan
Negeri 006 Rambah masih rendah. Pada
benar baik secara lisan maupun tulisan.
tabel berikut ini disajikan
Secara umum, menurut Depdiknas (2006)
tujuan
pembelajaran
bahasa
keterampilan menulis siswa kelas VI SD Negeri 006 Rambah.
Indonesia adalah siswa dapat menghargai
Tabel 1. Persentase Keterampilan Menulis Teks Pidato Siswa Kelas VI SDN 006 Rambah.
dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara, (2) siswa memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan
1
2
tepat dan kreatif untuk bermacam-macam 3
tujuan, keperluan, dan keadaan, (3) siswa 4
kemampuan
menggunakan
bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual,
Aspek Menulis
No
fungsi, serta menggunakannya dengan
memiliki
persentase
Jumlah Siswa
Kelengkapan 21 sistematika orang teks Keruntunan penetaan ide Kemampuan gagasan Keefektifan kalimat Rata-rata ketuntasan
kematangan
Jumlah Siswa Yang Tuntas
% Tidakan Ketuntasan
12 orang
52,17
15 orang
65,22
11 orang
47,83
10 orang
43,48 52,17
Berdasarkan analisis hasil belajar,
emosional, dan kematangan sosial, (4)
terlihat
siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan
siswa kelas VI A SD Negeri 006 Rambah
berbahasa (berbicara dan menulis), (5)
pada setiap aspek keterampilan menulis,
siswa
dan
masih banyak siswa yang belum tuntas.
untuk
Penyebab rendahnya keterampilan menulis
mengembangkan kepribadian, memperluas
siswa kelas VI SD Negeri 006 Rambah ini
wawasan kehidupan, serta meningkatkan
antara lain karena kurangnya partisipasi
pengetahuan dan kemampuan berbahasa,
siswa untuk terlibat aktif dalam proses
dan
dan
pembelajaran dan kecenderungan siswa
membanggakan sastra Indonesia sebagai
terpaku pada penjelasan guru. Hal ini,
khazanah budaya dan intelektual manusia
terlihat pada saat peneliti melakukan
mampu
memanfaatkan
(6)
menikmati karya
siswa
sastra
menghargai
bahwa
keterampilan
menulis
Indonesia. Kondisi yang penulis temukan ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 98 - 108 | 102
observasi awal pada tanggal 08 September
rendahnya
2016
penggunaan tanda baca pada karangan Pembelajaran
bahasa
Indonesia
pengetahuan
siswa
dalam
atau tulisan mereka. Untuk mengatasi
yang dilakukan di kelas masih cenderung
masalah
menulis,
penulis
menggunakan
mencari
alternatif
pemecahan
sehingga
metode
hasil
Indonesia
yang
konvensional
untuk
pembelajaran
bahasa
memberi kemudahan bagi siswa dalam
diharapkan
belum
meningkatkan kemampuan menulis teks
memuaskan. Berkisar 57,17% dari 21
pidato
siswa
pemetaan
kelas
berusaha
VI.A
belum
dapat
siswa
dengan
pikiran
menggunakan
(mind
mapping).
menggunakan bahasa Indonesia dengan
Pemetaan pikiran dapat digunakan karena
baik dan benar. Hal ini, kemungkinan
memiliki keunggulan sebagai berikut: (1)
besar
selalu
proses pembuatanya menyenangkan, (2)
dalam
gambar dan warna yang digunakan dalam
berkomunikasi dengan teman-teman dan
pembuatan pemetaan pikiran merupakan
masyarakat yang ada di lingkungannya.
penyeimbang otak manusia sehingga tidak
Tidak heran masih ada siswa yang kurang
membosankan, (3) sifatnya unik (tidak
memahami makna suatu kalimat dalam
monoton) sehingga mudah diingat dan
Bahasa Indonesia sehingga mereka juga
menarik, (4) topik utamanya ditentukan
mengalami kesukaran mengekspresikan
dengan jelas. (Edward, 2009: 64)
disebabkan
menggunakan
oleh
bahasa
siswa daerah
ide dan gagasan kedalam bentuk tulisan.
Salah satu konsep dalam teori
Hal ini, juga terlihat dari hasil tulisan
Ausubel, faktor yang paling penting yang
mereka pada materi kemampuan menulis,
mempengaruhi pembelajaran adalah apa
sebagian siswa belum mampu menyusun
yang telah diketahui siswa (pengetahuan
kalimat dengan pola susunan yang benar
awal) merupakan konsep baru harus
dan seringkali dalam mendeskripsikan
dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada
suatu karangan, siswa terkesan berbelit-
dalam struktur kognitif siswa. Ausubel
belit. Sebagian besar siswa belum mampu
belum menyediakan suatu alat atau cara
mengekspresikan
gagasan,
yang sesuai yang digunakan guru untuk
dalam
mengetahui apa yang telah diketahui oleh
menggunakan pilihan kata yang tepat serta
para siswa (Dahar, 1996: 49). Berkenaan
ide
dan
kurangnya kemampuan siswa
ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Pidato dengan Pemetaan Pikiran (Mind Mapping) Siswa Kelas VI SD Negeri 006 Kecematan Rambah Kabupaten Rohul Jurnal Pendidikan Rokania Vol.
II (No. 1/2017) 98 - 108 | 103
dengan itu, Novak dan Gowin (1985)
Wardani (2007) menyatakan bahwa PTK
dalam
Dahar
mengemukakan
(1996, bahwa
88:
149)
adalah penelitian yang dilakukan guru di
cara
untuk
dalam kelasnya sendiri, dengan refleksi
mengetahui konsep-konsep yang telah
diri
dimiliki siswa, supaya belajar bermakna
kinerjanya sebagai guru sehingga hasil
berlangsung
belajar siswa menjadi meningkat.
dapat
dilakukan
dengan
pertolongan pemetaan konsep.
kelas
melakukan penelitian tindakan sebagai
upaya
tujuan
Penelitian
Berdasarkan gejala-gejala di atas, penulis
dengan
meningkatkan
memperbaiki
Tindakan
Kelas
dilakukan oleh guru karena menemui beberapa
permasalahan
dalam
kelas
selama proses pembelajaran. Artinya, guru
kemampuan menulis teks pidato pada
menemukan
masalah
dan
guru
juga
siswa kelas VI SD Negeri 006 Rambah
mencoba memecahkan masalah tersebut.
dengan judul “Peningkatan Keterampilan
Penelitian ini juga bertujuan untuk dapat
Menulis Teks Pidato dengan Pemetaan
meningkatkan
pikiran (mind mapping)Siswa Kelas VI SD
profesionalisme
Negeri 006 Rambah”.
melaksanakan
kemampuan seorang
guru
dalam
prosedur
PTK
dalam
kinerjanya. Seorang
B. Metode Penelitian Jenis Penelitian
penelitian Tindakan
guru
harus
mampu
ini
adalah
memahami
persoalan-persoalan
Kelas
(PTK).
dihadapi sehari-hari di dalam kelas dan
Menurut Suyadi (2000, 62: 63),PTK
mengenali
adalah
Penelitian Tindakan Kelas merupakan
pencermatan
dalam
bentuk
karakter
yang
tindakan terhadap kegiatan belajar yang
penelitian
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sistematis, yaitu dengan perencanaan,
sebuah kelas secara bersamaan. Arikunto
pelaksanaan
(2000:62) menyebutkan bahwa Penelitian
refleksi. Penelitian ini dilakukan di SD
Tindakan Kelas merupakan salah satu
Negeri 006 Rambah.Sekolah ini terletak di
upaya yang dilakukan oleh guru dalam
desa Sialang Jaya
memperbaiki
Propinsi Riau.
proses
belajar-mengajar
dengan melakukan perubahan-perubahan.
yang
siswa-siswinya.
dilakukan
tindakan,
Penelitian
observasi
secara
dan
Kecamatan Rambah
ini
dilaksanakanpada ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 98 - 108 | 104
semester
genap
2016/2017.
tahun
Penelitian
pelajaran dilaksanakan
berarti telah terjadi penurunan sebanyak 23,81%.
dengan mengikuti jadwal belajar yang
Hasil belajar secara klasikal juga
telah ditetapkan untuk kelas VIA SD
mengalami peningkatan. Dengan rata-rata
Negeri
tidak
66,78 pada tahap prasiklus menjadi 73,76
mengganggu aktivitas ataupun program
pada siklus I, dan menjadi 84,56 pada
yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.
siklus II. Peningkatan ini telah membawa
006
Rambah,
dengan
rata-rata siswa secara klasikal pada nilai di C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
atas KKM yang ditentukan yaknin 75.Jadi,
1.
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
Hasil Penelitian Perolehan jumlah siswa yang tuntas
pada prasiklus, siklus I dan siklus II dapat
siswa pada siklus II sudah memenuhi ketuntasan secara umum.
dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Jumlah Siswa Tuntas di Prasiklus,
2. Pembahasan
Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan
refleksi
yang
Berdasarkan data pada Tabel 2,
dilakukan pada siklus I dan siklus II,
dapat dilihat kesimpulan sebagai berikut.
terjadi peningkatan keterampilan menulis
Pada tahap prasiklus jumlah siswa yang
teks
tuntas hanya 9 orang atau 42,85% dan
pemetaan pikiran.Keberhasilan tersebut
meningkat menjadi 14 orang atau 66,66%
terlihat dari aktivitas belajar siswa dan
pada siklus I, dan menjadi 21 orang atau
hasil belajar menulis teks pidato siswa
100% pada siklus II. Hal ini berarti telah
pada siklus I dan siklus II. Beberapa hal
terjadi peningkatan, yaitu sebesar 9,52%
yang
dari pra siklus ke siklus I, dan sebesar
kegiatan pembelajaran, akan diuraikan
23,81% dari siklus I ke siklus II.
berikut ini.
Sementara itu, jumlah siswa yang tidak
atau sebesar 57,14% dan pada siklus I
1. Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Menulis Teks Pidato dengan Pemetaan pikiran Dari deskripsi data, keterampilan
sebanyak 7 orang atau 33,33%. Hal ini
menulis teks pidato siswa pada prasiklus
tuntas pada prasiklus sebanyak 12 orang
pidato
siswa
mendukung
dengan
dan
bantuan
menghambat
sangat memperihatinkan. Dari 21 siswa di ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Pidato dengan Pemetaan Pikiran (Mind Mapping) Siswa Kelas VI SD Negeri 006 Kecematan Rambah Kabupaten Rohul Jurnal Pendidikan Rokania Vol.
II (No. 1/2017) 98 - 108 | 105
kelas VI, hanya 9 orang saja yang mampu
belum begitu menjadi perhatian, sehingga
memperoleh nilai di atas KKM.Bahkan,
kesalahan-kesalahan
beberapa siswa nilai siswa pada prasiklus
menggunakan
yaitu 66,78 berarti secara klasikal siswa
menjadi perhatian dan sudah menjadi
juga belum tuntas.
kebiasaan di kalangan siswa.
siswa
kalimat
dalam
efektif
kurang
Rendahnya hasil belajar siswa pada
Faktor ketiga, siswa belum mampu
prasiklus disebabkan oleh berapa faktor.
menulis gagasan secara padu. Hal ini
Pertama, siswa belum mampu menuliskan
dapat dilihat dari hasil menulis teks pidato
sebuah ide dalam bentuk teks pidato yang
siswa pada prasiklus
sistematis,
atas
kepaduan dalam menulis gagasan, rata-
pendahuluan, isi, dan penutup. Hal ini
rata siswa mendapatkan nilai 65,22.
dapat dilihat pada persentase nilai rata-rata
Dalam menuliskan gagasan, masih banyak
siswa dalam menulis teks pidato pada
yang tidak sesuai dengan gagasan pokok,
indikator kelengkapan sistematika pidato,
yang
yaitu 66,78 Kesulitan ini karena siswa
gagasan-gagasan
belum memahami sistematika teks pidato
gagasan pokok atau tidak dikembangkan
yang baik, dan materi tentang sistematika
dengan mendalam.
teks pidato juga belum disampaikan pada
Dari
yaitu
yang
tersusun
prasiklus.
berakibat
pada indikator
banyak baru,
penjelasan
munculnya
dan
pecahnya
tersebut,
dapat
disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh
Faktor kedua, siswa belum mampu
siswa belum memenuhi kriteria yang
mengekspresikan ide secara efektif. Hal
ditetapkan.Kriteria
ini dilihat dari perolehan nilai rata-rata
dijadikan rujukan adalah kelengkapan
menulis teks pidato siswa pada indikator
sistematika teks pidato, keruntutan ide,
keruntutan penataan ide pada prasiklus
kepaduan
yaitu 6 Hal ini menunjukkan bahwa siswa
kalimat.
gagasan,
penulisan
dan
yang
keefektifan
belum mampu menulis kalimat efektif
Data keterampilan menulis teks
dengan baik.Hal ini disebabkan siswa
pidato siswa pada siklus I dan siklus II
belum tepat dalam menggunakan ejaan,
menunjukkan
kosakata,
kalimat.Pada
signifikan jika dibandingkan data pada
pembelajaran sebelumnya, kalimat efektif
prasiklus. Dari 21 siswa di kelas VI sudah
dan
struktur
adanya
perbaikan
yang
ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 98 - 108 | 106
sebanyak 12 orang pada siklus I dan
Temuan ini juga sangat mendukung
sebanyak 14 orangpada siklus II yang
prinsip dari pembelajaran itu sendiri,
mampu memperoleh nilai di atas KKM.
seperti yang diungkapkan oleh Djahiri
Persentase nilai siswa pada siklus I adalah
(dalam Kunandar, 2007: 293) bahwa
73,36 dan siklus II adalah 84,56 yang
dalam pembelajaran
berarti secara klasikal siswa sudah tuntas.
adalah adanya proses keterlibatan seluruh
prinsip utamanya
Peningkatan hasil belajar siswa
atau sebagian potensi yang dimiliki subjek
pada siklus I dan siklus II disebabkan oleh
belajar dan kebermaknaannya bagi diri
berapa faktor. Pertama, siswa sudah
dan kehidupannya saat ini dan di masa
mampu menuliskan sebuah ide dalam
yang akan datang.
bentuk teks pidato yang sistematis, yaitu tersusun
atas
pendahuluan,
penutup.Faktor mampu
kedua,
isi,
dan
siswa
sudah
ide
secara
mengekspresikan
efektif. Faktor ketiga, siswa sudah mampu menulis gagasan secara padu. Dari
penjelasan
tersebut,
dapat
siswa sudah memenuhi kriteria yang Kriteria
penulisan
dijadikan rujukan adalah
yang
kelengkapan
sistematika teks pidato, keruntutan ide, kepaduan
gagasan,
dan
keefektifan
kalimat.
siklus
I
dan
siklus
II
telah
menunjukkan manfaat dan keunggulan dari
menunjukkan
pemetaan
pikiran
yang
telah
disampaikan oleh beberapa ahli seperti
bahwa
kemampuan menulis teks pidato siswa rendah.
Untuk
meningkatkan
kemampuan menulis teks pidato siswa, guru harus memberikan tindakan berupa penerapan startegi dan metode belajar yang
tepat,
dengan
harapan
agar
kemampuan menulis teks pidato siswa dapat ditingkatkan. Dari kondisi yang ditemukan pada prasiklus,pada
Keberhasilan yang telah dicapai pada
prasiklus
masih
disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh
ditetapkan.
2. Hasil Pembelajaran Menulis Teks Pidato dengan Pemetaan pikiran Nilai yang diperoleh siswa pada
siklus
I,
dilaksanakan
pembelajaran menulis teks pidato dengan bantuan
pemetaan
Pembelajarannya
dilaksanakan
langkah-langkah
membuat
pikiran. dengan pemetaan
pikiran yang ditawarkan oleh Buzan
Edward (2009; 64) dan Herdian (2009). ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Pidato dengan Pemetaan Pikiran (Mind Mapping) Siswa Kelas VI SD Negeri 006 Kecematan Rambah Kabupaten Rohul Jurnal Pendidikan Rokania Vol.
II (No. 1/2017) 98 - 108 | 107
(2005). Dengan langkah-langkah tersebut,
mulai dari tes awal, siklus I, sampai
siswa lebih mudah dalam
siklus
menuangkan
II
pada
indikator
(1)
gagasan dan ide mereka kedalam bentuk
kelengkapan sistematika/ struktur teks
teks pidato yang logis dan sistematis.
pidato, (2) keruntutan penataan ide, (3)
Sehingga permasalahan yang ditemukan
kepaduan gagasan, dan (4) keefektifan
pada prasiklus dapat diatasi.
kalimat.
Temuan
yang
diperoleh
Pada
pembelajaran
siklus belum
proses
menunjukkan
menggambarkan bahwa pemetaan pikiran
kemajuan
dapat meningkatkan ketrampilan menulis
disebabkan
siswa. Hal ini sesuai dengan manfaat
pemetaan pikiran ini masih baru
pemetaan pikiran, yaitu (1) menyelesaikan
sehingga siswa belum terbiasa dengan
masalah, (2) memusatkan perhatian, (3)
pembelajaran ini. Akan tetapi, pada
menyusun
pikiran-
siklus II terjadi peningkatan yang
pikiran, (4) mengingat dengan lebih baik,
cukup signifikan, yaitu pada perolehan
(5) belajar lebih cepat dan efisien.
nilai siswa. Secara klasikal, nilai rata
(Herdian, 2009).
rata siswa sudah melebihi KKM yang
dan
menjelaskan
yang
I,
berarti.
pembelajaran
Hal
ini
melalui
telah ditetapkan. Oleh karena itu, D. Kesimpulan dan Saran Dari
pelaksanaan
pembelajaran
pembelajaran
melalui
pemetaan
pikiran
dijadikan
alternatif
dapat
dengan bantuan pemetaan pikiran,dapat
dalam pemilihan model pembelajaran
disimpulkan sebagai berikut.
oleh guru untuk meningkatkan kualitas
1. Pembelajaran keterampilan menulis
belajar siswa.
teks pidato dengan pemetaan pikiran, dapat
meningkatkan
keterampilan
menulis siswa. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pemetaan pikiran telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Realitas ini terlihat dari hasil belajar yang diperoleh oleh siswa
Daftar Pustaka Anwar, Syafri. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Padang: UNP Press. Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 98 - 108 | 108
Burhanudin,Dudung.2007. Pendalaman Materi Menulis.Pekanbaru: FKIP UNRI. Dahar, R.W. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta:Erlangga. Edward, Caroline.2009. Mind Mapping, untuk Anak-anak Sehat dan Cerdas. Jogjakarta:Sakti. Buzan, Tony. 2005. Mind Map, Untuk Meningkatkan Kreativitas.Jakarta: Gramedia. Kunandar,2007. Guru Profesional, Implementasi KTSP dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, Jakarta; PT. Raja Grafinda Persada. Rahmat, Jalaluddin. Modern. Jakarta: Karya.
2006. Retorika Remaja Rosda
Selamet, St, Y. 2008. Dasar dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Semarang: UNS Press. Suyadi.2012. Penelitian Tindakan Kelas Dan Penelitian Tindakan Sekolah. Jakarta: Penerbit Andi Undang, Gunawan. 2008. Teknik Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Sayagatama. Windura, Sutanto. 2006. 006st Mind Map. Jakarta; Gramedia.
ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141