PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 1 SITUBONDO DENGAN TEKNIK KONSEP KALIMAT
Desy Maria Damayanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Abstrak: Keterampilan menulis merupakan suatu bentuk manifestasi keterampilan yang paling akhir dikuasai siswa. Akan tetapi, sebagian besar siswa tidak menyukai pembelajaran menulis sehingga siswa menjadi kurang mahir dalam menuangkan perasaan, ide, dan gagasan dalam bentuk tulisan. Pembelajaran keterampilan menulis yang menarik diperlukan untuk memaksimalkan kemampuan menulis siswa. Berdasarkan studi pendahuluan, diperoleh informasi bahwa terdapat permasalahan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi siswa kelas VII E, antara lain (1) ide yang disampaikan meloncat-loncat, (2) stuktur bahasa tidak teratur, (3) diksi bercampur dengan bahasa ibu, (4) ejaan dan tanda baca diabaikan, dan (5) tulisan belum orisinal. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi melalui teknik konsep kalimat. Penelitian ini termasuk dalam PTK yang dilaksanakan dalam dua siklus. Dari pengolahan data, kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi mengalami peningkatan. Jadi, teknik konsep kalimat dapat meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Situbondo. Pada studi pendahuluan, rata-rata nilai siswa dalam keterampilan menulis teks eksplanasi, yaitu 73 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 60. Pada siklus 1, peneliti menerapkan teknik konsep kalimat sebagai solusi atas permasalahan yang terdapat pada studi pendahuluan. Proses pembelajaran siklus 1 berjalan dengan baik, walaupun dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat beberapa kendala yang terjadi. Hal ini dapat terlihat dari hasil lembar observasi aktivitas siswa yang menunjukkan jumlah skor 35. Selain itu, hasil rata-rata nilai siswa dalam keterampilan menulis teks eksplanasi pada siklus 1, yaitu 82,34 dengan nilai tertinggi 94 dan nilai terendah 64. Dari 29 siswa yang hadir, 20 siswa memperoleh nilai di atas KKM dengan persentase 67%. Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 9 siswa dengan persentase 33%. Pada siklus 2 selama proses pembelajaran, siswa dapat bekerjasama dengan baik. Mereka tampak antusias dan bersemangat mengikuti pembelajaran. NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 376
Selain itu, siswa tidak mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat-kalimat eksplanasi. Hal ini dapat terlihat dari hasil lembar observasi aktivitas siswa yang menunjukkan jumlah skor 45. Pada siklus 2, didapat hasil nilai rata-rata 88,77 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 78. Dari 31 siswa yang hadir, sebanyak 29 siswa memperoleh nilai di atas KKM dengan persentase 93,5%. Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,5%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa teknik konsep kalimat terbukti mampu meningkatkan kemampuan menulis teks eksplanasi siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Situbondo. Kata Kunci: peningkatan keterampilan, teknik konsep kalimat, menulis teks eksplanasi PENDAHULUAN
Keterampilan menulis merupakan suatu bentuk manifestasi keterampilan yang paling akhir dikuasai siswa. Akan tetapi, sebagian besar siswa tidak menyukai pembelajaran menulis sehingga siswa menjadi kurang mahir dalam menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, pembelajaran keterampilan menulis yang menarik bagi siswa diperlukan untuk memaksimalkan kemampuan siswa dalam menulis. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di kelas VII E SMP Negeri 1 Situbondo, diperoleh informasi bahwa terdapat permasalahan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi untuk siswa kelas VII E. Permasalahan tersebut antara lain (1) ide dan gagasan yang disampaikan meloncat-loncat, (2) stuktur bahasa tidak teratur, (3) diksi masih bercampur dengan bahasa ibu, (4) penggunaan ejaan dan tanda baca banyak diabaikan, dan (5) tulisan yang dihasilkan belum orisinal. Dari permasalahan tersebut, maka
dibutuhkan suatu teknik belajar yang mampu mengatasinya. Berdasarkan uraian di atas, diperlukan adanya pembelajaran yang inovatif untuk membantu mengembangkan kreativitas siswa dalam menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan. Teknik konsep kalimat (concept sentence) merupakan salah satu dari sekian banyak inovasi teknik pembelajaran. Teknik ini dapat mengoptimalkan pembelajaran menulis eksplanasi. Hal ini disebabkan teknik pembelajaran konsep kalimat berusaha mengajarkan siswa untuk membuat sebuah kalimat dengan beberapa kata kunci yang telah disediakan. Selain itu, teknik ini dapat menimbulkan kondisi kelas menjadi aktif karena terjadi kegiatan bertukar pikiran yang membuat siswa menjadi berani menyampaikan ide atau gagasan. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi kelas VII E SMP Negeri 1 Situbondo melalui teknik konsep kalimat. Penelitian ini
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 377
bermanfaat bagi berbagai kalangan, antara lain bagi guru, sekolah, dan siswa. Salah satu manfaat pelaksanaan penelitian bagi guru, yaitu dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menjadikan teknik pembelajaran konsep kalimat sebagai alternatif pembelajaran menulis teks eksplanasi agar lebih bervariasi.
dalam diri mereka lama kelamaan akan terjadi perubahan suatu kebiasaan untuk mengevaluasi diri. Jadi, dalam penelitian ini guru yang mengajar berkolaborasi dengan peneliti bersama-sama membuat rancangan penelitian. Selanjutnya, guru melaksanakannya di kelas dan peneliti yang mengadakan pengamatan.
METODE
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian tentang “Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Situbondo dengan Teknik Konsep Kalimat” ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Jenis penelitian ini menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar di kelas dengan melihat kondisi siswa. Dalam PTK, peneliti/guru bersama guru lain dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi interaksinya dalam proses pembelajaran (Arikunto, 2014: 102). Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan pembelajaran serta mengembangkan keterampilanketerampilan baru atau pendekatan baru untuk memecahkan masalah dengan menerapkannya secara langsung di kelas. Menurut Arikunto (2006:93), keunggulan penelitian tindakan kelas adalah karena guru diikutsertakan dalam penelitian sebagai subjek yang melakukan tindakan, yang diamati, sekaligus yang diminta untuk merefleksikan hasil pengalaman selama melakukan tindakan sehingga
Sebelum menerapkan teknik konsep kalimat, pelaksanaan pembelajaran menulis teks eksplanasi di kelas VII E belum berjalan dengan optimal. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi pembelajaran dan metode penugasan dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa kurang antusias terhadap pembelajaran menulis teks eksplanasi. Berdasarkan observasi awal, proses pembelajaran menulis teks eksplanasi dapat diketahui sebagai berikut, (1) kekompakkan siswa dalam kerjasama kelompok kurang, sebagian siswa masih bekerja sendiri-sendiri dan ada pula yang bergurau dengan temannya; (2) siswa merasa kesulitan dalam menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan, ide dan gagasan yang disampaikan meloncat-loncat bahkan tidak jelas; (3) siswa belum dapat memanfaatkan waktu dengan baik, ada beberapa kelompok belum dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan; dan (4) keaktifan siswa dalam berdiskusi masih kurang, sebagian siswa saja
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 378
yang aktif mendiskusikan tugas yang diberikan guru. Berdasarkan penilaian guru, hasil yang diperoleh siswa dalam menulis teks eksplanasi masih kurang baik. Kekurangankekurangan tulisan siswa tersebut antara lain, (1) ide dan gagasan yang disampaikan meloncat-loncat, (2) stuktur bahasa yang digunakan tidak teratur, (3) diksi yang dipakai bercampur dengan bahasa ibu sehingga banyak dijumpai kosakata tidak baku, (4) penggunaan ejaan dan tanda baca banyak yang diabaikan, dan (5) tulisan yang dihasilkan siswa sepenuhnya belum orisinal. Pada studi pendahuluan, ratarata nilai siswa dalam keterampilan menulis teks eksplanasi, yaitu 73 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 60. Dari hasil studi pendahuluan tersebut, peneliti menyusun kegiatan pembelajaran dengan pemberian tindakan pada siklus 1. Hasil Tindakan Siklus 1 Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti mempersiapkan beberapa hal untuk menerapkan teknik pembelajaran konsep kalimat. Persiapan tersebut antara lain, (1) menyusun rencana pembelajaran (RPP) siklus 1, (2) menyiapkan submateri yang akan diberikan pada kegiatan pembelajaran, (3) membentuk kelompok belajar, (4) menyiapkan media pembelajaran, (4) menyusun lembar observasi, (5) menyiapkan angket siswa, dan (5) menyiapkan pedoman penilaian Pembelajaran siklus 1 dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 27 April 2015 pada pukul 10.45 WIB.
Pembelajaran siklus 1 pada pertemuan pertama ini diikuti oleh 32 siswa. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 29 April 2015 pada pukul 09.45 WIB. Pertemuan kedua ini diikuti oleh 29 siswa. Ada tiga siswa yang tidak mengikuti pembelajaran pada pertemuan kedua, yaitu Dafa Fikri Ranata (sakit), Rahita Nurjannati Khoirunnisa (sakit), dan Vika Fristista Ardareta (izin). Pada tahap ini, peneliti menerapkan teknik konsep kalimat sebagai solusi atas permasalahan yang terdapat pada studi pendahuluan. Kegiatan inti pada pertemuan pertama meliputi tahap mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, dan menalar. Kegiatan dalam pertemuan kedua merupakan kelanjutan pertemuan sebelumnya, yaitu kegiatan mempresentasikan hasil kerja kelompok dan menyusun teks eksplanasi secara mandiri dengan menggunakan teknik konsep kalimat. Dalam pertemuan pertama, ada beberapa kelompok yang belum selesai menyusun teks eksplanasi sehingga waktu yang tersisa dipergunakan untuk menyelesaikan teks eksplanasi. Akibatnya, tahap mengomunikasikan yang direncanakan dalam pertemuan pertama dilaksanakan pada pertemuan kedua, yaitu hari Rabu tanggal 29 April 2015 pukul 09.45. Dalam pertemuan kedua ketika kegiatan diskusi, hanya sebagian siswa yang mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang presentasi sedangkan yang lain hanya menyaksikan. Sedangkan selama penyusunan teks secara mandiri, siswa terlihat serius dalam
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 379
mengerjakannya. Meskipun, ada siswa yang masih mengalami kesulitan dalam menyusun teks eksplanasi sesuai topik. Sesekali, siswa menanyakan kata kunci yang perlu dikembangkan agar menjadi kalimat padu. Observasi dilakukan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan teknik konsep kalimat. Observasi dilakukan oleh seorang pengamat, yaitu teman sejawat (Norma Yuni Riantika, S.Pd). Pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung, pengamat mengamati proses pembelajaran yang berlangsung dan mengisi lembar observasi aktivitas siswa. Dalam pelaksanaan tindakan ini, pengamat juga mengamati kegiatan diskusi kelompok dalam teknik konsep kalimat. Berdasarkan data hasil pengamatan yang diperoleh pada pelaksanaan siklus 1, proses pembelajaran siklus 1 dengan diterapkan teknik konsep kalimat berjalan dengan baik walaupun dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat beberapa kendala yang terjadi, antara lain (1) kerjasama antarsiswa dalam mengerjakan tugas masih kurang, (2) sebagian besar siswa mengeluh kesulitan dalam menyusun urutan teks eksplanasi sesuai dengan struktur teks eksplanasi, dan (3) guru kurang tepat dalam memperkirakan waktu yang direncanakan. Berdasarkan observasi pada siklus 1, penelitian ini masih belum didapatkan hasil yang maksimal sehingga perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan pada proses pembelajaran dan hasil yang dicapai siswa pada pertemuan berikutnya.
Evaluasi hasil pembelajaran diperoleh berdasarkan hasil kerja siswa dalam menulis teks eksplanasi. Nilai rata-rata siklus ini sebesar 82,34. Dari 29 siswa yang hadir, sebanyak 20 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM dengan persentase 68,9%. Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 9 siswa dengan persentase 31%. Berikut disajikan rincian kemampuan siswa tiap aspek yang diperoleh dari siklus 1. 1) Aspek Isi Rata-rata kemampuan siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Situbondo pada aspek isi siklus 1 bisa dikatakan berhasil. Hasil nilai rata-rata kemampuan siswa menulis teks eksplanasi dalam aspek isi yaitu 25,24. Pada aspek ini, siswa yang memperoleh skor 25-30 sebanyak 15 siswa, skor 19-24 sebanyak 13 siswa, skor 13-18 sebanyak 1 siswa, dan skor ≤ 12 sebanyak 0 siswa. Dari skor yang diperoleh siswa, dapat dikatakan bahwa siswa sudah bisa menulis teks eksplanasi dengan memperhatikan aspek isi. 2) Aspek Kebahasaan Pada aspek ini, hampir semua siswa telah memperhatikan aspek kebahasaan dalam menulis teks eksplanasi. Hasil nilai rata-rata kemampuan siswa menulis teks eksplanasi dalam aspek kebahasaan, yaitu 32,76. Pada aspek ini, siswa yang memperoleh skor 35-40 hanya 7 siswa, skor 29-34 sebanyak 19 siswa, skor 23-28 sebanyak 2 siswa, skor 17-22 sebanyak 1 siswa, dan skor ≤ 16 sebanyak 0 siswa. Hal ini membuktikan bahwa siswa sudah bisa menulis teks eksplanasi dengan memperhatikan aspek kebahasaan. 3) Aspek Struktur Penulisan
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 380
Pada aspek ini, belum semua siswa mengetahui cara menulis teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur penulisan. Hasil nilai ratarata kemampuan siswa menulis teks eksplanasi dalam aspek struktur penulisan, yaitu 24,34. Pada aspek ini, siswa yang memperoleh skor 2530 sebanyak 12 siswa, skor 19-24 sebanyak 15 siswa, skor 13-18 sebanyak 1 siswa, dan skor ≤ 12 sebanyak 0 siswa. Dari skor yang diperoleh siswa, dapat dikatakan bahwa siswa sudah bisa menulis teks eksplanasi dengan memperhatikan aspek struktur penulisan. Berdasarkan hasil refleksi siklus 1, dapat diketahui bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan siklus 1, terutama hasil belajar siswa yang masih di bawah kriteria yang ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pelaksanaan siklus 1 belum sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, kekurangan-kekurangan tersebut perlu diperbaiki pada siklus 2. Hasil Tindakan Siklus 2 Perencanaan pembelajaran siklus 2 berdasarkan kekurangan yang terjadi pada siklus 1. Untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang terjadi pada siklus 1, peneliti melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran, antara lain (1) menyusun rencana pembelajaran perbaikan pada siklus 2 yang terletak pada skenario pembelajaran dan alokasi waktu, (2) menyiapkan submateri yang akan diberikan pada kegiatan pembelajaran, (3) Membentuk kelompok belajar, (4) menyiapkan media pembelajaran berupa kartu yang berisikan kata
kunci sesuai dengan topik yang telah direvisi, (5) Menyusun lembar observasi, (6) menyiapkan angket siswa, dan (7) menyiapkan pedoman penilaian berisikan rambu-rambu penilaian menulis teks eksplanasi. Pelaksanaan siklus 2 didasarkan pada evaluasi pelaksanaan siklus 1. Pertemuan pertama siklus 2 dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 13 Mei 2015 pukul 09.45 WIB. Pembelajaran siklus 2 ini diikuti oleh 32 siswa. Pertemuan kedua siklus 2 dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 14 Mei 2015 pukul 06.45 WIB. Pembelajaran siklus 2 ini diikuti oleh 31 siswa. Ada satu siswa yang tidak mengikuti pembelajaran pada hari itu, yaitu Martha Krisna (izin). Kegiatan inti pada pertemuan pertama meliputi (1) tahap mengamati dan menanya contoh teks eksplanasi, (2) tahap mengumpulkan informasi tentang kekurangan teks eksplanasi, dan (3) tahap menalar, yaitu mengembangkan kata-kata kunci menjadi sebuah teks eksplanasi. Kegiatan inti pertemuan kedua merupakan tahap mengomunikasikan. Pada tahap ini, guru memberi kesempatan kepada perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil tulisan mereka di depan kelas. Dalam kegiatan tanya jawab siklus 2 ini, hampir semua siswa aktif bertanya dan menjawab sehingga suasana diskusi lebih aktif. Pada siklus 1, guru menentukan empat topik teks eksplanasi, yaitu tanah longsor, hujan, pelangi, dan angin puting beliung. Keempat topik tersebut sulit diidentifikasi proses peristiwanya oleh siswa. Sedangkan dalam siklus 2, guru hanya
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 381
menentukan dua topik teks eksplanasi, yaitu banjir dan gempa bumi. Topik tersebut berkaitan dengan peristiwa yang pernah terjadi di lingkungan mereka sehingga siswa lebih mudah dalam mengidentifikasinya. Selama penyusunan teks, siswa terlihat serius dalam menyelesaikannya. Kendala-kendala yang terjadi pada siklus 1 tidak terulang lagi pada siklus 2. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa selama pembelajaran dapat teratasi dan siswa dapat menyelesaikan teks eksplanasi sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan. Observasi dilakukan oleh seorang pengamat, yaitu teman sejawat (Norma Yuni Riantika, S.Pd). Pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung, pengamat mengamati proses pembelajaran yang berlangsung dan mengisi lembar observasi aktivitas siswa. Berdasarkan data hasil pengamatan siklus 2 selama proses pembelajaran, siswa dapat bekerjasama dengan baik. Mereka tampak antusias dan bersemangat mengikuti pembelajaran. Selain itu, siswa tidak mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat-kalimat eksplanasi. Mereka dapat menyusun teks eksplanasi sesuai dengan struktur teks dan memperhatikan unsur kebahasaan. Kegiatan diskusi kelompok dalam siklus ini berjalan lebih aktif. Kegiatan tanya jawab antarkelompok lebih sering terjadi. Berdasarkan data hasil pengamatan siklus 1 dan siklus 2 dalam proses pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menerapkan teknik konsep kalimat, aktivitas
siswa mengalami peningkatan. Dengan demikian, penerapan teknik konsep kalimat dapat meningkatkan proses pembelajaran menulis teks eksplanasi siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Situbondo. Berdasarkan evaluasi siklus 2, peneliti tidak menemukan hambatan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan siklus 2. Pada pelaksanaan siklus ini, hampir semua siswa memperoleh nilai di atas KKM (80) dengan nilai rata-rata 88,77. Dari 31 siswa yang hadir, sebanyak 29 siswa memperoleh nilai di atas KKM dengan persentase 93,5%. Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,5%. Berikut disajikan rincian kemampuan siswa tiap aspek yang diperoleh dari siklus 2. 1) Aspek Isi Rata-rata kemampuan siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Situbondo pada aspek isi siklus 2 bisa dikatakan berhasil. Hasil nilai rata-rata kemampuan siswa menulis teks eksplanasi dalam aspek isi yaitu 27,61. Pada aspek ini, siswa yang memperoleh skor 25-30 sebanyak 27 siswa, skor 19-24 sebanyak 4 siswa, skor 13-18 sebanyak 0 siswa, dan skor ≤ 12 sebanyak 0 siswa. Dari skor yang diperoleh siswa, dapat dikatakan bahwa siswa menulis teks eksplanasi dengan memperhatikan aspek isi. 2) Aspek Kebahasaan Pada aspek ini, hampir semua siswa telah memperhatikan aspek kebahasaan dalam menulis teks eksplanasi. Hasil nilai rata-rata kemampuan siswa menulis teks eksplanasi dalam aspek kebahasaan, yaitu 33,87. Pada aspek ini, siswa yang memperoleh skor 35-40 hanya
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 382
8 siswa, skor 29-34 sebanyak 23 siswa, skor 23-28 sebanyak 0 siswa, skor 17-22 sebanyak 0 siswa, dan skor ≤ 16 sebanyak 0 siswa . Hal ini membuktikan bahwa siswa menulis teks eksplanasi dengan memperhatikan aspek kebahasaan. 3) Aspek Struktur Penulisan Pada aspek ini, hampir semua siswa mengetahui cara menulis teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur penulisan. Hasil nilai ratarata kemampuan siswa menulis teks eksplanasi dalam aspek struktur penulisan, yaitu 27,29. Pada aspek ini, siswa yang memperoleh skor 2530 sebanyak 26 siswa, skor 19-24 sebanyak 5 siswa, skor 13-18 sebanyak 0 siswa, dan skor ≤ 12 sebanyak 0 siswa. Dari skor yang diperoleh siswa, dapat dikatakan bahwa siswa menulis teks eksplanasi dengan memperhatikan aspek struktur penulisan. Hasil tes evaluasi pada siklus 2 ini terbukti mengalami peningkatan sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik konsep kalimat terbukti mampu meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Situbondo. PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, hasil penelitian yang berkaitan dengan perencanaan pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan teknik konsep kalimat menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran disusun atas komponen pokok, yaitu (1) tujuan pembelajaran, (2) materi, (3) kegiatan pembelajaran, dan (4) evaluasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Wardhani dan Wihardit (2013:4.9) yang mengatakan bahwa
komponen RPP terdiri dari empat komponen pokok, yaitu tujuan, materi, kegiatan, dan evaluasi. Berdasarkan tahapan tersebut, peneliti menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, merencanakan materi pembelajaran yang akan digunakan, merencanakan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan, dan merencanakan evaluasi pembelajaran. Tujuan pembelajaran dijabarkan berdasarkan indikator yang telah ditentukan. Tujuan pembelajaran perlu ditetapkan karena menjadi fokus perhatian guru dalam proses pembelajaran. Sedangkan materi pembelajaran disesuaikan dengan fokus pembelajaran pada setiap tahap. Pengembangan dan pengorganisasian materi disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa. Penyusunan kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi yang diajarkan, dan waktu yang tersedia sehingga dapat menumbuhkan kreativitas siswa dalam menulis. Dalam kegiatan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran disusun berdasarkan teknik pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan penelitian ini, peneliti menawarkan sebuah teknik pembelajaran yang dapat menumbuhkan kreativitas siswa dalam menulis. Teknik tersebut, yaitu teknik konsep kalimat. Teknik ini memiliki beberapa kelebihan, salah satunya adalah mendorong dan mengembangkan proses berpikir kreatif ((Huda, 2014: 317). Evaluasi pembelajaran dilakukan pada setiap tahap pembelajaran menulis teks
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 383
eksplanasi. Evaluasi terdiri dari evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses direncanakan sesuai dengan langkah-langkah pada setiap proses pembelajaran. Evaluasi hasil diperoleh dari pengolahan nilai hasil karya siswa yang berupa teks eksplanasi. Berdasarkan penjabaran di atas, temuan yang berkaitan dengan perencanaan pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan teknik konsep kalimat sangat diperlukan. Hal ini digunakan untuk memastikan bahwa suatu rancangan pembelajaran telah sesuai dengan program yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan teknik konsep kalimat dilakukan dalam dua pertemuan. Kegiatan pada pertemuan pertama, yaitu guru menjelaskan mengenai teks eksplanasi beserta struktur dan unsur kebahasaan yang terdapat di dalamnya. Selanjutnya, pembentukan kelompok yang dilakukan secara heterogen. Pembentukan kelompok ini ditentukan sesuai dengan pendapat Huda (2014:315) yang mengatakan bahwa teknik ini dilakukan dengan mengelompokkan siswa secara heterogen dan meminta mereka untuk membuat kalimat dengan minimal 4 kata kunci sesuai materi yang disajikan. Dalam pertemuan pertama pula, siswa mulai menyusun teks eksplanasi bersama kelompok berdasarkan kata kunci-kata kunci yang telah diberikan oleh guru. Pada siklus 1 terdiri dari empat topik teks eksplanasi, antara lain tanah longsor, hujan, pelangi, dan angin puting beliung. Pada siklus 2, terdiri dari dua topik teks eksplanasi, yaitu
banjir dan gempa bumi. Penentuan topik dalam teks eksplanasi berkaitan dengan fenomena alam karena teks ini menjelaskan tentang proses terjadinya atau terbentuknya fenomena alam atau sosial (Kumalasari, 2014). Kegiatan siswa pada pertemuan kedua, yaitu mempresentasikan hasil tulisan mereka di depan kelas. Pada kegiatan presentasi siklus 1 masih ditemukan siswa yang belum berani tampil di depan. Pada siklus 2, siswa sudah terbiasa dan mereka tidak lagi saling tunjuk untuk tampil di depan kelas. Untuk memperkuat hasil belajar siswa, pada pertemuan kedua ini, siswa secara individual diberi tugas menulis teks eksplanasi dengan menggunakan teknik konsep kalimat sesuai dengan langkah-langkah yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Siswa disuruh untuk mengamati kata kunci-kata kunci yang telah diberikan kemudian siswa mengembangkan kata kunci tersebut menjadi kalimat-kalimat yang padi sesuai dengan struktur teks eksplanasi. Berdasarkan temuan pada siklus 1, ada beberapa siswa yang belum memahami kata kunci karena belum menguasai secara penuh proses terjadinya peristiwa tersebut. Oleh karena itu, guru memberi gambaran kepada siswa mengenai peristiwa tersebut. Pada siklus 2, siswa tidak mengalami kesulitan lagi. Hal ini dikarenakan topik yang dikembangkan pernah terjadi di lingkungan mereka. Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru memberi motivasi kepada siswa untuk berpikiran bahwa menulis itu mudah
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 384
asalkan ada minat untuk menulis. Dengan berbagai kegiatan yang telah dilakukan, siswa akan dapat meningkatkan pengetahuannya dalam menulis teks eksplanasi. Evaluasi pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan teknik konsep kalimat dilakukan evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses berfokus pada aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis teks eksplanasi. Sementara itu, evaluasi terhadap hasil belajar difokuskan pada tulisan siswa berupa teks eksplanasi. Pada evaluasi proses pembelajaran, teknik yang digunakan adalah teknik observasi berupa lembar observasi (pengamatan). Lembar observasi digunakan untuk mengetahui beberapa aktivitas siswa. Aktivitas tersebut meliputi kesiapan, keberanian, keaktifan, kekompakkan, kesungguhan, keantusiasan, dan keseriusan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan teknik konsep kalimat. Keseluruhan evaluasi proses dibantu oleh seorang teman sejawat yang bertugas sebagai observer agar hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran dapat teramati secara teliti dan tidak ada data yang terlewati. Hal ini sejalan dengan pendapat Wardhani dan Wihardit (2013: 4.15) yang mengatakan bahwa guru dapat meminta teman sejawat untuk melakukan observasi. Pada evaluasi hasil belajar, teknik yang digunakan adalah teknik tes menulis teks eksplanasi. Teknik tes ini berupa rubrik penilaian menulis teks eksplanasi. Rubrik tersebut digunakan untuk menilai
kemampuan menulis teks eksplanasi siswa yang terdiri dari beberapa aspek penilaian, antara lain aspek isi, kebahasaan, dan struktur penulisan. Evaluasi hasil belajar berdasarkan ketiga aspek penilaian menulis teks, yang masing-masing aspek terdiri dari beberapa kriteria. Pada aspek isi, evaluasi hasil didasarkan pada kriteria, yaitu kesesuaian topik dan subtopik, ketepatan kalimat utama dan kalimat penjelas, dan kesesuaian hubungan antarparagraf. Pada aspek kebahasaan, evaluasi hasil didasarkan pada kriteria, yaitu ketepatan ejaan, ketepatan imbuhan, kesesuaian pilihan kata, dan keefektifan sebuah kalimat. Pada aspek struktur penulisan, evaluasi hasil didasarkan pada kriteria, yaitu kesesuaian pernyataan umum, kesesuaian deretan penjelasan, dan kesesuaian interpretasi. Hasil evaluasi belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan dari nilai studi pendahuluan, siklus 1 hingga siklus 2. Pada studi pendahuluan, nilai rata-rata menulis teks eksplanasi sebesar 73, dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 60. Pada siklus 1, nilai rata-rata menulis teks eksplanasi sebesar 82,34, dengan nilai tertinggi 94 dan nilai terendah 64. Pada siklus 2, nilai rata-rata menulis teks eksplanasi sebesar 88,77, dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 78. PENUTUP Simpulan Simpulan yang dibuat oleh peneliti adalah sebagai berikut. 1) Aktivitas siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Situbondo mengalami
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 385
peningkatan selama proses pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan teknik konsep kalimat. Hal ini ditunjukkan dengan (1) siswa lebih antusias, tekun, dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran menulis teks eksplanasi; (2) siswa lebih aktif dan tertib selama pembelajaran menulis teks eksplanasi, termasuk keaktifan dalam berdiskusi; (3) siswa telah mampu mengembangkan struktur teks eksplanasi dengan kompak bersama kelompoknya; dan (4) siswa telah berani mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas. 2) Hasil belajar siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Situbondo dalam menulis teks eksplanasi dengan menggunakan teknik konsep kalimat mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan (1) kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi pada aspek isi mengalami peningkatan sebesar 14,3% setelah diterapkan teknik konsep kalimat; (2) kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi pada aspek kebahasaan mengalami peningkatan sebesar 8,6% setelah diterapkan teknik konsep kalimat; dan (3) kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi pada aspek struktur penulisan mengalami peningkatan sebesar 16% setelah diterapkan teknik konsep kalimat. Saran Saran ini ditujukan kepada instansi yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan sebagai berikut, (1) guru diharapkan menerapkan teknik konsep kalimat untuk meningkatkan
keterampilan menulis teks, khususnya teks eksplanasi; dan (2) guru bisa mengembangkan metode dan teknik pembelajaran menulis. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan sebagai berikut, (1) penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi untuk memperbaiki dan meningkatkan proses dan hasil belajar siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia; dan (2) teknik konsep kalimat dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan teknik-teknik pembelajaran inovatif lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan sebagai berikut, (1) peneliti dapat melakukan penelitian tentang peningkatan menulis teks eksplanasi dengan teknik pembelajaran inovatif lainnya; dan (2) Peneliti dapat melakukan penelitian tentang keterampilan menulis lainnya dengan menggunakan teknik konsep kalimat. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara Hadi, Wira. 2013. Kumpulan Contoh Skripsi Bahasa Indonesia: Kemampuan Mengembangkan Karangan Narasi Berdasarkan Teks Wawancara. (Online), (http://guruHadi.blogspot.com/2013/01/kum pulan-contoh-skripsibahasa.html, diakses 12 Januari 2015)
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 386
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Komariah, Titik. 2008. Belajar Mengarang. Semarang: Aneka Ilmu Kumalasari, Ratih. 2014. Materi Pembelajaran Teks Eksplanasi. (Online), (http:/kumalasari ratih.blogspot.com/2014/02/mat eri-pembelajaran-tekseksplanasi.html?m=1, diakses 20 Januari 2015) Kusmiati, Eni Sari. 2010. Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi dengan Metode Examples Nonexamples dan Media Interaktif Berbasis Komputer Movie Maker SMA 1 Bojong Kabupaten Pekalongan. (Online), (http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index . php/pgsdsolo/article/viewFile/28 24/194, diakses 10 Januari 2015) Larasati, Niken. 2012. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture. JembatanMerah, VI (1): 209220 Muttaqin, Ledi Muh. 2012. Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual Kelas IX SMP Islam An-Nisa Cilaku Cianjur. (Online), (http://publikasi.stkipsiliwangi.a c.id/files/2012/09/Ledi-Muh.Muttaqin-08210419.pdf, diakses 10 Januari 2015)
Romaningsih, Feni. 2014. Penerapan Metode Concept Sentence Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri 7 Karangrayung Kecamatan karangrayung Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2013/2014. (Online), (http://eprints.ums.ac.id/31828/1 4/NASKAH_PUBLIKASI.pdf, diakses 7 April 2015) Sujayanti, Aning. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kontekstual dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kompetensi Menulis Deskripsi. Jembatan Merah, VI (1): 145154 Wardhani, I G A K dan Kuswaya Wihardit. 2013. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 387