PENINGKATAN KEMAMPUAN PERMAINAN BOLA BASKET DENGAN METODE SIMULASI SISWA KELAS VI SDN 2 SAWAHAN PANGGUL Sugiyono SD Negeri 2 Sawahan Panggul Email :
[email protected] RT 24 RW 12 Desa Sawahan Kecamatan Panggul Trenggalek Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran Penjas.Orkes di sekolah seringkali muncul kendala serta hambatan yang bersifat sangat kompleks dan terkadang menimbulkan dampak yang mengkhawatirkan yakni penurunan prestasi belajar siswa.Salah satu upaya guna meningkatkan pemahaman materi pembelajaran bidang studi Penjas.Orkes yang bisa ditempuh oleh guru adalah menggunakan metode simulasi.Penelitian ini berdasarkan permasalahan:Bagaimanakah peningkatkan kemampuan permainan bola basket dalam bidang studi Penjas. Orkes di Kelas VI SD Negeri 2 Sawahan dengan menggunakan metode simulasi ? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan permainan bola basket dalam bidang studi Penjas. Orkes di Kelas VI SD Negeri 2 Sawahan dengan menggunakan metode simulasi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, dalam masingmasing siklus dilakukan tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Sasaran penelitian ini berjumlah 19 siswa. Dari hasil analisa didapatkan bahwa kemampuan permainan bola basket siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu, siklus I nilai rata-rata mencapai 67 dan siklus II nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan yaitu mencapai 77. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Metode Simulasi dapat meningkatkan kemampuan permainan bola basket.
Kata kunci: kemampuan, metode simulasi, permainan bola basket Abstract :In learning activities for physical education and sport and health, often appears obstacles and barriers that are so complex that sometimes it impacts the decline of students’ achievement. One of the efforts to increase understanding of learning materials field of study physical education and sport and health that can be taken by teachers is to use simulation method. This research is based on problem : how is the increase of the ability of a basketball game in the field of physical education and sport and health in the 6th grade students of SD Negeri 2 Sawahan by using simulation method ? The purpose of this study is to increase the ability of a basketball game in the field of physical education and sport and health in the 6 th grade students of SD Negeri 2 Sawahan by using simulation method. This research used classroom action research design that consisted of two cycles. Each cycle was conducted through planning, action, observation, and reflection. The subjects of this research was 19 students. From the analysis it was found that the students’ ability of a basketball game has increased from cycle 1 to cycle 2. In cycle 1, the average value reached 67 and in cycle 2, the average value of students increased reaching 77. The conclusion of this study is simulation methid can improve the ability of basketball game. Keyword: ability, simulation method, basketball game
PENDAHULUAN Dalam kegiatan
sering kali muncul kendala serta hambatan pembelajaran
yang
bersifat
sangat
Pendidikan Jasmani dan Olahraga dan
terkadang
Kesehatan (Penjas. Orkes) di sekolah
mengkhawatirkan 62
menimbulan
kompleks
yang
dampak
yang
yakni
penurunan
Sugiyono, Peningkatan Kemampuan Permainan..... 63
prestasi belajar siswa. Permasalahan yang
basket dimainkan oleh 2 tim dengan lima
ada dalam kegiatan penelitian tindakan
pemain per tim. Bermain bola basket dapat
kelas (PTK) ini adalah“Bagaimanakah
dilakukan dengan memadukan dua pola
peningkatkan kemampuan permainan bola
permainan yakni, pola pertahanan dan pola
basket dalam bidang studi Pendidikan
penyerangan.Bagi pemain bola basket,
Jasmani dan Olahraga dan Kesehatan
permainan bola basket merupakan aplikasi
(Penjas.Orkes) di Kelas VI SD Negeri 2
dari berbagai bentuk teknik dasar yang
Sawahan dengan menggunakan metode
telah
simulasi ?”.
sebelumnya.Teknik-teknik
Didalam
kamus
besar
bahasa
dipelajari
meliputi:1)
”mampu”
teknik
berarti
kuasa
(bisa,
dikuasai dasar
permainan atau bermain bola basket,
indonesia, kemampuan berasal dari kata yang
dan
Dribbling;
dasar
bermain
adalah
sebuah
bola
dengan
sanggup, melakukan sesuatu). Kemampuan
memantul-mantulkan
adalah
lapangan permainan sebagai bentuk dasar
suatu
melakukan ability
kesanggupan
sesuatu.
Menurut
(kemampuan,
ketangkasan,
bakat,
dalam Chaplin
kecakapan, kesanggupan)
teknik
membawa
pemain.,
2)
bola
bola
Passing;
ke
oleh adalah
lantai
seorang teknik
mengoperkan atau mengumpankan bola
merupaka tenaga untuk melakukan suatu
dari satu
perbuatan. Sedangkan menurut Robbins
secara terarah dan digunakan secara hati-
kemampuan bisa merupakan kesanggupan
hati agar tidak sampaiu di atau terrebut
bawaan sejak lahir atau merupakan hasil
pemain lawan. Passing dalam permainan
latihan atau praktek. Dari pengertian-
bola basket dibedakan menjadi : (i) chest
pengertian tersebut maka disimpulkan baha
pass (passing dada); (ii) over-head pass
kemampuan (ability) adalah kecakapan
(passing dari atas); (iii) overhead-chest
atau potensi menguasai sesuatu keahlian
pass
yang merupakan bawaan sejak lahir atau
keduanya);(iv) bounce pass (lemparan
merupakan hasil latihan atau praktek dan
pantulan). 3) Shooting; adalah teknik dasar
digunakan untuk mengerjakan seuatu yang
menembak atau memasukkan bola ke ring
diwujudkan melalui tindakannya.
atau keranjang lawan, teknik dasar ini
Menurut
Imam
Sodikun
pemain ke pemain yang lain
(gerak
pasing
tipu
antara
(1922)
digunakan untuk memasukkan bola ke
pengertian bola basket adalah merupakan
keranjang lawan untuk mendapatkan poin.
olah raga permainan yang menggunakan
Shooting
bola besar yang dimainkan dengan tangan.
beberapa teknik dasar, meliputi: (i) jump
Sedangkan menurut Wissel (1996) bola
shoot (tembakan yang dilakukan dengan
dapat
dibedakan
menjadi
64 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 1, MARET 2016
melakukan
lompatan;
(ii)
lay
up
shoot(tembakan yang dilakukan dengan
masuk ke dalam area atau wilayah pertahanannya.
gerak dribbling); (iii) three point shoot
Metode simulasi merupakan suatu
(tembakan yang dilakukan dari jarak jauh
bentuk
di luar lingkaran pertahanan lawan untuk
difokuskan pada kegiatan aktif dan praksis
mendapatkan poin tiga angka).
siswa yang mengarah pada pemahaman
Permainan
bola
basket
dibedakan
dan
strategi
pembelajaran
penguasaan
materi
pembelajaran
menjadi dua sistem besar pola pertahanan
melalui
yang
terwujud dalam sebuah pola pembelajaran
masih
dapat
dipecah
menjadi
aktifitas-aktifitas
yang
beberapa bentuk pola pertahanan. Pola
yang efektif dan efisien.
pertahanan bola basket dibedakan menjadi
Menurut
Emshoff
nyata
dan
dan
Simun
:(a) man to man marking; dan (b) zone
(1970) simulasi adalah sebagai suatu
defense
pola
model sistem dimana komponennya di
pertahanan man to man marking, masing-
presentasikan oleh prosesor aritmatika dan
masing pemain dituntut untuk menjaga
logika yang dijalankan komputer untuk
masing-masing pemain lawan, jadi satu
memperkirakan siat-sifat dinamis system
pemain untuk satu pemain, meski pemain
tersebut.Metode
lawan yang bersangkutan tidak berada di
suatu khazanah pengalaman empirik bagi
daerah pertahanan.Pada pola pertahanan
siswa di sekolah dasar yang mampu
man
pemain
memberikan motivasi yang baru bagi
bertanggung jawab secara penuh pada satu
proses pembelajaran pada bidang studi
pemain lawan yang telah menadi tanggung
Pendidikan Jasmani dan Olahraga dan
jawab
Kesehatan
(zone
to
man
marking).
marking,
penjagaannya.
Pada
satu
Pada
umumnya,
simulasi
(Penjas.
memberikan
Orkes),
serta
masing-masing pemain sudah mempelajari
memberikan penajaman pada pemahaman
dan mengetahui secara mendalam gaya
dan penguasaan materi pembelajaran pada
atau pola permainan individu pemain
bidang studi Pendidikan Jasmani dan
lawan yang menjadi tanggung jawab
Olahraga dan Kesehatan (Penjas.Orkes) itu
penjagaannya.
sendiri.
Pada pola pertahanan zone defense (zone
marking),
keseluruhan
pemain
Di sisi lain, pembelajaran yang menggunakan
metode
simulasi
bertanggung jawab penuh pada daerah
memberikan kegiatan rekreatif pada siswa
pertahanan, jadi pola penjagaan dilakukan
yang
secara optimal jika ada pemain lawan yang
kembali) tanpa mengurangi esensi dari
bersifat
refreshing
(penyegaran
kegiatan belajar mengajar (KBM) itu
Sugiyono, Peningkatan Kemampuan Permainan..... 65
sendiri dan menunjang serta mengarah
disimulasikan,
pada
kesimpulan.
pencapaian
target
pembelajaran
g)
guru
merumuskan
bidang studi Pendidikan Jasmani dan Olahraga dan Kesehatan (Penjas. Orkes) di
METODE PENELITIAN
sekolah dasar yang telah ditentukan.
Kegiatan penelitian tindakan kelas
Metode simulasi merupakan salah
(PTK) peningkatan kemampuan permainan
satu upaya nyata yang dilaksanakan oleh
bola basket dalam bidang studi Pendidikan
guru pengajar bidang studi Pendidikan
Jasmani dan Olahraga dan Kesehatan
Jasmani dan Olahraga dan Kesehatan
(Penjas.
(Penjas.Orkes.)
metode simulasi pada siswa Kelas VI SD
permasalahan
untuk
menjawab
atau
problematika
Negeri
Orkes.)
2
melalui
Sawahan
penggunaan
tahun
pelajaran
penurunan prestasi belajar siswa yang
2012/2013 yang berjumlah 19 siswa ini
memiliki ekses serta dampak kemana-
tercakup dalam dalam dua siklus dan
mana, menyentuh berbagai elemen dalam
terdiri dari dua kali pertemuan. Siklus
pendidikan di sekolah dasar itu sendiri,
pertama dilaksanakan pada pertemuan
maupun masysrakat secara umum.
pertama, sedangkan siklus kedua pada
Langkah-langkah
pelaksanaan
metode simulasi dalam permainan bola
pertemuan kedua. Secara
rinci,
tahapan-tahapan
basket adalah a) guru menetapkan topic
kegiatan belajar mengajar (KBM) masing-
atau masalah serta tujuan yang hendak
masing siklus dalam kegiatan penelitian
dicapai oleh simulasi, b) guru memberikan
tindakan
gambaran masaah dalam situasi yang akan
kemampuan permainan bola basket dalam
disimulasikan,
membentuk
bidang studi Pendidikan Jasmani dan
kelompok dan menentukan alat yang
Olahraga dan Kesehatan (Penjas. Orkes)
digunakan, d) guru menetapkan pemain
melalui penggunaan metode simulasi pada
yang akan terlibat dalam simulasi, e) guru
siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sawahan
memberikan kesempatan kepada siswa
dapat dicermati di bawah ini, yang
untuk bertanya khususnya pada siswa yang
meliputi:
teribat dalam pemeranan simulasi, f)
Tahap I Perencanaan
c)
guru
simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pasing
depan
dada,
siswa
kelas
(PTK)
peningkatan
Perencanaan yang disusun dalam
lainnya
siklus dengan perangkat pembelajaran
mengikuti dengan penuh perhatian, g) guru
yang meliputi : 1) persiapan materi dan
dan siswa melakukan diskusi baik tentang
bahan ajar (silabus, RPP, dan alat peraga),
jalannya simulasi maupun materi yang
2) mempersiapkan rencana pembelajaan
66 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 1, MARET 2016
yang mencakup metode mengajar yaitu
siswa
dalam
mengikuti
kegiatan
metode simulasi, 3) menyiapkan instrumen
pembelajaran permainan bola basket.
penelitian yang terdiri dari instrumen tes
Tahap 4 Refleksi
dalam bentuk ter tertulis pilihan ganda dan
Tahap releksi dilakukan setelah
lembar observasi sisa, 4) menyiapkan
proses pembelajaran selesai dilakukan dan
peralatan untuk simulasi perainan bola
dilaksanakan oleh kolaborator dan peneliti
baskt
dengan
berupa keranjang plastik
disulap
menjadi
ring
yang
basket,
5)
menggunakan
instrumen
tes
maupun non tes. Pada tahap ini merupakan
menentukan waktu pelaksanaan.
tahap memproses data yang telah didapat
Tahap 2 Pelaksanaan Tindakan
pada saat dilakukan pengamatan, tindakan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan
selanjutnya adalah 1) guru menganalisis
terdiri dari 1) guru membuka pelajaran
data yang terkumpul, 2) mengidentifikasi
dengan
dan
berdoa
bersama
siswa
dan
mengelompokkan
masalah
yang
mengabsen siswa, 2) guru membimbing
timbul, 3) menyimulkan hasil penelitian, 4)
siswa
mencari alternatif pemecahan pada siklus
ke
halaman
sekolah
untuk
melakukan pemanasan terlebih dahulu 3)
berikutnya.
guru menyampaikan kompetensidasar dan tujuan
yang
pembelajaran,
akan 4)
dicapai guru
dalam
menyiapkan
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Per Siklus
keranjang plastik, 5) guru menyampaikan
Pada
pelaksanaan
penelitian
sosialisasi awal, 6) guru menyampaikan
tindakan kelas ini, langkah-langkah yang
materi
dilakukan setiap siklus beserta hasilnya.
pembelajaran
permainan
bola
basket, 7) siswa memperhatikan materi
Secara
yang disampaikan, 8) guru memberikan
pembelajaran
penugasan kepada siswa, 9) guru memberi
pembelajaran dalam kegiatan penelitian
contoh cara bermain bola basket, 10) guru
tindakan
memberikan evaluasi.
kemampuan permainan bola basket siswa
Tahap 3 Pengamatan
kelas VI SD Negeri 2 Sawahan Panggul
Pengamatan pada penelitian ini dilakukan
oleh
seseorang
kolaborator
.observer untuk mengamati siswa sebagai obyek penelitian dengan menggunakan lembar
pengamatan
melihat
keaktifan
lebih
dalam,
kelas
tahapan-tahapan
dalam
(PTK)
tiap
siklus
peningkatan
tahun pelajaran 2012/2013 melalui metode simulasi akan diuraikan sebagai berikut:
Sugiyono, Peningkatan Kemampuan Permainan..... 67
Siklus I
bermain bola basket, 10) guru memberikan
Tahap Perencanaan
evaluasi, 11) pembelajaran berakhir.
Perencanaan
dilaksanakan
pada
Tahap Observasi
tanggal 3 Nopember 2012. Hal-hal yang dipersiapkan menyusun
oleh silabus
guru dan
antara RPP
Kegiatan
ini
dilakukan
oleh
lain
kolaborator terhadap kegiatan sisa dengan
dengan
menggunakan lembar pengamatan atau
kompetensi dasar permainan bola basket
observasi.
Kegiatan
selain itu juga mempersiapkan instrument
mulai
yang akan digunakan untuk mengambil
pembelajaran dan umpan balik antara guru
data penelitian.
dengan siswa. Hasil observasi siklus I
Tahap Pelaksanaan Tindakan
adalah a) beberapa siswa masih ada yang
keaktifan
yang
diobservasi
siswa
mengikuti
Tahap pelaksanaan tindakan ini
bergurau sendiri dengan temannya pada
dilaksanakan pada tanggal 6 Nopember
saat praktek permainan bola basket, b)
2012, bertempat di halaman SDN 2
pada saat praktek masih ada siswa yang
Sawahan
materi
malu disuruh maju ke depan untuk
permainan bola basket. Kegiatan yang
mempraktekkan melempar bola basket, c)
dilakukan siswa sesuai dengan rencana
siswa yang mau aktif bertanya dan
pembelajaran yang telah dibuat. Secara
menjawab umpan balik dari guru hanya
rinci dapat diuraikan sebagai berikut : 1)
didominasi oleh siswa tertentu (kurang dari
guru membuka pelajaran dengan berdoa
50%).
bersama siswa dan mengabsen siswa, 2)
Tahap Refleksi
Panggul
dengan
guru membimbing siswa ke halaman sekolah
untuk
melakukan
pemanasan
Hasil penulis
refleksi
bersama
yang
kolaborator
terlebih dahulu 3) guru menyampaikan
berakhirnya
siklus
kompetensi dasar dan tujuan yang akan
berikut:
kegiatan
dicapai dalam pembelajaran, 4)
maksimal,
guru
1)
2)
dilakukan
I
hasil
setelah
adalah
sebagai
simulasi
belum
uji
tes
tulis
menyiapkan keranjang plastik, 5) guru
menunjukkan hanya 8 siswa (64%) yang
menyampaikan sosialisasi awal, 6) guru
nilainya mencapai KKM yang ditetapkan
menyampaikan
yaitu 75, 3) keaktifan siswa masih jauh
permainan
bola
materi basket,
pembelajaran 7)
siswa
dari
harapan,
4)
pada
saat
guru
memperhatikan materi yang disampaikan,
menyampaikan simulasi, masih ada murid
8) guru memberikan penugasan kepada
yang bergurau dengan temannya.
siswa, 9) guru memberi contoh cara
68 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 1, MARET 2016
Siklus I1
memberikan
Tahap Perencanaan
pembelajaran berakhir.
Tahap perencanaan dilaksanakan
evaluasi
ke
dua
11)
Tahap Observasi
pada tanggal 15 Nopember 2012, hal-hal
Kegiatan
ini
dilakukan
oleh
yang dilakukan adalah menyusun RPP
kolaborator terhadap kegiatan sisa dengan
dengan kompetensi dasar permainan bola
menggunakan
basket, soal uji praktek kemampuan dan
observasi. Hasil observasi siklus 2 adalah
lembar-lembar observasi juga dipersiapkan
a) sudah tidak ada siswa yang berguarau
untuk mengambil data. Pada tahap ini guru
sendiri dengan temannya, b) pada saat
mempersiapkan ring basket yang berbeda
praktek sudah tidak ada sisa yang malu
dengan siklus I yaitu membuat ring basket
ketika disuruh praktek ke depan, c) siswa
yang lebih lebar.
yang mau akti bertanya dan menjawab
Tahap Tindakan
umpan balik dari guru sudah hampir 75%.
Pada siklus ini dilaksanakan pada
lembarpengamatan
atau
Tahap Refleksi
tanggal 20 Nopember 2012, tindakan yang
Hasil
refleksi
dilakukan
dilakukan guru masih sama dengan siklus I
penulis
hanya saja pada siklus 2 materi yang
berakhirnya
digunakan adalah lanjutan dai materi pada
berikut: 1) kegiatan simulasi sudah cukup
siklus I. Secara rinci langkah-langkah yang
maksimal,
dilakukan
membuka
menunjukkan hanya 17 siswa (90%) yang
pelajaran dengan berdoa bersama siswa
nilainya mencapai KKM yang ditetapkan
dan
yaitu 75, 3) keaktifan siswa suda mulai
adalah
mengabsen
1)
guru
siswa,
2)
guru
bersama
yang
kolaborator
siklus
2)
hasil
adalah
uji
tes
untuk
menyampaikan simulasi, tidak ada ada
terlebih
saat
tulis
meningkat,
pemanasan
pada
sebagai
membimbing siswa ke halaman sekolah melakukan
4)
2
setelah
guru
dahulu 3) guru menyampaikan kompetensi
murid yang bergurau dengan temannya.
dasar dan tujuan yang akan dicapai dalam
Pembahasan
pembelajaran,
4)
guru
menyiapkan
Kegiatan
proses
penelitian
keranjang plastik, 5) guru menyampaikan
tindakan kelas peningkatan kemampuan
sosialisasi awal, 6) guru menyampaikan
permainan bola basket dalam bidang studi
materi
bola
Pendidikan Jasmani dan Olahraga dan
basket, 7) siswa memperhatikan materi
Kesehatan melalui metode simulasi pada
yang disampaikan, 8) guru memberikan
siswa kelas VI SDN 2 Sawahan Panggul
penugasan kepada siswa, 9) guru memberi
tahun pelajaran 2012/2013 sudah mencapai
contoh cara bermain bola basket, 10) guru
sasaran. Pada siklus pertama, uji praktek
pembelajaran
permainan
Sugiyono, Peningkatan Kemampuan Permainan..... 69
kemampuan hanya ada 8 siswa yang tuntas
kelas VI SD Negeri 2 Sawahan Panggul
belajar dengan nilai rata-rata 67 (belum
tahun pelajaran 2012/2013 telah mencapai
tuntas) dan untuk siklus 2 ada 17 siswa
tujuan seperti yang diharapkan.
yang telah tuntas belajar dengan nilai ratarata 77 (tuntas) dari sini dapat diketahui berdasarkan teknik analisis data yang
SIMPULAN Secara
khusus
hasil
penelitian
ditentukan bahwa diharapkan hasil belajar
tindakan kelas peningkatan kemampuan
siswa 75% atau lebih telah tuntas belajar.
permainan bola basket melalui metode
Dengan melihat hasil belajar siswa kelas
smulasi pada siswa kelas VI SD Negeri 2
VI
Sawahan
SD
Neger
2
Sawahan
Panggul
Panggul
Tahun
pelajaran
khususnya materi permainan bola basket.
2012/2013 dapat disimpulkan bhawa “
Hasil evaluasi belajar siswa dapat dilihat
dengan
pada tabel 1.
meningkatkan kemampuan permainan bola
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Rifai Wiwik Aan Adi Ahmad Ansori Candra Erwin Tri Tuslaini Arisatul Faridatul Kelarisa Muhson Subiantoro Titin Sunarto Yoga Diah Rata-rata
T
75 76 55 55 60 59 76 77 64 78 75 60 60 62 59 76
v v
77 59 67
v
TT
v v v v v v v v v v v v v v v
N
T
79 78 77 78 78 77 80 78 77 79 77 77 77 80 78 78 70 77 68 77
v v v v v v v v v v v v v v v v
dapat
Sawahan Panggul”. Hal ini tampak pada
Nilai pada siklus 2
uji praktik kemampuan dalam permainan
Nama N
simulasi
basket pada siswa kelas VI di SD Negeri 2
Tabel 1. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Nilai pada siklus I
metode
TT
bola basket yang menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada siklus I nilai ratarata 67 dan siklus 2 nilai rata-rata mencapai 77. Dari
hasil
kesimpulan,
peneliti
menyarankan sebagai berikut : 1. Kepada rekan-rekan sejawat yang ingin meningkatkan v
ketrampilan
v
siswanya
v
kemampuan serta
prestasi
dan belajar
2. Kepada kepala sekolah dan jajaran Dari kedua siklus tersebut menunjukkan
pengeola kebijakan sekolah disarankan
bahwa pada setiap siklus mengalami
agar dapat memberikan fasilitas dalam
peningkatan yang diperoleh siswa. Dengan
sosialisasi
demikian
pe,belajaran ini
dapat
disimpulkan
bahwa
implementasi
etode
kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK)
3. Kepada orang tua dan wali murid
peningkatan kemampuan permainan bola
diharapkan memunyai kepedulian yang
basket dengan metode simulasi pada siswa
70 DEWANTARA, VOLUME 2 NOMOR 1, MARET 2016
tinggi dengan proses pembelajaran yang sedang dilakukan di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA Akbar, Reni dan Hawadi. 2001. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Grasindo. Emshoff dan simun. 1970. Pengertian Simulasi. Surabaya Imam, Sodikun. 1992. Pengertian Bola Basket. Jakarta : Grasindo Koestoer, Partowisastro. 1985. Bimbingan dan Penyuluhan di SekolahSekolah.Jakarta : Erlangga. Pali, Marthen. 1987. Jurnal Bimbingan Konseling. Malang : IKIP Negeri Malang.
Rahman, Arief. 2000. Sistem Pendidikan Indonesia: Potret Realitas Manajemen yang Mengambang. Yogyakarta : Lentera. Shannon. 1975. Semarang
Pengertian
Simulasi.
Sukoco, Padmo. 2002. Penelitian Kualitatif: Metodologi, Aplikasi, dan Evaluasi. Jakarta: Gunung Agung. Suryaman, Maman. 1990. Kerangka Acuan Peningkatan Prestasi Belajar Siswa. Bandung : Angkasa. Wibawa, B. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen Dikdasmen Direktorat Tenaga Kependidikan Wissel. 1996. Pengertian Bola Basket. Bandung : Rosdakarya