1
PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGISI POLA GAMBAR DENGAN SOBEKAN KERTAS BERWARNA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Nursidah, M. Thamrin, Muhammad Ali Prodi Pendidikan, PG. PAUD, FKIP Untan Pontianak Email:
[email protected] Abstract: The purpose of this research is to improve the planning, implementation of instructional improvement by using colored paper can improve fine motor skills in children aged 5-6 years. This study uses classroom action research design conducted in two cycles. Each cycle consists of four stages: planning, implementation, observation, and reflection. Each cycle in this study conducted three meetings. Object of this study is children aged 5-6 years by 19 kindergarten children consisting of 7 women and 12 men. Data were collected through observation, data collection tools such as observation sheets, documentation, and field notes. Researchers determined the percentage of completeness was 75%. Percentage of first cycle there are 6 or 32% of the children were able to snag colored paper and still very good. Percentage of second cycle there are 14 or 74% of the children were able to snag colored paper, while there are 15 or 79% of the children who were able to stick with a good colored paper. Conclusions through the fill pattern image using colored paper in improving fine motor skills children can go up very well. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan perencanaan, pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan kertas berwarna dapat meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setiap siklus dalam penelitian ini dilakukan tiga pertemuan. Obyek penelitian ini adalah anak usia TK 5-6 tahun sebesar 19 anak, 7 perempuan dan 12 laki-laki. Data dikumpulkan melalui observasi, alat pengumpulan data berupa lembar observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan. Peneliti menentukan persentase ketuntasan adalah 75%. Persentase hasil siklus pertama ada 6 atau 32% dari anak-anak mampu merobek kertas berwarna dan tetap sangat baik. Persentase siklus kedua ada 14 atau 74% dari anak-anak mampu merobek kertas berwarna, sementara ada 15 atau 79% dari anak-anak yang mampu menempel kertas berwarna dengan baik. Kesimpulan melalui mengisi pola gambar menggunakan kertas berwarna dalam peningkatan kemampuan motorik halus anak dapat meningkat sangat baik. Keyword : Increase fine motor skills
2
L
embaga pendidikan anak usia dini adalah tempat yang dirancang sebagai tempat bermain dan belajar bagi anak-anak dari usia 0-6 tahun yang memberikan pengaruh signifikan terhadap corak dan karakter anak, sebagai tempat dalam proses tahap pertumbuhan dan perkembangan anak, dan sekaligus merupakan masa yang tepat untuk meletakkan dasar pengembangan pembiasaan nilai-nilai agama, moral, sosial emosional, kemandirian dan kemampuan dasar berbahasa, kognitif, fisik motorik, dan seni. Pendidikan Anak Usia Dini dimulai sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan labih lanjut. Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, yaitu melalui jalur pendidikan formal atau nonformal seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), Kelompok bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. (Depdiknas, USPN, 2004:4). Menurut peraturan menteri no 58 tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini formal di Taman Kanak-Kanak meliputi 5 aspek pengembangan yaitu, nilai moral agama, fisik, kognitif, bahasa dan sosial emosional. Salah satu pengembangan tersebut terdapat di dalam bidang pengembangan fisik motorik, terutama motorik halus. Motorik halus adalah gerakan yang melibatkan otot-otot kecil misalnya otot jari tangan, otot muka, terutama yang melibatkan otot tangan dan jari. Berdasarkan latar belakang yang peneliti amati, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang upaya “ Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Mengisi Pola Gambar dengan Sobekan Kertas Berwarna pada Anak Usia 5-6 Tahun di Taman Kanak-Kanak Makarti Muktitama Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya”. Identifikasi Masalah, setiap pembelajaran di bidang pengembangan motorik halus anak cenderung mengalami kejenuhan karena hanya mewarnai, menggambar dan melipat, untuk itu dibutuhkan rencana dan strategi baru dalam pembelajaran bidang pengembangan motorik halus melalui mengisi pola gambar dengan sobekan kertas berwarna. Adapun fokus masalah yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mengisi pola gambar dengan sobekan kertas berwarna pada anak usia 5-6 tahun di Taman KanakKanak Makarti Muktitama Kabupaten Kubu Raya. Masalah Umum, ”Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mengisi pola gambar dengan sobekan kertas berwarna pada anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Makarti Muktitama Kabupaten Kubu Raya”. Adapun masalah khusus yaitu : (a) Bagaimana perencanaan peningkatan pembelajaran motorik halus mengisi pola gambar dengan menggunakan kertas berwarna pada anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Makarti Muktitama Kabupaten Kubu Raya?. (b). Bagaimana perencanaan peningkatan pembelajaran motorik halus mengisi pola gambar dengan menggunakan kertas berwarna pada anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Makarti Muktitama Kabupaten Kubu Raya?. (c) Apakah dengan merobek dan menempel kertas berwarna dapat meningkatkan motorik halus anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Makarti Muktitama Kabupaten Kubu Raya?
3 Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motorik halus dapat ditingkatkan menggunakan kertas berwarna pada anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Makarti Muktitama Kabupaten Kubu Raya.Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (a) Perencanaan pembelajaran motorik halus mengisi pola gambar menggunakan kertas berwarna pada anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Makarti Muktitama Kabupaten Kubu Raya. (b) Pelaksanaan pembelajaran motorik halus dengan mengisi pola gambar menggunakan kertas berwarna pada anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Makarti Muktitama Kabupaten Kubu Raya. Manfaat penelitian bagi lembaga : (a) Peningkatan atau kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah. (b) Keberhasilan dalam setiap pembelajaran mencapai anak-anak yang berkualitas dan berprestasi. (c) Masyarakat lebih mempercayakan anak mereka untuk dididik di Taman Kanak-Kanak Makarti Muktitama Kabupaten Kubu Raya. Manfaat penelitian bagi anak : (a) Merangsang kemampuan anak dalam proses menciptakan sesuatu dari imajinasinya. (b) Menimbulkan daya tarik guna memotivasi anak lebih aktif. (c) Anak mendapat pengalamaan langsung untuk mengembangkan koordinasi mata dan tangan serta mengembangkan pembelajaran dalam aspek motorik halus. Adapun manfaat penelitian bagi guru : (a) Untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran motorik halus dengan menggunakan media kertas berwarna. (b) Guru dapat memotivasi pembelajaran yang menyenangkan. (c) Guru lebih aktif dan kreatif mengembangkan keterampilan dari bahan kertas berwarna. Definisi operasional variabel penelitian untuk menghindari perbedaan atau kesalahpahaman terhadap judul dan masalah penelitian. Motorik halus yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot kecil, misalnya otot-otot jari tangan, otot muka. Beberapa gerakan yang dapat dimasukan kedalam gerakan motorik halus salah satunya adalah peningkatan kemampuan dalam kegiatan merobek kertas berwarna pada anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Makarti Muktitama Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Ruang lingkup penelitian ini adalah meningkatkan motorik halus dengan menggunakan sobekan kertas berwarna.(a) Meningkatkan motorik halus menggunakan kertas berwarna terdiri dari beberapa hal. (1) Perencanaan dan tindakan dalam pelaksanaan penggunaan kertas berwarna. (2) Ketersediaan contoh benda yang dapat dibuat dari media kertas berwarna untuk meningkatkan motorik halus. (3) Teknik-teknik pelaksanaan penggunaan kertas berwarna. (4) Kreasi anak menggunakan kertas berwarna. (b) Kegiatan motorik halus anak menggunakan kertas berwarna terdiri dari: (1) Kemampuan anak berkreasi merobek kertas berwarna dan menempel dalam pola gambar apel. (2) Kemampuan anak berkreasi merobek kertas berwarna dan menempel dalam pola gambar jeruk. (3) Kemampuan anak berkreasi merobek kertas berwarna dan menempel dalam pola gambar tomat. Kerangka konsep aspek motorik halus adalah satu di antara lingkup perkembangan dalam standar PAUD formal untuk jenjang TK yang digunakan sebagai tingkat pencapaian perkembangan kelompok usia 4-6 tahun. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah program pembelajaran dalam lingkup perkembangan khususnya aspek motorik halus menggunakan kertas berwarna dilaksanakan dalam pembelajaran dengan kreatif dan menyenangkan.
4 Menurut Thelen & whiteneyerr (Imam Mujtaba: 2010) motorik halus adalah to develop motor skill, infants must perceive something in the environment that motivates them to act and use their perceptions to fine-tune their movement. Motor skills represent solutions to the infant’s goal. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa motorik halus adalah kemampuan gerak yang melibatkan kemampuan otot-otot halus serta memerlukan koordinasi mata dan tangan yang cermat dengan berbagai stimulasi yang dianjurkan. Bermain dalam mengisi pola gambar dengan sobekan kertas berwarna dalam penelitian ini adalah mengisi sebuah pola gambar dengan sobekan kertas berwarna agar menjadi sebuah bentuk sesuai dengan pola gambar. Piaget dalam meyeshy (1990; 42) mengatakan bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan atau kepuasan bagi diri seseorang, sedangkan mengisi pola gambar dengan sobekan kertas berwarna yang dimaksud dalam penelitian ini adalah merobek kertas berwarna dengan halus lalu diisi ke dalam sebuah pola yang sudah berbentuk misalnya pola apel atau pola jeruk disusun beraturan dengan rapi tidak keluar dari pola tersebut. Meningkatnya kemampuan fisik anak saat mereka di usia 5-6 tahun membuat aktifitas fisik/motoriknya juga semakin besar. Tidak terlepas dalam setiap aktifitas anak selalu menggunakan fisik/motoriknya, Maxim (1993) dalam Bambang Sujiono (2008; 1,7). Kertas berwarna adalah media yang terbuat dari kertas berwarna-warni disertai dengan contoh benda yang menarik. Kertas adalah bahan tipis dan rata, berbentuk lembaran-lembaran yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret. Hubungan antara media kertas berwarna dengan motorik halus yaitu dapat merangsang anak untuk belajar. Media pembelajaran yang digunakan guru mampu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap tercapainya kemampuankemampuan belajar anak. (Moeslichatoen, 2004:157-158). Dengan menggunakan media kertas berwarna untuk berinteraksi dalam pembelajaran diharapkan anak lebih aktif berpikir, kreatif berkreasi dalam meningkatkan pembelajaran motorik halus. METODE Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode deskriptif, guru sebagai peneliti menggambarkan situasi yang terjadi berdasarkan kenyataan yang terjadi di kelas pada saat penelitian berlangsung. Bentuk penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, diharapkan para guru mau mengubah pembelajaran lebih kreatif dan dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik. Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Identitifikasi Masalah Perencanaan Refleksi
Siklus I Observasi HASIL REFLEKSI
Pelaksanaan
5
Perencanaan Perbaikan Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Observasi Dilanjutkan ke siklus selanjutnya...... Gambar 3.1. Tahap-Tahap Penelitian Tindakan Kelas (Desain PTK Model Kemmis dan McTaggart (1990:14)) Teknik Dan Alat Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa : (a) Teknik Observasi Langsung, teknik observasi langsung yaitu teman kolaborasi Ibu Yuliyani dan Ibu Hanny adalah guru Taman Kanak-Kanak Makarti Muktitama menjadi observer. (b)Teknik Studi Dokumentasi, Teknik studi dokumentasi digunakan sebagai alat pengumpulan data yang valid dari hasil pembelajaran motorik halus anak sebelum atau sesudah melakukan tindakan kelas untuk dibandingkan dan sebagai literatur yang relevan dengan masalah dalam penelitian ini. Bukti yang lain berupa arsip-arsip dokumentasi penelitiaan dalam bentuk foto. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan alat pengumpul data berupa lembar observasi untuk data kualitatif. Lembar observasi dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi anak dan guru. Analisis Data Sumber data penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-Kanak Makarti Muktitama dan guru mitra kolaborasi Ibu Yuliyani dan Ibu Hanny. Proses pengambilan data untuk mengetahui situasi pembelajaran menggunakan lembar observasi anak dan guru. Untuk menjawab sub masalah, analisis data digunakan dengan menggunakan analisis data secara kualitatif yaitu hasil kemampuan merobek kertas dan menempel pola gambar dengan menggunakan kertas berwarna. Persentase hasil merobek dan menempel pola gambar menggunakan kertas berwarna diharapkan mencapai keberhasilan 75% dari 19 anak yang terdiri dari 11 anak lakilaki dan 8 anak perempuan. Kriteria penilaian dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain: 1. SB = Sangat Baik 2. B = Baik 3. C = Cukup 4. K = Kurang
6 Untuk mendapat gambaran hasil pembelajaran unjuk kerja menggunakan kertas berwarna, penulis menggunakan rumus (Mohammad Ali, 1982:184) Persentase = X 100% = …% “n” menunjukkan jawaban yang diperoleh anak sedangkan “N” menunjukkan jumlah anak dalam satu kelas. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Berdasarkan Presentase Hasil Penelitian Tabel Data 1 Data Observasi Motorik Halus Melalui Kegiatan Mengisi Pola Gambar dengan Sobekan Kertas Berwarna Siklus Pertama Selasa, 26 Maret 2013-Kamis, 28 Maret 2013 Per te mu an 1
2
3
Hari/ Tanggal Selasa, 26/3/ 2013 Jumlah Rabu, 27/3/ 2013 Jumlah Kamis, 28/3/ 2013 Jumlah
Krite ria Peni laian K C B SB K C B SB K C B SB
Menempel kertas berwarna
Merobek kertas berwarna 2
1 9
5 6
11% 2
47%
32%
10 0 0%
9
4% 26% 1 10
4 11% 2
47%
21%
5% 53% 1 5
8 11%
42%
1 5%
3 2 11%
2 11%
53%
16%
3 16%
6 6 32%
5% 26%
32%
6 32%
Keterangan: Siklus I pertemuan pertama dan kedua, satu anak sakit demam, satu anak tidak diantar orang tua. Pertemuan ketiga satu anak batuk piliek tidak masuk sekolah.
7 Grafik 1 Persentase Motorik Halus Melalui Kegiatan Mengisi Pola Gambar dengan Sobekan Kertas Berwarna Siklus Pertama Hasil Penelitian Selasa, 26 Maret 2013-Kamis, 28 Maret 2013
Tabel Data 2 Data Observasi Motorik Halus Melalui Kegiatan Mengisi Pola Gambar dengan Sobekan Kertas Berwarna Siklus Kedua Senin-Rabu, 1-3 April 2013 Hari/ Krite Per Tanggal ria Menempel kertas te Merobek kertas berwarna mu Peni berwarna an laian 1. Senin, K 1 1 1/4/2013 C 2 2 B 5 4 SB 11 12 Jumlah 5% 11% 26% 58% 5% 11% 21% 63% 2. Selasa, K 1 1 C 2 0 2/4/2013 B 4 5 SB 12 13 Jumlah 5% 11% 21% 63% 5% 0% 26% 68% 3. Rabu, K 1 0 3/4/2013 C 0 1 B 4 3 SB 14 15 Jumlah 5% 0% 21% 74% 0% 5% 16% 79%
8 Grafik 2 Persentase Motorik Halus Melalui Kegiatan Mengisi Pola Gambar dengan Sobekan Kertas Berwarna Siklus Kedua Hasil Penelitian Senin-Rabu, 1-3 April 2013 PERSENTASE SIKLUS KEDUA 80 70 60 50 40 30 20 10 0
K C B SB
Tabel Data 3 Analisis Perbandingan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Mengisi Pola Gambar dengan Sobekan Kertas Berwarna Kemampuan Anak
Merobek Kertas Berwarna C B SB Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus I II I II I II I II Pertemuan Pertama K
Tanggal Jumlah Persentase
26/3/13
1/4/13
2 11%
1 5%
Tanggal Jumlah Persentase
27/3/13
2/4/13
2 11%
1 5%
Tanggal Jumlah Persentase
28/3/13
2 11%
26/3/13
1/4/13
1/4/13
26/3/13
1/4/13
9 2 6 47% 11% 32% Pertemuan Kedua
5 26%
0 0%
11 58%
27/3/13
2/4/13
27/3/13
2/4/13
9 2 4 47% 11% 21% Pertemuan Ketiga
4 21%
2 11%
12 63%
3/4/13
28/3/13
3/4/13
28/3/13
3/4/13
28/3/13
3/4/13
1 5%
2 11%
0 0%
8 42%
4 21%
6 32%
14 74%
2/4/13
26/3/13
27/3/13
9 Kemampuan Anak
Menempel Kertas Berwarna C B SB Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus I II I II I II I II Pertemuan Pertama K
Tanggal Jumlah Persentase
26/3/13
1/4/13
1 5%
1 5%
Tanggal Jumlah Persentase
27/3/13
2/4/13
1 5%
1 5%
Tanggal Jumlah Persentase
28/3/13
1 5%
26/3/13
1/4/13
1/4/13
26/3/13
1/4/13
5 2 10 26% 11% 53% Pertemuan Kedua
4 21%
1 5%
12 63%
27/3/13
2/4/13
27/3/13
2/4/13
10 0 3 53% 0% 16% Pertemuan Ketiga
5 26%
3 16%
13 68%
3/4/13
28/3/13
3/4/13
28/3/13
3/4/13
28/3/13
3/4/13
0 0%
5 26%
0 0%
6 32%
3 16%
6 32%
15 79%
2/4/13
26/3/13
27/3/13
Grafik 3 Persentasi Analisis Perbandingan Kemampuan Kemampu Motorik Halus Melalui Kegiatan Mengisi Pola Gambar hari Selasa-Kamis Kamis 26-28 Maret 2013dan Senin-Rabu, 1-33 April 2013 Merobek Kertas Berwarna 7400%
8000% 7000% 6000%
4900%
5000% 4000%
3500%3500%3500% 3500%
3000%
3000%
2600%
2100%
2000% 1000%
3900%3900% 3500% 2200%2200%
1300% 400% 100% 100% 0%
2200%
900% 900% 900% 0%
0% K
K
K
C
C
Hari Senin-Rabu
C
B
B
B
Hari Kamis-Sabtu
SB
SB
SB
10 Menempel Kertas Berwarna 79
80 70
63
60
53
53
50 40 30 20 10
32
32 26
26
21
16
11 5 5
5 5
5
K
K
K
0
0
3 5
0
13 5
3
SB
SB
0 C
C
C Siklus I
B
B
B
SB
Siklus II
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan penelitian dalam pembelajaran motorik halus melalui kegiatan mengisi pola gambar dengan sobekan kertas berwarna dari hari Selasa-Kamis, Kamis, 26-28Maret 26 2013 hingga hari Senin-Rabu, Rabu, 11-3 April 2013 terjadi peningkatan kemampuan anak merobek atau menempel kertas berwarna setelah 6 kali pembelajaran yang diadakan peneliti. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Setelah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan melalui peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mengisi mengisi pola gambar dengan sobekan kertas berwarna pada anak usia 5-6 5 tahun di Taman Kanak-kanak kanak Makarti Muktitama Kabupaten Kubu Raya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. (1) Perencanaan pembelajaran sebagaimana tertuang dalam kemapuan motorik halus melalu melalui mengisi pola gambar dalam analisis perbandingan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mengisi pola gambar 2 setiap siklus diperoleh kategori sangat baik 74%. Selanjutnya pada analisis perbandingan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mengisi pola gambar 1 siklus 2 diperoleh kategori sangat baik dengan nilai 79%. (2) Pelaksanaan peningkatan kemampuan motorik halus anak dalam menempel kertas berwarna dengan kategori sangat baik pada siklus 2 pertemuan pertama sebesar 79%. Dengan kategori baik 53% dalam alam arti bahwa anak telah mampu dalam menempel kertas berwarna dengan sangat baik. (3) Dengan mengisi pola gambar dengan merobek dan menempel dengan kertas berwarna dalam kemampuan motorik halus anak dapat ditingkatkan dengan kategori anak yang sudah bisa bisa merobek kertas berwarna beraturan dengan sangat baik 14 anak dengan persentase 74%. Anak yang sudah bisa menempel kertas berwarna dengan sangat baik sebanyak 16 anak dengan persetase 79% dari 19 anak.
11 Saran Saran yang bisa disampaikan peneliti berdasarkan hasil penelitian adalah (1) Hendaknya guru dapat menggunakan media bermain dengan mengisi pola gambar dengan sobekan kertas berwarna dalam pembelajaran. (2) Sebagai seorang guru seharusnya lebih banyak ide dalam mengelola pembelajaran agar anak lebih termotivasi dalam proses kegiatan pembelajaran. (3) Kepala sekolah, ketua lembaga/yayasan hendaknya dapat mendukung proses pembelajaran serta menyediakan media yang lebih lengkap agar aspek kemampuan motorik halus anak dapat ditingkatkan DAFTAR RUJUKAN Imam Mujtaba. (2010). Latihan Keterampilan http://lifestyle.okezone.com/read.com. 27.10.2010.
Motorik
Halus
Si
Kecil.
Kemmis, S & McTaggart, R. 1990. The Action Research Planner, Third Edition. Victoria: Deakin University. Moeslichatoen, 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta, (2004) hal 157-158 Piaget, J. (1983). "Piaget's theory". In P. Mussen (ed). Handbook of Child Psychology. 4th edition. Vol. 1. New York: Wiley. Siti Aisyah, 2008. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wibawa, 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV.Remaja Karya.