PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS STRUKTUR KATA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA TEKA TEKI SILANG BAGI SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR I DI SLB B.C BHAKTI PUTERA BAHAGIA KLATEN
ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Yudha Tri Prasetya NIM. 09103244033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2016
i
Peningkatan kemampuan menulis .... (Yudha Tri Prasetya) 1
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS STRUKTUR KATA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA TEKA TEKI SILANG BAGI SISWA TUNARUNGU SEKOLAH DASAR 1 DI SLB B.C BHAKTI PUTERA BAHAGIA KLATEN THE IMPROVEMENT OF WORD STRUCTURE WRITING SKILLS BY CROSSWORD MEDIA FOR FIRST CLASS DEAF ELEMENTARY SCHOOL STUDENT IN SLB B.C BHAKTI PUTERA BAHAGIA KLATEN Oleh : Yudha Tri Prasetya, Pendidikan Luar Biasa,
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis struktur kata melalui media teka teki silang pada anak tunarungu di SDLB B.C Bhakti Putera Bahagia Klaten. Subjek penelitian merupakan anak tunarungu kelas dasar satu, yang berjumlah 1 anak. Penelitian dilakukan selama satu bulan dengan teknik pengumpulan data termasuk tes, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yakni deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan, berupa peningkatan kemampuan dalam penguasaan penulisan konsep huruf, penguasaan penulisan kata ≤ 6 huruf, dan penguasaan penulisan kata ≥ 6 huruf. Hasil pencapaian sebelum penerapan media teka teki silang, nilai rata-rata subjek mencapai nilai 48,3 % pada (pre test), sedangkan setelah diberi perlakuan (post test) nilai ratarata mencapai 78,3 %. Dengan demikian, diketahui bahwa subjek penelitian mengalami peningkatan nilai rata-rata sejumlah 30 %. Hal Ini membuktikan bahwa kemampuan menulis strukutur kata dapat ditingkatkan melalui media teka teki silang pada anak tunarungu di SDLB B.C Bhakti Putera Bahagia Klaten. Kata kunci: kemampuan menulis struktur kata, media teka teki silang dan siswa tunarungu Abstract This research aims to improve the word structure writing skills by crossword media for deaf elementary school student in SLB B.C Bhakti Putera Bahagia Klaten. Subject of this research is one of deaf student at first class elementary school in SLB B.C Bhakti Putera Bahagia Klaten. Research was doing for a month with data collections technique include test, obeservation, and documentation. Analysis was performed quantitative descriptive with percentages. The result of this research shows by increasing the capability mastery of writing letter concept, mastery of word writing ≤ 6 letters, and mastery of word writing ≥ 6 letters. Average value before crossword media applied is 48,3 % (pre test), and then after crossword media applied average value is 78,3 % (post test). From this result of average value, we know that subject of this research can increase the average value 30 % point. So from the result we can conclude that the word structure writing skills for deaf students at first class elementary school in SLB B.C Bhakti Putera Bahagia Klaten can be increased with crossword media. Keywords : Word structure writing skills, crossword media, deaf students. tingkat satuan pendidikan lebih menekankan
PENDAHULUAN Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan
dari
pendidikan
nasional
adalah
keterlibatan anak dalam belajar, hal ini terlihat dalam standar kompetensi yang harus
dengan melalui pembelajaran Tematik di
dikuasai
oleh
sekolah dasar . Berdasarkan kurikulum
mendengarkan,
siswa berbicara,
yaitu
kopetensi
membaca
dan
2 Jurnal Pendidikan Luar Biasa Edisi Januari Tahun 2016
menulis, khususnya dibidang keterampilan,
Kemampuan
menulis
menulis di sekolah dasar perlu ditingkatkan
kemampuan
guna kelanjutan menulis pada jenjang yang
produktif;
lebih tinggi. Kemampuan menulis di sekolah
merupakan kemampuan yang menghasilkan;
dasar tidak diperoleh begitu saja akan tetapi
dalam hal ini menghasilkan tulisan Slamet,
memerlukan tahap-tahap pembelajaran yang
St. Y. (2008:72). Penyebab kesulitan dari
membutuhkan latihan dan praktek yang
kemampuan
teratur.
tunarungu Kemampuan
menulis
ditempatkan
berbahasa
merupakan
artinya,
bersifat
kemampuan
menulis
menulis telah
mendengar.
yang
dikarenakan
kehilangan
anak
kemampuan
Ketidakmampuan
mendengar
pada tataran paling tinggi dalam proses
secara otomatis menghambat keseluruhan
pemerolehan bahasa. Hal ini dikarenakan
perkembangan
kemampuan menulis merupakan kemampuan
membaca, dan menulis. Meskipun demikian,
produktif yang hanya dapat diperoleh sesudah
umumnya
kemampuan menyimak dan membaca. Hal ini
potensi
pula yang menyebabkan kemampuan menulis
normal,
merupakan
berkomunikasi antar pribadi, kemampuan
kemampuan
berbahasa
yang
berbahasa
anak
untuk
tunarungu belajar
mencakup
mempunyai
berbahasa
secara
kefasihan
membaca
kehidupan manusia sangat penting Elina
kemampuan
Syarif, Zulkarnaini, Sumarno. (2009:12).
Kemampuan menulis anak tunarungu dapat
Kemampuan menulis dapat ditemukan dalam
berkembang bila seluruh potensinya dibina
aktifitas
dan dikembangkan.
setiap
hari.
Dapat
bahan
dalam
dianggap sulit. Namun peranannya dalam
manusia
deretan
berbicara,
menulis
cetak
kalimat
dan runtut.
dikatakan, bahwa kehidupan manusia hampir
Atar Semi. M. (2007:56) berpendapat
tidak bisa dipisahkan dari keterampilan
bahwa pada dasarnya pembelajaran menulis
menulis.
dapat
proses difokuskan pada tiga aspek menulis,
intelektual
yaitu: tujuan, proses, dan produk. Guru tuna
seseorang sehingga mampu berfikir kritis.
rungu dalam membelajarkan menulis dituntut
Keterampilan menulis bagi siswa tunarungu
melibatkan tiga aspek tersebut melalui :
merupakan hal mendasar dan penting sebab
1.
Kemampuan
mendorong
menulis
perkembangan
Membangun kesempatan siswa menulis
dalam proses belajar mengajar, menulis
bagi audien nyata dan tujuan-tujuan
merupakan alat utama unjuk kerja tugas-tugas
yang berbeda.
akademik, sarana berharga memperdalam
2.
Menyediakan
lingkungan
menulis
pengetahuan, memperluas wawasan, metode
dengan perhatian tinggi, siswa aktif
efektif menggali ide, mengasah daya pikir
terlibat dalam proses menulis.
siswa, juga merupakan prasyarat untuk dapat berintegrasi di sekolah.
3.
Memberikan pendidikan langsung pada semua aspek menulis.
Peningkatan kemampuan menulis .... (Yudha Tri Prasetya) 3
Strategi
pembelajaran
menulis
agar
proses
pembelajaran
berlangsung
berkaitan dengan upaya-upaya pengefektifan
dengan baik dan tujuan pembalajaran dapat
KBM sesuai tahapan menulis proses agar
tercapai.
efektivitas
belajar
menulis
maksimal,
Wina Sanjaya. (2006: 96) berpendapat,
mencakup anak strategi pendidikan dan anak
Agar proses pembelajaran berjalan lancar dan
strategi
pendidikan
baik , pendidik dalam mengajar mustahil
merupakan teknik guru dalam menyampaikan
tidak menggunakan media atau alat bantu
materi pelajaran atau pola umum aktivitas
mengajar.
guru-siswa
peristiwa
media dalam mengajar entah itu buku acuan
belajar sesuai tahapan menulis. Strategi
atau apa saja yang bisa membantu dalam
penunjang
pendukung
proses pembelajaran agar peserta didik
keterlaksanaan pembelajaran Akhadiah, S.,
faham. Sebab dengan menggunakan media
maidar, G.A., dan Sakura, H.R. (1989:52).
pembelajaran proses pembelajaran jadi lebih
penunjang.
dalam
strategi
perwujudan
merupakan
Dalam proses pembelajaran di dalam
Pendidik
harus
menggunakan
menarik dan peserta didik lebih memahami
kelas, pendidik memegang peran penting
apa
dalam proses pembelajaran . Segala kegiatan
Berdasarkan
yang
sepenuhnya
wawancara dan observasi yang peneliti
sehingga
lakukan di SDLB B.C Bhakti Putera Bahagia
keberhasilan atau kegagalan kelas tersebut
Klaten, bahwa masih terdapat berbagai
ditentukan
ada
di
tanggung
dalam
jawab
oleh
umumnya.
pendidik
peran
materi
salah
satu
pencapaian
tujuan
umumnya
guru
disampaikan studi
oleh
pendidik.
pendahuluan
berupa
pendidik
pada
keterbatasan sekolah dalam penyelenggaraan
guru
dalam
pembelajaran, terutama dari sisi guru sesuai
sering
hasil wawancara yang diperoleh, ternyata
terhadap
guru masih memiliki keterbatasan memahami
Keterbatasan
menyampaikan menjadi
kelas
yang
pelajaran kendala
pembelajaran.
Pada
dan mengunakan aneka media, selanjutnya
mengajar
hanya sebagian guru yang mengerti akan
menggunakan metode ceramah padahal tidak
penulisan anak tunarungu sehinga guru
semua materi bahan ajar cocok disampaikan
tersebut hanya berfokus kebahasa anak
dengan menggunakan metode ceramah saja,
tunarungu
apabila seperti itu bisa terjadi salah persepsi
pengucapan saja. Dari kondisi diatas nyatalah
atau pemahaman sehingga menyebabkan
bahwa ketepatan menulis struktur kata anak
tujuan pembelajaran tidak tercapai . Apabila
tunarungu masih mengalami kesulitan, oleh
tujuan pembelajaran tidak tercapai atau bisa
karena itu perlu di upayakan dengan berbagai
dibilang gagal maka yang disalahkan pertama
cara untuk membantunya terutama dalam
kali adalah pendidiknya. Maka dalam hal ini,
menulis kalimat dengan benar. Salah satu
pendidik harus pandai-pandai memutar otak
upaya
dalam
seperti
yang
bahasa
peneliti
isyarat
lakukan
dan
untuk
4 Jurnal Pendidikan Luar Biasa Edisi Januari Tahun 2016
meningkatkan kemampuan menulis kalimat
siswa dapat berkomunikasi dengan lebih baik
anak tunarungu adalah melalui media teka
dan prestasi belajarnya akan meningkat.
teki silang. Melihat karakteristik Teka teki silang yang santai dan mendidik, maka sangat
METODE PENELITIAN
sesuai kalau misalnya dipergunakan sebagai
Jenis Penelitian
sarana peserta didik untuk latihan dikelas
Penelitian ini menggunakan jenis
yang diberikan oleh guru yang tidak monoton
penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan
hanya berupa pertanyaan-pertanyaan baku
kelas
saja. Teka-teki silang akan dijadiakn media
meningkatkan
pembelajaran
mengingat
melalui media permainan teka teki silang
karakteristik permainan Teka teki silang yang
pada siswa tunarungu kelas dasar I di SLB
mudah dan menyenangkan, diharapkan dapat
B.C Bhakti Putera Bahagia Klaten yang
mempermudah proses pembelajaran selain itu
masih rendah, sehingga penelitian yang
karakteristik peserta didik yang umumnya
dilakukan
senang untuk diajak bermain.
peningkatan
peserta
Penggunaan
didik,
karena
peneliti
kemampuan
bertujuan
menulis
untuk
kemampuan
ingin kata
mengetahui
menulis
kata
pembelajaran
melalui media permainan teka teki silang
dapat membantu pencapaian keberhasilan
pada siswa tunarungu kelas dasar I di SLB
belajar
B.C Bhakti Putera Bahagia Klaten.
siswa.
media
dipilih
Penelitian
membuktikan
penggunaan alat bantu atau media dalam proses belajar-mengajar di kelas sangat
Waktu dan Tempat Penelitian
efektif, terutama untuk meningkatkan prestasi
Waktu
yang
digunakan
yakni
satu
dalam
siswa. Media yang digunakan untuk siswa
penelitian
tunarungu
media
dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan
permaianan teka teki silang. Penggunaan
Juni tahun 2015. Penelitian ini dilaksanakan
media teka teki silang diterapkan pada
di ruang kelas I SDLB B.C Bhakti Putera
pembelajaran tematik sebagai upaya untuk
Bahagia Klaten.
salah
satunya
adalah
ini
bulan
yang
meningkatkan kemampuan menulis untuk siswa tunarungu kelas I SLB B.C Bhakti
Subjek Penelitian
Putera Bahagia Klaten. Penggunaan media
Subjek dalam penelitian ini yakni satu
permainan teka teki silang diharapkan dapat
orang siswa tunarungu yang berusia 8 tahun.
meningkatkan kemampuan menulis struktur
siswa
kata
menulis yang masih rendah pada tahap
untuk
siswa
tunarungu.
Apabila
kemampuan siswa dalam hal menulis struktur kata meningkat maka secara tidak langsung
tersebut
mempunyai
menulis kata maupun kalimat.
kemampuan
Peningkatan kemampuan menulis .... (Yudha Tri Prasetya) 5
terstruktur
Prosedur Penelitian ini menggunakan desain
dengan
berpedoman
pada
instrumen yang telah dipersiapkan. Teknik
penelitian tindakan kelas yang terdiri dari
dokumentasi
empat komponen dalam satu siklus yakni
mengumpulkan data identifikasi siswa, hasil
perencanaan,
dan
lembar kerja siswa, foto kegiatan selama
refleksi. Perencanaan dilakukan bersama guru
pembelajaran, dan hasil pekerjaan siswa.
untuk mendiskusikan jalannya penelitian,
Teknik ini digunakan sebagai pendukung data
berupa menentukan materi, menyusun RPP,
hasil dari teknik tes dan observasi.
tindakan,
mempersiapkan menyusun
observasi,
media
instrumen
digunakan
untuk
pembelajaran,
penyusunan
data,
Teknik Analisis Data
menentukan kriteria keberhasilan tindakan,
Teknik analisis data yang digunakan
dan membuat lembar kerja siswa (LKS).
dalam penelitian ini analisis data deskriptif
Tindakan
yakni
kuantitatif, maksudnya semua data yang telah
penerapan media teka teki silang untuk
berhasil dikumpulkan akan dilaporkan dalam
meningkatkan kemampuan menulis struktur
bentuk skor kemudian diintepretasikan secara
kata bagi anak tunarungu yang dilakukan
kualitatif untuk diambil kesimpulan. Proses
melalui
Pengamatan
analisis data dimulai dengan menelaah semua
dilaksanaan berdasarkan pedoman observasi
data yang bersumber dari data kuantitatif
untuk mengamati aktivitas anak selama
yang diperoleh melalui tes hasil belajar
penelitian.
merupakan
subjek. Tahap berikutnya yaitu menyusun
kegiatan untuk mengevaluasi tindakan yang
data yang diperoleh kemudian diolah untuk
telah dilaksanakan.
mengetahui
dalam
5
penelitian
pertemuan.
Tahap
refleksi
ini
hasil
dari
penelitian
dan
dianalisis secara individu. Analisis data yang Data, Instrumen, dan Teknik
dilakukan
Pengumpulan Data
bertujuan mengolah data kualitatif menjadi
Seluruh data yang dikumpulkan dalam penelitian
ini
yakni
data
mengenai
secara
lebih bermakna dan
deskriptif
kualitatif
menggambarkan hasil
penelitian.
Penggambaran
kemampuan menulis struktur kata anak
melalui
deskriptif
tunarungu yang diperoleh dengan teknik tes
menggambarkan keadaan data yang disajikan.
hasil belajar menggunakan instrumen tes.
Analisis data deskriptif kualitatif dilakukan
Selain itu, digunakan teknik observasi dan
melalui 3 tahapan
dokumentasi. Observasi dilakukan untuk
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
mengamati aktivitas subjek selama mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan.
Observasi
dilakukan
secara
ini naratif
dilakukan untuk
yaitu reduksi data,
6 Jurnal Pendidikan Luar Biasa Edisi Januari Tahun 2016
Penggunaan
HASIL PENELITIAN DAN
media
pembelajaran
dapat membantu pencapaian keberhasilan
PEMBAHASAN Kemampuan
menulis
bagi
anak
belajar
siswa.
Penelitian
membuktikan
tunarungu merupakan prasyarat utama bagi
penggunaan alat bantu atau media dalam
mereka untuk mempelajari bidang-bidang
proses belajar-mengajar di kelas sangat
ilmu yang lain. Bagi anak tunarungu yang
efektif, terutama untuk meningkatkan prestasi
sudah memiliki bahasa meskipun terbatas,
siswa. Media yang digunakan untuk siswa
mereka
mampu
tunarungu
melalui
permaianan teka teki silang. Penggunaan
pemahaman lambang-lambang tulisan setiap
media teka teki silang diterapkan pada
bunyi bahasa yang dirangkai menjadi kata-
pembelajaran tematik sebagai upaya untuk
kata
Secara
meningkatkan kemampuan menulis untuk
anak
siswa tunarungu kelas I SLB B.C Bhakti
tunrungu lebih mengutamakan pesan visual
Putera Bahagia Klaten. Penggunaan media
dari pada pesan auditifnya hingga pada
permainan teka teki silang diharapkan dapat
akhirnya anak menunjukkan kemampuan
meningkatkan kemampuan menulis struktur
berbahasanya secara optimalisasi dengan
kata
penyerapan visualnya.
kemampuan siswa dalam hal menulis struktur
tetap
dituntut
mengungkapkan
yang
potensial,
ekspresinya
mengandung perkembangan
Kemampuan
untuk
makna. bahasa
akademis
salah
untuk
satunya
siswa
adalah
tunarungu.
media
Apabila
anak
kata meningkat maka secara tidak langsung
tunarungu memang mengalami keterlambatan
siswa dapat berkomunikasi dengan lebih baik
dari anak-anak yang mendengar, karena
dan prestasi belajarnya akan meningkat.
kesulitan dalam hal komunikasi, sehingga
Berdasarkan
hasil
pemberian
terhambat pula dalam perolehan berbagai
perlakuan menggunakan media teka teki
informasi. Penanganan pendidikan yang tepat
silang, kemampuan menulis struktur kata
sangat dibutuhkan oleh anak tunarungu,
siswa tunarungu mengalami peningkatan
terutama pendidikan yang berkaitan dengan
dibandingkan dengan hasil tes kemampuan
pembelajaran bahasa dan menulis sebagai
awal (pre test). Peningkatan kemampuan
sarana berkomunikasi. Dilatihnya berbahasa
menulis struktur kata ditunjukkan dengan
dan menulis untuk berkomunikasi tentu akan
peningkatan
membantu anak tunarungu dalam perolehan
kemampuan awal (pre test) dan tes setelah
informasi yang lebih banyak, sehingga bisa
pemberian perlakuan (post test). Data tentang
memproses dan mengolah informasi dengan
peningkatan
pengetahuan yang sudah dimiliki, dan output
permulaan siswa tunarungu kelas dasar I di
yang diharapkan sesuai dengan kompetensi
SDLB-B.C
akademik yang rencanakan.
Gantiwarno disajikan dalam tabel berikut ini :
nilai
rata-rata
kemampuan
Bhakti
Putera
pada
tes
membaca
Bahagia
Peningkatan ningkatan kemampuan menulis .... (Yudha Tri Prasetya) 7
No
Subjek
1
Pre
Post
test
test
Subjek
48,3
78,3
1
%
%
Peningkatan
kata subjek ek penelitian berdasarkan nilai pra tindakan dan nilai post test setelah diberikan
30%
perlakuan, lakuan, hal ini berarti bahwa penggunaan media teka teki silang berpengaruh positif
Tabel 1. Peningkatan Kemampuan menulis struktur kata Siswa Tunarungu Kelas I Di SDLB-B.C B.C Bhakti Putera Bahagia Gantiwarno.
terhadap kemampuan menulis struktur kata bagi siswa tunarungu kelas I SDLB B.C Bhakti hakti Putera Bahagia Gantiwarno Gantiwarno.
Pada tabel diatas, nilai diambil dari akumulasi tiga aspek dan di rata-rata. rata Data di
atas
memperlihatkan
bahwa
pada
kemampuan awal subjek penelitian berada pada kriteria yang kurang dan belum mencapai KKM yaitu 65. Skor Subjek pada saat pretest 48,3 %.. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa masih di bawah rata-rata. Setelah diberi perlakuan subjek mengalami peningkatan menjadi 78,3%. 78,3 hal Ini menunjukkan bahwa subjek mengalami peningkatan
sebesar
kemampuan
siswa
30 30%. dapat
Peningkatan dilihat
dalam
Simpulan 1. Penerapan proses pembelajaran menulis Tes kemampuan awal merupakan tes yang berisikan tentang instrumen yang digunakan untuk mengungkap berbagai macam
kemampuan
siswa
sebelum
diberikan tindakan dan diberikan dengan menyajikan tes unjuk kerja atau tes performance. Tes kemampuan awal me menulis kata dilaksanakan setelah melakukan observasi. Soal tes yang diberikan terdiri dari
diagaram di bawah ini: Pra tindakan 100
SIMPULAN DAN SARAN
beberapa kata yang harus ditulis oleh
Postest
siswa.
Peneliti
anggota
60
menuliskan anggota tubuh yang ditunjuk
40
oleh peneliti, misal misalnya mata, jari, kaki,
20
bibir, lidah, betis, rambut, tangan, telinga,
0
janggut. Soal tes diurutkan dari kata yang kata ≤ 6 huruf
Kata ≥ 6 huruf
Gambar 1. Diagram Peningkatan Kemampuan menulis is struktur kata Siswa Tunarungu Kelas I di SDLB B.C Bhakti Putera Bahagia Gantiwarno. Gantiwarno Diagram di atas menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis struktur
dan
siswa
beberapa
80
konsep huruf
tubuh,
menunjukan
diminta
mempunyai jumlah abjad paling sedikit dilanjutkan dengan jumlah abjad yang semakin
banyak banyak.
Proses
kemampuan menulis
peningkatan
kata dilanjutkan
dengan pemberian siklus 1. Kemampuan menulis kata yang diperoleh setelah diberikan
tindakan
pada
siklus
I
8 Jurnal Pendidikan Luar Biasa Edisi Januari Tahun 2016
mengalami dengan
peningkatan
kemampuan
dibandingkan
melakukan
pengamatan
secara
Walaupun
langsung, melakukan permainan pada saat
peningkatan tersebut belum maksimal
menjawab dan membuat pembelajaran
karena masih terdapat beberapa aspek
lebih menyenangkan. Perbedaan strategi
yang
ini diyakini dapat meningkatkan motifasi,
belum
bisa
awal.
siswa,
dikerjakan
dengan
maksimal. Langkah merencanakan
keaktifan, konsentrasi dan persaingan selanjutnya untuk
peneliti
antar siswa dalam mendapatkan nilai yang
melaksanakan
terbaik sehingga membuat peningkatan
tindakan pada siklus II. Tujuan yang dimaksud adalah untuk memperbaiki halhal dan aspek
kemampuan kosakata siswa. 2. Hasil peningkatan kemampuan menulis
yang masih kurang.
Berdasarkan
hasil
dari
penelitian
Tindakan perbaikan yang dilaksanakan
tindakan kelas yang telah dilakukan pada
pada siklus II.
siswa tunarungu dapat disimpulkan bahwa
Pada perencanaan tindakan siklus II
penerapan media
permainan teka teki
dilakukan oleh guru dan peneliti dengan
silang dapat meningkatkan kemampuan
mengacu pada hasil belajar yang didapat
menulis
pada tindakan siklus I. Pemberian tindakan
tunarungu kelas dasar 1 di SLB B.C
siklus II dilakukan sebanyak 2 kali
Bhakti
pertemuan dan 1 kali pertemuan untuk
Peningkatan kemampuan menulis struktur
melaksanakan tes pasca siklus II. Setiap
kata dapat ditandai dari peningkatan nilai
tindakan dilakukan selama 2 jam pelajaran
yang diperoleh subjek mulai dari hasil
dan pada tindakan siklus II direncanakan
pretest hingga posttest siklus I dan posttest
dengan beberapa perbaikan dan perubahan
siklus II. Perolehan nilai akhir setelah
dari pelaksanaan tindakan siklus I untuk
tindakan siklus II yang diperoleh subyek
mengatasi masalah
yang terjadi dan
yakni memperoleh nilai 90 dalam hal
supaya tujuan dapat mencapai tujuan yang
konsep kata, memperoleh nilai 80 dalam
belum tercapai pada tindakan siklus I,
hal penulisan kata < 6 huruf. Memperoleh
dengan
disimpulkan
nilai 75 dalam hal penulisan kata 6 ≤
bahwa perencanaan pada tindakan siklus II
huruf. menjadi bukti bahwa media teka
lebih
teki
demikian
berhasil
meningkatkan
dapat
dan
efektif
kemampuan
dalam kosakata
siswa.
struktur
Putera
silang
kata
pada
Bahagia
dapat
siswa
Klaten.
meningkatkan
kemampuan menulis struktur kata pada siswa tunarungu kelas dasar 1 di SLB B.C
Perbedaan
perencanaan
tindakan
Bhakti Putera Bahagia Klaten.
siklus I dan II terletak pada strategi
Pada test kemampuan awal siswa
memberikan reward, lebih mengaktifkan
Siswa Ryan memperoleh nilai 85 pada tes
Peningkatan kemampuan menulis .... (Yudha Tri Prasetya) 9
pasca tindakan siklus I yang sebelumnya
tindakan siklus I memperoleh nilai 60, dan
memperoleh nilai 60 dalam pengusaan
paska tindakan siklus II memperoleh 75.
konsep kata pada tes kemampuan awal.
Peningkatan dapat dilihat dari nilai
Nilai yang diperoleh dalam penulisan kata
yang diperoleh siswa. Hasil nilai tes pasca
< 6 huruf abjad pada kemampuan awal 45
tindakan siklus II menunjukkan adanya
meningkat menjadi 70 pada tes pasca
peningkatan nilai pada masing-masing
tindakan
untuk
kriteria. Dalam hal konsep kata Ryan
penulisan kata 6 ≤ huruf abjad diperoleh
mengalami peningkatan dari hasil tes
tes kemampuan awal sebesar 40 menjadi
kemampuan awal memperoleh nilai 60,
60 pasca tindakan siklus I. Tindakan siklus
pada hasil tes siklus I memperoleh nilai 85
I berupa pemberian pembelajaran menulis
dan siklus II memperoleh 90. Dalam hal
struktur kata dengan menggunakan media
penulisan kata < 6 huruf siswa juga
teka teki silang. Tindakan siklus II berupa
mengalami peningkatan dari nilai yang
pemberian pembelajaran menulis struktur
diperoleh pada tes kemampuan awal 45 ,
kata dengan menggunakan media teka teki
tes pasca tindakan siklus I memperoleh 70.
silang dengan fokus kepada kesulitan yang
dan memperoleh nilai 80 pada tes tindakan
dianggap sulit oleh siswa dan pemberian
siklus II. Dalam hal penulisan kata 6 ≤
reward untuk motivasi siswa. Reaksi yang
huruf siswa juga mengalami peningkatan
terjadi pada siklus II siswa lebih percaya
dari hasil tes kemampuan awal 40 pasca
diri dan semangat belajar. Sehingga
tindakan siklus I memperoleh nilai 60, dan
reward yang diberikan dapat menjadi
paska tindakan siklus II memperoleh 75.
motivasi siswa. Perolehan nilai pada siklus
Nilai yang diperoleh pada Posttest siklus
II,
II telah mencapai KKM yang telah
siklus
dalam
hal
I.
Sedangkan
konsep
kata
siswa
mengalami peningkatan dari hasil tes
ditetapkan.
kemampuan awal memperoleh nilai 60,
Dengan
hasil
tes
tersebut
dapat
pada hasil tes siklus I memperoleh nilai 85
disimpulkan bahwa kemampuan menulis
dan siklus II memperoleh 90. Dalam hal
struktur kata pada siswa tunarungu kelas
penulisan kata < 6 huruf siswa juga
dasar 1 di SLB B.C Bhakti Putera Bahagia
mengalami peningkatan dari nilai yang
Klaten,
diperoleh pada tes kemampuan awal 45 ,
menggunakan media teka teki silang.
dapat
ditingkatkan
dengan
tes pasca tindakan siklus I memperoleh 70,
Saran
dan memperoleh nilai 80 pada tes tindakan
Sebagai
siklus II. Dalam hal penulisan kata 6 ≤
penetapan kebijakan penggunaaan media teka
huruf siswa juga mengalami peningkatan
teki silang sebagai salah satu alternatif media
dari hasil tes kemampuan awal 40 pasca
yang tepat dalam pembelajaran di sekolah
bahan
pertimbangan
dalam
10 Jurnal Pendidikan Luar Biasa Edisi Januari Tahun 2016
untuk siswa yang belum memenuhi KKM,. Diharapkan
pihak
sekolah
dengan
memberikan pelatihan kepada guru kelas tentang media-media yang digunakan dalam pembelajaran
pada
anak
tunarungu
di
SLB B.C Bhakti Putera Bahagia.
DAFTAR PUSTAKA Sabarti Akhadiah, maidar, G.A., dan Sakura, H.R. 1989. Pembinaan kemampuan menulis bahasa indonesia. Jakarta: Erlangga Atar Semi. M. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Slamet, St.Y. 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. Surakarta:UNS Press Suparno. 2001. Pendidikan Anak Tunarungu. Yogyakarta: UNY Press. Wina Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Edja Sadjaah. (2005). Pendidikan Bahasa Bagi Anak Gangguan Pendengaran Dalam Keluarga. Jakarta: Depdiknas Dirjen PT Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.