JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 e-ISSN 2477-2038
Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA
PENINGKATAN KECAKAPAN KOMUNIKASI SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BILINGUAL PREVIEW REVIEW DENGAN SETTING JIGSAW PADA KONSEP PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Diterima 13 Juli 2016; direvisi 30 Desember 2016; disetujui 31 Desember 2016) Indah Juwita Sari1, Dewi Murni2, Sjaifuddin3 1,2
Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang Email:
[email protected] 3
Program Studi Pendidikan IPA, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang
Abstract This study aims to determine the increase students' communication skills using bilingual preview review with setting jigsaw learning in the class VII SMPN 1 Tangerang on the concept of environmental management. The method used in this research was quasiexperimental research with one group pretest posttest design. In this research, the sample was class VII I, there are 30 student participant by purposive sampling. The instruments used the observation paper and written communication ability test. The result of the research is t-test result get tcount= 11.41 and ttable at α = 0.05 is 1,69. tcount= 11,41 > ttable=1.69 which indicates that there is an increase students' communication skills using bilingual preview review with setting jigsaw learning in the class VII SMPN 1 Tangerang on the concept of environmental management. Keywords: Bilingual Preview Review Learning, Setting Jigsaw, Students’ Communication Ability Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kecakapan komunikasi siswa menggunakan pembelajaran bilingual preview review dengan setting jigsaw kelas VII SMPN 1 Tangerang pada konsep pengelolaan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian one group pretest posttest. Sampel penelitian adalah kelas VII I berjumlah 30 siswa yang diambil secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan soal kecakapan komunikasi tulisan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hasil uji-t didapat thitung = 11,41 dan ttabel pada α = 0,05 adalah 1,69. thitung = 11,41 > ttabel = 1,69 yang menunjukan bahwa terdapat peningkatan kecakapan komunikasi siswa menggunakan pembelajaran bilingual preview review dengan setting jigsaw berpengaruh pada konsep pengelolaan lingkungan di SMPN 1 Tangerang. Kata kunci : Pembelajaran Bilingual Preview Review, Setting Jigsaw. Kecakapan Komunikasi Siswa
121
Memodifikasi
PENDAHULUAN Berdasarkan UU No. 20/2003
penelitian
yang
dilakukan oleh Arnyana dkk (2009: 183)
(Sistem Pendidikan Nasional) pasal 50
Perpaduan
ayat 3 Pemerintah mulai mengatur dan
bilingual preview-review dengan setting
merintis Sekolah Bertaraf Internasional
jigsaw diawali dengan siswa dibentuk
(SBI) yang bertujuan meningkatkan
menjadi
kualitas pendidikan dan daya saing baik
mengidentifikasi topik pelajaran yang
di
dipandu
tingkat
regional
internasional.
maupun
Tahapan awal untuk
model
pembelajaran
beberapa
kelompok
oleh
menggunakan
guru
pertama
bahasa
Inggris.
menjadi SBI adalah menjadi Rintisan
Kemudian,
Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
kelompok ahli yang dipandu oleh guru
dan salah satu syarat menjadi RSBI
kedua menggunakan bahasa Indonesia.
adalah pembelajaran matematika dan
Setelah
IPA dilakukan dalam Bahasa Indonesia
kelompok
dan/atau
kelompok
Bahasa
Internasional
(bilingual) (Depdiknas, 2009: 7-8). Pendekatan
siswa
dan
siswa ahli, asal.
berdiskusi
dalam
berdiskusi siswa
dalam
kembali
Selanjutnya,
ke tiap
kelompok ahli mempersentasikan hasil
pembelajaran
diskusi
yang
diakhiri
dengan
penghargaan
kepada
bilingual yang telah dikenal antara lain
memberikan
Concurrent Aproach, Preview-review
kelompok terbaik dipandu kedua guru
Aproach,
dan
menggunakan bahasa Inggris dan bahasa
Aproach.
Bilingual preview-review
Alternite-language
Indonesia.
Aproach memiliki tahapan yang sejalan
Kecakapan
dengan sintaks model pembelajaran
yang
kooperatif, sehingga dengan perpaduan
pembelajaran
tersebut siswa dapat memahami konsep dari
materi
meninggalkan
pelajaran tujuan
dicapai
tanpa
pembelajaran
siswa.
dan
mengemukakan pendapat, mengajukan
yang
(Depdiknas,
2009:
harus 6).
Komunikasi
lisan
dapat
menyampaikan
pesan
siswa,
sedangkan komunikasi tulisan hanya
pertanyaan,
persetujuan
bilingual
tujuan
mengukur kemampuan mendengarkan
kecakapan komunikasi lisan siswa yaitu
menyatakan
merupakan
melalui komunikasi lisan dan tulisan
kooperatif jigsaw dapat memunculkan
menjawab
siswa
Kecakapan komunikasi dapat diketahui
bilingual (Arnyana, 2008: 247). Model
pertanyaan,
baik
komunikasi
dapat
dan
dalam
menjelaskan (Lestari, 2009:39).
mengukur
kemampuan
menyampaikan
siswa pesan
(Depdiknas, 2007: 19-20).
JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 e-ISSN 2477-2038
122
Sari, dkk
Berdasarkan
hasil
observasi,
eksperimen.Variabel yang digunakan
SMPN 1 Tangerang salah satu sekolah
meliputi variabel bebas yaitu pendekatan
yang berstatus RSBI. Sekolah tersebut
pembelajaran bilingual preview-review
menggunakan pendekatan pembelajaran
dengan
bilingual dari kelas satu sampai kelas
variabel
terikatnya
kecakapan
tiga terutama pada mata pelajaran
komunikasi
siswa,
kecakapan
biologi.
komunikasi tulisan maupun kecakapan
Pendekatan
bilingual
yang
pembelajaran
model
jigsaw
baik
dan
adalah
komunikasi lisan.Desain penelitian yang
belum
digunakan adalah one group pretest
model
posttest (Nazir 2009: 231). Populasi
pembelajaran inovatif. Hal ini berakibat
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
pada
VII SMPN 1 Tangerang tahun ajaran
Concurrent
diterapkan
setting
Aproach
memadukannya
kurang
dan
dengan
tergalinya
kecakapan
komunikasi siswa dalam proses belajar. Salah
satu
pelajaran
penelitiannya adalah siswa kelas VII I
biologi di IPA yang membutuhkan
yang diambil dengan menggunakan
kecakapan komunikasi siswa adalah
teknik purposive sampling sebanyak 36
konsep
pengelolaan
lingkungan.
siswa, karena pertimbangan dari guru
Konsep
tersebut
memerlukan
mata pelajaran bahwa kelas tersebut
keterampilan dalam merubah gambar,
memiliki siswa yang kurang aktif dalam
tabel, grafik atau bagan menjadi kalimat
pembelajaran atau memiliki kecakapan
atau
komunikasi yang rendah.
sebaliknya
penjelasan menyelesaikan
konsep
2011/2012 sebanyak 9 kelas. Sampel
dan
membutuhkan
konkret
dalam
Instrumen
masalah-masalah
penelitian
yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri
lingkungan.
dari dua macam, yaitu tes dan non tes.
Penelitian mengenai pembelajaran
Tes untuk soal kecakapan komunikasi
Bilingual preview-review dengan setting
tulisan dengan indikator kemampuan
jigsaw belum pernah dikaitkan dengan
penyampaian pesan melalui gambar,
kecakapan komunikasi siswa.
Oleh
tabel, grafik dan bagan ke dalam bentuk
karena itu, penelitian tersebut perlu
lain atau sebaliknya dan non test untuk
untuk
lembar observasi kecakapan komunikasi
diteliti
dengan
harapan
menghasilkan kecakapan komunikasi
lisan
yang baik.
mendengarkan
METODE PENELITIAN
pesan. Kemampuan mendengarkan yang
Metode digunakan
dengan
indikator dan
kemampuan
menyampaikan
penelitian
yang
kemungkinan muncul dalam diskusi
adalah
kuasi
meliputi mendengar dan memberikan
JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 e-ISSN 2477-2038
123
Sari, dkk
respon.
Kemampuan
pesan
meliputi
menyampaikan
Attention,
b. Persentase
Need,
Indikator Kecakapan Komunikasi
Satisfaction, Visualization dan action.
Lisan Siswa
Instrumen penelitian yang dianalisis adalah
soal
kecakapan
Masing-masing
Hasil rekapitulasi observasi kelas
komunikasi
untuk kecakapan komunikasi lisan siswa
tulisan yang diberikan pada siswa di
diinterpretasikan
kelas eksperimen berupa 5 soal uraian
persentase indikator yang dimunculkan
sebelum
pada
dan
dilakukan. peningkatan siswa
sesudah
pembelajaran
Untuk kecakapan
menggunakan
untuk
masing-masing
indikator
mengetahui
kecakapan
komunikasi
selama pembelajaran bilingual preview
pembelajaran
review
komunikasi
melihat
dengan
lisan
siswa
settingjigsaw.
bilingual preview-review dengan setting
Rekapannya dapat dilihat pada Tabel 1.
jigsaw menggunakan rumus uji t yang
2. Kecakapan Komunikasi Tulisan Siswa a. Persentase Tingkat Kecakapan Komunikasi Tulisan Siswa Persentase hasil tes kecakapan
ditunjang
dengan
adanya
lembar
observasi kecakapan komunikasi lisan. HASIL DAN PEMBAHASAN
komunikasi tulisan siswa menggunakan
1. Kecakapan Komunikasi Lisan a. Persentase Tingkat Kecakapan Komunikasi Lisan Siswa Persentase komunikasi
rata-rata
lisan
soal uraian.
dengan indicator mengubah gambar
kecakapan
siswa
Soal uraian diberikan
menjadi kalimat dan mengubah kalimat
pada
menjadi gambar diberikan sebelum dan
pembelajaran bilingual preview review
sesudah pembelajaran bilingual preview
dengan setting jigsaw, direkap dalam
review dengan settingjigsaw. Kemudian
bentuk diagram yang dapat dilihat pada
direkap dalam bentuk diagram yang
Gambar 1.
dapat dilihat pada Gambar 2.
TINGKAT KECAKAPAN KOMUNIKASI LISAN SISWA 3% 23% 6% Baik 68% Cukup
Gambar 1. Tingkat kecakapan komunikasi lisan siswa JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 e-ISSN 2477-2038
124
Sari, dkk
Tabel 1 Persentase Siswa yang Memunculkan Masing-masing Indikator Kecakapan Komunikasi Lisan No Aspek kecakapan Indikator Persentase Kategori komunikasi lisan Tiap Indikator 1. Mendengarkan a. Siswa mampu mendengar 77% Sebagian dengan empati siswa lain yang sedang besar berbicara dengan seksama b. Siswa mampu memberikan 54% Sebagian respon dengan baik kepada besar siswa lain yang sedang berbicara yaitu menjawab Hampir pertanyaan setengahnya c. Siswa mampu memberikan 43% respon dengan baik kepada siswa lain yang sedang Hampir berbicara yaitu mengajukan setengahnya pertanyaan. d. Siswa mampu memberikan 45% respon dengan baik kepada siswsa lain yang sedang berbicara yaitu memenyatakan persetujuan atau ketidaksetujuan 2. Menyampaikan a. Siswa mampu membuat pesan 57% Sebagian pesan dengan yang disampaikan menarik. besar santun b. Siswa mampu meyakinkan Hampir pendengar bahwa pesan yang 45% setengahnya disampaikan penting. c. Siswa mampu mendorong Hampir siswa lain untuk memberikan 41% setengahnya respon terhadap isi pesan yang disampaikannya.
100% 80% 60% 40% 20% 0% Sangat Baik
Baik
Cukup
pretes
Kurang posttes
sangat kurang
Gambar 2. Rekapitulasi skor tes komunikasi tulisan siswa sebelum dan sesudah pembelajaran bilingual preview review dengan setting jigsaw.
JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 e-ISSN 2477-2038
125
Sari, dkk
b. Persentase Masing-masing Indikator Kecakapan Komunikasi Tulisan Siswa Rekapitulasi hasil tes
dimunculkan pada masing-masing
kecakapan komunikasi tulisan siswa
sebelum dan sesudah pembelajaran
diinterpretasikan
bilingual preview review dengan
persentase
untuk
melihat
indikator
yang
indikator
kecakapan
komunikasi
tulisan siswa. Nilai ini diperoleh
settingjigsaw dilakukan.
Tabel 2 Persentase Siswa pada Tiap Bentuk Soal Kecakapan Komunikasi Tulisan Kemampuan Persentase Persentase No Kategori Kategori komunikasi tulisan Pretest Posttest 1 Hampir Sebagian Grafik ke kalimat 48% 63% setengahnya besar Sebagian Hampir 2 Gambar ke kalimat 66% 97% besar seluruhnya Sebagian Sebagian 3 Skema ke kalimat 28% 55% kecil besar 4 Sebagian Sebagian Kalimat ke grafik 5% 64% kecil besar (Sukardi, 2009: 208) Hasil analisis data uji signifikasi
c. Hasil Uji Peningkatan Kecakapan Komunikasi Siswa menggunakan Pembelajaran Bilingual Preview Review dengan Setting Jigsaw pada Konsep Pengelolaan Lingkungan
peningkatan
pembelajaran
bilingual
preview review dengan settingjigsaw terhadap kecakapan komunikasi siswa pada konsep pengelolaan lingkungan dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Uji signifikasi peningkatan pembelajaran bilingual preview review dengan settingjigsaw terhadap kecakapan komunikasi siswa Pretest Posttest D D2 thitung ttabel Jumlah 1267 2425 -1152 52673 Rata-rata 40,87097 78,22581 -37,1613 3292,063 Uji Signifikasi 11,41 1,69 Berdasarkan Gambar 1, dapat dan perbendaharaan Bahasa Inggris diketahui bahwa hanya sebagian kecil
cukup banyak. Hal ini terlihat dari
siswa
kelancaran
yang
memiliki
kecakapan
siswa
tersebut
dalam
komunikasi lisan berkategori baik, yaitu
menjawab pertanyaan dari siswa lain
sebesar
dan
3%.
Siswa
tersebut
telah
dalam
menerjemahkan
kalimat
memenuhi sebagian besar kriteria yang
bahasa Inggris pada LKS. Menurut
terdapat
kecakapan
Sunarto dan Hartono (2006: 139), siswa
komunikasi lisan. Siswa yang memenuhi
yang memiliki tingkat daya pikir yang
sebagian
tinggi, akan mudah menyusun kalimat
pada
besar
indikator
kriteria
kecakapan
komunikasi lisan adalah siswa yang
yang
rata-rata memiliki daya pikir cukup baik
Diperkuat pula oleh Baker (2000: 4)
JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 e-ISSN 2477-2038
126
baik,
logis
dan
sistematis. Sari, dkk
siswa yang memiliki perbendaharaan
66%. Artinya, sebagian besar siswa
bahasa Inggris cukup banyak akan
telah
mudah berinteraksi dengan siswa lain
mengkomunikasikan
karena memiliki rasa percaya diri yang
diubah menjadi kalimat. Berdasarkan
tinggi dan wawasan yang cukup luas.
hasil wawancara dengan siswa, soal
Berdasarkan Tabel
memiliki
kemampuan
untuk
gambar
yang
1, dapat
dalam bentuk gambar yang diubah
diketahui bahwa sebagian besar siswa
menjadi kalimat-kalimat sudah sering
kelas
memunculkan
dijumpai oleh siswa kelas VII I,
kemampuannya dalam mendengar siswa
sehingga siswa sudah terbiasa menjawab
lain yang sedang berbicara dengan
soal tersebut. Menurut Djamarah dan
seksama. Indikator tersebut paling besar
Zain (2005:277), pembiasaan siswa
dimunculkan oleh siswa, yaitu sebesar
dalam menjawab berbagai jenis soal
77%. Hal ini menandakan siswa antusias
akan
untuk
menjawab soal berikutnya yang sejenis.
VII
I
memperoleh
informasi
yang
dibutuhkan. Keantusiasan siswa terlihat
mempermudah
Berdasarkan
siswa
Tabel
untuk
2
dapat
dari bahasa tubuh siswa yang secara
diketahui pula bahwa sebagian besar
spontan menatap mata pembicara, tidak
siswa kelas VII I dapat menjawab semua
melakukan gerakan tubuh yang tidak
bentuk soal posttest.Hal ini dikarenakan
berarti dan tidak berkomunikasi dengan
adanya pembiasaan-pembiasaan pada
siswa selain pembicara. Menurut King
saat pembelajaran bilingual preview
(2004: 22), siswa yang mendengarkan
review
dengan seksama, secara otomatis akan
satunya adalah mengisi LKS yang berisi
memunculkan bahasa tubuh yang tepat.
gambar, grafik dan masalah-masalah
Selain itu, Bramantyo dan Prasetyo
dalam
(2007: 31) menyatakan bahwa pada
dipecahkan oleh setiap kelompok. LKS
dasarnya
tersebut digunakan sebagai pengalaman
sebagian
manusia besar
menghabiskan
waktunya
untuk
diketahui
Tabel
bahwa
2
dapat
kemampuan
mengkomunikasikan
siswa
dalam
gambar
yang
Inggris
yang
harus
(2006: 15), yang menyatakan bahwa pengalaman
belajar
siswa
dapat
memperlancar prestasinya.
persentase paling tinggi pada saat pretest kemampuan
Bahasa
Salah
ini diperkuat oleh Sunarto dan Hartono
komunikasi tulisan siswa yang memiliki
adalah
settingjigsaw.
siswa untuk menjawab soal posttest. Hal
berkomunikasi dengan cara mendengar. Berdasarkan
dengan
Terdapat
peningkatan
pembelajaran bilingual preview review dengan
diubah menjadi kalimat, yaitu sebesar
kecakapan
JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 e-ISSN 2477-2038
127
setting
jigsaw
terhadap
komunikasi
siswa Sari, dkk
dimungkinkan
karena
pembelajaran
Adanya
perbedaan
tersebut memiliki beberapa kelebihan.
signifikan
Beberapa
lain;
bilingual preview review dengan setting
penggunaan Bahasa Inggris dan Bahasa
jigsaw terhadap kecakapan komunikasi
Indonesia
siswa tidak semuanya berasal dari
kelebihannya
pada
jumlahnya membuat
antara
saat
pembelajaran
proposional. siswa
pembelajaran
Hal
mudah
ini
hasil
pembelajaran
perlakuan yang diberikan oleh peneliti.
memahami
biologi.
dari
yang
Terdapat
Kelebihan
banyak
mengakibatkan
faktor
adanya
yang
perbedaan
selanjutnya adalah pembelajaran ini
kecakapan komunikasi sebelum dan
dilakukan
yang
sesudah pembelajaran bilingual preview
bekerjasama dalam mencapai tujuan
review dengan setting jigsaw. Salah satu
pembelajaran (team teching). Menurut
faktornya adalah kemauan siswa untuk
Amri
berkonsentrasi
oleh
dan
dua
Ahmadi
guru
(2010:
227)
terhadap
konsep
pembelajaran yang dilakukan secara
pengelolaan lingkungan. Faktor tersebut
team teching dapat memfasilitasi siswa
berasal dari dalam diri siswa itu sendiri
untuk memperdalam pelajaran biologi
dalam
dan kebahasaan siswa. Pembelajaran ini
berkonsentrasi
juga memiliki kelebihan lain, yaitu
informasi. Sunarto dan Hartono (2006:
adanya diskusi dengan kelompok yang
15) menyatakan bahwa kemauan siswa
berbeda antara kelompok ahli dan asal.
untuk berkonsentrasi pada bahan-bahan
Hal ini diperkuat oleh Effendy (2006:
pelajaran
102), yang menyatakan bahwa adanya
penguasaan bahan pelajaran tersebut
diskusi
pada
mengharuskan
saat
pembelajaran
siswa
berkomunikasi
secara
siswa
untuk
pentingnya
untuk
dapat
mendapatkan
memperlancar
Kecakapan komunikasi lisan yang
untuk
dimunculkan
siswa
masuk
dalam
dengan
kategori sangat kurang baik, tetapi
memperkaya
kecakapan komunikasi tulisan siswa
wawasannya. Selain itu, Hasil penelitian
masuk dalam kategori baik. Hal ini
yang dilakukan oleh Lestari (2009)
dikarenakan
menunjukkan
berkomunikasi secara lisan. Siswa akan
lain
lisan
menyadari
bahwa
model
lebih
lebih
memunculkan
kecakapan
tulisan. Sebagaimana menurut Asniar
komunikasi lisan yaitu mengemukakan
(2016: 36) komunikasi lisan terutama
pendapat,
mengajukan
pertanyaan,
kemampuan
menjawab
pertanyaan,
menyatakan
kelemahan jika berbicara di depan
persetujuan dan menjelaskan.
berkomunikasi
sulit
pembelajaran kooperatif jigsaw dapat aspek
mudah
siswa
berbicara
secara
memiliki
publik atau di depan kelas, hal tersebut
JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 e-ISSN 2477-2038
128
Sari, dkk
dikarenakan kurang dibiasakan dalam
Hampir sebagian besar rencana yang
suatu
telah
pembelajaran.
Namun,
hasil
tersusun
dalam
RPP
dapat
komunikasi lisan siswa tetap dapat
dilaksanakan guru dengan baik dalam
memperkuat hasil komunikasi tulisan
praktek pembelajaran
siswa. Sebagaimana menurut Tarigan
KESIMPULAN
(2008:
tulisan
Berdasarkan hasil uji-t didapat thitung =
memudahkan siswa untuk menyusun
11,41 dan ttabel pada α = 0,05 adalah
struktur kalimat yang efektif dan teratur
1,69. thitung = 11,41 > ttabel = 1,69 yang
dalam penyajian ide-ide yang telah
menunjukan
dipahaminya
bilingual preview review dengan setting
10)
komunikasi
dari
hasil
komunikasi
lisan.
jigsaw Hasil
wawancara
bahwa
memberikan
pembelajaran
peningkatan
dengan
terhadap kecakapan komunikasi siswa
beberapa siswa dan guru menunjukkan
pada konsep pengelolaan lingkungan di
bahwa pembelajaran yang dilakukan
SMPN 1 Tangerang.
membuat mereka lebih tertarik pada
DAFTAR PUSTAKA
Biologi. Adanya diskusi membantu
Amri, S dan I.K. Ahmadi,. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran Pengaruhnya terhadap Mekanisme dan Praktikum Kurikulum. PT. Prestasi Pustakarya. Jakarta.
siswa dalam pembelajaran di kelas dan kecakapan komunikasi siswa meningkat. Salah satu siswa mengatakan bahwa dengan belajar kelompok siswa lebih
Arnyana, I. B. P. 2008. Pengembangan Model Pembelajaran Bilingual Preview-Review dipandu Strategi Kooperatif STAD dalam Pembelajaran Sains di SMA. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA. 41 (2): 239-255.
mudah dalam memahami materi, karena saling bertukar ide, pendapat atau gagasan dengan siswa lain. Mereka juga jadi merasa tidak malu untuk bertanya kepada teman untuk menggali informasi tentang konsep pengelolaan lingkungan.
Aryana, I. B. P, W. S. Warpala, dan M.H. Santosa. 2009. Pengembangan Model Pembelajaran Bilingual Preview Review dengan Setting Kooperatif GI pada Mata Pelajaran Biologi Siswa SMA BI. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran (UNDIKSHA). 42 (3): 178-186.
Selama proses pembelajaran Biologi pada konsep pengelolaan lingkungan menggunakan bilingual preview review dengan setting jigsaw, peneliti bersama guru bantu sebagai team teaching telah menunjukkan tindakan-tindakan yang
Asniar. 2016. Profil Penalaran Ilmiah dan Kemampuan Berargumentasi Mahasiswa Sains dan Non-Sains. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA. 2(1): 30-41.
seharusnya dilakukan oleh seorang guru dalam penerapan pembelajaran bilingual preview review dengan setting jigsaw. JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 e-ISSN 2477-2038
129
Sari, dkk
Baker, C. 2000. A Parents' and Teachers' Guide to Bilingualism (Second Edition). WBC Book Manufacturers. Canada. Bramantyo, R dan A. T., Prasetyo. 2007. Interpersonal Skill. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP. Bogor. Depdiknas. 2007. Konsep Pengembangan Model Integrasi Kurikulum Pendidikan Kecakapan Hidup. Balitbang. Jakarta. Depdiknas. 2009. Panduan Penyelenggaraan Program Rintisan R-SMA BI. Depdiknas. Jakarta. Djamarah, S.B., & A. Zain. 2005. Guru dan Peserta Didik Interaksi Edukatif . Rineka Cipta. Jakarta. Effendy, O. U. 2006. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Rosdakarya. Bandung. King, L. 2004. Seni Berbicara (Rahasiarahasia Komunikasi yang Baik). PT Gramedia. Jakarta. Lestari, E. I. 2009. Kajian Tentang Kecakapan Komunikasi Lisan Siswa Pada Konsep Sel Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Skripsi. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang. Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Sunarto dan A. Hartono,. 2006. Perkembangan Peserta Didik. PT Asdi Mahasatya. Jakarta. Tarigan, H G. 2008. Menyimak (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa). Angkasa. Bandung.
JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 e-ISSN 2477-2038
130
Sari, dkk