PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI TIM TAM RENCENG MELALUI REDUKSI KEHILANGAN PRODUKSI DAN WAKTU PRODUKSI YANG HILANG DI PT ARNOTT’S INDONESIA
CHRISTIANTO BUDIMAN
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Peningkatan Kapasitas Produksi Timam Renceng melalui Reduksi Kehilangan Produksi dan Waktu Produksi yang Hilang di PT Arnott’s Indonesia adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2014
Christianto Budiman NIM F24090103
ABSTRAK CHRISTIANTO BUDIMAN. Peningkatan Kapasitas Produksi Tim Tam Renceng melalui Reduksi Kehilangan Produksi dan Waktu Produksi yang Hilang di PT Arnott’s Indonesia. Dibimbing oleh FERI KUSNANDAR dan PRACOYO CIPTO RAHARJO. PT Arnott’s Indonesia berkeinginan untuk meningkatkan kapasitas produksi Tim Tam renceng 10.5 gram melalui reduksi waktu produksi yang hilang dan kehilangan produksi pada proses produksinya. Penelitian terbagi dalam tiga tahapan, yakni analisis kapasitas produksi sebelum perbaikan operasional, perbaikan operasional, dan analisis kapasitas produksi setelah perbaikan operasional. Dua proses yang bertanggung jawab terhadap penurunan kapasitas produksi Tim Tam renceng adalah proses pembuatan biskuit lapis dan pengemasan Tim Tam renceng. Perbaikan operasional yang dilakukan pada proses pembuatan biskuit lapis telah berhasil mereduksi kehilangan produksi dari 36 karton menjadi 24 karton dan waktu produksi yang hilang dari 31 menit (6.46 %) menjadi 14 menit (2.81 %), sedangkan pada proses pengemasan Tim Tam renceng kehilangan produksi telah direduksi dari 4 karton menjadi 2 karton dan waktu pengemasan yang hilang dari 119 menit (22.34 %) menjadi 57 menit (11.83 %). Kata kunci: kapasitas produksi, kehilangan produksi, waktu produksi yang hilang, perbaikan operasional
ABSTRACT CHRISTIANTO BUDIMAN. Improvement of Capacity of Tim Tam Price Pack 10.5 gram by Reduction of Production Lost and Lost time at PT Arnott’s Indonesia. Supervised by FERI KUSNANDAR and PRACOYO CIPTO RAHARJO. PT Arnott’s Indonesia is willing to improve the production capacity of Tim Tam price pack 10.5 gram by reducing lost time and production lost in its manufacturing process. The research is divided into three steps, they are the analysis of production capacity before the operational improvement, the operational improvement, and the analysis of production capacity after the operational improvement. Two processes which are responsible for the decrease of production capacity of Tim Tam price pack 10.5 gram are sandwiching and packing process. Operational improvement on sandwiching process has succesfully reduce the production lost from 36 cases to 24 cases and the lost time from 31 minutes (6.46 %) to 14 minutes (2.81 %), meanwhile on packing process the production lost has been reduced from 4 cases to 2 cases and the lost time from 119 minutes (22.34 %) to 57 minutes (11.83 %) Keywords: production capacity, production lost, lost time, operational improvement
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI TIM TAM RENCENG MELALUI REDUKSI KEHILANGAN PRODUKSI DAN WAKTU PRODUKSI YANG HILANG DI PT ARNOTT’S INDONESIA
CHRISTIANTO BUDIMAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Judul Skripsi : Peningkatan Kapasitas Produksi Tim Tam Renceng melalui Reduksi Kehilangan Produksi dan Waktu Produksi yang Hilang di PT Arnott’s Indonesia Nama : Christianto Budiman NIM : F24090103
Disetujui oleh
Dr Ir Feri Kusnandar, MSc Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Feri Kusnandar, MSc Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2013 ini ialah kapasitas produksi, dengan judul Peningkatan Kapasitas Produksi Tim Tam Renceng melalui Reduksi Kehilangan Produksi dan Waktu Produksi yang Hilang di PT Arnott’s Indonesia. Tidak lupa ucapan terima kasih penulis berikan kepada : 1. Dr. Ir. Feri Kusnandar, MSc dan Pracoyo Cipto Raharjo, STP selaku pembimbing 2. Tim operation improvement PT Arnott’s Indonesia yang telah banyak memberi saran dan semangat 3. Bapak Kadek, Bapak Indra, dan Bapak Zaenal selaku supervisor produksi Tim Tam renceng 10.5 gram di PT Arnott’s Indonesia 4. Mbak Tata selaku supervisor oven 4 di PT Arnott’s Indonesia 5. Teman – teman karyawan dan karyawati PT Arnott’s Indonesia yang sangat ramah dan membantu pembuatan skripsi ini 6. Keluarga besar Budiman atas segala doa dan dukungannya selama belajar di IPB hingga pembuatan skripsi ini 7. Willa Pangesti Wibawa yang telah memberikan dukungan dalam segala aspek kehidupan Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Februari 2014
Christianto Budiman
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
TINJAUAN PUSTAKA
2
METODE
3
Waktu dan Tempat
3
Bahan dan Alat
3
Metode Penelitian
3
Metode Analisis
5
HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Pembuatan Biskuit Lapis sebelum Perbaikan Operasional
7 8
Perbaikan Operasional Proses Pembuatan Biskuit Lapis
10
Proses Pembuatan Biskuit Lapis setelah Perbaikan Operasional
11
Uji Perbedaan Rata –Rata Berpasangan
14
Proses Pengemasan Tim Tam Renceng sebelum Perbaikan Operasional
14
Perbaikan Operasional Proses Pengemasan Tim Tam Renceng
19
Proses Pembuatan Tim Tam Renceng Setelah Perbaikan Operasional
20
Uji Perbedaan Rata –Rata Berpasangan
23
SIMPULAN DAN SARAN
234
Simpulan
24
Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
25
LAMPIRAN
26
RIWAYAT HIDUP
55
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
11 12
Kapasitas dan Kehilangan Produksi Aktual pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sebelum Perbaikan Operasional Akumulasi Data Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sebelum Perbaikan Operasional Kapasitas dan Kehilangan Produksi Aktual pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Setelah Perbaikan Operasional Akumulasi Data Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Setelah Perbaikan Operasional Kehilangan Produksi pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Kapasitas dan Kehilangan Produksi Aktual pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng Sebelum Perbaikan Operasional Akumulasi Data Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Sebelum Perbaikan Operaisonal Kapasitas dan Kehilangan Produksi Aktual pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Setelah Perbaikan Operasional Akumulasi Data Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Setelah Perbaikan Operasional Kehilangan Produksi pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng
8 9 11 12 14 14 15
16 20
21 23 23
DAFTAR GAMBAR 1 Proses Pembuatan Tim Tam Renceng 10.5 gram 2 Penyebab Utama Timbulnya Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sebelum Perbaikan Operasional 3 Perbandingan antara Kapasitas Pembuatan Biskuit Lapis Sebelum dan Setelah Perbaikan Operasional 4 Perbandingan Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sebelum dan Setelah Perbaikan Operasional 5 Perbandingan Kehilangan Produksi pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sebelum dan Setelah Perbaikan Operasional 6 Penyebab Utama Timbulnya Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Sebelum Perbaikan Operasional 7 Perbandingan antara Kapasitas Pengemasan Timtam Renceng 10.5 gram Sebelum dan Setelah Perbaikan Operasional 8 Perbandingan Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Sebelum dan Setelah Perbaikan Operasional
5 9 12 13 13
17 21
22
9
Perbandingan Kehilangan Produksi pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Sebelum dan Setelah Perbaikan Operasional
22
DAFTAR LAMPIRAN 1 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Sebelum Perbaikan Operasional (21 Maret 2013) 2 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Sebelum Perbaikan Operasional (22 Maret 2013) 3 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Sebelum Perbaikan Operasional (26 Maret 2013) 4 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Sebelum Perbaikan Operasional (27 Maret 2013) 5 Ringkasan Lengkap Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Sebelum Perbaikan Operasional 6 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Setelah Perbaikan Operasional (5 Juli 2013) 7 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Setelah Perbaikan Operasional (8 Juli 2013) 8 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Setelah Perbaikan Operasional (9 Juli 2013) 9 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Setelah Perbaikan Operasional (10 Juli 2013) 10 Ringkasan Lengkap Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Setelah Perbaikan Operasional 11 Hasil Uji Perbedaan Rata – Rata Berpasangan terhadap Kehilangan Produksi pada Pembuatan Biskuit Lapis 12 Hasil Uji Perbedaan Rata – Rata Berpasangan terhadap Waktu Produksi yang Hilang pada Pembuatan Biskuit Lapis 13 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Sebelum Perbaikan Operasional (5 April 2013) 14 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Sebelum Perbaikan Operasional (10 April 2013)
27
28
29
30 31
32
33
34
35 36 37 38
39
40
15 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Sebelum Perbaikan Operasional (17 April 2013) 16 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Sebelum Perbaikan Operasional (18 April 2013) 17 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Sebelum Perbaikan Operasional (23 April 2013) 18 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Sebelum Perbaikan Operasional (26 April 2013) 19 Ringkasan Lengkap Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Sebelum Perbaikan Operasional 20 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Setelah Perbaikan Operasional (4 Juni 2013) 21 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Setelah Perbaikan Operasional (12 Juni 2013) 22 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Setelah Perbaikan Operasional (13 Juni 2013) 23 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Setelah Perbaikan Operasional (19 Juni 2013) 24 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Setelah Perbaikan Operasional (21 Juni 2013) 25 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Setelah Perbaikan Operasional (25 Juni 2013) 26 Ringkasan Lengkap Kapasitas dan Kehilangan Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Setelah Perbaikan Operasional 27 Hasil Uji Perbedaan Rata – Rata terhadap Kehilangan Produksi pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 28 Hasil Uji Perbedaan Rata –Rata terhadap Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng
41
42
43
44 45
46
47
48
49
50
51 52 53 54
PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan yang ketat antar industri pangan dan permintaan konsumen yang terus meningkat tiap tahunnya, membuat para pelaku industri pangan harus mengeluarkan ide – ide inovatif dalam rangka meningkatkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia seoptimal mungkin untuk menghasilkan tingkat produk semaksimal mungkin baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan antar perusahaan untuk mempertahankan pangsa pasarnya tidak hanya terbatas pada kemampuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik dengan harga yang terjangkau tetapi juga dalam hal kecepatan pengiriman serta jumlah produksi yang dihasilkan. Tanpa mengurangi kualitas produk, para pelaku industri pangan melakukan reduksi biaya operasional mulai dari memodifikasi proses, memodifikasi urutan kerja, memodifikasi layout, mereduksi biaya overtime, mereduksi waktu produksi yang hilang, dan lain – lain yang bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan tersebut, sehingga efisiensi produksi dapat ditingkatkan semaksimal mungkin tanpa mengurangi efektivitas produksi. PT Arnott’s Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi makanan ringan dan biskuit yang telah memiliki nama besar di Indonesia. Salah satu produk yang menjadi andalan di pasar Indonesia adalah biskuit lapis cokelat Tim Tam. Tim Tam bukan merupakan produk baru sehingga sudah memiliki pangsa pasar tersendiri dan cukup dikenal masyarakat. Sebagai upaya untuk melayani segmen pasar yang lebih luas, kini Tim Tam diproduksi dalam dua bentuk sajian, yakni Tim Tam tray dan Tim Tam renceng. Pada saat ini proses produksi Tim Tam renceng berjalan 7 hari per minggu dan 24 jam per hari dalam tiga shift kerja. Proses produksi berjalan non stop setiap harinya dan hanya berhenti saat proses pemeliharaan mesin (maintenance) dan hari libur nasional. Dengan target produksi 750 karton per shift secara teoritis akan dihasilkan 2,250 carton Tim Tam renceng per harinya, di mana tiap karton berisi 480 Tim Tam renceng, sehingga dapat dihasilkan 360,000 biskuit Tim Tam renceng per shift produksi atau 1,080,000 biskuit Tim Tam renceng per harinya. Kondisi ini dinilai belum cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan yang sangat besar terhadap produk Tim Tam renceng dan juga untuk menjaga stok aman persediaan di gudang. Oleh karena itu, PT Arnott’s Indonesia melakukan analisis dan evaluasi terhadap proses produksi Tim Tam renceng dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi Tim Tam renceng. Peningkatan efsiensi yang akan dilakukan melalui reduksi kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang diharapkan akan berdampak pada penurunan biaya produksi secara keseluruhan dan peningkatan kapasitas produksi yang akan meningkatkan laba perusahaan.
2 Perumusan Masalah Biskuit lapis cokelat Tim Tam merupakan salah satu lini produk dari PT Arnott’s Indonesia yang telah memiliki pangsa pasar yang luas di Indonesia. PT Arnott’s Indonesia sebagai salah satu pelaku industri pangan merasa perlu untuk melakukan upaya efisiensi produksi secara kontinu terhadap keseluruhan produk yang diproduksinya, salah satunya adalah produk Tim Tam renceng 10.5 gram untuk mereduksi biaya operasional produksi yang berasal dari kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang sehingga meningkatkan laba yang diperoleh oleh perusahaan.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas dan kehilangan produksi aktual dari proses produksi Tim Tam renceng 10.5 gram dan melakukan identifikasi terhadap faktor – faktor penyebab menurunnya kapasitas produksi Tim Tam renceng 10.5 gram serta merumuskan, menerapkan, dan mengevaluasi dampak dari penerapan solusi bagi permasalahan yang ditemui terkait kapasitas dan kehilangan produksi Tim Tam renceng 10.5 gram, sehingga biaya operasional poduksi yang berasal dari kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang dapat direduksi semaksimal mungkin untuk meningkatkan laba perusahaan.
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini dapat mereduksi kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang dalam proses produksi Tim Tam renceng 10.5 gram sehingga laba perusahaan akan meningkat seiring peningkatan efisiensi produksi Tim Tam renceng 10.5 gram yang dilakukan secara kontinu.
TINJAUAN PUSTAKA Konsep kesetimbangan massa adalah konsekuensi logis dari hukum kekekalan massa yang menyatakan bahwa di alam ini jumlah total massa adalah kekal; tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan. Dalam prakteknya, mungkin saja total input tidak sama dengan total output suatu proses, hal ini disebabkan karena terjadinya akumulasi bahan pada alat yang sering kali tidak bisa dihindarkan selama proses atau adanya kehilangan bahan yang tidak terkontrol, di mana akumulasi massa dapat bernilai negatif atau positif (Fellows 2000). Limbah didefinisikan sebagai setiap aktivitas yang tidak memberikan penambahan nilai kepada pelanggan atau aktivitas di mana pelanggan tidak berkeinginan untuk membayar atas aktivitas tersebut (Domingo 2005). Limbah dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu limbah yang nyata (obvious waste) dan limbah yang tersembunyi (hidden waste). Limbah yang dihasilkan dapat berbentuk keluaran (output), masukan (input), atau proses yang tidak
3 dibutuhkan, maupun dalam bentuk material lain, seperti stok, peralatan, fasilitas, jam kerja, dokumen, biaya – biaya, gerakan, dan aktivitas lain yang tidak memberikan penambahan nilai (Pereira 2009). Kapasitas produksi merupakan jumlah output yang dihasilkan suatu unit usaha. Kapasitas untuk menghasilkan komoditas dalam rangka memuaskan keinginan manusia berkembang pesat di beberapa perusahaan, mengalami perlambatan, bahkan penurunan di beberapa perusahaan lain (Gaspersz 2005). Tim Tam merupakan biskuit lapis (sandwich) yang dilapisi dengan cokelat di bagian luarnya. Menurut SNI biskuit diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu biskuit keras, cookies, wafer, dan crackers. Biskuit keras adalah jenis biskuit yang berbentuk pipih, berkadar lemak tinggi atau rendah, dan bila dipatahkan penampang potongannya berlapis – lapis. Crackers adalah biskuit yang dibuat dari adonan keras melalui fermentasi dan memiliki struktur yang berlapis – lapis. Cookies adalah jenis biskuit yang berkadar lemak tinggi, renyah, dan bila dipatahkan penampang potongannya bertekstur kurang padat, sedangkan wafer adalah jenis biskuit berpori kasar, renyah, dan bila dipatahkan penampang potongannya berongga (Narotama 2012).
METODE Waktu dan Tempat Penelitian magang ini dilakukan di PT Arnott’s Indonesia yang berlokasi di Jalan Haji Wahab Affan No. 8, Medan Satria, Bekasi Barat. Penelitian magang dilakukan pada divisi Operation Improvement di bawah bimbingan Pracoyo Cipto Raharjo, STP sebagai pembimbing lapang dan berlangsung selama 4 bulan, dimulai pada tanggal 13 Maret 2013 dan berakhir pada tanggal 13 Juli 2013. Kegiatan penelitian magang dilakukan setiap hari Selasa s.d. Jumat berlangsung selama delapan jam kerja per hari mulai dari pukul 06.30 s.d. 14.30 WIB.
Bahan dan Alat Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian magang ini adalah biskuit, krim, cokelat cair sebagai pelapis (coating), dan plastik OPP. Alat – alat yang digunakan dalam penelitian magang ini adalah stopwatch, click counter, neraca analitik, dan neraca massa yang digunakan dalam proses pengambilan data, serta mesin peters sandwiching, enrober, cooling tunnel, ruida wrapping, dan cospack sealer yang digunakan dalam proses pembuatan Tim Tam renceng 10.5 gram
Metode Penelititan Penelitian ini memfokuskan pada upaya untuk mereduksi waktu yang hilang (lost time) dan kehilangan produksi (scrap) khususnya yang disebabkan oleh kerusakan produk (defects) dan kehilangan waktu tunggu (waiting time waste)
4 sebagai bagian dari tindakan kontrol pabrik dan mesin. Istilah - istilah industrial dan pengertiannya yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Maximum Theoretical Output Kapasitas produksi pada saat mesin dioperasikan pada kecepatan maksimum b. Reduced Speed Lost Kehilangan produksi akibat penurunan kecepatan mesin c. Gross Theoretical Output Kapasitas produksi pada sat mesin dioperasikan pada kecepatan aktual, belum direduksi oleh penurunan produksi karena kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang d. Lost Time Waktu produksi yang hilang e. Scrap Limbah produksi yang berasal dari produk yang tidak memenuhi standar f. Rewind Scrap Limbah produksi yang berasal dari produk yang tidak memenuhi standar, namun masih bisa dikerjakan kembali (rework) g. Actual Gross Theoretical Output Kapasitas produksi setelah direduksi oleh penurunan produksi karena waktu produksi yang hilang h. Actual Theoretical Output Kapasitas produksi setelah direduksi oleh penurunan produksi karena waktu produksi yang hilang dan kehilangan produksi i. Actual Packing Output Kapasitas pengemasan aktual j. Packing Output Lost Kehilangan produksi pada proses pengemasan Menurut Domingo (2005), langkah – langkah untuk mengeliminasi kehilangan secara efektif adalah : 1. Membuat kehilangan menjadi nyata atau terlihat 2. Menyadari keberadaan kehilangan tersebut 3. Membuat kehilangan menjadi dapat dihitung atau dinyatakan dengan angka – angka 4. Melakukan pengukuran terhadap kehilangan 5. Mengeliminasi atau mereduksi kehilangan Kontrol pabrik dan mesin merupakan istilah yang diberikan untuk prosedur dan tindakan di mana efisiensi dan utilisasi dari unit – unit pabrik dan mesin direncanakan dan dievaluasi (Arifin 2007), sedangkan kehilangan didefinisikan sebagai setiap aktivitas yang tidak memberikan penambahan nilai kepada pelanggan atau aktivitas di mana pelanggan tidak berkeinginan untuk membayar atas aktivitas tersebut (Domingo 2005). Menurut Hines dan Rich (1997), kehilangan waktu tunggu (waiting time waste) timbul saat sumber daya seperti orang dan peralatan dihentikan diluar kebutuhan dikarenakan penundaan pada kedatangan atau ketersediaan sumber daya lain termasuk informasi, sedangkan kehilangan kerusakan produk (defects) timbul saat produk yang dihasilkan berada di bawah standar kualitas yang telah ditetapkan perusahaan. Kualitas yang buruk atau kerusakan tidak hanya menghasilkan ketidakpuasan konsumen dan memburuknya gambaran perusahaan, tapi juga menghasilkan kehilangan yang dikarenakan adanya biaya – biaya tambahan dan waktu yang diperlukan untuk prosedur penarikan kembali (recall), pengerjaan kembali (rework), perbaikan (repair), dan penggantian produk – produk yang rusak (replace).
5 Proses pembuatan Tim Tam renceng 10.5 gram terdiri dari empat tahap utama, yaitu pembuatan biskuit lapis (sandwiching), pelapisan dengan cokelat cair (enrobing), pendinginan (cooling) dan pengemasan (packing) (Gambar 1). Biscuits Sandwiching Cream Sorting
Scrap
Enrobing
Cooling Tunnel
Rewind Scrap
Metal Detector
WIP
Sorting
Scrap
Rewind Scrap
Packing
Scrap
Sealing
Boxing
Gambar 1 Proses Pembuatan Tim Tam Renceng 10.5 gram
Metode Analisis Analisis dilakukan terhadap dua tahapan proses yang paling berpengaruh terhadap fluktuasi kapasitas produksi Tim Tam renceng 10.5 gram, yaitu tahap pembuatan biskuit lapis (sandwiching) dan tahap pengemasan (packing). 1. Analisis Kapasitas Aktual Mesin Peters Sandwiching Analisis kapasitas pembuatan biskuit lapis (sandwiching) terdiri dari pengamatan kecepatan mesin (speed) dan perubahannya sepanjang proses produksi, waktu yang hilang (lost time) dan penyebabnya, serta kehilangan proses (scrap) yang dihasilkannya. Analisis dilakukan dalam satu shift kerja selama 8 jam. Data kecepatan aktual mesin (speed) yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mendapatkan nilai kapasitas produksi maksimum teoritis (maximum theoretical output) dengan kecepatan standar 920 biskuit lapis per menit,
6 kapasitas produksi kotor teoritis (gross sandwiching theoretical output), dan kehilangan produksi akibat menurunnya kecepatan mesin (reduced speed lost). Data waktu produksi yang hilang (lost time) yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mendapatkan nilai persentase waktu produksi yang hilang terhadap waktu produksi total (480 menit per shift), waktu produksi yang tersedia (available time), dan kapasitas produksi kotor aktual teoritis (actual gross theoretical output), sedangkan data kehilangan proses (scrap) yang diperoleh dianalisis untuk mendapatkan persentase kehilangan proses terhadap kapasitas produksi kotor aktual teoritis (% scrap) dan kapasitas produksi aktual teoritis dari proses pembuatan biskuit lapis (actual theoretical sandwiching output). Hasil pengolahan data tersebut juga dibandingkan dengan kapasitas produksi aktual pada proses pengemasan sehingga bisa didapatkan gambaran seberapa tinggi angka kehilangan produksi pada proses pengemasan (packing). Perhitungan – perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut : a. b. c. d. e. f.
-
g. h.
2. Analisis Kapasitas Aktual Mesin Wrapping Ruida Analisis kapasitas pengemasan (packing) terdiri dari analisis kecepatan tiga mesin wrapping ruida yang diamati setiap 30 menit, waktu yang hilang (lost time) dan penyebabnya, serta kehilangan proses (scrap) yang dihasilkannya. Analisis dilakukan dalam satu shift kerja selama 8 jam. Data kecepatan aktual mesin yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mendapatkan nilai kapasitas pengemasan kotor teoritis (gross packing theoretical output), sedangkan data waktu pengemasan yang hilang (lost time) yang diperoleh dianalisis untuk mendapatkan nilai persentase waktu yang hilang terhadap waktu produksi (480 menit per shift), waktu pengemasan yang tersedia (available time), dan kapasitas pengemasan kotor aktual (actual gross theoretical output).
7 Data kehilangan proses pengemasan (scrap) yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mendapatkan persentase kehilangan proses pengemasan terhadap kapasitas pengemasan kotor aktual (% scrap) dan kapasitas pengemasan aktual teoritis (actual theoretical packing output). Nilai kapasitas pengemasan aktual teoritis (actual theoretical packing output) yang diperoleh dibandingkan dengan kapasitas pengemasan aktual sebagai indikator keakuratan data yang diperoleh. Perhitungan – perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut : a. b. c. d.
-
e. f.
Diagram pareto merupakan diagram yang terdiri atas grafik balok dan grafik garis yang menggambarkan perbandingan masing – masing jenis data terhadap keseluruhan (Muhandri dan Kadarisman 2012). Diagram pareto digunakan untuk menemukan faktor utama penyebab masalah pada tahap proses produksi. Dengan memakai diagram pareto, dapat terlihat masalah mana yang sedikit tetapi dominan (vital few) dan masalah yang banyak tetapi kurang dominan (trivial many). Hasil dari perbaikan operasional dalam mereduksi kehilangan produksi (scrap) dan waktu produksi yang hilang (lost time) dianalisis menggungakan uji perbedaan rata – rata berpasangan (paired sampel t-test) untuk melihat signifikansi reduksi kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang. Uji perbedaan rata – rata berpasangan digunakan untuk mengetahui perbedaan rata – rata dua sampel yang saling berhubungan (Koswara 2010). Dalam penelitian ini, dua sampel yang saling berhubungan yang dianalisis adalah kehilangan produksi sebelum dan setelah perbaikan operasional serta waktu produksi yang hilang sebelum dan setelah perbaikan operasional.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Proses Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Pengukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual pada proses pembuatan biskuit lapis menggunakan mesin peters sandwiching dilakukan dalam dua periode, yakni periode sebelum dan setelah dilakukannya perbaikan operasional terhadap lini produksi Tim Tam renceng 10.5 gram.
8 1.1 Proses Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Sebelum Perbaikan Operasional Pengukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual proses pembuatan biskuit lapis sebelum perbaikan operasional dilakukan pada shift 1 produksi selama empat hari, yakni pada tanggal 21 Maret 2013, 22 Maret 2013, 26 Maret 2013, dan 27 Maret 2013. Hasil pengukuran selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1 s.d Lampiran 4. Ringkasan singkat dari hasil pengukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual pada proses pembuatan biskuit lapis sebelum perbaikan operasional dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini, sedangkan ringkasan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. Tabel 1 Kapasitas dan Kehilangan Produksi Aktual pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sebelum Perbaikan Operasional Parameter Time (minutes) Average Speed (sandwich per minute) Max. Theoritical Output (speed 920) Gross Sandwiching Theoritical Output (pieces) Reduced Speed Lost Lost time (minutes) Lost time (%) Available Time (minutes) Actual gross theoritical output (pieces) Scrap (pieces) Scrap (%) Actual theoritical Sandwiching Output (pieces) Actual Packing output Packing output lost
Ringkasan 480 894 441,600 429,225 12,376 31 6.46% 449 400,789 17,259 4.31% 383,531
Setara Karton 480 920 894 26
835 36 799 723 76
Kapasitas Produksi Mesin peters sandwiching yang digunakan dalam proses pembuatan biskuit lapis memiliki kecepatan maksimum yang mencapai 920 biskuit lapis per menit sehingga secara teoritis dapat dihasilkan 441,600 biskuit lapis atau 920 karton (480 pieces per karton) Tim Tam renceng 10.5 gram per shift kerja tanpa adanya kehilangan produksi (scrap) dan waktu produksi yang hilang (lost time). Sebelum perbaikan operasional, kapasitas produksi pembuatan biskuit lapis oleh mesin peters sandwiching masih lebih rendah dibandingkan dengan kapasitas maksimum mesin. Kecepatan mesin peters sandwiching aktual memiliki nilai rataan sebesar 894 biskuit lapis per menit, sehingga dalam satu shift produksi hanya dapat dihasilkan 429,225 biskuit lapis atau 894 karton (480 pieces per karton).
9 Selisih antara kapasitas maksimum dengan kapasitas aktual mesin mengakibatkan kehilangan hasil produksi yang disebabkan oleh penurunan kapasitas mesin sebesar 12,376 biskuit lapis atau 26 karton Tim Tam renceng 10.5 gram per shift produksi tanpa adanya kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang. Lost Time Waktu produksi yang hilang per shift kerja memiliki rata – rata sebesar 31 menit atau 6.46 % dari waktu produksi total (480 menit). Secara teoritis, hal tersebut menyebabkan penurunan jumlah produksi biskuit lapis dari 429,225 biskuit lapis menjadi 400,789 biskuit lapis atau dari 894 karton menjadi 835 karton. Data waktu produksi yang hilang yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan diagram pareto untuk mengetahui penyebab utama hilangnya waktu produksi pada proses pembuatan biskuit lapis. Akumulasi data waktu produksi yang hilang yang digunakan dalam pengolahan diagram pareto dapat dilihat pada Tabel 2. Diagram pareto yang dibuat berdasarkan data tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. Tabel 2 Akumulasi Data Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sebelum Perbaikan Operasional Penyebab Waktu Produksi Frekuensi Frekuensi Akumulasi yang Hilang (menit) (%) (%) 50.00 38.13 14.33 11.55 9.67 123.68
40.43 30.83 11.59 9.34 7.82 100.00
40.43 71.26 82.85 92.18 100.00
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
120 100 80 60 40
20 0 Cream Wirecut Service
Biscuit Cleaning Air Screen Input Intershift Cleaning Blocked Service
Waktu yang Hilang Kumulatif (%)
Waktu yang Hilang (menit)
Cream Wirecut Service Biscuit Input Service Cleaning Intershift Air Cleaning Screen Blocked Total
Penyebab Waktu Produksi yang Hilang Gambar 2 Penyebab Utama Timbulnya Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sebelum Perbaikan Operasional
10 Diagram pareto menunjukkan bahwa penyebab utama timbulnya lost time pada proses sandwiching adalah perbaikan mesin untuk masalah yang ditimbulkan oleh putusnya kawat pemotong krim (cream wirecut service) dan proses distribusi biskuit yang tidak lancar (biscuit input service) sehingga biskuit lapis yang dihasilkan tidak sempurna. Putusnya kawat pemotong krim menyebabkan krim terus mengalir keluar dari mandrill pemasok krim secara tidak teratur dan menyebabkan tidak adanya pengaturan jeda pasokan krim antara satu biskuit dengan biskuit lainnya. Dampak dari masalah ini adalah pasokan krim menjadi berlebih dan mengotori mesin. Tekstur krim yang lengket dapat menghambat hingga menghentikan aliran biskuit sehingga koordinasi antara pasokan krim dan aliran biskuit menjadi tidak teratur dan menghasilkan produk yang di bawah standar yang akan menjadi kehilangan produksi (scrap). Distribusi biskuit yang tidak lancar umumnya disebabkan oleh ukuran biskuit yang tidak tepat sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Biskuit dengan beberapa lekukan keluar sering kali tidak teridentifikasi dalam proses sortasi yang dilakukan pada proses pembuatan biskuit, saat biskuit tersebut memasuki mesin peters sandwiching biskuit tersebut akan tersangkut pada vibrator line sehingga aliran biskuit ke mesin akan terhenti. Hal ini menyebabkan biskuit lapis yang dihasilkan tidak sempurna dalam bentuk tanpa tutup maupun tanpa alas biskuit. Terhentinya aliran biskuit juga dapat disebabkan oleh beberapa biskuit yang rapuh karena kadar air yang terlalu rendah. Biskuit – biskuit yang terlalu rapuh dapat pecah saat kontak dengan pin conveyor yang akan mengalirkan biskuit melalui proses sandwiching. Pecahan biskuit ini sering kali tersangkut di dalam rel mesin sehingga menghambat aliran biskuit – biskuit berikutnya dan menghasilkan produk yang di bawah standar (scrap). Scrap Kehilangan produksi yang dihasilkan per shift kerja rata – rata sebesar 17,259 biskuit lapis (36 karton) atau 4.31% dari jumlah produksi total biskuit lapis. Adanya kehilangan produksi menyebabkan penurunan jumlah produksi dari 400,789 biskuit lapis menjadi 383,531 biskuit lapis atau dari 835 karton menjadi 799 karton. Data kapasitas dan kehilangan produksi aktual pada mesin peters sandwiching sebelum dilakukannya perbaikan operasional menunjukkan bahwa kecepatan mesin, waktu produksi yang hilang (lost time), dan kehilangan produksi (scrap) dari mesin peters sandwiching merupakan faktor penting yang mempengaruhi kapasitas produksi biskuit lapis yang kemudian akan diolah lebih lanjut menjadi Tim Tam renceng 10.5 gram. Secara keseluruhan, penurunan kecepatan mesin, tingginya waktu produksi yang hilang dan kehilangan produksi menyebabkan penurunan kapasitas produksi dari 441,600 biskuit lapis (920 karton) per shift kerja menjadi 383,531 biskuit lapis (799 karton) per shift kerja. 1.2 Perbaikan Operasional Proses Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Perbaikan operasional pada operasi mesin peters sandwiching telah dilakukan pada tanggal 10 Mei 2013 hingga 15 Mei 2013. Perbaikan yang
11 dilakukan meliputi penggantian rantai, kawat, gear, as (sumbu putar), dan bearing. Perbaikan tersebut bertujuan untuk mengembalikan performa mesin yang telah menurun. Perbaikan ini diharapkan secara langsung dapat meningkatkan kapasitas produksi dari mesin peters sandwiching dan secara tidak langsung juga dapat menurunkan jumlah kehilangan produksi (scrap) dan waktu produksi yang hilang (lost time). 1.3 Proses Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Setelah Perbaikan Operasional Pegukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual proses pembuatan biskuit lapis setelah perbaikan operasional dilakukan pada shift 1 produksi selama empat hari, yakni pada tanggal 5 Juli 2013, 8 Juli 2013, 9 Juli 2013, dan 10 Juli 2013 Hasil pengukuran selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6 s.d Lampiran 9. Ringkasan singkat dari hasil pengukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual pada proses pembuatan biskuit lapis setelah perbaikan operasional dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini, sedangkan ringkasan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10. Tabel 3 Kapasitas dan Kehilangan Produksi Aktual pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Setelah Perbaikan Operasional Parameter Time (minutes) Average Speed (sandwich per minute) Max. Theoritical Output (speed 940) Gross Sandwiching Theoritical Output (pieces) Reduced Speed Lost Lost time (minutes) Lost time (%) Available Time (minutes) Actual gross theoritical output (pieces) Scrap (pieces) Scrap (%) Actual theoritical Sandwiching Output (pieces) Actual Packing output Packing output lost
Ringkasan 480 925 451,200 443,973 7,227 14 2.81 % 466 431,623 11,345 2.90 % 420,278
Setara Karton 480 940 925 15
899 24 876 806 70
Kapasitas Produksi Setelah dilakukannya perbaikan operasional, mesin peters sandwiching memiliki kecepatan maksimum yang mencapai 940 biskuit lapis per menit. Kapasitas produksi pembuatan biskuit lapis (sandwiching) oleh mesin peters sandwiching telah lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas maksimum mesin sebelum perbaikan operasional (920 biskuit lapis per menit). Kecepatan mesin peters sandwiching aktual memiliki nilai rataan sebesar 925 biskuit lapis per menit, sehingga dalam satu shift produksi dapat dihasilkan 443,973
12
Tingkat Produksi (karton)
biskuit lapis atau 925 karton (480 pieces per karton) Tim Tam renceng 10.5 gram tanpa adanya kehilangan produksi (scrap) dan waktu produksi yang hilang (lost time). Perbandingan antara kapasitas produksi biskuit lapis sebelum dan setelah perbaikan operasional dapat dilihat pada Gambar 3. Sebelum Setelah
1000 950 900 850 800 750 700
Gross Actual gross Actual Sandwiching theoritical theoritical Theoritical output Sandwiching Output Output Parameter Produksi
Actual Packing output
Gambar 3 Perbandingan antara Kapasitas Pembuatan Biskuit Lapis Sebelum dan Setelah Perbaikan Operasional Lost Time Waktu produksi yang hilang (lost time) per shift kerja memiliki rata – rata sebesar 14 menit atau 2.81 % dari waktu produksi total (480 menit), sehingga waktu produksi yang benar – benar tersedia per shift sekitar 466 menit. Pengamatan terhadap penyebab hilangnya waktu produksi yang telah diidentifikasi saat pengamatan mesin sebelum perbaikan operasional menunjukkan adanya penurunan. Putusnya kawat pemotong krim dan proses distribusi biskuit yang tidak lancar, yang merupakan penyebab utama timbulnya lost time sebelum perbaikan operasional telah teratasi dengan baik, hal ini terlihat dari tidak ditemukannya kasus serupa selama proses pengamatan setelah perbaikan operasional. Akumulasi data waktu produksi yang hilang setelah perbaikan operasional dapat dilihat pada Tabel 4, sedangkan perbandingan antara waktu produksi yang hilang (lost time) pada proses pembuatan biskuit lapis (sandwiching) sebelum dan setelah perbaikan operasional dapat dilihat pada Gambar 4. Tabel 4 Akumulasi Data Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Setelah Perbaikan Operasional Penyebab Waktu Frekuensi Frekuensi Akumulasi Produksi yang Hilang (menit) (%) (%) Cleaning intershift Intershift Cleaning in Process Coating error Screen Blocked Total
15 10 5 5 3 38
39.47 26.32 13.16 13.16 7.89 100
39.47 65.79 78.95 92.11 100.00
Penyebab Waktu Produksi yang Hilang
13 Total Cleaning intershift Cream wirecut error
Biscuit input error Coating error Screen Blocked Cleaning in Process Intershift
Setelah
0.00
Sebelum
50.00
100.00
Waktu Produksi yang Hilang (menit)
Gambar 4 Perbandingan Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Sebelum dan Setelah Perbaikan Operasional
Limbah Produksi (karton)
Scrap Setelah dilakukannya perbaikan operasional, kehilangan produksi yang dihasilkan per shift kerja rata – rata sebesar 11,345 biskuit lapis (24 karton) atau 2.91 % dari jumlah produksi total biskuit lapis. Adanya kehilangan produksi menyebabkan penurunan jumlah produksi dari 391,856 biskuit lapis menjadi 382,208 biskuit lapis atau dari 820 karton menjadi 796 karton, dengan kata lain telah terjadi penurunan produksi sebesar 2.46 % akibat kehilangan produksi dalam pembuatan biskuit lapis (sandwiching). Data tersebut menunjukkan bahwa perbaikan operasional telah berhasil mereduksi kehilangan produksi dari 17,259 biskuit lapis (36 karton) per shift menjadi 11,345 biskuit lapis (24 karton) per shift, atau dari 4.31 % menjadi 2.91 %. Perbandingan kehilangan produksi dari proses pembuatan biskuit lapis sebelum dan setelah perbaikan operasional dapat dilihat pada Gambar 5.
40 30 Sebelum 20
Setelah
10 0
Gambar 5 Perbandingan Limbah Produksi pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Sebelum dan Setelah Perbaikan Operasional
14 1.4 Uji Perbedaan Rata – Rata Berpasangan Secara umum perbaikan operasional telah berhasil mereduksi kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang pada proses pembuatan biskuit lapis. Untuk mengetahui signifikansi dampak dari perbaikan operasional terhadap reduksi kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang maka dilakukan uji perbedaan rata – rata berpasangan (paired sampel t-test) terhadap kedua sampel tersebut. Kehilangan produksi pada proses pembuatan biskuit lapis dapat dilihat pada Tabel 5, sedangkan waktu produksi yang hilang pada proses pembuatan biskuit lapis dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 5 Kehilangan Produksi pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Kehilangan Produksi Hari Ke- Sebelum Perbaikan Operasional Setelah Perbaikan Operasional 1 45 22 2 40 22 3 29 23 4 29 28 Tabel 6 Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Waktu Produksi yang Hilang Hari Ke- Sebelum Perbaikan Operasional Setelah Perbaikan Operasional 1 46.80 28.00 2 5.42 0.00 3 34.68 23.00 4 37.08 3.00 Berdasarkan uji perbedaan rata – rata yang telah dilakukan, nilai probabilitas untuk kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang pada proses pembuatan biskuit lapis berturut – turut adalah 0.101 dan 0.066 di mana nilai ini lebih dari 0.05. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa tidak terbukti secara meyakinkan bahwa terdapat perbedaan rata – rata skor kehilangan produksi maupun waktu produksi yang hilang yang signifikan sebelum dan setelah perbaikan operasional pada taraf kepercayaan 95 %. Hasil uji perbedaan rata – rata terhadap kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang pada proses pembuatan biskuit lapis dapat dilihat pada lampiran 11 dan 12. 2. Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram (Packing). Pengukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual pada proses pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram menggunakan mesin wrapping ruida dilakukan dalam dua periode, yakni periode sebelum dan setelah dilakukannya perbaikan operasional terhadap lini produksi Tim Tam renceng 10.5 gram. 2.1 Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Sebelum Perbaikan Operasional Pegukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual proses pengemasan Tim Tam renceng sebelum perbaikan operasional dilakukan pada shift 1 produksi selama enam hari, yakni pada tanggal 5 April 2013, 10 April 2013,
15 17 April 2013, dan 18 April 2013, 23 April 2013, dan 26 April 2013. Hasil pengukuran selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13 s.d. Lampiran 18. Ringkasan singkat dari hasil pengukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual pada proses pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram (packing) dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini, sedangkan ringkasan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19. Tabel 7 Kapasitas dan Kehilangan Produksi Aktual pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Sebelum Perbaikan Operasional Parameter (per mesin) Wrapping Output (pieces) Total Lost time (minutes) Total Lost time (%) Total Lost time Output Loss (cases) Total Packing Scrap (pieces) Total Packing Scrap (%) Total Packing Scrap Output Loss (cases) Calculated Output (cases) Actual Output (cases)
Rata - Rata 307 119 22.34 % 74 1,753 1.70 % 4 687 682
Kapasitas Pengemasan Mesin wrapping ruida yang digunakan dalam proses pengemasan Tim Tam renceng memiliki kecepatan maksimum yang mencapai 350 pieces per menit. Akan tetapi proses pengemasan bukanlah proses yang berdiri sendiri (independent), karena kecepatan proses pengemasan harus disesuaikan dengan kapasitas pasokan biskuit Tim Tam yang diproduksi oleh bagian sebelumnya dan juga target produksi, sehingga kecepatan aktual yang digunakan tidak harus selalu berada di tingkat maksimal. Target produksi awal yang sebesar 750 karton per shift kerja hanya menuntut kecepatan masing – masing mesin wrapping ruida sebesar 250 pieces per menit dengan kondisi di mana tidak ada kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang selama proses produksi. Sebelum perbaikan operasional, kecepatan aktual mesin wrapping ruida (307 pieces per menit) jauh lebih tinggi daripada kecepatan teoritis yang dibutuhkannya (250 pieces per menit). Penggunaan mesin dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada seharusnya secara tidak disadari telah meningkatkan biaya produksi dari segi biaya penggunaan listrik atau energi, biaya perawatan mesin, dan biaya tenaga kerja. Kecepatan yang lebih tinggi juga secara tidak langsung menunjukkan peningkatan risiko kecelakaan kerja dan penurunan efisiensi produksi. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat faktor – faktor yang menghambat produksi, sehingga mesin wrapping ruida harus dioperasikan jauh lebih intensif untuk mencapai target produksi, dalam hal ini tingginya kehilangan produksi (scrap) dan waktu produksi yang hilang (lost time) telah menurunkan efisiensi produksi. Oleh karena itu, demi meningkatkan efisiensi
16 produksi diperlukan perbaikan operasional dengan cara mereduksi kedua hal tersebut. Lost Time Waktu produksi yang hilang per mesin per shift kerja memiliki rata – rata sebesar 119 menit atau 22.34 % dari waktu produksi total (480 menit), sehingga waktu produksi yang benar – benar tersedia per shift kerja untuk masing – masing mesin wrapping ruida adalah sekitar 361 menit. Secara teoritis, hal tersebut menyebabkan penurunan jumlah produksi Tim Tam renceng 10.5 gram sebesar 74 karton per mesin per shift atau sebesar 222 karton per shift produksi, sehingga jumlah produksi Tim Tam renceng 10.5 gram menurun dari 921 karton menjadi 699 karton. Data waktu produksi yang hilang (lost time) yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan diagram pareto untuk mengetahui penyebab utama hilangnya waktu produksi pada proses pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram (packing). Akumulasi data waktu produksi yang hilang (lost time) yang digunakan dalam pengolahan diagram pareto dapat dilihat pada Tabel 8. Diagram pareto yang dibuat berdasarkan data tersebut dapat dilihat pada Gambar 6. Tabel 8 Akumulasi Data Waktu yang Hilang pada proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Sebelum Perbaikan Operasional Penyebab Waktu Pengemasan yang Hilang T setting cutter error Conveyor error Peters off Product changes Intershift collision stuck OPP error Cleaning in process coding error metal det. Error Sealer error Total
Frekuensi (menit) 723.34 376.86 373.01 170.00 126.00 110.00 89.17 79.67 70.00 16.00 13.50 0.00 0.00 2148
Frekuensi (%) 33.68 17.55 17.37 7.92 5.87 5.12 4.15 3.71 3.26 0.75 0.63 0.00 0.00 100.00
Akumulasi (%) 33.68 51.23 68.60 76.52 82.38 87.50 91.66 95.37 98.63 99.37 100.00 100.00 100.00
1500 1000
500 0
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Akumulasi Waktu yang Hilang (%)
2000
T setting cutter error Conveyor error Peters off Product changes Intershift collision stuck OPP error Cleaning in… coding error metal det. Error Sealer error
Waktu yang Hilang (menit)
17
Penyebab Waktu Pengemasan yang Hilang Gambar 6 Penyebab Utama Timbulnya Waktu Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Sebelum Perbaikan Operasional Diagram pareto menunjukkan bahwa penyebab utama timbulnya lost time pada proses packing adalah perbaikan pemanas (heater) mesin wrapping ruida yang digunakan dalam proses penyegelan (sealing) kemasan Tim Tam renceng 10.5 gram, proses pengaturan pisau pemotong pada mesin wrapping ruida, di mana pisau ini berfungsi untuk memotong rencengan Tim Tam setiap sepuluh pieces, tidak berfungsinya konveyor yang memasok Tim Tam menuju mesin wrapping ruida, dan kerusakan pada mesin peters sandwiching yang memproduksi biskuit lapis Pemanas pada mesin wrapping ruida merupakan faktor penting dalam proses pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram, khususnya dalam proses penyegelan kemasan (sealing). Selain itu, panas yang dihasilkan juga dialirkan menuju pisau pemotong yang akan memisahkan rencengan Tim Tam setiap 10 pieces. Tidak berfungsinya pemanas pada mesin wrapping ruida akan menyebabkan proses pengemasan terhenti. Keadaan di lapangan menunjukkan panas yang dihasilkan ole pemanas sering kali berfluktuasi, hal ini selain berakibat pada tingginya waktu produksi yang hilang (lost time) juga menimbulkan banyak kehilangan produksi yang harus diproses ulang (rewind scrap). Suhu pemanas yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kemasan plastik Tim Tam renceng menjadi mengkerut dan proses penyegegelan kemasan menjadi tidak sempurna dan tidak memenuhi standar kualitas. Selain itu panas yang terlalu tinggi pada pisau pemotong akan menyebabkan rencengan Tim Tam menjadi mudah putus hingga menghasilkan rencengan Tim Tam yang tidak berjumlah sepuluh pieces tiap rencengnya. Tim Tam renceng dengan kondisi demikian akan dikemas kembali (rewind) melalui mesin wrapping ruida sehingga beban pekerjaan menjadi berlipat ganda untuk jumlah keluaran (output) yang sama. Proses produksi Tim Tam renceng 10.5 gram merupakan proses yang kontinu dari pembuatan biskuit lapis hingga pengemasan dalam karton – karton. Pada setiap proses produksi yang kontinu peran suatu tahapan proses
18 dan peran konveyor dalam mendistribusikan produk dari satu proses ke proses lainnya menjadi sangat vital. Tidak berfungsinya konveyor pada bagian pengemasan akan berdampak langsung pada terhentinya proses pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram. Tidak berfungsinya konveyor pada bagian pengemasan disebabkan karena sumbu putar konveyor yang kotor sehingga putaran sabuk konveyor (conveyor belt) menjadi terhambat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, proses pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram merupakan proses yang tidak berdiri sendiri (dependent), sehingga kelancaran proses – proses sebelum pengemasan menjadi faktor yang sangat menentukan kelancaran proses pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram. Kerusakan pada mesin peters sandwiching secara otomatis akan menghentikan proses pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram karena kekosongan pasokan biskuit. Hal ini juga mempertegas bahwa perbaikan operasional tidak hanya perlu dilakukan pada proses pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram (packing), tetapi juga pada proses pembuatan biskuit lapis (sandwiching). Scrap Berbeda dengan proses pembuatan biskuit lapis, pada proses pengemasan Tim Tam renceng dihasilkan dua jenis kehilangan produksi, yaitu kehilangan produksi yang akan dibuang (waste) dan kehilangan produksi yang akan dikemas kembali (rewind scrap). Kehilangan produksi yang akan dibuang (waste) berasal dari biskuit Tim Tam yang terjatuh ke lantai selama proses pengemasan, biskuit Tim Tam yang patah atau hancur karena proses pemotongan rencengan Tim Tam yang tidak sempurna sehingga mengenai badan biskuit, dan biskuit Tim Tam dengan lapisan coating yang mencair karena efek dari panas mesin wrapping ruida yang terlalu tinggi, sedangkan kehilangan produksi yang akan dikemas kembali (rewind scrap) berasal dari Tim Tam renceng yang tidak berjumlah sepuluh pieces tiap rencengnya dan Tim Tam renceng dengan kemasan yang tidak memenuhi standar kualitas (mengkerut dan tidak ada kode produksi). Jumlah kehilangan produksi yang akan dibuang (waste) sangat kecil dibandingkan dengan kehilangan produksi yang akan dikemas kembali (rewind scrap), sehingga dalam penelitian ini kehilangan produksi yang akan dibuang (waste) tidak diperhatikan karena dianggap tidak berpengaruh signifikan terhadap kapasitas produksi Tim Tam renceng 10.5 gram secara keseluruhan. Oleh karena itu, kehilangan produksi yang akan dibahas dalam bagian ini adalah kehilangan produksi yang akan dikemas kembali (rewind scrap). Secara teoritis kehilangan produksi (rewind scrap) yang dihasilkan per mesin per shift kerja rata – rata sebesar 1,753 pieces Tim Tam renceng (4 karton) atau 1.70 % dari jumlah produksi total Tim Tam renceng per mesin atau secara keseluruhan kehilangan produksi yang dihasilkan oleh tiga mesin wrapping ruida adalah 5,259 pieces (12 karton) atau 4.21 % dari jumlah produksi total Tim Tam renceng. Adanya kehilangan produksi menyebabkan penurunan jumlah produksi Tim Tam renceng dari 233 karton menjadi 229 karton per mesin atau secara keseluruhan (tiga mesin wrapping ruida dari 699 karton menjadi 687 karton , dengan kata lain telah terjadi penurunan produksi
19 sebesar 1.72 % akibat kehilangan produksi pada proses pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram. Data kapasitas dan kehilangan produksi aktual pada mesin wrapping ruida sebelum dilakukannya perbaikan operasional menunjukkan bahwa waktu produksi yang hilang (lost time) dan kehilangan produksi (rewind scrap) dari mesin wrapping ruida merupakan faktor penting yang mempengaruhi kapasitas produksi Tim Tam renceng 10.5 gram, sedangkan kecepatan mesin wrapping ruida aktual saat ini bukan merupakan penyebabkan penurunan kapasitas produksi Tim Tam renceng 10.5 gram karena kecepatan mesin wrapping ruida aktual masih lebih tinggi dari kebutuhan dari target produksi yang ditetapkan. Namun, kecepatan mesin yang tinggi tanpa diimbangi dengan hasil produksi yang sesuai menunjukkan bahwa efisiensi proses pengemasan dengan mesin wrapping ruida masih rendah dan bisa ditingkatkan.. Secara keseluruhan, tingginya waktu produksi yang hilang dan kehilangan produksi menyebabkan penurunan kapasitas produksi dari 799 karton (383,520 pieces) menjadi 682 karton (327,360 pieces) per shift kerja. Nilai penurunan kapasitas ini setara dengan penurunan produksi sebesar 14.64 % dari jumlah produksi teoritis maksimum biskuit lapis yang dihasilkan mesin peters sandwiching. 2.2 Perbaikan Operasional Proses Pengemasan (Packing) Tim Tam Renceng 10.5 gram Perbaikan operasional pada operasi mesin wrapping ruida telah dilakukan pada tanggal 20 Mei 2013 hingga 31 Mei 2013. Data laporan hasil perbaikan mesin wrapping ruida tidak dapat dipublikasikan dalam skripsi penelitian ini karena perbaikan operasional sendiri dilakukan oleh pihak distributor mesin dari China dan laporan perbaikan bersifat tertutup bagi kalangan tertentu. Namun, secara umum perbaikan operasional pada mesin wrapping ruida meliputi pergantian beberapa komponen yang telah melewati masa layak pakai dan sering mengalami kerusakan, seperti gear, as (sumbu putar), bearing, pemanas, dan motor. Perbaikan operasional yang dapat diketahui tanpa melihat laporan hasil perbaikan operasional adalah penggunaan sistem pendingin ruangan baru. Sebelum perbaikan operasional, ruang pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram menggunakan pendingin ruangan dengan tipe AC split yang umum digunakan di perumahan dan perkantoran, sedangkan setelah perbaikan operasional telah digunakan pendingin ruangan tipe AC sentral yang umum digunakan di ruang produksi pabrik, pusat perbelanjaan, dan gedung – gedung bertingkat bersamaan dengan penggunaan AC split. Penggunaan sistem pendingin ruangan yang baru bertujuan untuk mendinginkan biskuit Tim Tam yang sudah dilapisi dengan cokelat cair untuk mencegah melelehnya lapisan cokelat tersebut. Melelehnya lapisan cokelat pada biskuit Tim Tam menyebabkan sabuk konveyor menjadi kotor dan lengket sehingga sering kali mengalami gangguan seperti macet dan tidak berputar dan berdampak pada meningkatnya waktu pengemasan yang hilang (lost time), menghambat aliran biskuit menuju mesin wrapping ruida sehingga kehilangan produksi meningkat, dan mengotori mesin wrapping ruida.
20 Perbaikan ini diharapkan secara langsung dapat menurunkan jumlah kehilangan proses produksi (scrap) dan waktu produksi yang hilang (lost time). 2.3 Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram (Packing) Setelah Perbaikan Operasional Pegukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual proses pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram setelah perbaikan operasional dilakukan pada shift 1 produksi selama enam hari, yakni pada tanggal 4 Juni 2013, 12 Juni 2013, 13 Juni 2013, 19 Juni 2013, 21 Juni 2013, dan 25 Juni 2013. Hasil pengukuran selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20 s.d. Lampiran 25. Ringkasan singkat dari hasil pengukuran kapasitas dan kehilangan produksi aktual pada proses pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram (packing) dapat dilihat pada Tabel 9 di bawah ini, sedangkan ringkasan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28. Tabel 9 Kapasitas dan Kehilangan Produksi Aktual pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Setelah Perbaikan Operasional Parameter (per machine) Wrapping Output (pieces) Total Lost time (minutes) Total Lost time (%) Total Lost time Output Loss (cases) Total Packing Scrap (pieces) Total Packing Scrap (%) Total Packing Scrap Output Loss (cases) Calculated Output (cases) Actual Output (cases)
Mean 305 57 11.83% 36 799 0.64% 2 802 808
Kapasitas Pengemasan Setelah dilakukannya perbaikan operasional, mesin wrapping ruida dioperasikan dengan kecepatan rata – rata 305 pieces per menit. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan mesin wrapping ruida tidak perlu ditingkatkan lebih tinggi lagi untuk mencapai target produksi yang diinginkan dan kecepatan mesin bukanlah faktor yang menyebabkan penurunan kapasitas pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram. Peningkatan efisiensi pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram diharapkan dapat meningkat seiring dengan keluaran yang lebih tinggi setelah perbaikan operasional dengan kondisi lost time dan scrap yang lebih rendah. Perbandingan antara kapasitas aktual pengemasan Tim Tam renceng 10.5 gram sebelum dan setelah perbaikan operasional dapat dilihat pada Gambar 7.
Tingkat Produksi (karton)
21
Sebelum Setelah
950 850 750 650 Wrapping Output
Calculated Actual Output Output Parameter Produksi
Gambar 7 Perbandingan antara Kapasitas Aktual Pengemasan Timtam Renceng 10.5 gram Sebelum dan Setelah Perbaikan Operasional Lost Time Setelah dilakukannya perbaikan operasional, waktu pengemasan yang hilang (lost time) per mesin per shift kerja mengalami penurunan dari rata – rata sebesar 119 menit atau 22.34 % dari waktu produksi total (480 menit) menjadi 57 menit atau 11.83 %. Penurunan waktu produksi yang hilang berdampak pada penurunan kehilangan produksi akibat lost time dari rata – rata 74 karton menjadi 36 karton per mesin per shift kerja. Secara keseluruhan, perbaikan operasional telah berhasil mereduksi waktu produksi yang hilang sebesar 62 menit dan meningkatkan kapasitas produksi sebesar 114 karton per shift kerja. Akumulasi data waktu produksi yang hilang (lost time) yang digunakan dalam pengolahan diagram pareto dapat dilihat pada Tabel 10, sedangkan perbandingan antara waktu pengemasan yang hilang sebelum dan setelah perbaikan operasional dapat dilihat pada Gambar 8. Tabel 10 Akumulasi Data Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Setelah Perbaikan Operasional Penyebab Waktu Pengemasan yang Hilang Cutter error Intershift Peters off Product changes OPP error Stuck Sealer error Conveyor error Collision Metal det. Error coding error T setting Cleaning in process Total
Frekuensi (menit) 298.00 230.00 204.00 90.00 84.17 84.13 37.00 36.50 23.00 15.00 7.00 2.50 0.00 1111.00
Frekuensi (%) 26.82 20.70 18.36 8.10 7.57 7.57 3.33 3.28 2.07 1.35 0.63 0.22 0.00 100
Akumulasi (%) 26.82 47.51 65.87 73.97 81.54 89.11 92.44 95.73 97.80 99.15 99.78 100.00 100.00
Penyebab Waktu Pengemasan yang Hilang
22 Sealer error Metal det. Error Coding error Cleaning in process OPP error Stuck Collision Intershift Product changes Peters off Conveyor error Cutter error T setting
Setelah Sebelum
0 200 400 600 Waktu Pengemasan yang Hilang (menit) Gambar 8 Perbandingan Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Sebelum dan Setelah Perbaikan Operasional
Limbah Produksi (karton)
Scrap Setelah dilakukan perbaikan operasional pada lini pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram, kehilangan produksi (rewind scrap) yang dihasilkan per mesin per shift kerja rata – rata sebesar 869 pieces Tim Tam renceng (2 karton) atau 0.70 % dari jumlah produksi total Tim Tam renceng per mesin. Perbaikan operasional telah cukup baik mereduksi kehilangan produksi yang dihasilkan dalam proses pengemasan dari 12 karton menjadi 6 karton, atau dari 4.21 % menjadi 2.1 %. Perbandingan antara kehilangan produksi pengemasan Tim Tam renceng sebelum dan setelah perbaikan opersional dapat dilihat pada Gambar 9.
12 10 8 6
Sebelum Setelah
4 2 0
Gambar 9 Perbandingan antara Kehilangan Produksi (Scrap) Pengemasan Tim Tam Renceng 10.5 gram Sebelum dan Setelah Perbaikan Operasional
23 2.4 Uji Perbedaan Rata – Rata Secara umum perbaikan operasional telah berhasil mereduksi kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang pada proses pengemasan Tim Tam renceng. Untuk mengetahui signifikansi dampak dari perbaikan operasional terhadap reduksi kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang maka dilakukan uji perbedaan rata – rata berpasangan (paired sampel t-test) terhadap kedua sampel tersebut. Kehilangan produksi pada proses pembuatan biskuit lapis dapat dilihat pada Tabel 11, sedangkan waktu produksi yang hilang pada proses pembuatan biskuit lapis dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 11 Kehilangan Produksi pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng Kehilangan Produksi Hari Ke- Sebelum Perbaikan Operasional Setelah Perbaikan Operasional 1 6 2 2 3 2 3 3 1 4 4 1 5 4 1 6 2 2
Hari Ke1 2 3 4 5 6
Tabel 12 Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng Waktu Pengemasan yang Hilang Sebelum Perbaikan Operasional Setelah Perbaikan Operasional 70 73 132 79 122 41 50 38 118 43 225 68
Berdasarkan uji perbedaan rata – rata yang telah dilakukan, nilai probabilitas untuk kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang pada proses pembuatan biskuit lapis berturut – turut adalah 0.015 dan 0.044 di mana nilai ini kurang dari 0.05. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa terbukti secara meyakinkan bahwa terdapat perbedaan rata – rata skor kehilangan produksi maupun waktu produksi yang hilang yang signifikan sebelum dan setelah perbaikan operasional pada taraf kepercayaan 95 %. Hasil uji perbedaan rata – rata terhadap kehilangan produksi dan waktu produksi yang hilang pada proses pembuatan biskuit lapis dapat dilihat pada lampiran 27 dan 28.
24
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa perbaikan operasional pada proses produksi Tim Tam renceng 10.5 gram telah berhasil mereduksi waktu produksi yang hilang (lost time) dan kehilangan produksi (scrap) pada operasional produksi sehingga diperoleh peningkatan efisiensi produksi Tim Tam Renceng 10.5 gram. Penelitian menunjukkan bahwa reduksi lost time dan scrap dari proses produksi Tim Tam renceng memiliki korelasi yang positif dengan peningkatan kapasitas produksi Tim Tam renceng. Perbaikan operasional telah berhasil mengatasi masalah distribusi biskuit dan input krim pada proses pembuatan biskuit lapis, sedangkan pada proses pengemasan Tim Tam Renceng perbaikan operasional telah berhasil mengatasi masalah suhu pemanas dan konveyor mesin wrapping ruida. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, agar tercapai suatu proses produksi yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi dan berkelanjutan maka penulis merekomendasikan saran – saran sebagai berikut : 1. Pengamatan data kapasitas produksi aktual dari proses pembuatan Tim Tam renceng juga dapat dilakukan pada shift kerja lainnya (shift 2 atau shift 3) agar data yang diperoleh lebih valid dan lebih mewakili proses produksi secara keseluruhan 2. Pengamatan data kapasitas produksi aktual dapat dilakukan oleh 2-3 orang untuk meringankan beban pengamat dalam berusaha memperoleh data yang benar – benar aktual dari proses produksi Tim Tam renceng 10.5 gram dan meningkatkan jumlah ulangan dari data yang diperoleh 3. Efisiensi proses produksi Tim Tam renceng tidak hanya ditentukan oleh kinerja mesin, peralatan, dan fasilitas lainnya, tetapi juga ditentukan oleh kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan para pekerjanya, sehingga diperlukan suatu program untuk menjamin bahwa seluruh pekerja memiliki kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan untuk menopang target efisiensi produksi yang tinggi, dalam hal ini seharusnya dapat dihindari sistem tenaga kerja kontrak yang menimbulkan kebutuhan untuk pelatihan (on the job training) setiap kali terjadi pergantian pekerja kontrak yang berdampak pada penurunan efisiensi produksi 4. Tanggung jawab pekerja akan tercapainya target produksi harus lebih ditingkatkan, karena target produksi yang telah ditetapkan bukan hanya tanggung jawab dari supervisor produksi, namun juga merupakan tanggung jawab seluruh pekerja di bagian produksi 5. Agenda untuk pemeliharaan mesin (maintenance) yang sudah dijadwalkan harus dapat dimanfaatkan jauh lebih baik, dalam hal ini maintenance seharusnya tidak hanya berfokus untuk membersihkan dan mengondisikan mesin secara rutin, tetapi juga dimanfaatkan untuk mengatasi masalah – masalah yang teridentifikasi selama proses produksi, sehingga permasalahan pada alur produksi dapat dicegah sedini mungkin
25 6. Komunikasi antar pekerja dari 4 grup produksi, maupun antar departemen (produksi, operation improvement, HRD, RnD, QA, dsb) harus dilakukan secara intensif untuk membahas masalah – masalah yang ditemui pada proses produksi
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Imamul. 2007. Membuka Cakrawala Ekonomi. Bandung: PT Setia Purna Inves Besterfield D. 1990. Quality Control. New Jersey: Prentice Hall, Cl Domingo, R.T. 2005. Identifying and Eliminating The Seven Wastes or Muda International Journal of Economics, Finance, and Management Sciences. Vol. 1, No. 2, 2013, pp. 68-80 Fellows, P. 2000. Food Processing Technology : Principles and Practice, 2nd edition. New York : CRC Press Gaspersz, Vincent. 2005. Ekonomi Manajerial - Pembuatan Keputusan Bisnis. Jakarta : Gramedia Hines, Peter and Rich, Nick. 1997. The Seven Value Stream Mapping Tools. International Journal of Operations & Production Management, Vol. 17 Iss: I pp. 46-64 Koswara, Sutrisno. 2012. Modul Praktikum Aplikasi Komputer : Analisis Data dengan SPSS 15. Bogor : IPB Kanawaty, George. 1992. Introduction to Work Study. Geneva : International labour organization Narotama. 2012. Pengembangan Informasi Nilai Gizi Pangan Produk Biskuit, Cookies, Crackers, Wafer, dan Wafer Stik untuk Tujuan Klaim Produk di PT Arnott’s Indonesia. Skripsi. Institut Pertanian Bogor Toledo, Romeo T. 2007. Fundamentals of Food Process Engineering, 3th edition. Athens : Aspen Publishers Pereira, Ron. 2009. The Seven Wastes. iSixSigma Magazine Vol. 5, No. 5
LAMPIRAN
27
Lampiran 1 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Sebelum Perbaikan Operasional (21 Maret 2013)
Speed Interval (Sandwich per (minute) minute)
Time
Max theoritical output speed 920 (pieces)
Gross Reduced sandwiching speed Lost time Lost time Available time theoritical lost (minutes) (%) (minutes) Output (pieces) (pieces)
Actual gross theoritical Output (pieces)
06.30 - 07.25
55
768
50,600
42,240
0.00
0.00%
55.00
42,240
07.25 - 07.30
5
920
4,600
4,600
0.83
0.17%
4.17
3,833
07.30 - 07.38
8
904
7,360
7,232
0.00
0.00%
8.00
7,232
07.38 - 07.50
12
928
11,040
11,136
0.00
0.00%
12.00
11,136
07.50 - 08.08
18
905
16,560
16,290
8.50
1.77%
9.50
8,598
08.08 - 08.30
22
900
20,240
19,800
0.00
0.00%
22.00
19,800
06.30 - 07.30
07.30-08.30
08.30 - 09.30
-
60
900
55,200
54,000
0.00
0.00%
60.00
54,000
09.30 - 10.12
42
900
38,640
37,800
14.93
3.11%
27.07
24,360
10.12 - 10.21
18
929
16,560
16,722
16.70
3.48%
1.30
1,208
09.30 - 10.30 10.30 - 11.30
Scrap Scrap (%) (pieces/hour)
1682
3.65%
44,391
2862
6.12%
43,904
2844
5.27%
51,156
2237
8.75%
23,331
4232
8.41%
46,089
2127
3.98%
51,253
3011
5.45%
52,250
2573
4.62%
53,167
5.57%
365,540
-
60
929
55,200
55,740
5.83
1.22%
54.17
50,321
11.30 - 12.22
52
885
47,840
46,020
0.00
0.00%
52.00
46,020
12.22 - 12.30
8
920
7,360
7,360
0.00
0.00%
8.00
7,360
12.30 - 13.23
53
922
48,760
48,866
0.00
0.00%
53.00
48,866
12.30 - 13.30 13.23 - 13.25
2
880
1,840
1,760
0.00
0.00%
2.00
1,760
13.25 - 13.30
5
927
4,600
4,635
0.00
0.00%
5.00
4,635
-
60
929
55,200
55,740
0.00
0.00%
60.00
55,740
441,600
429,941
11,659
46.80
9.75%
433.20
387,108
21,568
920
896
24
806
45
11.30 - 12.30
13.30 - 14.30 Summary
480 cases equivalent
896
89
Actual theoritical Sadwiching Output (pieces)
762
Actual Packing Packing output output lost (cases) (cases)
691
71
28
Lampiran 2 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Sebelum Perbaikan Operasional (22 Maret 2013) Reduced speed Lost time Lost Available time Actual gross theoritical Scrap lost (minutes) time (%) (minutes) Output (pieces) (pieces/hour) (pieces)
Interval (minute)
Speed (Sandwich per minute)
Max theoritical output speed 920 (pieces)
Gross sandwiching theoritical Output (pieces)
06.30 - 06.52
22
850
20240
18700
0.75
0.16%
21.25
18063
06.52 - 07.30
38
929
34960
35302
0.00
0.00%
38.00
35302
07.30-08.30
-
60
929
55200
55740
0.33
0.07%
59.67
08.30 - 09.30
-
60
929
55200
55740
0.00
0.00%
09.30 - 10.30
-
60
929
55200
55740
0.00
0.00%
10.30 - 11.30
-
60
905
55200
54300
0.00
11.30 - 12.30
-
60
929
55200
55740
12.30 - 12.55
25
900
23000
12.55 - 13.30
35
780
13.30 - 14.00
30
800
13.30 - 14.30 14.00 - 14.02
2
670
14.02 - 14.30
28
500
Time
Scrap (%)
Actual theoritical Sadwiching Output (pieces)
1354
2.54%
52011
55430
2571
4.64%
52859
60.00
55740
1810
3.25%
53930
60.00
55740
2906
5.21%
52834
0.00%
60.00
54300
3246
5.98%
51054
2.33
0.49%
57.67
53572
3804
7.10%
49768
22500
0.00
0.00%
25.00
22500 2586
5.19%
47214
32200
27300
0.00
0.00%
35.00
27300
27600
24000
2.00
0.42%
28.00
22400
1840
1340
0.00
0.00%
2.00
1340
1040
2.76%
36700
25760
14000
0.00
0.00%
28.00
14000
5.42
1.13%
06.30 - 07.30
12.30 - 13.30
Summary
480 cases equivalent
876
441,600
420,402
21,198
920
876
44
10
474.58
415,687
19,317
866
40
4.65%
Actual Packing Packing output lost output (cases) (cases)
396,370 826
774
52
29
Lampiran 3 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Sebelum Perbaikan Operasional (26 Maret 2013)
Time
Interval (minute)
Speed (Sandwich per minute)
Max theoritical output speed 920 (pieces)
Gross sandwiching theoritical Output (pieces)
Reduced speed lost (pieces)
Lost time (minutes)
Lost time (%)
Available time (minutes)
Actual gross Scrap Scrap (%) theoritical (pieces/hour) Output (pieces)
06.30 - 06.34
4
243
3680
972
0.00
0.00%
4.00
972
06.30 - 07.30 06.34 - 06.45
11
707
10120
7777
0.00
0.00%
11.00
7777
06.45 - 07.30
45
926
41400
41670
0.00
0.00%
45.00
41670
07.30 - 07.38
8
915
7360
7320
0.20
0.04%
7.80
7137
07.38 - 08.07
29
928
26680
26912
0.33
0.07%
28.67
26603
08.07 - 08.30
23
928
21160
21344
0.25
0.05%
22.75
21112
08.30 - 08.41
11
928
10120
10208
1.23
0.26%
9.77
9063
08.30 - 09.30 08.41 - 08.43
2
606
1840
1212
0.00
0.00%
2.00
1212
07.30-08.30
Actual theoritical Sadwiching Output (pieces)
1222
2.42%
49197
2426
4.42%
52426
2342
4.35%
51549
08.43 - 09.30
47
928
43240
43616
0.00
0.00%
47.00
43616
09.30 - 10.30
-
60
928
55200
55680
1.00
0.21%
59.00
54752
1256
2.29%
53496
10.30 - 11.30
-
60
928
55200
55680
0.17
0.03%
59.83
55525
2553
4.60%
52972
11.30 - 12.30
-
60
928
55200
55680
6.50
1.35%
53.50
49648
2172
4.37%
47476
12.30 - 13.30
-
60
928
55200
55680
0.00
0.00%
60.00
55680
1554
2.79%
54126
13.30 - 13.36
6
928
5520
5568
0.00
0.00%
6.00
5568
13.30 - 14.30 13.36 - 14.01
25
920
23000
23000
25.00
5.21%
0.00
0
516
2.08%
24250
14.01 - 14.30
29
26680
19198
0.00
0.00%
29.00
19198
34.68
7.23%
Summary
662 480
cases equivalent
899
441,600
431,517
10,083
920
899
21
67
445.32
399,533
14,041
832
29
3.51%
Actual Packing Packing output output (cases) lost (cases)
385,492 803
728
75
30
Lampiran 4 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Sebelum Perbaikan Operasional (27 Maret 2013)
Time
06.30 - 07.30
-
07.30 - 08.30
Interval (minute)
Speed (Sandwich per minute)
Max theoritical output speed 920 (pieces)
Gross sandwiching theoritical Output (pieces)
60
928
55200
55680
Reduced speed lost (pieces)
Lost time Lost (minutes) time (%)
1.00
0.21%
Available time (minutes)
59.00
Actual gross Scrap theoritical Output (pieces/hour) (pieces)
Scrap (%)
Actual Actual Packing theoritical Packing output lost Sadwiching output (cases) (cases) Output (pieces)
54752
1423
2.60%
53329
1642
2.95%
54038
1952
4.28%
43705
1514
2.79%
52793
-
60
928
55200
55680
0.00
0.00%
60.00
55680
08.30 - 08.59
29
928
26680
26912
5.17
1.08%
23.83
22117
08.59 - 09.03
4
665
3680
2660
0.00
0.00%
4.00
2660
09.03 - 09.30
27
928
24840
25056
4.50
0.94%
22.50
20880
09.30 - 09.48
18
928
16560
16704
0.58
0.12%
17.42
16163
09.48 - 10.30
42
921
38640
38682
0.58
0.12%
41.42
38145
10.30 - 11.30
-
60
928
55200
55680
0.00
0.00%
60.00
55680
2604
4.68%
53076
11.30 - 12.30
-
60
928
55200
55680
0.00
0.00%
60.00
55680
2096
3.76%
53584
12.30 - 13.30
-
60
928
55200
55680
0.25
0.05%
59.75
55448
2460
4.44%
52988
13.30 - 13.38
8
928
7360
7424
0.00
0.00%
8.00
7424
13.38 - 14.03
25
920
23000
23000
25.00
5.21%
0.00
0
418
1.77%
23206
14.03 - 14.30
27
24840
16200
0.00
0.00%
27.00
37.08
7.73%
08.30 - 09.30
09.30 - 10.30
13.30 - 14.30
Summary
600 480
cases equivalent
906
441,600
435,038
6,562
920
906
14
71
16200 442.92
400,829
14,109
835
29
3.52%
386,720 806
700
106
31
Lampiran 5 Ringkasan Lengkap Kapasitas dan Limbah Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Sebelum Perbaikan Operasional
Date
21 Maret
22 Maret
26 Maret
27 Maret
Time Average Speed Max. Theoritical Gross Sandwiching (minutes) (sandwich per minute) Output (speed 920) Theoritical Output (pieces)
Summary
480
Case Equivalent
480
Summary
480
Case Equivalent
480
Summary
480
Case Equivalent
480
Summary
480
Case Equivalent
896
441,600
429,941
11,659
920
896
24
441,600
420,402
21,198
920
876
44
441,600
431,517
10,083
920
899
21
906
441,600
435,038
6,562
920
906
14
894
441,600
429,225
12,376
920
894
26
876
899
480
Summary
480
Case Equivalent
480
Reduced Speed Lost
Lost time (minutes)
46.80
5.42
34.68
37.08
31.00
Lost Time (%)
9.75%
1.13%
7.23%
7.73%
6.46%
Available Time (minutes)
433.20
474.58
445.32
442.92
449.01
Actual gross theoritical output (pieces)
Scrap (pieces)
387,108
21,568
806
45
415,687
19,317
866
40
399,533
14,041
832
29
400,829
14,109
835
29
400,789
17,259
835
36
Scrap (%)
Actual Actual theoritical Sandwiching Packing output Output (pieces)
5.57%
365,540
4.65%
396,370
762
826 3.51%
385,492
3.52%
386,720
4.31%
383,531
803
806
799
Packing output lost
691
71
774
52
728
75
700
106
723
76
32
Lampiran 6 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Setelah Perbaikan Operasional (5 Juli 2013) Interval (minute)
Time
Speed (Sandwich per minute)
Max theoritical output speed 940 (pieces)
Gross sandwiching theoritical Output (pieces)
Reduced speed lost (pieces)
Lost time (minutes)
Lost time (%)
Actual Available Actual gross Actual theoritical Packing Scrap time theoritical Output Sadwiching Scrap (%) output (pieces/hour) (minutes) (pieces) Output (pieces) (cases)
06.30 - 06.40
10
940
9,400
9,400
10.00
2.08%
0.00
0
06.40 - 06.42
2
878
1,880
1,756
0.00
0.00%
2.00
1756
06.30 - 07.30 06.42 - 07.18
36
942
33,840
33,912
2.00
0.42%
34.00
32028
07.18 - 07.20
2
878
1,880
1,756
0.00
0.00%
2.00
1756
07.20 - 07.30
10
941
9,400
9,410
0.00
0.00%
10.00
9410
07.30-08.30
1192
2.65%
43,758
1766
3.13%
54,694
630
1.13%
55,147
1283
2.29%
54,802
-
60
941
56,400
56,460
0.00
0.00%
60.00
56460
08.30 - 08.40
10
940
9,400
9,400
0.00
0.00%
10.00
9400
08.40 - 09.22
42
940
39,480
39,480
0.00
0.00%
42.00
39480
09.22 - 09.25
3
729
2,820
2,187
0.00
0.00%
3.00
2187
09.25 - 09.30
5
942
4,700
4,710
0.00
0.00%
5.00
4710
09.30 - 09.45
15
925
14,100
13,875
0.00
0.00%
15.00
13875
09.45 - 10.30
45
938
42,300
42,210
0.00
0.00%
45.00
42210
10.30 - 11.30
-
60
938
56,400
56,280
0.00
0.00%
60.00
56280
1008
1.79%
55,272
11.30 - 12.30
-
60
938
56,400
56,280
0.00
0.00%
60.00
56280
1633
2.90%
54,647
12.30 - 13.30
-
60
938
56,400
56,280
0.00
0.00%
60.00
56280
2488
4.42%
53,792
13.30 - 14.04
34
927
31,960
31,518
0.00
0.00%
34.00
31518
14.04 - 14.07
3
818
2,820
2,454
0.00
0.00%
3.00
2454 678
1.77%
37,627
14.07 - 14.23
16
940
15,040
15,040
16.00
3.33%
0.00
0
14.23 - 14.30
7
619
6,580
4,333
0.00
0.00%
7.00
4333
451,200
446,741
4,459
28.00
5.83%
452.00
2.54%
409,739
940
931
9
08.30 - 09.30
09.30 - 10.30
13.30 - 14.30
Summary
480 cases equivalent
931
55
420,417
10,678
876
22
854
795
Packing output lost (cases)
59
33
Lampiran 7 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Setelah Perbaikan Operasional (8 Juli 2013)
Time
06.30 - 07.30
-
Gross Max Reduced Speed Interval theoritical sandwiching speed (Sandwich (minute) output speed theoritical lost per minute) Output 940 (pieces) (pieces) ( i ) 60 940 56,400 56,400
Lost time Lost time (minutes) (%)
Available time (minutes)
Actual gross Scrap theoritical (pieces/h Scrap (%) Output (pieces) our)
0.00
0.00%
60.00
56400
Actual Actual theoritical Packing Sadwiching output Output (cases) ( i ) 56400
0
0%
214
0.39%
54770
2402
4.28%
53658
07.30 - 08.16
46
940
43,240
43,240
0.00
0.00%
46.00
43240
07.30 - 08.30 08.16 - 08.20
4
586
3,760
2,344
0.00
0.00%
4.00
2344
08.20 - 08.30
10
940
9,400
9,400
0.00
0.00%
10.00
9400
08.30 - 09.10
40
940
37,600
37,600
0.00
0.00%
40.00
37600
08.30 - 09.10 09.10 - 09.30
20
923
18,800
18,460
0.00
0.00%
20.00
18460
-
60
939
56,400
56,340
0.00
0.00%
60.00
56340
2025
3.59%
54315
-
60
940
56,400
56,400
0.00
0.00%
60.00
56400
654
1.16%
55746
-
60
938
56,400
56,280
0.00
0.00%
60.00
56280
1509
2.68%
54771
12.30 -12.43
13
939
12,220
12,207
0.00
0.00%
13.00
12207
12.30 - 13.30 12.43 - 12.57
14
940
13,160
13,160
0.00
0.00%
14.00
13160
2312
4.10%
54075
12.57 - 13.30
33
940
31,020
31,020
0.00
0.00%
33.00
31020
13.30 - 14.09
39
940
36,660
36,660
0.00
0.00%
39.00
36660 1371
2.90%
45894
14.09 - 14.30
21
505
19,740
10,605
0.00
0.00%
21.00
10605
451,200
440,116
11,084
0.00
0.00%
480.00
440,116
10,487
2.38%
429,629
940
917
23
917
22
09.30 - 10.30 10.30 - 11.30 11.30 - 12.30
13.30 - 14.30
Summary cases equivalent
480
917
-
895
796
Packing output lost (cases)
99
34
Lampiran 8 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Setelah Perbaikan Operasional (9 Juli 2013) Max Speed theoritical Interval (Sandwich output (minute) per speed 940 minute) (pieces)
Time
Gross Actual Reduced Actual Packing Available Actual gross sandwiching theoritical Scrap Lost time Lost speed Packing output time theoritical theoritical (pieces/h Scrap (%) Sadwiching (minutes) time (%) lost output lost (minutes) Output (pieces) Output Output our) (pieces) (cases) (cases) (pieces) (pieces)
06.30 - 06.34
4
586
3,760
2,344
0.00
0.00%
4.00
2344
06.34 - 06.42
8
938
7,520
7,504
0.00
0.00%
8.00
7504
06.42 - 06.45
3
940
2,820
2,820
3.00
0.63%
0.00
0
06.45 - 07.30
45
938
42,300
42,210
0.00
0.00%
45.00
42210
07.30 - 08.30
-
60
940
56,400
56,400
0.00
0.00%
60.00
08.30 - 09.30
-
60
940
56,400
56,400
0.00
0.00%
09.30 - 10.30
-
60
940
56,400
56,400
0.00
10.30 - 11.30
-
60
939
56,400
56,340
11.30 - 11.35
5
939
4,700
11.30 - 12.30 11.35 - 11.40
5
940
11.40 - 12.30
50
-
06.30 - 07.30
978
1.88%
51080
56400
1941
3.44%
54459
60.00
56400
1448
2.57%
54952
0.00%
60.00
56400
2325
4.12%
54075
0.00
0.00%
60.00
56340
1509
2.68%
54831
4,695
0.00
0.00%
5.00
4695
4,700
4,700
5.00
1.04%
0.00
0
694
1.35%
50901
938
47,000
46,900
0.00
0.00%
50.00
46900
60
938
56,400
56,280
0.00
0.00%
60.00
56280
1554
2.76%
54726
13.30 - 14.05
35
938
32,900
32,830
0.00
0.00%
35.00
32830
13.30 - 14.30 14.05 - 14.20
15
940
14,100
14,100
15.00
3.13%
0.00
0
516
1.42%
35764
14.20 - 14.30
10
345
9,400
3,450
0.00
0.00%
10.00
3450
451,200
443,373
7,827
23.00
4.79%
457.00
421,753
10,965
2.60%
410,788
940
924
16
879
23
12.30 - 13.30
Summary cases equivalent
480
924
45
856
835
21
35
Lampiran 9 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Setelah Perbaikan Operasional (10 Juli 2013) Speed Interval (Sandwich per (minute) minute)
Time
Max Gross Actual Reduced Actual Packing theoritical sandwiching theoritical Available Actual gross Scrap speed Packing output Lost time Lost output theoritical time theoritical (pieces/h Scrap (%) Sadwiching lost output lost (minutes) time (%) speed 940 Output Output (minutes) Output (pieces) our) (pieces) (cases) (cases) (pieces) (pieces) (pieces)
06.30 - 06.52
22
950
20,680
20,900
0.00
0.00%
22.00
20900
06.52 - 07.00
8
967
7,520
7,736
0.00
0.00%
8.00
7736
07.00 - 07.02
2
246
1,880
492
2.00
0.42%
0.00
0
07.02 - 07.30
28
966
26,320
27,048
0.00
0.00%
28.00
27048
07.30 - 08.30
-
60
965
56,400
57,900
0.00
0.00%
60.00
08.30 - 09.30
-
60
966
56,400
57,960
1.00
0.21%
09.30 - 10.15
45
965
42,300
43,425
0.00
10.15 - 10.30
15
940
14,100
14,100
10.30 - 11.30
-
60
940
56,400
11.30 - 12.30
-
60
940
12.30 - 13.30
-
60
03.30 - 14.07 14.07 - 14.30
06.30 - 07.30
09.30 - 10.30
13.30 - 14.30
2441
4.38%
53243
57900
1512
2.61%
56388
59.00
56994
1898
3.33%
55096
0.00%
45.00
43425 2145
3.73%
55380
0.00
0.00%
15.00
14100
56,400
0.00
0.00%
60.00
56400
1222
2.17%
55178
56,400
56,400
0.00
0.00%
60.00
56400
2082
3.69%
54318
940
56,400
56,400
0.00
0.00%
60.00
56400
757
1.34%
55643
37
940
34,780
34,780
0.00
0.00%
37.00
34780 1191
2.54%
45710
23
527
21,620
12,121
0.00
0.00%
23.00
12121
451,200
445,662
5,538
3.00
0.63%
477.00
444,204
13,248
2.98%
430,956
940
928
12
925
28
Summary cases equivalent
480
928
3
898
806
92
36
Lampiran 10 Ringkasan Lengkap Kapasitas dan Limbah Produksi Pembuatan Biskuit Lapis (Sandwiching) Setelah Perbaikan Operasional
Date
5 Juli
8 Juli
9 Juli
10 Juli
Average Gross Max. Available Speed Sandwiching Reduced Actual gross Lost time Lost Time Theoritical (sandwich Theoritical Speed Time theoritical output (minutes) Output (minutes) Time (%) per Output Lost (minutes) (pieces) (speed 920) (pieces) minute)
Summary
480
Case Equivalent
480
Summary
480
Case Equivalent
480
Summary
480
Case Equivalent
480
Summary
480
Case Equivalent
480
Summary
480
Case Equivalent
480
931
917
924
928
925
451,200
446,741
4,459
940
931
9
451,200
440,116
11,084
940
917
23
451,200
443,373
7,827
940
924
16
451,200
445,662
5,538
940
928
12
451,200
443,973
7,227
940
925
15
28.00
0.00
23.00
3.00
14
5.83%
0.00%
4.79%
0.63%
2.81%
452.00
480.00
457.00
477.00
467
Scrap (pieces)
380,937
10,678
794
22
327,316
10,487
682
22
421,753
10,965
879
23
444,204
13,248
925
28
393,553
11,345
820
24
Scrap (%)
2.80%
Actual Actual theoritical Sandwiching Packing Output output (pieces) 409,739 854
3.20%
796
99
835
21
806
92
430,956 898
2.90%
59
410,788 856
2.98%
795
429,629 895
2.60%
Packing output lost
420,278 876
808
67
37
Lampiran 11 Hasil Analisis Uji Perbedaan Rata – Rata Berpasangan terhadap Kehilangan Produksi pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1 Kehilangan Produksi Sebelum Perbaikan Operasional Kehilangan Produksi Setelah Perbaikan Operasional
12.000
Std. Deviation 10.231
Std. Error Mean 5.115
95% Confidence Interval of the Difference Lower -4.279
Upper 28.279
t 2.346
Sig. (2tailed)
df 3
.101
38
Lampiran 12 Hasil Analisis Uji Perbedaan Rata – Rata Berpasangan terhadap Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pembuatan Biskuit Lapis Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1 Waktu Produksi yang 17.49500 Hilang Sebelum Perbaikan Operasional Waktu Produksi yang Hilang Setelah Perbaikan Operasional
Std. Deviation 12.33403
Std. Error Mean 6.16702
95% Confidence Interval of the Difference Lower -2.13120
Upper 37.12120
t 2.837
Sig. (2tailed)
df 3
.066
39
Lampiran 13 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Sebelum Perbaikan Operasional (5 April 2013) Speed (bag per minute)
Gross sandwiching theoritical Output (pieces)
Lost time (minutes)
Actual gross theoritical Output (pieces)
Actual theoritical Packing Output (pieces)
Scrap (pieces)
Time R
S
T
R
S
T
R
S
T
R
S
T
06.30 - 07.00
330
280
07.00 - 06.30
300
312
310
9,900
8,400
310
9,000
9,360
9,300
1.50
22.50
9,300
4.00
14.20
07.30 - 08.00
310
0
310
9,300
-
9,300
5.00
08.00 - 08.30
330
310
310
9,900
9,300
9,300
08.30 - 09.00
330
320
330
9,900
9,600
09.00 - 09.30
330
330
330
9,900
09.30 - 10.00
340
332
340
10.00 - 10.30
340
332
10.30 - 11.00
340
330
11.00 - 11.30
340
11.30 - 12.00
1.25
9,405
2,100
8,913
0.25
7,800
4,930
9,223
30.00
4.25
7,750
-
7,983
0.83
15.67
4.33
9,625
4,443
7,957
9,900
0.17
9.00
1.83
9,845
6,720
9,295
9,900
9,900
1.00
0.33
0.75
9,570
9,790
10,200
9,960
10,200
3.33
0.67
2.17
9,067
300
10,200
9,960
9,000
0.83
0.33
3.33
300
10,200
9,900
9,000
0.33
3.00
0.83
310
310
10,200
9,300
9,300
0.33
0.17
0.50
340
310
310
10,200
9,300
9,300
7.17
0.17
12.00 - 12.30
340
312
286
10,200
9,360
8,580
0.17
12.30 - 13.00
340
311
224
5,100
4,665
3,360
12.45 - 13.00
280
240
220
4,200
3,600
13.00 - 13.30
327
274
300
9,810
13.30 - 14.00
337
288
320
10,110
14.00 - 14.30
337
320
327
Summary
329
289
cases equivalent Total
302
R
S
T
R
T
9,134
2,100
8,913
7,800
4,478
9,223
7,750
-
7,983
9,625
3,902
7,957
9,394
6,088
8,889
9,653
9,570
9,790
9,653
9,739
9,463
9,067
9,739
9,463
9,917
9,849
8,000
9,917
9,849
8,000
10,087
8,910
8,750
9,455
8,053
8,750
10,087
9,248
9,145
10,087
9,248
8,649
0.50
7,763
9,248
9,145
7,763
9,248
9,145
20.67
2.50
10,143
2,912
7,865
451
9,692
2,190
7,865
2.17
3.67
1.17
4,363
3,525
3,099
451
3,912
3,525
3,099
3,300
0.00
0.00
0.00
4,200
3,600
3,300
4,200
3,600
3,300
8,220
9,000
0.00
0.33
5.83
9,810
8,129
7,250
9,810
8,129
7,250
8,640
9,600
3.33
0.50
0.83
8,987
8,496
9,333
8,987
8,496
9,063
10,110
9,600
9,810
7.00
14.33
7.00
7,751
5,013
7,521
7,029
4,291
7,521
158,430
139,065
147,450
37
136
37
146,169
106,652
135,893
330
290
307 927
26
68
24 117
305
222
283 810
271
S
451
542 451
632
632
406
857 496
722
271 722
722
2978
3926
1173
143191
102726
134720
6
8
2
298
214
281
17
793
Actual Packing output
780
40
Lampiran 14 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Sebelum Perbaikan Operasional (10 April 2013) Speed (bag per minute) Time R
S
T
06.30 - 07.00
300
310
07.00 - 06.30
318
07.30 - 08.00 08.00 - 08.30
Gross sandwiching theoritical Output (pieces) R
S
T
300
9,000
9,300
314
300
9,540
330
330
300
330
330
300
08.30 - 09.00
300
330
09.00 - 09.30
320
09.30 - 10.00
Lost time (minutes) R
S
T
9,000
0.17
17.00
9,420
9,000
10.00
9,900
9,900
9,000
9,900
9,900
9,000
300
9,000
9,900
330
300
9,600
330
330
300
10.00 - 10.30
320
310
10.30 - 11.00
303
320
11.00 - 11.30
303
11.30 - 12.00 12.00 - 12.30
Actual gross theoritical Output (pieces) R
S
T
30.00
8,950
4,030
0.00
30.00
6,360
0.50
0.33
30.00
8.33
0.17
30.00
9,000
16.33
0.33
9,900
9,000
0.00
9,900
9,900
9,000
300
9,600
9,300
300
9,090
9,600
318
320
9,090
303
318
320
305
294
310
R
R
S
T
-
8950
4030
0
9,420
-
6360
9420
0
9,735
9,790
-
9193
9429
0
7,150
9,845
-
7150
9845
0
30.00
4,100
9,790
-
4100
9790
0
1.50
30.00
9,600
9,405
-
9600
8954
0
0.50
0.50
30.00
9,735
9,735
-
9284
9735
0
9,000
3.67
0.33
30.00
8,427
9,197
-
9,000
7.00
0.17
30.00
6,969
9,547
-
9,540
9,600
5.00
0.17
14.00
7,575
9,487
5,120
9,090
9,540
9,600
5.17
0.33
0.17
7,525
9,434
9,547
9,150
8,820
9,300
2.00
0.33
5.50
8,540
8,722
7,595
12.30 - 13.00
305
294
310
9,150
8,820
9,300
13.17
2.00
7.00
5,134
8,232
7,130
13.00 - 13.30
270
298
311
8,100
8,940
9,330
0.33
0.33
0.17
8,010
8,841
9,278
13.30 - 14.00
274
290
311
8,220
8,700
9,330
1.33
0.17
0.00
7,855
8,652
9,330
14.00 - 14.30
231
290
280
6,930
8,700
8,400
0.00
0.33
0.00
6,930
8,603
8,400
145,260
150,180
145,860
74
24
297
122,594
142,729
56,400
303
313
Summary
303
313
cases equivalent Total
304
Actual theoritical Packing Output (pieces)
Scrap (pieces)
304 919
47
16
186 249
255
297
117 670
S
542
T
361
451 451
8427
9197
0
6969
9141
0
7304
9487
5120
7525
9434
9276
8540
8361
7595
4773
8232
6949
8010
8841
9278
7494
8652
9059
6930
8242
8400
722
120608
140789
2
251
293
406 271 271 361 361
181
361
271 361
1986
1940
4
4
10
Actual Packing output
55678 116 661
646
41
Lampiran 15 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Sebelum Perbaikan Operasional (17 April 2013) Speed (bag per minute)
Gross sandwiching theoritical Output (pieces)
Actual gross theoritical Output (pieces)
Lost time (minutes)
Actual theoritical Packing Output (pieces)
Scrap (pieces)
Time R
S
T
R
S
T
R
S
T
06.30 - 07.00
300
307
320
9,000
9,210
07.00 - 06.30
300
320
333
9,000
07.30 - 08.00 08.00 - 08.30
300
300
330
300
313
322
08.30 - 09.00
300
320
09.00 - 09.30
300
09.30 - 10.00
300
10.00 - 10.30
R
S
T
9,600
30.00
0.17
0.00
9,600
9,990
30.00
1.17
9,000
9,000
9,900
30.00
9,000
9,390
9,660
30.00
320
9,000
9,600
9,600
301
323
9,000
9,030
302
290
9,000
9,060
300
350
333
9,000
10.30 - 11.00
300
260
290
11.00 - 11.30
300
260
290
11.30 - 12.00
300
281
12.00 - 12.30
320
281
R
S
T
-
9,159
9,600
0.33
-
9,227
9,879
451
4.67
2.00
-
7,600
9,240
271
0
7329
8879
2.67
0.00
-
8,555
9,660
0
8555
9660
30.00
0.50
0.67
-
9,440
9,387
0
9440
9387
9,690
30.00
0.33
1.00
-
8,930
9,367
0
8930
8961
8,700
30.00
0.17
0.50
-
9,010
8,555
0
8739
8555
10,500
9,990
30.00
2.17
0.50
-
9,742
9,824
0
9742
9824
9,000
7,800
8,700
30.00
0.00
0.00
-
7,800
8,700
9,000
7,800
8,700
15.33
0.67
0.17
4,400
7,627
8,652
316
9,000
8,430
9,480
0.17
7.00
0.17
8,950
6,463
316
9,600
8,430
9,480
10.17
0.33
1.00
6,347
361
406 271
361
451
R
S
T
0
9159
9600
0
8775
9879
0
7439
8249
4039
7627
8652
9,427
8950
6463
9427
8,336
9,164
6347
8336
9164
361
12.30 - 13.00
335
281
321
10,050
8,430
9,630
24.00
0.33
1.00
2,010
8,336
9,309
1378
7975
8948
13.00 - 13.30
309
250
290
9,270
7,500
8,700
6.17
0.67
4.50
7,365
7,333
7,395
7365
7333
7395
13.30 - 14.00
310
280
290
9,300
8,400
8,700
0.00
4.17
0.33
9,300
7,233
8,603
9300
7233
8603
14.00 - 14.30
320
280
290
Summary
306
293
cases equivalent Total
311
9,600
8,400
8,700
0.17
1.50
0.67
9,547
7,980
8,507
146,820
140,580
149,220
326
27
13
47,918
132,771
145,268
306
293
311 910
206
16
8 231
100
277
303 679
632
361
271
361
7799
8281
1264
181 1895
226 1805
9276 46654
130876
143463
3
4
4
97
273
299
10
669
Actual Packing output
667
42
Lampiran 16 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Sebelum Perbaikan Operasional (18 April 2013) Speed (bag per minute)
Gross sandwiching theoritical Output (pieces)
Actual gross theoritical Output (pieces)
Lost time (minutes)
Actual theoritical Packing Output (pieces)
Scrap (pieces)
Time R
S
T
R
S
T
R
S
T
06.30 - 07.00
333
265
07.00 - 06.30
333
272
293
9,990
7,950
309
9,990
8,160
8,790
12.17
14.00
9,270
0.00
0.17
07.30 - 08.00
330
270
310
9,900
8,100
9,300
9.00
08.00 - 08.30 08.30 - 09.00
345
322
312
345
320
310
10,350
9,660
9,360
10,350
9,600
9,300
09.00 - 09.30
345
300
311
09.30 - 10.00
324
300
311
10,350
9,000
9,720
9,000
10.00 - 10.30
324
300
307
9,720
10.30 - 11.00
330
11.00 - 11.30
330
300
319
300
320
11.30 - 12.00 12.00 - 12.30
330
250
310
260
12.30 - 13.00
316
13.00 - 13.30 13.30 - 14.00 14.00 - 14.30 Summary
R
S
T
17.17
5,939
4,240
3,760
0.00
9,990
8,115
9,270
1.00
1.33
6,930
7,830
8,887
0.00
0.00
2.00
10,350
9,660
8,736
0.33
0.00
0.50
10,235
9,600
9,145
9,330
0.00
0.33
0.50
10,350
8,900
9,175
9,330
0.00
0.00
0.33
9,720
9,000
9,226
9,000
9,210
8.17
0.00
0.17
7,074
9,000
9,159
9,900
9,000
9,570
0.00
0.83
0.33
9,900
8,750
9,464
9,900
9,000
9,600
0.17
10.33
0.83
9,845
5,900
9,333
320
9,900
7,500
9,600
0.83
0.00
0.67
9,625
7,500
9,387
320
9,300
7,800
9,600
3.17
3.17
5.33
8,318
6,977
7,893
260
320
9,480
7,800
9,600
5.17
8.33
6.67
7,847
5,633
7,467
316
260
320
9,480
7,800
9,600
0.33
0.00
3.50
9,375
7,800
8,480
322
258
320
9,660
7,740
9,600
0.00
1.00
1.00
9,660
7,482
9,280
310
260
310
9,300
7,800
9,300
10.00
12.00
10.50
6,200
4,680
6,045
157,290
134,910
150,360
49
51
51
141,358
121,067
134,706
328
281
313
328
281
cases equivalent Total
313
922
33
29
33 95
294
252
R
281 827
S
T
226
316
271
451
181
361
271
406
271
361
271
271
406
361
632
R
S
T
5939
4240
3760
9990
7889
9270
6930
7830
8887
10034
9389
8285
10235
9600
9145
10169
8900
9175
9720
9000
9226
7074
8639
8888
9494
8750
9464
9845
5900
9333
9625
7229
9026
8048
6977
7893
7847
5633
7467
9375
7529
8480
9660
7482
9280
5794
4319
5413
1579
1760
1715
139778
119307
132991
3
4
4
291
249
277
11
817
Actual Packing output
801
43
Lampiran 17 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Sebelum Perbaikan Operasional (23 April 2013) Speed (bag per minute)
Gross sandwiching theoritical Output (pieces)
Available time (minutes)
Actual gross theoritical Output (pieces)
Actual theoritical Packing Output (pieces)
Scrap (pieces)
Time R
S
T
R
S
T
R
S
T
R
S
T
06.30 - 07.00
259
280
07.00 - 07.30
301
321
233
7,770
8,400
290
9,030
9,630
07.30 - 08.00
301
331
300
9,030
08.00 - 08.30 08.30 - 09.00
306
331
325
326
302
330
09.00 - 09.30
310
310
09.30 - 10.00
320
10.00 - 10.30
294
10.30 - 11.00
6,990
8.83
10.83
12.83
2288
3033
8,700
5.67
2.00
2.00
1706
642
9,930
9,000
29.67
26.83
0.00
8930
8882
0
9,180
9,930
9,750
28.67
28.83
20.00
8772
9544
6500
8772
9273
6229
9,780
9,060
9,900
25.00
29.33
30.00
8150
8859
9900
8150
8859
9900
330
9,300
9,300
9,900
17.00
25.33
26.67
5270
7853
8800
5270
7853
8800
320
303
9,600
9,600
9,090
21.50
26.67
29.67
6880
8533
8989
311
284
8,820
9,330
8,520
25.83
25.00
29.83
7595
7775
8473
300
311
303
9,000
9,330
9,090
20.50
19.67
29.83
6150
6116
9040
11.00 - 11.30
322
310
308
9,660
9,300
9,240
28.83
22.67
29.83
9284
7027
9189
11.30 - 12.00
314
311
304
9,420
9,330
9,120
18.17
30.00
28.00
5704
9330
8512
12.00 - 12.30
296
303
304
8,880
9,090
9,120
18.83
28.00
30.00
5575
8484
9120
12.30 - 13.00
314
310
296
9,420
9,300
8,880
29.00
29.83
27.00
9106
9248
7992
13.00 - 13.30
333
310
310
9,990
9,300
9,300
29.17
17.83
29.67
9713
5528
9197
13.30 - 14.00
232
310
310
6,960
9,300
9,300
22.17
22.50
29.83
5143
6975
9248
14.00 - 14.30
258
310
281
16.83
24.17
16.83
Summary
299 cases equivalent Total
311
301
7,740
9,300
8,430
143,580
149,430
144,330
299
311
301 911
346
370
372 362
R
R
S
T
2990
2288
3033
2990
580
1706
642
580
8478
8882
0
4343
7492
4730
115,322
113,259
240
T
451
104,608 218
S
236 694
271
271
451
361
542
181
361 271
542
451 361
361
271
316
6880
8082
8628
7053
7775
8473
6150
6116
9040
9104
6666
9189
5704
9330
8241
5575
8484
9120
9106
9248
7992
9171
5077
9197
5143
6975
8887
3982
7221
4414
2076
1805
1579
102532
113517
111680
4
4
3
214
236
233
11
683
Actual Packing output
692
44
Lampiran 18 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Sebelum Perbaikan Operasional (26 April 2013) Speed (bag per minute)
Gross sandwiching theoritical Output (pieces)
Lost time (minutes)
Actual gross theoritical Output (pieces)
Actual theoritical Packing Output (pieces)
Scrap (pieces)
Time R
S
T
R
S
T
R
S
T
R
S
T
06.30 - 07.00
285
280
314
8550
8400
9420
20.33
0.67
0.67
2755
8213
9211
07.00 - 07.30
269
311
324
8070
9330
9720
16.17
2.50
0.67
3721
8553
9504
07.30 - 08.00
300
310
313
9000
9300
9390
30.00
3.83
0.33
0
8112
08.00 - 08.30
300
330
301
9000
9900
9030
30.00
10.00
4.00
0
6600
08.30 - 09.00
300
290
330
9000
8700
9900
30.00
20.50
10.33
0
2755
6490
09.00 - 09.30
300
300
300
9000
9000
9000
30.00
21.00
27.00
0
2700
900
09.30 - 10.00
300
330
330
9000
9900
9900
30.00
24.33
9.33
0
1870
6820
10.00 - 10.30
300
330
335
9000
9900
10050
30.00
17.00
5.00
0
4290
8375
10.30 - 11.00
300
310
315
9000
9300
9450
30.00
0.00
0.00
0
9300
9450
11.00 - 11.30
300
330
285
9000
9900
8550
30.00
5.00
7.00
0
8250
6555
11.30 - 12.00
300
330
300
9000
9900
9000
30.00
0.00
23.00
0
9900
2100
12.00 - 12.30
300
330
319
9000
9900
9570
30.00
0.33
2.67
0
9790
12.30 - 13.00
300
330
335
9000
9900
10050
30.00
1.33
0.17
0
13.00 - 13.30
300
340
339
9000
10200
10170
30.00
0.83
0.17
13.30 - 14.00
300
340
339
9000
10200
10170
30.00
2.33
1.00
14.00 - 14.30
300
313
280
9000
9390
8400
30.00
8.00
8.17
142,620
153,120
151,770
457
118
100
6,476
297
319
316
284
77
64
13
Summary
297
319
cases equivalent Total
316
932
424
R
S
T
2755
8213
9211
3540
8417
9323
9286
0
8112
9286
7826
0
6600
7826
0
2393
6219
0
2700
900
0
1870
6820
0
4290
7923
0
8803
9450
0
8250
6555
0
9900
1648
8719
0
9790
8719
9460
9994
0
9460
9994
0
9917
10114
0
9917
9842
0
9407
9831
0
8864
9831
0
6886
6113
0
6886
6113
116,002
121,288
181
1537
1627
6295
114465
119660
242
253
0
3
3
13
238
508
R
181
S
136
362
T
181
271
452 497
452
271 542
7
249 501
Actual Packing output
508
45
Lampiran 19 Ringkasan Lengkap Kapasitas dan Limbah Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Sebelum Perbaikan Operasional wrapping output (cases, No DT & scrap)
Total Lost time (minutes)
Total Lost time Output Loss (cases)
Total packing Scrap (pieces)
Total packing Scrap output loss (cases) Calculated Actual output Output
Date R
S
T R+S+T per machine
R
S
T R+S+T per machine R
S
T R+S+T per machine
R
S
T
R+S+T per machine R
S
T R+S+T per machine
136
37
210
70
26 68 24
117
39
2,978 3,926 1,173 8,078
2,693
6
8
2
17
6
793
780
24 297
395
132
47 16 186
249
83
1,986 1,940
722 4,648
1,549
4
4
2
10
3
661
646
8
230
77
1,264 1,895 1,805 4,964
1,655
3
4
4
10
3
669
667
5-Apr 330 290 307
927
309
37
10-Apr 303 313 304
919
306
74
17-Apr 306 293 311
910
303 326
27
13
366
122
18-Apr 328 281 313
922
307
51
51
151
50
33 29 33
95
32
1,579 1,760 1,715 5,054
1,685
3
4
4
11
4
816
801
23-Apr 299 311 301
911
304 134
111 108
353
118
81 71 65
217
72
2,076 1,805 1,579 5,460
1,820
4
4
3
11
4
683
692
26-Apr 297 319 316
932
311 457
118 100
675
225
284 77 64
425
142
181 1,537 1,627 3,345
1,115
0
3
3
7
2
500
508
Mean
920
307 180
78 101
358
119 113 46 63
222
74
1,677 2,144 1,437 5,258
1,753
3
4
3
11
4
687
682
310 301 309
49
206 16
46
Lampiran 20 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Setelah Perbaikan Operasional (4 Juni 2013) Speed (bag per minute)
Gross sandwiching theoritical Output (pieces)
Actual gross theoritical Output (pieces)
Lost time (minutes)
Actual theoritical Packing Output (pieces)
Scrap (pieces)
Time R
S
T
R
S
T
R
S
T
R
S
T
06.30 - 07.00
300
280
320
9000
8400
9600
11.00
7.00
8.17
5700
6440
6987
07.00 - 07.30
280
285
314
9000
8400
9600
10.00
1.00
7.00
5600
8265
7222
07.30 - 08.00
300
300
320
9000
9000
9600
0.00
1.00
4.17
9000
8700
8267
08.00 - 08.30
280
300
320
8400
9000
9600
1.67
2.17
4.00
7933
8350
08.30 - 09.00
280
320
320
8400
9600
9600
7.33
5.00
5.33
6347
09.00 - 09.30
296
320
320
8880
9600
9600
9.50
1.67
4.67
09.30 - 10.00
296
300
305
8880
9000
9150
0.00
0.00
4.00
10.00 - 10.30
296
300
309
8880
9000
9270
6.00
3.00
10.30 - 11.00
296
320
308
8880
9600
9240
0.00
11.00 - 11.30
296
320
308
8880
9600
9240
11.00
11.30 - 12.00
296
320
320
8880
9600
9600
12.00 - 12.30
320
320
320
9600
9600
12.30 - 13.00
320
320
320
9600
9600
13.00 - 13.30
300
318
320
9000
13.30 - 14.00
320
320
306
14.00 - 14.30
320
320
306
Summary
300
310
cases equivalent Total
315
R
S
T
5700
6440
6987
5193
8265
7132
9000
8700
8267
8320
7933
8350
8320
8000
7893
6347
8000
7893
6068
9067
8107
6068
8795
7926
8880
9000
7930
8880
9000
7930
0.33
7104
8100
9167
6833
8100
9167
0.00
0.00
8880
9600
9240
8880
9600
9240
2.50
0.17
5624
8800
9189
5353
8800
9008
0.00
5.17
8.33
8880
7947
6933
8880
7675
6933
9600
2.33
0.17
0.33
8853
9547
9493
8853
9547
9493
9600
9.00
2.17
3.50
6720
8907
8480
6720
8907
8480
9540
9600
22.00
4.50
3.67
2400
8109
8427
2084
8109
8155
9600
9600
9180
4.00
7.17
4.00
8320
7307
7956
8320
7307
7956
9600
9600
9180
7.17
8.17
8.33
7307
6987
6630
6945
6625
6359
144,480
148,740
151,260
101
51
66
113,616
133,124
130,240
301
310
315 926
64
33
44 141
237
277
R
271 785
S
T
407
90
271
181
271
271
181 271
316
271
362
362
271
1627
904
995
111989
132220
129246
3
2
2
233
275
269
7
778
Actual Packing output
769
47
Lampiran 21 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Setelah Perbaikan Operasional (12 Juni 2013) Speed (bag per minute)
Gross sandwiching theoritical Output (pieces)
Actual gross theoritical Output (pieces)
Loss time (minutes)
Actual theoritical Packing Output (pieces)
Scrap (pieces)
Time R
S
T
R
S
T
R
S
T
R
S
T
06.30 - 07.00
307
265
315
9210
7950
9450
8.50
12.00
0.17
6601
4770
9398
07.00 - 07.30
310
320
320
9300
9600
9600
0.00
3.00
2.00
9300
8640
8960
07.30 - 08.00
310
320
329
9300
9600
9870
5.17
2.17
0.17
7698
8907
08.00 - 08.30
310
311
329
9300
9330
9870
3.17
2.67
0.17
8318
08.30 - 09.00
306
292
333
9180
8760
9990
5.17
3.33
3.00
09.00 - 09.30
306
292
333
9180
8760
9990
2.00
1.67
0.33
09.30 - 10.00
306
320
333
9180
9600
9990
0.67
0.67
10.00 - 10.30
311
320
333
9330
9600
9990
2.33
10.30 - 11.00
280
280
303
8400
8400
9090
11.00 - 11.30
300
320
333
9000
9600
11.30 - 12.00
300
336
332
9000
12.00 - 12.30
316
280
280
9480
12.30 - 13.00
311
288
310
13.00 - 13.30
280
288
13.30 - 14.00
290
14.00 - 14.30
289
Summary
302
R
S
T
6601
4770
9398
9074
8640
8960
9815
7698
8907
9815
8501
9815
8318
8501
9815
7599
7787
8991
8568
8273
9879
0.17
8976
9387
9935
0.17
0.33
8604
9547
9879
2.17
2.17
0.50
7793
7793
9990
19.33
20.33
19.83
3200
10080
9960
30.00
15.50
10.33
8400
8400
6.00
1.83
0.50
9330
8640
9300
11.33
5.00
5.00
309
8400
8640
9270
0.50
1.50
320
310
8700
9600
9300
6.50
320
330
8670
9600
9900
144,960
146,160
153,960
302
305
321
305
cases equivalent Total
321
927
R
S
T
226
7599
7515
8765
8206
8273
9879
8976
9387
9935
8424
9366
9879
8939
7793
7793
8939
3093
3386
3200
3093
3386
0
4872
6529
7584
7887
8260
5805
7200
2.67
8260
6.33
6.67
1.50
1.50
104
80 66
51
271
226
362
181
181
0
4872
6303
7313
7887
8260
7750
5805
7200
7750
8208
8446
8260
8208
8446
6815
7573
7233
6815
7573
7233
0.17
8237
9120
9845
7966
8804
9619
52
113,359
121,557
137,059
136381
35 152
236
253
286 775
226 271
271
316
226
1311
768
678
112048
120789
3
2
1
233
252
6
284 769
Actual Packing output
780
48
Lampiran 22 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Setelah Perbaikan Operasional (13 Juni 2013) Speed (bag per minute)
Gross sandwiching theoritical Output (pieces)
Actual gross theoritical Output (pieces)
Loss time (minutes)
Actual theoritical Packing Output (pieces)
Scrap (pieces)
Time R
S
T
R
S
T
R
S
T
R
S
T
06.30 - 07.00
311
277
305
9330
8310
9150
9.00
6.00
10.17
6531
6648
07.00 - 07.30
320
282
300
9600
8460
9000
3.00
1.00
0.17
8640
07.30 - 08.00
318
278
301
9540
8340
9030
2.17
5.67
4.00
08.00 - 08.30
307
278
318
9210
8340
9540
10.17
4.17
08.30 - 09.00
338
280
307
10140
8400
9210
0.00
09.00 - 09.30
338
291
307
10140
8730
9210
09.30 - 10.00
338
291
290
10140
8730
10.00 - 10.30
338
291
290
10140
8730
10.30 - 11.00
338
291
286
10140
11.00 - 11.30
338
291
286
11.30 - 12.00
303
291
12.00 - 12.30
303
12.30 - 13.00
R
S
T
6049
6531
6648
6049
8178
8950
8640
8178
8950
8851
6765
7826
8851
6765
7826
4.00
6089
7182
8268
6089
7182
8268
1.33
0.33
10140
8027
9108
10140
8027
9108
0.00
0.00
4.33
10140
8730
7880
9869
8730
7880
8700
0.17
2.33
0.00
10084
8051
8700
10084
8051
8700
8700
0.00
0.00
1.83
10140
8730
8168
10140
8730
8168
8730
8580
0.00
0.50
3.33
10140
8585
7627
10140
8585
7627
10140
8730
8580
0.33
0.00
0.50
10027
8730
8437
9801
8459
8437
296
9090
8730
8880
0.00
3.33
2.33
9090
7760
8189
9090
7760
7963
291
301
9090
8730
9030
0.17
4.50
0.50
9040
7421
8880
9040
7421
8880
320
291
294
9600
8730
8820
0.17
0.67
0.50
9547
8536
8673
9547
8536
8673
13.00 - 13.30
320
291
294
9600
8730
8820
0.00
0.33
0.67
9600
8633
8624
9600
8633
8624
13.30 - 14.00
320
291
294
9600
8730
8820
0.33
0.83
1.33
9493
8488
8428
9493
8488
8428
14.00 - 14.30
320
291
294
9600
8730
8820
12.00
10.00
10.00
5760
5820
5880
5624
5594
5699
155,100
137,880
142,890
38
41
44
143,311
126,282
129,686
323
287
298
Summary
323
287
cases equivalent Total
298
908
25
24
28 76
299
263
R
270 832
S
T
271
226
271 226
136
226
181
633
497
407
142678
125784
129279
1
1
1
297
262
269
3
829
Actual Packing output
830
49
Lampiran 23 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Setelah Perbaikan Operasional (19 Juni 2013) Speed (bag per minute)
Gross sandwiching theoritical Output (pieces)
Actual gross theoritical Output (pieces)
Loss time (minutes)
Actual theoritical Packing Output (pieces)
Scrap (pieces)
Time R
S
T
R
S
T
R
S
T
R
S
T
06.30 - 07.00
324
303
242
9720
9090
7260
0.50
2.00
17.83
9558
8484
07.00 - 07.30
333
300
310
9990
9000
9300
2.00
0.17
2.67
9324
07.30 - 08.00
333
280
284
9990
8400
8520
1.00
0.33
0.50
08.00 - 08.30
326
280
320
9780
8400
9600
3.17
0.33
08.30 - 09.00
317
280
320
9510
8400
9600
0.67
0.33
09.00 - 09.30
302
299
320
9060
8970
9600
1.33
09.30 - 10.00
310
300
293
9300
9000
8790
10.00 - 10.30
315
302
293
9450
9060
8790
10.30 - 11.00
315
301
290
9450
9030
11.00 - 11.30
315
302
291
9450
11.30 - 12.00
315
301
264
12.00 - 12.30
315
301
264
12.30 - 13.00
315
301
13.00 - 13.30
315
13.30 - 14.00 14.00 - 14.30 Summary
R
S
T
2944
9558
8484
2944
8950
8473
9324
8950
8473
9657
8307
8378
9521
8307
8152
0.17
8748
8307
9547
8748
8307
9547
0.33
9299
8307
9493
9299
8307
9493
1.50
2.50
8657
8522
8800
8657
8522
8800
0.50
0.00
0.50
9145
9000
8644
9145
9000
8644
1.50
1.67
2.00
8978
8557
8204
8978
8240
8204
8700
0.33
0.33
0.67
9345
8930
8507
9074
8930
8507
9060
8730
0.00
1.33
2.33
9450
8657
8051
9450
8657
8051
9450
9030
7920
0.00
0.00
0.00
9450
9030
7920
9450
9030
7558
9450
9030
7920
0.00
0.17
0.50
9450
8980
7788
9450
8980
7788
266
9450
9030
7980
0.00
0.00
1.00
9450
9030
7714
9450
9030
7714
301
266
9450
9030
7980
0.17
0.17
0.50
9398
8980
7847
9398
8980
7847
315
278
275
9450
8340
8250
1.17
0.00
0.17
9083
8340
8204
316
278
275
9480
8340
8250
21.00
20.00
20.17
2844
2780
2704
152,430
141,210
137,190
33
28
52
141,834
133,159
123,218
318
294
286
318
294
cases equivalent Total
286
898
22
17
29 68
295
277
R
257 830
S
T
136
226
316 271
362
136 181
136
8947
8340
8204
2844
2599
2569
542
497
723
141292
132662
122495
1
1
2
294
276
255
4
826
Actual Packing output
833
50
Lampiran 24 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Setelah Perbaikan Operasional (21 Juni 2013) Speed (bag per minute)
Gross sandwiching theoritical Output (pieces)
Actual gross theoritical Output (pieces)
Loss time (minutes)
Actual theoritical Packing Output (pieces)
Scrap (pieces)
Time R
S
T
R
S
T
R
S
T
R
S
T
06.30 - 07.00
310
300
280
9300
9000
8400
4.33
0.50
6.50
7957
8850
07.00 - 07.30
310
300
280
9300
9000
8400
10.00
10.17
11.00
6200
07.30 - 08.00
295
320
309
8850
9600
9270
0.00
0.33
0.83
08.00 - 08.30
295
320
311
8850
9600
9330
0.17
0.00
08.30 - 09.00
331
320
308
9930
9600
9240
0.17
0.17
09.00 - 09.30
331
320
308
10200
9060
9450
0.50
09.30 - 10.00
340
302
315
9510
9360
9450
10.00 - 10.30
317
312
315
10200
9030
8130
R
S
T
6580
7957
8850
6580
5950
5320
6200
5950
5320
8850
9493
9013
8850
9493
9013
4.17
8801
9600
8034
8801
9600
8034
0.33
9875
9547
9137
9875
9547
9137
0.00
6.83
10030
9060
7298
9804
9060
7298
1.17
0.17
1.17
9140
9308
9083
9140
9308
9083
0.50
0.33
1.17
10030
8930
7814
10030
8704
7497
10.30 - 11.00
340
301
271
10200
9030
8130
0.33
0.50
0.67
10087
8880
7949
11.00 - 11.30
340
301
271
10200
9030
8130
0.50
0.33
2.00
9588
9493
8820
11.30 - 12.00
325
320
315
9750
9600
9450
0.17
0.00
3.67
10143
9600
8295
12.00 - 12.30
340
320
315
10200
9600
9450
0.17
0.00
1.33
10143
9600
9030
12.30 - 13.00
340
320
315
8790
8790
9120
0.17
0.67
1.17
8741
8595
8765
13.00 - 13.30
293
293
304
8790
8790
9120
0.00
0.33
0.67
8790
8692
13.30 - 14.00
293
301
297
8790
9030
8910
0.17
0.17
0.67
8741
8980
14.00 - 14.30
314
296
279
9420
8880
8370
18.00
18.17
18.50
3768
3503
3209
152,280
147,000
142,350
36
32
61
140,884
138,080
317
306
297
Summary
320
309
cases equivalent Total
300
920
24
19
36 78
294
288
R
S
T
226
226
316
10087
8880
7949
9588
9403
8820
9872
9600
8295
10143
9600
9030
8741
8459
8765
8712
8790
8692
8712
8184
8741
8980
8184
3587
3503
2937
90 271
136
181
125,242 261 842
271
678
452
588
140206
137628
124654
1
1
1
292
287
260
4
839
Actual Packing output
854
51
Lampiran 25 Hasil Pengukuran Kapasitas dan Limbah Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Setelah Perbaikan Operasional (25 Juni 2013) Speed (bag per minute)
Gross sandwiching theoritical Output (pieces)
Actual gross theoritical Output (pieces)
Loss time (minutes)
Actual theoritical Packing Output (pieces)
Scrap (pieces)
Time R
S
T
R
S
T
R
S
T
R
S
T
06.30 - 07.00
292
320
292
8760
9600
8760
18.00
0.33
1.50
3504
9493
07.00 - 07.30
320
320
308
9600
9600
9240
21.00
1.00
8.17
2880
07.30 - 08.00
320
320
318
9600
9600
9540
7.00
0.00
17.83
08.00 - 08.30
320
320
273
9600
9600
8190
11.17
0.00
7.17
08.30 - 09.00
340
320
320
10200
9600
9600
1.33
0.50
09.00 - 09.30
340
320
320
10200
9600
9600
4.33
09.30 - 10.00
303
310
310
9090
9300
9300
10.00 - 10.30
303
310
310
9090
9300
10.30 - 11.00
334
280
270
10020
8400
11.00 - 11.30
272
230
210
8160
11.30 - 12.00
282
263
312
12.00 - 12.30
300
278
12.30 - 13.00
308
13.00 - 13.30
243
13.30 - 14.00 14.00 - 14.30 Summary
R
S
T
8322
3504
9493
8322
9280
6725
2880
9280
6725
7360
9600
3869
7360
9600
3869
6027
9600
6234
6027
9419
5962
4.17
9747
9440
8267
9385
9440
8267
2.00
2.33
8727
8960
8853
8727
8960
8853
1.50
2.50
2.67
8636
8525
8473
8636
8525
8473
9300
0.00
1.00
5.67
9090
8990
7543
8909
8990
7543
8100
0.50
0.83
20.50
9853
8167
2565
9853
8167
2565
6900
6300
0.33
0.50
0.17
8069
6785
6265
8069
6785
6265
8460
7890
9360
15.00
7.67
1.17
4230
5874
8996
4230
5602
8589
320
9000
8340
9600
15.00
0.83
1.83
4500
8108
9013
4048
8108
9013
311
320
9240
9330
9600
0.83
0.00
2.67
8983
9330
8747
8983
9330
8747
285
288
7290
8550
8640
2.50
1.33
0.83
6683
8170
8400
6683
8170
8400
296
288
300
8880
8640
9000
0.17
0.17
0.17
8831
8592
8950
8831
8592
8634
315
326
298
9450
9780
8940
3.17
3.00
3.00
8453
8802
8046
8091
8531
8046
146,640
144,030
143,070
102
115,571
137,716
306
300
298
306
300
cases equivalent Total
298
904
22 65
80 13
50 127
241
287
R
S
T
181
271
362
181
271
407
452
316 362
119,268 248 776
271
1356
723
995
114215
136993
118273
3
2
2
238
285
246
6
770
Actual Packing output
781
52
Lampiran 26 Ringkasan Lengkap Kapasitas dan Limbah Produksi Pengemasan Tim Tam Renceng (Packing) Setelah Perbaikan Operasional wrapping output (cases, No DT & scrap)
Total Lost time (minutes)
Total Lost time Output Loss (cases)
Total packing Scrap (pieces)
Total packing Scrap output loss (cases) Calculated Actual output Output
Date R
S
T
R+S+T per machine R
4-Jun
300
310
315
925
308
12-Jun
302
305
321
927
13-Jun
323
287
298
19-Jun
318
294
21-Jun
317
25-Jun Mean
S
T R+S+T per machine R
S
T
R+S+T per machine
R
S
T
101 52
66
219
73
64
33
44
141
309
104 80
52
236
79
66
51
35
908
303
38 41
44
122
41
25
24
286
898
299
33 28
52
114
38
22
306
297
920
307
36 32
61
129
43
306
300
298
904
301
102 22
80
203
311
300
302
914
305
69 42
59
170
R+S+T per machine R
S
T
47
1627
904
995
3526
1175
152
51
1311
768
678
2757
28
76
25
633
497
407
17
29
68
23
542
497
24
19
36
78
26
678
68
65
13
50
127
42
57
44
26
37
107
36
R+S+T per machine
3
2
2
7
2
778
769
919
3
2
1
6
2
769
780
1537
512
1
1
1
3
1
829
830
723
1763
588
1
1
2
4
1
826
833
452
588
1718
573
1
1
1
4
1
839
854
1356
723
995
3074
1025
3
2
2
6
2
770
781
1025
640
731
2396
799
2
1
2
5
2
802
808
53
Lampiran 27 Hasil Analisis Uji Perbedaan Rata – Rata Berpasangan terhadap Kehilangan Produksi pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
Kehilangan Pengemasan Sebelum Perbaikan Operasional Kehilangan Pengemasan Setelah Perbaikan Operasional
2.1 67
Std. Deviation 1.472
Std. Error Mean .601
95% Confidence Interval of the Difference Lower .622
Upper 3.711
t
df 3.6 06
Sig. (2-tailed) 5
.015
54
Lampiran 28 Hasil Analisis Uji Perbedaan Rata – Rata Berpasangan terhadap Waktu Produksi yang Hilang pada Proses Pengemasan Tim Tam Renceng
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
Waktu Pengemasan yang Hilang Sebelum Perbaikan Operasional Waktu Pengemasan yang Hilang Setelah Perbaikan Operasional
62.5 0000
Std. Deviation 57.2005 2
Std. Error Mean 23.3520 2
95% Confidence Interval of the Difference Lower 2.47173
Upper 122.528 27
t
df 2.6 76
Sig. (2-tailed) 5
.044
55
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Tangerang, 12 Oktober 1991, putra pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Chandra Budiman dan Ibu Ida. Penulis menempuh pendidikan di SD Poris Indah (19972003), SMP Bunda Hati Kudus (2003-2006), dan SMA Negeri 84 Jakarta (2006-2009). Pada tahun 2009 penulis diterima sebagai mahasiswa departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB melalui jalur SNMPTN. Selama masa perkuliahan penulis aktif di beberapa organisasi seperti, Rohani Katolik IPB (2009-2010), Himpunan Kerukunan Tani Indoneia (2012), dan Satuan Tugas Anti Narkoba Jawa Barat (2012). Selama masa pendidikannya, penulis pernah mendapatkan kesempatan kesempatan untuk mengikuti proram ASEAN International Mobility for Students (AIMS) (2012) dan memperoleh beasiswa PPA (2009) dan Tanoto Foundation (2010-2014).