PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE SIMULASI DIKELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 29 SAOK LAWEH KEC. KUBUNG KAB. SOLOK

Peningkatan Hasil Belajar Pkn Melalui Metode Simulasi Dikelas VI Sekolah Dasar Negeri 29 Saok Laweh Kec. Kubung Kab. Solok

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE SIMULASI DIKELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 29 SAOK LAWEH KEC. KUBUNG KAB. SOLOK Risma, S.Pd Kepala Sekolah Dasar Negeri 29 Saok Laweh Kecamatan Kubung Kab. Solok Diterima : 12 Desember 2015, Direvisi : 22 Januari 2016, Disetujui : 12 Februari 2016

ABSTRAK Penelitian ini di latar belakangi kurang efektifnya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran PKN, pada materi memahami tugas dan wewenang MPR dan DPR. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran pada materi tersebut, maka digunakan metode Simulasi untuk membantu siswa dalam mempelajari tugas dan wewenang MPR dan DPR. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yang terdiri atas empat tindakan dalam dua siklus, penelitian ini menggunakan empat tahap tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah kelas VI SD Negeri 29 Saok Lawe Kec.Kubung Kab.Solok. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara, dan catatan lapangan. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar, lembar observasi, pedoman wawancara, dan lembar pencatatan lapangan Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perencanaan pembelajaran Pendidikan dan Kewarganegaraan di kelas VI dengan menggunakan metode Simulasi dituangkan dalam bentuk RPP. (2) Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Simulasi dilakukan dalam tiga tahapan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. (3) Hasil belajar siswa mengalami peningkatan menggunakan metode Simulasi. Pada siklus I pertemuan I siswa yang mencapai ketuntasan 50% (4 siswa) dengan rata-rata hasil belajar siswa 61,88%. Pada pertemuan II rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebanyak 7,5% menjadi 69,38% dengan ketuntasan 63% (5 siswa). Pada siklus II terlihat hasil belajar siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan. Pada pertemuan I ketuntasan siswa mencapai 75% (6 siswa) dengan rata-rata hasil belajar siswa 79,38%. Pada pertemuan II rata-rata hasil belajar Volume 1 No 01 Januari – Juni 2016,

Hal 1 - 12

Jurnal Cendikia : Kajian Pendidikan dan Pembelajaran PGRI Kabupaten Solok ISSN :

siswa mengalami peningkatan sebanyak 7,5% menjadi 86,88% dengan persentase ketuntasan 100%. Disarankan dalam setiap pembelajaran guru hendaknya lebih selektif dalam memilih, menggunakan metode yang sesuai dengan materi, dan dapat menarik dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa

. Kata Kunci : Hasil Belajar, Pkn, Metode Simulasi

Volume 1 No 01 Januari – Juni 2016,

Hal 1 - 12


Standar

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan

ilmu

kompetensi

Kewarganegaraan

kompetensi

universal

Kewarganegaraan

yang

dasar

dan

Pendidikan

disusun

mendasari perkembangan dunia dengan

landasan

kemajuaan yang mempunyai peran

mengembangkan kemampuan tersebut

penting

di atas. Selain itu dimaksudkan pula

dalam

berbagai

disiplin

pembelajaran

sebagai

pendidikan dan memajukan daya pikir

untuk

manusia. Perkembangan informasi dan

menggunakan

komunikasi dewasa ini dilandasi oleh

Kewarganegaraan dalam pemecahan

perkembangan

di bidang ilmu dan

masalah dan mengkomunikasikan ide

pengetahuan,analisis, teori peluang dan

atau gagasan dengan menggunakan

teknologi.

simbol, tabel, diagram, dan media lain.

Untuk menguasai dan

mengembangkan

untuk

kemampuan

materi

Pendidikan

mencipta teknologi di masa depan

Pendekatan pemecahan masalah

diperlukan penguasaan yang kuat sejak

merupakan fokus dalam pembelajaran

dini (Permendiknas Nomor 22 tahun

Pendidikan

2006: 416)

mencakup masalah tertutup dengan

Kewarganegaraan

yang

Kewarganegaraan

solusi tunggal, masalah terbuka dengan

perlu diberikan kepada semua peserta

solusi tidak tunggal, dan masalah

didik mulai dari usia dini untuk

dengan berbagai cara penyelesaian.

membekali

Untuk

Pendidikan

peserta

didik

dengan

meningkatkan

kemampuan

kemampuan berpikir logis, analitis,

memecahkan

sistematis, kritis, dan kreatif, serta

dikembangkan keterampilan memahami

kemampuan bekerjasama. Kompetensi

masalah, membuat model pembelajaran

tersebut diperlukan agar peserta didik

dan

dapat

pembelajaran

memiliki

kemampuan

memperoleh,

mengelola

dan

memanfaatkan

informasi

untuk

bertahan hidup pada keadaan yang selalu

berubah,

kompetitif.

tidak

pasti,

masalah

mengunakan

masalah,

dalam

multi

perlu

metode

menyelesaikan

dan menafsirkan solusi,

Pembelajaran harus dirancang secara interaktif. Berdasarkan

dan

mengajar di kelas VI


Hal 1 - 12

pengalaman SD Negeri 29


beberapa

menunjuk pada aktivitas atau proses

fenoma, diantaranya masih kurangnya

yang dilakukan oleh siswa. Hasil

minat

belajar adalah perubahan perilaku siswa

Saok

Laweh

siswa

Pendidikan

ditemukan

dalam

pembelajaran

Kewarganegaraan,

akibat

belajar.

Perubahan

perilaku

khususnya Tugas dan wewenang MPR

disebabkan karena siswa mencapai

,DPR.

penguasaan atas sejumlah bahan yang

Dari 23 siswa hanya lancar

mengahapal dan menjawab Tugas dan

diberikan

wewenang MPR dan DPR sebanyak

mengajar. Pencapaian itu didasarkan

13

pencapaian

atas tujuan pengajaran yang telah

KKM (68) hanya beberapa orang saja

ditetapkan. Hasil itu dapat berupa

yang tuntas.

perubahan

orang.

Berdasarkan

Di samping itu, fenomena lain

dalam

proses

belajar

dalam aspek kognitif,

afektif maupun psikomotorik.

yang teramati adalah masalah aktivitas

Berdasarkan pendapat para ahli

belajar siswa. Sebagian besar siswa

diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

tidak mau bertanya dan kelihatan tidak

hasil belajar adalah hasil yang dicapai

peduli dengan materi pembelajaran.

siswa dalam menuntut suatu pelajaran

aktifitas

yang menunjukkan taraf kemampuan

belajar siswa, berpengaruh terhadap

siswa dalam mengikuti program belajar

hasil belajar siswa, dari data hasil

pada waktu tertentu sesuai kurikulum

ulangan harian siswa sebagian besar

yang ditentukan

Akibat

rendahnya

Berdasarkan kenyataan di atas

siswa tidak tuntas dalam pembelajaran

maka perlu ditemukan solusi yang tepat

PKN. Hasil belajar Menurut Purwanto

untuk

meningkatkan

hasil

belajar

(2011:46) hasil belajar dapat dijelaskan

Pendidikan Kewarganegaraan di kelas

dengan memahami dua kata yang

VI SD Negeri 29 Saok Laweh. Solusi

membentuknya,

untuk

yaitu

“hasil”

dan

memecahkan

permasalahan

“belajar”. Pengertian hasil (product)

peneliti memilih mentode simulasi.

menunjuk pada suatu perolehan akibat

Metode simulasi adalah metode dalam

dilakukannya

atau

konteks penelitian ini yang dimaksud

proses yang mengakibatkan berubahnya

dengan metode simulasi ini adalah

input

memberikan

secara

suatu

aktivitas

fungsional.

Belajar

tugas-tugas


Hal 1 - 12

secara


trerstruktur

kepada

siswa,

disimulasikan,

dengan

peranan-peranan

menggunakan. Simulasi “Simulate”

menjelaskan akan

dari

kata

disimulasikan, dan proses simulasi

pura-pura

atau

yang

berasal

artinya

yang

didalamnya

terdapat

berbuat seolah-olah. Simulation juga

pemilihan

para

pelaku

berarti tiruan atau perbuatan yang pura-

pemeran,

setelah

pura saja. Simulasi sebagai metode

pemberian kesempatan bertanya

itu

atau barulah

penyajian adalah suatu usaha untuk

6. Evaluasi, sesuai dengan tujuan

memperoleh pemahaman akan hakikat

dan isi pokok bahasan, seyelah

suatu prinsip atau keterampilan tertentu

itu dilakukanya latihan ulang. Metode

melalui proses kegiatan atau latihan dalam

situasi

tiruan

(tidak

sesungguhnya).

Dengan

simulasi

memungkinkan

siswa

mampu

menghadapi

kenyataan

sesungguhnya

atau

kecakapan

bersikap

yang

mempunyai dan

keunggulan

simulasi

ini

memiliki

keistimewaan

dengan

demikian penggunaan metode simulasi diyakini

dapat

meningkatkan

hasil

belajar Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VI SDNegeri 29 Saok Laweh Berdasarkan

bertindak

uraian

di

atas

sesuai dengan situasi. Langkah-langkah

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan

penggunaan metode simulasi :

untuk

mendeskripsikan

Peningkatan

1. Persiapan

Hasil Belajar PKN melalui

2. Menentukan topik dan tujuan,

Simulasi Dikelas VI Sekolah

Metode Dasar

dimana menentukan topik dan

Negeri 29 Saok Laweh Kec. Kubung

tujuan simulasi, akan lebih baik

Kab. Solok

bila dilakukan bersama siswa 3. Pelaksanaan simulasi

METODE Penelitian ini dilihat dari aspek

4. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK) 5. Merumuskan petunjuk simulasi,

kedekatan metodelogi menggunakan metode

penelitian

tindakan

kelas

dimana guru menguraikan secara

(PTK), hal ini dipilah atas dasar

garis besar situasi yang akan

masalah dan tujuan penelitan yang


Hal 1 - 12


Penelitian dilakukan pada sikus I

memerlukan berbagai informasi dan tindak lanjut yang terjadi di lapangan.

terdiri

Penelitian

pelaksanaan,

dilakukan

untuk

dari

tahap

perencanan,

evaluasi dan refleksi.

memecahkan masalah pembelajaran di

keempat tahap tersebut telah dilakukan

kelas. Penelitian ini juga termasuk

dalam tiap kali pertemuan. Siklus I

penelitian

sebab

dilaksanakan dalam dua kali pertemuan

suatu

yaitu pertemuan pertama dan pertemuan

teknik pembelajaran diterapkan dan

kedua pemberian materi disertai tes

bagaimana hasil yang diinginkan dapat

akhir siklus.

deskriptif,

menggambarkan

bagaimana

tercapai. Peningkatkan hasil belajar

Berdasarkan hasil pengamatan

siswa pada pembelajaran PKN dengan

selama

Metode Simulasi Dikelas VI Sekolah

menunjukkan

Dasar Negeri 29

Saok Laweh Kec.

mengikuti

Kubung

Solok.

Rancanan

metode simulasi belum sepenuhnya

penelitian tindakan kelas ini dilakukan

tampak. Meskipun sudah dijelaskan,

dalam beberapa siklus dimana dalam

tetapi masih ada siswa yang belum

masing-masing siklus tersebut terdiri

mengerti atau paham dalam metode

atas beberapa tahap yaitu perencanaan,

simulasi. Disamping itu masih ada

pelaksanaan,

evaluasi dan refleksi.

siswa yang belum mampu menyebutkan

Pengumpulan data dalam penelitan ini

tugas dan Tanggung jawab DPR dan

menggunakan

MPR yang sesuai dengan tugas dan

Kab.

metode

observasi,

proses

pembelajaran

sikap

siswa

pembelajaran

melalui

wawancara dan tes hasil belajar. Data

tanggung

yang diperoleh melalui wawancara dan

Kemampuan

observasi akan dianalisis engan teknik

mengorganisasikan siswa untuk praktek

dekriptif-kualitatif

data

pada siklus ke-1 berada pada kategori

postest akan dianalisis dengan teknik

sedang. Artinya bahwa ketika guru

deskriptif-kuantitatif

dalam mengorganisasikan siswa untuk

sedangakan

HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN

DAN

jawab

dalam

dengan

benar.

guru

dalam

praktek, masih ada siswa yang tidak teratur Pembelajaran

pada

siklus

I

dikatakan berhasil apabila keterampilan Volume 1 No 01 Januari – Juni 2016,

Hal 1 - 12


simulasi siswa yang memperoleh nilai

tugas dan tanggung jawab DPR dan

≥70 (KKM) mencapai 70%. Dari data

MPR

diperoleh sebanyak 9 siswa atau 65%

Sehingga nilai yang diperoleh siswa

dari 23 siswa memperoleh nilai ≥70

pada siklus II telah menunjukkan

(KKM). Hal ini menunjukkan bahwa

perubahan yang cukup berarti dengan

pembelajaran

nilai rata-rata kelas mencapai 73,6.

dengan

menggunakan

dengan

metode

simulasi.

Siswa yang memperoleh nilai <65

metode simulasi belum berhasil Tindakan siklus II dilaksanakan

(KKM) ada 3 siswa atau 15% dan siswa

dua 2 pertemuan, yaitu selama tanggal

yang memperoleh nilai ≥ 65 (KKM)

16 Oktober 2015. Alokasi waktu pada

yaitu 20 siswa atau 85%. Pembelajaran

masing-masing pertemuan adalah 2 x

pada

siklus

II

yang

dikatakan berhasil apabila keterampilan

dilakukan pada siklus II adalah sebagai

simulasi siswa yang memperoleh nilai

berikut

≥65 (KKM) mencapai 75%. Dari data

35

menit.

Tahapan-tahapan

Berdasarkan hasil pengamatan

diperoleh sebanyak 20 siswa atau 85%

pembelajaran

dari 23 siswa memperoleh nilai ≥65

menunjukkan siswa dalam mengikuti

(KKM). Hal ini menunjukkan bahwa

pembelajaran melalui metode simulasi

pembelajaran

sudah

metode simulasi sudah berhasil

selama

proses

sepenuhnya

perubahan

menunjukkan

dengan

menggunakan

dari siklus sebelumnya.

Siswa mengerti dan paham bagaimana

PEMBAHASAN

membuat tugas dan tanggung jawab

Peningkatan keaktifan siswa pada

DPR dan MPR dengan menggunkan

proses pembelajaran dengan Metode

metode

mampu

Simulasi berpengaruh pada hasil belajar

berdasarkan

siswa kelas VI SD Negeri 29 Saok

simulasi.

mengembangkan

Siswa

bagan

pengalaman, kemudian siswa dapat

Laweh. Peningkatan

menuangkan pikirannya tersebut ke dalam bentuk simulasi.

terlihat

dari

perhitungan nilai hasil Simulasi yang

Hal ini menunjukkan bahwa siswa

diperoleh siswa pada kondisi awal

sudah sepenuhnya dapat memjelaskan

sebelum dilaksanakan tindakan dan


Hal 1 - 12


setelah dilaksanakan tindakan siklus I

pertemuan. Hal ini dapat dilihat pada

dan silkus II, yang masing-masing

tabel 1.1 berikut ini:

siklusnya

dilaksanakan

dua

kali

Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Hasil Simulasi Siswa Kelas VI SD Negeri 29 Saok Laweh pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Pkn

Kondisi Awal

Nilai rata-rata

61,75

No. 1

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang ≥65

Setelah Dilaksanakan Tindakan Siklus I Siklus II 67,75 73,6

dapat disajikan pada gambar 11 berikut ini:

mengalami

Grafik 1.1 Peningkatan Nilai Rata-

peningkatan yang signifikan. Nilai rata-

Rata Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD

rata Simulasi siswa pada kondisi awal

N 29 Saok Laweh Pada kondisi Awal,

sebelum tindakan adalah 61,75. Pada

Siklus I dan Siklus II

mencapai

KKM

siklus I mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata Simulasi siswa menjadi 67,75. Dan pada akhir pelaksanaan siklus II nilai rata-rata Simulasi siswa adalah

73,6.

Peningkatan

tersebut siklus I Siklus II

membuktikan bahwa Metode Simulasi tepat untuk membantu meningkatkan keterampilan siswa khususnya untuk

Secara garis besar perbandingan

Simulasi. Hal ini dapat direfleksikan

antara jumlah siswa yang mencapai

bahwa pembelajaran Simulasi yang

ketuntasan

dilaksanakan

Kewarganegaraan pada kondisi awal

oleh

guru

dapat

dinyatakan berhasil.

belajar

Pendidikan

dan

sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II

Peningkatan nilai rata-rata hasil

ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:

Simulasi siswa kelas VI SD Negeri 29 Saok Laweh melalui Metode Simulasi Volume 1 No 01 Januari – Juni 2016,

Hal 1 - 12


Tabel 1.2 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 29 Saok Laweh pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II No.

Ketuntasan

Kondisi Awal Jml %

Siklus I Jml %

Siklus II Jml %

1

Tuntas

4

20

13

35

17

85

2

Tidak Tuntas

19

80

7

65

3

15

Berdasarkan tabel di atas yaitu

menjadi 20 siswa atau 85%. Data dari

tabel rekapitulasi ketuntasan belajar

tabel rekapitulasi ketuntasan belajar



Laweh, terlihat adanya peningkatan

Laweh pada kondisi awal, siklus I, dan

pada ketuntasan belajar siswa pada

siklus II di atas dapat disajikan dalam

tugas dan tanggung jawab DPR dan

bentuk gambar yaitu grafik peningkatan

MPR yaitu pada kondisi awal jumlah

ketuntasan siswa kelas VI SD Negeri 29

siswa yang tuntas sebanyak 4 siswa

Saok Laweh pada kondisi awal, siklus I,

atau 20%, kemudian pada siklus I

dan siklus II dapat diuraikan sebagai

mengalami peningkatan menjadi 19

berikut.

siswa atau 65%, dan pada siklus II G rafik Peningkatan K etuntasan Kemampuan MenSimulasi Siswa Kelas VI SD Negeri 29 Saok Laweh p ada kondisi awal, Siklus I dan Sikus II

100 80 60 40 20 0 Kondisi Awal

Siklus I


Hal 1 - 12

Siklus II


Berdasarkan grafik1.2 di atas

lingkungan yang terdiri dari atas

dapat diketahui bahwa salah satu upaya

enam macam kemampuan yang

untuk meningkatkan nilai siswa kelas

disusun dari mulai yang sederhana

VI

sampai

SD

Negeri

29

Saok

Laweh

kepada

Kecamatan Kubung Kabupaten Solok

kompleks

yaitu dengan menggunakan metode

pemahaman,

Simulasi.

sintesis, karena

bepikir.

pembelajaran melalui Metode Simulasi

b. Domain

Hal

dapat

ini

terjadi

mempermudah

siswa

menuangkan pikiran /

dalam

gagasannya.

yang

yaitu:

paling

pengetahuan,

aplikasi,

evaluasi,

analisis,

dan

afektif

kreatif

mencakup

kemampuan-kemampuan emosional dalam mengalami dan

Selain itu, siswa menjadi lebih aktif

menghayati

dalam proses pembelajaran, khususnya

meliputi lima macam kemampuan,

dalam pembelajaran Pendidikan dan

yaitu:

Kewarganegaraan pada pokok materi

penilaian,

Tugas dan Tanggung jawab DPR dan

mewatak.

Sesuai

dengan

tujuan

dalam

hal

penerimaan,

c. Domain

MPR.

sesuatu

yang

respon,

organisasi,

dan

psikomotor

yaitu

kemampuan-kemampuan motorik

penelitian ini, bahwa peneliti ingin

menggiatkan

melihat apakah terjadi peningkatan dan

mengkoordinasikan gerakan, yang

mengetahui peningkatan hasil belajar

terdiri dari: presepsi, kesiapan,

siswa

peniruan, mekanisme, respon yang

setelah

penerapan

metode

Simulasi. Hasil belajar yang diteliti di

kompleks,

sini

naturalisme.

adalah

ranah

kognitif,

ranah

psikomotor dan aspek afektif. Hal ini

dan

adaptasi,

dan

Pembelajaran PKN melalui metode

diungkapkan

Simulasi yang dikembangkan di sini

Bloom (Sudjana, 2009: 22), bahwa

dimulai dengan pemberian pengalaman

tujuan

konkrit

sesuai

dengan

yang

pembelajaran

dibagi

dalam

dalam tiga kawasan (domain), yaitu:

dengan

metode

simulasi,

kemudian pengalaman ini direfleksikan

mencakup

menjadi pemahaman. Proses refleksi ini

kemampuan intelektual mengenai

menjadi dasar proses konseptualisasi

a. Domain

kognitif


Hal 1 - 12


atau

prinsip-prisip

keberanian

yang mendasari

berbicara

siswa

di

depan kelas.

pengalaman. Berdasarkan pemahaman dari hasil konseptualisasi inilah siswa

3. Tampil berbicara di depan kelas

diarahkan untuk mengaplikasikannya

menimbulkan rasa percaya diri

dalam pengalaman langsung. Hal ini

pada siswa.

Udin

4. Semakin sedikit jumlah anggota

bahwa

dalam bersimulasi akan memberi

“prosedur pembelajaran PKN melalui

peluang yang lebih besar kepada

metode Simulasi terdiri dalam empat

siswa untuk leluasa berbicara.

sesuai

dengan

(2006:166)

pendapat

menjelaskan

tahapan, yaitu: 1) tahap pengalaman

SARAN

nyata; 2) tahap observasi-refleksi; 3)

Berdasarkan simpulan di atas

tahap konseptualisasi; dan 4) tahap

maka peneliti menyarankan hal-hal

implementasi”

sebagai berikut: 1. Pembelajaran

Pendidikan

Kewarganegaraan

SIMPULAN Kemampuan

simulasi

siswa

menggunakan

dan

dengan

metode

simulasi

melalui diskusi kelompok pada mata

terutama pada aspek berbicara

pelajaran

layak dipertimbangkan oleh guru

Pendidikan

Kewarganegaraan peningkatan. mempengaruhi

dan

mengalami

menjadi

pembelajaran

Faktor- faktor

yang

alternatif yang dapat digunakan

keberhasilan

siswa

sebagai referensi dalam memilih

dalam di dalam kelas adalah sebagai

model pembelajaran. 2. Bagi

berikut : 1. Seringnya berlatih dan diberikan kesempatan

berbicara

siswa

mensimulasikan

yang

ingin

menerapkan metode pembelajaaran ini, dapat melakukan penelitian

kemampuan

serupa pada mata pelajaran yang

disaat

lain. 3. Bagi

mensimulasikan. berbicara

peneliti

dapat

berbicara

.meningkatkan

2. Latihan

untuk

dalam

meningkatkan


guru-guru

menerapkan kelompok Hal 1 - 12

yang

metode

ingin simulasi

disarankan


memperhatikan

hal-hal

sebagai

proses

dan

hasil

pembelajaran.

berikut: a. Agar

meningkatkan

lebih

kreatif

dalam

merancang pembelajaran yang

DAFTAR RUJUKAN

sesuai dengan situasi anak,

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Depdiknas

sekolah dan lingkungan sekitar. b. Perlu memberikan perhatian, bimbingan dan motivasi belajar secara kepada

sungguh-sungguh peserta

berkemampuan

didik

yang

kurang

dan

pasif dalam kelompok, karena peserta didik yang demikian sering mengantungkan diri pada temannya. Kepada kepala sekolah dan pejabat terkait agar dapat memberikan

Sudjana, Nana dan Ulung Laksmana. 2002. Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algensindo Purwanto, N. 2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Syaiful Bahri Djamarah, Azwan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Rineka Cipta Udin S. Winataputra, dkk. (2006) Materi Pembelajaran PKn SD. Jakartra: Universitas Terbuka

perhatian kepada guru terutama dalam


Hal 1 - 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE SIMULASI DIKELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 29 SAOK LAWEH KEC. KUBUNG KAB. SOLOK

Recommend Documents