p-ISSN : 2303-307X, e-ISSN 2541-5468
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SD MELALUI PENERAPAN MEDIA VISUAL HOW WE CAN HEAR THE VOICE Trilogi Hastuti1 , SDN Bandulan 3, Kecamatan Sukun, Kota Malang Based on the research that has been done in SDN Bandulan 3 on the material of the listener senses, it can be concluded that the use of instructional media "How We Can Hear The Voice" can increase pemehaman material science concepts about Indera Listener. Instructional media used in this study is the media that are included in the visual kind. The use of instructional media "How We Can Hear The Voice" brings a positive influence on learning science in SDN Bandulan 3. Learning Media can help students understand the concept of matter than the memorization of material f or learning through the medium of "How We Can Hear The Voice", teaching material is displayed in the form of concrete that forms Indera Human Ear. Students also become more active in learning. Improved understanding of the concept of matter IPA Class V student in the material sense of the ear demonstrated by the increase in the value of the average grade of 64.5 (Not Completed) in the first cycle to 73 (Completed) in cycle II.Sedangkan for student activity mengalanmi large increases of 69 , 3% in the first cycle increased by 12% to 81.3% in the second cycle. Keywords: Learning Outcomes, Visual Media
ABSTRAK Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SDN Bandulan 3 pada materi tentang Indera Pendengar, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran “How We Can Hear The Voice” dapat meningkatkan pemehaman konsep materi IPA tentang Indera Pendengar. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini merupakan media pembelajaran yang termasuk dalam jenis visual. Penggunaan media pembelajaran “How We Can Hear The Voice” membawa pengaruh yang positif terhadap pembelajaran IPA di SDN Bandulan 3. Media Pembelajaran tersebut dapat membantu siswa dalam memahami konsep materi dibandingkan dengan menghafal materi karena melalui media pembelajaran “How We Can Hear The Voice” , materi ajar ditampilkan dalam bentuk konkret yakni bentuk Indera Telinga Manusia. Siswa juga menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Peningkatan pemahaman konsep materi IPA siswa Kelas v pada materi Indera telinga ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata kelas dari 64,5 (Tidak Tuntas) pada siklus I menjadi 73 (Tuntas) pada siklus II.Sedangkan untuk aktivitas siswa mengalanmi peningkatan yang besar dari 69,3 % pada siklus I meningkat sebanyak 12 % menjadi 81,3 % pada siklus II. Kata Kunci : Hasil Belajar, Media Visual
1 Korespondensi :
Trilogi Hastuti, SDN Bandulan 3, Email:
[email protected].
67
68
Widyagogik, Vol. 4. No.1 Juli-Desember 2016
PENDAHULUAN
menghindari
Pendidikan merupakan usaha sadar yang
dilakukan
masyarakat, kegiatan
oleh
dan
keluarga,
pemerintah
bimbingan,
melalui
pengajaran,
dan
adanya
mencapai
kegagalan
tujuan
Penggunaan
dalam
pembelajaran.
media
pembelajaran
di
Sekolah Dasar dapat dikatakan cukup penting
karena
anak
Sekolah
Dasar
latihan, yang berlangsung di sekolah dan
umumnya belajar lebih mudah dengan
di luar sekolah sepanjang hayat untuk
hal-hal yang bersifat konkret. Penggunaan
mempersiapkan peserta didik agar dapat
media
mempermainkan peranan dalam berbagai
pembelajaran juga dapat membantu siswa
lingkungan hidup secara tetap untuk masa
untuk
yang
pelajaran yang luas.
akan
datang.
Pendidikan
dalam
lingkungan
sekolah
termasuk
pada
pendidikan
formal.
Dalam
pembelajaran
pada
mempelajari konsep
Salah
satu
mata
proses
dan materi
pelajaran
di
lingkungan
Sekolah Dasar yang mencakup materi
sekolah terjadi proses Kegiatan Belajar
serta konsep yang cukup luas adalah mata
Mengajar yang melibatkan antara siswa
pelajaran
serta guru.
tergolong pada salah satu mata pelajaran
IPA.
Mata
pelajaran
IPA
Guru sebagai pendidik merupakan
wajib dan merupakan disiplin ilmu yang
faktor penentu kesuksesan setiap usaha
berhubungan dengan cara mencari tahu
pendidikan.
tentang alam dengan sistematis, sehingga
guru
Dalam setiap
memegang
pembelajaran
bagian
terpenting
harus
memiliki
kumpulan
kemampuan
khusus.
fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip
Seorang guru harus bisa memilih media
saja tetapi juga proses penemuan dan
serta strategi pembelajaran yang tepat
memiliki sifat ilmiah. Pembelajaran IPA
untuk kegiatan pembelajaran.
di
karenanya
guru
kompetensi
atau
Kompetensi tersebut mutlak harus
IPA
bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan
Sekolah
Dasar
berupa
fakta-
menekankan
pada
pemberian
pengalaman
dimiliki oleh seorang guru terutama guru
pemahaman
untuk
Sekolah Dasar, hal tersebut dikarenakan
kompetensi siswa
siswa
menjelajahi dan memahami alam sekitar
Sekolah
Dasar
memiliki
karakteristik yang berbeda siswa SMP ataupun
SMA.
pembelajaran
Penggunaan yang
baik
agar
langsung
dan
mengembangkan siswa
mampu
secara ilmiah.
media
Untuk
dapat
dapat
kompetensi siswa
agar
mengembangkan siswa
mampu
Trilogi Hastuti : Peningkatan Hasil Belajar IPA SD M elalui Penerapan M edia Visual How We Can Hear The Voice
menjelajahi dan memahami alam sekitar
mudah
secara ilmiah, maka seorang guru harus
dipelajarinya.
mampu
siswa
menciptakan
kegiatan
melupakan
materi
menggunakan
mengingat
metode
yang
bervariasi,
materi
yang
halnya
ketika
Berbeda
memahami konsep
pembelajaran yang menyenangkan dengan
maka
siswa apa
dari sebuah
akan
jauh
yang
lebih
dipelajarinya
pendekatan pembelajaran yang tepat serta
dibandingkan
media
Ketika siswa memahami suatu konsep,
yang
sesuai
dengan
materi
pembelajaran IPA.
pengajar
penggunaan
yang
media
mengabaikan pada
proses
pembelajaran serta pemahaman konsep materi kurang ditekankan oleh guru. Hal tersebut
juga
yang
dihafalnya.
siswa benar-benar paham inti dari apa
Namun yang terjadi saat ini banyak tenaga
dengan
69
ditemukan peneliti pada
yang sedang mereka pelajari. Akan tetapi jika
siswa
materi
hanya
yang
sekedar
dipelajari
menghafal,
biasanya
tidak
sepenuhnya dipahami siswa. Selain pembelajaran
itu IPA
selama
proses
berlangsung,
siswa
pengamatan awal yang dilakukan di SDN
nampak pasif dimana siswa hanya duduk,
Bandulan 3. Pada proses pembelajaran
mendengarkan guru serta mencatat materi
IPA
di
Kelas
menghafal
V,
materi
siswa
cenderung
jika diperintah guru. Kondisi kelas juga
yang
diajarkan
kurang kondusif, siswa terkadang asyik
dibandingkan dengan memahami konsep
mengobrol
materi. Guru menyampaikan materi
dibandingkan mendengarkan gurunya.
IPA
dengan metode konvensional dan tanpa menggunakan
media.
Dampak
yang
dengan
Hasil wawancara peneliti
dengan
temannya
yang dilakukan
guru
kelas
juga
ditimbulkan dari hal tersebut yakni siswa
menunjukkan hasil bahwa pada Semester
kurang
dan
1, nilai ulangan semester mata pelajaran
menjadi pasif dalam proses pembelajaran
IPA di SDN Bandulan 3 pada kelas V
karena tidak ada hal yang membuat siswa
masih tergolong cukup rendah. Umumnya
tertarik,
berupa
siswa memperoleh nilai sebatas KKM.
yang
Dan ketika peneliti mencoba bertemu dan
memahami
semuanya
penjelasan
materi
ajar
hanya
secara
verbal
disampaikan oleh guru. Kegiatan
menghafal
menanyakan beberapa siswa materi IPA hanya
akan
tentang
Indera
Pendengar,
umumnya
membuat materi akan tersimpan di otak
siswa menjawab tidak tahu dan sebagian
dalam jangka pendek sehingga siswa akan
lainnya
menjawab
salah.
Permasalahan
70
Widyagogik, Vol. 4. No.1 Juli-Desember 2016
tersebut tidak dapat terus dibiarkan karena
(2014)
kebiasaan
yang
menghafal
membuat
siswa
materi
tidak
akan
mendapatkan
dalam penelitian tindakan kelas berjudul “Peningkatan
Peserta
Didik
AktVitas
Menggunakan
Media
manfaat dari proses pembelajaran. Semua
Konkret Dalam Pembelajaran Ipa Di
yang telah dipelajari akan cepat hilang
Sekolah
dan
Karenanya perlu
tersebut diperoleh hasil berupa aktVitas
dalam
fisik
menjadi sia-sia.
adanya
perbaikan
pembelajaran untuk
proses
dimana dibutuhkan usaha
meningkatkan
pemahaman
siswa
terutama di bidang mata pelajaran IPA. Usaha
untuk
meningkatkan
pemahaman
siswa
di
Pelajaran
IPA
serta
peserta
Dalam
didik
penelitian
sebelum
tindakan
60,31% menjadi 64,49% pada siklus I, meningkat 76,19% pada siklus II, dan meningkat
82,54%
pada
siklus
III.
AktVitas mental peserta didik sebelum
Mata
tindakan 42,85% menjadi 61,90% pada
mengatasi
siklus I, meningkat 69,84% pada siklus II,
permasalahan lain dapat dilakukan dengan
dan meningkat 82,54% pada siklus III.
cara
Sedangkan
penggunaan
bidang
Dasar”.
media
pembelajaran
pada
aktVitas
emosional
yang relevan dengan materi ajar. Media
peserta didik sebelum tindakan 53,57%
Pembelajaran yang dipilih yakni media
menjadi 67,86% pada siklus I, meningkat
yang berjudul “How we can hear the
77,38% pada siklus II dan meningkat
voice.”
86,90%
Media
pembelajaran
tersebut
pada
siklus
hasil
penelitian
dimana jenis media tersebut merupakan
menggunakan
jenis media yang mudah digunakan dan
meningkatkan aktivitas peserta didik pada
dapat
pembelajaran IPA di kelas V Sekolah
gambaran
secara
konkret atau nyata pada siswa. Penggunaan proses
media
pembelajaran
Kartini,
Tahmid
media
pembelajaran
konkret
dapat
Dasar Negeri 12 Sungai Kunyit.
visual
dibuktikan
Sakbri,
maka
Dari
tergolng ke dalam jenis media visual,
memberikan
tersebut
III.
dalam oleh
Sukmawati (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas merupakan “suatu bentuk
METODE PENELITIAN Jenis dalam
penelitian
penelitian
ini
yang
digunakan
kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku
adalah
Penelitian
tindakan
Tindakan Kelas atau dapat disingkat PTK
yang
dilakukan
untuk
meningkatkan kemampuan rasional dari
Trilogi Hastuti : Peningkatan Hasil Belajar IPA SD M elalui Penerapan M edia Visual How We Can Hear The Voice
tindakan-tindakan yang dilakukannya itu,
(reflecting).
serta untuk memperbaiki kondisi-kondisi
komponen
dimana
satu siklus (Depdikbud, 1999).
praktik-praktik
pembelajaran
tersebut dilakukan” (Sudarsono, 2002: 2). Desain
penelitian yang digunakan
dalam penelitian
ini adalah
rancangan
Hubungan tersebut
dipandang
71
keempat sebagai
Prosedur kerja dalam penelitian ini digambarkan Penelitian
pada Tindakan
Gambar Kelas
1.
Alur
Menurut
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut
Kemmis dan Mac Teggart yang ada di
Kemmis
bawah ini:
dan
Mc
Taggart
(dalam
Kusumadewi, 2011: 64). Prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan (planning), pengamatan
pelaksanaan (observing),
(acting), dan
refleksi
dan 10 orang siswa laki-laki. Obyek Dalam Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian ini adalah proses dan hasil
ini yang menjadi subjek penelitian adalah
pembelajaran IPA pada Materi Indera
seluruh siswa kelas V
SDN Bandulan 3
Pendengar menggunakan Media (Visual)
Bangsalsari
yang berjumlah 24 siswa
How We Can Hear The Voice untuk
diantaranya
14 orang siswa perempuan
72
Widyagogik, Vol. 4. No.1 Juli-Desember 2016
meningkatkan pemahaman konsep materi
Penelitian
tindakan
kelas
ini
terdiri atas 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari
satu pertemuan. Dan setiap
IPA siswa kelas V .
2) Menyusun
Rencana
Pembelajaran (RPP) 3) Mempersiapkan media “How We Can
pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran.
Hear
Model
dalam pembelajaran
siklus
yang
dipakai
dalam
penelitian ini adalah model PTK yang
Pelaksanaan
The Voice” untuk
4) Mempersiapkan
digunakan
perangkat-perangkat
dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart
pembelajaran yang perlu disiapkan dan
dalam Kusumadewi (2011: 64) terdapat 4
dikembangkan yakni lembar evaluasi
tahap dalam setiap siklusnya, yaitu:
(1)
serta instrumen lain besserta kriteria
perencanaan,
(3)
penilaian
observasi,
(2) (4)
pelaksanaan,
refleksi.
Rencana
pelaksanaan penelitian terdiri dari dua siklus
dan
dilakukan
sesuai
dengan
mengenai
kemampuan
menulis karangan siswa. 5) Mempersiapkan
alat
untuk
dokumentasi kegiatan pembelajaran
perubahan tingkat pemahaman siswa pada materi IPA kelas V
tentang Indera
Pendengaran.
b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan atau tindakan siklus 1
Siklus I
sesuai
a. Perencanaan Tindakan
diprogramkan,
Kegiatan dilakukan
Perencanaan dengan
tindakan
dengan
perencanaan
yang
Observasi
mempersiapkan
Pengamatan
pelaksanaan
pembelajaran IPA Kelas V dengan materi
pembelajaran dilakukan secara kolaboratif
pokok
bersama guru kelas menggunakan lembar
tentang
Indera
Pendengaran.
Kegiatan Perencanaan meliputi: 1) Mendiskusikan persiapan pelaksanaan
dengan
tindakan tindakan,
guru
tentang
dan
waktu
yang
instrumen
yang
Sumber
data
berupa telah diperoleh
instrumendirencanakan. dari:
guru
dan
pengajar, siswa dan pelaksanaan kegiatan
metode pembelajaran serta hal lain
pembelajaran. Hal-hal yang diamati yaitu
yang
kondisi
berkaitan
tindakan.
dengan
model
observasi
pelaksanaan
dalam
proses
pembelajaran,
aktvitas guru serta aktvitas siswa. Yang bertugas
untuk
mengobservasi
ketika
Trilogi Hastuti : Peningkatan Hasil Belajar IPA SD M elalui Penerapan M edia Visual How We Can Hear The Voice
73
tindakan berlangsung yakni guru kelas
siklus I yakni mempersiapkan ruang kelas
serta
tempat penelitian.
rekan
peneliti
peneliti.
juga
Di samping itu,
melakukan
pengamatan
Sedangkan
untuk
dengan cara mencatat kejadian-kejadian
pembelajaran
terhadap pembelajaran dan hasil belajar
penelitian
siswa,
dengan guru kelas. Hal tersebut dilakukan
mendokumentasikan hasil belajar
siswa berupa hasil tes siklus I
dan tes
untuk
yang
perangkat
terlebih
digunakan dahulu
menyesuaikan
dalam
didiskusikan
dengan
kurikulum
siklus II.
yang terdapat di SDN Tisnogambar 3
c. Refleksi
Bangsalsari.
Refleksi
media pembelajaran
untuk
yang digunakan oleh peneliti yakni media
mengevaluasi kekurangan dan kelebihan
visual “How We Can Hear The Voice”
proses belajar mengajar pada siklus I.
yang merupakan media berbentuk tiga
Hasil dari pengamatan akan direfleksi
dimensi yang dibuat oleh peneliti.
pada
dilakukan
Untuk
pembelajaran
pemahaman konsep kelas V Indera
siklus
II
agar
materi IPA siswa
Tahap Pelaksanaan
SDN Bandulan 3 pada materi
Pelaksanaan
Pendengar
belajar
meningkat
mengajar di kelas V SDN Tisnogambar 3
dengan
Bangsalsari dengan jumlah siswa 24 siswa
menggunakan media pembelajaran “How
untuk siklus I dilaksanakan pada hari
We Can Hear The Voice.”
Selasa tanggal 19 Oktober 2015. Pada
melalui
dapat
kegiatan
pembelajaran
pelaksanaan siklus I, peneliti bertindak HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai guru
Siklus I
Mata
a. Tahap Perencanaan
tentang
Indera
IPA
dengan
Pendengar.
Materi
Sedangkan
yang bertindak sebagai observer adalah
pembelajaran
guru kelas V bernama Siti Mutmainah, S.
terdiri dari rencana pelaksanaan
Pd. Serta rekan peneliti bernama Asih
mempersiapkan
pembelajaran, alat-alat Selain
Pelajaran
peneliti
Pada
yang
kelas yang mengajarkan
tahap
ini
perangkat
instumen
pengajaran
penilaian,
yang
mempersiapkan
pembelajaran, dilaksanakan
kegiatan pada
tahap
dan
mendukung. perangkat
Firdaus. Kegiatan
pembelajaran
berlangsung selama 2 x 45 menit atau 2
yang
jam pelajaran yang dimulai dari pukul
perencanaan
09.15 sampai dengan pukul 10.25 WIB.
lain
74
Widyagogik, Vol. 4. No.1 Juli-Desember 2016
Guru Kelas V serta rekan peneliti yang
orang siswa kemudian berkata ”Takut
bertindak
sebagai
salah bu.”
aktVitas
siswa
dan
(Peneliti)
selama
proses
observer
mengamati
aktVitas
guru
Namun
guru
kemudian
pembelajaran
memberikan pengertian pada siswa bahwa
berlangsung dan mencatatnya pada lembar
“Murid-murid ibu tidak perlu malu atau
observasi
disediakan.Hal
takut salah karena ibu tidak akan marah”.
tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan
Guru kemudian membagi siswa menjadi
informasi bagi perbaikan pengajaran pada
beberapa
kelompok
pertemuan berikutnya.
berhitung.
Siswa yang memiliki angka
yang
Kegiatan
telah
metode
dimulai
yang sama berkumpul dengan teman yang
dengan menunjukkan media pembelajaran
juga memiliki angka yang sama. Siswa
“How We Can Hear The Voice” pada
harus bekerjasama dengan kelompoknya
siswa.
untuk menggambar organ telinga beserta
Kemudian
pembelajaran
dengan
guru
melontarkan
beberapa pertanyaaan pada siswa seperti
bagian-bagiannya.
“Menurut kalian,
menggambar ini, siswa sangat antusias
benda yang ibu bawa
mirip dengan benda apa anak-anak?”.
Pada
kegiatan
dan semua anggota kelompok terlibat.
Hampir seluruh siswa menyebut
Beberapa siswa memberikan semangat,
bahwa media “How We Can Hear The
menggambar
Voice” memiliki kemiripan dengan organ
siswa untuk memberikan keterangan pada
telinga
guru
gambar. Setelah siswa menggambar, lalu
menjelaskan materi ajar tentang Panca
guru bersama siswa mendiskusikan hasil
indra
pekerjaan masing- masing kelompok.
manusia.
meliputi
Kemudian
indera
pendengaran,
kemudian
mengarahkan
bagian-bagian dari telinga serta fungsinya.
Guru kemudian menanyakan pada siswa
Pada
tentang materi yang kurang dimengerti
saat
guru
menjelaskan
materi
suasana kelas sangat kondusif, siswa kelas
siswa
4 tidak banyak bicara dan memperhatikan
siswa menjawab telah mengerti. Beberapa
penjelasan
kali
guru.
Namun
ketika
guru
namun
guru
hampir dari keseluruhan
juga
melontarkan
beberapa
melontarkan beberapa pertanyaan, siswa
pertanyaan mengenai materi yang telah
cenderung diam dan tidak
ada yang
dipelajari,
berinisiatif untuk
pertanyaan.
pertanyaan dengan baik. Namun ketika
Ketika
guru
menjawab
menanyakan
pada
siswa
dapat
menjawab
siswa
siswa diberikan tes tertulis berupa soal
mengapa tidak ada yang mau menjawab, 2
pilihan ganda yang terdiri dari 10 butir,
Trilogi Hastuti : Peningkatan Hasil Belajar IPA SD M elalui Penerapan M edia Visual How We Can Hear The Voice
telah
berusaha
75
beberapa siswa nampak kesulitan untuk
Guru
menjawab soal – soal yang diberikan. Tes
menciptakan
tersebut bersifat tertutup dimana siswa
berusaha mengajak siswa untuk aktif
tidak boleh melihat atau mencari jawaban
dalam
pada buku atau sumber belajar lain.
pembelajaran.
pembelajaran
mengikuti
yang
sudah
sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai,
Tahap ini berlangsung bersamaan dengan
juga
yang
proses
Evaluasi
dilaksanakan Tahap Observasi
untuk
pelaksanaan
tindakan
dimana
akan tetapi hasil dari evaluasi masih kurang.
pengamatan dilaksanakan oleh guru kelas V SDN bandulan 3 serta rekan peneliti
d. Tahap Refleksi
yang mencatat seluruh aktVitas siswa dan hal-hal
selama
proses
pembelajaran.
Berdasarkan
hasil
pengamatan
dan evaluasi siswa, guru dan peneliti
Pengamatan tidak hanya pada siswa saja
berdiskusi
tetapi guru juga diamati. Hal yang diamati
diperoleh hasil sebagai berikut:
antara
lain
adalah
penggunaan
media
1. Terdapat
dan
melakukan
beberapa
refleksi
kelemahan
yang
“How We Can Hear The Voice” dalam
terlihat dalam pembelajaran antara lain
pembelajaran
a) Pemahaman
pada
materi
Indera
Pendengar.
Telinga
Berdasarkan
kegiatan
tersebut
siswa
masih
karena ketika
tentang
Indera
tergolong
kurang,
siswa diminta untuk
secara garis besar diperoleh gambaran
menggambar
organ
tentang jalannya pembelajaran IPA
menggambar
bentuk
1)
beraturan dan tiap bagian telinga tidak
Guru
telah
Pelaksanaan
membuat
Rencana
Pembelajaran
sebagai
jelas.
siswa
yang
tidak
Walaupun
demikian,
pedoman dalam mengajar yang telah
siswa nampak sangat antusias ketika
sesuai
menggambar organ telinga.
dengan
kurikulum
SDN
Bandulan 3 yakni KTSP. 2)
terlihat
telinga,
Guru
telah
b) dalam
melaksanakan kegiatan
tergolong
pembelajaan IPA dengan cukup baik,
dengan
yaitu
secara
dengan
cara
konseptual.
proses
pembelajaran
kurang baik.
dimanfaatkan
Siswa
langsung
masih
tidak
terlibat
dengan
media
Artinya, guru mengajar dengan arah
pembelajaran.
Sehingga
pemahaman
dan tujuan yang jelas dan terencana.
siswa terhadap materi masih kurang.
76
Widyagogik, Vol. 4. No.1 Juli-Desember 2016
No. 5.
Hasil Tes Tertulis
Nilai < 25 Total
Jumlah 0 24
Berdasarkan hasil tes tulis siswa Kelas V pada materi tentang Indera
Pendengar
telinga diperoleh hasil sebagai berikut: No. 1. 2. 3. 4.
Nilai 75 - 100 65 - 74 45 - 64 25 - 44
Data hasil tes tulis Materi Indera
Jumlah 5 9 10 0
Siklus
I
jika
digambarkan
dalam grafik maka akan berbentuk seperti grafik di bawah ini.
15 Hasil Tes Tulis Siklus I
10
5 0 < 25 25 - 44 45 - 64 65 - 74 75 100
Gambar 1. Grafik Hasil Tes Tulis Siswa Kelas V Siklus I Materi Indera Pendengar Perolehan hasil tes tulis pada
jumlah siswa kelas V memiliki nilai yang
siklus I menunjukkan bahwa sebanyak
rendah. Rata- rata nilai kelas pada hasil
41,6 % siswa kelas V tergolong ke dalam
tes tulis Siklus I yakni 64,5 % artinya
kategori nilai di bawah KKM atau Kriteria
rata-rata tersebut berada di bawah KKM
Ketuntasan Minimal. Sedangkan 58,3%
dan dikatakan belum tuntas.
siswa memiliki nilai di atas KKM. Jumlah siswa yang tidak tuntas tergolong sangat banyak No. 1 2 3 4 5 6
karena
hampir
separuh
dari
Uraian Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang belum tuntas Persentase siswa yang tuntas Persentase siswa yang belum tuntas Total Nilai Siswa Nilai Rata-Rata Siswa
Hasil 14 10 58,3 % 41,6 % 1549 64, 5 (Belum Tuntas)
Trilogi Hastuti : Peningkatan Hasil Belajar IPA SD M elalui Penerapan M edia Visual How We Can Hear The Voice
77
Siklus II
18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
Hasil Tes Tulis Siklus II
< 25
25 - 44
45 - 64
65 - 74
75 - 100
Gambar 2. Grafik Hasil Tes Tulis Siswa Kelas V Siklus II Materi Indera Pendengar
No. Uraian Hasil 1 Jumlah siswa yang tuntas 20 2 Jumlah siswa yang belum tuntas 4 3 Persentase siswa yang tuntas 83, 3% 4 Persentase siswa yang belum tuntas 16, 67 % 6 Nilai Rata-Rata Siswa 73 (Tuntas) Tabel 16. Rekapitulasi Hasil Tes Tulis Materi Indera Telinga Siklus II
Dari hasil analisis data pada tes siklus II tabel 16
PENUTUP
dapat disimpulkan
Kesimpulan
bahwa jumlah siswa yang memiliki nilai
Dari
di atas nilai KKM
berjumlah 20 orang
penelitian
yang
dilakukan di SDN SDN Bandulan 3
telah pada
dengan persentase 83, 3 %. Sedangkan
materi tentang Indera Pendengar, dapat
siswa yang belum tuntas yakni 16,67 %
disimpulkan
atau berjumlah 4 orang. Sedangkan untuk
pembelajaran “How We Can Hear The
rata-rata nilai kelas pada Siklus II yakni
Voice”
dapat meningkatkan pemehaman
73.
konsep
materi
bahwa
penggunaan
IPA
tentang
media
Indera
Pendengar. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini merupakan media
78
Widyagogik, Vol. 4. No.1 Juli-Desember 2016
pembelajaran yang termasuk dalam jenis visual.
Penggunaan media pembelajaran
“How
We
Can
Hear
The
Voice”
1. Bagi sekolah Membantu
penggunaan
membawa pengaruh yang positif terhadap
pembelajaran “How
pembelajaran IPA di SDN SDN Bandulan
The
3. Media Pembelajaran tersebut dapat
meningkatkan
membantu
siswa.
konsep
siswa
dalam
materi
memahami
dibandingkan
dengan
menghafal materi karena melalui media
Voice”
a)
Untuk
menggunakan
bentuk
yang
Indera
Telinga Manusia.
pembelajaran.
pemahaman konsep Kelas
V
pada
ditunjukkan
konsep
siswa
diharapkan media
sesuai
guru
pembelajaran
dengan
materi
pembelajaran
Siswa juga menjadi lebih aktif dalam
rangka
meningkatkan pemahaman
Voice” , materi ajar ditampilkan dalam bentuk
dalam
2. Bagi guru
konsep
yakni
Can Hear
pemahaman
pembelajaran “How We Can Hear The
konkret
We
media
Peningkatan
materi IPA siswa
materi Indera telinga
dengan
peningkatan
nilai
b) Untuk kreatifitas
meningkatkan siswa
keaktifan,
dan
keefektifan
pembelajaran
diharapkan
menggunakan media pembelajaran c)
Adanya
tindak
terhadap
rata-rata kelas dari 64,5 (Tidak Tuntas)
penggunaan
pada siklus I menjadi 73 (Tuntas) pada
“How We Can Hear The Voice” pada
siklus II.Sedangkan untuk aktVitas siswa
materi Indera Telinga.
mengalanmi peningkatan yang besar dari 69,3 % pada siklus I meningkat sebanyak 12 % menjadi 81,3 % pada siklus II. Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
mengenai
maka saran -saran yang diberikan sebagai sumbangan meningkatkan
pemikiran mutu
pendidikan
untuk pada
umumnya dan meningkatkan kompetensi peserta didik SDN Bandulan 3 pada khususnya adalah sebagai berikut:
media
lanjut
pembelajaran