PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN KERJA DARI BAHAYA MEKANIK PADA PEKERJA PEMBUAT MEBEL KAYU DI INDUSTRI INFORMAL “INDAH JATI FURNITURE” KOTA DEPOK TAHUN 2013 Fani Handayani1, Chandra Satrya2 1. Peneliti, Mahasiswa Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia 2. Dosen Pembimbing, Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia Abstrak Tidak adanya pelindung (guarding) pada mesin dan peralatan kerja, jarangnya pemeliharaan mesin dan peralatan kerja, cara bekerja yang tidak mementingkan keselamatan, serta pengakuan pekerja yang sering mengalami cedera menandakan bahwa di Indah Jati Furniture memiliki risiko keselamatan dari bahaya mekanik yang terjadi akibat penggunaan mesin dan peralatan kerja. Tujuan dari penelitian adalah untuk melakukan penilaian risiko keselamatan dari bahaya mekanik. Job Hazard Analysis (JHA) digunakan untuk mengidentifikasi bahaya, sedangkan matriks risiko semi kuantitatif dari Fine digunakan untuk menilai risiko, nilai risiko didapat dari hasil perkalian antara probability, exposure, dan consequences. Hasil penelitian menunjukkan terdapat total enam belas jenis bahaya mekanik yang teridentifikasi pada enam proses pekerjaan dengan berbagai skenario. Kata kunci: Penilaian risiko keselamatan, bahaya mekanik, JHA, matriks risiko semi kuantitatif Fine
Pendahuluan
udara, yang masih berada di dalam
Kewajiban
melaksanakan
keselamatan kerja di tempat kerja telah diatur dalam Undang-Undang
wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia1. Perkembangan
industri
di
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
Indonesia terlihat tidak sejalan dengan
1970.
perkembangan
Keselamatan
kerja
adalah
perlindungan
upaya untuk memberikan hak selamat
keselamatan kerjanya, hal ini terlihat
dalam bekerja, dan merupakan suatu
dari angka kecelakaan kerja yang
bentuk
pekerja
dalam kurun waktu lima tahun terakhir
maupun pengusaha . Tempat kerja
cenderung naik, yaitu pada tahun 2007
yang diatur dalam UU Keselamatan
terdapat 83.714 kasus kecelakaan,
Kerja ini meliputi semua jenis tempat
kemudian di tahun 2008 terdapat
kerja, baik di darat, di dalam tanah, di
94.736 kasus, tahun 2009 terdapat
permukaan air, di dalam air maupun di
96.314 kasus, tahun 2010 terdapat
kewajiban
pada 1
Universitas Indonesia Penilaian Risiko..., Fani Handayani, FKM UI, 2013
98.711 kasus, dan di tahun 2011
kegiatan perekonomian negara-negara
terdapat
kasus
berkembang tidak dapat dilepaskan
angka
dari peran pekerja di sektor informal10.
99.491
kecelakaan
2,3,4,5
tersebut
merupakan
.
Namun, data
yang
Di
Indonesia,
mayoritas
tenaga
dihitung atas dasar tenaga kerja yang
kerjanya memang masih bekerja pada
terdaftar sebagai anggota Jamsostek,
sektor industri informal. Hasil Survei
bila dihitung dengan tenaga kerja yang
Tenaga Kerja Nasional (Sakernas)
tidak
anggota
pada Agustus 2012 memperlihatkan
Jamsostek angkanya pasti akan jauh
bahwa terdapat sekitar 44,2 juta orang
terdaftar
sebagai
besar6.
lebih
Bahkan
hingga
(39,86%) bekerja pada sektor formal
September 2012 angka kecelakaan
dan 66,6 juta orang (60,14%) bekerja
kerja tercatat masih tinggi yaitu pada
pada sektor informal11. Persentase
kisaran
diperkirakan
tersebut merupakan yang terbesar
angkanya tidak jauh berbeda dari
dibandingkan dengan jumlah pekerja
tahun sebelumnya, bahkan mungkin
sejenis di negara lain seperti Thailand
meningkat7,8.
(55%), China (51%), dan Malaysia
80.000
dan
ILO memaparkan bahwa dalam
(31%)10.
Meski
dari
segi
jumlah
rentang waktu rata-rata per tahun
Indonesia merupakan yang terbesar,
terdapat 99.000 kasus kecelakaan
kualitas pekerja sektor informal di
kerja di dunia, dan 70% di antaranya
negeri ini tertinggal jauh dibandingkan
berakibat fatal yaitu kematian dan
dengan negara berkembang lainnya10.
cacat seumur hidup7. Tak hanya itu,
Rendahnya pengetahuan serta
menurut kalkulasi ILO, kerugian yang
kesadaran akan keselamatan kerja
harus ditanggung akibat kecelakaan
pada
kerja di negara-negara berkembang
merupakan
juga tinggi yakni mencapai 4% dari
diabaikannya penerapan keselamatan
Gross
setiap
kerja pada sektor tersebut12. Angka
tahunnya9. Bila itu terjadi di Indonesia
kecelakaan kerja ataupun cedera yang
maka
terjadi
Domestic kecelakaan
Product tersebut
bisa
industri salah
pada
sektor
informal
satu
penyebab
sektor
informal
di
menimbulkan kerugian sebesar Rp
Indonesia juga relatif sulit untuk didata.
280 triliun6,8.
Oleh karena itu industri sektor informal
Industri dapat bergerak pada
membutuhkan lebih banyak perhatian
sektor formal maupun sektor informal.
dalam
ILO
untuk menerapkan keselamatan kerja.
mencatat
bahwa
50%
dari
hal
peningkatan
kesadaran
Universitas Indonesia Penilaian Risiko..., Fani Handayani, FKM UI, 2013
Salah satu industri yang sedang berkembang
di
Indonesia
adalah
menyebabkan tergelincir
(slips)
cedera
daripada
dan
tersandung
16
industri mebel kayu dengan hasil
(trips) . Kecelakaan ini diantaranya
ekspor mencapai US$ 1,9 miliar pada
disebabkan adanya kontak dengan
tahun
bagian yang bergerak dari mesin,
2012,
naik
dari
tahun
sebelumnya yang hanya mencapai
peralatan
US$ 1,7 miliar13. Bahkan pemerintah
tendang
menargetkan
kepingan
nilai
ekspor
produk
yang balik kayu
digunakan,
dan
(kickbacks)
dari
yang
sedang
16
mebel dan kerajinan Indonesia bisa
dipotong . Sekitar dua-pertiga dari
mencapai US$ 2 miliar di tahun 2013
semua kecelakaan akibat mesin terjadi
ini14. Dari segi keselamatan kerja,
hanya pada tiga jenis mesin yaitu
industri ini memiliki risiko cedera dan
mesin gergaji lingkaran, mesin vertical
kecelakaan karena mereka bekerja
spindle moulders, dan mesin serut16.
dengan menggunakan mesin serta peralatan kerja yang berbahaya
15,16
Sekitar 25% dari cedera akibat
.
penggunaan mesin dan peralat kerja
Walaupun di Indonesia data mengenai
dalam industri ini tergolong pada
angka kecelakaan ataupun cedera
cedera berat (major injuries)16. Cedera
yang terjadi pada industri mebel kayu
yang biasanya terjadi pada industri ini
sulit
diantaranya luka gores, amputasi, jari
didapat,
beberapa
namun
data
terdapat
terkait
angka
terpotong,
dan
kebutaan16.
Di
kecelakaan dan cedera di industri ini
Australia, risiko tertinggi bagian tubuh
pada beberapa negara di dunia.
yang sering mengalami cedera adalah
Pada tahun 2008-2009, HSE
tangan dan jari, yaitu sebesar 29%
mendata bahwa tingkat major accident
dari total keseluruhan cedera akibat
untuk industri ini adalah sebesar 17%
kerja, namun bagian tubuh lain seperti
lebih banyak dari rata-rata industri
mata, dan kaki juga sangat berisiko
manufaktur lainnya, dan penyebab
cedera17.
tertinggi
dari
kecelakaan
tersebut
disebabkan oleh kontak dengan mesin yang
bergerak15.
OSHA,
industri
Bahkan
pengolahan
merupakan
satu-satunya
dimana
kecelakaan
penggunaan
menurut
mesin
lebih
Berdasarkan
data
statistik
tersebut terlihat bahwa penggunaan mesin dan peralatan kerja merupakan
kayu
bahaya utama yang terdapat di industri
industri
pengolahan kayu. Bahaya yang timbul
akibat
atau berasal dari mesin dan pelatan
banyak
yang bergerak dikenal dengan jenis Universitas Indonesia
Penilaian Risiko..., Fani Handayani, FKM UI, 2013
bahaya mekanik18. Bahaya merupakan
yang
sifat yang melekat dari suatu objek,
keselamatan,
sedangkan risiko merupakan peluang
bengkel kerja yang tidak teratur. Selain
terjadinya
dari
itu saat dilakukan wawancara pekerja
bahaya tersebut18. Dengan kata lain,
mengakui pernah mengalami cedera
bahaya
berupa
dampak
belum
kerugian
tentu
menimbulkan
tidak
luka
mementingkan dan
housekeeping
sayat
akibat
kontak
kerugian karena tidak semua bahaya
dengan benda tajam seperti bilah
memiliki
gergaji,
risiko
tinggi
dan
dapat
tertusuk
mata
bor
saat
menimbulkan kerugian. Oleh karena
melubangi kayu, dan juga terpukul
itu diperlukan penilaian risiko untuk
palu. Walaupun kebanyakan cedera
dapat mengidentifikasi, menganalisis,
yang dialami pekerja masih tergolong
serta mengevaluasi risiko sehingga
cedera ringan, namun cedera tersebut
dapat mengetahui level risiko sebagai
sering dialami pekerja.
dasar
untuk
menentukan
upaya
pengendalian bahaya dan risiko di
Tinjauan Teoritis
tempat kerja sehingga kerugian dapat
Bahaya
dicegah19.
merupakan
segala
sesuatu (situasi, kondisi, tindakan,
Indah Jati Furniture merupakan
objek)
yang
memiliki
salah satu industri mebel informal
melekat/intrinsik
yang terletak di Kota Depok. Dalam
menyebabkan
proses
dampak kerugian pada manusia dan
produksinya,
Furniture
Indah
menggunakan
Jati
beberapa
tempat
untuk
sifat
berpotensi
berbagai
kerja18,19,20,21.
macam Dampak
mesin dan peralatan kerja yang sangat
kerugian pada manusia diantaranya
berpotensi
cedera,
berupa cedera, turunnya performa
diantaranya mesin gergaji lingkaran,
kerja, kejadian kecelakaan, bahkan
mesin serut, mesin router, mesin bor,
kematian18,19,20,21. Sedangkan dampak
mesin gerinda, gergaji tangan, palu,
pada tempat kerja berupa kerusakan
dan tatah. Berdasarkan hasil observasi
pada mesin dan peralatan, properti,
awal yang dilakukan pada 1 Mei 2013
kerugian materi, serta terganggunya
di Indah Jati Furniture didapatkan
citra
temuan berupa: mesin gergaji bundar
tempat kerja timbul atau terjadi ketika
dan mesin gerinda tidak memiliki
ada
pelindung (guarding), peralatan kerja
produksi yaitu manusia, peralatan,
yang jarang dipelihara, cara bekerja
material, proses atau metoda kerja20.
menimbulkan
perusahaan18,19,20. interaksi
antara
Bahaya
di
unsur-unsur
Universitas Indonesia Penilaian Risiko..., Fani Handayani, FKM UI, 2013
Risiko
adalah
kombinasi
dari
mengerti
dan
kemungkinan/peluang suatu bahaya
bahaya
di
dapat
masing-masing. Ketersediaan metode,
menjadi
kenyataan
mengetahui
adanya
lingkungan
kerjanya
(menimbulkan dampak kerugian) dan
peralatan,
keparahan
dokumen juga mendukung kegiatan
yang
diakibatkannya18,19,20,21. dampak
risiko
tergantung seperti
Besar
yang
dan
Risiko
data
dan
identifikasi bahaya20.
dihasilkan
Sumber informasi bahaya dapat
oleh
berbagai
faktor,
diketahui dengan berbagai cara dan
besarnya
pajanan,
lokasi,
dari berbagai sumber, antara lain dari
pengguna, kuantitas, serta kerentanan unsur
referensi,
(bahaya)
yang
keselamatan
probability
terlibat18,20.
memiliki
rendah,
pajanan
ciri dan
peristiwa pernah
atau terjadi,
kecelakaan
yang
pemeriksaan
atau
observasi langsung ke tempat kerja, melakukan
wawancara
dengan
konsekuensi tinggi, accidental, akut,
pekerja di lokasi kerja, informasi dari
dan fokus kepada efek keselamatan
pabrik atau asosiasi industri, data
saja22.
keselamatan bahan (MSDS) dan lain-
Identifikasi bahaya dan risiko bertujuan
untuk
lain20.
mengidentifikasi
Untuk mengidentifikasi bahaya,
atau
penelitian ini menggunakan JHA. Job
risiko yang mungkin terjadi di tempat
Hazard Analysis (JHA) merupakan
kerja dan bagaimana dampak atau
metode yang befokus pada tahapan
keparahannya jika terjadi19,20. Proses
pekerjaan/task
identifikasi meliputi bahaya dari mesin,
sebagai cara untuk mengidentifikasi
proses
semua
kemungkinan
kerja,
peralatan, digunakan
lingkungan
kerja,
bahaya
material
yang
cedera24.
dan 19,20
.
bahaya
Tahap
ini
sangat
dan
(basic
job
mencegah
JHA
steps)
terjadinya
berfokus
interaksi/hubungan
antara
pada pekerja,
penting karena menentukan tahap-
task, alat (tools), dan lingkungan kerja.
tahap selanjutnya dalam mengelola
JHA
risiko.
terbaik
Identifikasi dilakukan
bahaya
secara
komprehensif.
harus
terencana
Proses
dan
identifikasi
merupakan untuk
salah
satu
cara
menentukan
dan
membuat prosedur/tata cara bekerja yang tepat24. Penilaian
risiko
penting
merupakan
bahaya juga harus melibatkan seluruh
tahapan
dari
upaya
pekerja, karena merekalah yang paling
manajemen risiko yang mencakup Universitas Indonesia
Penilaian Risiko..., Fani Handayani, FKM UI, 2013
proses
analisis,
serta
evaluasi
dari
bahaya
mekanik.
Untuk
risiko19,20. Penilaian risiko ini bertujuan
identifikasi bahaya dan risiko dilakukan
untuk
dengan membuat tabel Job Hazard
menentukan
besarnya
nilai
risiko, level risiko, serta menentukan
Analysis
apakah risiko tersebut dapat diterima
penilaian risiko (analisis dan evaluasi)
atau tidak. Tahap penilaian risiko juga
dihitung melalui perkalian antara nilai
akan menentukan langkah dan strategi
probability,
pengendalian risiko20. Banyak teknik
consequence
yang
level risiko dengan mengacu matriks
dapat
melakukan kualitatif,
digunakan
analisis
untuk
risiko,
semi-kuantitatif,
yaitu
Sedangkan
untuk
exposure, sehingga
serta didapatkan
semi kuantitatif Fine. Penelitian
maupun
kuantitatif20.
(JHA).
ini
dilakukan
pada
bulan Mei 2013. Lokasi penelitian
Risiko
yang
dinilai
memiliki
adalah di industri mebel kayu informal
dampak signifikan atau tidak dapat
yang bernama Indah Jati Furniture,
diterima harus dikendalikan. Dalam
terletak di Jalan Raya Muchtar Nomor
tahap pengendalian risiko dilakukan
B3 Sawangan Depok. Objek yang diteliti adalah nilai
pemilihan strategi pengendalian yang tepat ditinjau dari berbagai aspek
probability,
seperti keuangan, praktis, manusia
consequence
dan
operasi
lainnya19,20.
Dalam
dan
berdasarkan
skenario
yaitu:
pengendalian,
Eliminasi,
substitusi,
pengendalian control),
teknis
pengendalian
pada
setiap
serta proses
pekerjaan yang menggunakan mesin
melakukan pengendalian risiko harus hirarki
exposure,
peralatan yang
yang
berisiko
dibuat
dari
berdasarkan
kondisi material kerja dan cara bekerja
(engineering
untuk
administratif,
keselamatan dari bahaya mekanik.
serta penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)18,19,20.
mendapatkan
level
risiko
Penilaian risiko dilakukan pada: 1) Proses pemotongan 2) Proses pengepresan 3) Proses penyerutan
Metode Penelitian Desain
penelitian
yang
digunakan adalah deskriptif analitik melalui pendekatan semi kuantitatif untuk
mendapatkan
level
risiko
4) Proses pembentukan profile 5) Proses
pemasangan
sekrup
dan pelubangan 6) Proses pengamplasan.
berdasarkan nilai risiko keselamatan Universitas Indonesia Penilaian Risiko..., Fani Handayani, FKM UI, 2013
Data yang dikumpulkan melalui
Nilai Risiko Setelah Adanya Pengendalian – Nilai Risiko Setelah Dilakukan Rekomendasi Pengendalian x 100% Nilai Risiko Setelah Adanya Pengendalian
observasi dan wawancara digunakan untuk
mengidentifikasi
mekanik
dengan
cara
bahaya
Hasil Penelitian
melengkapi
Pada
proses
tabel Job Hazard Analysis (JHA) yang
bentuk
telah
teridentifikasi adalah: terkena bilah
dimodifikasi.
Kemudian
hasil
bahaya
pemotongan, mekanik
identifikasi bahaya mekanik tersebut
gergaji,
dianalisis risikonya untuk menghitung
(kickbacks) dari serpihan kayu, dan
nilai
terkena tekstur kayu yang tajam.
risiko
dan
dievaluasi
untuk
mendapatkan level risiko. Perhitungan
terkena
yang
Pada
tendang
proses
pengepresan,
risiko mengacu pada matriks semi
bentuk
kuantitatif
teridentifikasi adalah: terkena pukulan
Fine.
Nilai
risiko
awal
dihitung dengan menggunakan rumus: Nilai Probability x Nilai Exposure x Nilai Consequence
bahaya
balik
mekanik
yang
palu. Pada proses penyerutan, bentuk
dihitung,
bahaya mekanik yang teridentifikasi
kemudian didapatkan level risiko awal.
adalah: terkena roda gerinda, terkena
Pengendalian yang sudah ada dilihat
lemparah
dan
terkena
Setelah
dihitung
nilai
risiko
kembali
nilai
risiko
setelah adanya pengendalian. Jika level
risiko
pengendalian persentase
setelah didapatkan, pengurangan
adanya dihitung risiko
pecahan percikan
roda
bunga
gerinda, api,
dan
terkena mata/pisau router. Pada sekrup
proses
dan
pemasangan
pelubangan,
bentuk
bahaya mekanik yang teridentifikasi adalah: terkena lemparan sekrup, dan
dengan rumus: Nilai Risiko Awal – Nilai Risiko Setelah Adanya Pengendalian x 100% Nilai Risiko Awal
Setelah membuat rekomendasi
terkena mata bor. Pada bentuk
proses bahaya
pengamplasan, mekanik
yang
pengendalian, risiko kembali dianalisis
teridentifikasi adalah: terkena roda
dan dievaluasi untuk mendapatkan
mesin
nilai dan level risiko setelah dilakukan
keping lapisan amplas pada mesin
rekomendasi
gerinda, terkena serpihan debu kayu,
Persentase setelah
pengendalian. pengurangan
dilakukan
gerinda,
terkena
lemparan
risiko
terkena percikan bunga api, terkena
rekomendasi
kertas amplas tangan, dan terkena
pengendalian dihitung dengan rumus:
permukaan kayu.
Universitas Indonesia Penilaian Risiko..., Fani Handayani, FKM UI, 2013
terkena serpihan debu kayu yaitu 100
Diskusi Terdapat beberapa jenis bahaya mekanik
yang
teridentifikasi
dengan level substantial.
dari
proses pembuatan mebel kayu di
Saran
Indah
Bagi Pemilik Indah Jati Furniture:
Jati
Furniture.
Bahaya
ini
memiliki tingkat risiko yang berbeda-
1. Memberikan
penutup
pada
dari
benda-benda tajam seperti bilah
dan
gergaji dan mesin lainnya untuk
consequences. Risiko ini apabila tidak
melindungi pekerja dari kontak
dikelola akan menyebabkan kerugian.
dengan benda tersebut.
beda.
Nilai
Risiko
probability,
terdiri
exposure,
2. Merawat dan selalu memeriksa Kesimpulan
kondisi
Nilai risiko awal yang tertinggi pada proses pemotongan ada pada
dari
mesin
dan
peralatan kerja yang digunakan. 3. Membuat
tata
cara
bekerja
bahaya terkena bilah gergaji yaitu 150
aman untuk setiap proses yang
dengan level substantial. Nilai risiko
menggunakan
awal
proses
peralatan yang berisiko tinggi.
bahaya
4. Memperbaiki kondisi lingkungan
terkena palu yaitu 60 dengan level
bengkel kerja, seperti tata letak
priority 3. Nilai risiko awal yang
barang-barang.
tertinggi pada proses penyerutan ada
5. Memperhatikan
yang
tertinggi
pengepresan
ada
pada pada
mesin
dan
hak
pekerja
pada bahaya terkena bilah mesin serut
seperti waktu istirahat/libur, dan
yaitu 180 dengan level substantial.
hak
Nilai risiko awal yang tertinggi pada
selamat.
proses pembentukan profile ada pada bahaya
terkena
mata/pisau
router
yaitu 270 dengan level priority 2. Nilai
untuk
bekerja
dengan
6. Menyediakan APD. Bagi Pekerja Indah Jati Furniture 1. Selalu
waspada
dalam
setiap
aktivitas
risiko awal yang tertinggi pada proses
melakukan
pemasangan sekrup dan pelubangan
kerja, sehingga tercipta perilaku
ada pada bahaya terkena mata bor
berhati-hati saat bekerja.
yaitu 50 dengan level priority 3. Nilai
2. Tingkatkan pengetahuan dan
risiko awal yang tertinggi pada proses
keahlian
pengamplasan
penggunaan
ada
pada
bahaya
diri
dalam mesin
hal dan
peralatan kerja. Universitas Indonesia Penilaian Risiko..., Fani Handayani, FKM UI, 2013
3. Istirahat dengan cukup agar tidak
melebihi
beban
kemampuan bekerja.
Bagi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja Setempat
cendrung-naik/>. 3. Jamsostek
1. Melakukan pelatihan
penyuluhan gratis
pekerja
untuk
sektor
dan para
informal,
2010,
Laporan
tahunan annual report 2009, Jakarta,
dilihat
11
Februari
2013,
khususnya industri pembuatan
mebel
ntent_file/file47_annual_report_
kayu,
dalam
rangka
meningkatkan pengetahuan dan keahlian bekerja.
2009.pdf>. 4. Jamsostek
2. Melakukan
pengawasan
Jakarta,
sektor
2013,
khususnya
Laporan
tahunan annual report 2010,
terhadap aktivitas pekerjaan di informal
2011,
dilihat
11
Februari
industri pembuatan mebel kayu.
3. Melakukan kegiatan penilaian
ntent_file/file47_annual_report_
lebih
2010.pdf>.
komprehensif dan melibatkan
5. Jamsostek
risiko
lanjutan
dengan
2012,
Laporan
para ahli K3 beserta pengusaha
tahunan annual report 2011,
di sektor informal khususnya
Jakarta,
industri pembuatan mebel kayu.
2013,
dilihat
11
Februari
ntent_file/ar_jamsostek_lores_8
1. Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja 2. Sungkono, Pelayanan
Djoko PT
(Direktur Jamsostek)
812.pdf>. 6. Waluyo
(Ketua
Keselamatan
Dewan
dan Kesehatan
Kerja Nasional) 2012, 2.218 pekerja
indonesia
meninggal
2012, Angka kecelakaan kerja
akibat kecelakaan kerja, media
lima tahun terakhir cendrung
release,
naik, media release, 1 Juni, Pos
Serambinews.com,
Kota News, Jakarta, dilihat 11
dilihat
Februari
2013,
26 20
September,
Februari
Jakarta, 2013,
Universitas Indonesia Penilaian Risiko..., Fani Handayani, FKM UI, 2013
12/09/26/2.218-pekerja-
s/editorial-bisnis-kontribusi-
indonesia-meninggal-akibat-
nyata-sektor-informal>.
kecelakaan-kerja>. 7. Iskandar,
Muhaimin
11. Badan Pusat Statistik 2012, (Menteri
Keadaan
ketenagakerjaan
dan
agustus
2012:
Transmigrasi) 2012, Muhaimin:
statistik
no.75/11/th.
kerugian
november
Tenaga
Kerja kecelakaan
kerja
berita
resmi XV,
2012,
5
BPS
Rp280 triliun, media release, 18
Oktober,
aker_05nov12.pdf>.
Okezone.com,
Jakarta, dilihat 10 Maret 2013,
12. ILO 2004, Keselamatan dan
kesehatan kerja di indonesia,
ead/2012/10/18/337/705825/mu
Kertas Kerja 9: April 2004,
haimin-kerugian-kecelakaan-
kerja-rp280-triliun>.
ups/public/---asia/---ro-
8. Kementerian Tenaga Kerja dan
bangkok/---ilo-
Transmigrasi 2013, Tingginya
jakarta/documents/publication/w
angka kecelakaan kerja, media
cms_168882.pdf>.
release, 15 Januari, Tempo.co,
13. Antique, Arie Dwi Budiawati
Jakarta, dilihat 10 Maret 2013,
2013,
VIVAnews,
Maret,
iKT/2013/01/15/3502/Tingginya-
kerajinan tembus miliaran dolar
Angka-Kecelakaan-Kerja>.
as,
Ekspor
dilihat
4
Senin
furnitur Juni
11 dan
2013,
9. ILO 2013, Safety and health at
work, dilihat Senin 15 April
ws/read/396696-ekspor-furnitur-
2013,
dan-kerajinan-tembus-miliaran-
dolar-as>.
/safety-and-health-at-work/lang-en/index.htm>. 10. Bisnis.com
14. Rosalina
2013,
Tempo.co,
Senin 11 Maret, Target ekspor
2012,
Editorial
mebel dan kayu rp 19 triliun,
bisnis: kontribusi nyata sektor
Jakarta, dilihat 4 Juni 2013,
informal, 12 Desember, Bisnis
Indonesia, Jakarta, dilihat 10
s/2013/03/11/090466359/Target
Maret
-Ekspor-Mebel-dan-Kayu-Rp-
2013,
19-Triliun>. Universitas Indonesia
Penilaian Risiko..., Fani Handayani, FKM UI, 2013
15. HSE, Health and safety in the
(Amandemen
woodworking industry, Health
management
and Safety Executive, dilihat 3
companion
Juni
4360:2004. Pemegang Lisensi:
2013,
No.
1),
Risk
guidelines to
AS/NZS
Carmen
orking/index.htm>.
Tanggal 6 Juni 2007, Standards
16. OSHA 3157 1999, A guide for protecting
workers
woodworking
hazards:
from small
Green
Australia
Zevallos,
International
Ltd,
Sydney. 20. Ramli,
Soehatman
2010,
business safety management
Pedoman praktis manajemen
series,
of
risiko dalam perspektif K3 OHS
Labor - Occupational Safety
risk management, Dian Rakyat,
and
Jakarta.
U.S. Health
Department
Administration, 2013,
21. Ericson, Clifton A 2005, Hazard
analysis techniques for system
ns/osha3157.pdf>.
safety, Wiley-Interscience (John
dilihat
3
Juni
17. Workplace Health and Safety Queensland
2008,
Injury
Wiley & Sons, Inc.), US. 22. Kolluru, Rao V. et. al. 1996.
statistics for wood and paper
Risk
product
management
manufacturing,
Queensland
Employee
Injury
assessment
and
handbook
for
health,
and
environmental,
Database, dilihat 3 Juni 2013,
safety professionals. New York:
Mc Graw-Hill, Inc.
kplace/documents/showDoc.ht
23. Colling, David A 1990, Industrial
ml?WHS%20Publications/manu
safety
facturing%20-
technology,
%20wood%20and%20paper%2
Prentice Hall.
0product%20manufacturing#ha
24. Swartz,
management New
George
and Jersey:
2001,
Job
hazard analysis: a guide to
ndfingers> 18. Kurniawidjaja, L. Meily 2010,
identifying
risks
in
the
Teori dan aplikasi kesehatan
workplace, United States of
kerja, Jakarta: UI Press.
America: Goverment Institutes.
19. Australia Zealand
Standard/New Standard
2005 Universitas Indonesia
Penilaian Risiko..., Fani Handayani, FKM UI, 2013