PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI TEMPAT PENCUCIAN MOBIL INDO STEAM HYDRAULIC BEKASI TAHUN 2014 Feri Saputra dan Zulkifli Djunaidi Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia E-mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini membahas tentang nilai risiko yang terdapat pada proses pencucian mobil di Indo Steam Hydraulic pada tahun 2014.
Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai
konsekuensi, frekuensi pemajanan dan kemungkinan dari setiap tahapan pekerjaan yang kemudian dibandingkan dengan standar level risiko semi kuantitatif W.T. Fine untuk mengetahui level risiko yang ada pada setiap kegiatan pencucian mobil. Penelitian ini mengacu pada teori AS/NZS 4360:2004. Pengumpulan data didapatkan dari hasil observasi dan wawancara langsung terhadap pekerja. Dari hasil penelitian diketahui bahwa risiko keselamatan kerja tertinggi yang ada pada proses pencucian mobil adalah terkena cairan kimia berupa shampoo dan sabun. Sedangkan risiko yang lain antara terpeleset, terkilir, postur janggal, terkena percikan air, terkena pajanan matahari, terkena cairan kimia, serta terkena debu, kotoran dan uap panas. Oleh sebab itu diperlukan upaya pengendalian berupa engginering, administrative, dan alat pelindung diri (APD). Kata kunci
:
AS/NZS 4360:2004; pencucian mobil; penilaian risiko; rekomendasi pengendalian.
Training Need Analysis of Occupational Health and Safety in Laboratory, Faculty of Engineering Universitas Indonesia Abstract This study discusses the value of the risks inherent in the process of washing the car in Indo Hydraulic Steam in 2014. Risk assessments carried out by analyzing the value of consequences,
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014
frequency of exposure and the likelihood of each phase of the work which is then compared to the standard level of risk semiquantitative WT Fine to determine the level of risk involved in any activity carwash. This study refers to the theory of AS / NZS 4360:2004. The collection of data obtained from observations and interviews directly to workers. The survey results revealed that the highest safety risks that exist in the process of washing a car is exposed to chemicals such as shampoo and soap. While other risk between slips, sprains, awkward postures, splash water, exposed to sun exposure, exposed to chemicals, as well as exposure to dust, dirt and steam. Therefore the necessary control measures in the form of engginering, administrative, and personal protective equipment (PPE).
Keywords:
AS / NZS 4360:200; car wash; recommendations control; risk assessment
Pendahuluan Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat telah mendorong kemajuan pembangunan di Indonesia. Dalam perkembangan teknologi ini harus dibutuhkan SDM yang mampu mengoperasikan dan mengendalikannya agar dapat berhasil dan berguna. Semakin tinggi teknologi yang digunakan maka semakin tinggi pula pengetahuan dan kemampuan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pengoperasian dan perawatan. Selain itu, dengan teknologi yang semakin tinggi maka semakin besar juga bahaya yang dapat ditimbulkan sehingga diperlukan pengendalian yang tepat agar tidak menimbulkan dampak yang negatif bagi tenaga kerja, masyarakat dan lingkungan sekitar. Sebagai negara berkembang, Indonesia telah memiliki perhatian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja. Hal ini dapat dilihat, dengan disahkannya Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Namun dalam pelaksanaannya masih didapati pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan dengan mengabaikan Keselamatan dan Kesehatan kerja tenaga kerjanya, sehingga terjadi kecelakaan kerja. Menurut data dari depnakertrans, angka kecelakaan kerja di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir ini masih tergolong tinggi. Tahun 2000 terjadi 98.902 kasus, tahun 2001 terjadi 104.774 kasus, tahun 2002 terjadi 103.804kasus, tahun 2003 terjadi 105.846 kasus, tahun
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014
2004 terjadi 95.418 kasus, tahun 2005 terjadi 99.023 kasus, tahun 2006 terjadi 95.624 kasus, tahun 2007 terjadi 83.714 kasus, tahun 2008 terjadi 93.823 kasus, tahun 2009 terjadi 88.492 kasus. (www.depnakertrans.go.id) Untuk menurunkan angka kecelakaan kerja perlu diadakan program pencegahan kecelakaan kerja yaitu dengan melaksanakan penilaian risiko untuk mengetahui bahaya serta potensi risiko yang terdapat di tempat kerja sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap bahaya tersebut. Indo Steam Hydraulic merupakan salah satu usaha kecil yang bergerak dibidang jasa pencucian kendaraan bermotor. Indo Steam Hydraulic didirikan pada awal tahun 2012. Meskipun masih terbilang baru, Indo Steam Hydraulic telah berkembang dengan pesat dan memiliki pelanggan yang cukup banyak. Di Indo Steam Hydraulic, proses pencucian mobil terdiri dari Pembersihan body mobil, Pembersihan kolong mobil, dan Finishing.Dari tahapan-tahapan proses kerja yang ada terdapat hazard dan risiko yang dapat membahayakan bagi keselamatan dan kesehatan pekerja. Oleh sebab itu, perlu dilaksanakan penelitian mengenai penilaian risiko keselamatan dan kesehatan kerja di Indo Steam Hydraulic tahun 2014 ini. Selain itu,dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat diketahui seberapa besar tingkat risiko dan rekomendasi pengendaliannya bagi Indo Steam Hydraulic.
Tinjauan Teoritis Menurut OHSAS 18001, 2007 bahaya adalah sumber, situasi, atau tindakan yang memiliki potensi untuk membahayakan dalam hal kecelekaan atau penyakit pada dan atau keduannya. Sedangkan bahaya menurut Kurniawidjaja (2010) adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan kerugian, baik dalam bentuk cedera atau gangguan kesehatan pada pekerja maupun kerusakan harta benda antara lain berupa kerusakan mesin, alat, properti, termasuk proses produksi dan lingkungan serta terganggunya citra perusahaan. Definisi risiko menurut Ramli (2010) yaitu peluang dan kemungkinan suatu bahaya dapat menghasilkan kecelakaan kerja serta tingkat keparahan yang dapat ditimbulkan jika terjadi.
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014
Sedangkan menurut AS/NZS 4630:2004 adalah bahaya yang dapat terjadi dan dampaknya dapat dirasakan. Manajemen risiko menurut Ramli (2010) adalah suatu upaya mengelola risiko untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik. Sedangkan menurut AS/NZS 4630:2004 manajemen risiko adalah suatu proses yang terdiri dari langkah-langkah yang telah dirumuskan dengan baik, mempunyai urutan (langkah-langkah) dan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dengan melihat risiko dan dampak yang dapat ditimbulkan. Manajemen risiko dapat memberikan manfaat yang optimal jika diterapkan sejak awal kegiatan. Proses manajemen risiko
juga
sering
dikaitkan
dengan
proses
pengambilan
keputusan dalam sebuah
organisasi/perusahaan. . (Australian Standar/ New Zealand Standar 4630:2004)
Gambar 1 Proses manajemen risiko AS/NZS 4360:2004
Dalam menentukan konteks dilakukan dengan cara melihat visi misi perusahaan, ruang lingkup bisnis perusahaan mulai dari proses kerja awal sampai akhir. Hal ini dilakukan karena konteks
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014
risiko disetiap perusahaan berbeda-beda sesuai dengan kegiatan bisnis yang dilakukan. Kemudian langkah selanjutnya adalah menetapkan kriteria risiko yang berlaku untuk perusahaan berdasarkan aspek nilai kerugian yang dapat ditanggulangi oleh perusahaan. (AS/NZS 4360:2004) Identifikasi risiko adalah salah satu tahapan dari manajemen risiko yang bertujuan untuk mengetahui semua potensi bahaya yang ada pada suatu kegiatan kerja/ proses kerja tertentu Analisa risiko dilakukan untuk menentukan besarnya suatu risiko dengan mempertimbangkan tingkat keparahan dan kemungkinan yang mungkin terjadi (Ramli,2010). Terdapat beberapa teknik analisis risiko yang dapat diterapkan, yaitu kualitatif, semi kuantitatif, dan kuantitatif. Perhitungan risiko pada analisis semikuantitatif menggunakan rumusan dari W. T. Fine (1971) yang menjelaskan bahwa nilai dari suatu risiko ditentukan oleh nilai dampak (consequences), pajanan (exposure), dan kemungkinan (likelihood). Nilai risiko tersebut dinilai dengan rumus sebagai berikut : Level of risk = consequences x exposure x likelihood
Tabel 1 Penilaian Level Risiko Risk Level
Status
Action
>350
Very high
Pemberhentian aktifitas sampai risiko dikurangi.
180-350
Priority 1
Perlu dilakukan tindakan perbaikan segera.
70-180
Substantial
Membutuhkan tindakan perbaikan teknis.
20-70
Priority 3
Dibutuhkan perhatian dan pengawasan secara berkala.
<20
Acceptable
Intensitas kegiatan yang menimbulkan risiko dikurangi seminimal mungkin. Tabel 2 Penilaian risiko konsekuensi (Consequency)
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014
Category Catastrophic
Deskripsi
Rating 100
Bencana besar: kematian massal, kerusakan permanen pada lingkungan setempat.
Disaster
50
Bencana: kematian, kerusakan permanen yang bersifat lokal terhadap lingkungan.
Very Serious
25
Sangat serius: cacat permanen, penyakit kanker, kerusakan lingkungan yang bersifat sementara.
Serious
15
Serius: efek serius pada pekerjaan namun tidak bersifat permanen, efek serius non kanker, efek yang merugikan bagi lingkungan tapi tidak besar.
Important
5
Penting: membutuhkan perawatan medis, terjadi emisi buangan tapi tidak mengakibatkan kerusakan.
Noticeable
1
Tampak: luka atau sakit ringan, sedikit kerugian produksi, kerugian kecil pada peralatan/mesin tapi tidak berpengaruh pada produksi.
Tabel 3 Penilaian risiko pajanan (Eksposure) Pemajanan
Deskripsi
Rating
Continuosly
Terus menerus: terjadi >1 kali sehari.
10
Frequently
Sering: terjadi kira-kira 1 kali sehari.
6
Occasionally
Kadang-kadang: terjadi 1 kali seminggu sampai 1 kali sebulan.
3
Infrequent
Tidak sering: sekali dalam sebulan sampai sekali dalam setahun.
2
Rare
Tidak diketahui kapan terjadinya.
1
Very rare
Sangat tidak diketahui kapan terjadinya.
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014
0,5
Tabel 3 Penilaian risiko kemungkinan (Likelihood) Probabilitas
Deskripsi
Rating
Almost certain
Sering terjadi: kemungkinan paling sering terjadi.
10
Likely
Cenderung terjadi: kemungkinan terjadinya kecelakaan
6
50:50. Unusual but possible
Tidak biasa terjadi namun mungkin terjadi.
3
Remotely possible
Kemungkinan kecil: kejadian yang kemungkinan
1
terjadinya sangat kecil. Conceivable
Jarang terjadi: tidak pernah terjadi kecelakaan selama
0,5
bertahun-tahun, namun mungkin terjadi. Practically imposibble
Sangat tidak mungkin terjadi.
0,1
Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahaya dan risiko yang ada pada proses pecucian mobil di Indo Steam Hydrauic Tahun 2014. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan standar AS/NZS 4360:2004 untuk mengetahui seberapa besar tingkat risiko K3 pada proses pencucian mobil di Indo Steam Hydraulic. Tahapan penelitian ini adalah identifikasi bahaya dan risiko K3 disetiap proses kerja, serta analisis risiko untuk menentukan tingkat risiko dengan menghitung nilai konsekuensi, kemungkinan, dan frekuensi pajanan dari setiap risiko.. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014. Lokasi dilakukan nya penelitian ini adalah di Indo Steam Hydraulic Bekasi yang beralamat di Jl. Kaliabang tengah No. 25, Bekasi Utara, Bekasi. Pada penelitian ini objek yang akan diteliti adalah bahaya dan risiko K3 yang ada pada proses kerja cuci mobil Indo Steam Hydraulic tahun 2014. Data yang di gunakan pada penelitian diperoleh dari 2 sumber yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014
didapat dari hasil observasi dan wawancara pekerja yang dilakukan langsung oleh peneliti. Data primer digunakan untuk mengetahui gambaran
identifikasi bahaya dan
risiko K3 serta
pengendalian yang telah dilakukan oleh pihak Indo Steam Hydraulic. Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah data yang didapat dari pihak Indo Steam Hydraulic serta dari literatur. Data dari Indo Steam Hydraulic berupa jumlah dan nama pekerja serta jumlah ratarata mobil yang dicuci perharinya Instrumen atau alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Job Hazard Analysis (JHA) form wawancara, tabel risiko metode Fine, serta kamera untuk dokumentasi Proses pengolahan data pada penelitian ini diawali dengan dilakukan identifikasi tahapan proses kerja yang ada di Indo Steam Hydraulic, lalu mengidentifikasi bahaya dan risiko yang terdapat dalam tahapan kerja yang ada di Indo Steam Hydraulic dengan menggunakan observasi, wawancara, serta metode Job Hazard Analysis (JHA). Sedangkan data dianalisa berdasarkan tabel penilaian risiko semikuantitatif W.T. Fine untuk medapatkan nilai risiko dengan terlebih dahulu tingkat consequences, likelihood, dan exposure. Nilai risiko didapat dengan rumus : Risk = Consequence x Likelihood x Exposure
Setelah nilai risiko dari setiap tahapan proses kerja didapat, maka dilakukan evaluasi risiko untuk mendapatkan rekomendasi pengendalian yang sesuai dan dapat di aplikasikan di Indo Steam Hydraulic.
Hasil dan Pembahasan Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap para pekerja Indo Steam Hydraulic diketahui bahwa tahapan kerja yang ada di Indo Steam Hydraulic terdiri dari memarkirkan mobil, mengeluarkan karpet mobil, membersihkan body mobil, membersihkan kolong mobil, membersihkan mesin mobil serta finishing. 1. Tahapan memarkirkan mobil Mobil yang ingin di cuci di Indo Steam hydraulic di parkirkan oleh pekerja Indo Steam hydraulic agar dapat diatur posisi mobilnya supaya tidak terlalu dekat dengan mobil lain dan dekat dengan mesin penyemprot air
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014
Gambar 2 Pekerja Memarkirkan Mobil
2. Tahapan mengeluarkan karpet mobil Pekerja Indo Steam hydraulic mengeluarkan karpet - karpet yang ada dari mobil agar dapat dibersihkan dan dijemur ditempat yang telah disediakan. Lalu pekerja menyedot debu yang ada di mobil menggunakan vacum cleaner.
Gambar 3 Pekerja Mengeluarkan Karpet Mobil
3. Tahapan membersihkan body mobil Tahapan membersihkan body mobil dimulai dengan membasahi seluruh bagian body luar mobil dengan menggunakan nozzle penyemprot air. Lalu pekerja mulai menggosok body mobil dengan menggunakan sponge yang telah diaduk diember dengan shampo khusus mobil. Bagian-bagian yang digosok menggunakan sponge adalah atap mobil, kaca mobil, wiper, serta spion mobil. Setelah selesai maka pekerja
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014
menyalakan mesin penyemprot air dan mulai membilas body mobil hingga bersih agar tidak ada busa-busa yang menempel.
Gambar 4 Pekerja membersihkan body mobil
4. Tahapan membersihkan kolong mobil Pembersihan kolong mobil dimulai dengan pekerja menyalakan mesin penyemprot air bertekanan tinggi lalu menyemprotkannya ke kolong mobil agar kotoran yang menempel bisa dibersihkan.
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014
Gambar 5. Pekerja membersihkan kolong mobil
5. Tahapan membersihkan mesin mobil Pekerja menggosok mesin mobil dengan menggunakan sponge dan shampo khusus mobil, lalu membilasnya dengan menggunakan air agar tidak ada busa-busa yang menempel. Setelah dibilas pekerja lalu mengelap mesin mobil menggunakan kanebo.
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014
6. Finishing Pada proses finishing pekerja Indo Steam Hydraulic melakukan proses pengelapan body mobil menggunakan kanebo hingga kering lalu memasukkan kembali karpet yang telah dijemur kedalam mobil. Setelah selesai pekerja memberi tahu pemilik mobil bahwa mobilnya telah selesai dibersihkan.
Gambar 6 Finishing Setelah risiko yang ada di Indo Steam Hydraulic diidentifikasi, maka dilakukan penentuan tingkat risiko yang mengacu pada metode Fine dengan memberikan penilaian terhadap kemungkinan (likelihood), dampak (consequences), dan pajanan (exposure). Tingkat risiko yang dilihat adalah tingkat risiko pada basic level. Basic level merupakan tingkat risiko dimana risiko yang diidentifikasi merupakan risiko terparah tanpa adanya perlakuan tindakan pengendalian (worst case). Dari penelitian yang dilakukan maka diketahui bahwa ada total 36 jenis risiko yang terdapat pada proses pencucian mobil di Indo Steam Hydralic dengan persentase level risiko dan distribusi risiko sebagai berikut.
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penilaian risiko keselamatan dan kesehatan kerja di tempat pencucian mobil Indo Steam Hydraulic Bekasi, peneliti mendapat beberapa simpulan yaitu : 1. Tahapan proses kerja yang ada di Indo Steam Hydraulic ada 5 yang terdiri dari memarkirkan mobil, mengeluarkan karpet mobil, membersihkan body mobil, membersihkan kolong mobil, membersihkan mesin mobil serta finishing.
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014
2. Risiko yang ada dalam proses pencucian mobil di Indo Steam adalah terpeleset, tertabrak, terkilir, postur janggal, terkena percikan air, terkena pajanan matahari, terkena cairan kimia, terkena debu, kotoran dan ua panas serta, mobil jatuh menimpa pekerja 3. Hasil analisa tingkat risiko dari proses pencucian mobil di Indo Steam Hydraulic yang butuh pengendalian, yaitu: a. Very High (Tertabrak mobil ketika sedang memarkirkan mobil, postur janggal, terkena pajanan matahari, terkena cairan kimia, dan merokok) b. Priority 1 (Tersandung selang hingga jatuh) c. Substantial (Pekerja terkena debu dan kotoran dari kolong mobil, dan Pekerja terkena uap panas ketika sedang menyemprot kolong mobil) d. Priority 3 (Terpeleset ketika sedang memarkirkan mobil, kepala pekerja terantuk dashboard mobil, dan tangan pekerja terluka ketika menggosok body mobil) e. Acceptable (Tangan terkilir ketika menyalakan mesin) 4. Program pengendalian bahaya dan risiko yang telah ada di Indo Steam Hydraulic, yaitu: a. Pemasangan atap pada area cuci yang ada di Indo Steam Hydraulic b. Pekerja menggunakan APD berupa Sepatu Boots dan Sarung tangan ketika bekerja c. Mesin Penyemprot air didesain sejajar dengan pekerja, agar ketika ingin dinyalakan, pekerja tidak mengalami Postur janggal (Ergonomi)
Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan pada Indo Steam Hydraulic antara lain:
1.
Engineering Controls a.
Pemasangan Atap pada area Cuci, agar pekerja tidak terpajan sinar matahari
b.
Membuat lantai area cuci lebih kasar agar pekerja tidak mudah terpeleset akibat cairan sabun
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014
c. 2.
Memberikan tangga kecil agar pekerja dapat menjangkau atap mobil
Administrative Controls a.
Pembuatan Standard Operational Prosedur (SOP) yang aman untuk setiap tahapan proses kerja
b.
Pemasangan safety sign seperti dilarang merokok, ergonomi dan lantai licin
c.
Pembuatan safety poster seperti selalu bekerja dengan aman, utamakan keselamatan dalam bekerja untuk meningkatan kesadaran pekerja akan keselamatan kerja
d.
Melakukan penyuluhan mengenai cara kerja yang aman, dan bahaya merokok
e. Sistem kerja dibagi menjadi 2 Shift dengan waktu kerja selama 8 jam f. Menyediakan air putih untuk pekerja g. Menegakkan peraturan seperti pemberian sanksi kepada pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri. 3.
Alat Pelindung Diri (APD) a.
Mewajibkan pekerja menggunakan sepatu boot agar tidak terpeleset ketika sedang bekerja
b.
Mewajibkan pekerja menggunakan sarung tangan agar pekerja tidak mengalami luka ketika sedang bekerja
c.
Mewajibkan pekerja menggunakan masker ketika sedang bekerja agar debu tidak terhirup dan wajah pekerja tidak terkena uap panas selama bekerja
d.
Mewajibkan pekerja menggunakan kacamata ketika sedang menyemprot kolong agar mata tidak terkena kotoran debu dan sabun ketika sedang bekerja
Daftar Referensi
Australian Standard/New Zealand Standard. (2004). Australian Standard/New Zealand Standard Risk Management 4360:2004. Sydney and Wellington Colling, David A. (1990). Industrial Safety Management and Technology. United States: Prentice-Hall, Inc.
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014
Cross, Jean et.al. (2004). OHS Risk Management Handbook. Australia: Standards Australia International Ltd. Fine, William T. (1971). Mathematical Evaluation for Controlling Hazard. Australia: Central Queensland University. International Organization for Standarization. (2008). ISO 31000:2009 Risk Management. Priciple and Guidelines of Implementation. Keputusan Rektor UI No. 628/SK/R/UI/2008. (2008). Pedoman teknik Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Universitas Indonesia. Depok: Universitas Indonesia. Kolluru, Rao.V et al,. (1996). Risk Assessment and Management Handbook for Environmental, Health, and Safety Professionals. United States: McGraw-Hill Inc. Kurniawidjaja, L. Meily. (2010). Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Jakarta: UI-Press. Levy, Barry S. (2011). Occupational and Environment Health: Recognizing and Preventing Disease and Injury. New York: Oxford University Press OHSAS 18001. (2007). Guide to Implementing a Health and Safety Management System. Ramli, Soehatman. (2010). Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Perspektif K3 OHS Risk Management. Jakarta: Dian Rakyat. Ramli, Soehatman. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta: Dian Rakyat. Suardi, Rudi. (2007). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Panduan Penerapan Berdasarkan OHSAS 18001 dan Permenaker 05/1996. Jakarta: PPM. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
Penilaian risiko…, Feri Saputra, FKM UI, 2014