PETUNJUK TEKNIS
PENILAIAN PESERTA DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH TAHUN 2012
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga LPPKS Indonesia di Surakarta dapat menyelesaikan penyusunan Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2012. Petunjuk Teknis ini berisi hal-hal pokok yang perlu diketahui oleh semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2012. Petunjuk Teknis ini disiapkan untuk memperlancar jalannya kegiatan diklat calon kepala sekolah/madrasah. Oleh sebab itu, sangat diharapkan seluruh Master Trainer memahami petunjuk teknis ini supaya penilaian terhadap peserta diklat calon kepala sekolah/madrasah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kepala BPSDMP dan PMP sehingga diklat calon kepala sekolah/madrasah dapat diselenggarakan secara optimal. Penilaian terhadap peserta diklat calon kepala sekolah/madrasah perlu dilaksanakan agar kualitas instrumen, proses dan hasil penilaian peserta diklat dapat dilakukan, dipantau dan dikendalikan. Oleh sebab itu, kita berharap agar para Master Trainer dapat memahami dan memberikan penilaian peserta diklat dengan akurat. Selamat belajar dan berlatih, semoga Allah SWT memberikan kemudahan kepada kita semua. Surakarta, Nopember 2011 Kepala,
Prof. Dr. Siswandari, M.Stats. NIP. 19590201 198503 2 002
Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 1 BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 2 A. LATAR BELAKANG ...................................................................................................... 2 B. DASAR HUKUM ........................................................................................................... 3 C. TUJUAN........................................................................................................................ 3 D. SASARAN ..................................................................................................................... 4 E. MANFAAT..................................................................................................................... 4 BAB II PELAKSANAAN .............................................................................................. 5 A. JENIS DAN ASPEK PENILAIAN .................................................................................. 5 B. PENILAI ....................................................................................................................... 5 C. RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENILAIAN PESERTA DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH ............................................................................................... 7 D. STRATEGI PENILAIAN PESERTA DIKLAT ................................................................ 8 E. REKAPITULASI HASIL PENILAIAN............................................................................ 8 F. KRITERIA KELULUSAN ............................................................................................. 13 BAB III PENUTUP .................................................................................................... 14
LPPKS INDONESIA SURAKARTA/2011
1
Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah menguraikan syaratsyarat dan tahapan yang harus dilalui seorang guru untuk dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah. Pada Panduan Penyiapan Calon Kepala Sekolah/Madrasah dijelaskan bahwa proses penyiapan calon kepala sekolah/madrasah meliputi rekrutmen serta pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menyatakan bahwa kepala sekolah/madrasah sebagai pimpinan tertinggi di sekolah/madrasah dituntut memiliki lima dimensi kompetensi, yaitu dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Sebagai konsekuensinya, secara akademik pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah harus mampu menjamin adanya peningkatan kelima dimensi kompetensi tersebut. Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah merupakan salah satu upaya untuk membekali calon kepala sekolah/madrasah dengan materi diklat yang akan meningkatkan kompetensinya yang relevan, sesuai dengan hasil AKPKnya. Oleh karena itu, pengembangan mutu proses pembelajaran diklat difokuskan pada upaya untuk mewujudkan kepala sekolah/madrasah yang amanah, berjiwa wirausaha dan profesional. Untuk menjamin ketercapaian tujuan pembelajaran diklat secara terstandar, diperlukan instrumen, proses dan hasil penilaian peserta diklat calon kepala sekolah/madrasah yang akurat. Dalam implementasinya, penilaian peserta diklat calon kepala sekolah/madrasah dilaksanakan oleh Master Trainer. Agar pelaksanaan penilaian peserta diklat calon kepala sekolah/madrasah berlangsung secara efektif dan efisien, dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan, diperlukan pembelajaran secara khusus. Selain itu, tentang bagaimana proses penilaian peserta diklat calon kepala sekolah diklat itu harus dilaksanakan, telah dijelaskan dalam Petunjuk Pelaksanaan Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah. Namun, karena penilaian peserta diklat calon kepala sekolah/madrasah itu melibatkan banyak pihak dan membutuhkan pengetahuan dan pemahaman baru, diperlukan sebuah petunjuk operasional yang praktis dan rinci agar semua master trainer yang terlibat bisa melaksanakan peran, tugas, dan fungsinya secara proporsional dan profesional. Untuk itu dibuatkan Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah.
LPPKS INDONESIA SURAKARTA/2011
2
Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012
B. DASAR HUKUM Dasar hukum penilaian peserta diklat calon kepala sekolah adalah: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2009 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah; 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah; 12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; C. TUJUAN Tujuan Petunjuk Teknis (Juknis) Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah adalah untuk memastikan: 1. instrumen penilaian peserta diklat calon kepala sekolah/madrasah relevan
dengan perkembangan peningkatan kompetensi calon kepala sekolah/madrasah selama mengikuti diklat; 2. proses penilaian peserta diklat calon kepala sekolah/madrasah relevan dengan materi, tujuan, dan hasil diklat pada setiap tahapan pelaksanaan diklat; dan
LPPKS INDONESIA SURAKARTA/2011
3
Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012
3. penilaian peserta diklat calon kepala sekolah/madrasah dilakukan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. D. SASARAN Sasaran Juknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah adalah: 1. master trainer pada tahap In-Service Learning 1, On-the-Job Learning dan In-Service Learning 2; dan 2. kepala sekolah magang (mentor) pada tahap On-the-Job Learning. E. MANFAAT Manfaat Juknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah ini adalah calon kepala sekolah/madrasah memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan.
LPPKS INDONESIA SURAKARTA/2011
4
Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012
BAB II PELAKSANAAN A. JENIS DAN ASPEK PENILAIAN Penilaian dilakukan terhadap peserta mencakup aspek knowledge, attitude dan skills. Penilaian dilaksanakan secara berkesinambungan pada setiap tahapan diklat, yakni In-Service Learning 1, On-the-Job Learning dan In-Service Learning 2.
Implementasi penilaian knowledge dilakukan pada In-Service Learning 1, dengan menggunakan instrumen pre test dan post test. Implementasi penilaian attitude dilakukan secara menyeluruh baik pada saat In-Service Learning 1, on the job Learning, dan In-Service Learning 2. Implementasi penilaian skill dilakukan terhadap portofolio dan presentasi hasil yang dilakukan pada On-the-Job Learning. Secara rinci penilaian dilakukan sebagai berikut: 1. Aspek Knowledge Penilaian aspek knowledge dilakukan pada tahap In-Service Learning 1 melalui Post Test dan tugas-tugas individu maupun kelompok. (format penilaian terlampir) 2. Aspek Attitude Penilaian aspek attitude dilakukan pada tahap In-Service Learning 1, On-theJob Learning, maupun In-Service Learning 2. (format penilaian terlampir) 3. Aspek Skills Penilaian aspek skills dilakukan pada tahap In-Service Learning 1 melalui tugas-tugas dan diskusi kelompok. (format penilaian terlampir)
Penilaian In-Service Learning 1 dilaksanakan oleh Master Trainer pada saat tahap kegiatan diklat In-Service Learning 1. Penilaian On-the-Job Learning dilaksanakan oleh Kepala Sekolah Magang pada saat tahap kegiatan diklat On-the-Job Learning dan oleh master trainer, (3) Penilaian In-Service Learning 2 dilaksanakan oleh Master Trainer pada saat tahap kegiatan diklat In-Service Learning 2.
B. PENILAI Penilai dalam diklat calon kepala sekolah/madrasah adalah: 1. Master Trainer; yakni widyaiswara atau dosen yang memiliki sertifikat Master Trainer yang ditunjuk oleh lembaga penyelenggara diklat sebagai master trainer. Master Trainer melakukan penilaian pada setiap mata diklat yang diampu pada diklat In service learning 1 meliputi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills) dan sikap (attitude). Pada In-Service Learning 2 master trainer melakukan penilaian terhadap portofolio dan presentasi laporan hasil OJL serta sikap calon kepala sekolah/madrasah.
LPPKS INDONESIA SURAKARTA/2011
5
Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012
2. Kepala sekolah sendiri (mentor 1), yakni kepala sekolah dimana calon kepala sekolah bekerja sebagai guru. Kepala sekolah mentor 1 memberikan nilai sikap dan pelaksanaan program pada On-The Job
Learning.
3. Kepala sekolah lain (mentor 2), yakni kepala sekolah dimana guru
magang sebagai calon kepala sekolah. Kepala sekolah mentor 2 memberikan nilai sikap dan pelaksanaan program pada On-The Job
Learning.
LPPKS INDONESIA SURAKARTA/2011
6
Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012
C. RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PENILAIAN PESERTA DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH 1) Standar penilaian adalah standar nasional yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian peserta diklat calon kepala sekolah. 2) Penilaian peserta diklat calon kepala sekolah adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta diklat calon kepala sekolah.
3) Penilaian peserta diklat mencakup pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills) dan sikap (attitude). 4) Implementasi penilaian pengetahuan (knowledge) dilakukan pada In-Service Learning I, dengan menggunakan instrumen pre test dan post test. 5) Implementasi penilaian sikap (attitude) dilakukan secara menyeluruh baik pada saat In-Service Learning 1, On the job Learning, dan InService Learning 2. 6) Implementasi penilaian keterampilan (skills) dilakukan terhadap portofolio dan presentasi hasil On the job learning pada In-Service Learning 2. 7) Instrumen penilaian In service learning 1 terdiri dari a) post test untuk menilai pengetahuan seluruh mata diklat yang
dipelajari, b) penilaian sikap setiap mata diklat untuk menilai sikap peserta pada waktu mengikuti diklat setiap mata diklat, c) penilaian diskusi setiap mata diklat untuk menilai keterlibatan dan keaktifan peserta dalam diskusi kelompok pada setiap mata diklat, dan d) penilaian kepemimpinan untuk menilai aspek kepribadian, sosial, kewirausahaan dan kepemimpinan peserta pada mata diklat latihan kepemimpinan.
8) Instrumen penilaian On-The Job learning terdiri dari 1) instrumen penilaian sikap untuk menilai sikap peserta selama melaksanakan OJL, 2) instrumen penilaian pelaksanaan program OJL. 9) Instrumen penilaian In-Service Learning 2. terdiri dari 1) instrumen penilaian portofolio untuk menilai hasil pelaksanaan OJL yang meliputi RTK, supervisi, perangkat pembelajaran, tugas mandiri, upaya peningkatan kompetensi berdasarkan AKPK dan laporan OJL; 2) instrumen penilaian presentasi untuk menilai kemampuan menyajikan secara lisan hasil OJL yang meliputi aspek isi, penyajian dan pengorganisasian; 3) instrumen penilaian sikap untuk menilai sikap peserta selama In-Service Learning 2. 10) Penyerahan hasil penilaian peserta diklat oleh master trainer kepada lembaga penyelenggara diklat dilakukan sebelum setiap tahapan diklat berakhir.
LPPKS INDONESIA SURAKARTA/2011
7
Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012
11) Hasil penilaian peserta diklat selanjutnya diolah oleh lembaga penyelenggara diklat untuk pengambilan keputusan (kelulusan peserta diklat).
D. STRATEGI PENILAIAN PESERTA DIKLAT Pelaksana
Borang/Catatan Mutu
Kegiatan Mulai 1.
Format Standar Penilaian Diklat [F.PD.1.1]
2.
Software Penginputan Penilaian Diklat [F.PD.4.1] Format Rekap Hasil Nilai Diklat [F.PD.4.2]
Admin
Pembagian Format Penilaian Diklat
Narasumber/ Fasilitator
Narasumber/ Fasilitator
Admin
Pengisian Format Penilaian Diklat
Penyerahan Format Penilaian Diklat yang telah diisi
Penginputan dan Perekapan Nilai Diklat
3.
Selesai
E. REKAPITULASI HASIL PENILAIAN Rekapitulasi hasil penilaian adalah pengumpulan nilai dari setiap tahap diklat mulai dari In-Service Learning 1, OJL, dan In-Service Learning 2, kemudian dilakukan pengolahan. Karena luasnya cakupan yang dinilai serta, beragamnya instrumen penilaian maka dalam melakukan rekap nilai akhir dilakukan secara bertahap. Adapun tahap rekapitulasi nilai dalam diklat ini adalah: 1. Rekapitulasi Nilai In-Service Learning 1 Rekapitulasi Nilai In-Service Learning 1 adalah proses penggabungan aspek yang dinilai dalam tahap In-Service Learning 1. Secara garis besar aspek yang dinilai pada tahap In-Service Learning 1 antara lain adalah
LPPKS INDONESIA SURAKARTA/2011
8
Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012
Kepemimpinan, Manajerial, Supervisi, dan Post test. Pada aspek manajerial terbagi ke dalam mata diklat diantaranya adalah Penyusunan RKS, Pengelolaan PTK, Pengelolaan Sarpras, Pengelolaan Peserta Didik, Pengelolaan Kurikulum, Pengelolaan Keuangan Sekolah, TIK Dalam Pembelajaran, Pembinaan TAS, Monev. Dalam melakukan penilaian terhadap sub aspek manajerial dan supervisi dilakukan dengan menilai sikap, keterampilan dan diskusi kelompok. Tabel pengolahan nilai InService Learning 1 seperti ditampilkan dibawah ini.
Tabel diatas disesuaikan dengan ruang yang tersedia dalam Juknis Penilaian ini, tanpa mengurangi isi secara umum. Tabel yang sebenarnya ada pada file excel untuk pengolahan nilai akhir. a) Keterangan:
S : Kolom Nilai Sikap K : Kolom Nilai Keterampilan D : Kolom Nilai Diskusi R1..15 : Rerata Nilai Ke-1 sampai ke-15 b) Instrumen Penilaian yang digunakan: Instrumen penilaian yang dipergunakan dalam In-Service Learning1 adalah: 1) A-1 = Instrumen Pre-test dan Post-tes 2) A-2 = Instrumen Penilaian Sikap 3) A-3 = Instrumen Penilaian Diskusi 4) A-4 = Instrumen Penilaian Kepemimpinan c) Rumus Perhitungan Nilai In-Service Learning 1
Dari rumusan tersebut didapat bahwa nilai In-Service Learning 1 terbentuk dari nilai kepemimpinan, manajerial, supervisi, dan post test. Nilai akhir diperoleh dengan mencari rerata aspek 1 sampai dengan aspek 15 yang diberikan oleh master trainer.
LPPKS INDONESIA SURAKARTA/2011
9
Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012
d) Pengolahan Nilai In Service Learning 1 Pengolahan nilai In-Service Learning 1 pada program MS Excell yang sudah tersedia, dilakukan dengan cara melakukan input nilai kepemimpinan, nilai sikap, nilai diskusi, nilai keterampilan, dan nilai post test. Setelah proses input selesai dilakukan, secara otomatis kolom jumlah akhir akan terisi dengan sendirinya. 2. Rekapitulasi Nilai On the Job Learning. Rekapitulasi Nilai On the Job Learning adalah proses penggabungan nilai sikap, dan pelaksanaan program yang dilakukan oleh Kepala sekolah tempat magang pertama (Mentor-1), Kepala sekolah tempat magang Kedua (Mentor-2), dan Master Trainer. Tabel pengolahan nilai On the Job Learning seperti ditampilkan dibawah ini.
a) Keterangan: S : Kolom Nilai Sikap PP : Kolom Nilai Pelaksanaan Program RT1..3 : Rerata Nilai Ke-1 sampai ke-3 b) Instrumen Penilaian yang digunakan Instrumen penilaian yang dipergunakan dalam On the Job Learning adalah, 1) B-1 = Instrumen Penilaian Sikap 2) B-2 = Instrumen Penilaian Pelaksanaan Program c) Rumus Perhitungan Nilai On the Job Learning
Dari rumusan tersebut dapat diketahui bahwa nilai On the Job Learning terbentuk dari rerata nilai yang diberikan oleh Mentor1 (M1), Mentor-2 (M2), dan Master Trainer (MT).
LPPKS INDONESIA SURAKARTA/2011
10
Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012
d) Cara Pengolahan dalam On the Job Learning Pengolahan nilai On the Job Learning dilakukan dengan cara melakukan input nilai sikap dan nilai pelaksanaan program yang dilakukan oleh Mentor-1, Mentor-2, dan Master Trainer kedalam tabel program MS Excell diatas. Setelah proses input selesai dilakukan, secara otomatis kolom jumlah akhir akan terisi dengan sendirinya. 3. Rekapitulasi Nilai In-Service Learning 2. Rekapitulasi Nilai In-Service Learning 2 merupakan proses penggabungan tiap aspek yang dinilai pada tahap In-Service Learning 2. Adapun aspek yang dilakukan penilaian pada tahap In-Service Learning 2 adalah sikap, portofolio, dan presentasi. Adapun bentuk tabel pengolahan nilai In-Service Learning 2 seperti ditampilkan dibawah ini.
a. Instrumen Penilaian yang digunakan Instrumen penilaian yang dipergunakan dalam In-Service Learning 2 adalah, 1) C-1 = Instrumen Penilaian Sikap 2) C-2 = Instrumen Penilaian Presentasi 3) C-3 = Instrumen Penilaian Portofolio
b. Rumus Perhitungan Nilai In-Service Learning 2:
Dari rumusan tersebut didapat nilai In-Service Learning 2 yang terbentuk dari rerata nilai sikap, nilai portofolio, dan nilai presentasi. c. Cara Pengolahan Nilai In-Service Learning 2
LPPKS INDONESIA SURAKARTA/2011
11
Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012
Pengolahan nilai In-Service Learning 2 dilakukan dengan cara melakukan menginput nilai sikap, nilai portofolio dan nilai presentasi kedalam tabel tersebut diatas. Setelah proses input seluruh aspek penilaian dilakukan secara otomatis kolom jumlah akhir akan terisi dengan sendirinya.
4. Rekapitulasi Nilai Akhir Rekapitulasi nilai akhir merupakan penggabungan nilai-nilai yang telah dilakukan pada tahap In-Service Learning 1, OJL, dan In-Service Learning 2. Adapun bentuk tabel pengolahan Nilai Akhir seperti ditampilkan di bawah ini.
a) Rumus Perhitungan Nilai Akhir Dari rumusan tersebut dapat diketahui bahwa nilai akhir terbentuk dari kontribusi nilai In-Service Learning 1 sebesar 35%, kontribusi nilai OJL adalah 15%, dan kontribusi nilai InService Learning 2 adalah 50%. b) Cara Pengolahan Nilai Akhir: Tabel rekapitulasi nilai akhir di atas sudah secara otomatis akan terisi dengan sendirinya karena sudah dilakukan hyperlink dengan sheet Nilai In-Service Learning 1, sheet nilai OJL, dan sheet nilai In-Service Learning 2. Begitu juga dengan nilai akhir dan kriteria. Jadi dalam pengolahan nilai akhir ini tidak ada proses input data, namun yang diperlukan adalah memastikan bahwa hyperlink berfungsi dengan baik.
LPPKS INDONESIA SURAKARTA/2011
12
Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012
F. KRITERIA KELULUSAN Sebagai pengambilan keputusan akhir untuk menentukan kelulusan peserta diklat calon kepala sekolah/madrasah digunakan skala penilaian sebagai berikut: ANGKA
HURUF
KETERANGAN
86-100
A
SANGAT MEMUASKAN
71-85
B
MEMUASKAN
<70
C
KURANG MEMUASKAN
LPPKS INDONESIA SURAKARTA/2011
13
Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012
BAB III PENUTUP Dengan diselenggarakannya penilaian peserta diklat calon kepala sekolah/madrasah secara terstandar ini diharapkan ketercapaian hasil diklat relevan dengan
kebutuhan peningkatan kompetensi calon kepala sekolah dan penyelenggaraan diklat calon kepala sekolah/madrasah dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pada akhirnya, penilaian peserta diklat ini diharapkan mampu mewujudkan kepala sekolah yang amanah, profesional dan berjiwa wirausaha yang bermanfaat bagi upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
LPPKS INDONESIA SURAKARTA/2011
14
Petunjuk Teknis Penilaian Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2012
Lampiran-lampiran: 1. A-1 = Instrumen Pre-test dan Post-tes 2. A-2 = Instrumen Penilaian Sikap dan Perilaku 3. A-3 = Instrumen Penilaian Diskusi 4. A-4 = Instrumen Penilaian Kepemimpinan 5. B-1 = Instrumen Penilaian Sikap dan Perilaku 6. B-2 = Instrumen Penilaian Pelaksanaan Program 7. C-1 = Instrumen Penilaian Sikap dan Perilaku 8. C-2 = Instrumen Penilaian Presentasi 9. C-3 = Instrumen Penilaian Portofolio
LPPKS INDONESIA SURAKARTA/2011
15