Jurnal Teknik Sipil Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Vol. III. No. 1 - Maret 2015 ISSN : 2339-0271
PENILAIAN KONDISI PERKERASAN JALAN TERHADAP UMUR LAYAN (Studi Kasus: Ruas Jalan Abepura-Kota Raja Km.11+700-Km.13+300) Djimris Amase Kambuaya1) , Mamok Suprapto2), Syafi’i 3) 1)
Mahasiswa Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
2)
3) Dosen Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Email:
[email protected]
Abstrak Ruas jalan Abepura-Kota Raja merupakan salah satu ruas jalan kolektor primer yang terletak di kota Jayapura. Kondisi ruas jalan Abepura-Kota Raja saat ini telah mengalami kerusakan, walaupun kerusakan yang terjadi masih bersifat fungsional. Survei kondisi jalan perlu dilakukan untuk penilaian kondisi ruas jalan sebagai bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan pemeliharaan dan rehabilitasi. Penilaian kondisi jalan dilakukan dengan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI), dan pengujian lendutan balik menggunakan alat Benkelman Beam yang dilakukan pada Km.11+700-Km.13+300. Segmentasi ruas jalan sebanyak 16 dengan dimensi masing-masing sebesar 100 meter x 7 meter yang terbagi menjadi empat seksi pengamatan. Untuk menentukan prediksi umur layan didasarkan pada Jumlah cumulative equivalent standard axle (CESA) eksisting pada Tahun 2014, khususnya pada Km. 11+700-Km.13+300. Rating PCI adalah seksi I = 67, seksi II = 64, seksi III = 53, seksi IV = 67. Lendutan wakil adalah seksi I = 20,996 mm, seksi II = 27,656 mm pada seksi III = 20,327 mm, dan seksi IV = m 22,379 mm. Prediksi sisa umur layan berdasarkan nilai CESA eksisting tahun 2014 sebesar 505.976,799 ESA, pertumbuhan lalu lintas sebesar 6,633%, diperoleh prediksi sisa umur layan jalan pada Km. 11+700-Km.13+300 berkisar 1,8 tahun. Tebal lapis tambah perkerasan lentur umur rencana 5 tahun adalah 60 cm, 64 cm, 59 cm, dan 61 cm, pada seksi I, II, III, dan IV. Tebal lapis tambah umur rencana 10 tahun adalah 63 cm, 68 cm, 63 cm, dan 64 cm pada seksi I, II, III, dan seksi IV. Ketebalan lapis tambah dipengaruhi oleh besarnya lendutan wakil pada masing-masing seksi. Kata kunci: Kondisi Jalan, Umur Layan, Tebal Perkerasan.
I. PENDAHULUAN Penilaian kondisi perkerasan jalan merupakan salah satu tahapan untuk menentukan jenis pemeliharaan maupun rehabilitasi yang akan dilakukan. Ruas jalan Abepura-Kota Raja merupakan salah satu ruas jalan yang berada di Kota Jayapura. Ruas jalan ini merupakan salah satu akses darat yang menghubungkan beberapa daerah di kawasan kota Jayapura, dan beberapa kabupaten dikawasan ini.
Gambar 1.1. Kerusakan ambles (depression), dan retak memanjang (long crack).
Kondisi ruas jalan Abepura-Kota Raja saat ini telah mengalami kerusakan pada beberapa station kilometer. Kerusakan yang cukup memprihatinkan, terjadi pada Km.13+000-Km.13+200, sehingga sangat memerlukan tindakan rehabilitasi, (ditunjukkan pada Gambar 1.1). Untuk maksud tersebut, sangat diperlukan pentahapan penanganan, salah satunya adalah melakukan survei kondisi jalan guna memberikan suatu penilaian terhadap kondisi jalan tersebut.
Berbagai riset tentang penilaian kondisi jalan serta tindakan pemeliharaan, dan rehabilitasi telah banyak dilakukan orang dalam berbagai bentuk kajian, dan dalam kurung waktu yang cukup panjang. Leo santoso, (2012), menyimpulkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan pengurangan terhadap umur layan adalah beban kendaraan yang berlebihan (overload). Akibat dari kelebihan beban tersebut, menyebabkan besarnya nilai kerusakan (demage faktor) 1
yang salurkan melalui sumbu kendaraan terhadap lapisan perkerasan jalan. Pengurangan terhadap umur layan juga diteliti oleh Sudiono, (2013), menyimpulkan bahwa jumlah ESAL yang terjadi, telah mengurangi Indeks tebal perkerasan (ITP) sebesar 11,6% per tahun.
jalan. Andri., dkk, (2012), menyimpulkan bahwa ketebalan yang diperoleh berdasarkan metode SNI 1732-1989-F, dan metode ASSTHO 1993, dipengaruhi oleh paramater dan variabel dalam perhitungan. II. METODE PENELITIAN
Untuk mengupayakan agar kondisi eksisting perkerasan jalan dapat melayani pergerakan lalu lintas yang nyaman, sangat diperlukan tindakan pemeliharaan dan rehabilitasi berdasarkan hasil evaluasi survei kondisi jalan. Ada beberapa jenis metode yang sering atau biasanya dipakai dalam menilai suatu kondisi ruas jalan antara lain metode Bina Marga, Metode Pavement Condition Index (PCI), dan pengujian destruktif maupun non destruktif. Penilaian kondisi jalan yang dilakukan oleh Bolla, (2012), dengan menggunakan dua metode yaitu metode PCI, dan metode Bina Marga, pada ruas jalan Kali Urang – Kota Malang, menyimpulkan bahwa kondisi jalan tersebut masih dalam batas kewajaran (fair). Rekomendasi penilaian kondisi jalan yang diperoleh, akan dijadikan acuan pemeliharaan dan rehabilitasi. Salah satu bentuk tindakan pemeliharaan maupun rehabilitasi yang dilakukan adalah memberikan lapis tambahan (overlay), dan rekonstruksi dengan perkerasan kaku.
Lokasi studi kasus yang dipilih dalam penelitian ini adalah ruas jalan Abepura-Kota Raja di Kota Jayapura, Provinsi Papua dengan panjang ruas jalan yang akan ditinjau pada Km. 11+700 sampai dengan Km.13+300, dengan lebar jalan kurang lebih 7,00 m. 2.1. Penilaian Kondisi Jalan dengan metode PCI 1. Menentukan Kadar Kerusakan (Density) x100%
(1)
Atau,
x100%
(2)
2. 3. 4. 5.
Menentukan nilai pengurangan (Deduct Value) Menentukan Total Deduct Value (TDV) Menentukan Corrected Deduct Value (CDV) Menentukan nilai Pavement Condition Index tiap unit (PCIs) PCI 100 CDV (3) 6. Menentukan nilai Pavement Condition Index (PCI)
Kualitas suatu desain perkerasan jalan sangat bergantung pada jumlah repetisi beban rencana, kondisi tanah dasar, dan berbagai parameter lain yang dianggap memenuhi spesifikasi desain perkerasan Tabel 1.1. Panduan Keputusan Pemeliharaan Jalan Waktu Perbaikan Freeway Arteri Memadai > 85 > 85 6 sampai 10 tahun 76 s/d 85 76 s/d 85 1 sampai 5 tahun 66 s/d 75 56 s/d 75 Rehabilitasi sekarang 60 s/d 65 50 s/d 55 Rekonstruksi sekarang < 60 < 50
PCI
∑
(4)
Kolektor > 80 71 to 80 51 to 70 45 to 50 <45
Lokal > 80 66 s/d 80 46 s/d 65 40 s/d 45 < 40
Sumber: (Shahin, 1994)
2.2. Umur Layan 1. Pertumbuhan lalu lintas 1
(5)
1
2 1
(6)
3. Prediksi sisa umur layan (7)
4. Akumulasi Ekuivalen Beban Sumbu Standar (CESA) CESA
(9)
100%
(10)
7. Lendutan wakil, (lendutan sebelum overlay) (11) Dwakil = DR + 1,64 s ; untuk jalan kolektor (tingkat kepercayaan 95%). 8. Faktor Koreksi Temperatur (12) Fo = 0,5032 x EXP(0,0194 x TPRT) 9. Lendutan rencana (13) Drencana = 22,208 x CESA(-0,2307) 10. Faktor Koreksi Tebal (14) FKTBL = 12,51 x MR -0,333
2. Faktor Perkembangan lalu lintas 1/2 1
5. Lendutan Benkelman Beam dB = 2 x (d3 – d1) x Ft x Ca x FKB-BB 6. Keseragaman lendutan
MP
m 365 E C N
(8)
11. Tebal Lapis Tambah (overlay)
TracktorTrailer
Ho =
2.3. Metode Lendutan 2
,
,
(15)
12. Tebal lapis tambah terkoreksi Ht = Ho x Fo
(16)
3
III.
HA ASIL PENE ELITIAN
3.1. Penilaiian Kondisi Jalan Metod de PCI Nilai PC CI per segmeen ditunjukkaan pada Gam mbar 1.2, dan n hasil lenddutan terkoreeksi ditunjukkkan pada Gaambar 1.3.
Pavement Condition Index (PCI)
NILAI PC CI per SEGMEN 1000 90 0 80 0 70 0 60 0 50 0 40 0 30 0 20 0 10 0 0
80 0 66
70
64
62
56
72
70
68 57
64
60
60 52
49
50 P = 62,50 PCI
Seegmentasi Ru uas Jalan
Gamb bar 1.2. Nilai PCI per massing-masing segmen Hasil Lenduutan Terkorekksi
Gam mbar 1.3. Len ndutan terkorreksi, lendutaan rata-rata, dan d lendutan Ijin.
LHR R Tahun 2014 = 13.0444 Perttumbuhan laluu lintas = 6,633% % Fakttor perkemban ngan lalu lintass = 13,58 Hasil perhitungan n prediksi umurr layan berdasaarkan ng terhadap niilai CESA penggurangan nilai CESA eksistin renccana, ditunjukkkan dalam Tab bel 1.3.
3.2. Predik ksi Umur Laayan LHR Taahun 2011 = 11.550 1 LHR Taahun 2012 = 12.374 1
Tabel 1.3. Preediksi sisa umuur layan Tahun
P Pertumbuha n Lalu lintas R R%/Tahun
CESA Rencana
CESA aktual
Faktor Peertumbuhan (N N) = CESA Rencana CESA A aktual
2011
6,633
6.871.165
292.865,5220
233,461
2012
6,633
6.871.165
499.398,5220
133,758
2014
6,633
6.871.165
505.976,799
133,580
Sumber: Hasil Perhitungan
4
Sisa umurr layan (n) dalaam Tahun = log (2N + 2/R+ =1) - lo og (2/R + 1 ) l (R + 1 + ) log 1,682 0,865 1,458 0,865 1,452 0,865
=
1,944
Tah hun
=
1,685
Tah hun
=
1,679
Tah hun
CESA eksisting = 505.976,799
Gambar 1.4. Hubungan antara nilai CESA dan prediksi sisa umur layan masing pengamatan yaitu seksi I, II, III, dan IV, diperoleh rekomendasi penanganan yang berbeda pula. Jika dibandingkan dengan lendutan terkoreksi hasil pengujian alat Benkelman Beam, ternyata lendutan rata-rata yang terjadi telah melewati batas lendutan ijin sebesar 3 mm, ditunjukkan dengan garis hijau pada Gambar 1.3. Lendutan rata-rata dan nilai PCI untuk masing-masing seksi ditunjukkan pada Tabel 1.4.
Dari perhitungan yang disajikan dalam Tabel 1.3, diperoleh prediksi sisa umur layan pada ruas jalan Abepura-Kota Raja, (Km.11+700-Km.13+300), hanya berkisar 1,679 tahun. Persamaan yang diperoleh dari hubungan antara nilai CESA dan sisa umur layan adalah y = -0,392ln(x) + 6,8708, dengan koefisien korelasinya R2 = 0,9392, ditunjukkan pada Gambar 1.4. Penilaian dengan metode Pavement Condition Index, (PCI), Berdasarkan pembagian seksi pada masing-
Tabel 1.4. Hasil penilaian PCI dan Lendutan terkoreksi per seksi SEKSI I, (11,7-12,0) SEKSI II, (12,0 -12,4) SEKSI III, (12,4-12,8) Lendutan PCI Lendutan PCI Lendutan PCI 66 70 70 14 8 19 64 62 60 8 8 11 80 68 72 6 16 29 56 57 64 15 13 25 PCI rata-rata = 67 PCI rata-rata = 64 PCI rata-rata = 67 Rekomendasi: Rehabilitasi Rekomendasi: Rehabilitasi Rekomendasi: Rehabilitasi sekarang. 1-5 tahun 1-5 tahun Sumber: Hasil Perhitungan data primer dan data sekunder
Dari hasil lendutan yang ada pada masing-masing seksi, digunakan untuk mendesain tebal lapis tambah (overlay) perkerasan lentur, karena lebih mencerminkan kelemahan dari kondisi lapis perkerasan.
3.3. Rehabilitasi Desain Tebal Perkerasan Metode Lendutan Seksi I Menghitung nilai Cumulative Equivalent Standard Axle (CESA), sesuai persamaan 1.
Tabel 1.5. Perhitungan nilai CESA untuk 5 dan 10 tahun. M 11.470 1458 78 13 25
Jumlah hari per tahun
356 356 356 356 356 Total CESA Sumber: Hasil perhitungan
E 0,019 1,071 4,464 3,372 1,480
SEKSI IV, (12,8-13,3) Lendutan PCI 52 15 49 19 50 20 60 11 PCI rata-rata = 53 Rekomendasi: Rehabilitasi sekarang.
Nilai CESA (tahun) N=5 N=10 (m x Jh x E x C x N) (m x Jh x E x C x N) 434.885,363 990.401,471 3.144.674,418 7.161.634,849 1.712.566,053 3.900.172,512 219.757,088 500.471,531 74.544,540 169.766,630 5.511.882,921 12.552.680,362
C 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
Sesuai persamaan 13. D renc. (5Thn) = 22,208 x CESA(-0,2307)
1. Menentukan nilai Lendutan Rencana 5
2.
3.
4.
5.
= 22,208 x 5.511.882,921 (-0,2307) = 0,618 mm D renc. (10Thn) = 22,208 x CESA(-0,2307) = 22,208 x 12.552.680,362 (-0,2307) = 0,512 mm Menentukan Faktor Koreksi Tebal Lapisan diambil temperatur perkerasan rata-rata tahunan 35,20oC berdasarkan hasil survei pada 187 lokasi di Indonesia, sesuai persamaan 12. Fo = 0,5032 x EXP(0,0194x35,2) = 0,996 mm Menentukan Modolus Resilient (MR), dan Stabilitas Marshall Jenis lapis tambah (overlay) yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah Laston dengan karakteristik sebagai berikut: - Modolus Resilient (MR) = 2000 MPa - Stabilitas marsal minimum = 800 kg Menentukan Faktor Koreksi terhadap Tebal Lapisan. Faktor koreksi tebal lapis tambah diperoleh sesuai dengan persamaan 14. , 12,51 -0,333 = 12,51 x 200 = 0,996 Menentukan Lendutan Wakil, (Dwakil) Diambil salah Dwakil pada seksi I sebagai contoh dalam perhitungan desain tebal lapis tambah, persamaan 11. = dr + 2s Dwakil atau Dsbl ov
6. Menentukan Tebal Lapis Tambah Menentukan tebal lapis tambah (overlay), sesuai persamaan 15.
H
Ln 1,0364
H 5 thn Ln 1,0364
Ln D 0,0597 Ln 23,744 0,0597
Ln D
Ln 0,618
59,269 cm H 10 thn Ln 1,0364
Ln 23,744 0,0597
Ln 0,512
62,450 cm
7. Tebal Lapis Tambah Terkoreksi (Ht) Menentukan tebal lapis tambah terkoreksi sesuai persamaan 16. Ht = Ho + Fo Ht (5 tahun) = 59,269 cm + 0,996 mm = 62,698 cm ≈ 60 cm Ht (10 tahun) = 62,450 cm + 0,996 mm = 65,879 cm ≈ 65 cm Tebal lapis tambah untuk seksi II, III, dan IV, dihitung sesuai dengan perhitungan tebal perkerasan pada seksi I. Hasil tebal perkerasan untuk masingmasing seksi ditunjukkan dalam Tabel 1.6.
= 16,316 mm + (1,64 x 5,798) = 23,744 mm Tabel 1.6. Parameter Desain Tebal Perkerasan per Seksi SEKSI I, Parameter (11,7-12,0) Lendutan Rata-rata (mm) 16,079 Deviasi Standar (s) 3,841 Tingkat Keseragaman (%) 23,891 D wakil (mm) 20,996 CESA 5 Tahun 5.511.883 CESA 10 Tahun 12.552.680 D rencana (mm), 5 Tahun 0,618 D rencana (mm), 10 Tahun 0,511 Ho (cm), 5 Tahun 5,964 Ho (cm), 10 Tahun 6,382 Fo 0,996 FK TBL 0,995 Ht koreksi Tebal (cm), (5 Tahun) 60,639 Ht koreksi Tebal (cm), (10 Tahun) 63,819
SEKSI II, (12,0 -12,4)
Sumber: Hasil perhitungan ketebalan masing-masing seksi untuk umur rencana 5 tahun 10 tahun ditunjukkan pada Gambar 1.4, dan 1,5.
6
SEKSI III, (12,4-12,8)
SEKSI IV, (12,8-13,3)
21,043
11,233
4,032
5,546
16,079 3,841
19,163
49,369
23,891
27,656
20,327
22,379
5.511.883
5.511.883
5.511.883
12.552.680
12.552.680
12.552.680
0,618
0,618
0,618
0,511
0,511
0,511
5,910
5,910
6,071
6,744
6,228
6,389
0,996 0,995 64,257
0,996 0,995 59,100
0,996 0,995 61,707
68,434
63,277
64,887
T TEBAL PERK KERASAN UMUR U RENCAN NA 5 TAHUN N SEKSII I
60.639
SEKSI II I
64.257
SEKSI IIII
59.100
TEBA AL PERKERA ASAN UMUR R RE ENCANAN 10 1 TAHNU
SEKSI IV V
SEKSI I
SEKSI II
S SEKSI III
S SEKSI IV
68.434
61.707 63.819
63.277
64.887
TEBAL PER RKERASAN (CM) (
Gambar 1.44. Tebal Perkkerasan umurr rencana 5 taahun
TEB BAL PERKER RASAN (CM) Gambar 1.5. Teebal Perkerasaan umur rencaana 10 tahun
IV. KESIM MPULAN
DA AFTAR PUS STAKA
Berdasarkan n penilaian dan d perhitun ngan sesuai data yang diperolleh kesimpulaan sebagai beerikut: 1. Rekom mendasi Pen nilaian meto ode PCI un ntuk masingg-masing sekssi adalah sekssi I = 43, sekksi II = 53, sseksi III = 644, dan seksi IV I = 53, den ngan demikiaan diperlukan tindakkan rehabillitasi sekaran ng pada keselluruhan pem mbagian seksi ruas jalan Abepura-K Kota Raja, (Km.11+700Km.13+300). 2. Lenduttan yang terjaadi pada massing-masing seksi s sebagaii berikut, yaittu seksi I = 16, 079 mm, seksi s II = 221,043 mm, seksi s III = 11,233 mm, dan seksi IV V = 16,079 mm. m Lendutaan yang ada telah t melebih hi lendutan n batas sebesar 3m mm. Sedanggkan prediksi sisa umur laayan berdasarkan jumlah CESA tahuun 2011, 20112, dan jum mlah CESA eksisting taahun 2014, maka diperroleh predikssi sisa umur laayan sebesar 1,679 Tahun n. 3. Tebal lapis tambah h perkerasan n lentur metode lendutaan yang dipeeroleh untukk masing-maasing oleh seksi teerhadap umuur rencana, dipengaruhi d besarnyya lendutan wakil, w lenduttan rencana, dan CESA rencana.
Aguus, S., Wardaani, S., dan Hary, C., 20008, Evaluasii Tingkat Kerusakan Jalan Denggan Methodee Pavement Conditio on Index (P PCI) Untukk Menunjaang Pengam mbilan Kepuutusan (studii kasus: Jalan J Lingkkar Selatan Yogyakarta),, Jurnal Forum F Teknik Sipil UGM, No. 18, hal.. 934-9455. AST TM D 6433-007, 2008, Staandard Practice for Roads andd Parking Lots L Pavementt Condition Inddex Surveys1. Bollla, M.E., 20113, Perbandin ngan Metodee Bina Margaa dan Mettode PCI (Paavement Conddition Index)) dalam Penilaian Kondisi K Perkerasan Jalan n (studi: Kasus Ruas Jalan Kaliuurang, Kotaa Malang)), Jurnal Teknnik Sipil Uniiversitas Nusaa Cendana,, Vol.1 No.3,, hal.105-116. Dep partemen Peemukiman dan d Prasaran na Wilayah,, 2002, Peerencanaan Tebbal Perkerasann Lentur Jalann Raya Pt T-01-2002-B,, Jakarta. Fueentes, L.G., Macea, L.F., Vergara, A., A Flintsch,, G.W., Alvarez, A A.E E., and Reyess O.J., 2012,, Evaluatiion of Truck Factors fo or Pavementt Design in Developiing Countriees, Procedia Social and a Behavioraal Sciences, Vol.53 V No.4,, hal.11399-1148. Herrman, F., dann Sofyan, M., S., 2011, Biaya Preservasii Jalan Akkibat Truk Dengan D Bebann Berlebihann Di Jalann Pesisir Tim mur Provinsi Aceh, Jurnall Transporrtasi Universitaas Syiah Kuala,, Vol. 11 No.. 3, hal. 219-228. Pusat Bahasa Departemen n Pendidikan n Nasional,, Kamus Besar B Bahasa Inndonesia, Jakarrta, 2008. o, S., dan Roza, R A.A., 2012, Analiisis Dampakk Leo Beban Overloading O Kendaraan pada p Strukturr Rigid Pavement P Teerhadap Um mur Rencanaa Perkerassan (studi kassus Ruas Jalan Simp Lago o – Sorekk Km 77 S/D D 78), Jurnal Teknik Sipil,, Vol. 19 No.2, hal. 1661-168. Marrdhatila, A., Zulkarnain n A, M., 2013, 2 Kajian n Metode Perencanaaan Struktur Perkerasan n Daur Ulang U (Pavemennt Recycling), Jurnal J Teknik k Sipil, US SU, Vol 2, No o 1, hal. 1-100.
V. REKO OMENDAS SI Rekomendaasi atau saran,, sebagai berikkut: 1. Perlu ddilakukan penelitian p terhadap efisiiensi penilaian n kondisi jalaan antara mettode PCI, dan n uji lendutan n yang disesuuikan dengan n alat, waktu, dan biaya. 2. Peningkkatan operaasional Jemb batan Timb bang waena kkota Jayapuraa, guna penggawasan terhaadap beban kendaraan, dalam hal h ini Dinas D Perhubuungan Provin nsi Papua. 3. Perlu ddilakukan peenelitian terh hadap pemillihan alternatiif jenis rehaabilitasi, antara lain , recyycling base, staabilisasi tanah h dasar, dan saluran drain nase, sehinggaa tindakan rehabilitasi yang dilakuukan lebih efeektif.
7
Mardianus., 2013, Studi Penanganan Jalan Berdasarkan Tingkat Kerusakan Perkerasan Jalan (studi kasus: Jalan Kuala Dua Kabupaten Kubu Raya), Jurnal Teknik Sipil UNTAN, Vol.13 No.1, hal. 149-160. Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Metode Lendutan Pd-T-05-2005-B, Departemen Pekerjaan Umum, 2005. Petunjuk Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur Metode Pt T-01-2002-B, Departemen Pekerjaan Umum, 2002. Supardi., 2013, Evaluasi Perkerasan Jalan pada Perkerasan Rigid dengan menggunakan metode Bina Marga (studi kasus Ruas jalan Seidurian-Rasai Jaya, Km 21+700 s.d Km Methods in Lousiana, 87th Transportation Research Board Annual Meeting, Washington, D.C., January 13-17, 2008. Zulkarnaen, A., Fadhlan., 2013, Evaluasi Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Metode Bina Marga Pt T-01-2002-B dengan menggunakan Program KENPAVE, Jurnal Teknik Sipi USU, Vol 2, No. 2, hal. 1-10.
24+700), Jurnal Teknik Sipil UNTAN, Vol.13 No.1, hal. 129-138. Wahyuningsih, T.H., dan Setyawan, A., 2013, Kondisi Kemantapan Jalan Berdasarkan Beban Lalu lintas dan Ketersediaan Dana Penanganan, Jurnal Teknik Sipil UNS, Vol.1 No.1, hal. 1-6. Yogesh, U., Jain, S.S., Tiwari, D., and Jain, M. K., 2013, Development of Overall Pavement Condition Index for Urban Road Network, Procedia - Social and Behavioral Sciences, Vol. 104, hal. 332–341. Zhong Wu., Xingwei Chen., Kavin G, Zhoungjie, Z., 2008, Structural Overlay Design of Flexible Pavement By Non Destruktive Test
8