perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN DAN NON KEUANGAN (Studi Kasus pada PDAM Kabupaten Klaten Tahun 2010-2011)
TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh: YURIKA PRASTIKA SARI NIM F3309135
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui,
niscaya Allah Mengampuni dosa-dosamu dan
Memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungaisungai, dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang agung.” (QS. Ash Shaff: 11-12) “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan Ingat Kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 152-153) Ada hak-hak orang lain dalam dirimu, penuhilah! Karena sebaik-baik manusia adalah yang membawa manfaat untuk orang lain. (Penulis)
Penulis persembahkan kepada: Sebaik-baik penolong Allah SWT Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ibu dan Bapak tercinta. Kakak-kakakku tersayang. Saudara-saudara seperjuangan 2009. Almamater.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Segala Puji hanya untuk Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan nikmat kepada penulis sehingga Tugas Akhir dengan judul “PENILAIAN
KINERJA
PERUSAHAAN
DAREAH
AIR
MINUM
DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN DAN NON KEUANGAN (Studi Kasus pada PDAM Kabupaten Klaten Tahun 2010-2011)” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan Tugas Akhir
ini dimaksudkan guna
melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap rasa hormat dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, Ms., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak, selaku Ketua Program Studi DIII Akuntansi. 3. Bapak Drs. Hanung Triatmoko, M.Si., Ak, selaku pembimbing dalam pembuatan Tugas Akhir yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir. commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Bapak Adi Firman Ramadhan, SE., M.Ak., Ak. selaku pembimbing akademik yang selama proses perkuliahan selalu memberikan pemantauan terhadap perkembangan akademik penulis. 5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi khususnya Dosen Program Studi DIII Akuntansi yang membekali ilmu pengetahuan. 6. Ibu Ambar Muryati, SE., MM., selaku Direktur Utama PDAM Kabupaten Klaten yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan magang keja di Instansi yang Ibu pimpin. 7. Ibu Sri Harsini, BSc., selaku Kepala Sie Keuangan yang telah memberikan bimbingan selama kegiatan magang berlangsung. 8. Seluruh Staf dan Karyawan PDAM Kabupaten Klaten (Bpk. Surono, Bpk Agung, Bpk Pri, Bpk Buyung, Bpk Tarto, Ibu Budyastuti, Ibu Anik, Ibu Tutik, Ibu Erni, Ibu Endang, Ibu Wulan, Ibu Ima) yang dengan sabar telah membimbing dan memberikan kemudahan serta bantuan dalam memperoleh informasi yang penulis butuhkan. 9. Ibu dan bapak yang senantiasa memberikan doa untuk keberhasilan penulis. 10. Mbak Lin, Mas Kusnan, Mbak Wati, Mas Git, Mas Mikho, Mbak Linda, Mas Triya, Mbak Siti trimakasih atas doa, dukungan dan semangat yang telah diberikan kepada penulis. 11. Laskar Candi Ceto, Itsar, Ghaziah terimakasih atas kebersamaan dalam memperbaiki diri dan saling menyemangati, tetap semangat ya melanjutkan perjuangan 2009. commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12. Adik-adikku, afwan belum bisa memberikan yang terbaik dalam membina, semangat kalian memberikan keinginan untuk senantiasa berbuat lebih baik. 13. Trimakasih untuk Puji, Novi, Wulan, Sisca Luvi, Esti atas kesediaan berbagi suka duka. 14. Teruntuk Vetie, jazakillah atas cinta yang diberikan afwan karena sering membuat jengkel. 15. Maaf, maaf dan maaf untuk Siska karena tidak dapat menjadi teman yang bisa amanah. 16. Novi yang telah membersamai dalam proses magang dan menjadi teman suka duka selama magang. 17. Mbak Atun yang dengan kegigihannya selalu memberikan inspirasi kepada penulis untuk terus berjuang. 18. Mbak Sury, afwan jadi ikut mendapatkan beban, doakan aku segera sukses dan dapat menggantinya ya. 19. Mbak No, Mbak May, Mba Bil, Mbak Ay terimakasih atas bimbingannya dan bantuannya. 20. Mbak Galuh maturnumun sanget purun ngotong-ngotong printer. 21. Saudari-saudari Kemuliaan dan Fathya atas semangat dan dukungan yang diberikan. 22. Trimakasih kepada KMM dan BPPI, teruslah berjuang karena objek dakwah telah menunggu uluran tangan kalian. 23. Teman-teman Akuntansi 2009 ABC terimakasih atas perjumpaan selama ini, penulis yakin kalian adalah orang-orang yang sukses. commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga penulisan Laporan Magang ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Surakarta, 11 Juli 2012
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
(halaman) HALAMAN JUDUL..................................................................................... i ABSTRAK .................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v KATA PENGANTAR .................................................................................. vi DAFTAR ISI ................................................................................................. x DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii BAB I PENDAHULUAN A.
Gambaran Umum Perusahaaan .............................................. 1 1. Pendirian Perusahaan ...................................................... 1 2. Visi, Misi, Motto dan Tujuan Perusahaan ....................... 2 3. Sifat, Tujuan dan Lapangan Usaha................................. 2 4. Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Klaten .............. 3 5. Deskripsi Jabatan ............................................................ 5 6. Kebijakan Akuntansi PDAM Kabupaten Klaten............ 19 7. Wilayah Layanan dan Sumber Mata Air ........................ 25 user 8. Tarif Pemakaiancommit Air dantoKelompok Pelanggan ............... 26
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B.
Latar Belakang Masalah ........................................................ 31
C.
Perumusan Masalah ............................................................... 35
D.
Tujuan Penelitian ................................................................... 35
E.
Manfaat Penelitian ................................................................. 36
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A.
Tinjauan Pustaka ................................................................... 38 1. Definisi Penilaian Kinerja .............................................. 38 2. Tujuan Penialaian Kinerja .............................................. 39 3. Manfaat Penilaian Kinerja .............................................. 40 4. Siklus Pengukuran Kinerja ............................................. 41 5. Penilaian Kinerja pada Sektor Publik ............................. 42 6. Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum ......... 43
B.
Analisis Data dan Pembahasan .............................................. 62 1. Aspek Keuangan............................................................. 63 2. Aspek Non Keuangan ..................................................... 85 3. Kriteria Kinerja dan Analisis Kinerja PDAM ................ 88 Kabupaten Klaten Tahun 2010-2011
BAB II I TEMUAN A.
Kelebihan .............................................................................. 91 1. Aspek Keuangan ............................................................ 91 2. Aspek Non Keuangan ..................................................... 92
B.
Kelemahan ............................................................................ 94 1. Aspek Keuangan .............................................................. 94 commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Aspek Non Keuangan ....................................................... 94 BAB IV PENUTUP A.
Simpulan ................................................................................ 96
B.
Rekomendasi ......................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
I.1 Jumlah Pegawai PDAM Per Desember 2011 ......................................... 5 I.2 Daftar Pengelompokan Piutang ............................................................... 22 I.3 Daftar Tarif Penyusutan Aset Tetap ........................................................ 24 I.4 Daftar Tahapan Kenaikan Tarif Air Minum ............................................ 27 I.5 Biaya Administrasi, Dana Perawatan Meter Air dan Denda Kepada ...... 29 Pelanggan Air Minum I.6 Kelompok Golongan Pelanggan .............................................................. 30 I.7 Hasil Evaluasi Kinerja PDAM ................................................................. 34 II.1 Standar Penilaian Rasio Laba Terhadap Aktiva Produktif ..................... 45 II.2 Standar Penilaian Rasio Laba Terhadap Penjualan ................................ 45 II.3 Standar Penilaian Rasio Aktiva Lancar Terhadap Utang Lancar ........... 46 II.4 Standar Penilaian Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas ........ 47 II.5 Standar Penilaian Rasio Total Aktiva Terhadap Total Utang ................ 48 II.6 Standar Penilaian Rasio Biaya Operasi Terhadap .................................. 48 Pendapatan Operasi II.7 Standar Penilaian Rasio Laba Operasi Sebelum Biaya .......................... 49 Penyusutan Terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo II.8 Standar Penilaian Rasio Aktiva Produktif Terhadap .............................. 50 Penjualan Air
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
II.9 Standar Penilaian Jangka Waktu Penagihan Piutang ............................. 51 II.10 Standar Penilaian Efektivitas Penagihan .............................................. 51 II.11 Standar Penilaian Cakupan Pelayanan ................................................. 52 II.12 Penilaian Kualitas Distribusi Air .......................................................... 53 II.13 Penilaian Kontinuitas Air ..................................................................... 53 II.14 Penilaian Produktivitas Pemanfaatan Instalasi Produksi...................... 54 II.15 Penilaian Tingkat Kehilangan Air ........................................................ 54 II.16 Penilaian Peneraan Meter Air ............................................................... 55 II.17 Penilaian Kecepatan Penyambungan Baru ........................................... 55 II.18 Penilaian Kemampuan Penanganan Pengaduan Rata-rata ................... 56 per Bulan II.19 Penilaian Kemudahan Pelanggan ......................................................... 56 II.20 Penilaian Kinerja Rasio Karyawan per 1000 Pelanggan ...................... 57 II.21 Penilaian Pelaksanaan Rencana Jangka Panjang.................................. 58 II.22 Penilaian Pelaksanaan Rencana Organisasi dan Uraian Tugas ............ 58 II.23 Penilaian Pelaksanaan Prosedur Operasi Standar ................................ 59 II.24 Penilaian Pelaksanaan Gambar Nyata Laksana.................................... 59 II.25 Standar Penilaian Pelaksanaan Penilaian Kinerja Karyawan ............... 60 II.26 Penilaian Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran .......................... 60 Perusahaan II.27 Penilaian Pelaksanaan Tertib Laporan Internal .................................... 60 II.28 Penilaian Pelaksanaan Tertib Laporan Eksternal ................................ 61 II.29 Standar Penilaian Opini Auditor Independen ....................................... 61 commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
II.30 Standar Penilaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan ........................... 62 Tahun Terakhir II.31 Perhitungan Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif PDAM ................ 63 Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 II.32 Perhitungan Rasio Laba terhadap Penjualan PDAM ........................... 64 Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 II.33 Perhitungan Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar ................... 65 PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 II.34 Perhitungan Rasio Utang Jangka Panjang terhadap ............................. 66 Ekuitas PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 II.35 Perhitungan Rasio Total Aktiva terhadap Total Utang PDAM ............ 67 Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 II.36 Perhitungan Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan ....................... 68 Operasi PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 II.37 Perhitungan Rasio Laba Operasi Sebelum Biaya ................................. 70 Penyusutan Terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 II.38 Perhitungan Rasio Aktiva Produktif Terhadap Penjualan .................... 71 Air PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 II.39 Perhitungan Jangka Waktu Penagihan Piutang PDAM ....................... 72 Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 II.40 Perhitungan Efektivitas Penagihan Piutang PDAM ............................. 73 Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
II.41 Penilaian Kinerja Aspek Keuangan PDAM Kabupaten ....................... 74 Klaten Tahun 2010-2011 II.42 Perhitungan Cakupan Pelayanan PDAM Kabupaten Klaten................ 75 tahun 2010-2011 II.43 Produktifitas Pemanfaatan Instalasi Produksi PDAM .......................... 77 Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 II.44 Tingkat Kehilangan Air PDAM Kabupaten Klaten ............................. 78 tahun 2010-2011 II.45 Peneraan Meter Air PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 ........ 79 II.46 Kemampuan Penanganan Aduan Rata-rata per Bulan ......................... 81 PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 II.47 Rasio Karyawan per 1000 Pelanggan PDAM Kabupaten Klaten ........ 82 tahun 2010-2011 II.48 Penilaian Kinerja Aspek Operasional PDAM Kabupaten Klaten ........ 83 tahun 2010-2011 II.49 Penilaian Kinerja Aspek Administrasi PDAM Kabupaten Klaten ....... 88 tahun 2010-2011 II.50 Nilai Ketiga Aspek Kinerja PDAM Kabupaten Klaten ........................ 89 Tahun 2010-2011
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
Halaman
I.1 Susunan Organisasi PDAM Kabupaten Klaten ....................................... 37
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Neraca Komparatif Tahun 2010-2011
2.
Laporan Laba (Rugi) Komparatif Tahun 2010-2011
3.
Laporan Arus Kas Komparatif Tahun 2010-2011
4.
Laporan Ikhtisar Rekening Tahun 2011
5.
Laporan Ikhtisar Rekening Tahun 2010
6.
Laporan Pegihan Bulanan sampai dengan Bulan Desember 2011
7.
Laporan Pegihan Bulanan sampai dengan Bulan Desember 2010
8.
Laporan Jumlah Pelanggan Tahun 2011
9.
Laporan Jumlah Pelanggan Tahun 2010
10.
Laporan Produksi Air dan Distribusi sampai dengan Bulan Desember 2011
11.
Laporan Produksi Air dan Distribusi sampai dengan Bulan Desember 2010
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN DAN NON KEUANGAN (Studi Kasus pada PDAM Kabupaten Klaten Tahun 2010-2011)
Yurika Prastika Sari F3309135
Water Supply Company (PDAM) is one of government company that aims to provide clean water to the public welfare. The focus of this research is measuring performance of PDAM Klaten in 2010-2011 on two aspects of the financial aspects of performance and non-financial aspects (aspects of administrative and operational aspects) as regulated by the Decree of Interior Minister Number 47 Year 1999. Using ten indicators performance from each aspect of performance, it is known that the performance of PDAM Klaten Year 2010-2011 are classified as good with the average value of 62,75. There are four obstacles in the effort to achieve better performance. Of the financial aspects of the optimization productive assets to increase the income and earnings. Of non-financial aspects in mind that the coverage is still low due to the difficulty of finding the water source. There was also a lack of field staff to do the work in the field techniques such as water meter calibration, connecting the new customer connection. And lack of order in the external reporting.
Key words: Performance, water company, financial aspects, operational aspects, and administration aspects.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Pendirian Perusahaan PDAM Kabupaten Klaten didirikan pada tahun 1977 berdasarkan Perda No. 2 Tahun 1977 dan disahkan dengan SK Gubernur Jawa Tengah No. HK.057/P/1977 tanggal 9 September 1977. PDAM Kabupaten Klaten pada saat pendirian hanya mencakup wilayah Klaten kota yang meliputi Klaten Selatan, Klaten Utara dan Klaten Tengah. Dengan modal awal sebagai berikut: Modal Dasar (PM Pemkab.Klaten)
Rp
11.500.000,00
Penyertaan Modal Pemerintah Pusat
Rp 10.816.253.251,00
Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten
Rp 16.166.329.000,00
Modal Hibah (Jaringan Ex DKK)
Rp
513.215.431,00
PM Pemerintah Pusat yang belum ditetapkan statusnya
Rp 20.335.449.274,00
Jumlah
Rp 47.842.746.956,00
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
2. Visi, Misi, Motto dan Tujuan Perusahaan a. Visi Terwujudnya pelayanan air minum yang prima serta kondisi perusahaan yang sehat dan mandiri. b. Misi 1) Memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat secara tepat kualitas, kuantitas dan kontinuitas. 2) Mewujudkan tingkat pendapatan perusahaan dan kontribusi PAD secara optimal. c. Motto Melayani lebih baik dengan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) d. Tugas Pokok dan Fungsi Mendukung dan mewujudkan program pemerintah di bidang penyediaan air minum dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Kabupaten Klaten pada khususnya.
3. Sifat, Tujuan dan Lapangan Usaha a. Sifat Kegiatan usaha Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Klaten (PDAM Kabupaten Klaten) yang utama adalah Penyediaan dan Pelayanan Air Minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kabupaten Klaten yang bersifat sosial dan disamping itu untuk mendapatkan keuntungan. b. Tujuan Tujuan PDAM Kabupaten Klaten adalah turut serta melaksanakan pembangunan daerah pada khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya. Hal tersebut dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan rakyat serta ketentuan kerja dalam perusahaan menuju masyarakat adil dan makmur berdasar Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945. c. Lapangan Usaha PDAM Kabupaten Klaten mengusahakan penyediaan air minum yang sehat dalam memenuhi syarat-syarat bagi masyarakat di wilayah daerah Kabupaten Klaten.
4. Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Klaten a.
Struktur Organisasi Struktur organisasi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Klaten disusun berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum
Kabupaten
Klaten
No.01/SD/Dir/PDAM/-
KLT/IV/1983 tanggal 26 April 1983 yang telah disempurnakan dan disahkan
oleh
Bupati
Klaten
dengan
Surat
Keputusan
No.
060/034/X/2001 tanggal 31 Oktober 2001 bahwa Perusahaan Daerah
commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Air Minum Dipimpin oleh seorang Direktur Utama dibantu oleh Direksi Administrasi dan Keuangan serta Direktur Teknik. Ketiga bagian tersebut belum bisa menjalankan keseluruhan fungsi PDAM sehingga terdapat struktur organisasi di bawahnya. Direksi Administrasi dan Keuangan dibawahnya dibantu oleh dua seksi yaitu Seksi Keuangan serta Seksi Administrasi Umum dan Hubungan Langganan. Direktur Teknik juga dibantu oleh dua seksi yaitu Seksi Produksi dan Perencanaan serta Seksi Transmisi, Distribusi dan Penyambungan (Trasdisbung). Setiap seksi-seksi tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Seksi (Kasi) yang dibawahnya masih terdapat sub-sub seksi seperti yang terlihat pada Gambar I.1 pada halaman 37. b. Direksi Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Klaten No. 539/207/2011 tanggal 30 Mei 2011 tentang pengangkatan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Klaten periode tahun 2011/2015: Direktur Utama
: Ambar Muryati, SE., MM.
Direktur Adm. Dan Keuangan
: Y. Anang Marjiyanto, Spd., Mpd
Direktur Teknik
:-
Susunan Anggota Badan Pengawas PDAM Kabupaten Klaten periode 1 Februari 2009 sampai dengan 31 Januari 2012 yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Bupati Klaten No. 539/116/2009 sebagai berikut:
commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Ketua merangkap Anggota
: H. Edy Hartanto, SH., MM.
Sekretaris merangkap Anggota
: Sri Sumanto, SE., MM.
Anggota
: Drs. Sumargono, M.Si.
c. Personalia Pegawai PDAM Kabupaten Klaten sampai tanggal 31 Desember 2010 terdiri dari Direksi, pegawai perusahaan, calon pegawai dan pegawai kontrak. Jumlah keseluruhan pegawai pada PDAM Klaten adalah sebagai berikut: Tabel I.1 Jumlah Pegawai PDAM Per Desember 2011 Tahun 2011 1. Direksi 2 2. Pegawai Perusahaan 132 3. Calon Pegawai 14 4. Pegawai Kontrak 12 Jumlah 160 Sumber: PDAM Kabupaten Klaten No
Keterangan
Tahun 2010 3 122 12 27 164
Bertambah (Berkurang) (1) 10 2 (15) (4)
5. Deskripsi Jabatan Pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Klaten adalah sebagai berikut : a. Direktur Utama Bertanggungjawab kepada
: Badan Pengawas
Tugas
:
commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Memimpin,
mengurus
kebijaksanaan
Badan
dan
membina
Pengawas,
yang
PDAM
menurut
segaris
dengan
kebijaksanaan umum Pemerintah Daerah. 2) Merencanakan kegiatan perusahaan dengan menyusun dan menyerahkan usul rencana kerja tahunan perusahaan kepada Badan Pengawas. 3) Setiap akhir tahun membuat dan mengajukan anggaran tahunan kepada Badan Pengawas berdasarkan usul rencana kerja tahunan. 4) Melaksanakan program kerja yang telah disetujui oleh Badan Pengawas
dengan
menggunakan
sumber
dana
dan
daya
perusahaan. 5) Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh bidang administrasi dan keuangan dan bidang teknik melalui laporan-laporan manajemen. 6) Memulihkan efisiensi kerja dari seluruh seksi-seksi dalam struktur organisasi agar tercipta suasana kerja yang mantap. 7) Dalam batas-batas polioy Badan Pengawas dan Pemerintah Daerah, mengambil inidiatif dalam pengangkatan karyawan, mutasi, promosi dan pemberhentian atau pensiunan, menentukan pelaksanaanya berdasarkan peraturan yang berlaku. 8) Mengadakan penilaian terhadap efisiensi dari sistem dan prosedur yang dilaksanakan di perusahaan.
commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
9) Menciptakan, merubah, memperbaiki peraturan-peraturan baru yang ditugaskan oleh Badan Pengawas atau seperti yang tercantum didalam peraturan atau perundangan atau ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan. 10) Menyampaikan
laporan-laporan
manajemen
kepada
Badan
Pengawas dan memberikan ulasan-ulasan serta keterangan bila diminta. 11) Memeriksa dan menandatangani cek voucher serta menandatangani cek, berdasarkan cek voucher bersama-sama dengan direktur administrasi dan keuangan. 12) Melaksanakan pekerjaan administrasi seperti menandatangani dokumen-dokumen
administrasi
dan
keuangan,
surat-surat,
kontrak-kontrak, serta dokumen-dokumen lainnya. 13) Menjamin agar seluruh prosedur-prosedur, peraturan-peraturan, dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. 14) Memberikan
pengarahan
kepada
seluruh
karyawan
dalam
melaksanakan perkerjaan masing-masing untuk mencapai tujuan perusahaan. 15) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Badan Pengawas.
commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Direktur administrasi dan keuangan Bertanggung jawab kepada
: Direktur Utama
Tugas
:
1) Menjaga, memelihara kerjasama dan komunikasi yang baik dengan Direktur teknik. 2) Menyusun dan menyerahkan kepada Direktur Utama rencana kerja tahunan bidang administrasi dan keuangnan berdasarkan usul rencana kerja dari seksi-seksi yang ada dalam bidang administrasi dan keuangan. 3) Membantu Direktur Utama dalam menyusun rencana kerja tahunan perusahaan dan rencana pengembangan dan rencana keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang. 4) Mengawasi dan meneliti usul-usul anggaran dari seksi-seksi dalam bidang administrasi dan keuangan yang disusun oleh sub seksi-sub seksi. 5) Membantu Direktur Utama dalam menilai usul-usul anggaran untuk seluruh seksi dalam perusahaan dan mengawasi konsolidasi anggaran tersebut. 6) Melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan operasi perusahaan berdasarkan laporan-laporan manajemen dan mempersiapkan tindakan perbaikan, apabila terdapat penyimpangan.
commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7) Memeriksa dan menandatangani cek voucher serta menandatangani cek berdasarkan cek voucher bersama-sama dengan Direktur Utama. 8) Menandatangani rekening air dan non air yang diajukan secara berkala. 9) Menjamin agar seluruh prosedur-prosedur, peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku dalam perusahaan, berjalan dengan sebaik-baiknya. 10) Menjamin
terlaksananaya
pencatatan
yang
lengkap
dari
pembukuan perusahaan dan pencatatan-pencatatan administrasi lainnya. 11) Melaksanakan
pada
waktunya
program
dan
kebijakan
inplementasi. 12) Menilai dan menyetujui promosi karyawan bidang administrasi dan keuangan untuk diajukan kepada Direktur Utama melalui seksi administrasi umum dan personalia. 13) Memberikan pengarahan kepada seluruh karyawan bidang administrasi dan keuangan untuk terwujudnya tujuan perusahaan. 14) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama.
commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Kepala seksi keuangan Bertanggung jawab kepada
: Direktur administrasi dan keuangan
Tugas
:
1) Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Sub seksi perencanaan keuangan, Sub seksi pembukuan dan rekening, Sub seksi penagihan dan Sub seksi kas atau pembayaran, sesuai dengan sistem dan prosedur yang ditetapkan. 2) Memelihara kerjasama serta komunikasi yang baik dengan seksiseksi lainnya. 3) Membantu
Direktur
administrasi
dan
keuangan
dalam
mempersiapkan rencana-rencana keuangan jangka pendek dan jangka panjang. 4) Mengkoordinir penyusunan anggaran tahunan perusahaan serta konsolidasi anggaran perusahaan. 5) Memberi pengarahan kepada Sub seksi perencanaan keuangan dalam menyusun penerimaan dan pengeluaran kas setiap bulan dan kemudian memberikan advice diminta atau tidak kepada Direktur administrasi dan keuangan dalam melaksanakan pembayaranpembayaran, rencana pembelian dan bila terjadi kekurangan uang kas (termasuk bank) berusaha mendapatkan dana kepada pihak ketiga.
commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6) Menjamin kelancaran pembuatan rekening, penagihan dan pencatatanya dalam DRD. 7) Menjamin agar pekerjaan pembukuan tepat waktu terlaksana sesuai dengan jadwal waktu yang ditentukan. 8) Menjamin
terlaksananya
administrasi
keuangan
dan
pengarsipannya dengan baik. 9) Meneliti dan memeriksa cek voucher yang disiapkan oleh Sub seksi pembukuan dan rekening, lengkap dengan dokumen pendukungnya. 10) Mempersiapkan dan mengajukan cek voucher pada saat jatuh tempo kepada Direktur Utama, melalui Direktur administrasi dan keuangan. 11) Mengawasi dan bertanggung jawab atas penggunaan anggaran pada seksi keuangan dan seksi-seksi lainnya. 12) Meneliti konsep-konsep laporan manajemen dan laporan-laporan lainnya yang dibuat oleh sub-sub seksi dalam seksi pembukuan. 13) Meneliti dan menganalisa laporan-laporan manajemen. 14) Memberikan petunjuk pengarahan kepada seluruh bawahannya agar ketrampilan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan terus meningkat. 15) Melaksanakan tutas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur administrasi dan keuangan.
commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Kepala seksi administrasi umum dan hubungan langganan Bertanggung jawab kepada
: Direktur administrasi dan keuangan
Tugas
:
1) Merencanakan,
mengatur,
mengawasi
pekerjaan-pekerjaan
administrasi umum, kepegawaian, pelayanan-pelayanan, pembaca meter, pembelian, dan penyimpanan barang. 2) Memelihara komunikasi dan kerjasama yang baik dengan seksiseksi lainnya. 3) Mempersiapkan naskah surat-surat untuk Direksi. 4) Menjamin
agar
pelaksanaan
administrasi
dan
pengarsipan
dilakukan sebaik-baiknya. 5) Menjamin kelancaran pekerjaan pengetikan, pengadaan dan pengiriman
surat-surat,
formulir-formulir,
daftar-daftar,
dan
laporan-laporan manajemen. 6) Berpedoman kepada keselarasan kegiatan perusahaan berkonsultasi dengan
seksi-seksi
lain
dalam
perusahaan,
merencanakan
penerimaan pegawai baru dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh Direksi perusahaan, melaksanakan pemanggilan, testing, wawancara, pembuatan perjanjian kerja, orientasi, latihan kerja dan penempatanya. 7) Meneliti pembuatan daftar gaji yang diajukan oleh Sub seksi administrasi umum dan personalia.
commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
8) Menjamin adanya persediaan-persediaan barang keperluan kantor dan barang-barang teknik. 9) Mengkoordinir pelaksanaan pembelian barang dan bahan baku produksi baik untuk stock maupun langsung dipakai. 10) Menjamin penyimpanan barang dan bahan agar terselenggara sebaik-baiknya. 11) Menjamin dilaksanakanya prosedur pembelian dan kebijaksanaan pembelian agar dicapai harga yang paling rendah dengan mutu yang baik, jangka waktu pembayaran, penyerahan pada waktu yang tepat dan syarat-syarat lain yang menguntungkan. 12) Berusaha menjamin kelancaran dan pengembangan pelayanan langganan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan berusaha menambah langganan sesuai dengan produksi air yang dihasilkan. 13) Menjamin agar pembaca meter dilakukan dengan baik dan tepat oleh Seksi pembaca meter. 14) Pada
periode
penyusunan
anggaran
tahunan
perusahaan
bekerjasama dengan seksi-seksi lainnya, menyusun usul rencana anggaran
untuk
seksinya
dan
mengawasi
pelaksanaan
penggunaanya. 15) Dalam batas-batas tertentu bertindak selaku juru bicara perusahaan sesuai dengan pengarahan dan petunjuk Direksi.
commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
16) Memberikan petunjuk, pengarahan kepada seluruh bawahannya agar keterampilan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan terus meningkat. 17) Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidangnya yang diberikan oleh Direktur administrasi dan keuangan. e. Direktur Teknik Bertanggung jawab kepada
: Direktur Utama
Tugas
:
1) Menjaga, memelihara kerjasama dan komunikasi yang baik dengan Direktur Administrasi dan Keuangan, Kepala seksi produksi dan perencanaan. 2) Menyusun dan menyerahkan kepada Direktur Utama rencana kerja tahunan bagian Teknik berdasarkan usul rencana kerja dari Seksi Produksi, seksi Transmisi dan Distribusi dan Seksi Perencanaan dan Pemeliharaan. 3) Membantu Direktur Utama dalam menyusun rencana kerja tahunan Perusahaan dan pengembangan produksi, transmisi dan distribusi untuk jangka panjang. 4) Mengawasi dan meneliti usul-usul Anggaran dari Bagian teknik yang disusun oleh seksi-seksi dan subseksi-subseksi. 5) Membantu direktur utama dalam menilai usul-usul anggaran. 6) Melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan operasi-operasi perusahaan di bagian Teknik berdasarkan laporan manajemen dan commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mempersiapkan
tindakan
perbaikan
apabila
terdapat
penyimpangan. 7) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan oleh perusahaan atau kontraktor berjalan sesuai dengan rencana dan dikerjakan dengan sebaikbaiknya. 8) Menjamin agar Administrasi Teknik di seksi-seksi dan subseksi berjalan dengan sebaik-baiknya. 9) Menyetujui permintaan sambungan instalasi baru, penyambungan kembali, perbaikan sambungan langganan. 10) Mengusahakan secara terus meneus efisiensi Produksi dan Distribusi air bersih, perawatan dan perbaikan seluruh alat dan perlengkapan pabrik air. 11) Menilai dan menyetujui promosi karyawan Bagian Teknik untuk diajukan ke Direktur melalui Seksi Administrasi Umum dan Personalia. 12) Memberikan pengarahan kepada Seluruh Karyawan Bagian Teknik untuk terwujudnya tujuan perusahaan. 13) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama. f. Kepala seksi produksi dan perencanaan Bertanggung jawab kepada
: Wakil Direktur Teknik
Tugas
:
commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Merencanakan dan mengatur sistim penyediaan air yang cukup sehat, baik kualitas maupun kuantitasnya untuk didistribusikan kepada pelanggan. 2) Merencanakan, mengatur pengoperasian dan pemeliharaan seluruh instalasi pabrik air termasuk mesin-mesin listrik pompa serta bangunan-bangunannya. 3) Memelihara kerja sama dan komunikasi yang baik dengan Seksiseksi lain. 4) Membuat rencana kerja bulanan yang meliputi : Perencanaan volume air yang akan diproduksikan, jumlah jam kerja operasi, kebutuhan bahan bakar, pencucian bak tendon air, biaya listrik, bahan kimia dan bahan- bahan lainnya yang diperlukan termasuk biaya dan kebutuhan tenaga kerja. 5) Menyimpan usulan Anggaran Tahunan Seksi Produksi dan Perencanaan
Tehnik
guna penyusunan
Anggaran
Tahunan
Perusahaan. 6) Mengadakan pengawasan secara periodik terhadap seluruh kegiatan Seksi Produksi dan Perencanaan. 7) Memberikan pengarahan kepada seluruh bawahannya agar keterampilan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan terus meningkat. 8) Mengevaluasi keperluan
keterampilan
bawahannya
training kepada Wakil commit to user
dan
Direktur
mengusulkan Teknik
dan
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengkoordinir
pelaksanaan
training
dengan
Kepala
Seksi
Administrasi Umum dan Hubungan Langganan. 9) Melaksanakan tugas-tugas lain dibidangnya yang diberikan oleh Wakil Direktur Teknik. g. Kepala seksi transmisi, distribusi dan penyambungan (Trandisbung) Bertanggung jawab kepada
: Wakil Direktur Teknik.
Tugas
:
1) Mengawasi dan mengatur pengoperasian jaringan-jaringan pipa transmisi, distribusi, penyambungan, pemasangan meter air, agar distribusi air berjalan lancar. 2) Mengkoordinir,
mengawasi
pelaksanaan
perbaikan
dan
pemeliharaan jaringan pipa transmisi, distribusi, pipa dinas, meter air dan alat-alat perlengkapan lainnya. 3) Mengkoordinir, megawasi semua pemasangan sambungan jaringan pipa. 4) Mengkoordinir pemeriksaan semua jaringan pipa transmisi, distribusi,
pipa
dinas,
kran-kran
umum,
serta
pekerjaan
perbaikannya jika terjadi kebocoran. 5) Meneliti sambungan-sambungan pipa yang tidak resmi, dan melaporkan kepada Wakil Direktur Teknik agar segera diambil tindakan penutupan sambungan tersebut.
commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6) Mengatur dan mengawasi penutupan sambungan langganan berdasarkan surat perintah Wakil Direktur Teknik dan melaporkan hasil penutupannya. 7) Mengatur dan mengawasi penyambungan kembali sambungan langganan berdasarkan Surat Perintah Kerja dari Wakil Direktur Teknik. 8) Mengatur dan mengkoordinir pengujian meter air, pemasangan meter air yang baru, rencana-rencana penggantian meter yang rusak serta pemeliharaannya. 9) Mengkoordinir pembuatan usulan rencana anggaran biaya Seksi Transmisi, distribusi dan penyambungan untuk anggaran bulanan atau tahunan. 10) Memberikan pengarahan kepada seluruh bawahannya agar keterampilan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan terus meningkat. 11) Mengevaluasi keperluan
keterampilan
training
mengkoordinir
kepada
pelaksanaan
bawahannya
dan
mengusulkan
Wakil
Direktur
Teknik
training
dengan
kepala
dan seksi
Administrasi Umum dan Hubungan Langganan. 12) Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidangnya yang diberikan oleh Wakil Direktur Teknik.
commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6. Kebijakan Akuntansi PDAM Kabupaten Klaten Kebijakan akuntansi PDAM Kabupaten Klaten telah mengacu kepada SAK ETAP. Namun terhadap Kode Rekening, Laporan Manajemen, Siklus Pembukuan, RKAP dan prosedur masih berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah No. 8 Tahun 2000 tentang “Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum”. Secara garis besar kebijakan akuntansi yang dilaksanakan dalam tahun 2011 adalah sebagai berikut: a. Dasar Akuntansi Dasar akuntansi yang digunakan pada perhitungan hasil usaha (laba/rugi) periodik dan penentuan posisi keuangan (neraca) dilakukan dengan metode akrual (accrual basic) yaitu saat terjadinya transaksi sehingga diakui adanya hak dan kewajiban perusahaan. b. Penggolongan dan Penamaan Penggolongan dan penamaan terhadap kelompok neraca adalah Aset Lancar, Aset Tidak Lancar, Kewajiban Jangka Pendek, Kewajiban Jangka Panjang dan Ekuitas. Penggolongan dan penamaan terhadap
kelompok
Laba/Rugi
adalah
Pendapatan,
Beban,
Pendapatan/Beban Lain-lain. Beban digolongkan menurut fungsinya. c. Pengakuan Pendapatan Pendapatan penjualan air diakui, dicatat dan dilaporkan tiap bulan berdasarkan rekening air yang diterbitkan pada bulan yang
commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bersangkutan, walaupun penerimaan uangnya baru terjadi kemudian, atau pada saat penerimaan uang untuk transaksi penjualan tunai. Pendapatan sambungan baru dan penjualan non air lainnya diakui dan dicatat seluruhnya sebagai pendapatan tahun berjalan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 1) Jika menurut prosedur yang berlaku pelanggan/calon pelanggan disyaratkan
membayar
kewajibannya
secara
tunai,
maka
pendapatan dicatat dan diakui pada saat pembayarannya. Oleh karenanya, transaksi seperti ini masih perlu dilakukan pencatatan kedalam rekening piutang. 2) Jika menurut ketentuan yang berlaku pelanggan dapat memenuhi kewajibannya dengan cara mengangsur maka pengakuan serta pencatatan pendapatan dilakukan pada saat ditandatanganinya kontrak sambungan baru dengan mendebet “Sambungan Baru Yang Akan diterima” dan mengkredit “Pendapatan Sambungan Baru”. Selanjutnya angsuran pembayaran yang jatuh tempo tiap bulan diakui sebagai “Piutang Rekening Non Air”, yaitu dengan mendebet perkiraan “Piutang Rekening Non Air” dan mengkredit perkiraan “Sambungan Baru Yang Akan Diterima”. 3) Pendapatan denda atas keterlambatan pembayaran oleh pelanggan dicatat dan diakui pada saat denda tersebut diterima. 4) Penerimaan Dana Meter dari pelanggan yang dimaksudkan untuk pemeliharaan meter air tidak dapat diakui sebagai pendapatan, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
21 digilib.uns.ac.id
akan tetapi sebagai kewajiban dalam perkiraan “Cadangan Dana Meter”. (sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah No. 8 Tahun 2000 tentang “Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum” dan Keputusan Bupati No 539/495/2010 tanggal 23 Desember 2010 tentang Tarif Air Minum PDAM Kabupaten Klaten). 5) PDAM Kabupaten Klaten tidak mengakui adanya Pendapatan Luar Biasa. d. Pengakuan Biaya Biaya diakui, dicatat dan dilaporkan dalam periode terjadinya transaksi. Pembebanan biaya yang bersifat periodik harus dikaitkan dengan periode dimana biaya tersebut menjadi beban, walaupun pembayarannya belum dilakukan ataupun telah dibayar dimuka. Untuk keperluan pisah batas periode akuntansi, biaya-biaya yang telah terjadi sebelum tanggal neraca walaupun belum dapat diketahui secara pasti jumlahnya harus dicatat dan dilaporkan dengan cara estimasi yang wajar. PDAM Kabupaten Klaten tidak mengakui adanya Beban Luar Biasa. e. Penilaian Piutang Usaha Pedoman Akuntansi menurut SAK ETAP yang diterbitkan oleh IAI tidak mengatur secara khusus terkait perlakuan piutang usaha. PDAM Kabupaten Klaten memperlakukan Piutang Usaha disajikan dalam laporan keuangan sebesar nilai nominal piutang. Namun commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
demikian khusus untuk piutang usaha yang mempunyai kemungkinan tak tertagih dibuatkan penyisihan dalam jumlah yang layak. Untuk menentukan besarnya penyisihan pada tiap akhir tahun pengelompokan piutang menurut umurnya harus dibuat terlebih dahulu sebagai dasar perhitungan. Besarnya penyisihan pada tiap akhir tahun ditentukan sebagai berikut: Tabel I.2 Daftar Pengelompokan Piutang Umur Piutang Diatas 3 bulan - 6 bulan Diatas 6 bulan – 1 tahun Diatas 1 tahun – 2 tahun Diatas 2 tahun Sumber: PDAM Klaten
Penyisihan 30% 50% 75% 100%
Piutang yang telah berumur diatas satu tahun sampai dengan 2 tahun diklasifikasikan sebagai piutang ragu-ragu, sedangkan yang berumur diatas dua tahun diklasifikasikan sebagai piutang tak tertagih dan dapat diusulkan untuk dihapus. Piutang yang berasal dari Instansi Pemerintah dan TNI/POLRI tidak disisihkan. f. Persediaan Persediaan dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu bahan instansi yang berupa pipa-pipa dan aksesorisnya, dan bahan operasi yang terdiri dari bahan kimia dan bahan operasi lainnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
23 digilib.uns.ac.id
Metode pencatatan bahan instalasi dan bahan kimia adalah metode perpetual, sedangkan untuk bahan operasi lainnya menggunakan metode physic. Penilaian persediaan pada akhir tahun berdasarkan harga perolehan dan pembebanan pemakaian bahan instalasi dan bahan kimia dilakukan dengan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP/FIFO). Bahan operasi yang berupa bahan bakar solar dan oli dibebankan langsung sebagai biaya pada saat pembelian. Barang atau bahan yang dibeli untuk keperluan investasi termasuk pemeliharaan instalasi dikelompokkan ke dalam persediaan instalasi dan digolongkan sebagai aktiva lain-lain. g. Pengeluaran Barang Modal dan Biaya Pengeluaran yang bersifat pemeliharaan rutin dan penggantian dicatat sebagai biaya. Pengeluaran untuk perbaikan/ penggantian komponen yang dimaksudkan memberi tambahan masa manfaat dari aktiva tetap, dibukukan sebagai pengurang akumulasi penyusutan aktiva tetap tersebut. h. Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva tetap dinilai dengan harga perolehan, harga belinya termasuk semua biaya yang dikeluarkan sampai dengan aktiva tetap siap digunakan. Sedangkan untuk perhitungan penyusutan aktiva tetap menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun sesuai dengan Undang-undang Perpajakan No. 7 tahun 1993 jo. UU No. 10 tahun commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1994. Telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang No. 17 tahun 2000 secara rinci diatur dalam surat edaran Dirjen Pajak Nomor: SE-07/PJ.42/2002 tanggal 8 Mei 2002 sebagai berikut : Tabel I.3 Daftar Tarif Penyusutan Aset Tetap Kelompok Aset Kelompok Bangunan
Nama Aset Bangunan Permanen Bangunan Tidak Permanen
Kelompok Bukan Bangunan
Kelompok Harta I Kelompok Harta II Kelompok Harta III Kelompok Harta IV
Tarif Penyusutan 5% dari Harga Perolehan 10% dari Harga Perolehan 50% x Nilai Buku, masa manfaat 4 tahun 25% x Nilai Buku, masa manfaat 8 tahun 12,5% x Nilai Buku, masa manfaat 16 tahun 10% x Nilai Buku, masa manfaat 20 tahun
Sumber : PDAM Kabupaten Klaten i. Beban Ditangguhkan Beban ditangguhkan adalah semua biaya sebelum perusahaan beroperasi tahun 1983 dan biaya-biaya yang memberikan manfaat lebih dari satu tahun. Perkiraan beban ditangguhkan diamortisasikan sebesar 50% dari nilai bukunya. j. Pembagian Laba Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten No.2 Tahun 1977, tanggal 22 September 1977 tentang Pendirian Perusahaan Air Minum Kabupaten Klaten, pada bab XII. Perihal penetapan dan Penggunaan Laba serta Pemberian Jasa Produksi, pada ayat 2 menyatakan: “Penggunaan laba bersih tahun commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berjalan
setelah
dikurang
penyusutan,
cadangan
tujuan
dan
pengeluaran lain yang wajar.
7. Wilayah Layanan dan Sumber Mata Air a. Kota Klaten (Klaten Selatan, Klaten Utara dan Klaten Tengah) Sumber mata air dari Mata Air Geneng, Mata Air Lanang, Sumur Dalam-IPA Gayamprit, Sumur Dalam-IPA Jonggrangan, Sumur Dalam-IPA Pamardi Karya. b. Prambanan Sumber mata air dari 3 Sumur Dalam-1 IPA. c. Karanganom Sumber mata air dari Mata Aair Ponggok, Mata Air Jolotundo dan Sumur Dalam-IPA Pondok. d. Karangnongko Sumber mata air dari Mata Air Sliling. e. Kemalang Sumber mata air dari Mata Air Sliling dan Sumur Dalam Warung Air. f. Delanggu Sumber mata air dari Mata Air Wangen dan Mata Air Nila.
commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
g. Ceper, Pedan dan Cawas Sumber mata air dari Mata Air Nila. h. Wedi Sumber mata air dari Mata Air Sendang.
8. Tarif Pemakaian Air dan Kelompok Pelanggan Berdasarkan Keputusan Bupati Klaten Nomor: 539/495/2010, tanggal 23 Desember 2010 tentang Tarif Air Minum PDAM Kabupaten Klaten yang diatur dan diberlakukan secara bertahap dalam waktu 4 (empat) tahun yang terhitung mulai berlaku pada rekening air bulan Maret 2011 dengan pembayaran bulan April 2011, tarifnya adalah sebagai berikut:
commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel I.4 Daftar Tahapan Kenaikan Tarif Air Minum
Kel A
Golongan Tarif Sosial Umum
Sosial Khusus
B
Rumah Tangga 1
Rumah Tangga 2
Rumah Tangga 3
Rumah Tangga SN
C
Pemerintah
Sekolah
D
Niaga 1
Pemakai an m3 0-10 11-20 21-30 >30 0-10 11-20 21-30 >30 0-10 11-20 21-30 >30 0-10 11-20 21-30 >30 0-10 11-20 21-30 >30 0-10 11-20 21-30 >30 0-10 11-20 21-30 >30 0-10 11-20 21-30 >30 0-10 11-20 21-30 >30
Tahapan Kenaikan Tarif I II III IV (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) 550 650 750 850 550 650 750 850 550 650 750 850 550 650 750 850 550 650 750 850 950 1.050 1.200 1.350 1.450 1.600 1.800 2.000 2.150 2.400 2.650 2.950 750 850 950 1.050 1.350 1.500 1.700 1.900 2.100 2.350 2.600 2.900 2.850 3.150 3.500 3.900 1.050 1.200 1.350 1.500 1.950 2.150 2.400 2.650 3.350 3.700 4.100 4.550 4.450 4.900 5.400 5.950 1.650 1.850 2.050 2.300 2.700 3.000 3.350 3.700 4.050 4.500 5000 5.550 5.350 5.900 6.500 7.200 1.150 1.300 1.450 1.600 2.150 2.400 2.650 2.950 3.550 3.950 4.350 4.800 4.750 5.250 5.800 6.400 1.650 1.850 2.050 2.300 2.950 3.250 3.600 4.000 4.550 5.050 5.600 6.200 6.150 6.800 7.500 8.300 1.150 1.300 1.450 1.600 2.200 2.450 2.700 3.000 3.550 3.950 4.350 4.800 4.650 5.150 5.700 6.300 1.850 2.050 2.300 2.550 2.950 3.250 3.600 4.000 4.750 5.250 5.800 6.400 6.150 6.800 7.500 8.300
commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel I.4 Daftar Tahapan Kenaikan Tarif Air Minum (Lanjutan)
Kel
Golongan Tarif Niaga 2
Pemaka ian m3
0-10 11-20 21-30 >30 Niaga 3 0-10 11-20 21-30 >30 E Industri 1 0-10 11-20 21-30 >30 Industri 2 0-10 11-20 21-30 >30 Sumber: PDAM Kabupaten Klaten
Tahapan Kenaikan Tarif I II III IV Rp Rp Rp Rp 2.050 2.300 2.550 2.850 3.350 3.700 4.100 4.550 5.450 6.000 6.650 7.350 6.950 7.650 8.450 9.300 2.150 2.400 2.650 2.950 3.650 4.050 4.500 5.000 6.150 6.800 7.500 8.300 8.150 9.000 9.950 10.950 1.950 2.150 2.400 2.650 2.950 3.250 3.600 4.000 4.850 5.350 5.900 6.500 6.350 7.000 7.750 8.550 2.250 2.500 2.800 3.100 3.550 3.950 4.350 4.800 5.850 6.450 7.100 7.850 7.950 8.750 9.650 10.650
Keterangan: Tahap I
:Periode Maret 2011 s/d Pebruari 2012
Tahap II
:Periode Maret 2012 s/d Pebruari 2013
Tahap III :Periode Maret 2013 s/d Pebruari 2014 Tahap IV :Terhitung mulai bulan Maret 2014
commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel I.5 Biaya Administrasi, Dana Perawatan Meter Air dan Denda Kepada Pelanggan Air Minum No Uraian Biaya 1. Biaya Administrasi a. Biaya Sambungan Baru 30.000 b. Biaya Rekening Per Bulan 3.500 c. Biaya balik Nama 15.000 d. Administrasi Pemasangan Pipa Persil 30.000 e. Pemutusan sementara atas permintaan pelanggan 20.000 f. Pembukaan aliran kembali 10.000 g. Tera meter Atas Permintaan Pelanggan 20.000 h. Ganti Golongan lebih rendah atas permintaan 15.000 pelanggan 2. Dana Perawatan Meter Air Per Bulan a. Diameter 13 mm 5.500 b. Diameter20 mm 8.000 c. Diameter 25 mm 11.000 d. Diameter 40 mm 27.000 e. Diameter 50 mm 40.000 f. Diameter 75 mm 90.000 3. Denda-denda a. Keterlambatam membayar rekening 5.000/bl/rek b. Pengrusakan segel 50.000 c. Pembukaan sendiri aliran yang ditutup/dop 500.000 d. Penyadapan/bypass aliran air 1.500.000 e. Merusakkan pipa dinas 200.000 f. Mengalirkan air ke lain pers 200.000 g. Memiliki sambungan gelap/tidak terdaftar 2.000.000 h. Kerusakan/kehilangan meter air karena kelalaian Sesuai harga meter pelanggan air pelanggan i. Memindahkan letak water meter tanpa 150.000 sepengetahuan PDAM j. Pemasangan mesin penyedot/sanyo yang 400.000 dihubungkan langsung dengan instalasi pompa k. Dengan sengaja mempengaruhi jalannya meter 500.000 air dan atau mengubah arah aliran meter air Sumber: PDAM Kabupaten Klaten
commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel I.6 Kelompok Golongan Pelanggan Kel A
Golongan Pelanggan Sosial Umum Sosial Khusus
B
Rumah Tangga 1 Rumah Tangga 2 Rumah Tangga 3 Rumah Tangga Semi Niaga (SN)
C
Pemerintah
Sekolah
D
Niaga 1
Niaga 2
Keterangan Hidran Umum, Kamar Mandi, WC Umum Non Komersial, Terminal Air Tempat Ibadah, Yayasan Sosial, Panti Asuhan, Panti Jompo Rumaha Sederhana Rumah Sedang Rumah Baik Warung, Bengkel Kecil, Pangkas Rambut, Penjahit Kecil, Rumah Kos < lima kamar dan usaha kecil lainnya Instansi Pemerintah, Kantor TNI dan POLRI, Sekolah Negeri, Rumah Sakit Pemerintah, Puskesmas, Kolam Renang milik Pemerintah, Rumah Dinas Pemerintah yang dibiayai oleh APBN/APBD, Polikes dan Polides Play Grup, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama-Atas-Kejuruan, Madrasah Ibtidaiyah-Tsanawiyah, Perguruan Tinggi Tempat Kursus, Rumah Bunga, Usaha Tanaman Hias, Pedagang Eceran, Studio Musik, Rental PS/CD/VCD/DVD, Titipan Kendaraan Bermotor, Rumah Bersalin, Rumah Kost, Kerajinan Tangan, Kerajinan Rumah Tangga, Pengumpul, MCK Komersial, Warnet, Seluler dan Laundry Kios, Ruko, Foto Kopi dan Penjilidan, Percetakan Skala Kecil, Studio Foto, Agen, Show Room Kendaraan Bermotor, Catering, Rumah Makan, Losmen/Penginapan, Penjahit, Salon Kecantikan, Rias Pengantin, Biro Jasa, Rental Mobil, Cuci Mobil/Motor, Stasiun Radio Swasta, Gedung Persewaan, Persewaan Alat Pesta, Bengkel, Bengkel Las, GOR, Apotik, Gudang, Huller/Penggilingan Padi, Penggergajian Kayu, Peternakan, Koperasi Usaha, Praktek Dokter, Laboratorium, Kantor Notaris, Kantor Pengacara, BUMD, Rumah Sakit Swasta (Tipe C, D dan khusus), Sanggar Senam, Kafe dan usaha menengah lain
commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel I.6 Kelompok Golongan Pelanggan (Lanjutan) Kel
Golongan Pelanggan Niaga 3
Keterangan
BUMN, SPBU, Perusahaan Swasta, Bank, Hotel, Restoran, Night Club, Diskotik, Bilyar, Mall, Supermarket/Toserba, Pasar Swalayan, Pedagang Besar, Distributor Dealer, Bengkel Besar, Percetakan dan Penjilidan skala Besar, Kolam Renang Umum Milik Swasta, Rumah Sakit Swasta Tipe A dan usaha besar lain E Industri 1 Industri Rumah Tangga, Sanggar Seni Lukis, Konveksi, Cor Logam Skala Kecil, Pembuatan Genteng dan industri kecil lain Industri 2 Pabrik Gula, Pabrik Mobil, Pabrik Kimia, Pertambangan, Pengolahan Kayu, Pembuatan Kapal, Pabrik Es, Eksportir dan Importir, Cor Logam Skala Besar, industri besar lain Sumber: PDAM Kabupaten Klaten
B. Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu (Bastian, Indra, 2001: 329). Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari kondisi keuangan yang terdapat pada laporan keuangan yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 paragraf 5 yang menyatakan tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusankeputusan ekonomi serta pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan mereka.
commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Di Indonesia informasi laporan keuangan yang transparan sangat diperlukan bagi stakeholders. Permasalahan akuntabilitas publik menjadi sangat penting sejak dilaksanakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, yaitu sejak Januari 2001. Salah satu tujuan utama pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal tersebut adalah menciptakan good governance, yaitu kepemerintahan yang baik yang ditandai dengan adanya transparansi, akuntabilitas publik, partisipasi, efisiensi, dan efektivitas, serta penegakan hukum. Otonomi daerah tersebut berdampak pada berbagai aspek, baik aspek politik, hukum, dan sosial, maupun aspek akuntansi dan manajemen keuangan daerah kemudian banyak dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan transparansi dan akuntabilitas publik pemerintah daerah atas pengelolaan keuangan publik. Sebagai konsekuensi atas pemberian kewenangan yang luas tersebut Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dituntut untuk menjalankan pemerintahan yang memenuhi syarat good governance, yaitu partisipatif, transparan, akuntabel, efektif, efisien, adil serta menjamin adanya supremasi hukum (Aliza dalam Wicaksono, 2011). Dalam sejarah pembentukan BUMD di Indonesia, pada umumnya diberikan dua tugas utama, yaitu pertama pelayanan masyarakat dimaksudkan untuk lebih menjamin tersedianya pelayanan tersebut dalam jumlah yang cukup. Sementara tugas yang kedua adalah memperoleh keuntungan, yaitu BUMD dituntut meningkatkan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Saat ini Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan satusatunya perusahaan daerah yang bergerak dalam hal penyediaan air bersih yang berorientasi pada pelayanan publik. Seperti yang telah disebutkan diatas, BUMD dalam hal ini adalah PDAM mempunyai tugas untuk melayani publik yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat. Hal ini akan semakin mendorong perusahaan untuk selalu meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat melayani masyarakat dengan baik dan tanpa membebani masyarakat. Peningkatan kinerja perusahaan tidak hanya dilihat dari faktor keuangan saja yaitu meningkatkan pendapatan melalui program kenaikan pemakaian tarif air bersih, tetapi juga dengan meningkatkan kinerja karyawan, operasionalisasi biaya secara efektif dan efisien. Penilaian terhadap kinerja perusahaan secara menyeluruh perlu lebih banyak dilakukan, karena hal tersebut sangat penting dan berguna bagi berbagai pihak, baik bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pihakpihak yang berkepentingan tersebut diantaranya adalah pihak manajemen, pemilik, kreditur, investor, karyawan, lembaga pemerintah dan juga masyarakat umum. Selain itu dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan sebagai bahan evaluasi serta masukan kepada manajemen untuk mengambil kebijakan demi kemajuan PDAM di masa yang akan datang (Wicaksono, 2010). Penilaian
kinerja
PDAM
seluruh
Indonesia
secara
umum
dikelompokkan menjadi tiga kategori utama yaitu PDAM Sehat, PDAM Kurang Sehat dan PDAM Sehat. Ketiga kategori tersebut dikelompokkan commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berdasarkan tiga indikator utama sebagai dasar untuk penilaian kinerja. Indikator-indikator tersebut dibedakan dalam aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi. Indikator dari masing-masing aspek ini ditentukan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 47 Tahun 1999 tentang pedoman penilaian kinerja Perusahan Daerah Air Minum. Data yang diperoleh dari Bidang Pemantauan Evaluasi dan Kinerja Pelayanan (BPPSPAM) menyatakan bahwa sampai pada tahun 2010, PDAM di seluruh Indonesia yang mencapai kategori sehat adalah sebanyak 41,94%, kategori kurang sehat sebanyak 37,24% dan kategori sakit sebanyak 20,82%. Kategori PDAM sehat mencapai hampir 50%. Data tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun 2007 sampai tahun 2010, yaitu dari 25,82% menjadi 41, 94%. Tabel I.7 Hasil Evaluasi Kinerja PDAM Perio de 2007 2008 2009 2010
Sehat Jumlah % 79 25.82% 89 27.38% 103 30.56% 143 41.94%
Kinerja PDAM Kurang Sehat Sakit Jumlah % Jumlah % 113 36.93% 114 37.25% 119 36.62% 117 36.00% 115 34.13% 119 35.31% 127 37.24% 71 20.82%
Total Jumlah % 306 100% 325 100% 337 100% 341 100%
Sumber : Bidang Pemantauan Evaluasi dan Kinerja Pelayanan-BPPSPAM dalam www.pu.go.id PDAM Kabupaten Klaten merupakan salah satu PDAM yang termasuk dalam kategori PDAM sehat (sumber: BPPSPAM). Dilihat dari laporan keuangan selama dua tahun terakhir (2010 dan 2011), rasio laba perusahaan mengalami kenaikan, namun dari sisi pelayanan PDAM Kabupaten Klaten belum bisa menjangkau keseluruhan Kabupaten Klaten. Selain itu commit masyarakat to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
juga masih banyak terdapat pengaduan tentang lonjakan jumlah tagihan dikarenakan kebocoran pipa maupun kesalahan pembacaan meter air. Keseluruhan pengaduan tersebut belum dapat terselesaikan dengan baik. Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini akan membahas tentang penilaian kinerja PDAM Kabupaten Klaten dengan judul: “PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN DAN NON KEUANGAN (Studi Kasus pada PDAM Kabupaten Klaten Tahun 2010-2011)”
C. Perumusan Masalah Pertanyaan yang bisa diangkat sebagai permasalahaan dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana Kinerja PDAM Kabupaten Klaten ditinjau dari aspek keuangan dan non keuangan dari tahun 2010-2011 menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999?”
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penilaian kinerja ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan kinerja perusahaan dilihat dari aspek keuangan dan non keuangan (operasional dan administrasi), sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam mengambil kebijakan perusahaan di masa yang akan datang.
commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Sebagai sarana untuk memperdalam dan menerapkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti pendidikan Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan ke dalam praktik sesungguhnya. 2. Bagi Perusahaan Diharapkan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat baik bagi PDAM Kabupaten Klaten maupun PDAM yang lain sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk meningkatkan kualitas kebijakan yang lebih baik mengedepankan pelayanan untuk kesejahteraan masyarakat. 3. Bagi pembaca Diharapkan Tugas Akhir ini dapat memberikan beberapa manfaat, seperti tambahan pengetahuan, wawasan, informasi dan sebagai bahan kajian lebih lanjut serta rujukan referensi untuk kemajuan dunia pendidikan.
commit to user
Sub seksi
Sub seksi penagihan
Sub seksi rekening
Pelaksana Teknik
Pelaksana Pely.
Pelaksana Administrasi
Kepala Unit
Gambar I.1 Susunan Organisasi PDAM Kabupaten Klaten
Sub seksi pembaca meter
Sub seksi pelayanan langganan
Sub seksi gudang
Sub seksi administrasi Umum & persediaan
Sub seksi perencanaan
Sub seksi pembukuan
Kasi Adm.umum & Hub.langganan
commit to user
Kasi keuangan
Direktur Adm & Keu
Direktur Utama
Bupati
Sub seksi pemeliharaan
Sub seksi perencanaan & pengawasan
Kasi Trandisbung
Sub seksi meter air
Sub seksi trandisbung
Direktur Teknik
Sub seksi prod. & lab.
Kasi Prod. & perencanaan
Badan Pengawas
perpustakaan.uns.ac.id 37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka 1. Definisi Penilaian Kinerja Pengukuran/penilaian kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi (mision accomplishment) melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun suatu proses (D.Stout, Larry, 1993 dalam Bastian, Indra, 2001: 329). Secara umum penilaian kinerja adalah proses pengukuran terhadap hasil suatu organisasi (berupa produk, jasa maupun proses) apakah sudah sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Penilaian kinerja adalah suatu alat manajemen untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan akuntabilitas, sehingga dalam penerapannya membutuhkan suatu artikulasi yang jelas mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran yang dapat diukur dari satu dan keseluruhan program (Whittaker, James B., 1993 dalam Bastian, Indra, 2001: 330). Hasil dari penilaian kinerja tersebut dapat dijadikan sebagai acuan yang beralasan untuk pengambilan keputusan. Menurut Mondy, R. Wayne (2008: 257) mengartikan penilaian kinerja (performance appraisal) adalah sistem formal untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu atau tim. Penilaian dan evaluasi commit to user tersebut bertujuan untuk pembuatan keputusan yang valid, mendorong 38
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perbaikan kinerja baik individu maupun tim serta mengidentifikasi kebutuhan pelatihan sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan karyawan. Penilaian Kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian. Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci (key performance indicator) dan satuan ukur untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan (Mardiasmo, 2002: 42-43).
2. Tujuan Penilaian Kinerja Menurut Mardiasmo (2002: 122), tujuan pengukuran kinerja adalah sebagai berikut: a. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik. b. Untuk mengukur kinerja finansial dan non-finansial secara berimbang, sehingga dapat ditelusur perkembangan pencapaian strategi. c. Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah dan bawah serta memotivasi untuk mencapai goal congeruence. d. Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual dan kemampuan kolektif yang rasional.
commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Manfaat Penilaian Kinerja Menurut Bastian, Indra (2001: 330), manfaat penilaian kinerja bagi manajemen adalah sebagai alat untuk: a. Memastikan pemahaman para pelaksana dan ukuran yang digunakan untuk pencapaian prestasi. b. Memastikan tercapainya skema prestasi yang disepakati. c. Memonitor dan mengevaluasi kinerja dengan pembandingan skema kerja dan pelaksanaan. d. Memberikan penghargaan dan hukuman yang objektif atas prestasi pelaksanaan yang telah diukur sesuai dengan sistem pengukuran prestasi yang telah disepakati. e. Menjadikan alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki prestasi organisasi. f. Mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi. g. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah. h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif. i. Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan. j. Mengungkap permasalahan yang terjadi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
41 digilib.uns.ac.id
4. Siklus Pengukuran Kinerja Menurut Bastian, Indra (2001: 333-337), terdapat lima tahap untuk melakukan pengukuran kinerja yaitu: a. Perencanaan Stratejik Dimulai dengan perencanaan stratejik dengan penetapan visi, misi, tujuan dan sasaran, kebijakan, program operasional dan kegiatan. b. Penetapan Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan elemen indikator. Elemen indikator tersebut adalah indikator masukan, indikator keluaran, indikator hasil, indikator manfaat dan indikator dampak. c. Mengembangkan sistem pengukuran kinerja. Ada tiga kegiatan yaitu pertama harus yakin bahwa mempunyai data atau pencarian data yang diperlukan terus dilanjutkan dengan sesuai siklus pengukuran kinerja. Kedua yaitu mengumpulkan data. Terakhir yaitu menggunakan data pengukuran kinerja yang dihimpun dan harus dipresentasikan. d. Penyempurnaan ukuran Lebih menitikberatkan pada indikator hasil dan indikator dampak. e. Pengintegrasian Dengan Proses Manajemen Pada saat ukuran kinerja sudah tersedia, tantangan yang harus dihadapi adalah mengintegrasi pengukuran kinerja dengan proses manajemen. commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Penilaian Kinerja pada Sektor Publik Sistem penilaian kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan non-finansial. Sistem pengukuran kinerja diperkuat dengan menetapkan reward an punishment system. Penilaian kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud. Pertama, penilaian kinerja sektor publik dilakukan untuk membantu memperbaiki kinerja pemerintah berfokus pada tujuan dan sasaran program unit kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi sektor publik dalam memberikan pelayanan publik. Kedua, ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan. Ketiga, ukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk mewujudkan pertanggung jawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan. Kinerja sektor publik bersifat multidimensional, sehingga tidak ada indikator tunggal yang dapat digunakan untuk menunjukkan kinerja secara komprehensif. Berbeda dengan sektor swasta, karena sifat output yang dihasilkan sektor publik lebih banyak besifat intangible output, maka ukuran finansial saja tidak cukup untuk mengukur kinerja sektor publik, oleh karena itu perlu dikembangkan ukuran kinerja non-finansial (Mardiasmo, 2002: 121-122).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
43 digilib.uns.ac.id
6. Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Dalam rangka mewujudkan peran PDAM secara optimal memenuhi kebutuhan air bersih kepada masyarakat dengan kuantitas dan kualitas serta pelayanan yang memadai maka tuntutan untuk meningkatkan profesionalisme manajemen tidak dapat dielakkan. Penyempurnaan terhadap penilaian kinerja PDAM dimaksudkan sebagai salah satu upaya yang relevan untuk mendukung persiapan menuju ke arah profesionalisme. Penilaian kinerja PDAM tersebut didasarkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Penilaian keadaan tingkat keberhasilan PDAM digolongkan menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999, sebagai berikut: a. Baik sekali, bila memperoleh nilai kinerja di atas 75 b. Baik, bila memperoleh nilai kinerja di atas 60 sampai dengan 75 c. Cukup, bila memperoleh nilai kinerja di atas 45 sampai dengan 60 d. Kurang, bila memperoleh nilai kinerja di atas 30 sampai dengan 45 e. Tidak baik, bila memperoleh nilai kinerja kurang dari atau sama dengan 30 Penilaian kinerja PDAM didasarkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) telah disempurnakan meliputi aspek keuangan dan non-keuangan. Aspek non keuangan meliputi aspek commit to user
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
administrasi dan operasional. Dimana penilaian atas bobot dari masingmasing aspek adalah sebagai berikut: a. Aspek keuangan 45 b. Aspek operasional 40 c. Aspek administrasi 15
Dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999, dijelaskan indikator-indikator dari aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi. Indikator dari setiap aspek tersebut adalah: a. Aspek Keuangan Secara umum penilaian kinerja keuangan mencakup pengukuran terhadap struktur permodalan, pendayagunaan aset yang tertanam, beberapa indikator profitabilitas, efisiensi dalam penggunaan dana serta kewajiban untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo. Berdasarkan Kepmendagri No.47 tahun 1999 indikator kinerja keuangan PDAM dijabarkan sebagai berikut: 1) Rasio Laba Terhadap Aktiva Produktif Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari jumlah aset produktif yang dikelola. Rumus: Laba sebelum pajak: (pendapatan usaha + pendapatan non usaha) (biaya usaha + biaya non usaha)
commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Aktiva Produktif: Aktiva lancar + investasi jangka panjang + aktiva tetap Tabel II.1 Standar Penilaian Rasio Laba Terhadap Aktiva Produktif Rasio > 20% > 14% -20% > 6% - 14% > 0% - 6% < = 0%
Nilai 5 4 3 2 1
Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999 2) Rasio Laba Terhadap Penjualan Digunakan untuk mengukur laba yang dapat dihasilkan dari jumlah penjualan dalam tahun berjalan. Rumus: Penjualan: pendapatan operasi (Pendapatan penjualan air + pendapatan non air) Tabel II.2 Standar Penilaian Rasio Laba Terhadap Penjualan Rasio > 12% > 9% -12% > 6% - 9% > 3% - 6% > 0% - 3% Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 5 4 3 2 1
Kedua rasio diatas yaitu rasio laba terhadap penjualan dan rasio laba terhadap aktiva produktif, selain digunakan untuk mengukur kemampuan menghasilkan laba juga digunakan untuk mengukur
commit to user perkembangan kemampuan menghasilkan laba dari tahun ke tahun.
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Apabila perusahaan mengalami perkembangan kemampuan menghasilkan laba, diberikan nilai bonus untuk penilaian kinerjanya yang besarnya disesuaikan dengan rasio masingmasing. 3) Rasio Aktiva Lancar Terhadap Utang Lancar Merupakan tolak ukur untuk menilai ketersediaan aset-aset likuid untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dalam rangka membiayai kegiatan operasi maupun pembayaran hutang dan bunga jatuh tempo jika ada. Rumus: Aktiva lancar: Aktiva yang tingkat likuiditasnya paling lama 1 tahun Utang Lancar: kewajiban yang harus dibayar dalam jangkwaktu 1 tahun Tabel II.3 Standar Penilaian Rasio Aktiva Lancar Terhadap Utang Lancar Rasio > 1.75-2.00 > 1.50-1.75 > 1.25-1.50 > 1.00-1.25 < = 1.00 Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
commit to user
Nilai 5 4 3 2 1
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas Untuk menilai keseimbangan diantara dua sumber pendanaan yang digunakan, untuk membiayai aset perusahaan yaitu modal dan hutang. Rumus: Utang jangka panjang: kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun Ekuitas: modal dan cadangan Tabel II.4 Standar Penilaian Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas Rasio < = 0.5 > 0.5-0.7 > 0.7-0.8 > 0.8-1.0 > 1.0 Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 5 4 3 2 1
5) Rasio Total Aktiva Terhadap Total Utang (Rasio Solvabilitas) Rasio yang digunakan untuk menilai kecakupan dari seluruh aset yang tersedia dibanding utang - utang seluruh perusahaan. Rumus: Total Aktiva: Aktiva Lancar + Investasi Jangka Panjang + Aktiva Tetap + Aktiva lain-lain Total Utang: Utang lancar + Utang Jangka Panjang + Utang Lainlain
commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.5 Standar Penilaian Rasio Total Aktiva Terhadap Total Utang Rasio > 2.0 > 1.7-2.0 > 1.3-1.7 > 1.0-1.3 < = 1.0 Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 5 4 3 2 1
6) Rasio Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Operasi Rasio
yang
digunakan
untuk
menilai
efisiensi
dalam
penggunaan sumber dana untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan. Rumus: Biaya Operasi: biaya langsung + biaya administrasi dan umum Pendapatan Operasi: Pendapatan Penjualan Air + Non Air Tabel II.6 Standar Penilaian Rasio Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Operasi Rasio < = 0.50 > 0.50-0.65 > 0.65-0.85 > 0.85-1.00 > 1.00 Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 5 4 3 2 1
7) Rasio Laba Operasi Sebelum biaya Penyusutan Terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur potensi laba yang
to user dihasilkan untuk commit memenuhi kewajiban pembayaran angsuran
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pokok dan bunga yang jatuh tempo, yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana perkembangan investasi yang dibiayai dengan sumber pinjaman. Rumus: Laba operasi sebelum penyusutan: pendapatan operasi (Pendapatan penjualan air +Pendapatan non air) + Biaya operasi sebelum Biaya Penyusutan (Biaya langsung + Biaya Administrasi dan umum sebelum penyusutan. Angsuran Pokok: Angsuran Pokok Utang Jangka Panjang yang jatuh tempo termasuk tunggakan. Bunga jatuh tempo: kewajiban pembayaran bunga utang jangka panjang termasuk tunggakan. Tabel II.7 Standar Penilaian Rasio Laba Operasi Sebelum Biaya Penyusutan Terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo Rasio > 2.0 > 1.7-2.0 > 1.3-1.7 > 1.0-1.3 < = 1.0 Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 5 4 3 2 1
8) Rasio Aktiva Produktif Terhadap Penjualan Air Aktiva yang tertanam dalam perusahaan terutama aktiva tetap harus dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan pendapatan dalam rangka pengembalian investasi. Mengingat timbulnya beban commit to user
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penyusutan yang tidak dapat dikendalikan dengan berjalannya waktu. Rendahnya rasio ini akan memberikan dampak yang signifikan pada indikator keuangan lainnya. Rumus: Penjualan air atau pendapatan penjualan air terdiri dari harga air, jasa administrasi, sewa meter, pendapatan penjualan air lainnya. Tabel II.8 Standar Penilaian Rasio Aktiva Produktif Terhadap Penjualan Air Rasio < = 2.0 > 2.0-4.0 > 4.0-6.0 > 6.0-8.0 > 8.0 Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 5 4 3 2 1
9) Jangka Waktu Penagihan Piutang Rasio ini menunjukkan tingkat penagihan piutang dan perputaran piutang usaha menjadi kas dalam satu tahun. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Rumus: Piutang usaha: Piutang Air + Piutang Non Air + Piutang Ragu-ragu – Penyisihan piutang usaha Jumlah penjualan per hari:
commit to user
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.9 Standar Penilaian Jangka Waktu Penagihan Piutang Rasio Nilai < = 60 5 > 60-90 4 > 90-150 3 > 150-180 2 > 180 1 Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
10) Efektivitas Penagihan Rasio ini digunakan untuk menunjukkan efektivitas manajemen dalam memperkirakan presentase piutang tertagih menjadi kas. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Rumus:
Rekening Tertagih: Jumlah penerimaan dari rekening penjualan air yang diterbitkan selama satu tahun buku. Tabel II.10 Standar Penilaian Efektivitas Penagihan Rasio Nilai > 90% 5 > 85%-90% 4 > 80%-85% 3 > 75%-80% 2 < = 75% 1 Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999 b. Aspek Non-keuangan Dalam penilaian kinerja perusahaan terdapat aspek non
to user keuangan yang terdiri commit dari aspek operasional dan aspek administrasi.
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berikut ini adalah penilaian kinerja PDAM dengan menggunakan aspek operasional: 1) Cakupan Pelayanan Menggambarkan kemampuan PDAM dalam menjalankan fungsi pelayanan yaitu seberapa banyak penduduk yang dapat dilayani PDAM. Rumus: Nilai bonus diberikan apabila terjadi peningkatan cakupan pelayanan dari tahun sebelumnya. Tabel II.11 Standar Penilaian Cakupan Pelayanan Rasio Nilai > 60% 5 > 45%-60% 4 > 30%-45% 3 > 15%-30% 2 < = 15% 1 Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999 2) Kualitas Air Distribusi PDAM harus mampu menjaga kualitas air yang didistribusikan kepada masyarakat seperti yang telah ditetapkan oleh peraturan Menteri
Kesehatan.
Seharusnya
PDAM
harus
mampu
menyediakan air dengan standar kualitas air minum, tetapi sebelum mencapai kualitas air minum PDAM sekurang-kurangnya harus bisa menyediakan air dengan kualitas air bersih.
commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.12 Penilaian Kualitas Distribusi Air Kualitas Air Memenuhi syarat air minum Memenuhi syarat air bersih Tidak memenuhi syarat Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 3 2 1
3) Kontinuitas Air Adalah kesinambungan air mengalir ke rumah pelanggan. Idealnya air dapat mengalir tanpa henti selama 24 jam setiap harinya. Tabel II.13 Penilaian Kontinuitas Air Kontinuitas Air Semua pelanggan mendapat aliran air 24 jam Belum semua pelanggan mendapat aliran air 24 jam Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 2 1
4) Produktivitas Pemanfaatan Instalasi Produksi Instalasi produksi merupakan bangunan beserta peralatannya yang menjadi satu kesatuan untuk memproduksi air, dapat berupa instalasi jaringan pipa, sumur bor dan pengolahannya. Jika suatu instalasi produksi tidak dapat lagi memproduksi sebesar kapasitas terpasang atau tidak dioperasionalkan lagi maka kinerjanya akan berkurang. Rumus: Kapasitas
Produksi:
kapasitas
menghasilkan produksi air commit to user
yang
dioperasikan
dalam
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kapasitas Terpasang: kapasitas desain (design capacity) Tabel II.14 Penilaian Produktivitas Pemanfaatan Instalasi Produksi Rasio > 90% > 80% - 90% > 70% - 80% < = 70% Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 4 3 2 1
5) Tingkat Kehilangan Air Adalah air yang distribusikan tetapi tidak tercatat jumlah dalam meter pelanggan. Toleransi tingkat kehilangan air ditetapkan sebesar 20% yang artinya PDAM harus mengusahakan agar air yang tidak tercatat tersebut tidak lebih dari 20%. Rumus: Jumlah m3 air yang didistribusikan: jumlah m3 air yang tercatat di meter induk yang dipasang pada pipa keluaran (out let) bak penampungan air hasil produksi yang akan didistribusikan. Jumlah m3 air yang terjual: jumlah m3 air yang tercatat di meter air pelanggan melalui rekening yang ditagihkan. Tabel II.15 Penilaian Tingkat Kehilangan Air Rasio <= 20% > 20% - 30% > 30% - 40% > 40% Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999 commit to user
Nilai 4 3 2 1
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6) Peneraan Meter Air Dalam setahun seberapa banyak PDAM melakukan peneraan meter air pelanggannya tidak termasuk meter air yang baru.
Rumus:
Tabel II.16 Penilaian Peneraan Meter Air Rasio > 20% - 25% > 10% - 20% > 0% - 10%, atau > 25% Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 3 2 1
7) Kecepatan Penyambungan Baru Diukur dari lamanya waktu yang dibutuhkan calon pelanggan dari pembayaran sampai penyambungan. Tabel II.17 Penilaian Kecepatan Penyambungan Baru Lamanya < = 6 hari kerja > 6 hari kerja Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 2 1
8) Kemampuan Penanganan Pengaduan Rata-Rata per Bulan Yaitu
kemampuan
PDAM
pengaduan pelanggan. Rumus:
commit to user
menyelesaikan
pengaduan-
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.18 Penilaian Kemampuan Penanganan Pengaduan rata-rata per bulan Rasio > = 80% < 80% Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 2 1
9) Kemudahan Pelayanan Diukur dari tersedianya sarana penunjang dalam rangka memberikan
kemudahan
pelayanan
baik
untuk
melakukan
pembayaran maupun pengaduan. Dalam hal ini indikatornya adalah apakah tersedia atau tidak service point diluar Kantor Pusat. Tabel II.19 Penilaian Kemudahan Pelanggan Ketersediaan Tersedia Tidak Tersedia Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 2 1
10) Rasio Karyawan per 1000 Pelanggan Rasio ini merupakan perbandingan antara jumlah pegawai yang aktif pada akhir tahun buku dengan jumlah pelanggan yang aktif pada akhir tahun buku. Rumus: Jumlah Karyawan: yaitu jumlah karyawan yang aktif pada tahun buku, terdiri dari karyawan PDAM, karyawan honorer,
commit to user
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
diperbantukan dan karyawan lain-lain yang aktif dalam PDAM. Jumlah Pelanggan: jumlah pelanggan sambungan aktif pada akhir tahun buku. Tabel II.20 Penilaian Kinerja Rasio Karyawan per 1000 Pelanggan Rasio <= 8 > 8 – 11 > 11 – 15 > 15 – 18 > 18 Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 5 4 3 2 1
Penilaian kinerja aspek non keuangan yang selanjutnya adalah aspek administrasi. Indikator yang dicakup aspek administrasi ini secara garis besar berkaitan dengan aspek perencanaan dan pengendalian dalam pengelolaan PDAM. Aspek perencanaan ditekankan pada kemampuan untuk menyusun perencanaan jangka menengah yang mencerminkan visi dan misi perusahaan, sekaligus menetukan arah pengembangan perusahaan di masa mendatang serta menyusun struktur organisasi yang mencerminkan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang seimbang. Sedangkan aspek pengendalian meliputi penetapan standar operasi kerja dan pedoman-pedoman penilaian yang berfungsi sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan serta tolok ukur bagi pimpinan untuk menilai kegiatan dan hasil kegiatan.
commit to user
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam hal ini terdapat 10 indikator untuk penilaian kinerja dari aspek administrasi, antar lain: 1) Rencana Jangka Panjang Perencanaan jangka panjang adalah rencana stratejik yang mencakup rumusan mengenai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai perusahaan dalam jangka waktu 5 tahun mendatang. Tabel II.21 Penilaian Pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Pelaksanaan Sepenuhnya dipedomi Dipedomi sebagian Memiliki, dipedomi Tidak memiliki Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 4 3 2 1
2) Rencana Organisasi dan Uraian Tugas Rencana organisasi dan uraian tugas adalah struktur organisasi dan tata cara kerja organisasi yang dimiliki oleh PDAM dan disahkan oleh kepala daerah. Tabel II.22 Penilaian Pelaksanaan Rencana Organisasi dan Uraian Tugas Pelaksanaan Sepenuhnya dipedomi Dipedomi sebagian Memiliki, dipedomi Tidak memiliki Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
commit to user
Nilai 4 3 2 1
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Prosedur operasi standar Panduan (manual) yang mencakup prosedur penanganan operasi perusahaan. Tabel II.23 Penilaian Pelaksanaan Prosedur Operasi Standar Pelaksanaan Sepenuhnya dipedomi Dipedomi sebagian Memiliki, dipedomi Tidak memiliki Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 4 3 2 1
4) Gambar nyata laksana Gambar nyata laksana merupakan gambar di atas kertas yang menggambarkan setiap bangunan dan peralatan yang digunakan perusahaan dalam kegiatan produksi sehari-hari. Gambar tersebut harus
mengindentifikasikan
letak,
ukuran,
volume,
waktu
pemasangan dan lain-lain. Gambar ini harus disesuaikan apabila terjadi perubahan di lapangan. Tabel II.24 Penilaian Pelaksanaan Gambar Nyata Laksana Pelaksanaan Sepenuhnya dipedomi Dipedomi sebagian Memiliki, dipedomi Tidak memiliki Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 4 3 2 1
5) Pedoman Penilaian Kinerja Karyawan Adalah alat atau media untuk menilai prestasi kerja karyawan perusahaan.
commit to user
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.25 Standar Penilaian Pelaksanaan Penilaian Kinerja Karyawan Pelaksanaan Sepenuhnya dipedomi Dipedomi sebagian Memiliki, dipedomi Tidak memiliki Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 4 3 2 1
6) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Adalah penjabaran dari rencana jangka panjang secara tahunan yang mencakup rencana kerja dan anggaran perusahaan. Tabel II.26 Penilaian Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Pelaksanaan Sepenuhnya dipedomi Dipedomi sebagian Memiliki, dipedomi Tidak memiliki Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 4 3 2 1
7) Tertib Laporan Internal Dilaksanakannya pelaporan dibidang keuangan, operasi dan administrasi secara berkala dari pelaksana kepada pangambil keputusan. Laporan tersebut antara lain kas harian, laporan keuangan bulanan, dan lain-lain. Tabel II.27 Penilaian Pelaksanaan Tertib Laporan Internal Pelaksanaan Nilai Dibuat tepat waktu 2 Tidak tepat waktu 1 Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999 commit to user
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
8)
Tertib Laporan Eksternal Penyampaian laporan untuk pihak ekstern secara periodik tepat waktu. Laporan tersebut antara lain laporan keuangan tahunan kepada badan pengawas dan laporan untuk keperluan pajak. Tabel II.28 Penilaian Pelaksanaan Tertib Laporan Eksternal Pelaksanaan Dibuat tepat waktu Tidak tepat waktu Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 2 1
9) Opini Auditor Independen Opini pemeriksaan independen oleh auditor independen mengenai kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Tabel II.29 Standar Penilaian Opini Auditor Independen Pelaksanaan Wajar tanpa pengecualian Wajar dengan pengecualian Tidak memberikan pendapat Pendapat tidak wajar Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 4 3 2 1
10) Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Tahun Terakhir Merupakan suatu tindak lanjut atas opini yang dikeluarkan oleh auditor
independen
dalam
pemeriksaan
perusahaan.
commit to user
laporan
keuangan
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.30 Standar Penilaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Tahun Terakhir Tindak Lanjut Tidak ada temuan Ditindaklanjuti, seluruhnya selesai Ditindaklanjuti, sebagian selesai Tidak ditindaklanjuti Sumber: Kepmendagri No. 47 tahun 1999
Nilai 4 3 2 1
B. Analisis Data dan Pembahasan Pada sub bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Klaten dari tahun 2010-2011. Penilaian kinerja yang akan diuraikan yaitu aspek keuangan dan aspek non-keuangan yang meliputi aspek operasional dan aspek administrasi berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) No. 47 Tahun 1999.
1. Aspek Keuangan a. Rasio Laba Terhadap Aktiva Produktif Berikut ini adalah tabel perhitungan rasio Laba terhadap Aktiva Produktif.
commit to user
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.31 Perhitungan Rasio Laba terhadap Aktiva Produktif PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 Uraian 2010 1 Laba sebelum pajak 1.951.048.955 2 Aktiva Produktif 48.854.175.414 3 Rasio 3.99 4 Nilai 2 5 Kenaikan (penurunan) 6 Nilai Bonus Sumber: Data Primer (diolah)
2011 2.510.766.724 57.792.404.524 4,34 2 0,35
Rata-rata
4,17 2
2
Menurut hasil perhitungan data pada tabel di atas, rasio laba terhadap aktiva produktif pada tahun 2010 menunjukkan angka 3,99%. Hal ini berarti setiap Rp 100,- dari total aktiva produktif yang digunakan perusahaan mampu menghasilkan laba sebesar Rp 3,99. Pada tahun 2011 rasio laba terhadap aktiva produktif menunjukkan angka 4,34% yang berarti setiap Rp 100,- aktiva produktif yang digunakan mampu menghasilkan laba sebesar Rp 4,34. Dari tahun 2010-2011 rasio laba yang diperoleh perusahaan semakin meningkat, meskipun dalam jumlah yang tidak signifikan. Hal ini ditunjukkan dari kenaikan rasio laba terhadap aktiva produktif sebesar 0,35%. Dikarenakan terjadi kenaikan laba tersebut perusahaan mendapatkan nilai bonus sebesar 2. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa
pengelola
PDAM
Kabupaten
Klaten
telah
berusaha
menggunakan aktiva produktif yang dimiliki untuk meningkatkan laba yang diperoleh. Nilai indikator kinerja rasio laba terhadap aktiva
commit to user
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
produktif pada tahun 2010-2011 adalah 2 karena berada dalam range > 6% - 14%. b. Rasio Laba Terhadap Penjualan Berikut ini adalah tabel perhitungan rasio Laba terhadap Penjualan. Tabel II.32 Perhitungan Rasio Laba terhadap Penjualan PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011
1 2 3 4 5 6
Uraian Laba sebelum pajak Penjualan Rasio Nilai Kenaikan (penurunan) Nilai Bonus
2010 1.951.048.955 17.276.840.517 11,29 4 -
2011 2.510.766.724 20.955.479.867 11,98 4 0,69
-
1
Rata-rata
11,64 4
Sumber: Data Primer (diolah) Menurut hasil perhitungan data pada tabel di atas, rasio laba terhadap penjualan pada tahun 2010 menunjukkan angka 11,29%. Hal ini berarti setiap Rp 100,- dari penjualan yang dilakukan perusahaan mampu menghasilkan laba sebesar Rp 11,29. Pada tahun 2011 rasio laba terhadap aktiva produktif menunjukkan angka 11,98% yang berarti setiap Rp 100,- penjualan yang dilakukan mampu menghasilkan laba sebesar Rp 11,98. Dari tahun 2010-2011 rasio laba yang diperoleh perusahaan semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dari kenaikan rasio
laba
terhadap penjualan sebesar 0,69% (11,98 – 11,29). Dikarenakan terjadi kenaikan laba tersebut perusahaan mendapatkan nilai bonus sebesar 1. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data diatas dapat commit to user dinyatakan bahwa, secara keseluruhan dilihat dari kemampuan dalam
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menghasilkan laba berdasarkan total penjualan yang dilakukan perusahaan, PDAM Kabupaten Klaten menunjukkan kinerja yang baik, karena penilaian kinerja mendapatkan nilai 4, yaitu berada dalam range penilaian > 9% - 12%. c. Rasio Aktiva Lancar Terhadap Utang Lancar Berikut ini adalah tabel perhitungan Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar. Tabel II.33 Perhitungan Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 Uraian
2010
1 2 3 4 5
Aktiva Lancar 13.658.120.255 Utang Lancar 534.009.587 Rasio 25,58 Nilai 5 Kenaikan (penurunan) Sumber: Data Primer (diolah)
2011
Rata-rata
22.668.373.391 707.042.972 32,06 28,82 5 5 6,48
Menurut hasil perhitungan data pada tabel di atas, rasio aktiva lancar terhadap utang lancar pada tahun 2010 menunjukkan angka 25,28. Rasio ini menunjukkan bahwa jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan sebesar 25,28 kali utang lancarnya, atau setiap Rp 100,- utang lancar dijamin dengan Rp 2.528 aktiva lancar. Pada tahun 2011 rasio aktiva lancar terhadap utang lancar menunjukkan angka 32,06. Rasio ini menunjukkan bahwa jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan sebesar 32,06 kali utang lancarnya, atau setiap Rp 100,- utang lancar dijamin dengan Rp 3.206 aktiva lancar.
commit to user
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan data keuangan pada Lampiran 1 menunjukkan bahwa perusahaan tidak mempunyai utang lancar dengan nilai yang besar (tahun 2010 Rp 534,01 juta, tahun 2011 Rp 707,043 juta) sehingga dengan aktiva lancarnya (tahun 2010 Rp 13,658 milyar, tahun 2011 Rp 22,668 milyar) PDAM Kabupaten Klaten mampu membayar seluruh utang lancarnya. Nilai indikator yang diperoleh adalah 5, hal ini berarti perusahaan mempunyai likuiditas yang tinggi karena mampu membayar seluruh utang lancarnya. d. Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas Berikut ini adalah tabel perhitungan Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas. Tabel II.34 Perhitungan Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 Uraian
1 Utang Jangka Panjang 2 Ekuitas 3 Rasio 4 Nilai 5 Kenaikan (penurunan) Sumber: Data Primer (diolah)
2010
2011
Rata-rata
0 534.009.587 0 5 -
0 707.042.972 0 0 5 5 -
Menurut hasil perhitungan data pada tabel di atas, rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas pada tahun 2010 dan 2011 menunjukkan angka 0. Penilaian indikator rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas ada pada range ≤ 0,5 merupakan rasio yang mendapatkan nilai kinerja tertinggi yaitu 5 karena aktivitas
commit to user
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pembiayaan PDAM Kabupaten Klaten menggunakan ekuitas saja karena tidak memiliki utang jangka panjang. Hal ini juga berarti bahwa PDAM Kabupaten Klaten dengan kondisi keuangannya mampu membiayai kegiatan operasionalnya dari ekuitas dan mampu menghasilkan laba. e. Rasio Total Aktiva Terhadap Total Utang Berikut ini adalah tabel perhitungan Rasio Total Aktiva terhadap Total Utang. Tabel II.35 Perhitungan Rasio Total Aktiva terhadap Total Utang PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 Uraian
2010
1 2 3 4 5
Total Aktiva 49.350.189.187 Total Utang 12.649.545.815 Rasio 3,9 Nilai 5 Kenaikan (penurunan) Sumber: Data Primer (diolah)
2011
63.971.459.961 13.792.806.850 4,64 5 0,74
Rata-rata
4,27 5
Menurut hasil perhitungan data pada tabel di atas, rasio total aktiva terhadap total utang pada tahun 2010 menunjukkan angka 3,9. Rasio ini menunjukkan bahwa setiap Rp100,- dari total utang akan dijamin dengan seluruh aktiva sebesar Rp390,-. Pada tahun 2011 rasio total aktiva terhadap total utang menunjukkan angka 4,64. Rasio ini menunjukkan bahwa setiap Rp100,- dari total utang akan dijamin dengan seluruh aktiva sebesar Rp464,-.
commit to user
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan analisis perhitungan rasio tersebut menunjukkan bahwa PDAM Kabupaten Klaten mampu memenuhi seluruh kewajibannya dengan menggunakan sebagian aktiva yang dimiliki. PDAM Kabupaten Klaten juga masih memiliki sisa aktiva yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasionalnya. Penilaian indikator kinerja ada pada range >2,0 yang merupakan penilaian dengan nilai tertinggi yaitu 5. f. Rasio Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Operasi Berikut ini adalah tabel perhitungan Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi. Tabel II.36 Perhitungan Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 Uraian
2010
1 Biaya Operasi 15.975.801.950 2 Pendapatan 17.276.840.517 Operasi 3 Rasio 0,92 4 Nilai 2 5 Kenaikan (penurunan) Sumber: Data Primer (diolah)
2011
Rata-rata
19.067.492.821 20.955.479.867 0,91 2 0,01
0,92 2
Menurut hasil perhitungan data pada tabel di atas, rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi pada tahun 2010 menunjukkan angka 0,92. Rasio ini menunjukkan bahwa setiap Rp 100,- pendapatan operasi yang diperoleh terdapat biaya operasi sebesar Rp 92,-. Pada tahun 2011 rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi menunjukkan angka 0,91. Rasio ini menunjukkan bahwa setiap commit to user
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rp100,- pendapatan operasi yang diperoleh terdapat biaya operasi sebesar Rp 91,-. Dengan besarnya biaya operasional yang lebih rendah dari pendapatan operasionalnya maka pada tahun 2010-2011 PDAM Kabupaten Klaten mengalami keuntungan yang meningkat. Pada sisi pendapatan operasi, pada tahun 2011 peningkatan jumlah pelanggan sebanyak 2.136 dari tahun 2010 dan peningkatan penjualan air sebanyak 150.936 m3 air yang terjual disertai kenaikan tarif air menghasilkan peningkatan pendapatan sebanyak Rp 3.678.639.350,dari tahun 2010. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kenaikan tarif air sangat berpengaruh pada peningkatan pendapatan PDAM Kabupaten Klaten. Penilaian indikator kinerja ada pada range > 0,851,00 sehingga nilai indikator kinerja tersebut pada tahun 2010-2011 adalah 2. Hal ini berarti PDAM Kabupaten Klaten sudah cukup efisien dalam penggunaan dana untuk kegitan operasinya. g. Rasio Laba Operasi Sebelum Biaya Penyusutan Terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo Berikut ini adalah tabel perhitungan Rasio Laba Operasi Sebelum Biaya Penyusutan Terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo.
commit to user
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.37 Perhitungan Rasio Laba Operasi Sebelum Biaya Penyusutan Terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 Uraian
1 Laba Operasi sebelum Biaya Penyusutan 2 Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo 3 Rasio
2010
2011
1.996.504.481
2.522.255.815
0
0
Tidak terdefinisi 4 Nilai 5 Kenaikan (penurunan) Sumber: Data Primer (diolah)
Tidak terdefinisi -
Rata-rata
-
Rasio ini digunakan untuk mengukur potensi laba yang dihasilkan dapat memenuhi kewajiban pembayaran angsuran pokok dan bunga jatuh tempo. Semakin tinggi rasio ini berarti bahwa laba operasi sebelum biaya penyusutan yang dihasilkan perusahaan dapat untuk memenuhi kewajiban angsuran pokok dan bunga jatuh tempo. Berdasarkan Lampiran 1 PDAM Kabupaten Klaten pada tahun 20102011 tidak mempunyai kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo sehingga hasil perhitungan pada tabel di atas tidak terdefinisi. Oleh karena itu rasio ini tidak dapat dimasukkan dalam kategori penilaian kinerja. h. Rasio Aktiva Produktif terhadap Penjualan Air Berikut ini adalah tabel perhitungan Rasio Aktiva Produktif terhadap Penjualan Air.
commit to user
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.38 Perhitungan Rasio Aktiva Produktif Terhadap Penjualan Air PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 Uraian
2010
1
Aktiva 48.854.175.414 Produktif 2 Penjualan 14.281.306.065 Air 3 Rasio 3,42 4 Nilai 4 5 Kenaikan (penurunan) Sumber: Data Primer (diolah)
2011
Rata-rata
57.792.404.524 18.331.204.950 3,15 4 (0,27)
3,29 4
Rasio aktiva produktif terhadap penjualan air menggambarkan bagaimana PDAM Kabupaten Klaten dapat mengelola aktiva produktif yang dimiliki untuk menghasilkan pendapatan yang optimal. Semakin besar rasio ini berarti dengan aktiva produktif yang dimiliki perusahaan belum mampu menghasilkan pendapatan penjualan air dan sebaliknya. Menurut hasil perhitungan data pada tabel di atas, rasio aktiva produktif terhadap penjualan air pada tahun 2010 menunjukkan angka 3,42. Rasio ini menunjukkan bahwa setiap Rp100,- penjualan air yang diperoleh memerlukan aktiva produktif sebesar Rp 342,-. Pada tahun 2011 rasio aktiva produktif terhadap penjualan air menunjukkan angka 3,15. Rasio ini menunjukkan bahwa setiap Rp100,- penjualan air yang diperoleh memerlukan aktiva produktif sebesar Rp315,-. Karena jumlah aktiva produktif lebih tinggi daripada jumlah penjualan air yang diperoleh, penilaian kinerja belum berada
commit to user
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pada kondisi yang optimal yaitu masih berada pada range > 2,00 - 4,00 dengan perolehan nilai 4. i. Jangka Waktu Penagihan Piutang Berikut ini adalah tabel perhitungan Jangka Waktu Penagihan Piutang. Tabel II.39 Perhitungan Jangka Waktu Penagihan Piutang PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 Uraian
2010
1 Piutang Usaha 4.121.952.452 2 Jumlah 47.991.223,66 Penjualan per Hari 3 Rasio 85,89 4 Nilai 4 5 Kenaikan (penurunan) Sumber: Data Primer (diolah)
2011
Rata-rata
4.764.897.213 58.209.668,30
81,86 4 (4,03)
83,87 4
Jangka waktu penagihan piutang menunjukkan kemampuan PDAM Kabupaten Klaten dalam upaya penagihan piutangnya. Semakin cepat jangka waktu penagihan piutangnya, maka semakin cepat pula PDAM Kabupaten Klaten memperoleh kas yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam rangka operasional perusahaan. Jangka waktu penagihan piutang PDAM Kabupaten Klaten pada tahun 2010 dan 2011 adalah 86 hari dan 82 hari. Hal ini menunjukkan bahwa piutang yang terjadi dapat ditagih dalam waktu 86 hari dan 82 hari. Jangka waktu penagihan piutang tersebut berada pada range > 6090 yaitu mendapat nilai 4 yang berarti PDAM Kabupaten Klaten masih
commit to user
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
harus meningkatkan kinerja dalam rangka penagihan piutang yang dimiliki. j. Efektifitas Penagihan Berikut ini adalah tabel perhitungan Efektifitas Penagihan Piutang. Tabel II.40 Perhitungan Efektifitas Penagihan Piutang PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 Uraian
2010
1 Rekening 15.560.386.850 Tertagih 2 Penjualan Air 15.779.434.565 3 Rasio 98,61 4 Nilai 5 5 Kenaikan (penurunan) Sumber: Data Primer (diolah)
2011
Rata-rata
19.222.950.550 20.273.456.450 94,82 5 (3,79)
96,72 5
Efektifitas penagihan diperlukan untuk mendapatkan kepastian akan jumlah penjualan air yang tertagih dalam jangka waktu satu tahun. Hasil perhitungan efektifitas penagihan pada tahun 2010-2011 adalah 98,61% dan 94,82%. Meskipun terdapat penurunan sebesar 3,79%, rasio efektifitas penagihan masih berada pada range > 90% yaitu mendapatkan nilai kinerja 5.
commit to user
74 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.41 Penilaian Kinerja Aspek Keuangan PDAM Kabupaten Klaten Tahun 2010-2011 No
Nilai 2010 2011
Indikator
1 2 3 4 5 6
Rasio Laba Terhadap Aktiva Produktif Rasio Laba Terhadap Penjualan Rarsio Aktiva Lancar Terhadap Utang Lancar Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas Rasio Total Aktiva Terhadap Total Utang Rasio Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Operasi 7 Rasio Laba Operasi sebelum Biaya Penyusutan terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo 8 Rasio Aktiva Produktif terhadap Penjualan Air 9 Jangka Waktu Penagihan Piutang 10 Efektivitas Penagihan Jumlah Sumber: Data Primer (diolah)
2 4 5 5 5 2
2 4 5 5 5 2
-
-
4 4 5 36
4 4 5 36
Bonus 2011
2 1
3
2. Aspek Non Keuangan Berikut ini adalah perhitungan penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan aspek non keuangan. a. Aspek Operasional Kinerja operasional merupakan hasil akhir dari suatu proses manajemen.
Penilaian
kinerja
pada
sepuluh
indikator
aspek
operasional yang sesuai dengan kondisi PDAM Kabupaten Klaten tahin 2010-2011 adalah sebagai berikut: 1) Cakupan Pelayanan Berikut ini adalah tabel perhitungan Cakupan Pelayanan.
commit to user
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.42 Perhitungan Cakupan Pelayanan PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 Uraian
1 Jumlah penduduk terlayani 2 Jumlah Penduduk 3 Rasio 4 Nilai 5 Kenaikan (penurunan) 6 Nilai Bonus Sumber: Data Primer (diolah)
2010
2011
188.666 1.303.910 14,47 1 -
196.492 1.307.562 15,03 2 0,56 1
Rata-rata
14,75 1,5
Cakupan pelayanan menggambarkan perkembangan jumlah pelanggan
setiap
tahunnya
dan
perkembangan
tingkat
pelayanan di wilayah kerja. Berdasarkan pada tabel di atas rasio cakupan pelayanan pada tahun 2010-2011 adalah 14,47% memperoleh nilai 1 dan 15,03% memperoleh nilai 2 . Capaian rasio tersebut masih tergolong kecil. Kecilnya cakupan pelayanan dapat disebabkan oleh beberapa aspek antara lain adalah
kondisi
geografis
yang
cukup
sulit
untuk
mengembangkan jaringan dan distribusi. Sebagian besar Jaringan Pipa Distribusi diwilayah kota Klaten posisinya pada jalan aspal sehingga menyulitkan operasional pemeliharaan. Selain itu juga masih mengalami kesulitan mendapatkan sumber air baku yang berasal dari sumber mata air, sehingga dengan terpaksa harus mencari alternatif lain yang biayanya cukup tinggi. Bonus nilai akan diberikan jika PDAM dapat meningkatkan
commit todari usertahun sebelumnya. Pada tabel di cakupan pelayanannya
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
atas diketahui bahwa peningkatan cakupan pelayanan dari tahun 2010-2011 adalah 0,56%, sehingga nilai bonus yang diberikan adalah 1. 2) Kualitas Air Distribusi Kegiatan
utama
PDAM
Kabupaten
Klaten
adalah
menyediakan air yang memenuhi syarat kesehatan untuk digunakan oleh masyarakat Klaten. Untuk memenuhi syarat tersebut, pemeriksaan harus dilakukan secara rutin oleh Dinas Kesehatan Setempat. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sie Keuangan dan data yang ada pada perusahaan, kualitas air yang didistribusikan PDAM Kabupaten Klaten pada tahun 2010-2011 memenuhi syarat air bersih. Pada indikator ini PDAM Kabupaten Klaten memperoleh nilai kinerja sebesar 2 yaitu telah memebuhi syarat air bersih. 3) Kontinuitas air Kontinuitas aliran air merupakan hal yang penting bagi pemenuhan kebutuhan pelanggan PDAM. Yang disebut kontinyu berdasarkan Kempendagri No. 47 Tahun 1999 adalah aliran air yang tidak berhenti selama 24 jam. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sie Keuangan dan Karyawan Bagian Kasir yang langsung berhubungan dengan pelanggan, aliran air selama 24 jam belum merata pada semua pelanggan, hanya pada daerah tertentu saja yaitu commit to user
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
wilayah kota. Karena masih terdapat pelanggan yang tidak memperoleh aliran air selama 24 jam sehari maka nilai indikator kontinuitas air dari tahun 2010-2011 adalah 1. 4) Produktifitas Pemanfaatan Instalasi Produksi Berikut ini adalah tabel perhitungan Cakupan Pelayanan. Tabel II.43 Produktifitas Pemanfaatan Instalasi Produksi PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 Uraian
1 2 3 4 5
2010
Kapasitas Produksi 355 Kapasitas Terpasang 413 Rasio 85,96 Nilai 3 Kenaikan (penurunan) Sumber: Data Primer (diolah)
2011
377 445,50 84,62 3 (1,33)
Rata-rata
85,29 3
Produktifitas diukur dengan membandingkan kapasitas produksi dengan kapasitas terpasangnya. Semakin tinggi produktifitasnya, maka semakin kecil kapasitas terpasang yang tidak menghasilkan air yang akan didistribusikan. Tabel II.43 di atas menunjukkan bahwa PDAM Kabupaten Klaten hampir mencapai optimal dalam memanfaatkan instalasi produksinya. Karena ukuran optimal adalah > 90%, sedangkan pada tahun 2010-2011 PDAM Kabupaten Klaten sudah mencapai rasio rata-rata 85,29% dengan perolehan nilai 3. Untuk mempertahankan tingkat produktifitas instalasi produksinya, hal yang dilakukan PDAM Kabupaten Klaten adalah secara rutin melakukan pemeliharaan terhadap mesin commit to user
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pompa. Ketersediaan mesin pompa yang berjalan sesuai dengan kapasitas produksinya merupakan hal yang penting bagi kelangsungan dan kontinuitas aliran air. 5) Tingkat Kehilangan Air Berikut ini adalah tabel perhitungan tingkat kehilangan air. Tabel II.44 Tingkat Kehilangan Air PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 Uraian
2010
1 Jumlah Air yang 2.750.366 Didistribusikan – Air yang Terjual 2 Jumlah Air yang 9.547.161 Didistribusikan 3 Rasio 28,81 4 Nilai 3 5 Kenaikan (penurunan) 6 Bonus Sumber: Data Primer (diolah)
2011
Rata-rata
2.717.964
9.687.483 28,06 3 (0,75) 1
28,43 3
Tingkat kehilangan air adalah air yang telah diproduksi namun tidak tercatat dalam meter air pelanggan, sehingga air yang telah diproduksi tersebut tidak dapat menambah jumlah pendapatan air. Pada tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2010-2011 tingkat kehilangan air semakin menurun meskipun besarnya tidak signifikan. Tingkat kehilangan air pada tahun 2010-2011 mencapai rasio rata-rata 28,43%. Karena > 20%, maka PDAM Kabupaten Klaten pada tahun 2010-2011 mendapatkan penilaian tingkat kehilangan air sebesar 3. commit to user
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Salah satu penyebab kehilangan air adalah kerusakan water meter pelanggan. Tercatat berturut-turut dari taun 2010-2011 terdapat penggantian water meter yang rusak yaitu sebesar 839 dan1.194. Kenaikan jumlah penggantian water meter itulah yang mengakibatkan penurunan tingkat kehilangan air pada tahun 2011. Bonus nilai sebesar 1 diberikan pada tingkat kehilangan air tahun 2011 karena pada tahun 2011 PDAM Kabupaten Klaten dapat menekan tingkat kehilangan air sebesar 0,75% dari tahun 2010. 6) Peneraan Meter Air Berikut ini adalah tabel perhitungan Peneraan Meter. Tabel II.45 Peneraan Meter Air PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 Uraian
2010
1 Jumlah pelanggan yang 224 meter airnya ditera 2 Jumlah seluruh pelanggan 28.696 3 Rasio 0,78 4 Nilai 1 5 Kenaikan (penurunan) Sumber: Data Primer (diolah)
2011
Rata-rata
101 30.832 0,33 1 (0,45)
0,55 1
Peneraan meter air dilakukan untuk menentukan ketepatan meter air pelanggan. Meter air mengukur penggunaan air yang terdistribusikan oleh PDAM tiap sambungan pelanggan. Dari ukuran meter air pada tiap pelanggan akan ditentukan berapa besar tagihan air. Ketepatan meter air pelanggan akan sangat menentukan pendapatan PDAM dari penjualan air. commit to user
80 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada tabel II.45 di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2010-2011 rasio peneraan meter air mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan kenaikan jumlah pelanggan berbanding terbalik dengan jumlah karyawan yang mengalami penurunan. Indikator peneraan meter air ada pada range > 0%-10% dengan besar nilai 1. 7) Kecepatan Penyambungan Baru Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sub Sie Rekening kecepatan penyambungan baru dari mulai pengajuan sampai
dengan
terselesaikannya
penyambungan
dan
mengalirnya air ke sambungan pelanggan berlangsung lebih dari 6 hari. Hali ini disebabkan karena kurangnya tenaga teknis yang ada di lapangan, yang jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah pelanggan yang dilayani. Karena PDAM Kabupaten Klaten memerlukan waktu > 6 hari untuk penyambungan baru maka penilaian atas indikator ini adalah 1. 8) Kemampuan Penanganan Aduan Rata-rata per Bulan Berikut
ini
adalah
tabel
perhitungan
Penanganan Aduan Rata-rata per Bulan.
commit to user
Kemampuan
81 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.46 Kemampuan Penanganan Aduan Rata-rata per Bulan PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 Uraian
2010
1 Jumlah aduan yang dapat 3.916 diselesaikan 2 Jumlah pengaduan 3.916 3 Rasio 100 4 Nilai 2 5 Kenaikan (penurunan) Sumber: Data Primer (diolah)
2011
Rata-rata
4.611 4.653 99,10 2 0,90
9,55 2
Keluhan yang sering diadukan pelanggan kepada PDAM Kabupaten Klaten adalah melonjaknya tagihan air, kekeruhan air, kebocoran jaringan dan macetnya sambungan air. Berdasarkan tabel II.45 di atas pada tahun 2010 semua masalah yang diadukan yaitu sebesar 3.916 dapat terselesaikan dengan baik. Namun pada tahun 2011 kemampuan penanganan aduan tersebut turus menjadi 99,10%. Hal ini berarti dari total aduan sebesar 4.653 terdapat 42 aduan yang tidak dapat terselesaikan. Nilai indikator pada penanganan aduan yang terselesaikan di atas 80% adalah 2. 9) Kemudahan Pelayanan Pelayanan pelanggan berupa pembayaran dan pengaduan dapat dilakukan pada 10 Unit IKK (Ibu Kota Kecamatan) maupun di kantor pusat PDAM Kabupaten Klaten. Selain itu pada kantor pusat yaitu kota Klaten terdapat 3 Kantor Pembantu untuk kemudahan commit to user melakukan pembayaran yang
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dibuka setiap tanggal 10 sampai 20 tiap bulan. Penilaian kinerja atas indikator ini adalah sebesar 2. 10) Rasio Karyawan per 1000 Pelanggan Berikut ini adalah tabel perhitungan Rasio Karyawan per 1000 Pelanggan. Tabel II.47 Rasio Karyawan per 1000 Pelanggan PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 Uraian
1 2 3 4 5
2010
Jumlah karyawan 164 Jumlah pelanggan 28.696 Rasio 5,72 Nilai 5 Kenaikan (penurunan) Sumber: Data Primer (diolah) Rasio
karyawan
per
1000
2011
Rata-rata
160 30.832 5,19 5 (0,53) pelanggan
5,45 5
menunjukkan
produktivfitas karyawan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Semakin kecil rasio ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar produktifitasnya terhadap pelanggan. Pada tabel II.47 rasio karyawan per 1000 pelanggan menunjukkan rasio yang semakin kecil. Hal tersebut berarti karyawan semakin produktif dalam melayani pelanggan. Pada tahun 2010-2011 rasio rata-rata karyawan per 1000 pelanggan sebesar 5,45 yang masuk pada range ≤ 8 dengan besar nilai 5.
commit to user
83 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.48 Penilaian Kinerja Aspek Operasional PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 No
Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8
Cakupan Pelayanan Kualitas Air Distribusi Kontinuitas Air Produktivitas Instalasi Produksi Tingkat Kehilangan Air Peneraan Meter Air Kecepatan Penyambungan Baru Kemampuan Penanganan Aduan Rata-rata per Bulan 9 Kemudahan Pelayanan 10 Rasio Karyawan per 1000 Pelanggan Jumlah Sumber: Data Primer (diolah)
Nilai 2010 2011
1 2 1 3 3 1 1 2
2 2 1 3 3 1 1 2
2 5 21
2 5 22
Bonus 2011
1
1
2
b. Aspek Administrasi Penilaian kinerja pada sepuluh indikator aspek administrasi yang sesuai dengan kondisi PDAM Kabupaten Klaten tahin 2010-2011 adalah sebagai berikut: 1) Rencana Jagka Panjang Dalam ketentuan Permendagri No. 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian PDAM pasal 7 huruf e, menyebutkan bahwa Direksi PDAM mempunyai tugas salah satunya adalah menyusun Rencana Strategis Bisnis lima tahunan (business plan/corporate plan) yang disahkan Kepala Daerah melalui usul Dewan Pengawas. Rencana jangka panjang PDAM merupakan rencana strategis yang mencakup rumusan mengenai tujuan dan
commit to user
84 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sasaran yang hendak dicapai dalam jangka waktu lima tahun mendatang. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sie Keuangan, PDAM Kabupaten Klaten telah mempunyai rencana jangka panjang yang senantiasa berpedoman pada prosedur operasi standar
perusahaan.
Namun
dalam
pelaksanaannya
belum
sepenuhnya dipedomani oleh seluruh karyawan. Oleh karena itu penilaian kinerja untuk indikator rencana jangka panjang memperoleh nilai 3. 2) Rencana Organisasi dan Uraian Tugas Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sie Keuangan, pada tahun 2010-2011 PDAM Kabupaten Klaten telah mempunyai rencana organisasi dan uraian tugas serta sepenuhnya telah dipedomani dan dijalankan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan pada indikator rencana organisasi dan uraian tugas memperoleh nilai kinerja yang sangat baik yaitu 4. 3) Prosedur Operasi Standar Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sie Keuangan dan data yang ada pada perusahaan pada tahun 2010-2011 perusahaan telah memiliki Prosedur Operasi Standar dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan antar lain prosedur akuntansi, prosedur pembacaan meter, prosedur sambungan baru, prosedur penerimaan kas dan lain-lain. Prosedur tersebut commit to user
85 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sepenuhnya
telah
dipedomani
oleh
karyawan
namun
pelaksanaannya masih kurang optimal. Terbukti pada kasus pengaduan dari pelanggan pada tahun 2011 masih terdapat 42 kasus pengaduan yang belum dapat terselesaikan. Hal tersebut membuktikan bahwa meskipun prosedur telah dipedomani dengan baik namun belum dilaksanakan dengan baik pula. Pada indikator ini perusahaan memperoleh nilai 3. 4) Gambar Nyata Laksana Gambar nyata laksana adalah gambaran mengenai seluruh sistem jaringan distribusi air PDAM, baik dari sumber air, instalasi produksi sampai dengan ke meter pelanggan. Menurut hasil wawancara dengan Kepala Sie Keuangan perusahaan telah memiliki gambar nyata laksana namun hanya dipedomani sebagian, sehingga PDAM Kabupaten memperoreh nilai 3 untuk indikator gambar nyata laksana. 5) Prosedur Penilaian Kerja Karyawan Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sie Keuangan dan hasil pengamatan dapat dinyatakan bahwa PDAM Kabupaten Klaten sepenuhnya dalam penggunaan alat atau media untuk menilai prestasi kerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa Prosedur Penilaian Kerja Karyawan telah sepenuhnya dipedomani oleh seluruh karyawan. Indikator kinerja yang diperoleh yaitu pada nilai tertinggi 4.
commit to user
86 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sie Keuangan dan data dari perusahaan, PDAM Kabupaten Klaten dalam aktivitas sehari-hari terutama yang menyangkut keuangan selalu berpedoman pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. Setiap tiga bulan sekali perusahaan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan RKAP yang dituangkan dalam Laporan Triwulan yang dibuat oleh seksi anggaran. Analisis di atas menunjukkan bahwa RKAP telah sepenuhnya dipedomani oleh karyawan, sehingga pada indikator RKAP ini perusahaan mendapatkan nilai 4. 7) Tertib Laporan Internal Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sie Keuangan dan penelitian yang dilakukan pada tahun 2010-2011 perusahaan telah mampu membuat laporan internal secara tepat waktu. Laporan internal tersebut biasanya dibuat secara berkala yaitu bulanan. Oleh karena itu PDAM Kabupaten Klaten mendapatkan penilaian kinerja sebesar 2. 8) Tertib Laporan Eksternal Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sie Keuangan dan penelitian yang dilakukan, pada tahun 2010 laporan eksternal dibuat tepat waktu, namun pada tahun 2011 karena adanya perubahan
Standar Penyusunan commit to user
Laporan
Keuangan
yang
87 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sebelumnya menggunakan “Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum” berubah menjadi “Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik” maka penyusunan laporan keuangan tahunan untuk pihak eksternal tidak tepat waktu. Berdasarkan informasi tersebut untuk indikator tertib laporan eksternal pada tahun 2010 mendapatkan nilai 2, sedangkan untuk tahun 2011 mendapatkan nilai 1. 9) Opini Auditor Independen Opini auditor independen yaitu oleh BPKP Yogyakarta mengenai kewajaran laporan keuangan yang disajikan pengelola PDAM pada Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Klaten Tahun 2010-2011 adalah Wajar Tanpa Pengecualian. Hal ini berarti pada tahun 2010-2011 PDAM Kabupaten memperoleh nilai kinerja 4. 10) Tindak Lanjut Hasil Periksaan Menurut hasil wawancara dengan Kepala Sie Keuangan pada tahun
2010
hasil
pemeriksaan
oleh
instansi
pemeriksa
ditindaklanjuti namun hanya sebagian yang selesai. Sedangkan pada tahun 2011 hasil pemeriksaan oleh instansi pemeriksa ditindaklanjuti dan seluruhnya selesai. Berdasarkan data tersebut untuk indikator Tindak Lanjut Hasil Periksaan pada tahun 2010 mendapatkan nilai 2, sedangkan tahun 2011 mendapatkan nilai 3.
commit to user
88 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel II.49 Penilaian Kinerja Aspek Administrasi PDAM Kabupaten Klaten tahun 2010-2011 Indikator
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rencana Jangka Panjang Rencana Organisasi dan Uraian Tugas Prosedur Operasi Standar Gambar Nyata Laksana Prosedur Penilaian Kerja Karyawan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tertib Laporan Internal Tertib Laporan Eksternal Opini Auditor Independen Tindak Lanjut Hasil Periksaan Jumlah Sumber: Data Primer (diolah)
Nilai 2010 2011 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 2 1 4 4 2 3 31 31
3. Kriteria Kinerja dan Analisis Kinerja PDAM Kabupaten Klaten Tahun 2010-2011 Hasil penilaian kinerja aspek keuangan, aspek administrasi dan aspek keuangan yang diringkas pada tabel II.41, tabel II.48 dan II.49 di atas, selanjutnya dihitung berdasarkan Kemendagri No. 47 tahun 1999 yaitu sebagai berikut: a. Aspek Keuangan
Penelitian pada PDAM Kabupaten Klaten Tahun 2010-2011 ini, Rasio Laba Operasi sebelum penyusutan terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo dikeluarkan dari penilaian kinerja karena hasil
commit to user
89 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perhitungan rasio ini tidak terdefinisi. Sehingga jumlah indikator aspek keuangan adalah: = jumlah indikator aspek keuangan – jumlah maksimal rasio Laba Operasi sebelum penyusutan terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo = 60 - 5 = 55 b. Aspek Operasional
c. Aspek Administrasi
Hasil perhitungan ketiga aspek penilaian kinerja tersebut disajikan pada tabel II.50 di bawah ini. Tabel II.50 Nilai Ketiga Aspek Kinerja PDAM Kabupaten Klaten Tahun 2010-2011 No 1 2 3
Aspek Kinerja 2010 Aspek Keuangan 29,45 Aspek Operasional 17,87 Aspek Administrasi 12,92 Nilai Kinerja 60,24 Sumber: diolah dari tabel II.41, II.48, II.49
2011 31,91 20,43 12,92 65,25
Rata-rata 30.68 19,15 12,92 62,75
Jumlah keseluruhan ketiga aspek kinerja tersebut adalah pada tahun 2010 dan 2011 adalah 60,24 dan 65,25 sehingga masuk dalam kriteria kinerja PDAM dengan nilai kinerja baik berdasarkan Kepmendagri No. 47 tahun 1999. Dari ketiga aspek kinerja diatas yang paling mendekati bobot sempurna commit to user yaitu kinerja dari aspek administrasi. Dari total bobot aspek administrasi 15,
90 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
PDAM Kabupaten Klaten sudah mencapai angka 12,92 atau 86,13%. Sedangkan kinerja perusahaan berdasarkan aspek administrasi pada tahun 2010 adalah yang paling rendah, yaitu total bobot 40 baru bisa mencapai 17,87 atau 44,68%. Untuk kinerja dari aspek keuangan memperoleh nilai tengah diantara kedua aspek yang lain. Yaitu dari total bobot 45 pada tahun 2010 memperoleh nilai 29,45 atau 65,44% dan pada tahun 2011 memperoleh nilai 31,91 atau 70,91%.
commit to user
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III TEMUAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan penulis pada PDAM Kabupaten Klaten selama dua tahun yaitu tahun 2010-2011 terdapat kelebihan dan kelemahan yang penulis temukan, adapun kelemahan dan kelebihan yang penulis temukan adalah sebagai berikut: A. Kelebihan 1. Aspek Keuangan Secara keseluruhan dilihat dari besarnya penilaian kinerja dari aspek keuangan, maka PDAM Kabupaten Klaten telah mampu mengelola keuangan perusahaan dengan baik. Terlihat jelas pada Laporan Laba Rugi PDAM Kabupaten Klaten mengalami keuntungan dalam dua tahun terakhir ini, yaitu tahun 2010 dan 2011. Secara lebih rinci kelebihankelebihan untuk aspek keuangan adalah sebagai berikut: a. Dengan adanya kenaikan tarif pada tahun 2011, PDAM Kabupaten Klaten mendapatkan kenaikan laba dari penjualan sehingga pada tahun 2011 PDAM Kabupaten Klaten mendapatkan nilai bonus sebesar 1. b. Dilihat dari rasio aktiva lancar terhadap utang lancar, PDAM Kabupaten Klaten telah mampu membayar keseluruhan utang lancarnya dengan aktiva lancar yang dimiliki, dan masih mempunyai
commit to user
91
92 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kelebihan aktiva lancar yang digunakan untuk kegiatan operasional PDAM. c. PDAM
Kabupaten
Klaten
dalam
aktivitas
pembiayaannya
menggunakan ekuitas saja, karena tidak memiliki utang jangka panjang. Hal ini berarti PDAM Kabupaten Klaten telah memiliki cukup dana untuk melakukan aktifitas usaha tanpa harus menambah utang. d. PDAM Kabupaten Klaten telah mencapai nilai kinerja yang optimal untuk rasio efektifitas penagihan. Hal ini berarti pada tahun 2010-2011 PDAM Kabupaten Klaten telah mampu melakukan penagihan terhadap piutang-piutang yang dimiliki.
2. Aspek Non Keuangan a. Aspek Operasional Kelebihan penilaian kinerja dari aspek operasional adalah: 1) Pada tahun 2011 PDAM Kabupaten Klaten mampu menekan tingkat kehilangan air dengan memperbaiki water meter yang rusak, padahal tidak diimbangi dengan kenaikan jumlah karyawan untuk menyelesaikan jumlah aduan. Karena tingkat kehilangan air dari tahun 2010 ke 2011 mengalami penurunan maka perusahaan mendapatkan nilai bonus sebesar 1. 2) Kinerja teknis karyawan PDAM Kabupaten Klaten secara operasional bagus, hal ini ditandai dengan tingginya rasio commit to user
93 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
karyawan per 1000 pelanggan, yaitu mendapatkan nilai 5. Selain itu didukung pula dengan rasio kemampuan penanganan aduan rata-rata per bulan. Pada tahun 2010 seluruh aduan dari pelanggan dapat terselesaikan dengan baik. Sehingga pada indikator ini memperoleh nilai 5. 3) PDAM Kabupaten Klaten juga menyediakan layanan untuk pembayaran tagihan air di beberapa kantor pembantu, sehingga pelanggan mudah untuk melakukan pembayaran rekening air tiap bulannya. b. Aspek Administrasi Kelebihan penilaian kinerja PDAM Kabupaten Klaten dilihat dari aspek administrasi adalah sebagai berikut: 1) Seluruh karyawan PDAM Kabupaten Klaten telah memahami rencana organisasi dan uraian tugas masing-masing dan juga telah melaksanakan rencana organisasi sesuai dengan tugas masingmasing dengan baik. 2) Prosedur Penilaian Kerja Karyawan, Rencana Kerja dan Anggaran Karyawan juga telah dipedomani seluruhnya. 3) Selama dua tahun terakhir yaitu tahun 2010-2011 Laporan Tahunan PDAM Kabupaten Klaten mendapatkan opini auditor independen “Wajar Tanpa Pengecualian”.
commit to user
94 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Kelemahan 1. Aspek Keuangan Kelemahan Aspek Keuangan PDAM Kabupaten Klaten selama tahun 2010 dan 2011 yaitu belum optimal dalam menggunakan aktiva produktif yang dimiliki untuk menghasilkan laba yang tinggi. Hal ini terbukti dari rendahnya rasio laba terhadap aktiva produktif yaitu mendapatkan nilai 2. 2. Aspek Non Keuangan a. Aspek Operasional Kelemahan penilaian kinerja PDAM Kabupaten Klaten pada tahun 2010-2011 adalah sebagai berikut: 1) PDAM Kabupaten Klaten belum bisa menjangkau seluruh masyarakat Kabupaten Klaten. Kecilnya cakupan pelayanan dapat disebabkan oleh beberapa aspek antara lain adalah kondisi geografis yang cukup sulit untuk mengembangkan jaringan dan distribusi. Selain itu juga masih mengalami kesulitan mendapatkan sumber air baku yang berasal dari sumber mata air, sehingga dengan terpaksa harus mencari alternatif lain yang biayanya cukup tinggi. 2) Pada daerah-daerah yang jauh dari sumber mata air, berhentinya aliran air sering dialami pelanggan. Berbeda kondisinya dengan wilayah kota Klaten, aliran air hampir 24 jam tidak pernah berhenti.
commit to user
95 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Peneraan meter air belum dilakukan pada seluruh pelanggan PDAM Kabupaten Klaten karena keterbatasan karyawan yang terjun ke lapangan. Hal ini menyebabkan masih banyaknya terjadi masalah kebocoran, lonjakan rekening air, maupun hilangnya air karena water meter rusak. 4) Karena keterbatasan karyawan lapangan juga, proses sambungan baru belum bisa terselesaikan dalam waktu <6 hari, oleh karena itu PDAM Kabupaten Klaten memperoleh nilai sebesar 1. b. Aspek Administrasi Secara keseluruhan aspek administrasi PDAM Kabupaten Klaten pada tahun 2010-2011 sudah hampir mencapai sangat baik, namun pada tahun 2011 karena pedoman penyusunan laporan keuangan terdapat perubahan dari Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum menjadi SAK ETAP maka penyusunan laporan keuangan eksternal mengalami keterlambatan sehingga memperoleh nilai 1.
commit to user
96 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP
Berdasarkan analisis terhadap penilaian kinerja yang dilakukan penulis pada bab sebelumnya di PDAM Kabupaten Klaten selama tahun 2010-2011, selanjutnya penulis akan memberikan kesimpulan dan rekomendasi yang berkaitan dengan hasil analisis yang telah dilakukan oleh penulis. A. Simpulan Dalam menjalankan pelayanan umum kepada masyarakat, PDAM Kabupaten Klaten memerlukan kondisi perusahaan dari aspek keuangan, operasional maupun administrasi yang seimbang dan dapat mendukung kelangsungan pelayanan itu. Berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 tentang Penilaian Kinerja PDAM pada tahun 2010-2011 kinerja PDAM Kabupaten Klaten memperoleh nilai baik yaitu rata-rata mencapai 62,75. Besarnya penilaian Kinerja tersebut masih dibutuhkan banyak peningkatan dan evaluasi dari ketiga aspek tersebut agar permasalahan yang terjadi di tahun sebelumnya tidak terulang lagi di tahun yang akan datang. Permasalahan yang terjadi pada aspek keuangan PDAM Kabupaten Klaten pada tahun 2010-2011 adalah aktiva produktif yang dimiliki PDAM Kabupaten Klaten belum dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.
commit96to user
97 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Permasalahan yang terjadi pada aspek operasional PDAM Kabupaten Klaten pada tahun 2010-2011 adalah sebagai berikut: 1. Cakupan pelayanan yang belum menyeluruh kepada masyarakat Kabupaten Klaten karena kondisi geografis yang cukup sulit untuk mengembangkan jaringan dan distribusi. Selain itu juga masih mengalami kesulitan mendapatkan sumber air baku yang berasal dari sumber mata air, sehingga dengan terpaksa harus mencari alternatif lain yang biayanya cukup tinggi. 2. Kontinuitas air belum mencapai 24 jam penuh. 3. Peneraan meter air belum dilakukan pada seluruh pelanggan PDAM Kabupaten Klaten karena keterbatasan karyawan yang terjun ke lapangan. Hal ini menyebabkan masih banyaknya terjadi masalah kebocoran, lonjakan rekening air, maupun hilangnya air karena water meter rusak. 4. Proses penyambungan untuk langganan baru, dapat diselesaikan >6 hari. Permasalahan yang terjadi pada aspek administrasi PDAM Kabupaten Klaten pada tahun 2010-2011 adalah tidak tertibnya pembuatan Laporan Eksternal pada tahun 2012 karena adanya perubahan pedoman.
commit to user
98 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Rekomendasi Sebagai upaya perbaikan atas permasalahan yang ada pada simpulan di atas dapat ditempuh dengan rekomendasi sebagai berikut: 1. Melakukan upaya optimalisasi penggunaan aktiva produktif sehingga besarnya biaya bisa ditekan agar dapat menghasilkan pendapatan yang optimal yang akan meningkatkan laba perusahaan. 2. Melakukan upaya pencarian sumber air baru untuk dimasukkan dalam jaringan distribusi yang kekurangan debit air, sehingga pelanggan yang kurang mendapatkan aliran air dapat menikmati air secara kontinyu. 3. Melakukan upaya rekruitmen untuk karyawan lapangan agar peneraan meter bisa dilakukan pada semua pelanggan sehingga akan mengurangi tingkat kehilangan air dan jumlah pengaduan pada oleh pelanggan. Selain meningkatkan kuantitas karyawan untuk peneraan meter juga meningkatkan jumlah karyawan untuk menangani penyambungan baru agar kecepatan penyambungan baru mencapai ≤6 hari. 4. Melakukan pelatihan atau penyuluhan untuk karyawan bagian kasir dan karyawan bagian keuangan untuk mensosialisasikan pedoman penyusunan laporan keuangan yang baru yaitu SAK ETAP, sehingga laporan eksternal bisa tersusun tepat waktu.
commit to user