Jurnal Edukasi, Volume 3 No.1, April 2017 ISSN. 2443-0455
PENILAIAN KECEMASAN MATEMATIKA PADA MAHASISWA MATEMATIKA BERBEASISWA PENUH
Moch. Lutfianto Pendidikan Matematika, STKIP Al Hikmah Surabaya
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecemasan matematika mahasiswa berbeasiswa penuh yang fokus pada faktor internal seperti proses pembelajaran, dosen, teman sekelas dan faktor eksternal seperti orang tua dan teman di luar kelas. Subjek dipilih dan dengan tiga kategori yakni kemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Subjek diberi kuesioner untuk mendapatkan data kecemasan matematika dan ditindaklanjuti dengan wawancara. Data dianalisis dengan deskriptif kualitatif berdasarkan pada standar kecemasan matematika. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor internal lebih banyak mempengaruhi kecemasan matematika daripada faktor ekternal.
Kata Kunci: kecemasan matematika, mahasiswa, berbeasiswa penuh. Abstract This study aims to determine the mathematical anxiety of students with full scholarship that focus on internal factors such as learning process, faculty, classmates and external factors such as parents and friends outside the classroom. Subjects selected and with three categories namely low ability, moderate, and high. Subjects were given a questionnaire to obtain mathematical anxiety data and followed up with interviews. Data were analyzed by qualitative descriptive based on mathematical anxiety standard. The results show that internal factors affect more mathematical anxiety than external factors. Keywords: math anxiety, student, full funded scholarship,
kurikulum. Kurikulum perguruan tinggi
PENDAHULUAN
berbeda Mahasiswa baru di perguruan
dengan
Pengetahuan
tinggi akan menemukan lingkungan yang
dasar
kurikulum di
sekolah.
sekolah
bisa
dijadikan referensi tapi tidak terlalu
berbeda dibandingkan dengan sekolah
banyak membantu proses perkuliahan di
(Joseph, 2004). Bedanya lebih besar dalam
137
lutfianto, kecemasan matematika ...
perguruan tinggi. Di lingkungan sekolah
akademik akan dipantau dan dilaporkan ke
mereka
penyelenggara
dibantu
mempelajari
oleh
pelajaran
guru
dalam
pada
waktu
di
tertentu. Bagi perguruan tinggi swasta
perguruan tinggi mereka harus berusaha
yang memberikan beasiswa serupa dengan
lebih mandiri. Dosen hanya menjadi
"bidik misi" juga memiliki kriteria yang
fasilitator untuk mentransfer pengetahuan.
lebih ketat. Dana beasiswa kampus swasta
Siswa melaksanakan semua kegiatan
bersifat pribadi dan dana non-pemerintah
dengan inisiatif sendiri sesuai dengan
sehingga memiliki kewajiban yang lebih
target yang ingin dicapai di setiap
kompleks untuk transparan pendanaannya
semester. Teman baru dan budaya yang
kepada
berbeda membuat sifat individualistik
penelitian ini, beasiswa yang diperoleh
menjadi
menuntut penerima tidak hanya harus
lebih
tinggi.
sedangkan
beasiswa
Ada
rasa
individualisme muncul. Ketika
penyandang
dana.
Dalam
meraih nilai yang baik dalam bidang
mahasiswa
ingin
akademik tetapi juga dalam non akademik.
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang
Target yang tinggi yang dikenakan
lebih tinggi dengan kenyataan mereka
pada mahasiswa yang menerima beasiswa
tidak memiliki biaya maka mereka akan
yang didanai penuh menimbulkan dilema
mencari beasiswa (Greenaway & Haynes,
(Pascarella & Terenzini, 1978). Jika
2003).
Beberapa
beasiswa
hanya
mahasiswa memiliki kemampuan mental
untuk
biaya
yang baik maka mereka lebih termotivasi
lain
untuk maju dan mendapatkan hasil yang
memberikan biaya perkuliahan dan biaya
baik. Namun jika mahasiswa berpikir
hidup. Beasiswa yang paling umum bagi
bahwa targetnya sulit dicapai sehingga
siswa yang memiliki masalah dalam biaya
mereka mendapat skor buruk tentu tekanan
adalah "beasiswa bidik misi" (Arifin,
akan lebih meningkat. Kecemasan yang
2013). Beasiswa bidik misi atau beasiswa
muncul
lain yang memiliki tujuan serupa memiliki
mahasiswa untuk menjalani kuliah juga
kriteria
terpengaruh.
menyediakan perkuliahan.
yang
dana Beasiswa
cukup
yang
tinggi
bagi
penerimanya. Penerima beasiswa harus
mengakibatkan
Kecemasan
kemampuan
matematika
adalah
selalu memiliki nilai akademik yang baik
kecemasan yang timbul karena berbagai
ketika sudah berjalan perkuliahan. Nilai
faktor yang membuat siswa menjadi lebih
138
Jurnal Edukasi, Volume 3 No.1, April 2017 ISSN. 2443-0455
sulit untuk membawa semua potensinya
mendapatkan program beasiswa penuh
(Johnston-Wilder, Brindley,
& Dent,
yang mencakup semua kebutuhan baik
2015). Kecemasan matematika tidak selalu
kebutuhan pribadi dan kuliah. Mahasiswa
dikaitkan
tidak
diambil dari semester pertama dan ketiga.
menyukai matematika (Wilson, 2012)
Metode yang digunakan dalam penelitian
Emosi
ini adalah deskriptif kualitatif. Data
dengan
reaksi
matematika matematika.
ide
yang
juga
karena
timbul
disebut
Kecemasan
karena
kecemasan
diperoleh
melalui
matematika
dimodifikasi
kuesioner
dari
kecemasan
berhubungan dengan kemampuan kognitif
matematika
dan kemampuan afektif. Hubungannya
wawancara terbuka. Hasil data kemudian
memang kompleks untuk membawa rasa
dianalisis
dan
kecemasan itu sendiri (Pourmoslemi,
kecemasan
beserta
Erfani, & Firoozfar, 2013).
berkaitan
Terdapat beberapa faktor penyebab
dan
skala
yang
dilanjutkan
dengan
dijelaskan
dengan
tingkat
penjelasan
yang
faktor-faktor
yang
menyebabkan kecemasan terjadi.
kecemasan matematika (Hasbee Usop, Sam, Nur A’ain Sabri, & Wah, 2009). Dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
beberapa faktor itu terdapat dua faktor
Kuesioner diberikan
kepada 30
yang dominan yakni faktor internal dari
mahasiswa matematika yang mendapatkan
dalam diri mereka yang terkait dengan
beasiswa penuh. Mereka diberi kuesioner
faktor kognitif dan afektif dan eksternal
berisi
yang muncul karena interaksi dengan
berpasangan
yang
lingkungan (Wilson, 2012). Meski faktor
sebaliknya.
Kuesioner
eksternal bisa menimbulkan kecemasan
menunjukkan tingkat kepercayaan diri dan
matematika
kecemasan terhadap matematika. Setiap
namun
faktor
eksternal
28
pertanyaan.
kuesioner
memiliki
arti
tersebut
bisa
tersebut tetap tedapat irisan dengan faktor
pertanyaan
internal.
kecemasan skala dari pertanyaan yang
Berdasarkan
latar
ada
18
kepercayaan
atau
belakang
dipilih. Nilai setiap pertanyaan berfungsi
tersebut maka mengetahui kecemasan
sebagai dasar untuk menentukan apakah
matematika pada mahasiswa berbeasiswa
siswa memiliki kepercayaan diri atau
penuh sangat penting. Subjek untuk
kecemasan.
penelitian ini adalah 30 mahasiswa yang
139
lutfianto, kecemasan matematika ...
Rata-rata
kecemasan
mahasiswa semester satu sedangkan untuk
mahasiswa semester pertama lebih tinggi
mahasiswa semester 3 diambil dari nilai
dibandingkan dengan mahasiswa semester
IPK semester 2. Dari 3 mahasiswa yang
ketiga
diambil
(Tabel
tingkat
1)
meskipun
nilai
data
kecemasannya
maka
perbedaannya tidak terlalu signifikan
didapatkan data seperti pada tabel 2.
yakni hanya 0,1. Sedangkan tingkat
Tabel 2. Kecemasan matematika mahasiswa berkemampuan menengah Subyek kepercayaan kecemasan Semester 0.49 0.51 1 Semester 0.48 0.52 3
kepercayaan matematika mahasiswa juga tumbuh 0,1 dalam setahun. Tabel 1. Rata-rata kecemanasan matematika Mahasiswa Subyek keperc kecema delta ayaan san Mhs sem 0.53 0.47 0,22 1 Mhs sem 0.54 0.46 0,12 3
Berdasarkan tabel 2, pada mahasiswa berkemampuan menengah nilai rata-rata kecemasan matematika semester tiga lebih tinggi dari semester pertama. Hal ini
Berdasarkan tabel 1 di atas, selisih tingkat
menunjukkan bahwa mahasiswa semester
kecemasan semester tiga lebih sedikit
tiga meskipun telah mengikuti perkuliahan
yakni 0,12 sedangkan selisih kecemasan
selama 1 tahun masih memiliki kecemasan
dari mahasiswa semester satu lebih besar
matematikan
yakni 0,22. Hal ini menunjukkan bahwa
tinggi
Salah satu penyebabnya yang didapatkan
dalam tingkat kecemasan matematikanya
dari hasil wawancara adalah hasil belajar
sedangkan mahasiswa semester satu lebih
atau nilai IPK yang tidak sesuai dengan
heterogen. Bagi mahasiswa semester satu
target pribadi.
ada yang memiliki kecemasan yang tinggi
Hasil yang menarik terkandung pada
dan ada yang memiliki kepercayaan
mahasiswa semester tiga. Berdasarkan
matematika yang tinggi. kecemasan
cukup
dibandingkan mahasiswa semester 1.
mahasiswa semester tiga lebih seragam
Uji
yang
tabel matematika
3,
mahasiswa
dengan
tingkat
kompetensi rendah ternyata memiliki
selanjutnya dilihat dari kriterian mahasiwa
tingkat
yang memiliki kemampuan menengah
kecemasan
matematika
yang
rendah pula. Mahasiswa dengan tingkat
secara akademik. Data didapatkan dari dari
kompetensi
total nilai UTS seluruh mata kuliah untuk 140
rendah
memiliki
tingkat
Jurnal Edukasi, Volume 3 No.1, April 2017 ISSN. 2443-0455
kepercayaan
tertinggi
sebesar
0,60.
matematika dengan baik ketika membaca
Meskipun masih ada mahasiswa yang
buku kuliah, meamhami penjelasan dosen
memiliki tingkat kepercayaan diri yakni
atau pada saat diskusi dengan teman.
0,47 pada mahasiswa semester 1.
Kecemasan internal terbukti memiliki
Tabel 3. Kecemasan matematika pada mahasiswa berkemampuan rendah Subyek kepercay kecema aan san Mahasiswa R1 0.54 0.46 semester 1 R2 0.47 0.53 R3 0.52 0.48 Mahasiswa R1 0.57 0.43 semester 3 R2 0.56 0.44 R3 0.60 0.40
pengaruh yang lebih dalam. Mahasiswa akan menumpuk kecemasan jika mereka tidak dapat mengerti tentang masalah matematika diperkuliahan pada bab-bab awal. Hal ini dikarenakan sifat ilmu matematika adalah interkoneksi. Jika pada bab
awal
perkuliahan Setelah pemberian kuesioner tetang
tidak maka
bisa
memahami
pada
bab-bab
selanjutnya akan lebih sulit sehingga
kecemasan mamatika dilanjutkan dengan
memunculkan
tahap wawancara. Dibuat dua kelompok
internal juga menyebabkan munculnya
dan dilakukan wawancara terbuka dengan
bayangan kegagalan dalam kuliah di masa
pedoman yang dibuat. Subyek dipilih
depan. Pada tahap tertentu, mahasiswa
dengan
menjadi merasa stres. Sedangkan hal ini
mempertimbangkan
tingkat
kompetensi selama kuliah yaitu tinggi, sedang
dan
rendah.
kecamasan.
Kecemasan
berbeda dengan faktor eksternal
Mahasiswa
Faktor eksternal tidak memberikan
berkemampuan rendah pada umumnya
dampak yang lebih besar pada tingkat
memiliki kecemasan yang tinggi akan
kecemasan matematika. Faktor eksternal
tetapi mahasiswa berkemampuan tinggi
bisa dibatasi karena mahasiswa sudah
juga mengalami kecemasan matematika.
memiliki konsep diri yang muncul.
Hal ini sesuai dengan hasil yang diperoleh
Kegelisahan yang terjadi karena faktor
dalam kuesioner. Kecemasan yang ada
pribadi bukan karena orang lain atau
disebabkan karena faktor internal dan
lingkungan. Teman yang mendapat nilai
eksternal.
tinggi pada mahasiswa berkemampuan
Faktor internal yang mempengaruhi
tinggi tidak menjadikan kecemasan akan
kecemasan adalah kurangnya kemampuan
tetapi menjadi bagian dari memotivasi diri
dalam
agar bisa lebih baik. Namun pada
memahami
isi
perkuliahan
141
lutfianto, kecemasan matematika ...
mahasiswa berkemampuan rendah jika
mahasiswa miliki latar belakang keluarga
mendapati teman yang mendapat nilai
kurang mampu. Mereka percaya jika
tinggi, dapat menimbulkan kegelisahan.
mereka
gagal
maka
akan
harus
Kecemasan muncul karena mereka merasa
mengembalikan
uang
yang
telah
bahwa mereka akan tertinggal dari teman-
diterimadan hal itu sangat sulit karena
temannya. Faktor eksternal lain yang
faktor
memberi efek kecemasan matematika
tersebut bisa meningkat sampai membuat
adalah orang tua. Tuntutan tinggi orang tua
mereka menjadi stres.
juga membuat tingkat kecemasan tinggi. Ketidakmampuan
ekonomi
Faktor
mahasiswa
keluarga.
ekternal
menyebabkan
Keadaan
lain
kecemasan
yang
matematika
berkemampuan rendah dan menengah
yakni komunikasi antar mahasiswa di luar
untuk memenuhi keinginan orang tua
kampus.
menimbulkan
kehidupan
kecemasan
matematika.
Mereka
membandingkan
mahasiswa
yang
tidak
Untuk tingkat mahasiswa berkemampuan
menerima beasiswa penuh. Mahasiswa
tinggi faktor keluarga atau orang tua tidak
merasa bahwa mereka lebih santai dan
membuat
menyenangkan.
munculnya
kecemasan
matematika meningkat.
Meskipun
demikian
mahasiswa mengetahui bahwa mereka
Beasiswa yang didanai penuh yang
memiliki keuntungan yang signifikan
diterima oleh mahasiswa juga memberi
dikarenakan target waktu yang jelas
dampak pada tingkat kecemasan. Hampir
sehingga dapat lulus tepat waktu bahwan
70% mahasiswa menyatakan bahwa target
lebih awal.
bagi
penerima
beasiswa
penuh
menyebabkan kecemasan. Meningkatnya
SIMPULAN
kecemasan dikarenakan target yang harus
Program
merekacapai yakni memiliki nilai baik
mahasiswa
(sesuai
kecenderungan
standar)
di
setiap
semester
beasiswa matematika untuk
penuh
pada
memiliki meningkatkan
meskipun kesulitan yang dihadapi akan
kecemasan matematika. Meskipun tingkat
berbeda di setiap semesternya. Banyaknya
kecemasan masih dalam batas normal akan
uang
bentuk
tetapi pada mahasiswa tertentu bisa
beasiswa juga berkontribusi terhadap
menimbulkan efek ketakutan, cemas dan
kecemasan matematika. Sebagian besar
bahkan stres. Tidak ada perbedaan yang
yang
diberikan
dalam
142
Jurnal Edukasi, Volume 3 No.1, April 2017 ISSN. 2443-0455
Anxiety and Mathematical Resilience amongst existing apprentices, (July).
signifikan antara mahasiswa semester satu dan mahasiswa semester tiga dalam hal
Joseph, K. K. (2004). Do High Ability Students Have Mathematics Anxiety ? Journal of Science and Mathematics Education in SE Asia, 27(2), 135–152. Retrieved from http://www.recsam.edu.my/R&D_Jo urnals/YEAR2004/jour04no.2/josep h(135-152).pdf
kecemasan matematika. Faktor internal lebih
dominan
munculnya
dalam
kecemasan
menyebabkan matematika
daripada faktor eksternal. Temuan pada penelitian ini adalah mahasiswa dengan tingkat kompetensi tinggi
masih
memiliki
Pascarella, E. T., & Terenzini, P. T. (1978). Student-Faculty Informal Relationships and Freshman Year Educational Outcomes. The Journal of Educational Research, 71(4), 183– 189. http://doi.org/10.1080/00220671.197 8.10885067
kecemasan
matematika. Sedangkan pada mahasiswa berkemampuan rendah juga ada yang memiliki kecemasan matematika yang rendah.
Pourmoslemi, A., Erfani, N., & Firoozfar, I. (2013). Mathematics Anxiety , Mathematics Performance and Gender differences among Undergraduate Students. International Journal of Scientific and Research Publicationsl, 3(7), 3– 8.
DAFTAR PUSTAKA( Arifin, B. (2013). Penggunaan Beasiswa Bidik Misi pada Mahasiswa FKIP UNTAN. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 2(12). Greenaway, D., & Haynes, M. (2003). Funding higher education in the UK: The role of fees and loans. Economic Journal, 113(485), 150–166. http://doi.org/10.1111/14680297.00102
Wilson, S. (2012). Investigating Preservice Teachers’ Mathematics Anxiety Using the Revised Mathematics Anxiety Scale (RMARS). Mathematics Education: Expanding Horizons (Proceedings of the 35th Annual Conference of the Mathematics Education Research Group of Australasia), (2006). Retrieved from http://www.merga.net.au/publication s/counter.php?pub=pub_conf&id=20 28
Hasbee Usop, ., Sam, H. K., Nur A’ain Sabri, ., & Wah, T. K. (2009). Factors causing Mathematics anxiety among undergraduate students. Cosmed 09, 1–10. Retrieved from http://www.recsam.edu.my/cosmed/c osmed09/AbstractsFullPapers2009/A bstract/Mathematics Parallel PDF/Full Paper/M11.pdf Johnston-Wilder, S., Brindley, J., & Dent, P. (2015). A survey of Mathematics
143