Pengurangan Pajak Melalui Manipulasi
Dhiana Ekowati, SE, MM
Pengurangan Pajak Melalui Manipulasi Perhitungan Depresiasi Dampaknya Terhadap Aliran Kas Pada Aktivitas Operasi Dhiana Ekowati 1) dan Bambang Arianto 2)
Abstract This study focused on companies that reported the smallest annual profit or annual earnings changes called Suspect firm-years. In this study the authors could not find any empirical evidence that suggests the existence of manipulation in the calculation of depreciation efforts undertaken by the management, at their respective companies. Manipulation process is intended to reduce the debt burden of corporate taxes also do not have a significance impact on the consolidated cash flow on operating activities. Depreciation is one way to reduce the tax burden on companies including Suspect firm-years. In this study the authors used multiple regression analysis, with three dependent variable and six independent variables, but still not proven to occur a reduction of taxes by manipulating depreciation calculations performed by company managers. In this study no significant relationship occurred between tax reduction efforts with cash flow on operating activities, although there was manipulation in the calculation of depreciation. Keywords: Tax, Manipulation, Depreciation, Cash Flow, Suspect firm-years, Regression
A. PENDAHULUAN Pajak yang disatu sisi dapat membantu pemerintah untuk menstabilkan laju perekonomian, akan tetapi disatu sisi kebijakan pajak yang besar setidaknya akan membuat banyak perusahaan mencari alternatif mengurangi beban tersebut. Dari menekan biaya tenaga kerja sampai ada indikasi melalui manipulasi perhitungan depresiasi dilakukan perusahaan dalam upaya mengurangi besarnya beban pajak. Depresiasi atau perhitungan penyusutan merupakan sebuah celah yang dapat digunakan untuk hal ini. Perhitungan depresiasi sendiri dapat dimanipulasi sehingga akan berakibat pada pengurangan utang pajak yang dibebankan. Untuk lebih mengenal dan mencari kebenaran ini kita juga harus menguasai prinsip-prinsip dan metode perhitungan depresiasi yang berlaku di Indonesia.Depresiasi sendiri lebih menekankan pada penyusutan aset tetap sedangkan deplesi lebih menekankan pada penyusutan sumber-sumber alam. Depresiasi atau yang kita kenal dengan penyusutan mengandung pengertian yang komprehensif dalam konteks akuntansi keuangan. Depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aset tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode akuntansi. (Zaki Baridwan, 2004:305) _____________________ Penulis 1) adalah Dosen STIE Nusa Megarkencana Yogyakarta, Penulis Megarkencana Yogyakarta ISSN-1411 – 3880
2)
adalah Mahasiswa STIE Nusa
53
Pengurangan Pajak Melalui Manipulasi
Dhiana Ekowati, SE, MM
Seperti kita ketahui bersama bahwa Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mewajibkan perusahaan untuk menyusun laporan aliran kas dari aktivitas operasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Laporan aliran kas adalah seluruh aliran kas masuk dan aliran kas keluar serta setara kas. Disini kas meliputi uang tunai (cash on hand) dan rekening giro, sedang setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya liquid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Berdasarkan penjelasan diatas penulis tertarik untuk melakukan investigasi mengenai hal tersebut. Studi ini diharapkan akan dapat menemukan sebuah jawaban, apakah manajer-manajer perusahaan di Indonesia menggunakan cara manipulasi perhitungan depresiasi untuk mengurangi pajak, dan bagaimana dampaknya terhadap laporan aliran kas. Untuk itulah penulis mengambil judul penelitian ”Pengurangan Pajak Melalui Manipulasi Perhitungan Depresiasi Dampaknya Terhadap Aliran Kas Pada Aktivitas Operasi”. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah pengurangan pajak dapat dilakukan melalui cara manipulasi perhitungan depresiasi ? 2. Apakah dampak yang dihasilkan dari pengurangan pajak melalui manipulasi perhitungan depresiasi akan mempengaruhi aliran kas pada aktivitas operasi ? 3. Apakah perusahaan yang tergolong suspect firm years menggunakan metode manipulasi perhitungan depresiasi untuk mengurngi pajak.
B. LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Penyusutan adalah alokasi pengeluaran/biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Pengeluaran ini tidak diperkenankan untuk dibebankan sekaligus, melainkan harus dibebankan berdasarkan masa manfaat seperti diatur dalam Pasal 11 atau Pasal 11A Undang-Undang Nomor 17 tahun 2000. Penyusutan atas pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan, atau perubahan harta berujud, kecuali tanah yang berstatus hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai, yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang telah ditentukan yaitu Metode Garis Lurus. Alokasi kos melalui depresiasi tidak bertujuan untuk mengukur atau menentukan nilai dari suatu aset tetap, tetapi dimaksudkan untuk mengakui sebagian dari kos atau nilai perolehannya sebagai beban dalam menentukan laba rugi periodik. Oleh karena itu, depresiasi didefinisikan sebagai suatu proses alokasi kos atau nilai perolehan aset tetap secara sistematik dan rasional sebagai beban kepada periode-periode di mana aset memberikan jasanya. Depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aset tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya tetap periode akuntansi. Menurut PSAK No.17, depresiasi atau penyusutan merupakan alokasi jumlah suatu aset yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi yang akan dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada beberapa aset yang dapat disusutkan yaitu : diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi , aset tetap tersebut memiliki masa manfaat atau perolehan yang terbatas, dimiliki oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi atau digunakan untuk memasok barang, atau jasa untuk disewakan atau untuk tujuan administrasi. ISSN-1411 – 3880
54
Pengurangan Pajak Melalui Manipulasi
Dhiana Ekowati, SE, MM
Dalam menentukan depresiasi ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan beban depresiasi setiap periode. Faktor-faktor itu ialah : a) Harga perolehan (kos), Yaitu uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aset dan menempatkannya agar dapat digunakan, b)Nilai sisa (residu), Nilai sisa suatu aset yang didepresiasi adalah seluruh jumlah yang diterima bila aset itu dijual, ditukarkan atau cara-cara lain ketika aset tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi, dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada saat menjual atau menukarkannya, c)Taksiran umur kegunaan (masa manfaat), Taksiran umur kegunaan (masa manfaat) suatu aset dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijakan-kebijakan yang dianut dalam proses perbaikan. Dalam proses perhitungan depresiasi berbagai metode sudah dikembangkan untuk menerapkan konsep dasar depresiasi aset tetap. Metode-metode tersebut mengkombinasikan kos atau nilai perolehan, taksiran umur atau masa manfaat, dan taksiran nilai residu dengan asumsiasumsi tertentu menyangkut sifat dan pola penurunan manfaat potensial aset tetap. Praktik pada umumnya, banyak perusahaan mendasarkan pada pertimbangan atau alasan kepraktisan bukannya pertimbangan konseptual yang lebih dikedepankan di dalam memilih metode depresiasi yang akan digunakan. Sebagai contoh, atas dasar alasan kemudahannya metode Garis Lurus dipakai oleh banyak perusahaan termasuk untuk aset tetap yang identitasnya secara individual tidak dapat di identifikasi sekalipun. Perusahaan seringkali menggunakan metode Saldo Menurun Ganda untuk laporan keuangan fiskal dan metode Garis Lurus untuk laporan keuangan komersialnya, sehingga dapat mengurangi penghasilan kena pajak dan menunda pembayaran pajak penghasilannya tanpa berakibat pada berkurangnya laba bersih yang dilaporkan pada tahun-tahun awal dari masa manfaat aset tetapnya. Penghentian aset tetap tidak selalu didapat dan mulai digunakan pada setiap awal tahun buku. Masalah perhitungan dan atau akuntansi depresiasi atas aset tetap yang didapat atau dihentikan dari pemakaiannya pada saat tertentu dalam tahun berjalan bisa muncul pada metode depresiasi yang manapun. Namun perhitungan beban depresiasi untuk bagian tahun buku menurut metode-metode yang didasarkan pada faktor produktivitas tetap sama seperti halnya perhitungan depresiasi untuk masa satu tahun penuh, karena beban depresiasinya tergantung pada produktivitas penggunaan aset tetapnya. Penilaian kembali aset dihitung atau dilakukan berdasarkan nilai pasar atas nilai wajar yang berlaku pada saat dilakukannya penilaian kembali. Dalam hal nilai pasar atau nilai wajar yang ditetapkan oleh perusahaan penilai ternyata tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya, maka dalam rangka perhitungan pajak, Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan kembali nilai pasar atau nilai wajar aset yang bersangkutan. Dalam persoalan selisih lebih antara nilai pasar dan nilai wajar dengan nilai buku fiskal aset tetap yang dinilai kembali, terlebih dahulu wajib dikompensasikan dengan kerugian fiskal tahun berjalan. Jika masih terdapat sisa lebih, dapat dikompensasikan dengan sisa kerugian fiskal tahuntahun sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan. Atas selisih lebih penilaian kembali aset tetap setelah dilakukan kompensasi kerugian, dikenakan PPh yang bersifat final sebesar 10%. penurunan bersih selama satu periode. Penelitian ini terinspirasi oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh seorang peneliti dari University of Rochester bernama Roychowdhury pada tahun 2004, dengan judul penelitian“Management of earnings through the manipulation of real activities that affect cash flow from operations”. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Roychowdhury ini terbukti adanya beberapa perusahaan yang melakukan upaya manipulasi beberapa aktivitas riil perusahaan. Hal ini digunakan untuk mempengaruhi pihak luar dalam memandang perusahaan mereka, sehingga lebih tampak stabil dalam perkembangan aliran kas perusahaan. Dalam penelitian ini telah teridentifikasi ada beberapa perusahaan yang melakukan manipulasi aktivitas riil perusahaan dalam upaya ISSN-1411 – 3880
55
Pengurangan Pajak Melalui Manipulasi
Dhiana Ekowati, SE, MM
memanajemen laba perusahaan. C. METODE PENELITIAN 1. Analisis Data Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan beberapa analisis data, yaitu laporan keuangan perusahaan sebagai sampel dari penelitian, dengan ketentuan perusahaan sebagai berikut : a) Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dari tahun 2004-2007. b) Perusahaan Manufaktur tersebut diberi sebutan suspect firm years dimana Suspect firm year dimaksudkan untuk mengklasifikasikan perusahaan yang hanya mempunyai pendapatan terkecil kurang dari 0,005. 2. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini beberapa variabel yang digunakan meliputi : 2.1 Variabel Dependen : Abnormal Casf Flow Operations (CFO), Abnormal Pajak (Tax), Abnormal Depresiasi (Depr) 2.2 Variabel Independen : Size, Market-to-book-ratio (MTB, Net income, SUSPECT_NI, Tax , Depr. 3. Uji Statistik 3.1 Uji Goodnes of Fit Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi variasi dalam variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variasi beberapa variabel bebas secara bersama-sama. Besaran yang memberikan informasi ini dikenal sebagai koefisien determinasi majemuk dan dinyatakan dengan R². Dalam analisis regresi atau regresi berganda nilai R² menggunakan nilai R² yang telah disesuaikan (adjusted R Square). Formula ini digunakan untuk mencari Ř² adjusted R Square adalah sebagai berikut : (Gujaranti, 1991 : 101) Ř² = 1 – [∑ e i² / (N – K)] / [∑ y i² / (N – 1)] Dimana : Ř² = Koefisien adjusted R Square K = Banyaknya parameter dalam model termasuk unsure intercept N = Banyaknya sampel ∑ e i² = Jumlah kuadrat residual (residual sum of square, RSS) ∑ y i² = Jumlah kuadrat total (total sum of square, TSS) 3.2.Uji Statitisitk T Untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji – t dengan rumus sebagai berikut : t = Bi / Se (Bi) Dimana : t = Nilai t hitung parsial Bi = koefisien regresi Se (Bi) = Standar error koefisien regresi a. Perumusan Hipotesis : 1. Ho : Bi = 0 (Variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat) 2. Hi = Bi ≠ 0 (Variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat) b. Kriteria Pengujian : 1. Ho ditolak –t hitung atau t hitung > tabel dengan tingkat keyakinan 96% ( a = 0,05) dan df (N – K). ISSN-1411 – 3880
56
Pengurangan Pajak Melalui Manipulasi
Dhiana Ekowati, SE, MM
2. Ho diterima bila –t table ≤ t hitung ≤ t tabel dengan tingkat keyakinan 95% ( a = 95% ) dan df ( N – K ). 3..3 Uji Statistik –F. Untuk menguji arti kesalahan dari garis regresi yang ditaksir yaitu apakah y berhubungan secara linear dengan Xi dan X2 secara bersama-sama menggunakan uji –F dengan rumus sebagai berikut : F = [R² / ( K – 1 )] / [( 1 – R² ) / ( N – K ) Dimana : R² = Koefisien determinasi N = Banyaknya sampel K = Banyaknya parameter yang ditaksir termasuk unsur intercept a. Perumusan hipotesis 1. Ho : X1 = X2 = 0 (Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat) 2. Hi : Xi ≠ X2 ≠ 0 (Variabel secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat) b. Kriteria pengujian 1. Ho diterima* bila F hitung < dari F tabel 2. Ho ditolak bila F hitung > dari F tabel 4. Perumusan Hipotesis Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada beberapa teknik maupun cara untuk memanipulasi perhitungan depresiasi yang dampaknya pada laporan aliran kas pada aktivitas operasi yaitu : 1. Penilaian terhadap aset tetap berujud yang melebihi nilai pasar. 2. Perhitungan depresiasi yang dilakukan manajemen dilakukan pada pertengahan kegiatan proses produksi, sehingga aset tetap berujud setidaknya lebih telah memberikan hasil sebelumnya 3. Tidak memperhatikan inflasi yang terjadi pada periode tahun t 5 Uji Hipotesis Hipotesis Pertama (H1) digunakan untuk memperkirakan jumlah abnormal atau ukuran penyimpangan pada aliran kas di perusahaan suspect firm-years dibawah aliran kas pada aktivitas operasi atau pada aktivitas riil atau keduanya. Hipotesis Pertama (H1) penulis menggunakan pendekatan analisis regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut : Yt = α + β1*(SIZE)t-1 + β2*(Market-to-book-ratio)t-1 + β3*(Net income)+ β4* (SUSPECT_NI) t + εt Variabel Dependen (Yt) pada hipotesis pertama (H1) hasilnya abnormal CFO and abnormal kos produksi, ketika variabel independen sebagai Size, Market-to-book-ratio, Net income dan SUSPECT_NI. Dari persamaan diatas, penulis dapat memperkirakan tingkat signifikansi sebesar 5 %. Kemudian dari sini ditentukan kriteria penolakan pada dasar tingkat signifikan dan koefisien regresi. Ho ditolak jika : a) Koefisien regresi SUSPECT_NI (β4) adalah signifikansi negatif, ketika variabel dependen adalah abnormal CFO, atau b) Koefisien regresi SUSPECT_NI (β4) adalah signifikansi negatif, ketika variabel dependen adalah abnormal aktivitas riil Hipotesis Kedua, (H2) digunakan untuk memperkirakan ukuran penyimpangan atau
ISSN-1411 – 3880
57
Pengurangan Pajak Melalui Manipulasi
Dhiana Ekowati, SE, MM
abnormal depresiasi pada perusahaan yang termasuk dalam suspect firm-years. Apakah menunjukan ketidaknormalan pada perhitungan setelah depresiasi. Hipotesis Kedua (H2) penulis menggunakan pendekatan analisis regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut : Yt = α + β1*(SIZE)t-1 + β2*(Market-to-book-ratio)t-1 + β3*(Net income) + β4*(SUSPECT_NI) t + εt *
Ho diterima berarti Ha ditolak dan sebaliknya
Dependen variabel (Yt) dalam hipotesis (H2) adalah abnormal kos produksi. Variabel independennya adalah SIZE, Market-to-book-ratio (MTB), Net income (ni), Depr dan SUSPECT_NI. Dari hasil persamaan diatas, penulis mengukur tingkat signifikansi sebesar 5%. Diperkirakan bila kriteria ini ditolak, jika Ho didasarkan pada tingkat signifikansi dan koefisien regresi. Ho ditolak pada koefisien regresi SUSPECT_NI (β4) pada saat menunjukkan signifikasi positif. Hipotesis Ketiga, (H3) digunakan untuk diperkirakan untuk mengukur penyimpangan atau keabnormalan pajak pada suspect firm-years dengan tingkat aset lancar dibawah persentase rata-rata yang tertera dilaporan keuangan, disini kita mengukur abnormal pajak perusahaan suspect firmyears, ketika dibandingkan dengan perusahaan yang lainnya. Hipotesis Ketiga (H3) penulis menggunakan pendekatan analisis regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut : Yt = α + β1*(SIZE)t-1 + β2*(Market-to-book-ratio)t-1 + β3*(Net income) + β4*(SUSPECT_NI) t + β5*(Tax) + β6(Tax*SUSPECT_NI)t+ε Variabel Dependen dalam hipotesis ketiga (H3) adalah abnormal depresiasi, variabel independennya Size, Market-to-book-ratio, Net income, Tax, SUSPECT_NI, Tax*SUSPECT_NI. Dari persamaan diatas, penulis memperkirakan tingkat signifikansi berkisar 5 %. Kemudian untuk menentukan kriteria penolakan Ho yang didasari pada tingkat signifikansi dan koefisien regresi. Ho adalah penolakan koefisien regresi, Tax*SUSPECT_NI adalah signifikansi positif ketika variabel dependen adalah abnormal pajak. 6. Uji Asumsi Model Regresi Linear Klasik Uji asumsi model regresi linear klasik digunakan untuk menguji apakah parameter penduga dalam model yang digunakan sah maka dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji autokorelasi dan multikolonearitas. 6.1 Autokorelasi Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi diantara variabel-variabel dari serangkaian pengamatan yang diurutkan menurut waktu atau ruang untuk mendeteksi adanya autokorelasi menggunakan statistik yang dipergunakan Durbin Watson yang dapat dilihat dari besarnya nilai yaitu -2 > D-W > 2, mekanisme pengujian tes Durbin Watson adalah sebagai berikut : (Singgih Santoso 2002 : 218). 1) Lakukan regresi OLS dan dapatkan residual 2) Hitung nilai d (Statistik Durbin Watson) nilai d dapat dilihat dari output regresi dengan menggunakan program SPSS. 3) Kriteria pengujian : Tabel E.1 Kriteria Pengujian Durbin Watson Durbin Watson Kesimpulan Statistik < 1,10 Ada autokorelasi 1,10 dan 1,54 Tanpa kesimpulan 1,55 dan 2,45 Tidak ada autokorelasi 2,46 dan 2,90 Tanpa kesimpulan > 2,91 Ada autokorelasi ISSN-1411 – 3880
58
Pengurangan Pajak Melalui Manipulasi
Dhiana Ekowati, SE, MM
6.2 Multikolinearitas Multikolinearitas adalah suatu situasi adanya korelasi antara variabel-variabel bebas. Dengan kata lain uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain dalam model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas antar variabel independen adalah dengan melihat nilai toleransi maupun nilai variance inflation factor (VIF) jika nilai toleransi dan nilai VIF mendekati atau berada di sekitar angka 1, maka antar variabel independen tidak terjadi multikolinearitas. Kriteria pengujian VIF (Singgih Santoso, 2002 : 206) Nilai VIF > 10 – adanya gejala multikolinearitas Nilai VIF < 10 – tidak ada gejala multikolinearitas
D. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1 Deskripsi Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan data dari laporan keuangan setiap perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia dengan catatan terdaftar atau listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dari kisaran tahun 2004-2007. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel hanya 213, dimana dari 213 ini hanya 15 yang dikategorikan perusahaan yang memliki laba lebih sedikit. Suspect firmyears adalah sebutan dari perusahaan yang mempunyai laba lebih kecil. Suspect firm-years juga dilihat dari skala nilai net income diantara 0 sampai 0,005. Disini ditemukan sebanyak 15 sampel perusahaan yang akan dijadikan sebagai alat analisis. Data sekunder diperoleh melalui media internet serta dari data di Laboratorium Galeri Investasi Program Diploma Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini meliputi penelitian dengan menggunakan analisis regresi berganda, meliputi variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah abnormal CFO, abnormal depresiasi dan abnormal pajak. Variabel independen yang digunakan adalah SIZE, Market to book ratio (MTB), Net Income, Tax, SUSPECT_NI, Tax*SUSPECT_NI. Suspect firm-years adalah sebutan dari perusahaan yang mempunyai utang pajak lebih kecil. Suspect firm-years juga dilihat dari skala nilai net income diantara 0 sampai 0,005. Dari sini ditemukan sebanyak 15 perusahaan. Studi ini menggunakan analisis penghitungan metode statistik atau lebih dikenal SPSS versi 13.00. (Singgih Santoso, 2004 :100). 2 Deskripsi Statistik Objek dalam statistik deskriptif adalah dengan mengamati karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Secara rinci, karakterisik dari sampel yang ada dapat dilihat di tabel 4.1. Tabel ini menemukan terdapat nilai minimum dan nilai maksimum, nilai rata-rata, serta standar deviasi dari masing-masing variabel yang digunakan. Dalam tabel 4.1 menunjukkan ada data 213 perusahaan yang digunakan. Tabel F.1. Statistik Deskriptif dari Variabel Independen dan Variabel Dependen Descriptive Statistics N Abcfo Abdep AbTax size mtb ni taxsus Valid N (listwise)
ISSN-1411 – 3880
213 213 213 213 213 213 213 213
Minimum
Maximum
- 1.39397 -.02641 .00004 7.37034 .00094 -.77238 .00000
.03016 .00846 .00362 11.71875 192.30558 .72990 .00175
Mean .0000003 .0000001 -.0000003 8.7182568 2.8226499 .0556797 .0000364
Std.Deviation .07834183 .00206400 .00032395 .67311985 11.60521227 .12752350 .00000246
59
Pengurangan Pajak Melalui Manipulasi
Dhiana Ekowati, SE, MM
Tabel diatas, Daftar Statistik Deskriptif Variabel Independen. N = 213, ini mewakili beberapa data yang digunakan sebagai sampel. o
Nilai minimum abnormal CFO adalah -1.39399, sedangkan nilai maksimum adalah 0.03016. Tingkat rata-rata dari abnormal CFO adalah 0.0000003. Standar deviasi abnormal CFO adalah 0.07834183. Standar deviasi yang digunakan diperkirakan dari rata-rata penyimpangan.
o
Nilai minimum abnormal depresiasi adalah -0.02139, sedangkan nilai maksimum adalah 0.00362. Tingkat rata-rata dari abnormal kos produksi adalah -0.0000003. Standar deviasi abnormal depresiasi adalah 0.00282395.
o
Nilai minimum abnormal pajak adalah -0.00134, sedangkan nilai maksimum adalah 0.00362. Tingkat rata-rata dari abnormal kos produksi adalah -0.0000003. Standar deviasi abnormal depresiasi adalah 0.0032395
o
Nilai minimum SIZE adalah 7.37034, sedangkan nilai maksimum adalah 11.71875. 8.7182568. Tingkat rata-rata adalah 0.67311895. Standar deviasi yang digunakan diperkirakan dari rata-rata penyimpangan.
o
Nilai minimum dari Market-to-book-ratio (mtb) adalah 0.00094, sedangkan nilai maksimum adalah 193.30558. Tingkat rata-rata adalah 2.8226499. Standar deviasi adalah 11.60521227. Standar deviasi yang digunakan diperkirakan dari rata-rata penyimpangan.
o
Nilai minimum dari net income (ni) adalah -0.77238, sedangkan nilai maksimum adalah -0.72990. Tingkat rata-rata adalah 0.0556797. Standar deviasi 0.12752350. Standar deviasi yang digunakan diperkirakan dari rata-rata penyimpangan.
o
Nilai minimum dari Depr*SUSPECT_NI (Deprsus) adalah -0.00000, sedangkan nilai maksimum adalah 1.00000. Tingkat rata-rata adalah 0.0282132. Standar deviasi adalah 0.16584149. Standar deviasi yang digunakan diperkirakan dari rata-rata penyimpangan.
o
Nilai minimum dari Tax*SUSPECT_NI (taxsus) adalah -0.00000, sedangkan nilai maksimum adalah 1.00000. rata-rata nilai 0.0282132. Standar deviasinya 0.16584149. Standar deviasi yang digunakan dari rata-rata penyimpangan.
3 Percobaan Hipotesis 3.1 Mengukur tingkat abnormal aliran kas pada aktivitas operasi pada Suspect firm years. Hipotesis pertama yang digunakan dalam regresi berganda sesuai dengan persamaan diatas. Dalam kasus ini α bersifat constant, menunjukkan β is koefisien regresi. Dependent variabel (Υt) dalam hipotesis pertama (HI) adalah abnormal CFO dan abnormal depresiasi, kemudian menunjukkan variabel independen adalah SIZE, Market-to-book-ratio, Net income, SUSPECT_NI dan, εt adalah error. Data diambil dari analisis data digunakan SPSS 13.0 dengan regresi berganda, dari sini kita dapat menemukan hasil sebagai berikut : Tabel F.2 Hasil koefisien uji persamaan
ISSN-1411 – 3880
60
Pengurangan Pajak Melalui Manipulasi
Dhiana Ekowati, SE, MM Coefficientsa
Model 1
(Constant) size mtb ni sus
Unstandardized Coefficients B Std. Error -,076 ,058 ,009 ,007 3,79E-005 ,000 ,022 ,035 ,005 ,021
Standardized Coefficients Beta ,073 ,006 ,036 ,014
t -1,314 1,283 ,100 ,626 ,251
Sig. ,190 ,200 ,921 ,532 ,802
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,974 ,996 ,968 ,987
1,027 1,004 1,033 1,013
a. Dependent Variable: abcfo
Tabel F.3 Hasil model summary uji persamaan 3.1 Model Summaryb Model 1
R R Square ,087a ,008
Adjusted R Square -,005
Std. Error of the Estimate ,07853686
DurbinWatson 2,007
a. Predictors: (Constant), sus, mtb, size, ni b. Dependent Variable: abcfo
Berdasarkan tabel F.3, abnormal CFO adalah variabel dependen.
Koefisien regresi SIZE adalah 0.009, dengan standar error 0.007 dan sig 0.200. Koefisien regresi Market-to-book-ratio adalah 3.79E-0.005, dengan standar error 0.000 dan sig 0.921. Koefisien regresi net income adalah 0.022 dengan standar error 0.035 dan sig 0.532. Koefisien regresi SUSPECT_NI adalah 0.005, dengan standar error 0.021 dan sig 0.802. Hasil regresi menunjukkan perusahaan suspect firm-years tidak dapat menunjukkan apa yang diharapkan. Suspect firm-year tidak dapat menerangkan ketidaknormalan dari aliran kas pada aktivitas operasi. Berdasarkan dalam tabel F.3, ketika variabel dependen adalah abnormal CFO, koefisien dalam SUSPECT_NI adalah sebagai indikator variabel bernilai positif (0.005) dan menunjukkan tidak signifikan dari tingkat 5%. Variabel tidak dapat menunjukkan hasil yang negatif sesuai yang diperkirakan oleh penulis. Koefisien menunjukkan indikasi positif korelasi antara dependen variabel CFO dan variabel independen SUSPECT_NI, ini menunjukkan adanya kenaikan SUSPECT_NI mengikuti oleh kenaikan abnormal CFO, sedangkan variabel independen tetap sama. Ketika variabel dependen adalah abnormal depresiasi dari koefisien dalam SUSPECT_NI sebagai indikator adalah positif (0.000) dan tidak signifikan pada level 5% variabel indikator tidak menunjukkan negatif apa yang diperkirakan penulis. Koefisien indikasi positif korelasi antara variabel dependen abnormal depresiasi dan variabel independen SUSPECT_NI, ini menunjukkan SUSPECT_NI diikuti oleh kenaikan abnormal depresiasi, sedangkan variabel independen tetap sama. Dari analisis diatas menunjukkan H0 gagal serta ditolak, dan tidak dapat dibuktikan dalam hipotesis pertama. 3.2.Mengukur tingkat abnormal depresiasi yang terjadi dengan membandingkan dengan perusahaan Suspect firm-years. Hipotesis kedua menggunakan regresi berganda dengan persamaan 3.7. dimana dalam kasus ini α adalah konstan meskipun β adalah koefisien regresi. Variabel dependen (Yt) dalam hipotesis pertama menunjukkan abnormal pada perhitungan depresiasi. Sementara variabel independennya adalah SIZE, Market-to-book-ratio, Net income, SUSPECT_NI, Tax*SUSPECT_NI, εt adalah error. analisis data yang digunakan yaitu SPSS, yang mana menghasilkan perhitungan sebagai berikut : Table F.4 Hasil dari koefisien uji persamaan 3.2 ISSN-1411 – 3880
61
Pengurangan Pajak Melalui Manipulasi
Dhiana Ekowati, SE, MM Coefficients
Unstandardized Coeffisients Model 1
B (Constant) size mtb
Std. Error -.002 .000
.002 .000
1.55E-005
.000
-.003 -.001
.001 .002
.000 -.001
.000 .000
ni sus depr deprsus
Standardized Coeffisients
Collinearity Statistics Sig.
Beta .029 .056 -.120 -.034 -.062 .048
-.698 .519
.486 .604
1.082
.280
-2.115 -.321
.035 .749
-1.051 .853
.294 .394
Tolerance
VIF
.859 .989
1.164 1.011
.830
1.205
.235 .776
4.247 1.289
.845
1.184
a. Dependent Variable: AbDepr
Table F.5 Hasil dari model summary uji persamaan 3.2 Model Summary
Model
1
R
.419
R Square
.175
Adjusted R Square
.148
Std. Error of the Estimate
.0.0295505
DurbinWatson
1.995
a. Predictors: (Constant), size, mtb, ni, depr, deprsus, sus b. Dependent Variable :Abdepr
Berdasarkan tabel 4.4 abnormal depresiasi menunjukkan variabel dependen :
Koefisien regresi SIZE adalah 0.000, dengan standar error 0.000 dan sig 0.604. Koefisien regresi Market-to-book-ratio adalah 1.55E-005, dengan standar error 0.000 dan sig 0.280. Koefisien regresi Net income adalah -0.003 dengan standar error 0.001 dan sig 0.035. Koefisien regresi SUSPECT_NI adalah -0.001, dengan standar error 0.000dan sig 0.394. Koefisien regresi Depr adalah 0.000, dengan standar error 0.000 dan sig 0.294. Koefisien regresi Depr*SUSPECT_NI adalah -0.001, dengan standar error 0.002 dan sig 0.760. Hasil perhitungan regresi menunjukkan bahwa perusahaan yang tergabung dalam suspect firm-years tidak dapat menunjukkan perkiraaan penulis. Hasil perhitungan regresi tidak dapat mengindikasikan bahwa perusahaan suspect firm-years mempunyai jumlah penyusutan aset dibawah level biasanya yang merupakan persentase normal. Berdasarkan tabel 4.8, ketika variabel dependen adalah abnormal depresiasi, koefisien Depr*SUSPECT_NI adalah menunjukan hasil yang positif (0.001) indikator variabel tentu saja indikator positif, akan tetapi tidak signifikan diantara tingkat 5%. Koefisien menunjukkan korelasi yang positif diantara variabel dependen abnormal depresiasi dan variabel independen Depr* SUSPECT_NI, ini menunjukkan penurunan perhitungan jumlah aset tetap, diikuti oleh penurunan abnormal depresiasi. Berdasarkan tabel 4.10, koefisien menentukan (Adjusted R2) adalah 0.148 yang mana menunjukkan sekitar 14.8 % dari variasi abnormal depresiasi. Ketika variabel dependen adalah abnormal depresiasi, koefisien Depr*SUSPECT_NI sebagai variabel yang menentukan hasil positif (0.000) dan tidak signifikan pada tingkat 5%. Variabel berindikasikan negatif seperti yang diperkirakan oleh penulis. Koefisien korelasi positif diantara variabel dependen abnormal depresiasi dan variabel independen Depr* SUSPECT_NI, ini menunjukkan kenaikan Depr* SUSPECT_NI diikuti oleh kenaikan abnormal depresiasi, ketika variabel dependennya tetap sama. Tabel 4.12 menunjukkan koefisien determinasi (Adjusted R2) adalah 0.084 yang mana mempunyai arti sekitar 8.4% dari variasi abnormal depresiasi menerangkan variabel independen dalam rumus yang digunakan. Dari analisis diatas menunjukkan H0 gagal serta ditolak, dan tidak dapat dibuktikan dalam hipotesis pertama. 3.3 Mengukur tingkat abnormal pajak yang terjadi dengan membandingkan dengan perusahaan Suspect firm-years. Hipotesis ketiga menggunakan regresi berganda dimana α bersifat konstan, sedangkan β ISSN-1411 – 3880
62
Pengurangan Pajak Melalui Manipulasi
Dhiana Ekowati, SE, MM
adalah koefisien regresi. Variabel dependen dalam hipotesis pertama (HI) adalah abnormal pajak, abnormal aliran kas, abnormal depresiasi, juga diikuti oleh variabel independennya Size, Market-tobook-ratio, Net income, SUSPECT_NI, Tax, Tax*SUSPECT_NI. Analisis data yang digunakan dengan perhitungan sebagai berikut : Tabel F.6 Hasil dari koefisien uji persamaan 3.3 Coefficients Standardized Coeffisients
Unstandardized Coeffisients Model 1
B (Constant) size mtb
Std. Error
Tolerance
VIF
-2.047 2.034
.042 .043
.964
.336
.859 .989
1.164 1.011
-.187
-3.211
.001
.830
1.205
-.048
-.443 -1.283 -.348
.658 .200 .728
.235
4.247
.776 .845
1.289 1.184
-.004 .000
.002 .000
1.25E-005
.000
.117 .051
ni
-.004
.001
sus
-.001 .000 -.001
.001 .000 .000
tax taxsus
Collinearity Statistics Sig.
Beta
-.077 .020
a. Dependent Variable: AbTax
Tabel F.7 Hasil dari model summary uji persamaan 3.3 Model Summaryb
Model 1
R .362 a
R Square .131
Adjusted R Square .103
Std. Error o f the Estim ate .0026 7474
Du rbinW atso n 1.949
a. Pred ic tors: (Con stant), clsus, size, mtb, locasu s, n i, Debt, cl, loca, a. Predictors: (Constant), size, mtb, ni, sus, tax, taxsus deb tsus, Sus b. Depedent Variable : Abtax b. De pend ent Varia ble: Abprod
Berdasarkan tabel 4.6, dimana abnormal pajak sebagai variabel dependen : Koefisien regresi SIZE adalah 0.000, dengan standar error 0.000 dan sig 0.043. Koefisien regresi Market-to-book-ratio adalah 1.25E-005, dengan standar error 0.000 dan sig 0.336. Koefisien regresi Net income adalah -0.004 dengan standar error 0.001dan sig 0.001. Koefisien regresi SUSPECT_NI adalah -0.001, dengan standar error 0.001 dan sig 0.658. Koefisien regresi Tax adalah 0.000, dengan standar error 0.000 dan sig 0.776. Koefisien regresi Tax*SUSPECT_NI adalah 0.000, dengan standar error 0.000 dan sig 0.724 Hasil perhitungan regresi menunjukkan bahwa perusahaan yang tergabung dalam suspect firm-years tidak dapat menunjukkan sesuai perkiraan penulis. Hasil perhitungan regresi tidak menunjukkan kalau perusahaan suspect firm-years dengan tingkat laba yang lebih kecil bila dibandingkan dengan suspect firm-years lainnya. Berdasarkan tabel 4.14, ketika variabel dependen adalah abnormal pajak, koefisien dalam Tax* SUSPECT_NI adalah sebagai indikator adalah positif (0.000). variabel indikator tentu saja bernilai positif, akan tetapi begitu signifikan pada level 5%. Koefisien menujukkan hasil positif diantara variabel dependen abnormal pajak dan variabel independen pada Tax*SUSPECT_NI, ini menunjukkan adanya kenaikan Tax*SUSPECT_NI diikuti oleh kenaikan pajak, dimana variabel independen tetap sama. Tabel 4.14 menunjukkan koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0.103 yang mana menunjukkan sekitar 10.3% dari variasi abnormal pajak. Ketika variabel dependen adalah abnormal CFO koefisien Tax*SUSPECT_NI, menunjukkan negatif (-0.004). Penulis memperkirakan variabelnya tentu saja negatif, akan tetapi tidak signifikan pada level 5%. koefisien korelasi negatif diantara variabel dependen abnormal CFO dan variabel independen Tax*SUSPECT_NI, ini menunjukkan adanya penurunan Tax*SUSPECT_NI, diikuti penurunan abnormal CFO. ISSN-1411 – 3880
63
Pengurangan Pajak Melalui Manipulasi
Dhiana Ekowati, SE, MM
Ketika variabel dependen adalah abnormal pajak, koefisien Tax*SUSPECT_NI adalah sebagai variabel yang menunjukkan hasil positif (0.000) dan tidak signifikan pada tingkat 5% level. Variabel tidak menunjukkan hasil negatif yang diharapkan penulis. Koefisien menunjukkan korelasi positif diantara variabel dependen abnormal pajak dan variabel independen Tax* SUSPECT_NI, ini menunjukkan Tax* SUSPECT_NI, diikuti oleh kenaikan abnormal depresiasi, ketika sisa dari variabel independen tetap sama. Tabel 4.14 menunjukkan koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0.084 dari variasi abnormal depresiasi dapat menerangkan 6 variabel independen dalam rumus ini. Dari analisis regresi diatas mengindikasikan H0 gagal serta ditolak sesuai hipotesis pertama. 4 Uji Asumsi Klasik 4.1 Uji Multikolinearitas Istilah multikolinearitas merupakan eksistensi dari kesempurnaan yang menerangkan variabel model regresi. Menurut Gujarati (1995), adalah sebagai aturan dari tanda setuju, jika VIF (Variance Inflation Factor) variabel melampaui 10 dan nilai toleransi adalah ditutup dengan angka 0, hal ini dapat dikatakan mempunyai hubungan yang sangat tinggi. Analisis multikolinearitas menunjukkan ketika Variance Inflation Factor (VIF) adalah lebih dari 10 atau dengan toleransi lebih kurang dari 0,1 dari tabel 4.3 hingga tabel menunjukkan multikolinearitas diantara variabel independen dalam penelitian ini, karena VIF lebih kecil dari 10 dan nilai toleransi masing-masing variabel lebih dari 0,1. 4.2 Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan teori Durbin Watson (D-W) dalam tabel statistik. Tabel Durbin Watson digunakan dengan 2 level yang kisaran signifikansinya 5%. Tabel ini akan terlihat apakah akan mendekati nilai 2 atau sebaliknya, hal ini ditujukan adanya autokorelasi diantara variabel independen dalam penelitian ini. E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Penelitian ini dipusatkan pada perusahaan yang melaporkan laba tahunan terkecil atau perubahan laba tahunan yang disebut Suspect firm-years. Dalam penelitian ini penulis tidak bisa menemukan adanya bukti empiris yang menunjukkan adanya upaya manipulasi dalam perhitungan depresiasi yang dilakukan oleh pihak manajemen, pada perusahaan mereka masing-masing. Proses manipulasi yang ditujukan untuk mengurangi beban utang pajak perusahaan juga tidak mempunyai dampak yang signifikansi terhadap laporan aliran kas pada aktivitas operasi. Depresiasi merupakan salah satu cara untuk mengurangi beban pajak pada perusahaan yang termasuk Suspect firm-years. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis regresi berganda, dengan tiga variabel terikat dan enam variabel bebas, akan tetapi tetap tidak terbukti terjadi adanya upaya pengurangan pajak dengan cara memanipulasi perhitungan depresiasi yang dilakukan oleh para manajer perusahaan. Dalam penelitian ini tidak terjadi hubungan yang signifikan antara upaya pengurangan pajak dengan aliran kas pada aktivitas operasi, walaupun terjadi manipulasi dalam perhitungan depresiasi. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran sebagai sumbangan pemikiran yang mungkin berguna sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk kemajuan perusahaan di kemudian hari, antara lain: a. Perusahaan yang mengalami persoalan pada masalah laba sebaiknya tidak melakukan upaya manipulasi dalam bentuk apapun, walaupun tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan kepercayaan dari pelaku pasar dan publik. ISSN-1411 – 3880
64
Pengurangan Pajak Melalui Manipulasi
Dhiana Ekowati, SE, MM
b. Dalam kondisi apapun yang terjadi perusahaan seharusnya tetap harus bertanggung jawab terhadap kewajibannya untuk melakukan pembayaran pajak kepada negara, sehingga dari sini akan dapat membantu bagi pertumbuhan ekonomi bangsa. F. DAFTAR PUSTAKA Jogiyanto, HM, 2004, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman, BPFE, Yogyakarta Josep R. Tarigan & Suparwoko, M, 2000, Metode Pengumpulan Data untuk Ilmu-Ilmu Sosial dan Ekonomi, BPFE, Yogyakarta Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi, Erlangga, Jakarta Santoso, Singgih, 2004, SPSS Versi 11 Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Cet. 5. PT Elex Media Komputindo, Jakarta Hadi, Sutrisno, 2004, Metodologi Research, Jilid 1, Penerbit Andi, Yogyakarta _____________, 2004, Metodologi Research, Jilid 2, Penerbit Andi, Yogyakarta _____________, 2004, Metodologi Research, Jilid 3, Penerbit Andi, Yogyakarta Harnanto, 2002, Akuntansi Keuangan Menengah, Buku 1, BPFE, Yogyakarta Baridwan, Zaki, 2004, Intermediate Accounting, Edisi 8, BPFE, Yogyakarta
ISSN-1411 – 3880
65