Metabolisme Pengukuran Laju Metabolisme Berdasarkan Konsumsi O2 Tujuan: Mengukur laju metabolisme berdasarkan konsumsi O2 Dasar teori Hewan
dalam
hidupnya
selalu
memerlukan
energi
untuk
pertumbuhan, produksi, bekerja dan mempertahankan suhu tubuh agar kehidupannya berlangsung optimal. Semua energi tersebut berasal dari oksidasi zat makanan. Yang dimaksud pengukuran metabolisme energi adalah pengukuran panas yang diproduksi oleh seekor hewan. Ringkasnya : Energi makanan = energi kerja + energi disimpan + energi panas tubuh Kalorimetri secara tak langsung dapat dilakukan
dengan mengukur
konsumsi oksigen dalam waktu tertentu. Energi dalam tubuh hewan berasal dari oksidasi makanan yaitu hidrat arang, lemak dan protein. Satu liter oksigen yang terpakai untuk mengoksidasi, hidrat arang menghasilkan panas 5.0 Kalori, lemak menghasilkan panas 4.7 Kalori, dan protein menghasilkan panas 4.6 Kalori. Hidrat Arang: C6H12O6 + 6O2
6CO2 + 6H2O
(Glukosa) RQ = 6/6 = 1.0 dengan nilai kalor 5.0 Kal/lt O2
Lemak: 2C51H98O + 145O2
102CO2 + 92H2O
(tripalmitin) RQ = 102/145 = 0.70 dengan nilai kalor 4.7 Kal/lt O2 PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER II FKH IPB
1
Protein: 2C3H7O2N + 6O2
(NH2)2CO + 5CO2 + 5H2O
(alanin) RQ = 5/6 = 0.83 dengan nilai kalor 4.9 Kal/lt O2 RQ campuran makanan adalah 0.82 dengan nilai kalori 4.825 Kalori/liter oksigen yang dikonsumsi. Semua perhitungan harus dalam keadaan suhu dan tekanan baku (pada 273oK, tekanan 760 mmHg). Gunakan hukum Boyle – Gay Lusac untuk menghitungnya P1V1
=
P2V2
T1
T2
Bahan dan alat 1. Metabolor stoples 2. Barometer 3. Termometer 4. Timbangan 5. Tikus. Tata kerja 1. Timbang tikus (dalam Kg) 2. Pastikan sistem tidak bocor. 3. Catat suhu dan tekanan udara, tulis sebagai T1 (tulis dalam oK) dan P1. 4. Masukan tikus ke dalam metabolor. 5. Tarik spoit di luar metabolor (20 ml). 6. Tutup ruang metabolor, masukan udara dalam spoit, perhatikan stop watch saat udara dalam spoit dimasukkan ke dalam stoples = waktu o detik percobaan, perhatikan bahwa permukaan air di pipa U menjadi tidak sama. 7. Catat berapa lama tikus menghabiskan 20 ml udara, yaitu saat permukaan air di pipa U kembali sama tinggi. 8. Buka tutup metabolor. PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER II FKH IPB
2
9. Ulangi no 5, 6, dan 7. 10. - Hitung konsumsi O2 dalam 1 hari. - Hitung konsumsi O2 dalam keadaan STP. - Hitung produksi panas - Hitung laju metabolisme.
Gambar 14. Metabolor stoples.
Pengaruh Hormon Insulin terhadap Kadar Glukosa Darah Tujuan: Mengamati pengaruh pemberian hormon insulin terhadap kadar glukosa darah tikus
Dasar teori: Insulin adalah salah satu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas (sel β). Hormon insulin sangat penting peranannya dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Adanya insulin memungkinkan nutrien terutama glukosa untuk dapat dimobilisasi masuk ke dalam sel. Oleh karena itu, keberadaan insulin akan berakibat pada penurunan kadar glukosa darah. Pada penderita diabetes mellitus, sekresi insulin biasanya rendah sehingga kadar glukosa darahnya tinggi.
PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER II FKH IPB
3
Bahan dan Alat: - Alat pengukur glukosa darah (glucometer) - Gunting, kapas, alkohol 70% - Hormon insulin - Syringe 2.5 ml - Tikus putih - Larutan gula 20% Tata kerja: 1. Siapkan alat pengukur kadar glukosa, masukkan strip pengukur kadar glukosa ke alat tersebut 2. Dengan hati-hati ambil seekor tikus, peganglah pada pangkal ekornya, masukkan tikus pada kadang jepit, kemudian keluarkan ekornya. Bersihkan ujung ekor dengan alkohol 70%, lalu oleskan lidokain. Potong ujung ekor tikus beberapa milimeter saja. Teteskan setetes darah pada strip pengukur kadar glukosa darah. Baca dan catatlah tampilan datanya (kadar glukosa darah awal) 3. Ambillah larutan gula 20% dengan syringe sebanyak 2 ml, lalu cekokkan ke mulut tikus. Tunggu selama 10 menit, lalu ukur kadar glukosa darahnya dengan cara memijat ujung ekor yang tadi dipotong. Teteskan darahnya ke strip pengukur kadar glukosa darah (kadar glukosa darah setelah asupan gula) 4. Suntikkan tikus dengan hormon insulin sebanyak 2 IU secara intraperitoneal (pada bagian perut) dengan jarum suntik insulin yang disediakan. Lepaskan tikus dan biarkan selama 15 menit. 5. Ukurkah kembali kadar glukosa darah tikus (seperti no. 2). Baca dan catat datanya (kadar glukosa darah setelah penyuntikan insulin)
PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER II FKH IPB
4
Laporan Praktikum Materi: Metabolisme Nama: NRP: Kelompok:
Tanggal: Dosen: Asisten:
Hasil Percobaan: Pengukuran Laju Metabolisme secara tidak langsung 1. Tanggal percobaan
: .........
2. Tempat percobaan
: .........
3. Hewan percobaan
: .........
Umur
4. Jenis kelamin
: .........
Bobot badan : .........
5. Suhu
: .........oC
Tekanan
: .........
: ........ mmHg
6. Lama tikus menghabiskan 20 ml udara
: ........ menit
7. Volume O2 yang dikonsumsi selama percobaan
: 20 ml ....... menit
8. Volume O2 dikonsumsi/hari
: .........
9. Volume O2 dikonsumsi/hari pada STP
: .........
10. Produksi panas
: Konsumsi O2 x 4.825 Kal/hari
11. Laju metabolisme/hari/BM
: ........ Kal./hari/kg0.75
BM : Bobot Metabolik
: .. BB0.75 (dalam kg)
Pengaruh Hormon Insulin terhadap Kadar Glukosa Darah Keadaan tikus
Kadar glukosa darah
Kondisi awal
............... mg/dL
Setelah asupan gula
............... mg/dL
Setelah disuntik insulin
............... mg/dL
Pembahasan:
PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER II FKH IPB
5
PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER II FKH IPB
6
Kesimpulan:
Daftar Pustaka:
PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI VETERINER II FKH IPB
7