PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Riani Nurdin, Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Telp: (0274) 451262, Fax : (0274) 451265 e-mail :
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Perusahaan PT.XYZ adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk Iron Casting. Untuk mengevaluasi produktivitas lini produksi pada saat ini, maka perlu dilakukan pengukuran produktivitas secara baik dan benar karena ukuran produktivitas ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan penambahan fasilitas produksi dan tenaga kerja yang akan mendukung aktivitas perusahaan. Pokok masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana cara pengukuran produktivitas perusahaan dan rencana apa yang harus dilakukan agar produktivitas perusahaan untuk masa yang akan datang meningkat. Metode pengukuran produktivitas yang digunakan adalah metode Objective Matrix (Omax), sehingga langkah-langkah dalam penelitian ini mengacu pada langkah-langkah omax, yaitu menentukan kriteria-kriteria kritis dalam peningkatan produktivitas di lini produksi, menentukan indikator produktivitas dalam bentuk rasio untuk masing-masing kriteria produktivitas, pengumpulan data lini produksi, perhitungan nilai rasio produktivitas aktual/tercapai, perhitungan nilai produktivitas standar perusahaan, penentuan target, penentuan bobot tiap rasio, penentuan skor aktual, penentuan nilai produktivitas tiap periode, penentuan nilai produktivitas keseluruhan (overall productivity), evaluasi produktivitas dan yang terakhir perencanan produktivitas untuk masa yang akan datang. Nilai produktivitas keseluruhan untuk 23 bulan mulai Februari 2003 sampai dengan Desember 2004 adalah sebagai berikut : 378, 357, 435, 254, 395, 366, 204, 228, 273, 332, 450, 368, 316, 290, 310, 347, 229, 206, 344, 212, 330, 266 dan 256. Rasio yang kurang memberikan konstribusi terhadap peningkatan produktivitas lini produksi dan perlu diperbaiki adalah rasio 1 dan 8 karena nilai-nilai rasio ini menunjukkan kinerja berada di bawah standar. Sedangkan rasio 2,3,4,5,6 dan 7 menunjukkan nilai rasio yang cenderung baik. Langkah perbaikan produktivitas guna perencanaan peningkatan produktivitas di masa yang akan datang adalah dengan cara memperioritaskan kepada rasio yang memiliki nilai paling buruk untuk ditingkatkan. Kata kuci : produktivitas, pengukuran, objective matrix (omax), rasio
1. Pendahuluan Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan kesejahteraan dan mutu perusahaan. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu pengukuran produktivitas di perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui tolak ukur produktivitas yang telah dicapai dan merupakan dasar dari perencanaan bagi peningkatan produktivitas di masa datang. Sejauh mana pengukuran produktivitas lini produksi dengan mengggunakan model pengukuran objective matrik (omax) dapat memberikan gambaran mengenai perkembangan produktivitas perusahaan dan memberikan perbaikan yang menuju pada peningkatan produktivitas di masa datang dari hasil pengukuran yang didapatkan merupakan pokok bahasan dalam penelitian ini. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan perusahaan dapat melakukan kegiatan sebagai berikut: 1. Mengukuran produktivitas lini produksi yang akan memberikan suatu gambaran perkembangan produktivitas perusahaan berdasarkan hasil pengukuran. 2. Memberikan langkah-langkah perbaikan
2. Tinjauan Pustaka Model pengukuran produktivitas Objective Matrix dikembangkan oleh James L.Riggs berdasarkan pendapat bahwa produktivitas adalah fungsi dari beberapa faktor kinerja yang berlainan. Konsep dari pengukuran ini yaitu penggabungan beberapa kriteria kinerja kelompok kerja ke dalam sebuah matrik. Setiap kriteria kinerja memiliki sasaran berupa jalur khusus untuk perbaikan serta memiliki bobot sesuai dengan tingkat kepentingannya terhadap tujuan organisasi. Hasil akhir dari pengukuran ini adalah nilai tunggal untuk suatu kelompok kerja. Suatu organisasi yang besar membutuhkan jumlah faktor kinerja yang lebih besar bila dibandingkan dengan suatu organisasi yang lebih kecil. Dengan menggunakan Omax, pihak manajemen dapat dengan mudah menentukan kriteria apa yang akan dijadikan ukuran produktivitas. Pada akhirnya pihak manajemen dapat mengetahui produktivitas unit organisasi yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan bobot dan skor untuk setiap kriteria. 3. Metodologi Penelitian 3.1. Objek Penelitian Yang menjadi objek penelitian adalah produktivitas PT.XYZ periode Februari 2003 sampai dengan Desember 2004. 3.2. Bagan Alir Penelitian Mulai Penentuan objek Penelitian Identifikasi masalah dan tujuan penelitian PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA Pengukuran Produktivitas Berdasarkan Sasaran Dengan Menggunakan Objective Mattix (Omax) : 1. Menetapkan kriteria 2. Perhitungan rasio-rasio 3. Pengukuran kinerja standar 4. Penetapan sasaran akhir 5. Penetapan bobot rasio 6. Pembentukan mastrik sasaran 7. Penentuan nilai aktual 8. Penentuan skor aktual 9. Penentuan nilai produktivitas tiap rasio 10. Penentuan produktivitas keseluruhan ANALISIS PRODUKTIVITAS Analisis Perkembangan Produktivitas Tiap Periode Analisi Perkembangan Produktivitas seluruh periode pengukuran PERENCANAAN PRODUKTIVITAS Usulan perbaikan untuk peningkatan produktivitas
Selesai Gambar 1. Bagan Alir Penelitian
4. Hasil dan Pembahasan 4.1. Data-Data Yang Dibutuhkan a. Data hasil produksi b. Data produk baik c. Data produk yang diperbaiki/cacat d. Data jumlah tenaga kerja e. Data pemakaian Kwh listrik f. Data waktu kerja/jam kerja yang tersedia g. Data waktu kerja/jam kerja lembur h. Data jumlah absensi tenaga kerja i. Data jumlah jam kerusakan mesin j. Data jumlah jam mesin normal Tabel 1. Data-data
Tahun
Bulan Februari Maret April Mei
2003
Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari
2004
A (Unit)
B (Unit)
C (Unit )
D (Orang)
E (Kwh)
F (Jam)
G (Jam)
95
94
1
16
525
192
96 94 96 95 96 97 98 100 95 98 97 96
95 93 94 94 95 94 96 98 94 97 95 95
1 1 2 1 1 3 2 2 1 1 2 1
16 16 16 16 17 17 17 17 17 17 17 20
500 565 610 605 598 621 614 624 631 625 596 598
192 200 216 208 200 216 192 208 208 184 200 192
I (jam) 3
J (Jam)
16
H (Orang) 2
16
3
3
190
16
1
2
198
16
2
4
214
16
1
3
206
34
1
2
198
17
2
4
214
34
3
4
190
34
2
3
206
17
1
4
206
17
1
2
182
17
2
1
198
20
3
3
190
3
190
190
Maret
96
94
2
20
605
192
20
2
April
97
96
1
20
609
200
20
2
5
198
20
3
3
214
40
1
4
206
40
1
3
198
40
2
2
214
40
4
3
190
40
2
2
206
40
3
3
198
40
2
3
190
Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
114 102 98 100 113 124 106 112
112 99 95 99 111 121 104 110
2 3 3 1 2 3 2 2
20 20 20 20 20 20 20 20
612 623 621 624 675 678 669 694
216 208 200 216 192 208 200 192
4.2. Nilai Masing-masing Rasio Berdasarkan Kriteria Kriteria-kriteria yang akan diukur meliputi : 1. Kriteria efisiensi, menunjukkan bagaimana penggunaan sumber daya perusahaan, seperti tenaga kerja, energi, material serta modal yang sehemat mungkin (Rasio 1, 2,3 dan 4) 2. Kriteria efektivitas, menunjukkan bagaimana perusahaan mencapai hasil bila dilihat dari sudut akurasi dan kualitasnya (Rasio 5 dan 6) 3. Kriteria inferensial, menunjukkan suatu kriteria yang tidak secara langsung mempengaruhi produktivitas tetapi bila diikutsertakan dalam matrik dapat membentu memperhitungkan variabel yang mempengaruhi faktor-faktor yang mayor (Rasio 7 dan 8). Tabel 2. Hasil Perhitungan Rasio Masing-masing Kriteria
Tahun
Bulan
Rasio 3 ( unit/orang )
Rasio 4 (%)
Rasio 5 (%)
Rasio 6 (%)
Rasio 7 (%)
Rasio 8 (%)
0.18
5.88
8.33
1.06
1.08
12.50
1.58
0.49
0.19
5.94
8.33
1.05
1.06
18.75
1.58
0.47
0.16
5.81
8.00
1.08
1.09
6.25
1.01
0.44
0.15
5.88
7.41
2.13
2.17
12.50
1.87
0.45
0.16
5.88
7.69
1.06
1.08
6.25
1.46
0.48
0.16
5.59
17.00
1.05
1.06
5.88
1.01
0.44
0.15
5.53
7.87
3.19
3.30
11.76
1.87
September
0.50
0.16
5.65
17.71
2.08
2.13
17.65
2.11
Oktober
0.47
0.16
5.76
16.35
2.04
2.08
11.76
1.46
0.45
0.15
5.53
8.17
1.06
1.08
5.88
1.94
0.53
0.16
5.71
9.24
1.03
1.04
5.88
1.10
0.48
0.16
5.59
8.50
2.11
2.15
11.76
0.51
0.49
0.16
4.75
10.42
1.05
1.06
15.00
1.58
0.49
0.16
4.70
10.42
2.13
2.17
10.00
1.58
0.48
0.16
4.80
10.00
1.04
1.05
10.00
2.53
0.52
0.18
5.60
9.26
1.79
1.82
15.00
1.40
0.48
0.16
4.95
19.23
3.03
3.13
5.00
1.94
0.48
0.15
4.75
20.00
3.16
3.26
5.00
1.52
0.46
0.16
4.95
18.52
1.01
1.02
10.00
0.93
0.58
0.16
5.55
20.83
1.80
1.83
20.00
1.58
0.58
0.18
6.05
19.23
2.48
2.54
10.00
0.97
0.52
0.16
5.20
20.00
1.92
1.96
15.00
1.52
0.57
0.16
5.50
20.83
1.82
1.85
10.00
1.58
Maret April Mei Juni Juli Agustus
November Desember Januari Februari Maret April 2004
Rasio 2 (unit/Kwh)
0.49
Februari
2003
Rasio 1 (unit/jam )
Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Rasio (1) =
Total produk yang dihasilkan Jam kerja terpakai
Rasio (2) =
Total produk yang dihasilkan Pemakaian Kwh listrik
Rasio (3) =
Rasio (5) =
Rasio (7) =
Total produk yang dihasilkan
Rasio (4) =
Jumlah tenaga kerja
Total produk yang diperbaiki Total produk yang dihasilkan Jumlah absensi pekerja Total pekerja
x 100%
x 100%
Rasio (6) =
Rasio (8) =
Total Jam lembur Total jam kerja normal
x 100%
Total produk yang diperbaiki Total produk yang baik Total jam kerusakan mesin Total jam mesin normal
x 100%
x 100%
4.3. Pengukuran produktivitas standar, Nilai Sasaran Akhir (Target Pencapaian) dan Bobot Rasio Pengukuran produktivitas standar adalah menentukan nilai tahap awal, dimana pada Matrik Sasaran akan diletakkan pada tingkat ketiga, untuk menentukan nilai tahap awal adalah merata-rata nilai rasio per 6 bulan periode masing-masing. Sasaran akhir/target yang ingin dicapai adalah berdasarkan ketetapan dari perusahaan PT.XYZ yang menetapkan target peningkatan produktivitas sebesar 50 %. Tabel 3. Nilai Tahap Awal (produktivitas standar), Target dan Bobot Rasio 1 2 3 4 5 6 7 8
Nilai tahap awal (Rata-rata dari nilai KPI 6 bulan terakhir) 0.53 unit/jam 0.16 unit/kwh 5.33 unit/orang 19.90 % 2.03% 2.07% 11.66% 1.35%
Target 0,87 unit/jam 0,285 unit/kwh 9,075 unit/orang 5,557 % 0,505% 0,510% 2,5 % 0,255 %
Bobot 14 12 14 11 12 13 11 13
4.4. Pembentukan Matrik Omax Nilai-nilai yang ada dalam pembentukan matrik omax adalah nilai tahap awal, nilai sasaran akhir, nilai terendah, dan nilai bobot masing-masing rasio. Adapun contoh matrik sasaran perusahaan dapat dilihat pada tabel 4. 4.5. Evaluasi Tingkat Produktivitas Evaluasi tingkat produktivitas perusahaan yaitu menganalisis pola pertumbuhan produktivitas sehingga dapat diketahui perkembangan perusahaan selama periode pengukuran. Adapun hasil evaluasi tingkat produktivitas dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 4. Matrik Sasaran (Objective matrik) perusahaan PT.XYZ Bulan Februari 2003
Rasio 4
Rasio 5
Rasio 6
Rasio 7
Rasio 8
INFERENSIAL
Rasio 3
EFEKTIFITAS
Rasio 2
EFESIENSI Rasio 1
KRITERIA
Nilai Aktual
0.490
0.180
5.880
8.330
1.060
1.080
12.500
1.580
Target
0.870
0.285
9.075
5.557
0.505
0.510
2.500
0.255
10
0.821
0.267
8.540
7.606
0.723
0.733
3.809
0.411
9
0.773
0.249
8.005
9.655
0.941
0.956
5.117
0.568
8
0.724
0.231
7.470
11.704
1.159
1.179
6.426
0.724
7
0.676
0.214
6.935
13.753
1.376
1.401
7.734
0.881
6
0.627
0.196
6.400
15.802
1.594
1.624
9.043
1.037
5
0.579
0.178
5.865
17.851
1.812
1.847
10.351
1.194
4
0.530
0.160
5.330
19.900
2.030
2.070
11.660
1.350
3
0.500
0.157
4.910
20.210
2.417
2.480
14.440
1.743
2
0.470
0.153
4.490
20.520
2.803
2.890
17.220
2.137
1
0.440
0.150
4.070
20.830
3.190
3.300
20.000
2.530
0
Skor Aktual
2
4
4
9
7
7
3
2
Bobot
14
12
14
11
12
13
11
13
Nilai Produktivitas
28
48
56
99
84
3
33
26
Buruk
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Sedang
Buruk
RASIO-RASIO
Keterangan
NILAI PRODUKTIVITAS TOTAL (OVERALL PRODUCTIVITY)
378
SCORE
KETERANGAN Sangat Baik
Baik
Sedang
Buruk Sangat Buruk
Tabel 5. Evaluasi Tingkat Produktivitas
Tahun
2003
2004
Bulan
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Overall productivity (OP)
378 357 435 254 395 366 204 228 273 332 450 368 316 290 310 347 229 206 343 212 330 266 256
Nilai Indeks Perubahan terhadap produktivitas standar OPi − OPo x 100% OPo (%) 25.667 18.667 44.667 -15.667 31.333 21.667 -32.333 -24.333 -9.333 10.333 49.667 22.333 5.000 -3.667 3.000 15.333 -24.000 -31.667 14.333 -29.667 9.667 -11.667 -15.000
Nilai Indeks Perubahan terhadap produktivitas periode sebelumnya
OP i - OP i -1 x 100% OP i -1 (%) 0.000 -5.570 21.910 -41.705 55.731 -7.360 -44.384 11.823 19.824 21.691 35.650 -18.263 -14.169 -8.254 6.920 11.974 -34.104 -10.088 67.317 -38.484 55.924 -19.453 -3.774
4.6. Perencanaan Produktivitas Berdasarkan Hasil pengolahan, maka rasio yang kurang memberikan konstribusi terhadap peningkatan produktivitas perusahaan dan sangat perlu ditingkatkan adalah rasio 1 dan 8 karena pada rasio ini dominasi produktivitas buruk sangat banyak. Rasio 2 juga perlu ditingkatkan meskipun tidak terlalu jelek karena didominasi oleh produktivitas yang sedang. Sedangkan rasio 3, 4, 5, 6,7 dan 8 menunjukkan nilai rasio yang cenderung baik. Langkah perbaikan produktivitas guna perencanaan peningkatan produktivitas di masa yang akan datang adalah dengan cara memperioritaskan kepada rasio yang memiliki nilai paling buruk untuk ditingkatkan, yaitu : 1. Meningkatkan nilai rasio (1), yaitu rasio antara total produk yang dihasilkan dengan jam keja yang terpakai dengan cara meningkatkan jumlah produksi, mengurangi
2. 3.
4.
5. 6.
produk cacat dengan pengawasan yang baik, memanfaatkan jam kerja secara optimal. Meningkatkan nilai rasio (8), yaitu rasio antara jumlah jam kerusakan mesin dengan jumlah total jam mesin normal dengan cara menurunkan jam kerusakan mesin, melakukan perawatan intensif terhadap mesin. Meningkatkan nilai rasio (2), yaitu rasio antara total produk yang dihasilkan dengan pemakaian Kwh listrik dengan cara meningkatkan jumlah produksi. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produksi adalah pengembangan sumber daya manusia (training), peningkatan pengawasan terhadap pekerja, pengawasan bahan baku,hindari bottle neck, perawatan mesin. Meningkatkan nilai rasio (3), yaitu rasio antara total produk yang dihasilkan dengan jumlah seluruh tenaga kerja. Peningkatan nilai rasio (3) juga dapat meningkatkan rasio (1) dan (7). Usaha yang harus dilakukan adalah dengan jalan meningkatkan jumlah tenaga kerja, selain itu dilakukan peningkatan disiplin kerja melalui pengawasan dan peraturan yang tegas, peningkatan motivasi pekerja dengan bonus bagi pekerja yang tidak mempunyai cacatan absensi, pemberian sangsi bagi pekerja yang berturut-turut absen. Meningkatkan nilai rasio (5), yaitu rasio antara jumlah produk yang diperbaiki dengan total produk yang dihasilkan dengan cara peningkatan pengawasan kerja, bahan baku, proses produksi, meningkatkan kehati-hatian kerja. Meningkatkan nilai rasio (6), yaitu rasio antara jumlah produk yang diperbaiki dengan jumlah produk yang baik dengan cara meningkatkan jumlah produk yang baik.
5. Kesimpulan 1. Rasio yang kurang memberikan konstribusi terhadap peningkatan produktivitas dan perlu ditingkatkan adalah rasio 1 dan 8 karena pada rasio ini dominasi produktivitas buruk sangat banyak. Rasio 2 juga perlu ditingkatkan meskipun tidak terlalu jelek karena didominasi oleh produktivitas yang sedang. Sedangkan rasio 3, 4, 5, 6,7 dan 8 menunjukkan nilai rasio yang cenderung baik. 2. Pengukuran produktivitas di lini produksi sangatlah penting untuk mengatahui sejauh mana tingkat produktivitas perusahaan sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan strategi di masa datang. 3. Pengukuran produktivitas dengan metode OMAX sangatlah sistematis dan efektif digunakan karena dibangun dari faktor-faktor yang kritis di perusahaan (kriteria produktivitas) DAFTAR PUSTAKA Gaspersz, Vincent, 1992, Analisis Sistem Terapan,berdasarkan pendekatan Teknik Industri, Tarsito, Bandung Proceeding Seminar Nasional Dua Hari : Performance Management, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Industri ITS beserta Departemen Perdagangan dan Perindustrian, Jakarta 30 – 31 Maret 2000 Sink, D.S, 1985, Productivity Management : Planning, Measurement and Evaluation Control and Improvement,John Willey & Sons, New York, USA Soeratno dan Arsyad,1988, Metodologi Penelitian, untuk ekonomi dan bisnis, UPP AMP YKPN, Yogyakarta Sumanth, David J, 1985, Productivity Engineering and Management, McGraw Hill, Singapore