PENGUJIAN TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBAGAI REAKSI PASAR MODAL ATAS PERISTIWA STOCK SPLIT Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja* ABSTRACT Stock split is a corporate action by the company. Stock split means a share split into n shares. Company made a stock split because of the high price of company shares, so investors can not afford to buy the shares of the company and result in reduced liquidity of these shares. Capital market reaction to stock split events can be analyzed by comparing the abnormal returns and trading volume activity before and after the stock split. This study used a sample of stocks which listed on the Indonesia Stock Exchange period January 2010 to June 2012. Tests performed using paired sample t-test. The test results showed that there was no significant difference between the abnormal returns before and after the stock split event. Likewise, the volume of trading activity, in which the test results also showed no significant difference between before and after the stock split. Thus it can be said that the market showed no reaction to the stock split events for the period January 2010 - June 2012. Keywords: stock split, abnormal return, trading volume activity ABSTRAKSI Stock split (pemecahan saham) merupakan salah satu aksi korporasi yang dilakukan perusahaan. Stock split berarti memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Perusahaan melakukan stock split karena tingginya harga saham perusahan, sehingga investor tidak mampu untuk membeli saham perusahan dan mengakibatkan menurunnya likuiditas dari saham tersebut. Reaksi pasar modal terhadap peristiwa stock split dapat dianalisis dengan membandingkan abnormal return dan trading volume activity sebelum dan sesudah stock split. Penelitian ini menggunakan sampel saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode bulan Januari 2010 sampai dengan Juni 2012. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji t-paired sample (uji beda rata-rata). Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan abnormal return yang signifikan antara sebelum dan sesudah peristiwa stock split. Demikian juga dengan trading volume activity, di mana hasil pengujian juga menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah stock split. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pasar tidak menunjukkan reaksi atas adanya peristiwa stock split untuk periode Januari 2010 – Juni 2012. Kata kunci: stock split, abnormal return, trading volume activity
*Fakultas Ekonomi UNTAG Banyuwangi
1
2
PENDAHULUAN
memaksimalkan nilai perusahaan
Latar Belakang Pasar salah
atau memaksimumkan kekayaan modal
satu
sebagai
lembaga
memobilisasi
dana,
pemegang saham.
untuk
baik
dari
Salah satu faktor yang memengaruhi
permintaan
dan
dalam negeri maupun luar negeri
penawaran saham adalah tingkat
memberikan
manfaat,
yaitu
harga saham. Bilai saham, dinilai
terbukanya
peluang
bagi
terlalu tinggi oleh pasar, maka
perusahaan
untuk
memenuhi
jumlah
permintaan
akan
kebutuhan dana jangka panjang
berkurang. Sebaliknya, apabila
dari investor dan bagi masyarakat
pasar
sebagai
investor
dan
calon
rendah, maka jumlah permintaan
investor
diberikan
kesempatan
akan meningkat. Harga saham
untuk
ikut
perusahaan
memiliki
saham
sehingga
dapat
yang
saham
tinggi
kemampuan
dinilai
akan
terlalu
mengurangi
investor
untuk
memperoleh keuntungan, berupa
membeli saham tersebut. Hukum
dividend dan capital gain (selisih
permintaan dan penawaran akan
positif antara harga jual dan
berlaku dan sebagai akibatnya,
harga beli). Perkembangan pasar
harga saham yang tinggi tersebut
modal di Indonesia dewasa ini
akan menurun sampai tercipta
cukup pesat. Hal ini dibuktikan
keseimbangan baru.
dengan
semakin
perusahaan bursa
banyaknya
yang terdaftar di
saham
serta
semakin
Salah
satu
cara
perusahaan untuk menjaga agar saham
perusahaannya
berada
banyaknya masyarakat Indonesia
dalam rentang perdagangan yang
yang mulai memilih pasar modal
optimal
sebagai alternatif investasi.
investor
Tujuan utama perusahaan go
public
tidak
memaksimalkan pendek,
tetapi
hanya laba juga
untuk jangka untuk
dengan
sehingga
daya
meningkat melakukan
beli
adalah kebijakan
stock split (pemecahan saham). Stock
split
perusahaan
dilakukan karena
oleh
tingginya
3
harga
saham
perusahaan
split
dengan ditunjukkan oleh
tersebut, sehingga investor tidak
abnormal
mampu untuk membeli saham
volume
perusahaan dan mengakibatkan
kenyataannya,
menurunnya likuiditas dari saham
menganalisis reaksi pasar modal
tersebut. Secara teoritis, dengan
terhadap
adanya stock split, investor akan
diperlukan penelitian lebih lanjut.
melakukan
dengan
Untuk itu, penelitian ini dilakukan
Harapan
untuk menganalisis reaksi pasar
untuk
modal terhadap peristiwa stock
reaksi
membeli
saham.
investor
adalah
return
dan
trading
activity.
Dalam untuk
peristiwa
split
memperoleh return yang lebih
split
tinggi setelah pemecahan saham.
abnormal return sebelum dan
Dengan
sesudah stock split dan trading
adanya
peningkatan
dengan
stock
membandingkan
permintaan saham dan jumlah
volume
saham
diperdagangkan
sesudah stock split pada saham-
tetap maka akan mengakibatkan
saham yang tercatat di Bursa
harga saham meningkat setelah
Efek
peristiwa
2010 – Juni 2012.
yang
stock
split.
Reaksi
activity
sebelum
Indonesia
mulai
dan
Januari
investor setelah adanya peristiwa stock
split
transaksi banyak yang
adalah saham
karena menjadi
melakukan yang
lebih
Berdasarkan
saham
belakang
lebih
rendah
dirumuskan pokok permasalahan
sebelumnya,
sehingga mengakibatkan volume saham
akan
permasalahan
dapat
sebagai berikut: a. Apakah
terdapat
abnormal
return saham sebelum dan sesudah peristiwa stock split?
meningkat. Berdasarkan
kedua
hal
b. Apakah terdapat perbedaan
teoritis tersebut di atas, dapat
Trading
Volume
terlihat
sebelum
dan
bahwa
latar
harga
dibandingkan
perdagangan
Rumusan Masalah
pasar
modal
bereaksi terhadap peristiwa stock
peristiwa stock split?
Activity sesudah
4
Tujuan Penelitian 1. Untuk
tidak
menganalisis
pasar
modal
reaksi
terhadap
berubah
lembar
sahamnya
menjadi
membandingkan
sebelumnya.
return saham sebelum dan sesudah peristiwa stock split 2. Untuk
modal
bertambah,
lebih
kecil
dari
Pada dasarnya ada dua jenis stock split yaitu split-up
reaksi
(pemecahan naik) dan split-down
terhadap
atau reverse split (pemecahan
menganalisis
pasar
jumlah
maka nilai per lembar berubah
peristiwa stock split dengan abnormal
tetapi
peristiwa stock split dengan
turun).
Split-up
membandingkan
Trading
penambahan jumlah saham yang
Volume Activity sebelum dan
beredar dengan mengurangi nilai
sesudah peristiwa stock split
nominal secara
LANDASAN TEORI Pengertian
Stock
Split
stock
memecah
selembar
saham
proporsional.
Contoh
Artinya
satu
saham
dipecah
menjadi dua saham. Sedangkan Jogiyanto
(2003:415)
lembar
stock split dengan rasio 1:2.
(Pemecahan Saham) Menurut
per
adalah
berarti
jumlah
saham
dengan
menjadi n lembar saham, di
nominal
mana harga per lembar saham
secara proporsional. Contoh split-
baru setelah di stock split adalah
down dengan rasio 2:1. Artinya
sebesar
dari dua saham menjadi satu
1/n
split
split-down adalah pengurangan
dari
saham
sebelumnya.
yang
beredar
meningkatkan per
lembar
nilai saham
saham. Tujuan stock-split menurut
Sedangkan menurut Sugiri (2005:125),
saham
stock
hanya
Halim (2005:97) adalah untuk
berakibat bertambahnya jumlah
menjaga harga pasar saham agar
saham
tidak
yang
mengubah
nilai
split
dimiliki
tanpa
keseluruhan.
Oleh karena nilai keseluruhan
terlalu
tinggi
sehingga
sahamnya lebih memasyarakat dan
lebih
banyak
5
diperdagangkan. Stock split juga
Pengertian Abnormal Return Return
dilakukan pada saat harga dinilai terlalu tinggi dengan tujuan agar
keuntungan
menarik
pengembalian
minat
para
investor
atau
tingkat
adalah
tingkat
uang
dinikmati
untuk membelinya dan membuat
oleh investor atas investasi yang
saham
dilakukannya. Menurut Husnan
lebih
likuid
untuk
(2001) abnormal return adalah
diperdagangkan.
selisih antara tingkat keuntungan Dasar Teori Utama Stock Split Dasar teori utama yang digunakan sebagai literatur stock
sebenarnya
(actual
return)
dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return).
split adalah signaling theory dan
Tingkat
keuntungan
trading range theory (Marwata,
sebenarnya diperoleh dari selisih
2001:152).
theory
harga saham hari ini dengan hari
menyatakan bahwa stock split
sebelumnya dibagi dengan harga
memberikan
kepada
hari
prospek
tingkat
investor
Signaling
informasi tentang
sebelumnya.
Sedangkan
keuntungan
yang
peningkatan return masa dengan
diharapkan diperoleh dari rumus
yang
market model yaitu i + i Rmt. i
substansial.
Sedangkan
i
trading range theory menyatakan
adalah
bahwa
koefisien beta saham i dan Rmt
stock
split
meningkatkan perdagangan
saham.
akan
konstanta,
likuiditas
adalah
Menurut
sebenarnya
tingkat dari
adalah
keuntungan pasar
pada
teori ini, dengan adanya stock
periode t yang diperoleh dari
split menyebabkan harga saham
selisih
menjadi murah, sehingga akan
gabungan hari ini dengan indeks
semakin banyak investor yang
harga saham hari sebelumnya
melakukan
dibagi
tersebut.
transaksi
saham
indeks
indeks
harga
harga
saham
saham
gabungan pada hari sebelumnya.
6
Pengertian
Trading
Volume
Activity (TVA)
tanggal
bursa.
Trading (TVA)
suatu
Volume
merupakan
Activity indikator
pencatatan
di
penelitian
ini
Dalam
digunakan
tanggal
pencatatan
stock split sebagai peristiwa dan
likuiditas saham. TVA merupakan
melihat
instrumen yang dapat digunakan
reaksi pasar yang ditunjukkan
untuk melihat reaksi pasar modal
dengan adanya abnormal return
terhadap
informasi
melalui
dan trading volume activity.
parameter
perubahan
volume
perdagangan saham di pasar
pengaruhnya
terhadap
Jenis dan Sumber Data
modal.
Jenis data yang digunakan Perhitungan
TVA
dilakukan
dengan
adalah
data
menyangkut
sekunder data
yang
mengenai
membandingkan jumlah saham
harga saham penutupan (closing
perusahaan
yang
price) dan Indeks Harga Saham
suatu
Gabungan
diperdagangkan
dalam
(IHSG)
di
sekitar
dengan
pengumuman stock split mulai
keseluruhan jumlah saham yang
Januari 2010 sampai Juni 2012,
beredar pada kurun waktu yang
volume
sama.
saham yang beredar sebelum
periode
tertentu
perdagangan,
jumlah
dan sesudah stock split dan suku METODE PENELITIAN
bunga SBI 30 hari.
Jenis Penelitian
Periode
pengamatan
ini
adalah 10 hari sebelum stock
menggunakan metode penelitian
split dan 10 hari sesudah stock
event
study
(studi
split.
Event
study
merupakan studi
tersebut
diambil karena pada
yang mempelajari reaksi pasar
periode
tersebut
terhadap suatu peristiwa (event)
stock split masih menarik untuk
yang informasinya dipublikasikan
diteliti.
Penelitian
peristiwa).
sebagai suatu pengumuman atau
Periode
pengamatan
diperkirakan
7
Populasi dan Sampel
peneliti, yaitu perusahaan yang
Populasi yang digunakan dalam
penelitian
perusahaan Bursa
yang
Efek
mengeluarkan
ini
adalah
terdaftar
Indonesia aksi
terdaftar di BEI selama periode pengamatan, perusahaan yang
di
melakukan stock split selama
dan
periode Januari 2010 – Juni
korporasi
2012,
perusahaan
yang
aktif
stock split pada Januari 2010
diperdagangkan minimal 10 hari
sampai dengan bulan Juni 2012
sebelum dan sesudah peristiwa
sebanyak 20 perusahaan.
stock
Sedangkan sampel yang diambil
menggunakan
purposive populasi
sampling yang
akan
metode dimana dijadikan
sampel adalah populasi yang
split,
perusahaan
yang
datanya tersedia secara lengkap untuk keperluan analisis. Sesuai
kriteria
di
atas,
maka sampel penelitian adalah sebanyak 17 perusahaan.
memenuhi kriteria sampel sesuai dengan yang dikehendaki oleh Tabel. 1. Daftar Perusahaan yang Melakukan Stock Split Januari 2010 – Juni 2012 No. Kode Nama Perusahaan Tanggal Stock Emiten Split 1 CTRA PT. Ciputra Development Tbk. 15 Juni 2010 2 TURI PT. Tunas Ridean Tbk. 17 Juni 2010 3 DILD PT. Intiland Development Tbk. 26 Juli 2010 4 CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 08 Desember 2010 5 BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. 11 Januari 2011 6 LSIP PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. 25 Pebruari 2011 7 BTPN PT. Bank Tabungan Pensiunan Negara 28 Maret 2011 Tbk. 8 INTA PT. Intraco Penta Tbk. 06 Juni 2011 9 SSIA PT. Surya Semesta Internusa Tbk. 07 Juli 2011 10 MTFN PT. Capitalinc Investment Tbk. 11 Juli 2011 11 JTPE PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. 26 Juli 2011 12 MTSM PT. Metro Realty Tbk. 18 Oktober 2011 13 PTRO PT. Petrosea Tbk. 06 Maret 2012 14 PWON PT. Pakuwon Jati Tbk. 30 Maret 2012 15 HERO PT. Hero Supermarket Tbk. 05 April 2012 16 ASII PT. Astra Internasional Tbk. 05 Juni 2012 17 IMAS PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk. 07 Juni 2012 Sumber: ICMD 2010, 2011, 2012
Split Faktor 1:2 1:4 1:2 1:5 1:2 1:5 1:5 1:5 1:4 1:5 1:5 1:4 1 : 10 1:4 1 : 10 1 : 10 1:2
8
Metode Analisis Data Dalam
Abnormal return saham diukur
penelitian
ini
melalui perhitungan: ARit = Rit – E(Rit)
dilakukan uji normalitas data. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
Dimana,
apakah
return untuk saham i pada
data
yang
digunakan
ARit
periode
normal
keuntungan sebenarnya dari
pengujian
tidak.
Metode
menggunakan
Kolmogorov
Smirnov
Rit
abnormal
dalam penelitian ini berdistribusi atau
t,
=
=
tingkat
One
saham
Test
sedangkan E(Rit) merupakan
i
pada
periode
dengan tingkat keyakinan 95%
tingkat
(α=5%).
diharapkan dari saham i pada
Kreteria
keputusan besaran
pengambilan
dengan
melihat
Kolmogorov
Smirnov
Test adalah sebagai berikut:
keuntungan
t,
periode t.
b. Mengukur
a. Jika signifikansi > 0,05 maka data normal
yang
Trading
Volume
Activity (TVA) TVA dukur dengan rumus
b. Jika signifikansi 0,05 maka data tidak normal
sebagai berikut: TVAit
Saham i yang diperdagan gkan pada hari t Saham i yang beredar pada hari t
Sedangkan metode yang digunakan
untuk
menganalisis
Setelah dihitung rata-rata
data adalah uji beda dua rata-rata
dari pengukuran abnormal return
(t-paired samples test). Uji ini
dan
digunakan untuk menguji adanya
seluruh
perbedaan
sesudah
terhadap
variabel
setelah pengamatan tertentu. Sebelum
dilakukan
trading saham
volume
activity
sebelum
peristiwa,
kemudian
dilakukan uji hipotesis yaitu uji tuji
paired samples dengan langkah-
beda, terlebih dahulu dilakukan
langkah sebagai berikut:
pengukuran sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis
a. Menghitung Abnormal Return saham
dan
a. Untuk abnormal return H0: tidak perbedaan
terdapat abnormal
9
return yang signifikan antara
sebelum
sesudah
dan
peristiwa
stock split Ha: terdapat
t Di
mana,
sampel, perbedaan
X n X=
rata-rata
=
rata-rata
populasi, n =
banyaknya
abnormal return yang
sampel
signifikan
deviasi yang dihitung dengan
antara
sebelum dan sesudah
dan
=
standar
rumus:
peristiwa stock split
X i X
2
n 1
b. Untuk
trading
volume
activity H0: tidak
terdapat
perbedaan
4. Mentukan daerah penerimaan dan daerah penolakan
trading
volume activity yang signifikan
antara
sebelum dan sesudah peristiwa stock split Ha: terdapat
5. Menentukan
perbedaan
trading volume activity
kesimpulan
berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan.
yang signifikan antara sebelum dan sesudah peristiwa stock split
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN a. Hasil Pengukuran Abnormal
2. Menentukan taraf nyata () sebesar
5%
dan
derajat
kebebasan (df) = n -1. 3. Melakukan mana
t
uji hitung
dengan rumus:
statistik
Return Tabel rata-rata
di
ditentukan
2.
Menunjukkan
abnormal
return
pada
masing-masing
perusahaan
sebelum
dan
sesudah peristiwa stock split.
10
Tabel 2. Rata-Rata Abnormal Return pada Masing-Masing Perusahaan Sebelum dan Sesudah Stock Split Rata-Rata Abnormal Return Kode Nama Perusahaan Sebelum Sesudah CTRA PT. Ciputra Development Tbk. -0,004317793 -0,304133697 TURI PT. Tunas Ridean Tbk. 0,017601335 0,013580181 DILD PT. Intiland Development Tbk. -0,02311528 -0,015664315 CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. -0,023457617 -0,042304219 BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. 0,022757614 0,030240694 LSIP PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. 0,036394576 0,042668022 BTPN PT. Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk. -0,016972576 -0,031778571 INTA PT. Intraco Penta Tbk. 0,016587968 0,00442484 SSIA PT. Surya Semesta Internusa Tbk. 0,004210594 0,015018798 MTFN PT. Capitalinc Investment Tbk. -0,154426723 -0,155957361 JTPE PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. 0,110904462 0,096794944 MTSM PT. Metro Realty Tbk. -0,061619852 -0,06923492 PTRO PT. Petrosea Tbk. -0,062739767 -0,089996606 PWON PT. Pakuwon Jati Tbk. 0,019016371 0,014921286 HERO PT. Hero Supermarket Tbk. 0,3044262 0,258337698 ASII PT. Astra Internasional Tbk. 0,018800268 0,010725811 IMAS PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk. 0,044727008 0,026754587 Sumber: ICMD 2010, 2011, 2012 dan diolah
Tabel 2. di atas menunjukkan bahwa
rata-rata
abnormal
b. Hasil Perhitungan Trading Volume Activity
return pada masing-masing
Tabel
perusahaan dengan periode
rata-rata
pengamatan 10 hari sebelum
activity (TVA) pada masing-
dan 10 hari sesudah peristiwa
masing perusahaan sebelum
stock split secara keseluruhan
dan sesudah peristiwa stock split.
3.
menunjukkan
trading
volume
11
Tabel 3. Rata-Rata TVA pada Masing-Masing Perusahaan Sebelum dan Sesudah Stock Split Rata-Rata TVA Kode Nama Perusahaan Sebelum Sesudah CTRA PT. Ciputra Development Tbk. 0,001390364 0,001639401 TURI PT. Tunas Ridean Tbk. 0,003529169 0,003678871 DILD PT. Intiland Development Tbk. 0,00186512 0,00238831 CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 0,00429028 0,001658788 BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. 0,004457338 0,00190483 LSIP PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. 0,004284674 0,00302606 BTPN PT. Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk. 0,000265852 0,000160352 INTA PT. Intraco Penta Tbk. 0,019676817 0,009383739 SSIA PT. Surya Semesta Internusa Tbk. 0,007761034 0,011711526 MTFN PT. Capitalinc Investment Tbk. 0,00010806 0,000127118 JTPE PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. 0,010195523 0,005556287 MTSM PT. Metro Realty Tbk. 0,00003201 0,00000752 PTRO PT. Petrosea Tbk. 0,002230804 0,005479201 PWON PT. Pakuwon Jati Tbk. 0,001175563 0,000282696 HERO PT. Hero Supermarket Tbk. 0,0000325 0,000118071 ASII PT. Astra Internasional Tbk. 0,001055216 0,000942115 IMAS PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk. 0,00156534 0,001466308 Sumber: ICMD 2010, 2011, 2012 dan diolah
c. Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data
berdistribusi normal apabila memiliki nilai probabilitas >
dilakukan untuk mengetahui
0,05
data yang digunakan apakah
berdistribusi
berdistribusi
memiliki nilai probabilitas
tidak.
normal
Pengujian
atau
dilakukan
dengan
menggunakan
one
sample
kolmogorov-smirnov
test.
Data
dikatakan
dan
data normal
tidak jika
0,05. Hasil uji normalitas dapat disajikan sebagai berikut:
12
Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test Asymp.Sig. No Variabel Z Distribusi (2-Tailed) 1. Rata-Rata AR sebelum stock split 1,055 0,215 Normal 2. Rata-Rata AR sesudah stock split 0,828 0,499 Normal Rata-Rata TVA sebelum stock split 3. 1,104 0,175 Normal Rata-Rata TVA sebelum stock split 4. 0,861 0,448 Normal
Dari tabel di atas dapat dilihat
signifikan terhadap rata-
bahwa
rata
semua
berdistribusi
variabel
normal,
abnormal
karena
sebelum
memiliki probabilitas lebih dari
peristiwa
stock
split.
0,05 sehingga semua data dapat
Hipotesis
nol
yang
diuji dengan menggunakan uji
digunakan
adalah
tidak
beda rata-rata (t-paired samples
ada
test)..
rata-rata abnormal return
perbedaan
sebelum d. Hasil Pengujian Hipotesis 1. Pengujian
t-paired
sampel
Terhadap
dan
return
peristiwa Dengan
dan stock
sesudah
antara
sesudah split.
membandingkan
hasil perhitungan t-hitung
Abnormal Return
dengan
Pengujian
diketahui apakah hipotesis
ini
dilakukan
untuk mengetahui apakah
t-tabel,
dapat
nol diterima atau ditolak.
terdapat perbedaan yang Tabel 5. Ringkasan Hasil Uji T-Paired Sampel Terhadap Rata-Rata AR Pada Masing-Masing Perusahaan Selama Periode Penelitian Rata-Rata AR KETERANGAN Sebelum Sesudah Rata-rata abnormal return 0,0146339287 -0,0115060487 t-hitung 1,498 t-tabel 2,120 Taraf nyata 5% Hasil H 0 diterima
13
Hasil
pengujian
2. Pengujian
t-paired
menunjukkan bahwa nilai
sampel
t-hitung rata-rata abnormal
Trading Volume Activity
return
1,498
Pengujian
t-tabel
untuk mengetahui apakah
2,120,
sehingga
terdapat perbedaan yang
nol
diterima
signifikan terhadap rata-
(karena nilai t-hitung lebih
rata trading volume activity
kecil daripada nilai t-tabel).
(aktivitas
volume
Hal ini berarti bahwa tidak
perdagangan
saham)
ada perbedaan abnormal
sebelum
return
signifikan
peristiwa
stock
split.
antara 10 hari sebelum
Hipotesis
nol
yang
dan
digunakan
adalah
tidak
sebesar
sedangkan adalah hipotesis
nilai
yang
10
hari
sesudah
Terhadap
ini
dilakukan
dan
sesudah
peristiwa stock split. Hal ini
ada
wajar terjadi karena secara
rata-rata trading volume
teoritis harga saham akan
activity (TVA) sebelum dan
mengalami
sesudah peristiwa stock
setelah stock
penurunan pengumuman
split
sehingga
perbedaan
split.
antara
Dengan
membandingkan
hasil
penurunan ini berdampak
perhitungan
pada tidak ditemukannya
dengan
abnormal
diketahui apakah hipotesis
diharapkan.
return
yang
t-tabel,
t-hitung dapat
nol diterima atau ditolak.
Tabel 6. Ringkasan Hasil Uji T-Paired Sampel Terhadap Rata-Rata TVA Pada Masing-Masing Perusahaan Selama Periode Penelitian Rata-Rata TVA KETERANGAN Sebelum Sesudah Rata-rata TVA 0,0037597449 0,0029135996 t-hitung 1,111 t-tabel 2,120 Taraf nyata 5% Hasil H 0 diterima
14
Dari tabel di atas dapat
diketahui
bahwa
terjadi
penurunan
terdapat
perbedaan
signifikan
antara
yang
abnormal
nilai
return sebelum dan sesudah
rata-rata TVA sebelum dan
stock split. Hal ini dapat terjadi
sesudah peristiwa stock
karena
split. Sebelum stock split
peristiwa pengumuman stock
rata-rata
sebesar
split yang direspon negatif
sedang-
oleh pasar. Hal lain yang
TVA
0,0037597449
berkaitan
dengan
kan setelah stock split
menjadi
rata-rata
adanya informasi yang dapat
TVA
sebesar
0,0029135996 terjadi
atau penurunan
sebesar 0,0008461453.
penyebab
diserap
dengan
pasar,
adalah
baik
sehingga
oleh pasar
cenderung untuk melakukan
Nilai t-hitung rata-
penyesuaian terkait dengan
rata TVA sebesar 1,111
informasi yang berkembang.
lebih kecil daripada nilai
Informasi
t-tabel
baik dan merata, sehingga
sebesar
2,120.
tersebar
dengan
Hal ini berarti hipotesis
tidak
ada
nol
dapat
memengaruhi
diterima
sehingga
informasi
pasar.
tidak terdapat perbedaan
Informasi
rata-rata
pergerakan harga saham di
TVA
yang
tercermin
yang
dalam
signifikan antara sebelum
pasar,
sehingga
dan
mengakibatkan
rata-rata
abnormal
sesudah
sesudah
peristiwa
stock split.
return
peristiwa e. Pembahasan Dari
hasil
stock
cenderung pengujian
terhadap rata-rata abnormal return 10 hari sebelum dan 10
dengan
split
tidak
berbeda
rata-rata
abnormal
return sesudah stock split. Sedangkan hasil pengujian
hari sesudah peristiwa stock
terhadap
rata-rata
trading
split, diketahui bahwa tidak
volume
activity
antara
15
sebelum
dan
peristiwa
sesudah
tidak menunjukkan perbedaan
stock
split
antara sebelum dan sesudah
tidak
adanya
peristiwa
stock
split.
Atau
dengan
kata
lain
tidak
Hal ini dapat terjadi karena
terdapat
perbedaan
antara
preferensi investor mengenai
rata-rata
abnormal
return
informasi
korporasi
sebelum dan sesudah stock
berupa stock split dianggap
split. Hal ini dapat terjadi
tetap sebelum dan sesudah
karena
pengumuman
split.
stock split yang dilakukan oleh
investor
emiten telah diantisipasi oleh
menunjukkan perbedaan
Dengan tidak
yang
signifikan.
aksi
stock
demikian bereaksi
transaksi
melakukan
dengan
volume
informasi
para
mengenai
investor
peristiwa
sebelum
terjadi,
sehingga
yang lebih banyak setelah
pasar tidak bereaksi ketika
adanya peristiwa stock split,
peristiwa stock split terjadi.
sehingga
volume
perdagangan
saham
tidak
berubah.
2. Reaksi
pasar
peristiwa
stock
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dan
hasil pembahasan
dan
yang
t-paired
sample
beberapa
karena
sebagai
atas
berikut: pasar
peristiwa
stock
diwakili
dengan
terhadap split
yang
rata-rata
juga
menghasilkan tidak adanya perbedaan.
kesimpulan
sesudah
peristiwa stock split melalui uji
sebelumnya, maka dapat diambil
1. Reaksi
split
diwakili dengan rata-rata TVA sebelum
penelitian
terhadap
Hal
ini
preferensi peristiwa
terjadi investor
stock
split
adalah tetap sebelum dan sesudah stock split. Dengan demikian
investor
tidak
abnormal return melalui uji t-
bereaksi melakukan transaksi
paired sample dengan taraf
dengan volume yang lebih
nyata lima persen diketahui
banyak
setelah
adanya
16
peristiwa stock split, sehingga
seperti yang digunakan dalam
volume perdagangan saham
penelitian
tidak berubah.
analisis fundamental berguna
Saran-saran
yang
dapat
untuk
ini.
Penggunaan
mengetahui
kinerja
apakah
telah
diberikan baik kepada investor
saham
maupun
mencerminkan
kinerja
penelitian sejenis adalah sebagai
perusahaan
umum,
berikut:
baik sebelum maupun setelah
untuk
1. Hendaknya
pengembangan
investor
dapat
secara
peristiwa stock split.
memperhatikan perkembangan informasi terkait dengan aksi korporasi yang dilakukan oleh
emiten
misalkan
peristiwa stock split. Karena dengan yang
adanya
informasi
dimaksud,
dapat
investor
memanfaatnya untuk
mengambil
keputusan
investasi yang tepat. Namun, investor harus memperhatikan kandungan ada
informasi
tersebut
mengalami
yang
agar
tidak
kerugian
dalam
berinvestasi. 2. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya kan
mempertimbang-
untuk
memasukkan
analisis fundamental dalam melihat
reaksi
pasar
atas
peristiwa stock split selain analisis
teknikal
saham
DAFTAR PUSTAKA Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Edisi 2, Salemba Empat. Jakarta. Husnan, Suad. 2001. DasarDasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi 3. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. ICMD (Indonesian Capiltal Market Directory). 2010. PT Bursa Efek Indonesia. Jakarta. ICMD (Indonesian Capiltal Market Directory). 2011. PT Bursa Efek Indonesia. Jakarta. ICMD (Indonesian Capiltal Market Directory). 2012. PT Bursa Efek Indonesia. Jakarta. Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga, BPFE. Yogyakarta. Marwata. Mei 2001. Kinerja Keuangan, Harga Saham, Dan Pemecahan Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 2, No. 2. Hal. 151-164. Sugiri, Slamet. 2005. Akuntansi Pengantar 2. Edisi Keempat, UUP AMP YKPN. Yogyakarta.