Pengujian pada Pengguna No
Pertanyaan
SS
S
N
16
4
1
Penggunaan warna latar (background) sudah tepat
2
Fitur yang terdapat dalam aplikasi dapat digunakan dengan baik
5
15
3
Bahasa yang digunakan sudah tepat dan mudah dimengerti
4
14
4
Posisi dan tata letak fitur pada aplikasi sudah tepat
8
12
5
Pemilihan ukuran, jenis, dan warna tulisan sudah tepat
5
15
6
Bantuan Penggunaan dapat membantu dalam menggunakan aplikasi
6
14
7
Aplikasi dapat mempercepat waktu pemrosesan hasil untuk digunakan sebagai
2
17
1
3
2
laporan pendukung keputusan akhir
8
Aplikasi ini dapat dengan mudah digunakan
1
16
9.
Aplikasi ini membantu dalam memberikan saran/rekomendasi untuk pengambilan
3
17
keputusan pada saat rekrutmen pengurus baru BEM FIKTI
TS
STS
π½ππππ πππππππ
Interval = πΎππππ πΌππ‘πππ£ππ =
ππππ π‘πππ‘πππππβππππ π‘ππππππβ πΎππππ πΌππ‘πππ£ππ
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden
Total Skor
No.
Kategori
Skor (s)
Frekuensi (f)
%
1
Sangat Tidak Setuju
1
0
0
0
2
Tidak Setuju
2
0
0
0
3
Netral
3
10
5.5
30
4
Setuju
4
136
75.5
544
5
Sangat Setuju
5
34
19
170
180
100
744
Jumlah
(s x f)
Dari distribusi frekuensi hasil penelitian tersebut dapat dihitung pula: Jumlah Skor = nilai skor x jumlah pertanyaan x jumlah responden Jumlah skor tertinggi = 5 x 9 x 20 = 900 Jumlah skor terendah = 1 x 9 x 20 = 180 Jumlah skor hasil pengumpulan data = 744 (πππ β πππ) πππ π°πππππππ = = = πππ π π Kelas Interval Jawaban Responden Kelas Interval
Klasifikasi
180 β 324
Sangat Rendah
325 β 468
Rendah
469 β 612
Netral
613 β 756
Tinggi
757 β 900
Sangat Tinggi
Kesimpulan Sistem Pendukung Keputusan Rekrutmen Pengurus Baru BEM FIKTI dengan menggunakan metode Multifactor Evaluation Process (MFEP) telah berhasil dibuat.
Berdasarkan dari hasil pengujian, aplikasi ini telah berjalan dengan cukup baik dan mendapat respon yang baik dari pemangku kepentingan.
Saran
β’ SPK bisa terintegrasi dengan sistem BEM FIKTI yang lainnya seperti website β’ Data dan laporan hasil bisa lebih detail β’ Menambahkan fitur rekomendasi penempatan (staffing) sesuai structural yang ada.
TERIMA KASIH
Perhitungan WE = FW x E βWE = β(FW x E) Ket : WE : Weighted Evaluation FW : Factor Weight E : Evaluation Ξ£WE = Total Weighted Evaluation
Menentukan Factor Weight (FW) Menentukan factor (kriteria) dan bobot factor (bobot kriteria) dimana total pembobotan dari seluruh faktor (kriteria) harus sama dengan 1 (Ξ£pembobotan = 1) Contoh : Kriteria Periode 2015 Faktor (Kriteria)
Persentase Bobot
Factor Weight
Tes Tertulis
10 %
0.1
Essay
30%
0.3
Public Speaking
30%
0.3
Wawancara
30%
0.3
Jumlah Factor Weight
1
Menentukan nilai Evaluation (E) Mengisikan nilai untuk setiap factor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dari data-data yang akan diproses, nilai yang dimasukkan dalam proses pengambilan keputusan merupakan nilai objektif, nilai yang dimasukkan dalam skala 0-100, sementara nilai Evaluation adalah 0-1. Contoh Data nilai peserta 2015 Peserta
Tes Tertulis
(E)
Essay
(E)
Public Speaking
(E)
Wawancara
(E)
Dany Mochtar
71
0.71
88
0.88
88.3
0.883
85
0.85
Nur Iramadhan
84
0.84
88
0.88
76.1
0.761
93
0.93
Rahayu Susanti
82
0.82
89
0.89
83.86
0.8386 94
0.94
Umar Buchory Syaidina Ali
82
0.82
89
0.89
90.53
0.9053 97
0.97
Mencari nilai βWE = β(FW x E) Peserta : Dany Mochtar
Factor
FW
E
WE
(Kriteria) Tes Tertulis
0.1
X
0.71
0.071
Essay
0.3
X
0.88
0.264
Public
0.3
X
0.883
0.2649
0.3
X
0.85
0.255
Speaking
wawancara
Total Nilai (βWE )
0.8549
Peserta : Nur Iramadhan
Factor
FW
E
WE
(Kriteria) Tes Tertulis
0.1
X
0.84
0.084
Essay
0.3
X
0.88
0.264
Public
0.3
X
0.761
0.2283
0.3
X
0.93
0.279
Speaking wawancara
Total Nilai (βWE )
0.8553
Peserta : Rahayu Susanti
Factor
FW
E
WE
(Kriteria) Tes Tertulis
0.1
X
0.82
0.082
Essay
0.3
X
0.89
0.267
Public
0.3
X
0.8386
0.25158
0.3
X
0.94
0.282
Speaking wawancara
Total Nilai (βWE )
0.88258
Peserta : Umar Buchory Syaidina Ali
Factor
FW
E
WE
(Kriteria) Tes Tertulis
0.1
X
0.82
0.082
Essay
0.3
X
0.89
0.267
Public
0.3
X
0.9053
0.27159
0.3
X
0.97
0.291
Speaking wawancara
Total Nilai (βWE )
0.91159
Hasil Perhitungan (Manual)
Hasil Perhitungan pada Aplikasi
Peserta
Total skor
Dany Mochtar
0.8549
Nur Iramadhan
0.8553
Rahayu Susanti
0.88258
Umar Buchory Syaidina Ali
0.91159
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) AHP adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan hierarki, suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur dipecahkan ke dalam kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi suatu bentuk hierarki. Model AHP memakai persepsi manusia yang dianggap βpakarβ sebagai input utamanya. AHP menggunakan data yang ada bersifat kualitatif berdasarkan pada persepsi, pengalaman, intuisi sehigga dirasakan dan diamati, namun kelengkapan data numerik tidak menunjang untuk memodelkan secara kuantitatif. Sumber : http://www.academia.edu/download/33549561/SPK_Topsis.pdf
Metode Simple Additive Weighting (SAW) Merupakan metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua kriteria (Kusumadewi et al., 2006). Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matrik keputusan ( X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Metode SAW mengenal adanya 2 (dua) atribut yaitu kriteria keuntungan (benefit) dan kriteria biaya (cost). Perbedaan mendasar dari kedua kriteria ini adalah dalam pemilihan kriteria ketika mengambil keputusan.
Sumber : http://jsinbis.msi.undip.ac.id/upload/03.%20Fajar%20Nugraha.pdf
Metode MultiFactor Evaluation Process (MFEP) Menurut Render B and Stair (2002), MFEP adalah metode kuantitatif yang menggunakan βweighting systemβ. Dalam pengambilan keputusan multi faktor, pengambil keputusan secara subjektif dan intuitif menimbang berbagai factor yang mempunyai pengaruh penting terhadap alternatif pilihan mereka. Untuk keputusan yang berpengaruh secara strategis, lebih dianjurkan menggunakan sebuah pendekatan kuantitatif seperti MFEP. Dalam MFEP seluruh kriteria yang menjadi faktor penting dalam melakukan pertimbangan diberikan bobot (weighting) yang sesuai. Langkah yang sama juga dilakukan terhadap alternatif yang akan dipilih, kemudian dilakukan evaluasi berkaitan dengan factor pertimbangan tersebut. Metode MFEP menentukan bahwa alternatif dengan nilai tertinggi adalah solusi terbaik berdasarkan kriteria yang telah dipilih. Sumber : http://si.its.ac.id/data/sisfo_data/files/2_vol5no2.pdf
Formula pada rekrutmen 2015 β’ β’ β’ β’
Tes tertulis =x Essay =y Publik speaking = z Wawancara = hasil berupa catatan bersifat kualitatif. Baru setelah itu di konversi kedalam nilai angka oleh pemangku kepentingan berdasarkan catatan tertulis pewawancara. Permasalahannya adalah dikarenakan masih ada hasil/output yang berupa kualitatif, dikhawatirkan dalam pengambilan keputusan menjadi dekat dengan keputusan yang bersifat subyektif. Sementara dengan SPK ini diharapkan mulai dari perhitungan sampai dengan hasil yang dikeluarkan bersifat kuantitatif sehingga pemangku kepentingan dapat dengan yakin dalam mengambil keputusan karena adanya dukungan berupa nilai berbentuk angka yg nilai mutlak untuk dijadikan suatu pembanding.