PENGUJIAN KANDUNGAN UNSUR HARA DALAM KOMPOS YANG BERASAL DARI SERASAH TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) SURTINAH Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning Program Studi Agroteknologi Jl. D.I. Panjaitan Km. 8 Rumbai Telp. (0761)5439
ABSTRACT This study aims to determine the nutrient content of the compost derived from sweet corn crop residues after harvest. This research is descriptive, wherein the first process is the process of making compost derived from corn crop residue after harvest, are composted for 1 month by using bio activator EM-4. To measure the content of macro nutrients, the test method used is the Kjeldahl method for nitrogen content, while for P, K, CaO, MgO and Fe Atomic absortion spectrophotometric used method (AAS), and the content of C - Organic tested by Spectrophotometric method. Laboratory test results on the compost derived from sweet corn litter containing N 1:05%, 1.01% P2O5, 0.18% K2O, CaO 1.98%, MgO 0.53%, C 10.5% Organic, and C / N ratio of 9.97. Key Words: Compost, Sweet Corn, P, K, CaO, MgO, C- organik, C/N ratio.
PENDAHULUAN Kompos
merupakan
hasil
tidak memiliki nilai ekonomis dan
perombakan bahan organik oleh
bahkan
mikroba dengan hasil akhir adalah
cukup mahal untuk menanganinya
kompos.
dan sering menimbulkan masalah
salah
Pengomposan merupakan
satu
alternatif
memerlukan
biaya
yang
pengolahan
sosial, ternyata dapat diubah menjadi
limbah padat organik yang banyak
produk yang bermanfaat dan bernilai
tersedia disekitar kita.
ekonomis.
kepentingan
Dari sisi lingkungan,
pengomposan
dapat
mengurangi
Pengomposan pada dasarnya merupakan
upaya
volume sampah dilingkungan kita,
kegiatan
karena
mempercepat
sebagian
besar
sampah
mikrobia
mengaktifkan agar
proses
mampu
dekomposisi
tersebut adalah sampah organik.
bahan organik.
Ditinjau
ekonomi,
mikrobia adalah bakteri, fungi dan
pengomposan sampah padat organik
jasad renik, sedangkan bahan organik
berarti, bahwa barng yang semula
adalah jerami, sampah kota, limbah
dari
sisi
Yang dimaksud
16 Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11, No. 1. Agustus 2013
pertanian, kotoran hewan/ ternak dan
tahun 2009 yaitu > 12%. Kandungan
sebagainya.
C-organik merupakan unsur
Kebun Percobaan Fakultas
bagi
pupuk organik, karena tujuannya
Pertanian saat ini digunakan untuk
adalah
pelaksanaan praktikum mata kuliah
kandungan C-organik tanah yang
Dasar-dasar
pada umumnya sudah sangat rendah
Agronomi,
dengan
untuk
meningkatkan
menanami kebun tersebut dengan
yaitu 2 %.
tanaman jagung manis. Yang akan
menurut SNI kompos adalah 9.8% -
menghasilkan sampah pasca panen
32 % (Wahyono,2011).
yang banyak. limbah
Bila sampah atau
DKI memiliki karakteristik kimia
dimanfaatkan secara baik, maka akan
diantaranya C-organik 13%, N-total
menimbulkan
sampah
3.53 %, P-total 0.53%, K-total
kebersihan
4.44%, Ca 5.80 %, Mg 1.34 % (
akan
kampus.
ini
Kompos yang berasal dari
tidak
yang
pertanian
Standar kandungan C
tumpukan merusak
Oleh karena itu sisa
Anonim, 2010).
Hasil Penelitian
tanaman pasca panen jagung akan
Nurhayati
dijadikan
menginformasikan
kompos.
Namun
(
2010
)
bahwa
hasil
pasar
yang
kandungan unsur hara pada kompos
analisis
sisa tanaman jagung ini belum
dikomposkan
diketahui dengan pasti, sehingga
memiliki kandungan N 1.17 %, C-
perlu
dilakukan
Laboratorium. bertujuan
sampah
selama
45
hari
pengujian
di
organik 11.46 %, P 0.22 %, dan K
Penelitian
ini
1.05
untuk
%.
Kompos
yang
baik
mengetahui
mengandung unsur hara makro N >
kandungan unsur hara pada kompos
1.5 %, P2O5 > 1%, dan K2O > 1.5 %,
yang berasal dari sisa tanaman
C/N ratio antara 15 – 20 .
jagung manis pasca panen.
Sandrawati,
Sampah organik yang berasal
Syofyan,dan
Mulyani (2007) melaporkan bahwa
dari Kota Buleleng Jagaraga, setelah
terjadi
diolah menjadi kompos kandungan
sampah kota dengan pupuk kandang
C-organik
sapi terhadap pH tanah dan hasil
29.92%,
dan
telah
memenuhi standar Permentan no. 28
interaksi
tanaman jagung,
antara
kompos
secara mandiri
17 Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11, No. 1. Agustus 2013
kompos sampah kota dan pupuk
meningkatkan
kandang berpengaruh nyata terhadap
produksi tanaman sawi, dan lama
peningkatan semua parameter uji,
pengomposan berpengaruh terhadap
hasil terbaik diperoleh pada taraf
kualitas
dosis 15 ton/ha, dimana produksi
peningkatan kandungan N dalam
tanaman meningkat 123 % dari
kompos
tanaman kontrol. Widiatmoko
(2006)
pertumbuhan
kompos,
karena
dan
terjadi
(Nurhayati,
2010).
Sedangkan
Sutapraja
(2008)
melaporkan
bahwa
kedalaman
melaporkan bahwa pada dosis 1.25
pengolahan tanah 30 cm dengan
kg/tanaman
menghasilkan
dosis kompos sampah kota 15 ton/ha
pertumbuhan diameter batang dan
menghasilkan jumlah dan kualitas
tinggi tanaman nilam lebih tinggi,
kubis terbaik.
sedangkan
pada
dosis
kompos
Marvelia, Sri, dan sarjana (
sampah kota 0.87 kg memperlihatkan
2006) melaporkan bahwa rasio C/N
luas daun dan jumlah daun tanaman
pada kompos kascing yang tinggi
nilam yang lebih tinggi.
yaitu
Dan
35,25%
mengakibatkan
Subagio (2010) melaporkan bahwa
pertumbuhan tanaman jagung manis
pada dosis 250 g/tanaman pupuk
menjadi kurang baik, diduga karena
kompos sampah kota pada varitas
bahan dasar kompos belum terurai
Talitha menunjukkan hasil yang
sempurna,
lebih baik dibandingkan perlakuan
tanaman jagung manis yang terbaik
yang lain.
adalah yang tidak diberi kompos
Penggunaan kompos sampah
justru
pertumbuhan
kascing.
pasar dan pupuk kandang dapat
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian
dikomposkan selama 1 bulan dengan
diskriptif, dimana proses pertama
menggunakan bio aktifator EM-4.
adalah proses pembuatan kompos
Cara pembuatan kompos sebagai
yang berasal dari sisa tanaman
berikut:
jagung
pasca
panen,
yang
18 Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11, No. 1. Agustus 2013
a. Serasah jagung manis dicincang halus.
bahkan aroma
yang dikeluarkan
adalah khas aroma fermentasi.
b. Dicampur dengan pupuk kandang
Kompos yang sudah jadi
dengan perbandingan 3:1 ( 3 bagian
diambil sampelnya untuk diuji di
serasah jagung : 1 bagian pupuk
Labortorium,
kandang )
kandungan C-organiknya, dan unsur
c. Campuran
serasah
dan
pupuk
untuk
mengetahui
hara makro maupun unsur mikronya.
kandang diaduk rata.
Untuk mengukur kandungan
d. Selanjutnya disiram dengan larutan
unsur hara makro, metode uji yang
EM – 4 dengan konsentrasi 5 ml / air
digunakan adalah metode Kjeldahl
e. Diaduk
lagi,
kemudian
ditutup
plastik.
untuk
kandungan
Nitrogen,
sedangkan untuk P, K, CaO, MgO
f. Setiap hari dicek, bila suhu terlalu
dan Fe digunakan metode Atomic
tinggi maka dilakukan pembalikan.
absortion spectrophometric (AAS),
g. Setelah satu bulan kompos sudah
dan Kandungan C – organik diuji
jadi, dan selama proses dekomposisi
dengan metode Spectrophotometric.
tidak
mengeluarkan
bau
busuk,
HASIL DAN PEMBAHASAN Laboratorium
Hasil Penelitian, Sampel jagung
manis
kompos yang
serasah diuji
di
PT.
Sarana
Inti
Pratama, menghasilkan kandungan unsur hara sebagai berikut;
Tabel 1. Hasil Uji Laboratorium Kandungan Unsur Hara dalam Kompos Serasah Jagung Manis. KA N P2O5 K2O CaO MgO Fe C No C/N % % % % % % % organik 1. 7.20 1.05 1.01 0.18 1.98 0.53 0.19 10.5 9.97 Metode Spectrophotometric AAS AAS AAS Spectmet (Departement Riset PT. Sarana Inti Pratama, 2012)
19 Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11, No. 1. Agustus 2013
Pembahasan Uji menunjukan
Laboratorium bahwa
khususnya sudah berkurang, apalagi
Kompos
Propinsi Riau didominasi oleh tanah
Serasah Jagung Manis mengandung
podsolik Merah Kuning yang dikenal
beberapa unsur hara makro dan
rendah bahan organik.
mikro, yang sangat dibutuhkan untuk
kandungan C-Organik tanah sangat
pertumbuhan tanaman. Sedangkan C
rendah yaitu di bawah 2%, Standar
organik dari kompos ini tergolong
kandungan C-Organik menurut SNI
tinggi dan sudah memenuhi syarat
kompos adalah 9.8-32 % (Wahyono,
untuk pupuk organik. Kandungan C-
2011).
Saat ini
Organik merupakan unsur penting
Bambang, Andareas, Nasriati,
bagi pupuk organik, karena ditujukan
dan Kiswanto, (2010), menguji unsur
untuk menambah bahan organik
hara makro terhadap kompos jerami
tanah.
Seperti diketahui bahwa
padi dan jerami jagung, hasil uji
kandungan bahan organik tanah di
memperlihatkan kandungan unsur
Indonesia pada umumnya dan Riau
hara sebagai berikut;
Tabel 2.
Kandungan Unsur Hara Kompos yang berasal dari Jerami Padi dan Jerami Jagung. N P K Bahan C-Organik C/N % % % Jerami Padi 20.02 0.75 0.12 0.69 23.69 Jerami Jagung 15.91 0.67 1.05 1.18 23.75 Nurhayati (2010) melaporkan hasil uji kompos sampah pasar seperti pada
Tbel 3 berikut ini. Tabel 3.
Hasil Uji Laboratorium Kompos Pasar yang dikomposkan selama 45 hari. Rasio Bahan N C-Organik P2O5 K2O C/N Sampah pasar 1.17 11.46 0.22 1.05 9.79
C/N rasio yang terkandung di dalam
kompos
menggambarkan
tingkat kematangan dari kompos tersebut, semakin tinggi C/N rasio
20 Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11, No. 1. Agustus 2013
berarti kompos belum terurai dengan
baik adalah yang mengandung C/N
sempurna atau dengan kata lain
rasio 12 – 15.
belum matang. Pada kompos serasah
Rasio
C/N
akan
jagung manis C/N rasio 9.97 berarti
mempengaruhi ketersediaan unsur
kompos tersebut telah matang dan
hara, jika C/N rasio berbanding
sudah memenuhi standar Permentan
terbalik dengan ketersediaan unsur
dan SNI, yaitu kompos dikatakan
hara, artinya bila C/N rasio tinggi
matang bila rasio C/N nya di bawah
maka kandungan unsur hara sedikit
20. Murbandono (1992) menyatakan
tersedia untuk tanaman, sedangkan
bahwa kompos yang baik adalah
jika
kompos yang memiliki C/N rasio 10
ketersediaan unsur hara tinggi dan
– 12, sedangkan Novizan ( 2001)
tanaman dapat memenuhi kebutuhan
menyatakan bahwa kompos yang
hidupnya.
Tabel 4.
C/N
rasio
rendah
maka
Kriteria Penilaian Unsur Hara Tanah
Parameter C (%) N (%) C/N P2O5 (%) K2O (%) Ca me/100g
Sangat rendah < 1,00 < 0,10 <5 < 0,010 < 0,010 <2
Rendah
Sedang
Tinggi
1,00-2,00 0,10-0,20 5 - 10 0,01-1,02 0,01-0,02 2-5
2,01-3,00 0,21-0,50 11 - 15 0,016-0,025 0,021-0,040 6 - 10
3,01-5,00 0,51-0,75 16 - 25 0,026-0,035 0,041-0,060 11 - 20
Sangat tinggi > 5,00 > 0,75 > 25 > 0,035 > 0,060 > 20
Sumber: ( Harjowigeno, 1987 dalam Cholik, 2003)
Hasil serasah
penelitian
jagung
manis
kompos bila
dibandingkan dengan kriteria pada
mmbuktikan bahwa serasah jagung manis
dapat
dijadikan
bahan
kompos.
Tabel 4 di atas dapat dikategorikan
Nitrogen
yang
terkandung
baik karena kandungan C organiknya
dalam kompos yang berasal dari
sangat tinggi, Nitrogennya sangat
serasah jagung manis sangat tinggi,
tinggi, C/N rasio rendah, kandungan
hal ini disebabkan karena pada waktu
P2O5 sangat tinggi, K2O sangat
pengomposan
tinggi, dan Ca sangat tinggi. Hal ini
pupuk
dicampur
kandang
sapi
dengan yang
21 Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11, No. 1. Agustus 2013
mengandung
amonia
yang
tertutupnya stomata dipengaruhi oleh
Nitrogen.
keberadaan ion K, bila stomata
Tersedianya Nitrogen dalam jumlah
terbuka berarti proses fisiologi pada
yang tinggi karena terjadi proses
tanaman akan berlangsung dengan
dekomposisi yang dilakukan oleh
baik, terutaman proses fiksasi CO2
mikroorganisme. Nitrogen
ini
yang akan menhasilkan asimilat
diperoleh melalui tiga (3) tahapan
untuk memenuhi kebutuhan hidup
reaksi yaitu; reaksi aminasi, reaksi
tanaman (Surtinah, 2010).
merupakan
sumber
amonifikasi, dan reaksi nitrifikasi. Reaksi
aminasi
adalah
reaksi
Unsur Ca berperan dalam sintesa
protein
yang
dibutuhkan
penguraian protein yang terdapat
untuk pembelahan dan pembesaran
pada bahan organik menjadi asam
sel-sel
amino; reaksi amonifikasi adalah
dalam
perubahan
organik yang dihasilkan pada proses
asam-asam
amino
tanaman, selain berperan menetralkan
asam-asam
menjadi senyawa-senyawa amonia
metabolisme
(NH3) dan amonium (NH4); dan
tanaman terhindar dari keracunan,
nitrifikasi adalah perubahan senyawa
dan unsur Ca dapat menaikkan pH.
amonia
dengan
Bila unsur ini berada dalam tubuh
Nitrosomonas
tanaman, dengan kenaikan pH dapat
menjadi
melibatkan
Nitrat
bakteri
dan Nitrosococus.
mengaktifkan
Unsur P dibutuhkan tanaman untuk
tanaman,
memperkuet
phofoenolpiruvat
sehingga
enzim karboksilase
perakaran,
sehingga akan terjadi perubahan pati
perakaran
menjadi malat yang mengakibatkan
tanaman akan terganggu, selain itu P
air yang berada disekitar sel penjaga
juga berperan dalam proses transfer
masuk ke vakuola yang membuat
energi,
fotosintesis,
turgiditas di sel penjaga meningkat
metabolisme dan respirasi (Cholik,
dan menyebabkan stomata terbuka,
2003).
sehingga
kekurangan
unsur
P
proses
Unsur dalam tanaman.
proses
Kalium
berperan
asimilasi
proses
asimilasi.
pada
Mekanisme terbuka dan
memudahkan
Unsur Fe dan Mg yang terdapat
dalam
kompos
serasah
22 Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11, No. 1. Agustus 2013
jagung manis sangat mendukung
Hasil penelitian ini dapat
pada proses pembentukan kloropfil
dijadikan solusi dalam menangani
dimana inti dari klorofil adalah Mg,
sampah pasca panen jagung manis,
bila Mg tersedia dalam jumlah yang
dan dapat dikembalikan ke lahan
cukup maka pembentukan klorofil
untuk menambah bahan organik ke
akan berjalan dengan baik, bila
dalam tanah, sehingga tanah akan
jumlah klorofil yang dalam organ
dapat menahan air dalam jumlah
daun
proses
yang cukup, dan dapat memperkaya
fotosintesis akan berjalan lancar
mikroba yang bermanfaat dalam
apabila
mengurai
banyak
maka
faktor
lingkungan
bahan
organik
tanah,
mendukung untuk proses tersebut.
karena bahan organik tersedia untuk
Begitu
diproses menjadi bahan yang siap
juga
dengan
Fe,
yang
merupakan inti dari sitokrom yang
serap,
berperan dalam proses asimilasi
diharapkan
tanaman dalam menhasilkan energi
ketersediaan
yang
terjerap dalam koloid tanah menjadi
digunakan
pada
proses
biokimia tanaman.
dan
keberadaan dapat
mikroba
menyediakan
unsur-unsur
yang
nutrisi bagi pertumbuhan tanaman.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Saran Kompos
bahan
serasah
dengan
jagung
manis
mengandung C 10,5 %, N 1,05 %,
Kompos manis
ini
serasah
perlu
diuji
jagung untuk
digunakan dalam budidaya tanaman.
C/N rasio 9,97, P2O5 1,01 %, K2O 0,18 %, dan Ca 1,98 me/100 g
DAFTAR PUSTAKA Bambang, W., Andareas, Nasriati, dan Cholik, 2003. Kualitas Unsur Hara makro Kiswanto, 2010. Pembuatan Kompos Bahan baku Eceng Gondok Kompos Jerami Padi dan Jagung. ( Eichhornia crassippes) Peranannya Balai pengkajian Teknologi terhadap Tanaman. Badan Penelitian Pertanian (BPTP) Lampung. dan Pengembangan Kota Surabaya. Lampung. Surabaya.
23 Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11, No. 1. Agustus 2013
Marvelia, A., Sri, D., dan Sarjana, P., 2006. Produksi Tanaman Jagung Manis yang Diperlakukan dengan Kompos Kascing dengan Dosis yang Berbeda. Buletin Anatomi dan Fisiologi, Vol. XIV, No. 2, Oktober 2006. Murbandono,H. S. I,. 1992. Membuat Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta. Novizan, 2001. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Tangerang. Nurhayati, 2010. Pemanfaatan kompos sampah Pasar untuk Budidaya Sawi Organik. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara. Medan. Sandrawati, A., E., T., Sofyan, O., 2007. Pengaruh Kompos Sampah Kota dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Sifat Kimia Tanah dan Hasil Tanaman Jagung Manis pada Fluventic Eutrudepts asal Jatinangor Kabupaten Sumedang. Fakultas pertanian Universitas padjadjaran bandung.
Subagio, V., D., 2010. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kompos Sampah Kota terhdap Pertumbuhan dan Hasil 5 Varietas Mawar (Rosa hybrida, sp.). Jurnal Departemen of Agronomy Universitas Muhammadyah Malang. http://studentresearch.umm,ac.id. Sutapradja, 2008. Pengaruh Kedalaman Pengolahan Tanah dan Penggunaan Kompos Sampah Kota terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kubis. J. Hort. 18(1):10-15. Wahyono, 2011. Kualitas Kompos dan POG dari Sampah Kota Memenuhi Standar Permentan No. 28 tahun 2009. Widiatmoko, G., 2006. Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Kompos Sampah Kota dan Konsentrasi richodermakoning II terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Nilam. Jurnal Departemen of Agronomy Universitas Muhammadyah Malang. http://studentresearch.umm.ac.id.
24 Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11, No. 1. Agustus 2013
25 Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 11, No. 1. Agustus 2013