Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
1
Berasal dari Bahasa Yunani : hypothesis, hypo = sementara dan thesis = pernyataan/ statement/ dugaan. Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya, (Sudjana, 2005 : 219) Setyosari (2012:108) menyatakan hipotesis adalah keadaan atau peristiwa yang diharapkan dan menyangkut hubungan variabel-variabel penelitian. Secara ringkas, hipotesis merupakan dugaan/ kebenaran sementara yang perlu dibuktikan kebenaranya. Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
2
Jenis Hipotesis Berdasarkan asal-usulnya (Tuckman, 1988): Hipotesis induktif
Suatu hubungan ditentukan di antara variabelvariabel tertentu, kemudian diberikan penjelasan semantara (tentatif). Hipotesis memiliki keterbatasan ilmiah karena hasil penelitian yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan.
Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
3
Jenis Hipotesis Berdasarkan asal-usulnya (Tuckman, 1988): Hipotesis deduktif
Hipotesis yang disusun berdasarkan fakta tertentu, kemudian dilakukan pengujian validitasnya. Hipotesis memberikan bukti-bukti untuk dapat diterima atau ditolak, atau bahkan memodifikasi teori yang dijadikan pijakan.
Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
4
Jenis Hipotesis Berdasarkan posisi hipotesis di tempatkan (Sukardi, 2011:42): Hipotesis penelitian (research hypotesis) Hipotesis penelitian sifatnya proposisional (verbal), karena itu tidak dapat diuji secara empirikal. Merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah/ research question : kalimat deklaratif isi : interaksi (korelasi/ komparasi) antar variabel diuji dengan data empiris Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
5
Jenis Hipotesis Agar hipotesis penelitian bisa diuji maka harus diterjemahkan ke dalam hipotesis statistik dan selanjutnya bisa diuji secara operasional. Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
6
Jenis Hipotesis Berdasarkan posisi hipotesis di tempatkan (Sukardi, 2011:42): Hipotesis statistik (statistical hypothesis) Diturunkan dari hipotesis penelitian, statement-nya lebih singkat. Supaya dapat diuji, caranya : ubah/ nyatakan dalam simbol parameter populasi, misal: , , σ, dsb. Gunakan simbol matematika : = : tidak ada hubungan/ perbedaan Ada perbedaan > < =0
: tidak ada hubungan
Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
7
Lanjutan..... Diterjemahkan dalam bentuk : H0 = hipotesis nol H1/Ha = hipotesis tandingan/ alternatif Hipotesis yang diuji adalah sesuai hipotesis yang diarahkan kajian teori, bisa hipotesis nol (H0 ) atau hipotesis alternatif (Ha) Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
8
Lanjutan..... Pengujian hipotesis hanya memberikan dua kemungkinan keputusan, menolak atau menerima hipotesis nol (H0). Kesalahan tipe I (α) : menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Kesalahan tipe II (β) : menerima hipotesis yang seharusnya ditolak. Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
9
Tipe Kesalahan Ketika Membuat Kesimpulan Tentang Hipotesis Keadaan Sebenarnya Kesimpulan Hipotesis Benar
Hipotesis Salah
Terima Hipotesis
BENAR (1 - α )
SALAH ( Kesalahan Tipe II / β )
Tolak Hipotesis
SALAH (Kesalahan Tipe I / α )
BENAR ( 1- β )
Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
10
Lanjutan ..... Dalam pengujian hipotesis, para ahli statistika menunjuk α dan bukan β sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan pengujian hipotesis. α sebagai tingkat signifikansi (level of significance) dan ( 1- α ) sebagai tingkat kepercayaan atau tingkat keyakinan (level of confidence) terhadap kebenaran yang diambil. Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
11
Lanjutan ..... Jadi, ketika seorang peneliti mengambil keputusan, “pada tingkat singnifikansi sebesar 0,01 H0 ditolak” berarti “peneliti berani mengambil keputusan menolak H0 dengan tingkat keyakinan 99% benar, dan jika salah maka peluang membuat kesalahan (yaitu kesalahan tipe I) hanya sebesar 1%”. Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
12
Lanjutan ..... Jika (1 - α) disebut tingkat keyakinan / kepercayaan, maka (1 - β) disebut sebagai kuasa uji (power of test) yang menunjukkan peluang menolak hipotesis nol seharusnya ditolak, karena memang dalam keadaan sebenarnya hipotesis nol itu salah (Hair, Anderson, Tathan & Black : 1998) Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
13
BAGAN HYPOTHESIS TESTING (PENGUJIAN HIPOTESIS) Hipotesis Diuji kebenarannya
Pendapat kebenarannya bersifat sementara (tentative)
Uji hipotesis Diterima
Ditolak
Tesis/statement Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
14
Hasil Pengujian Hipotesis HO & H1 harus mutually exclusive and exhaustive: artinya, keduanya (HO & H1 )tidak boleh terjadi/ muncul bersamaan salah 1 harus terjadi. Kriteria keputusan pengujian : Ho diterima karena dianggap benar atau Ho ditolak karena dianggap salah Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
15
Jadi kalau: Ho diterima maka H1 ditolak sebaliknya Ho ditolak maka H1 diterima
Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
16
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis Menurut Harun Al Rasyid (2004: 4) langkahlangkah pengujian hipotesis secara umum adalah : 1. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1/Ha) yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan. 2. Menentukan taraf nyata/keberartian α (level of significance α) 3. Kumpulkan data melalui sampel peluang (probability sample/random sample) Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
17
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis 4. Gunakan uji statistik yang tepat. 5. Tentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah
penolakan) H0 . 6. Hitung nilai uji statistik berdasarkan data yang dikumpulkan. Perhatikan apakah nilai hitung uji statistik jatuh di daerah penerimaan atau daerah penolakan. 7. Membandingkan hasil perhitungan penelitian dengan tabel statistik 8. Berikan kesimpulan statistik (statistic conclusion). Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
18
Contoh Pengujian Hipotesis
Judul : Pengaruh Sikap dan Tingkat Intelegensi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Abu-Abu Tahun 2014. Variabel : Pada judul tersebut variabelnya adalah : X1 = Sikap X2 = Tingkat Intelegensi Y = Hasil Belajar Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
19
Contoh Pengujian Hipotesis
Paradigma Penelitian : X1
rx1Y R
rx1x2
Y
X2
Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
20
Contoh Pengujian Hipotesis
Rumusan masalah : Karena merupakan penelitian korelasional maka penelitian difokuskan pada : 1. Adakah pengaruh yang signifikan antara sikap dengan hasil belajar siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun 2014 ? 2. Adakah pengaruh yang signifikan antara tingkat intelegensi dengan hasil belajar siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun 2014 ? Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
21
Contoh Pengujian Hipotesis
Rumusan masalah : 3. Adakah pengaruh yang signifikan antara sikap belajar dengan tingkat intelegensi siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun 2014 ? 4. Adakah pengaruh yang signifikan antara sikap belajar dan tingkat intelegensi siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun 2014 ? Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
22
Contoh Pengujian Hipotesis
Tujuan Penelitian : 1. Mendeskripsikan pengaruh yang signifikan antara sikap dengan hasil belajar siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun 2014. 2. Mendeskripsikan pengaruh yang signifikan antara tingkat intelegensi dengan hasil belajar siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun 2014. Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
23
Contoh Pengujian Hipotesis
Tujuan Penelitian : 3. Mendeskripsikan pengaruh yang signifikan antara sikap belajar dengan tingkat intelegensi siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun 2014. 4. Mendeskripsikan pengaruh yang signifikan antara sikap belajar dan tingkat intelegensi siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun 2014. Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
24
Contoh Pengujian Hipotesis
Hipotesis Penelitian : (1) Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun 2014. H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun 2014. Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
25
Contoh Pengujian Hipotesis
Hipotesis Penelitian : (2) Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat intelegensi dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun 2014. H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat intelegensi dengan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun 2014. Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
26
Contoh Pengujian Hipotesis
Hipotesis Penelitian : (3) Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap dengan tingkat intelegensi siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun 2014. H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap dengan tingkat intelegensi siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun 2014. Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
27
Contoh Pengujian Hipotesis Hipotesis Penelitian :
(4) Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap dan tingkat intelegensi terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun 2014.
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap dan tingkat intelegensi terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X SMA AbuAbu tahun 2014. Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
28
Contoh Pengujian Hipotesis
Populasi dan Sampel : Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Abu-Abu tahun 2014. Misalkan terdiri dari 4 kelas dan jumlah seluruh siswa 102 orang. Size sampel ditentukan dengan rumus Isaac Michel/ Taro Yamane dengan presisi 10 %, dari populasi yaitu sebanyak 51 orang Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
29
Contoh Pengujian Hipotesis
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data: 1. Angket atau kuesioner, yaitu untuk memperoleh data mengenai sikap belajar. Instrumen pernyataan / pertanyaan angket/kuesioner. 2. Tes, yaitu digunakan untuk memperoleh data tentang tingkat intelegensi. Instrumen soal-soal tes. 3. Tes/dokumentasi, digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar matematika. Instrumen : dokumen ulangan harian/ujian semester/nilai rapor dll. Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
30
Contoh Pengujian Hipotesis
Uji Persyaran Analisis Data: 1. Transformasi data variabel sikap 2. Uji normalitas untuk variabel sikap, intelegensi dan hasil belajar, misalnya menggunakan rumus KolmogorvSmirnov. 3. Uji linearitas menggunakan uji – F /ringkasan tabel anova. Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
31
Contoh Pengujian Hipotesis
Teknik Analisis Data: 1. Korelasi Product-Moment (alternatif: Rho) 2. Uji-t untuk signifikansi 3. Kofisien Determinasi /Penentu (KP) 4. Korelasi ganda 5. Uji-F untuk signifikansi korelasi ganda 6. Regresi linear sederhana 7. Regresi linear ganda 8. Uji signifikanis regresi Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
32
Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
33
Judul penelitian: Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VIII SMP 212 Merangin Tahun Pelajaran 2013/2014. Variabel: Independent : model learning cycle Dependent : kemampuan pemecahan masalah matematis 34 Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
Rumusan masalah : Rumusan masalah penelitian adalah: apakah kemampuan pemecahan masalah matematis menggunakan pembelajaran model learning cycle lebih baik daripada pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMP 212 Merangin Tahun Pelajaran 2013/2014? Note: Pengaruh yang dimaksud adalah efek faktor yang diterapkan/ perlakuan/ treatment didasarkan atas model yang diteliti/ diterapkan. 35 Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
Tujuan Penelitian: Untuk mendeskripsikan: kemampuan pemecahan masalah matematis menggunakan pembelajaran model learning cycle lebih baik daripada pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMP 212 Merangin Tahun Pelajaran 2013/2014. Hipotesis:
Kemampuan pemecahan masalah matematis menggunakan pembelajaran model learning cycle lebih baik daripada pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMP 212 Merangin Tahun Pelajaran 2013/2014. 36 Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
Teknik Analisis Data
1. Uji persyaratan analisis: Normalitas : Kolmogorov-Smirnov Homogenitas : Levene Test 2. Uji hipotesis menggunakan uji – t (jika memenuhi syarat, jika tidak memakai uji – U). Analisis dibantu software IBM SPSS 22 For Windows Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
37
Pengujian Persyaratan Analisis Uji normalitas data kemampuan pemecahan masalah matematis:
Kelas
Sig
𝜶
Keterangan
Eksperimen
0,119
0,05
Normal
Kontrol
0,063
0,05
Normal
38 Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
Pengujian Persyaratan Analisis Uji homogenitas variansi kemampuan pemecahan masalah matematis:
No. 1
Kelas
Sig
α
Eksperimen 0,854 0,05
2
Kriteria Homogen
Kontrol 39
Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
Pengujian Hipotesis Hipotesis Kelas
N
Mean
Eksperimen
34
70,29
Kontrol
35
61,89
thitung
ttabel
2,716
1,668
Berdasarkan perhitungan dengan uji – t diperoleh thitung = 2,716 untuk α = 0,05 dan dk = 67 diperoleh ttabel = 1,668. Karena thitung > ttabel maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja diterima, dapat disimpulkankan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis menggunakan pembelajaran Learning Cycle lebih baik daripada pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMP 212 Merangin TA. 2013/2014.
40
Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
Uji Hipotesis Satu Pihak (kanan) Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
Wilayah Kritis α (0,05)
1,668
2,716
Titik Kritis (ttabel) Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd
41
42
Pengujian Hipotesis_M. Jainuri, M.Pd