PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN ILMU ALAMIAH DASAR Anggit Grahito Wicaksono Abstract Some problems which are quite alarming from the world of education in Indonesia is a case of deviant behavior and moral learners that do not conform with the values of the characters as well as the scientific attitude itself, including bullying. Strengthening character education in learning is needed, both the material and the learning process. Character education has a close connection with a scientific attitude so that subjects basic natural science can contribute in strengthening character education. Strengthening character education through learning basic natural science can be done by applying the model or approach to learning in accordance with the nature of science include: inquiry approach, contextual approach, the approach process skills, and scientific approach. Keywords: Character Building, Science Learning, Basic Natural Sciences sesuai dengan nilai-nilai karakter maupun
PENDAHULUAN Seorang dosen yang berkepribadian
sikap
ilmiah
itu
sendiri,
diantaranya
tinggi dan berkarakter kuat akan menjadi
bullying. Berdasarkan hasil survei yang
teladan bagi mahasiswanya. Dosen yang
dilakukan Mazzola (2003) tentang bullying
bisa
keingintahuan
(tindak kekerasan) di dunia pendidikan.
mahasiswa yang tinggi akan memberikan
Hasil survei sebagai berikut: setiap hari
sesuatu
sekitar
membangkitkan yang
sangat
berarti
bagi
160.000
siswa
mendapatkan
mahasiswa, terutama dalam mata kuliah
tindakan bullying di sekolah, 1 dari 3 usia
Ilmu Alamiah Dasar (IAD). IAD merupakan
responden yang diteliti (siswa pada usia 18
mata kuliah yang menjadi peletak dasar-
tahun)
dasar IPA sehingga mahasiswa memiliki
kekerasan,
wawasan yang matang tentang metode
mengamati tindak kekerasan, 15-35% siswa
ilmiah dan ilmu pengetahuan secara umum.
adalah
Beberapa
masalah
yang
cukup
pernah
mendapat
75-80%
korban
tindakan
siswa
kekerasan
dari
pernah tindak
kekerasan maya (cyber-bullying). Kondisi
mengkhawatirkan dari dunia pendidikan di
yang
Indonesia
dilakukan oleh kalangan anak-anak maupun
adalah
kasus
penyimpangan
memprihatinkan
ini,
baik
yang
perilaku dan moral peserta didik yang tidak 116
Anggit Grahito Wicaksono
Widya Wacana Vol. 11 Nomor 2, Agustus 2016
remaja, tentunya memberikan alasan yang
berarti
watak
kuat akan pentingnya pendidikan karakter.
Pemerintah
atau
dalam
sifat.
Kebijakan
Menurut Nasional
Karakter bisa dibentuk dan diperkuat
Pembangunan Karakter Bangsa (Pemerintah
melalui proses pendidikan, yang dapat
Republik Indonesia, 2010: 20), “Karakter
dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah,
didefinisikan sebagai nilai-nilai khas baik
dan
dikatakan
(tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik,
berkarakter jika telah berhasil menyerap
nyata berkehidupan baik, dan berdampak
nilai dan keyakinan yang dikehendaki
baik terhadap lingkungan) yang terpateri
masyarakat
sebagai
dalam diri dan terejawantahkan dalam
kekuatan moral dalam hidupnya. Kaitannya
perilaku”. Dengan makna seperti itu berarti
dengan mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar,
karakter
pembentukan karakter dimulai ketika dosen
“Kepribadian merupakan ciri, karakteristik,
melakukan
atau
masyarakat.
Seseorang
serta
suatu
digunakan
pembelajaran
yang
mengacu pada hakikat IPA.
identik
sifat
khas
dengan diri
kepribadian.
seseorang
yang
bersumber dari bentukan-bentukan yang
Terkait kasus-kasus di atas, maka
diterima dari lingkungan, misalnya keluarga
diperlukan pendidikan karakter melalui
pada masa kecil dan bawaan sejak lahir”
semua mata kuliah, salah satunya yaitu
(Koesoema, 2011: 45). Dari uraian tersebut
mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa karakter adalah
berarti dimasukkannya nilai-nilai pendidikan
nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak,
karakter dalam pembelajaran, baik materi
atau kepribadian yang terbentuk dari hasil
maupun proses pembelajaran yang terjadi,
internalisasi
sehingga diharapkan nilai-nilai itu akan
diyakini dan dipergunakan sebagai cara
tertanam dengan baik pada mahasiswa,
pandang, berpikir, bersikap, berucap, dan
yang pada akhirnya akan terbentuk menjadi
bertingkah laku dalam kehidupan sehari-
sebuah karakter.
hari.
PEMBAHASAN
kebijakan
yang
Pembentukan karakter merupakan
Karakter dan Pendidikan Karakter Secara
berbagai
etimologis,
karakter
1 UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan
berasal dari bahasa inggris, character, yang
bahwa di antara tujuan pendidikan nasional
Anggit Grahito Wicaksono
kata
salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal
Widya Wacana Vol. 11 Nomor 2,Agustus 2016 117
adalah mengembangkan potensi peserta
sehingga
didik
dalam
untuk
memiliki
kecerdasan,
menjadi bergaul
kepribadian di
mereka
masyarakat,
dan
kepribadian, dan akhlak mulia. Amanah UU
mengembangkan kehidupan masyarakat
tersebut bermaksud agar pendidikan di
yang lebih sejahtera serta kehidupan
Indonesia
bangsa yang bermartabat. Adapun delapan
tidak
hanya
mementingkan
kecerdasan peserta didik saja, tetapi juga
belas
membentuk kepribadian atau karakter dari
kepada peserta didik yaitu religius, jujur,
peserta
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,
didik,
sehingga
nanti
akan
nilai
karakter yang
ditanamkan
terbentuk peserta didik yang memiliki
mandiri, demokratis, rasa
kecerdasan dan karakter yang bersumber
semangat kebangsaan, cinta tanah air,
dari nilai-nilai luhur bangsa serta akhlak
menghargai
yang mulia.
komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
Oleh karena itu, telah
ditentukan
Kebijakan
Nasional
Pembangunan Karakter Bangsa (Pemerintah
peduli
ingin
prestasi,
lingkungan,
tahu,
bersahabat/
peduli
sosial,
dan
tanggung jawab.
Republik Indonesia, 2010: 25), “Pendidikan karakter dimaknai sebagai usaha sadar dan
Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar
terencana untuk mewujudkan suasana serta proses
pemberdayaan
pembudayaan
potensi
dan
didik
guna
peserta
Mata kuliah ilmu alamiah dasar (IAD) adalah mata kuliah yang menjadi peletak dasar-dasar
IPA
sehingga
mahasiswa
membangun karakter pribadi yang baik
memiliki wawasan yang matang tentang
sebagai warga negara”. Pendidikan karakter
metode ilmiah dan ilmu pengetahuan
adalah pendidikan sepanjang hayat, sebagai
secara umum. Mata kuliah ini adalah mata
proses ke arah manusia yang sempurna.
kuliah prasyarat untuk dapat melanjutkan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
pada
mata
kuliah
pembelajaran
usaha
mencakup beberapa materi antara lain: (1)
dan
sistematis
dalam
untuk
kehidupan, (2) alam pikiran manusia dan
menghayati 118
nilai
karakter
Anggit Grahito Wicaksono
internalisasi, yang
baik
dasar
IAD
hakikat
proses
alamiah
kuliah
mengembangkan potensi peserta didik melakukan
ilmu
Mata
dasar
bahwa pendidikan karakter adalah suatu sadar
IPA.
konsep
dalam
perkembangannya, (3) metode ilmiah, (4) Widya Wacana Vol. 11 Nomor 2, Agustus 2016
kelahiran alam semesta, (5) kehidupan di
mengembangkan kompetensi agar dapat
bumi, (6) ekologi dan peranan manusia
menjelajahi dan memahami alam secara
dalam ekosistem, (7) sumber daya alam,
alamiah. Mata kuliah ilmu alamiah dasar
lingkungan, dan pengelolaannya, (8) ilmu
diarahkan
pengetahuan
sehingga dapat membantu mahasiswa untuk
alam
dan
teknologi,
perkembangan, dan implementasinya, (9)
memperoleh
wawasan tentang beberapa perkembangan
mendalam
teknologi penting, dan (10) wawasan tentang isu lingkungan.
dengan hakekat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu proses, produk, dan sikap ilmiah. Sikap yang muncul diantaranya: objektif,
kenyataan,
berorientasi
bertanggung
kaitan
dan
pemahaman tentang
berbuat
yang
alam
lebih
sekitar
dan
keilmiahan. Beberapa pendekatan dan model yang
dapat
digunakan
dosen
untuk
jawab,
yang
erat
antara lain: model pembelajaran inquiri, pendekatan ketrampilan
bekerja
dengan
pendidikan karakter sehingga mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar dapat memberikan kontribusi dalam penguatan pendidikan karakter.
kontekstual, proses,
dan
pendekatan pendekatan
saintifik.
pada
keras, jujur, dan teliti. Sikap ilmiah ini yang memiliki
inkuiri
mengajarkan mata kuliah ilmu alamiah dasar
Mata kuliah tersebut sangat terkait
terbuka,
untuk
Model pembelajaran inkuiri menurut pendapat Schmidt (dalam Amri dan Ahmadi, 2010: 64) adalah “model pembelajaran yang proses untuk mendapatkan informasi dengan cara
melakukan
observasi
dan
atau
eksperimen guna mencari jawaban maupun memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.”
Pembelajaran IAD Berbasis Penguatan Karakter
model pembelajaran ini adalah berpikir
Mengajarkan
mata
kuliah
Ilmu
Alamiah Dasar yang baik adalah dengan cara yang menunjukkan hakekat IPA yaitu proses,
produk,
pembelajarannya pemberian
Karakter yang dapat dikembangkan melalui
dan
sikap.
Proses
menekankan
pada
pengalaman
Anggit Grahito Wicaksono
langsung
untuk
kritis, logis, kreatif, inovatif, rasa ingin tahu yang tinggi, menghargai pendapat orang lan, santun, jujur, dan tanggungjawab. Pendekatan
kontekstual
menurut
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana (2009 : 67) merupakan “suatu proses pembelajaran Widya Wacana Vol. 11 Nomor 2,Agustus 2016 119
holistik
yang
membelajarkan
bertujuan peserta
didik
untuk
kuliah ilmu alamiah dasar diarahkan untuk
dalam
menemukan suatu produk IPA yang berupa
memahami bahan ajar secara bermakna
fakta,
(meaningfull)
Karakter
yang
dikaitkan
dengan
konsep,
prinsip,
yang
dan
diperkuat
hukum. melalui
konteks kehidupan nyata, baik berkaitan
pembelajaran ini antara lain: rasa ingin
dengan lingkungan pribadi, agama, sosial,
tahu, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
ekonomi,
kreatif,
maupun
kultural.”
Konsep
kontekstual ditempatkan dari pemikiran
mandiri,
komunikatif,
dan
tanggung jawab.
abstrak ke konkrit di dalam pembelajaran
Pendekatan
saintifik
untuk menghubungkan isi mata pelajaran
Kemendikbud
dengan situasi sebenarnya dan memotivasi
“untuk memberikan pemahaman kepada
mahasiswa
untuk
peserta didik dalam mengenal, memahami
hubungan
antara
membuat
hubungan-
1)
dimaksudkan
serta
berbagai materi menggunakan pendekatan
penerapannya di dalam kehidupan mereka.
ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari
Melalui pendekatan ini dapat menguatkan
mana saja, kapan saja, tidak bergantung
beberapa karakter mahasiswa antara lain:
pada informasi searah dari pendidik.” Oleh
untuk memiliki sifat religius (menumbuhkan
karena
rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan), rasa
diharapkan
ingin tahu yang tinggi, lebih peduli terhadap
mendorong peserta didik dalam mencari
lingkungan, kreatif, dan tanggungjawab.
tahu dari berbagai sumber melalui observasi
Pendekatan
pengetahuan
(2013:
menurut
ketrampilan
itu kondisi tercipta
pembelajaran
yang
diarahkan
untuk
proses
dan bukan hanya diberi tahu. Pendekatan
menurut Conny Semiawan, dkk (1990: 23)
saintifik ini dapat menguatkan karakter
adalah “pengembangan sistem belajar yang
siswa antara lain: berfikir kritis dan logis,
mengefektifkan siswa (CBSA) dengan cara
rasa ingin tahu, menghargai pendapat orang
mengembangkan ketrampilan memproses
lain, santun, dan percaya diri.
perolehan pengetahuan sehingga peserta
Model dan pendekatan di atas dapat
didik akan menemukan, mengembangkan
menguatkan karakter mahasiswa karena
sendiri
serta
pendidikan
yang
dengan sikap ilmiah yang merupakan bagian
fakta
menumbuhkan dituntut
dalam
dan sikap
konsep dan
tujuan
nilai
pembelajaran
khusus”. Ketrampilan proses dalam matra 120
Anggit Grahito Wicaksono
dari
karakter
hakekat
penguatan
IPA.
pendidikan
berhubungan
Oleh
karena
karakter
erat
itu,
melalui
Widya Wacana Vol. 11 Nomor 2, Agustus 2016
pembelajaran ilmu alamiah dasar bukan hal
memunculkan sikap ilmiah/karakter seperti:
yang mustahil untuk dilakukan.
pendekatan inquiri, pendekatan kontekstual, pendekatan
ketrampilan
proses,
dan
pendekatan saintifik.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil kajian di atas maka dapat
Saran yang dapat diberikan adalah
diambil kesimpulan bahwa: (1) ilmu alamiah
untuk
dasar dapat diajarkan melalui cara-cara yang
dikembangkan dalam penelitian yang dapat
mencerminkan
(2)
melihat efek implementasi dari pendidikan
pembentukan karakter melalui pembelajaran
karakter dalam pembelajaran ilmu alamiah
ilmu alamiah dasar dapat dilakukan dengan
dasar dan untuk menjadi acuan dalam kajian
menerapkan sikap ilmiah karena memiliki
pustaka
kaitan yang erat; dan (3) penguatan karakter
terhadap mata kuliah yang lain.
mahasiswa
hakekat
dapat
IPA;
dilakukan
hasil
kajian
mengenai
pustaka
ini
pendidikan
dapat
karakter
dengan
pendekatan yang dapat
DAFTAR PUSTAKA Amri, S. Dan Ahmadi K. I. (2010). Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya. Hanafiah, Nanang. dan Cucu Suhana. (2009). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama. Kemdikbud. (2013). Pusbangprodik.
Pendekatan
Scientific
(Ilmiah)
dalam
Pembelajaran.
Jakarta:
Koesoema, D. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mazzola, J. W. (2003). Bullying in School: A Strategic Solution. Washington DC: Character Education Partnership. Pemerintah Republik Indonesia. (2010). Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemko Kesejahteran Rakyat. Semiawan, Conny. (1990). Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta: PT. Gramedia)
Anggit Grahito Wicaksono
Widya Wacana Vol. 11 Nomor 2,Agustus 2016 121