PENGUATAN ORGANISASI BURUH UNTUK MEMPROMOSIKAN PENINGKATAN DAN KONDISI KERJA DI TEMPAT KERJA
By : Indonesia Akhmad Soim, S.H., M.H. Confederation of Indonesia Prosperity Trade Union Akhmad Jumali Indonesian Trade Union confederations
Latar Belakang & Pembenaran . Masih Rendahnya pengetahuan Pekerja/ buruh tentang pentingnya berserikat. . Kurangnya Pemahaman Pekerja / Buruh tentang Peraturan yang berhubungan dengan perburuhan. . Hubungan industrial Tripartit yang kurang harmonis dan kurang memihak kepada Pekerja/Buruh. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan masih banyaknya Pekerja Kontrak / Outsourching yang ada di Indonesia, dan banyak dari pekerja tersebut tidak mendapatkan hak-hak normatif sebagaimana yang sudah diatur dalam Undangundang dan Konvensi ILO yang telah di Rekonvensi di Indonesia
Kelompok Sasaran dan Pihak yang terlibat Kelompok sasaran yang kami harapkan dalam hal ini adalah pekerja / Buruh yang belum bergabung dalam Organisasi Buruh, sehingga dapat bergabung dan bersama-sama, bersatu dalam mencapai kesejahteraan bagi buruh / pekerja itu sendiri, terutama bagi pekerja perempuan yang masih sering mendapatkan diskriminasi dalam lingkungan kerja.
Pihak-pihak yang terlibat Pekerja
: Merupakan Pion utama dari pembahasan ini
Serikat Pekerja / Buruh
: Yang menjembatani permasalahan/ konflik antara Pekerja dan Pengusaha.
Pengusaha
: Pihak yang berkaitan dengan Kesejahteraan Buruh/ Pekerja.
Pemerintah
: Pihak yang Menengahi dan memfasilitasi dalam Penyelesaian hubungan industrial yang terjadi antara Pekerja dan Pengusaha
Tujuan Pengembangan Agar Organisasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) bisa berkembang di seluruh Indonesia, dan menjadi organisasi yang militan dalam memperjuangkan Kepentingan Buruh Indonesia Agar Buruh/ Pekerja di indonesia bisa mencapai kesejahteraan dengan tidak lagi menerima upah dibawah standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dan mampu meningkatkan solidaritas yang terjalin dalam Pergerakan Serikat Buruh Indonesia. Mendesak Pemerintah Indonesia agar segera meratifikasi konvensi ILO yang belum di ratifikasi di Indonesia.
Tujuan Langsung Membuka fikiran Pekerja / Buruh Indonesia agar mampu memperjuangkan hak-hak nya sesuai dengan Peraturan yang ada, baik di Nasional maupun Internasional. Mampu menjaring Buruh / Pekerja untuk bergabung dalam serikat Buruh / Pekerja guna membantu dan menjembatani dalam memperjuangkan hakhak Buruh/ Pekerja. Perbaikan hak-hak yang seharusnya diterima oleh buruh perempuan (seperti misalnya hak cuti haid, dan cuti melahirkan/ keguguran, dll), dan menghilangkan diskriminasi pekerja wanita dalam lingkungan kerja ( misalnya : Upah, dan Kenaikan pangkat / jabatan, dll)
Output Kunci dan Hasil Langsung Tujuan Langsung 1. Meningkatkan Jumlah Anggota Perempuan dalam Organisasi. Out put : a. Merekrut Anggota Perempuan b. Meningkatkan Pemahaman Anggota Perempuan tentang Pentingnya Berorganisasi Kegiatan a. Melakukan konsolidasi ke daerah/ perusahaan. b. Melakukan Pelatihan bagi Buruh / Anggota Perempuan. 2.
Memperluas jaringan Organisasi keseluruh Indonesia. Out put : a. Merekrut Anggota Perempuan b. Meningkatkan Pemahaman Anggota Perempuan tentang Pentingnya Berorganisasi Kegiatan a. Melakukan konsolidasi ke daerah b. Melakukan Pelatihan bagi Buruh yang akan bergabung.
3.
Meningkatkan Kualitas Anggota dalam Pemahaman tentang Peraturan Perburuhan. Out put : Meningkatkan Pemahaman Anggota tentang Hak-haknya selaku Pekerja/Buruh Kegiatan Melakukan Pelatihan tentang ketenagakerjaan bagi anggota.
4.
Ikut terlibat dalam lembaga Tripartit Out put : Memfasilitasi Kepentingan buruh dalam lembaga Tripartit Kegiatan Ikut Trlgabung dalam Lembaga Tripartit dan Dewan Pengupahan.
Kegiatan a. b. c. d. e.
Melakukan Konsolidasi ke Daeran-daerah . Melakukan Pelatihan-pelatihan Ketenagakerjaan dan Pengetahuan Hukum bagi Anggota. Melakukan Pelatihan bagi Anggota dan Buruh Perempuan mengenai hak-haknya. Melakukan basic Training Bagi Anggota yang baru Bergabung Ikut serta dalam Dewan Pengupahan yang menentukan upah Minimum bagi buruh setiap tahunnya. f. Melakukan Lobi dalam menyelesaikan permasalahan Buruh,. g. Melakukan Aksi kepada Pemerintah agar segera meratifikasi Konfensi ILO yang belum di ratifikasi di Indonesia
Masukan Utama - Meningkatkan Kualitas Pengurus baik yang di tingkat Pusat maupun Cabang. - Meningkatkan Kualitas Anggota dalam Pemahamannya tentang Organisasi Buruh/ ketenagakerjaan - Meningkatkan Pemahaman Buruh Perempuan tentang hak-haknya agar terhindar dari Diskriminasi dalam lingkungan kerja - Meningkatkan Solidaritas anggota.
Indikator Pencapaian Target Grup
Target Area • 450 Buruh Lokal terdiri dari : Laki-laki ; and 50 Wanita dari 11 wilayah, yang belum tergabung dalam 600.000 anggota KSBSI
Target Area
Area tersebut terdiri dari : 6 Propinsi dan 16 Wilayah Kabupaten • • • • • •
Provinsi Jawa Timur : Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo, Gresik Provinsi Banten Propinsi Jambi: Kabupaten Sorolangun, dan Tanjung Jabung Propinsi Sulawesi Selatan : Kabupaten of Palopo, Makassar, Luwu Timur, Bulukumba, Pinrang, dan Tanah Toraja Propinsi Sulawesi Utara: District of Tomohon, and North Minahasa Propinsi Riau ; Kabupaten Pekanbaru
Manajemen Resiko Dari Penjelasan diatas tidak ada resiko yang akan diambil
Prosedur Pemantauan/ Pelaporan dan Evaluasi Aktifitas
Durasi
Tahun
Keterangan
2015 5
6
7
8
2016 9
10
11
12
1
2
3
4
Modul Training
Nasional Federasi
Training Negoisasi
Nasional Federasi
Sosial dialoq, keahlian Negoisasi dan Training Perjanjian kerja Bersama
2 days / 6x
Nasional Federasi, Level Wilayah
Training Pengetahuan hukum Perburuan
2 days / 6x
Nasional Federasi, Level Wilayah
2x
Nat. Federation, Branch level, plant level
Kampanye Organisasi Evaluasi
2 days
M I D
F I N A L
Nat. Federation, Branch level, plant level
Proposal Anggaran Awal Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang disajikan di atas , anggaran yang diminta dari 35.960 Euro diperlukan . Sementara itu, pemohon mampu memberikan kontribusi tersendiri 1.000 Euro . Dengan demikian , anggaran yang diminta dari CNV Internasional sebagai lembaga pendanaan adalah 34.960 Euro