KESEMPATAN DAN TANTANGAN BAGI PEMERINTAH KOTA DALAM MEMPROMOSIKAN INKLUSI BAGI DISABILITAS PENDENGARAN DI TEMPAT KERJA Rachmita Maun Harahap - Pendiri Yayasan Tunarungu SEHJIRA (Sehat Jiwa Raga) - Dosen Fakultas Desain & Seni Kreatif Universitas Mercu Buana - Studi Lanjut S3 Desain Inteiror Arsitektur ITB
Lokakarya Pembangunan Kapasitas “Meningkatkan Peluang Kerja Bagi Penyandang Disabilitas” : Isu-isu Transportasi, Komunikasi &Teknologi yang Ramah-Disabilitas Padang, 28-30 September 2016
POPULASI JUMLAH DISABILTAS TUNARUNGU/TULI DI INDONESIA
BPS tahun 2012, jumlah penyandang disabilitas Indonesia. 6.008.661 orang. 637.541 orang tunarungu-wicara atau sekitar 10,61% dari total populasi penyandang disabilitas
Pemahaman terhadap nilai-nilai inti Pemkot/Perusahaan menjadi kata Kunci Isu-isu akses pekerjaan Tunarungu/Tuli sangat buruk, hal ini disebabkan dapat menghambat buruknya prospek pekerjaan, kurangnya penempatan kerja serta masalah akses teknologi informasi dan komunikasi serta dukungan. Misal upah/gaji pekerja TR rendah & lingkungan kerja tidak memfasilitasi akomodasi yg layak (fisik dan non fisik)
IDENTITAS BUDAYA TUNARUNGU/TULI STRUCTURALISM
MITOS IDEOLOGI KEBUTUHAN
POSTSTRUCTURALISM DECONTRUCTION
IMPLEMENTASI AKSESIBILITAS - Media Komunikasi - Bangunan
PERMASALAHAN Program Pemkot terhadap penanganan Tunarungu/Tuli masih rendah hal ini disebabkan belum pemahaman hak Tunarungu/Tuli untuk mendapatkan akses pekerjaan
Keterbatasan pemahaman Pengusaha terhadap program penanganan inklusif Rendahnya inisiatif Tunarungu/Tuli untuk mengakses peluang kerja Kurangnya dukungan dari Pemkot/perusahaan menyediakan akomodasi yg layak yang diperlukan oleh Karyawan Tunarungu/Tuli di lingkungan kerja
TUJUAN Mengurangi angka penggangguran dan kemisikinan, agar Tunarungu dapat mengakses segala program pengembangan inklusif termasuk pelatihan dan penempatan kerja Menyediakan akses sarana informasi & komunikasi dan kebutuhan akomodasi yg layak bagi Pekerja TR di lingkungan kerja Mengubah persepsi pandangan Pemkot/Pengusaha terhadap Pekerja Tunarungu/Tuli. (pengusaha berasumsi salah persepsi bahwa pekerja Tuli dapat menyebabkan bahaya keselamatan, keamanan dan kenyamanan, meningkatkan biaya tenaga kerja, atau memiliki kesulitan berkomunikasi dalam lingkungan kerja)
DASAR HUKUM Pernyataan jelas yg mendorong : - non-diskriminasi, - kesetaraan terhadap pekerjaan - hak untuk memperoleh perlakuan yg sama
UUD 1945
Akan tetapi peraturan yg menyinggung soal TR/Tuli tidak mewujudkan perlindungan2 tersebut
UU NO 19/2011
SDG’S Ps. 7
Apabila Pemkot/ Perusahaan tidak mendukung TR/Tuli berpartisipasi dlm proses penerimaan pekerja TR & tidak menyediakan akomodasi yg layak
UU NO 8/2016 Ps 1, huruf 15 : Ps 5 Hak Disabilitas Ps 11 hak Pekerjaan Ps 18 Hak Aksesibilitas
Penanganan pengaduan cenderung tidak efektif karena pemahaman serta kepekaan Pemkot/Perusahaan tentang hak pekerja TR masih terbatas
DEFINISI TUNARUNGU/TULI Tunarungu/Tuli dikategorikan sebagai ringan, sedang, berat, dan total adalah seseorang yang mungkin dapat mendengar suara tapi mengalami kesulitas membedakan pola bicara spesifik dalam percakapan. Sedangkan Tuli yang mendalam mungkin tidak dapat mendengar suara sama sekali . Kiat-kiat berinteraksi dengan Tunarungu/Tuli : • Komunikasi total sangat memudahkan dalam berinteraksi Tunarungu/Tuli , yaitu meliputi bahasa isyarat, tulisan, dan gerak bibir • Berbicara dengan wajah yang saling menatap • Gerakan bibir dengan jelas, sehingga Tunarungu/Tuli dapat mengerti dengan membaca gerakan bibir • Gunakan ekspresi wajah dan gerak tubuh yang dapat menunjang informasi yang sedang disampaikan • Jika dianggap masih belum mengerti, informasi dapat ditulis dengan kalimat sederhana yang dapat dipahami oleh Tunarungu/Tuli
CONTOH KIAT-KIAT BERINTERAKSI DENGAN TUNARUNGU/TULI Berbicara dengan TR haruslah saling menghadapkan wajah. Agar TR dapat membaca gerakan bibir dan ekspresi wajah kita.
Gerakan mulut dan bibir yang jelas, sangat dibutuhkan Tunarungu/Tuli dalam memahami pembicaraan yang disampaikan.
Jika tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Tunarungu/Tuli , minta dia untuk menuliskannya. Atau sebaliknya.
CONTOH KIAT-KIAT BERINTERAKSI DENGAN TUNARUNGU
10
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERCONTOHAN AKOMODASI NON FISIK YANG LAYAK AKSES MEDIA KOMUNIKASI
Sign Language Interepreter (SLI) (Juru Bahasa Isyarat (BISINDO, Internasional)
KEGUNAAN
Karyawan Tuli berat ikut berpartisipasi penuh dalam meeting kecil hingga besar, konferensi, lapangan dll membutuhkan (JBI)
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERCONTOHAN AKOMODASI NON FISIK YANG LAYAK AKSES MEDIA KOMUNIKASI
KEGUNAAN
CART (Communication Acces Real-Time Translation
komunikasi real-time terjemahan (Kereta), yang diterjemahkan suara menjadi teks dengan kecepatan bagi karyawan Tunarungu ringan (HoH) ikut berpartisipasi penuh dlm meeting, konferensi, dll Alat ini menerjemahkan kata yg diucapkan Klien di monitor komputer nootebook
AKSES MEDIA
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERCONTOHAN AKOMODASI NON FISIK YANG LAYAK AKSES MEDIA KOMUNIKASI
Assistive Technology (Teknologi bantu) : -
TTY, text Telp, Voice Carry-Over Telp or Captioned Telp
-
Video Relay Service
- Headset Telp -
Sistem Darurat (strobe lighting on fire alarms or vibrating pager
-
Assistive computer software (perangkat lunak komputer bantu)
KEGUNAAN
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERCONTOHAN AKOMODASI NON FISIK YANG LAYAK AKSES MEDIA KOMUNIKASI
- Augmentative Communication Devices (ACDs) - Perangkat komunikasi augmentatif
KEGUNAAN
Karyawan Tunarungu/Tuli berkomunikasi secara lisan dgn mengetikkan kata-kata yg kemudian diterjemahkan bhs isyarat atau suara simulasi
KET : Tablet khusus ini memungkinkan komunikasi 2 arah mencairkan antara TR dan orang Dengar dg menggunakan 2 teknologi berbeda. Pertama, mnitr Gadget bahasa isyarat menggunakan kamera terintegrasi & software khusus utk menampilkan berbagai tanda dlm kata-kata yg diucapkan. Kemudian ketika orang dengar dapat merespon dg berbicara GADGET tsb dapat mengubah pidato menjadi teks yg ditampilkan pada layar utk TR sehingga dapat dibaca
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERCONTOHAN AKOMODASI NON FISIK YANG LAYAK AKSES MEDIA KOMUNIKASI
Assistive Listening Devices (ALDs) (Alat bantu perangkat)
KEGUNAAN
ALDs dalam bentuk sistem FM pribadi spekaer dipakai mikrofon kecil akan mengirim suara langsung ke telinga Karyawan Tunarungu/Tuli berat
GADGET
• HP Khusus yang dirancang untuk Tunarungu/Tuli untuk berkomunikasi dengan SMS • Diciptakan Okada Noriaki
• Video Call 3G yang terkoneksi dengan jaringan Internet • Memudahkan Tunarungu/ Tuli berinteraksi dengan bahasa isyarat Walkman wirelles khusus untuk menonton TV
PESAN SUARA KE DALAM BENTUK TEKS TELEPON
Tahun 1990-an Telepon biasa Tahun 1960 teleprinters Mikro komputer
Tahun 2000-an eletypewriters
ALARM DARURAT • Berbagai macam teknologi yaitu alarm getaran di tempat tidur, alarm bayi, bel visual di pintu kedatangan tamu dan bunyi telepon, dsbnya. • Desain alarm ini belum banyak dikembangkan di Indonesia
Sumber : PRIBADI BERKUNJUNG BETTER HEARING DI MELBOURNE -AUSTRALIA
• Running teks/ teks banyak dibutuhkan Tunarungu/Tuli di tempat umum, belum banyaknya kesadaran dari berbagai pihak. • Teks bisa dijadikan petunjuk dalam bentuk visual lain. • Membutuhkan tingkat penyampaian pesan yang tinggi pada Tunarungu/ Tuli dalam menangkap pesan/ gambar visual yang di dapat.
PERANGKAT AKSES VISUAL 1. Bel Visual Alarm seluruh ruangan diberi warna lampu darurat (kebakaran warna merah, biru : situasi bom, kuning : ketidak nyamanan).(Gambar P-12) 2.Audio, ruang dalam dan luar ruangan (khotbah, bioskop, seminar, dll). (Gambar P-13) 3.TV Text-telepon Untuk Ruangan Lobby, Seminar, Bioskop,khotbah dsbnya. (Gambar P-16)
sumber Rachmita, Tim Kerja Permen PU 30/2006)
4.Light sign atau TV text-baik ruang luar dan dalam (R. Loket/ Informasi/ Pendaftaran misalnya Perkantoran, bandara, bank, kantor pos, kepolisian dsb. (gambar P-15)
PERANGKAT AKSES VISUAL
5.Buku kamus bahasa isyarat Bisindo/ Internasional) seluruh ruangan, interior maupun eksterior 22
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERCONTOHAN AKOMODASI FISIK YG LAYAK
SASARAN KEGIATAN
BENTUK & PELAKSANAAN KEGIATAN
Tersedianya pelayanan fasilitas Aksesibilitas bagi Tunarungu/Tuli di tempat kerja.
- Penyediaan fasilitas aksesibilitas Tunarungu/Tuli di tempat kerja yg sesuai UUBG dan Permen PU 30/2006 - Koordinasi Pemkot dg dinas PUPR dan pemilik Bangunan Gedung (BG) - Survey dan identifikasi kondisi BG yg ada karyawan Tunarungu/Tuli - Penyusunan rencana teknis aksesibilitas Tunarungu/Tuli - Pembuatan sarana aksesibilitas Tunarungu/Tuli ujicoba dg pengguna, dan penyerahan kepada pengelola BG
23
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERCONTOHAN AKOMODASI FISIK YG LAYAK TEMPAT PUBLIK LINGKUNGAN KERJA ELEMEN RUANG AKTIVITAS Alarm lampu darurat Tunarungu/Tuli
Audio Fasilitas Teletext Light sign (papan informasi)
KEBUTUHAN ASKES MEDIA Diletakkan pd dinding diatas pintu dan lift
Diletakkan di dinding Utara-Barat-Timur-Selatan pd R. Seminar/Pertemuan, bisokop dsb Diletakkan / digantung pd pusat informasi di R. Lobby Diletakkan diatas loket/informasi pd R. Lobby, R.Loket dan diatas pintu keberangkatan pd R.Tunggu bandara, stasiun KA, terminal, pelabuhan 24
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERCONTOHAN TRANSPORTASI BAGI TUNARUNGU/TULI TEMPAT PUBLIK ELEMEN RUANG AKTIVITAS
KEBUTUHAN ASKES VISUAL
TV Text (Terminal, Diletakkan / digantung diatas Bandara, Stasiun loket/informasi pd R. Lobby atau pd KA) sepanjang koridor yg dilewati penumpang
Bahasa Isyarat
Diletakkan diatas loket/informasi pos satuan pengaman yg menyediakan komunikasi menggunakan bahasa isyarat.
25
TANTANGAN KEPADA PEMERINTAH KOTA Pemkot/perusahaan dituntut untuk membuka kesempatan atau memperluas peluang kerja bagi Tunarungu/Tuli tanpa memperhitungkan jumlah disabilitas Tunarungu/Tuli yang ada di Indonesia 1. Karena sudah ada UU yang mewajibkan. 2. Adanya asas keadilan bagi semua warga untuk memperoleh pekerjaan yg layak tanpa mempermasalahkan Tunarungu/Tuli atau bukan Tunarungu/Tuli 3. Karena merupakan tanggung jawab sosial korporasi. Menjadi tanggung jawab Pemkot/perusahaan, kewaspadaan adalah kata kunci yang penting karena banyak manajer atau staff bagian rekruitmen yang. tidak menyadari pola diskriminasi yang timbul dalam kegiatan . mereka sehari-hari. Perlu membersihkan diri dari prasangka terhadap gagasan keadilan dan persamaan. Bagaimana pun bagi Pemkot/perusahaan ini berguna agar mereka tidak kehilangan bakat dan kemampuan yang luar biasa.
SOLUSI KEPADA PEMERINTAH KOTA UU tersebut yg mengharuskan Pemkot/Pengusaha untuk memberikan penyesuaian atau modifikasi – “akomodasi yang layak (fisik dan nn fisik) - untuk memungkinkan karyawan Tunarungu/Tuli untuk menikmati kesempatan kerja yang sama Akomodasi bervariasi tergantung pada kebutuhan karyawan Tunarungu/Tuli. Tidak semua karyawan Tunarungu/Tuli memerlukan sebuah akomodasi atau memerlukan akomodasi yang sama Hal ini dapat membantu untuk menghindari konflik atau kebingungan yang bisa timbul dan mengakibatkan karyawan Tunarungu/Tuli ditolak kesempatan kerja. Pemkot atau Pengusaha juga harus ingat, bagaimanapun, bahwa hal itu tetap bertanggung jawab untuk menyediakan akomodasi yang wajar bagi karyawan TR/Tuli perlu mengambil keuntungan dari kesempatan kerja.
REKOMENDASI PEMERINTAH KOTA Setiap tahun Pemkot mempunyai kebijakan kepada perusahaan untuk "memeriksa ulang kinerja pemberian dan mempromosikan kerja bagi Tunarungu/Tuli secara merata dari sepuluh perusahaan atau lebih yang beroperasi". Kita mempunyai komitmen pada publik untuk "mempekerjakan orang tanpa mempertimbangkan disabilitasTunarungu/Tuli atau penampilan". Data berusaha menolong disabilitas Tunarungu/Tuli yang terhambat melalui motto mereka, "keuntungan industri adalah dengan memperluas penampungan bagi pekerja trampil" Wajib implementasi pemenuhan hak Tunarungu/Tuli untuk meningkatkan produktivitas dan kenyamanan lingkungan kerja, komunikasi dan hubungan ramah-tamah yang baik. Ingat UU No 8 tahun 2016 ps 18 dan 19, aksesibilitas dan akomodasi yg layak (fisik dan non fisik) yang mudah diakses, termasuk teknologi informasi dan komunikasi yang dapat diakses
PEKERJA TUNARUNGU/TULI PEMERINTAH
Dian Inggrawati, PNS Puslitbang Kemensos
Marusaha, PNS Staf IMB Pemkot Jaksesl
Satirah, PNS Administrasi Pemkot Tangerang
PERUSAHAAN SWASTA
Erwin Safrudin, Staf Marketing PT. Intan Segara (perus. Pelayaran)
Friska Angela, Coord for Disability Inclusion AIPJ
Dodi Darmawan, bagian Supplier chain, Jembo Cable Tbk
Indra, PNS Staf Akte Kelahiran Pemkot Tangerang
Terima Kasih
[email protected] [email protected] No HP 08111220308 (WA/LINE)