Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
ARTIKEL PENELITIAN Penghambat Aktifitas Proliferasi Sel dan Perubahan Histopatologi Epitelial Jaringan Paru dengan Pemberian Ekstrak Buah Pare ( Momordica Charantia )
1
1
Muhammad Zulfikar Karim Chan, 1Isnaini Ulfa, 1Muhammad Farouq Hilmi Harahap, 1Tania Mulia Utami, 1Rizkitha Martono Putri, 2 Humairah Medina Liza Lubis
Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan
2
Email:
[email protected] Abstrak: Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai dua iklim, yaitu musim panas dan musim hujan. Hal ini menyebabkan perkembangan nyamuk di Indonesia semakin meningkat, terutama selama musim pancaroba. Hal ini dimanfaatkan oleh produsen obat nyamuk terutama obat nyamuk bakar oleh karena daya beli masyarakat yang kurang. Padahal obat nyamuk jenis ini sangat berbahaya bagi kesehatan paru. Banyak tanaman herbal yang sudah diteliti untuk kesehatan manusia, salah satunya adalah tanaman pare yang memiliki kandungan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah pare (Momordica charantia) terhadap aktifitas proliferasi sel dan perubahan histopatologi epitelial jaringan paru tikus Wistar yang diinduksi obat nyamuk bakar. Penelitian ini terdiri dari dua perlakuan yaitu kelompok kontrol dan kelompok yang dipapar asap obat nyamuk selama 6 jam perhari. Nekropsi untuk pengambilan sampel dilakukan setelah 1 bulan perlakuan pada tikus dan dibuat sediaan histopatologi. Analisis berupa nekrosis, perdarahan, peradangan dan kongesti yang dilakukan dengan pengamatan histopatologi jaringan dibawah mikroskop dengan pembesaran 100x dan 400x pada empat lapangan pandang. Data hasil penelitian ditabulasi, diskoring,dan dianalisis dengan menggunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata antara skor nekrosis, perdarahan, peradangan dan kongesti antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbaikan pada gambaran histopatologi parenkim paru. Kata kunci: aktifitas proliferasi sel, ekstrak buah pare,, epithelial jaringan paru, histopatologi, obat nyamuk bakar.
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
85
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
The Effect of Giving Pare Extract (momordica charantia) to Cell Proliferation Activity and Epistastial Histopathological Changes of Wistar Lung Tissue Abstract: Indonesia is a tropical country that has two climates, namely summer and rainy season. This causes the development of mosquitoes in Indonesia is increasing, especially during the transition season. It is utilized by mosquito repellent manufacturers, especially mosquito coils, because of the poor people's purchasing power. Though this type of mosquito repellent is very dangerous for lung health. Many herbs that have been studied for human health, one of them is a pare that has antioxidant content. This study aimed to determine the effect of giving pare extract (Momordica charantia) to cell proliferation activity and epistastial histopathological changes of Wistar lung tissue. This study consisted of two treatments, namely control group and the group that exposed the smoke of mosquito coil exposed for 6 hours per day. Necropsy for sampling was performed after 1 month of treatment in mice. Sample organ taken in the right and left lung for histopathology making process. Analysis of necrosis, bleeding, inflammation and congestion is done by histopathological observation of tissue under a microscope with 400x and 1000x magnification with four field of view. The research data was tabulated, diskored, and analyzed using non parametric Kruskal-Wallis test. The results showed that there were significant differences between necrosis score, bleeding, inflammation and congestion between treatment group and control group. It can be concluded that there are improvements in the histopathology of the pulmonary parenchyma. Keyword: cell proliferative activity, histopathology, pulmonary tissue epithelial, smoke of mosquito coil.
negara
PENDAHULUAN Indonesia
merupakan
negara
berkembang,
pendudukya
yang
mana
lebih
dominan
menengah
kebawah
tropis yang mempunyai dua iklim,
masyarakat
yaitu musim panas dan musim hujan.
banyak memilih obat nyamuk yang
Hal ini menyebabkan perkembangan
harganya
nyamuk
nyamuk bakar.1
di
Indonesia
semakin
meningkat, terutama selama musim pancaroba. Kondisi oleh
banyak
memproduksi alat
ini dimanfaatkan produsen
dan
pembunuh
untuk
mendistribusikan
lebih
murah
yaitu
Obat nyamuk bakar
obat
memiliki
zat-zat kimia aktif yaitu dichlorvos, propoxur, pyrethroid, diethyl toluamide dan
transflutrin,
serta
bahan
nyamuk berbagai
kombinasinya (Intisari, 2007). Asap
macam bentuk. Indonesia merupakan
dari obat nyamuk bakar mengandung
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
86
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
zat karsinogen dan mutagen yang dapat
Medicine,
Chung
Shan
Medical
menyebabkan gangguan pada saluran
University,
pernapasan
terutama
pada
hidung,
menunjukan bahwa sekitar 50 persen
tenggorokan
dan
paru.
Bahan
Taichung,
kematian
karena
Taiwan
kanker
paru
karsinogen dan mutagen tersebut dapat
Taiwan tidak
menyebabkan
merokok, tetapi bersumber pada obat
kerusakan
Deoxyribo
Nucleic
Acid (DNA) yang
berlanjut
pada
karsinogenesis
mutagenesis (Cahyadi Perubahan
akan
genetik
R, tersebut
nyamuk
terkait
di
bakar.
kebiasaan
Kanker
paru
dan
merupakan kasus kanker yang sering
2009).
terjadi di dunia dengan kejadian sekitar
akan
1,2 juta kasus baru pertahun.4
menyebabkan aktifasi dari pertumbuhan
Pengobatan
sintetik
untuk
sel kanker dan hilangya kemampuan
kerusakan paru telah banyak beredar
gen p53 yang merupakan gen penekan
di masyakarat
tumor. Pertumbuhan sel kanker yang
yang sangat mahal dan efek samping
tidak
yang ditimbulkan sangat besar serta
terkontrol
langsung
yang
adalah disebabkan
akibat
selain
dari
hilangnya regulasi sinyal penekan sel
secara
keseluruhan
tersebut. Proliferasi sel kanker yang
menunjukkan hasil yang memuaskan
tidak terkontrol akan menginvasi dan
dalam
mengganggu
lain
sehingga banyak sekali masyarakat
akan
yang beralih ke pengobatan tradisional
menyebabkan gangguan yang semakin
dengan menggunakan tanaman asli
memburuk secara menyeluruh pada
Indonesia. Salah satu tanaman yang
paru
telah banyak dikenal dan digunakan
disekitarnya
sel
sehingga
apabila
tidak
segera
dihentikan.2,3 Liu W et
tersebut belum
menyembuhkan
pasien,
secara luas oleh masyarakat adalah al (2003)
dari
buah
pare (Momordica
University of Medicine and Dentistry
Masyarakat
of
menggunakan
New
pengobatan
harga
manfaat
fungsi
oleh
tetapi
Jersey-USA,
menyatakan
telah
charantia).
sejak
buah
lama
pare sebagai
bahwa asap pembakaran obat nyamuk
hidangan sehari-hari dan juga sebagai
dapat melepaskan zat penyebab kanker
obat
paru. Selain itu dalam studi yang
berbagai macam penyakit. Kandungan
dilakukan para ahli dari Institute of
kimia
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
tradisional
buah
pare
untuk
yang
mengobati
berkhasiat 87
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
dalam pengobatan adalah flavonoid, polifenol,
alkaloid,
triterpenoid,
momordisin, glikosida
cucurbitacin,
charantin, asam
butirat,
asam
METODE Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus galur wistar
palmitat, asam linoleat, dan asam
putih
stearat.
merupakan
Sebanyak 24 ekor tikus dilakukan
antioksidan dan terbukti sukses pada
adaptasi selama 7 hari dan diberi pakan
penelitian
standar.
Zat-zat
ini
invitro,
dimana dapat
yang berjenis kelamin jantan.
Tikus
dipelihara
dalam
menurunkan resiko penyakit koroner
kandang hewan uji, ditempatkan dalam
pada
pada
suhu kamar dan diberikan makanan
diabetik. Dan senyawa kimia yang
dan minuman secukupnya. Kemudian
terkandung dalam buah pare tersebut
tikus dibagi kedalam 4 kelompok,
juga memiliki khasiat salah satunya
masing-masing kelompok terdiri dari 5
sebagai anti kanker (Iswara, 2009).5
ekor tikus dan satu
non
diabetik
ataupun
Sampai saat ini belum ada
ekor untuk
cadangan. Kelompok 1 adalah kontrol
literatur yang ditemukan bahwasanya
negatif
buah pare dapat digunakan untuk
diberi paparan asap obat nyamuk.
memperbaiki kerusakan yang terjadi
Kelompok 2 adalah kontrol positif,
pada
sehingga
diberi pakan standar dan air 1 ml per
penelitian ini merupakan penelitian
oral (p.o), selanjutnya diberi paparan
novel yang
ke
asap obat nyamuk bakar 6 jam per hari
pemeriksaan
selama 30 hari. Kelompok 3 adalah
parenkim
dapat
tingkat
sel
biologi
molekuler.
paru.
dilanjutkan
dengan
Peneliti
(kelompok
normal),
tidak
ingin
Perlakuan 1, diberi pakan standar dan
membuktikan efek ekstrak buah pare
paparan asap obat nyamuk bakar 6 jam
terhadap kerusakan parenkim paru tikus
per hari selama 30 hari, setelah itu
putih galur Wistar yang diinduksi oleh
diberi ekstrak buah pare dosis 250
obat nyamuk bakar. Apabila terbukti
mg/kg bb p.o. Kelompok 4 adalah
buah pare dapat digunakan sebagai
Perlakuan 2, diberi pakan standar dan
pengobatan primer untuk kerusakan
paparan asap obat nyamuk bakar 6 jam
paru atau organ lain, dengan harga
per hari selama 30 hari, setelah itu
yang relatif lebih murah dan terjangkau
diberi ekstrak buah pare dosis 500
oleh masyarakat.
mg/kg bb p.o. Setiap minggu dilakukan
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
88
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
pengukuran berat badan. Perlakuan
0 = normal, tidak terjadi perubahan
dilakukan selama 30 hari. Asap obat
struktur histologis.
nyamuk
1
dipapar
dengan
cara
=
kerusakan
ringan,
dijumpai
meletakkan hewan uji dalam kandang
nekrosis, perdarahan, peradangan dan
tertutup
kongesti kurang dari sepertiga dari
yang hanya memiliki satu
lubang untuk ventilasi. Obat nyamuk
seluruh lapangan pandang.
dinyalakan
dalam
2 = kerusakan sedang, ijumpai nekrosis,
hari,
perdarahan, peradangan dan kongesti
tikus diterminasi dan diambil organ
pada sepertiga hingga dua pertiga dari
parunya
dan
diletakkan
kandang tersebut. Setelah
dan
30
dibuat
preparat
seluruh lapangan pandang.
Kemudian
diamati
3 = kerusakan berat, dijumpai nekrosis,
timbulnya efek pada paru tikus wistar
perdarahan, peradangan dan kongesti
putih
lebih dari dua pertiga dari seluruh
histopatologi.
yang
mengalami
kerusakan
parenkim paru secara mikroskopik
lapangan pandang.
berupa
Data
nekrosis,
perdarahan,
peradangan dan kongesti.11
dari
hasil
pengamatan
histopatologis yang telah dikumpulkan,
Data yang diperoleh dari hasil
dan diskoring kemudian dianalisis.
penelitian merupakan data ordinal yaitu
Analisis dilakukan dengan
analisis
gambaran kerusakan histologis alveolus
statistik non parametric Kruskal Wallis.
akibat paparan asap obat nyamuk yang dibagi kategori
menjadi tersebut
4
kategori. adalah
Ke-4
HASIL
kategori
Hasil
penelitian
menunjukan
normal, kerusakan ringan, kerusakan
adanya perbaikan pada parenkim paru
sedang, dan kerusakan berat dengan
yang mengalami kerusakan setelah
derajat kerusakan alveolus paru yang
diberi
dijadikan parameter berupa nekrosis,
signifikan didapatkan pada tikus yang
perdarahan, peradangan dan kongesti
diberi
dengan skoring;
500mg/kgBB
perlakuan.
ekstrak
Perbaikan
yang
dengan
dosis
dibandingkan
dengan
250mg/kgBB (Gambar 3.1-3.4)
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
89
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
Gambar 3.1 Nekrosis
Gambar 3.2 Perdarahan Berdasarkan hasil uji Analisa statistik
kanan nilai p= 0,007, perdarahan pada
non
Kruskal-Wallis
paru kiri nilai p=0,001 dan paru kanan
menunjukkan adanya perbedaan yang
nilai p=0,003, peradangan pada paru
signifikan terhadap tingkat keparahan
kiri nilai p= 0,001) dan paru kanan nilai
gambaran histopatologis dengan lama
p=0,001, dan kongesti pada paru kiri
waktu
nilai p=0,004) dan paru kanan nilai
parametric
paparan.
Parenkim
paru
menunjukkan bahwa nekrosis pada paru
p=0,012),
maka
dapat
kiri dengan nilai p = 0.001 dan paru
kesimpulan
bahwa
ada
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
ditarik pengaruh 90
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
pemberian ekstrak buah pare pada tikus
putih galur wistar dengan nilai p<0,05.
Gambar 3.3 Peradangan (dengan sel radang yang terakumulasi)
Gambar 3.4 Kongesti
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
91
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
mempunyai
PEMBAHASAN Dari literatur yang didapatkan
dalam
pengobatan
terhadap
penurunan kadar NF-kB.7
bahwa kandungan kimia buah pare yang berkhasiat
pengaruh
Aktivitas sebagai antioksidan yang dimiliki oleh sebagian besar
adalah flavonoid, polifenol, alkaloid,
flavonoid
triterpenoid,
glikosida
gugus hidroksi fenolik dalam struktur
cucurbitacin, charantin, asam butirat,
molekulnya juga melalui daya tangkap
asam palmitat, asam linoleat, dan asam
terhadap
stearat.
pare
aktivitasnya sebagai pengkelat logam.7
lemak
Sesuai mekanisme kerjanya antioksidan
octadecatrienoic dan asam xeleostearic.
memiliki dua fungsi, yaitu sebagai
Asam ini telah diteliti untuk antioksidan
pemberi
dan terbukti sukses pada penelitian
memperlambat laju autooksidasi yang
invitro,
menurunkan
menghambat terbentuknya radikal lipid.
resiko penyakit koroner pada non
Dengan memberikan atom hidrogen
diabetik ataupun pada diabetik. Dan
pada radikal lipid maka radikal lipid
senyawa kimia yang terkandung dalam
tersebut akan berubah menjadi bentuk
buah pare tersebut juga memiliki
lebih stabil dan tidak mengakibatkan
khasiat sebagai salah satunya
kerusakan yang lebih berat.8,9
momordisin,
Ekstrak
mengandung
dimana
dari
buah
asam
dapat
anti
disebabkan
radikal
atom
oleh
bebas
hidrogen
adanya
serta
dan
tumor dan juga anti kanker.6 Pemberian ekstrak buah pare terhadap tikus wistar
KESIMPULAN
yang diberi
Simpulan yang dapat diambil
paparan asap rokok selama 6 jam
dari
perhari selama satu bulan menunjukkan
adalah adanya pengaruh pemberian
perbaikan parenkim paru sesuai dengan
ekstrak buah pare pada tikus patih galur
yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan
wistar.
penelitian Rizeki tahun 2012 yang
terjadi pada dosis 500mg/kgBB yang
meneliti ekstrak buah pare terhadap
diamati pada mikroskop dibandingkan
penurunan kadar kolesterol total dengan
dengan 250mg/kgBB dengan sistem
hasil analisis data berupa buah pare
skoring.
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
penelitian yang telah dilakukan
Perbaikan
yang
signifikan
92
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
4. Iswara,
UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima
A.,
Pemberian
2009.
Pengaruh
Antioksidan
Vitamin
kasih yang sebesar-besarnya kepada
C Dan E
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Terhadap
Kemahasiswaan Kementerian Riset dan
Tikus Putih Terpapar Allethrin ,
Teknologi Pendidikan Tinggi yang
Skripsi,
telah memberikan kesempatan kepada
Semarang, Semarang.
kami
untuk
penelitian
menyelenggarakan
melalui
Kreativitas
Hibah
Program
Mahasiswa
Bidang
Penelitian pendanaan tahun 2017.
Kualitas
Spermatozoa
Universitas
Negeri
5. Price S.A. Wilson L.M. 2006. Patofisiologi
Proses-Proses
Penyakit. Vol 2. Edisi Jakarta: EGC. 6. Rizeki M.F. Fatmawati H. dan
DAFTAR PUSTAKA
Wulandari P. 2012. Efek Pemberian
1. Amelia. 2015. Hubungan Lama
Ekstrak Buah Pare (Momordica
Penggunaan Obat
Nyamuk
charantia) Terhadap Kadar NF-kB 6
Bakar dengan Kadar Kolinesterase
(Nuclear Factor Kappa Beta) Pada
Darah
pada
Tikus Wistar (Rattus norvegicus)
Kelurahan
Jati
Padang.
Anti
Masyarakat Rumah Gadang
Fakultas
Kedokteran
Andalas, Padang.
http://depkes.go.id.
Diakses tanggal 1 Oktober 2016. 3. Ismail untuk
Diberi
Artikel
Ilmiah
Diet Aterogenik. Hasil
Penelitian
Mahasiswa. Universitas Jember.
2. Intisari. 2007. Bahan Aktif Obat Nyamuk.
yang
7. Prasetyo B, Praseno, Astuti I. Pengaruh rebusan herba meniran ( Phyllanthus niruri L.) terhadap
D. 2016. Harapan
Baru
kadar
Penderita
Paru
mencit putih (mus musculus) yang
Kanker
alanin
http://harianjoglosemar.com/berita/
diinduksi
harapan-baru-untuk-
Artikel
penderitakankerparu49728.html.
2002.
amino
transferase
karbon
tatraklorida.
penelitian,
Yogyakarta,
Diakses tanggal 1 Oktober 2016.
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
93
Vol 2 No 2 Juni 2017 E-ISSN: 2528-410X
8. Antioksidan: mekanisme
jenis, kerja,
dan
sumber,
9. Winarsi H. Isoflavon. Berbagai
peran
sumber, sifat, dan manfaat pada
terhadap kesehatan. 2005. Available
penyakit
degeneratif,
ed.1.
from URL: http://rudyct.tripod.com.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2005.
Buletin Farmatera Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera
94