Provitae Jurnal Psikologi Pendidikan 2012, Vol. 5, No. 1, 54-72
Penggunaan Umpan Balik Rekan Sebaya terhadap Evaluasi Diri dan Efikasi Diri dalam Keterampilan Menulis Samuel Adhi, Fransisca I. R. Dewi, dan Fidelis E. Waruwu Universitas Tarumanagara This research was based on Bandura’s system of triadic reciprocal causation in social cognitive concept. The research was designed to test the hypothesis that the usage of different type of peer feedback (as an enviroment factor) has a different effect in increasing students’ self-evaluation (as a behavioural factor) and selfefficacy (as a personal factor) in writing skills learning situation. The research design was pre-test post-test control group design. Sixty six subjects participated in three equal classes divided into two groups. First group consisted of two experimental classes which stood for two types of feedback (formated and unformated) and one control group with placebo. The results showed that there was a significant effect of peer feedback type (formated and unformated) to increase student self-evaluation and self-efficacy in writing skills. Differences in self-evaluation scores F(2.63) = 37.506, (p <0.05), and self-efficacy F(2.63) = 7.272, (p < 0.05). Skills writing students in the experimental group was higher than in the control group. The results also showed differences in the usage of the type of feedback and free peer to increased self-evaluation unformated, however there was no difference in the improvement of self-efficacy students. Keywords: peer feedback, students’ self-evaluation, self-efficacy in writing skills learning context
Keterampilan
dipandang
(Arsyaad, Ridwan & Akhadiah, 1998).
penting untuk dipelajari dan dikuasai,
Pembelajaran keterampilan aspek menulis
agar siswa Sekolah Menengah Pertama
yang diikuti siswa selama ini adalah
(SMP)
serta
latihan penyampaian gagasan, perasaan,
kemampuan menggunakan bahasa tulisan
pendapat, dan informasi secara tertulis
memiliki
menulis
pengetahuan
54
Umpan Balik Rekan Sebaya, Evaluasi Diri, & Efikasi Diri
kepada
orang
lain
Pembelajaran menjadi
atau
pembaca.
keterampilan
menulis
pengalaman
Thompson
(2001),
komponen
yang
pembelajaran rekan sebaya merupakan
mendukung perkembangan kemampuan
komponen yang dianggap istimewa untuk
belajar dan berkomunikasi siswa selama
disertakan dalam menghasilkan umpan
menjalani masa pendidikannya maupun
balik saat kegiatan evaluasi. Melalui
saat
pemanfaatan umpan balik rekan sebaya
menjalankan
aplikatif
dilakukan oleh komponen guru. Menurut
profesinya
kelak
(Chandrasegaran, 2009; Harris, Graham,
(peer
& Mason, 2005).
faktor
Namun, temuan menunujukkan sebagian
mengetahui potensi yang ada dalam
besar
dirinya dan memperkuat efikasi diri
siswa
pada
tingkat
menengah
mengalami
teridentifikasi
dalam
sekolah kesulitan
proses
feedback)
lingkungan,
(faktor
evaluasi
sebagai
perwujudan
siswa
personal)
kemandirian
dapat
menciptakan
belajar,
meningkatkan
terhadap hasil tulisan siswa. Kesulitan
evaluasi diri (faktor perilaku) membentuk
meliputi penulisan ejaan, tanda baca,
pola berpikir kritis pada siswa (Greguras,
logika berpikir, efektivitas bahasa, dan
Robie, & Marise, 2001; Pajares, 2002;
tampilan. Dalam rangka
Nelson & Schunn, 2009).
penanganan
perbaikan serta pencapaian tujuan hasil belajar, maka
Thompson
proses evaluasi yang
(2001)
menyatakan
kegiatan pemanfaatan umpan balik rekan
menghasilkan umpan balik (feedback)
sebaya
dianggap sebagai suatu kebutuhan utama
menghasilkan pengaruh aspek psikologis
bagi pengembangan kemampuan menulis
yang
bagi siswa (Harris et al., 2005; Nelson &
pembelajaran
keterampilan
Schunn, 2009).
disebabkan
bias
Kegiatan umpan
evaluasi
dengan
balik bagi siswa,
tidak
selalu
konsisten
menguntungkan
dalam menulis
hasil
cara
hasil
pemanfaatannya yang tidak sesuai dengan
umumnya
perbedaan nilai-nilai karakter subjek, gender,
sosial
budaya,
dan
sistem
Samuel Adhi adalah alumni S-2 Fakultas
pengajaran. Nelson dan Schunn (2009)
Psikologi Universitas Tarumanagara Program
menemukan dua kecenderungan evaluasi
Studi Magister Sains Psikologi Pendidikan.
rekan
Fransisca I. R. Dewi dan Fidelis E. Waruwu
pembelajaran
adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara. dialamatkan
Korespondensi artikel ke
sebaya
yang
dilakukan
keterampilan
saat
menulis.
Pertama, evaluasi yang dilakukan secara
ini
bebas sehingga menghasilkan tipe bebas
email
(unformated feedback). Kedua, evaluasi
[email protected]
55
S. Adhi, F. I. R. Dewi, & F. E. Waruwu
yang menggunakan batasan tata cara dan
kuantitas karya tulis terkait erat dengan
kriteria evaluasi dari guru atau norma
evaluasi diri negatif terhadap kemampuan
kelas
menulis subjek. Selain itu, terdapat
sehingga
menghasilkan
tipe
terkriteria (formated feedback). Temuan Cheong
Pajares,
(2006)
permasalahan
Valiente,
menyatakan
rendahnya
motivasi
dan
menulis juga berkaitan dengan lemahnya
bahwa
sumber motivasi yaitu faktor efikasi diri
penggunaan tipe umpan balik rekan
(keyakinan
sebaya terkriteria yang terlalu lengkap
Evaluasi diri negatif dan lemahnya efikasi
dapat
serta
diri ternyata disebabkan oleh seringnya
berpikir.
para siswa menerima umpan balik rekan
membatasi
kreativitas
kemandirian
siswa
dalam
Sebaliknya,
dampak
kemampuan
diri).
dari
sebaya tipe bebas yang bersifat negatif
ketidaktepatan penggunaan tipe umpan
terhadap hasil tulisan mereka sejak awal
balik rekan sebaya bebas (unformated
masa remaja.
feedback)
utama
atas
sebagaimana
dikemukakan
Penulis memandang penting adanya
Pajares (2005), dapat terlihat pada aspek
pembentukan dan pemilikan evaluasi diri
psikologis
faktor
positif serta efikasi diri yang kuat sejak
evaluasi diri (self-evaluation) dan faktor
remaja karena dibutuhkan untuk terus
efikasi diri (self-efficacy) pada populasi
memunculkan
siswa
mempengaruhi besarnya usaha siswa
diri
remaja
concept)
melemahnya
berkonsep
rendah
yang
diri
(self-
berulangkali
dalam
motivasi
mencapai
yang
standar
kualitas
mendapatkan tipe umpan balik bebas
penulisan hingga saat mereka dewasa.
yang bersifat negatif dari rekan sebaya.
Untuk dapat memahami pemanfaatan
Berdasarkan hasil observasi dan uji
sekaligus permasalahan umpan balik
coba yang dilakukan penulis di Sekolah
rekan sebaya dalam konteks siswa remaja
Menengah Pertama (SMP) ditemukan
Indonesia, selayaknya perlu dilakukan
beberapa siswa memiliki ketrampilan
kembali
yang rendah dalam menulis. Setelah
pengaruhnya terhadap faktor evaluasi diri
mendapatkan umpan balik rekan sebaya
dan efikasi diri siswa dalam pembelajaran
tipe bebas memiliki evaluasi diri negatif
keterampilan
dan efikasi diri yang rendah dalam
Dengan
pembelajaran
menulis.
diharapkan munculnya pertimbangan baru
Disisi lain temuan ditunjukkan oleh
pemilihan serta pemanfaatan tipe umpan
penelitian
balik rekan sebaya dalam pembelajaran
keterampilan
Raaheim
(2007),
bahwa
permasalahan rendahnya kualitas serta
56
penelitian
menulis
penelitian
mengenai
tingkat
SMP.
tersebut
maka
Umpan Balik Rekan Sebaya, Evaluasi Diri, & Efikasi Diri
keterampilan menulis tingkat SMP di
individu yang tidak berbakat, dengan
Indonesia.
belajar
Berdasarkan
identifikasi
latar
dan
berlatih
juga
dapat
menyampaikan informasi secara tertulis
belakang masalah yang telah dipaparkan,
dengan
maka dipandang perlu untuk menyusun
penting untuk dipelajari setiap penulis
perumusan masalah sebagai berikut: (a)
meliputi:
Adakah pengaruh penggunaan umpan
berbagai
balik rekan sebaya berupa tipe bebas
penggunaan berbagai metode penyusunan
(unformatted feedback) dan terkriteria
informasi/pengorganisasian gagasan, dan
(formatted feedback) terhadap faktor
(c) pemanfaatan hasil evaluasi tulisan.
evaluasi diri dan faktor efikasi diri siswa
baik.
(a)
Beberapa
usaha
pelatihan
materi
diri
yang
dengan
penulisan,
(b)
Berbagai materi pengetahuan dan
dalam
pembelajaran
keterampilan
pelatihan
menulis
tingkat
(b)
kurikulum/GBPP (Garis Besar Program
SMP?
Adakah
menulis
dalam
perbedaan pengaruh penggunaan umpan
Pembelajaran)
balik rekan sebaya tipe bebas dan tipe
mencapai
tujuan
terkriteria terhadap faktor evaluasi diri
keterampilan
menulis
siswa dalam pembelajaran keterampilan
Materi-materi tersebut mencakup: (a)
menulis tingkat SMP? dan (c) Adakah
penyampaian
perbedaan pengaruh penggunaan umpan
perangkuman bacaan/laporan buku, dan
balik rekan sebaya tipe bebas dan tipe
(c) penyusunan petunjuk kerja, surat
terkriteria terhadap faktor efikasi diri
resmi/tidak resmi, naskah pidato (Arsyaad
siswa dalam pembelajaran keterampilan
et al., 1998).
menulis tingkat SMP?
diberikan
berita
agar
siswa
pembelajaran tingkat
atau
SMP.
opini,
(b)
Keraf (1994) menggolongkan metode yang dapat dipelajari siswa pada tingkat SMP
Tinjauan Teoretis
berdasarkan
pengorganisasian
gagasan dalam kegiatan menulis, terbagi atas metode deduktif dan induktif. Trimer
Keterampilan Menulis Tingkat SMP Potensi seperti bakat dan minat
dan
Joseph
(dikutip
Parera,
2000)
menulis seseorang sangat memengaruhi
menggolongkan kegiatan menulis atas
kemampuan dalam kegiatan menyajikan
hasil
atau menyampaikan informasi (Walker,
kegiatan menulis tingkat SMP tersebut,
2003; Parera, 2000). Namun, pendapat
antara lain: (a) eksposisi, (b) persuasi, (c)
ahli bidang menulis seperti Haris et al.
narasi, dan (d) argumentasi. Metode-
(2005) sebaliknya menyatakan bahwa
metode tersebut penting dipelajari karena
57
pencapaian
tujuannya.
Tujuan
S. Adhi, F. I. R. Dewi, & F. E. Waruwu
menentukan cara penulis mengakomodasi
umpan balik saat belajar, (d) peningkatan
dirinya dalam menuliskan informasi,
kinerja serta taraf berpikir siswa,
gagasan/pendapat agar sesuai pemahaman
pencerahan
komunitas sosial dan tujuan pembaca.
performa siswa, (d) penyediaan model
Selanjutnya,
(insight)
terhadap
evaluasi
evaluasi pekerjaan siswa secara mandiri
(pengukuran dan penilaian) terhadap hasil
dan evaluasi diri terbaik dalam kehidupan
pembelajaran menulis dilakukan sesuai
profesional
(a)
keterampilan menulis.
kriteria
kriteria
ide
(e)
penulisan
internal
yang
mencakup penguasaan metode atau teknik penulisan, informasi,
penalaran,
penguasaan
pengorganisasian
Nelson
isi
materi,
yang
dan
membutuhkan
Schunn
(2009)
berdasarkan
penelitiannya
terhadap
evaluasi
kegiatan
menulis,
penggunaan bahasa (diksi), pemakaian
menggolongkan dua alternatif pilihan tipe
ejaan serta pencantuman tanda baca yang
umpan balik sebagai hasil evaluasi rekan
tepat; dan (b) kriteria eksternal mencakup
sebaya. Pertama, umpan balik rekan
kreativitas, kerapian dan penampilan fisik
sebaya
tulisan
(unformated feedback), yaitu hasil dari
(Sorenson,
1997;
Nelson
&
Schunn, 2009).
tipe
bebas,
tanpa
batasan
kegiatan evaluasi yang memperbolehkan siswa bebas mengomentari pekerjaan rekan siswa lain menurut segi manapun.
Umpan Balik Rekan Sebaya Umpan balik menurut Tannen (1996)
Kedua,
umpan
balik hasil
kegiatan
adalah pengiriman kembali informasi
evaluasi rekan sebaya tipe terkriteria
mengenai tulisan (hasil belajar) kepada
(formated feedback) yang menggunakan
siswa yang memuat pemahaman bahwa
batasan kriteria evaluasi dari guru atau
hasil belajar yang dikirimkannya telah
kesepakatan
diterima
disertai
Penggolongan kecenderungan isi umpan
penilaian oleh penerimanya. Umpan balik
balik yang dapat dijadikan kriteria, terdiri
hasil belajar sangat berguna dalam (a)
atas aspek kognitif dan afektif. Aspek
penentuan kualitas belajar siswa serta
kognitif dalam umpan balik dapat berupa
perlu atau tidaknya dilakukan kembali
unsur: (a) ringkasan (summarization), (b)
pengiriman hasil belajar, (b) penyediaan
penjabaran
khusus
informasi
penjelasan
alasan
dengan
untuk
baik
dan
perbaikan
atau
dengan
norma
(specificity), umpan
kelas.
(c) balik
peningkatan hasil belajar lain selanjutnya,
(explanations), dan (d) cakupan umpan
(c) pembentukan sistem kriteria dalam
balik (scope). Sedangkan aspek afektif
pola pikir siswa pemberi dan penerima
berupa
58
bahasa
(affective
language),
Umpan Balik Rekan Sebaya, Evaluasi Diri, & Efikasi Diri
dianggap
mampu
mempengaruhi
peninjauan hasil pencapaian diri tersebut
penerimaan umpan balik rekan sebaya
berupa
(a)
self-observation
yaitu
(Nelson & Schunn 2009).
pengamatan diri, (b) self-judgement yaitu penilaian diri, dan (c) self-reaction yaitu respon tindakan diri.
Evaluasi Diri (Self-Evaluation) Evaluasi
diri
(self-evaluation)
didefinisikan Rolheiser dan Ross (dikutip
Efikasi Diri (Self-Efficacy)
oleh Andrade, 2006) sebagai kegiatan
Efikasi diri didefinisikan Bandura
peninjauan yang dilakukan siswa untuk
(1986)
dapat menilai keberhasilan dirinya dalam
kemampuan yang berasal dari dalam diri
pembelajaran. Konsep evaluasi diri yang
individu
dinyatakan, bukan berarti hanya berkaitan
aktivitas pekerjaan pada tingkat tertentu.
dengan
nilai
Hal ini memberi pemahaman bahwa
terhadap hasil belajar sendiri melainkan
efikasi diri juga merujuk pada keyakinan
kegiatan
ukuran
individu pada kemampuan dirinya untuk
kemampuan dalam mengakomodasi tugas
mengelola dan melaksanakan tindakan
pembelajaran. Hasil evaluasi diri dapat
yang diperlukan untuk menghadapi suatu
digunakan
situasi baru.Tiga dimensi yang dapat
pengukuran
skor
atau
pengungkapan
siswa
untuk
mengukur
sebagai
untuk
penilaian
tentang
melaksanakan
kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan,
dijadikan
kendala,
efficacy siswa dalam kegiatan belajar
terhadap
bahkan
ancaman
dirinya
kegagalan
identifikasi
self-
dasar
antara lain: (a) dimensi magnitude level
pengambilan keputusan, pengelolaan dan
yang berkaitan dengan persepsi individu
pengembangan diri. Dalam evaluasi diri,
atas derajat tugas yang dihadapinya mulai
siswa menempatkan umpan balik dari
dari yang sederhana, sulit, hingga tingkat
sebagai kontrol diri saat menampilkan
tersulit, (b) dimensi generality yang
kinerja belajar lainnya. Bandura (1986)
mengukur
menekankan tentang tiga dimensi konsep
kemampuannya dalam berbagai situasi
evaluasi diri yang penting untuk dimiliki
atau seluruh rangkaian/tahapan tugas
siswa. Evaluasi diri tersebut dibentuk dari
belajar, dan (c) dimensi strength yang
faktor lingkungan seperti penerimaan
menunjukkan kuatnya keyakinan individu
umpan
mengenai
balik
selama
sebagai
panduan
suatu
proses
belajar
keyakinan
kemampuan
untuk
tetap
melakukan
evaluasi diri berdasarkan umpan balik
mengalami kesulitan bahkan kegagalan
yang
(Bandura, 2006).
langkah-langkah
59
belajar
akan
berlangsung. Kemudian, dimensi-dimensi
mencakup
tugas
individu
meskipun
S. Adhi, F. I. R. Dewi, & F. E. Waruwu
dapat menentukan kekuatan efikasi diri Perkembangan Siswa SMP pada
mereka (Leonardelli, Hermann, Lynch,
Tahap Remaja (Adolesence)
Robet, & Arkin, 2003; Bandura, 2006).
Masa remaja (adolesence) berada pada tahap kelima, yaitu masa yang
Kerangka Berpikir dan Hipotesis
dicirikan dengan kebimbangan identitas (identify versus identify confusion). Masa
Dalam pembelajaran
keterampilan
remaja diidentikan dengan pubertas yaitu
menulis, penggunaan tipe umpan balik
proses
perkembangan
rekan sebaya yang tepat dan sesuai
yang ditandai oleh kematangan seksual
dengan karakter siswa dapat membentuk
dan kemampuan reproduksi. Pada usia
faktor evaluasi diri positif. Sedangkan
ini, remaja sangat peka dengan komentar,
umpan balik rekan sebaya yang tidak
umpan balik atau penilaian orang lain
tepat dapat membentuk faktor evaluasi
terhadap dirinya sedangkan pergumulan
diri negatif. Evaluasi diri menentukan
psikologis individu biasanya berkaitan
timbulnya visualisasi positif atau negatif
dengan evaluasi diri yang dapat berasal
dalam diri siswa. Siswa melihat gambaran
penerimaan diri baik secara fisik ataupun
apakah
psikologis.
Sebenarnya
standar
penerimaan
diri
ketidakstabilan
sumber
terbesar
yang
dirinya
berhasil
memenuhi
pembelajaran
yang
ditetapkan.Umpan
diharapkannya individu remaja adalah
yang
berasal
pembentukan efikasi diri yang kuat dalam
dari
lingkungan
sebayanya.
Namun pada kenyataannya, umpan balik dari
lingkungan
menjadi
modal
menghadapi tugas menulis selanjutnya. Sedangkan umpan balik rekan sebaya
berpotensi menimbulkan self-serving bias
yang negatif, dapat melemahkan efikasi
dengan
komentar-komentar
diri siswa. Dengan demikian umpan balik
negatif dan tidak sesuai tentang performa
rekan sebaya baik yang dilakukan secara
individu. Pemanfaatan umpan balik rekan
bebas (tipe bebas, tidak berbatasan)
sebaya
maupun
perlu
sebaya
akan
juga
adanya
rekan
positif
balik rekan sebaya
dikendalikan
sebagai
yang
terkriteria
akan
pedoman perbandingan yang objektif dan
menghasilkan evaluasi diri , selain itu
efektif tentang evaluasi performa diri
juga meningkatkan efikasi diri pada siswa
tanpa harus mengikis konsep diri remaja.
dalam ketrampilan menulis.
Evaluasi diri yang positif atau negatif
Hubungan ketiga variabel umpan
sebagai hasil penerimaan umpan balik
balik rekan sebaya, faktor evaluasi diri
rekan sebaya pada masa remaja juga
60
Umpan Balik Rekan Sebaya, Evaluasi Diri, & Efikasi Diri
dan efikasi diri dapat terlihat dalam
pembelajaran
Gambar 1.
tingkat SMP.
keterampilan
menulis
Metode
Y1 X
Subjek Penelitian
Y2
Subjek penelitian ini adalah siswa
Gambar 1. Bagan kerangka berpikir.
kelas 8 SMP DH, di Jakarta tahun pelajaran 2009/2010. Subjek berjumlah
X (independent variable) meruoakan
66 orang terbagi atas tiga kelas secara
variabel umpan balik rekan sebaya (bebas
merata (22 orang per kelas) dengan
dan terkriteria), Y1 (dependent variable1)
rincian 37 orang subjek siswa laki-laki
merupakan variabel evaluasi diri (self-
(56,06%) dan 29 orang subjek siswa
evaluation) dan Y2 (dependent variable
perempuan (43,94%). Subjek berada pada
2) merupakan efikasi diri (self-efficacy).
tahapan remaja dengan rentang umur 12
Hipotesis
penelitian atau
dugaan
sampai 14 tahun. Pengambilan sampel
sementara yang menjadi asumsi dasar
dilakukan
secara
untuk dibuktikan kebenarannya dalam
purposive
sampling
penelitian ini adalah sebagai berikut.
conveinience.
Hipotesis
I:
Ada
non
probability
dengan
metode
pengaruh
penggunaan umpan balik rekan sebaya
Desain Penelitian
(tipe bebas dan terkriteria) terhadap faktor
Penelitian
ini
adalah
penelitian
evaluasi diri dan efikasi diri siswa dalam
kuantitatif dengan studi eksperimental.
pembelajaran
Penelitian kuantitatif yang bermaksud
keterampilan
menulis
tingkat SMP.
menggambarkan
pengukuran
dan
Hipotesis II: Terdapat perbedaan
bertujuan menguji perbedaan pengaruh
pengaruh penggunaan umpan balik rekan
serta hasil perlakuan penggunaan umpan
sebaya
terkriteria)
balik rekan sebaya (tipe bebas dan
terhadap faktor evaluasi diri siswa dalam
terkriteria) terhadap variabel evaluasi diri
pembelajaran
dan
(tipe
bebas
dan
keterampilan
menulis
tingkat SMP.
efikasi
pembelajaran
diri
subjek
keterampilan
selama menulis.
Hipotesis III: Terdapat perbedaan
Sedangkan berkaitan dengan rancangan
pengaruh penggunaan umpan balik rekan
penelitian eksperimental (rancangan Non
sebaya
terkriteria)
Randomized Pretest-Posttest), terdapat
terhadap faktor efikasi diri siswa dalam
perlakuan yaitu umpan balik rekan sebaya
(tipe
bebas
dan
61
S. Adhi, F. I. R. Dewi, & F. E. Waruwu
dengan tipe bebas dan terkriteria, sebagai
Instrumen Penelitian
variabel bebas (independent variable) dan
Instrumen penelitian (kuesioner) yang
faktor yang ingin diketahui perubahannya
dibagikan kepada partisipan terdiri atas:
adalah faktor evaluasi diri dan faktor
(a) bagian data umum yaitu nama, kelas,
efikasi
jenis kelamin, serta usia, (b) bagian alat
diri
sebagai
variabel
terikat
(dependent variable).
ukur, yaitu alat ukur evaluasi diri, serta
Tabel 1 Dimensi Indikator Variabel Evaluasi diri Dimensi
Evaluasi Diri
Contoh Butir
(+/-)
Self observation
Saya berpendapat
(pengamatan subjek atas kondisi diri,
bahwa saya cukup
derajat efektivitas metode belajar atau
serius dalam mengikuti
strategi belajar yang dilakukan dirinya
kegiatan pembelajaran
selama melakukan tugas menulis)
menulis.
Self judgement
Saya telah berhasil
(penilaian diri subjek terhadap
mengikuti setiap tahap
keberhasilan dirinya dalam tugas
pembelajaran kegiatan
menulis)
menulis dengan baik.
STS s/d SS
(+)
(+)
Saya senang atas Self reaction
tanggapan terhadap
(respon/tindakan subjek terhadap
hasil tulisan saya dalam
hasil/umpan balik yang diterimanya)
kegiatan pembelajaran
(+)
menulis
(c)
alat
ukur
efikasi
diri
dalam
reliability
dan
internal
consistency
keterampilan menulis dengan penjabaran
reliability (Cohen & Swerdlik, 2005).
contoh butir tiap dimensi sebagai berikut.
Hasil dari korelasi butir alat ukur evaluasi diri bergerak dari .651 sampai dengan .825. Koefisien Alpha Cronbach alat ukur
Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penulis menggunakan content validity
evaluasi diri adalah .94 untuk 15 butir
(validitas isi), criterion validity (validitas
pernyataan, dengan satu butir pernyataan
kriteria) dan face validity untuk menjaga
yang
keabsahan (validitas) data. Sedangkan
Sedangkan hasil dari korelasi butir alat
untuk pengujian reliabilitas alat ukur
ukur efikasi diri bergerak dari .47 sampai
penelitian ini, digunakan program SPSS 13.0 dengan dua metode yaitu test-retest
62
tidak
valid (butir
nomor
7).
Provitae Jurnal Psikologi Pendidikan 2012, Vol. 5, No. 1, 54-72
Tabel 2 Dimensi Indikator Variabel Efikasi Diri Dimensi
Contoh Butir
(pendapat subjek mengenai derajat kesulitan tugas)
kegiatan pembelajaran menulis adalah sulit bagi
(-)
saya.
Generality (keyakinan diri yang
diri
STS S/d SS
Saya berpendapat bahwa
Magnitude
Efikasi
(+/-)
dimiliki subjek dalam melakukan seluruh tugas)
Saya yakin dapat menyelesaikan seluruh tahapan pembelajaran
(+)
kegiatan menulis dengan baik. Saya yakin akan dapat
Strength (pendapat subjek mengenai
memperbaiki nilai
keyakinan diri tetap melakukan tugas
walaupun gagal dalam
walaupun gagal)
hasil tulisan kegiatan
(+)
menulis
dengan .687. Koefisien validitas dan
coba tidak memenuhi dimensi konsep
realibilitas alat ukur efikasi diri yaitu .89
evaluasi diri. (Cohen & Swerdlik, 2005).
dengan hasil semua 15 butir pernyataan valid atau tidak ada butir yang harus
Prosedur Penelitian
dibuang pada alat ukur ini.
Penulis
Untuk mendapatkan validitas serta
melakukan
dalam kegiatan
tahap
persiapan
antara
lain
(a)
realibilitas dari alat ukur kuesioner
pengurusan perijinan pengambilan data,
penelitian ini maka butir yang tidak
(b) survei serta membuat diagnosis
memenuhi kriteria konstruk evaluasi diri
keterampilan menulis siswa secara umum,
atau efikasi diri (tidak memiliki koefisien
(c) penentuan kelas yang diberi perlakuan
korelasi internal konsistensi lebih tinggi
dan kelas kontrol, (d) persiapan rencana
dari 0,2), tidak dipakai sebagai bagian
serta tugas pembelajaran keterampilan
dari hasil skor total (total score). Hal ini
menulis, dan (e) penyusunan tabel rubrik
terlihat pada butir nomor 7 pada dimensi
penilaian tulisan, format umpan balik
yaitu
ternyata
terkriteria, alat ukur kuesioner evaluasi
berbakat dalam pembelajaran kegiatan
diri dan efikasi diri dalam kegiatan
menulis berita” dengan koefisien korelasi
menulis.
0,105 dinyatakan gugur karena saat uji
Pada
self
judgment
“Saya
sebagai
63
tahap
pelaksanaan,
penulis
guru
memberikan
materi
S. Adhi, F. I. R. Dewi, & F. E. Waruwu
pembelajaran keterampilan menulis berita
kontrol
dengan pengorganisasian klasikal. Pada
tayangan menulis berita di koran.
pengambilan
pertama,
placebo
berupa
penulis
Pada pengambilan data selanjutnya,
memberikan kuesioner efikasi diri dan
penulis memberikan kuesioner efikasi diri
evaluasi diri kepada ketiga kelas sebelum
sebelum evaluasi hasil perbaikan tugas
memberikan tugas materi menulis berita
menulis
berbentuk koran kecil dengan topik
memfasilitasi
kaidah dan kriteria penulisan tertentu.
setelah pengumpulan perbaikan tugas
Sebelum mengikuti eksperimen, ketiga
menulis. Setelah umpan balik rekan
kelas diuji keragamannya, (homogenitas)
sebaya diterima oleh subjek, kembali
dengan analisis Levene Statistic dan
dilakukan
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
kuesioner evaluasi diri (posttest II).
signifikan mean skor evaluasi diri atau
Namun, pada kelompok kontrol kembali
efikasi
diberikan placebo. Dalam pengumpulan
diri
data
diberikan
awal
antara
kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
data
umpan
penelitian.
sebaya
kembali
kegiatan
evaluasi
pengukuran
(test)
dengan
dan langkah terakhir, penulis mengolah
evaluasi yang bertujuan mendapatkan rekan
sesi
Penulis
data, penulis juga merekam perilaku kelas
Penulis memfasilitasi sesi kegiatan
balik
berita.
setelah
serta
menyusun
laporan
hasil
dilakukan pengumpulan tugas menulis. Pada kelas 8 D (kelompok eksperimental)
Metode Pengukuran dan Pengolahan
mendapat perlakuan tipe umpan balik
Data
rekan sebaya bebas. Akan tetapi, kelas 8
Prosedur
pengukuran
variabel
E (kelompok eksperimental) mendapat
evaluasi diri dan efikasi diri subjek
perlakuan umpan balik rekan sebaya tipe
dengan skala sikap Likert (Cohen &
kriteria evaluasi yang ditetapkan guru.
Swerdlik, 2005). Total skor atau jumlah
Setelah
sebaya
skor keseluruhan didapatkan dengan cara
diterima oleh siswa, peneliti membagikan
menjumlahkan skor setiap butir masing-
kuesioner (test) evaluasi diri kepada
masing kuesioner yang diisi subjek.
subjek.
memberikan
Secara operasional, semakin tinggi total
kesempatan kepada subjek memperbaiki
skor kuesioner efikasi diri berarti semakin
hasil tulisannya dengan masukan umpan
kuat efikasi diri subjek pengisi kuesioner.
balik
telah
Hal ini berarti subjek yang memiliki total
diperolehnya. Sedangkan pada kelompok
skor tinggi adalah subjek yang memliki
umpan
balik
Peneliti
rekan
lalu
sebaya
rekan
yang
efikasi diri kuat. Hal ini juga berlaku pada
64
Umpan Balik Rekan Sebaya, Evaluasi Diri, & Efikasi Diri
alat ukur evaluasi diri, semakin tinggi
sebaya tipe bebas, terdapat dua unsur,
skor evaluasi diri berarti subjek memiliki
yaitu
evaluasi diri yang semakin positif.
(specificity), dan unsur bahasa (affective
aspek
penjabaran
khusus
Selanjutnya, untuk melihat gambaran
language). Hal ini menunjukkan bahwa
perkembangan pengaruh masing-masing
secara umum, jika subjek dibebaskan
kategori kelas umpan balik rekan sebaya
untuk memberikan masukan umpan balik
bebas, kelas umpan balik rekan sebaya
rekan sebaya, maka subjek cenderung
terkriteria dan kelas placebo, digunakan
terfokus mengutamakan unsur penjabaran
teknik uji kelompok berpasangan atau
khusus (specificity), dan unsur bahasa
Paired Sample T-test. Sedangkan, untuk
(affective language) dibandingkan unsur
mengetahui seberapa besar perbedaan
lainnya seperti ringkasan, penjelasan
pengaruh akhir dari umpan balik rekan
alasan umpan balik, dan cakupan umpan
sebaya
terkriteria
balik. Hal ini dapat dipahami karena
(independent variable) terhadap evaluasi
menurut pandangan subjek sebagai siswa,
diri dan efikasi diri subjek (dependent
penjabaran
variable),
praktis digunakan untuk perbaikan hasil
tipe
bebas
maka
keragaman
dan
dilakukan (Analiysis
Variance/ANOVA).
Seluruh
analisis of
tulisan.
proses
khusus
Unsur
language),
(specificity)
bahasa
terlihat
lebih
(affective
sebagai
cara
perhitungan dan pengolahan data dalam
mengemukakan tanggapan perasaan serta
menguji hipotesis dalam penelitian ini
kesan terhadap hasil tulisan subjek lain.
dilakukan dengan bantuan program SPSS
Berdasarkan
(Statistical Program for Social Sciences)
diidentifikasi beberapa komentar bersifat
for windows 13.0 version.
negatif yang mempengaruhi evaluasi diri
unsur
bahasa,
dapat
dan efikasi diri subjek. Hasil Umpan Balik Rekan Sebaya Tipe Umpan Balik Rekan Sebaya Tipe
Terkriteria Setiap
Bebas (Tanpa Kriteria) Setiap
subjek
dalam
siswa
dalam
kelompok
kelompok
eksperimen mendapatkan 21 komentar
eksperimen (22 subjek) mendapatkan
tertulis dengan proporsi unsur kriteria
umpan balik rekan sebaya sebanyak 21
umpan balik yang sama terhadap hasil
komentar tertulis secara bebas terhadap
tulisannya dari rekan sekelas. Adanya
hasil tulisannya. Berdasarkan identifikasi
kesamaan
isi umpan balik pada umpan balik rekan
subjek dalam memberikan umpan balik
65
proporsi
disebabkan
oleh
S. Adhi, F. I. R. Dewi, & F. E. Waruwu
rekan sebaya diwajibkan untuk mengisi
umpan
balik
(scope),
dan
bahasa
format tersedia yang mencakup unsur
(affective language). Deskripsi umpan
ringkasan (summarization), penjabaran
balik rekan sebaya terkriteria terlihat pada
khusus (specificity), penjelasan alasan
Tabel 3.
umpan balik (explanations), cakupan
Tabel 3 Aspek Umpan Balik Rekan Sebaya Terkriteria Aspek Umpan Balik
Contoh Komentar
ringkasan
”Topik berita pertama tentang seputar hasil pemilu sedangkan
(summarization)
5W+1H-nya adalah kekalahan Jusuf Kalla (apa); Pemenangnya adalah SBY dan Boediono (siapa); Serah terima jabatan akan dilakukan pada bulan Oktober (kapan); Ruang kerja istana wakil presiden (di mana); Agar wakil presiden baru dapat cepat bekerja (mengapa)”
penjabaran khusus
“letak kesalahan pada halaman 1 kolom ke 2 baris ke 14 (tercetak
(specificity)
jusuf kalah)” “cara perbaikannya, gantilah setiap huruf pertama kata ’jusuf kalah’ dengan huruf kapital, hilangkan huruf h”
penjelasan alasan umpan balik (explanations) cakupan umpan balik (scope)
”Jika tidak diganti akan dapat mengurangi nilai pada dimensi 4 pada rubrik penilaian penulisan yaitu ejaan dan tanda baca”
”Yang perlu diperbaiki adalah komposisi, tampilan dan ejaan”
Bahasa (affective
”Komposisi peletakan gambar dan berita dalam koran ini sangat
language)
menarik!”
Uji Hipotesis Pengaruh Umpan Balik
balik rekan sebaya (tipe bebas dan
Rekan Sebaya terhadap Evaluasi diri
terkriteria) terhadap evaluasi diri dan
dan Efikasi Diri Siswa dalam
efikasi diri siswa dalam pembelajaran
Keterampilan Menulis
keterampilan
Tujuan penelitian ini yaitu menguji
menulis
tingkat
SMP.
Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat
perbedaan pengaruh penggunaan umpan
66
Umpan Balik Rekan Sebaya, Evaluasi Diri, & Efikasi Diri
beberapa hipotesis penelitian yang diuji
secara signifikan, p < .05 dengan
sebagai berikut.
demikian hipotesis penelitian diterima.
Hipotesis
penelitian
menyatakan
Hasil
tersebut
menunjukkan
bahwa
terdapat pengaruh penggunaan umpan
umpan balik rekan sebaya dengan tipe
balik rekan sebaya tipe bebas dan tipe
terkriteria memiliki pengaruh lebih besar
terkriteria terhadap evaluasi diri siswa
terhadap
dalam
keterampilan
umpan balik rekan sebaya dengan tipe
menulis. Dengan menggunakan metode
bebas. Kelompok subjek yang mendapat
Oneway Analysis of Variance, pada
umpan balik rekan sebaya tipe terkriteria
tingkat signifikansi alpha 0.05, diperoleh
cenderung mengalami evaluasi diri yang
rata-rata skor evaluasi diri siswa pada
lebih tinggi dibandingkan kelompok yang
kelas
mendapat umpan balik rekan sebaya tipe
pembelajaran
eksperimen
dengan
perlakuan
umpan balik rekan sebaya tipe bebas
evaluasi
diri
dibandingkan
bebas.
sebesar 57.18 (SD = 5.049), umpan balik
Hipotesis penelitian menyatakan
rekan sebaya tipe terkriteria sebesar 65.18
terdapat pengaruh penggunaan umpan
(SD = 3.418), dan kelas kontrol dengan
balik rekan sebaya tipe bebas dan
placebo sebesar 52.05 (SD = 6.321).
terkriteria terhadap faktor efikasi diri
Ketiga rata-rata skor evaluasi diri tersebut
siswa dalam pembelajaran keterampilan
berbeda secara signifikan, F(2,63) =
menulis. Dengan menggunakan metode
37.506, p
demikian
Oneway Analysis of Variance, pada
hipotesis I diterima. Dapat dinyatakan ada
tingkat signifikansi alpha 0.05, diperoleh
perbedaan signifikan rata-rata skor akhir
rata-rata skor efikasi diri siswa pada kelas
evaluasi diri antara kedua kelompok
eksperimen dengan perlakuan umpan
eksperimen yang diberikan umpan balik
balik rekan sebaya tipe bebas sebesar
rekan sebaya (bebas dan terkriteria)
57.86 (SD = 4.998), tipe terkriteria
dengan
sebesar 57.05 (SD = 5.178), dan kelas
< .05 dengan
kelompok
kontrol
dalam
pembelajaran keterampilan menulis.
kontrol dengan placebo sebesar 51.73
Setelah diuji lebih lanjut dengan
(SD = 6.998). Ketiga rata-rata skor efikasi
teknik analisis Tukey HSD, kedua rata-
diri tersebut berbeda secara signifikan,
rata skor evaluasi diri
F(2,63) = 7.272, p < .05, maka hipotesis
pada kelas
eksperimen dengan perlakuan umpan
II
balik rekan sebaya tipe bebas sebesar
perbedaan signifikan rata-rata skor akhir
57.18 (SD = 5.049) dan tipe terkriteria
efikasi
sebesar 65.18 (SD = 3.418), berbeda
eksperimen subjek yang diberikan umpan
67
diterima.
diri
Dapat
antara
dinyatakan
kedua
ada
kelompok
S. Adhi, F. I. R. Dewi, & F. E. Waruwu
balik rekan sebaya (tipe bebas dan tipe
pembelajaran
terkriteria) dengan kelompok kontrol
tingkat SMP.
dalam keterampilan menulis.
keterampilan
menulis
Penggunaan kedua tipe umpan balik
Setelah diuji lebih lanjut dengan
rekan
sebaya
dapat
dipertimbangkan
dalam
pembelajaran
teknik Tukey HSD, kedua rata-rata skor
manfaatnya
efikasi diri kelas eksperimen dengan
keterampilan menulis. Umpan balik rekan
perlakuan umpan balik rekan sebaya tipe
sebaya tipe terkriteria dapat dimanfaatkan
bebas sebesar 57.86 (SD = 4.998) dan tipe
untuk membentuk peningkatan evaluasi
terkriteria sebesar 57.05 (SD = 5.178),
diri dan efikasi diri secara bertahap.
tidak berbeda secara signifikan, p >.05
Namun, umpan balik rekan sebaya tipe
(dengan perbedaan mean sebesar 0.818
bebas
poin). Dengan demikian hipotesis ketiga
dimanfaatkan untuk membentuk dimensi
tidak diterima.
daya tahan (strength) efikasi diri siswa
yang
bersifat
negatif
dapat
yang proporsional. Simpulan Diskusi Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh umpan balik rekan sebaya tipe bebas
dan
guru
dalam
kegiatan
terhadap
evaluasi dapat mendorong siswa untuk
siswa.
secara aktif memanfaatkan umpan balik
Penerapan umpan balik rekan sebaya
rekan sebaya tipe kriteria dalam rangka
dengan
meningkatkan evaluasi diri dan efikasi
peningkatan
tipe
terkriteria
Komponen
evaluasi
diri
terkriteria
dinyatakan
memiliki pengaruh lebih besar dalam
diri pada keterampilan menulis.
peningkatan evaluasi diri dibandingkan
Pemahaman cara pemanfaatan umpan
umpan balik rekan sebaya tipe bebas.
balik rekan sebaya yang tepat dalam
Hasil penelitian juga menunjukkan
upaya peningkatan evaluasi diri dan
terdapat pengaruh umpan balik rekan
efikasi diri dalam kegiatan menulis dapat
sebaya tipe bebas dan terkriteria terhadap
membantu siswa memiliki rasa percaya
peningkatan efikasi diri siswa. Namun,
diri serta kemampuan bertanggung jawab
tidak
pada
terdapat
perbedaan
pengaruh
proses
pembelajaran
sendiri.
penggunaan umpan balik rekan sebaya
Sedangkan
dalam
pembelajaran
(tipe bebas dan terkriteria) terhadap
keterampilan
menulis,
guru
peningkatan efikasi diri siswa dalam
menyediakan tantangan belajar berupa
dapat
tagihan belajar dengan derajat kesulitan
68
Umpan Balik Rekan Sebaya, Evaluasi Diri, & Efikasi Diri
yang dapat membentuk dimensi strength
efikasi diri mereka. Pemahaman cara
efikasi diri siswa (Margolis, 2005).
pemanfaatan umpan balik rekan sebaya
Pengenalan berkaitan
derajat
dengan
perkembangan
wilayah
(Zone
Development/ZPD)
of
siswa.
kesulitan
yang tepat dalam upaya pening-katan
perkiraan
evaluasi diri dan efikasi diri dalam
Proximal
kegiatan menulis dapat membantu siswa
Pemberian
memiliki
rasa
percaya
diri
serta
tugas dengan derajat kesulitan yang
kemampuan bertanggung jawab pada
semakin meningkat akan membuat siswa
proses pembelajaran sendiri.
berkembang dari batas atas menuju batas
Sedangkan
dalam
pembelajaran
bawah. Hasil yang diharapkan setelah
keterampilan
berulangkali
siswa
menyediakan tantangan belajar berupa
mampu terbiasa dengan kesulitan tugas
tagihan belajar dengan derajat kesu-litan
(batas
dapat
yang dapat membentuk dimensi strength
menjadikannya sebagai batas bawah.
efikasi diri siswa (Margolis, 2005).
Derajat kesulitan tugas tetap harus dapat
Pengenalan derajat kesulitan berkaitan
terjangkau oleh keseluruhan siswa agar
dengan daerah perkiraan perkembangan
tingkat kekuatan efikasi diri siswa tetap
(Zone of Proximal Development/ZPD)
akurat tanpa mengalami apresiasi yang
siswa. Guru perlu mengenali daerah batas
berlebihan namun tetap seimbang dengan
bawah (tingkat pemecahan masalah atau
pencapaian kemampuan (Vygotsky, 1978
pengerjaan tugas yang dapat dilakukan
dalam Santrock, 2008). Siswa dapat
tanpa bantuan orang lain) dan daerah
diarahkan untuk melihat kesempatan
batas atas (tingkat pemecahan masalah
untuk meraih keberhasilan hasil belajar
atau
lebih besar pada kesempatan melakukan
dilakukan dengan bantuan orang lain)
tugas lain dengan derajat kesulitan yang
suatu jenis tugas (Vygotsky, 1978 dalam
lebih tinggi. Dengan demikian siswa akan
Santrock, 2008).
terus
dilakukan,
atas)
yaitu
sehingga
mengalami
tantangan
dan
menulis,
pengerjaan
Pemberian
guru
tugas
tugas
yang
dengan
dapat
harus
derajat
kewaspadaan untuk melakukan evaluasi
kesulitan yang semakin meningkat akan
diri dan penguatan efikasi diri.
membuat siswa berkembang dari batas
Komponen
guru
dalam
kegiatan
atas menuju batas bawah. Hasil yang
evaluasi dapat mendorong siswa untuk
diharapkan setelah hal ini berulangkali
secara aktif memanfaatkan umpan balik
dilakukan, yaitu siswa mampu terbiasa
rekan sebaya dengan kriteria dalam
dengan
rangka meningkatkan evaluasi diri dan
sehingga dapat menjadikannya sebagai
69
kesulitan
tugas (batas
atas)
S. Adhi, F. I. R. Dewi, & F. E. Waruwu
batas bawah. Oleh karena itu derajat
pelajaran
bahasa
Indonesia
saja,
kesulitan
melainkan
dapat
dilaksanakan
pada
tugas
tetap
harus
dapat
terjangkau oleh keseluruhan siswa agar
semua mata pelajaran dan pada semua
tingkat efikasi diri dapat relatif kuat
jenjang pendidikan. Hal ini disebabkan
namun tetap seimbang dengan pencapaian
oleh adanya faktor kebutuhan terhadap
kemampuan siswa.
umpan
Siswa dapat diarahkan untuk melihat
balik
peningkatan
kesempatan untuk meraih keberhasilan
rekan
performa
sebaya belajar
bagi dalam
berbagai kegiatan dan bidang pendidikan.
hasil belajar lebih besar pada kesempatan melakukan tugas lain dengan derajat
Daftar Pustaka
kesulitan yang lebih tinggi. Individu akan terus
mengalami
tantangan
dan
Andrade,
M.R.
(2006,
June,
15).
kewaspadaan untuk melakukan evaluasi
Monitoring student performance with
diri dan penguatan efikasi diri. Dengan
self-evaluation
demikian, hal ini akan membentuk efikasi
ongoing case study. Poster session
diri yang dimiliki siswa tetap akurat tanpa
was presented at the 1st Annual
mengalami apresiasi yang berlebihan dan
Conference of the JACET, Kanto
bersifat disfungsional.
Chapter, Waseda University, Tokyo.
checklists:
An
Arsyaad, M., Ridwan, S., & Akhadiah, S. (1998). Pengembangan kemampuan
Saran
menulis. Jakarta: Rineka Cipta. Hasil
penelitian
ini
memberikan
Bandura, A. (1986). Social foundations of
rekomendasi atau saran bagi para guru
thought
untuk memperhatikan faktor umpan balik
cognitive theory. Englewood Cliffs,
teman sebaya baik tipe bebas maupun
NJ: Prentice-Hall.
terkriteria dalam meningkatkan evaluasi diri
dan
efikasi
diri
siswa
Bandura,
and
A.
action:
(2006).
A
Guide
social
for
dalam
constructing self-efficacy scale in
dapat
self-efficacy beliefs of adolescents.
memiliki bekal untuk pengembangan diri
Annual Review of Psychology, 90,
dalam
307–337.
penulisan. Selanjutnya, siswa
menjalankan profesinya ketika
dewasa. Pemanfaatan
Chandrasegaran, C. (2009) What does umpan
balik
rekan
teaching writing as a process really
sebaya ini tidak hanya dapat diterapkan
mean? In Zhang, L.J., Rubdy, R., &
pada keterampilan menulis dalam mata
Alsagoff, L. (Eds.). Englishes and
70
Umpan Balik Rekan Sebaya, Evaluasi Diri, & Efikasi Diri
literatures-in-english in a globalised
Pajares, F. (2002). Overview of social
13th
cognitive theory and self-efficacy.
international conference on english in
Retrieved 2009, August 18 from
southeast
Asia
http://www.emory.edu/education/-
Singapore:
National
world:
Proceedings
of
(pp.
the
338-351). Institute
of
mfp/eff.html.
Education, Nanyang Technological
Pajares, F. (2003). Self-efficacy beliefs,
University.
motivation,
and
achievement
in
Cohen, R.J., & Swerdlik, M.E. (2005).
writing: A review of the literature.
Psychological testing and assessment
Reading & Writing Quarterly, 19,
(6th Ed). NY: McGraw-Hill.
159-172.
Greguras, G., Robie, C., &
Marise.
Pajares, F. (2005). Self-efficacy during
(2001) Applying the social relations
childhood
model to self and peer evaluations.
implications for teachers and parents.
The Journal of Management and
In F. Pajares (Ed.), Self-Efficacy
Development, 20(6), 508-525.
Beliefs
Harris, K., Graham, S., & Mason, L. (2005).
Improving
the
and
of
adolescence:
Adolescents.
NY:
Information Age Publishing.
writing
Pajares, F., Valiente, G., & Cheong, Y. F.
performance, knowledge and self-
(2006). Writing self-efficacy an its
efficacy of struggling young writers:
relation to gender, writing motivation,
The effects of self-regulated strategy
and
development.
developmental perspective. In G.
Contemporary
writing
competence:
(Series
Ed.)
&
A
Educational Psychology, 30(2), 207-
Rijlaarsdam
P.
241.
Boscolo, & S. Hidi (Eds.), Studies in
Leonardelli, G.J., Hermann, A., Lynch,
writing and motivation, 23, 145-162.
M., Robet, M., & Arkin, M. (2003)
Parera, J.D. (2000). Keberbahasaan dan
The shape of self-evaluation: Implicit
kepenulisanan. Jakarta: Departemen
theories of intelligence and judgments
Pendidikan Nasional.
of intellectual ability. Journal of
Raaheim, A. (2007) Self-efficacy: The
Research in Personality, 37,141–168.
exercise of control. International
Nelson, M.M., & Schunn, C.D. (2009).
Journal of Educational Research, 11,
The
nature
of
feedback:
How
187-212.
different types of peer feedback affect
Santrock, J. W. (2008). Educational
writing performance. Instructional
psychology. Boston: McGraw-Hill.
Science Journal 37, 375–401.
71
S. Adhi, F. I. R. Dewi, & F. E. Waruwu
Sorenson, S. (1997). Student writing handbook: The only complete guide to writing across the curriculum (3rd ed.). NY: MacMillan. Tannen, D. (1996). Seni komunikasi efektif: Membangun relasi dengan membina
gaya
percakapan.
(A.
Komara, Penerj.). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Thompson, R (2001). Reliability, validity, and bias in peer evaluations of selfdirected interdependent work teams. Poster session presented at Asee Conference
And
Exposition,
Albuquerque, NM. Walker, B.J. (2003). The cultivation of student self-efficacy in reading and writing. Journal of Reading and Writing
Quarterly:
Overcoming
Learning Difficulties, 19, 173–187.
72