“PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASIDALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA (Kelas V SDN NO.74 Kota Timur) Ayun Pakaya, Muhammad Yusup*, Supartin** Jurusan Fisika, Program Studi S1. Pend. Fisika F. MIPA Universitas Negeri Gorontalo Email:
[email protected] ABSTRAK Ayun Pakaya,421408099. 2014.Penggunaan metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada materi cahaya dan sifatnya. Skiripsi, Program Studi Fisika, jurusan Fisika, Fakultas Metematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Muhammad Yusup, S.Si.M.Si Pembimbing II Supartin, S.Pd. M.Pd. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar IPA materi Cahaya dan sifatnya dengan menggunakan metode demonstrasi.Lokasi penelitian adalah SDN No.74 Kota Timur. Siswa yang dikenakan tindakan berjumlah 22 orang siswa dengtan rincian 13 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Dalam proses pembelajaran siswa dibagi dalam kelompok-kelompok. Untuk memudahkan penyajian materi digunakan alat-alat demonstrasi yang berhubungan dengan materi sifat-sifat cahaya.Dalam pengumpulan data digunakan instrumen berupa lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa serta tes tertulis menyangkut materi yang telah diajarkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan metode demonstrasi,selain dapat meningkatkan kualitas pembelajaran materi cahaya dan sifatnya dikelas V SDN No.74 Kota Timur Kota Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013 juga dapat menghasilkan hasil belajar siswa. Data pada siklus I menunjukan bahwa siswa yang memperoleh nilai 75 keatas berjumlah 16 orang siswa (72,72%),pada siklus II meningkat menjadi 21 orang siswa atau sebesar 95,45% atau meningkat 22,73%. Kata kunci;Metode Demonstrasi, Hasil Belajar 2014.
ABSTRACT
Ayun Pakaya, 421 408 099. 2014. The use of the method demonstration in an effort to improve student learning outcomes in grade V in the material light and nature. Skripsi, Department of Physics, State University of Gorontalo.2014. The purpose of this research is to improve learning outcomes light material science and nature by using a demonstration. The research location is SDN 74 East City. Students are subjected to the action amounted to 22 students with details of 13 men and 9 women. In the learning process of students were divided into groups. To facilitate the presentation of the material used equipment demonstrations related to the material properties used light.In the data collection instruments such as observation sheet activities of teachers and students activity observation sheet and a written test concerning the material that has been taught. The results showed that the use of methods of demonstration, in addition to improving the quality of light and its instructional materials in class V SDN 74 East City Gorontalo 2012/2013 school year can also produce student learning outcomes. Data on the first cycle showed that students who received grades of 75 or more totaling 16 students (72.72%), on the second cycle increased to 21 students or by 95.45%, an increase of 22.73%. Keywords; Methods Demonstration, Learning Outcomes, 2014.
PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam proses belajar mengajar dikelas V SDN No.74 Kota Timur, kendala yang dihadapi guru adalah kurangnya perhatian dan aktifitas siswadalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru, yang berkaitan dengan materi yang sedang di ajarkan sehingga penguasaan mereka pada materi ini menjadi rendah dan berdampak pada rendahnya hasil belajar. Kondisi seperti diuraikan diatas, merupakan pengalaman guru selama mengajarkan materi pada mata pelajaran IPA dikelas V SDN NO.74 Kota Timur.Akibatnya siswa kurang memahami materi sifat-sifat cahaya, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.Sedangkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dikelas V harus mengacu pada kriteria ketuntasan minimal dengan nilai 75.Salah satu upaya guru dalam mengatasi permasalahan siswa tersebut, yaitu dengan memilih metode yang relevan dengan karakteristik materi diantaranya adalah menggunakan metode demonstrasi. Dilihat dari metode yang akan digunakan, bahwa dengan metode demonstrasi ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa, ataupun dapat merangsang cara berfikir siswa dalam menerima pelajaran, sehingga siswa dapat memahami lebih jelas dan juga dapat memudahkan siswa untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan oleh guru. Dengan adanya metode demonstrasi ini, maka perhatian siswa lebih fokus pada penjelasan guru sehingga siswa akan lebih aktif dalam menerima pelajaran dan membuahkan hasil yang lebih baik dari hari-hari kemarin. Dengan demikian perhatian maupun antusias siswa untuk mengetahui materi ini akan tumbuh, yang pada akhirnya diharapkan berdampak pada meningkatnya hasil belajar. Berdasarkan uraian latar belakang diatas,peneliti mencoba mengkaji masalah penelitian dengan judul “PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA”
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN No. 74 Kota Timur melalui metode demonstrasi. KAJIAN TEORETIS Metode Demonstrasi pada Pembelajaran Demonstrasi adalah suatu cara penyajian informasi materi dalam proses belajar mengajar dengan mempertunjukan cara melakukan sesuatu dengan menggunakan alat dari suatu proses yang jelas. metode demonstrasi adalah suatu penyajian yang dipersiapkan secara teliti untuk mempertontonkan sebuah tindakan atau prosedur yang digunakan. Pemilihan dan penetapan metode demonstrasi dalam pembelajaran perlu memperhatikan beberapa hal. Winataputra (1993 :218) mengemukakan beberapa
hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan oleh guru pada pembelajaran, sebelum dan akan menggunakan metode demonstrasi guna menunjang penyajian materi yaitu: 1. 2.
Alat-alat demonstrasi harus di cek sebelum digunakan dihadapan siswa. Tujuan yang hendak dicapai melalui demonstrasi hendaknya diketahui dan ditetapkan dengan jelas. 3. Agar pesan yang disampaikan melalui metode demonstrasi dapat diterima secara efektif,maka perlu diusahakan agar demonstrasi dapat dilihat oleh semua siswa. 4. Alat-alat ataupun bahan yang digunakan dalam demonstrasi sebaiknya sederhana susunanya. 5. Metode demonstrasi ini hendaknya sebanyak mungkin dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 6. Mengacu pada pendapat diatas,maka dalam pembelajaran materi cahaya dan sifat-sifatnya melalui kegiatan demonstrasi, hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan guru yaitu: a. Benda yang dijadikan sebagai alat demonstrasi terdiri dari :Lilin,cermin datar, , gelas bening,air jernih,pensil tripleks yang sudah dilubangi. b. Benda-benda yang digunakan sebagai alat peraga berukuran cukup,maksudnya tidak terlalu kecil dan juga tidak terlalu besar. c. Langkah-langkah demonstrasi dilakukan secara sistematis,yakni dimulai dengan memperkenalkan alat-alat demonstrasi,dan diakhiri dengan pemberian contoh-contoh soal. d. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil,dan setiap kelompok mengamati demonstrasi yang dilakukan. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut : a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda. b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan. c. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah,2000).
Hasil Belajar Hasil belajar dapat diartikan sebagai perolehan siswa setelah mereka menjalani aktivitas belajar dalam jangka waktu tertentu, misalnya setelah guru mengajarkan materi cahaya dan sifat-sifatnya dalam 2 jam pelajaran,siswa telah memperoleh
sesuatu dari kegiatan tersebut. Hasil belajar siswa,biasanya akan diketahui setelah guru melakukan penilaian tertulis maupun lisan. Oemar (2002 : 155) Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan peningkatan yang lebih baik dibanding dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya. Purwanto ( 1990 : 86) menyebutkan bahwa hasil belajar adalah prestasi yang dihadapi,dilaksanakan, dan dikerjakan. Sedangkan Dimyati dan Mujiono (1994 : 26), memberi pengertian tentang hasil belajaryaitu sebuah kegiatan belajar mengajar yang menghendaki tercapainya tujuan pengajaran,dimana hasil belajar siswa ditandai dengan skala nilai.Selanjutnya lingkup hasil belajar yang diukur meliputi tiga ranah. Imron ( 1996 : 136) menyebutkan tiga ranah tersebut yaitu: ranah kognitif,afektif,dan ranah psikomotor.Ranah kognitif terdiri dari 6 aspek yaitu: (1) Pengetahuan, (2) Pemahaman, (3) Aplikasi, (4) Analisa, (5) Sintesis, dan (6) Evaluasi. Sedangkan ranah afektif meliputi 5 aspek Yaitu: (1) Penerimaan, (2) Pemberian tanggapan, (3) Pemberian nilai, (4) Pengorganisasian, dan (5) Karakterisasi dengan suatu nilai.Selanjutnya,ranah psikomotor terdiri atas 7 aspek yaitu (1) Persepsi, (2) Kesiapan, (3) Respon terpimpin, (4) Mekanisme, (5) Respon nyata dan kompleks, (6) Penyesuaian, dan (7) Penciptaan. Bloom (dalam Suprijono,2009:6) mengemukakan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,Afektif,dan psikomotor. Domain kognitif adalah pengetahuan yang meliputi ingatan,pemahaman,penerapan,analisis,sintesis,dan Evaluasi. Domain Afektif sikap menerima, memberi, nilai,karakter. Domain Psikomotor mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial,intelektual. Sementara menurut Lindgren (dalam Suprijono, 2009:7) hasil belajar meliputi kecakapan informasi,pengertian dan sikap,keberhasilan yang dicapai seseorang setelah melakukan usaha tertentu. Hasil belajar adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh tujuan pengajaran telah tercapai oleh peserta didik dengan pengalaman yang telah diberikan dan disiapkan oleh sekolah. Abdurrahman ( 1999:36) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar tidak pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan belajar.Menurut Keller (dalam Abdurrahman, 1999:38), hasil belajar adalah prestasi actual yang ditampilkan oleh anak; hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha (perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak.Uraian diatas menunjukan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai perolehan siswa setelah menjalani kegiatan belajar, dapat juga diartikan sebagai prestasi yang dihadapi,dilaksanakan maupun dikerjakan,yang ditandai dengan nilai.Hasil belajar tersebut meliputi tiga ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor. Hipotesis Tindakan
Mengacu pada teori-teori diatas serta rumusan masalah penelitian,maka dirumuskan hipotesis tindakan,yakni jika digunakan metode demonstrasidalam pembelajaran materi cahaya dan sifat-sifatnya dikelas V SDN No.74 Kota Timur,maka hasil belajar siswa akan meningkat. METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian tindakan ini dilaksanakan disekolah SDN No. 74 Kota Timur. Siswa yang dikenai tindakan adalah siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 yang berjumlah 22 orang, dengan rincian 9 orang siswa perempuan dan 13 orang siswa laki-laki. Pelaksanan tindakan kelas ini membelajarkan materi cahaya dan siftsifatnya dan disajikan dengan menggunakan metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN No.74 Kota Timur, kota gorontalo tahun pelajaran 2013-2014. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 12 Februari tahun 2014 untuk pembelajaran siklus I, sedangkan pelaksanaan pembelajaran siklus II berlangsung pada hari kamis tanggal 19 Februari tahun 2014. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi yaitu dengan mempertunjukan cara melakukan sesuatu dengan menggunakan alat dari suatu proses yang jelas. Variabel Penelitian Variabel Input : Siswa kelas V, guru, sumber-sumber belajar yang terdiri dari LKS,serta materi pembelajaran tentang cahaya dan sifatnya. Variabel Proses : - Lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran digunakan untuk mengukur sejauh mana tingkat pengelolaan proses pembelajaran didalam kelas, pada proses pembelajaran dikatakan tuntas apabila nilainya mencapai 75 %. - Lembar pengamatan aktivitas siswa digunakan untuk mengukur sejauh mana aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Variabel Output :Hasil Belajar Hasil belajar yang dicapai oleh guru dan siswa pada siklus I ke siklus II mengalami signifikan atau mengalami peningkatan setelah proses belajar mengajar. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN No.74 Kota Timur tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah keseluruhan siswa 22 yang terdiri dari 9 siswa laki-laki, dan13 siswa perempuan.
Sampel Dalam penelitian ini semua populasi yang digunakan sebagai sampel yaitu seluruh siswa kelas V SDN No. 74 Kota Timur. Instrumen Pengumpul Data Dalam pengumpul data pada penelitian ini disiapkan beberapa jenis instrumen pengumpul data, sebagai berikut. (1) Lembar pengamatan Pengelolaan pembelajaran Aspek yang diamati meliputi proses belajar mengajar (kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup serta suasana kelas selama proses pembelajaran. (2) Lembar pengamatan kegiatan siswa. Lembar pengamatan aktivitas siswa digunakan untuk mengukur sejauh mana aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Dengan lembar ini dapat diketahui pemahaman siswa selama proses pembelajaran. (3) Tes hasil belajar. Tujuan peberian tes hasil belajar ini adalah untuk mengukur seberapa besar tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran setelah diberi tindakan.Soal-soal yang diberikan berupa tes essai yang mencakup aspek pengetahuan dan pemahaman. Teknik Analisis Data 1. Data hasil pengamatan kegiatan guru dan kegiatan siswa Data hasil analisis pengamatan kegiatan guru dan dan kegiatan siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan persentase. Nilai hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa ditetapkan dengan mengacu pada kriteria penilaian seperti yang dikemukakan oleh sanapiah dan Weseso (1982:209), sebagai berikut: 90 - 100 = Sangat Baik 75 - 89 = Baik 60 - 74 = Cukup < 59 = Kurang Hasil Belajar Hasil belajar pada materi ini dilihat dari daya serap serta skor yang dicapai oleh masing-masing siswa setelah dilakukan penilaian tertulis. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan daya serap siswa adalah sebagai berikut. Daya Serap = Untuk menentukan keberhasilan siswa secara perorangan,maka ditetapkan kriteria minimal 75.Ini berarti siswa dikatakan berhasil jika tingkat capaian daya serap materi paling sedikit 75%. Selanjutnya guna mengetahui keberhasilan masing-masing siswa,peneliti menggunakan penilaian formatif dalam bentuk pos tes tertulis. Tes yang diberikan berbentuk essay dan masing-masing diberi skor,sedangkan nilai yang digunakan adalah 1 s/d 10. Hasil Belajar = x 10 Indikator Kinerja
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa terhadap proses belajar mengajar yang telah dilakukan sekaligus juga untuk mengetahui keberhasilan mengajar guru, dalam penelam penelitian ini dikatakan berhasil jika memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Indikator hasil belajar dalam kegiatan proses belajar mengajarmerupakan standar yang telah ditetapkan oleh sekolah, yaitu dengan nilai KKM 75, hal ini dapat dilihat dari kompleksitas guru, intaks siswa, serta daya dukung. Indikator hasil belajar dikatakan berhasil jika mencapai nilai 75 berdasarkan KKM yang telah ditetapkan disekolah. 2. Kegiatan siswa dikatakan berhasil selama proses pembelajaran, dapat dikategorikan SB (Sangat baik), B (Baik), C (Cukup) dan K (Kurang) SK (Sangat Kurang). 3. Kegiatan guru dikatakan berhasil selama proses pembelajaran, dapat dikategorikan SB (Sangat baik), B (Baik), C (Cukup) dan K (Kurang) SK (Sangat Kurang). Keterlaksanaan pembelajaran dikatakan berhasil selama proses pembelajaran, jika minimal mencapai skor 75 % dengan kategori baik dan sangat baik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah mengenai penggunaan Metode demonstrasi terhadap materi cahaya dan sifatnya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN No.74 Kota Timur dengan menggunakan Instrumen Penelitian berupa tes essay dimana data yang diperoleh menggunakan tabel dan prosentase. Data hasil kegiatan belajar mengajar diperoleh dari hasil pengamatan siklus I dan II yang dilakukan oleh pengamat. Dengan proses penilaian dilakukan melalui lembar kegiatan guru dan aktivitas siswa. 1. Pengamatan pengelolaan pembelajaran Pengamatan dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dengan mengamati 11 aspek kegiatan guru diantaranya: Apersepsi,motivasi,menyampaikan Tujuan pembelajaran,Menyiapkan alat yang akan digunakan, Membagi kelompok,membagi LKS,Mendemonstrasikan sifatsifat cahaya, membimbing siswa mendemonstrasikan sifat cahaya sesuai LKS,memberi penghargaan pada kelompok yang kerjanya baik,mengecek peguasaan siswa dan Mengadakan evaluasi. Hasil Pengamatan kegiatan guru siklus I Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh seorang guru pengamat diperoleh sesuai indikator,dapat diuraikan hasilnya pada tabel berikut. Tabel 3. Indikator kegiatan guru pada siklus I Indikator Kegiatan Guru Siklus I
Menyajikan materi Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil (tiap kelompok berjumlah 4-5 orang) Membagikan LKS pada tiap kelompok siswa sekaligus menjelaskan apa saja yang harus dilakukan pada demonstrasi Membimbing siswa dalam kelompok sambil mengerjakan LKS Membimbing siswa mendemonstrasikan sifat-sifat cahaya Memberikan tambahan penjelasan materi Hasil Pengamatan kegiatan guru siklus I Rentang nilai Kriteria 90 - 100 Sangat Baik 75 - 89 Baik 60 - 74 Cukup < 59 Kurang Persentase kriteria
=
Sangat Baik
=
Aspek yang dinilai 18,18 54,54 27,27 X 100%
X 100% = 18,18%
Baik
= X 100% = 54,54% Berdasarkan kriteria ketuntasan,aktivitas guru dikatakan tuntas jika 75 % kriteria Sangat Baik (18,18 %), dan Baik (54,54%), sehingga hasil yang diperoleh hanya mencapai (72,72 %) artinya kegiatan guru belum mencapai ketuntasan yang diharapkan.
Indikator Kegiatan Siswa pada siklus I Indikator Kegiatan Siswa Siklus I 1. Kesiapan belajar 2. Respon dan perhatian siswa pada pelajaran 3. Aktivitas belajar dalam kelompok 4. Penyesuaian diri dengan teman kelompok 5. Persepsi siswa terhadap materi 6. Kesiapan siswa menjawab pertanyaan guru 7. Ketrampilan siswa berdiskusi dalam kelompok 8. Ketrampilan siswa melakukan demonstrasi Hasil Pengamatan Aktivitas siswa pada siklus I Aspek yang dinilai Rentang nilai Kriteria (%) 90 - 100 Sangat Baik -
75 - 89 60 - 74 < 59
Baik Cukup Kurang
Prosentase kriteria
66,67 33,33 -
=
Baik
= Dari tabel diatas tampak bahwa hasil pengamatan aktivitas siswa untuk kriteria baik sebesar (66,67 %) dan kriteria cukup sebesar 33,33 %. Berdasarkan kriteria ketuntasan aktivitas siswa dikatakan tuntas jika kriteria Sangat Baik dan Baik mencapai 75 %. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa ketuntasan aktivitas siswa hanya mencapai (66,67 %) artinya kegiatan siswa belum mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan. Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam pengamatan aktivitas Siswa hasil yang dicapai pada siklus I
Siklus I 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
66.67 33.33
Siklus I
0
Sangat Baik
0
Baik
Cukup
Kurang
2. Tes hasil belajar siswa Skor hasil belajar siswa dalam penelitian ini diperoleh dari tes hasil belajar siswa dengan standar ketuntasan minimal 75.Hasil analisis tes hasil belajar dapat dilihat pada tabel berikut. Hasil belajar siswa siklus I Ketuntasan Rentang Jumlah Hasil (Tuntas/Tidak) Kriteria nilai Siswa (%) Tuntas Jlh %
90 -100 75 - 89
Sangat Baik Baik
1 15
4,54% 68,18%
T T
16
72,72%
60 - 74 < 59
Cukup Kurang
4 2
18,18% 9,09%
TT TT
6
27,27%
Persentase kriteria
=
Sangat Baik
=
X 100% X 100% = 4,54%
Baik
= X 100% = 68,18% Dari 22 siswa yang dikenai tindakan,siswa yang memperoleh hasil Sangat Baik sebanyak 1 siswa atau sebesar (4,54 %) siswa yang memperoleh hasil Baik sebanyak 15 siswa atau sebesar (68,18 %) siswa yang memperoleh nilai Cukup sebanyak 4 siswa atau sebesar (18,18 %) dan siswa yang memperoleh nilai Kurang sebanyak 2 siswa atau sebesar (9,09 %). Berdasarkan hasil ini diketahui dari 22 siswa hanya 16 siswa atau sebesar (72,72 %) yang tuntas dilihat dari hasil belajar,sedangkan 6 siswa atau sebesar (27,27 %) tidak tuntas hasil belajarnya. Hasil Belajar Siswa Siklus I
Siklus I 80
68.18
60 40
Siklus I
18.18
20
9.09
4.54
0 Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan guru siklus I, dari 11 aspek kegiatan yang diamati,terdapat 3 aspek yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya. Aspek-aspek tersebut meliputi: (a) Apersepsi,(b) Membimbing siswa mendemonstrasikan sifat cahaya,(c)Mengadakan Evaluasi. Untuk memperbaiki hasil yang dicapai pada siklus I adalah sebagai berikut:
Aspek yang diperbaiki
Apersepsi
Cara memperbaiki
Memberikan Apersepsi yang lebih mengarah pada materi
Membimbing siswa dalam Membantu siswa melakukan demonstrasi tentang sifat cahaya mendemonstrasikan sifat dengan jelas cahaya Mengadakan evaluasi
Memberikan evaluasi berdasarkan materiyang telah dibahas
Pada pengamatan aktivitas siswa,dari 9 aspek yang diamati,terdapat 3 aspek yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya. Aspek-aspek tersebut meliputi:(a)kesiapan Siswa,(b)perhatian siswa pada pelajaran,(c)aktivitas belajar dalam kelompok. Untuk memperbaiki hasil yang dicapai pada siklus I adalah sebagai berikut.
Aspek yang diperbaiki Kesiapan Siswa Perhatian siswa pada pelajaran Aktivitas belajar dalam kelompok
Cara memperbaiki Memberikan penguatan agar siswa siap menerima pelajaran Menampilkan media pelajaran yang lebih menarik Menjelaskan kepada siswa agar berperan dalam kelompoknya didalam melakukan demonstrasi
Pada hasil belajar dari 22 siswa yang dikenai tindakan hanya 16 siswa atau sebesar (72,72 %) yang tuntas dilihat dari hasil belajar,sedangkan 6 siswa atau sebesar (27,27 %) tidak tuntas hasil belajarnya atau memperoleh nilai dibawah 75. Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan pada siklus I,diperoleh bahwa hasil yang dicapai tidak memenuhi kriteria ketuntasan,baik aktivitas guru dan keberhasilan aktivitas siswa.Dari hasil yang diperoleh,disimpulkan untuk melanjutkan ke siklus berikutnya (Siklus II). Hasil kegiatan belajar mengajarSiklus II Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I,maka diambil kesimpulan bahwa siklus II adalah penyempurnaan aspek-aspek yang belum tuntas,baik pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa maupun hasil belajar yang dicapai siswa. aspek kegiatan guru. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh seorang guru pengamat diperoleh sesuai indikator, dapat diuraikan hasilnya pada tabel berikut. Indikator kegiatan guru pada siklus II Indikator Kegiatan Guru Siklus II Menyajikan materi Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil (tiap kelompok berjumlah 4-5 orang) Membagikan LKS pada tiap kelompok siswa sekaligus menjelaskan apa saja yang harus dilakukan pada demonstrasi Membimbing siswa dalam kelompok sambil mengerjakan LKS Membimbing siswa mendemonstrasikan sifat-sifat cahaya Memberikan tambahan penjelasan materi Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II
Pengamatan kegiatan guru didasarkan pada 11 Hasil Pengamatan Aktivitas guru Siklus II Rentang nilai 90 - 100 75 - 89 60 - 74 < 59 Persentase kriteria
=
Sangat Baik
=
Kriteria
Aspek yang dinilai (%)
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
36,36% 54,54% X 100%
X 100% = 36,36%
Baik = X 100% = 54,54% Dari tabel diatas tampak bahwa hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran untuk kriteria sangat baik sebesar 36,36 % dan kriteria baik sebesar 54,54%.
1. Kriteria keberhasilan Aktivitas guru siklus II Pengamatan aktivitas siswa didasarkan pada lembar pengamatan aktivitas siswa, dengan penilaian sebanyak 9 aspek.Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh seorang guru pengamat diperoleh sesuai indikator, dapat diuraikan hasilnya pada tabel berikut.
Pengamatan Aktivitas Guru siklus II Dalam pengamatan aktivitas guru hasil yang dicapai pada Siklus II
100 90 80 70 60
54.54 siklus 1
50 40
Siklus 2
36.36
30 20 10
0
0
Cukup
Kurang
0 Sangat Baik
Baik
Indikator Kegiatan Siswa pada siklus II Indikator Kegiatan Siswa Siklus II
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kesiapan belajar Respon dan perhatian siswa pada pelajaran Aktivitas belajar dalam kelompok Penyesuaian diri dengan teman kelompok Persepsi siswa terhadap materi Kesiapan siswa menjawab pertanyaan guru Ketrampilan siswa berdiskusi dalam kelompok 8. Ketrampilan siswa melakukan demonstrasi
Hasil Kegiatan Siswa pada siklus II
Rentang nilai
Kriteria
Aspek yang dinilai (%)
90 -100 75 - 89 60 - 74 < 59
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
22,22 77,78 -
Prosentase criteria
=
Sangat Baik
=
Baik
= Dari tabel diatas,tampak bahwa pencapaian keberhasilan aktivitas siswa untuk kriteria Sangat Baik sebesar 22,22 %,kriteria Baik sebesar 77,78 %. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam pengamatan aktivitas Siswa hasil yang dicapai pada Siklus II 100 90 80 66.66
70 60 50
siklus I
40
Siklus II
30
22.22
20 10
0
0
Cukup
Kurang
0 Sangat Baik
Baik
Standar Ketuntasan Minimal hasil belajar siswa Skor hasil belajar siswa dalam penelitian ini diperoleh dari tes hasil belajar, berupa tes uraian sebanyak 5 nomor.Hasil analisis tes hasil belajar dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 12. Hasil Belajar siswa Siklus II Rentang Kriteria Jumlah Hasil (Tuntas/Tidak Ketuntasan
nilai 90-100 75-89 60-74 < 59
Siswa 2 19 1 -
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Prosentase kriteria
=
Sangat Baik
=
(%) 9,09% 86,36% 4,54% -
Tuntas) T T TT -
Jlh 21
% 95,45%
1
4,55%
Baik
= Dari 22 siswa yang dikenai tindakan,siswa yang memperoleh hasil Sangat Baik sebanyak 2 siswa atau sebesar 9,09 %,siswa yang memperoleh hasil Baik sebanyak 19 siswa atau sebesar 86,36%,siswa yang memperoleh hasil Cukup sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,55 %. Berdasarkan hasil ini,diketahui dari 22 siswa terdapat 21 siswa atau sebesar 95,45 % yang tuntas dilihat dari hasil belajar,sedangkan 1 siswa atau sebesar 4,55 % tidak tuntas hasil belajarnya. Hasil Belajar Siswa Siklus II 100 86.36
90 80 70 60 50
Siklus I
40
Siklus II
30 20
9.09
10
4.54
0
0 Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Refleksi Siklus II Siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus sebelumnya,tujuannya untuk memperbaiki aspek-aspek yang belum mencapai kriteria ketuntasan pada siklus sebelumnya (siklus I). Berdasarkan pengamatan yang dilakukan,diperoleh bahwa pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa pengalami peningkatan (signifikan) dibanding pada siklus I yaitu aktivitas guru terlaksana secara keseluruhan atau 100% pada siklus II. Hasil belajar yang dicapai siswa mengalami peningkatan pada siklus II,yaitu sebesar (9,09 %) siswa mencapai kriteria Sangat Baik,sebesar (86,36 %) mencapai kriteria Baik,sebesar (95,45 %) siswa yang tuntas hasil belajarnya,artinya tindakan yang dilakukan telah berhasil.
Pembahasan
Salah satu alternatif metode yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa SDN No.74 kota timur ini adalah menggunakan metode demonstrasi, sebab dengan menggunakan metode demonstrasi, perhatian siswa dapat dipusatkan dan proses belajar lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari sehingga menghasilkan hasil yang lebih baik serta penelitian ini tercapai sesuai kriteria yang diharapkan. Adapun hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Pengamatan Aktivitas Guru Dari hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I, Kriteria Sangat Baik (18,18%) kriteria Baik (54,54%), dan kriteria cukup (27,27%) sehingga hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I hanya mencapai (72,72%) dan siklus II, kriteria Sangat Baik (36,36 %) kriteria Baik (54,54 %) sehingga hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus IImencapai (90,9%) mengalami peningkatan mencapai (18,18 %) Pengamatan Aktivitas Siswa Dari hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus I, Kriteria Baik (66,67%) dan kriteria cukup (33,33%) sehingga hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I hanya mencapai mencapai (66,67%) dan siklus II , Kriteria Sangat Baik (22,22%) dan kriteria Baik (66,66%) sehingga hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II mencapai (88,88%)dan mengalami peningkatan (22,22%). Dari hasil pengamatan hasil belajar siswa pada siklus I, kriteria Sangat Baik (4,54%), kriteria Baik (68,18), kriteria Cukup (18,18%), dan criteria Kurang (9,09%) sehingga pada siklus I hanya mencapai (72,72 %) dan siklus II, kriteria Sangat Baik (9,09%), kriteria Baik (86,36%), dan kriteria Cukup (4,54%) sehingga pada siklus II, mencapai (95,45%), maka hasil belajar siswa siklus I dan siklus II mengalami peningkatan mencapai (22,73 %). PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Hal ini dapat dilihat pada hasil yang dicapai berikut ini. a. Aktifitas guru mengalami peningkatan, dari silkus I sebesar 72,72% yang terlaksana meningkatkan pada silkus II sebesar 100% yang terlaksana. b. Aktvitas siswa mengalami peningkatan dari silkus I sebesar 66,67% yang tuntas meningkat pada silkus II sebesar 100% yang tuntas. c. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan, dari silkus I sebesar 72,72% yang tuntas meningkat pada siklus II sebesar 95,45% yang tuntas. Dengan demikian terbukti bahwa metode demonstransi dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi cahaya dan sifat-sifatnya.
5.2 Saran Berkenan dengan pelaksanaan dan hasil penelitian, maka di kemukakan saransaran sebagai berikut : 1) Pelaksanaan penelitian tindakan kelas diharapkan dapat membantu rekanrekan guru IPA, juga peneliti dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam menghadapi serta memecahkan permasalahan yang nyata dalam proses pembelajaran IPA. 2) Pelaksanaan peneliti tindakan kelas ini diharapkan menjadi titik awal bagi siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada materi cahaya dan sifat-sifatnya 3) Bagi rekan rekan guru IPA menjadikan hasil peneliti ini sebagai bahan pembanding dalam penyajian materi-matei IPA yang di pandang relevan. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Pendidikan Nasional 2006, Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 5 Drs. Rae Kurikulum 1984 : Fisika SMA Penerbit Pionir Jaya Bandung Dauglas C, Gian Coli 1999 : Fisika 2 Penerbit Erlangga Djamarah S. B, Zain A.2006. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta Mujiono dan Dimyati 2005 Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka CIPTA HAKIM, t. 2008. Belajar Secara Efektif. Pusaka Pembangunan Swadaya Nusantara: Jakarta Masidjo, Ign.2005. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siwa di Sekolah. Kanisius : Yogyakarta. Popham W. James dan Eva L. Baker. 2008. Teknik mengajar secara sistematis( Terjemahan : Amirul Hadi, dkk). Rineka Cipta : Jakarta Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip – prinsip dan teknik Evaluasi pengajaran. Remaja Rosdakarya : Bandung Riadi
Muchlisin. Metode demonstrasi dalam pembelajaran. http://www.kajianpustaka.com/2012/10/metode-demostrasi-dalambelajar.html#.UmJxolOYljU.2013
Slameto, 2003. Belajar dan factor – factor yang mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta Sudjaba
Nana.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya : Jakarta
Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar IPA. Jakarta : Depdikbud Buku pedoman karya ilmiah tahun 2009