692 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke-5 2016
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI BAKALAN THE USE OF MEDIA VIDEO TO IMPROVE THE SCIENCE LEARNING INTEREST OF GRADE IV STUDENTS OF SD NEGERI BAKALAN Oleh: Siti Fajaria Golu, PSD/PGSD,
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar IPA dengan menggunakan media video pada siswa kelas IV SD Negeri Bakalan, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV B SD Negeri Bakalan yang berjumlah 23 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan angket. Sementara instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi, pedoman wawancara, dan lembar angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan minat belajar IPA kelas IV B SD Negeri Bakalan. Hasil penelitian siklus I, menunjukkan 4 siswa belum mempunyai minat untuk belajar dan memperhatikan pelajaran. Pada penelitian siklus II sudah mulai terlihat hampir seluruh siswa sudah memiliki minat belajar yang tinggi dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan media video, dimana pada saat pemutaran video pembelajaran siswa terlihat memperhatikan dan merasa senang dengan proses pembelajaran tersebut, dan siswa terlihat sangat berantusias untuk mengikuti pelajaran dan berani untuk bertanya. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas 78,27, ketuntasan ada 19 siswa atau 83% dan belum tuntas 4 siswa atau 18%. Pada siklus ke II hasilnya mengalami kenaikan yaitu rata-rata kelas sebesar 81,31 dan ketuntasan ada 21 siswa atau 92% dan belum tuntas ada 2 siswa atau 9%, dengan demikian ada kenaikan rata-rata dari siklus I ke siklus II. Selain itu minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran juga meningkat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya minat belajar siswa terhadap pelajaran IPA. Kata kunci: Minat Belajar IPA, Media Video Abstract
This study aimed to improve the Science learning interest through the use of audio-visual media for Grade IV students of SD Negeri Bakalan, Sewon District, Bantul Regency, Yogyakarta. The research subjects were Grade IV B students of SD Negeri Bakalan with a total of 23 students. The data collecting techniques in the study were the observation, interview, and questionnaire. The data collecting instruments were an observation sheet, an interview guideline, and a questionnaire sheet. The data analysis techniques were qualitative and quantitative descriptive techniques. The results of the study showed that there was an improvement in the Science learning interest of Grade IV B students of SD Negeri Bakalan. Results of the first cycle studies, showed 4 students does not have an interest in learning and paying attention. In the study the second cycle is starting to look almost the entire student already has a high learning interest in following the process of learning by using video media, at which time video playback student learning visible attention and was pleased with the learning process, and students were very enthusiastic to follow lessons and dared to ask. In cycle I obtain the average of class score as much 78,72, the completeness were 19 students or 83% and incompleteness were 4 students or 18%. In cycle II the result was improved that the average of class as many 81,31 and the completeness were 21 students or 92% and incompleteness were 2 students or 9%, therefore there was an improvement of average score from cycle I to cycle II. Except that, the learning achievement of students in followed the learning was also improved. It signed by the improvement of learning achievement of students on IPA learning. Keywords: Science Learning Interest, Media Video
Penggunaan Media Audio-Visual .... (Siti Jajaria Golu) 693
Selain itu, Nash (Usman Samatowa,
PENDAHULUAN 1. Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Disiplin Ilmu
2011:3) menyatakan bahwa IPA itu adalah
Paul Hurd (Usman Samatowa, 2011:7)
suatu cara atau metode untuk mengamati alam.
menyatakan bahwa krisis pada pendidikan IPA
Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA
terletak
untuk
mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap,
pengakuan (legitimasi) akan
cermat, serta menghubungkannya antara suatu
pendidikan sains sebagai disiplin ilmu dan
fenomena dengan fenomena lain, sehingga
untuk mengajukan bukti akan kegunaan dan
keseluruhannya membentuk suatu perspektif
berharganya
yang baru tentang objek yang diamatinya.
pada
menegakkan
tekanan-tekanan
penelitian-penelitian
yang
Ilmu
dihasilkannya. Sains merupakan bagian dari kehidupan
pengetahuan
alam
merupakan
terjemahan kata-kata dalam bahasa Inggris
kita dan kehidupan kita merupakan bagian dari
yaitu
pembelajaran sains, contohnya; bila anak
Pengetahuan
melihat dan mengamati orang menjemur
dengan alam atau bersangkut paut dengan
pakaian,
“Mengapa,
alam, science artinya ilmu pengetahuan. Jadi
pakaian yang dijemur itu kering, kemana
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science itu
perginya air?” Interaksi antara anak dengan
pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu
lingkungan merupakan ciri pokok dalam
tentang
pembelajaran sains. Belajar sains bukan hanya
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ni.
kemudian
bertanya:
untuk memahami konsep-konsep ilmiah dan
natural
science,
Alam
alam.
artinya
(IPA).
Ilmu
yang
Ilmu
Berhubungan
mempelajari
IPA membahas tentang gejala-gejala alam
aplikasinya dalam masyarakat, melainkan juga
yang
untuk mengembangkan berbagai nilai, Cross
didasarkan
(Usman Samatowa, 2011:8). Pendidikan sains
pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal
seharusnya bukan saja berguna bagi anak
ini sebagaimana yang dikemukakan oleh
dalam kehidupannya, melainkan juga untuk
Powler (Usman Samatowa, 2011:3) bahwa
perkembangan
IPA merupakan ilmu yang berhubungan
suatu
masyarakat
dan
disusun pada
secara hasil
sistematis percobaan
yang dan
dengan gejala alam dan kebendaan yang
kehidupannya yang akan datang.
sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku
2. Pengertian IPA Pengetahuan alam sudah jelas artinya
umum yang berupa kumpulan dari hasil
adalah pengetahuan tentang alam semesta
observasi dan eksperimen/sistematis (teratur)
dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu
artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu
sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui
sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan
oleh manusia. Jadi secara singkat IPA adalah
lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan
pengetahuan
objektif
sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan
tentang alam semesta dengan segala isinya
yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya
Hendro Darmojo (Usman Samatowa, 2011:3).
pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh
yang
rasional
dan
seseorang atau beberapa orang dengan cara
694 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke-5 2016
eksperimentasi yang sama akan memperoleh
3. Media Audio-Visual
hasil yang sama atau konsisten. Selanjutnya Winaputra
(Usman
Samatowa,
2011:3)
Media audio-visual disebut juga sebagai media video. Video merupakan media yang
mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan
digunakan
kumpulan pengetahuan tentang benda atau
pembelajaran. Dalam media video terdapat dua
makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara
unsur yang saling bersatu yaitu audio dan
berpikir, dan cara memecahkan masalah.
visual. Adanya unsur audio memungkinkan
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar hendaknya
membuka
kesempatan
untuk
siswa
untuk
untuk
menyampaikan
dapat
menerima
pesan
pesan
pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan
memupuk rasa ingin tahu anak didik secara
unsur
alamiah. Hal ini akan membantu mereka
pesan pembelajaran melalui bentuk visualisasi.
mengembangkan kemampuan bertanya dan
Menurut Ronald Anderson (1994:99),
mencari jawaban berdasarkan bukti serta
media video merupakan rangkaian gambar
mengembangkan cara berpikir ilmiah. Fokus
elektronis yang disertai oleh unsur suara audio
program pengajaran IPA di SD hendaknya
juga
ditujukan
dituangkan melalui pita video (video tape).
untuk
memupuk
minat
dan
visual
memungkinkan
mempunyai
unsur
penciptakan
gambar
yang
pengembangan anak didik terhadap dunia
Rangkaian
mereka dimana mereka hidup.
kemudian diputar dengan suatu alat yaitu
Pembelajaran
IPA
yang
dilakukan
seharusnya lebih menarik perhatian siswa yaitu pembelajaran
gambar
elektronis
tersebut
video cassette recorder atau video player. Ronald
Anderson
(1994:102)
dengan menggunakan
mengemukakan tentang beberapa tujuan dari
media, karena dengan menggunakan media
pembelajaran menggunakan media video,
dalam pembelajaran siswa akan lebih fokus
antara lain:
dalam menerima pelajaran dan akan lebih
a. Untuk tujuan kognitif :
menarik
tetap
1. Dapat mengembangkan mitra kognitif yang
dengan
menyangkut kemampuan mengenal kembali
pembelajaran yang tidak menggunakan media,
dan kemampuan memberikan rangsangan
dimana siswa cenderung merasa bosan dengan
gerak dan serasi.
perhatiannya
memperhatikan
guru.
untuk
Berbeda
pembelajaran tersebut dan perhatiannya tidak
2. Dapat meninjaukan serangkaian gambar
mengarah kepada guru, melainkan mengarah
diam tanpa suara sebagai media foto dan
keluar. Dengan upaya yang lebih menekankan
film bingkai meskipun kurang ekonomis.
bagaimana anak belajar, kita dapat melihat
3. Melalui
video
dapat
pula
diajarkan
bahwa pembelajaran IPA dikelas dipandang
pengetahuan tentang hukum-hukum dan
sebagai
prinsip-prinsip tertentu.
suatu
proses
aktif,
dan
sangat
dipengaruhi oleh apa yang sebenarnya ingin dipelajari anak.
4. Video dapat digunakan untuk menunjukkan contoh dan cara bersikap atau berbuat
Penggunaan Media Audio-Visual .... (Siti Jajaria Golu) 695
dalam suatu penampilan, khususnya yang
pembaharuan dalam pembelajaran IPA yang
menyangkut interaksi siswa.
terkait dengan media audio-visual. 4. Minat Belajar
b. Untuk tujuan afektif : 1. Video merupakan media yang baik sekali untuk
menyampaikan
informasi
dalam
Minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang sesuatu
mitra afektif. 2. Dapat menggunakan efek dan teknik, video
mempunyai dan
mengetahui
perhatian
disertai dan
terhadap
keinginan
mempelajari
untuk maupun
dapat menjadi media yang sangat baik
membuktikannya lebih lanjut. Minat timbul
dalam mempengaruhi sikap dan emosi.
karena adanya perhatian yang mendalam
c. Untuk tujuan psikomotorik :
terhadap suatu obyek, dimana perhatian
1. Video merupakan media yang tepat untuk
tersebut
menimbulkan
keinginan
untuk
memperlihatkan contoh ketrampilan yang
mengetahui, mempelajari, serta membuktikan
menyangkut
lebih lanjut. Hal itu menunjukkan, bahwa
gerak.
Dengan
alat
ini
dijelaskan, baik dengan cara memperlambat
dalam
maupun
terkandung suatu usaha untuk mendapatkan
mempercepat
gerakan
yang
video
mendapat
disamping
perhatian
juga
sesuatu dari obyek minat tersebut. Minat
ditampilkan. 2. Melalui
minat,
siswa
umpan
balik
bisa
langsung
secara
visual
adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan
terhadap kemampuan mereka sehingga
membandingkan
mampu
dengan kebutuhan yang diinginkannya.
mencoba
ketrampilan
yang
serta
mempertimbangkan
Di SD Negeri Bakalan belum banyak
menyangkut gerakan tadi. Media pembelajaran memegang peranan
siswa yang menampakkan minat belajar
penting.
Maka
perlu
terhadap suatu obyek, karena dapat dilihat dari
penggunaan
media
dalam
proses pembelajaran masih ada banyak siswa
pembelajaran IPA di SDN Bakalan, Bantul,
yang tidak memperhatikan guru pada saat guru
Yogyakarta.
media
sedang memberikan penjelasan didepan kelas,
lebih
dan ada juga siswa yang asik bermain dan
yang
sangat
diterapkannya
tersebut
Dengan
maka
penggunaan
pembelajaran
bisa
menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai
mengganggu teman lainnya.
penarik perhatian dan membuat siswa tetap
Pembelajaran IPA yang aktif ternyata
terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan
masih belum ditemukan di SDN Bakalan,
keruntutan pesan serta penggunaan efek
Bantul,
khusus
menimbulkan
pembelajaran berlangsung banyak siswa yang
keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan
tidak memperhatikan guru disaat sedang
berpikir,
memberikan
yang
yang
dapat
kesemuanya
menunjukkan
Yogyakarta.
Pada
penjelasan
saat
tentang
proses
materi
bahwa media memiliki aspek motivasi dan
pelajaran, masih terlihat juga siswa yang
meningkatkan minat (Azhar Arsyad, 2014:25).
bermain sendiri dan mengganggu teman-
Melihat kenyataan tersebut, maka perlu adanya
temannya. Dalam proses pembelajaran guru
696 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke-5 2016 Penggunaan Media Audio-Visual (Siti Jajaria Golu) 5
jarang menggunakan media atau alat bantu lain
Waktu yang dgunakan oleh peneliti untuk
untuk mendukung proses pembelajaran agar
penelitian ialah November 2014 sampai
pembelajaran terasa menyenangkan dan dapat
September 2015.
membangkitkan minat belajar siswa untuk
d. Desain Penelitian
lebih giat belajar.
Penelitian
ini
menggunakan
model
Dari uraian diatas maka dapat dilihat
Penelitian menurut Kemmis dan Mc Taggart
bahwa minat belajar siswa masih kurang atau
(Suharsimi Arikunto, 2002:84). Kedua ahli ini
rendah, sehingga hasil belajar yang mereka
menyatakan bahwa model penelitian ini terdiri
dapatkan juga rendah. Hasil belajar siswa yang
dari beberapa siklus. Didalam siklus tersebut
rendah dapat dilihat dari nilai-nilai yang
adapun komponen-komponen yang harus di
didapatkan.
perhatikan
Salah satu cara untuk memberikan solusi
berikut:
oleh
peneliti
adalah
(a) Perencanaan (planning), (b)
dari permasalahan tersebut yaitu dengan
Tindakan
menghadirkan media dalam pembelajaran.
(observing), (d) Refleksi (reflecting).
Ada
berbagai
macam
pembelajaran
diantaranya
pembelajaran.
Media
jenis
media
adalah
video
Tahap
pembelajaran
penemuan
video
sebagai
(acting),
(c)
Pengamatan
a. Pelaksanaan perencanaan masalah,
dan
dimulai dari
dari
penemuan
merupakan media audio-visual yang dapat
masalah tersebut kemudian dirancang suatu
digunakan untuk menjelaskan materi nyata.
tindakan yang akan dilakukan. b. Tindakan
A. METODE PENELITIAN a. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). b. Waktu dan Tempat Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV B SDN Bakalan, Bantul, Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY) yang berjumlah 23 orang, sedangkan objek yang akan diteliti adalah minat belajar IPA siswa kelas IV SDN Bakalan. c. Setting Penelitian Sekolah yang dipilih untuk penelitian adalah kelas IV B SDN Bakalan, Bantul, Yogyakarta. Sekolah ini terletak di jalan Bantul, Kecamatan Sewon, Yogyakarta.
Pada
tahap
implementasi
ini
merupakan
(pelaksanaan)
dari
tahap semua
rencana tindakan yang telah dibuat. Strategi dan
skenario
pembelajaran
yang
telah
ditetapkan pada perencanaan harus benarbenar diterapkan dan mengacu pada proses tindakan pemecahan masalah sesuai dengan perencanaan tersebut. c. Pengamatan Tahap
pengamatan/observasi
ini
sebenarnya berjalan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
Penggunaan Media Audio-Visual .... (Siti Jajaria Golu) 697
masalah yang timbul dalam pembelajaran IPA
d. Refleksi Refleksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam suatu proses pembelajaran
pada
saat
dengan menggunakan media video. 3. Angket Zainal Arifin (2012 : 228) mengatakan
melaksanakan
observasi. Pada tahap refleksi ini ada tiga hal
bahwa angket adalah instrumen
yang harus diperhatikan oleh peneliti yaitu: (1)
yang berisi serangkaian pertanyaan atau
perencanaan, (2) melakukan tindakan, dan (3)
pernyataan untuk menjaring
tahap pelaksanaan.
informasi yang harus dijawab responden secara bebas
e. Metode Pengumpulan Data
sesuai
dengan
penelitian
data
atau
pendapatnya.
Pengumpulan data menggunakan tiga
Pertanyaan tersebut ada yang terbuka, ada
jenis metode yaitu metode observasi, metode
yang tertutup, dan ada juga berstruktur.
wawancara, dan metode angket terhadap minat
Angket
belajar siswa.
wawancara, keculi dalam implementasinya,
mempunyai
kesamaan
dengan
dimana wawancara dilaksanakan secara lisan.
1. Observasi Dalam penelitian ini, aspek yang akan
f. Instrumen Penelitian
diamati adalahminat belajar siswa dalam
Instrumen penelitian adalah suatu alat
proses pembelajaran dengan menggunakan
yang digunakan untuk mengumpulkan data
media video. Dalam lembar observasi ini
penelitian atau dapat disebut juga sebagai
berisikan
yang
teknik penelitian. Sesuai dengan instrumen
berhubungan dengan minat belajar siswa pada
penelitian data yang digunakan oleh peneliti,
pembelajaran
maka
pernyataan-pernyataan
IPA
dengan
menggunakan
dalam
penelitian
menggunakan
menggunakan check list, yang berisikan daftar
wawancara dan lembar angket mengenai minat
variabel yang akan di kumpulkan datanya,
belajar siswa dalam proses pembelajaran
setelah itu peneliti akan memberikan tanda apa
dengan menggunakan media video.
2. Wawancara
observasi,
peneliti
media video. Pada penelitian ini peneliti
bila ada variabel yag muncul.
lembar
ini
lembar
g. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam
Pedoman wawancara yang digunakan
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan
dalam penelitian ini akan diajukan kepada
analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
guru kelas, mengenai proses pembelajaran
Analisis deskriptif yang digunakan ini adalah
dengan menggunakan media video, dalam
untuk menggambarkan bahwa tindakan yang
pembelajaran IPA untuk siswa kelas IV.
dilaksanakan dapat menimbulkan perbaikan,
Pedoman wawancara yang digunakan ini
peningkatan minat belajar, dan perubahan
adalah sebagai instrumen pendukung untuk
kearah yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
memperoleh data dalam meningkatkan minat belajar siswa. Wawancara juga diberikan kepada siswa agar dapat mengetahui masalah-
698 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke-5 2016 Penggunaan Media Audio-Visual (Siti Jajaria Golu) 7
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tindakan pada siklus pertama ini di lakukan
1. Hasil Penelitian
pada bulan April minggu pertama sampai
Data
awal
sebelum
dilaksanakan
Penelitian Tindakan Kelas berupa wawancara atau tanya jawab yang dilakukan oleh peneliti kepada guru berupa minat belajar siswa kelas
April minggu ke dua yang dilaksanakan pada hari selasa dan sabtu. c. Observasi Peneliti melakukan observasi dari awal pembelajaran
IV b pada mata pelajaran IPA.
sampai
akhir
pembelajaran
Siklus I
sampai akhir pembelajaran pada siklus I.
a. Perencanaan Tindakan
Observasi ini dilakukan untuk mengamati
Pada tahap perencanaan ini, dilakukan:
aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar
1) Menentukan materi yang akan diajarkan
siswa selama proses pembelajaran dengan
pada saat tindakan yaitu materi pokok
menggunakan media video yang berkaitan
tentang energi bunyi. Selanjutnya masalah
dengan lembar observasi yang diamati oleh
diidentifikasi dan dirumuskan.
observer dan hasil tes evaluasi pada siklus I
2) Peneliti menyusun RPP sesuai dengan
masih ada sebagian siswa yang belum
silabus sekolah pada pokok bahasan energi
menampakkan indikasi minat belajar, dalam
bunyi.
mempelajari pelajaran IPA pada materi energi
3) Membuat
Lembar
Selanjutnya
Pengamatan
Siswa.
bunyi. Dan hanya beberapa siswa yang sudah
membuat
lembar
aktif atau memiliki minat belajar mengenai
peneliti
pembelajaran yang dilakukan.
pengamatan siswa untuk dibagikan. 4) Mempersiapkan lembar pengamatan untuk
d. Refleksi
pembelajaran
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
berlangsung dengan menggunakan media
pada siklus pertama yang terdiri dari dua
Audio-Visual
pertemuan, maka refleksi yang dapat diambil
siswa
selama
proses
5) Membuat lembar wawancara guru dan siswa.
Peneliti
menyusun
lembar
wawancara untuk guru dan siswa kemudian di
konsultasikan
dengan
dosen
pembimbing. 6) Mempersiapkan
lembar
instrumen
penelitian berupa lembar observasi untuk guru dan siswa. b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan dilakukan
pada
sebanyak
siklus dua
pertama
kali
ini
pertemuan
menyesuaikan dengan materi dan jadwal mata pelajaran
IPA kelas
IV SDN Bakalan.
adalah sebagai berikut:
Penggunaan Media Audio-Visual .... (Siti Jajaria Golu) 699
4. Mempersiapkan lembar pengamatan untuk
Tabel 8. Refleksi Siklus I No .
Temuan Kekurangan
1.
Guru belum Guru terlebih dahulu lancar dilatih menggunakan media video
2.
3.
4.
Rencana Perbaikan Untuk Siklus Kedua
Perhatian siswa Penggunaan media pada pelajaran dimaksimalkan agar menarik perhatian kurang baik siswa, cara memaksimalkannya yaitu dengan cara pada saat pemutaran video guru ikut menjelaskan gambar atau materi yang sedang ditayangkan. Siswa belum terlalu menguasai materi pembelajaran
Siswa sudah harus bisa menguasai materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru
Siswa belum bisa menjawab soal-soal evaluasi dengan benar
Sudah bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan benar
siswa
selama
proses
pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan media Audio-Visual 5. Membuat lembar wawancara guru dan siswa.
Peneliti
menyusun
lembar
wawancara untuk guru dan siswa kemudian di
konsultasikan
dengan
dosen
pembimbing. 6. Mempersiapkan
lembar
instrumen
penelitian berupa lembar observasi untuk guru dan siswa. b. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Siklus II Tindakan pada siklus kedua ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan menyesuaikan dengan materi dan jadwal mata pelajaran IPA kelas IV SDN Bakalan. Tindakan pada siklus kedua ini di lakukan pada bulan Juni minggu kedua sampai Juni minggu ketiga yang dilaksanakan pada setiap hari selasa. c. Observasi/Pengamatan Siklus II Dari hasil observasi dan tes evaluasi pada siklus II, sudah menampakkan hasil yang
Siklus II
sangat optimal dibandingkan dengan siklus I.
a. Perencanaan Tindakan
Hal ini dapat dilihat dari pemahaman terhadap
1. Menentukan materi yang akan diajarkan
materi atau konsep yang disampaikan oleh
pada saat tindakan yaitu materi pokok
guru, rasa ingin tahu yang dimiliki oleh siswa
tentang
serta kemampuan siswa untuk mengemukakan
perubahan
Selanjutnya masalah
energi
bunyi.
diidentifikasi
dan
pendapat dari semua pernyataan teman-teman satu kelas atau oleh guru, dan dari hasil
dirumuskan. 2. Peneliti menyusun RPP sesuai dengan
evaluasi yang didapat oleh masing-masing
silabus sekolah pada pokok bahasan energi
siswa
bunyi.
sehingga penelitian dihentikan pada siklus II.
3. Membuat Selanjutnya
Lembar peneliti
Pengamatan
Siswa.
membuat
lembar
pengamatan siswa untuk dibagikan.
sudah
menunjukkan
peningkatan
Hasil observasi untuk aktivitas belajar siswa pada siklus II pertemuan
1 dan
pertemuan 2 dalam pembelajaran dengan menggunakan
media
audio-visual
sangat
700 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke-5 2016 Penggunaan Media Audio-Visual (Siti Jajaria Golu) 9
menarik
perhatian
siswa,
sehingga
pelajaran,
benda,
dan
orang.
Minat
menunjukkan adanya peningkatan. Suasana
berhubungan dengan aspek kognitif, afektif,
pembelajaran
psikomotorik, dan merupakan sumber motivasi
terasa
berbeda
dari
yang
untuk melakukan apa yang diinginkan. Dalam
sebelumnya.
penggunaan media audio-visual, guru dapat
d. Refleksi Siklus II Pada siklus II pembelajaran IPA, materi
dengan mudah menjelaskan materi melalui
energi bunyi dengan menggunakan media
video pembelajaran yang sedang ditayangkan,
audio-visual sudah berjalan dengan sangat
dengan begitu siswa tidak merasa jenuh dan
baik, lancar dan sesuai dengan tujuan yang
merasa diceramahi. Hal ini sesuai dengan
ingin dicapai.
pendapat Hamalik (Azhar Arsyad, 2014:19)
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II
mengemukakan bahwa, pemakaian media
maka tindakan yang dilakukan dalam siklus
pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dihentikan. Karena hasil yang diharapkan
dapat membangkitkan keinginan dan minat
sudah maksimal dan sesuai dengan indikator
yang baru, membangkitkan motivasi dan
keberhasilan yang diharapkan.
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
2. Pembahasan
pengaruh-pengaruh
psikologis
Dalam pembahasan ini diuraikan hasil
terhadap siswa. Adapun pendapat lain dari
penelitian mengenai peningkatan minat belajar
Yusuf Hadi Miarso (Hujair AH Sanaky, 2013 :
IPA
mengatakan bahwa media adalah segala
melalui
pembelajaran
menggunakan
media audio-visual. Hal ini sesuai dengan
sesuatu
pendapat Zainal Aqib (2013 : 50) yaitu media
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang
kemauan siswa sehingga dapat mendorong
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan
terjadinya proses belajar pada diri pembelajar.
merangsang terjadinya proses belajar pada si
Secara umum dapat dikatakan bahwa media
pembelajar (siswa). Berdasarkan penelitian,
adalah sarana atau alat bantu yang dapat
penggunaan media audio-visual ternyata dapat
digunakan dalam proses pembelajaran.
meningkatkan minat belajar IPA siswa kelas
yang
dapat
digunakan
untuk
Dengan menggunakan media audio-visual
IV SDN Bakalan Bantul. Hal ini dikarenakan
selama
pembelajaran menggunakan media audio-
peningkatan minat belajar IPA siswa kelas IV
visual dalam proses pembelajaran dapat
SDN Bakalan Bantul. Ini dibuktikan dengan
menarik perhatian siswa sehingga membantu
adanya peningkatan minat belajar siswa,
meningkatkan minat belajar siswa terhadap
keaktifan dalam pembelajaran pada siklus I
pelajaran IPA yang disampaikan oleh guru.
dan siklus II. Hal ini sesuai dengan pendapat
Hal ini sesuai dengan pendapat Yudrik Jahja
Sudjana dan Rivai ( Azhar Arsyad, 2014:28)
(2011 : 63) minat adalah suatu dorongan yang
bahwa
menyebabkan terikatnya perhatian individu
pembelajaran akan lebih menarik perhatian
pada
siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi
objek
tertentu
seperti
pekerjaan,
II
siklus
dengan
telah
menunjukkan
menggunakan
media,
Penggunaan Media Audio-Visual .... (Siti Jajaria Golu) 701 10 Penggunaan Media Audio-Visual Edisi 1 Tahun 2015
belajar, bahan pembelajaran akan lebih jelas
menyampaikan
maknanya sehingga dapat dipahami oleh siswa
kepada siswa penggunaan media audio-visual
dan memungkinkannya untuk menguasai dan
dalam proses pembelajaran, (c). Menyajikan
mencapai tujuan pembelajaran, dan siswa lebih
informasi,
banyak melakukan kegiatan belajar sebab
pertanyaan menantang, (e). Evaluasi.
(d).
materi,
(b).
Menjelaskan
Memberikan
pertanyaan-
tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi
Penggunaan media audio-visual dalam
aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
pembelajaran IPA dapat meningkatkan minat
mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-
belajar siswa. Pada penelitian tindakan siklus I
lain.
guru
menjelaskan
kepada
siswa
bahwa
Hal diatas dapat dilihat langsung dari
pembelajaran kali ini akan menggunakan
peningkatan hasil belajar siswa yaitu nilai rata-
media audio-visual (video), sehingga siswa
rata yang didapat oleh siswa pada setiap siklus.
merasa lebih tertarik untuk mengikuti proses
Siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 78,27
pembelajaran. Kemudian pada tindakan siklus
kemudian
meningkat
ke II guru membuat pembelajaran tersebut
mampu
lebih menarik lagi dengan cara pada saat siswa
mencapai KKM ≥ 75 pada siklus I ada 19
menonton video pembelajaran, guru tidak
siswa, dan pada siklus II ada 21 siswa.
hanya
Persentase ketuntasan pada siklus I sebesar
menjelaskan materi berdasarkan tayangan di
83% dan pada siklus ke II sebesar 92%.
dalam video, sehingga siswa lebih cepat
menjadi
pada 81,31.
siklus
kedua
Jumlah
siswa
berdiam
diri
tetapi
guru
ikut
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh
memahami materi pembelajaran dan lebih
dari penelitian siklus I dan siklus II dapat
tertarik lagi untuk mengikuti pembelajaran
disimpulkan bahwa dengan penggunaan media
dengan menggunakan media audio-visual.
audio-visual dapat meningkatkan minat belajar
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
IPA siswa kelas IV SDN Bakalan, Bantul,
bahwa dengan penggunaan media audio-visual
Yogyakarta.
dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Bakalan, Bantul dapat meningkatkan minat
SIMPULAN DAN SARAN
belajar siswa.
a. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
dapat
bahwa
Keberhasilan pembelajaran IPA dengan
dapat
menggunakan media audio-visual merupakan
meningkatkan minat belajar IPA siswa kelas
salah satu cara guru untuk merancang dan
IVb SD N Bakalan Bantul.
melaksanakan
penggunaan
media
Pelaksanaan menggunakan
disimpulkan
b. Saran
audio-visual
pembelajaran
media
audio-visual
dengan dalam
pembelajaran
dalam
meningkatkan aktivitas siswa secara langsung, dalam
menemukan
suatu
konsep
penelitian ini dilakukan berdasarkan langkah-
pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian,
langkah
peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:
sebagai
berikut:
(a).
Guru
702 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke-5 2016
Diharapkan
guru
dapat
menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan media
Hujair AH Sanaky. (2013). Media Pembelajaran Interaktif Inovatif. Yogyakarta: Kau-kaba Dipantara.
audio-visual tentang materi energi bunyi pada mata pelajaran IPA, tetapi juga bisa digunakan
Suharsimi Arikunto. (2010). Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Aditya Media.
untuk materi keberagaman budaya dalam mata pelajaran IPS. DAFTAR PUSTAKA Azhar Arsyad. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Anderson, Ronald. H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media Video Pembelajaran. Jakarta: Grafindo Pers Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
________________. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Usman Samatowa. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks. Zainal Arifin. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Zainal Aqib. (2013). Model-model Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Penerbit Yrama Widya.