YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28)
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PKN SISWA KELAS III SD NEGERI 006 PAGARAN TAPAH DARUSSALAM ---------------------------------------------------------------------------------Karsih Guru SD Negeri 006 Pagaran Tapah Darussalam (Naskah diterima: 21 Januari 2017, Disetujui: 14 Pebruari 2017) Abstract This research is motivated by the lack of interest in learning civics third grade students of SD Negeri 006 Pagaran Tapah Darussalam. This study aims to determine the appropriate action in the use of media images in order to increase interest in studying Civics Grade III Elementary School 006 Pagaran Tapah Darussalam, held for 1 month. Subject research is all students of Class III SD Negeri 006 Pagaran Tapah Darussalam which is the subject of this study is 32 students consisting of 15 students lak male and 17 female students. Form of research is classroom action research. The research instrument consists of instruments and instrument performance data collection activity observation sheet form teacher and student activity. Based on specified performance indicators can be concluded that the use of media images in increasing student interest in the subject class III civic education SD Negeri 006 Pagaran Tapah Darussalam is successful from the first cycle of 51.3% to 79.4% in cycle II. The successful use of media images on this second cycle due to the teacher to modify both forms of media images of size or color is more attractive. This situation is more attracted the attention of students in expressing an idea or opinion presented to the media image that has not been presented by the teacher in the learning process. Key Word: Media Images, Increase Interest in Learning Civics, Elementary School Students. Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat belajar PKn siswa kelas III SD Negeri 006 Pagaran Tapah Darussalam . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakan yang tepat dalam penggunaan media gambar agar dapat meningkatkan minat belajar PKn Siswa Kelas III SD Negeri 006 Pagaran Tapah Darussalam, yang dilaksanakan selama 1 bulan. Subjek Penelitian adalah seluruh siswa Kelas III SD Negeri 006 Pagaran Tapah Darussalam yang menjadi subjek penelitian ini adalah 32 siswa terdiri dari 15 orang siswa lak-laki dan 17 orang siswa perempuan. Bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas III pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan SD Negeri 006 Pagaran Tapah Darussalam dikatakan berhasil dari siklus I 51.3% menjadi 79.4% pada siklus ke II. Keberhasilan penggunaan media gambar pada siklus II ini disebabkan karena guru memodifikasi bentuk media gambar baik dari ukuran maupun warna yang lebih menarik. Kata kunci: media gambar, meningkatkan minat belajar, siswa sekolah.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28) terlibat langsung di dalamnya, yaitu masukan
I. PENDAHULUAN kegiatan
mentah (raw input) merupakan bahan penga-
pendidikan dan pengajaran, maka
laman belajar tertentu dalam proses belajar
unsur yang terpenting antara lain
mengajar (learning teaching process) dengan
adalah; bagaimana guru dapat merangsang dan
harapan dapat berubah menjadi keluaran (out
mengarahkan siswa dalam belajar, yang pada
put) dengan kualifikasi tertentu. Di dalam
gilirannya dapat mendorong minat siswa
proses belajar itu ikut berpengaruh sejumlah
dalam pencapaian hasil belajar secara optimal.
faktor lingkungan, yang merupakan masukan
Mengajar dapat merangsang dan membimbing
dari lingkungan (invironmental input) dan
dengan ber-bagai pendekatan, dimana setiap
sejumlah faktor, instrumental (instrumental
pendekatan dapat mengarah pada pencapaian
input) yang dengan sengaja dirancang dan
belajar
apapun
dimanipulasikan guna menunjang tercapainya
subyeknya mengajar pada hakekatnya adalah
keluaran yang dike-hendaki dengan pengaruh
menolong siswa dalam memperoleh penge-
dorongan minat tersebut.
M
ewujudkan
yang
proses
berbeda.
Tetapi
tahuan, keterampilan sikap serta ide dan
Berdasarkan pengalaman peneliti pada
apresiasi yang mengarah pada perubahan
Kelas III SD Negeri 006 Pagaran Tapah
tingkah laku dan pertumbuhan siswa.
Darussalam khususnya pada mata pelajaran
Kaitannya
dengan
minat
sering
Pendidikan Kewarganegaraan ditemuai gejala-
dikonotasikan dengan keinginan, kegairahan,
gejala sebagai berikut:
kecenderungan hati yang tinggi terhadap
a. Sebahagian besar siswa kurang mem-
sesuatu hal atau menyangkut rasa senang atau
perhatikan pelajaran ketika guru mene-
tidak senang terhadap suatu objek. Untuk
rangkan di depan kelas.
lebih jelasnya akan dikemukakan beberapa
b. Banyak siswa kurang bersemangat atau
pendapat pakar mengenai pengertian minat
bosan dengan hanya melihat tulisan-tuli-
tersebut.
san tanpa gambar untuk menjelaskannya.
Noehi Nasution dan kawan-kawan
c. Dari 32 orang siswa, 2 hingga 5 orang
dalam Syaiful Bahri Djamarah (2002:141)
siswa yang memiliki keinginan untuk
memandang belajar itu bukanlah suatu akti-
bertanya tentang kesulitan yang dihadapi
vitas yang berdiri sendiri. Mereka berke-
ketika mengerjakan tugas yang diberikan
simpulan ada unsur-unsur lain yang ikut
oleh guru.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28) Ditinjau dari masalah yang ditemui
dan proses belajar yang dapat digunakan
maka penulis berkeyakin bahwa penggunaan
untuk menyalurkan pesan (message), merang-
media gambar dianggap cocok diterapkan.
sang
Oleh karena itu peneliti tertarik mengadakan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong
suatu penelitian tindakan kelas dengan judul
proses belajar.
pikiran,
perasaan,
perhatian,
dan
“Penggunaan Media Gambar Untuk Mening-
Bainil Jusni (2006:6) mengemukakan
katkan Minat Belajar PKn Siswa Kelas III SD
media adalah segala bentuk alat perantara
Negeri 006 Pagaran Tapah Darussalam”.
yang digunakan orang untuk menyampaikan
Arief
S.
Sadiman
dkk
(2006:6)
sesuatu (informasi, gagasan, dan sebagainya
mengemukakan bahwa, kata media berasal
kepada orang lain). Dengan demikian media
dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak
pendidikan adalah media yang penggunaannya
dari kata medium yang secara harfiah berarti
diintergerasikan dengan tujuan dan isi pela-
perantara atau pengantar pesan dari pengirim
jaran, serta maksud untuk lebih meningkatkan
ke penerima pesan. Banyak batasan yang
mutu mengajar dan belajar.
diberikan orang tentang media Asosiasi Tekhnologi
dan
Komunikasi
Bila kita cermati beberapa pengertian
Pendidikan
di atas, ada persamaan diantara batasan-
(Associationfor Educational Communication
batasan tersebut yaitu bahwa media adalah
and Technology /AECT) di Amerika, mem-
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
batasi media sebagai segala bentuk dan
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
saluran yang digunakan orang untuk menya-
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
lurkan pesan /informasi.
minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
Gagne dalam Arief S. Sadiman dkk
sehingga proses belajar menjadi lebih hidup.
(2006:6) menyatakan bahwa media adalah
Sebagaimana telah dipaparkan sebe-
berbagai jenis komponen dalam lingkungan
lumnya bahwa media pengajaran merupakan
siswa yang dapat merangsangnya belajar.
sesuatu yang digunakan dalam proses untuk
Mengenai pengertian media hampir semua
ahli
sependapat
dalam
memudahkan,
memperlancar
dan
memu-
meru-
dahkan hasil proses belajar kegiatan belajar
muskannya. Menurut Djahiri (dalam Bainil
siswa dalam pencapaian suatu pengajaran,
Jusni, 2006:6) media pengajaran adalah alih
maka tujuan media pengajaran jelas adalah
ujud dari pada bahan ajar dan atau target hasil
untuk
mempermudah
proses
penerimaan
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28) materi bagi peserta didik, dan juga untuk
konsepnya yang sifatnya abstrak. Melalui
menghindari kejenuhan di kalangan peserta
media siswa lebih terminat untuk belajar,
didik. Sebagaimana dikemukakan oleh R.
karena siswa berusaha memahami suatu
Ibrahim (2003:112) bahwa media pengajaran
materi pelajaran secara lebih nyata (kongkret).
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
Ada beberapa jenis media pengajaran
digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi
yang biasa digunakan dalam proses penga-
pelajaran,
perasaan,
jaran. Pertama, media grafis seperti gambar,
perhatian dan kemampuan siswa, sehingga
foto, grafik, bagan atau diagram, poster,
dapat mendorong proses belajar. Pada tahun
kartun, komik dan lain-lain. Media grafis
50-an, media disebut sebagai alat bantu audio-
sering juga disebut media dua dimensi, yakni
visual karena pada masa itu peranan media
media yang mempunyai ukuran pajang dan
memang semata-mata untuk membantu guru
lebar. Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam
dalam mengajar. tetapi kemudian, namanya
bentuk model padat (solid model), model
lebih populer sebagai media pengajaran atau
penampang, model susun, model kerja, mock
media belajar.
up dan lain-lain. Ketiga, media proyeksi
merangsang
pikiran,
Menurut R. Ibrahim (2003:113) bahwa
seperti slide, film strips, film, penggunaan
pemahaman akan nilai yang dimiliki masing-
OHP dan lain-lain. Ke empat penggunaan
masing jenis media ini penting, karena dalam
lingkungan
proses belajar mengajar guru harus memilih
Pembelajaran
media yang tepat agar tujuan-tujuan yang
perencanaan yang baik. Media yang akan
diinginkan dapat terwujud dalam diri siswa.
digunakan dalam proses pembelajaran itu juga
Selama proses belajar mengajar berlangsung
memerlukan perencanaan yang baik.
sebagai
media
pengajaran.
yang
efektif
memerlukan
akan selalu terjadi interaksi antara guru
Nana Sudjana (2005:4) mengatakan
dengan siswa dan media pengajaran yang
bahwa penggunaan media tidak dilihat atau
digunakan. Berdasarkan penjelasan di atas
dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi
jelaslah bahwa media pengajaran sangat
yang
berfungsi dan penting dalam proses belajar
peranannya dalam membantu mempertinggi
mengajar. Media pengajaran dapat mens-
proses pengajaran.
lebih
penting
adalah
fungsi
dan
timulasi belajar siswa atau membantu siswa
Masih dalam buku yang sama Nana
terutama untuk mengkongkretkan berbagai
Sudjana menjelaskan bahwa dalam memilih
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28) media
untuk
sebaiknya
kepentingan
memeperhatikan
pengajaran kriteria-kritria
pembelajaran, sesuai
dengan sifat
pem-
belajaran, keterampilan guru dalam meng-
sebagai berikut:
gunakan media dan taraf berfikir siswa.
a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran,
Karenanya seorang guru harus memperhatikan
b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran,
unsur-unsur tersebut di atas agar pencapaian
c. Kemudahan memperoleh media,
hasil belajar dengan menggunakan media
d. Keterampilan guru dalam
dapat optimal.
menggunakannya.
Di antara media pendidikan, gambar
e. Tersedia waktu untuk menggunakannya
atau foto adalah media yang paling umum
f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa.
dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum,
Dalam hubungannya dengan peng-
yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-
gunaan media pada waktu berlangsungnya
mana. Oleh karena itu, pepatah cina yang
pengajaran setidak-tidaknya digunakan guru
mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara
pada situasi sebagai berikut:
lebih banyak daripada seribu kata.
a. Perhatian siswa terhadap pengajaran sudah berkurang
akibat
kebosanan
Menurut Sadiman, dkk (2006:26)
men-
bahwa media grafis/gambar termasuk media
dengarkan uraian guru. Dalam situasi ini
visual. Selain sederhana dan mudah pem-
tampilnya media akan mempunyai makna
buatannya media grafis termasuk media yang
bagi siswa dalam menumbuhkan kembali
relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Ada
perhatian belajar para siswa.
beberapa macam media grafis antara lain :
b. Bahan pengajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami siswa.
gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster, peta dan globe, papan
c. Terbatasnya sumber pengajaran.
flanel, dan papan buletin. Sebagaimana halnya
d. Guru tidak bergairah untuk menjelaskan
dengan
media
yang
lain
media
grafis
bahan pengajaran melalui penuturan kata-
berfungsi untuk menyalurkan pesan dari
kata
sumber ke penerima pesan. Saluran yang
(verbal)
akibat
terlalu
lelah
disebabkan telah mengajar cukup lama. Berdasarkan
uraian-uraian
di
atas
dapat disimpulkan bahwa pemilihan media pengajaran
harus
sesuai
dengan
tujuan
dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28) Lebih lanjut Sadiman, dkk (2006:28) menjelasakan bahwa simbol-simbol tersebut
termasuk media visual yang sederhana dan murah dari segi biayanya.
perlu dipahami benar artinya agar proses
Arief. S Sadiman, dkk (2006:28)
penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien.
mengemukakan beberapa kelebihan media
Selain fungsi umum tersebut, secara khusus
gambar antara lain:
grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian,
a. Sifatnya kongkrit; Gambar atau
memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau
foto lebih realistis menunjukkan
menghiasi
pokok
fakta
yang
mungkin
cepat
dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
masalah
dibandingkan
dengan media verbal semata. b. Gambar dapat mengatasi batasan
Sedangkan menurut Azhar Arsyad
ruang dan waktu. Tidak semua
(2006:106) bahwa visualisasi pesan, infor-
benda, objek atau peristiwa dapat
masi, atau konsep yang ingin disampaikan
dibawa ke kelas, dan tidak selalu
kepada siswa dapat dikembangkan dalam
bisa anak dibawa ke objek atau
berbagai bentuk, seperti foto, gambar atau
peristiwa tersebut. Gambar dan
ilustrasi, sketsa atau gambar garis, grafik,
foto dapat mengatasi hal tersebut.
bagan chart, dan gabungan dari dua bentuk
c. Media gambar atau foto dapat
atau lebih. Foto menghadirkan illustrasi
mengatasi
melalui gambar yang hampir menyamai
matan kita. Sel atau penampang
kenyataan dari sesuatu objek atau situasi.
daun yang tidak mugkin kita lihat
Sementara itu, grafik merupakan representasi
dengan mata telanjang kita dapat
simbolis dan artistik sesuatu objek atau situasi.
disajikan dengan jelas dalam ben-
Berdasarkan beberapa pendapat di atas
keterbatasan
penga-
tuk gambar atau foto.
dapat disimpulkan bahwa media gambar
d. Foto dapat memperjelas suatu
merupakan suatu teknik pengajaran dengan
masalah, dalam bidang apa saja
memanfaatkan
dalam
dan untuk tingkat usia berapa saja,
menyampaikan pesan kepada siswa. Diha-
sehingga dapat mencegah atau
rapkan melalui gambar atau foto yang ada
membetulkan kesalah pahaman.
gambar
atau
foto
siswa lebih mudah mengembangkan idea atau pikiran dalam bentuk tulisan. Media ini
e. Foto
harganya
murah
dan
gampang didapat serta digunakan
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28) tanpa memerlukan peralatan khusus. Menurut
e) Siswa
diminta
untuk
mengomentari
gambar atau foto, siswa lain diminta Bainil
Jusni
(2006:19)
mengemukakan bahwa jenis media yang
memberikan tanggapan terhadap komentar tersebut.
digunakan sebagai media pengajaran di SD
f) Guru menjelaskan melalui media yang
yaitu gambar, cerita dan pengalaman siswa
dibuatnya serta menanamkan konsep nilai-
sendiri.
moral dan norma yang menjadi target
a. Rancangan Media Gambar atau Foto
harapannya.
Media ini amat cocok digunakan di SD,
g) Guru menyimpulkan materi pelajaran.
terutama kelas-kelas awal, karena media
h) Guru memberikan tindak lanjut dengn
gambar amat sesuai untuk dikongkretkan halhal yang bersifat abstrak dalam bentuk gambar
tugas-tugas kelompok atau individu Minat tumbuh dalam diri seseorang
atau foto
dengan sendirinya, namun minat juga dapat
1) Fungsi Media Gambar:
dirangsang dengan metode-metode tertentu,
a) Mengkongkretkan hal-hal yang bersifat abstrak b) Mendekatkan dengan objek sebenarnya.
minat merupakan aspek kepribadian yang menyangkut rasa senang atau tidak senang terhadap swuatu objek dalam mencapai suatu keinginan. Menurut Surya (2001:7.31) menge-
c) Melatif siswa berfikir kongkret
mukakan bahwa minat merupakan aspek
d) Memperjelas suatu masalah
kepribadian yang menyangkut rasa senang
2) Langkah-Langkah
atau tidak senang terhadap suatu objek dalam
a) Analisis pokok bahasan/sub pokok
mencapai tujuan. Minat yang kuat akan
bahasan yang akan dituangkan dalam
mendorong seseorang dalam memilih tin-
bentuk media gambar.
dakan secara tepat untuk mencapai tujuan.
b) Siapkan bahan yang akan digunakan
Dalam dunia psikologi pendidikan dikenal ada
c) Siswa sebaiknya diminta memper-
tiga macam minat dalam diri anak yaitu minat
siapkan gambar atau foto yang sesuai
volunter, involunter, dan non-volunter. Minat
dengan pokok bahasan.
volunter adalah minat yang tumbuh dengan
d) Pajangkan gambar atau foto yang dapat dilihat oleh semua anak.
sendirinya dalam diri anak, minat involunter adalah minat yang ditimbulkan oleh guru
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28) melalui berbagai upaya penciptaan situasi
atau aktivitas. Karena orang yang memiliki
yang kondusif, dan minat non-involunter
“minat” terhadap suatu objek atau aktivitas
adalah minat yang timbul dengan dipaksakan.
akan
Dengan demikian minat yang kuat, anak akan
terhadap objek atau aktivitas tersebut. Minat
melakukan suatu tindakan dengan keinginan
belajar merupakan keadaan dimana siswa
yang lebih tinggi disertai kepuasaan tertentu.
mempunyai perhatian, keinginan dan rasa
Menurut
Walgito
(dalam
Gimin,
memberikan
perhatian
yang
lebih
senang terhadap mata pelajaran itu.
2008:4) minat adalah suatu keadaan dimana
Slameto mendefenisikan bahwa belajar
orang mempunyai perhatian terhadap suatu
adalah suatu proses usaha yang dilakukan
objek disertai keinginan untuk mempelajari
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
maupun membuktikan objek tersebut lebih
tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
lanjut.
2008:4)
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
menyatakan minat belajar adalah kecen-
interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan
derungan subjek yang timbul untuk merasa
Nana Sudjana dalam Tulus Tu’u menge-
tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan
mukakan bahwa belajar adalah proses aktif.
tertentu, merasa senang mempelajari materi
Belajar adalah proses mereaksi terhadap
itu. Dari pernyataan kedua ahli tersebut dapat
semua situasi yang ada di sekitar individu.
disimpulkan bahwa minat belajar merupakan
Tingkah laku sebagai hasil proses belajar
keadaan dimana siswa mempunyai perhatian,
dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan
keinginan dan rasa senang terhadap mata
eksternal.Berdasarkan pendapat ini, perubahan
pelajaran itu. Dari beberapa pendapat yang
tingkah lakulah yang menjadi intisari hasil
dikemukakan oleh para ahli di atas dapat
pembelajaran.(Tulus Tu’u, 2004:64).
Winkel
(dalam
Gimin,
disimpulkan bahwa minat merupakan aspek
Berdasarkan kegiatan belajar terjadi
kepribadian yang menyangkut rasa suka atau
perubahan perilaku, bahwa belajar merupakan
senang terhadap suatu objek atau aktivitas
suatu proses internal yang kompleks, yang
yang dijalaninya, dimana akan memberikan
terlibat dalam proses internal tersebut adalah
suatu makna yang berarti antara diri sendiri
yang meliputi unsur afektif, dalam matra
dengan sesuatu di luar diri. Dengan kata lain
afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai,
minat merupakan keinginan atau kecen-
interes, apresiasi, dan penyesuaian perasaan
derungan yang tinggi terhadap suatu objek
sosial. (Dimyati, 2002:18-32).
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28) Berdasarkan
atas
minat belajar yang tinggi jika ia merasa
dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa
tertarik pada suatu obyek, dalam hal ini
belajar merupakan suatu proses kegiatan yang
pelajaran PKn. Ketertarikan siswa tersebut
dilakukan oleh seseorang yang menghasilkan
akan berimplikasi pada indikator-indikator
suatu perubahan tingkah laku yang baru
minat belajar yang lainnya. Maka kunci
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
pertama dalam belajar adalah siswa terlebih
Dengan kata lain, kata kunci dari pengetian
dahulu mesti mempunyai rasa ketertarikan
belajar
pada pelajaran.
adalah
individu
yang
uraian-uraian
“perubahan” belajar.
di
dalam
Perubahan
diri yang
Kedua, Adanya pemusatan perhatian.
dimaksud tentunya perubahan-perubahan yang
Ketertarikan
dikehendaki oleh pengetian belajar. Karena
memunculkan rasa perhatian yang terpusat
belajar merupakan suatu proses usaha, maka
(fokus). Ia akan memperhatikan setiap gerak-
di dalamnya terdapat tahapan-tahapan yang
gerik guru dalam menyajikan pelajaran. Jika
harus dilalui untuk sampai kepada hasil
ada penugasan, baik dalam bentuk individu
belajar itu sendiri.
maupun kelompok, siswa akan tetap terfokus
Seseorang yang sedang belajar berarti ia melakukan suatu aktivitas atau kegiatan
siswa
dalam
belajar
akan
perhatiannya untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
yang dilakukan yang melibatkan dua unsur
Ketiga, Adanya keingintahuan yang
yaitu jiwa dan raganya. Gerak raga yang
besar yaitu Rasa keingintahuan yang besar
ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa
akan muncul jika siswa sudah tertarik dan
untuk mendapatkan perubahan. Tentu saja
terpusat perhatiannya. Mereka akan men-
perubahan
bukan
dalami suatu pelajaran secara mendetail Siswa
perubahan fisik, tetapi perubahan jiwa sebab
yang demikian pada tataran berikutnya akan
masuknya kesan-kesan baru. (Syaiful Bahri
dengan mudah menguasai dan memahami
Djamarah, 2002:13).
pelajaran.
yang
didapatkan
itu
Menurut Slameto (2004:57), Minat
Keempat, adanya kebutuhan terhadap
seseorang dalam belajar dapat dilihat dari
pelajaran yaitu ketertarikan, perhatian yang
indikator-indikator yaitu: Pertama, Adanya
terpusat,
rasa ketertarikan terhadap pelajaran dimana
terhadap pelajaran, terjadi karena siswa
seseorang siswa dapat dikatakan memiliki
merasa
dan
butuh
keingintahuan
akan
ilmu
yang
besar
pengetahuan.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28) Kebutuhan yang dirasakan siswa ini akan
menyiapkan peserta didik dalam mencapai
berkorelasi positif dengan aktivitas belajar
tujuan
mereka ketika mengikuti pelajaran.
pembelajaran yang diberikan kepada siswa
Sedangkan
yang
kelima,
Adanya
perasaan senang dalam belajar. Dengan
tersebut
diperlukan
sepe-rangkat
termasuk didalamnya mata pelajaran PKn. Mata
pelajaran
pendidikan
kewar-
adanya keempat indikator di atas, maka sudah
ganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran
dapat dipastikan bahwa siswa akan merasa
yang memfokuskan pada pembentukan warga
senang dalam mengkaji suatu pelajaran.
negara yang memahami dan mampu melak-
Kesenangan yang timbul ini terkait erat
sanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
dengan keempat indikator tadi. Siswa bersuka
menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
ria dan bergembira, serta bahagia jika
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan
mengikuti pelajaran.
oleh Pancasila dan Undang-Undang 1945
Minat adalah suatu keadaan dimana orang mempunyai perhatian terhadap suatu
(Portofolio, 2004: 141). Pendidikan
kewarganegaraan
dimak-
objek disertai keinginan untuk mempelajari
sudkan agar kita memiliki wawasan kesadaran
maupun membuktikan objek tersebut lebih
bernegara untuk bela negara dan memiliki
lanjut. Sedangkan Winkel menyatakan minat
pola pikir, pola sikap, dan perilaku sebagai
belajar adalah kecernderungan subjek yang
pola tindak yang cinta tanah air berdasarkan
timbul untuk merasa tertarik pada bidang studi
Pancasila, nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai
atau pokok bahasan tertentu, merasa senang
perjuangan bangsa. Sumarsono (2005:3)
mempelajari materi itu. Dari pernyataan ke
Berdasarkan penjelasan tersebut jelaslah
dua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahwa mata pelajaran pendidikan kewar-
minat belajar merupakan keadaan dimana
ganegaraan
siswa mempunyai perhatian, keinginan dan
bertujuan membentuk peserta didik menjadi
rasa senang terhadap mata pelajaran itu.
manusia yang bertanggung jawab, cerdas se-
Sekolah Dasar bertujuan menyiapkan peserta
bagaimana tertuang dalam Undang-Undang
didik yang beriman, bertakwa kreatif dan
No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas.
inovatif serta berwawasan keilmuan dan juga
Mata
merupakan
pelajaran
pendidikan
pendidikan
yang
kewar-
dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke
ganegaraan bertujuan agar peserta didik
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Usaha
memiliki kemampuan sebagai berikut:
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28) a. Berpikir secara kritis, rasional, dan
Pendidikan Kewarganegaraan
yang
kreatif dalam menanggapi isu kewar-
berhasil akan membuahkan sikap mental yang
ganegaraan,
cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari
b. Berpartisipasi
secara
aktif
dan
peserta didik. Sikap ini disertai dengan
bertanggung jawab, dan bertindak
perilaku yang:
secara cerdas dalam kegiatan berma-
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan
syarakat, berbangsa, dan bernegara,
Yang Maha Esa dan menghayati nilai-nilai
seta anti korupsi,
falsafah bangsa.
c. Berkembang
secara
positif
dan
demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain d. Berinteraksi
dengan
bangsa-bangsa
b. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. c. Rasional, dinamis dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. d. Bersifat profesional, yang dijiwai oleh kesadaran bela Negara.
lain dalam peraturan dunia secara
e. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan
langsung atau tidak langsung dengan
dan tekhnologi serta seni untuk kepen-
memanfaatkan tegnelogi informasi dan
tingan kemanusiaan, bangsa dan negara.
dokumentasi. (Portofolio, 2004: 143).
Sumarsono (2005:4)
Pendidikan kewarganegaraan adalah
Ditinjau dari uraian tentang peng-
untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran
gunaan media gambar maka hipotesis pene-
bernegara, sikap serta perilaku yang cinta
litian ini adalah dengan penggunaan media
tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa,
gambar dapat meningkatkan meningkatkan
Wawasan Nusantara, serta ketahanan Nasional
minat belajar PKn siswa Kelas III SD Negeri
dalam diri perserta didik. Berkaitan dengan
006 Pagaran Tapah Darussalam .
pemupukan nilai, sikap dan kepribadian
Penelitian dilaksanakan di Kelas III
seperti tersebut di atas, pembekalan kepada
SD Negeri 006 Pagaran Tapah Darussalam .
peserta didik di Indonesia dilakukan melalui
Adapun waktu penelitian ini direncanakan
Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama,
selama enam bulan, terhitung mulai dari bulan
Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Sosial
Juni 2015. Penelitian ini dilakukan dalam dua
Dasar dan sebagainya. Sumarsono (2005:4)
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28) siklus dan tiap siklus dilakukan dalam tiga kali
tahun ajaran 2015/2016. Penelitian dilakukan
pertemuan.
selama 1 bulan yang meliputi 2 siklus dengan
Subjek Penelitian adalah seluruh siswa
materi seperti dalam RPP lampiran 2. Pene-
Kelas III SD Negeri 006 Pagaran Tapah
litian dilakukan dengan observer (Marini)
Darussalam yang menjadi subjek penelitian ini
guru kelas III pada mata pelajaran pendidikan
adalah 32 siswa terdiri dari 15 orang siswa
kewarganegaraan di SD Negeri 006 Pagaran
lak-laki dan 17 orang siswa perempuan.
Tapah Darussalam Waktu. Observasi dila-
Teknik analisa data penelitian tindakan kelas
kukan terhadap beberapa aspek yaitu aktivitas
ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
penggunaan media gambar, penilaian media
persen minat belajar siswa. Untuk melihat
gambar, aktivitas siswa selama pembelajaran
peningkatan pada tiap pertemuan persiklus
berlangsung menggunakan lembar observasi
diolah dengan menggunakan rumus per-
dan minat belajar siswa sebagai variabel yang
sentase, Anas Sudijono (2004:43).
dipecahkan datanya diperoleh melalui oebser-
p
vasi atau lembar pengamatan.
F x 100% N
Dalam penelitian ini guru menggunakan
Keterangan:
media gambar untuk meningkatkan minat
F
= Frekuensi yang sedang dicari
belajar siswa kelas III pada mata pelajaran
persentasenya
pendidikan kewarganegaraan di SD Negeri
N
= Number of Cases (Jumlah frekuensi/banyaknya individu)
006 Pagaran Tapah Darussalam Waktu, di mana selama ini berkisar 50% - 60% Dari 32 siswa menunjukkan minat belajarnya rendah.
P
= Angka persentase
Hal ini dilakukan karena secara teoritis
100% = Bilangan Tetap
dengan penggunakan media gambar siswa dapat
II. HASIL PENELITIAN
menstimulasi
belajar
siswa
atau
membantu siswa terutama untuk meng-
DAN PEMBAHASAN Penelitian dengan penggunaan media
kongkretkan
berbagai
konsepnya
yang
gambar ini dilakukan pada kelas III pada mata
sifatnya abstrak. Melalui media siswa lebih
pelajaran pendidikan kewarganegaraan di SD
terminat untuk belajar, karena siswa berusaha
Negeri
Darussalam
memahami suatu materi pelajaran secara lebih
Waktu, khususnya mata pelajaran PKn pada
nyata (kongkret). Karakteristik ini diharapkan
006
Pagaran
Tapah
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28) dapat memperbaiki kelemahan pembelajaran
1. Aktivitas Guru
yang biasa dilakukan oleh peneliti seperti tanya
jawab
atau
pada
mengajar dapat diamati dengan menggunakan
umumnya yang belajar dengan serius hanya
lembar observasi pada setiap pertemuan. Hasil
anak-anak
ini
rata-rata aktivitas Guru pada siklus I dan
dilakukan 2 siklus. Berikut dipaparkan hasil
siklus II tersebut dapat dilihat pada tabel
penelitian untuk tiap siklus.
berikut
tertentu
ceramah
saja.
yang
Aktivitas Guru dalam proses belajar
Penelitian
Tabel IV. 9 Skor Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II
NO
AKTIFITAS YANG DIAMATI
1 Menganalisis pokok bahasan yang akan dituangkan dalam media gambar 2 Mempersiapkan gambar yang sesuai dengan pokok bahasan 3 Memajangkkan gambar yang dapat dilihat oleh semua anak Meminta siswa mengomentari gambar, dan meminta siswa lain 4 memberikan tanggapan terhadap komentar tersebut Menjelaskan melalui media yang dibuatnya serta menanamkan konsep 5 nilai-moral dan norma yang menjadi target harapannya 6 Menyimpulkan materi pelajaran 7 Memberikan tindak lanjut dengan tugas-tugas kelompok/individu Jumlah Sumber: Data Olahan Penelitian, Tahun 2015.
Siklus I
Siklus II
3 4 3
4 5 5
3
4
4 4 3 24
5 5 4 32
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa perolehan nilai aktivitas Guru dengan 7 aspek yang dijadikan penilaian pada siklus I dan II dapat diketahui bahwa skor aktivitas guru pada siklus II lebih tinggi dibanding siklus I. Pada siklus I skor aktivitas guru memperoleh skor 24 dan pada siklus II memperoleh skor 32. Dengan demikian terjadi peningkatan skor sebesar 8 poin. 2. Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dapat diamati dengan menggunakan lembar observasi pada setiap pertemuan. Hasil rata-rata aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28) Tabel IV.10 Skor Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II No
Siklus I Skor %
Aktivitas siswa
Siklus II Skor %
1
Siswa memperhatikan guru dalam menuangkan pokok bahasan dalam bentuk media gambar 2
Siswa megamati guru dalam menyiapkan bahan yang akan digunakan siswa membantu mempersiapkan gambar yang sesuai dengan pokok bahasan Siswa memperhatikan gambar yang dipajang oleh guru Siswa mengerjakan tugas-tugas kelompok/individu
3 4 5
Jumlah Rata-rata Klasifikasi
13
40.6
26
81.3
22
68.8
25
78.1
20
62.5
26
81.3
13
40.6
26
81.3
13
40.6
23
71.9
126
81 50.6 Rendah
78.8 Sangat tinggi
Sumber: Data Olahan Penelitian, Tahun 2015. Dari data di atas, diketahui bahwa secara garis besar terjadi peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke Siklus II. Keadaan ini seiring dengan peningkatan aktivitas guru yang ditingkatkan sehingga memberikan pengaruh yang positif terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran. Pada siklus I rata-rata persentase aktivitas siswa 50,6%. Sedangkan pada siklus II dengan persentase sebesar 78.8%. Artinya terdapat peningkatan sebesar 48 poin dari siklus I ke siklus II. 3. Minat Belajar Siswa Dari hasil observasi pada siklus I menunjukkan bahwa minat belajar siswa masih tergolong rendah dengan Skor 82 dan rata-rata persentase indikator minat belajar sebesar 51.3%. Sedangkan pada siklus II mencapai skor 127 dalam kriteria rendah, dengan rata-rata minat belajar siswa untuk indikator minat belajar sebesar 79.4%. Hal ini disebabkan pengelolaan pembelajaran pada siklus I yang belum optimal seperti dijelaskan dalam siklus I. Berkaitan dengan hasil pegamatan
walaupun belum sepenuhnya benar. Hal ini
terhadap aktivitas siswa lebih jauh dapat
disebabkan
dijelaskan
penga-
dengan pembelajaran yang diterapkan oleh
lamannya atau bertanya siswa sudah berani
peneliti. Suasana pembelajaran masih terasa
dalam
mengungkapkan
karena
siswa
belum
terbiasa
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28) kaku, sehingga siswa tidak memiliki kebebasan
proses pembelajaran yang dibawakan peneliti
dalam mengemukakan pendapat atau jawaban
masih perlu perencanaan yang lebih baik
sesuai dengan keinginannya sendiri. Berkaitan
dengan memperhatikan kelemahan kekuatan
dengan hasil pegamatan ini lebih jauh dapat
yang telah teridentifikasi pada siklus I sebagai
dijelaskan dalam mengungkapkan idenya atau
dasar perbaikan pada siklus II.
bertanya siswa sudah berani walupun belum
Perbandingan antara minat belajar pada
sepenuhnya benar.
Siklus I dan Siklus II secara jelas dapat dilihat
Kondisi ini menyebabkan aktifitas siswa belum
optimal
yang
disebabkan
pada Tabel berikut ini:
masih
Tabel IV. 11. Rekapitulasi Minat Belajar Siswa
rendahnya ketekunan siswa, untuk menanyakan
pada Siklus I dan Siklus II
kesulitan, hal ini mengindikasikan bahwa
SIKLUS 1 20 62.5 26 81.3
I Jumlah siswa Persentase ( % ) II Jumlah siswa Persentase ( % )
MINAT SISWA 2 3 4 13 21 14 40.6 65.6 43.8 25 27 25 78.1 84.4 78.1
Jumlah 5 14 43.8 24 75.0
Rata-rata 82 51.3 127 79.4
Perbandingan antara minat belajar antara siklus I dan siklus II, juga ditampilkan dalam bentuk diagram batang berikut ini: Gambar 1. Histogram Minat Belajar Siklus I dan II
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28)
pelajaran pendidikan kewarganegaraan SD
III. PENUTUP Berdasarkan
hasil
analisis
dan
Negeri
006
Pagaran
Tapah
Darussalam
pembahasan seperti disampaikan pada bab IV
dikatakan berhasil dari siklus I 51.3% menjadi
dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
79.4% pada siklus ke II. Keberhasilan
gambar dapat meningkatkan minat belajar
penggunaan media gambar pada siklus II ini
PKn Siswa Kelas III SD Negeri 006 Pagaran
disebabkan karena guru memodifikasi bentuk
Tapah Darussalam. Keberhasilan ini dise-
media gambar baik dari ukuran maupun warna
babkan dengan menggunakan media gambar
yang lebih menarik. Keadaan ini lebih
dapat
atau
menarik perhatian siswa dalam mengung-
membantu siswa terutama untuk memahami
kapkan ide atau pendapatnya terhadap media
berbagai konsepnya yang sifatnya semu atau
gambar yang disajikan yang selama ini belum
abstrak. Melalui media siswa lebih terminat
pernah disajikan oleh guru dalam proses
untuk belajar, karena siswa berusaha mema-
belajar mengajar.
menstimulasi
belajar
siswa
hami suatu materi pelajaran secara lebih nyata
Bertolak dari keshasan hasil penelitian
atau kongkret. Keberhasilan mening-katkan
di atas, berkaitan dengan penggunaan media
minat
gambar yang telah dilaksanakan, peneliti
belajar
siswa
dapat
dilihat
dari
meningkatnya skor pada siklus I dari Skor 82
mengajukan beberapa saran, yaitu:
yaitu dalam kriteria tinggi, dengan rata-rata
1. Agar penggunaan media gambar tersebut
minat belajar siswa untuk tiap indikator minat
dapat memberikan hasil yang optimal,
belajar hanya sebesar 51.3%. Sedangkan hasil
maka
pengamatan minat belajar pada siklus II
menerapkannya.
mencapai skor 135 dalam kriteria sangat
sebaiknya
2. Peningkatan
guru
keterampilan
lebih
sering
penggunaan
tinggi, dengan rata-rata minat belajar siswa
media gambar mutlak dilakukan oleh guru
untuk indikator minat belajar sebesar 79.4%.
dalam mengajar.
Berdasarkan
indikator
kinerja
yang
3. Penggunaan media gambar akan lebih
ditetapkan dapat disimpulkan bahwa peng-
efektif bila gambar yang disajikan benar-
gunaan media gambar dalam meningkatkan
benar
minat belajar siswa kelas III pada mata
terkandung dalam materi pelajaran.
mengandung
nilai-nilai
yang
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28) 4. Perlunya penggunaan model belajar yang bervariatif demi pencapaian hasil belajar yang optimal. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta. Rajawali Perss. Bainil
Jusni, 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Pekanbaru.
Dimyati dan Mudjiono. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. Gimin, Dkk. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa. FKIP. UNRI. _________. 2009. Instrumen dan Pelaporan Hasil Dalam Penelitian Tindakan Kelas. Bahan Pelatihan Pelaksanaan dan Pelaporan Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru SD di Kota Pekanbaru. Pekanbaru (Tidak diterbitkan). Ibrahim dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta. Rineka Cipta. Muhibbin Syah. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung. Remaja rosda karya. Nana Sudjana . 2005. Media Pengajaran. Bandung. Sinar Baru Algensindo.
Sadiman, Arief, dkk. 2006. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta. Rajawali Perss. Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka cipta.
Surya. 2001. Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta. Universitas Terbuka. Sudjana, Nana .2005. Media Pengajaran. Bandung. Sinar Baru Algensindo. Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka cipta. Tulus Tu,u. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta. Grasindo Wardani dkk. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. UT.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (12-28)