1
PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMAN 03 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS RIAU Denisa Hallima1), Erman Har 2), dan Azrita2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] 2) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta
Abstrak This study aims to determine learning outcomes using macromedia flash Biology interactive and learning outcomes with conventional learning on the matter of human digestive system in class XI of SMAN 03 Duri Kabupaten Bengkalis-Riau. This type of research is experimental research design randomized control group posttest only design. The study population was all students of SMAN 03 Duri Kabupaten Bengkalis- Riau class XI consisting of 8 classes. Determination of sample classes using purposive random sampling technique average value to determine the random class, then the class is class XI IPA4 experiment with the number of students and class 40 class XI IPA8 control is the number of students 39. The data in this study is primary data in the form of final test results further processed with t test. The analysis of data obtained from testing the hypothesis that t 2.17. When compared with the value of 1.67 obtained t table testing. Then t> t table. thus, the hypothesis could be accepted with a significance level of 0.05. So it can be concluded that the use of interactive flash macromedia to get a high score compared with the control class on material of human digestive system. It is suggested that the teachers can use interactive flash macromedia in learning biology. Keyword : Macromedia flash interaktif, learning result
banyak sarana dan metode yang dapat
Latar Belakang Dunia pendidikan di indonesia
digunakan.
terus bergerak secara dinamis, khususnya
Biologi merupakan salah satu
untuk menciptakan media. Metode dan
mata pelajaran yang mulai dipelajari di
materi pendidikan yang semakin interaktif
Sekolah
Menengah
dan
pelajaran
biologi
komprehensif.
Menyambut
Pertama. membahas
Mata tentang
berkembangnya teknologi komunikasi ilmu
makhluk hidup yang meliputi anatomi,
mendapatkan penghargaan yang sangat
morfologi,
tinggi dalam mendapatkan transfer ilmu,
ekologi. Agar siswa dapat memahami
fisiologi,
taksonomi
dan
2
konsep tersebut, maka dalam penyampaian
Tujuan penelitian
informasi diperlukan suatu media. Ali
Tujuan penelitian ini adalah:
(1987:91) menyatakan bahwa berbagai
1. Untuk mengetahui hasil belajar dengan
macam media pengajaran memberikan
menggunakan Macromedia flash interaktif
bantuan yang sangat besar kepada siswa
dengan tidak menggunakan Macromedia
dalam proses belajar mengajar.
flash interaktif dalam pembelajaran biologi
Guru
seringkali
menggunakan metode
mengajar
ceramah,
yakni
pada materi sistem pencernaan kelas XI SMAN 03 Mandau Kabupaten Bengkalis-
hanya dengan menggunakan kata-kata saja
Riau.
dan akibatnya siswa kurang memahami
2. Untuk mengetahui hasil belajar biologi
hal-hal yang diajarkan. Hal ini dapat
yang tanpa menggunakan Macromedia
dicegah dengan menggunakan bantuan alat
flash interaktif dalam pembelajaran biologi
bantu audio bahkan siswa menjadi lebih
pada materi sistem pencernaan kelas XI
aktif dan berpartisipasi dalam proses
SMAN 03 Mandau Kabupaten Bengkalis-
pembelajaran.
Riau.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan
ini
adalah
Menurut
Sihite
(2013:3)
melakukan
Multimedia pembelajaran interaktif adalah
pembelajaran menggunakan Macromedia
proses penyampaian materi, diskusi dan
flash
kegiatan
interaktif.
interaktif
adalah
Macromedia salah
satu
flash program
pembelajaran
lain
dilakukan
melalui media komputer. Flash merupakan
aplikasi yang digunakan untuk mendesain
software
animasi yang banyak digunakan saat ini.
menggambar
Macromedia
dapat
serta mudah dipahami. Macromedia flash
meningkatkan mutu pembelajaran melalui
interaktif adalah salah satu dari authoring
penerapan teknologi berbasis komputer.
tool
flash
interaktif
Oleh sebab itu penulis tertarik untuk
melakukan
penelitian
tentang
yang
untuk
internet.
memiliki
dan
kemampuan
menganimasikannya
produksi
multimedia
Flash
tidak
menggabungkan
elemen
dan hanya
multimedia
penggunaan Macromedia flash interaktif
kedalam portable movie, tetapi disamping
pada pembelajaran biologi siswa kelas XI
itu dengan action script, flash mempunyai
SMAN 03 Mandau Kabupaten Bengkalis-
kemampuan membuat interaktif scripting.
Riau.
Macromedia flash interaktif juga merupakan sebuah program yang di desain khusus
dengan
kemampuan
membuat
animasi dua dimensi yang handal dan
3
ringan sehingga flash banyak digunakan
Metode Penelitian
untuk membangun dan memberikan efek
A. Tempat dan Waktu Penelitian
animasi pada website. Macromedia flash interaktif
juga
merupakan
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI
gabungan
SMAN 03 Mandau Kabupaten Bengkalis-
konsep pembelajaran dengan teknik audio
Riau pada semester II tahun ajaran
visual yang mampu menghasilkan vitur-
2012/2013 pada bulan Februari-Maret
vitur baru yang dapat dimanfaatkan dalam
2013.
pendidikan.
B. Jenis dan Rancangan Penelitian
Dengan
menggunakan
Macromedia flash interaktif saat membuat animasi
seperti
perubahan
perpindahan
Sesuai dengan permasalahan yang
(move),
diteliti maka jenis penelitian ini adalah
ukuran
(scale),
perubahan
penelitian eksperimen. Dalam penelitian
(transform),
dan
perputaran.
ini dilakukan kegiatan belajar mengajar di
Dengan menggunakn Macromedia flash
kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan
interaktif kita cukup membuat frame awal
rancangan “Randomized Control Group
dan frame akhir nya saja tanpa harus
Posttest Only Design” yang digambarkan
membuat frame diantara atau ditengahnya
pada Tabel 1.
karen perangkat lunak ini secara otomatis
Tabel 1. Rancangan Penelitian
bentuk
akan menggeneratenya. Kelebihan lainnya
Group
gambar ataupun animasi yang dihasilkan
Eksperime
X
T
Kontrol
-
T
dari perangkat lunak ini berupa vektor, sehingga gambar dihasilkan sangat haluys bahkan saat diperbesar sekalipun.
yang
diharapkan
Postest
n
Sumber : Lufri (2005:69)
Hasil belajar adalah sesuatu yang diharapkan
Perlakuan
akan
Keterangan: X = Perlakuan
diperoleh oleh siswa setelah mengikuti
- = Tanpa Perlakuan
kegiatan belajar. Hal ini dapat didukung
T
oleh pendapat Prayitno (1993:21) yang
kelas eksperimen dan kontrol.
= Tes akhir yang diberikan pada
menyatakan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh, dikuasai ataupun
C. Populasi dan Sampel
merupakan hasil belajar dari dari adanya
1. Populasi
proses belajar. Hasil belajar dapat terwujud dalam
perubahan
Populasi dalam penelitian adalah
pengetahuan,
seluruh siswa kelas X1 SMAN 03 Mandau
pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap.
Kabupaten Bengkalis-Riau yang terdaftar
4
pada semester 2 tahun ajaran 2012 / 2013
Tabel 2. Perhitungan Rata-rata, Simpang
sebanyak 8 kelas.
Baku, dan Varian Kedua Kelas Sampel
2. Sampel
Kelas
Sampel
pada
ini
Sampel
menggunakan dua kelas populasi yang
Eksperi
telah
men
ditentukan
penilitian
∑
dengan
teknik
pengambilan sampel Purposive Random
Kontrol
̅
N
S
2991 40
74,77
19,31
372,88
2575 39
65,96
17,53
307,30
Sampling dengan adanya pertimbangan dalam penentuan kelas sampel berdasarkan
Sumber : data primer, Maret 2013
nilai rata-rata yang mendekati, sedangkan
Keterangan:
untuk menentukan kelas eksperimen dan
∑
kelas
N ̅ s s2
kontrol
dilakukan
secara
acak
(Random). Hasil dan Pembahasan
= Jumlah seluruh nilai siswa = Jumlah siswa = Rata-rata nilai kelas = Simpang baku = Varians
1. Deskripsi Data setelah
Pada Tabel 8 dapat diketahui bahwa
penelitian berakhir adalah hasil belajar
jumlah seluruh siswa dan rata-rata kedua
siswa yang didapatkan pada tes akhir. Tes
kelas sampel yaitu pada kelas eksperimen
akhir terdiri dari 22 butir soal objektif,
40 orang dengan rata-rata 74,77 dan pada
yang diikuti oleh peserta tes pada kedua
kelas kontrol 39 orang dengan rata-rata
kelompok kelas terdiri dari 79 orang siswa,
66,07 sehingga pada kelas eksperimen
dengan perincian 40 orang siswa dari kelas
memiliki
eksperimen,
kelamin
dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada
perempuan 20 orang, jenis kelamin laki-
nilai simpang baku dan varian kelas
laki 20 orang dan 39 orang siswa dari kelas
sampel memiliki populasi yang tidak sama
kontrol untuk jenis kelamin perempuan 27
besar yang mengakibatkan kelas sampel
orang dan laki-laki 12 orang. Berdasarkan
memiliki variasi yang beragam. Menurut
analisis data skor hasil belajar siswa pada
Sudjana
(2005:249)
kelas sampel diperoleh perhitungan rata-
dengan
varians
rata, simpang baku, dan varian kedua kelas
dinamakan populasi dengan varians yang
sampel sebagaimana tercantum pada Tabel
homogen. Jika populasi-populasi dengan
berikut ini:
variansnya tidak sama besar dinamakan
Data
yang
untuk
didapat
jenis
nilai
rata-rata
lebih
tinggi
populasi-populasi
yang
sama
besar
populasi dengan varians yang heterogen.
5
2. Analisis Data Uji Coba Soal
tergolong sukar 4 butir soal. Kriteria yang
1. Validitas
dgunakan berkisar dari 0,20-1,00 yang
Berdasarkan analisis validitas soal uji coba yang dicari dengan menggunakan anates v-4 new. Diperoleh sebanyak 15
tergolong cukup, baik, dan baik sekali. 3. Hasil Belajar Ranah Kognitif Untuk dapat menarik suatu kesimpulan
soal tergolong sangat rendah, 9 soal
dilakukan dengan
tergolong cukup, 14 soal tergolong rendah,
homogenitas kemudian dilanjutkan dengan
dan 11 soal tergolong tinggi.
uji hipotesis untuk menentukan statistik
2. Reliabilitas
yang akan digunakan seperti Tabel 3.
Berdasarkan analisis reliabilitas soal
uji
coba
yang
dicari
dengan
menggunakan anates v-4 new. Didapat nilainya adalah 0,86 berarti tergolong kriteria sangat tinggi. 3. Daya Pembeda Soal Berdasarkan analisis reliabilitas soal uji coba yang dicari dengan menggunakan Anates v-4 new. Maka didapatkan dari uji daya beda soal yang diuji yang tergolong kategori jelek sebanyak 16 butir soal, tergolong kategori cukup sebanyak 13 butir
uji
normalitas, uji
Tabel 3. Analisis Data Berdasarkan Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas
Eksperi Kontrol men 40 39 0,0968 0.0815 0,1401 0,1419 1,21 1,69 2,17 1,67
Keterangan
N Lhitung Normal Ltabel Normal Fhitung Homogen Ftabel Thitung Ttabel Hipotesis Kriteria diterima H1 Sumber : Data primer, Maret 2013 Dari
Tabel
3
diatas
dapat
baik
diketahui bahwa data hasil belajar kedua
sebanyak 8 butir soal dan yang tergolong
kelas sampel memiliki L0
kategori baik sekali sebanyak 13 butir soal.
yang diuji dinyatakan terdistribusi normal.
Kriteria yang digunakan pada penelitian ini
Hasil uji homogenitas kedua sampel
adalah berkisar antara 0,20-1,00 yang
menunjukkan bahwa Fhitung= 1,21 dengan
tergolong cukup, baik, dan baik sekali.
Ftabel=1,69 pada taraf nyata 0,05 dengan dk
Taraf Kesukaran Soal
38:39 memiliki Fhitung
soal,
yang
tergolong
kategori
Berdasarkan analisis reliabilitas soal uji
kelas sampel homogen. Dari uji normalitas
coba yang dicari dengan menggunakan
dan uji homogenitas, diketahui bahwa data
anates v-4 new. Maka didapatkan dari taraf
kedua kelas sampel berdistribusi normal
kesukaran soal yang tergolong mudah
dan mempunyai varians yang homogen.
sebanyak 10 butir soal, yang tergolong
Untuk pengujian hipotesisnya digunakan
sedang sebanyak 36 butir soal dan yang
uji t. Dari analisis data diperoleh nilai t.
6
Dengan demikian hipotesis yang diajukan
pemanfaatan media gambar animasi untuk
diterima (H1 diterima dan H0 ditolak)
meningkatkan aktifitas belajar dan hasil
berarti terdapat perbedaan penggunaan
belajar
macromedia flash interaktif terhadap hasil
keseragaman bentuk muka bumi, dengan
belajar biologi kelas XI di SMAN 03
hasil penelitiannya dapat meningkatkan
Mandau Kabupaten Bengkalis-Riau.
aktivitas belajar dan hasil belajar.
Penggunaan interaktif
dalam
Macromedia pembelajaran
flash biologi
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena dengan menggunakan Macromedia flash interaktif dalam pembelajaran kita sebagai guru dapat melihat keaktifan dan kemampuan
siswa
konsep-konsep
dalam
memahami
pembelajaran
yang
disajikan. Berdasarkan data penelitian yang penulis
lakukan
terlihat
bahwa
nilai
tertinggi pada kelas eksperimen adalah 100,00, dan nilai terendah adalah 22,72 dengan rata-rata 74,77. Sedangkan pada kelas kontrol yaitu 95,45 nilai terendah 13,63 dengan rata-rata 66,07. Hasil ini
yang
diberi
perlakuan
dengan
pokok
bahasan
Hasil penelitian ditemukan bahwa kedua kelas sampel data terdistribusi normal
dan
homogen.
Kondisi
ini
memberikan peluang pengujian hipotesis menggunakan uji t.
Dari uji t yang
dilakukan, tetapan t-hitung 2,14 sedangkan t-tabel 1,67. Berdasarkan derajat t dengan derajat bebas 77 adalah 1,67 maka dapat dilihat bahwa penggunaan Macromedia flash
interaktif
dalam
pembelajaran
Biologi memberikan pengaruh yang berarti terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI
SMAN
03
Mandau
Kabupaten
Bengkalis-Riau. Dengan menggunakan Macromedia
menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa
geografi
flash interaktif, siswa dituntut aktif dalam
menggunakan Macromedia flash interaktif
proses
lebih tinggi dari rata-rata nilai kelas
Macromedia flash interaktif berisi konsep-
kontrol. Hal ini sejalan dengan penelitian
konsep, gambar animasi, kesimpulan, dan
Ratnawati. dkk, (2012) menyatakan bahwa
latihan yang berkaitan dengan materi
dengan pembuatan media pembelajaran
pembelajaran.
Biologi kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tasikmadu dengan hasil penelitiannya
dapat
meningkatkan
ketertarikan siswa dan pemahaman siswa dalam pembelajaran biologi. Zulkarnain (2010) mengungkapkan bahwa dengan
pembelajaran,
karena
didalam
Dengan adanya Macromedia flash interaktif, meningkatkan
secara
langsung
aktivitas
dan
dapat motivasi
belajar siswa, bila siswa sudah aktif dan termotivasi untuk belajar, maka hasil
7
belajar siswa juga akan meningkat yang
yaitu dengan mengaktifkan siswa dalam
dapat terlihat dari hasil postes siswa. Dari
proses
sedikit pembahasan di atas dapat diambil
termotivasi karena siswa terlibat secara
kesimpulan bahwa: ”Pembelajaran dengan
aktif
menggunakan Macromedia flash interaktif
mengembangkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan
sehingga
apabila siswa sudah aktif maka siswa
bermakna
dengan sendirinya paham dengan konsep-
meningkat.
konsep
yang
diberikan
dan
akan
meningkatkan hasil belajar siswa”.
(KKM) yang ditetapkan dari sekolah adalah 75. Berdasarkan skor/nilai yang diperoleh siswa, dapat dilihat bahwa nilai pada
mencapai
kelas
kriteria
eksperimen ketuntasan
yang (KKM)
67,5% (27 siswa) dan 32,5% (13 siswa) tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Sedangkan skor/nilai siswa pada kelas kontrol yang mencapai kriteria ketuntasan (KKM) adalah 33,3% (13 siswa) sedangkan yang tidak mencapai kriteria
ketuntasan
minimal
(KKM)
Informasi ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan Macromedia flash interaktif nilai siswa lebih baik dibandingkan nilai siswa
yang
tidak
dalam
sehingga
pembelajaran sikap
pembelajaran dan
Ada
hasil
beberapa
siswa
dan
ilmiah
siswa
menjadi
lebih
belajar
akan
kendala
yang
dihadapi selama penggunaan Macromedia
Nilai kriteria ketuntasan minimal
siswa
pembelajaran
menggunakan
Macromedia flash interaktif dalam proses pembelajarannya.
flash interaktif yaitu: 1. Pada saat memulai penelitian kondisi listrik pada saat itu tidak mengizinkan jalannya penelitian. 2. Sulitnya
dalam
pengelolaan
kelas
karena ada beberapa siswa yang kurang serius dalam proses pembelajaran. yaitu kurang optimalnya jam pelajaran pada kelas eksperimen karena jam pelajaran Biologi adalah jam terakhir. sehingga
konsentrasi
siswa
sudah
berkurang. 3. Penelitian dilakukan di ruang serba guna sehingga kurang efektif proses
pembelajaran
dalam
sehingga
mengganggu proses pembelajaran yang disebabkan ada beberapa siswa yang tidak
serius
dalam
proses
pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas
Berbagai kendala tersebut telah di
terlihat bahwa penggunaan Macromedia
usahakan
untuk
mengatasinya
flash interaktif memiliki peranan penting
melalui
dalam meningkatkan hasil belajar siswa,
terhadap kegiatan belajar siswa. Peneliti
pengawasan
dan
yaitu
penilaian
8
memperingatkan kepada siswa bahwa akan
eksperimen sedangkan kelas kontrol
diadakan tes sebelum berakhirnya jam
dengan nilai rata-rata 66,07.
pelajaran
sehingga
harus
2. Siswa menjadi lebih aktif dan semangat
memperhatikan guru saat menjelaskan dan
dalam pembelajaran sehingga terjadi
memutar Macromedia flash interaktif. Jadi
interaksi yang baik antara guru dengan
selain siswa aktif menjawab berbagai
siswa
pertanyaan,
pengaruh positif dan hasil belajar yang
siswa
siswa
juga
harus
aktif
menyimpulkan sendiri pelajaran yang telah
dapat
memberikan
lebih meningkat.
di jelaskan.
3. Terdapat perbedaan hasil belajar yang lebih
Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
belajar
diajarkan
biologi
dengan
baik
Macromedia
dapat
SMAN
siswa
yang
flash
menggunakan
interaktif
dalam
03
Mandau
Kabupaten
Bengkalis-Riau tahun ajaran 2012/2013.
menggunakan
Macromedia flash interaktif
dengan
pembelajaran biologi siswa kelas XI di
dikemukakan kesimpulan yaitu : 1. .Hasil
sehingga
4. Penggunaan
Macromedia
flash
lebih
interaktif dapat meningkatkan minat
tinggi dibandingkan pembelajaran biasa
dan perhatian siswa sehingga dapat
dengan nilai rata-rata 74,77 untuk kelas
meningkatkan Jurnal
Ali, M. 1987. Guru Dalam Proses Belajar
Mengajar.
Bandung:
Sinar Baru Algensindo. 2005.
Metodologi
penelitian.
Padang: Universitas Negeri Padang. Prayitno,
E.1993.Motivasi
Dalam
Belajar. Jakarta: PPLTK. Ratnawati,
belajar
Sains
siswa.
Komputer-
Kecepatan (IJCSS): 9(3): 37-38.
Daftar Pustaka
Lufri.
hasil
Rokhimah,
Tri
Sihite,
R. 2013. Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Persamaan Reaksi Menggunakan Macromedia Flash 8 untuk siswa SMAN 5 Kota Jambi. FKIP UNJA. Jurnal pendidikan: 1-10.
Sudjana, N.1991. Penilaian Hasil Belajar Mengajar.
Irianto
Bandung:
Remaja
Roada Karya.
Tjendrowaseno. 2012. Pembuatan Media
Pembelajaran
Biologi
Untuk
Kelas
Sekolah
Menengah
VIII
Pertama
Negeri
Tasikmadu. FTI Unsa. Indonesia
1
Zulkarnain. 2010. Pemanfaatan Media Gambar
Animasi
untuk
9
Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Geografi Pokok Bahasan
Keragaman
Bentuk
Muka Bumi. Jurnal Penelitian Pendidikan, 8(1): 83-91.