Penggunaan Emoticon dalam Forum www.Mädchen.de Faninda Meilisa Putri
Abstrak Karya Ilmiah ini berjudul “Penggunaan Emoticon dalam Forum www.Mädchen.de. Forum ini merupakan forum remaja putri Jerman. Masalah yang diteliti adalah untuk mengkaji bagaimana penggunaan emoticon pada forum oleh penggunanya serta menemukan petanda apa saja yang terdapat pada emoticon yang digunakan. Terdapat lima bentuk emoticon yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa masing – masing bentuk emoticon yang dianalisis pada penulisan karya ilmiah ini mempunyai makna asli atau yang disebut dengan denotasi dan juga makna lain atau konotasi yang tersirat melalui konteks dalam penggunaan emoticon tersebut. Kata Kunci: Emoticon, Penanda dan Petanda
1. Pendahuluan Ilmu yang mempelajari tentang tanda – tanda dikenal dengan istilah semiotik. Kata semiotik sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu semeion dan bermakna sebagai tanda. Tokoh semiotik yang terkenal sampai sekarang adalah Ferdinand de Saussure dan juga Charles Sanders Peirce. Tanda selalu ditemukan dalam kegiatan berbahasa dan juga melalui komunikasi. Komunikasi sendiri dapat berupa komunikasi langsung dan juga komunikasi tidak langsung dengan menggunakan bantuan media seperti telepon genggam, surat dan juga internet. Fasilitas untuk berkomunikasi melalui internet sekarang sudah banyak. Namun, karena komunikasi ini merupakan komunikasi yang dijembatani oleh media dan merupakan komunikasi tertulis, terkadang emosi yang ingin kita ungkapkan tidak bisa terekspresikan secara langsung. Untuk mengatasi hal itu maka digunakanlah suatu simbol yang sudah sangat dikenal dengan sangat baik sekarang ini, yaitu emoticon. Istilah emoticon berasal dari
Inggris yaitu emotion dan icon di mana maksudnya adalah suatu ikon yang merepresentasikan emosi seseorang dalam komunikasi tertulis. Dalam forum ditemukan banyak sekali bentuk – bentuk emoticon dengan berbagai jenis dan penggunaannya. Forum yang dijadikan sebagai media di sini adalah sebuah forum remaja putri Jerman www.Mädchen.de. Hampir di setiap komentar dalam forum menggunakan emoticon sebagai penjelas dari kata-kata yang tertulis atau hanya sebagai pengekspresian perasaan penggunanya namun ketika diteliti lebih lanjut penggunaan emoticon ini juga memiliki makna lain. Atas dasar itulah penulis membuat karya ilmiah ini dengan tujuan untuk mengkaji emoticon apa
saja yang ditemukan dalam forum beserta mengkaji
petanda apa saja emoticon tersebut dalam forum www.Mädchen.de.
2. Isi/Pembahasan Seperti yang penulis paparkan dalam pendahuluan bahwa semiotik merupakan ilmu yang mempelajari tanda – tanda dan tokoh – tokohnya adalah Saussure serta Peirce. Kedua tokoh ini meneliti semiotik dengan latar belakang yang berbeda. Saussure berangkat dari latar belakang linguistik sementara Peirce meneliti ilmu ini dengan logika. Istilah yang digunakan keduanya pun berbeda. Saussure menggunakan istilah Semiologi dan Peirce menggunakan istilah semiotik (Zoest, 1993:2). Pengikut teori Peirce, seperti Roman Jakobson dan Charles Morris, akan memaknai tanda dari segi filsafat dan logika, sedangkan pengikut pemikiran Saussure seperti Roland Barthes, yang juga merupakan seorang filsuf, memaknai tanda dari ilmu bahasa. Dalam penelitian ini, penulis akan memaparkan lebih lanjut mengenai semiotik yang ditawarkan oleh Saussure tentang dikotomi tanda yang kemudian dikembangkan lagi oleh Roland Barthes menjadi makna konotasi dan denotasi (Nöth, 2000:107). Menurut Saussure mengenai sifat tanda bahwa tanda mempunyai dua unsur yaitu petanda dan penanda sebagaimana yang tercantum dalam Bartschat: “Das sprachliche Zeichen ist für Saussure eine Ganzheit, die aus Vorstellung und Lautbild besteht; er verwendet die Termini
‘signifié – signifiant‘ = Bezeichnendes‘“ (Bartschat, 1996:62).
‘Bezeichnetes
–
‘Tanda kebahasaan bagi Saussure adalah suatu keseluruhan, yang terdiri atas Vorstellung (petanda) dan Lautbild (penanda); Dia menggunakan istilah ‘signifié – signifiant‘ menjadi ‘Bezeichnetes – Bezeichnendes‘ (petanda dan penanda).‘ Sebagai contoh dari teori di atas ialah ketika kita mendengar kata ‘pohon‘ maka yang terproses di otak kita adalah gambaran sebuah pohon dengan batang, akar dan dedaunan yang rimbun. Gambar ataupun konsep yang terbentuk dalam otak kita disebut juga dengan petanda dan aspek materialnya, yaitu kata ‘pohon‘ disebut juga dengan penanda. Teori mengenai petanda dan penanda ini dikembangkan lagi oleh Roland Barthes, berkebangsaan Prancis dan merupakan seorang filsuf, kritikus sastra dan seorang semiolog. Menurut Barthes teori Saussure tentang signifié – signifiant merupakan tingkat pertama dalam semiologi, yang ia sebut sebagai tahap sistem bahasa yang mencakup makna denotasi dari sebuah tanda itu sendiri. Pada tahap kedua dari semiologi, Barthes menyebutnya dengan tahap mitos di mana pada tahap ini terdapat makna konotasi suatu tanda. Sehingga diambil kesimpulan bahwa sebenarnya tanda itu memiliki makna denotasi dan konotasi. Dalam Nöth, istilah signifié – signifiant ini diubah untuk teori konotasi dan denotasi Barthes menjadi Ausdruck dan Inhalt (penanda dan petanda). Menurut Barthes penanda adalah citra akustik, petanda adalah konsep, dan hubungan antara konsep dan citra adalah tanda (2007:301-302). Denotasi merupakan makna literal dari suatu tanda tanpa melihat konteks yang mencakupnya sedangkan konotasi merupakan makna lain dari suatu tanda yang bersifat implisit dan bergantung pada konteks. Barthes membuat skema mengenai tingkatan denotasi dan konotasi tanda dalam tingkatan semiotik, berikut merupakan skemanya:
(Nöth, 2000:108) Pada skema di atas, sebagai tingkatan pertama yaitu denotasi. Di dalamnya tercakup Ausdruck 1 (
) atau penanda 1 dan Inhalt 1 ( ) atau petanda 1 yang
tergabung dalam Relation 1 (
) atau hubungan antara petanda dan penanda 1.
Menurut Barthes, Inhalt 1( ) ini dapat dikembangkan sehingga sistem tanda pertama yang berupa (
), ( ) dan (
) ini dapat menjadi Ausdruck 2 (
penanda 2 yang mengakibatkan terbentuknya (
) atau
) (=
dan
membentuk pernyataan baru yang memiliki makna konotasi tercakup dalam ( ). Hubungan antara (
) dan ( ) ini disebut juga dengan Relation 2 (
) atau
hubungan 2. Jadi dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak sekedar memiliki
makna
tambahan,
namun
juga
mengandung
kedua
bagian
tanda denotatif yang melandasi keberadaannya (Sobur, 2004:69). Teori
Barthes
mengenai
denotasi
dan
konotasi
ini
dapat
diterapkan sebagai landasan teori dari penggunaan emoticon bersamaan dengan teori warna dari Seeman mengenai simbol – simbol dan warna di baliknya dalam buku das grosse Lexikon der Symbole. Emoticon yang menjadi bahan penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini berjumlah sebanyak lima bentuk yaitu emoticon tersenyum, emoticon sedih, emoticon tersenyum lebar, emoticon kerlingan dan emoticon marah.
Petanda Denotasi Data (1): Blind Guardian - Mirror Mirror Habe ich aber nichts gegen, mag das Lied total
’Blind Guardian – Mirror Mirror Aku sama sekali tidak bisa menolaknya tetapi aku benar – benar menyukai lagu ini
‘
Pada data (1) ditemukan bentuk emoticon tersenyum pada akhir komentar. Tema yang diberikan di forum dalam data ini ialah pertanyaan mengenai lagu mana yang sekarang menarik di telinga para pengguna forum. Pemberi komentar menyebutkan lagu dari Blind Guardian yang berjudul Mirror Mirror sebagai lagu yang sekarang sedang suka ia dengarkan. Penempatan penanda emoticon tersenyum berwarna kuning
ini memiliki petanda asli (denotasi) sebagai
bentuk senyuman (Lächeln) yang mewakili ekspresi bahagia penggunanya pada saat memberikan komentar. Berikut merupakan skema tingkatan tanda pertama yang disebut juga sebagai denotasi berdasarkan data (1) di atas:
Tanda
Emoticon yang menunjukkan Ekspresi bahagia dalam bentuk
Pertama:
senyuman
Denotasi
(Lächeln)
berwarna (
dan emoticon
kuning. (
berwarna
kuning.
)
)
dalam data ditunjukkan dengan emoticon yang menunjukkan senyuman (Lächeln) berwarna kuning dan makna sebenarnya
yang
muncul akibat dari tanda dengan bentuk mulut melengkung ke atas ini sehingga menjadi denotasi dalam tingkatan pertama dari sistem tanda adalah sebagai ekspresi bahagia penggunanya.
Data (2): ........, Warum ich diese Filme anschaue, pure langeweile wenn ich Zuhause rumsitzen muss
.
‘........., Mengapa aku menonton film – film ini, benar – benar membosankan ketika aku harus tinggal di rumah
‘
Dalam data (2), topik yang menjadi pembahasan ialah film mana saja yang membuat pengguna forum menangis pada saat menontonnya dan pada data lengkap, pemberi komentar memberikan beberapa judul film yang membuat ia merasa sedih bahkan sampai menangis. Tanda yang didapatkan pada data di atas ialah emoticon
dan sebagaimana suatu tanda pasti memiliki penanda dan
petandanya. Penanda pada data ini merupakan Emoticon yang menunjukkan wajah sedang mengerutkan dahi (Stirnrunzeln) serta petandanya adalah ekspresi sedih yang ditunjukkan pengguna melalui tanda berwarna ungu tersebut.
Tanda
Emoticon yang menunjukkan Ekspresi sedih dalam bentuk
Pertama:
wajah sedang mengerutkan emoticon
Denotasi
dahi (Stirnrunzeln) berwarna ( ungu. (
ungu.
)
)
Skema berdasarkan data (2) menunjukkan tanda di atas dan juga
berwarna
sebagai penanda dari
merupakan makna denotasi dalam emoticon
berwarna ungu di atas. Bentuk mulut yang menunjukkan lengkungan ke bawah merupakan kebalikan dari emoticon yang ditemukan pada data (1) yang maknanya ialah pengekspresian rasa sedih pemberi komentar terhadap film – film yang telah membuat ia merasa sedih saat menontonnya sendirian di rumah.
Data (3): ......., Wenn man Zeit und Lust dazu hat
.
‘......, Ketika orang memiliki waktu dan keinginan terhadap hal itu
‘
Pertanyaan yang diajukan atas jawaban pada data (3) adalah pengguna forum bebas memberikan pertanyaan mengenai apapun tentang pemuda. Konteks
dari data ini merupakan jawaban atas kutipan pertanyaan salah satu pengguna. Pengguna forum yang komentarnya dikutip menanyakan kapan seseorang harusnya mengetahui, setelah pertemuan pertama bahwa kedua belah pihak saling tertarik satu sama lain. Pemberi komentar menjawabnya dengan gurauan yang membuat ia mengekspresikan rasa lucunya dengan menggunakan emoticon tersenyum lebar (grosses Lächeln)
.
Tanda Emoticon yang menunjukkan
Pertama: Denotasi
wajah
sedang
lebar
(grosses
berwarna hijau. (
Bentuk emoticon
tersenyum Lächeln)
Ekspresi tertawa dalam bentuk emoticon (
berwarna )
)
merupakan tanda yang memiliki penanda emoticon
yang menunjukkan wajah sedang tersenyum lebar (grosses Lächeln) di mana emoticon ini adalah penanda dari suatu tanda berwarna hijau yang menunjukkan bentuk mulut yang tersenyum lebar sehingga menunjukkan gigi yang berarti bahwa emoticon ini merupakan ekspresi tertawa. Bentuk ekspresi tertawa ini merupakan
dalam tataran tingkatan pertama suatu tanda.
Petanda Konotasi Data (4): Blind Guardian - Mirror Mirror Habe ich aber nichts gegen, mag das Lied total ’Blind Guardian – Mirror Mirror Aku sama sekali tidak bisa menolaknya tetapi aku benar – benar menyukai lagu ini
‘
Data (4), sama seperti data (1) merupakan komentar atas pertanyaan Welches Lied ist gerade eurer Ohrwurm ? atau ‘lagu mana yang sekarang menarik
hijau.
di telinga kalian ?‘ dan pemberi komentar menjawab pertanyaan itu dengan salah satu lagu yang sangat ia sukai. Ia mengekspresikannya dengan bentuk emoticon setelah kalimat “…..,mag ich das Lied total” .
tersenyum
Pada tingkat pertama (denotasi) dalam tingkatan tanda semiotik, tanda yang dimaksud dalam data adalah bentuk emoticon tersenyum
ini sedangkan
unsur – unsur tandanya ialah emoticon yang menunjukkan senyuman (Lächeln) dan berwarna kuning (
) sebagai penanda dan representasi ekspresi
bahagia dalam bentuk emoticon berwarna kuning (
).
Pada tataran tingkat kedua (konotasi), hubungan ( denotasi ditunjukkan dengan penanda 1
) dan petanda 1
dan untuk mendapatkan penanda pada konotasi rumus
) (=
)
bahwa
) pada )
) sesuai dengan
) merupakan hubungan antara petanda
dan penanda pada denotasi, yaitu representasi ekspresi bahagia dalam kehidupan nyata. Adapun petanda pada tingkat konotasi ( kalimat
) ditunjukkan melalui
“...., mag das Lied total“. Kata mag yang berarti suka sudah
menunjukkan rasa suka si pemberi komentar terhadap lagu itu dan juga dengan penambahan kata total membuat yang membaca komentar tersebut merasa yakin bahwa ia memang sangat senang terhadap lagu itu. Adapun bentuk skema berdasarkan data di atas adalah
Representasi ekspresi bahagia dalam Kesenangan Tanda
Konotasi
kehidupan nyata. (
sesuatu yang baik.
)
Kedua:
( Emoticon
Tanda
Denotasi
Pertama:
menunjukkan
bahagia dalam
senyuman
bentuk dan emoticon
berwarna (
)
yang Ekspresi
(Lächeln)
kuning. tersenyum )
berwarna kuning. (
)
Pemilihan warna kuning dalam emoticon tersenyum
berarti bahwa
warna tersebut mempunyai arti Güte atau kebaikan sehingga emoticon ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang baik oleh penggunanya.
Data (5): ........, Warum ich diese Filme anschaue, pure langeweile wenn ich Zuhause rumsitzen muss
.
‘........., Mengapa aku menonton film – film ini, benar – benar membosankan ketika aku harus tinggal di rumah
‘
Data (5), sama seperti data (2), diberikan pertanyaan Bei welchen Filmen müsst ihr weinen ? atau ‘film mana saja yang membuat kalian sampai harus menangis ?‘ dan pemberi komentar memberikan jawaban beberapa film yang membuat ia meneteskan air mata dan menunjukkan ekspresi sedihnya dengan menggunakan emoticon yang mengerutkan dahi (Stirnrunzeln)
akan
di mana hal ini
merupakan tanda dan penanda yang ditemukan dalam data tersebut sedangkan petandanya ialah ekspresi sedih yang ditunjukkan oleh penggunanya melalui tanda tersebut. Selain ekspresi rasa sedih yang disebut sebagai denotasi dalam data ini
terdapat juga petanda lain yang ditemukan berdasarkan kata – kata pure langweile atau ‘benar – benar membosankan‘ yang menunjukkan ekspresi kecewa si pemberi komentar terhadap film – film sedih yang membuat ia menangis saat ia sendirian di rumah. Petanda lain tersebut ialah bentuk konotasi (
).
Skema di bawah ini merupakan bentuk singkat dari penjelasan berdasarkan data di atas:
Tanda
Konotasi
Kedua:
Representasi ekspresi sedih dalam
Simbol kekecewaan
kehidupan nyata. (
atas
)
sesuatu
( Emoticon Tanda
Denotasi
Pertama:
)
yang Ekspresi sedih
menunjukkan wajah dalam bentuk sedang
emoticon
mengerutkan
dahi berwarna
(Stirnrunzeln) berwarna (
ungu. ungu. (
)
)
Warna ungu yang menjadi simbol dalam emoticon sedih ini mempunyai makna Traurigkeit ‘kesedihan’. Jadi bisa diambil simpulan bahwa pemberi komentar merasa sedih dan kecewa atas film – film tersebut terlebih lagi ia menontonnya pada saat ia sedang sendirian di rumah sehingga menunjukkan ekspresinya dengan emoticon sedih berwarna ungu
.
Data (6): ......., Wenn man Zeit und Lust dazu hat
.
‘......, Ketika orang memiliki waktu dan keinginan terhadap hal itu
‘
Sama seperti pada data (3), topik pada subforum adalah pertanyaan seputar pemuda – pemuda. Pemberi komentar menjawab setelah mengutip komentar
sebelumnya mengenai pertanyaan tentang pemuda – pemuda dan menggunakan emoticon tersenyum lebar (grosses Lächeln) berwarna hijau sebagai ekspresi tertawanya. Hubungan dari tanda emoticon tersebut dengan penanda yang berupa emoticon berwarna hijau yang menunjukkan wajah tersenyum lebar serta petanda yang berarti ekspresi tertawa penggunanya merupakan bentuk denotasi pada tingkatan tanda. Ketika kita melihat konteks jawaban yang diberikan oleh pemberi komentar atas pertanyaan yang ia kutip dari pengguna lain ada bentuk gurauan yang terdapat di sana. Gurauan tersebut merupakan bentuk petanda lain dari tanda emoticon tersebut sedangkan penanda ke – 2 nya adalah representasi ekspresi tertawa dalam kehidupan nyata. Berikut skema berdasarkan data (14) mengenai denotasi dan konotasi suatu tanda:
Tanda
Konotasi
Kedua:
Representasi ekspresi tertawa dalam Penunjukkan kehidupan nyata. (
gurauan
)
dalam
komunikasi. ( Tanda
)
Denotasi
Pertama:
Emoticon
yang
menunjukkan wajah sedang lebar
tersenyum (grosses
Lächeln) berwarna hijau. (
)
Ekspresi tertawa dalam bentuk emoticon berwarna hijau. (
)
Warna hijau yang terdapat dalam emoticon tersenyum lebar ini selain menggambarkan kegembiraan juga bermakna sebagai harapan yang berarti penggunaan emoticon tersebut diharapkan membawa kegembiraan bagi yang membacanya.
3. Simpulan Bentuk emoticon wajah tersenyum berwarna kuning yang ditunjukkan oleh bibir melengkung ke atas menggambarkan bagaimana ekspresi orang tersenyum dan bermakna sebagai ekspresi bahagia. Selanjutnya emoticon sedih berwarna ungu dengan bentuk bibir melengkung ke bawah yang merupakan kebalikan dari emoticon senyum di atas menunjukkan bentuk wajah seseorang ketika ia sedih. Bentuk emoticon ketiga ialah emoticon tersenyum lebar yang memperlihatkan gigi di mana hal ini berarti ekspresi tertawa seseorang pada kehidupan nyata. Kerlingan yang terlihat pada emoticon keempat menunjukkan makna bahwa emoticon ini berfungsi untuk memberikan isyarat kepada orang lain akan suatu hal. Emoticon terakhir yang penulis analisis ialah emoticon marah berwarna merah yang melambangkan kemarahan seseorang. Selain makna yang didapat dari makna sebenarnya (denotasi) di atas kelima emoticon ini mempunyai makna lain yang dilihat melalui konteks pendukungnya. Emoticon tersenyum tidak hanya bermakna sebagai suatu bentuk ekspresi bahagia saja namun ia mempunyai arti sebagai bentuk kesenangan seseorang akan sesuatu, sapaan atau salam ketika ia memulai suatu komentar pada bahan diskusi dalam forum, sebagai bentuk terima kasih dan juga sebagai bentuk pujian yang penggunanya layangkan kepada orang lain. Emoticon sedih dengan ekspresi mengerutkan dahi memiliki makna lain yaitu sebagai bentuk kekecewaan seseorang terhadap sesuatu, sebagai ekspresi kebingungan, petanda penyesalan dan juga sebagai rasa kekhawatiran. Setelah penulis analisis lebih lanjut, bentuk emoticon ketiga yaitu emoticon tersenyum lebar juga memiliki makna khusus yaitu sebagai bentuk gurauan atas komentar - komentar, sebagai bentuk pujian dengan melayangkan senyuman lebar juga bentuk persetujuan ketika ia mempunyai pemikiran yang sama dengan pemberi komentar lainnya. Makna konotasi emoticon keempat yaitu emoticon kerlingan ialah sebagai bentuk bujukan agar pengguna lain mau mengikuti apa yang ia katakan juga sebagai pernyataan setuju atas komentar dari pengguna lain dan ketika pengguna memberikan saran, maka ia juga menyisipkan bentuk emoticon ini pada komentarnya. Pada emoticon marah berwarna merah yang terakhir, pengguna yang menggunakan emoticon ini
pada komentarnya biasanya memiliki emosi negatif yang terselip yaitu sebagai bentuk kekesalan atas sesuatu, sebagai pengekspresiaan ketidaksukaannya akan hal – hal yang membuat ia sampai menyisipkan emoticon ini juga yang lebih kasar lagi ketika ia menyampaikan makian.
4. Daftar Sumber Bartschat, Brigitte. 1996. Methoden der Sprachwissenschaft (Von Hermann Paul bis Noam Chomsky). Berlin: Erich Schmidt. Nöth, Winfried. 2000. Handbuch der Semiotik. Stuttgart-Weimar: J.B. Metzler. Seeman, E. A. 2003. Das grosse Lexikon der Symbole. Leipzig: Seeman Verlag.