PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS Parulian simanjuntak1,2, Utami Widiati2, Ach.Amirudin2 1 SMP N 5 Sentajo Raya, Kuantan Singingi, Riau 2 Pascasarjana Universitas Negeri Malang e-mail:
[email protected] Abstrak: Tujuan tulisan ini mengkaji model pembelajaran cooperative learning tipe Think Pair Share dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Rendahnya motivasi siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada jenjang Sekolah Menengah Pertama karena pembelajaran masih bersifat konvensional dimana guru lebih banyak menerangkan, memberikan ceramah dan kurang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah sedangkan siswanya hanya duduk mendengar, mencatat dan mengerjakan tugas. Pembelajaran IPS di sekolah semestinya menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe think pair share untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti menunjukkan bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe think pair share terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Kata Kunci: cooperative learning, Think Pair Share, Motivasi
Uno
Pendahuluan
(2016).
merupakan
Pembelajaran akan berhasil jika ada
Motivasi dua
hal
dan
belajar
yang
saling
mempengaruhi. Belajar adalah perubahan
motivasi dalam diri siswa . Motivasi belajar
tingkah laku secara relatif permanen dan
dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa
secara potensial terjadi sebagai hasil dari
hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan
praktik
kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.
atau
penguatan
(reinforced
practice) yang dilandasi tujuan untuk
Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah
mencapai tujuan tertentu Uno (2016). Salah
adanya penghargaan, lingkungan belajar
satu tugas dan tanggung jawab dari guru
yang kondusif, dan keinginan belajar yang
adalah menumbuhkan motivasi belajar
menarik. Indikator motivasi belajar dapat
siswa. Guru yang baik tentu akan senantiasa
diklasifikasikan sebagai berikut (1) adanya
mendorong
hasrat dan keinginan berhasil; (2) adanya
siswa
untuk
beraktifitas
mencapai tujuan pembelajaran sehingga
dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3)
mendapatkan
adanya harapan dan cita-cita masa depan;
hasil
belajar
yang
memuaskan.
(4) adanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya kegiatan yang menarik dalam
Siswa harus aktif, karena aktivitas
belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang
siswa di kelas berpengaruh terhadap
kondusif,
memungkinkan
keberhasilan belajarnya dan siswa juga
seseorang siswa dapat belajar dengan baik
merupakan subjek dari pendidikan itu
sehingga
1
sendiri. Semakin banyak aktivitas yang
sintak, yaitu guru menyajikan materi
dilakukan oleh siswa maka proses belajar
klasikal, memberikan persoalan kepada
mengajar pun akan semakin baik. Tetapi
siswa dan siswa bekerja kelompok dengan
kenyataanya, guru malah lebih aktif dari
berpasangan
siswanya
presentasi
dan
siswa
tidak
diberikan
sebangku kelompok
(Think
Pairs)
(Share),
kuis
kesempatan untuk aktif. Dengan demikian
individual, membuat skor perkembangan
aktivitas siswa sangat penting bagi dirinya
tiap siswa, mengumumkan hasil kuis dan
Usman (1996)
memberikan reward.
Berdasarkan
masalah
yang
Strategi
Think
Pair
Share
dipaparkan di atas, maka diharapkan guru
dikembangkan oleh Lyman dan koleganya
berusaha
kondisi
pada Universitas Maryland 1981 yang
kelas
terutama
mana Think Pair Share merupakan cara
agar
motivasi
yang efektif untuk membuat variasi suasana
pembelajaran IPS dapat meningkat dengan
diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua
menggunakan model pembelajaran yang
diskusi membutuhkan pengaturan untuk
tepat
mengendalikan kelas secara keseluruhan
untuk
memperbaiki
pembelajaran
di
pembelajaran
IPS
yang
mampu
menciptakan
pengalaman belajar yang menyenangkan
Trianto (2007).
dan tidak membosankan serta hubungan
Pemilihan model Think Pair Share
siswa yang satu dengan siswa yang lainnya
karena Think Pair Share selain memberi
terjalin dengan akrab dan bersama-sama dalam berbagi
belajar
memecahkan
pendapat,
dan
kesempatan untuk bekerja sendiri, bekerja
masalah,
sama dengan teman timnya juga mampu
menghargai
mengoptimalkan partisipasi siswa sehingga
pendapat masing-masing timnya. Model
pembelajaran
yang
diharapkan akan lebih termotivasi untuk tepat
lebih rajin mengikuti pembelajaran. Hal ini
dalam mengatasi masalah ini adalah dengan
sejalan dengan pendapat Suyatno (2009)
menggunakan cooperative learning tipe
mengatakan bahwa “Think Pair Share
Think Pair Share karena model ini memberi
(TPS)
kesempatan kepada siswa untuk bekerja
kooperatif
sendiri dan bekerja sama dengan orang lain
ditetapkan secara eksplisit memberikan
serta berbagi dengan teman sekelasnya.
waktu lebih banyak kepada siswa untuk
adalah yang
model
pembelajaran
memiliki
prosedur
memikirkan secara mendalam tentang apa
Menurut Suyatno (2009), strategi
yang dijelaskan atau dialami (berpikir,
Think Pair Share (TPS) menggunakan
menjawab, 2
dan
saling
membantu)”.
Nurhadi
(2004)
yang
mengemukakan
Maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari Think Pair Share (TPS) adalah
pembelajaran
untuk
pembelajaran di dalam kelas dimana
meningkatkan
Penguasaan
akademik.
kooperatif
adalah
siswanya dibagi dalam beberapa kelompok kecil yang heterogen untuk berinteraksi dan
Pembahasan
bekerjasama yang dipimpin oleh guru atau Pembelajaran Kooperatif
diarahkan oleh guru. Model cooperative
Menurut Slavin (2005) menyatakan
learning tidak sama dengan sekedar belajar
bahwa “pembelajaran kooperatif adalah
dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar
pembelajaran oleh teman sebaya dimana
cooperatif learning yang membedakannya
siswa belajar dalam kelompok kecil yang
dengan
memiliki
dilakukan
latar
belakang
kemampuan
pembagian
kelompok
asal-asalan.
yang
Pelaksanaan
akademik yang berbeda-beda”, sedangkan
prosedur model cooperatif learning dengan
menurut
bukunya
benar akan memungkingkan pendidik
Cooperative Learning menyatakan bahwa
mengelola kelas dengan lebih efektif
“pembelajaran kooperatif adalah situasi
Suprijono (2011).
Lie
(2007)
dalam
dalam kelas perlu direncanakan dan
Karakteristik
pembelajaran
dibangun sedemikian rupa sehingga siswa
kooperatif
mendapatkan
tanggung jawab individual, kesempatan
berinteraksi
kesempatan satu
sama
lain”.
untuk Dalam
sukses
yang
yaitu:
tujuan
sama,
kelompok,
kompetisi
tim,
interaksi ini, terbentuk suatu komunitas
spesialisasi tim, spesialisasi tugas dan
yang
untuk
adaptasi terhadap kebutuhan kelompok.
memahami proses belajar dan memahami
Menurut Lie (2008) metode pembelajaran
satu sama lain, sedangkan Johnson &
kooperatif mempunyai kelebihan-kelebihan
Johnson (dalam Isjoni, 2010) menyatakan
dibandingkan metode lainnya di antaranya:
bahwa “pembelajaran kooperatif adalah
(a) meningkatkan kemampuan siswa, (b)
mengelompokkan siswa di dalam kelas ke
meningkatkan
dalam suatu kelompok kecil agar siswa
menumbuhkan
dapat bekerja sama dengan kemampuan
menggunakan pengetahuan dan keahlian,
maksimal
(d)
memungkinkan
mempelajari
yang satu
mereka
mereka sama
miliki lain
dan dalam
memperbaiki
kelompok.
kelompok tersebut”.
3
rasa
percaya
diri,
keinginan
hubungan
(c)
untuk
antar
menyampaikan idenya.
Model Think Pair Share
Langkah-langkah
Think pair share adalah suatu model
pembelajaran Think Pair Share
pembelajaran kooperatif yang memberi
berikut: (1) berpikir (Thinking), yaitu guru
serta saling bantu sama lain Shoimin
mengajukan pertanyaan atau isu yang
(2014). Keunggulan Think Pair Share adalah:
(1)
kemandirian siswa;
terkait dengan pelajaran dan siswa diberi
meningkatkan
waktu satu menit untuk berpikir sendiri
(2) meningkatkan
mengenai jawaban atau isu tersebut. (2)
partisipasi siswa untuk menyumbangkan pemikiran
karena
leluasa
(TPS)
menurut Kunandar (2009) adalah sebagai
siswa waktu untuk berpikir dan merespon
(TPS)
model
berpasangan
dalam
(Pairing),
guru
meminta
kepada siswa untuk berpasangan dan
mengungkapkan pendapatnya; dan (3)
mendiskusikan
melatih kecepatan berpikir siswa Lie
mengenai
apa
yang
dipikirkan. (3) berbagi (Sharing), guru
(2008).
meminta pasangan-pasangan tersebut untuk Maka dapat disimpulkan bahwa TPS merupakan mempunyai
teknik
sederhana
keuntungan
berbagi atau bekerjasama dengan kelas
yang
secara keseluruhan mengenai apa yang
dapat
telah mereka bicarakan.
mengoptimalkan partisipasi siswa dalam
Beberapa penelitian telah dilakukan
mengeluarkan pendapat, dan meningkatkan
oleh beberapa peneliti untuk
pengetahuan.
penerapan model pembelajaran Think Pair
mengkaji
Kebaikan dari Model Pembelajaran
Share sebagai model pembelajaran yang
Think Pair Share (TPS) menurut Shoimin
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Aris (2014) antara lain: (1) TPS mudah
Penelitian yang dilakukan oleh Fadlah dan
diterapkan di berbagai jenjang pendidikan
Nurmayani (2013)
dan
pembelajaran Think Pair Share dapat
dalam
menyediakan
setiap waktu
kesempatan, berpikir
(2) untuk
meningkatkan
penerapan model
motivasi
belajar
siswa
meningkatkan kualitas respon siswa, (3)
karena memberikan kesempatan kepada
siswa menjadi lebih aktif dalam berpikir
siswa untuk menyampaikan ide atau pikiran
mengenai konsep dalam mata pelajaran, (4)
masing-masing serta belajar aktif bersama
siswa lebih memahami tentang konsep
teman kelompoknya sehingga siswa dapat
topik pelajaran selama diskusi, (5) siswa
meningkatkan peranan mereka baik secara
dapat belajar dari siswa lain, (6) setiap
individual
maupaun
kelompok.
Hasil
siswa dalam kelompoknya mempunyai
observasi
motivasi
belajar
siswa
kesempatan
mengalami peningkatan dimana pada siklus
untuk
berbagi
atau 4
II diperoleh data 83,83% sehingga nilai
belajar
motivasi belajar siswa tergolong tinggi.
berkelompok maka siswa akan saling
Penelitian
yang
dilakukan
oleh
IPS.
Dengan
belajar
secara
berinteraksi serta saling membantu teman
Limonu (2013) terbukti bahwa Think Pair
kelompoknya
Share mampu meningkatkan motivasi
suasana belajar yang kondusif yang dapat
belajar.
meningkatkan
Selanjutnya
penelitian
yang
yang akan menciptakan
motivasi
belajar
siswa.
dilakukan oleh Ana, Rizky (2014) terbukti
Disamping itu penerapan model Think Pair
bahwa penerapan model belajar Think Pair
Share akan memberikan rasa tanggung
Share dapat meningkatkan motivasi belajar
jawab untuk masing-masing siswa terhadap
siswa, aktivitas siswa, dan hasil belajar
tugas yang diberikan secara individu.
siswa. Penelitian yang sama juga dilakukan
PENUTUP
oleh Lestari, Puji, A (2013) menyatakan bahwa Penerapan model Think Pair Share dapat
meningkatkan
aktivitas
Kesimpulan
siswa,
Berdasarkan
hasil
pembahasan
motivasi siswa, dan hasil belajar siswa.
yang diperoleh melalui penelitian tindakan
Penelitian yang dilakukan oleh Bertiningsih
kelas dengan menggunakan tipe Think Pair
(2014) menghasilkan kesimpulan adanya
Share telah terbukti terjadi peningkatan
peningkatan kualitas pembelajaran IPS
baik pada kemampuan guru merancang
meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa,
pembelajaran,
dan hasil belajar siswa.
melaksanakan
Berdasarkan
diatas
pembelajaran,
guru maupun
dapat
motivasi yang berujung baik terhadap hasil
disimpulkan bahwa pembelajaran yang
belajar siswa, dan sangat disarankan agar
masih berpusat pada guru akan mengalami
pada pembelajaran IPS haruslah memilih
banyak kendala, seperti halnya kurangnya
model yang tepat yang mampu membuat
rasa tertarik siswa pada pelajaran tersebut
anak menjadi lebih aktif, inovatif dan
yang
kreatif atau dengan istilah student center
akan
kajian
kemampuan
menimbulkan
rasa
bosan
sehingga motivasi untuk belajar cenderung
dan bukan teacher center.
rendah sehingga berdampak pada hasil
Saran
belajar yang rendah sehingga penggunaan Berdasarkan
Cooperative Learning tipe Think Pair
kesimpulan
dari
Share untuk meningkatkan motivasi belajar
berbagai sumber yang diketahui bahwa
siswa
penerapan pembelajaran kooperatif tipe
diupayakan
agar
dapat
TPS
membangkitkan motivasi siswa dalam 5
(Think
Pair
Share)
dapat
meningkatkan
motivasi
belajar
siswa
Kendalrejo 01 Kecamatan Talun
khususnya IPS yang walaupun TPS berlaku
Kabupaten Blitar. “jurnal tidak
juga untuk semua mata pelajaran. Oleh
diterbitkan”:76-85.
karena itu penulis menyarankan: (1) kepada
Bertiningsih,
guru agar selalu mengembangkan serta menerapkan
model
K
&
Dkk.
2014.
peningkatkan
pembelajaran
kualitas
pembelajaran IPS melalui model
kooperatif TPS ini supaya anak lebih
Think
termotivasi untuk belajar sehingga hasil
Pair
video,
belajarnya juga meningkat. (2) kepada para
Share
berbantuan
Joyful
Learning
Journal,3(2):47-51
guru dalam mengaktifkan proses belajar Fadlah,
mengajar sebaiknya menggunakan TPS
Fauziah
&
Nurmayani.2013.
agar siswanya aktif, terlibat langsung, serta
Meningkatkan
termotivasi untuk bisa berbagi pendapat
siswa
dengan kawanya yang akan menimbulkan
dengan
perasaan dihargai dan terjalin hubungan
pembelajaran Think Pair Share di
yang baik dengan pasangan kelompoknya.
kelas
(3) guru juga harus menyadari bahwa dalam
diterbitkan”:85-96.
proses
belajar
mengajar,
guru
harus
Isjoni,
menyadari bahwa pentingnya belajar tidak
motivasi
pada
2010.
pembelajaran
menggunakan
V
belajar
model
SD.”Jurnal
Cooperative
IPA
tidak
Learning.
Bandung: Alfabeta.
hanya secara individu melainkan juga secara berkelompok. (4) guru juga harus
Kunandar,
2009.
Guru
propesional
menciptakan suasana yang menyenangkan,
Implementasi Kurikulum Tingkat
tidak tegang, dan selalu memotivasi siswa
Satuan Pendidikan (KTSP) dan
agar terbina hubungan yang baik antara
sukses
guru dan siswa, sehingga siswa akan selalu
Jakarta: Rajawali Press.
dalam
sertifikasi
guru.
menunggu pelajaran dan siswa merasa Guru dan mata pelajarannya sangat berarti
Lestari, Puji A. 2013. Peningkatan motivasi
dan menyenangkan.
belajar siswa dengan penerapan
DAFTAR PUSTAKA
model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dalam
Ana, Rizqy, F.R.2014. Penerapan model
pembelajaran IPS kelas IV Sekolah
kooperatif Think Pair Share untuk
Dasar. JPGSD Volume 01 nomor
meningkatkan motivasi dan haisl belajar
siswa
kelas
VI
02 tahun 2013,0-126:1.
SDN 6
Lie, A. 2007. Cooperative Learning.
kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-
Jakarta: Grasindo.
Ruzz Media
Lie, A. 2008. Cooparative Learning.
Slavin, R.E. 2005. Cooperative Learning
Jakarta: Gramedia Widiasarana.
Theory
and
Practice,
Second
Edition. Boston: Allyn and Bacon Limonu, Farida. 2013.
Meningkatkan
Publisher.
motivasi belajar siswa pada materi struktur
bumi melalui model
Suprijono,
Agus.
pembelajaran kooperatif Think Pair
Learning,
Share (TPS) di
kelas V SDN
Paikem.
NO. 67 Kota Timur Kota Gorontalo.
Pelajar.
Program studi Pendidikan Sekolah
Dasar.
Pendidikan.
Fakultas
Universitas
2011. Teori
Cooparative dan
Aplikasi
Yogyakarta:
Pustaka
Guru Ilmu
Suyatno.2009. Menjelajah Pembelajaran
Negeri
Inovatif. Jawa Timur: Massmedia
Gorontalo.
Trianto. 2007. Model-model pembelajaran inovatif. Jawa Timur: Massmedia
Nurhadi, 2004. Pembelajaran Kontekstual
Uno, Hamzah B . 2016. Teori motivasi &
(Contex Acing and Learning/CTL)
pengukurannya, analisis di bidang
dan penerapannya dalam KBK. Malang:
Universitas
pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Negeri
Aksara.
Malang. Usman, U.M.1996. Menjadi Guru Shoimin,
Aris.
2014.
Pembelajaran
68
Model
Inovatif
dalam
Profesional. Jakarta: Bumi Aksara
7