Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
PENGETAHUAN, KEKUASAAN, DAN MOBILITAS SOSIAL DALAM NOVEL “DIVERGENT” Miftah Nurul Irfan Departemen Sosiologi Universitas Indonesia e–mail:
[email protected]
Abstrak Tulisan ini membahas mengenai faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial di masyarakat modern. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa terjadinya mobilitas sosial di masyarakat modern disebabkan oleh faktor status ekonomi. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang cenderung melihat faktor ekonomi sebagai saluran mobilitas, penelitian ini melihat bahwa penguasaan terhadap pengetahuan dapat mendorong terjadinya mobilitas sosial pada masyarakat modern. Tak hanya itu, penguasaan seseorang atau kelompok terhadap pengetahuan akan menciptakan kelas elite baru di masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik analisis isi (content analysis) dan objek penelitian yang menceritakan kehidupan masyarakat modern dalam novel Divergent. Abstract This paper discusses the factors that encourage social mobility in modern society. The previous research found that social mobility in modern society are caused by factors of economic status. In contrast to previous research that only look at economic status as social mobility factors, this study want to see that the mastery of knowledge can lead to social mobility in modern society. Not only that, the mastery of knowledge will create a new elite class in the society. The method used in this study is descriptive qualitative approach with content analysis techniques. Content analysis is used to see and describe correlation between power, knowledge, and social mobility in modern society in Divergent novel. Keywords
:
Modern
society,
knowledge,
power,
social
mobility
CASMIN (Comparative Analysis of Social
PENDAHULUAN Salah satu ciri masyarakat modern
Mobility in Industrian Nation) di sebelas
adalah adanya sistem stratifikasi yang lebih
negara industri di Eropa pada periode 1970
kompleks.
yang
–an hingga 1990 –an yang memperlihatkan
kompleks menyebabkan seseorang mampu
adanya peningkatan mobilitas sosial antar
melakukan mobilitas sosial (Kerr, C.
generasi di masyarakat modern (Breen,
1983). Penelitian mengenai mobillitas
dalam Pattinasarany 2012). Selain itu, hasil
sosial
survei
Sistem
sebelumnya
stratifikasi
dilakukan
oleh
International
Social
Survey 58
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
Program (ISSP) di dua puluh negara pada
dalam persaingan kerja (Ishida & Miwa,
tahun 1990 – an memperilhatkan adanya
2005). Seseorang yang ingin menduduki
peningkatan mobilitas sosial antar generasi
posisi tertentu dalam suatu pekerjaan
yang disebabkan oleh beberapa faktor,
memerlukan tingkatan pendidikan yang
yaitu perkembangan ekonomi, pemerataan
kompeten.
Pendidikan
pendapatan,
ekonomi
memenuhi
kebutuhan
negara, keterbukaan politik demokrasi, dan
Pendidikan
dianggap
ideologi negara (Yais & Andersen, 2012).
peluang
migrasi,
sistem
Studi yang dilakukan oleh Miles (1996) memperlihatkan bahwa masyarakat modern
memiliki
sistem
terbuka
sehingga
individu
bagi
dituntut
untuk
pasar
kerja.
dapat
seseorang
membuka
untuk
dapat
memperoleh kesempatan kerja dan posisi sosial yang baik.
stratifikasi
Sistem stratifikasi dan mobilitas sosial
memiliki
dalam novel Divergent mencerminkan
kesempatan untuk melakukan mobilitas
realitas yang terjadi di masyarakat modern.
sosial.
Pembagian
Miles
menyebutkan
bahwa
kerja
masyarakat
pekerjaan dan prestasi kerja merupakan
menunjukkan
faktor dominan terjadinya mobilitas sosial.
berdasarkan fungsi dan keahlian. Selain
Industrialisasi membawa dampak terhadap
itu, masyarakat modern ditandai dengan
pola mobilitas pada masyarakat modern
adanya pengetahuan dan rasionalitas yang
dengan
berkembang pesat (Breen, 2004). Fungsi
mengubah
Bertambahnya
struktur
dan keahlian ini yang akan diturunkan oleh
kebutuhan tenaga kerja mengakibatkan
seseorang kepada generasi penerus mereka
setiap orang memiliki kesempatan untuk
untuk tetap menjaga stabilitas sistem
memperbaiki kondisi ekonomi. Tak hanya
stratifikasi di masyarakat.
perkembangan
pekerjaan
kompleksitas
dan
itu,
jenis
pekerjaan.
adanya
modern
jenis
pekerjaan
Senada dengan pernyataan Isihida dan
disebabkan oleh kemajuan di bidang
Miwa, penelitian ini ingin menegaskan
ekonomi yang menempatkan seseorang
bahwa pendidikan yang dimaksud sebagai
pada jenis pekerjaan berdasarkan skill
saluran mobilitas sosial tidak sebatas
(Miles, 1996). Oleh karena itu, seseorang
penjajakan
dapat memperoleh status dan kedudukan di
Tetapi, pendidikan yang dimaksud adalah
masyarakat berdasarkan achieved status.
penguasaan
Selain pekerjaan, hasil penelitian lain memperlihatkan
bahwa
pendidikan
memiliki kedudukan yang sangat penting
terhadap
pada
jenjang
pendidikan.
seseorang
atau
kelompok
pengetahuan
yang
diperoleh
melalui pendidikan. Pengetahuan yang digambarkan
dalam
tulisan
ini 60
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
menekankan pada penggunaan discourse
mencari kebenaran sejati (pengetahuan)
dan
dari alam ketimbang berprasangka.
teknologi
sebagai
alat
untuk
mempertahankan kekuasaan seperti yang
Bacon
dalam
Organum
karena itu, penelitian ini melihat bahwa
bahwa perlu adanya suatu terobosan
penguasaan
mampu
pemikiran baru yang harus menggantikan
untuk mendorong
pemikiran lama. Salah satunya adalah
menciptakan power
terjadinya mobilitas sosial.
KONSEP KEKUASAAN PENGETAHUAN
DAN
“knowledge is power” yang mengartikan bahwa suatu ilmu pengetahuan merupakan sumber kekuasaan. Pendapat ini didasari oleh suatu keyakinan yang menyebutkan sesuatu
yang
menjadi
persoalan manusia akan dapat terselesaikan dengan adanya pengetahuan. Sehingga, seseorang dapat menjadikan pengetahuan
pengetahuan kemajuan
Bacon membawa
yang
perkembangan
sangat
mengenai dampak besar
pengetahuan.
dan dalam Bacon
melihat adanya peran yang sangat penting dari pengetahuan yang rasional, di mana tidak adanya dogma – dogma agama, tradisi,
dan
menghambat
budaya pemikiran
diciptakan
dan
konstruksikan oleh tradisi. Oleh karena itu,
diciptakan untuk menemukan kebenaran. Sebab, jika seseorang selalu berada pada bayang – bayang dogmatis dan hal yang irasional maka kehidupan tidak akan pernah berkembang. Garcia
yang
dapat manusia.
Menurutnya, akan lebih baik seseorang
(2001)
dalam
tulisannya
mengenai Knowledge is Power : Francis Bacon to Foucault, mengemukakan bahwa pengetahuan menurut Bacon adalah segala bentuk
sebagai alat kekuasaan. Pemikiran
yang
perlu adanya metode baru yang harus
Francis Bacon (1597) menyebutkan
segala
mengatakan
dengan cara membuang semua pandangan irasional
bahwa
2001)
Novum
tercermin dalam novel Divergent. Oleh
pengetahuan
(Garcia,
bukunya
eksperimen
melalui
studi,
manipulasi dari fenomena alam. Bacon menyebutkan
bahwa
tujuan
dari
pengetahuan adalah untuk membebaskan manusia dari derita dan menyelesaikan kebutuhan memenuhi pengetahuan
manusia.
Dalam
kebutuhan seseorang
upaya manusia
bukan
hanya
sebatas knowing, tetapi seseorang juga memerlukan action untuk mengaplikasikan suatu hal yang sudah di dapat dari pengamatan atau eksperimen.
61
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
Sedangkan power yang dimaksud oleh Francis Bacon adalah suatu kekuatan atau
dapat mendefinisikan pernyataan yang benar dan yang salah.
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
Bacon
(dalam
Ramirez,
2014)
berkuasa. Power dipahami dalam beberapa
menyebutkan bahwa terdapat empat hal
bentuk, yaitu teknologi, strategi, dan
yang
kemampuan
Bacon
manusia dan mencegah manusia dalam
melihat bahwa kekuasaan yang dibangun
mencari kebenaran. Bacon dalam Ramirez
oleh seseorang tidak dimunculkan dalam
(2014) , terdapat empat hal yang dapat
bentuk penindasan fisik, tetapi lebih
menghalangi pemahaman manusia dan
menekankan kepada kemampuan untuk
mencegah
mengendalikan orang lain. Kemampuan
kebenaran. Keempat hal atau gagasan
untuk berkuasa tidak digunakan semata –
tersebut adalah, tribe, cave, market dan
mata
theatre. Bacon melihat bahwa tribe dan
dalam
untuk
Meskipun, digunakan
berbicara.
melakukan pada oleh
penindasan.
akhirnya seseorang
dapat
menghalangi
manusia
pemahaman
dalam
mencari
power
cave merupakan dua hal yang tidak dapat
maupun
dipisahkan, mereka merupakan bawaan
kelompok untuk menguasai dan melakukan
seseorang
dominasi.
berpikir seseorang dalam memandang
Foucault (dalam Mudhoffir, 2013) melihat
pengetahuan
dan
dan
membentuk
kerangka
sesuatu. Sedangkan market dan theatre dua
kekuasaan
hal yang terdapat dalam diri seseorang
sebagai sebuah relasi yang tidak dapat
seiring dengan berkembangnya pikiran
dipisahkan. Berbeda dengan Bacon yang
mereka dalam melihat kebenaran.
menyebutkan knowledge dan power dalam
Bacon mengatakan bahwa dalam tribe
bentuk nyata yang mampu menguasai atau
dan
menekan pihak lain, Foucault melihat
menghalangi kemajuan pengetahuan, yaitu
knowledge dan power dalam bentuk yang
takhayul.
abstrak,
mampu
merupakan sumber penyimpangan yang
menggerakan tubuh manusia untuk patuh.
merusak kebenaran akan pengetahuan.
Foucault melihat pengetahuan sebagai
Selain takhayul, teologi juga merupakan
sebuah rezim kekuasaan yang berkembang,
hal yang dapat merusak tatanan ilmu
berubah dan akan berganti dengan rezim
pengetahuan. Sebab, kedua hal tersebut
yang baru. Foucault melihat pengetahuan
berusaha
bukan dalam bentuk teknologi, sains,
mempertahankan pemikiran – pemikiran
melainkan dalam bentuk discourse yang
yang dapat menguntungkan mereka. Hal
menyebar,
dan
cave
terdapat
hal
Takhayul
untuk
yang
dapat
menurutnya
membatasi
dan
62
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
yang paling jelas adalah pada masa itu,
memiliki tempat eksekutif di masyarakat.
banyak pemikiran teologi dan takhayul
Hal yang sama juga disebutkan oleh
yang dimasukan ke dalam praktek politik
Bourdieu
(Larrain 20; Atkinson 39, dalam Ramirez
kemampuan berkomunikasi yang baik
2014).
dapat
Bacon
melihat
bahwa
terdapat
persinggungan antara hal – hal yang
(1997)
bahwa
bahasa
dan
dijadikan alat propaganda dan
penanaman ideologi baru. Bourdieu
(dalam
Wempi
2012)
bersifat dogmatis dengan pengetahuan.
menyebutkan bahwa kemampuan bahasa
Terdapat kecenderungan seseorang untuk
yang dimiliki seseorang dapat menandakan
menanamkan ideologi dalam dogma –
kelas dan posisi sosial orang tersebut.
dogma mereka. Dan, seringkali ideologi
Salah
tersebut
dan
menggambarkan kekuatan bahasa adalah
kebutuhan suatu pihak. Salah satu hal yang
symbolic power. Boudieu beranggapan
dikritik oleh Bacon adalah posisi gereja
bahwa linguistik merupakan bagian dari
pada masa itu yang sangat dipengaruhi
simbol – simbol yang menjadi modal sosial
oleh kepentingan para pemimpin yang
seseorang untuk dapat menguasai sesuatu.
sedang berkuasa.
Simbol ini memiliki makna dan status
mewakili
Selain
kepentingan
membahas
mengenai
pengetahuan sebagai hal yang penting
satu
konsep
Bourdieu
yang
untuk diakui dan diwujudkan dalam bentuk – bentuk objektif.
dalam membawa kemajuan kehidupan,
Sejalan dengan yang diungkapkan
Bacon juga melihat bahwa terdapat peran
oleh Bacon, Bourdieu melihat bahwa
bahasa dan komunikasi dalam menciptakan
kekuatan dari simbol berupa kemampuan
kekuasaan. Peran bahasa dan komunikasi
berbahasa dapat membentuk suatu kelas
tersebut muncul dan dimiliki oleh orang –
sosial
orang tertentu, terutama mereka yang
diproduksi secara terus menerus yang
berada pada kelas intelektual yang dapat
kemudian
menggunakan komunikasi dan bahasa
distingsi dalam tatanan sosial. Kapasitas
dalam menciptakan kekuasaan.
kapital simbolik ini berguna sebagai
Garcia (2001) mengatakan bahwa
sumber
baru.
Kapasitas
dapat
kekuatan
menciptakan
pemiliknya
ketika
pada
Mereka
memiliki kedudukan yang lemah. Tetapi,
menggunakan bahasa sebagai media untuk
kekuatan yang diciptakan dari kapital
menciptakan
simbolik ini tidak lepas dari keadaan
suatu
komunitas
yang
lain
suatu
berhadapan
intelektual.
agen
ini
Bacon melihat adanya peran komunikasi kelas
dengan
simbol
yang
63
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
budaya
dan
pengakuan
masyarakat
terhadap kedudukan simbol itu sendiri. Bourdieu
melihat
bahwa
kekuasaan dan kelas sosial. Baik Bacon maupun
Bourdieu
melihat
bahwa
kapital
kekuasaan dan pengetahuan yang dimiliki
simbol ini membentuk kelas baru yang
seseorang dapat menciptakan suatu kelas
memiliki nilai dan norma yang sama. Agen
yang ahli dalam ilmu pengetahuan dan
akan saling menunjukkan simbol – simbol
komunikasi. Dalam kelas ini muncul
mereka secara formal dan mengakibatkan
golongan intelektual yang mendapatkan
adanya distingsi pada kelas sosial yang
promosi ekskutif tinggi untuk berkuasa.
lain. Sebagai contoh, Bourdieu menulis dalam karya besarnya Distincion: A Social Critique of The Judgment of Taste yang melihat bahwa suatu karya seni dari produk budaya dapat menciptakan selera
(dalam
Garcia,
2001)
menyebutkan bahwa salah satu produk dari pola simbolik yang digunakan untuk mendominasi dan menciptakan struktur kelas adalah discourse. Bourdieu merujuk kepada pemikiran Bacon, melihat bahwa discourse dapat menciptakan dominasi dan munculnya
ideologi
memengaruhi
baru
yang
atau
suatu
individu
kelompok. Pernyataan Bourdieu mengenai discourse Foucault
berbeda yang
dengan
memandang
pandangan discourse
sebagai salah satu alat bekerjanya suatu kekuasaan
yang
memengaruhi
tubuh
seseorang. Bourdieu lebih melihat kepada adanya peran aktor dalam memengaruhi individu atau kelompok melalui discourse. Bacon dan Bourdieu memiliki kesamaan dalam
melihat
fungsi
pergerakan individu dari satu posisi kelas ke posisi kelas sosial baru di masyarakat
berbeda dari lapisan sosial. Bourdieu
KEKUASAAN DAN MOBILITAS SOSIAL Mobilitas sosial merupakan suatu
bahasa
(Saunders, 2010). Pergerakan ini dilihat baik
secara
individu
maupun
secara
kelompok. Singkatnya, mobilitas sosial menggambarkan adanya suatu peluang untuk bergerak antara kelompok sosial untuk
meraih
keuntungan
berupa
pendapatan, keamanan kerja, dan peluang untuk lebih maju (Aldrige, 2001). Lipset
dan
Zetterberg
melihat
mobilitas sosial terjadi disebabkan adanya supply dari status yang tidak terisi, dan adanya pergantian ranking (Bendix dan Lipset, 1966: 565, dalam Pattinasarany 2012). Dimensi mobilitas yang digunakan oleh Lipset dan Zetterberg terdiri dari empat dimensi, yaitu ranking okupasi, ranking
konsumsi,
kelas
sosial,
dan
ranking kekuasaan.
dalam 64
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
Dalam tulisan ini, dimensi yang lebih
sumber kekuasaan yang dapat mendorong
menonjol dalam analisis mobilitas sosial
terjadinya mobilitas sosial masyarakat
adalah
Ranking
modern seperti yang digambarkan dalam
hubungan
novel Divergent. Data yang digunakan
peran berupa hubungan otoritas yang
dalam tulisan ini berupa data kualitatif
melibatkan adanya posisi subordinate dan
yang terdapat dalam novel seperti, alur,
superordinate.
tema, latar, amanat, tokoh, sudut pandang,
ranking
kekuasaan
kekuasaan.
merujuk
kepada
Lipset
yakin
bahwa
kekuasaan merupakan kendaraan mobilitas sosial (Bendix dan Lipset, 1966, hal :564, dalam Pattinasarany 2012).
dan gaya bahasa. Selain itu, penelitian ini dilakukan berdasarkan
empat
tahap,
yaitu
pengumpulan data, penyeleksian data, analisis data, dan penarikan kesimpulan.
METODE PENELITIAN Penelitian pendekatan deskriptif metode
ini
kualitatif analitik.
deskriptif
penelitian
menggunakan
pengumpulan
data,
penulis
dengan
metode
membaca dan mengumpulkan data berupa
Penelitian
dengan
kata dan kalimat yang menunjukkan
merupakan
adanya hubungan antara pengetahuan dan
analitik
yang
Tahapan
bermaksud
untuk
kekuasaan. Tahapan penyeleksian data
memahami fenomena yang dialami subjek
dilakukan dengan memilah data – data
secara holistik, dengan mendeskripsikan
relevan yang telah dikumpulkan untuk
konteks khusus (Neuman, 2010). Metode
melihat adanya relevansi data terhadap
deskriptif analitik dilakukan dengan cara
analisis. Tahapan analisis data dilakukan
mendeskripsikan fakta – fakta yang disusul
setelah terkumpulnya data – data yang
dengan analisis (Ratna, 2009).
dianggap
Teknik penelitian yang digunakan
konsep
relevan penelitian.
dan
sesuai
Analisis
dengan
dilakukan
adalah analisis isi (content analysis).
untuk melihat data lebih dalam yang
Penelitian menggunakan analisis isi yang
berhubungan dengan konsep. Tahapan
lebih
dengan
penarikan kesimpulan dilakukan setelah
menekankan pada pemahaman teks. Dasar
semua data yang didapat dan dipilih selesai
dari deskripsi analisis isi menekankan pada
dianalisis. Penarikan kesimpulan dilakukan
interpretasi
peneliti
untuk melihat kaitan antara satu data
(Krippendorf, 1980). Teknik analisis isi ini
dengan data lainnya. Sehingga, dapat
digunakan
membentuk suatu hubungan antara data
bersifat
kualitatif
dan
penafsiran
untuk
mendeskripsikan
melihat
pengetahuan
dan sebagai
dengan konsep. 65
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
Abnegation, menggambarkan
SINOPSIS NOVEL DIVERGENT Novel
ini
menceritakan
sebagai
faksi
kehidupan
yang
sederhana,
kondisi
menolak kesombongan, tidak korupsi,
Chicago sebagai negara bagian pasca
menjunjung tinggi nilai kejujuran, dan
terjadinya perang besar yang melanda
mendedikasikan hidup untuk bekerja pada
dunia. Masyarakat hidup dalam kota yang
masyarakat
dikurung dalam pagar besar yang ditujukan
menggunakan pakaian berwarna abu – abu
untuk
serta
kusam dan melarang setiap anggotanya
menciptakan kedamaian dari pengaruh
untuk menggunakan perhiasan. Erudite
dunia luar. Selain dibangunnya pagar
menggambarkan kelompok dengan ilmu
pelindung, masyarakat dalam cerita ini
pengetahuan yang sangat tinggi. Mereka
digambarkan dibagi ke dalam lima faksi
menguasai dan menciptakan teknologi,
berdasarkan fungsi dan kedudukan mereka
perkembangan ilmu pengetahuan sains dan
di masyarakat. Pembagian masyarakat ke
sosial, mengembangkan dan menciptakan
dalam lima faksi ini dianggap sebagai cara
sistem
yang
menjaga
pemikiran baru yang dianggap memajukan
masyarakat tetap damai dengan adanya
kehidupan masyarakat. Salah satu ciri khas
kelompok – kelompok yang menjalankan
dari faksi Erudite adalah pakaian yang
fungsi mereka masing – masing.
berwarna
melindungi
paling
Kelima
masyarakat
ideal
untuk
kelompok
faksi
tersebut
(social
pertahanan,
service).
dan
biru
Mereka
pemikiran
yang
–
dianggap
menggambarkan kejernihan pikiran.
memiliki dan saling menghormati aturan
Condor
adalah
faksi
serta moral tunggal yang diciptakan dalam
menggambarkan
setiap faksi. Mereka hidup berdasarkan
yang sangat menjunjung tinggi hukum.
nilai – nilai kelompok yang mereka
Condor
bangun. Mereka membatasi segala sesuatu
kebijakan – kebijakan yang dibuat untuk
yang berhubungan dengan faksi lain di luar
diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
faksi mereka. Penempatan seseorang dalam
Nilai yang dianut oleh faksi ini adalah nilai
suatu faksi juga dikontrol dengan berupaya
kejujuran dan ketegasan. Hal tersebut
sebaik mungkin tidak terjadi adanya
tercermin dari warna yang menjadi ciri
perpindahan faksi. Sehingga, segala bentuk
khas mereka, yaitu hitam dan putih.
interaksi yang terjadi antar faksi hanya
Dauntless
sebatas kepentingan umum.
digambarkan
kelompok
bertugas
untuk
merupakan memiliki
yang
masyarakat
melegalkan
faksi
yang
ketangguhan,
keberanian, dan pantang menyerah. Faksi 66
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
ini adalah faksi yang bertugas sebagai
kebaikan.
Keadaan
pelindung atau tentara di kota Chicago.
kemudian
membawa
Karakter dari faksi ini terlihat jelas dari
berfikir bahwa akan lebih baik negara
atribut yang digunakan, yaitu adanya tattoo
mengangkat
di tubuh setiap anggota, pakaian hitam dan
memiliki
merah (dominan hitam), menggunakan
tinggi, tetapi menjunjung tinggi kebaikan,
tindik di alis atau kupingnya.
kejujuran, dan kesederhanaan. Meskipun,
Sedangkan Amity adalah kelompok
seperti
manusia
pemimpin
kecerdasan
untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi
intelektual
kelompoknya dan seluruh faksi lain dalam
penggulingan kekuasaan.
Mereka
kota. Nilai keceriaan dan kebersamaan menjadi identitas mereka yang tercermin dalam pakaian dan warna yang mereka kenakan. Terdapat satu kelompok yang juga terdapat dalam cerita ini, yaitu factionless. Kelompok tanpa faksi adalah mereka yang tidak memiliki dan tidak diakui oleh faksi manapun. Sebab, mereka adalah orang – orang yang melakukan pelanggaran terhadap nilai dan norma dari faksi mereka, selain itu mereka tidak mampu bertahan dalam ujian adaptasi
Konteks mengenai latar, alur, dan cerita
ini
membawa
pembacanya mengandaikan kondisi dunia di masa depan. Kondisi dunia dimana masyarakat yang telah lelah dengan para pemimpin
cerdas
yang
yang
tidak yang
menguasai
dan
kecerdasan
megakibatkan
adanya
korup,
STRATIFIKASI SOSIAL DALAM NOVEL DIVERGENT Masyarakat yang terbagi ke dalam enam kelompok faksi membawa nilai serta norma yang menjadi identitas mereka ketika berada dalam masyarakat. Setiap faksi menempati fungsi dan posisi yang berbeda – beda dalam tatanan kehidupan negara. Posisi mereka dalam kelas sosial ditentukan berdasarkan adanya legitimasi dan fungsi yang paling menonjol untuk memimpin dan mengatur seluruh kebijakan faksi. Dalam novel ini, diceritakan bahwa Abnegation
untuk menentukan faksi seseorang.
dalam
untuk
mengelola
perkebunan dan bermukim di luar pagar
kejadian
yang
pada akhirnya akan ada perlawanan dari mereka
Chicago.
yang
intelektual
pekerja, buruh perkebunan yang bekerja
kota
ini
tidak
bermoral, dan mengabaikan nilai – nilai
memiliki
merupakan posisi
faksi
tertinggi
yang dalam
masyarakat. Posisi tertinggi ini didapatkan atas dasar keputusan legal dan rasional yang diadakan ketika pembentukan faksi terjadi. Alasan Abnegation dipilih sebagai pemimpin dari semua faksi karena nilai – nilai yang dianut oleh kelompok mereka,
67
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
seperti kejujuran, tidak korupsi, menolak
Four kepada Christina. “Kemewahan
kemewahan, yang dianggap masyarakat
dianggap menye-nangkan diri sendiri
sesuai dengan nilai yang harus dimiliki
dan tak perlu dilakukan” (Roth, 2011,
oleh
Chapter 7: 82)
setiap
pemerintahan.
Hal
ini
ditunjukkan oleh dialog berikut:
Erudite menempati posisi kelas sosial
“Pemimpin kami dipilih oleh rekan – rekannya karena karakter yang tidak tercela, kegigihan moral, dan watak kepemimpinan. Perwakilan dari faksi lainnya bisa berbicara di dalam sebuah pertemuan tentang masalah tertentu, tetapi keputusan sepenuhnya berada di tangan dewan”. (Roth, 2011, Chapter 4, hal: 44).
kedua di bawah Abnegation. Hal yang paling mencolok dari Erudite adalah pakaian dan atribut yang mereka kenakan melambangkan diri mereka sebagai kaum dengan intelektualitas yang tinggi. Pakaian serba
biru
yang
melambangkan
mereka
adanya
kenakan
energi
positif
dalam tubuh mereka untuk menjernihkan Kesederhanaan Abnegaton tercermin dari pakaian yang mereka kenakan, warna baju abu – abu yang menggambarkan kesederhanaan.
Mereka
juga
tidak
mengonsumsi makanan secara berlebihan, tidak mengenakan perhiasan mencolok (hanya jam tangan), menolak untuk terlalu lama bercermin karena dianggap akan memunculkan kesombongan, dan tinggal dirumah sederhana dengan jendela dari besi kusam serta tembok rumah yang tidak dicat.
Kesederhanaan juga tergambar
dalam nilai makan Abnegation seperti dalam dialog berikut: “.. Itu daging sapi” Kata Four sambil menyikutku.“ Oleskan di atasnya, apa kau tak pernah melihat humberger sebelumnya?”. “Tidak ..” Kataku “Orang kaku (Abnegation) hanya makan – makanan sederhana” ujar
pikiran. Warna biru merangsang tubuh mengeluarkan
zat
kimia
yang
bisa
menyenangkan, pikiran yang tenang dan jernih (Roth, 2011, Chapter 24, hal:351). Dalam memiliki
hal
penguasaan,
penguasaan
pengetahuan masyarakat.
yang
Erudite
terhadap berkembang
Erudite
ilmu di
menciptakan
kebijakan dan mengembangkan perangkat teknologi yang lebih canggih, termasuk persenjataan.
Mereka
menguasai
dan
mengontrol penuh jalannya pendidikan di kota Chicago. Selain itu, Erudite juga memiliki hak untuk memilih pemimpin dari faksi Dauntless sebab mereka perlu melakukan
pengawasan
terhadap
penggunaan persenjataan dalam kegiatan militer. Dauntless dan Condor menduduki tempat atau posisi kelas sosial yang sama. 68
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
Dauntless yang berperan sebagai tentara
Kondisi ini berubah dimana masyarakat
dan pelindung dari kota Chicago diberikan
yang telah lelah dengan para pemimpin
hak untuk menggunakan senjata dalam
yang tidak
pengawasan
mementingkan nilai – nilai kebaikan.
Abnegation
dan
Erudite.
korup, bermoral, dan hanya
Mereka hanya menerima perintah dan tidak
Keadaan
diizinkan untuk menggunakan persenjataan
membawa
diluar dari kepentingan keamanan kota.
bahwa akan lebih baik negara mengangkat
Pekerjaan Dauntless diantaranya, menjaga
pemimpin
perbatasan atau bekerja untuk pengamanan
intelektual yang tinggi. Hal ini karena
kota, bekerja dalam markas Dauntless,
kondisi
menggambar
bentuk
membuat berbagai macam permasalahan
identitas, membuat senjata, dan bekerja
sosial, seperti sumber daya alam yang
untuk para pemimpin Dauntless (Roth,
terbatas
2011, Chapter 11, hal:147)
keluarnya
tattoo
sebagai
Amity menempati kelas sosial yang paling bawah dalam struktur masyarakat. Mereka
ini
yang
masyarakat
yang
pasca
untuk
memiliki
perang
sehingga
berpikir
kecerdasan
yang
perlu
dengan
kemudian
dialami
dicari
jalan
mengembangkan
pengetahuan. Erudite dengan segala kemampuannya
memiliki
hak
untuk
untuk
selain
saat
waktu
menggulingkan pemerintahan Abnegation
pengiriman makanan. Mereka hidup tidak
yang tidak mengutamakan perkembangan
dengan teknologi yang mewah seperti yang
pengetahuan dan menggantinya dengan
digunakan oleh Erudite, Dauntless, dan
kepentingan
Condor. Mereka memiliki kehidupan yang
menunjukkan bahwa pengetahuan adalah
sederhana
segalanya
memasuki
tidak
seperti
kota
dan
selalu
terlihat
ceria
menguasai
sumber
faksi
dalam
daya
Erudite.
kehidupan.
telah
Erudite
Erudite
meskipun mereka ditekan oleh kelompok
melihat prinsip bahwa perlu adanya suatu
yang lebih dominan. Sedangkan factionless
perlawanan untuk merubah pemikiran –
tinggal
kelompok
pemikiran lama dari pemerintah yang tidak
Abnegation. Mereka tinggal di gorong –
rasional dengan pemikiran baru rasional.
gorong, bekas tempat sampah, dan bekerja
Sebab, suatu bangsa tidak akan pernah
sebagai
mengalami
tak
jauh
buruh
dari
serabutan
yang
kemajuan
apabila
masih
mendapatkan imbalan berupa makanan dan
percaya akan dogma – dogma lama dan
pakaian (Roth, 2011, Chapter 4, hal 35).
segala sesuatu yang tidak rasional.
Perbedaan bentuk stratifikasi sosial terjadi pada masa kekuasaan Erudite.
Selain
adanya
upaya
penanaman
ideologi baru berdasarkan pengetahuan, 69
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
dalam
pemerintahannya
Erudite
selanjutnya mereka terima melalui proses
menempatkan faksi – faksi terkuat dan
pembelajaran
memiliki
masing – masing. Sehingga, pengetahuan
kecerdasan
tinggi
sebagai
kehidupan
yang
Salah satu faksi yang mendapatkan tempat
pemahaman terhadap nilai – nilai dan cara
penting
dalam
Erudite
hidup dari masing – masing, khususnya
adalah
Dauntless,
Erudite
Abnegation. Abnegation yang menolak
menggunakan kekuatan fisik Dauntless
adanya pengetahuan sains dan sosial dalam
untuk mengukuhkan dan mempertahankan
kelompok
status mereka di pemerintahan.
Abnegation pengetahuan dan pendidikan
Perubahan
sebab
stratifikasi
sosial
saat
akan
hanya
faksi
kelompok yang memiliki posisi teratas.
pemerintahan
berkembang
dalam
mereka.
membawa
berdasarkan
Sebab,
menurut
seseorang
dan
pada
Abnegation berkuasa di pemerintahan dan
kesombongan
mementingkan
diri
setelah adanya perubahan kekuasaan yang
sendiri.
diambil alih oleh Erudite dapat dilihat dari
berkembang pada faksi Erudite yang
gambar berikut:
memiliki pandangan hidup mengutamakan
Sehingga pengetahuan hanya
pendidikan. Selain pengetahuan dalam pendidikan, bentuk dari pengetahuan adalah adanya penggunaan media sebagai alat media komunikasi.
Media
menunjukkan diproduksi
dalam
bagaimana oleh
kelas
cerita
ini
pengetahuan tertentu
di
masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh Gambar 1 : Perubahan Stratifikasi Sosial
Bourdieu bahwa terdapat kelas – kelas sosial
cerita
memproduksi
ini
bentuk ideologi. Dalam hal ini, Erudite
diperlihatkan melalui keberadaan sekolah –
sebagai kelas yang menonjolkan ilmu
sekolah yang dibangun untuk anak – anak
pengetahuan dan intelektualitas memiliki
dari setiap faksi. Semua anak dari setiap
kecakapan dalam melakukan komunikasi
faksi
dan
mengenyam
dalam
yang
pengetahuan dan menebarkannya dalam
PENGUASAAN PENGETAHUAN Pengetahuan
tertentu
pendidikan,
tetapi
jenjang pendidikan formal mereka hanya
menggunakan
mengendalikan
dan
bahasa.
Erudite
memuat
berbagai
sampai pada usia 16 tahun. Pendidikan 70
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
macam informasi dari hasil eksperimen
membangkitkan dan membangun kembali
dan pemikiran – pemikiran mereka.
kehidupan yang lebih baik. Hal ini sejalan
Dengan adanya penguasaan terhadap komunikasi
dan
pengetahuan
bahasa
serta
mengakibatkan
ilmu Erudite
menyebarkan propaganda melalui berbagai
dengan
pendapat
pengetahuan
Bacon
yang
mengenai
berguna
untuk
menyelesaikan masalah dalam kehidupan (Garcia, 2001).
media untuk menggulingkan pemerintahan
Selain adanya propaganda terhadap
Abnegation. Seperti yang dikatakan oleh
pemerintahan, Erudite juga menciptakan
Bourdieu bahwa seseorang atau kelompok
teknologi khususnya persenjataan. Erudite
yang
terhadap
sebagai kelompok yang sangat mengerti
pengetahuan dapat memiliki kekuasaan
mengenai teknologi dan memiliki hak
untuk mendominasi orang lain. Tak hanya
dalam
itu,
memanfaatkan Dauntless untuk membantu
memiliki
penguasaan
gambaran
mengenai
propaganda
mengembangkan
persenjataan
melalui wacana yang dilakukan Erudite
melakukan
terhadap masyarakat adalah bentuk dari
pemerintahan. Keinginan ini diikuti oleh
symbolic capital, di mana wacana sebagai
Dauntless karena selama ini pemimpin
simbol – simbol yang digunakan untuk
mereka dipilih oleh pemimpin Erudite.
dapat melakukan dominasi terhadap kelas yang lebih lemah. Ambisi
perlawanan
Sesuai
dengan
analisis
terhadap
mengenai
penguasaan terhaadap pengetahuan yang
Erudite
untuk
berkuasa
dapat memunculkan adanya kelas baru di
didukung oleh kondisi masyarakat yang
masyarakat,
digambarkan dalam novel. Seperti yang
kelompok
dijelaskan sebelumnya, kondisi masyarakat
penguasaan terhadap pengetahuan muncul
dalam novel Divergent adalah masyarakat
sebagai kelas penguasa baru. Hal ini
yang baru bangkit dari keterpurukan akibat
disebabkan karena kemampuan mereka
perang
untuk
besar
mereka.
yang
Kondisi
mengakibatkan kelangkaan
dan
melanda
wilayah
pasca
perang
terjadinya akses.
berbagai Masyarakat
posisi
Erudite
intelektual
dan
mengatur,
sebagai memiliki
menciptakan,
dan
mengendalikan orang – orang yang tidak memiliki Selain
pengetahuan itu,
adanya
sebaik
mereka.
pengakuan
dari
menginginkan hidup mereka dapat terlepas
masyarakat dan kelas lain terhadap kelas
dari berbagai permasalahan tersebut. Oleh
intelektual Erudite sebagai orang yang
karena itu, masyarakat merasa bahwa perlu
memiliki pengetahuan tinggi dan dominasi
adanya inovasi terhadap teknologi untuk
terhadap kelas lain. Pernyataan ini sejalan 71
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
dengan
fungsi
yang
masyarakat. Erudite muncul sebagai pihak
bahwa
baru yang berupaya menghapus dogma –
pengetahuan mampu membentuk kelas
dogma dan tradisi yang dianggap tidak
baru di masyarakat dan menjadi dominan.
masuk
diutarakan
pengetahuan
oleh
Bourdieu
Erudite menggunakan berbagai studi dan
pemikiran
menyelesaikan
mereka
yang
dan
tidak
mampu
menyelesaikan masalah.
untuk
permasalahan
akal
Sejalan dengan pemikiran Bacon, Erudite
melihat
bahwa
pengetahuan
dihadapi oleh pemerintahan kota di bawah
merupakan suatu hal yang krusial. Tanpa
Abnegation. Pengetahuan adalah satu –
adanya pengetahuan dan upaya untuk
satunya solusi logis untuk menyelesaikan
mendapatkan kebenaran, seseorang hanya
permasalahan
akan hidup dalam kebohongan dan dogma
terkait
keamanan. berbagai
kemiskinan
Erudite ilmu
menunjukkan
dan
mengembangkan
pengetahuan bahwa
untuk
perlu
pemikiran
yang
rasional
kehidupan
masyarakat.
adanya terhadap
Seperti
yang
dikatan Bacon mengenai rasionalitas, yaitu
dari
pihak
(penguasa).
yang
berkepentingan
Sehingga
perlu
adanya
pembaharuan cara berpikir ke arah yang lebih
rasional,
yaitu
dengan
mengembangkan pengetahuan. Selain
itu,
penggunaan
atribut,
suatu kelompok atau masyarakat berpikir
kemampuan berbahasa, dan bentuk nilai
berdasarkan dogma – dogma lama tidak
dan norma dalam setiap faksi menunjukkan
akan
bahwa adanya distingsi dalam setiap
memikirkan
pengetahuan
dan
kebenaran kemajuan
dari dalam
kehidupan tidak akan terjadi.
kelompok
yang
menunjukkan
kelas.
Seperti yang diungkapkan Bourdieu dalam
Tujuan utama dari Erudite adalah
bukunya mengenai distingsi kultur, setiap
ingin untuk menghapuskan pemikiran lama
faksi
yang melihat bahwa pengetahuan bukan
distingsi – distingsi tersebut berdasarkan
suatu hal yang penting di masyarakat.
atribut,
Seperti yang telah dibahas sebelumnya
pemberlakukan nilai dan norma yang
bahwa Abnegation sebagai pemimpin faksi
mampu menunjukkan selera dari budaya
melihat bahwa pengetahuan bukanlah hal
yang berlaku dalam setiap kelompok, serta
yang paling dibutuhkan oleh masyarakat
dapat menunjukkan posisi kelompok dalam
dalam
hierarki kelas.
membentuk
kedamaian
ideal,
dalam
novel
ini
penggunaan
menunjukkan
bahasa,
melainkan kejujuran dan kebaikan moral adalah
yang
paling
dibutuhkan
di 72
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
BENTUK PENGEMBANGAN PENGETAHUAN YANG DILAKUKAN ERUDITE Erudite mengembangkan beberapa studi dalam upaya menyelesaikan masalah dan membuat kebijakan di masyarakat. Beberapa bidang studi yang dikembangkan Erudite terkait dengan ilmu pengetahuan yang dapat diaplikasikan di masyarakat, seperti
Sosiologi,
Matematika,
Komunikasi, dan Sejarah. Studi – studi tersebut diaplikasikan secara langsung oleh Erudite
untuk
membantu
tatanan
mengembangkan
ilmu
Sosiologi, Erudite membagi masyarakat ke dalam beberapa kelompok faksi yang sesuai dengan peran dan fungsi mereka di masyarakat. pemikiran melihat
Hal
ini
sejalan
struktural
masyarakat
fungsional ideal
dengan yang
berdasarkan
peran dan fungsi yang dijalankan di masyarakat.
Selain
itu,
pembagian
masyarakat ke dalam peran dan fungsinya bertujuan untuk mencegah adanya konflik
ilmu
mengembangkan
Matematika ilmu
Erudite
pengetahuan
eksakta dan teknologi. Beberapa bentuk pengembangan
untuk menentukan seseorang dalam suatu faksi.
Dan,
dalam
bidang
teknologi,
Erudite berperan besar dalam menciptakan teknologi – teknologi yang terdapat di kota Chicago. Kontribusi teknologi yang paling besar terdapat pada persenjataan yang digunakan
oleh
Dauntless
untuk
melindungi kota. Dalam mengembangkan komunikasi, Erudite mengajarkan dan menggunakan
khususnya dalam faksi mereka. Erudite menghasilkan
–
bermacam
macam
informasi
yang
dibutuhkan
oleh
masyarakat.
Selain
itu,
juga
Erudite
melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan
penyebaran
informasi
melalui
media. Dalam ilmu Sejarah, Erudite melihat berbagai hal yang menjadi kesalahan sebelum
terjadinya
perang.
Dengan
memahami berbagai kesalahan, mereka berupaya untuk mengganti dan merubah
di masyarakat. Dalam
seperangkat bahan ujian yang digunakan
gaya dan cara berbahasa yang sangat baik,
masyarakat yang ideal. Dalam
melihat alam bawah sadar seseorang, serta
dalam
sains
adalah
menciptakan bahan kimia yang dapat membuat orang patuh terhadap perintah, formulasi yang dapat mengendalikan dan
kebijakan yang dirasa kurang berhasil dengan berbagai kebijakan yang baru. Erudite berpandangan bahwa perlu adanya perubahan dari tatanan yang dulu sebelum perang besar terjadi ke dalam tatanan baru yang lebih baik. Berbagai pengetahuan dan pembaruan yang
dilakukan
Erudite
membawa 73
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
menyelesaikan
berdasarkan rangking IQ – nya (Roth,
masalah dalam bidang politik, ekonomi,
2011, Chapter 4, hal:45). Jeanine memiliki
dan
politik,
peran yang penting dalam upaya mobilitas
perubahan
Erudite untuk menggeser pemerintahan
kemajuan
dan
sosial.
dapat
Dalam
pengetahuan
bidang
membentuk
terhadap efisensi pemerintahan. Efisiensi
Abnegation.
pemerintahan dilakukan dengan melakukan
Salah satu upaya yang dilakukan
perubahan sistem birokrasi yang lebih
Jeanine dalam merebut posisi Abnegation
efektif.
sebagai
Selain
itu,
pengembangan
penguasa
adalah
dengan
teknologi juga dilakukan dalam praktek
menyebarkan ancaman dan propaganda
politik.
melalui media. Erudite sebagai kelas
Pada
bidang
ekonomi,
Erudite
intelektual yang menguasai komunikasi
mengembangkan teknologi untuk pertanian
dan
dan perkebunan faksi Amity. Teknologi
mereka
tersebut dapat membantu faksi Amity
terhadap
untuk mendapatkan hasil pertanian dan
dilakukan dengan menanamkan isu politik
perkebunan
dan
kepada publik tentang keburukan dan
berkualitas baik. Pengembangan teknologi
kesalahan Abnegation selama menjalani
dilakukan dengan cara mengembangkan
pemerintahan.
bibit tanaman yang berkualitas baik. Selain
khususnya kepada pemimpin Abnegation,
itu, air dalam sistem irigrasi yang tercemar
Marcus yang juga merupakan pemimpin
akibat adanya perang dibuat menjadi air
dari pemerintahan.
yang
melimpah
yang baik bagi tanaman dan ternak. Erudite
bahasa
memanfaat
untuk
melakukan
pemerintah.
Isu
kemampuan propaganda Propaganda
tersebut
ditujukan
Erudite dalam upaya penguasaannya
membuat perhitungan agar tanah yang
menerbitkan
dijadikan pertanian dan perkebunan dapat
propaganda terhadap Abnegation. Artikel
tercukupi
pertama adalah mengenai tuduhan bahwa
dan
memenuhi
kehidupan
seluruh masyarakat.
tiga
artikel
bernada
Abnegation melakukan penimbunan bahan – bahan makanan seperti buah dan sayuran segar untuk kebutuhan fraksi mereka
PERAN AKTOR Keberhasilan melakukan
mobilitas
Erudite sosial
dalam sebagai
sendiri. Artikel kedua membahas mengenai gagalnya
sistem
pemilihan
pegawai
pemimpin faksi tidak terlepas dari peran
pemerintah berdasarkan asal faksi. Erudite
Jeanine Matthews. Jeanine adalah seorang
mempertanyakan
pemimpin dari faksi Erudite yang terpilih
“Mengapa
hanya
dalam
artikelnya
mereka
yang 74
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
menganggap
dirinya
tak
memiliki
pamrih?”. Erudite mengajukan kembali
memegang pemerintahan. Hal ini dapat dilihat dari dialog berikut:
sistem pemilihan yang demokratis seperti
“Kau
sistem
menunjuk ibu. “Ia itu istri anggota
di
masa
lalu,
di
mana
tahu
siapa
dia?”
Cara
kepemimpinan dipilih secara demokratis.
dewan yang, ya begitulah.” .
Artikel ketiga menyinggung mengenai
menjalankan
kegagalan
hal
yang seharusnya menolong para
mengentaskan kemiskinan (Roth, 2011,
factionless. Kau pikir aku tidak tahu
Chapter 21, hal:296).
kalau kau sebenarnya
pemerintah
dalam
agensi
“Ia
sukarelawan
menumpuk
Bahasan mengenai apa yang dilakukan
barang – barang yang nantinya akan
Erudite memperlihatkan adanya pihak
kau bagikan ke faksimu sendiri,
yang
untuk
sementara kami tidak mendapatkan
dapat
makanan segar selama sebulan?”
memiliki
menguasai
kemampuan
sumber
daya
dan
menggunakan keseluruhan aspek sumber daya sebagai alat kekuasaan. Erudite
(Roth, 2011, Chapter 15:212) Dialog
di
atas
memperlihatkan
menjadikan media massa sebagai alat
bagaimana bekerjanya modal simbolik
hegemoni
pengetahuan
untuk
menggulingkan
melalui
memproduksi
menanamkan ideologi baru di masyarakat
kekuatan
serta kontrol terhadap kota. Dalam hal ini,
bahasa tidak lepas dari dari peran aktor dan
masyarakat dijadikan objek pasif untuk
struktur
melanggengkan kekuasaan mereka.
mengonstruksi
realitas.
yang
kelompok
dan
yang
pemerintahan sebelumnya dan juga untuk
Media massa ini cukup aktif dalam
citra
bahasa
membangun
Bekerjanya
modal
berkepentingan simbol.
yang
Aktor
berkuasa
untuk atau
memiliki
penyerangan politik. Hal ini juga karena
kekuatan simbolik untuk mengonstruksi
Erudite
realitas sesuai dengan ideologinya. Wacana
mempunyai
data
bahwa
masyarakat yang ada sangat pasif dalam
dibuat
menanggapi arus informasi yang tersebar.
memproduksi wacana tersebut (Bourdieu,
Faksi lain lain tidak kritis menanggapi
1977). Dalam hal ini, wacana yang
informasi yang ada. Informasi yang ada
dibangun berfungsi untuk menanamkan
diserap begitu saja oleh faksi lain. Alhasil
ideologi Erudite dan menggiring faksi lain
media massa ini menimbulkan sentimen
ke dalam kerangka berpikir Erudite.
faksi lain kepada Abnegation yang sedang
bergantung
dari
siapa
yang
Cara penanaman ideologi melalui perubahan nilai dan norma yang ada di 75
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
setiap kelompok. Menurut Marx ideologi
terlihat dari pernyataan Jeanine yang
merupakan ide-ide yang dikonstruksikan
menjanjikan tempat bagi para faksi lain di
oleh kelas penguasa. Dari pengertian inilah
pemerintahan ketika Erudite berkuasa.
ideologi digambarkan sebagai kepentingan
“Aku
kelas berkuasa untuk mempertahankan
Jeanine.“Kami telah didominasi oleh
status quo, beragam cara yang dilakukan
orang bodoh tanpa rasa pamrih yang
kelas penguasa untuk memanipulasi nilai
menolak kekayaan dan kemajuan, tapi
dan norma yang menjadi alat oppression
kami tidak bisa melakukannya sendiri.
kelompok
Dan,
lain.
Erudite
berusaha
menciptakan keseimbangan dan
tatanan
bukan
orang
pemimpin
senang
hati
bodoh”
Dauntless
menurutiku
dengan jika
aku
duduk
di
yang ada agar tidak menimbulkan perang
menjamin
yang memperebutkan sumber daya yang
pemerintahan
terbatas.
berkembang” (Roth, 2011, Chapter 33,
Selain melakukan propaganda, Jeanine juga
mengendalikan
mengatur Jeanine
perilaku juga
pelatihan
standar
melakukan
dan
Dauntless. penggantian
mereka
kata
baru
kami
yang
hal:475). Analisis merujuk
mengenai
kepada
peran
aktor
pemahaman
Bacon
mengenai knowledge and power, yaitu
pemimpin Dauntless dan merubah metode
Bacon
bekerja Dauntless sebagai tentara untuk
munculnya
menjadi lebih kompetitif. Perubahan ini
seseorang yang memiliki pengetahuan
membawa dampak yang besar terhadap
bergerak untuk membentuk kekuasaan.
keseluruhan perilaku Dauntless (Roth,
Aktor yang dimaksud adalah subjek yang
2011, Chapter 18, hal:272 – 273). Tak
menjalankan perannya untuk membentuk
hanya itu, Dauntless yang semula dibentuk
kekuasaan
untuk menjadi pelindung bagi semua faksi
dimilikinya. Berbeda dengan Foucault
dan membawa nilai – nilai kebaikan
yang melihat bahwa relasi power and
sebagai penolong dan pelindung telah
knowledge
berubah menjadi Dauntless yang bersikap
terlihat
kasar dan melakukan penindasan fisik
Bourdieu lebih merujuk kepada adanya
terhadap faksi lain (Roth, 2011, Chapter
seseorang
16, hal:235).
menjalankan kekuasaan.
Bukti
yang
menunjukkan
melihat
bahwa
adanya
kekuasaan
dari
sebagai
dan
dikarenakan
pengetahuan
sesuatu
menyebar,
(figure)
atau
yang
yang tak
Bacon
yang
dan
mampu
peran
Jeanine dalam mengendalikan Dauntless 76
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
PENGETAHUAN DAN MOBILITAS
seberapa
SOSIAL
kekuasaan (Bendix dan Lipset, 1966,
Dalam tulisan ini, mobilitas terjadi karena adanya kaum intelektualitas yang
besar
seseorang
memiliki
dalam Pattinasarany 2012). Konteks
mobilitas
yang
terdapat
mampu menguasai sumber daya langka di
dalam cerita ini terletak pada ranking
masyarakat. Sumber daya yang terdapat
kekuasaan
dalam cerita ini bukan dalam bentuk
Abnegation
ekonomi semata, melainkan keseluruhan
menempati posisi kelas tertinggi, tetapi
pengetahuan
memperbaiki
tidak memiliki ranking kekuasaan tertinggi
hidup masyarakat. Erudite menunjukkan
di masyarakat. Sedangkan, Erudite adalah
eksistensinya dalam penguasaan terhadap
faksi yang tidak menempati ranking kelas
pengetahuan.
sosial tertinggi, tetapi memiliki ranking
yang dapat
kelompok
atau
merupakan
seseorang.
faksi
yang
Seperti yang diungkapkan oleh Bacon
penguasaan tertinggi di masyarakat. Hal
bahwa pengetahuan merupakan sumber
inilah yang disebut Lipset dan Zetterberg
dari terciptanya kekuasaan. Seseorang atau
sebagai adanya supply dari status yang
kelompok yang awalnya tidak memiliki
tidak terisi.
kekuasaan dan tidak menempati posisi
Erudite memiliki ranking tertinggi
kelas tertinggi dapat melakukan mobilitas
dalam kekuasaan, sedangkan Abnegation
dan
tersebut
memiliki ranking tertinggi dalam kelas
melalui pengetahuan yang dimilikinya.
sosial sehingga kedua faksi ini berbenturan
Seperti yang diungkapkan oleh Lipset dan
akibat adanya peluang untuk mengisi
Zetterberg
mobilitas
kekosongan yang tidak dimiliki Erudite.
sosial, yaitu ranking okupasi, konsumsi,
Adanya pergantian ranking yang dialami
kelas sosial, dan ranking kekuasaan.
oleh Erudite dan Abnegation. Erudite
menciptakan
Yang
kekuasan
tentang
dimensi
dimaksud
sebagai
mobilitas
sosial
adalah
seseorang
berdasarkan
dimensi
berupaya dan berhasil menempati posisi
kedudukan
ranking Abnegation dalam ranking kelas,
statusnya
di
masyarakat. Status tersebut dapat dilihat
dan Abnegation mengalami penurunan ranking kelas dan ranking kekuasaan.
melalui pekerjaan seseorang di masyarakat,
Adanya pergantian ranking tersebut
tingkatan dan jenis konsumsi seseorang
memperlihatkan adanya mobilitas sosial
yang menunjukkan gaya hidup, kelas sosial
dalam
seseorang di masyarakat, dan tingkatan
pembuktian konsep yang dikemukakan
kekuasaan seseorang yang menunjukkan
Lipset dan Zetterberg mengenai mobilitas
novel
Divergent.
Adanya
77
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
yang
disebabkan
adanya
pergantian
superordinate terhadap kelas subordinate.
ranking kekuasaan. Selain itu, juga adanya
Meskipun, pada akhirnya tidak dapat
pembuktian
yang
dipungkiri bahwa kelas penguasa dapat
dikemukakan Bacon bahwa pengetahuan
melakukan dominasi dan tekanan terhadap
dapat
kelas subordinate.
mengenai
menciptakan
konsep
kekuasaan
dan
membangun kelas penguasa baru.
Lipset dan Zetterberg dalam teorinya mengenai
mobilitas
memperlihatkan
SIMPULAN
sosial
bahwa
juga
kekuasaan
Kekuasaan dapat tercipta dari adanya
memiliki peran dalam membentuk suatu
penguasaan terhadap pengetahuan. Dalam
kelas dominan. Adanya peluang dan supply
tulisan ini dapat digambarkan bahwa
untuk
kekuasaan dan pengetahuan merupakan
mengakibatkan adanya dorongan untuk
dua
memengaruhi.
terjadinya mobilitas pada suatu kelompok.
Penguasaan terhadap pengetahuan yang
Dorongan dan peluang ini sesungguhnya
dimaksud bukanlah mengenai seberapa
diciptakan sendiri oleh masyarkat melalui
tinggi
jenjang
saluran – saluran mobilitas yang salah
pendidikan, melainkan mengenai seberapa
satunya tergambar jelas dalam novel ini,
besar kemampuan yang dimiliki seseorang
yaitu pengetahuan.
hal
yang
saling
seseorang
mengenyam
untuk dapat menguasai dan memahami apa yang telah dipelajari. Bacon
menuturkan
bahwa
pengetahuan
mengisi
kekosongan
kelas
Melalui penggambaran cerita, dialog, dan analisis yang dibangun dalam novel ini
dalam
konsepnya
seseorang
dapat
memperlihatkan bagaimana pengetahuan merupakan hal yang sangat penting di
menciptakan kekuatan untuk menguasai
masyarakat.
sesuatu. Konteks terciptanya kekuasaan
pemikiran seseorang untuk menciptakan
dari pengetahuan yang dikemukakan oleh
segala
Bacon tidak merujuk pada penciptaan
memudahkan dan menyelesaikan masalah
kekuasaan
dan
dalam kehidupan sehari – hari. Dan yang
penindasan fisik. Tetapi lebih kepada hal –
lebih penting, keahlian yang diciptakan
hal yang sifatya pengendalian terhadap
melalui pengetahuan dapat memunculkan
perkembangan
ide untuk berkuasa. Contoh nyata dari
melalui
kekuatan
teknologi
dan
kontrol
Pengetahuan
sesuatu
yang
dianggap
pemikiran
disebutkan oleh Bacon juga tidak merujuk
bagaimana Erudite dapat menciptakan
kepada
kekuasaan dari pengetahuan dan keahlian
dominasi
kelas
dapat
dilihat
dapat
terhadap sumber daya. Kekuasaan yang
pembentukan
Bacon
membuka
dari
78
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
yang mereka kuasai. Inilah yang disebut Bacon sebagai knowledge is power. DAFTAR PUSTAKA Aldrige, Stephen. 2001. Social Mobility: A Discussion Paper “Performance and Innovation Unit”. London: Cabinet Office, Policy and Evaluation Unit. April 2001. Bourdieu, Pierre. 1977. Outline of a Theory of Practice. London: Cambridge University Press. Breen, Richard (editor). 2004. Social Mobility in Europe. Oxford. Oxford: University Press Garcia, Jose Maria R. 2001. Scientia Potestas Est- Knowledge is Power: Francis Bacon to Michel Foucault. Budapest: Neohelicon, Vol.28, No: 1. Ishida, Hiroshi dan Satoshi Miwa. Social Mobility and Education in Postwar Japan. Tokyo: University of Tokyo Press Kerr, C. 1983. The Future of Industrial Societies. Cambridge, Mass.: Harvard University Press. Miles, Andrew. 1996. Social Mobility in nineteenth-century England. Refresh: Journal of Recent Findings of Research in Economic and Social History. Volume 23, Autum. Mudhoffir, Abdil Mughis. 2013. Teori Kekuasaan Michael Foucault: Tantangan bagi Sosiologi Politik. Jurnal Sosiologi Masyarakat, Vol. 18, No. 1: 75 – 100. Pattinasarany, Indera Ratna I. 2012. Disertasi Mobilitas Sosial Vertikal Antar Generasi : Kajian Terhadap Masyarakat Kota di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Depok:
Departemen Sosiologi, Universitas Indonesia. Poloma, Margaret M. 2010. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Ramirez, dkk. 2014. Knowledge is Power. Francis Bacon’s Theory of Ideology and Culture. La Mancha, Spain: Via Panorâmica: Revista Electrónica de Estudos Anglo-Americanos / An Anglo-American Studies Journal. Série 3, Número Especial (2014): 25-42. Ritzer, George & Douglass J. Goodman. 2003. Teori Sosiologi Modern. Alih bahasa Alimandan. Jakarta: Prenada Media. Roth, Veronica. 2011. Divergent. Novel. Bandung: PT Mizan Pustaka. Saunders, Peter. 2010. Social Mobility Myths. Institute for the Study of Civil Society. Wilthshire, London: Great Britain by Cronwell Press Group Trowbridge. W. Lawrance Neuman. 2010. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches: Boston: 139. Wempi, Jefri Audi. 2012. Teori Produksi Kultural: Sebuah Kajian Pustaka. Exposure – Journal of Advanced Communication, Vol.2, No.1, Februari. Yaish, Meir & Robert Andersen. 2012. Social mobility in 20 modern societies: The role of economic and political context. Elsevier: Social Science Research 41: 527–538. Other Resource : Divergent Trilogy Movie. 2014. Summit Entertainment. A Lionsgate Company. USA.
79
Humanika, Vol. 16, Nomor 1, September 2016
80