STANDAR AKUNTANSI
MATERI
Pengertian Standar Akuntansi Pertimbangan dalan penetapan Standar Akuntansi. Politisasi dalam penetapan Standar Akuntansi Prosedur penentuan Standar Akuntansi FASB Pendekatan penentuan Standar Akuntansi Overload Standar Akuntansi
Pengertian Standar Akuntansi Standar akuntansi merupakan konsensus/kesepakatan bersama tentang pengukuran, pengakuan, penilaian, pengungkapan sumbersumber ekonomi, kewajiban, modal, hasil, biaya dan perubahannya kedalam bentuk laporan keuangan.
STANDAR AKUNTANSI
Akuntansi memiliki kerangka konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan teknik-tekniknya. Kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar (teknik, prinsip) dan praktik yang sudah berterima umum karena kegunaannya dan kelogisannya Di Indonesia standar ini disebut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) SAK PSAK Standar disusun oleh lembaga resmi yg diakui pemerintah, profesi dan umum. Di Indonesia DSAK, IAI. Di USA FASB yang bebas dari pengaruh profesi secara langsung.
Standar Akuntansi terdiri:
Uraian masalah yang harus diatasi Pembahasan dengan penalaran (kemungkinan dengan menggali teori dasar) atau cara-cara pemecahan masalah. Selanjutnya sejalan dengan keputusan atau teori, solusi ditetapkan.
Pertimbangan dalam penetapan standar 1.
2.
Standar menyajikan data bagi pemerintah tentang berbagai variabel yang perlu dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi perusahaan, perencanaan serta regulasi ekonomi, dan peningkatan efisiensi ekonomi, serta tujuan sosial lainnya. Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yg berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi. Oleh karena itu, penyebarluasan standar akan menghasilkan banyak kontroversi dan perdebatan, baik dalam lingkungan praktik maupun akademik yang merupakan sebuah keadaan yang lebih baik daripada apatis.
Politisasi dalam Penentuan Standar
Penentuan standar merupakan pilihan sosial Bermanfaat bagi pihak satu dan merugikan pihak lain. Kebutuhan terhadap standar akuntansi muncul karena adanya pertentangan (kontroversi) dan informasi akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran pemakainya. Adanya usaha pihak tertentu untuk lobi, agar standar yang ditetapkan cenderung menguntungkan mereka.
Dua Pendekatan dalam penentuan standar yang dapat digunakan:
Representative Pendekatan ini menghendaki pelaporan yang bersifat netral dan penyajian secara wajar laporan keuangan melalui proses penentuan standar. Economic Consequences Pendekatan ini menghendaki perlunya adopsi standar yang memiliki konsekuensi ekonomi yang menguntungkan.
Prosedur yang diikuti FASB dalam menentukan standar akuntansi: 1.
2.
3.
4.
Identifikasi masalah dan masalah yang muncul dicatat dalam agenda FASB Penunjukan group yang anggotanya terdiri dari masyarakat akuntansi dan bisnis. Staff FASB bersama group menyiapkan Discussion Memorandum (DM) yg menyoroti masalah utama dan alternatif. DM disebar ke publik untuk dievaluasi selama satu periode paling lambat 60 hari. Dengar pendapat dilakukan untuk membahas keunggulan dan kelemahan berbagai alternatif/ pendapat yang diajukan ke FASB.
Prosedur yang diikuti FASB dalam menentukan standar akuntansi: Lanjt…. 5.
6.
7.
Atas dasar berbagai komentar yang diterima, FASB mengeluarkan Exposure Draft (ED) tentang standar akuntansi yang diajukan oleh FASB. ED disebarluaskan ke masyarakat untuk dievaluasi paling lambat 30 hari.
Dengar pendapat dilakukan untuk membahas keunggulan dan kelemahan berbagai alternatif/ pendapat yang diajukan ke FASB.
Prosedur yang diikuti FASB dalam menentukan standar akuntansi: Lanjt…. 8.
Atas dasar berbagai komentar yang diterima, FASB mengambil langkah: Mengadopsi standar tersebut sebagai pernyataan resmi. Mengajukan revisi terhadap standar yang diusulkan melalui prosedur “due-process” Menunda pengeluaran standar dan menyimpan masalah dalam agenda Tidak mengeluarkan standar dan menghapus isu dari agenda.
FASB
1.
2.
3.
4.
5.
Misi FASB Membuat dan memperbaiki standar akuntansi dan pelaporan keuangan Fungsi FASB Meningkatkan manfaat pelaporan keuangan dengan fokus pada kualitas, relevansi, reliabilitas, daya banding dan konsistensi. Menyesuaikan standar sesuai dengan dinamika perubahan lingkungan. Mengevaluasi kelemahan berkaitan dengan pelaporan keuangan. Mempromosikan daya banding standar akuntansi internasional sejalan dengan perbaikan kualitas pelaporan keuangan Memperbaiki pemahaman tentang sifat dan tujuan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan
Dua pendekatan dalam penentuan standar akuntansi
Pendekatan pasar bebas Dilandasi asumsi dasar bahwa informasi akuntansi merupakan komoditi ekonomi serupa dengan barang atau jasa lainnya. Maka jumlah informasi akuntansi yang disajikan akan dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran.
Pendekatan regulasi
Pendukung pendekatan ini berpendapat bahwa kegagalan pasar atau asimetri informasi, berkaitan dengan penyajian informasi keuangan bagi pihak berkepentingan, dapat menurunkan kepercayaan investor.
Kegagalan pasar dapat terjadi karena faktor berikut:
Pengendalian monopoli terhadap informasi oleh manajemen Hipotesis investor naif Fiksasi fungsional Angka-angka yang menyesatkan Keragaman prosedur Kurangnya obyektivitas
Kondisi yang mencerminkan adanya overload standar akuntansi:
Terlalu banyak standar
Standar yang terlalu rinci
Tidak ada standar yang berjenjang (rigid) sehingga pilihan sulit dilakukan. Standar akuntansi bertujuan umum gagal membedakan kebutuhan penyusun, pemakai dan akuntan publik. Standar akuntansi berterima umum gagal membedakan antara: entitas publik dan non-publik, Lap keuangan tahunan dan interim, perusahaan besar dan kecil, lap keuangan auditan dan non-auditan. Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang rumit, atau keduanya.
Pengaruh Overload standar akuntansi
Bagi manajemen Pengambilan keputusan Bagi akuntan Kehilangan pandangan tentang pekerjaan riil Bagi Auditor Kegagalan audit KAP Hilangnya kepercayaan publik
Pendekatan yang dilakukan Komite Khusus AICPA berkaitan dengan Overload standar:
Tidak ada perubahan Melakukan perubahan konsep GAAP GAAP perusahaan kecil dan GAAP Perusahaan besar. Melakukan perubahan GAAP untuk menyederhanakan penerapannya bagi semua perusahaan. Menentukan pengungkapan dan pengukuran yang berbeda. Melakukan perubahan terhadap standar akuntan publik untuk pelaporan informasi keuangan. Memberikan alternatif bagi GAAP sebagai basis pilihan dalam penyajian laporan keuangan.