PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SUSU MURNI Studi Kasus Pada Koperasi Susu “Warga Mulya” Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: STEPHANUS TRI ARIWIBOWO NIM: 021334069
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO IMAN akan membuat sesuatu menjadi mungkin PENGHARAPAN akan membuat segala sesuatu menjadi cerah KASIH akan membuat sesuatu menjadi mudah.
Kau mungkin saja kecewa jika percobaanmu gagal, tetapi kau pasti takkan berhasil jika tidak mencoba. (Beverly Sills) Orang yang berbahagia bukanlah seseorang yang berada dalam sesuatu keadaan tertentu, melainkan seseorang dengan perangkat sikap tertentu. (Hugh Downs) Kedewasaan mulai tumbuh ketika kamu bisa merasakan perhatianmu pada orang lain lebih besar daripada perhatianmu terhadap diri sendiri. (John MacNoughton) Tuhan itu baik kepada semua orang dan penuh rahmat terhadap segala yang dijanjikan. (Mzm 145:9)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Santo Stephanus atas Berkat dan Penyertaannya sehingga pada akhirnya Aku bisa Menyelesaikan Skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, Skripsi ini Kupersembahkan kepada: • • • • • •
Tuhan Yesus Kristus Bunda Maria Ibu dan Bapak (Alm) MM. Tumijah Ngatidja Herijana Kakak-kakakku yang aku sayangi Seseorang yang belum aku sapa, yang Tuhan percayakan untuk Aku Saudara, Sahabat, dan Teman-temanku yang aku sayangi
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SUSU MURNI Studi Kasus Pada Koperasi Susu “Warga Mulya” Yogyakarta Stephanus Tri Ariwibowo Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kualitas susu murni yang diproduksi oleh Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta; (2) pengaruh positif biaya kualitas yang ditimbulkan oleh aktivitas pengendalian pada produk susu murni terhadap volume penjualan susu murni. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang dilakukan di Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta pada bulan Februari sampai dengan bulan April 2007. Jumlah sampel yang diambil adalah jumlah produksi, biaya kualitas, dan volume penjualan selama tahun 2006. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode grafik rata-rata ( X ) dan metode grafik rentang (R) untuk menjawab masalah pertama. Sedangkan untuk menjawab masalah kedua digunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kualitas susu murni yang diproduksi Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta tidak terkendali; (2) ada pengaruh positif biaya kualitas yang ditimbulkan oleh aktivitas pengendalian pada produk susu murni terhadap volume penjualan susu murni (thitung 2,350>ttabel 1,78).
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT QUALITY CONTROL OF PURE MILK PRODUCT A Case Study at “Warga Mulya” Milk Cooperation Yogyakarta
Stephanus Tri Ariwibowo Sanata Dharma University Yogyakarta 2007 The purposes of this research are to know: (1) the quality of pure milk produced by “Warga Mulya” Milk Cooperation Yogyakarta; (2) positive effect of quality cost emerged by control activity of pure milk product toward the pure milk selling volume. This research is a case study done at “Warga Mulya” Milk Cooperation Yogyakarta from February until April 2007. The research data came from the amount of production, the quality cost, and the selling volume during 2006. The techniques of data gathering were interviews and direct observation. In order to answer the first problem, the “average graphic method ( X )”, and “range graphic method was used (R)”, while for the second problem, the research used plain regression analysis. The result of the research shows that: (1) the quality of pure milk which was produced by “Warga Mulya” Milk Cooperation Yogyakarta is less controlled; (2) control activity of pure milk product has positive affect on the pure milk selling volume (taccount 2,350>ttable 1,78)
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis haturkan kepada YESUS dan BUNDA MARIA, sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan
penulisan
skripsi
yang
berjudul
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SUSU MURNI Studi Kasus Pada Koperasi Susu “Warga Mulya” Yogyakarta. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat meemperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi selain itu diharapkan memberikan manfaat bagi semua pihak. Banyak pihak yang telah memberi kasih, bantuan, dan perhatian bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada: 1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku dosen Pembimbing I yang telah dengan sabar, teliti membantu dan membimbing selama penulisan skripsi ini. 5. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si, selaku dosen Penguji yang telah bersedia mendampingi penulis dalam mempertanggungjawabkan skripsi ini. viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Natalina Presmatuti Brataningrum, S.Pd, selaku dosen Penguji yang telah bersedia mendampingi penulis dalam mempertanggungjawabkan skripsi ini. 7. Para dosen Pendidikan Akuntansi dan Pendidikan Ekonomi, yang telah memberikan masukkan, saran dan dukungan dalam melengkapi skripsi ini. 8. 9. Bapak Dr. St. Susento, M.S., atas segala dukungan dan bantuannya sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini. 10. Ibu Dra. Ch. Sri Prapti J, yang selalu memotivasi, memberikan masukkan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Ibu Dra. MJ Retno Priyani, M.Si., Bapak Drs YB. Adimassana, M.A., Bapak Markus Budiraharjo, S.Pd., M.Ed., Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., Ibu E. Catur Rismiyati, S.Pd., M.A., atas segala saran dan dukungannya sehingga lebih sempurnanya skripsi ini. 12. Bapak Iskandar Gunawan SH, selaku manager Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis dalam melakukan penelitian. 13. Ibu Tutin, S.E, selaku sekretaris Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta yang telah membantu penulis dalam perijinan dan dalam memperoleh data. 14. Bapak Hartono selaku kepala Bagian Unit Susu Murni atas segala bantuan dalam memperoleh data-data.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Ibuku dan Bapak (alm) yang selalu memberi dorongan dan doa restu serta penyertaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, Ibu tidak ada duanya bagiku dalam hidup ini. 16. Kakak-kakakku: Mas B. Eko CN, S.H., Mbak Intan, A.Md dan Mbak MM. Riris W, S.Pd. Makasih untuk semua dukungan, doa dan wejangannya untuk adikmu ini sehingga selesailah skripsi ini. 17. Mbak Erika MIPA dan mas Eko MIPA yang telah mendampingi dan selalu aku repoti sehingga selesainya skripsi ini 18. Sr. Saveria, CB., Sr. Gabriel, CB., Sr. Loise Marie, PBHK dan Br. Tadeus Sudarno, BM., trimakasih untuk dukungan dan doanya sehinga aku bisa menyelesaikan skripsi ini. 19. Sahabat dan saudaraku: Om Novan, Tante Sisca, Om Irza, Tante Chieze, Romo Hiro, mas Bayu, mak Uri terima kasih untuk perhatian dan dorongan serta arti sebuah persahabatan yang indah yang pernah kita jalani bersama sehingga selesailah skripsi ini. 20. Temen-temen satu perjuangan: Novan, Wisnu, Yuni, Lusi, Ephi, Muntari, Erma dan Sigit (akhirnya kita lulus bareng ya…), Indri, Imas (jgn malesmalesan dan jgn cpt nyerah….kamu pasti bisa), Renata (kpn ya kita crita2 lg..). 21. Teman-teman PAK B 2002, selama 5,5 tahun bersama kalian, aku menemukan suatu kebersamaan yang hangat dan sayang untuk aku lupakan.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22. Pakdhe & Budhe serta Paklek & Bulek semua, terimakasih atas doa, dorongan dan perhatian yang diberikan dalam menyelesaikan skripsi ini. 23. Romo Paroki (Rm Ign. Suharyono,Pr) beserta Dewan Paroki Pakem: terimakasih atas doa, dukungan dan saran-sarannya kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 24. Mudika Paroki St. Maria Assumpta Pakem: Putri, Anna, Ian, Andri,dan semua….Makasih atas perhatian, kebersamaan dan doa-doanya. 25. Mudika St. Bernardinus Candibinangun: Danur, Novi, Peyek, Retrno, Tami, Denox “Trie”, Hari, Agus “Dugul” Makasih atas perhatian, kebersamaan, bantuan dan doanya. 26. Teman-temen P3G dan PKM, makasih atas kebersamaannya. 27. Semua teman-teman, sahabat, saudara, dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata-kata sempurna, oleh sebab itu penulis membuka diri terhadap saran dan kritik yang dapat menjadikan skripsi ini nenjadi lebih baik dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Yogyakarta, 3 Oktober 2007 Penulis
Stephanus Tri Ariwibowo
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii MOTTO .............................................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii ABSTRACT ....................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xviii DAFTAR FOTO ................................................................................................. xix
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................
1
B. Batasan Masalah ....................................................................................
3
C. Rumusan Masalah ..................................................................................
4
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................
4
E. Manfaat Penelitian .................................................................................
4
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ...........................................................................
6
A. Pengertian Pengendalian, Kualitas, dan Pengendalian Kualitas ...............
6
1. Pengendalian ...................................................................................
6
2. Kualitas ...........................................................................................
7
3. Pengendalian Kualitas .....................................................................
7
B. Tujuan Pengendalian Kualitas .................................................................
8
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas .......................................... 10 D. Standar Produksi .................................................................................... 12 E. Macam-Macam Pendekatan Pengendalian Kualitas ................................ 14 F. Teknik Pengendalian Kualitas ................................................................. 15 G. Biaya Kualitas ........................................................................................ 22 H. Volume Penjualan .................................................................................. 28 I. Kerangka Teoretik ................................................................................... 28 J. Hipotesis ................................................................................................. 30
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 31 A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 31 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 31 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 31 D. Data Yang Diperlukan ........................................................................... 32 E. Populasi Dan Sampel ............................................................................. 32 F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 32
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Uji Prasyarat Analisis/ Asumsi ............................................................... 33 H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 35
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN............................................. 40 A. Sejarah Umum Perusahaan ....................................................................... 40 B. Lokasi Koperasi Susu Warga Mulya ........................................................ 42 C. Visi, Misi, Motto Program dan Modal Koperasi Susu Warga Mulya ........ 44 D. Struktur Organisasi .................................................................................. 47
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 58 A. Deskripsi Data ......................................................................................... 58 B. Analisis Data ........................................................................................... 66 1. Pengendalian Kualitas Susu Murni ...................................................... 66 2. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Volume Penjualan Susu Murni ...... 91 a. Pengujian Normalitas ..................................................................... 91 b. Pengujian Linearitas ....................................................................... 91 c. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 92 C. Pembahasan ............................................................................................ 93 1. Pengendalian Kualitas Susu Murni ...................................................... 93 a. Variabel Berat Jenis (BJ) Susu Murni ............................................. 93 b. Variabel Kadar Lemak (FAT) Susu Murni ..................................... 94 c. Variabel Solid Non Fat (SNF) Susu Murni .................................... 96
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Volume Penjualan Susu Murni ...... 98
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 101 A. Kesimpulan .............................................................................................. 101 1. Pengendalian Kualitas Susu Murni ...................................................... 101 a. Variabel Berat Jenis (BJ) Susu Murni ............................................. 101 b. Variabel Kadar Lemak (FAT) Susu Murni ..................................... 101 c. Variabel Solid Non Fat (SNF) Susu Murni .................................... 102 2. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Volume Penjualan Susu Murni ...... 103 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 103 C. Saran ....................................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 107 LAMPIRAN
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kemajuan di berbagai bidang yang meliputi bidang ekonomi, sosial, budaya, dan teknologi saat ini mengakibatkan adanya perubahan pola kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan hidup manusia semakin kompleks dan cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Dalam pemenuhan kebutuhan, manusiapun semakin selektif. Manusia dapat memilih secara leluasa produk mana yang menjadi seleranya. Pendeknya, mereka akan memilih satu atau lebih produk berdasarkan preferensinya masing-masing. Konsekuensi bagi perusahaan akan hal di atas adalah perusahaan harus melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kualitas produknya. Pengawasan dan pengendalian produk merupakan suatu aktivitas untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana telah direncanakan dan menekan adanya produk yang rusak sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan dan mengambil tindakan apabila terjadi penyimpangan dalam proses produksinya. Hal ini penting mengingat kualitas produk perusahaan merupakan jaminan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Ketidakcermatan
perusahaan
memperhatikan
kualitas
produk
dapat
mengakibatkan hilangnya pangsa pasar. Perusahaan yang memproduksi hasil yang sama tetapi dengan kualitas yang berbeda, maka perusahaan yang 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
berproduksi dengan kualitas buruk akan menjadi berkurang peminatnya dan selanjutnya tersingkir dari pasar. Koperasi susu “Warga Mulya” Yogyakarta adalah koperasi yang bergerak dalam usaha penampungan, proses produksi dan pasteurisasi susu sapi perah dari para peternak di wilayah kabupaten Sleman. Koperasi susu ini selalu berusaha agar kualitas hasil produksinya dapat diterima dan diminati berbagai pihak. Hasil produksi susu murni koperasi “Warga Mulya” ini nantinya akan didistribusikan ke PT Sari Husada Yogyakarta, para agen yang sudah terdaftar menjadi anggota koperasi, dan kepada para konsumen. Karenanya, koperasi susu ini berusaha sedapat mungkin meminimumkan kerusakan yang timbul akibat kurangnya pengawasan dan pengendalian terhadap kualitas susu murni yang diproduksi. Sayangnya, usaha-usaha tersebut belum sepenuhnya berhasil. Hal ini tampak dari adanya penurunan jumlah penjualannya yang disebabkan oleh karena kurang teliti dan kurang jeli dalam proses pengawasan dan pengendalian kualitas susunya . Kegiatan produksi dalam koperasi susu murni ini dilaksanakan dalam beberapa tahap. Pada masing-masing tahap tersebut kegiatan pengawasan belum sepenuhnya dilaksanakan secara optimal. Hal ini tampak dari kegiatan penyaringan susu dari para peternak yang kurang memperhatikan kebersihan, kurang teliti dan kurang jeli dalam mengamati proses penyaringan sehingga masih terdapat kotoran yang ikut tercampur dengan susu murni. Kegiatan penyaringan dilakukan dengan tujuan supaya kotoran-kotoran dalam susu dapat terpisah. Proses penyaringan dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu dengan strimin dan kain putih susu rangkap tiga. Kegiatan penyaringan ini sangat berpengaruh terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
kualitas dan hasil akhir produksi susu murni, apabila susu murni yang diambil dari para peternak kurang bersih (terdapat bulu ternak, pasir, debu, pakan ternak dan sebagainya) maka dimungkinkan hasil akhir susu murni tersebut kualitasnya jelek dan tidak dapat dipasarkan. Koperasi susu “Warga Mulya” Yogyakarta berusaha memperhatikan kualitas susu dari para peternak, yaitu dengan melakukan uji kualitas sebelum diolah. Pendeknya, kegiatan pengendalian kualitas susu murni dari para peternak akan menentukan kualitas hasil produk susu murni dan selanjutnya berdampak pada penjualan. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengendalian Kualitas Produk Susu Murni” Studi Kasus Pada Koperasi Susu “Warga Mulya” Yogyakarta. Penelitian ini didasarkan pada periode pengamatan bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Desember 2006.
B. Batasan Masalah Adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan pengendalian kualitas produk susu murni. Faktor-faktor tersebut adalah mesin atau peralatan, manusia, dan lain-lain. Penelitian ini memfokuskan pada penilaian atas usaha koperasi susu dalam melakukan kegiatan pengendalian kualitas produk susu murni “Warga Mulya” Yogyakarta. Penilaian didasarkan periode bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Desember 2006 mengenai variabel Berat Jenis (BJ), Kadar Lemak (FAT), Solid Non Fat (SNF).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah kualitas susu murni yang diproduksi oleh koperasi susu “Warga Mulya” Yogyakarta sudah sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh koperasi? 2. Apakah ada pengaruh positif biaya kualitas yang ditimbulkan oleh aktivitas pengendalian pada produk susu murni terhadap volume penjualan susu murni?
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah kualitas produk susu murni yang diproduksi oleh koperasi susu “Warga Mulya” Yogyakarta sudah sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif biaya kualitas yang ditimbulkan oleh aktivitas pengendalian pada produk susu murni terhadap volume penjualan susu murni.
E. Manfaat Penelitian Manfaat diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak manajemen perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
2. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian yang serupa di masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pengendalian, Kualitas, dan Pengendalian Kualitas. 1. Pengendalian Ada banyak pengertian pengendalian. Berikut ini disajikan beberapa pengertian pengendalian: a. Menurut Feigenbaum (1989:9), pengendalian adalah suatu proses untuk mendelegasikan (menyerahkan) tanggung jawab dan kekuasaan untuk kegiatan-kegiatan manajemen dengan tetap menggunakan caracara untuk menjamin hasil yang memuaskan. b. Menurut Hansen dan Mowen dalam Abdul Halim, dkk (1995:4), pengendalian adalah proses penetapan standar, dengan menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda setara signifikan dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. c. Menurut Anthony, dkk (1987:5), pengendalian adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan
pengertian
di
atas,
dapat
disimpulkan
bahwa
pengendalian adalah suatu proses atau kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya penetapan standar supaya kegiatan-kegiatan yang sedang dan yang akan dijalankan oleh manajemen dapat memperoleh hasil yang memuaskan, sesuai dengan yang direncanakan dan yang ditetapkan sebelumnya.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 2. Kualitas Ada banyak pengertian kualitas. Berikut ini disajikan beberapa pengertian kualitas: a. Menurut Sofjan Assauri (1980:221), kualitas merupakan faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil itu dimaksudkan atau dibutuhkan. b. Menurut Feigenbaum (1989:7), kualitas adalah keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang dimaksudkan memenuhi harapan-harapan pelanggan. c. Menurut Montgomery (1990:3), kualitas merupakan faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan, dan peningkatan posisi bersaing. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah sesuatu harapan dan yang menjadi dasar konsumen, serta yang menjadi faktor keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.
3. Pengendalian Kualitas Ada banyak pengertian pengendalian kualitas. Berikut ini disajikan beberapa pengertian pengendalian kualitas: a. Menurut Montgomery (1990:3), pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang dengan aktivitas itu kita ukur ciri-ciri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 kualitas
produk,
membandingkannya
dengan
spesifikasi
atau
persyaratan, dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar. b. Menurut Sofjan Assauri (1980:227), pengendalian kualitas merupakan usaha untuk mempertahankan kualitas dari barang yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pemimpin perusahaan. c. Menurut Lalu Sumayang (2003:265), pengendalian kualitas merupakan falsafah
yang
memantapkan
dan
menjaga
lingkungan
yang
menghasilkan perbaikan terus-menerus pada kualitas dan produktivitas di seluruh aktivitas perusahaan, pemasok, dan jalur distribusi. d. Menurut Agus Ahyari (1983:334), pengendalian kualitas merupakan aktivitas untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengendalian kualitas adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau meningkatkan karakteristik produk secara terus-menerus pada sebuah proses yang stabil sehingga memenuhi harapan konsumen.
B. Tujuan Pengendalian Kualitas Menurut Sofjan Assauri (1980:228), pengendalian kualitas dimaksudkan agar spesifikasi produk yang telah ditetapkan sebagai standar dapat tercermin dalam produk atau hasil akhir. Tujuan dari pengendalian kualitas adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang ditetapkan. 2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin. 3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan menggunakan kualitas produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin. 4. Mengusahakan agar biaya produksi menjadi serendah mungkin. Jadi, pengendalian kualitas bukan membuat suatu produk yang kualitasnya tinggi dengan harga mahal akan tetapi membuat suatu produk dengan kualitas baik, dapat dijangkau oleh konsumen dan diterima sesuai selera konsumen. Menurut Agus Ahyari (1983:334), pengendalian kualitas dalam perusahaan mempunyai tujuan, antara lain: 1. Terdapatnya peningkatan kepuasan konsumen. 2. Proses produksi dapat dilaksanakan dengan biaya serendah-rendahnya 3. Selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Menurut Lalu Sumayang (2003:265), pengendalian kualitas dalam perusahaan mempunyai tujuan, antara lain adalah: 1. Perbaikan yang berkesinambungan pada produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. 2. Memberi keberhasilan usaha. 3. Mengembalikan investasi kepada para pemegang saham dan pemilik perusahaan. Apabila perusahaan hanya berproduksi pada biaya yang serendahrendahnya tetapi tidak memperhatikan kepuasan konsumen maka perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 tersebut tidak lagi memperhatikan kualitas produknya. Demikian juga apabila terdapat perusahaan yang hanya mengejar penyelesaian produksi tetap pada waktunya tetapi mengakibatkan adanya kenaikan biaya produksi yang sangat besar, maka keadaan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai usaha untuk melaksanakan pengendalian kualitas dengan baik. Dengan demikian pengendalian kualitas harus mengarah kepada beberapa tujuan tersebut secara terpadu, sehingga para konsumen dapat puas menggunakan produk dan jasa perusahaan, harga produk atau jasa perusahaan yang dapat ditekan menjadi serendah-rendahnya serta proses produksi selesai, sesuai dengan waktu yang telah direncanakan oleh perusahaan.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Adanya 9 (sembilan) faktor dasar yang mempengaruhi kualitas produk dan jasa, yang dikenal dengan 9M (Armand V. Feigenbaum,1989:54-56). Faktor-faktor tersebut adalah: 1. Pasar (Market) Dengan bertambah banyaknya perusahaan, maka pasar menjadi bersifat global sehingga mengakibatkan bisnis menjadi lebih fleksibel dan mampu berubah dengan cepat. 2. Uang (Money) Meningkatnya persaingan di berbagai bidang yang berjalan seiring dengan fluktuasi ekonomi dunia, telah menurunkan batas (margin) laba dan meningkatkan pengeluaran biaya untuk proses penyediaan perlengkapan yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 3. Manajemen (Management) Tanggung jawab mutu telah didistribusikan di antara beberapa kelompok khusus. Bagian pemasaran melalui perencanaan produk membuat persyaratan-persyaratan produk. Bagian pembikinan harus mengembangkan dan memperbaiki kembali proses untuk memberikan kemampuan yang cukup untuk membuat produk sesuai spesifikasi rekayasa. Bagian kendali mutu harus merencanakan pengukuran-pengukuran mutu pada seluruh aliran proses agar hasil akhir akan memenuhi persyaratan-persyaratan mutu. Mutu pelayanan merupakan bagian yang semakin penting dari “paket produk” total. 4. Manusia (Men) Karena bidang-bidang pengetahuan semakin bertambah jumlah dan luasnya, maka dengan sendirinya menimbulkan permintaan akan manusiamanusia (pekerja) yang lebih besar dan dengan pengetahuan khusus. Keahlian itu perlu bersama-sama untuk merencanakan, menciptakan, dan mengoperasikan berbagai sistem yang akan menjamin suatu hasil yang diinginkan. 5. Motivasi (Motivation) Para pekerja dewasa ini memerlukan sesuatu yang memperkuat rasa keberhasilan di dalam pekerjaan mereka dan pengakuan yang positif bahwa mereka secara pribadi turut memberikan sumbangan atas tercapainya tujuan perusahaan. Hal tersebut membimbing kearah kebutuhan yang tidak pernah ada sebelumnya, yaitu pendidikan, mutu dan komunikasi yang lebih baik tentang kesadaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12 6. Bahan (Material) Disebabkan oleh biaya produksi dan persyaratan umum, para ahli teknik memilih bahan dengan batasan yang lebih ketat dari yang sebelumnya. Hal ini mengakibatkan spesifikasi bahan menjadi lebih ketat dan keanekaragaman bahan menjadi lebih besar. 7. Mesin dan Mekanisasi (Machines and Mechanization) Dengan mekanisasi dan optimasi mesin, perusahaan-perusahaan berusaha mencapai pengurangan biaya dan peningkatan mutu. 8.
Metode Informasi Modern (Modern Methods) Teknologi informasi telah menyedian cara untuk mengendalikan mesin dan proses selama waktu produksi, mengendalikan produk dan jasa bahkan setelah produk dan jasa sampai pada konsumen. Metode pemrosesan data yang baru memberi kemampuan untuk memanajemeni informasi yang bermanfaat lebih akurat, tepat waktu, dan bersifat ramalan yang mendasari keputusan-keputusan yang membimbing masa depan bisnis.
9. Persyaratan Proses Produksi (Muoting Product Requirement) Perhatian yang konstan diberikan untuk meyakinkan bahwa tidak ada faktor-faktor yang diketahui atau tidak diketahui, memasuki proses untuk menurunkan keterandalan komponen atau sistem. Rancangan yang andal dapat dihandalkan sebagai hasil kewaspadaan dalam pengoperasiannya.
D. Standar Produksi Untuk melaksanakan pengendalian kualitas, standarisasi kualitas memegang peranan yang sangat penting agar arah atau sasaran yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 dicapai jelas, produk yang dihasilkan dapat diukur atau dibuat kriteria baikburuknya berdasarkan standar yang diberlakukan. 1. Pengertian standar kualitas Menurut Agus Ahyari (1983:262), standar kualitas diartikan sebagai suatu hal yang sudah diputuskan dan akan dijadikan sebagai pedoman di dalam pelaksanaan operasi suatu perusahaan sehubungan dengan karakteristik yang diinginkan. 2. Tujuan penggunaan standar kualitas Penggunaan standar kualitas dalam perusahaan mempunyai beberapa tujuan, yaitu: a. Meningkatkan produktivitas b. Meningkatkan kualitas c. Menekan biaya d. Menghemat bahan baku 3. Manfaat penggunaan standar kualitas, yaitu: a. Memungkinkan karyawan menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan perusahaan. b. Mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik karena kesalahan yang dilakukan dapat dideteksi oleh pengawas. c. Memungkinkan dilakukannya kegiatan pengawasan kualitas dengan metode statistik, karena dengan adanya standar kualitas dapat ditentukan mana produk yang baik dan mana yang rusak. d. Memungkinkan melakukan pengawasan atau pengendalian dengan baik dan mengambil tindakan bila perlu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 E. Macam-macam Pendekatan Pengendalian Kualitas Menurut Agus Ahyari (1983:340-360), pengendalian kualitas dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan Bahan Baku Bahan baku merupakan faktor utama dalam pembuatan suatu produk. pada umumnya, baik atau buruknya kualitas suatu produk tergantung pada kualitas bahan yang digunakan. Oleh karena itu, pengendalian kualitas bahan baku penting dilakukan untuk mendukung kualitas produk akhir yang baik. 2. Pendekatan Produk Dalam Proses Proses produksi merupakan kegiatan utama dalam produksi karena itu perlu sekali diadakan pengendalian agar nantinya dapat dihasilkan produk yang sesuai dengan standar kualitas. Selama produk dalam proses diusahakan agar prose berjalan lancar dan tidak terjadi penyimpangan yang dapat mengganggu produk yang dihasilkan. 3. Pendekatan Produk Akhir Pendekatan ini merupakan upaya perusahaan untuk dapat menilai kualitas produk yang dihasilkan. Pelaksanaan pengendalian kualitas dengan pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara pemberian petunjuk pemakaian yang lengkap, tersedianya suku cadang bagi produk-produk yang memerlukan penggantian suku cadang, dan memeriksa seluruh produk atau dengan sampel apakah sudah sesuai dengan standar kualitas atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 F. Teknik Pengendalian Kualitas 1. Metode Control Chart Menurut Lalu Sumayang (2003:272), bagan kendali ini merupakan alat pengendalian yang berupa grafik (bagan) untuk menjelaskan bagaimana proses produksi berada dalam pengendalian. Sehingga bila ada penyimpangan dengan mudah dapat diketahui dan menjadi bahan masukan manajemen untuk mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan (Lalu Sumayang, 2003:272).
Gambar: 2.1. Metode Pengendalian Kualitas Statistik
Batas pengendalian adalah batas optimal yang menyatakan jangkauan dari penyimpangan yang digunakan untuk menilai status dari suatu produksi. Secara umum bagan kendali tersebut dapat digambarkan sebagai berikut (Lalu Sumayang, 2003:274):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gambar: 2.2. Control Chart
Keterangan: Sumbu Vertikal
: menunjukkan hasil penelitian variabel. Sumbu Horizontal : menunjukkan jumlah sampel barang yang diperiksa. Sumbu UCL (Upper Control Limit) : adalah garis yang menyatakan batas penyimpangan paling tinggi dari nilai standar deviasi. Sumbu CL (Central Limit) : menyatakan nilai standar yang menjadi dasar perhitungan pengamatan tiap sampel. Sumbu LCL (Lower Control Limit) : adalah garis yang menyatakan batas penyimpangan paling rendah dari nilai standar deviasi.
Berikut ini merupakan beberapa jenis grafik pengendalian kualitas, yaitu: a. Grafik pengendali untuk data atribut Grafik ini digunakan untuk menunjukkan sifat-sifat kualitas produk yang diteliti, dengan cara mencocokkan ketentuan yang diperlukan dan dijelaskan dengan dua kata yang berlawanan, yaitu baik atau buruk, ya atau tidak, cacat atau tidak cacat. Menurut Montgomery (1990:143-174), jenis-jenis grafik pengendali atribut yang digunakan adalah: 1). Grafik p (p Chart) Grafik ini untuk mengetahui bagian (proporsi) produk yang ditolak karena suatu spesifikasi. Proporsi didefinisikan sebagai rasio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 banyaknya barang yang tidak sesuai (rusak/ cacat) terhadap total barang yang diperiksa. Nilai-nilai yang diperlukan adalah:
x N
p=
Keterangan: p = proporsi atau bagian kerusakan dari semua sampel yang diambil. x = banyaknya produk yang rusak. N = banyaknya produk yang diobservasi. Sd =
p (1 − p ) n
Keterangan: p = proporsi atau bagian kerusakan dari semua sampel yang diambil. n = banyaknya sampel yang diperiksa Dengan menggunakan batas 3 sigma, maka batas pengendalian untuk grafik p adalah: Batas Pengendali Atas (UCL) = p + 3 S d Garis Tengah (CL)
= p
Batas Pengendali Bawah (LCL)= p − 3 S d 2). Grafik c (c Chart) Bagian ini untuk memeriksa jumlah kerusakan (ketidaksesuaian) untuk setiap unit produk. Pemeriksaan didasarkan pada titik-titik spesifik yang tidak memenuhi syarat. Jadi suatu produk cacat/ rusak akan mengandung satu atau lebih titik spesifikasi yang tidak memenuhi syarat. Nilai-nilai yang diperlukan untuk grafik c adalah: a). Jumlah cacat dalam tiap-tiap sampel (c)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18 b). Rata-rata jumlah cacat dari sampel c c=
Jumlah total cacat semua sampel Jumlah sampel penelitian
c). Batas pengendali untuk grafik c dengan batas 3 sigma adalah: Batas Pengendali Atas (UCL)
= c + 3 Sd
Garis tengah (CL)
=c
Batas Pengendali Bawah (LCL)
= c − 3 Sd
Keterangan: c = Rata-rata jumlah cacat yang sebenarnya dalam proses S d = Standar deviasi dari c (standar deviasi dengan distribusi poisson) b. Grafik pengendali untuk data variabel Grafik pengendali ini dibuat berdasarkan karakteristik mutu yang diukur secara sebenarnya, misalnya dimensi, bobot/ berat, volume, dan lain-lain, maka karakteristik itu dapat dinyatakan oleh peubah-peubah (variabel). Menurut Montgomery (1990:204-214), jenis-jenis grafik pengendali untuk data variabel tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1). Grafik Pengendali R Grafik ini digunakan untuk menunjukkan variabilitas dari kualitas produk dalam proses tertentu. Nilai-nilai yang dipergunakan dalam menggunakan grafik R adalah: a). Range masing-masing sampel (R) b). Rata-rata dari range suatu sampel ( R ) R=
∑R n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19 Keterangan: R = Rentang sampel (R = Rmax—Rmin) n = Banyaknya sampel c). Batas pengendali untuk grafik R dengan batas 3 sigma adalah: Batas Pengendali Atas (UCL)
= R.D4
Garis Tengah (CL)
= R
Batas Pengendali Bawah (LCL)
= R .D3
Dengan nilai dari konstanta D4 dan D3 terdapat pada tabel faktor guna membentuk grafik pengendalian variabel. 2). Grafik pengendali X Nilai-nilai yang dipergunakan untuk grafik pengendali X adalah: a). Rata-rata masing-masing sampel ( X ), yang dihitung dengan X =
∑X n
Keterangan: X = Nilai masing-masing unsur dalam suatu sampel n = Banyak sampel b). Rata-rata dari masing-masing sampel, X X =
∑X n
Keterangan: ∑ X = nilai masing-masing unsur dalam suatu sampel n
= banyak sampel
c). Batas pengendali untuk grafik X dengan batas 3 sigma adalah: Batas Pengendali Atas (UCL)
= X + A2 R
Garis Tengah (CL)
= X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 Batas Pengendali Bawah (LCL)
= X − A2 R
Dengan nilai dari konstanta A2 terdapat pada tabel faktor guna membentuk grafik pengendalian variabel. 2. Metode Diagram Pareto Menurut Dorothea Wahyu Ariani (2004:19), diagram Pareto merupakan suatu gambar untuk mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan rangking tertinggi hingga terendah. Hal ini dapat membantu menemukan permasalahan paling penting untuk segera diselesaiakan sampai masalah yang tidak harus diselesaikan. Diagram Pareto juga dapat mengidentifikasi masalah yang paling penting yang mempengaruhi usaha perbaikan kualitas. Proses penyusunan diagram Pareto meliputi 6 (enam) langkah, yaitu: a. Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data, misalnya berdasarkan masalah, penyebab, jenis ketidaksesuaian, dan lain-lain. b. Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan karakteristik-karakteristik tersebut, misalnya rupiah, frekuensi, unit, dan sebagianya. c. Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan. d. Merangkum data dan membuat rangking kategori data tersebut dari yang terbesar hingga terkecil. e. Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 f. Menggambar diagram batang, menunjukkan tingkat kepentingan relatif masing-masing masalah. Mengidentifikasi beberapa hal yang penting untuk mendapat perhatian. 3. Diagram Sebab-Akibat (Diagram Fish Bone) Menurut Dorothea Wahyu Ariani (2004:24), diagram Fish Bone atau diagram sebab-akibat menunjukkan hubungan antara karakteristik dan faktor penyebab. Dalam diagram fish bone akibat atau masalah ditaruh di sebelah kanan dan penyebab utama di sebelah kiri. Diagram tersebut digunakan untuk mengetahui akibat dari suatu masalah untuk selanjutnya diambil tindakan perbaikan. Dari akibat tersebut kemudian dicari beberapa kemungkinan penyebab. Penyebab masalah ini dapat berasal dari berbagai sumber utama, misalnya tenaga kerja, metode kerja, bahan, mesin, kebijakan, prosedur, dan karyawan pada lingkungan dan seterusnya. Selanjutnya, dari sumber-sumber utama tersebut diturunkan menjadi beberapa sumber yang lebih kecil dan mendetail. Manfaat diagram sebab-akibat antara lain: a. Dapat menggunakan kondisi yang sesungguhnya untuk tujuan perbaikan kualitas produk atau jasa, lebih efisien dalam penggunaan sumber daya, dan dapat mengurangi biaya. b. Dapat mengurangi dan menghilangkan kondisi yang menyebabkan ketidaksesuaian produk atau jasa dan keluhan pelanggan. c. Dapat membuat suatu standarisasi operasi yang ada maupun yang direncanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 d. Dapat memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dalam kegiatan pembuatan keputusan dan melakukan tindakan perbaikan. metode
tenaga kerja
kualitas
bahan
mesin
Gambar:2.3. Diagram Fish Bone
G. Biaya Kualitas Setiap produsen ingin berusaha memperbaiki kualitas dari produk yang dihasilkan. Untuk mencapai kualitas yang diinginkan, perusahaan harus mengeluarkan biaya tertentu. Menurut Montgomery (1990:6), biaya kualitas adalah golongan biaya yang berkaitan dengan memproduksi, mengidentifikasi, menghindari, atau memperbaiki produk yang tidak memenuhi persyaratan. Montgomery (1990:7) menggolongkan biaya kualitas menjadi 4 (empat) golongan, yaitu: 1. Biaya pencegahan Biaya pencegahan ini berhubungan dengan usaha dalam rancangan dan pembuatan yang ditujukan langsung kepada pencegahan ketidaksesuaian kualitas. Bagian-bagian penting dari biaya pencegahan, meliputi: a. Teknik dan perencanaan kualitas Teknik dan perencanaan kualitas ini meliputi aktivitas yang berkaitan dengan patokan rencana kualitas keseluruhan, rencana pemeriksaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 rencana keandalan, sistem data, dan semua aktivitas dan rencana yang khusus dari fungsi jaminan kualitas. Termasuk di dalamnya tentang prosedur yang digunakan untuk membeberkan rencana kualitas. b. Tinjauan produk baru Tinjauan produk baru meliputi penyiapan usulan tawaran, penilaian rancangan baru dari segi pandangan kualitas, penyiapan program percobaan dan uji untuk menilai penampilan produk baru, dan aktivitas-aktivitas kualitas yang lain selama tingkat pengembangan dan praproduksi dari rancangan dan produk baru. c. Rancangan proses atau produk Rancangan proses atau produk adalah biaya yang dikeluarkan pada waktu perancangan produk atau pemilihan proses produksi yang dimaksudkan untuk meningkatkan keseluruhan kualitas produk. d. Pengendalian proses Pengendalian proses adalah teknik pengendalian proses, seperti grafik pengendalian yang memantau proses pembuatan dalam usaha membuat kualitas dalam produk. e. Biaya Latihan Biaya latihan adalah biaya pengembangan, penyiapan, pelaksanaan, penyeleng-garaan dan pemeliharaan program latihan formal untuk kualitas. f. Biaya Hangus Biaya hangus adalah biaya operasi sebelum pengiriman produk untuk mencegah kegagalan dini dalam lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24 g. Biaya mendapatkan dan analisis data kualitas Biaya mendapatkan dan analisis data kualitas adalah biaya untuk menjalankan sistem data kualitas untuk mendapatkan data tentang penampilan proses dan produk, yang meliputi biaya penganalisaan data ini untuk mengidentifikasi masalah. 2. Biaya Penilaian Biaya penilaian berkaitan dengan pengukuran, penilaian atau pemeriksaan produk, komponen, dan bahan yang dibeli guna menjamin kesesuaian dengan standar kualitas yang ditentukan. Biaya ini diadakan untuk menetapkan keadaan produk, guna meyakinkan, dari sudut kualitas memenuhi spesifikasi atau tidak. Bagian-bagian penting dari biaya penilaian meliputi: a. Pemeriksaan dan pengujian bahan yang masuk Biaya pemeriksaan dan pengujian bahan yang masuk berkaitan dengan pemeriksaan dan pengujian semua bahan yang ditawarkan penjual, yang meliputi: penerimaan pemeriksaan dan pengujian, pemeriksaan, pengujian, dan evaluasi pada fasilitas penjual, serta pemeriksaan periodik tentang sistem jaminan kualitas penjual. b. Biaya pemeriksaan dan pengujian produk Biaya pemeriksaan dan pengujian produk meliputi biaya pemeriksaan produk dalam berbagai tingkat pembuatannya, termasuk pengujian penerimaan terakhir, pemeriksaan pengepakan dan pengiriman, dan setiap pengujian yang dilakukan pada fasilitas langganan sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 penyerahan produk itu kepada langganan. Pengujian ini meliputi pengujian hidup, pengujian lingkungan dan pengujian keandalan. c. Biaya bahan dan jasa yang terpakai Biaya bahan dan jasa yang terpakai meliputi biaya bahan dan produk yang dipakai dalam pengujian atau berubah karena uji keandalan. d. Biaya pemeliharaan ketepatan alat penguji Biaya pemeliharaan ketepatan alat penguji ini meliputi biaya kerja suatu sistem yang menjaga perlengkapan dan peralatan pengukuran dalam kalibrasi. 3. Biaya kegagalan dari dalam Biaya kegagalan internal diadakan apabila produk, komponen, bahan dan jasa gagal memenuhi persyaratan kualitas, dan kegagalan ini ditemukan sebelum pengiriman produk kepada konsumen. Biaya kegagalan internal tersebut merupakan biaya yang akan hilang apabila tidak terdapat kerusakan dalam produk. Bagian-bagian penting dari biaya kegagalan dari dalam meliputi: a. Buangan Kerugian bersih dari tenaga kerja, bahan, dan biaya kerja yang diakibatkan dari produk yang rusak yang tidak dapat diperbaiki atau digunakan secara ekonomis. b. Biaya pengolahan kembali Biaya pengolahan kembali merupakan biaya memperbaiki unit-unit yang tidak sesuai sedemikian hingga unit-unit tersebut memenuhi spesifikasi. Biaya pebolhan kembali ini terdiri dari operasi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 langkah-langkah tambahan dalam proses pembuatan yang dibuat untuk mengatasi kerusakan yang terus menerus atau kerusakan yang jarangjarang. c. Biaya pengujian kembali Biaya pengujian kembali dan pemeriksaan kembali produk yang telah menjalani pengolahan kembali atau modifikasi yang lain. d. Biaya analisis kegagalan Biaya analisis kegagalan diadakan untuk menentukan sebab-sebab kegagalan produk. e. Biaya berhenti Biaya berhenti merupakan biaya fasilitas produksi yang tidak berjalan sebagai akibat dari tidak sesuainya dengan persyaratan yang direncanakan, yang disebabkan oleh karena tidak sesuainya bahan baku yang disampaikan oleh penjual, yang tidak diketahui dalam pemeriksaan penerimaan. f. Biaya kerugian hasil Biaya kerugian hasil merupakan biaya hasil proses yang lebih rendah dari yang mungkin dapat dicapai dengan pengendalian yang lebih baik. g. Penurunan Masalah dengan penurunan adalah produk dijual tidak menutup kembali batas kontribusi yang penuh pada keuntungan dan biaya kerja sebagaimana produk yang memenuhi spesifikasi yang biasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27 4. Biaya Kegagalan dari Luar Biaya kegagalan dari luar ini terjadi apabila produk tidak berfungsi dengan memuaskan setelah disampaikan kepada konsumen. Biaya ini akan hilang apabila setiap unit produk memenuhi persyaratan. Bagian-bagian dari biaya kegagalan dari luar meliputi: a. Biaya penyesuaian pengaduan atau keluhan Biaya penyesuaian pengaduan atau keluhan merupakan biaya penyelidikan dan penyesuaian pengaduan yang dibenarkan, yang disebabkan karena produk yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. b. Biaya produk atau barang yang dikembalikan Biaya produk atau barang yang dikembalikan merupakan biaya yang berkaitan dengan penerimaan, penanganan, dan penggantian produk atau bahan yang tidak sesuai yang dikembalikan dari lapangan. c. Biaya ongkos garansi Biaya ongkos garansi merupakan semua biaya yang termasuk dalam pelayanan kepada konsumen karena perjanjian garansi. d. Biaya jaminan Biaya jaminan merupakan biaya atau hadiah yang diadakan sebagai akibat dari suatu masalah jaminan produk. e. Biaya tidak langsung Biaya tidak langsung merupakan biaya yang diadakan karena ketidakpuasan konsumen dengan tingkat kualitas produk yang dikirim. Biaya tidak langsung dapat mencerminkan sikap konsumen terhadap perusahaan, yang meliputi biaya kehilangan nama baik bisnis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 kehilangan bisnis yang akan datang, dan kehilangan bagian pasaran sebagai akibat yang tidak dapat dihindarkan dari produk dan pelayanan yang disampaikan, yang tidak sesuai dengan harapan konsumen mengenai kelayakan untuk digunakan.
H. Volume Penjualan Salah satu hal atau kondisi yang mempengaruhi tingkat volume penjualan suatu produk perusahaan diantaranya adalah penilaian konsumen terhadap hasil produksi. Hal ini berarti bahwa apabila perusahaan dapat memberikan harapan atau apa yang dituntut oleh konsumen, maka pembeli akan memberikan penilaian baik pada produk yang dihasilkan tersebut. Bagian pemasaran memegang peranan penti1ng terhadap penjualan produk suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa bagian pemasaran menentukan berhasil tidaknya suatu usaha atau aktivitas perusahaan. Dengan hasil produk perusahaan yang berkualitas baik dengan didukung pemasaran yang baik pula, maka akan mempengaruhi tingkat volume penjualan suatu produk kepada konsumen.
I. Kerangka Teoretik 1. Pengaruh biaya kualitas terhadap harga pokok produk Biaya kualitas merupakan biaya yang berkaitan dengan memproduksi, mengidentifikasi, menghindari, atau memperbaiki produk yang tidak memenuhi persyaratan. Menurut Zulian Yamit (2005:14), biaya kualitas terdiri dari 4 (empat) kategori, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29 a. Biaya pencegahan Biaya pencegahan merupakan biaya yang terjadi untuk mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab kerusakan agar tidak terulamg kembali. b. Biaya inspeksi/ deteksi/ penilaian Biaya inspeksi/ deteksi/ penilaian merupakan biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa pelayanan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. c. Biaya produk gagal internal Biaya produk gagal internal merupakan biaya yang terjadi karena ketidak sesuaian produk dan jasa yang dihasilkan dengan standar yang telah ditentukan dan terdeteksi sebelum produk dikirim ke konsumen. d. Biaya produk gagal eksternal Biaya produk gagal eksternal merupakan biaya yang terjadi karena produk dan jasa gagal memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dan diketahui setelah produk tersebut dikirim kepada konsumen. Koperasi susu “Warga Mulya” Yogyakarta adalah koperasi yang bergerak dalam usaha penampungan susu sapi perah dari para peternak di wilayah Sleman yang kemudian melakukan proses produksi susu murni dan susu pasteurisasi. Dari keempat kategori biaya kualitas tersebut, maka perusahaan ini menetapkan semua kategori tersebut demi hasil produk yang optimal. Biaya kualitas merupakan salah satu komponen dari biaya produksi sehingga jika biaya kualitas meningkat, diduga harga pokok produknya juga akan meningkat. Sebaliknya, jika biaya kualitas menurun, diduga harga pokok produknya juga akan menurun. Jadi, dengan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30 biaya kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan maka memungkinkan proses produksi dapat dilakukan secara maksimal dengan menghasilkan produk yang berkualitas baik. Hasil produksi yang berkualitas tersebut tentu saja berpengaruh terhadap minat konsumen untuk mau mendapatkan atau membeli produk yang dihasilkan sehingga volume penjualannya meningkat. Dengan pengeluaran biaya untuk menjamin kualitas, maka diharapkan produk susu murni yang dihasilkan semakin membaik. Seiring dengan membaiknya kualitas produk, maka volume penjualannya diharapkan akan meningkat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa jika biaya kualitas tinggi, maka diduga volume penjualan atas produk tersebut akan tinggi. Sebaliknya, jika biaya kualitas rendah, maka diduga volume penjualannya akan rendah.
J. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dirumuskan hipotesis yaitu: Ha = Ada pengaruh positif biaya kualitas terhadap volume penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian dengan mengadakan penelitian secara langsung terhadap perusahaan tentang pengendalian kualitas produk susu murni. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan data-data yang diperlukan dalam analisis. Dengan demikian, hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh tersebut hanya berlaku terbatas untuk perusahaan dan manajer pengolahan susu Koperasi Susu “Warga Mulya” Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengambil tempat di Koperasi Susu “Warga Mulya”, Pakem, Sleman, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan April 2007.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian ini adalah pimpinan dan kepala bagian unit susu Koperasi Susu “Warga Mulya”, Pakem, Sleman, Yogyakarta. 2. Objek penelitian ini adalah pengendalian kualitas periode bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Desember 2006, biaya kualitas dan volume penjualan susu murni periode bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Desember 2006. 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
D. Data Yang Diperlukan 1. Gambaran umum koperasi yang meliputi sejarah berdirinya koperasi, struktur organisasi, personalia, produksi dan pemasaran susu. 2. Data mengenai biaya kualitas produk susu murni koperasi susu Warga Mulya selama tahun 2006. 3. Data mengenai volume penjualan produk susu murni koperasi susu Warga Mulya selama tahun 2006.
E. Populasi Dan Sampel Populasi penelitian ini untuk mengetahui pengawasan kualitas produk koperasi susu Warga Mulya, yaitu produk susu murni. Sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah susu murni yang diproduksi pada bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Desember 2006. Dari produk susu murni tersebut, yang akan diteliti mengenai variabel Berat Jenis (BJ), Kadar Lemak (FAT), Solid Non Fat (SNF).
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Wawancara adalah melakukan pengumpulan data atau informasiinformasi secara langsung atau lisan maka akan didapatkan data pendukung dari informasi ini, yaitu jalannya produksi secara langsung atau dokumendokumen yang berhubungan dengan informasi yang dicari. Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data jumlah produksi, biaya kualitas, dan volume penjualan susu murni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
2. Observasi langsung Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data-data tentang pelaksanaan
pengendalian
kualitas
yang
ada,
serta
kemungkinan-
kemungkinan penambahan atau perubahan di dalam sistem pengendalian kualitas ini. Observasi secara langsung ini digunakan untuk mengetahui standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan.
G. Uji Prasyarat Analisis/ Asumsi 1. Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang didapatkan berdistribusi normal atau tidak. Bila berdistribusi normal maka salah satu syarat untuk menguji hipotesis dengan statistik parametrik. Uji normalitas menggunakan rumus tes satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov dengan rumus sebagai berikut : D = Maksimum [F0 ( x ) − S n ( x ) ] Keterangan: D = Deviasi atau penyimpangan F0 ( x ) = Distribusi frekuensi kumulatif teoritis S n ( x ) = Distribusi frekuensi yang diobservasi Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikansi 5% berarti sebaran data variabel tidak normal pada taraf signifikansi 5%. Begitu pula sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
2. Linearitas Uji linearitas, dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan terikat mempunyai hubungan linear atau tidak. Antara variabel bebas dan terikat dikatakan mempunyai hubungan yang linear, jika skor variabel diikuti oleh kenaikan skor variabel terikat. Untuk mengetahui apakah kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang linear, maka digunakan uji statistik dengan uji F, sebagai berikut (Sudjana, 1996:332): S 2C F= 2 Se 2 dengan STC =
Se2 =
JK (TC ) k −2 JK (E ) n−k
Keterangan: F = Harga bilangan garis regresi 2 STC = Variasi tuna cocok S e2
= Variasi kekeliruan
Kriteria pengujian linearitas yaitu jika Fhitung < nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang = k-2 dan dk penyebut = n-k, maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linear. Sebaliknya jika Fhitung > dari Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang = k-2 dan dk penyebut = n-k, maka hubungan variabel bebas dan terikat bersifat tidak linear.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
H. Teknik Analisis Data 1. Untuk menjawab rumusan masalah pertama, dilakukan dengan metode sebagai berikut: a. Metode grafik R, yaitu:
R=
∑R n
Keterangan: R = Rentang sampel dari hasil penelitian selama tahun 2006 = Rmax - Rmin n = Banyaknya sampel yang diobservasi selama tahun 2006 Dengan menggunakan batas 3 sigma, maka batas pengendalian untuk grafik R adalah: Batas Pengendali Atas (UCL)
= R.D4
Garis Tengah (CL)
= R
Batas Pengendali Bawah (LCL)
= R .D3
Dengan nilai dari konstanta D4 dan D3 terdapat pada tabel faktor guna membentuk grafik pengendalian variabel. b. Metode grafik X , yaitu: X =
∑X n
Keterangan: X = Nilai masing-masing unsur dalam sampel penelitian selama tahun 2006 n = Banyak sampel yang diobservasi selama tahun 2006 X =
∑X n
Keterangan: ∑ X = Nilai masing-masing unsur dalam sampel penelitian selama tahun 2006 n = Banyak sampel yang diobservasi selama selama tahun 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Dengan menggunakan batas 3 sigma, maka batas pengendalian untuk grafik X adalah: Batas Pengendali Atas (UCL)
= X + A2 R
Garis Tengah (CL)
= X
Batas Pengendali Bawah (LCL)
= X − A2 R
Dengan nilai dari konstanta A2 terdapat pada tabel faktor guna membentuk grafik pengendalian variabel. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya kualitas yang ditimbulkan oleh aktivitas pengendalian pada produk, maka dapat diketahui dengan menggunakan biaya total kualitas. Dengan rumus:
Total Biaya Kualitas = Biaya pengendalian + Biaya kegagalan Total Biaya Kualitas = (Biaya pencegahan + Biaya penilaian) + (Biaya kegagalan internal + Biaya kegagalan eksternal) 2. Untuk menjawab rumusan masalah kedua, peneliti menggunakan uji statistis Regresi sederhana untuk menguji hipotesis yang diajukan. a. Rumusan hipotesis Ho: ρ ≤ 0, Tidak ada pengaruh positif biaya kualitas terhadap volume penjualan. H1: ρ 〉 0, Ada pengaruh positif biaya kualitas terhadap volume penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
b. Pengujian hipotesis Teknik yang digunakan adalah model persamaan regresi sederhana (Sudjana, 1996:315). Rumus:
Y = a + bX
Keterangan: Y = Volume penjualan X = Biaya kualitas a = Konstanta b = Koefisien regresi Untuk menguji signifikansi koefisien regresi dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel, dengan taraf signifikansi 5%. Rumus distribusi nilai t: thit= r
n−2 1− r2
Keterangan: t = Nilai t yang dicari r = Koefisien korelasi X dan Y n = Jumlah sampel dengan derajat keyakinan df= n-2 Kesimpulan: Jika ttabel ≥ thitung, maka H0 diterima Jika ttabel < thitung, maka H0 ditolak. Apabila uji prasyarat Normalitas dan atau Linearitas tidak terpenuhi maka hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan statistis non parametrik, yaitu dengan alat uji statistis Korelasi Spearman dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2006:229):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
ρ =1 −
6 ∑ bi2 n n2 − 1
(
)
Keterangan: ρ = Koefisien korelasi Spearman b = Jarak/ rentang X1 ke X2 n = Jumlah sampel Adapun langkah-langkah uji statistis Korelasi Spearman adalah sebagai berikut (Hasan, 2004:85): 1). Menentukan hipotesis H0 = Tidak ada hubungan positif antara biaya kualitas dan volume penjualan H1 = Ada hubungan positif antara biaya kualitas dan volume penjualan 2). Menentukan taraf nyata ( α ) dan ttabel. Taraf nyata yang digunakan 5% dengan nilai ttabel memiliki derajat kebebasan (db) = n-2. 3). Menentukan kriteria pengujian. a). H0: Tidak ada hubungan positif antara biaya kualitas dan volume penjualan H1: Ada hubungan positif antara biaya kualitas dan volume penjualan H0 diterima (H1ditolak) apabila t0 ≤ tα H1 ditolak (H1diterima) apabila t0 〉 tα
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
b). Menentukan nilai uji statistis (nilai t0 ) t0 = rs
n−2 1 − rs2
c). Membuat kesimpulan. Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Umum Perusahaan Koperasi susu Warga Mulya merupakan salah satu koperasi persusuan yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelopor berdirinya koperasi ini adalah R. Soekarno, Abdul Gani, Dwijo Pradipta, Margono H.W, dan R.S Hadi Hardjono. Rapat pembentukan diadakan pada tanggal 26 September 1978 di kantor Dinas Peternakan DIY, yang kemudian pada tanggal 30 Januari 1979 Koperasi Susu Warga Mulya memperoleh pengesahan Badan Hukum dari Kanwil Departemen Koperasi Propinsi DIY dengan Nomor: 1.128/ BH XI/ 1979 dengan wilayah kerja seluruh propinsi DIY yang berkantor di komplek dinas peternakan yang berlokasi di Jl. Taman Unggas No.4 Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta. Sehingga pada tanggal 30 Januari 1979 ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta. Pada tahun 1988 untuk menunjang pariwisata, maka pemerintah Kotamadya Yogyakarta mengadakan renovasi kawasan Malioboro yang meliputi: Jl. P. Mangkubumi, Jl. A. Yani, Jl. Dwikora, dan sekitar Alun-alun Utara Yogyakarta. Pihak kraton menginstruksikan kepada semua pihak yang menempati tanah di sekitar alun-alun utara atau Jl. Taman Unggas untuk mengosongkan lokasi. Pada waktu itu, Kepala Dinas Peternakan Propinsi DIY Bapak Drs Kridarso mempunyai tanah lengkap dengan bangunannya yang berlokasi di Jl. Arteri Kembang, Maguwoharjo, Depok, Sleman yang akan beliau jual. Berkat 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
kerjasama yang baik, maka disepakati untuk saling tukar tambah dengan tanah milik Koperasi Susu Warga Mulya yang berlokasi di daerah Wirosaban, Umbulharjo, Yogyakarta. Pada tahun 1989 Koperasi Susu Warga Mulya pindah ke alamat yang baru yaitu di Jl. Arteri Kembang, Maguwoharjo, Depok, Sleman yang menempati tanah seluas 892 m2, di mana sudah terdapat bangunan untuk perkantoran. Sehubungan dengan alamat koperasi susu Warga Mulya pindah dan karena ada sedikit perubahan pada anggaran dasarnya, maka Nomor Badan Hukum juga mengalami perubahan pada tanggal 15 Mei 1991 dengan nomor yang baru 1.12a/ BH XI/ 1991. Melihat perkembangan yang terjadi dan lokasi kantor serta pabrik konsentrat yang sudah tidak mungkin lagi untuk diperluas, maka pada tanggal 1 Oktober 1997 pengurus beserta 3 orang wakil dari peternak mencari lokasi baru di jalan Palagan Tentara Pelajar, dusun Bunder, Purwobinangun Pakem, Sleman, Yogyakarta. Dengan berpindahnya lokasi Koperasi Susu Warga Mulya, maka Badan Hukumnya juga berubah pada tanggal 5 Mei 1998 dengan Nomor 27/ BH/ PAD/ KWK.12/ V/ 1998. Kantor yang baru ini menempati tanah seluas 4.320 m2, yang digunakan untuk keperluan perkantoran, pengelolaan susu, serta pabrik makanan ternak. Pada tanggal 1 April 1999 kantor Koperasi Susu Warga Mulya diresmikan penggunaannya oleh Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah RI yang pada waktu itu dijabat oleh Bapak Adi Sasono.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
B. Lokasi Koperasi Susu Warga Mulya Koperasi Susu Warga Mulya terletak di Jalan Palagan Tentara Pelajar km 15,5 dusun Bunder, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Luas areal yang ditempati 4.320 m2, yang terdiri dari perkantoran seluas 339 m2, gudang bahan baku seluas 834 m2, unit pasteurisasi 180 m2, garasi kendaraan 210 m2, dan sisanya digunakan untuk unit makanan ternak, tempat parkir karyawan dan tamu, kamar mandi, dapur, waserda, aula untuk tempat pertemuan dan pos satpam. Koperasi Susu Warga Mulya memilih lokasi ini berdasarkan beberapa faktor, yaitu sebagai berikut: 1. Lokasi Sumber Bahan Baku Peternak sapi perah kebanyakan berada di daerah Yogyakarta sebelah utara, sehingga kebutuhan susu sapi perah dapat dengan mudah dan cepat diperoleh. 2. Transportasi Koperasi ini terletak di pinggir jalan raya sehingga sarana transportasi baik kendaraan besar maupun kecil dapat dengan mudah menjangkaunya. 3. Sumber Energi Sumber energi yang dibutuhkan (listrik) sudah dapat terpenuhi dengan baik dan dapat membantu jalannya proses produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
4. Tenaga Kerja Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta merekrut sebagian tenaga kerja dari warga sekitarnya yang mempuyai keterampilan dan ketekunan sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan dalam koperasi. 5. Sikap Masyarakat Masyarakat di dusun Bunder Purwobinangun sangat mendukung dengan adanya koperasi susu ini, karena sebagian masyarakat dusun ini berternak sapi perah sehingga bisa dengan mudah dan cepat menyetorkan hasil susu ternaknya ke koperasi. 6. Air dan Limbah Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, air bagi koperasi ini juga diperlukan untuk mencuci alat penampungan susu (milkcan) yang jumlahnya banyak. Demikian juga dengan limbah, tidak ada masalah karena pihak koperasi sudah mengantisipasi sebelumnya dengan baik dengan membuat corong limbah. 7. Iklim Iklim di daerah Sleman ini sangat mendukung bagi kelangsungan operasi koperasi. Hal ini dikarenakan dengan keadaan suhu udara yang dingin membantu untuk meningkatkan atau mempertahankan kualitas susu murni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
C. Visi, Misi, Motto Program dan Modal Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta 1. Visi Koperasi Visi Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta adalah menjadi koperasi yang kuat, mandiri dan profesional yang memberikan peningkatan kesejahteraan bersama dan memiliki sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi. 2. Misi Koperasi Misi adalah suatu hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun misi yang dimiliki oleh Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta adalah sebagai berikut: a. Peningkatan kualitas dan produksi b. Membangun komitmen yang lebih kuat c. Penganekaragaman usaha yang mendukung koperasi d. Membangun jaringan pasar e. Pengembangan pendidikan yang berkelanjutan 3. Motto Koperasi Dalam menjalankan usahanya, Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta tidak terlepas dari mottonya yang terkenal dengan sebutan SUKSES MANDIRI, yang kepanjangannya adalah: S
: Setia
M
: Makmur
U
: Usaha
A
: Aman
K
: Koperasi
N
: Nyaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
S
: Sehat
D
: Dinamis
E
: Ekonomi
I
: Idaman
S
: Sejahtera
R
: Rakyat
I
: Indonesia
4. Program Koperasi Program-program yang telah ditetapkan oleh Koperasi Susu Warga Mulya adalah sebagai berikut: a. Bidang Organisasi 1). Pemantaban struktur organisasi koperasi, kelompok dan pemuda 2). Sistem pengaturan tenaga kerja yang sesuai dengan jenjang karier 3). Pengembangan media informasi dan sistem komputerisasi data 4). Pemetaan wilayah dan pendataan seluruh kegiatan koperasi 5). Advokasi kepada pemerintah dan lembaga lainnya 6). Meningkatkan kualitas anggota 7). Memulai standar operasional kerja bagi pengurus, pengawas dan kepada karyawan b. Bidang Sumber Daya Manusia 1). Peningkatan sumber daya manusia untuk karyawan, pengurus, pengawas dan anggota 2). Pendidikan dan pelatihan khusus bagi karyawan PMT dan pembesaran pedet 3). Pendidikan secara periodik dan berkelanjutan bagi anggota baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
4). Peningkatan keterampilan dan pengetahuan bagi petugas lapangan (Kesehatan hewan IB dan PKB) 5). Mengadakan study banding bagi anggota pelaksana koperasi dan rencana tindak lanjut sesuai dengan kepentingan dan kemampuan koperasi 6). Pengembangan dan evaluasi kader lokal c. Bidang Usaha 1). Pengadaan alat-alat persusuan dan alat-alat laboratorium yang standar dan diefektifkan penggunaannya 2). Peremajaan perbaikan dan penambahan kapasitas cooling unit dan tangki susu 3). Penambahan populasi sapi perah sebanyak 50 ekor 4). Peningkatan produksi susu menjadi 6.000 liter per hari 5). Pemberlakuan kredit sapi melalui unit simpan pinjam 6). Penyempurnaan sistem dan ruang pergudangan di PMT 7). Penyempurnaan alat dan mesin pasteurisasi 8). Pembentukan staf pemasaran pasteurisasi yang handal guna peningkatan volume penjualan dari 450 cup menjadi 750 cup per hari 9). Penambahan produk baru, antara lain yogurt, caramel dll 10). Penataan Unit Pembesaran Pedet 11). Optimalisasi keuntungan pada semua unit usaha 12). Mewajibkan bagi anggota untuk menabung minimal Rp. 25.000,00 per tahun untuk saham PMT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
13). Peningkatan pelayanan dan komputerisasi unit Waserda 14). Perbaikan genetik sapi dan pelaksanaan rekording sapi bagi anggota dan bagi koperasi 15). Penerapan agar sadar untuk setor susu bagi semua anggota 16). Pengaktifan penagihan kredit macet (sapi, konsentrat, dan SP) 17). Otonomi Unit Pembesaran Pedet dan Unit Makanan Ternak d. Bidang Umum 1). Pembuatan pondasi bangunan pada tanah pojok sebelah barat kantor dan perbaikan gedung kantor koperasi. 2). Menginvestasikan sistem pengawasan di koperasi
5. Modal Koperasi Modal Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta berasal dari: a. Modal sendiri 1). Simpanan Pokok Simpanan pokok adalah sejumlah uang sama yang wajib untuk dibayarkan oleh anggota. Simpanan pokok ini tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota 2). Simpanan Wajib Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang jumlahnya tidak harus sama wajib untuk dibayarkan oleh anggota koperasi dan simpanan ini tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
3). Dana Cadangan Dana cadangan merupakan sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan menutup kerugian koperasi apabila diperlukan. 4). Hibah b. Modal Pinjaman yang berasal dari: 1). Anggota 2). Koperasi lain dan/ atau anggotanya 3). Bank dan lembaga keuangan lainnya 4). Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya 5). Sumber lain yang sah
D. Struktur Organisasi Dalam struktur organisasi Koperasi Susu Warga Mulya sudah terperinci tugas dari masing-masing unit dan kekuasaaan tertinggi oleh Rapat Anggota Tahunan (RAT). Rapat Anggota Tahunan (RAT) adalah merupakan badan tertinggi yang yang dihadiri oleh seluruh anggota Koperasi Susu Warga Mulya yang akan dilakukan pada bulan Maret dalam setiap tahunnya. 1. Struktur Organisasi Koperasi Susu Warga Mulya a. Rapat Anggota tahunan Dalam struktur organisasi, rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi yang pada rapat tersebut dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam anggaran. Dasar dan wewenang dalam rapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
anggota antara lain untuk menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga; menetapkan kebijaksanaan umum dalam organisasi; manajemen dan usaha; memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus dan pengawas; menetapkan program kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, pengesahan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pengurus dalam melaksanakan tugasnya. b. Pengurus Pengurus koperasi dipilih dari anggota dari dan oleh anggota dalam rapat anggota, yang mempunyai wewenang untuk melaksanakan tindakantindakan dan upaya-upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggungjawabnya dari keputusan dalam rapat anggota, menyusun program kerja di bidang organisasi, usaha dan keuangan; mengusahakan sumber-sumber dana yang diperlukan; menyediakan prasarana dan peralatan kerja organisasi; melakukan pengawasan atas dasar pelaksanaan tugas manajer dan karyawan; mengangkat dan memberhentikan manajer dan karyawan serta menetapkan gaji pegawai. Susunan pengurus Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarata periode 2005 – 2010, adalah sebagai berikut: Ketua I
: H. Danang Iskandar
Ketua II
: Sunardi Aliharjo
Sekretaris
: Drs. Saebani
Bendahara I
: Sugiarto, B.Sc
Bendahara II
: Kawit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
c. Pengawas Pengawas koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota dan bertanggungjawab terhadap rapat anggota atas pelaksanaan dan penyelesaian tugas antara lain melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi termasuk organisasi, usaha dan pelaksanaan kebijakan pengurus dan membuat laporan tentang hasil pemeriksaan. Susunan pengawas Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta periode 2005-2010 adalah sebagai berikut: Ketua Pengawas
: I.Y Soetaryono, B.Sc
Anggota Pengawas I
: Jumadi
Anggota Pengawas II
: Prayitno
d. Manajer Berdasarkan pelimpahan wewenang dari pengurus, manajer sebagai pelaksanan atau pengelola koperasi mempunyai tugas sebagai berikut: 1). Dalam bidang perencanaan, manajer mengkoordinir penyusunan rencana kerja dan anggaran masing-masing unit usaha dan mengajukannya ke pengurus, membantu pengurus dalam menjelaskan rencana kerja di muka anggota. 2). Pada bidang personalia, manajer mengajukan usulan pengangkatan tenaga kerja dan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap karyawan yang berada di bawah koordinasinya. 3). Di bidang administrasinya, manajer menyelenggarakan administrasi usaha dan keuangan, kepegawaian dan umum lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
4) Bidang usaha, dalam bidang ini manajer memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan tugas koperasi sesuai rencana dan anggaran yang telah ditetapkan rapat anggota serta kebijaksanaan yang telah diberikan oleh pengurus. 5). Bidang pengawasan dan pelaporan, manajer melakukan pengawasan terhadap kegiatan atau pekerjaan yang dipercayakan kepada karyawan; melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan secara periodik dan membuat laporan untuk pengurus mengenai semua kegiatan usaha. e. Bagian umum Tugasnya adalah melaksanakan semua pekerjaan administrasi umum, personalia, perawatan dan pemeliharaan peralatan kantor. f. Bagian Keuangan Melaksanakan semua pekerjaan menyimpan dan mengeluarkan uang kas untuk kepentingan operasional koperasi dan setiap hari membuat laporan posisi kas atau keuangan kemudian disampaikan kepada manajer. g. Bagian Akuntansi Tugasnya adalah melaksanakan semua pekerjaan pembukuan dan secara periodik membuat laporan keuangan kemudian disampaikan kepada manajer. h. Unit Susu Tugasnya melaksanakan kegiatan dalam pengadaan atau pembelian bahan baku, menjaga kualitas susu dan pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
i. Unit Makanan Ternak Melaksanakan semua kegiatan yang berkaitan dengan usaha makanan ternak baik dari pengadaan bahan baku, proses produksi, menjaga kualitas susu dan pemasaran. j. Unit Perkreditan dan Simpan Pinjam Melaksanakan semua kegiatan yang menyangkut kredit sapi perah dan kegiatan simpan pinjam untuk karyawan dan anggota. k. Unit Pembesaran Pedet Melaksanakan semua kegiatan mulai dari pemeliharaan pedet, kesehatan, kandang sehingga dapat dihasilkan induk yang siap dipasarkan. l. Unit Pasteurisasi Tugasnya melaksanakan kegiatan dalam pengadaan atau pembelian bahan baku, pemanasan susu, pendinginan, pemberian bahan tambahan, pemberian label, pengemasan, menjaga kualitas susu dan pemasaran. m. Unit Waserda Melaksanakan semua kegiatan warung serba ada atau pertokoan mulai dari penyediaan barang, penataan barang sampai penjualan atau pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
2. Unit Makanan Ternak Koperasi Susu Warga Mulya Koperasi Susu Warga Mulya merupakan salah satu penghasil pakan ternak di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memproduksi konsentrat untuk Sapi Perah (SP1) dan Sapi Potong (SP2). Organisasi dalam produksi makanan ternak adalah sebagai berikut: a. Kepala Unit Makanan Ternak Bertanggungjawab secara keseluruhan tugas-tugas dan proses yang terjadi dalam pabrik makanan ternak, membuat laporan rugi laba, menyusun anggaran. b. Kepala Seksi Produksi Bertugas merancang, mengatur dan mengawasi produk secara keseluruhan dengan berdasar pada kebijakan yang telah ditetapkan. c. Kepala Seksi Pembelian Bertanggungjawab atas pengadaan bahan baku yang akan digunakan untuk proses produksi makanan ternak. d. Kepala Seksi Penjualan Bertanggungjawab atas pemasaran termasuk promosi hasil proses produksi. e. Staf Bertugas sebagai pelaksana kegiatan usaha dan membantu kepala seksi dalam menjalankan tanggung jawabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
f. Tenaga Borongan Bertugas melaksanakan kegiatan dalam proses produksi makanan ternak. Susunan pegawai unit makanan ternak Koperasi Warga Mulya periode 2005 - 2010 adalah sebagai berikut: Kepala Unit Makanan Ternak
: Budi Santoso, B.E
Kepala Seksi Produksi
: Wakijan
Kepala Seksi Pembelian Bahan Baku
: Heri
Kepala Seksi Penjualan
: Latif
3. Proses Produksi makanan ternak ada 4 (empat) tahap, antara lain: a. Tahap Persiapan Tahap pembuatan makanan ternak antara lain persiapan bahan baku, pemeriksaan alat-alat produksi. Persiapan bahan baku antara lain penimbangan, pemeriksaan kualitas bahan dan pengangkutan bahan baku ke tempat proses pengolahan. Pengadaan bahan baku melalui tahapan pembuatan kontrak pembelian dengan pemasok, pengiriman yang tepat waktu, bahan baku yang sesuai dengan standar seperti bau, tekstur, warna dan kondisi bahan baku. Bahan baku yang diperoleh didatangkan dari daerah Klaten, Solo, Sragen, Semarang, Surabaya, Rembang, Temanggung, Pati, Lampung, Kalimantan dan Yogyakarta. Bahan baku yang dipakai diambil dari gudang di mana bahan baku yang telah dibeli disimpan untuk proses produksi. Banyaknya bahan baku yang diambil dari gudang disesuaikan dengan jumlah barang yang akan diproduksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
b. Proses Pengolahan Proses produksi meliputi 3 (tiga) tahap pengolahan, yang meliputi tahap menggiling semua bahan baku kecuali bekatul, dedak padi dan wheat brand. Penggilinggan bahan pakan menggunakan alat hammmer mill, bahan yang digiling antara lain kulit kacang, onggok, bungkil sawil, bungkil kapuk, bungkil kipra. Setelah digiling, bahan baku dimasukkan ke dalam mixer vertical. Namun sebelum dimasukkan ke mixer vertical, bahan lain seperti kulit kopi, garam, wheat brand, bekatul, dedak padi dicampur dengan cara manual baru dimasukkan ke dalam mixer vertical bersama dengan bahan yang telah digiling pada hammer mill dengan kapasitas 1500 kg selama 5 menit. Setelah itu dilihat apakah bahan-bahan yang telah dicampur tersebut sudah halus dan sifat aslinya bahan sudah tidak tampak. c. Proses Pengemasan Pengemasan merupakan suatu cara untuk melindungi produk agar tidak tercemar atau terkontaminasi oleh serangga dan tikus. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan timbangan semi otomatis yang bisa diatur penggunaannya. Bahan pengemasan yang digunakan berupa karung plastik yang berisi informasi produk, nama dan alamat perusahaan, jenis pakan, nama barang, tanggal kadaluarsa, aturan pemakaian. Perusahaan menimbang berat pakan menjadi 50 kg per karungnya. d. Penyimpanan Perusahaan penyimpanan hasil produksinya ke gudang sebelum dipasarkan kepada pembeli atau anggota. Sanitasi yang baik sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
diperhatikan agar gudang tidak lembab dan kotor, ditambah dengan menggunakan alas yang berupa pallet agar barang tidak bersinggungan langsung dengan lintai. 4. Personalia Unit Makanan Ternak Karyawan pada unit makanan ternak berjumlah 20 orang yang terdiri dari karyawam tetap 8 orang, karyawan borongan 12 orang. Karyawan tetap mendapatkan gaji berdasarkan jabatan dan masa kerja, karyawan tetap terdiri dari Kepala Unit Makanan Ternak, Kepala Seksi Produksi, Kepala Seksi Pembelian, Kepala Seksi Penjualan dan Staf dengan jumlah 4 orang. Sedangkan untuk karyawan borongan diberi upah perminggu. Untuk fasilitas yang diberikan antara lain: a. Tunjangan Jabatan b. Tunjangan Keluarga c. Tunjangan Hari Raya d. Uang Lembur e. Uang Makan f. Bonus Penjualan Konsentrat g. Bonus Tahunan h. Uang Transport i. Sarana Ibadah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Kegiatan pengendalian kualitas hasil produksi dalam perusahaan tentu saja mempunyai manfaat, terutama bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pengembangannya di masa yang akan datang. Apabila perusahaan tidak memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya, maka akan sulit untuk maju atau berkembang dan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Oleh karena itu, peranan kualitas produk akan semakin besar dalam hubungannya dengan perkembangan perusahaan. Hal ini dikarenakan persaingan dalam pemasaran produk semakin ketat sejalan meningkatnya jumlah perusahaan yang menghasilkan produk susu murni yang sejenis. Sesuai dengan batasan masalah di atas, maka data yang dicari adalah produk susu murni yang dihasilkan oleh Koperasi Warga Mulya Yogyakarta. Untuk mengetahui variabel Berat Jenis (BJ), Kadar Lemak (FAT) dan Solid Non Fat (SNF) yang diproduksi ada dalam batas kontrol, maka dilakukan pengukuran masing-masing variabel yang terkandung dalam susu murni. Data yang dikumpulkan adalah mengenai jumlah produk susu murni sudah selesai produksi (produk jadi yang siap disetorkan atau dipasarkan ke PT. Sari Husada Yogyakarta). Sedangkan data biaya kualitas yang ditimbulkan dari aktifitas pengendalian terhadap volume penjualan selama tahun 2006, maka data yang diperlukan adalah data penjualan selama tahun 2006 dan komponen biaya kualitas 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
yang meliputi biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal. Berikut ini disajikan data tentang jumlah produk selesai susu murni pada Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta pada kurun waktu tahun 2006 dan data biaya kualitas yang ditimbulkan dari aktivitas pengendalian. 1. Jumlah Produk Selesai Koperasi Warga Mulya Yogyakarta Tabel. 5.1 Jumlah Produk Selesai Produk Susu Murni Koperasi Warga Mulya Yogyakarta Selama tahun 2006 (dalam Liter)
No.
Bulan
Jumlah
Target
Keterangan
Perusahaan
Jumlah
produk
bulan Januari 1
Januari
220.983
210.000
selesai mencapai
target yang telah ditentukan
oleh
perusahaan,
yaitu melampaui target sebesar 10.983 liter Jumlah 2
Februari
214.682,50
218.500
produk
selesai
bulan Februari tidak mencapai target yang telah ditentukan
oleh
perusa-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
haan, yaitu lebih sedikit 3.817,5 liter Jumlah
produk
selesai
bulan Maret tidak menca3
Maret
245.535,50
280.300
pai
yang
target
ditentukan
oleh
telah perusa-
haan, yaitu lebih sedikit 34.764,5 liter Jumlah
produk
selesai
bualn April tidak menca4
April
258.028,50
276.100
pai
yang
target
telah
ditentukan oleh perusahaan,
yaitu
lebih
sedikit
18.071,5 liter Jumlah
produk
selesai
bulan Mei mencapai tar5
Mei
224.349
205.700
get yang telah ditentukan oleh
perusahaan,
yaitu
melampaui target sebesar 18.649 liter 6
Juni
123.991
115.350
Jumlah
produk
selesai
bulan Juni mencapai tar-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
get yang telah ditentukan oleh
perusahaan,
yaitu
melampaui target sebesar 8.641 liter Jumlah
produk
selesai
bulan Juli mencapai target 7
Juli
111.090
97.500
yang telah ditentukan oleh perusahaan, yaitu melampaui target sebesar 13.590 liter Jumlah
produk
selesai
bulan Agustus tidak men8
Agustus
147.487
215.100
capai target yang telah ditentukan oleh perusahaan,
yaitu
lebih
sedikit
produk
selesai
67.613 liter Jumlah bulan 9
September
164.408,50
179.450
September
tidak
mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan,
yaitu
lebih
15.041,5 liter
sedikit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Jumlah
produk
selesai
bulan Oktober tidak men10
Oktober
198.990
203.200
capai target yang telah ditentukan oleh perusahaan,
yaitu
lebih
sedikit
produk
selesai
4.210 liter Jumlah
bulan November mencapai 11
November
215.178,50
195.780
target yang telah ditentukan oleh perusahaan, yaitu melampaui target sebesar 19.398,5 liter Jumlah
produk
selesai
bulan Desember mencapai 12
Desember
211.795
182.800
target yang telah ditentukan oleh perusahaan, yaitu melampaui target sebesar 28.995 liter
Tabel 5.1 menunjukkan jumlah produk selesai susu murni selama tahun 2006. Dari tabel tampak bahwa ada 6 bulan yang jumlah produksinya melampaui target yang ditentukan, yaitu pada bulan Januari melampaui target sebesar 10.983 liter, bulan Mei melampaui target sebesar 18.649 liter, bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Juni melampaui target sebesar 8.641 liter, bulan Juli melampaui target sebesar 13.590 liter, bulan November melampaui target sebesar 19.398,5 liter, dan bulan Desember melampaui target sebesar 28.995 liter. Untuk 6 bulan lainnya terdapat hasil produksi yang tidak melampaui target yang ditentukan, yaitu: bulan Februari sebesar 3.817,5 liter; bulan Maret sebesar 34.764,5 liter; bulan April 18.071,5 liter; bulan Agustus sebesar 67.613 liter; bulan September sebesar 15.041,5 liter; bulan Oktober sebesar 4.210 liter.
2. Biaya Kualitas Produk Susu Murni Koperasi Warga Mulya Yogyakarta Tabel 5.2 Biaya Kualitas Produk Susu Murni Koperasi Warga Mulya Yogyakarta Selama tahun 2006 (dalam Rupiah)
No.
Bulan
Jumlah
Target Perusahaan
Keterangan
Biaya kualitas bulan Januari 1
Januari
16.615.708
16.700.000
tidak melampaui target yang telah ditentukan oleh perusahaan, yaitu 84.292 Biaya kualitas bulan Februari
2
Februari
19.256.524
19.100.000
melampaui target yang telah ditentukan oleh perusahaan, yaitu 156.524
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Biaya kualitas bulan Maret 3
Maret
15.342.185
13.750.000
tidak melampaui target yang telah ditentukan oleh perusahaan, yaitu 1.574.185 Biaya kualitas bulan April
4
April
15.606.164
14.300.000
tidak melampaui target yang telah ditentukan oleh perusahaan, yaitu 1.306.164 Biaya kualitas bulan Mei
5
Mei
14.780.318
16.200.000
tidak melampaui target yang telah ditentukan oleh perusahaan, yaitu 1.419.682 Biaya kualitas bulan Juni
6
Juni
12.706.628
13.150.000
tidak melampaui target yang telah ditentukan oleh perusahaan, yaitu 443.372 Biaya kualitas bulan Juli
7
Juli
9.178.170
10.200.000
tidak melampaui target yang telah ditentukan oleh perusahaan, yaitu 1.021.830
8
Agustus
10.492.124
9.500.000
Biaya kualitas bulan Agustus melampaui target yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
ditentukan oleh perusahaan, yaitu 992.124 Biaya kualitas bulan Sep9
September
9.294.396
7.800.000
tember
melampaui
target
yang telah ditentukan oleh perusahaan, yaitu 9.294.396 Biaya kualitas bulan Oktober
10
Oktober
10.747.443
10.300.000
melampaui target yang telah ditentukan oleh perusahaan, yaitu 447.443 Biaya kualitas bulan Novem-
11
November 11.171.658
11.400.000
ber tidak melampaui target yang telah ditentukan oleh perusahaan, yaitu 228.342 Biaya kualitas bulan Desem-
12
Desember
9.785.904
10.700.000
ber tidak melampaui target yang telah ditentukan oleh perusahaan, yaitu 914.096
Tabel 5.2 menunjukkan biaya kualitas produk susu murni selama tahun 2006. Dari tabel tampak bahwa ada 8 bulan yang menunjukkan bahwa biaya kualitas tidak melampaui target yang ditentukan oleh koperasi Warga Mulya Yogyakarta, yaitu bulan Januari di bawah target sebesar Rp. 84.292,00,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
bulan Maret di bawah target sebesar Rp. 1.574.185,00, bulan April di bawah target sebesar Rp. 1.306.164,00, bulan Mei di bawah target sebesar Rp. 1.419.682,00, bulan Juni di bawah target sebesar Rp. 443.372,00, bulan Juli di bawah target sebesar Rp. 1.021.830,00, bulan November di bawah target sebesar Rp. 228.342,00, bulan Desember di bawah target sebesar Rp. 914.096,00. Kedelapan bulan tersebut memberikan gambaran bahwa biaya kualitas yang dikeluarkan untuk biaya produksi dalam batas baik. Untuk 4 bulan lainnya memberikan gambaran bahwa biaya kualitas yang dikeluarkan untuk biaya produksi melampaui target yang telah ditentukan oleh Koperasi Susu Warga Mulya. Pada bulan Februari melampaui target sebesar Rp. 156.524,00, bulan Agustus melampaui target sebesar Rp. 992.124,00, bulan September melampaui target sebesar Rp. 9.294.396,00, dan bulan Oktober sebesar Rp. 447.443,00.
B. Analisis Data 1. Pengendalian Kualitas Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Untuk menjawab masalah pertama dalam penelitian ini, produk dinyatakan dalam data variabel Berat Jenis (BJ), Kadar Lemak (FAT) dan Solid Non Fat (SNF) susu murni. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data tersebut adalah menggunakan diagram kontrol rata-rata ( X ) dan diagram kontrol rentang (R). Diagram kontrol rata-rata ( X ) digunakan untuk menganalisis proses produksi ditinjau dari nilai rata-rata variabel hasil proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
dan diagram kontrol rentang (R) digunakan untuk pengontrolan kualitas mengenai dispersi atau variasi, sebab dapat terjadi proses produksi yang menghasilkan rata-rata yang dapat diterima tetapi dispersi atau variasi telah berubah. Berikut adalah hasil pengukuran terhadap variabel Berat Jenis (BJ), Kadar Lemak (FAT) dan Solid Non Fat (SNF) susu murni selama tahun 2006 dengan menggunakan 3 sampel setiap bulannya. Diagram kontrol yang digunakan adalah diagram kontrol rata-rata ( X ) dan diagram kontrol rentang (R) dengan menggunakan tiga sigma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Tabel 5.3 Variabel Berat Jenis (BJ) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Bulan Januari 2006 – Desember 2006 Bulan
Berat Jenis
Rata-rata
Rentang
(BJ)
(x)
(R)
Jan
1.834,43
1.847,04
1.828,18
1.836,55
18,86
Feb
1.847,13
1.846,99
1.840,67
1.844,93
6,46
Mar
1.877,25
1.872,18
1.868,73
1.872,72
8,52
Apr
1.874,25
1.856,81
1.853,86
1.861,64
20,39
Mei
1.814,68
1.841,63
1.799,04
1.818,45
42,59
Juni
1.809,65
1.771,42
1.823,72
1.801,60
52,3
Juli
1.812,20
1.843,62
1.744,41
1.800,17
99,21
Agust
1.759,37
1.798,60
1.804,26
1.787,41
44,89
Sept
1.749,06
1.739,38
1.759,44
1.749,29
20,06
Okt
1.770,43
1.773,53
1.772,21
1.772,05
3,1
Nov
1.773,48
1.792,47
1.779,43
1.781,79
18,99
Des
1.812,70
1.789,97
1.781,84
1.794,84
30,86
21.721,44
366,23
Jumlah Dari tabel 5.1 diperoleh X =
=
∑x n 21.721,44 12
= 1.810,12
∑ x = 21.721,44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
∑ R = 366,23 R =
=
∑R n 366,23 12
= 30,52
Untuk membuat diagram kontrol rata-rata ( X ) tiga sigma Berat Jenis (BJ) susu murni, maka: BPA (UCL)
= X + A2. R = 1.810,12 + (1,023) (30,52) = 1.810,12 + 31,22 = 1.841,34
Garis Tengah (CL) X = 1.810,12
BPB (LCL)
= X - A2. R = 1.810,12 - (1.023) (30,52) = 1.810,12 - 31,22 = 1.778,9
Dari lampiran 1 untuk setiap pengambilan sampel terdiri dari 3 unit (n=3) diperoleh A2 = 1,023. Diagram kontrol rata-rata ( X ) ditunjukkan pada gambar 5.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Untuk membuat diagram kontrol R tiga sigma Berat Jenis (BJ) susu murni, maka: BPA (UCL)
= R .D4 = 30,52 (2,574) = 78,56
Garis Tengah (CL) R = 30,52 BPB (LCL)
= R .D3 = 30,52 (0) =0
Di mana harga D3 dan D4 diperoleh dari lampiran 2. Diagram kontrol rentang (R) ditunjukkan dalam gambar 5.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Gambar 5.1 Diagram Kontrol Rata-rata ( X ) Variabel Berat Jenis (BJ) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Control Chart: Rata-rata Berat Jenis Rata-rata Berat Jenis
Gambar 5.2 Diagram Kontrol Rentang (R) Variabel Berat Jenis Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta
Dari gambar 5.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 5 titik sampel penelitian yang melampaui dari batas pengendali: 3 titik
yang
melampaui batas pengendali atas, yaitu pada bulan Februari, bulan Maret dan bulan April dan terdapat 2 titik yang melampaui dari batas pengendali bawah, yaitu pada bulan September dan bulan Oktober. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
grafik kendali ini tidak terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Februari ke bulan Maret terlihat bahwa rentangnya jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas. Perlahan posisi titik sampel bulan April turun mendekati daerah terkendali. Posisi titik sampel pada bulan Agustus (di mana berada pada daerah terkendali) menuju ke bulan September rentang titik sampelnya jauh menurun sampai titik terendah pada batas pengendali bawah. Titik sampel bulan Oktober mulai naik menunjukkan peningkatan yang lebih baik, yaitu menuju ke daerah terkendali. Oleh karena rentang posisi titik-titik sampel bulan Februari ke bulan Maret, bulan April ke bulan Mei, dan bulan Agustus ke bulan September jauh, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Berat Jenis (BJ) susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Tabel 5.4 Sampel yang Keluar Batas Pengendali Variabel Berat Jenis (BJ) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta No.
Sampel
Rata-Rata
Urut
Bulan
(x)
Penyebab
Keterangan Penyebab
1
Januari
1.836,55
Tidak ada keterangan
-
2
Februari
1.844,93
Tidak ada keterangan
-
Kurang terjaga
Terkait dengan
ketelitian dalam proses
sterilisasi susu
sterilisasi susu murni
murni
Tabung penampung
Terkait dengan
susu murni masih
tabung penampung
bercampur dengan air
susu murni
3
4
Maret
April
1.872,72
1.861,64
tawar
5
September
1.749,29
Tabung penampung
Terkait dengan
susu murni masih
tabung penampung
bercampur dengan air
susu murni
tawar 6
Oktober
1.772,05
Tidak ada keterangan
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Gambar 5.2 Diagram Kontrol Rentang (R) Variabel Berat Jenis (BJ) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta
Control Chart: Rentang Berat Jenis Rentang Berat Jenis
Dari gambar 5.2 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 1 sampel penelitian yang melampaui dari batas atas pengendalian, yaitu pada bulan Juli. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau grafik kendali ini tidak terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Januari ke bulan Februari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
terlihat menurun, kemudian pada bulan Februari sampai dengan bulan Juni terlihat mengalami kenaikan yang tetap masih pada daerah terkendali. Hal lain adalah posisi sampel bulan Juni ke bulan Juli, terlihat posisi titiknya atau rentang posisi titiknya jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas. Posisi titik sampel bulan Juli ke bulan Agustus mengalami penurunan yang rentang posisi titik sampelnya sangat jauh, yang kemudian dari bulan Agustus ke bulan-bulan berikutnya posisi titik sampel menurun dan kemudian naik tetap masih berada pada daerah terkendali. Oleh karena rentang posisi titik-titik sampel bulan Juni ke bulan Juli jauh dan terlihat jauh posisi naik pada batas tertinggi melampaui batas pengendali atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Berat Jenis (BJ) susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut:
Tabel 5.5 Sampel yang Keluar Batas Pengendali Variabel Berat Jenis Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta No.
Sampel
Rentang
Urut
Bulan
(R)
1
Juli
99,21
Penyebab Tidak ada keterangan
Keterangan Penyebab -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Tabel 5.6 Variabel Kadar Lemak (FAT) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Tahun 2006 – Desember 2006 Minggu
Kadar Lemak
Rata-rata
Rentang
(FAT)
(x)
(R)
Jan
3,90
3,95
3,82
3,89
0,13
Feb
3,92
3,93
3,89
3,91
0,04
Mar
4,04
4,02
4,05
4,03
0,03
Apr
4,01
3,98
3,94
3,98
0,07
Mei
3,77
3,86
3,68
3,77
0,18
Juni
3,60
3,58
3,65
3,61
0,07
Juli
3,70
3,65
3,50
3,62
0,2
Agust
3,55
3,58
3,60
3,58
0,05
Sept
3,51
3,45
3,57
3,51
0,12
Okt
3,58
3,60
3,58
3,58
0,02
Nov
3,60
3,76
3,63
3,66
0,16
Des
3,75
3,74
3,69
3,73
0,06
44,87
1,13
Jumlah Dari tabel 5.6 diperoleh
X = =
∑x n 44,87 12
= 3,74
∑ x = 44,87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
∑ R = 1,13 R = =
∑R n 1,13 12
= 0,09
Untuk membuat diagram kontrol rata-rata ( X ) tiga sigma Kadar Lemak (FAT) susu murni, maka: BPA (UCL)
= X + A2. R = 3,74 + (1,023) (0,09) = 3,74 + 0,09 = 3,83
Garis Tengah (CL) X = 3,74
BPB (LCL)
= X - A2. R = 3,74 - (1,023) (0,09) = 3,74 - 0,09 = 3,65
Dari lampiran 1 untuk setiap pengambilan sampel terdiri dari 3 unit (n=3) diperoleh A2 = 1,023. Diagram kontrol rata-rata ( X ) ditunjukkan pada gambar 5.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Untuk membuat diagram kontrol R tiga sigma Kadar Lemak (FAT) susu murni, maka: BPA (UCL)
= R .D4 = 0,09 (2,574) = 0,23
Garis Tengah (CL) R = 0,094 BPB (LCL)
= R .D3 = 0,09 (0) =0
Di mana harga D3 dan D4 diperoleh dari lampiran 2. Diagram kontrol rentang (R) ditunjukkan dalam gambar 5.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Gambar 5.3 Diagram Kontrol Rata-rata ( X ) Variabel Kadar Lemak (FAT) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta
Control Chart: Rata-rata Kadar Lemak (FAT) Rata-rata Kadar Lemak
Dari gambar 5.3 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 9 sampel penelitian yang melampaui dari batas pengendali: 4 titik yang melampaui batas pengendali atas, yaitu pada bulan Januari, bulan Februari, bulan Maret dan bulan April dan terdapat 5 sampel penelitian yang melampaui dari batas pengendali bawah, yaitu pada bulan Juni, bulan Juli, bulan Agustus, bulan September dan bulan Oktober. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau grafik kendali ini tidak terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Februari ke bulan Maret terlihat bahwa rentangnya jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas. Perlahan posisi titik sampel bulan Maret ke bulan April menurun ke bulan April mendekati batas terkendali, bulan April ke bulan Mei jauh menurun ke daerah terkendali. Posisi titik sampel pada bulan tersebut jauh dari batas pengendali atas ke daerah terkendali. Posisi letak sampel bulan Mei ke bulan Juni mengalami kemerosotan atau penurunan menuju luar batas pengendali bawah. Posisi titik sampel penelitian bulan September sangat jauh berada pada titik maksimal batas pengendali bawah. Posisi titik sampel pada bulan Oktober (di mana berada pada batas pengendali bawah) menuju ke bulan November (di mana pada daerah terkendali) menunjukkan peningkatan yang lebih baik, yaitu menuju ke daerah terkendali. Oleh karena rentang posisi titik-titik sampel bulan Februari ke bulan Maret, bulan April ke bulan Mei, bulan Mei ke bulan Juni, bulan Agustus ke bulan September jauh, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kadar Lemak (FAT) susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Tabel 5.7 Sampel yang Keluar Batas Pengendali Variabel Kadar Lemak (FAT) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta No.
Sampel
Rata-Rata
Urut
Bulan
(x)
1
Januari
3,89
Tidak ada keterangan
-
2
Februari
3,91
Tidak ada keterangan
-
3
Maret
4,03
Sanitasi karyawan
Penyebab
Tabung penampung 4
April
3,98
susu murni masih bercampur dengan air tawar
5
Juni
3,61
Tidak ada keterangan
6
Juli
3,62
Sanitasi ruangan
7
Agustus
3,58
Tidak ada keterangan Tabung penampung
8
September
3,51
susu murni masih bercampur dengan air tawar
9
Oktober
3,58
Tidak ada keterangan
Keterangan Penyebab
Terkait dengan karyawan Terkait dengan tabung penampung susu murni Terkait dengan ruangan Terkait dengan tabung penampung susu murni -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Gambar 5.4 Diagram Kontrol Rentang (R) Variabel Kadar Lemak (FAT) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Control Chart: Rentang Kadar Lemak (FAT) Rata-rata Kadar Lemak
Dari gambar 5.4 di atas dapat dilihat bahwa semua posisi titik-titik ke12 sampel penelitian berada pada daerah terkendali. Walaupun rentang dari masing-masing posisi titik sampel yang tidak sama dengan pola grafiknya selalu turun-naik, tetapi hal ini menunjukkan bahwa grafik rentang kadar lemak (FAT) susu murni terkendali dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Tabel 5.8 Variabel Solid Non Fat (SNF) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Bulan Januari 2006 – Desember 2006 Bulan
Solid Non Fat
Rata-rata
Rentang
(SNF)
(x)
(R)
Jan
7,67
7,69
7,71
7,69
0,04
Feb
7,72
7,72
7,72
7,72
0
Mar
7,79
7,78
7,73
7,77
0,06
Apr
7,80
7,72
7,75
7,76
0,08
Mei
7,68
7,75
7,68
7,70
0,07
Juni
7,70
7,61
7,39
7,57
0,31
Juli
7,65
7,63
7,55
7,61
0,1
Agust
7,61
7,50
7,44
7,52
0,17
Sept
7,55
7,55
7,55
7,55
0
Okt
7,61
7,60
7,61
7,61
0,01
Nov
7,60
7,55
7,61
7,59
0,06
Des
7,69
7,56
7,56
7,60
0,13
91,69
1,03
Jumlah Dari tabel 5.8 diperoleh
X = =
∑x n 91,69 12
= 7,64
∑ x = 91,69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
∑ R = 1,03 R = =
∑R n 1,03 12
= 0,09
Untuk membuat diagram kontrol rata-rata ( X ) tiga sigma Solid Non Fat (SNF) susu murni, maka: BPA (UCL)
= x + A2. R = 7,64 + (1,023) (0,09) = 7,64 + 0,09 = 7,73
Garis Tengah (CL) X = 7,64
BPB (LCL)
= X - A2. R = 7,64 - (1,023) (0,09) = 7,64 – 0,09 = 7,55
Dari lampiran 1 untuk setiap pengambilan sampel terdiri dari 3 unit (n=3) diperoleh A2 = 1,023. Diagram kontrol rata-rata ( X ) ditunjukkan pada gambar 5.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Untuk membuat diagram kontrol R tiga sigma Solid Non Fat (SNF) susu murni, maka: BPA (UCL)
= R .D4 = 0,09 (2,574) = 0,23
Garis Tengah (CL) R = 0,09 BPB (LCL)
= R .D3 = 0,09 (0) =0
Di mana harga D3 dan D4 diperoleh dari lampiran 2. Diagram kontrol rentang R ditunjukkan dalam gambar 5.9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Gambar 5.5 Diagram Kontrol Rata-rata ( X ) Variabel Solid Non Fat (SNF) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Control Chart: Rata-rata Solid Non Fat Rata-rata Solid Non Fat
Dari gambar 5.5 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 3 sampel penelitian yang melampaui dari batas pengendali: 2 titik
yang
melampaui batas pengendali atas, yaitu pada bulan Maret dan bulan April dan terdapat 1 titik yang melampaui batas pengendali bawah, yaitu pada bulan Agustus. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau grafik kendali ini tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Februari ke bulan Maret terlihat bahwa rentangnya jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas. Perlahan posisi titik sampel bulan Maret ke bulan April menurun ke bulan April mendekati batas pengendali atas. Pada bulan Mei ke bulan Juni pola grafik menunjukkan penurunan yang rentangnya sangat jauh, akan tetapi masih tetap dalam daerah terkendali. Posisi titik sampel pada bulan Juli ke bulan Agustus terlihat mengalami penurunan yang melampaui batas pengendali bawah dengan rentang yang jauh. Titik sampel pada bulan Agustus ke bulan September terlihat mengalami kenaikan yang lebih baik menuju ke daerah terkendali. Oleh karena adanya titik-titik sampel penelitian yang tidak terkendali dalam batas pengendali atas maupun batas pengendali bawah, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Solid Non Fat (SNF) susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Tabel 5.9 Sampel yang Keluar Batas Pengendali Variabel Solid Non Fat (SNF) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta No.
Sampel
Rata-Rata
Urut
Bulan
(x)
1
Maret
7,77
Sanitasi ruangan
2
April
7,76
Tidak ada keterangan
-
3
Agustus
7,52
Tidak ada keterangan
-
Penyebab
Keterangan Penyebab Terkait dengan ruangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Gambar 5.6 Diagram Kontrol Rentang (R) Variabel Solid Non Fat (SNF) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta Control Chart: Rentang Solid Non Fat Rata-rata Solid Non Fat
Dari gambar 5.6 di atas dapat dilihat bahwa dari 12 titik terdapat 1 sampel penelitian yang melampaui dari batas atas pengendalian, yaitu pada bulan Juni. Apabila sebab-sebab yang menimbulkan penyimpangan ini diketahui, maka titik yang membuat peta atau grafik kendali ini tidak terkontrol bisa dihilangkan. Tetapi apabila tidak diketahui, maka titik tersebut tidak bisa sembarang dihilangkan. Posisi titik sampel pada bulan Januari ke bulan Februari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
terlihat menurun sampai pada batas pengendali bawah, kemudian pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei terlihat mengalami kenaikan yang tetap masih pada daerah terkendali. Hal lain posisi titik sampel bulan Mei ke bulan Jui terlihat posisi titiknya atau rentang posisi titiknya sangat jauh naik ke posisi titik tertinggi pada batas pengendali atas (melampaui daerah terkendali). Posisi titik sampel bulan Juni ke bulan Juli mengalami penurunan yang menunjukkan keadaan lebih baik dengan rentang posisi titik sampelnya sangat jauh, yang kemudian dari bulan Juli ke bulan-bulan berikutnya posisi titik sampel tetap masih berada pada daerah terkendali. Oleh karena rentang posisi titik-titik sampel bulan Mei ke bulan Juni sangat jauh posisi naik pada batas tertinggi melampaui batas pengendali atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Solid Non Fat (SNF) susu murni tersebut tidak terkendali dengan baik. Identifikasi sampel penelitian yang melampaui batas pengendalian adalah sebagai berikut:
Tabel 5.10 Sampel yang Keluar Batas Pengendali Variabel Solid Non Fat (SNF) Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta No.
Sampel
Rentang
Urut
Bulan
(R)
1
Juni
0,31
Penyebab Tidak ada keterangan
Keterangan Penyebab -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
2. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Volume Penjualan Susu Murni a. Pengujian Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Hasil pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov untuk biaya kualitas, nilai asymtot siginificant 0,721. Oleh karena nilai asymtot siginificant 0,721> α =0,05, maka disimpulkan distribusi variabel biaya kualitas susu murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta selama tahun 2006 adalah berdistribusi normal. Hasil pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov untuk variabel volume penjualan nilai asymtot siginificant 0,579. Oleh karena nilai asymtot siginificant 0,579> α =0,05, maka disimpulkan distribusi variabel volume penjualan susu murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta selama tahun 2006 adalah berdistribusi normal. Hasil perhitungan tersaji pada lampiran 5 halaman 114. b. Pengujian Linearitas Pengujian linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel yang dimaksud dalam hal ini adalah variabel biaya kualitas dengan variabel volume penjualan. Pengujian linearitas dilakukan berdasarkan statistik uji F dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengambilan kesimpulan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dikatakan linear jika Fhitung < Ftabel, dan begitu pula sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Pengujian linearitas hubungan antara biaya kualitas dengan volume penjualan diperoleh hasil sebagai berikut: Fhitung sebesar 3,799 sedangkan Ftabel pada dk pembilang 8 dan dk penyebut 2 taraf signifikansi 5% diperoleh Ftabel sebesar 19,37. Berdasarkan hasil pengujian ini diketahui bahwa Fhitung
c. Pengujian Hipotesis 1). Rumusan Hipotesis H0 = Tidak ada pengaruh positif antara biaya kualitas terhadap volume penjualan H1= Ada pengaruh positif antara biaya kualitas terhadap volume penjualan 2). Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil perhitungan t (lampiran 7 halaman 116) menunjukkan nilai dari thitung adalah 2,350 sedangkan nilai pada ttabel adalah 1,78. Oleh karena thitung > ttabel, maka Ho: ditolak. Artinya, ada pengaruh positif biaya kualitas terhadap volume penjualan. Persamaan regresi
linear
sederhana
dapat
disusun
sebagai
berikut:
Y=85253,5978943+0,008475225153041.X. Artinya setiap kenaikan 1 satuan X, maka Y meningkat sebesar 0,008475225153041.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
C. Pembahasan 1. Pengendalian Kualitas Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta a. Variabel Berat Jenis (BJ) Susu Murni Berdasarkan hasil analisis sebagaimana tersaji pada diagram kontrol rata-rata ( X ) (gambar 5.1) untuk variabel Berat Jenis (BJ) susu murni terlihat bahwa adanya titik-titik jatuh di luar batas kontrol atau tidak terkendali pada batas pengendali atas, yaitu terlihat pada bulan Februari, Maret, dan bulan April. Sedangkan letak titik-titik yang tidak terkendali pada batas pengendali bawah adalah pada bulan September dan bulan Oktober. Titik-titik sampel selama tahun 2006 terlihat bahwa bulan Februari ke bulan Maret, bulan April ke bulan Mei dan bulan Agustus ke bulan September terlihat rentang dan polanya yang jauh serta posisi titik-titik penelitian tersebar tidak merata. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Berat Jenis (BJ) susu murni tidak terkendali dengan baik. Adanya titik-titik yang tidak terkendali, baik dalam batas atas maupun batas bawah tersebut disebabkan antara lain pada proses sterilisasi, kebersihan tabung penampungan susu murni yang kurang kering (masih bercampur antara susu dengan air tawar). Pengujian kualitas yang kurang baik maka tentu saja akan berdampak pada hasil akhir kualitas susu murni yang diproduksi. Berdasarkan hasil analisis variabel Berat Jenis (BJ) susu murni selama tahun 2006 tersebut, secara umum persentase kerusakannya masih dalam batas kontrol atau masih dalam batas terkendali. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
terlihat bahwa adanya 3 (tiga) letak titik-titik yang berada di atas batas atas pengendali atau batas kontrol, adanya 7 (tujuh) letak titik-titik yang berada dalam batas pengendali atau batas kontrol, dan adanya 2 (dua) letak titiktitik yang berada dalam batas bawah pengendali atau batas kontrol. Berdasarkan pengamatan peneliti, penyebab tidak terkendalinya variabel Berat Jenis (BJ) kualitas produk susu murni baik yang berada dalam batas pengendali atas maupun batas pengendali bawah tersebut dapat dianalisis, misalnya kurang telitinya dalam pengujian kualitas susu pada saat penerimaan awal susu dari para peternak, kebersihan tabung susu, kurangnya pengawasan oleh adanya campuran air tawar dengan susu murni, kurang terjaga kebersihan dalam penyaringan dan dalam pengolahan dalam mesin cooling unit. b. Variabel Kadar Lemak (FAT) Susu Murni Dari gambar 5.3, yang menunjukkan diagram kontrol rata-rata ( X ) untuk variabel Kadar Lemak (FAT) susu murni terlihat bahwa adanya titik-titik jatuh di luar batas kontrol atau tidak terkendali pada batas pengendali atas, yaitu terlihat pada bulan Januari, bulan Februari, bulan Maret, dan bulan April. Sedangkan letak titik-titik yang tidak terkendali pada batas pengendali bawah adalah pada bulan Juni, bulan Juli, bulan Agustus, bulan September, dan bulan Oktober. Hal tersebut menunjukkan bahwa keadaan tidak terkendali. Titik-titik sampel selama tahun 2006 terlihat bahwa bulan Februari ke bulan Maret, bulan April ke bulan Mei, bulan Mei ke bulan Juni, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
bulan Agustus ke bulan September terlihat rentang dan polanya yang jauh serta posisi titik-titik penelitian tersebar tidak merata. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kadar Lemak (FAT) susu murni tidak terkendali dengan baik. Adanya titik-titik yang tidak terkendali, baik dalam batas atas maupun batas bawah tersebut disebabkan antara lain kurangnya sanitasi ruangan, sanitasi kebersihan karyawan yang kurang terjaga, kurang terjaganya dalam proses sterilisasi, kebersihan tabung penampungan susus murni yang kurang kering (masih bercampur antara susu dengan air tawar). Proses pengujian kualitas yang kurang baik maka tentu saja akan berdampak pada hasil akhir kualitas susu murni yang diproduksi. Berdasarkan hasil analisis variabel Kadar Lemak (FAT) susu murni selama 1 (satu) tahun tersebut, secara umum persentase kurang dapat terkontrol atau kurang terkendali. Hal ini terlihat bahwa hanya ada 3 (tiga) titik yang berada batas pengendali atau batas kontrol, yaitu pada bulan Mei, November, dan Desember. Berdasarkan pengamatan peneliti, penyebab tidak terkendalinya variabel Kadar Lemak (FAT) kualitas produk susu murni baik yang berada dalam batas pengendali atas maupun batas pengendali bawah tersebut dapat dianalisis, misalnya kurang telitinya dalam pengujian kualitas susu pada saat penerimaan awal susu dari para peternak, kebersihan tabung susu, kurangnya pengawasan oleh adanya campuran air tawar dengan susu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
murni, kurang terjaga kebersihan dalam penyaringan dan dalam pengolahan dalam mesin cooling unit, sanitasi ruangan, sanitasi karyawan. c. Variabel Solid Non Fat (SNF) Susu Murni Dari gambar 5.5, yang menunjukkan diagram kontrol rata-rata ( X ) untuk variabel Solid Non Fat (SNF) susu murni terlihat bahwa adanya titik-titik jatuh di luar batas kontrol atau tidak terkendali pada Batas Pengendali Atas, yaitu terlihat pada bulan Maret, dan bulan April. Sedangkan letak titik-titik yang tidak terkendali pada Batas Pengendali Bawah adalah pada bulan Agustus. Titik-titik sampel selama tahun 2006 terlihat bahwa bulan Februari ke bulan Maret, bulan Maret ke bulan April, bulan Mei ke bulan Juni terlihat rentang dan polanya yang jauh serta posisi titik-titik penelitian tersebar tidak merata. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Solid Non Fat (SNF) susu murni tidak terkendali dengan baik. Adanya titik-titik yang tidak terkendali, baik dalam batas atas maupun batas bawah tersebut disebabkan antara lain kurangnya sanitasi ruangan, sanitasi kebersihan karyawan yang kurang terjaga, kurang terjaganya dalam proses sterilisasi, kebersihan tabung penampungan susus murni yang kurang kering (masih bercampur antara susu dengan air tawar). Proses pengujian kualitas yang kurang baik maka tentu saja akan berdampak pada hasil akhir kualitas susu murni yang diproduksi. Berdasarkan hasil analisis variabel Solid Non Fat (SNF) susu murni selama 1 (satu) tahun tersebut, secara umum persentase terkontrol atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
terkendali. Hal ini terlihat bahwa hanya ada 9 (sembilan) letak titik-titik yang berada pada batas pengendali atau batas kontrol, yaitu pada bulan Januari, bulan Februari, bulan Mei, bulan Juni, bulan Juli, bulan Oktober, bulan November, dan bulan Desember. Berdasarkan pengamatan peneliti, tidak terkendalinya variabel Solid Non Fat (SNF) kualitas produk susu murni baik yang berada dalam batas pengendali atas maupun batas pengendali bawah tersebut dapat dianalisis, misalnya kurang telitinya dalam pengujian kualitas susu pada saat penerimaan awal susu dari para peternak, kebersihan tabung susu, kurangnya pengawasan oleh adanya campuran air tawar dengan susu murni, kurang terjaga kebersihan dalam penyaringan dan dalam pengolahan dalam mesin cooling unit, sanitasi ruangan, sanitasi karyawan. Dari hasil analisis kualitas susu murni selama 1 (satu) tahun pada variabel Berat Jenis (BJ), Kadar Lemak (FAT), dan Solid Non Fat (SNF), maka dapat digambarkan dalam diagram sebab-akibat (diagram Fish Bone) sebagai berikut:
tenaga kerja
metode pendinginan penyaringan
sanitasi
kurang pengontrolan temperatur
pakan ternak sapi air
kotor bahan
kurang kebersihan
kurang teliti
tangki alat/mesin
kurang cekatan kualitas tidak terkendali tabung penampungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
2. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Volume Penjualan Produk Susu Murni Hasil pengujian hipotesis menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan variabel biaya kualitas terhadap volume penjualan (thitung sebesar 2,350> ttabel sebesar 1,78). Dari hasil pengujian hipotesis tersebut, memberikan gambaran bahwa besar kecilnya biaya kualitas yang dikeluarkan dalam memproduksi produk susu murni berpengaruh terhadap kualitas produk susu murni yang dihasilkan. Semakin besar biaya kualitas yang dikeluarkan, maka diharapkan kualitas produk dihasilkan menjadi lebih baik. Dengan kualitas yang baik, maka diharapkan jumlah permintaan dan penjualan produk susu murni meningkat. Biaya kualitas merupakan biaya yang berkaitan dengan memproduksi, mengidentifikasi, menghindari, atau memperbaiki produk yang tidak memenuhi persyaratan. Biaya kualitas digolongkan menjadi 4 (empat) golongan, yaitu biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan dari dalam, dan biaya kegagalan dari luar. Berikut ini disajikan komponen biaya kualitas yang diterapkan di Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta: a. Biaya Pencegahan, meliputi: 1). Biaya untuk mengkomunikasikan kualitas kepada karyawan 2). Biaya pelatihan karyawan 3). Biaya untuk peningkatan kualitas pendidikan para operator b. Biaya Penilaian, meliputi: 1). Biaya pemeriksaan bahan baku yang diterima dari pemasok 2). Biaya pengujian produk/ Laborat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
3). Biaya survei 4). Biaya pemeriksaan peralatan 5). Biaya mengevaluasi persediaan material dan barang jadi c. Biaya Kegagalan Internal, meliputi: 1). Biaya pengerjaan ulang 2). Biaya lembur untuk perbaikan d. Biaya Kegagalan Eksternal, meliputi: 1). Biaya penanganan keluhan 2). Biaya jaminan/ pertanggungan Perlunya Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta menerapkan biaya kualitas dimaksudkan untuk mengkomunikasikan biaya-biaya yang berkaitan dengan penciptaan produk susu murni yang berkualitas sampai kepada jaminan atau pertanggungan kualitas kepada konsumen. Kualitas yang baik dari produk susu murni yang diproduksi merupakan suatu tuntutan dari para konsumen yang meliputi PT Sari Husada, para agen maupun konsumen lainnya. Didukung dengan adanya jaminan kualitas susu murni, maka diharapkan para konsumen benar-benar mempunyai kepercayaan untuk membeli maupun mengkonsumsi produk susu murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta. Biaya kualitas yang dikeluarkan dalam memproduksi susu murni tersebut diharapkan mampu menciptakan produk susu murni yang berkualitas, yang meliputi variabel Berat Jenis (BJ), variabel Kadar Lemak (FAT), dan variabel Solid Non Fat (SNF) susu murni. Dengan penerapan biaya-biaya kualitas secara tepat dan cermat, maka dapat dipastikan produk yang dihasilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
mempunyai kualitas baik dan bermutu. Dengan produk yang benar-benar berkualitas baik, maka diharapkan jumlah permintaan semakin meningkat dan dipastikan volume penjualanpun akan meningkat. Hal ini didukung fakta empiris penelitian di Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta bahwa terdapat kecenderungan peningkatan biaya kualitas yang diikuti dengan adanya peningkatan volume penjualan. Hal ini didukung oleh persamaan regresi sederhana, yang menujukkan koefisien regresi bernilai positif (b = 0,008475225153041).Artinya setiap kenaikan 1 satuan X, maka Y meningkat sebesar 0,008475225153041.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Pengendalian Kualitas Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta a. Variabel Berat Jenis (BJ) Susu Murni Secara umum pengendalian kualitas untuk jenis variabel Berat Jenis (BJ) susu murni tidak terkendali dengan baik. Hal ini tampak dengan adanya letak titik-titik sampel penelitian yang jatuh di luar batas kontrol atau tidak terkendali pada batas pengendali atas, yaitu terlihat pada bulan Februari, bulan Maret, dan bulan April. Sedangkan letak titik-titik sampel penelitian yang tidak terkendali pada batas pengendali bawah adalah pada bulan September dan bulan Oktober. Rentang dan pola titik-titik sampel penelitian tersebar tidak merata. Hal ini disebabkan kurang telitinya dalam pengujian sterilisasi kualitas susu pada saat peneriman awal susu dari para peternak, kebersihan tabung susu (milk can), kurangnya pengawasan oleh adanya campuran air tawar dengan susu murni. b. Variabel Kadar Lemak (FAT) Susu Murni Secara umum pengendalian kualitas untuk jenis variabel Kadar Lemak (FAT) susu murni tidak terkendali dengan baik. Hal ini tampak dengan adanya letak titik-titik sampel penelitian yang jatuh di luar batas kontrol atau tidak terkendali pada batas pengendali atas, yaitu terlihat pada bulan Januari, bulan Februari, bulan Maret, dan bulan April. Sedangkan 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
letak titik-titik sampel yang tidak terkendali pada batas pengendali bawah adalah pada bulan Juni, bulan Juli, bulan Agustus, bulan September, dan bulan Oktober. Rentang dan pola titik-titik sampel penelitian tersebar tidak merata. Hal ini disebabkan kurangya sanitasi ruangan, sanitasi kebersihan
karyawan
yang
kurang
terjaga,
kebersihan
tabung
penampungan susu murni yang kurang kering (susu murni msih bercampur dengan air tawar). c. Variabel Solid Non Fat (SNF) Susu Murni Secara umum pengendalian kualitas untuk jenis variabel Solid Non Fat (SNF) susu murni tidak terkendali dengan baik. Hal ini tampak dengan adanya letak titik-titik sampel penelitian yang jatuh di luar batas kontrol atau tidak terkendali pada batas pengendali atas, yaitu pada bulan Maret, dan bulan April. Sedangkan letak titik-titik yang tidak terkendali pada Batas Pengendali Bawah adalah pada bulan Agustus. Rentang dan pola titik-titik sampel
penelitian tersebar tidak merata. Hal ini disebabkan
kurang terjaganya sanitasi ruangan. Hasil pengujian diagram kontrol rata-rata ( X ) kualitas terhadap variabel Berat Jenis (BJ), Kadar Lemak (FAT), Solid Non Fat (SNF), setiap pengambilan sampel sebanyak 3 (tiga) setiap bulan selama tahun 2006, maka setelah tampak adanya penyimpangan-penyimpangan yang tidak terkendali yang ditunjukkan pada titik-titik sampel penelitian yang jatuh di luar batas kontrol. Jika dilihat dari dispersi atau variasinya setelah dibuat diagram kontrol Rentang (R), tampak hampir seluruh letak titik-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
titik sampel penelitian berada dalam batas kontrol. Dalam keadaan lain, terdapat 2 (dua) titik yang berada pada luar batas kontrol pada variabel Berat Jenis (BJ) di bulan Juli dan pada variabel Solid Non Fat (SNF) di bulan Juni. Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa rata-rata kualitas susu murni selama tahun 2006 tersebut dispersinya di luar batas kontrol, artinya bahwa dispersi/ variasi untuk jenis variabel Berat Jenis (BJ), Kadar Lemak (FAT), dan Solid Non Fat (SNF) selama tahun 2006 tidak terkendali.
2. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Volume Penjualan Susu Murni Ada pengaruh positif biaya kualitas terhadap volume penjualan susu murni. Hal ini ditunjukkan dari hasil pengujian thitung= 1,350 > ttabel = 1,78.
B. Keterbatasan Penelitian 1. Dalam penelitian ini, penulis tidak dapat menunjukkan secara pasti tentang faktor-faktor yang menyebabkan produk susu murni menyimpang atau tidak. Hal demikian disebabkan karena data-data produksi yang tercatat di Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta selama tahun 2006 kurang lengkap, kurang rapi, dan kurang teliti sehingga apabila mau membutuhkan atau mencari informasi, maka kurang dapat diperoleh sumber data dengan tepat, cepat dalam kondisi data yang sebenarnya selama tahun 2006. 2. Pelaksanaan penelitian bersamaan dengan Rapat Anggota Tahunan (RAT) (bulan April 2007), karenanya pengumpulan data menjadi terhambat. Di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
samping itu, peneliti hanya diberikan data penelitian oleh pengurus Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta, yaitu data jumlah produksi susu murni, data biaya kualitas, dan data volume penjualan susu untuk tahun 2006 saja.
C. Saran 1. Sehubungan dengan analisis dan pembahasan pengujian kualitas produk susu murni yang diproduksi, meliputi variabel Berat Jenis (BJ), variabel Kadar Lemak (FAT), dan variabel Solid Non Fat (SNF) selama tahun 2006 yang hasil keseluruhannya adalah kurang dapat terkendali dengan baik, maka dapat diuraikan beberapa saran sebagai berikut: a. Perlu adanya pengawasan atau pengendalian kualitas bahan baku susu murni dari para pemasok dengan lebih cermat, lebih teliti dengan menggunakan peralatan yang berkualitas dan modern, tidak hanya secara manual. Kegiatan-kegiatan pengawasan atau pengendalian bahan baku tersebut meliputi penyaringan susu, dan tes kebersihan susu dari para pemasok. b. Koperasi susu Warga Mulya Yogyakarta perlu meningkatkan pengawasan kualitas proses produksi dengan melakukan pencatatan administrasi secara lengkap dan teratur terhadap jumlah penerimaan bahan baku dari para pemasok, berbagai keadaan selama proses produksi berlangsung sampai dengan jumlah penjualan produk selesai yang dipasarkan ke PT Sari Husada Yogyakarta, kepada para agen maupun kepada para konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Hal tersebut menuntut adanya ketelitian, dan tanggungjawab para karyawannya. c. Koperasi susu Warga Mulya Yogyakarta perlu melakukan pengawasan dan pengaturan terhadap pemberian pakan ternak sapi kepada para anggota yang tergabung dalam kelompok-kelompok peternak sapi perah, baik yang berupa rumput maupun konsentrat serta pemberian minum. Berkaitan dengan perubahan musim dan keadaan alam yang selalu berubah, maka hal tersebut sangat perlu dilakukan untuk menghasilkan dan menjamin bahwa produk susu murni dari ternak sapi yang benar-benar berkualitas sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan. d. Koperasi susu Warga Mulya Yogyakarta perlu melakukan pengawasan dan pengontrolan kondisi kandang para anggota yang tergabung dalam kelompok-kelompok ternak sapi secara rutin yang berkaitan dengan kebersihan kandang, dan kondisi lingkungan sekitar kandang ternak. Kualitas produksi susu murni yang dihasilkan tidak lepas dari keadaan kandang ternak, oleh sebab itu kegiatan ini sangat perlu dilakukan untuk menjamin kualitas susu murni yang berkualitas. e. Karena hasil pengujian kualitas susu murni tersebut yang tidak terkendali dengan baik, maka perlu adanya kecermatan dan ketelitan dalam melakukan pencatatan terhadap faktor-faktor penyebab timbulnya ketidakterkendalinya kualitas susu murni yang nantinya dapat dievaluasi pada periode berikutnya. Beberapa faktor tersebut dapat dikategorikan dari segi mesin, tenaga kerja, bahan, metode, dan lain-lain. Dengan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
pencatatan yang baik dan secara detail, maka peneliti dapat secara pasti mengetahui penyebab-penyebab tidak terkendalinya kualitas susu murni yang diproduksi selam tahun 2006.
2. Sehubungan dengan adanya pengaruh positif biaya kualitas yang ditimbulkan dari aktivitas pengendalian terhadap volume penjualan, maka dapat diuraikan beberapa saran sebagai berikut: a. Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta hendaknya tetap menjaga efisiensi pengalokasian biaya kualitas dalam mengusahakan kualitas produk susu murni yang baik dan yang dapat diterima oleh PT Sari Husada, para agen, dan para konsumen. b. Koperasi Susu Warga Mulya Yogyakarta hendaknya tetap berusaha untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hasil produksinya sehingga nantinya dapat tetap bersaing dengan koperasi atau perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus. (1983). Manajemen Produksi 2: Pengendalian Produksi. Yogyakarta: BPFE. Anthony, dkk. (1987). Sistem Pengendalian Manajemen Jilid I. Jakarta: Binarupa Aksara. Assauri, Sofjan. (1980). Manajemen Produksi. Jakarta: LPFE UI. Feigenbaum, A.V. (1989). Kendali Mutu Terpadu, edisi 3. Jakarta: Erlangga. Halim, Abdul dkk. (1995). Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: STIE YKPN. Hansen, Don R dan Mowen, N Maryanne. (2001). Akuntansi Manajemen Jilid I . Jakarta: Erlangga. Montgomery, Dauglas C. (1990). Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Gadjah Mada University Press. Santoso, Singgih. (2005). Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 12. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sumayang, Lalu. (2003). Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Salemba Empat. Wahyu Ariani, Dorothea. (2004). Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta: Andi Offset. Yamit, Zulian. (2005). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonisia
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Foto 1: Koperasi Susu Warga Mulya (tampak dari depan)
Foto 2: Unit Susu Murni Koperasi Susu Warga Mulya (tampak dari depan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Foto 3: Mesin Cooling Unit (tampak 2 jenis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Foto 4: Tangki dan Milk Can Susu Murni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Foto 5: Laktodensimeter (Alat Uji Berat Jenis)
Foto 6: Alat Pengujian Kualitas Susu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Foto 7: Mobil Pengangkut Susu Murni dari Para Pemasok maupun ke PT Sari Husada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Foto 8: Penjualan Susu Murni Kepada Pembeli (Pengecer)